Budidaya Tomat Tomat

5
BUDIDAYA TOMAT TOMAT Budidaya Tomat - Tanaman Tomat merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura bernilai ekonomis tinggi, untuk itu ara menanam tomat yang baik perlu diperhatikan! "ara menanam tomat  perlu dilakukan seara intensi# agar produksi optimal! Tanaman tomat termasuk komoditas multiguna, selain ber#ungsi sebagai sayuran dan buah, tomat juga diman#aatkan sebagai bahan dasar kosmetik serta obat-obatan! BA$AIMA%A "A&A M'%A%AM TOMAT YA%$ BAI() Berdasarkan tipe pertumbuhannya, tanaman tomat dibedakan menjadi dua, yaitu determinate dan indeterminate! Tipe determinate memiliki postur tanaman pendek, tandan bunga terletak di setiap ruas  batang serta di ujung tanaman! *edangkan tipe indeterminate, postur tanaman tinggi, tandan bunga terletak berseling di antara +- ruas, ujung tanaman tomat tumbuh puuk muda! Tanaman tomat tipe indeterminate berbuah besar! *YA&AT TUMBU TA%AMA% TOMAT! Tanaman tomat memerlukan urah hujan antara .//-++/ mm0hujan dengan ketinggian tempat optimal .//-./// mdpl! Intensitas sinar matahari berkisar antara ./-.+ jam per hari! *uhu optimal  pertumbuhan tanaman tomat berkisar +1-/2", sedangkan proses pembungaan membutuhkan suhu malam hari .1-+/2"! Air sangat dibutuhkan oleh tanaman tomat karena 3/4 kand ungan tomat terdiri dari air! 5okasi penanaman tomat sebaiknya bukan bekas lahan tanaman tomat atau tanaman se#amili! Minimal sudah diberakan selama + tahun agar diperoleh hasil optimal! 6'5A(*A%AA% T'(%I* BUDIDAYA TOMAT 6engukuran p tanah diperlukan untuk menentukan jumlah pemberian kapur pertanian pada tanah masam atau p rendah 7di ba8ah 9,1:! 6engukuran bisa menggunakan kertas lakmus, p meter, atau airan p tester! 6engambilan titik sampel bisa dilakukan seara ;ig;ag! 6'5A(*A%AA% BUDIDAYA TOMAT 6ersiapan 5ahan Budidaya Tomat 6ersiapan lahan budidaya tomat meliputi pembajakan dan  penggaruan tanah, 6embuatan bedengan kasar selebar ../-.+/ m, tinggi </-=/ m dan lebar p arit 1/-=/ m, pemberian kapur pertanian sebanyak +// kg0rol mulsa 66 76lastik itam 6erak: untuk tanah dengan p di ba8ah 9,1, pemberian pupuk kandang #ermentasi sebanyak </ ton0ha dan pupuk  %6( .1-.1-.1 sebanyak .1/ kg0rol mulsa 66, kemudian dilakukan pengadukan0penaakan  bedengan agar pupuk yang sudah diberikan berampur dengan tanah, persiapan selanjutnya  pemasangan mulsa 66, pembuatan lubang tanam dengan jarak tanam ideal untuk musim kemarau 9/ m > 9/ m sedangkan musim penghujan bisa diperlebar =/ m > =/ m, kemudian dilakukan  pemasangan ajir! 6emasangan ajir dianjurkan dengan sistem ajir tegak supaya kelembaban tanaman tomat terjaga, masing+ ajir dihubungkan gelagar! Agar serangkaian ajir tersebut menjadi kuat, ajir  paling pinggir dan setiap < ajir dipasang ajir penguat membentuk sudut ? <12! 6ersiapan 6embibitan dan 6enanaman Budidaya Tomat 6ersiapan pembibitan budidaya tomat membutuhkan rumah atau sungkup pembibitan untuk melindungi bibit muda! (emudian menyediakan media semai dengan komposisi +/ liter tanah, ./ liter pupuk kandang, dan .1/ g %6( halus! Media ampuran dimasukkan ke dalam polibag semai! *ebelum melakukan penyemaian benih, sebaiknya benih direndam dalam larutan #ungisida sistemik berbahan akti# simokanil atau metalaksil dengan dosis @ dosis terendah yang dianjurkan pada kemasan selama ? 9 jam, baru kemudian benih disemai di media! Untuk memperepat perkeambahan benih permukaan media ditutup kain goni 7bisa menggunakan mulsa 66:, dijaga dalam keadaan lembab! 6embukaan penutup permukaan media semai dilakukan apabila  benih sudah berkeambah, baru kemudian benih disungkup menggunakan plastik transparan! 6embukaan sungkup dimulai jam /=!//-/3!//, dibuka lagi jam .1!//-.=!//! Umur 1 hari menjelang tanam sungkup harus dibuka seara penuh untuk penguatan tanaman! 6enyiraman jangan terlalu  basah, dilakukan setiap pagi! 6enyemprotan #ungisida berbahan akti# simoksanil dan insektisida  berbahan akti# imidakloprid dilakukan umur ./ hss 7hari setelah semai: dengan dosis @ dosis terendah! Bibit berdaun sejati < helai siap dipindah tanam ke lahan! 6'M'5IA&AA% TA%AMA% 6ADA BUDIDAYA TOMAT 6enyulaman Budidaya Tomat 6enyulaman budidaya tomat dilakukan sampai umur tanaman tomat + minggu! Tanaman tomat yang sudah terlalu tua apabila masih terus disulam mengakibatkan  pertumbuhan tidak seragam! Berpengaruh terhadap pengendalian hama penyakit! 6erempelan dan 6engikatan Tanaman 6ada Budidaya Tomat Artikel Terkait 6upuk Dan 6emupukan ormon

description

teknik budidaya tomat

Transcript of Budidaya Tomat Tomat

BUDIDAYA TOMAT TOMAT Budidaya Tomat - Tanaman Tomat merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura bernilai ekonomis tinggi, untuk itu cara menanam tomat yang baik perlu diperhatikan. Cara menanam tomat perlu dilakukan secara intensif agar produksi optimal. Tanaman tomat termasuk komoditas multiguna, selain berfungsi sebagai sayuran dan buah, tomat juga dimanfaatkan sebagai bahan dasar kosmetik serta obat-obatan. BAGAIMANA CARA MENANAM TOMAT YANG BAIK? Berdasarkan tipe pertumbuhannya, tanaman tomat dibedakan menjadi dua, yaitu determinate dan indeterminate. Tipe determinate memiliki postur tanaman pendek, tandan bunga terletak di setiap ruas batang serta di ujung tanaman. Sedangkan tipe indeterminate, postur tanaman tinggi, tandan bunga terletak berseling di antara 2-3 ruas, ujung tanaman tomat tumbuh pucuk muda. Tanaman tomat tipe indeterminate berbuah besar. SYARAT TUMBUH TANAMAN TOMAT. Tanaman tomat memerlukan curah hujan antara 100-220 mm/hujan dengan ketinggian tempat optimal 100-1000 mdpl. Intensitas sinar matahari berkisar antara 10-12 jam per hari. Suhu optimal pertumbuhan tanaman tomat berkisar 25-30C, sedangkan proses pembungaan membutuhkan suhu malam hari 15-20C. Air sangat dibutuhkan oleh tanaman tomat karena 90% kandungan tomat terdiri dari air. Lokasi penanaman tomat sebaiknya bukan bekas lahan tanaman tomat atau tanaman sefamili. Minimal sudah diberakan selama 2 tahun agar diperoleh hasil optimal.PELAKSANAAN TEKNIS BUDIDAYA TOMAT Pengukuran pH tanah diperlukan untuk menentukan jumlah pemberian kapur pertanian pada tanah masam atau pH rendah (di bawah 6,5). Pengukuran bisa menggunakan kertas lakmus, pH meter, atau cairan pH tester. Pengambilan titik sampel bisa dilakukan secara zigzag. PELAKSANAAN BUDIDAYA TOMAT Persiapan Lahan Budidaya Tomat Persiapan lahan budidaya tomat meliputi pembajakan dan penggaruan tanah, Pembuatan bedengan kasar selebar 110-120 cm, tinggi 40-70 cm dan lebar parit 50-70 cm, pemberian kapur pertanian sebanyak 200 kg/rol mulsa PHP (Plastik Hitam Perak) untuk tanah dengan pH di bawah 6,5, pemberian pupuk kandang fermentasi sebanyak 40 ton/ha dan pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 150 kg/rol mulsa PHP, kemudian dilakukan pengadukan/pencacakan bedengan agar pupuk yang sudah diberikan bercampur dengan tanah, persiapan selanjutnya pemasangan mulsa PHP, pembuatan lubang tanam dengan jarak tanam ideal untuk musim kemarau 60 cm x 60 cm sedangkan musim penghujan bisa diperlebar 70 cm x 70 cm, kemudian dilakukan pemasangan ajir. Pemasangan ajir dianjurkan dengan sistem ajir tegak supaya kelembaban tanaman tomat terjaga, masing2 ajir dihubungkan gelagar. Agar serangkaian ajir tersebut menjadi kuat, ajir paling pinggir dan setiap 4 ajir dipasang ajir penguat membentuk sudut 45. Persiapan Pembibitan dan Penanaman Budidaya Tomat Persiapan pembibitan budidaya tomat membutuhkan rumah atau sungkup pembibitan untuk melindungi bibit muda. Kemudian menyediakan media semai dengan komposisi 20 liter tanah, 10 liter pupuk kandang, dan 150 g NPK halus. Media campuran dimasukkan ke dalam polibag semai. Sebelum melakukan penyemaian benih, sebaiknya benih direndam dalam larutan fungisida sistemik berbahan aktif simokanil atau metalaksil dengan dosis dosis terendah yang dianjurkan pada kemasan selama 6 jam, baru kemudian benih disemai di media. Untuk mempercepat perkecambahan benih permukaan media ditutup kain goni (bisa menggunakan mulsa PHP), dijaga dalam keadaan lembab. Pembukaan penutup permukaan media semai dilakukan apabila benih sudah berkecambah, baru kemudian benih disungkup menggunakan plastik transparan. Pembukaan sungkup dimulai jam 07.00-09.00, dibuka lagi jam 15.00-17.00. Umur 5 hari menjelang tanam sungkup harus dibuka secara penuh untuk penguatan tanaman. Penyiraman jangan terlalu basah, dilakukan setiap pagi. Penyemprotan fungisida berbahan aktif simoksanil dan insektisida berbahan aktif imidakloprid dilakukan umur 10 hss (hari setelah semai) dengan dosis dosis terendah. Bibit berdaun sejati 4 helai siap dipindah tanam ke lahan. PEMELIHARAAN TANAMAN PADA BUDIDAYA TOMAT Penyulaman Budidaya Tomat Penyulaman budidaya tomat dilakukan sampai umur tanaman tomat 2 minggu. Tanaman tomat yang sudah terlalu tua apabila masih terus disulam mengakibatkan pertumbuhan tidak seragam. Berpengaruh terhadap pengendalian hama penyakit. Perempelan dan Pengikatan Tanaman Pada Budidaya Tomat Artikel Terkait : Pupuk Dan Pemupukan Hormon Tumbuh (ZPT) Defisiensi Unsur Hara Pupuk Organik Cara Membuat Kompos Cair Cara Membuat Pupuk Organik Padat Mengenal Pupuk Hijau Cara Aplikasi Pupuk Hijau Pupuk Hijau Sebagai Penutup Tanah Pupuk Hijau Sebagai Pohon Pelindung Mengenal Pupuk Mikroba Peran Bakteri Rhizobium Dalam Pertanian Organik Manfaat Azolla Dalam Pertanian Organik pH Tanah Pengaruh Aktivitas Pertanian Terhadap Penurunan pH Tanah Pengaruh pH Tanah Terhadap Tingkat Kelarutan Unsur Hara Perempelan tunas samping tanaman tomat dilakukan sampai pembentukan cabang, baik cabang utama, cabang kedua, ketiga dan seterusnya di atas cabang utama. Jadi, di atas cabang utama, cabang dipelihara adalah cabang-cabang produktif. Perempelan tunas samping dilakukan pada semua tunas yang keluar di ketiak daun, baik di bawah cabang utama maupun di bawah cabang-cabang produktif. Perempelan tunas di bawah cabang utama bertujuan memacu pertumbuhan vegetatif tanaman agar tanaman tomat tumbuh kekar, disamping itu juga menjaga kelembaban tanaman tomat saat tanaman sudah dewasa, sedangkan perempelan tunas di bawah cabang-cabang produktif bertujuan menjaga kelembaban tanaman tomat dan mengoptimalkan produksi. Perempelan daun tanaman tomat di bawah cabang utama dilakukan saat tajuk tanaman tomat telah menutupi seluruh daun bagian bawah, saat ini daun sudah tidak berfungsi secara optimal, justru sangat disenangi hama penyakit tanaman. Perempelan daun juga dilakukan bagi daun tua/terserang penyakit. Sanitasi Lahan dan Pengairan Pada Budidaya Tomat Sanitasi lahan pada budidaya tomat meliputi : pengendalian gulma/rumput, pengendalian air saat musim hujan sehingga tidak muncul genangan, pemangkasan daun serta pencabutan tanaman tomat terserang hama penyakit. Pengairan diberikan secara terukur, dengan penggenangan atau pengeleban seminggu sekali jika tidak turun hujan. Penggenangan jangan terlalu tinggi, batas penggenangan hanya 1/3 dari tinggi bedengan. Pemupukan Susulan Pada Budidaya Tomat Pupuk akar diberikan dengan cara pengocoran pada umur 15 hst, 25 hst dan 35 hst dengan dosis 3kg NPK 15-15-15 dilarutkan dalam 200lt air, untuk 1000 tanaman, tiap tanaman tomat diberikan 200ml. Pupuk daun kandungan Nitrogen tinggi diberikan pada umur 7 hst dan 24 hst, sedangkan pupuk daun kandungan Phospat, kalium dan mikro tinggi diberikan umur 20 hst, 30 hst dan 45 hst. Dosis/konsentrasi penyemprotan sesuai petunjuk pada kemasan. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA TOMAT HAMA TANAMAN TOMAT Ulat Tanah Ulat tanah tanaman tomat adalah Agrotis ipsilon. Hama jenis ini menyerang tanaman tomat di malam hari, sedangkan siang harinya bersembunyi di dalam tanah atau di balik mulsa PHP. Ulat tanah menyerang batang tanaman muda dengan cara memotongnya, sehingga sering dinamakan ulat pemotong. Cara pengendalian ulat tanah pada budidaya tomat adalah dengan pemberian insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam. Ulat Grayak Ulat grayak tanaman tomat adalah Spodoptera litura. Ulat grayak menyerang daun tanaman tomat bersama-sama dalam jumlah sangat banyak, ulat ini biasanya menyerang di malam hari dengan cara memakan daun dan buah tomat. Gejala pada daun berupa bercak-bercak putih berlubang, sedangkan buahnya ditandai adanya lubang tidak beraturan di setiap permukaan buah. Pengendalian ulat grayak secara kimiawi pada budidaya tomat adalah dengan menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan. Ulat Buah Ulat buah tanaman tomat adalah Heliotis armigera. Bagian tubuh hama ini diselimuti kutil. Ulat menyerang tanaman tomat dengan cara mengebor buah sambil memakannya sehingga buah terserang berlubang. Pengendalian ulat buah secara kimiawi pada budidaya tomat adalah dengan menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan. Kutu Daun Kutu daun tanaman tomat adalah Myzus persiceae. Kutu mengisap cairan tanaman tomat terutama daun muda, kotorannya berasa manis sehingga menggundang semut. Serangan parah menyebabkan daun mengalami klorosis (kuning), menggulung dan mengeriting, akhirnya tanaman tomat menjadi kerdil. Pengendalian kutu daun secara kimiawi pada budidaya tomat adalah dengan menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan. Kutu Kebul Kutu kebul tanaman tomat adalah Bemisia tabaci. Hama berwarna putih, bersayap dan tubuhnya diselimuti serbuk putih seperti lilin. Kutu kebul menyerang dan menghisap cairan sel daun tanaman tomat sehingga sel-sel dan jaringan daun rusak. Pengendalian kutu kebul secara kimiawi pada budidaya tomat adalah dengan menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan. Lalat Buah Lalat buah tanaman tomat adalah Dacus dorsalis. Lalat betina dewasa menyerang buah tomat dengan cara menyuntikkan telurnya ke dalam buah tomat, kemudian telur berubah menjadi larva, telur-telur ini akhirnya menggerogoti buah tomat sehingga buah tomat menjadi busuk. Pengendalian lalat buah pada budidaya tomat dapat menggunakan perangkap lalat (sexpheromone), caranya : metil eugenol dimasukkan botol aqua yang diikatkan pada bambu dengan posisi horisontal, atau dapat pula menggunakan buah-buahan yang aromanya disukai lalat (misal nangka, timun) kemudian dicampur insektisida berbahan aktif metomil. Selain itu, dapat dilakukan penyemprotan menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan. Nematoda Nematoda tanaman tomat adalah Meloidogyne incognita. Serangan nematoda ditandai adanya bintil-bintil pada akar. Nematoda merupakan cacing tanah berukuran sangat kecil, hama ini merupakan cacing parasit penyerang bagian akar tanaman tomat. Bekas gigitan cacing akhirnya menyebabkan serangan sekunder, seperti layu bakteri, layu fusarium, busuk phytopthora atau cendawan lain penyerang akar. Pengendalian nematoda secara kimiawi pada budidaya tomat adalah dengan menggunakan insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1 gram pada lubang tanam. PENYAKIT TANAMAN TOMAT Rebah Semai Rebah semai tanaman tomat adalah Pythium debarianum. Rebah semai biasa menyerang tanaman tomat pada fase pembibitan dan tanaman muda setelah pindah tanam. Pengendalian rebah semai secara kimiawi pada budidaya tomat adalah dengan menggunakan fungisida sistemik berbahan aktif propamokarb hidroklorida, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf. Dosis dosis terendah yang tertera pada kemasan. Layu Bakteri Bakteri penyebab layu tanaman tomat adalah Pseudomonas sp. Penyakit ini sering menggagalkan tanaman, tanaman tomat terserang mengalami kelayuan daun, diawali dari daun-daun muda. Upaya pengendalian layu bakteri pada budidaya tomat antara lain dengan meningkatkan pH tanah, memusnahkan tanaman tomat terserang, melakukan penggiliran tanaman serta penyemprotan kimiawi menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin. Dosis/konsentrasi sesuai pada kemasan. Sebagai pencegahan, secara biologi berikan trichoderma pada saat persiapan lahan, umur 20hst dan 35 hst dilakukan pengocoran menggunakan pestisida organik pada tanah, contoh super glio, wonderfat. dengan dosis sesuai anjuran pada kemasan. Layu Fusarium Cendawan penyebab layu tanaman tomat adalah Fusarium oxysporum. Tanaman tomat terserang mengalami kelayuan dimulai daun-daun tua, kemudian menyebar ke daun-daun muda dan menguning. Upaya pengendalian layu fusarium pada budidaya tomat antara lain dengan meningkatkan pH tanah, memusnahkan tanaman tomat terserang, melakukan penggiliran tanaman serta penyemprotan secara kimiawi menggunakan fungisida berbahan aktif benomil, metalaksil atau propamokarb hidroklorida. Dosis/konsentrasi sesuai pada kemasan. Sebagai pencegahan, secara biologi berikan trichoderma pada saat persiapan lahan, umur 20hst dan 35 hst dilakukan pengocoran dengan pestisida organik pada tanah, contoh super glio, wonderfat. dengan dosis sesuai anjuran pada kemasan. Busuk Phytopthora Penyakit busuk tanaman tomat adalah Phytopthora infestans. Penyakit ini dapat menggagalkan budidaya tomat karena menyerang semua bagian tanaman. Batang terserang ditandai bercak coklat kehitaman dan kebasah-basahan. Serangan serius menyebabkan tanaman tomat layu. Daun tomat terserang seperti tersiram air panas. Buah terserang ditandai bercak kebasah-basahan yang menjadi coklat kehitaman dan lunak. Pengendalian busuk phytopthora secara kimiawi pada budidaya tomat adalah dengan menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah metalaksil, propamokarb hidrokloroda, simoksanil atau dimetomorf dan fungisida kontak, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau tiram. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan. Bercak Bakteri Bercak bakteri tanaman tomat adalah bakteri Xanthomonas vesicatoria, berkembang pesat terutama pada musim hujan. Serangan ditandai adanya bercak berwarna gelap mengkilap. Pengendalian bercak bakteri secara kimiawi pada budidaya tomat adalah dengan menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin, atau dari golongan anorganik seperti tembaga. Dosis/konsentrasi sesuai pada kemasan. Bercak Daun Septoria Penyakit ini disebabkan oleh serangan cendawan Septoria lycopersici. Cendawan menyerang semua fase pertumbuhan. Gejala serangan berupa bercak-bercak berwarna coklat yang akhirnya berubah keabu-abuan pada permukaan daun bagian bawah, tepi daun berwarna hitam. Pengendalian bercak daun septoria secara kimiawi pada budidaya tomat adalah dengan menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. Dosis/konsentrasi sesuai pada kemasan. Lunak Bakteri Penyakit ini disebabkan oleh serangan bakteri Erwinia carotovora. Serangan pada daun ditandai adanya bercak berair disertai perubahan warna daun menjadi kecoklatan, terutama daun segar, serangan pada batang menyebabkan tanaman tomat roboh. Pengendalian lunak bakteri secara kimiawi pada budidaya tomat adalah dengan menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin, atau dari golongan anorganik seperti tembaga. Dosis/konsentrasi sesuai pada kemasan. Virus Virus merupakan penyakit yang paling banyak menggagalkan budidaya tomat. Virus tanaman tomat diantaranya ToMV, PVX, TMV dan CMV. Virus merupakan penyakit yang sangat berpotensi menimbulkan kegagalan terutama pada musim kemarau. Gejala serangan umumnya ditandai pertumbuhan tanaman tomat mengerdil, daun mengeriting dan terdapat bercak kuning kebasah-basahan. Penyakit virus sampai saat ini belum ditemukan penangkalnya. Penyakit virus ditularkan dari satu tanaman ke tanaman lain melalui vektor atau penular. Beberapa hama yang sangat berpotensi menjadi penular virus diantaranya thrips, kutu daun, kutu kebul, dan tungau. Manusia dapat juga berperan sebagai penular virus, baik melalui alat-alat pertanian maupun tangan terutama saat perempelan. Beberapa upaya penanganan virus antara lain : membersihkan gulma (gulma berpotensi menjadi inang virus), mengendalikan hama/serangga penular virus, memusnahkan tanaman tomat terserang virus, kebersihan alat dan memberi pemahaman kepada tenaga kerja agar tidak ceroboh saat melakukan penanganan terhadap tanaman tomat. Strategi Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Budidaya Tomat Pengendalian hama ulat tanah dan nematoda dilakukan secara bersamaan cukup satu kali pemberian insektisida, yaitu 1 gram per lubang tanam. Pengendalian hama ulat grayak, ulat buah, kutu daun, kutu kebul, lalat buah dan penyakit menggunakan pestisida harus dilakukan berseling atau penggantian bahan aktif yang tertera di atas setiap melakukan penyemprotan (jangan menggunakan bahan aktif yang sama secara berturut-turut). PANEN Tomat tipe determinite dapat dipanen pada umur 65 hst dan tipe indeterminate umur 75 hst. Buah 25% masak siap untuk dipanen.

Sumber : http://www.tanijogonegoro.com/2012/10/cara-praktis-budidaya-tomat.htmlTerima kasih Anda telah menghargai karya kami dengan tidak menghapus link sumbernya. Blog ini sudah dilindungi oleh sistem DMCA Protected mohon hati-hati dalam melakukan copy paste tanpa menyertakan link sumber.