Budidaya Singkong dengan hasil maksimal

4
Pedoman Budidaya Singkong (Manihot utilissima) Mosa Mandiri Corporation 01 I. SYARAT TUMBUH : II. PERSIAPAN LAHAN : III. SISTEM TANAM : Budidaya Monokultur : Budidaya Tumpang sari Baris Ganda: 1. Iklim : - Curah hujan antara 1.500-2.500 mm/tahun. - Kelembaban udara optimal antara 60-65%. - Sinar matahari sekitar 10 jam/hari. - Suhu udara minimal sekitar 10ºC. 2. Tanah : - Struktur tanah remah, gembur, tidak terlalu liat & tidak terlalu porous, kaya bahan organik. - Bisa ditanam di berbagai jenis tanah , dengan PH tanah berkisar 4,5 – 8, dengan pH ideal 5,8. 3. Ketinggian tempat : - Ketinggian tempat ideal untuk tanaman ketela pohon antara 10 –700 m dpl, sedangkan toleransinya antara 10 –1.500 m dpl. Pengolahan tanah paling baik dilakukan pada saat awal musim penghujan (2 - 3 minggu setelah hujan pertama turun), agar kondisi tanah cukup lembab dan mudah diolah. Ada beberapa tahap pengolahan tanah yang harus dilalui : 1. Tanah digemburkan, bisa dicangkul/dibajak untuk areal yang luas dengan kedalaman 60 cm. 2. Taburkan pupuk organik (kandang/kompos) pada tanah yang telah dibajak dengan dosis 15-20 ton / Ha 3. Tabur/semprot lahan yang telah diratakan dengan pupuk kompos/kandang dengan larutan MOSA GOLD dan AGRITECH masing masing 10 botol per Ha, yang telah dilarutkan dahulu dalam air secukupnya. Ubi kayu ditanam dengan jarak tanam 80 x 70 cm atau 100 x 70 cm, tergantung varietas. Bila varietas yang ditanam cabangnya melebar, perlu digunakan jarak tanam yang lebih lebar. Dengan jarak tanam ini populasi mencapai 13.000 – 17.000 tanaman per Ha. a. Tanam Double Row 2 meter Ubi kayu ditanam tumpang sari dengan kacang – kacangan atau jagung satu musim. Digunakan jarak tanam (100 x 50) x 200 cm. Jarak 100 x 50 cm adalah jarak tanam dalam baris ganda ( 50 cm adalah jarak dalam barisan dan 100 cm adalah jarak antar barisan), sedangkan 200 cm adalah jarak antar baris ganda. Dengan jarak tanam Double Row 2 meter populasi ubi kayu 13.000 tanaman/ Ha.

description

Budidaya singkong dnegan teknologi pupuk berimbang mampu meningkatkan produktifitas. Dengan pupuk majemuk yakni pupuk makro NPK dan pupuk organik untuk kebutuhan unsur unsur hara mikro

Transcript of Budidaya Singkong dengan hasil maksimal

Page 1: Budidaya Singkong dengan hasil maksimal

Pedoman Budidaya Singkong (Manihot utilissima)

Mosa Mandiri Corporation 01

I. SYARAT TUMBUH :

II. PERSIAPAN LAHAN :

III. SISTEM TANAM :

Budidaya Monokultur :

Budidaya Tumpang sari Baris Ganda:

1. Iklim :

- Curah hujan antara 1.500-2.500 mm/tahun.

- Kelembaban udara optimal antara 60-65%.

- Sinar matahari sekitar 10 jam/hari.

- Suhu udara minimal sekitar 10ºC.

2. Tanah :

- Struktur tanah remah, gembur, tidak terlalu liat & tidak terlalu porous, kaya bahan organik.

- Bisa ditanam di berbagai jenis tanah , dengan PH tanah berkisar 4,5 – 8, dengan pH ideal 5,8.

3. Ketinggian tempat :

- Ketinggian tempat ideal untuk tanaman ketela pohon antara 10 –700 m dpl, sedangkan toleransinya antara 10 –1.500 m dpl.

Pengolahan tanah paling baik dilakukan pada saat awal musim penghujan (2 - 3 minggu setelah hujan pertama turun), agar kondisi tanah cukup lembab dan mudah diolah. Ada beberapa tahap pengolahan tanah yang harus dilalui :

1. Tanah digemburkan, bisa dicangkul/dibajak untuk areal yang luas dengan kedalaman 60 cm.

2. Taburkan pupuk organik (kandang/kompos) pada tanah yang telah dibajak dengan dosis 15-20 ton / Ha

3. Tabur/semprot lahan yang telah diratakan dengan pupuk kompos/kandang dengan larutan MOSA GOLD dan AGRITECH masing masing 10 botol per Ha, yang telah dilarutkan dahulu dalam air secukupnya.

Ubi kayu ditanam dengan jarak tanam 80 x 70 cm atau 100 x 70 cm, tergantung varietas. Bila varietas yang ditanam cabangnya melebar, perlu digunakan jarak tanam yang lebih lebar. Dengan jarak tanam ini populasi mencapai 13.000 – 17.000 tanaman per Ha.

a. Tanam Double Row 2 meter

Ubi kayu ditanam tumpang sari dengan kacang – kacangan atau jagung satu musim. Digunakan jarak tanam (100 x 50) x 200 cm. Jarak 100 x 50 cm adalah jarak tanam dalam baris ganda ( 50 cm adalah jarak dalam barisan dan 100 cm adalah jarak antar barisan), sedangkan 200 cm adalah jarak antar baris ganda.

Dengan jarak tanam Double Row 2 meter populasi ubi kayu 13.000 tanaman/ Ha.

Page 2: Budidaya Singkong dengan hasil maksimal

Mosa Mandiri Corporation 02

Pedoman Budidaya Singkong (Manihot utilissima)

b. Jarak Tanam Double Row 4 meter

Ubi kayu ditanam tumpang sari dengan kacang – kacangan atau jagung selama dua musim berturut – turut ( 2 kali tanam), maka jarak tanam antar baris ganda diperlebar menjadi 400 cm. Jarak tanam menjadi (100 x 50 cm) x 400 cm.

Dengan jarak tanam ini, populasi ubi kayuhanya 8.000 tanaman / ha, atau sekitar 60 % dari populasi pada tanaman monokultur.

Bibit ketela pohon harus memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Berasal dari tanaman induk yang cukup tua (10-12 bulan ).

2. Pertumbuhan normal, sehat dan seragam.

3. Batang telah berkayu dan mempunyai diameter > 2,5 cm dan lurus. Batang tersebut belum ditumbuhi tunas-tunas baru.

Potong bibit singkong 25 cm dan sisakaan 2 mata tunas bagian atas

Rendam bibit singkong dalam larutan BIO SPF dan AGRITECH dengan dosis masing- masing 10 gr (setengah sendok makan) BIO SPF / liter air dan 5 cc AGRITECH / liter air selama 1 jam.

Tanam bibit singkong dengan kedalaman 15 cm bagian yang tertancap tanah Semprot / kocor tiap 2-3 bulan dengan AGRITECH dosis 5 tutup per tanki 14 lt, pemakaian AGRITECH bisa ditambah dengan HORTECH dosis 1-2 tutup per tanki untuk memaksimalkan hasilnya.

Contoh varietas bibit ketela unggul :

1. Cimanggu Super

Produksi 80-100 ton/ha umbi basah, jarak tanam 1x1 m, populasi 10.000 pkk/ha, jarak tanam 1 x 1 m mata lima, populasi 11.400 pkk/ha.

2. Darul Hidayah

Produksi sd 200 ton/ha umbi basah, jarak tanam 1,2 m x 1,2 m, populasi 7.000 pokok/ha, jarak tanam 1,2 m x 1,2 m mata lima, populasi 8000 pokok/ha.

3. Adira 1

Produksi 22 ton/ha umbi basah dan dapat dipanen pada umur 7 – 10 bulan. Varietas ini memiliki umbi berwarna kuning dengan kualitas rebus yang baik dan rasa enak (kadar HCN hanya 27,5 mg / 100 gr) sesuai untuk dikonsumsi langsung. Varietas ini tahan terhadap penyakit bakteri hawar daun.

4. Malang 1

Produksi mencapai 49 ton / ha umbi basah dengan umur panen 9 – 10 bulan. Memiliki daya adaptasi yang luas. Daging umbi berwarna putih kekuningan, kualitas rebus baik, enak dan manis ( kadar HCN <40 mg/kg. Dengan kadar tepung 32 – 36 %, varietas ini sesuai untuk bahan baku industry tepung / pati. Malang 1 toleran terhadap hama tungau merah dan toleran terhadap penyakit bercak daun.

IV. PERSIAPAN BIBIT :

Page 3: Budidaya Singkong dengan hasil maksimal

Mosa Mandiri Corporation 03

Pedoman Budidaya Singkong (Manihot utilissima)

Jenis Pupuk

Urea (kg/ha)

SP - 36 (kg/ha)

KCl (kg/ha)

Total Pupuk

AGRITECH

HST Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6

50

Bln Bln Bln Bln Bln TOTAL

Waktu aplikasi pemupukan

25

-

- 25 - -

25

100-100

-

150 - 75

-

50 -

-

75

-

125

- 2lt/ha

-

-

-

100

350

150

2lt/ha2lt/ha - -

V. PEMUPUKAN :

VI. PERAWATAN :

Waktu dan dosis pemupukan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Aplikasi pupuk hendaknya dilakukan pada saat kondisi tanah lembab dan tidak kering terutama aplikasi pupuk urea dan starter mikro, agar pupuk dapat diserap optimal oleh tanaman. Aplikasi KNO3 (Kalium nitrat) dapat dilakukan sebagai pengganti pupuk Urea dan KCI. Aplikasinya dilakukan di bulan ke 3 dan 5, dengan dosis sama dengan dosis total kedua pupuk diatas.

Tanaman singkong pada dasarnya hanya memerlukan 5 macam perawatan, yaitu :

1. Penyulaman. Bibit yang mati / abnormal harus dicabut dan diganti dengan bibit baru. Penyulaman dilakukan pada minggu ke-1 / ke-2 setelah tanam, lakukan pada pagi / sore hari ketika cuaca tidak terlalu panas. Rotasinya 1 x tiap periode tanam.

2. Penyiangan. Pengendalian gulma dilakukan pada bulan ke-1, ke-3, dan ke-6, sebelum aplikasi pupuk.

3. Pembubunan. Dilakukan untuk menggemburkan tanah di sekitar tanaman, sambil memperbaiki bedengan / guludan yang ada, bila tanah disekitar tanaman terkikis terkena hujan sehingga perlu dilakukan pembubunan agar akar tidak kelihatan. Pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan sehingga menghemat biaya. Pantangan dalam budidaya tanaman berumbi, akar sama sekali tidak boleh kelihatan! Pembubunan dilakukan di bln ke-3 sebelum aplikasi pupuk.

4. Pemangkasan. Pemangkasan / perempelan tunas dilakukan dengan memotong ujung tanaman (membuang daun yg muda) yang bertujuan membentuk cabang/tunas baru dengan jumlah 2-3 cabang. Agar tunas tersebut dapat digunakan lagi pada musim tanam berikutnya. Pemangkasan dilakukan pada bulan ke-4.

5. Pengairan. Kondisi lahan awal tanam sampai dengan 5 bulan hendaknya selalu dalam keadaan lembab, tidak terlalu becek. Pada tanah yang kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan. Sistem yang baik digunakan adalah genangan sehingga air dapat sampai ke daerah perakaran secara resapan. Pengairan dengan sistem

Page 4: Budidaya Singkong dengan hasil maksimal

Mosa Mandiri Corporation 04

Pedoman Budidaya Singkong (Manihot utilissima)

genangan dapat dilakukan dua minggu sekali dan untuk seterusnya diberikan berdasarkan kebutuhan apabila mengalami musim kering yang cukup panjang (3 minggu tidak hujan) yang terjadi pada periode usia tanaman dibawah 5 bulan.

Beberapa jenis OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) yang mengganggu tanaman singkong adalah :

1. Hama Uret (Xylenthropus). Ciri: berada dalam akar dari tanaman. Gejala: tanaman mati pada yg usia muda, karena akar batang dan umbi dirusak. Pengendalian: Pengendaliam hayati dengan mencampurkan 1 sachet SUPER META pada 25-50 kg pupuk kandang, sebagai media dasar pencegahan uret per

21000 m .

2. Hama Tungau Merah (Tetranychus bimaculatus). Ciri: menyerang pada permukaan bawah daun dengan menghisap cairan daun tersebut. Gejala: daun akan menjadi kering. Pengendalian : semprot dengan TOP BN atau tanam varietas toleran dan menyemprotkan air yang banyak.

3. Penyakit Bercak Daun Bakteri (Xanthomonas manihotis). Disebut juga Cassava Bacterial Blight/CBG. Gejalanya muncul bercak-bercak pada sudut daun lalu melebar dan mengakibatkan daun kering yang akhirnya mati. Pengendaliannya dengan menanam varietas yang tahan, memotong atau memusnahkan bagian tanaman yang sakit, melakukan pergiliran tanaman dan sanitasi kebun. Perendaman bibit dengan BIO SPF 10 gr/liter air, direndam selama 1 jam.

4. Penyakit Bercak Daun Coklat (Cercospora heningsii). Penyebab: cendawan yang hidup di dalam daun. Gejala: daun bercak-bercak coklat, mengering, lubang-lubang bulat kecil dan jaringan daun mati. Pengendalian: melakukan pelebaran jarak tanam, penanaman varietas yang tahan, pemangkasan pada daun yang sakit serta melakukan sanitasi kebun.

5. Penyakit Bercak Daun Konsentris (Phoma phyllostica). Penyebab: cendawan yang hidup pada daun. Gejala: adanya bercak kecil dan titik-titik, terutama pada daun muda. Pengendalian: memperlebar jarak tanam, mengadakan sanitasi kebun dan memangkas bagian tanaman yang sakit.

6. Penyakit Layu Bakteri (Pseudomonas solanacearum E.F. Smith). Ciri: hidup di daun, akar dan batang. Gejala: daun yang mendadak jadi layu seperti tersiram air panas. Akar, batang dan umbi langsung membusuk. Pengendalian: melakukan pergiliran tanaman, menanam varietas yang tahan seperti Adira 1, Adira 2 dan Muara, melakukan pencabutan dan pemusnahan tanaman yang sakit berat. Perendaman bibit dengan BIO SPF 10 gr/liter air, direndam selama 1 jam.

Singkong dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang. Warna daun mulai menguning dan banyak yang rontok. Umur panen tanaman singkong dapat mencapai 6–8 bulan untuk varietas Genjah, dan 9–12 bulan untuk varietas Dalam.

VII. PENANGGULANGAN OPT :

VIII.PANEN :