Buku Interior Dan Eksterior

18
INTERIO DAN EKSTERIOR

description

Buku Interior Dan Eksterior

Transcript of Buku Interior Dan Eksterior

Page 1: Buku Interior Dan Eksterior

INTERIO DAN EKSTERIOR

Page 2: Buku Interior Dan Eksterior

BAB 1DASAR DASAR DESAIN INTERIOR

1.1 ELEMEN-ELEMEN RUANGElemen ruang adalah segala sesuatu atau benda yang menjadikan terbentuknya ruang atauKumpulan benda-benda yang ditata dengan baik yang akan membuat perubahan yang signifikan pada sebuah tatanan ruang.Elemen-elemen ruang ini terdiri dari:1. Ruang kamar tidur2. Ruang tamu 3. Ruang makan

Kamar tidur

Kamar tidur adalah suatu mebel atau tempat yang digunakan sebagai tempat tidur atau beristirahat.Sepanjang sejarah, ranjang telah berkembang dari jenis yang sederhana, seperti kasur yang diisi jerami sampai perlengkapan mewah yang didekorasi dengan kain-kain. Seperti berbagai jenis furnitur lain, ranjang seringkali dipandang sebagai simbol kelas sosial dan kekayaan.

Sebagian besar ranjang moderen terdiri atas kerangka-kerangka besi atau kayu (bedstead). Aksesori untuk ranjang yang ditambahkan adalah kasur untuk kenyamanan, kain penutup (sheet), selimut, dan bantal. Ranjang dapat pula berfungsi sebagai furnitur lain, misalnya menjadi sofa pada saat tidak digunakan. Isi dari kasur dapat berupa jerami, bulu, kapas dan pengisi buatan. Kebanyakan kasur modern menggunakan pegas, busa keras, air, atau udara.

Di sebelah bawah kasur, biasanya adalah kotak pegas (box spring). Kotak ini adalah kotak seukuran kasur yang terbuat darikayu dan pegas yang memberikan dukungan tambahan dan suspensi untuk kasur. Lapisan selanjutnya biasanya adalah rangka ranjangyang menyokong kasur atau kotak per di atas di tanah.

Jenis –Jenis Tempat tidur ( ranjang)

Ranjang air, adalah ranjang berkerangka yang dilengkapi dengan kasur yang terdiri atas kantung vinyl berisi air.

Ranjang Murphy (Murphy bed), adalah jenis tempat tidur yang dapat dilipat dengan engselnya kedalam sebuah kloset. Tidak semua orang tidur di ranjang berkerangka dan kasur. Di Jepang dan Amerika Latin, banyak orang tidur di tikar jerami yang dibentangkan di lantai. Di negara tropis orang-orang tidur di buaian (hammock).

| Error! No text of specified style in document. 2

Page 3: Buku Interior Dan Eksterior

Jenis ranjang lain:

Four-poster bed, ranjang 4 tiang Bunk beds, ranjang bertingkat Futon, tempat tidur orang Jepang Single bed, ranjang tunggal Divan, ranjang tak berkaki Double bed, ranjang dobel Hammock, tempat tidur gantung Sofa bed, ranjang sofa

Ruang Tamu

Ruang tamu adalah tempat untuk menerima tamu sekaligus untuk berkomunikasi dengan orang luar. Ruang tamu biasanya terletak di bagian depan susunan bangunan rumah tinggal.sehingga ruang tamu menjadi ruangan pertama yang dimasuki.Ruangan ini biasanya dijauhkan dari tempat tidur untuk melindungi privasi tuan rumah, namun dekat dengan dapur dan ruang makan untuk memudahkan melayani tamu.Furnitur yang umum berada di ruang tamu adalah meja dan kursi tamu.

Ruang makan 

Ruang makan merupakan tempat untuk penguhuni untuk makan. Ruang makan umumnya dilengkapi dengan meja makan dan perabotan penunjang lainnya seperti lemari es. Ruang makan biasanya terletak dekat dapur untuk memudahkan penyajian.

| Error! No text of specified style in document. 3

Page 4: Buku Interior Dan Eksterior

1.1.1 Elmen pembetuk ruang

Elemen Pembentuk Ruang adalah struktur wadah ruang kegiatan diidentifikasikan sebagai lantai, dinding, dan langit-langit/Plafond yang menjadi satu kesatuan struktur dalam sehari-hari. Elemen pembentuk ruang terdiri dari :a) Lantaib) Dindingc) Plafond

a) Lantai

Lantai; Selain berfungsi sebagai penutup ruang bagian bawah, lantai berfungsi sebagai pendukung beban dan benda-benda yang ada diatasnya seperti perabot,manusia sebagai civitas ruang, dengan demikian dituntut agar selalu memikul beban mati atau beban hidupberlalu lalang diatasnya serta hal-hal lain yang ditumpahkan diatasnya.(Mangunwijaya, 1980: 329). Dalam kelangsungan kegiatan, pemilihan jenis pelapis lantai akan ditinjau dari macam atau jenis kegiatannya, dan pada umumnya dikenal beberapa klasifikasi dari penyelesaianlantai seperti berikut: untuk lantai keras sifat pemakaian lebih baik dan banyak menguntungkan, karena pembersihan yang mudah. Sedangkan lantai yang jenisnya medium lebih bersifat hati-hati. Syarat-syarat bentuk lantai antara lain: (1) Kuat, lantai harus dapatmenahan beban, (2), Mudah dibersihkan, (3) Fungsi utama lantai adalah sebagai penutup ruang bagian bawah. lainnya adalah untuk mendukung beban-beban yang ada di dalamruang. (Ching,1996)

b) DindingDinding; dinding bangunan dari segi fisika bangunan memiliki fungsi antara lain :

1) Fungsi pemikul beban di atasnya, dinding harus kuat bertahan terhadap 3 kekuatan pokok yaitu tekanan horizotal, tekanan vertikal, beban vertikal dan daya tekuk akibat bebanvertikal tersebut.

2) Fungsi pembatas ruangan, pembatasan menyangkut penglihatan, sehingga manusia terlindung dari pandangan langsung, biasanya berhubungan dengan kepentingan–kepentingan pribadi atau khusus. (Mangunwijaya, 1980 : 339)Warna dinding juga berpengaruh pada kesan ruang, warna-warna yang mengkilat lebih banyak memantulkan sinar sebaliknya warna buram kurang memantulkan sinar. Warnawarna yang terang memberikan kesan ringan dan luas pada suatu ruang, sedangkan warna

| Error! No text of specified style in document. 4

Page 5: Buku Interior Dan Eksterior

gelap memberikan kesan berat dan sempit (Suptandar, 1982; 46). Selain warna, dinding juga merupakan bidang yang secara leluasa dapat dihias sesuai dengan selera. Cara menghias dinding menurut Pamuji Suptandar (1985: 30); (1)Membuat motif-motif dekorsi dengan digambar, dicat, dicetak, diaplikasikan dan dilukis secara langsung didinding.Dinding ditutup atau dilapisi dengan bahan yang ornamentik atau dengan memasang hiasan-hiasan yang ditempel pada dinding.

c) PlafondPlafond; Pengertian istilah ceiling/langit-langit/plafond, berasal dari kata “ceiling”, yang berarti melindungi dengan suatu bidang penyekat sehingga terbentuk suatu ruang. Secara umum dapat dikatakan: Ceiling adalah sebuh bidang (permukaan) yang terletak di atas garis pandang normal manusia, berfungsi sebagai pelindung (penutup) lantai atau atap dan sekaligus sebagai pembentuk ruang dengan bidang yang ada dibawahnya. Fungsi ceiling memiliki berbagai kegunaan yang lebih besar dibandingkan dengan unsur-unsur pembentuk ruang (space) yang lain (seperti dinding atau lantai). antara lain:

1) Pelindung kegiatan manusia, dengan bentuknya yang palig sederhana, ceiling sekaligus berfungsi sebagai atap.

2) Sebagai pembentuk ruang, ceiling bersama-sama dengan dinding dan lantai membentuk suatu ruang dalam.

3) Sebagai skylight, di sini ceiling berfungsi untuk meneruskan cahaya alamiah kedalam bangunan. Banyak digunakan pada plaza-plaza, gallery, sebagai penunjuk sirkulasi menuju ke suatu tempat; atau pada hall suatu gedung. Pada dasarnya tempat-tempat tersebut disediakan untuk membuat suasana, memberikan perasaan lega dan lapang dan sebagai area transisi (peralihan) dari arah luar menuju ke dalam bangunan.

4) Untuk menonjolkan konstruksi pada gedung-gedung untuk dekorasi, ceiling mampu mencerminkan struktur yang mendukung beban-beban.

5) Merupakan ruang atau rongga untuk pelindung berbagai instalasi, docting AC, kabel listrik, gantungan armature, loudspeaker dan lain-lain. Di balik ceiling perlu ada rongga guna kperluan pengontrolan-pengontrolan jika terjadi kerusakan pada instalasi-instalasi.

6) Sebagai bidang penempelan titik-titik lampu.

7) Sebagai penunjang unsur dekorasi ruang dalam, terutama pada bangunan bangunan umum: restaurant, hall/lobby hotel dan lain-lain.

8) Bentuk ceiling dalam suatu bangunan dapat memperlihatkan sifat/kesan ruang tertentu, dengan membuat ketinggian atau garis-garis

| Error! No text of specified style in document. 5

Page 6: Buku Interior Dan Eksterior

(material) serta struktur kesemuanya akan dinikmati langsung oleh penghuni yang berada dibawanya.Perbedaan tinggi dan bentuk ceiling dapat menunjukkan perbedaan visual atau zone-zone dari ruang yang lebih luas, dan orang dapat merasakan adanya perbedaan aktivitas dalam ruang tersebut.

1.1.2 Elemen Horizontal Dan Elemen Vertikal

Elemen pembentuk ruang terdiri dari elemen horizontal dan elemen vertikal. Elemen horizontal bawah merupakan elemen yang mutlak harus ada, sementara elemen lain tidak harus ada.

Variasi-variasi pada elemen pembentuk ruang:

1. Elemen horizontal bawah

elemen horizontal bawah dapat membentuk suatu ruang dengan adanya perbedaan warna/material/tekstur/pola lantai dan sebagainya. Sebagai contoh, sebuah tikar yang tergelar sudah dapat membentuk ruang karena warna dan material serta teksturnya yang berbeda dengan sekitarnya.

Selain itu elemen horizontal bawah juga dapat divariasikan dengan dinaikkan atau ditenggelamkan. Semakin banyak beda ketinggian elemen horizontal bawah dengan sekitarnya, 'rasa' keterpisahan ruangnya semakin kuat.

2. Elemen horizontal atas

Elemen horizontal atas dapat berupa langit-langit, atap atau apapun yang membatasi ruang di bagian atas. Sama dengan elemen horizontal bawah, elemen ini dapat divariasikan dengan warna, tekstur, material, pola-pola dan sebagainya. elemen ini juga dapat divariasikan ketinggiannya. selain itu, kita juga dapat memvariasikan dengan permainan solid-void, opak-transparan (hal ini susah diterapkan pada elemen horizontal bawah karena nanti bisa membuat orang jatuh 'kejeglong'). Variasi yang didapatkan tak terhingga banyaknya. Bahkan dedaunan sebuah pohon pun sudah dapat menjadi elemen horizontal atas (dan bayangannya menjadi elemen horizontal bawah).

3. Elemen vertikal

Kita sering menganggap elemen vertikal selalu sebagai dinding. Padahal sebuah elemen vertikal memiliki variasi yang banyak sekali. Bisa berwujud dinding, dengan berbagai variasi ketinggian, atau kolom-kolom dengan berbagai variasi ketinggian juga, bisa juga dengan gantungan pot-pot bunga, atau kerai bambu, rangka kayu dan sebagainya. Bisa juga kita membuat air terjun sebagai elemen vertikal kita. Variasinya bermacam-macam. Jika kita pergi ke los daging di pasar, kita bahkan bisa melihat

| Error! No text of specified style in document. 6

Page 7: Buku Interior Dan Eksterior

bagaimana daging-daging yang bergelantungan menjadi pembentuk ruang yang memisahkan area pembeli dan penjual.

Ketiga elemen ini secara bersama membentuk suatu ruang, dengan kualitas ruang tertentu. Setiap pilihan mempunyai konsekuensi tersendiri terhadap kualitas ruang yang terbentuk. Sebagai contoh, jika kita memilih membentuk ruang dengan hanya menggunakan elemen horizontal yang divariasikan dengan warna tetapi ketinggiannya sama dengan sekitarnya, maka akan terbentuk rasa ruang yang terbuka, karena kita masih bisa melakukan kontak secara fisik dan visual dengan segala yang ada di luar ruang tersebut. Hal ini berbeda sekali jika kita membentuk ruang dengan menggunakan elemen horizontal atas dan bawah serta elemen vertikal berupa dinding-dinding yang masif. rasa ruang yang didapatkan adalah rasa tertutup.

Kita sebagai mahasiswa arsitektur sebaiknya dapat bermain-main dengan elemen-elemen ini untuk mendapatkan kualitas ruang yang kita harapkan.

TERBENTUKNYA RUANG DARI UNSUR – UNSUR HORISONTAL DAN VERTIKAL

A. TERBENTUKNYA RUANG DARI UNSUR HORISONTAL

1. Bidang Dasar

Ruang kadang diartikan sebagai sesuatu yang tertutup atau mampunyai batas yang jelas seperti lantai, dinding, plafon dan lain sebagainya yang dapat melindungi dan menutup berbagai kegiatan yang terjadi di dalamnya. Di lain sisi, ruang ternyata tidak lagi dipersepsikan sebagai sesuatu yang tertutup. Salah satu contoh yang sedng dibahas saat ini adalah ruang yang terbentuk dari bidang dasar. Bagian ini mau menegaskan bahwa suatu daerah/ lokasi yang walaupun berdekatan dan berada pada sebuah bidang yang sama, namun sedikit saja perbedaan yang terdapat di dalamnya, maka di situlah ruang baru terbentuk. Contoh kumpulan warna yang terdapat pada pola – pola lantai atau keramik.

| Error! No text of specified style in document. 7

Page 8: Buku Interior Dan Eksterior

2. Bidang Dasar yang Diangkat

Ciri – ciri ruang yang terbentuk dari sebuah bidang dasar yang diangkat merupakan bentuk ruang yang sering sekali kita lihat dan kita jumpai di sekitar kita. Cirri dan bentuk ruang ini seringkali dibuat agar batas antara ruang terbuka yang satu dengan yang lain dapat dirasakan. Contoh perbedaan ketinggian pada permukaan lantai teras dan halaman rumah.

3. Bidang Dasar yang Diturunkan

Sama seperti ruang yang terbentuk dari sebuah bidang dasar yang diangkat, ruang yang terbentuk dari bidang dasar yang diturunkan juga bertujuan untuk menciptakan sebuah batasan antara ruang dengan ruang. Contoh perbedaan ketinggian pada permukaan lantai teras dan halaman rumah, lantai kamar mandi dengan lantai dapur dll.

| Error! No text of specified style in document. 8

Page 9: Buku Interior Dan Eksterior

4. Bidang yang Melayang

Pada bagian ini, ruang yang terbentuk oleh bidang – bidang yang melayang merupakan sebuah betuk dan cirri ruang yang sering digunakan untuk membatasi bagian paling atas antara ruang dengan alam. Contoh plafon, atap

B. TERBENTUKNYA RUANG DARI UNSUR – UNSUR VERTIKAL

1. Unsur Vertikal Linier

Unsur-unsur linear merupakan suatu bidang yang terbentuk untuk memenuhi fungsi dari suatu ruangan agar fungsi dari ruangan atau bangunan tersebut lebih optimal. Unsur vertikal linier dapat membentuk sisi vertikal dari suatu volume ruang. Elemen vertikal linier, berdiri tegak sehingga menghasilkan sebuah titik di atas bidang dasar. Hal tersebut

| Error! No text of specified style in document. 9

Page 10: Buku Interior Dan Eksterior

membuatnya terlihat seperti di dalam ruang. Beberapa contoh dari unsur vertikal linier adalah kolom, pilar batu, atau menara.

2. Suatu Bidang Vertikal

Satu bidang vertika akan menegaskan ruang yang ada di hadapannya. Sebuah bidang vertikal tunggal, berdiri sendiri di dalam ruang, memiliki kualitas-kualitas visual yang secara unik berbeda dibandingkan dengan sebuah kolom yang berdiri sendiri. Ciri-ciri pendukung lain yang dimiliki sebuah bidang yaitu warna permukaannya, pola dan tekstur mempengaruhi bobot dan stabilitas secara visualnya. Dalam komposisi suatu konstruksi visual, suatu bidang berfungsi untuk membentuk batas-batas sebuah volume.

| Error! No text of specified style in document. 10

Page 11: Buku Interior Dan Eksterior

3. Suatu Bidang yang Berbentuk “ L “

Suatu bidang berbentuk L menimbulkan suatu ruang yang timbul dari sudut yang keluar mengikuti arah diagonal. Selain itu ruang - ruang yang terbentuk oleh bidang yang berbentuk L, biasanya dapat menimbulkan dua persepsi menurut posisi orang saat memandang. Yang pertama dengan posisi orang yang memandang dari luar ke dalam maka suasana yang dapat dirasakan oleh si pemandang adalah suasana yang menjepit atau mencekam karna ruang yang terbentuk pada bagian sudut dari suatu ruang semakin kecil. Berbeda dengan orang yang memandang dari dalam/ sudut ruangan, suasana yang akan dirasakan oleh si pemandang ini adalah suasana lega, nyaman, bebas dan lain sebagainya karena ruang yang terbentuk semakin luas.

4. Bidang – Bidang Sejajar

Bidang – bidang sejajar sebagai salah satu unsure dalam pembentukan ruang merupakan bagian yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan dan penentuan ujung – ujung volume dari sebuah ruang yang tidak terbatas. Contoh gang, lorong

| Error! No text of specified style in document. 11

Page 12: Buku Interior Dan Eksterior

5. Bidang Berbentuk “U”

Sebuah konfigurasi bidang vertikal berbentuk U mendefinisikan suatu area ruang yang memiliki fokus ke dalam maupun orientasi ke luar.

6. Empat Bidang Menutup

Empat bidang vertikal menutup suatu ruang serta mempengaruhi area ruang di sekeliling penutupnya. Oleh karena areanya benar-benar tertutup, maka secara alamiah ruang didalamnyapun menjadi tertutup. Untuk mendapatkan dominasi visual di dalam sebuah ruang atau menjadi wadah utamanya, salah satu dari bidang penutupnya dapat dibedakan dari bidang lainnya melalui ukuran, bentuk, dsb. Contoh dari bidang-bidang penutup yaitu,

| Error! No text of specified style in document. 12

Page 13: Buku Interior Dan Eksterior

1.1.3 Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang

a. Pintu; Menurut Ching (1996 : 220), pintu dan jalan masuk memungkinkan akses fisik untukkita sendiri, perabot, dan barang-barang untuk masuk dan keluar bangunan dan dari satu ruang ke ruang lain dalam bangunan. Penempatan pintu berpengaruh pada sistem sirkulasi yang dipergunakan, pengarahan atau pembimbingan jalan. Bukaan pintu yang terletak padaatau berdekatan dengan sudut-sudut, dapat membuat jalur-jalur melintas disisi ruangan.Menempatkan bukaan pintu beberapa kaki dari sudut memungkinkan perabot seperti unit penyimpanan ditempatkan menempel di sepanjang dinding. Keberadaan pintu juga dapat mengendalikan jalan keluar masuk cahaya, suara, udara, panas dan dingin. (Ching, 1996 :112). Jalan masuk bisa dibuat lebar atau sempit. Itu tergantung dari kebijakan yang dianutperitel. Kebijakan yang menganut “ingin menyenangkan dan melayani” akan mengatur lebar jalan masuk yang membuat dua orang bisa berjalan beriringan masuk sambil berpapasan dengan dua orang dari arah berlawanan yang juga berjalan beriringan. Sebaliknya, jikakebijakannya adalah “melakukan efisiensi”, lebar jalan akan diatur cukup untuk dua orang berjalan berpapasan secara pas-pasan. Jalan masuk yang lebar banyak dipakai oleh gerai kelas atas, sementara jalan masuk yang sempit, banyak dipakai oleh gerai kelas menengahdan bawah. (Ma’ruf, 2005 : 206).b. Jendela; Jendela dapat dilihat sebagai bagian yang terang pada dinding, jendela dapat

| Error! No text of specified style in document. 13

Page 14: Buku Interior Dan Eksterior

dikembangkan sampai ketaraf dimana jendela menjadi bidang dinding fisik. Jendela yangtransparan secara visual dapat menyatukan sebuah ruang interior dengan ruang luar ataudengan ruang interior disebelahnya. (Ching, 1996 : 224). Jendela adalah salah satu bukaanruang yang berfungsi sebagai penghubung antara ruang dalam dan ruang luar baik secaravisual maupun sebagai sirkulasi udara dan cahaya pada ruang tersebut. Susunan jendela yangkecil dan tinggi memberi kesan sesak mengakibatkan perasaan seakan-akan tersekap dalamsel tahanan. Lain halnya dengan jendela yang berukuran besar dan ditempatkan rendah akanmemberikan perasaan bebas. (Wilkening, 1989: 43)

| Error! No text of specified style in document. 14

Page 15: Buku Interior Dan Eksterior

BAB2 MENDESKRIPSIKNAN RUANG DAN ESTETIKA

DEKORASI INTERIOR DAN EKSTERIOR

| Error! No text of specified style in document. 15