Tera pi tingkah laku

16
TERAPI TINGKAH LAKU

Transcript of Tera pi tingkah laku

Page 1: Tera pi tingkah laku

TERAPI TINGKAH LAKU

Page 2: Tera pi tingkah laku

TERAPi tingkah lakuPenerapan aneka ragam teknik dan prosedur yang berakar pada berbagai teori belajar .Berdasarkan teori belajar modifikasi tingkah laku dan terapi tingkah laku adalah pendekatan- pendekatan terhadap konseling dan psikoterapi yang berurusan dengan pengubahan tingkah laku.

menyertakan penerapan yang sistematis prinsip-prinsip belajar pada pengubahan tingkah laku kearah cara-cara yang lebih adaptif.

* Pendekatan-pendekatan terhadap konseling dan psikoterapi yang berurusan dengan pengubahan tingkah laku, berlandaskan pada : 1. Teori Belajar2. Modifikasi Tingkah laku3. Terapi Tingkah laku

Page 3: Tera pi tingkah laku

TEKNIK-TEKNIK TERAPI TINGKAH LAKU

DESENSITISASI SISTEMATIS

Memfokuskan bantuan untuk menenangkan klien dari ketegangan yang dialami dengan cara mengajarkan klien untuk rileks.

Esensi teknik ini adalah menghilangkan tingkah laku yang diperkuat secara negatif dan menyertakan respon yang berlawanan dengan tingkah laku.

Page 4: Tera pi tingkah laku

LATIHAN ASERTIF Digunakan untuk melatih klien yang mengalami kesulitan untuk menyatakan diri bahwa tindakannya adalah layak atau benar.

Terutama berguna diantaranya untuk membantu individu yang tidak mampu mengungkapkan perasaan tersinggung kesulitan menyatakan tidak, mengungkapkan afeksi dan respon positif lainnya.

Cara : Permainan peran dengan bimbingan konselor, diskusi kelompok.

Page 5: Tera pi tingkah laku

TERAPI AVERSI

Terapi ini digunakan untuk meredakan behaviora yang spesifik, melibatkan pengasosiasian tingkah laku simtomatik dengan suatu stimulus yang menyakitkan sampai tingkah laku yanh tidak diinginkan terhambat kemunculannya.

Contohnya : Mengabaikan ledakan kemarahan anak guna menghapus kebiasaan mengungkapkan ledakan kemarahan pada si anak.

Prosedur- prosedur aversif menyajikan cara- cara menahan respon- respon mal adaptif dalam suatu periode sehingga terdapat kesempatan untuk memeperoleh tingkah laku alternatif yang adaptif dan yang akan terbukti memeperkuat dirinya sendiri

Page 6: Tera pi tingkah laku

PENGONDISIAN OPERAN

Tingkah laku yang memancar yang menjadi ciri organisme aktif,tingkah laku tersebut beroperasi di lingkungan untuk menghasilkan akibat-akibat

Misalnya : membaca, bicara, dan

berpakaian

Page 7: Tera pi tingkah laku

Metode pengondisian operan

1. Perkuatan positif

2. Pembentukan respons

3. Perkuatan intermiten

4. Penghapusan

5. Pencontohan

6. Token economy

Page 8: Tera pi tingkah laku

PROSES TERAPEUTIK TERAPI TINGKAH LAKU

TUJUAN UMUM

Menciptakan kondisi-kondisi baru bagi proses belajar . Alasannya adalah segenap tingkah laku adalah dipelajari ( Learned ).

Pada hakikatnya terdiri atas proses penghapusan hasil belajar yang tidak adaptif dan pemberian pengalaman-pengalaman belajar yang didalamnya terdapat respon-respon yang layak namun belum dipelajari.

Page 9: Tera pi tingkah laku

KESALAH PAHAMAN YANG UMUM dan merupakan ANGGAPAN unsur

kebenaranTujuan terapi adalah semata-mata untuk menghilangkan gejala-gejala suatu gangguan tingkah laku dan bahwa setelah gejala-gejala itu terhapus, gejala-gaejala baru akan muncul karena penyebab-penyebab yang mendasarinya tidak ditangani.

Tujuan-tujuan klien ditentukan dan dipaksakan oleh terapis tingkah laku. Cenderung bergerak ke arah pelibatan klien dalam meyeleksi tujuan dan memandang hub. Antara terapis dan klien.

Page 10: Tera pi tingkah laku

Proses terapi tingkah laku bukan pengondisian ulang yang terang-terangan atas pasien.

Terapis tidak bisa memaksakan pengondisian atau belajar ulang kepada siapapun, sebab teknik yang paling manjurpun akan tidak berguna tanpa kerjasama dan motivasi pasien.

Teknik terapiutikyang digunakan harus diletakkan dalam konteks suatu hubungan kerja antara terapis dan klien.

Hubungan kerja adalah suatu hubungan dimana terapis dan pasien bekerja sama ke arah tujuan yang telah disepakati bersama.

Page 11: Tera pi tingkah laku

3 KRITERIA PERUMUSAN TUJUAN YANG BISA DITERIMA DALAM KONSELING TINGKAH LAKU

1. Tujuan yang dirumuskan haruslah tujuan yang diinginkan oleh klien.

2. Konselor harus bersedia membantu klien dalam mencapai tujuan.

3. Harus terdapat kemungkinan untuk menaksir sejauh mana klien bisa mencapai tujuannya.

KRUMBOLTZ & THORENSEN DIKUTIP DARI huber & millman

Page 12: Tera pi tingkah laku

TUGAS TERAPIS

Mendengarkan kesulitan klien secara aktif dan empatik.

terapis memantulkan kembali apa yang dipahami untuk memastikan apakah persepsinya tentang pemikiran dan perasaan klien benar.

terapis membantu klien menjabarkan bagaimana dia akan bertindak diluar cara-cara yang ditempuh sebelumnya.

fokusnya adalah pd tingkah laku kehidupan klien sekarang.

Page 13: Tera pi tingkah laku

Sebagai Guru,pengarah dan ahli dalam mendiagnosis tingkah laku yg maladaptif dan dalam menentukan prosedur penyembuhan yang diharapkan, mengarah pada tingkah laku yang baru dan adjustive.

FUNGSI DAN PERAN TERAPIS

FUNGSI TERAPIS :

Page 14: Tera pi tingkah laku

Terapis memanipulasi dan mengendalikan psikoterapi dgn pengetahuan dan kecakapannya menggunakan teknik belajar dlm suatu situasi perkuatan sosial.

menurut Krasner Terapis memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dan mengendalikan tingkah laku dan nilai-nilai manusia.

Menurut Ggoodstein(1972) adalah peran konselor adalah mengendalikan tingkah laku klien yang dimainkan oleh terapis melalui perkuatan menjangkau situasi diluar konseling serta dimasukkan ke dalam tingkah laku klien dalam dunia nyata.

PERAN TERAPIS :

Page 15: Tera pi tingkah laku

PENGALAMAN KLIEN DALAM TERAPI

Menurut Marquis (1974) ada 3 fase yang melibatkan partisipasi klien secara penuh dan aktif : Pertama, Tingkah laku klien sekarang dianalisis

dan pemahaman yg jelas menjangkau tingkah laku akhir dgn partisipasi aktif dari klien dalam setiap bagian dari proses pemasangan tujuan-tujuan.

Page 16: Tera pi tingkah laku

Hubungan antara Terapis dan Klien

Sebagai hubungan mekanis, manipulatif, dan sangat impersonal.

Pembentukan hub. Pribadi yg baik, adalah salah satu aspek esensial dlm proses terapiutik. Peran terapis disini sebagai pemberi perkuatan.

Kondisi – kondisi yang diperlukan adalah faktor-faktor seperti kehangatan, empati, keotentikan, sikap permisif dan penerimaan.

Sebelum terapiutik tertentu bisa dimunculkan dgn suatu derajat keefektifan . Terapis terlebih dahulu atmosfer kepercayaan dgn memperlihatkan :

harus memahami dan menerima klien. Keduanya bisa bekerja sama Terapis memiliki alat yg berguna dlm membantu kearah yg

dikehendaki oleh klien.