Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

100
Bab 1. Masyarakat Pantai, Pengusaha Mikro dan Keuangan Mikro Dalam wawasan dan pendapat tradisional yang berkembang di masa lalu dan masa sekarang, modal merupakan sesuatu yang sulit dan langka di negara yang sedang membangun/negara berkembang seperti Indonesia. Ketersedian modal merupakan salah satu perbedaan yang sangat penting antara negara maju dengan negara berkembang. Kelangkaan modal seringkali mengakibatkan rendahnya tingkat perkembangan suatu usaha, terutama usaha mikro. Oleh karena itu adanya pandangan tradisional seperti ini mengakibatkan ketergantungan usaha terhadap sumber permodalan bagaikan semut dan gula. Sangat sulit usaha mikro mengembangkan modalnya karena lembaga keuangan dan perbankan yang ada di Indonesia tidak memberikan akses yang seluas-luasnya. Issue kelangkaan modal di sektor perikanan, terutama pengusaha mikro yang berada di kawasan pantai semakin sulit terjawab dan semakin menjauhkan pengusaha mikro dari sumber permodalan. Akhirnya pengusaha mikro dan masyarakat pantai tidak mau menerima atau mencari sumber modal. Jika tersedia-pun, modal tersebut sulit diperoleh karena beberapa alasan: 1. Penggunaan modal mengakibatkan biaya tinggi yang digambarkan dengan tingkat suku bunga yang tinggi jika diperoleh dari pelepas uang/rentenir; 2. Penggunaan modal mengakibatkan keterkaitan pengusaha mikro dengan pemilik modal (misalnya tengkulak) baik dalam bentuk penguasaan sumberdaya maupun dalam bentuk penguasaan akses pasar yang pada akhirnya pengusaha mikro hanya menjadi budak atau menjadi buruh tengkulak. 3. Jika modal tersedia dari bank pemerintah dengan tingkat suku bunga yang rendah memerlukan persyaratan yang seringkali tidak dapat dipenuhi oleh pengusaha mikro karena memerlukan jaminan fisik (agunan/kolateral). Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Halaman 1 dari 100

description

Buku ini merupakan buku pentunjuk bagi lembaga keuangan mikro yang dibentuk oleh masyarakat pantai di lokasi proyek selama saya bekerja sebagai Konsultan Lembaga Keuangan Mikro pada Proyek Coastal Community Development and Fisheries Resource Management. Karena kegiatan tersebut sudah berakhir dan saya melihat belum adanya penyebaran yang luas dari buku yang saya susun tersebut, maka saya bermaksud untuk menyebarluaskannya kepada siapa saja yang memerlukan. Silakan menggunakannya dengan bebas. Jika ingin digunakan untuk tujuan komersial, maka mohon untuk mengajukan ijin kepada penulis dan Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai pemilik Hak Cipta. Sebagai informasi, buku ini diterbitkan sebagai bagian dari Proyek yang dibiayai loan dari Asian Development Bank ADB Loan Nos.: 1570/1571 (SF) – INO.

Transcript of Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Page 1: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Bab 1. Masyarakat Pantai, Pengusaha Mikro dan Keuangan Mikro Dalam wawasan dan pendapat tradisional yang berkembang di masa lalu dan masa sekarang, modal merupakan sesuatu yang sulit dan langka di negara yang sedang membangun/negara berkembang seperti Indonesia. Ketersedian modal merupakan salah satu perbedaan yang sangat penting antara negara maju dengan negara berkembang. Kelangkaan modal seringkali mengakibatkan rendahnya tingkat perkembangan suatu usaha, terutama usaha mikro. Oleh karena itu adanya pandangan tradisional seperti ini mengakibatkan ketergantungan usaha terhadap sumber permodalan bagaikan semut dan gula. Sangat sulit usaha mikro mengembangkan modalnya karena lembaga keuangan dan perbankan yang ada di Indonesia tidak memberikan akses yang seluas-luasnya. Issue kelangkaan modal di sektor perikanan, terutama pengusaha mikro yang berada di kawasan pantai semakin sulit terjawab dan semakin menjauhkan pengusaha mikro dari sumber permodalan. Akhirnya pengusaha mikro dan masyarakat pantai tidak mau menerima atau mencari sumber modal. Jika tersedia-pun, modal tersebut sulit diperoleh karena beberapa alasan: 1. Penggunaan modal mengakibatkan biaya tinggi yang digambarkan

dengan tingkat suku bunga yang tinggi jika diperoleh dari pelepas uang/rentenir;

2. Penggunaan modal mengakibatkan keterkaitan pengusaha mikro dengan pemilik modal (misalnya tengkulak) baik dalam bentuk penguasaan sumberdaya maupun dalam bentuk penguasaan akses pasar yang pada akhirnya pengusaha mikro hanya menjadi budak atau menjadi buruh tengkulak.

3. Jika modal tersedia dari bank pemerintah dengan tingkat suku bunga yang rendah memerlukan persyaratan yang seringkali tidak dapat dipenuhi oleh pengusaha mikro karena memerlukan jaminan fisik (agunan/kolateral).

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 1 dari 100

Page 2: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

4. Jika modal tersedia dari program pemerintah dalam bentuk kredit lunak, seringkali tidak sampai sasaran dan bahkan kredit lunak tersebut tidak dapat diakses oleh pengusaha mikroyang pada akhirnya hanya menguntungkan pengusaha menengah dan besar yang memiliki akses langsung dengan lembaga keuangan/bank yang ditunjuk oleh pemerintah, atau pihak yang memiliki akses dengan program (biasanya dalam bentuk proyek) tetapi bukan pengusaha mikro (biasanya pengusaha jadi-jadian);

Permasalahan tersebut di atas merupakan permasalahan yang sangat umum terjadi di Indonesia dan pada akhirnya pengusaha mikro menjadi pihak yang terpinggirkan karena tidak dapat berkembang dengan cepat. Penyebab utamanya adalah kelangkaan modal atau jauhnya pengusaha mikro dari akses ke sumber modal, atau tingkat pengetahuan pengusaha mikro untuk mengakses sumber modal. Akibat dari adanya permasalahan tersebut di atas maka timbulah asumsi-asumsi tradisional mengenai kemampuan masyarakat pantai dan pengusaha mikro untuk mengembangkan usaha dan mengembangkan modalnya. Pada akhirnya, asumsi tersebut semakin meminggirkan dan semakin mempersulit kondisi pengusaha mikro dan masyarakat pantai. Asumsi/pendapat yang seringkali terdengar adalah sebagai berikut: 1. Memajukan pengusaha mikro masyarakat pantai adalah pekerjaan

yang sia-sia karena mereka tidak dapat dipercaya jika diberi pinjaman; 2. Karena masyarakat pantai dan pengusaha mikro umumnya miskin

maka mereka tidak akan mampu untuk mengembalikan modalnya dengan tingkat sukubunga pasar;

3. Masyarakat pantai (terutama nelayan) umumnya miskin sehingga tidak akan sanggup untuk menabung, akibatnya mereka tidak akan mampu mengembalikan pinjaman jika memperoleh kredit;

Penulis kurang sependapat dengan asumsi-asumsi tradisional tersebut di atas. Sepuluh Permasalahan pokok yang menjadi penyebab utama lemahnya kemampuan permodalan masyarakat pantai yang ditemukan di lapangan adalah bersumber dari: 1. Pengetahuan masyarakat untuk mengakses atau memanfatkan sumber

modal sangat terbatas; 2. Kemampuan untuk mengakses sumber modal yang terbatas; 3. Rendahnya perhatian pihak yang berkompeten yang secara sungguh-

sungguh mengembangkan usaha mikro;

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 2 dari 100

Page 3: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

4. Rendahnya perhatian dari pemilik modal untuk secara sungguh-sungguh menyediakan sumber modal dan berbagai alternatif penyediaan modal yang memadai;

5. Pemilik modal tidak mengetahui dampak positif yang ditimbulkan dari perkembangan usaha mikro. Kondisi ini terjadi karena keterbatasan pengetahuan pemilik modal mengenai manfaat dan dampak ekonomi yang positif akibat penanaman modal bagi pengusaha mikro;

6. Pemilik modal tidak mau repot untuk mengurusi kepentingan masyarakat;

7. Pemilik modal hanya ingin cari aman untuk lembaganya sendiri; 8. Rendahnya bimbingan dari pihak yang memiliki kemampuan

penyediaan modal/lembaga keuangan dan perbankan yang beroperasi dan melayani masyarakat pantai karena tidak ada kepentingan lembaga tersebut untuk mengurangi kemiskinan atau kelangkaan modal;

9. Rendahnya akses informasi sumber permodalan; 10. Kondisi lemah memang sengaja dibuat oleh pemilik modal untuk

menjaga kelestarian kekuasaan dan menjaga keterikatan dengan cara menjaga tingkat suku bunga yang tinggi disertai upaya mempertahankan status kemapanan melalui pembatasan pelunasan hutang.

Oleh karena itu, diperlukan solusi nyata atas permasalahan kelangkaan modal yang mengedepankan kemudahan akses bagi pengusaha mikro khususnya dan masyarakat pantai umumnya. Solusi atas kelangkaan modal tersebut harus dilengkapi dengan bimbingan bagi pengusaha mikro dan masyarakat pantai yang menggunakan fasilitas kredit. Kredit sebagai sumber permodalan bangi masyarakat pantai dan pengusaha mikro yang berada di kawasan pantai harus dilengkapi dengan bimbingan intensif dengan tujuan, bahwa pada akhirnya pengusaha mikro dan masyarakat pantai memiliki kesanggupan dan kemampuan untuk mengembangkan modalnya secara mandiri. Dengan demikian, penulis berpendapat bahwa penyediaan kredit mikro bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan kemandirian mengembangkan permodalan secara mandiri dan tanpa subsidi. Untuk mencapai hal tersebut, bimbingan intensif merupakan satu-satunya cara untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat pantai untuk mengembangkan modalnya secara mandiri. Penulis menggunakan

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 3 dari 100

Page 4: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

istilah bimbingan dan bukan pendampingan atau pembinaan karena terdapat perbedaan prinsipil dalam pelaksanaan: 1. Bimbingan lebih bermakna bagi pihak yang menerima bimbingan

karena dilakukan oleh orang/pihak yang memiliki pengalaman praktis dan bukan oleh orang/lembaga yang hanya berspesialisasi dalam kegiatan konsultasi. Dengan demikian jika terjadi permasalahan maka pembimbing akan membantu memecahkan masalah tersebut sesuai keahlian yang diperolehnya dari pengalamannya sendiri bukan dari pengalaman orang lain atau dari buku.

2. Bimbingan harus dilakukan oleh tenaga ahli yang memiliki pengalaman, sehingga dapat menyampaikan/ mentransformasikan pengalaman yang pernah dilaluinya kepada pihak yang dibimbing;

3. Karena memiliki pengalaman nyata, pembimbing akan dengan mudah menelusuri sumber permasalahan dan penyebabnya, sehingga dalam pelaksanaan kegiatannya tidak diperlukan berbagai teori yang rumit untuk menyelesaikan masalah;

4. Pembimbing haruslah orang yang sudah memiliki keberhasilan, dalam hal ini adalah keberhasilan dalam mengembangkan usaha mikro dan pengembangan lembaga keuangan mikro.

5. Pembimbing berkewajiban untuk menjadikan pihak yang dibimbingnya menjadi mandiri dan bebas dari subsidi.

Pendampingan yang dilakukan selama ini seringkali tidak mampu mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan. Penyebab utama yang seringkali ditemukan di lapangan adalah keterbatasan pengetahuan dan keterbatasan pengalaman pendamping. Kondisi demikian akan semakin mempersulit situasi yang dihadapi oleh pengusaha mikro karena mereka tidak akan memperoleh apa-apa dan cenderung meningkat bebannya. Masalah akan semakin rumit jika pendamping tidak memiliki kemampuan untuk berkoordinasi, mengembangkan akses dan membuka desempatan seluas-luasnya kepada pihak yang didampingi untuk memanfaatkan kesempatan yang tersedia. Oleh karena itu paradigma pendampingan untuk membangun usa mikro melalui pengembangan permodalan bagi masyarakat pantai harus dirubah dari pendampingan formal dalam jangka pendek ke arah pembimbingan intensif yang berkelanjutan. Perubahan paradigma ini menimbulkan konsekuensi perubahan atas metoda pelaksanaan pendampingan yang selama ini lebih banyak menggunakan metoda tabrak lari. Pada metoda

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 4 dari 100

Page 5: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

tabrak lari, pendamping dan lembaga yang memayunginya hanya bekerja untuk mendampingi dalam jangka waktu yang ditentukan oleh kontrak. Setelah konrtrak berakhir, maka berakhirlah segalanya. Pendamping akan mengucapkan say goodbye to the Project. Selesai atau tidak pendampingan yang dilakukan, berdaya atau tidak masyarakat yang didampingi bukan menjadi tanggungjawabnya lagi. Dan pada akhirnya masyarakat miskin tetap miskin. Hanya orang-orang dekat saja yang memperoleh manfaat yang sesungguhnya dari pelaksanaan program pemberdayaan, apapun bentuknya meskipun orang-orang tersebut Sangat-sangat tidak layak untuk dibantu apalagi untuk diberdayakan karena mereka memang sudah berdaya. Menurut pengalaman penulis, beberapa catatan yang dapat menjadi pemikiran dalam pendampingan jika program pendampingan dibiayai oleh pemerintah dan dilaksanakan oleh pihak ketiga melalui proses pelelangan, maka pemilihan pelaksana harus disertai seleksi dengan persyaratan sebagai berikut: a. Melengkapi prosedur baku proses pelelangan proyek pemerintah,

pelaksana harus diseleksi melalui proses uji kelayakan: i. Moral, untuk menunjukkan komitmen terhadap keseriusan

pemberdayaan masyarakat miskin (bukan untuk memberdayakan pelaksana pendampingan);

ii. Memiliki konsep pemberdayaan yang jelas dan tertulis; iii. Pengalaman pendampingan pengembangan usaha mikro dan

lembaga keuangan mikro dengan menunjukkan bukti nyata keberhasilan atas penanganan program pemberdayaan yang pernah dilakukan (dalam bentuk tertulis);

iv. Pengetahuan teknis mengenai pemberdayaan masyarakat; v. Memahami maksud dan tujuan pelaksanaan program, memiliki

kejelasan metoda dan teknik pelaksanaan pendampingan; vi. memiliki kecukupan sarana, parasarana dan SDM untuk ;

vii. Pengetahuan teknis mengenai kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat yang didampingi;

viii. Memiliki tenaga ahli atau setidaknya tenaga pendamping yang berlatarbelakang praktisi usaha mikro;

ix. Kemampuan menyelesaikan masalah dari segi teknis; b. Pelaksana harus menunjukkan komitmen yang jelas terhadap

pelaksanaan program. Komitmen ini harus ditunjukkan melalui bukti kesediaan calon pelaksana untuk menempatkan tenaga ahlinya di

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 5 dari 100

Page 6: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

daerah kerja yang telah ditetapkan, menempatkan sarana dan prasarana penunjang kelancaran pendampingan;

c. Pelaksana dilarang keras untuk baru memulai belajar proses, metoda dan teknik pendampingan pada saat melaksanakan program pemberdayaan, artinya: jangan memilih pelaksana yang baru belajar!!!.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 6 dari 100

Page 7: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Bab 2. Produk Layanan LKMP Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai (LKMP) adalah sebuah perusahaan yang mensual produknya dalam bentuk jasa/layanan keuangan. Berbagai jenis produk yang dapat dikembangkan sangat tergantung pada kondisi/tingkat perkembangan, ketersediaan modal, kebutuhan masyarakat pantai, kebutuhan anggota dan nasabah, kesiapan sumberdaya manusia, ketersediaan sarana dan prasarana yang diperlukan. Oleh karena itu pengelola harus memiliki kemampuan yang memadai untuk mengembangkan, mengelola, memasarakan, memantau dan mengevaluasi setiap produk yang dikembangkan. Kemampuan dan kreatifitas pengelola sangat menentukan dalam pengembangan setiap produk. Sebagai lembaga keuangan profesional, dalam perkembangannya LKMP dapat mengembangkan seluruh produk jasa layanan keuangan komersial dengan tidak meninggalkan ciri utamanya sebagai lembaga yang dikembangkan dan dibesarkan olkeh masyarakat pantai. Pengembangan berbagai bentuk jasa layanan keuangan dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing, daya tarik, daya ekspansi dan popularitas lembaga di mata masyarakat. Bentuk layanan jasa keuangan lembaga keuangan mikro secara tradisional umumnya terdiri dari kredit/pinjaman dan simpanan/tabungan. Dalam perkembangannya jenis produk yang dilayani LKMP dapat berkembang menjadi: a. Kredit/pinjaman; b. Simpanan/tabungan; c. Asuransi; d. Jasa transfer uang tunai. Pengembangan LKMP ke arah multiproduk seperti tersebut di atas memerlukan ketersediaan berbagai persyarat yang harus dipenuhi antara lain: 1. Ketersediaan modal dalam jumlah yang memadai untuk

mengembangkan dan mengelola berbagai jenis produk layanan; 2. Ketersediaan Sumberdaya Manusia (SDM) yang memadai untuk

merencanakan, melaksanakan, mengorganisasikan,

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 7 dari 100

Page 8: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

mengembangkan, memasarkan, memantau dan mengevaluasi seluruh kegiatan;

3. Kredibilitas LKMP sebagai lembaga dan kredibilitas pengurus dan pengelola di mata masyarakat dan para nasabah yang dilayani;

Namun demikian, tidak menutup kemungkinan bagi LKMP yang baru berdiri untuk mengembangkan seluruh produk finansial jika seluruh stakeholder primer mengusulkan dan menyetujui pengembangannya. 2.1. Kredit Bentuk-bentuk produk layanan kredit yang dapat dikembangkan oleh LKMP adalah sebagai berikut: a. Pinjaman Gadai/Pegadaian (Pawn Loans)

Pinjam gadai merupakan cara yang paling efektif, ringkas dan cepat untuk memperoleh kredit. LKMP dapat mengembangkan produk kredit ini dengan tujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses pelayanan kepada anggota dan nasabah yang memerlukan uang dalam jumlah tertentu dan dalam keadaan mendesak. Jaminan yang digunakan untuk produk ini adalah perhiasan emas. Jika LKMP masih dalam taraf perkembangan awal dan belum mandiri sebaiknya jaminan untuk bentuk produk ini adalah emas, dan tidak menerima agunan lain selain emas. Jika LKMP sudah mencapai taraf mandiri dalam jangka panjang apalagi jika telah mencapai kemandirian mutlak, produk kredit ini dapat melayani nasabah yang menjaminkan peralatan elektronik, sepeda motor, mobil dan harta bergerak lain yang memiliki nilai jual di pasaran. Produk pinjam gadai ini biasanya menjadi produk yang sangat diminati oleh nasabah karena sifat kecepatan pelayanan dan rasa aman. Bagi LKMP, keuntungan yang diperoleh adalah kemudahan memperoleh agunan karena tidak sulit untuk menaksir nilai jual dan menentukan harga jaminan. Dengan demikian nasabah dan LKMP dapat dengan mudah memperoleh manfaat dalam bentuk efisiensi biaya dan waktu pelayanan.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 8 dari 100

Page 9: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Pengembangan produk kredit gadai memerlukan keahlian pengelola dan staf LKMP dalam hal menaksir nilai jual produk yang digadaikan. Imlikasi dari kebutuhan ini adalah perlunya pelatihan singkat dan pengalaman dalam menaksir nilai jual barang. Presentase nilai kredit yang diberikan ditentukan oleh daya jual barang yang diagunkan. Semakin mudah barang itu dijual kembali maka semakin tinggi nilai agunannya. Oleh karena itu agunan emas menjadi preferensi utama bagi LKMP. Selain emas, kendaraan bermotor juga memiliki nilai jual kembali yang cukup tinggi tetapi harga jualnya semakin menurun seiring dengan bertambahnya umur teknis barang.

b. Pinjaman bagi nasabah istimewa (Preferential Client Loans) Predikat nasabah istimewa biasanya diberikan kepada seorang, sekelompok atau suatu lembaga yang memiliki catatan yang baik karena kelancaran kredit yang pernah dipinjamnya. Untuk mencapai predikat tersebut, nasabah yang bersangkutan harus membuktikan keistimewaannya selama bertahun-tahun. Jika selama menjadi nasabah kredit tidak pernah mengalami masalah (terutama dalam pengangsuran dan pelunasan), maka yang bersangkutan dapat memperoleh keistimewaan dalam bentuk fasilitas kredit yang bersamaan meskipun kredit yang sedang berjalan belum lunas. Fasilitas kredit yang dapat diperolehnya disebut sebagi parallel loan. Parallel loan bagi nasabah istimewa memungkinkan nasabah tersebut dapat memperoleh pinjaman jangka pendek apabila yang bersangkutan masih dalam proses pengangsuran kredit jangka panjajng. LKMP dapat menerapkan Parallel loan kepada nasabah istimewa pada saat terjadi musim puncak panen ikan. Pada musim tersebut seorang pengusaha mikro memerlukan pinjaman jangka pendek untuk menambah kekurangan modal kerja bagi usahanya. Kekurangan tersebut dapat dipenuhi dengan tidak mengesampingkan sayarat pokok yang diperlukan bagi nasabah untuk memperoleh kredit usaha mikro.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 9 dari 100

Page 10: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

c. Kredit Pengadaan Barang Modal

Sesuai dengan namanya, kredit pengadaan barang modal ditujukan untuk mengembangkan usaha mikro yang memerlukan penambahan alat, mesin atau sarana produksi lainnya. Contoh barang modal yang banyak diperlukan oleh masyarakat pantai adalah sarana tangkap dan sarana budidaya. LKMP dapat memberikan kredit untuk tujuan pengadaan barang modal tersebut dengan mematuhi prosedur yang ditetapkan dalam buku ini. Kredit barang modal dapat diberikan dalam bentuk uang atau pembiayaan untuk pengadaan barang. Kredit barang modal dalam bentuk uang, memiliki resiko yang lebih tinggi. Biasanya masalah timbul karena nasabah menggunakan uang hasil pinjaman untuk keperluan selain yang ditetapkan dalam proposal yang diajukan olehnya. Penyimpangan ini sering terjadi dan dialami oleh lembaga keuangan mikro di Indonesia. Untuk mengantisipasi masalah tersebut penulis menyarankan kepada LKMP untuk lebih mengutamakan kredit pembiayaan barang modal dalam bentuk pengadaan barang. Dengan demikian nasabah hanya menerima kredit dalam bentuk barang yang telah diajukan. Pola demikian memiliki resiko yang lebih rendah. Tingkat keuntungan yang diperoleh LKMP akan lebih rasional karena penentuan harga barang yang diajukan dilakukan sepenuhnya oleh LKMP.

d. Kredit Modal Kerja

Kredit modal kerja (KMK) adalah produk utama dan menjadi dasar mengapa LKMP didirikan dengan tujuan untuk mengatasi kelangkaan modal yang dihadapi oleh masyarakat pantai. Sesuai dengan namanya, kredit ini hanya diberikan untuk: 1. Nasabah yang menjadi anggota LKMP; 2. Pengusaha yang memiliki usaha yang telah berjalan dan

mengalami kekurangan modal

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 10 dari 100

Page 11: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

3. Membayar upah, pengadaan bahan baku dan bahan pembantu, biaya pemasaran atau keperluan lain yang berhubungan dengan modal kerja;

Dengan demikian, pelayanan KMK hanya berlaku bagi nasabah yang benar-benar telah menjadi anggota. Prioritas pemberian diberikan kepada anggota yang terlibat dalam pendirian dan pengembangan LKMP. Jika kondisi keuangan LKMP belum memenuhi syarat, maka kredit ini tidak disarankan bagi nasabah umum. Syarat yang diperlukan adalah rasio kecukupan modal menurut peraturan yang berlaku.

e. Kredit Investasi

Nasabah yang memiliki jaminan yang memadai serta memenuhi syarat yang ditetapkan dan hasil analisis manajer dan pengurus LKMP memiliki kesempatan untuk memperoleh kredit investasi. Syarat yang diperlukan selain jaminan adalah analisis kelayakan usaha yang akan dikembangkan oleh nasabah. Analisis kelayakan usaha dilakukan sepenuhnya oleh nasabah yang mengajukan dan penilaian kelayakannya harus dilakukan oleh pengelola LKMP. Pemberian kredit investasi diprioritaskan kepada:

1. Nasabah yang telah menjadi anggota. 2. Prioritas utama diberikan kepada anggota yang

terlibat dalam pendirian dan pengembangan LKMP. 3. Selain jaminan, kajian kelayakan menjadi syarat

pokok untuk memperoleh kredit investasi. 4. Prioritas investasi yang dapat memperoleh kredit

adalah investasi jangka pendek; 5. Nilai kredit maksimum yang dapat diberikan adalah

sebesar 50 % dari nilai jaminan yang diagunkan.

f. Kredit Keperluan Konsumtif

Kredit untuk keperluan konsumtif ditujukan kepada seluruh masyarakat pantai yang memerlukan. Kredit untuk keperluan konsumtif dapat dipasarkan dalam bentuk uang maupun barang. Kredit konsumtif dalam bentuk uang biasanya dipergunakan untuk

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 11 dari 100

Page 12: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

keperluan pembayaran biaya pendidikan, perbaikan rumah, keperluan pesta pernikahan, dan lain-lain. Kredit konsumtif dalam bentuk barang dapat dipasarkan dalam bentuk pembiayaan pembelian kendaraan bermotor, televisi, lemari pendingin, dan lain-lain. Kredit konsumtif merupakan kredit dengan resiko tinggi. Oleh karena itu disarankan kepada LKMP yang memiliki tingkat perputaran modal yang tinggi, tidak mengalami kemacetan kredit, memiliki likuiditas yang tinggi dan sudah berpengalaman lebih dari tiga tahun mengelola kredit. Kredit konsumtif diutamakan bagi nasabah inti, yaitu nasabah yang menjadi anggota LKMP. Prosedur uji kelayakan nasabah mempergunakan prosedur yang sama dengan kredit lainnya. Perbedaannya terletak pada penentuan harga barang dan penentuan nilai jasa yang harus dibebankan kepada nasabah.

h. Dampak Ketersediaan Kredit LKMP Dampak Ketersediaan Sumber Kredit LKMP Terhadap Kondisi Pengusaha Mikro dan Kemiskinan yang dihadapi masyarakat pantai diperkirakan sebagai berikut:

1. Hasil yang diharapkan dari kehadiran fasilitas kredit yang dikelola LKMP: a. Memungkinkan investasi yang menguntungkan untuk dapat

memperoleh keuntungan; b. Memberikan kesempatan kepada pengusaha mikro untuk

mengadopsi dan memanfaatkan teknologi yang lebih baik bagi pengembangan usahanya;

c. Memberikan peluang kepada usaha mikro masyarakat pantai untuk memperluas usahanya;

d. Membimbing masayarakat pantai melalui usaha mikro untuk mengembangkan keanekaragaman kegiatan ekonomi;

e. Menurunkan proporsi tingkat pengeluaran konsumsi dalam keluarganya;

f. Mendorong kebiasaan untuk memperhitungkan pengeluaran dan penerimaan keluarga;

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 12 dari 100

Page 13: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

g. Mendorong pengusaha mikro untuk membiaskan diri dalam menghadapi resiko dan rasionalitas pengambilan keputusan;

h. Mengurangi ketergantungan kepada sumberdana dan sumberdaya informal berbiaya tinggi;

i. Meningkatkan kemampuan pengusaha mikro untuk menghadapi tekanan dan gangguan yang timbul dari luar perusahaannya;

j. Memperbaiki tingkat keuntungan investasi; k. Mengurangi penderitaan akibat penjualan harta; l. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

2. Perkiraan Dampak positif dari ketersediaan fasilitas kredit LKMP: a. Peningkatan pendapatan; b. Keanekaragaman sumber pendapatan; c. Mengurangi tingkat ketidakstabilan pendapatan; d. Mengurangi tingkat ketidakstabilan pengeluaran untuk

konsumsi rumahtangga; e. Meningkatkan konsumsi keluarga; f. Memungkinkan untuk peningkatan pendidikan bagi anak-

anak; g. Mengurangi penderitaan akibat kemiskinan; h. Meningkatkakn keberdayaan; i. Mengurangi ketertutupan dan kesenjangan sosial

2.2. Tabungan

Jenis tabungan yang dapat dikembangkan oleh LKMP terdiri dari dua produk utama, yaitu:

1. Tabungan yang diwajibkan dan pelayanannya hanya diberikan kepada anggota, yang terdiri dari; a. Simpanan pokok; b. Simpanan wajib; c. Simpanan sukarela;

2. Produk tabungan yang dipasarkan kepada seluruh nasabah (anggota dan bukan anggota): a. Tabungan Investasi; b. Deposito berjangka; c. Tabungan umum.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 13 dari 100

Page 14: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Hasil dan Dampak yang Diharapkan dari Ketersediaan produk tabungan bagi nasabah dan masyarakat umum dan peningkatan gerakan tabungan terhadap Masyarakat Pantai dan Pengusaha Mikro adalah sebagai berikut:

1. Hasil yang diharapkan: a. Menambah keanekaragaman produk simpanan keuangan di

daerah kerja yang dilayani LKMP; b. Memungkinkan peningkatan pendapatan masyarakat pantai

(terutama anggota dan nasabah) dari bunga tabungan; c. Memperbesar kapasitas masyarakat pantai untuk investasi

mandiri; d. Meningkatkan kapasitas untuk penanaman modal dengan

teknologi yang lebih baik; e. Mendorong dan mengembangkan kemampuan nasabah

untuk memperbaiki pengelolaan pengeluaran untuk konsumtif;

f. Meningkatkan kemampuan untuk menghadapi tekanan dari luar akibat gejolak ekonomi maupun politik;

g. Mengurangi keinginan untuk untuk meminjam dari rentenir dengan tingkat suku bunga tinggi;

h. Mendorong dan memungkinkan untuk membeli asset produktif untuk pengembangan usaha;

i. Mengurangi penderitaan akibat penjualan harta; j. Memperbaiki alokasi dan pengelolaan sumberdaya yang

dimiliki; k. Memperbaiki pertumbuhan ekonomi dalam skala keluarga

dan skala lokal. 2. Dampak yang diharapkan:

a. Mengurangi penderitaan keluarga akibat resiko lingkungan dan gejolak ekonomi;

b. Mengurangi ketidakpastian konsumsi rumahtangga; c. Timbulnya multiplier effect dalam bentuk peningkatan

pendapatan bagi masyarakat pantai; d. Mengurangi penderitaan akibat kemiskinan; e. Meningkatkan keberdayan; f. Mengurangi ketertutupan sosial

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 14 dari 100

Page 15: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

2.3. Asuransi Produk asuransi dikembangkan dengan tujuan untuk mengurangi resiko dalam rangka mengantisipasi masalah-maslah yang akan terjadi dan tidak dapat ditanggulangi oleh masyarakat pantai. Seperti kita ketahui bersama bahwa masyarakat pantai (terutama nelayan dan pemilik kapal) dalam menjalankan pekerjaan dan usahanya menghadapi resiko yang sangat besar yang diakibatkan oleh kondisi alam, misalnya kondisi laut yang tidak bersahabat pada musim-musim dan bulan-bulan tertentu sehingga berakibat pada;

1. Hilangnya jiwa; 2. Hilangnya alat tangkap; 3. Hilangnya kapal; 4. Kerusakan kapal;

Bencana alam yang mungkin timbul juga memungkinkan untuk mengakibatkan kejadian-kejadian seperti di atas, yang mengancam jiwa dan harta masyarakat pantai. Selain itu secara alamiah, jiwa manusia memiliki umur yang terbatas, sehingga diperlukan fasilitas yang secara khusus melayani masyarakat pantai dalam hal menjamin jiwa, keluarga yang ditingalkan dan harta yang dimiliki. Oleh karena itu, secara kreatif LKMP dapat mengembangkan produk asuransi yang dikhususkan bagi masyarakat pantai. Produk ini diperlukan karena sampai dengan saat ini tidak lembaga keuangan atau perusahaan asuransi yang secara khusus melayani masyarakat pantai dalam menghadapi keadaan tersebut di atas. LKMP memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan lembaga asuransi lain karena pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

1. LKMP merupakan lembaga keuangan milik masyarakat pantai sehingga mengetahui dengan sebenar-benarnya kondisi dan situasi masyarakat pantai dan alam yang dihadapi,

2. LKMP dikelola dan dibesarkan oleh masyarakat pantai sehingga tingkat kepercayaan masyarakat dan nasabah umum lebih tinggi;

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 15 dari 100

Page 16: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

3. Perputaran uang hasil asuransi akan beredar di daerah kerjanya sendiri sehingga akan memberikan manfaat dan dampak seperti diuraikan di bawah ini.

Produk asuransi dapat dikembangkan LKMP dengan harapan bahwa masyarakat pantai, terutama nelayan, awak kapal bukan nelayan, pengusaha penangkapan ikan dan pihak lain memperoleh manfaat dan dampak sebagai berikut:

1. Perkiraan manfaat: a. Ketersediaan dana darurat pada saat terjadi musibah atau

bencana alam; b. Memungkinkan masyarakat pantai melakukan penanaman

modal dalam bentuk asset finansial; c. Mengurangi resiko finansial bagi keluarga yang

ditinggalkan akibat kehilangan jiwa; d. Mengurangai resiko dan kehilangan asset akibat terjadinya

musibah; e. Mengurangi tekanan jiwa dan kecemasan akibat kerusakan,

dari asset yang dimiliki; f. Mengurangi dampak negatif akibat adanya tekanan dan

gejolak ekonomi eksternal

2. Memicu investments jangka panjang a. Memberikan kesempatan kepada masyarakat pantai untuk

dapat mengembangkan perputaran modalnya di daerahnya sendiri;

b. Meningkatkan pendapatan LKMP yang pada akhirnya mengembangkan permodalan lokal;

c. Mengurangi gejolak konsumsi rumahtangga masyarakat pantai;

d. Meningkatkan keamanan harta masyarakat pantai

2.4. Layanan Pembayaran/Transfer Uang Tunai Seperti halnya asuransi, bentuk layanan ini belum banyak dilaksanakan oleh lembaga keuangan mikro di Indonesia. Keadaan ini terjadi karena belum seluruh masyarakat mempercayai sepenuhnya lembaga keuangan mikro yang ada.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 16 dari 100

Page 17: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Manfaat yang diharapkan dari keberadaan jasa layanan yang dikembangkan oleh LKMP adalah:

1. Memberikan kemudahan kepada masyarakat pantai dan pengusaha mikro dalam melaksanakan tarnsaksi;

2. Mengurangi resiko akibat membawa uang tunai; 3. Memberikan kemudahan bagi perkembangan perdagangan jarak

jauh; Dampak yang diperkirakan timbul dengan adanya jasa layanan transfer uang tunai adalah:

1. Mempercepat tingkat perputaran uang dalam skala yang lebih luas; 2. Memperluas kesempatan investasi bagi pengusaha mikro dengan

mitranya dalam kerangka kerjasama; 3. Meningkatkan pendapatan LKMP dari pembayaran jasa; 4. Meningkatkan laju pertumnbuhan ekonomi lokal.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 17 dari 100

Page 18: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Bab 3. Prosedur Pengelolaan Kredit Prosedur yang dibuat penulis bukan prosedur baku yang harus sepenuhnya dilaksanakan oleh pengurus dan pengelola LKMP. Namun demikian, seluruh prosedur yang tertulis dapat menjadi dasar minimal untuk mengelola dan mengembangkan lembaga keuangan mikro. 3.1. Prinsip Kredit LKMP yang Mendukung Kelestarian

Usaha Mikro Prinsip 1. Mengutamakan pelayanan pada pengusaha mikro miskin yang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi Bentuk pelayanan ini harus mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Pinjaman jangka pendek. Yang sesuai dengan pola dan tingkat

pengeluaran dan penerimaan usaha mikro dalam jangka pendek sehingga beban pengusaha mikro tidak berkelanjutan, kecuali jika diperlukan perluasan usaha.

2. Pinjaman berkelanjutan. Jika seorang anggota/nasabah telah berhasil melunasi hutangnya dan berdasarkan hasil penilaian memiliki kinerja yang positif, maka yang bersangkutan memiliki akses yang lebih besar untuk memperoleh kredit selanjutnya. Pelayanan ini memungkinkan LKMP sebagai pihak yang membantu pengelolaan finansial pengusaha mikro.

3. Pola kredit harus mencakup penggunaan yang tidak dibatasi. LKMP harus mampu memilah dan memilih jenis produk kredit yang sesuai dengan keperluan dan kebutuhan nasbah. Dalam hal ini LKMP dapat memberikan gambaran pilihan dan keunggulan dan kekurangan masing-masing produk bagi nasabah yang mengajukan kredit. Demikian juga dengan tujuan penggunaan kredit, apakah untuk investasi, pembelian barang modal, pembiayaan modal kerja, untuk konsumsi atau keperluan lain.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 18 dari 100

Page 19: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

4. Pinjaman dengan nilai kecil. LKMP harus memberikan kesempatan kepada anggota/nasabah untuk meminjam dalam jumlah kecil yang akan digunakan untuk keperluan usaha yang mendadak atau keperluan harian.

5. Pendekatan ramah nasabah. Artinya bahwa LKMP harus menempatkan posisi kantor pelayanan sedekat mungkin dengan akumulasi anggota/nasabah, melayani anggota/nasabah dengan sopan, melayani nasabah tanpa pandang bulu dan adil dalam memberikan pelayanan, melayani dan menanggapi keperluan anggota/nasabah dengan cepat.

6. Membangun Nama Besar dan Menciptakan Image. LKMP harus mampu membangun nama besar dan menciptakan kesan yang baik dengan pelayanan yang diberikan. Kesan bahwa LKMP sepenuhnya melayani pengusaha mikro harus benar-benar tercipta.

Prinsip 2. Sistem Operasi yang Ramping Untuk Mengurangi Biaya Satuan

1. Membangun sistem operasi dan pelayanan seramping mungkin dalam bentuk meminimalkan jumlah waktu yang harus dikeluarkan seorang staf dalam melayani kredit

2. Melakukan pembakuan proses pelayanan kredit. 3. Membuat aplikasi-aplikasi system pelayanan yang sederhana, mudah

dimengerti, dan mudah dilaksanakan dengan tidak mengesampingkan persyaratan dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh anggota/nasabah.

4. Setelah berhasil mengembangkan produk kredit, dengan didukung oleh system informasi dan komunikasi LKMP dapat melakukan desentralisasi pengambilan keputusan. Hal ini tidak berarti mengurangi persyaratan dan kemajian yang harus dipenuhi anggota/nasabah.

5. Membangun dan menggunakan kantor dengan biaya murah. 6. Memilih dan mempekerjakan staf yang berasal dari putra-putri

setempat.

Prinsip 3. Memotivasi Nasabah untuk Membayar Hutangnya

Upaya yang harus dilakukan oleh LKMP adalah mendorong nasabah yang meminjam untuk membayar kembali hutang yang telah dipinjamnya. Upaya tersebut bukan hanya dilakukan sepihak tetapi dengan berbagai pendekatan rasional dan manusiawi. Salah satu bentuknya adalah dengan

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 19 dari 100

Page 20: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

melakukan kunjungan rutin sambil melakukan penagihan. Oleh karena itu, petugas lapangan penagihan harus dibekali dengan berbagai ilmu dan kemampuan untuk negosiasi dan supervisi.

Upaya lain yang lebih nyata adalah melalui pembentukan kelompok peminjam dan pemberian insentif bagi nasbah yang melunasi hutangnya tepat waktu. Kelompok nasabah yang meminjam ke LKMP dapat berkumpul menurut waktu dan tempat yang ditentukan dan disepakati bersama antara petugas lapangan penagihan dengan kelompk nasabah. Dengan demikian terjadi sikap saling mendorong dan saling melengkapi antara sesama debitor dan di sisi lain, meringankan tugas penagihan dan mengurangi biaya penagihan.

Prinsip 4. Mengenakan semua biaya kredit dan iuran dalam satu bentuk biaya jasa

Untuk menghilangkan kesan bahwa bunga kredit yang dibebankan kepada debitor sangat besar dan bahkan lebih besar dari tingkat suku bunga pasar, maka LKMP harus mampu memasukkan seluruh biaya yang dikeluarkan dan dibebankan sebagai bunga pinjaman. Dengan syarat bahwa beban bungan yang kenakan kepada debitor tidak berkesan mencekik leher. Oleh karena itu pengelola LKMP harus memberikan pelayanan teknis yang diperlukan oleh pengusaha mikro yang menjadi nasabah agar semua usha yang dikelola dan dijalankan.

3.2. Prosedur pengelolaan Kredit Dalam bagian ini dijelaskan prosedur pengelolaan kredit untuk produk kredit LKMP yang berbentuk: (1) Pinjaman bagi nasabah istimewa (Preferential Client Loans); (2) Kredit Dengan Target Konsumen Pengusaha Mikro (Target Niche Products); (3) Kredit Keperluan Konsumtif; dan (4) Pembiayaan Usaha Mikro Dalam Bentuk Pengadaan Barang Modal. Prosedur untuk penggadaian barang dibuat terpisah. Prosedur pengajuan, pelaksanaan, pengangsuran, monitoring, dan evaluasi pnjaman (kredit) dari KUB, anggota KUB atau nasabah lain kepada LKMP harus dibuat sesederhana mungkin. Namun demikian tidak berarti bahwa prosedur yang sederhana tersebut dilakukan tanpa dasar

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 20 dari 100

Page 21: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

administratif yang jelas dan tegas. Prosedur yang sederhana mengandung arti bahwa seluruh kegiatan yang dilakukan untuk mendukung pengajuan dan realisasi pinjaman hanya cukup dilakukan oleh staff, manajer dan pengurus LKMP. Nasabah yang dilayani hanya cukup menikmati pelayanan yang sederhana dan tidak berbelit-belit. Semua pekerjaan dari mulai persiapan sampai dengan pengelolaan pinjaman seluruhnya dilakukan oleh LKMP. Prinsip pokok dalam pengajuan pinjaman yang harus ditaati oleh setiap KUB atau siapapun yang akan mengajukan kredit kepada LKMP, mengikuti acuan sebagai berikut: 1. Pinjaman yang diajukan dapat berbentuk barang atau uang, tetapi

dalam pencatatannya semua pinjaman dianggap sebagai uang dengan nilai ditentukan berdasrkan kesepakatan antara pemohon (KUB) dengan LKMP atau berdasarkan ketetapan baku yang telah dibuat oleh LKMP. Penentuan nilai pokok pinjaman ditentukan dengan dasar perhitungan: 1.1. Nilai pokok uang adalah berdasarkan nilai nominal uang yang

diajukan; 1.2. Nilai pokok barang ditentukan berdasarkan harga pasar; 1.3. Nilai pinjaman keseluruhannya ditentukan berdasarkan nilai

pokok ditambah dengan jasa LKMP. (LKMP Mapan Mandiri di Keruak, Lombok Timur, menerapkan acuan nilai jasa untuk usaha yang layak dan produktif yang permohonan pinjamannya disetujui sebesar 4 % per bulan).

2. Seluruh pengajuan pinjaman harus ditujukan kepada LKMP (dalam hal ini kepada ketua LKMP). Seluruh proposal harus atas persetujuan ketua kelompok KUB yang mengajukan. Setelah diterima oleh pengurus LKMP pengajuan diproses dan ditolak, dirubah atau disetujui dalam pertemuan kelompok secara terbuka. Selanjutnya dibuat berita acara penyerahan pinjaman.

3. Jadual pembayaran kembali (pengangsuran) dibuat dan dimasukkan dalam berita acara pada saat penyerahan pinjaman.

4. Jasa/bunga yang dikenakan terhadap pinjaman harus secara jelas dipisahkan dari pokok angsuran pinjaman.

5. Surat penyataan kesanggupan (promes) oleh banyak kelompok untuk pinjaman yang bernilai besar harus dibuat antara kelompok dan anggota. Contoh surat peryataan ini dapat dilihat pada FORM 006.

6. Pinjaman (tunai atau cheque) harus diserahkan secara terbuka pada saat pertemuan kelompok agar disaksikan oleh seluruh anggota.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 21 dari 100

Page 22: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

7. Praktek memberi pinjaman kedua sebelum pelunasan pinjaman sebelumnya dibayar kembali harus dikaji secara hati-hati terutama sekali jika ada angsuran yang terlambat (tunggakan).

8. Bantuan pinjaman dari bank harus didasarkan atas kinerja kelompok dan bukan atas dasar jaminan nama baik anggota kelompok secara individu. Analisis pembukuan kelompok harus dilakukan secara saksama untuk memastikan bahwa Pinjaman bank dirasakan oleh anggota kelompok sebagai uang mereka, sebagai bagian dari dana umum.

Hal-hal yang harus dihindari dalam pengajuan pinjaman adalah sebagai berikut: a. Monopoli seluruh pinjaman oleh anggota tertentu. Oleh karena itu

pemberian pinjaman harus dilakukan dengan pengkajian yang saksama untuk menghindari monopoli seluruh pinjaman oleh anggota tertentu.

b. Pinjaman dalam jumlah besar untuk seorang anggota. Pinjaman dalam jumlah besar oleh seorang anggota harus dihindari sampai kelompoknya memiliki kemampuan keuangan yang kuat dan memiliki system administrasi yang akurat dengan dasar hukum yang memadai untuk memberikan motivasi dan membimbing anggota terhadap pelanggaran dan penyimpangan.

c. Pinjaman diberikan kepada orang yang bukan urutannya. Pinjaman harus diberikan sesuai urutan pengajuan pinjaman. Harus dihindari pemberian pinjaman terhadap orang yang bukan urutannya.

d. Pengajuan Pembiayaan Kepada Pihak Luar. Harus dihindari pengajuan sumber pembiayaan kepada pihak luar untuk menutupi pinjaman yang diajukan oleh KUB tanpa melakukan perhitungan yang mendalam. Oleh karena itu harus dilakukan penguatan manajemen kredit dan sepenuhnya dikuasi oleh staff perkreditan LKMP.

Prosedur praktis ini disusun untuk pelaksanaan program perkreditan berdasarkan asumsi bahwa semua pekerjaan penting telah dilakukan. Pekerjaan penting tersebut adalah sebagai berikut: a. Sosialisasi mengenai pentingnya pembentukan LKMP, b. Pembentukan lembaga yang sepenuhnya diprakarsai oleh stakeholder

primer dan difasilitasi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota,

c. Telah terbentuk lembaga dengan struktur organisasi yang jelas dengan kelengkapan Sumberdaya Manusia yang akan mengelola dan menjalankan lembaga tersebut,

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 22 dari 100

Page 23: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

d. Telah tersedia tempat sebagai kantor/sekretariat yang secara permanen dapat digunakan untuk menjalankan lembaga. Jika belum tersedia kantor permanen, untuk sementara dapat digunakan sekretariat di tempat yang disetujui oleh seluruh anggota dan pengurus.

e. Persiapan administrasi dengan kelengkapan peralatan dan mesin yang diperlukan untuk menjalankan sebuah lembaga keuangan;

Pekerjaan penting yang selanjutnya adalah persiapan sehubungan dengan prosedur perkreditan tersebut sebagai berikut: a. Seleksi dan Penyaringan KUB yang mengajukan pinjaman Seleksi KUB yang mengajukan pinjaman ditujukan untuk: i. mengumpulkan informasi mengenai jumlah nasabah dan KUB yang

akan mengajukan pinjaman; ii. mengumpulkan data mengenai jumlah pinjaman yang akan diajukan; iii. memperkirakan ketersediaan dana tunai yang tersedia dan dapat

disalurkan untuk memenuhi kebutuhan kredit dari seluruh jumlah yang akan dipinjam oleh KUB atau nasabah lain yang telah menjadi anggota atau belum menjadi anggota LKMP;

iv. menyusun skala prioritas untuk rencana penyaluran berdasarkan; a. Urgensi pinjaman yang diajukan, b. Ketersediaan dana yang mungkin untuk disalurkan, c. Tingkat kredibilitas pengusaha/KUB/nasabah yang mengajukan, d. Tingkat hubungan baik antara LKMP dengan KUB secara

lembaga. v. Memilih dan memilah kepentingan penggunaan dana yang diajukan

oleh pengusaha KUB/nasabah lain berdasrkan tujuan penggunaan: a. Apakah untuk pembelian/pengadaan barang modal/investasi

tambahan; b. Apakah dana tersebut akan digunakan untuk menambah modal

kerja (operasional) KUB/usaha nasabah; c. Apakah dana yang dipinjam tersebut akan digunakan untuk

memulai usaha baru; d. Apakah akan digunakan untuk keperluan konsumtif;

b. Tahapan Kegiatan Seleksi

Tahapan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam seleksi ini adalah sebagai berikut:

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 23 dari 100

Page 24: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

i. Pengajuan pinjaman oleh Nasabah: a. Nasabah mengajukan permohonan kredit; b. Jika pinjaman akan dipergunakan untuk usaha produktif, maka

nasabah harus melampirkan permohonan kredit proposal usaha, seperti disajikan dalam Lampiran 1

ii. Pelaksanaan survey untuk menginventariasi dan mengidentifikasi: a. Persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh kredit; b. Persyaratan yang sudah dipenuhi oleh calon penerima kredit; c. Semua informasi dan data yang diperlukan untuk merealisasikan,

mengelola, mengembalikan, monitoring dan evaluasi pinjaman masing-masing pengusaha KUB/ nasabah yang mengajukan kredit;

iii. Penyusunan proposal pengajuan pinjaman

a. Proposal tersebut diisi oleh anggota dan pengurus KUB secara bersama-sama. Contoh Proposal untuk usaha budidaya dapat dilihat pada Lampiran 1 Proposal terdiri dari dua jenis, yaitu: a.1. Proposal Individu (PI). (Rencana Usaha Anggota).

Proposal yang diajukan untuk pembiayaan/bantuan paket untuk KUB majemuk (masing-masing anggota memiliki usaha yang berbeda). Proposal dibuat dalam rangkap tiga. Masing-masing diserahkan kepada: 1. Asli untuk Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai; 2. Salinan 1, disimpan di sekretariat KUB; 3. Salinan 2, disimpan oleh anggota sebagai arsip.

a.2. Proposal yang diajukan untuk pembiayaan/bantuan paket untuk KUB Tunggal. Dengan demikian proposal yang diajukan adalah proposal KUB (PKUB) = rencana usaha KUB. Proposal jenis ini hanya perlu dibuat rangkap dua. 1. Asli diserahkan kepada LKMP, 2. salinannya disimpan di sekretariat KUB sebagai arsip.

Kedua jenis proposal tersebut dilengkapi dengan permohonan kredit kelompok (PKK).

Jika pengurus dan anggota KUB tidak sanggup untuk mengisi, maka petugas lapangan LKMP dapat membantu memberikan arahan yang benar dalam pengisiannya (Ingat! bukan diisi oleh petugas lapangan LKMP).

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 24 dari 100

Page 25: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Setelah proposal diajukan kepada LKMP, LKMP mengirimkan petugas penilainya untuk melakukan langkah berikut (petugas penelaahan secara mendalam, lihat butir b)

iv. Penelaahan secara mendalam terhadap calon penerima manfaat (calon peminjam) menyangkut kredibilitas dan kriteria lainnya.

a. Penelaahan (assessment) mencakup seluruh aspek yang

menyangkut kredibilitas calon peminjam. Untuk keperluan ini harus dilakukan survey atas semua aspek menyangkut calon peminjam, lakukanlah prosedur berikut: a.1. Khusus untuk calon penerima kredit yang tidak menjadi

anggota KUB, pertanyaan-pertanyaan ini mutlak harus diajukan. Untuk calon penerima kredit yang telah menjadi anggota KUB, pertanyaan ini merupakan pelengkap. Sebelum mengunjungi calon peminjam, tanyakan kepada tokoh masyarakat dan tetangga (bukan saudara) mengenai pribadi dan perilaku yang bersangkutan;

a.2. Pertanyaan-pertanyaan yang harus diajukan kepada tokoh masyarakat atau tetangganya antara lain sebagai berikut: 1. Apakah benar saudara X memilliki usaha seperti yang

diajukan kepada LKMP; 2. Sudah berapa lama saudara X menjalankan usaha

tersebut; 3. Apakah Bapak/ibu mendengar bahwa saudara X telah

pernah mengajukan kredit kepada lembaga lain atau bank;

4. Apakah Bapak/ibu mendengar mengenai keberhasilan atau kegagalan pencairan kredit yang telah diajukan;

5. Jika gagal, apakah Bapak/ibu mendengar penyebab kegagalan tersebut;

6. Apakah saudara X pernah meminjam uang (berhutang) kepada Bapak/ibu;

7. Untuk apakah ia menggunakan uang tersebut; 8. Apakah dalam melunasi hutangnya ia mengecewakan

Bapak/ibu atau apakah ia sanggup melunasi hutangnya; 9. Jika ia tidak dapat melunasi hutangnya, Apakah

Bapak/ibu mengetahui penyebabnya; 10. Apakah Bapak/ibu dapat memberikan saran jika ia

mengajukan kredit kepada lembaga kami;

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 25 dari 100

Page 26: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

11. Jika hasil wawancara memberikan nilai yang sangat positif, maka harap diambil dua contoh lain (dari tetangga lainnya).

Jika semua hasil wawancara memberikan nilai positif, maka menjadi bahan rekomendasi positif mengenai kredibilitas calon peminjam; Jika semua hasil wawancara memberikan nilai negatif maka harus dilakukan uji psikologis oleh petugas lapanga dengan melihat cara yang bersangkutan berbicara dan menyampaikan jawaban atas pertanyaan petugas lapang.

Hal ini sangat penting dilakukan untuk menjamin: 1. Keberhasilan pengelolaan kredit secara keseluruhan; 2. Keamanan kredit yang disalurkan; 3. Prediksi untuk kemungkinan berhasil atau tidaknya calon debitur

mengembalikan kredit yang disalurkan; 4. Kemudahan dalam menentukan pencairan dan penyaluran kredit; 5. Kesaksian pihak di luar peminjam terhadap kredit yang akan diajukan

dan disalurkan; 6. Kelengkapan informasi mengenai calon debitur.

iv. Lihatlah dan catatlah semua aspek menyangkut usaha yang

bersangkutan; a. Apakah usaha yang dijalankan oleh pengusaha memiliki

catatan keuangan mengenai: b. Penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan, c. Biaya yang menyangkut pembelian bahan baku, pembelian

bahan pembantu, pembayaran upah tenaga kerja yang dibayar,

d. Dan biaya lain-lain yang dikeluarkan pengusaha menyangkut usahanya.

Lakukan penilaian berdasarkan keahlian petugas (expertise judgement) terhadap apa yang disampaikan dan bandingkan dengan kenyataan yang terlihat. Jika melakukan pembohongan maka petugas harus membuat catatan atas kebohongan tersebut dan akan menjadi salah-satu

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 26 dari 100

Page 27: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

dasar untuk pemberian rekomendasi kepada pengurus/manajer usaha LKMP. Lihat dan catatlah kondisi rumah dan lingkungan tempat tinggalnya; Contoh kondisi yang harus dikumpulkan datanya, adalah sebagai berikut: a. Lantai rumah terbuat dari; b. Dinding rumah terbuat dari; c. Atap rumah terbuat dari; d. Jendela rumah apakah terbuat dari bahan mewah atau bahan

sederhana; e. Apakah ada jamban yang layak digunakan oleh keluarga

tersebut; f. Apakah memiliki televisi, jika ada catatlah jumlahnya; g. Apakah memiliki sepeda jika ada catatlah jumlahnya; h. Apakah memiliki sepeda motor jika ada catatlah jumlahnya; i. Apakah memiliki mobil jika ada catatlah jumlahnya; j. Dst

v. Lakukan wawancara mengenai kondisi dan perkembangan

finansial usaha yang bersangkutan;

a. Catatlah secara lengkap mengenai kondisi finansial usaha dan keluarganya, untuk mengetahui kemampuan pengusaha dan keluarganya untuk menabung. Kemampuan untuk menabung dapat diartikan sebagai kemampuan keluarga tersebut untuk menyisihkan pendapatannya sehingga dapat dianggap sebagai salah-satu indikator kemampuan untuk mengembalikan pinjaman a. Gunakan FORM 001 b. Jumlah penerimaan dari usaha yang dilakukan saat ini

menurut perioda mingguan, bulanan dan tahunan c. Jumlah penerimaan yang berasal dari usaha lain atau

pekerjaan lain yang diterima oleh kepala dan anggota keluarga yang bersangkutan;

d. Jumlah biaya yang dikeluarkan oleh usaha tersebut untuk keperluan usahanya dalam perioda waktu tertentu;

e. Jumlah biaya yang dikeluarkan oleh keluarga untuk keperluan rumahtangganya;

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 27 dari 100

Page 28: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

b. Lakukan pemisahan antara penerimaan keluarga dengan penerimaan usaha;

c. Lakukan pemisahan antara pengeluaran keluarga dengan biaya usaha;

d. Hitunglah perkiraan penerimaan bersih keluarga dari penerimaan dan pengeluaran tersebut di atas, setidaknya dalam setahun yang lalu (A);

e. Hitunglah perkiraan penerimaan bersih usaha dari penerimaan dan pengeluaran tersebut di atas, setidaknya dalam satu tahun yang lalu (B);

f. Hitunglah biaya yang dikeluarkan untuk usaha dan keluarga (C);

g. Hitunglah kemampuan menabung dari pengusaha dan keluarganya tersebut dalam setahun (D = A + B + C).

Tabungan/simpanan wajib dan simpanan pokok anggota yang berada dalam kas dana umum LKMP menjadi jaminan utama untuk memperoleh pinjaman. Simpanan tersebut menjadi ciri dari anggota, artinya setiap anggota pasti memiliki simpanan di kas dana umum LKMP.

Selain kemampuan pengusaha untuk menabung, harus dilihat juga kemampuan untuk menyisihkan keuntungan dari penerimaan usaha. Untuk mengetahui kemampuan penyisihan keuntungan harus dilakukan analisis finansial. Langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

vi. Lakukanlah analisis finansial sederhana secara cepat dan tepat

terhadap usaha dan keluarga yang bersangkutan.

Formulir yang dapat digunakan sebagai acuan untuk analisis finansial adalah seperti terlihat pada FORM 002. Dalam formulir tersebut harus diisi dengan komponen biaya dan penerimaan (cash outflow dan cash inflow) sehingga menghasilkan arus tunai (cashflow) dalam perioda waktu tertentu.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 28 dari 100

Page 29: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Adapun hal-hal yang termasuk dalam komponen biaya dan penerimaan yang dimasukkan dalam cashflow, contohnya adalah sebagai berikut:

a. Komponen biaya investasi, yang terdiri dari:

i. Bangunan; ii. Peralatan;

iii. Mesin pengolah; iv. Dll

b. Komponen penyusutan (dihitung berdasarkan jumlah biaya investasi dibagi dengan jumlah umur teknis masing-masing benda tersebut di atas).

c. Komponen biaya operasional usaha, yang terdiri dari: i. Biaya tidak tetap, misalnya terdiri dari:

1. Bahan baku ikan segar; 2. Air bersih; 3. Tepung terigu; 4. Garam; 5. Minyak tanah; 6. Upah tenaga kerja yang dibayar; 7. Biaya lain-lain.

ii. Biaya tetap misalnya terdiri dari: 1. Penyusutan; 2. Bunga/jasa pinjaman;

d. Komponen penerimaan, yang berasal dari hasil penjualan produk yang dihasilkan.

vii. Kegiatan penelaahan harus mendapat perhatian serius dari

pengurus dan pengelola LKMP dan pengurus KUB. a. Petugas lapangan melaporkan semua hasil survey kepada

dan penilaian kelayakan pengurus dan manajer usaha, dengan rekomendasi tingkat kelayakan sebagai berikut;

i. Berdasarkan analisis IRR dan B/C ratio diperoleh kesimpulan bahwa dari segi usaha, KUB yang dinilai, layak/tidak layak memperoleh pinjaman dari LKMP;

ii. Berdasarkan hasil analisis finansial dan kepribadian serta semua aspek yang menyangkut sosial ekonomi

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 29 dari 100

Page 30: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

keluarga dan usaha yang bersangkutan layak/tidak layak memperoleh pinjaman dari LKMP;

iii. Buatlah rekomendasi tertulis dengan singkat dan jelas tanpa pretensi apapun dari petugas yang bersangkutan;

iv. Berikan semua catatan yang diperlukan kepada pengurus dan manajer usaha LKMP;

v. Hindari penulisan rekomendasi di rumah atau tempat usaha dari pihak yang mengajukan kredit/pinjaman;

vi. Hindari intervensi pihak yang mengajukan pinjaman dan tokoh masyarakat terhadap pengambilan keputusan untuk rekomendasi yang diberikan oleh petugas lapangan;

vii. Gunakan FORM 003 untuk hasil penelaahan petugas lapangan

c. Analisis Kelayakan dan Pengambilan Keputusan Penyerahan

Kredit Manajer usaha dan pengurus melakukan analisis dan pertimbangan atas kelayakan pemohon; Setelah memperoleh seluruh data dan informasi yang diperlukan bagi seorang/kelompok pemohon, maka manajer usaha LKMP melakukan analisis kelayakan kredit. Analisis kelayakan tersebut harus dilakukan untuk menentukan: 1. Apakah pemohon kredit layak untuk diberikan kredit; 2. Berapa jumlah yang layak untuk diberikan; 3. Apakah calon penerima kredit akan mampu untuk mengembalikan

pinjamannya; 4. Berapa waktu yang diperlukan untuk mengembalikan kredit tersebut; 5. Bagaimana perioda angsuran yang sanggup dilakukan oleh

peminjam, apakah per minggu atau per bulan; 6. Prediksi nilai angsuran menurut perioda angsurannya; Dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan pencairan kredit terdiri dari hasil analisis berdasarkan kelayakan teknis (finansial) dan rekomendasi petugas lapangan. Analisis tersebut dilakukan untuk:

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 30 dari 100

Page 31: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

a. menilai kemampuan membayar kembali dari hasil perhitungan kemampuan menabung,

b. kemampuan untuk menyisihkan keuntungan sebagai gambaran untuk membayar hutang;

c. membuat dasar untuk menyusun sistem informasi dan administrasi yang diperlukan untuk mengelola kredit dan pengembaliannya;

Dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan adalah berdasarkan kemampuan membayar dari kemampuan menabung dan penyisihan keuntungan dari usaha yang dijalankan. a. Dasar perhitungan kemampuan menabung adalah sebagai berikut:

i. Jika pengusaha KUB tersebut memiliki kemampuan untuk menabung dalam satu bulan tiga (3) kali lipat dari nilai perkiraan angsuran pinjaman per bulan maka akan memperoleh nilai 50;

ii. Jika pengusaha KUB tersebut memiliki kemampuan untuk menabung dalam satu bulan dua (2) kali lipat dari nilai perkiraan angsuran pinjaman per bulan maka akan memperoleh nilai 20;

iii. Jika pengusaha KUB tersebut memiliki kemampuan untuk menabung dalam satu bulan sama dengan nilai perkiraan angsuran pinjaman per bulan maka akan memperoleh nilai 0;

b. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan analisis kebutuhan

modal kerja; i. Jika rata-rata kebutuhan modal kerja yang diperlukan (a)

ditambah dengan total bunga pinjaman (b) perbulan = nilai angsuran perbulan (c) setengah (1/2) dari pendapatan bersih rata-rata perbulan (d) maka diberi nilai 50;

ii. Jika rata-rata kebutuhan modal kerja yang diperlukan (a) ditambah dengan total bunga pinjaman (b) perbulan = nilai angsuran perbulan (c) sepertiga (1/3) dari pendapatan bersih rata-rata perbulan (d) maka diberi nilai 30;

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 31 dari 100

Page 32: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

c. Analisis kepemilikan jaminan fisik (kolateral); i. Jika pengusaha KUB yang mengajukan pinjaman dengan

menyertakan jaminan dalam bentuk fisik (misal: tanah dan banguna yang bersertifikat), maka nilai sertifikat tersebut dapat menutupi seluruh syarat lain yang telah diajukan.

ii. Jika nilai agunan yang dimiliki berdasarkan harga taksiran pasar sama dengan jumlah kredit yang diajukan, maka diberikan nilai 50;

iii. Jika nilai agunan yang dimiliki berdasarkan harga taksiran pasar setengah dari jumlah kredit yang diajukan, maka diberikan nilai 30;

iv. Jika nilai agunan yang dimiliki berdasarkan harga taksiran pasar sepertiga dari jumlah kredit yang diajukan, maka diberikan nilai 10;

Dari tiga kriteria penilaian di atas (kemampuan menabung, kebutuhan modal kerja dan kepemilikan jaminan) maka dapat ditentukan kelayakan kredit dari pengusaha KUB yang mengajukan kredit dengan acuan sebagai berikut: i. Jika seluruh kriteria teknis di atas dtambah dengan kriteria non teknis

diperoleh nilai 100 atau lebih, maka pengusaha tersebut layak memperoleh kredit dari LKMP;

ii. Jika nilai yang diperoleh berkisar antara 75 sampai dengan 99, maka yang bersangkutan layak memperoleh kredit dengan catatan, kemampuan menabung harus menjadi patokan utama (bernilai minimal 20) dan jaminan memiliki nilai minimal 50;

iii. Jika nilai total yang diperoleh dalam kisaran 51 sampai dengan 74 maka pengusaha tersebut harus memiliki nilai kemampuan menabung sebesar 50 dengan program pengawasan yang ketat selama perioda pengembalian hutang.

Setelah diperoleh kelayakan kredit bagi yang mengajukan, maka selanjutnya adalah tahap penelaahan dan perhitungan mengenai jumlah kredit yang diajukan dan ketersediaan sumber dana kas yang dapat diberikan. Cara melakukan pengambilan keputusan; Lakukan penelahaan mengenai jumlah kredit yang diajukan. 1. Jumlah seluruh kredit yang diajukan harus sesuai dengan saldo kas

lancar yang dimiliki oleh LKMP. Jika seluruh pinjaman yang diajukan nasabah dapat dipenuhi oleh saldo kas LKMP, maka

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 32 dari 100

Page 33: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

manajer harus menghitung proyeksi penerimaan dan pengeluaran setidaknya dalam enam bulan mendatang;

a. Jika proyeksi cashflow positif yang dimiliki oleh LKMP setelah ditambah dengan rencana penyaluran kredit memiliki nilai sebesar di atas 30 persen selama perioda enam bulan maka manajer dapat memutuskan sendiri tanpa harus mengajukan permohonan persetujuan penambahan modal kepada pengurus;

b. Jika proyeksi cashflow tidak memenuhi kriteria di atas, maka Manajer LKMP harus segera mengajukan permohonan kepada Dewan Pengurus dengan disertai alternatif pembiayaan yang dapat dipilih, misalnya:

c. Mengajukan kerjasama pembiayaan kepada pihak ketiga (institusi keuangan, bank, mitra atau pihak lain yang mau bekerjasama);

d. Mengajukan pinjaman berbunga rendah dengan persetujuan pengurus;

e. Mengajukan rekalkulasi dan reidentifikasi rencana penyaluran kredit;

2. Jika langkah-langkah tersebut di atas (butir a, b dan c) sudah

dilakukan, maka manajer LKMP harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Melakukan rencana penyaluran kredit; b. Memberikan laporan kepada pihak pengurus mengenai

rencana penyaluran kredit: c. Menyiapkan kelengkapan administrasi yang diperlukan untuk

proses penyerahan dan akad kredit; d. Memerintahkan kepada staf LKMP untuk menyiapkan serah

terima dan pembuatan berita acara serah terima. 3. Buatlah hasil penelaahan dan pengambilan keputusan Pengelola dan

tuangkan dalam FORM 004 d. Tatacara penyerahan/pembayaran Tatacara penyerahan kredit dari LKMP kepada anggota/nasabah disarankan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1. Penyerahan/ pembayaran kredit dilakukan di depan seluruh

anggota KUB yang mengajukan pinjaman;

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 33 dari 100

Page 34: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

2. Lakukan akad kredit dihadapan ketua LKMP, Ketua KUB dan Bendahara LKMP. Jika LKMP tersebut memiliki manajer usaha, maka seluruh proses akad kredit dan penandatanganannya tidak harus melibatkan ketua badan pengurus.

3. Pada saat penyerahan dibuat berita acara penyerahan kredit/pinjaman dalam bentuk Perjanjian Tertulis dan mengikat antara LKMP dengan nasabah. Bentuk/formulir yang dapat digunakan sebagai acuan untuk berita acara serah terima dan surat perjanjian kredit/pinjaman adalah FORM 005

4. Lakukan penandatanganan perjanjian kesanggupan kelompok untuk menanggung hutang. Gunakan FORM 006

5. Setelah dilakukan akad kredit, dilakukan proses administrasi dan pencatatan yang dilakukan oleh staff administrasi.

6. Lakukanlah perjanjian promes 7. Seluruh anggota KUB yang meminjam wajib menandatangi berita

acara penyerahan. Mengapa seluruh anggota KUB harus ikut menandatangani? Karena: a. asset yang dimiliki akibat dari pinjaman yang telah diberikan

adalah asset bersama; b. asset bersama tersebut harus dikelola bersama; c. pinjaman harus dikembalikan bersama; d. pinjaman yang diperoleh akan menjadi tanggungjawab

bersama; e. menyangkut nama baik bersama;

8. Pencatatan dan proses administrasi serah terima pinjaman/kredit dicatat dalam register/buku besar untuk merekam semua program pinjaman yang disetujui. Gunakan FORM 007

9. Gunakan bukti Pembayaran aktual (kuitansi atau cheque). 10. Buatlah bukti pembukaan rekening. 11. Verifikasi dengan menggunakan formulir berita acara serah terima

kredit. 12. Buka rekening baru atas nama penerima kredit. 13. Buatlah buku rekening (kartu catatan hutang) sebanyak 2 buku,

satu buku diserahkan kepada nasabah, satu buku disimpan di administrasi LKMP, gunakan FORM 008

14. Siapkan buku besar hutang yang mencakup rekening individual peminjam.

15. Lakukan posting dan perhitungan saldo regular. Masukkan transaksi penyerahan kredit sebagai posting awal, dengan saldo awal sebesar nilai pokok ditambah dengan jasa kredit.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 34 dari 100

Page 35: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

16. Ketua LKMP memberikan otorisasi kepada manajer usaha untuk menyerahkan dana dan disertai dengan pembacaan surat perjanjian yang dilengkapi dengan sanksi atas pelanggaran perjanjian dan kelambatan pembayaran angsuran.

e. Dukungan tindak lanjut/ pelayanan berkesinambungan; LKMP yang memberikan kredit wajib memberikan layanan teknis usaha yang berkesinambungan agar kredit yang diberikan tidak sia-sia. Bantuan teknis yang wajib diberikan oleh LKMP kepada KUB meliputi: 1. Administrasi pengelolaan dana pinjaman yang telah diserahkan

kepada KUB, yang mencakup; a. Penyusunan rencana anggaran usaha KUB; b. Penyusunan rencana penggunaan dan alokasi keuangan KUB; c. Pengelolaan dan pencadangan keuangan; d. Penataan pembukuan; e. Dll

2. Bimbingan pemasaran produk dan atau jasa yang dihasilkan oleh KUB. Setidaknya LKMP berperan dalam memberikan informasi mengenai pasar. Akan lebih baik lagi jika LKMP mampu menghubungungkan dan memperluas pasar KUB. Jenis informasi yang layak untuk diberikan kepada KUB: a. Produk yang diminati dan diminta pasar; b. Kemasan produk yang disukai pasar; c. Jumlah permintaan dan harga pasar; d. Pasar mana saja yang meminta produk yang dihasilkan; e. Prospek pemasaran ke depan, dalam jangka waktu tertentu; f. Bentuk-bentuk dan strategi pemasaran yang diperlukan untuk

memasuki pasar yang dihadapi; g. Dan lain-lain yang dpaat dilakukan oleh LKMP

3. Jika LKMP yang bersangkutan tidak memiliki sumberdaya

manusia dan sumberdana dan informasi yang memadai untuk memberikan pelayanan berkelanjutan maka LKMP dapat mengajukan bantuan kepada LSM atau Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten/Kota setempat.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 35 dari 100

Page 36: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

e. Tatacara pengangsuran (menyangkut jumlah dan jangka

waktunya). Pengelola LKMP harus dengan tegas menyampaikan tatacara pengangsuran kepada anggota/nasabah yang memperoleh kredit. Selain tatacara juga harus disampaikan sanksi yang harus ditanggung akibat kelalaian debitor. 1. Tatacara pengangsuran pinjaman harus dibuat berdasarkan

kesepakatan yang dituangkan menjadi aturan baku antara LKMP, KUB dan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten/Kota setempat. Aturan baku tersebut harus dituangkan dalam Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga LKMP.

2. Angsuran yang telah jatuh tempo tetapi tidak dibayar oleh pihak peminjam akan dibebankan kepada angsuran berikutnya dengan memperhitungkan akumulasi jasa/bunga pada perioda yang tertunggak.

3. Jika nasabah (peminjam) tidak membayar angsuran berturut-turut selama tiga kali, maka yang bersangkutan akan dikenakan sanksi dimasukkan ke dalam daftar nasabah NAKAL, dan akan memperoleh surat peringatan tertulis dari KETUA LKMP.

4. Jika setelah diperingatkan yang bersangkutan masih tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka pinjaman yang dilakukan akan diperhitungkan ke dalam tabungan/simpanan pokok dan simpanan wajib yang ada di kas DANA UMUM LKMP.

5. Jika kewajibannya tidak dapat dipenuhi oleh jumlah simpanan, maka yang bersangkutan akan mengalami hambatan dalam mengajukan pinjaman pada perioda selanjutnya. Hambatan tersebut akan menjadi DAFTAR HITAM nasabah jika kewajibannya benar-benar tidak bisa depenuhi dalam jangka waktu yang ditentukan oleh musyawarah anggota KUB dengan pengurus LKMP.

6. Jika sudah masuk DAFTAR HITAM nasabah, maka yang bersangkutan tidak dapat mengajukan lagi pinjaman kepada LKMP yang bersangkutan.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 36 dari 100

Page 37: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

f. Review/peninjauan program secara rutin Peninjauan terhadap kelancaran angsuran dan kelancaran usaha harus secara rutin dilakukan oleh pengelola dan petugas lapangan. Tinjauan ini diperlukan untuk menghindari resiko yang ditimbulkan oleh kelalaian yang dilakukan oleh debitor ataupun pengelola. Jika terjadi permasalahan dalam angsuran dan usaha maka petugas lapangan segera melakukan pendampingan teknis. Jika memperoleh hambatan dalam memberikan bantuan teknis maka LKMP dapat mengajukan bantuan kepada LSM dan atau Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten/Kota setempat. g. Prosedur penghapusan (jika diperlukan)

1. Karena alasan yang dapat dipertanggung- jawabkan, maka seseorang

atau KUB yang memiliki kewajiban dapat dihapuskan. 2. Tatacara pelaksanaan penghapusan kewajiban hutang nasabah harus

diatur dengan tegas dalam AD/ART. 3. Prosedur penghapusan hanya dapat dilakukan setelah memperoleh

persetujuan dari musawarah anggota KUB dan Pengurus LKMP. 4. Jika di tempat LKMP terdapat Lembaga Penjamin Keuangan, maka

sebaiknya setiap kredit yang dicairkan dijaminkan ke lembaga penjamin sehingga KUB maupun LKMP tidak ada yang dirugikan.

h. Dokumentasi Permohonan untuk memperoleh bantuan dan realisasi penyerahan kredit harus didokumentasikan secara baik dan berisi mengenai identitas pemohon dan seluruh aspek pinjamannya FORM 008. Informasi yang harus didokumentaiskan secara baik adalah sebagai berikut: 1. Nama pemohon dengan alamat lengkap. 2. Jenis bantuan yang diperlukan beserta kegunaannya. 3. Rincian mengenai jenis dan jumlah kekayaan bersih yang dimiliki

pemohon. 4. Jumlah pinjaman dan jangka waktu pengembaliannya. 5. Jenis kelanjutan dukungan pelayanan yang diperlukan.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 37 dari 100

Page 38: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

6. Termin angsuran (jumlah besarnya angsuran, jangka waktu dan angsuran).

7. Tingkat suku bunga/jasa kredit dan metoda perhitungannya. 8. Rekomendasi untuk pihak-pihak yang berkompeten. 9. Persetujuan dari pihak yang berkompeten. 3.3. Prosedur Kredit Gadai Berbeda dengan prosedur kredit bentuk lainnya, penggadaian barang lebih mengedepankan kemudahan dan kecepatan. Perbedaan kecil ini dikarenakan jaminan yang diagunkan dan ditahan oleh LKMP memiliki kepastian yang jelas. Dengan demikian, kunci keberhasilan produk kredit gadai (pawn loans) ini terletak pada keahlian petugas penaksir harga jual kembali barang bekas. Oleh karena itu, penulis mengulang kembali pentingnya pelatihan khusus untuk petugas yang akan melayani proses penggadaian barang. Prinsip pengembangan kredit gadai:

1. Memerlukan keahlian pengelola dan staf LKMP dalam hal menaksir nilai jual produk yang digadaikan.

2. Implikasi dari syarat di atas adalah perlunya pelatihan singkat dan pengalaman dalam menaksir nilai jual barang bekas.

3. Presentase nilai kredit yang diberikan ditentukan oleh daya jual barang yang diagunkan.

4. Semakin mudah barang itu dijual kembali maka semakin tinggi nilai agunannya.

5. Agunan emas menjadi preferensi utama bagi LKMP. Selain emas, kendaraan bermotor juga memiliki nilai jual kembali yang cukup tinggi tetapi harga jualnya semakin menurun seiring dengan bertambahnya umur teknis barang.

Syarat yang harus dipenuhi nasabah yang menggadaikan barangnya:

1. Menyetujui prinsip, tatacara, persyaratan, hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak (LKMP dan nasabah);

2. Membawa barang yang akan digadaikan; 3. Mengisi formulir pengajuan penggadaian barang; 4. Menyerahkan barang yang diagunkan;

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 38 dari 100

Page 39: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

5. Menerima bukti penitipan barang dari LKMP; 6. Menerima uang dan bukti peminjaman uang; 7. Menandatangani semua formulir yang telah disepakati.

Prosedur Pelayanan dan Transaksi

1. Lakukan penerimaan nasabah, nasabah dipersilakan duduk dan membaca persyaratan yang diperlukan. Jika tidak dapat membaca, maka petugas membacakan persyaratan tersebut;

2. Setelah nasabah mengetahui pesyaratan dan menyetujuinya, petugas memberikan formulir pengajuan penggadaian (FORM 010). Jika tidak dapat membaca dan menulis maka petugas menuliskannya, selanjutnya persilakan nasabah untuk menandatangani/cap jempol;

3. Petugas melihat dan menaksir nilai jual kembali agunan yang dibawa. Hasil taksiran dituangkan dalam FORM 011.

4. Setelah ditaksir, sampaikan nilai pinjaman maksimum yang dapat diberikan.

5. Jika nasabah telah menyepakati, petugas menyodorkan surat bukti penitipan barang jaminan (FORM 012) yang harus ditandatangani oleh nasabah.

6. Setelah menandatangani bukti penitipan barang, nasabah menyerahkan barang jaminan.

7. Petugas menerima barang jaminan dan ditempatkan pada tempat yang aman.

8. Petugas mengajukan pengeluaran kas lepada Manajer Usaha LKMP;

9. Manager LKMP memerintahkan pengeluaran uang kepada bendahara;

10. Bendahara menyerahkan uang kepada nasabah, disertai dengan bukti pengeluaran uang;

11. Bendahara menyerahkan bukti pengeluan uang lepada petugas administrasi untuk diposting di Buku besar.

Jika nasabah tidak sanggup melunasi hutang yang dipinjamnya:

1. LKMP harus secara terbuka memberitahukan bahwa hutang telah jatuh tempo,

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 39 dari 100

Page 40: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

2. Jika nasabah masih tidak sanggup melunasi pada saat itu maka LKMP harus memberi tenggang waktu dengan menambah biaya pemeliharaan atas barang jaminan. Biaya tersebut selanjutnya menjadi biaya tambahan bagi nasabah, dengan ketentuan bahwa nilai akhir pinjaman beserta jasanya tidak melebihi setengah (50 %) dari nilai jual barang jaminan. Batas waktu yang diberikan tidak boleh melebihi nilai maksimum penambahan hutang.

3. Jika setelah waktu yang ditentukan nasabah tidak sanggup melunasi hutangnya, maka LKMP melakukan penyitaan atas barang yang diagunkan secara terbuka.

4. Setelah melakukan penyitaan, maka LKMP harus secara terbuka mengumumkan pelelangan barang jaminan.

5. Nilai jual yang diperoleh dari hasil lelang selanjutnya menjadi penerimaan LKMP.

6. Jika nilai uang yang dipinjam tidak mencapai 50 % dari harga lelang, maka LKMP harus mengembalikan sisa hasi penjualan kepada nasabah.

3.4. Prosedur Pelayanan Angsuran Kredit LKMP Pembayaran angsuran kredit oleh nasabah merupakan salahsatu kunci keberhasilan pengembalian kredit. Kecepatan pelayanan, ketepatan dan ketelitian petugas yang melayani nasabah menjadikan tolok ukur bagi nasabah bagi keseriusan pemngangsuran. Berbagai upaya harus dilakukan untuk memberikan kesan positif dan kesan dihargai bagi nasabah. Selain konsep kelancaran pengangsuran berbasis pelayanan, LKMP harus menciptakan sistem informasi manajemen yang akurat dan cepat. Sistem informasi tersebut dapat disusun secara konvensional atau terkomputerisasi. Semakin tinggi tingkat teknologi yang digunakan, maka semakin cepat pula proses pelayanan yag diperlukan. 1. Jika menggunakan sistem konvensional, proses pembayaran angsuran

untuk setiap nasabah dari mulai datang sampai dengan pulang kembali tidak boleh melebihi 10 menit.

2. Jika sudah terkomputerisasi, waktu yang diperlukan tidak boleh melebihi 5 menit.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 40 dari 100

Page 41: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Diagram alir prosedur pelayanan pengangsuran pembayaran kredit disajikan dalam Lampiran 3

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 41 dari 100

Page 42: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Bab 4. Prosedur Pengelolaan Tabungan Tabungan (simpanan) dan kredit (pinjaman) merupakan dua sisi yang saling berhubungan. Jika kedua sisi tersebut akan dikembangkan, pertanyaan yang timbul adalah; Mana yang akan dikembangkan terlebih dahulu? Ini bagaikan dilemma telur dan ayam. Jika kita hubungkan dengan konteks pembangunan masyarakat pantai yang lebih menekankan pada peningkatan pendapatan dan pengentasan kemiskinan, maka tabungan akan mengikuti kredit atau bentuk bantuan lain yang akan menggerakkan roda kegiatan ekonomi. Mengapa demikian? Karena tabungan akan terjadi jika ada aktivitas ekonomi. Aktivitas ekonomi ini harus diciptakan melalui kredit. Kredit tersebut dapat berbentuk uang atau barang. Dengan adanya kredit maka masyarakat pantai memiliki kesempatan untuk menggerakkan roda ekonomi produktif. Selanjutnya diharapkan timbul dampak positif dalam bentuk peningkatan kesejahteraan. 4.1. Mengapa Harus menabung? Menabung adalah kunci dasar dan sokoguru pembangunan ekonomi masyarakat pantai yang berkelanjutan. Tabungan merupakan sarana yang memiliki potensi terbesar bagi LKMP untuk meningkatkan perputaran uang dan meningkatkan likuiditas. Tabungan sukarela merupakan sumber yang paling sering digunakan untuk mendanai pendirian dan pengembangan usaha mikro. Tabungan konvensional di bawah kasur atau tabungan di bank biasanya menjadi sumber yang benar-benar berharga bagi seorang pengusaha mikro untuk memulai atau memperbesar usahanya. Selain untuk mengembangkan usaha mikro, sebuah rumah tangga memiliki harapan yang lebih besar di masa datang setidaknya untuk keperluan mendadak dan darurat. Sehingga dapat dikatakan bahwa tabungan dalam bentuk apapun (tanah, rumah,

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 42 dari 100

Page 43: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

perhiasan emas, deposito bank, dll) merupakan dana cadangan yang sangat berharga bagi sebuah rumah tangga. Seperti kita ketahui, beberapa lembaga keuangan mikro (bukan bank dan ada juga bank komersial) di Negara kita tidak mengelola dan memobilisasi tabungan masyarakat dengan penuh tanggung jawab. Di sisi lain, alokasi dana yang diperoleh dari mobilisasi tabungan masyarakat seringkali tidak menyentuh kepentingan masyarakat kecil dan pengusaha mikro. Sebagai contoh, sebuah Bank Swasta berhasil memobilisasi tabungan masyarakat sebesar Rp. 10 triliun. Tetapi pada saat masyarakat kecil dan pengusaha mikro membutuhkan modal untuk usaha mikro mereka menghadapi kendala yang seringkali tidak masuk akal dengan persyaratan yang seringkali tidak dapat dipenuhi. Akhirnya mereka mencari jalan pintas dengan cara meminjam kepada rentenir dengan tingkat suku bunga yang tidak masuk akal. Contoh lain yang juga umum terjadi adalah, sebuah lembaga yang mengelola tabungan masyarakat pada awalnya menjanjikan keuntungan yang besar bagi penabungnya. Setelah terkumpul dana dalam jumlah besar, pengurusnya membawa lari uang milik masyarakat yang berhasil dikumpulkan. Dua keadaan ini adalah salahsatu contoh kecil yang terjadi di Negara kita dan mengakibatkan lembaga keuangan (terutama lembaga keuangan mikro, apapun jenisnya) menjadi tidak dipercaya oleh masyarakat. Oleh karena itu diperlukan sebuah tatanan lembaga yang dikelola dengan baik oleh pengurus dan pengelola yang memiliki tanggung jawab, jujur dan dapat dipercaya, memiliki moral sesuai agama yang dianutnya, memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas serta terbukti dpat mengemban amanah. Selain persyaratan tersebut, diperlukan keterkaitan dengan lembaga pemerintah dan payung hukum yang memungkinkan penegakan hukum terhadap pengurus dan pengelola yang melanggar dan perlindungan hukum bagi nasabah yang dirugikan. Keterkaitan LKMP dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten merupakan salahsatu bentuk jaminan tanggung jawab pemerintah, walaupun dari segi hukum dan peraturan keuangan/perbankan belum memiliki dasar yang kuat. Tetapi setidaknya keterkaitan tersebut dapat memberikan jaminan bagi masyarakat yang menjadi nasabah di LKMP.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 43 dari 100

Page 44: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

4.2. Tabungan Mikro, Sebuah Wahana Kerjasama Masyarakat dan Subsidi Silang

Seperti telah diungkapkan di atas, tabungan dan pinjaman bagaikan dua sisi mata uang. Keduanya sling melengkapi dan saling menutupi. Tabungan dapat menjadi sumber dana bagi keperluan kredit usaha mikro dan penerimaan yang diperoleh pengusaha mikro dapat disimpan kembali dalam bentuk tabungan. Tabungan yang berhasil dimobilisasi dalam suatu daerah kerja LKMP dapat menjadi sarana untuk kerjasama antara pengusaha mikro dengan masyarakat luas yang memiliki tabungan. Bentuk kerjasama tidak langsung yang dikelola oleh LKMP sebagai pengelola sumberdaya modal masyarakat pantai dapat menjadi sumber permodalan yang memadai bagi pengembangan usaha mikro. Walaupun tabungan tersebut tidak secara langsung diberikan kepada pengusaha mikro, tetapi dengan pengelolaan LKMP, akumulai dana tabungan yang berhasil dimobilisai dapat dialokasikan untuk membiayai pengembangan usaha mikro dalam bentuk investasi dan penyediaan modal kerja. Pada akhirnya terjadi subsidi silang secara tidak langsung yang tidak perlu intervensi pemerintah. Intervensi pemerintah hanya diperlukan dalam bentuk menyediakan payung hukum bagi kepentingan nasabah dan LKMP itu sendiri. 4.3. Kunci Keberhasilan Pengelolaan Tabungan dari

segi Pelayanan a. Keamanan Dana yang Disimpan Pihak yang menabung menharapkan keamanan dana yang mereka miliki di tempat mereka menabung. Faktor utama dari keberhasilan menabung adalah keamanan bagi dana yang disimpan di LKMP. Oleh karena itu, faktor keamanan merupakan faktor utama yang akan mendukung keberhasilan pengelolaan tabungan masyarakat oleh LKMP. Dengan adanya tingkat keamanan yang tinggi terhadap tabungan yang dikelola oleh LKMP maka secara langsung akan berpengaruh pada peningkatan intangible asset LKMP dan secara tidak langsung akan mengurangi biaya promosi. Tingkat kepercayaan yang meningkat dari nasabah akan semakin menarik masyarakat untuk menjadi nasabah LKMP.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 44 dari 100

Page 45: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

b. Kenyamanan Pelayanan Nasabah yang menabung menginginkan pelayanan paripurna yang mengutamakan kenyamanan dalam pelayanan. Kenyamanan pelayanan yang diperlukan nasabah yang harus diberikan oleh lembaga adalah dalam bentuk aksesibilitas dan kemudahan likuiditas. Artinya, setiap nasabah yang menabung, jika akan mengambil dana yang disimpannya harus dengan mudah dilayani dan memperoleh dana yang ditarikanya sesuai dengan yang diinginkan. Konsekuensi dari kemudahan likuiditas ini adalah pengelolaan dana yang diperoleh dari mobilisasi tabungan. Dana yang tersedia harus berputar dengan cepat agar keuntungan yang diperoleh LKMP dapat menutupi modal, biaya operasional dan jasa (bunga) atas tabungan. Dengan demikian pengelola harus memiliki keahlian dalam mengembangkan dana yang tersedia sebagai sumber permodalan. Disisi lain, kekuatan perputaran modal harus didukung dengan rasio tingkat pengembalian hutang jangka pendek yang lebih tinggi. Sehingga pada akhirnya dihasilkan kesediaan dana dalam jumlah yang mencukupi bagi nasabah yang akan melakukan penarikan tabungan. Penting untuk diperhatikan oleh semua pihak!!!: Untuk mendukung kecepatan perputaran uang di LKMP maka LKMP harus memiliki cadangan modal yang sangat besar, setidaknya tiga (3) kali lipat dari rencana pembiayaan dan rencana penyaluran kredit dalam setahun. Jika tidak memnuhi syarat tersebut, maka akan sulit untuk LKMP untuk memasarkan produk tabungan yang kompetitif dan mampu bertahan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, disarankan bahwa untuk LKMP yang baru berdiri dan belum mandiri dalam jangka panjang tidak mengadakan program tabungan. Kecuali jika ada permintaan anggota atau nasabah dengan persyaratan bahwa suku bunga tidak mengikuti sukubunga yang berlaku di pasar. Kemudahan dan aksesibilitas pelayanan bagi nasabah penabung harus didukung oleh keahlian dan penampilan petugas (teller) pada saat melayani nasabah. Konsekuensi dari kebutuhan akan pelayanan prima adalah memberikan pelatihan yang memadai bagi teller sehingga menghasilkan tingkat pelayanan profesional yang diinginkan oleh

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 45 dari 100

Page 46: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

nasabah. Selain itu, latar belakang pendidikan harus mendukung agar pengetahuan dan pelatihan tambahan yang diberikan tidak sia-sia. c. Nasabah Ingin Menikmati Penghasilan Atas Tabungan Penabung menyimpan uangnya di LKMP dengan harapan memperoleh penghasilan tambahan atas tabungannya. Nilai penghasilan yang diperoleh penabung tersebut tentunya harus memberikan kepuasan kepada penabung. Pengelola harus mempertimbangkan jumlah imbalan jasa/bunga yang diberikan kepada nasabah. Dengan demikian dituntut konsekuensi utnuk meningkatkan keuntungan lembaga agar dapat menutupi seluruh biaya yang harus dikeluarkan dan jasa/bunga atas tabungan nasabah. Tingkat suku bunga atau jasa yang diberikan kepada nasabah harus mengikuti tingkat suku bunga pasar. Setidaknya tingkat suku bunga yang diberikan sama dengan tingkat suku bunga pasar. Jika tingkat suku bunga yang diberikan kepada nasabah lebih rendah dari tingkat suku bunga pasar, terlebih lagi jika di daerah kerja LKMP terdapat lembaga keuangan/bank komersial maka nasabah tidak akan tertarik untuk menabung di LKMP. Oleh karena itu perhitungan bandingan biaya korbanan (opportunity cost) harus dengan cermat diperhitungkan oleh pengelola, sehingga diperoleh nilai suku bunga yang tepat yang dapat diberikan kepada nasabah. 4.4. Prasyarat yang Diperlukan LKMP untuk

Mengembangkan Produk Tabungan ? a. Faktor Lingkungan Tiga elemen pokok sebagai prasyarat utama yang tercakup dalam faktor lingkungan untuk mengembangkan produk dan memobilisasi tabungan masyarakat pantai adalah:

1. Kesiapan pengelola dalam menghadapi inflasi 2. Legalitas formal dan kewenangan lembaga untuk mengelola

tabungan 3. Supervisi dan keterkaitan dengan lembaga yang memayungi

lembaga

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 46 dari 100

Page 47: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

b. Tanggungjawab Berdasarkan pengalaman lapangan, elemen pokok yang diperlukan untuk mengembangkan dan memobilisasi tabungan masyarakat pantai dan pengusaha mikro adalah sebagai berikut:

1. Visi entrepreneurial-institutional pengelola LKMP. Hal ini menuntut pengelola dan pengurus LKMP serta seluruh staf yang terlibat dalam pengelolaan tabungan untuk memiliki visi yang sama dan sepaham dalam hal pengelolaan tabungan milik masyarakat.

2. Profesionalisme staf dan pengelola LKMP. 3. Struktur kepengurusan LKMP yang efektif; 4. Pengelola mampu menunjukkan disiplin finansial; 5. Profesionalisme dan kemampuan pengelola LKMP dalam

melakukan analisis dan manajemen resiko kredit; 6. Keamanan fisik uang yang dikelola; 7. Pengendalian dan pengawasan internal.

4.5. Mengembangkan Produk Tabungan Setelah prasyarat pengelolaan tabungan dipenuhi, maka dengan menganut keamanan bagi uang nasabah, kenyamanan dan penghasilan tambahan, LKMP dapat memulai pengembangan produk tabungan. Kegiatan mobilisasi dana tabungan masyarakat pantai dan pengusaha mikro yang menjadi nasabah LKMP merupakan kegiatan yang didorong oleh kebutuhan. LKMP harus menanyakan dengan sopan nasabah apakah mereka akan menempatkan dana mereka dalam pemeliharaan lembaga. Pendekatan terhormat ini berbeda dengan pendekatan yang berlaku selama ini. Lembaga dengan sungguh-sungguh membina hubungan dengan nasabah di atas dasar prinsip saling menghormati, sehingga tercipta kepercayaan dan saling memiliki serta saling membutuhkan antara nasabah dengan lembaga. Lembaga keuangan dan perbankan konvesional umumnya kurang menghormati nasabah yang akan menabung. Padahal penabung adalah salahsatu investor yang dapat mengembangkan usaha lembaga keuangan/perbankan. Artinya yang menghidupi lembaga tersebut adalah nasabah. LKMP harus mampu menjual dan memasarkan produk tabungannya. Karena pelayanan diutamakan dalam pemasaran produk tabungan, maka

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 47 dari 100

Page 48: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

pengelola dan staf seolah-olah memasarkan dirinya. Artinya, penampilan dan keahlian serta kesopanan dalam memasarkan produk tabungan adalah cerminan dari jiwa dan sikap masing-masing individu yang memasarkan. Pada akhirnya pengelola harus mampu untuk meyakinkan nasabah bahwa dana yang mereka miliki dan disimpan di LKMP akan terjaga dengan baik dan menghasilkan keuntungan. Dengan terpenuhinya keinginan nasabah tersebut, dalam perioda selanjutnya akan menarik nasabah yang lebih banyak untuk menabung. a. Identifikasi Pasar Dalam rangka untuk menjangkau nasabah yang lebih luas, lebih beragam dan menarik lebih banyak nasabah, LKMP harus melakukan identifikasi calon nasabah potensial yang memungkinkan untuk menabung. Identifikasi ini diperlukan untuk:

1. Menyusun rencana strategis pengembangan produk 2. Menyusun rencana pembiayaan produk 3. Menyusun rencana teknis pengelolaan tabungan 4. Persiapan pelaksanaan pemasaran produk tabungan

b. Mengembangkan Produk Tabungan Pelayanan nasabah untuk produk tabungan dibangun berdasarkan tiga pilar. Produk tabungan adalah sebagai berikut:

1. Dirancang untuk menyeimbangkan pertukaran antara kepuasan (kenyamanan dalam bentuk likuiditas dan aksesibilitas) pelayanan dengan tambahan penghasilan nasabah (bunga);

2. Dibuat dan dikhususkan untuk menjawab kebutuhan celah pasar yang tersedia di masyarakat pantai, misalnya: a. Kesempatan menabung untuk nelayan, pemilik kapal dan

pengusaha produk olahan perikanan pada saat menghadapi musim puncak dan ditarik secar gradual sepanjang tahun pada saat membutuhkan;

b. Kesempatan menabung bagi pemilik tambak pada saat menghadapi panen ikan/udang dan menarik dananya secara rutin pada masa pemeliharaan;

c. Kesempatan menabung bagi pemilik karamba jarring apung selama perioda panen dan menarik dananya pada perioda pemeliharaan.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 48 dari 100

Page 49: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

3. Disesuaikan dengan kebutuhan nasabah dan tujuan nasabah menabung, misalnya akan ditarik pada saat akan memperbaiki mesin, memperbaiki kapal, membeli alat tangkap, membayar upah tenaga kerja, dan lain-lain.

Karena produk tabungan didasarkan atas kebutuhan konsumen, maka harus didefinisikan karakteristik produk sebagai berikut:

1. Likuiditas dan aksesibilitas, 2. termin, waktu penyetoran dan penarikan, 3. nilai minimum untuk penyetoran pertama dan pendaftaran, 4. saldo minimum yang harus diendapkan, 5. tingkat suku bunga dan perkiraan hasil, 6. biaya transaksi dan administrasi.

Kebijakan tabungan harus dibuat oleh LKMP untuk menjadikan produk tersebut terbit secara resmi dan didukung oleh seluruh stakeholder dan shareholder primer. Produk yang dipasarkan disertai dengan kerangka dalam bentuk garis besar, pedoman teknis pelaksanaan kebijakan, kebijakan pembentukan harga, pengendalian likuiditas dan metoda pelaksanaan dan pelayanan transaksi. 4.6. Menentukan Suku Bunga a. Tiga Prinsip Dasar Penentuan Suku Bunga Pinjaman Dalam menentukan tingkat sukubunga tabungan, LKMP harus mengacu pada tiga prinsip dasar sebagai berikut:

1. Tingkat sukubunga berdasarkan sukubunga yang berlaku di pasar dengan tingkat sukubunga pinjaman yang kompetitif;

2. Tingkat penerimaan/penghasilan nyata atas tabungan yang bernilai positif;

3. Penentuan tingkat sukubunga pinjaman berdasarkan biaya. Untuk memobilisasi tabungan dalam skala besar, LKMP harus memberikan tingkat sukubunga yang menarik bagi nasabah. Penentuan tersebut harus berdasarkan pada acuan formal yang berlaku saat itu. Sebagai contoh:

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 49 dari 100

Page 50: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

1. Tingkat sukubunga yang diberikan LKMP mengacu pada tingkat sukubunga yang ditentukan oleh Bank Indonesia;

2. Tingkat sukubunga komersial yang dikenakan oleh lembaga keuangan atau perbankan komersial;

3. Nilai biaya korbanan sebagai pilihan bagi nasabah jika mereka menyimpan di LKMP dibandingkan dengan jika disimpan dalam bentuk investasi, pembelian barang modal, penambahan modal kerja atau peluang lain yang dapat dipenuhi dengan nilai yang dimiliki nasabah untuk ditabung.

Dengan adanya acuan di atas, pengurus dan pengelola LKMP harus secara rutin memantau perkembangan tingkat sukubunga yang berlaku di pasar dengan tujuan memperoleh informasi dan data yang akurat sebagai bahan untuk mengambil keputusan dalam penentuan sukubunga tabungan. Selain acuan diatas, pengurus dan pengelola harus dilakukan pemantauan tingkat inflasi menurut perioda waktu. Pemantauan ini ditujukan untuk mempertahankan nilai tabungan nasabah yang mengendap dan menyediakan imbalan jasa yang layak bagi tabungannya. Oleh karena itu, nilai suku bunga harus lebih besar dari tingkat inflasi dalam perioda waktu yang sama. 4.7. Pemasaran Produk Tabungan Dengan memperluas keanggotaan dan meningkatkan daya tarik layanan produk tabungan, berbagai lembaga keuangan mikro yang berskala mikro telah mampu berubah bentuk. Dari sebuah kelompok simpan pinjam skala kecil yang tergantung pada pihak lain menjadi perantara lembaga keuangan yang menyalurkan dana dari jaringan penabung kepada jaringan peminjam. LKMP yang telah memiliki kewenangan untuk memobilisasi dana tabungan anggota harus mampu berubah bentuk melalui sebuah proses transisi, tetapi dengan syarat harus mampu memposisikan dirinya di pasar uang sebagai penyedia layanan tabungan. Mobilisasi tabungan ditentukan dan didorong oleh pemasaran. Setelah produk tabungan berhasil didefinisikan dengan baik oleh pengelola, lembaga harus melakukan:

1. Pemberian nama dagang, 2. Mengemas paket yang akan dipasarkan,

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 50 dari 100

Page 51: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

3. Menyusun dan memperhitungkan perkiraan hasil yang akan diperoleh,

4. Menjual paketnya kepada masyarakat pantai. Upaya tersebut dilakukan dalam bentuk pemasaran kembali produk yang telah lama berjalan dengan kemasan baru atau pemasaran produk yang benar-benar baru. Tujuan utama kegiatan pemasaran berbasis tabungan adalah untuk:

1. Mengidentifikasi dan memperluas pasar lokal jaringan penabung;

2. Memperbaiki daya saing produk jasa tabungan yang telah lama dikembangkan oleh LMP;

3. Memperbaiki public image terhadap lembaga; 4.7.1. Merencanakan Sebuah Strategi LKMP harus melaksanakan sebuah pengkajian untuk menganalisis produk layanan yang disediakan/dijual lembaga keuangan lain di wilayah masyarakat pantai yang menjadi daerah kerjanya sebelum mendefinisikan strategi untuk melepas produk baru atau yang diperbaharui ke pasar. Bentuk pengkajian yang sebaiknya dilaksnakan adalahsebagai berikut:

1. Identifikasi struktur penyajian layanan yang ada, 2. Bandingkan karakteristik daya saing produk layanan dalam hal

harga, termin, jumlah minimum, kepuasan nasabah, perioda waktu tunggu, variasi layanan dan kelebihan produk dengan lembaga keuangan lokal lainnya,

3. Evaluasi skala tingkat suku bungan terhadap produk lain dari lembaga keuangan lokal lainnya,

4. Identifikasi kecenderungan permintaan pasar terhadap layanan tabungan, lembaga keuangan manakah yang berhasil memberikan kepuasan pada masyarakat pantai.

4.7.2. Penciptaan Image Merek dagang, jaminan mutu, logo yang terstandardisasi harus digunakan agar menjadikan produk mudah dikenal, selalu diingat dan selalu dikaitkan dengan image jaminan mutu. Penciptaan kesan yang

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 51 dari 100

Page 52: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

mendalam terhadap suatu produk akan meningkatkan ketertarikan nasabah dan calon nasabah dan menghasilkan dampak dalam bentuk penciptaan dan penggelembungan pasar. Pengalaman dalam pengembangan lembaga keuangan mikro menunjukkan bahwa pemberian insentif dalam bentuk hadiah dan undian bagi nasabah yang menabung dilengkapi dengan publikasi dapat menjadi daya tarik yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya serta memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan jumlah nasabah. Mengapa demikian? Karena undian dan hadiah yang diberikan sekalipun nilanya sangat kecil akan membuat masyarakat tertarik untuk menabung, terutama nasabah yang memiliki jumlah uang yang kecil. Memberikan suku bunga premium juga merupakan cara yang paling mudah, cfepat dan efisien untuk meningkatkan daya tarik bagi sumberdana baru (nasabah baru) dan merangsang peningkatan jumlah nilai tabungan seiring dengan peningkatan jumlah penabung 4.7.3. Menyediakan Pelayanan Tabungan 1. Kepuasan nasabah adalah faktor kunci dalam memobilisasi

tabungan masyarakat pantai; 2. Prosedur berbelit-belit dan memakan waktu akan meningkatkan

biaya nasabah untuk menabung dan akan menimbulkan kekecewaan nasabah prospektif.

4.8. Mengelola Produk Tabungan a. Likuiditas Kemampuann LKMP untuk mengumpulkan tabungan sangat tergantung pada kepercayaan nasabah lokal. Jika timbul persepsi bahwa LKMP tidak memiliki dana yang mencukupi untuk membayar kembali tabungan milik nasabah, maka nasabah besar dan nasabah kecil akan segera menarik tabungan yang mereka miliki. Kejadian ini akan dengan cepat meruntuhkan kepercayaan dan sekaligus mengakhiri usaha LKMP. Kejadian ini juga akan berpengaruh terhadap LKMP lain.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 52 dari 100

Page 53: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

b. Efisiensi Lembaga keuangan yang baik adalah:

1. lembaga yang sanggup bertahan dan berjuang untuk memaksimumkan efisiensi sehingga mereka memiliki uang yang cukup untuk memberikan suku bunga tabungan yang sangat menarik dan kompetitif,

2. mampu untuk menyediakan kredit dengan tingkat suku bunga bersaing pula,

3. mampu membangun dan mengumpulkan dana cadangan modal yang besar dan cukup aman dalam jangka waktu tertentu.

c. Manajemen Uang Tunai LKMP harus menimplementasikan sebuah prosedur baku dan pengendalian internal dalam menangani deposit dan penarikan tabungan oleh nasabah. Manajemen uang tunai ditujukan untuk menunjukkan dengan jelas posisi keuangan tunai LKMP di dalam kas/lemari besi dalam bentuk fisik. Prosedur ini ádalah hal baku yang tidak dapat ditawar lagi. Semua LKMP wajib melakukan prosedur ini. Inilah bentuk pertanggungjawaban profesional yang sangat mudah untuk dilakukan. Pelaksanaan prosedur ini dilakukan setiap hari kerja pada sore hari menjelang kantor tutup. Istilah umum yang digunakan adalah bukti fisik uang tunai. Formulir yang digunakan adalah FORM 009 d. Pengendalian Internal Pengendalian internal untuk manajemen tabungan diimplementasikan melalui aturan untuk transaksi umum. Sebagai contoh, diantaranya aturan-aturan tersebut adalah sebagai berikut;

• Mendokumentasikan seluruh transaksi yang dilakukan oleh teller dan dilengkapi bukti otentik/tanda terima yang baku;

• Menyertakan identifikasi dan verifikasi oleh teller dalam selluruh jurnal dan penerimaan;

• Melarang teller untuk memegang/menahan buku tabungan nasabah di kantor LKMP;

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 53 dari 100

Page 54: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

• Mencegah staf atau karyawan LKMP untuk melakukan transaksi usaha atas nama rekening miliknya atau rekening milik anggota keluaranya

e. Melakukan Transaksi Memilih unit usaha untuk memobilisasi dana tabungan nasabah masyarakat pantai adalah keputusan strategis jangka panjang lembaga. Motivasi yang mendasari mengenai mengapa, dimana, dan bagaimana sebuah LKMP berwenang untuk mengelola tabungan nasabah harus diukur dari tingkat penerimaan masyarakat dan nasabah yang digambarkan tingkat antusiasme dan permintaan pasar serta harus mempertimbangkan kendala pendanaan LKMP Keputusan untuk menjadi lembaga pengelola tabungan masyarakat harus dibuat berdasarkan perspektif jangka panjang. Jadi keputusan tersebut tidak dilakukan dengan tergesa-gesa hanya dengan melihat kecenderungan dan atas dasar ambisi kelompok tertentu. Dengan demikian LKMP harus menyiapkan secara matang dan sungguh-sungguh serta memerlukan waktu yang panjang dan berbagai upaya yang tidak mengenal lelah. Pengelolaan tabungan LKMP dimulai dengan transaksi yang dilakukan antara teller dengan nasabah. Untuk kelancaran pelayanan diperlukan sarana transaksi yang terdiri dari: a. Perangkat administrasi;

• ballpoint; • formulir aplikasi tabungan; • formulir pembukaan rekening tabungan; • formulir registrasi jurnal buku besar tabungan; • buku tabungan yang dipegang nasabah; • slip penyetoran tabungan; • slip penarikan tabungan; • cap LKMP; • cap tanda terima; • cap tanda lunas;

b. Perangkat Pendukung:

• Mesin tik; • Kalkulator;

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 54 dari 100

Page 55: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

• Kursi dan meja tulis; • Meja pelayanan; • Kursi dan tamu; • Komputer dan printer dot matrix (jika LKMP sudah berkembang

menjadi LKMP mandiri); • Safe deposit box; • Lemari besi; • Display prosedur menabung di LKMP; • Display pemasaran produk LKMP;

Diagram alir prosedur pelayanan nasabah tabungan disajikan dalam Lampiran 4.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 55 dari 100

Page 56: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Bab 5. Manajemen Resiko Meningkatnya kepentingan dan tekanan untuk melaksanakan manajemen resiko oleh pengurus dan pengelola LKMP menujukkan telah terjadinya pergeseran yang mendasar dari pengelola yang bersifat sebagai birokrat dan pengurus menjadi pengelola yang dinamis dan profesional dan mampu mengantisipasi resiko. Pengurus dan pengelola yang bersikap sebagai birokrat biasanya pasif dalam menghadapi resiko karena menganggap semua operasi dan nasabah berada di bawah kewenangan dan kekuasaannya, dan seringkali mengatakan “semuanya beres” atau “semuanya bisa diatur” tetapi setelah terjadi masalah mereka langsung bereaksi dan tidak dapat menyelesaikannya dengan mulus karena tidak memiliki antisipasi dan dasar untuk mengendalikan resiko.. Mereka selalu menganggap bahwa nasabah yang memerlukan, bukan menganggap nasabah sebagai aset dan sarana untuk memperbesar skala usaha. Pendekatan birokratis ini sekarang sudah tidak berlaku lagi jika sebuah lembaga menginginkan kemajuan yang pesat dari segi bisnis maupun pelayanan.

Bekal yang diperlukan seorang manager LKMP untuk dapat mengantisipasi dan mengendalikan resiko adalah:

1. Kemampuan untuk menguasai rangkaian analisis kualitatif dan kuantitatif,

2. Ketersedian prosedur analisis, pengendalian dan pelaporan resiko; 3. Efektifitas sistem pelaporan resiko; 4. Eksistensi fungsi pengendalian dan audit independen yang efektif; 5. Menguasai kerangka analisis, manajemen dan pengendalian resiko.

Manajemen resiko yang bersifat proaktif adalah sangat-sangat penting untuk mempertahankan eksistensi usaha dan keunggulan LKMP dalam jangka panjang. Manajemen resiko menyediakan sarana dalam bentuk kerangka kerja umum untuk identifikasi, penilaian, pengurangan dan pemantauan resiko yang dihadapi oleh LKMP secara keseluruhan. Kunci tanggung jawab manajemen adalah menyediakan jaminan yang rasional terhadap semua pihak yang memiliki dan pihak-pihak pemangku kepentingan LKMP. Jaminan tersebut merupakan salah bentuk

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 56 dari 100

Page 57: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

akuntabilitas publik dari pengelola dan pengurus terhadap kelestarian lembaga, keberlanjutan usaha dan pelayanan. Kondisi demikian sangat diperlukan mengingat sangat sedikit lembaga keuangan mikro yang mampu bertahan dalam jangka panjang karena tidak sanggup untuk mengelola resiko dengan baik.

Manajemen resiko yang efektif memberikan keuntungan dalam bentuk: • Sistem Peringatan Dini untuk Masalah-masalah Potensial: Lebih

sedikit waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah berarti meningkatkan produktifitas dan pertumbuhan usaha.

• Penggunaan Modal Lebih Efisien: Manajemen resiko memungkinkan untuk mengukur resiko secara kualitatif, mempeerbaiki rasio kecukupan modal dan mengevaluasi dampak tekanan potensial pada system keuangan dan lembaga.

• Pengembangan dan Pemasaran Produk Baru Akan lebih Sukses; Kebiasaan untuk mengelola resiko secara proaktif dan professional memungkinkan manajemen LKMP untuk mengembangkan produk baru. Penerapan manajemen resiko yang melekat dengan prngembangan produk baru dapat memperbaiki reputasi lembaga, memperaiki loyalitas nasabah, mempermudah pelayanan silang dan meningkatkan pengetahuan untuk mengembangkan bisnis di masa depan sehingga membuka peluang yang lebih besar untuk mengembangkan bisnis.

Manajemen resiko biasanya tidak ada atau tidak dikembangkan oleh lembaga keuangan mikro. Biasanya pengelola akan bingung dan sibuk menghadapi masalah karena tidak memahami dengan jelas mengenai resiko yang harus ditanggulangi. Perkembangan usaha, variasi produk, pasar yang baru dan perubahan ekonomi nasional akan sangat berpengaruh terhadap lembaga keuangan. Oleh karena itu manajmen resiko mutlak diperlukan dalam pengelolaan LKMP. Kesalahan yang biasa dilakukan oleh pengelola lembaga keuangan mikro adalah sebagai berikut:

1. Pengelola menunggu sampai dengan terlambat, artinya kesalahan dibiarkan terjadi sampai dengan maslah besar timbul. Misalnya dalam menghadapi kredit macet, manajer tidak dengan segera memerintahkan petugas lapangan untuk mengantisipasi dan menyelidiki masalah yang dihadapi nasabah. Jika tidak menerapkan manajemen resiko maka sudah dapat dipastikan

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 57 dari 100

Page 58: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

nasbah tidak dapat membayar angsurannya. Sehingga pada saat terjadi kredit macet, LKMP dan nasabah akan dirugikan. Oleh karena itu resiko harus selalu diantisipasi dari awal. Cara yang termudah adalah dengan melakukan evaluasi secara rutin terhadap semua kegiatan LKMP, baik yang berhubungan dengan manajemen internal maupun yang berhubungan dengan nasabah, mitra kerja, pemerintah, situasi politik dan ekonomi nasional. Semua masalah tersebut harus diinventarisir dan dibuatkan matriks penyelesaian masalah, dilengkapi dengan:

metoda, prosedur dan system penyelesaiannya, personil yang melakukan; tatawaktu dan aspek lain yang diperlukan.

2. Kesalahan besar lainnya adalah, membiarkan manajemen resiko kehilangan kesempatan. Artinya meskipun tersedia system, metoda, sarana prasarana, personil, prosedur dan aspek lain yang diperlukan untuk mengelola dan mengantisipasi resiko tetapi semuanya itu tidak digunakan. Semuanya berjalan seolah-olah tidak terjadi masalah sehingga semua menjadi percuma dan menghamburkan biaya. Jika maslah terjadi manajemen seolah-olah berada dalam ketidaktahuan, kehilangan arah dan kebingungan dalam menghadapi masalah. Oleh karena itu pada setiap tingkatan harus dibuat dan diberlakukan:

Sistem identifikasi resiko eksplisit; Tugas mitigasi; Monitoring dan evaluasi; Penyelesaian maslah

5.1. Perlunya Kaji Ulang Manajemen Resiko Secara Periodik Pengkajian manajemen resiko secara periodic dan strategi mitigasi yang tepat dapat membantu LKMP dalam mengenali tanda-tanda terjadinya masalah sebelum resiko terjadi dan tidak dapat dikendalikan. Tanda-tanda permasalahan juga dapat menjadi indikasi bagi kegagalan perencanaan dan mitigasi resiko. Tanda umum yang khas dari timbulnya permasalahan adalah:

1. tingginya drop out, tunggakan, rendahnya tingkat pendapatan, 2. peningkatan dana subsidi, 3. penurunan rasio efisiensi, 4. peningkatan biaya rata-rata per satuan hutang,

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 58 dari 100

Page 59: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

5. Manajemen cash yang tidak dapat diperkirakan, 6. Tingginya catatan dan laporan kehilangan menurut ukuran

keamanan. 5.2. Perlunya perubahan Signifikan dalam Tubuh LKMP Perubahan signifikan dalam tubuh LKMP akan menjadi pemicu timbulnya analisis resiko lintas fiungsi. Oleh karena itu diperlukan terjadinya peristiwa yang istimewa atau perubahan yang drastic dalam tubuh LKMP. Perubahan-perubahan tersebut dapat dikarenakan oleh terjadinya peristiwa yang timbul dari dalam maupun pemicu yang timbul dari luar. Perubahan lingkungan bisnis, terjadinya persaingan karena berdirinya lembaga keuangan mikro lain, atau tekanan dan gejolak perekonomian dapat memicu timbulnya perubahan secara signifikan. Pemicu lainnya adalah perubahan struktur organisasi, perubahan manajemen, tingkat pertumbuhan bisnis yang meningkat dan perubahan system informasi. Khusus untuk pengelolaan kredit mikro, LKMP dapat menerapkan manajemen resiko sederhana dengan menerapkan 4K, yaitu Karakter, Kapasitas, Kapital dan Komitmen. Penerapan 4K tersebut dapat dimulai oleh LKMP sekalipun dari segi tahap pertumbuhan kelembagaan baru mencapai tahap Pemula. Beberapa pertanyaan yang harus dijawab manajemen LKMP dalam menerapkan 4K diuraikan di bawah ini. 1. Karakter

a. Apakah Manajemen dapat mempercayai calon peminjam ? i. Apa katanya ?

ii. Bagaimana cara orang itu menganalisis? iii. Apakah orang tersebut dapat diharapkan untuk memenuhi

komitment? iv. Bagaimana sikapnya di masa lalu?

b. Integritas dan kejujuran

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 59 dari 100

Page 60: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

2. Kapasitas (Manajemen memerlukan fakta) a. Apakah calon peminjam memiliki pengetahuan dan

keterampilan yang mencukupi untuk menjalankan usaha nya? b. Apakah memiliki kemampuan manajerial? Apakah perlu

bantuan manajemen? c. Apakah memiliki pengalaman yang sama di masa lalu? d. Bagaimana lingkungan keluarganya?

i. Anak (jumlah, kesehatan, dll.) ii. Suami/istri (pekerjaan, dll.)

iii. Tekanan sosial 3. Kapital (modal)

a. Investasi yang berangkutan (nilai dan bentuk) b. Kesulitan untuk menentukan jumlahnya c. Apakah memiliki jaminan atau penjamin yang dapat

dipercaya? d. Perilaku menabung di masa lalu

4. Komitmen keseluruhan dari peminjam

a. Kondisi (persayaratan) b. Bentuk usaha b. Permintaan pasar terhadap produk/jasa yang dihasilkan c. Persaingan d. Kondisi ekonomi e. Program dukungan masyarakat f. dll

5.3. Sepuluh Prinsip Proses Manajemen Resiko 1. Harus dimulai dari atas, artinya pimpinan tertinggi LKMP adalah

pihak yang harus memulai penerapan manajemen resiko; 2. Menyertakan manajemen resiko yang melekat dengan rancangan

sistem; 3. Proses dan system harus dibuat semudah mungkin agar dapat

dengan mudah dimengerti, dilaksanakan dan dievaluasi; 4. Melibatkan semua tingkatan staf LKMP; 5. Menyelaraskan sasaran manajemen resiko dengan sasaran

individual; 6. Menempatkan resiko yang paling penting di tempat utama; 7. Menyusun system pertanggungjawaban dan jadwal pemantauan;

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 60 dari 100

Page 61: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

8. Merancang laporan manajemen yang informatif; 9. Membangun mekanisme evaluasi pengendalian internal yang

efektif; 10. Mengelola resiko secara berkelanjutan menggunakan sebuah

lingkaran umpan balik manajemen resiko

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 61 dari 100

Page 62: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Bab 6 Pemasaran

6.1. Karakteristik Pasar LKMP Sifat pasar haruslah menjadi perhaian pokok untuk memasarkan produk-produk yang telah dan akan dikembangkan. Perhatian tersebut tidak boleh terlepaskan untuk keberhasilan usaha LKMP. Pasar secara singkat dapat digilongkan kedalam tiga kategori, yaitu pasar yang baru, pasar yang sedang berkembang atau pasar yang sedang mengalami pertumbuhan dan pasar yang telah maju dan berkembang pesat • Pasar yang masih baru, pasar ini memiliki karakteristik dengan

sangat terbatasnya pelayanan lembaga keuangan. Selain keterbatasan lembaga keuangan, juga permintaan efektif terhadap jasa keuangan masih sangat rendah. Pada tahap ini Lembaga Keuangan masih menelusuri, mencoba dan memasarkan produk pelopornya disertai dengan langkah berbagai kajian untuk pengembangan usaha, lembaga dan produknya. Dengan demikian pada tahap ini masih terjadi proses penciptaan pasar untuk berbagai produk lembaga keuangan mikro. Masyarakat sebagai sasaran pasar dan calon nasabah masih mempelajari dan mencoba untuk mengenali lembaga keuangan mikro.

• Pasar yang Sedang Berkembang atau Pasar yang Sedang Mengalami Pertumbuhan, adalah pasar yang sedang mencari bentuk. Pada pasar dengan tahap seperti ini, belum terjadi keseimbangan antara pasokan dan permintaan produk finansial. Lembaga keuangan sendiri masih dalam tahap mencari bentuk dan memfokuskan dirinya pada pengembangan aspek kelembagaan dan penataan organisasinya. Sistem yang diterapkan oleh lembaga keuangan mikro biasanya ditata pada tahap ini, dengan tujuan memenuhi permintaan pasar.

• Pasar yang Telah Maju atau Pasar yang Telah Dewasa. Pada tahap ini pelayanan keuangan sudah tersedia dan mudah diakses oleh semua penduduk. Persaingan sudah terjadi secara nyata di antara lembaga penyedia jasa keuangan. Lembaga keuangan mikro sudah memfokuskan dirinya pada perbaikan kualitas pelayanan dan peningkatan daya tangkap dan daya tanggap terhadap kebutuhan dan permintaan konsumen. Diversifikasi produk yang ditujukan pada

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 62 dari 100

Page 63: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

peningkatan daya tarik nasabah dan calon nasabah sudah dilakukan dengan intensif pada tahap ini.

Elemen kunci yang sangat berpengaruh terhadap sifat dasar/sifat alamiah pasar adalah sebagai berikut: 1. Pembangunan ekonomi/kondisi ekonomi negara/propinsi/

Kabupaten; 2. Jumlah penduduk yang tercakup dalam wilayah kerja lembaga

keuangan mikro 3. Lokasi/kondisi fisik pasar yang dihadapi, apak daerah perkotaan

atau daerah pedesaan; 4. Kegiatan lembaga keuangan mikro yang ada saat ini atau yang

pernah ada dimasa lalu;

6.2. Kerangka Kerja Pemasaran Berbagai faktor akan sangat berpengaruh terhadap upaya pemasaran yang dilaksanakan oleh LKMP. Faktor-faktor pengaruh tersebut dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok besar, yaitu faktor lingkungan sebagai faktor yang timbul dari luar institusi dan faktor institusi sebagai faktor yang timbul dari dalam LKMP itu sendiri. Tahapan program pemasaran ditentukan oleh dan harus merupakan hasil upaya memadukan kedua faktor tersebut. Tanpa mengakomodir kedua kepentingan yang berasal dari luar dan dari dalam, maka keberhasilan program pemasaran masih sangat diragukan. Faktor Lingkungan 1. Tingkat Perkembangan Pasar Lembaga Keuanagn Mikro - Pasar yang masih baru - Pasar yang sedang tumbuh - Pasar yang sudah dewasa 2. Kerangka Kerja Peraturan yang Berlaku - Landasan Hukum dan Peraturan yang Memayungi

5. Kebutuhan dan Ketersediaan Modal 6. Rejim Suku Bunga 7. Lingkungan Persaingan 8. Kooperatif, kompetitif, bersain tidak sehat

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 63 dari 100

Page 64: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Faktor Kelembagaan 1. Jenis Lembaga; LSM, Donor project Savings and Credit Union,

Bank Desa, Bank Komersial ; 2. Tingkat KedewasaanLembaga; Tahap Pemula, Mandiri dalam

Jangka Pendek, Mandiri Dalam Jangka Panjang, Mandiri Secara Mutlak;

3. Tujuan dibentuknya Lembaga; Mengentaskan Kemiskinan, Berorientasi Keuntungan;

4. Ketersediaan Pembiayaan; 5. Manajemen/Kepengrususan Faktor lingkungan merupakan sesuatu yang tidak dapat dirubah oleh LKMP. Sehingga yangharus diperbaiki dan dikelola adalah factor yang berasal dari dalam LKMP itu sendiri. Berdasarkan factor yang timbul dari dalam, LKMP dapat menyusun program pemasaran dengan membagi ke dalam tiga tingkatan, sesuai dengan tingkat pertumbuhan lembaga, yaitu program dasar, madya dan lanjutan. Tabel 6.1. memperlihatkan cara seorang manajer usaha dalam menganalisis program pemasaran yang diperlukan oleh LKMP tingkat pemula. Tabel 6.2. menjelaskan analisis program pemasaran madya sedangkan Tabel 6.3. menjelaskan program pemasaran lanjutan. Tabel 6.1. Analisis Program Pemasaran Dasar/Pemula

Pertanyaan Bagi Manajer LKMP Karakteristik Program Pemasaran Umumnya

• Apakah masyarakat akan memanfaatkan jasa LKMP kita?

• Dimanakah harus kita tempatkan kantor LKMP?

• Bagaimanakah cara untuk mempromosikan produk jasa yang kita layani?

• Berapakah nilai jasa yang harus dibebankan?

• Mendifinisikan target pasar • Mengumpulkan informasi dasar • Penggunaan Sistem informasi

manajemen yang tidak terhubungkan dengan pemasaran

• Menggunakan informasi generic yang tersedia untuk anallisis pasar

• Mengumpulkan data dan informasi tambahan dari nasabah dan calon nasabah

• Hanya memiliki satu jenis produk jasa sederhana atau dengan variasi dari jasa tersebut

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 64 dari 100

Page 65: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Tabel 6.2. Analisis Program Pemasaran Tingkat Madya Pertanyaan Bagi Manajer LKMP Karakteristik Program Pemasaran

Umumnya • Apakah nasabah telah

memperoleh kepuasan? • Apakah LKMP akan

memperoleh keuntungan dan unsure apakah yang terdapat dalam keuntungan yang akan diperoleh?

• Mengapa kita kehilangan nasabah?

• Mengapa nasabah kita tidak bertambah?

• Sudah sampai tingkat manakah pertumbuhan kita dan apa artinya?

• Apakah yang dilakukan pesaing kita?

• Melakukan kajian periodic setiap dua tahun utnuk mengevaluasi seluruh program.

• Petugas pelayanan hutang dan atau petugas lapang adalah ujung tombak kontak di titik primer dengan nasabah.

• Lembaga masih berukuran kecil sehingga memungkinkan terjadi hubungan dan interaksi langsung antara pemimpin tertinggi dengan petugas pelayanan hutang dan petugas lapangan.

• Anggaran pemasaran spesifik seminimal mungkin.

• SIM mulai terintegrasi dengan upaya pemasaran

• Mulai memasarkan berbagai produk, tetapi masih terfokus pada kegiatan pokok yang sudah digariskan.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 65 dari 100

Page 66: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 66 dari 100

Tabel 6.3. Analisis Program Pemasaran Tingkat Lanjutan Pertanyaan Bagi Manajer LKMP Karakteristik Program Pemasaran

Umumnya • Apakah nasabah kita sudah tepat?

Siapakah sasaran kita sebenarnya? • Produk apa yang paling layak pasar? • Bagaimana cara memperbaiki

produk? Produk baru apa yang dapat dipasarkan?

• Bagaimana cara bertahan dan memenangkan persaingan?

• Bagaimana cara menganekaragamkan produk dan bagaimana cara menempatkannya di pasar?

• Bagaimana cara untukmencapai predikat lembaga yang paling menguntungkan?

• Apa yang kita butuhnkan agar mampu menghadapi tantangan yang timbul dari luar?

• Bagaimana mendiversifikasi produk kita?

• Mengembangkan bagian pemasaran untuk melaksanakan riset pemasaran, pengembangan produk baru dan promosi

• Menentukan angaran biaya pemasaran

• Menelusuri nasabah menurut basis umum

• SIM terintegrasi dengan pemasaran. • Melakukan segmentasi pasar untuk

memahami dimanakah produk baru harus dipasarkan.

• Jika lembaga sudah berkembang dan merambah daerah lain maka dapat dikembangkan bagian pemasaran yang terpisah di masing-masing cabang.

• Produk yang dipasarkan sudah beranekaragam.

• Promosi lembaga dirancang agar sesuai dengan promosi produk dan mengukuhkan jaminan mutu atas lembaga dengan tujuan memposisikan produk dan lembaga.

Page 67: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 67 dari 100

Lampiran-lampiran

Page 68: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 68 dari 100

Lampiran 1 CONTOH FORMULIR PERENCANAAN USAHA

Jenis Usaha Budidaya Ikan/Lobster dalam Karamba Jaring Apung

(Sebagai Lampiran Propopsal Pengajuan Kredit)

Nama Peminjam : ____________________________________

Pengajuan Pinjaman : ____________________________________

Tanggal Diterima : ____________________________________

Nomor Rekening Tabungan : ____________________________________

Lama Menjadi Anggota : ____________________________________

A. Aspek Produksi

1. Jenis ikan yang ingin anda pelihara/budidayakan: ___________________________________

2. Jelaskan ukuran karamba, jumlah ekor, perkiraan panen per musim, dan perioda musim yang tercakup dalam produksi # 1.

Jenis Ikan/ Udang

Ukuran Karamba Jumlah Ekor Perkiraan Panen Waktu

Tanam Perioda Cakupan

(Bulan)

1. 2. 3. 3. Apakah anda pernah membudidayakan udang/ikan sebelumnya? --- Jika ya, berapa hasil panen

rata-rata yang pernah anda capai 4. Jika tidak, apakah anda memiliki kemampuan dan pengalaman dalam memelihara/

membudidayakan ikan/udang? --- Jika anda tidak memiliki pengalaman/kemampuan, apakah anda memerlukan nasehat/penyuluhan/ pelatihan dari instansi pemerintah atau LSM?

5. Uraikan semua bahan baku/sarana produksi, kebutuhan tenaga kerja, dan biaya yang diperlukan dalam menghasilkan jenis ikan/udang di atas (# 1) dengan cara mengisi tabel di bawah (tabel rencana produksi) Jika anda akan memproduksi lebih dari satu jenis, buatlah kembali tabel tersebut

6. Jelaskanlah sarana dan prasarana budidaya (termasuk alat dan mesin) yang diperlukan dengan cara: • Jelaskan dalam daftar sarana dan prasarana yang telah ada • Jelaskan dalam daftar sarana dan prasarana yang diperlukan • Jelaskan pula barang yang dapat diperoleh secara kredit (agar dapat dipotongkan kepada hasil

penjualan) jika anda meminjam. • Perkirakanlah umur alat yang digunakan • Perkirakanlah biaya penyusutan alat yang digunakan

Page 69: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

EnPengelolan LePantai

dih Herawandih mbaga Keuangan Masyarakat

Halaman 69 dari 100

Page 70: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

wandih mbaga Keuangan Masyarakat

Halaman 70 dari 100

Nama Peminjam: Jenis Ikan Rencana Budidaya untuk Tahun

Ukuran Karamba/ jumlah ekor Lokasi: Penjelasan mengenai kesesuaian tempat

budidaya 4/

Sarana Produksi 2/ Kebutuhan Tenaga Kerja Jadual/Bulan Cara

Perolehan 3/

Kegiatan 1/

Uraian

Jum

lah B

aran

g

Harg

a sat

uan

Biay

a Tot

al

Tuna

i

Kred

it

Jum

lah T

enag

a Ke

rja

Ting

kat U

pah

Jum

lah H

ari

Kerja

Biay

a Tot

al 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Catatan: 1/ Daftarkanlah semua kegiatan menurut waktu (kronologis) dari mulai produksi sampai dengan panen dan pasca panen

2/ Daftarkanlah semua sarana produksi yang diperlukan seperti benih ikan, tokolan, pakan, obat-obatan dan lain-lain 3/ Beri tanda cek ( √) jika perolehannya dengan cara tunai atau kredit (untuk dikurangkan kepada hasil penjualan) atau untuk dibeli secara tunai. 4/ Uraikanlah secara singkat keadaan umum perairan yang akan digunakan secara budidaya, misalnya kualitas air, gelombang, kecerahan dll.

Endih HeraPengelolan LePantai

Page 71: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat

Halaman 71 dari 100

Peralatan, mesin, perlengkapan, sarana, dan prasana yang dapat digunakan untuk lebih dari satu siklus produksi

Yang tersedia Yang harus dibeli/dibangun Dapat diperoleh dengan kredit

1. Jenis. 1. Jenis. 1. Jenis. Umur: Umur: Umur: Biaya: Biaya: Biaya: 2. Jenis. 2. Jenis. 2. Jenis. Umur: Umur: Umur: Biaya: Biaya: Biaya: 3. Jenis. 3. Jenis. 3. Jenis. Umur: Umur: Umur: Biaya: Biaya: Biaya:

B. Aspek Pemasaran

1. Dimana (lokasi) anda akan menjual produk yang dihasilkan? 2. Kepada siapa anda akan menjual (Jelaskan nama dan perusahaan beserta alamatnya): 3. Bagaimana harga beli mereka dan jumlah barang yang dapat dijual? (Jika pembeli

menginginkan mutu yang tertentu, jelaskan harga menurut ketentuan mutu dan perkiraan jumlah menurut mutunya).

Kelompok Mutu Harga Satuan Perkiraan Jumlah Barang yang akan Dijual

1

2

4

Jumlah Seluruhnya

4. Apakah anda pernah menjual pada pembeli tersebut? -----

• Jika ya, bagaimana harga dan volume penjualan yang telah ditentukan sebelumnya? -----

• Sejak kapan? -----. • Apakah anda mengenal orang di desa anda yang pernah menjual kepada pembeli

tersebut (Sebutkan namanya): ----- 5. Perkirakan anda apakah akan terjadi perubahan harga dalam tahun ini ?, ____ jika ya,

berpakah perkiraan perubahan harga tersebut? ----- 6. Berapakah biaya tambahan yang diperlukan untuk menjual dan mengirimkan

barang tersebut kepada pembeli? (misalnya kantong, transport, dll)

Pantai

Page 72: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Uraian Jenis Biaya Rp.

1. 2. 3. ….. Dst

Jumlah

7. Apakah anda mengenal pembeli lainnya? Jika ya, daftarkan nama dan alamat pembeli tersebut seperti pada tabel di bawah ini.

Nama Pembeli Lokasi/Alamat Harga

1. 2. 3. 4. ….. Dst

C Organsasi dan Manajemen

c.1. Jika usaha dikelola oleh keluarga

a. Dari anggota keluarga anda (termasuk anda sendiri), siapakah yang akan terlibat dalam usaha ini dan bagaimana peran/tugas mereka dalam usaha anda?

Anggota Keluarga Tugas/ Tanggung jawab

b. Apakah anda berniat untuk memelihara catatan keuangan?

i. Apakah anda berniat untuk memelihara catatan pembukuan keuangan? -----

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat

Halaman 72 dari 100 Pantai

Page 73: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

ii. Apakah petugas pembukuan yang ditunjuk memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup untuk menyusun buku kas? ----- Jika tidak, kapankah diperlukan pelatihan pembukuan untuk anggota KUB?

iii. Berapa sering anda rencanakan untuk pertemuan kelompok untuk memonitor dan mengevaluasi perkembangan usaha bapa?

iv. Apakah anda berniat untuk menyimpan saldo kas anda di Bank? Jika ya, siapakah yang akan menandatangani? Jika tidak, apakah akan disimpan di rumah dalam bentuk tunai? Siapakah yang akan bertanggungjawab untuk menjaganya?

c.2. Jika dikelola Oleh Kelompok

a. Siapakah anggota KUB yang terlibat langsung dalam kegiatan usaha dan bagaimana tanggung-jawabnya?

Nama Anggota KUB Tugas / Tanggung jawab

b. Apakah anda berniat untuk memelihara catatan keuangan?

i. Apakah anda berniat untuk memelihara catatan pembukuan keuangan? ----- ii. Apakah petugas pembukuan yang ditunjuk memiliki kemampuan dan

pengetahuan yang cukup untuk menyusun buku kas? ----- Jika tidak, kapankah diperlukan pelatihan pembukuan untuk anggota KUB?

iii. Berapa sering anda rencanakan untuk pertemuan kelompok untuk memonitor dan mengevaluasi perkembangan usaha?

iv. Apakah anda berniat untuk menyimpan saldo kas anda di Bank? Jika ya, siapakah yang akan menandatangani? Jika tidak, apakah akan disimpan di rumah dalam bentuk tunai? Siapakah yang akan bertanggungjawab untuk menjaganya?

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat

Halaman 73 dari 100 Pantai

Page 74: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

D. Aspek Keuangan

1. Rencana Investasi, Isilah format berikut.

Jenis Biaya Jumlah Tabungan Sendiri

Pinjaman Lainnya 1)

Hutang Kelompok

A. Harta Tetap a. Peralatan/mesin, b. Sarana, c. Perlengkapan

B. Biaya Produksi 2) Inputs: a. Inputs: b. Tenaga Kerja yang Dibayar c. Penggunaan Sarana dan

Prasarana:

C. Biaya Lainnya 3) Jumlah

Catatan:

1) Pinjaman lainnya; artinya pinjaman yang diperoleh dari teman, saudara, atau dana kelompok.

2) Hanya mencakup hal-hal yang dibeli secara tunai. Barang yang dibeli secara kredit (yang dipotongkan dari hasil penjualan) tidak termasuk. Biaya yang dimaksudkan dalam hal ini adalah biaya yang diperlukan untuk satu siklus produksi.

3) Pengeluaran yang terjadi akibat penjualan, pengiriman, pajak, dll.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat

Halaman 74 dari 100 Pantai

Page 75: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

3. Proyeksi Pendapatan.

Isilah formulir/tabel proyeksi laba/rugi usaha menurut jenis ikan/udang.

Rencana Laporan Laba/Rugi Jenis yang dibudidayakan :

Siklus Pertama Satu Tahun Penjualan Kotor (*1) Penerimaan Lain Jumlah Penerimaan Kurangi: Biaya Produksi (*2) Bahan Buruh yang dibayar Penggunaan sarana Biaya Produksi Total Keuntungan Kotor Kurangi: Pengeluaran Lain Pendapatan Tunai Bersih Kurangi: Depresiasi (*3) Bunga Pinjaman Keuntungan Bersih Catatan: 1 ) Untuk menghitung penjualan kotor

a) Jika hanya satu kualitas: Penjualan = Volume x Harga Jual b) Jika lebih dari satu kualitas memerlukan perhitungan sebagai beriku:

Kualitas A: Penjualan (A) = Volume (A) x Harga (A)

Kualitas B: Penjualan (B) = Volume (B) x Harga (B)

Kualitas C: Penjualan (C) = Volume (C) x Harga (C)

Penjualan (Total) = Penjualan (A) + Penjualan (B) + Penjualan (C)

2) Termasuk semua biaya yang termasuk dalam kredit. 3) Depresiasi/tahun = Biaya peralatan /mesin/prasarana / umur dalam tahun Untuk depresiasi per siklus = depresiasi/tahun/ Jumlah siklus /tahun Titik Impas

a. Titik impas harga = ----- b. Titik impas volume = -----

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat

Halaman 75 dari 100 Pantai

Page 76: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Lampiran 2 FORM 001

Contoh Fomulir Wawancara Dengan Anggota dan Pengurus KUB

Apa yang anda lakukan dengan pinjaman yang diberikan? ___________________________

Berapa tahunkah anda melakukan usaha ini? ___________________________

Apakah baru satu tahun atau beberapa bulan saja? ___________________________

Apakah anda memeiliki pekerjaan lain? ___________________________

Berapakah sisa uang anda setelah membayar seluruh pengeluaran? ___________________________

Apakah anda bekerja sendiri? ___________________________

Berapa orang anggota keluarga anda ikut bekrja dalam usaha ini? ___________________________

Berapa orang jumlah tenaga kerja luar keluarga? ___________________________

Apakah anda pernah meminjam uang untuk kegiatan usaha ini? ___________________________

Dari siapakah anda meminjam uang itu? …… sebutkan apakah dari saudara, teman, bank, rentenir, pemasok bahan baku, atau kelompok arisan? ___________________________

Berpakah yang pernah anda pinjam dan berapa lama? ___________________________

Apakah pinjaman tersebut dikenakan bunga? Bagaimana cara angsuran bunganya? Harian? Mingguan atau bulanan? ___________________________

Kalau anda memiliki uang yang cukup besar dalam saku anda, apakah anda akan menggunakan uang tersebut? Untuk apa? Apakah untuk membeli Televisi? VCD? Atau untuk usaha?

___________________________

Jika anda/kelompok anda dapat meminjam uang, apakah akan dilakukan peminjaman? ___________________________

Berapakah jumlah yang akan dipinjam? ___________________________

Dapatkah pinjaman itu lunas dalam 6 (enam) bulan? ___________________________

Atau kurang dari enam bulan? ___________________________

Ataukah lebih dari enam bulan? ___________________________

Apakah anda sanggup untuk memberikan jasa atas pinjaman? Berapa persenkah yang anda sanggupi? ___________________________

Atau anda menginginkan cara lain untuk memberikan jasa kepada LKMP, misalnya bagi hasil? Bagaimana cara pembagian hasilnya?

Anggaplah program peminjamaan ini merupakan program yang saling menjamin antara satu anggota KUB dengan lainnya.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat

Halaman 76 dari 100 Pantai

Page 77: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Dengan kata lain, personal guarantee merupakan salah satu syarat penting dari pengajuan pinjaman. Dengan demikian, jika ada keterlambatan pengangsuran atau penunggakan, harus ada kesepakatan antar anggota untuk menutupinya dari uang pribadinya masing-masing. Harus diingat bahwa pinjaman yang diajukan adalah atas nama kelompok.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 77 dari 100

Page 78: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

FORM 002

CONTOH ANALISIS FINANSIAL SEDERHANA (Alternatif 1)

Nama Pengusaha Mikro: Nama KUB: Alamat: Periode: Tanda Tangan: Tanggal: Hasil Penjualan Kotor Rp. Pendapatan lain Rp. Pendapatan Total Rp. Dikurangi: Biaya Penjualan Barang/Jasa Bahan: Rp. Tenaga Kerja: Rp. Penggunaan Sarana: Rp. Perubahan inventaris: Nilai Awal Rp. Dikurangi Nilai Akhir Rp. Rp. Biaya Penjualan Barang/Jasa Total Rp. Pendapatan Kotor Rp. Dikurangi: Pengeluaran Lain Rp. (Ongkos Angkut, Pajak, Biaya Administrasi, Biaya Pemasaran)

Pendapatan Tunai Bersih Rp. Dikurangi: Penyusutan Rp. Bunga Pinjaman Rp. Rp. Keuntungan Bersih Rp. ROI %

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 78 dari 100

Page 79: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

FORM 003

LEMBAR REKOMENDASI UNTUK DIISI OLEH PETUGAS LAPANGAN

Nama Anggota KUB : _____________________________

Nama KUB : _____________________________

Alamat Anggota : _____________________________

_____________________________

Alamat KUB : _____________________________

_____________________________

Jenis Usaha : _____________________________

Jumlah Pinjaman yang Diajukan : Rp. _____________________________ 1. Kemandirian

1. Apa motivasi anda, apakah anda yakin untuk mulai menjalankan perusahaan? 2. Apakah anggota keluarga anda mendukung usaha tersebut? 3. Apakah usaha tersebut akan dikelola anda sendiri? 4. Apakah urusan keuangan akan anda tangani sendiri? 5. Apakah anda mengikuti pelatihan pembentukan kelompok? 6. Bagaimana keadaan simpanan/pinjaman anda di kelompok?

n resiko usaha? 7. Apakah anda siap untuk menghadapi segala permasalahan dabagai pelatihan? 8. Apakah/pernahkan anda akan mengikuti ber

9. Bela mjar embaca dan berhitung fungsional hlian teknis a. Pelatihan kemampuan/kea

b. Pelatihan kewirausahaan

Catatan

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 79 dari 100

Page 80: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

2. Produksi

1. Apakah anda memliki kemampuan teknis, atau apakah ada di antara anggota kelompok yang memiliki kemampun tersebut?

2. Dapatkah anda menguasai dan mengatur keseluruhan proses produksi? 3. Apakah dapat diperoleh pelatihan teknis/penyuluhan teknis mengenai:

a. Jumlah dan harga sarana produksi yang tidak tahan lama b. Apakah volume produksi dapat dicapai?

4. Dapatkan anda menghasilkan barang bermutu?

Catatan

3. Pemasaran

a. Pengadaan/pembelian Sarana

1. Apakah bahan baku tersedia? 2. Jika tersedia, dari siapakah? 3. a ? Ap kah sarana dan prasarna produksi tersedia setiap saat

a. Barang tahan lama (peralatan, mesin, bangunan, dll) ll) b. Barang tidak tahan lama (benih, pakan, obat-obatan, d

4. a uksi? Ap kah ada perjanjian dengan pemasok sarana prod pasokan a. Mengenai volume, kualitas dan waktu

b. Mengenai harga barang yang dipasok c. Mengenai tatacara pembayaran (tunai, kredit atau berdasarkan

termin) 5. Apakah harga yang ditentukan untuk semua sarana produksi tesebut

menguntungkan?

b. Penjualan Hasil

1. Apakah anda memahami keinginan.kebutuhan pelanggaang dihasilkan?

n? 2. Siapakah yang akan membeli produk y3. Apakah ada calon pembeli alternatif? 4. Apakah pasar produk tersebut stabil dan pasti? 5. Berapak volume produksi dan seberapa sering anda akan menjual? 6. Apakah sudah ada perjanjian dengan calon pembeli menyangkut hal-

hal berikut: nda jual? a. Mengenai jumlah yang dapat a

b. Mengenai harga jual produk? c. nkan? Mengenai kualitas barang yang diingi

7. Apakah tempat usaha anda sudah sesuai? 8. Apakah harga yang anda tentukan realistis?

Catatan

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 80 dari 100

Page 81: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

4. Organisasi/Manajemen

· Aspek kritits apa yang membuat keberhasilan usaha anda?

· Apakah anda mengetahui/memahami kebutuhan penataan waktu

pa dan berapa waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan

- Siapa yang akan melaksanakan tugas tersebut

- Prosedur apa yang digunakan

· Apakah anda merencanakan untuk memelihara catatan pembukuan usaha??

sudah anda rencanakan untuk menyusun pernyataan laba-rugi secara rutin?

· Apakah akan anda pisahkan antara rekening usaha dan rumah tangga?

Catatan

- Jenis pekerjaan a

· Apakah

5. Kesinambungan Keuangan

· Apakah investasi yang dibutuhkan cukup masuk akal?

· Apakah sumber pembiayaan cukup masuk akal?

· Apakah usaha tersebut menguntungkan?

tersebut sanggup untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan pasar?

· Apakah jadual pengembalian hutang sudah cukup masuk akal?

da akan sanggup untuk membayar amortisasi dan bunga pinjaman?

Catatan

· Mampukah usaha

· Apakah an

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 81 dari 100

Page 82: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Kesimpulan dan Rekomendasi Aspek Yang Dinilai Layak/Tidak

1. Kemandirian_________________________________

_______________________________________________

_______________________________________________

_______________________________________________

___________

2 Produksi_____________________________________

_______________________________________________

_______________________________________________

_______________________________________________

___________

3 Pemasaran___________________________________

_______________________________________________

_______________________________________________

_______________________________________________

___________

4 Organisasi dan Manajemen__________________

_______________________________________________

_______________________________________________

_______________________________________________

___________

5 Kesinambungan Keuangan_______________________

_______________________________________________

_______________________________________________

_______________________________________________

___________

6 Kelayakan Keseluruhan_____________________

_______________________________________________

___________

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 82 dari 100

Page 83: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

FORM 004-Halaman 1 CONTOH FORMULIR

PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH MANAJEMEN LKMP Atas Kredit yang Diajukan

Pada hari ini, hari...............tanggal................bulan.............tahun............, kami pengelola (manager usaha) dan pengurus LKMP telah melakukan penelaahan mendalam atas pengajuan kredit yang diajukan oleh: Nama Nasabah :__________________________________ Nama KUB :__________________________________ Nomor KTP/SIM :__________________________________ Alamat Nasabah :__________________________________ Alamat KUB :__________________________________ Keanggotaan dalam KUB :__________________________________ Surat Permohonan No, Tgl :__________________________________ Jenis kredit yang diajukan oleh nasabah tersebut adalah1: kredit investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif, pembiayaan barang modal, kredit gadai. Hasil Penelaahan yang telah dilakukan tercantum di bawah ini:

Uraian Kelayakan 1. Keanggotaan dalam KUB 2. Keanggotaan LKMP 3. Pemilikan Agunan Fisik 4. Nilai Agunan Fisik 4. Hasil penelaahan terhadap agunan fisik 5. Kondisi Sosial Ekonomi Rumah Tangga 6. Kepemilikan Tabungan di LKMP 7. Saldo Akhir Tabungan 8. Fluktuasi Saldo Tabungan 7. Nomor Rekening Tabungan 8. Kelayakan Usaha 9. Keberlanjutan Usaha 10. Moral nasabah 11. Rekomendasi dari pengurus KUB 12. Rekomendasi dari Tokoh Masyarakat 13. Jaminan dari lembaga penjamin

1 Pilihlah jenis kredit yang diajukan, coret yang tidak perlu

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 83 dari 100

Page 84: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

FORM 004 – Halaman 2 Berdasarkan hasil penelaahan di atas, kami nyatakan bahwa pemohon tersebut Layak/Tidak Layak2 untuk memperoleh Kredit yang diajukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jumlah Nilai kredit yang diajukan:Rp_______________________________

(____________________________________________________________) 2. Jumlah Nilai Kredit yang disetujui :Rp______________________________

(____________________________________________________________) 3. Masa kredit yang disetujui :___________bulan 4. Cara pengembalian angsuran :Harian, Mingguan, Bulanan 5. Cara pembayaran jasa :Harian, Mingguan, Bulanan 6. Perhitungan Jasa : ____% /Rp______________/tahun

____% /Rp______________/bulan 7. Nilai angsuran : Rp______________/bulan Rp_____________/minggu Rp______________/hari Demikian keputusan atas pengajuan kredit ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

___________________,__________,200_

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

Manager LKMP

Badan Pemeriksa

Ketua Badan Pengurus

2 Coret yang tidak perlu

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat

Halaman 84 dari 100 Pantai

Page 85: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

FORM 005 Contoh Surat Perjanjian Kredit

NASABAH INDIVIDU Pada hari ini, hari __________ tanggal ________ bulan ____________ tahun __________________________________, kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : _________________________________ Jabatan : _________________________________ Dalam hal ini bertindak untuk dan atas Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai (LKMP) _______________________________, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA, dan: Nama : __________________________________ Alamat : __________________________________ KUB : __________________________________ Alamat KUB : __________________________________ Nomor KTP/SIM : __________________________________ Jabatan dalam KUB : __________________________________ Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, dalam kedudukan seperti di atas, dengan sadar dan tanpa tekanan dari pihak manapun menyatakan telah membuat perjanjian utang-piutang dengan syarat-syarat dan ketentuan yang disepakati bersama sebagaimana diuraikan dalam pasal-pasal berikut.

Pasal 1 Jumlah Pinjaman

PIHAK PERTAMA setuju memberikan pinjaman kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp.___________________ (______________________ ___________________________________________________________) berdasarkan permohonan PIHAK KEDUA yang diajukan tanggal ___________.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat

Halaman 85 dari 100 Pantai

Page 86: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Pasal 2 Syarat Pinjaman

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sukarela menyetujui dan menyepakati mengenai persyaratan yang harus dipenuhi oleh PIHAK KEDUA dengan rincian sebagai berikut: 1. Jaminan yang diserahkan oleh PIHAK KEDUA berupa

_________________________________________________________ dengan bukti kepemilikan atas jaminan tersebut adalah atas nama ___________________________________, nomor bukti kepemilikan, ___________________________, masa berlaku kepemilikan sampai dengan tanggal ________________________________.

2. Jangka waktu pinjaman adalah ______ bulan, terhitung mulai tanggal ____________ sampai dengan tanggal _____________.

3. Jasa/bunga atas pinjaman yang dibebankan kepada PIHAK KEDUA adalah sebesar _______ % per bulan.

4. Nilai pokok pinjaman beserta jasanya adalah Rp. _________________ (________________________________________________________________________)

5. Cara pengangsuran yang disepakati adalah harian/ minguan/ bulanan. 6. Jumlah nilai rupiah yang harus dibayarkan setiap waktu mengangsur

adalah sebesar Rp. _____________________ (___________________ ________________________________________________________)

Pasal 3 Keterlambatan dan Kelalaian

Ayat 1

Apabila PIHAK KEDUA terlambat melunasi hutangnya dalam satu perioda pengangsuran yang ditentukan, maka PIHAK PERTAMA akan secara otomatis menambahkan beban bunga atas pinjaman tersebut sampai dengan waktu pembayaran.

Ayat 2

Apabila setelah tiga kali perioda angsuran yang telah ditentukan PIHAK KEDUA tidak membayar angsuran, maka PIHAK PERTAMA akan melayangkan peringatan tertulis dan memberikan saran-saran serta alternatif pemecahan masalah lepada PIHAK KEDUA.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat

Halaman 86 dari 100 Pantai

Page 87: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Ayat 3

Apabila PIHAK KEDUA tidak memberikan tanggapan positif atas pemberian alternatif untuk menyelesaikan masalah, maka PIHAK PERTAMA memberikan surat pemberitahuan tertulis dan peringatan terakhir.

Ayat 4

Jika dalam waktu tiga bulan setelah surat peringatan terakhir masih tidak ada tanggapan dari PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA memberikan surat pemberitahuan penyitaan jaminan.

Ayat 5

PIHAK PERTAMA berhak untuk menyita jaminan jika tidak ada tanggapan positif dari PIHAK KEDUA untuk penyelesaian masalah.

Pasal 4 Bimbingan dan Nasehat

Ayat 1

Apabila terjadi masalah dalam pengelolaan keuangan, PIHAK KEDUA berkewajiban untuk segera meminta pertolongan dan mengajukan permasalah tersebut lepada PIHAK PERTAMA sebelum masalah berlanjut

Ayat 2

PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk memberikan bimbingan dan nasehat kepada PIHAK KEDUA dalam hal pengelolaan usaha, memperbaiki kinerja keuangan PIHAK KEDUA, memperbaiki pengelolaan keuangan PIHAK KEDUA dan bimbingan teknis lain yang diperlukan oleh PIHAK KEDUA sebagai konsekuensi dari sistem pengelolaan lembaga berbasis masyarakat, demi kepuasan nasabah dan kelancaran pengembalian hutang.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat

Halaman 87 dari 100 Pantai

Page 88: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Pasal 5 Kuasa Pendebitan Rekening Tabungan

PIHAK KEDUA menyerahkan lepada PIHAK PERTAMA untuk melakukan pendebitan secara otomatis terhadap rekning tabungan yang dimiliki PIHAK KEDUA di LKMP ________________________ dan melakukan pemindahbukuan ke rekening pinjaman.

Pasal 6 Kesadaran Peminjam

PIHAK KEDUA sadar dan sepenuhnya memahami bahwa mengembalikan kredit secara lancar sesuai jadwal yang telah disepakati merupakan kewajiban hukum sekaligus menunjukkan budi luhur dan tanggungjawab moral untuk mengembangkan dan memberdayakan lembaga yang dibentuk dan dikembangkan oleh masyarakat pantai.

Pasal 7

Lain-lain

Ayat 1

Apabila terjadi perselisihan berkenaan dengan hak dan kewajiban masing-masing pihak menyangkut dan akibat timbulnya perjanjian ini, maka kedua belah pihak menyepakati untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara musyawarah dan dilandasi jira kekeluargaan.

Ayat 2

Apabila permasalahan yang timbul akibat persetujuan ini tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dan mufakat, maka kedua belah pihak setuju untuk menyelesaikan permasalahan ini secara hukum dan menunjuk panitera Pengadilan Negeri __________________________ sebagai upaya hukum untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul.

Ayat 3

Kedua pihak menerima perjanjian ini setelah ditandatangi dan bermaterai cukup dan masing-masing pihak menerima surat perjanjian yang bermaterai.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat

Halaman 88 dari 100 Pantai

Page 89: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Ayat 4

PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA menyatakan setuju atas perjanjian ini dan dengan sadar, dalam keadaan sehat dan tanpa adanya tekanan atau paksaan dari pihak manapun menandatangani perjanjian ini. Ditandatangani di _____________________ Tanggal ________________

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Tanda TanganMaterai

Nama Jelas

Tanda TanganMaterai

Nama Jelas

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat

Halaman 89 dari 100 Pantai

Page 90: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

FORM 006 SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN BERSAMA

ANGGOTA KELOMPOK KUB

SURAT PERNYATAAN DAN KESANGGUPAN

Yang bertandatangan di bawah ini, kami dari KUB _____________________________ Menyatakan setuju dan sanggup membayar kepada LKMP sejumlah

Rp_____________________________

Dengan huruf :

(__________________________________________________________________________________)

Dengan jasa per bulan senilai Rp_____________________________

Angsuran pembayaran dilakukan harian/mingguan/bulanan sebesar Rp_____________________________

Pembayaran pertama akan dilakuan pada tanggal_____________________________

Pembayaran terakhir akan dilakuan pada tanggal_____________________________

Kami setuju, pembayaran total akan menjadi Rp_____________________________

Nilai jasa LKMP akan menjadi sejumlah Rp_____________________________ Jika cicilan tidak dibayar pada saat jatuh tempo, maka seluruh jumlah saldo terakhir akan ditambahkan dengan cicilan tertunggak dengan nilai jasa yang telah ditentukan.

Tanda Tangan Pemohon (KUB) Tanda Tangan Pengurus LKMP

Ketua _____________________

Tanggal __________

Ketua _____________________

Tanggal __________

Sekretaris _____________________

Tanggal __________

Sekretaris _____________________

Tanggal __________

Bendahara _____________________

Tanggal __________

Bendahara _____________________

Tanggal __________

Anggota _____________________

Tanggal __________

Manajer _____________________

Tanggal __________

Anggota _____________________

Tanggal __________

Pembukuan _____________________

Tanggal __________

Anggota _____________________

Tanggal __________

Petugas lapangan _____________________

Tanggal __________

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 90 dari 100

Page 91: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

FORM 007 CONTOH KARTU CATATAN HUTANG

Nama Kub __________ Nilai Angsuran __________

Nama Peminjam __________ Cara Angsuran __________

Jumlah Pinjaman __________ Tanggal Lunas __________

Perioda Tanggal

Jatuh Tempo

Jumlah Harus dibayar

Tanggal Bayar Total Terbayar Saldo Catatan

1 _____ _____ _____ _____ _____ _____

2 _____ _____ _____ _____ _____ _____

3 _____ _____ _____ _____ _____ _____

4 _____ _____ _____ _____ _____ _____

5 _____ _____ _____ _____ _____ _____

6 _____ _____ _____ _____ _____ _____

7 _____ _____ _____ _____ _____ _____

8 _____ _____ _____ _____ _____ _____

9 _____ _____ _____ _____ _____ _____

10 _____ _____ _____ _____ _____ _____

11 _____ _____ _____ _____ _____ _____

12 _____ _____ _____ _____ _____ _____

13 _____ _____ _____ _____ _____ _____

14 _____ _____ _____ _____ _____ _____

15 _____ _____ _____ _____ _____ _____

16 _____ _____ _____ _____ _____ _____

17 _____ _____ _____ _____ _____ _____

18 _____ _____ _____ _____ _____ _____

19 _____ _____ _____ _____ _____ _____

20 _____ _____ _____ _____ _____ _____

21 _____ _____ _____ _____ _____ _____

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 91 dari 100

Page 92: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

FORM 008 REGISTER PROFIL DEBITUR

Register Bagian 1 – PROFIL PEMINJAM

KUB _________ Nomor Peminjam _________

Peminjam _________ Jenis Kelamin _________

Alamat _________ Sumber Pendapatan keluarga _________

Register Bagian 2 – RINGKASAN PINJAMAN

Nomor Pinjaman 1 2 3 4

Kegunanaan __________ __________ __________ __________

Tanggal Disetujui __________ __________ __________ __________

Pokok Pinjaman __________ __________ __________ __________

Jasa Pinjaman __________ __________ __________ __________

Fee __________ __________ __________ __________

Jumlah Nilai Pinjaman __________ __________ __________ __________

Termin __________ __________ __________ __________

Tingkat Suku Bunga __________ __________ __________ __________

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 92 dari 100

Page 93: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

FORM 009 CONTOH FORMULIR BUKTI KAS HARIAN

LKMT PAMBANG MANDIRI Jl. Jend. Sudirman, Sei Rambai, Depan Puskesmas Desa Telu Pambang, Kec. Bantan kBengkalis

BUKTI KAS HARIAN

Hari : _______________ Tanggal : _____/_____/_________ No. Pecahan Jumlah Pecahan Jumlah Rupiah 1. Rp. 100.000,00 _________lembar Rp.___________ 2. Rp. 50.000,00 _________lembar Rp.___________ 3. Rp. 20.000,00 _________lembar Rp.___________ 4. Rp. 10.000,00 _________lembar Rp.___________ 5. Rp. 5.000,00 _________lembar Rp.___________ 6. Rp. 1.000,00 _________lembar Rp.___________ 7. Rp. 1.000,00 _________keping Rp.___________ 8. Rp. 500,00 _________lembar Rp.___________ 9. Rp. 500,00 _________keping Rp.___________ 10. Rp. 100,00 _________keping Rp.___________ 11. Rp. 50,00 _________keping Rp.___________ 12. Rp 25,00 _________keping Rp.___________ Jumlah Lembaran _________lembar Rp.___________ Jumlah Keping _________keping Rp.___________ Jumlah Seluruhnya

Teluk Pambang, ………………..200_

Mengetahui

Manajer

Diperiksa Oleh

Bagian Pembukuan

Dihitung Oleh

Kasir

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 93 dari 100

Page 94: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

FORM 010 Contoh Formulir Permohonan Pinjam Gadai

No:_______/____/___/200_

Lepada Yth. Manager LKMP___________________ Di Tempat Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Alamat : Nomor KTP/SIM : Atas nama diri sendiri mengajukan pinjaman uang dengan jaminan (gadai) sebagai berikut: Jenis Jaminan : perhiasan emas/mobil/sepeda motor/sepeda/peralatan

rumah tangga3

Status Kepemilikan : Milik sendiri Bukti Kepemilikan : ___________________________________________ Jumlah pinjaman : Rp__________________ (__________________

______________________________________) Tujuan penggunaan pinjaman tersebut adalah untuk _________________ Demikian surat permohonan pinjaman ini saya ajukan, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

____________________,_______________200_ Yang Mengajukan

Tanda tangan

______________________ Nama Jelas

3 coret yang tidak perlu

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 94 dari 100

Page 95: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

FORM 011

Contoh Formulir Penaksiran Barang Jaminan No.________/_____/_____________/________

Perkiraan Nilai Barang Jaminan Nama Pemilik : ____________________________________ Alamat Pemilik : ____________________________________ Jenis Barang Jaminan : ____________________________________ Keaslian Barang : _________________________________ Umur Barang Jaminan : ____________________________________ Bukti kepemilikan : ____________________________________ Nomor kepemilikan : ____________________________________ Nama Pemilik yang syah : ____________________________________ Taksiran Nilai Jual Tunai : Rp.__________________________ Taksiran Nilai Lelang : Rp.________________________ Berdasarkan nilai taksiran atas jaminan tersebut di atas, pemohon layak/tidak layak untuk diberi pinjaman, sebesar Rp__________________ (__________________________________________________________)

_____________________,______________, 200_

Petugas yang Menaksir

Tanda Tangan

___________________ Nama Jelas

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 95 dari 100

Page 96: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 96 dari 100

FORM 012 Contoh Formulir Persetujuan Pinjaman dan Penitipan Barang

Jaminan

Manager LKMP_____________________ telah menyetujui permohonan pinjaman yang diajukan oleh:

Nama : _________________________________________ Alamat : _________________________________________ No. KTP/SIM : _________________________________________ Syarat-syarat yang disepakati oleh kedua belah pihak adalah sebagi berikut: Jenis Jaminan : _________________________________________ Bukti Kepemilikan : _________________________________________ Nilai Pinjaman : _________________________________________ Nilai Jasa : _____%, Rp._______________________________ Jumlah Pinjaman : _________________________________________ Jangka Waktu : _______ hari Tanggal Lunas : _________________________________________ Pemohon telah sepakat untuk menitipkan barang jaminan di tempat yang telah disediakan oleh LKMP. Barang jaminan tersebut tetap ditahan oleh LKMP sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Apabila sampai dengan batas waktu yang ditentukan oleh LKMP peminjam tidak melunasi pinjamannya, maka LKMP berhak melelang barang jaminan tersebut kepada masyarakat. Pemilik jaminan masih berhak untuk mengikuti lelang tersebut. Demikian surat persetujuan pinjaman dan penitipan barang ini dibuat untuk kepentingan peminjam dan LKMP.

____________________,______________200_

Kami yang menyepakati

Pihak Peminjam Petugas Pelayanan Kredit Manager LKMP

Tanda Tangan Bubuhkan di atas materai

Nama Jelas

Tanda Tangan

Nama Jelas

Tanda Tangan

Nama Jelas

Page 97: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Lampiran 3 Prosedur 1.

Pe uran Secara Manual dan Menggunakan Sistem In en LKMP yang Terkomputerisasi (halaman 1)

.

Tunai/ Cheque

Slip Pembayaran Hutang

Slip Pembayaran

1

Kartu Kas

Slip Pembayaran Hutang

Slip Pembayaran Hutang

eSlip Pembayaran Hutang

Slip Pembayaran Hutang

Slip Pembayaran Hutang

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Resiko yang Mungkin Timbul • Resiko penipuan dan pemalsuan oleh Nasabah dal

pengisian slip • Resiko penipuan karena cheque tidak dapat dicair

Pegendalian • Teller diberikan pelatihan untuk mengenali dan

menghindari pemalsuan pencatatan. • Cheque yang diterima hanya dari nasabah yang su

benar-benar memiliki kredibilitas. Rekening tidakdi-update sampai dengan cheque dicairkan.

Nasabah menyerahkansebanyak lembar yangsudah diisi dengan uantunai atau cheque

Nasabah Mengisi Slip Pembayaran Hutang sebanyak lembar yang diperlukan dengan jumlah nilai angsuran, nomor rekening dan nama

Diagram mbayaran Angs

formasi Manajem

Tunai/Chequ

Masuk

Halaman 97 dari 100

am

kan.

Resiko transaksi karena teller memasukkan jumlah yang salah atau rekening yang salah

Resiko transaksi karena teller memasukkan informasi yang salah kedalam rekening

dah boleh

Uang Tunai harus benar-benar dihitung dan dibandingkan dengan slip, kasir memberikan cap dan tanda tangan pada slip penyetoran.

• Konfirmasi jumlah yang dibayarkan dan nomor rekening.

• Rekonsiliasi Periodik terhadap Slip pembayaran hutang nasabah

Kasir menghitung dan memeriksa masing-masing lembar sejumlah yang tertera dalam slip, dan selanjurtnya menyiapkan kartu kas masuk

Jika Sudah Terkomputerisasi:Kasir membuka menu pembayaran hutang, kemudian memasukkan nomor rekening, konfirmasi informasi pada slip pembayaran: jumlah pembayaran, pengisian tanggal, dan informasi lainnya secara otomatis dilakukan komputer. Jika belum terkomputerisasi: Lakukan langkah konvensional dengan mengisi seluruh informasi transaksi dalam buku besar dan jurnal harian.

slip g

Page 98: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Pembayaran Angsuran Secara Manual dan Menggunakan Sistem Informasi Manajemen LKMP yang Terkomputerisasi (halaman 2)

Kembalikan ke Nasabah (salinan)

Slip Pembayaran Hutang

Slip Pembayaran Hutang

1

Arsip LKMP (Lembar asli) Slip Pembayaran

Hutang

Cash/ Cheque

Uang Tunai/ Cheque

Kasir membubuhkan cap pada slip pembayaran, mengembalikan slip 1 kepada

nasabah, menyimpan uang tunai/cheque dalam laci, dan mengarsipkan slip pembayaran 2 dalam folder transaksi.

Resiko Resiko Transaksi karena teller memasukkan jumlah yang salah

dalam system pembayaran pengangsuran hutang. Pengendalia Menerapkan sistem rekonsiliasi saldo kas harian dilakukan setiap

sore hari

Endih HerawPengelolan LPantai

n

andih embaga Keuangan Masyarakat

Halaman 98 dari 100

Page 99: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Lampiran 4 Diagram Prosedur 2

Proses Pelayanan Tabungan oleh Kasir, halaman 1

Nasabah

Buku Tabungan

Cash

Slip Penyetoran Tabungan

A

(Ref-7)

(Ref-8)

(Ref-9)

(Ref-18)

(Ref-6)

(Ref-4)

(Ref-5)

Nasabah memasuki ruang pelayanan LKMP, membawa Buku Tabungan dan Uang Tunai.

Nasabah mengisislip penyetoran Tabungan.

Nasabah menyerahkan slip penyetoran, buku tabungan, dan uang tunai kepada kasir.

Kasir menyapanasabah, memeriksa dengan teliti data dalam slip penyetoran.

Kasir menghitung danmemeriksa jumlah dan keaslian uang tunai, membandingkan dengan data dalam slip penyetotan.

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 99 dari 100

Page 100: Buku Petunjuk Pengelolaan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai Endih Herawandih

Proses Pelayanan Penyetoran Tabungan oleh Kasir, halaman 2 (lanjutan halaman 1)

(Ref-10)

A

No

Jumlah?

Ya (Ref-15)

(Ref-13)

(Ref-12)

Buku Tabungan

Slip Penyetoran Tabungan

Uang Tunai

(Ref-11)

Nasabah

Buku Tabungan

Slip Penyetoran

(Ref-16)

(Ref-19)

(Ref-17)

Kas No: Nasabah

Memperbaiki kembali jumlah uang yang informasi yang tertulis dalam slip penyetoran.

Ya: Kasir mencatat transaksi dalam rekening buku besar tabungan LKMP.

Kasir menaruh uang di Kas.

Kasir mencatat transaksi penambahan tabungan dalam buku tabungan nasabah, menghitung dan memasukkan saldo akhir, saldo awal, dan menyerahkan kepada penyelia (atau manajer LKMP).

Penyelia (manajer) membandingkan data dalam slip penyetoran dan jumlah yang dikredit dalam buku tabungan, konfirmasi kebenaran perhitungan, saldo awal, slip penyetoran dan dikembalikan ke kasir.

Kasir mengucapkan terimakasih kepada nasabah dan memasukkan slip ke dalam spindle untuk perhitungan saldo harian.

Kasir mengemballikan buku tabungan ke nasabah, mengucapkan terima kasih dan nasabah meninggalkan etmpat pelayanan LKMP.

Spindle(Ref-14)

Endih Herawandih Pengelolan Lembaga Keuangan Masyarakat Pantai

Halaman 100 dari 100