BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH ...
Transcript of BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH ...
BUKU PANDUAN ASISTEN
TINGKAH LAKU IKAN
DISUSUN OLEH :
TIM ASISTEN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
BUKU PANDUAN ASISTEN
TINGKAH LAKU IKAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
Nama :
NIM :
1. OPTICAL STIMULI
1.1. Praktikum
1.1.1. Bahan
- Ikan air laut sebanyak 12 ekor : sebagai objek yang diamati tingkah
lakunya
- Air laut : sebagai media hidup ikan
1.1.2. Alat
- Akuarium : untuk tempat percobaan serta wadah pengadaptasian
ikan setelah pemindahan.
- Sekat : untuk menyekat antara lampu satu dengan yang lainnya
- Lampu dengan daya 5 watt masing-masing berwarna merah, biru,
kuning : untuk membandingkan respon ikan pada masing-masing
cahaya tersebut, adapun dipakai merah, biru, dan kuning adalah
karena menurut penelitian yang terdahulu ikan lebih cenderung
tertarik pada 3 warna tersebut.
- Stop kontak : untuk mematikan dan menghidupkan lampu pada
saat perlakuan
- Stopwatch : untuk menghitung waktu yang digunakan
- Sterofoam : Untuk pengkondisian gelap (agar cahaya yang diluar
tidak masuk dan sebaliknya)
- Tongkat : untuk menggantungkan lampu.
- Kabel : untuk menghubungkan arus listrik.
1.1.3. Skema Kerja
1.1.3.1. Lampu 1
Hasil
Catat
Ulangi perlakuan di atas sebanyak 2 kali
Hidupkan lampu ruangan , matikan lampu 1, dan matikan stopwatch secara bersamaan
selama 2 menit
Amati dan hitung jumlah ikan yang mendekati setiap lampu selama 5 menit pada
10 detik terakhir pada tiap menitnya
Matikan lampu ruangan, nyalakan lampu 1, dan hidupkan stopwatch secara bersamaan
Tutup seluruh sisi akuarium dengan sterofoam
Siapkan alat dan bahan
1.1.3.2. Lampu 2
Hasil
Catat
Ulangi perlakuan di atas sebanyak 2 kali
Hidupkan lampu ruangan , matikan lampu 1, dan matikan stopwatch secara bersamaan
selama 2 menit
Amati dan hitung jumlah ikan yang mendekati setiap lampu selama 5 menit pada
10 detik terakhir pada tiap menitnya
Matikan lampu ruangan, nyalakan lampu 2, dan hidupkan stopwatch secara bersamaan
Tutup seluruh sisi akuarium dengan sterofoam
Siapkan alat dan bahan
1.1.3.3. Lampu 3
Hasil
Catat
Ulangi perlakuan di atas sebanyak 2 kali
Hidupkan lampu ruangan , matikan lampu 1, dan matikan stopwatch secara bersamaan
selama 2 menit
Amati dan hitung jumlah ikan yang mendekati setiap lampu selama 5 menit pada
10 detik terakhir pada tiap menitnya
Matikan lampu ruangan, nyalakan lampu 3, dan hidupkan stopwatch secara bersamaan
Tutup seluruh sisi akuarium dengan sterofoam
Siapkan alat dan bahan
1.2. Materi
# Optical Stimuli merupakan Rangsangan yang diberikan atau
ditimbulkan untuk merangsang penglihatan sebagai akibat dari gerak,
bentuk, dan warna.
# Tujuan Optical Stimuli : Untuk mengetahui respon ikan terhadap
perbedaan warna cahaya.
Rangsangan penglihatan yang mampu direspon ikan antara lain :
• Warna
• Bentuk Attractan
• Gerak
# Metode analisis penglihatan (Optical Stimuli) antara lain :
a. TLI
Tujuan : mengamati respon tingkah laku ikan terhadap rangsangan
cahaya, ukuran, maupun perbedaan warna objek.
Cara :
- pengamatan langsung di alam,
- pengamatan melalui akuarium atau percobaan, dan
- pengamatan secara tidak langsung dengan bantuan alat akustik.
b. Histologi (iris retina ikan)
Tujuan :
- menentukan ketajaman penglihatan mata ikan,
- arah pandang ikan / sumbu penglihatan,
- jarak pandang maksimum, dan
- kemampuan membedakan warna dan adaptasi gelap terang
Cara : Pengambilan dan pengamatan specimen mata ikan segar
(tidak boleh lebih dari 5 jam setelah kematian ikan).
c. Elektro Fisiologi
Tujuan : untuk mengetahui sensitivitas cahaya dari retina mata ikan
atau mengetahui kemampuan ikan dalam membedakan kekontrasan
obkjek benda terhadap keadaan di sekelilingnya.
Cara : mengukur pola amplitudo elektro retinogram (ERG).
# Ikan berdasarkan penglihatannya antara lain :
1. Ikan Demersal (ikan dasar)
Ciri-ciri : Sel Rod > Sel Kon
2. Ikan Pelagis(ikan permukaan)
Ciri-ciri : Sel Kon >Sel Rod
# Pada retina mata terdapat 2 jenis fotoreseptor yaitu :
1. Sel kon ( berbentuk kerucut)
Dipakai ikan pada aktifitas siang hari. Artinya sel kerucut
bertanggung jawab pada penglihatan cahaya terang (penglihatan
fotopik)/ warna.
Sel kon ini mempunyai 2 pigmen :
- Retinen
- Fotopsin,
- Rhodopsin( gabungan retinen dan fotopsin yang peka terhadap
warna).
2. Sel Rod ( berbentuk batang).
Dipakai ikan pada aktifitas malam hari. Artinya sel batang
bertanggung jawab pada penglihatan cahaya samar ( penglihatan
skotopik)/ gelap terang.
Sel Rod ini mempunyai 2 pigmen :
- Retinen
- Scotopsin.
# Ketajaman Penglihatan : Kemampuan untuk melihat dua titik dari
suatu objek pada satu garis.
Ada 2 faktor ketajaman penglihatan:
a. Diameter lensa / ukuran retina (semakin besar semakin baik)
b. Kepadatan sel kon pada retina (semakin padat semakin baik)
Perbedaan Ketajaman Penglihatan:
a. Ikan demersal : Sel Rod lebih besar daripada sel kon ( rod > kon).
b. Ikan Pelagis : Sel kon lebih besar daripada sel rod (kon >rod)
# Ikan berdasarkan aktifitasnya :
1. Nokturnal: yaitu ikan yang aktif mencari makan ketika malam hari.
Contoh: swanggi, beseng, jewfish.
2. Diurnal: yaitu ikan yang aktif mencari makan ketika siang hari. Contoh:
Napoleon, keramba lencam, butterfly fishes.
3. Crepuscular: yaitu ikan yang aktif mencari makan baik siang maupun
malam hari. Contoh: baracudas, lionfishes,sharks.
# Hubungan Optical Stimuli dalam bidang perikanan
1. Bidang Penangkapan (PSP)
a. Metode penangkapan ikan menggunakan attractan berupa cahaya
disebut light fishing.
Fungsi cahaya dalam penangkapan adalah untuk mengumpulkan
ikan pada daerah tertentu kemudian dilakukan penangkapan.
contohnya : pancing,purse seine, bagan apung, bagan tancap,
dan alat tangkap yang menggunakan alat bantu lampu.
b. Metode penangkapan ikan menggunakan bahan jaring transparan.
Fungsimya agar tidak ada perbedaan kontras antara jaring dan
background perairan sehingga ikan tidak dapat melihat alat
tangkap yang dioperasikan dan ikan mudah tertangkap.
Contohnya : gillnet
c. Metode penangkapan dengan menggunakan attractan berupa
bentuk, gerak, dan warna.
Fungsi: untuk menarik perhatian ikan
Contoh : Purse Seine, pancing tonda
2. Bidang Budidaya (BP)
a. Cahaya berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan dan tingkat
kelangsungan hidup pada larva ikan.
b.
3. Bidang MSP
a. Cahaya berhubungan dengan kecerahan. Kecerahan merupakan
ukuran untuk mengetahui daya penetrasi cahaya matahari ke dalam
perairan.
b. Kekeruhan merupakan sifat fisik air yang tidak hanya
membahayakan ikan tetapi juga menyebabkan air tidak produktif
karena menghalangi masuknya sinar matahari untuk fotosintesa.
# RAL (Rancangan Acak Lengkap Anova single factor
Merupakan Rancangan dimana perlakuan dikenakan sepenuhnya
secara acak kepada unit-unit eksperimen.
Analisis RAL:
Jika F(Fhitung) < Fcrit(F tabel), maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang
berarti perlakuan tidak berpengaruh nyata.
Jika F(Fhitung) > Fcrit(F tabel), maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang
berarti perlakuan berpengaruh nyata.
Ex: Jika F(Fhitung) =33.33 dan Fcrit(F tabel)=2.23 ), maka H0 ditolak
dan H1 diterima, yang berarti perlakuan berpengaruh nyata.
Cenderung terhadap warna cahaya apakah respon ikan ?
1. Tergantung pada setiap objek atau jenis spesies ikan yang diamati
karena setiap ikan memiliki perbedaan.
2. PADA umumnya : lampu Cahaya Warna KUNING.
karena mempunyai panjang / pantulan gelombang yg pendek, tetapi
daya tembus di air lebih panjang dan meluas.
Catatan :
2. CHEMICAL STIMULI
2.1. Praktikum
2.1.1. Bahan
- 3 ekor ikan air tawar (fresh water fish) : Objek yang akan diamati
tingkah lakunya
- 3 Umpan (cumi-cumi, ikan rucah dan udang) : Sebagai perangsang
indera pembau dan pengecap pada ikan
- Air tawar : sebagai media hidup ikan dan sebagai perantara zat
kimia pada umpan
2.1.2. Alat
- Akuarium : untuk tempat percobaan
- Bak : Untuk tempat pengadaptasian ikan
- Sekat perlakuan : untuk memberi batas antar area
- Termometer : untuk mengukur suhu air dalam akuarium
- Aerator : Untuk memberikan suplai oksigen serta memberikan arus
terhadap air yang ada di akuarium
- Serok : Untuk memindahkan ikan dari bak ke akuarium uji
- Penggaris : Untuk mengukur jarak start ikan dan mengukur jarak
start dengan umpan
- Benang : untuk mengikat umpan dan menghubungkannya pada
tongkat
- Tongkat : untuk menggantung tali umpan
- BoardMarker : menandai akuarium
- Aerator : untuk suplai oksigen dan menyebarkan aroma umpan
- Stopwatch : untuk menghitung waktu yang digunakan dalam
pengamatan
2.1.3. Skema Kerja
2.1.3.1. Umpan Udang
Hasil
Diamati dan dicatat tingkah laku ikan sesuai 3 fase respon yaitu Aurosal, Searching, dan Finding selama tidak lebih dari 10 menit
Diangkat sekat perlakuan secara perlahan
Tahan ikan di area start menggunakan sekat perlakuan bersamaan dengan diturunkannya umpan udang selama 5
menit
Giring ikan ke area start
Siapkan alat dan bahan
2.1.3.2. Umpan Cumi-cumi
Hasil
Diamati dan dicatat tingkah laku ikan sesuai 3 fase respon yaitu Aurosal, Searching, dan Finding selama tidak lebih dari 10 menit
Diangkat sekat perlakuan secara perlahan
Tahan ikan di area start menggunakan sekat perlakuan bersamaan dengan diturunkannya umpan cumi-cumi selama
5 menit
Giring ikan ke area start
Siapkan alat dan bahan
2.1.3.3. Umpan Rucah
Hasil
Diamati dan dicatat tingkah laku ikan sesuai 3 fase respon yaitu Aurosal, Searching, dan Finding selama tidak lebih dari 10 menit
Diangkat sekat perlakuan secara perlahan
Tahan ikan di area start menggunakan sekat perlakuan bersamaan dengan diturunkannya umpan ikan rucah selama
5 menit
Giring ikan ke area start
Siapkan alat dan bahan
2.2. Materi
# Chemical Stimuli merupakan suatu rangsangan yang dapat
merangsang indra penciuman (olfactory) dan perasa (gustatory).
# Kandungan kimia yang mampu direspon oleh organ penciuman dan
pengecap ikan antara lain :
1. Asam amino
- Esensial :
- nonesensial :
2. Asam Lemak
- Jenuh :
- Tak Jenuh :
# Ikan mendeteksi stimulus kimia melalui dua saluran chemoreceptor
yang berbeda, yaitu olfaction (bau) dan gustory (rasa).
# Sinyal kimia yang dimiliki oleh ikan :
1. Allomon
Yaitu perantara kimia dengan adaptasi pada anggota spesies yang tidak
sama.
Contoh :
- Menyerang atau untuk pertahanan,
- Shoaling (gerombolan ikan berbeda spesies)
2. Feromon
Perantara kimia dengan adaptasi pada anggota spesies yang sama.
Contoh :
- Sebagai alarm dan pengenal spesies.
- Pengenalan seks dan perubahan tingkah laku seksual
- Pengenalan wilayah
- Untuk pendeteksian, pemilihan, dan pengenalan makanan
- Schooling (gerombolan ikan dengan spesies yang sama)
# Metode yang digunakan untuk analisis penciuman ikan :
1. TLI : bertujuan untuk menganalisis respon tingkah laku ikan mendekati
umpan, dilakukan secara deskriptif dari hasil rekaman tingkah laku ikan
bagian per bagian
2. Scanning Electro Micrograph (SEM) : mengetahui bentuk dari olfactory
lamella ikan tergantung spesiesnya.
3. Fotografi-gravimetri : pengamatan rasio berat bagian otak yang
mengindikasikan organ penciuman ikan sebagai organ dominan atau
tidak dalam melakukan aktivitasnya.
# Fase ikan mendekati umpan :
1. Arousal (menerima rangsangan), fase dimana ikan mulai beraksi karena
adanya rangsangan bau.
2. Searching (mencari), fase dimana ikan mulai mencari makanan
(umpan) hanya menggunakan organ penciumannya.
3. Finding (menemukan), ikan telah menemukan umpan dan melakukan
uptake (mengambil/memakan umpan).
# Hubungan Chemical Stimuli dalam bidang perikanan :
1. Bidang Penangkapan (PSP)
- Pengembangan teknologi dalam bidang penangkapan, contohnya
:pengembangan umpan buatan.
- Metode penangkapan ikan dengan memanfaatkan respon
penciuman ikan. Alat tangkap yang berhubungan dengan chemical
stimuli : pancing, longline, bubu, pole and line, dll.
-
2. Bidang Budidaya (BP)
- Untuk mengetahui jenis, ukuran, dan kandungan pakan yang sesuai.
-
3. Bidang MSP
-
-
*materi lengkap bisa dilihat di buku Fisiologi & Tingkah Laku Ikan hal 8, 16-
21, 63-81
Catatan :
Struktur organ penciuman pada ikan:
- Olfactoy bulb : bagian otak yang merespon bau
- Olfactory tracts : serat saraf yang menghubungkan olfactory bulb
dengan inti penciuman dan daerah penciuman primer pada ujung
ventral otak.
- Granule cell layer : lapisan yang menerima input rangsang.
- Glomerular layer : mengolah respon bau yang datang dari hidung
- Mitral cell layer : mengirim informasi ke otak
- Medial olfactory tract : saluran penciuman yang berhubungan dengan
reproduksi (seksual)
- Median raphe : berpengaruh pada perubahan tingkah laku
- Olfactory lamellae : mendeteksi adnya resptor pembau dalam bentuk
stimulus kimia
- Olfactory nerve : membawa informasi sensorik ke indra penciuman
- Olfactory nerve layer : lapisan olfactory nerve
- Telencephalon : pusat hal-hal yang berhubungan dengan pembauan
(mengutamakan pembauan untuk mencari mangsa)
3. RESPON TERHADAP PERUBAHAN SUHU
3.1. Praktikum
3.1.1. Bahan
- 3 ekor Ikan air tawar (fresh Water Fish) : Objek yang akan diamati
tingkah lakunya
- Air tawar dengan suhu normal : sebagai media hidup ikan dan
pengondisian suhu normal
- Air Dingin (es) : untuk pengkondisian suhu rendah
- Air Panas : untuk pengkondisian suhu tinggi
3.1.2. Alat
- Akuarium : untuk tempat uji percobaan
- Nampan : Sebagai tempat alat yang digunakan
- Stopwatch : untuk menghitung waktu yang dipakai
- Handtally Counter : untuk menghitung jumlah bukaan operculum
dan kibasan sirip pectoral
- Termometer : untuk mengukur suhu air dalam akuarium
- Termos : Untuk wadah air panas sementara
- Cool box : Untuk wadah air dingin / es batu
- Heater : Untuk memanaskan air
3.1.3. Skema Kerja
3.1.3.1. Akuarium Perlakuan Suhu Panas
a. Sebelum Perlakuan Suhu Panas
Hasil
Dicatat jumlah bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral pada setiap menitnya
Diamati dan dihitung bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral bersamaan dengan dinyalakannya stopwatch selama 5 menit
Diukur suhu normal air pada akuarium (……..oC)
Siapkan alat dan bahan
b. Perlakuan Suhu Panas
Hasil
Dicatat jumlah bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral pada setiap
menitnya
Diamati dan dihitung bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral bersamaan dengan dinyalakannya
stopwatch selama 5 menit
Diukur suhu air pada akuarium setelah dimasukkan air panas secara perlahan hingga suhu mencapai (……0C) dan
pertahankan suhu selama perlakuan
3.1.3.2. Akuarium Perlakuan Suhu Dingin
a. Sebelum Perlakuan Suhu Dingin
Hasil
Dicatat jumlah bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral pada setiap menitnya
Diamati dan dihitung bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral bersamaan dengan dinyalakannya stopwatch selama 5 menit
Diukur suhu normal air pada akuarium (……..oC)
Siapkan alat dan bahan
b. Perlakuan Suhu Dingin
Hasil
Dicatat jumlah bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral pada setiap
menitnya
Diamati dan dihitung bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral bersamaan dengan dinyalakannya
stopwatch selama 5 menit
Diukur suhu air pada akuarium setelah dimasukkan air dingin(es) secara perlahan hingga suhu mencapai (……0C)
dan pertahankan suhu selama perlakuan
3.2. Materi
# Tujuan dari praktikum mengenai respon terhadap perubahan suhu
adalah untuk mengetahui respon primer ikan berupa pelepasan kedua
hormon yang tampak pada bukaan operkulum dan kibasan sirip dada
terhadap berbagai lingkungan yang ekstrim.
# PERUBAHAN Suhu yang ekstrim dapat menimbulkan respon pada
ikan yang menghasilkan respon primer yaitu dengan peningkatan produksi
hormon Kortikosteroid dan Katekolamin.
1. Kortikosteroid -> (adrenalin dan non adrenalin )
Merupakan hormon Kortikosteroid yang dilepaskan/ dikeluarkan ikan
untuk beradaptasi dengan lingkungannya yang menyebabkan stress,
takut.
2. Katekolamin -> (kortisol dan kortison )
Merupakan pelepasan hormon Katekolamin pada ikan yang
menyebabkan peningkatan denyut jantung, gula darah, pernapasan,
penyerapan Oksigen, dan aliran darah ke insang.
# STRES adalah kondisi dimana pertahanan tubuh ikan menurun dan
dapat menyebabkan infeksi. Bahwa secara umum stres merupakan stimulus
terhadap sistem biologi dan reaksi sistem sebagai faktor stres (stresor).
# Efek yang disebabkan oleh stress :
1. Efek primer : menyebabkan gangguan metabolic
2. Efek Skunder : menyebabkan gangguan osmotic pada system
neuroendokrin darah.
# Gangguan yang diakibatkan oleh efek skunder :
- Gangguan osmoregulasi
- Penurunan asam askorbat darah/vit C
- Perubahan sifat oksigen terikat pada hemoglobin
- Penurunan imunitas terhadap penyakit.
# Faktor stres pd ikan :
1. Terdapatnya luka pada tubuh ikan/penyakit karena terkena parasit
2. Kepadatan dari ruang gerak
3. Adanya konflik sosial (mrebutkan makanan, memijah,dll)
4. Adanya shock panas pada temperatur dan salinitas
5. Ketersediaan makanan.
# Respon stress pada ikan dapat diketahui dari :
1. Indikasi penurunan volume darah
2. Penurunan jumlah Leukosit
3. Penurunan glikogen hati
4. Peningkatan glukosa darah
5. Penyusutan diameter lambung
6. Menipisnya lapisan mukosa
# Mekanisme Respon stress pada ikan :
1. Primary response (sistem endoktrin)
Merupakan penerimaan stimulus stres oleh hormon sistem syaraf.
2. Secondary response (perubahan darah dan jaringan)
Merupakan proses perubahan dalam darah seperti meningkatnya gula
darah dan perubahan jaringan seperti penurunan glikogen hati, vit. C
3. Tertiary response (individu dan populasi)
Dimana kondisi dapat mengurangi kmampuan rekruitmen bagi
keberlangsungan hidup yang berakibat padapenurunan populasi.
# Tahapan adaptasi fisiologis dari respon stres ikan :
1. Alarm : Proses awal terjadinya perubahan fisiologi ikan yang
mengeluarkan hormon kalekolamin dan kortikosteroid yang diproduksi
oleh kelenjar pusat.
2. Resistance : proses perlawanan ikan setelah melewati tahapan alarm,
hingga mencapai aklimatisasi.
3. Exhaustion : proses perubahan fisiologi ikan karena mengalami
kelelahan melakukan perlawanan terhadap stresor.
# Metode pengukuran stress pada ikan :
1. HPLC (High Performance Liquid Chromatography)
- Lebih sensitive
- Pengukuran secara simultan
- Pengerjaan secara intensif
2. RIA (Radioimunoassay)
- Lebih murah
- Pengerjaan lebih mudah
# Hubungan Perikanan dengan Respon terhadap Perubahan Suhu :
1. Bidang PSP
- Untuk mengetahui fishing ground yang sesuai terhadap metode
penangkapan dan alat tangkap yang digunakan. Ex : trammel net,
gillnet, long line, purse seine.
2. Bidang BP
- Untuk mengetahui suhu yang sesuai untuk pemijahan dan suhu yang
optimal untuk pertumbuhan ikan.
-
3. MSP
- Untuk mengetahui suhu yang sesuai untuk pemijahan dan suhu yang
optimal untuk pertumbuhan ikan.
-
# Uji Hipotesa Perbedaan dengan ( T-Test )
- Jika Tstat(Thitung) tidak berada dalam range Tcrit maka tolak H0
terima H1 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan terhadap
percobaan.
- Jika Tstat(Thitung) berada dalam range Tcrit maka terima H0 tolak H1
yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap
percobaan.
*materi lengkap bisa dilihat di buku Fisiologi & Tingkah Laku Ikan hal 140 -
146
Catatan :