BUDIDAYA JAGUNG

download BUDIDAYA JAGUNG

of 122

description

Budidaya Tanaman Jagung Materi Kuliah

Transcript of BUDIDAYA JAGUNG

  • TEKNIK BUDIDAYA JAGUNG

  • Fauzan Zakaria, SP. MSi

  • TANAMAN JAGUNGJagung merupakan komoditi tanaman pangan yang utamaJagung untuk konsumsi dan bahan utama pakan ternakKebutuhan jagung terus meningkat setiap tahunSehingga banyak sekali perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidag pembenihan jagungSebagai contoh : PT Dupont Indonesia, PT Monsanto Indonesia, PT Singenta, PT Bayer, PT Avanta, dan PT Bizi Int. Tbk.Hal ini membuktikan bahwa bisnis benih jagung cukup menjanjikan

  • Aspek Botani Tanaman JagungAkarBatangDaunBungaBuahBiji

  • Kahat Nitrogen

  • Kahat Kalium

  • Daun Sehat

  • Udara Kering

  • Rambut Hijau & Coklat

  • Kahat Nitrogen

  • Kahat Fosfor

  • Kahat Kalium

  • Tongkol Kecil

  • Tongkol Besar

  • Tongkol Normal

  • Kerusakan Zat Kimia

  • Akar Potong

  • Tanah Masam

  • Drainase Buruk

  • Cacing Akar

  • Dangkal dan Sedikit

  • Akar Sehat

  • Gejala Batang

  • Zat Kimia

  • Penyakit

  • Penyakit

  • Kekeringan

  • Kahat Magnesium

  • Kahat Fosfor

  • SYARAT TUMBUHCurah hujan antara 85 200 mm/blCukup sinar matahariSuhu optimum 23C - 30CPh tanah antara 5.6 7.5Areal yang datar lebih baik dari daerah yang miringKetnggian antara 50 450 dpl

  • TAHAP-TAHAP PENANAMANMenyiapkan benihPengolahan lahanPenanamanPemeliharaan tanamanpemanenan

  • BENIHDaya tumbuh bisa lebih dari 90%Mempunyai potensi hasil yang tinggiTahan terhadap hama dan penyakitMempunyai tngkat keseragaman tanaman yang tinggi.

    Sebaiknya benih yang digunakan adalah benih keluaran pabrik dengan pertimbangan :

  • MENGAPA BENIH PABRIK?Memiliki potensi hasil yang tinggi karena merupakan benih hibrid/silanganDiseleksi secara ketat dari sisi kemurnian benihTelah diuji di lahan sebelum dikeluarkan di pasaranTelah anyak terbukti diberbagai tempat/lokasi

  • PENGOLAHAN LAHANPembajakan lahan Pembuatan bedenganTinggi bedengan lebih kurang 20 cmPembuatan got kelilingPembuatan saluran drainase (jeblosan)Tujuannya adalah agar air dapat segera tuntas/tidak tergenang

  • PENANAMANJarak tanam 20 x 70 cm, untuk benih yang ditanam 1 benih / lobangDibuat lobang tanam dengan tugal dengan kedalaman 3 5 cmKebutuhan benih/ha 71428 kernel dengan anggapan 1 kg 4500 karnelJika 1 kg berisi 4500 kernel maka kebutuhan benih = 71.428 / 4500 = 15 16 kgJika prosentase tumbuh 90% maka kebutuha benih = 1.1 x 71428 = 78570 = 17.5 kgHal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman adalah sebagai berikut :

  • PEMUPUKANUntuk aplikasi pemupukan dasar dapat digunakan acuan sebagai berikut :

    DosisDosis Pupuk Maro ( per ha)(Kg)UreaTSPKClPerendaman Benih---Pupuk Dasar12080252 minggu---Susulan 1 (3 minggu)1154 minggu---Susulan 2 (6 minggu)115

  • PERAWATAN TANAMANPenyulaman : adalah menanam kembali tanaman yang tidak tumbuh untuk mempertahankan opulasi tanamanPenyiangan : membersihkan rumput yang ada disekitar tanamanPembumbunan : adalah mentup / atau meningikan guludan dengan tanah disekitarnya agar tanaman bisa kokohPengairan : adalah hal yang sangat peting dilakukan dan tepat pada waktunya, karena keterlambatan akan air bisa menurunkan hasilHal-hal yang termasuk perawatan tanaman meliputi :

  • AKIBAT PERAWATAN YANG TIDAK TEPAT WAKTUPenyulaman Penyulaman yang tidak dilakukan atau dilakukan tetapi terlambat akan mengakibatkan populasi tanaman tudah banyak dan akan mempengaruhi tonase hasil panen.Penyiangan Penyiangan adalah pembersihan rumput yang ada disekitar tanaman. Tanaman harus bersi dari rumput karena dari hasil penelitian di lapang lahan yang banyak ditumbuhi rumput bisa menurunkan hasil sampai 30%. Dibawah ini adalah tabel persentase rumput.

  • PERSENTASE RUMPUT DISEKITAR TANAMAN

  • Pembubunan Pembumbunan adalah menaikkan tanah diantara bedengan atauguludan dengan tujuan untuk mempekokoh batang tanaman karena banyak tertimbun tanah dengan pembbunan tanaman akan lebih tahan terhadap terpaan angin.Pengairan Pengairan merupakan bagian yang paling vital dalam perawatan tanaman. Keterlambatan dalam pengairan dapat menurunkan hasil panen samai 1 ton per Ha. Pengairan yang paling ideal dilakukan setiap 10 hari sekali, namun jika ketersediaan air tidak banak, minimal dilakukan secara tepat waktu sampai tanaman berumur 40 hst karena masa terebut adalah masa pertumbuhan vegetatif tanaman

  • HAMA DAN PENYAKITLalat bibit (Atherigona exiga Sein)Gejala : daun berubah warna menjadi kekuningan, bagian yang terserang mengalam pembusukan, akhirnya tanaman menjadi layu, tanaman kerdil atau mati. Pengendalian : (1) Penanaman secara serempak (2) tanaman yang terserang dicabut dan dibuang (3) Sanitasi lahanHAMA TANAMANUlat grayak (Spodoptera litura)Tanaman terpotong di bagian atas daun dan daun bisa menjadi habis. Ulat grayak ni sangat ganas karena dalam semalam bisa menyerang tanaman dengan luar biasa. Pencegahannya dengan pestisida baik kimia ataupun organik.

  • PENYAKITPenyakit Bule (Downey Mildew) Disebabkan oleh jamur Peronosclospora mayds. Berkembang biak pada suhu 27C keatas udara yang lembab. Gejala: (1) umur 2-3 minggu daun runcing, kecil, kaku dan pertumbuhsn batang terhambat (2) umur 3-5 minggu mengalami gangguan pertumbuhan

    Bercak daun (Leaf blight)penyebabnya adalah Helmintosporium Turcicum. Gejaa : daun tampak bercak memanjang dan teratur brwarna kuning dan dikelilingi warna coklat. Bercak berkembang dan meluas dari jung sampai pangkal daun

  • Karat daun (Rust)Disebabkan oleh cendawan atau jamur Puccinia sorghi. Gejala : pada tanaman dewasa, daun tua terdapat titik-titik nda berwarna merah kecoklatan seperti karat

    Busuk Tongkol disebabkan oleh jamur fusarium. Serangan penyakit ini dapat diketahui setelah kita membuka tongkol jagung biji-biji jagung berwarna merah jambu danmerahkecoklatan kemudian berubah menjadi warna coklat sawo matang.

  • Penyakit Bulai

  • Penyakit bulai merupakan penyakit utama tanaman jagung. Penyakit ini menyerang tanaman jagung khususnya varietas rentan hama penyakit dan umur muda (antara 1 - 2 minggu setelah tanam). Kehilangan hasil jagung akibat penularan penyakit bulai dapat mencapai 100% pada varietas rentan.

  • GejalaGejala khas bulai adalah adanya warna khlorotik memanjang sejajar tulang daun dengan batas yang jelas antara daun sehat. Pada daun permukaan atas dan bawah terdapat warna putih seperti tepung dan ini sangat jelas pada pagi hari. Selanjutnya pertumbuhan tanaman jagung akan terhambat, termasuk pembentukan tongkol, bahkan tongkol tidak terbentuk, daun-daun menggulung dan terpuntir serta bunga jantan berubah menjadi massa daun yang berlebihan.

  • Penyakit bulai pada tanaman jagung menyebabkan gejala sistemik yang meluas keseluruh bagian tanaman dan menimbulkan gejala lokal (setempat). Gejala sistemik terjadi bila infeksi cendawan mencapai titik tumbuh sehingga semua daun yang dibentuk terinfeksi. Tanaman yang terinfeksi penyakit bulai pada umur masih muda umumnya tidak menghasilkan buah, tetapi bila terinfeksi pada tanaman yang sudah tua namun masih terbentuk buah dan umumnya pertumbuhannya kerdil.

  • PenyebabPenyakit bulai di Indonesia disebabkan oleh cendawan Peronosclerospora maydis dan Peronosclerospora philippinensis yang luas sebarannya, sedangkan Peronosclerospora sorghii hanya ditemukan di dataran tinggi Berastagi Sumatera Utara dan Batu Malang Jawa Timur.

  • Bentuk konidia Cendawan (a) P. maydis, (b) P.Sorgi dan (c) P.hillipinensis

  • Pengendalian- Menanam varietas tahan: Bima 1, Bima 3, Bima 9, Bima 14, Bima 15, Lagaligo, dan Gumarang - Melakukan periode waktu yang bebas tanaman jagung minimal dua minggu sampai satu bulan - Penanaman jagung secara serempak - Pemusnahan seluruh bagian tanaman sampai keakarnya (Eradikasi tanaman) yang terserang penyakit bulai - Penggunaan fungisida metalaksil pada benih jagung (perlakuan benih) dengan dosis 2 gram (0,7 g bahan aktif) per kg benih

  • Kahat SGambar tanaman jagung kahat S: pangkal daun bagian atas mengalami klorosis

  • Gejala kahat S mirip dengan gejala kahat N, tetapi kahat S diikuti oleh klorosis pada daun muda. Pangkal daun berwarna kuning. Gejala nampak pada daun yang terletak dekat pucuk. Kahat S akan menghambat pertumbuhan dan klobot mengecil. Kahat S pada tanaman jagung sering dijumpai pada tanah yang kandungan bahan organiknya
  • Kahat MgGambar tanaman jagung kahat Mg: klorosis pada daun yang tua, berupa garis kuning atau putih

  • GejalaGejala tanaman jagung kahat Mg adalah klorosis di antara tulang daun tua, daun berwarna kuning atau putih. Pada kondisi kahat yang parah daun akan gugur. Kahat Mg menghambat fotosintesis yang akhirnya mengahambat pembentukan karbohidrat. Kekurangan Mg sering dijumpai pada tanah masam dengan pH
  • Kahat ZnGambar tanaman jagung kahat Zn: klorosis diantara tulang daun dan bergaris putih

  • Gejala kahat Zn pada tanaman jagung adalah klorosis di antara tulang-tulang daun yang berbentuk garis-garis putih, atau kuning muda. Kahat Zn juga menyebabkan daun mengecil membentuk roset, ruas-ruas antarbatang memendek, dan proses pemasakan tertunda.

  • Kekurangan Zn pada tanaman jagung dijumpai pada tanah kalkarik, tekstur berpasir, atau pada tahan yang sering dipupuk P dengan takaran tinggi. Batas kritis kahat Zn di tanah adalah 1,5 ppm dan kadar Zn dalam daun 15 ppm. Penyemprotan hara Zn melalui daun pada saat tanaman berumur
  • Kahat FeGambar tanaman yang kahat Fe: klorosis diantara tulang daun pada daun muda

  • GejalaGejala kahat Fe mirip dengan gejala kahat Mg, tetapi klorosis terjadi di antara tulang daun, dimulai pada daun muda. Tanaman jagung yang kekurangan Fe menyebabkan tulang daun juga akan mengalami klorosis dan warna daun berubah menjadi putih/bening. Kahat Fe juga menyebabkan jumlah dan ukuran grana dalam kloroplas menjadi kecil sehingga menganggu pembentukan klorofil.

  • Kahat Fe sering dijumpai pada tanah kalkarik dan lahan salin. Batas kritis kekurangan hara Fe pada daun adalah 20 ppm.

  • Kahat KaliumGambar tanaman jagung kahat K: pinggir daun berwarna kuning coklat dan klosrosis membentuk huruf V terbalik, gejala terlihat pada daun bagian bawah

  • GejalaGejala tanaman jagung yang kahat K adalah daun berbintik kuning-coklat, atau terjadi klorosis. Daun warna kuning membentuk huruf V terbalik. Gejala nampak pada daun bagian bawah (Gambar 20). Bagian pinggir daun biasanya berwarna coklat seperti terbakar, tapi tulang daun tetap hijau. Pada tanaman yang kahat K parah, daun berubah menjadi coklat dan akhirnya gugur. Tanaman jagung yang kahat K mudah rebah dan mudah terinfeksi fungi yang ada di tanah.

  • Batas kritis kekurangan hara K dalam tanah adalah 0,30 me/100 g dan kadar N daun saat silking 2,0%. Takaran pupuk K yang didasarkan pada target dan kenaikan hasil jika tanaman diberi pupuk K disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Rekomendasi pemupukan K pada tanaman jagung berdasarkan target hasil dan kenaikan hasil jika dipupuk K dengan tanpa K.

  • Untuk lahan sawah tidak perlu diberikan K, tetapi pada saat tanaman perlu dipupuk K sesuai dengan takaran dalam petak omision pada padi * Pada lahan kering pupuk K diberikan satu kali untuk dua musim tanam

  • Kahat PosforGambar tanaman kahat P: pinggir daun yang terletak dibagian bawah berwarna ungu kemerahan

  • Kahat P menghambat pertumbuhan jagung, tanaman pedek, pada awal pertumbuhan pinggir daun berwarna ungu kemerahan, mulai dari ujung hingga ke pangkal daun. Gejala nampak pada daun bagian bawah (Gambar 19) yang mengecil, perakaran tidak berkembang dengan baik (pendek dan tidak menyebar).

  • Tanah yang bereaksi masam dengan pH 7,5 umumnya kahat P. Batas kritis kekurangan hara P dalam tanah adalah 20 ppm (Bray-2) dan kadar N daun saat silking 0,16%. Takaran pemberian P berdasarkan target dan kenaikan hasil jika diberi pupuk P sebagai berikut.Tabelrekomendasi pemupukan P pada tanaman jagung berdasarkan target dan kenaikan hasil.

  • Untuk lahan sawah tidak perlu diberikan P, tetapi pada saat tanaman perlu dipupuk P sesuai dengan takaran dalam petak omision pada padi * Pada lahan kering pupuk P diberikan satu kali untuk dua musim tanam

  • Kahat NGambar tanaman yang kahat N: pinggir daun berwarna kuning klorosis membentuk huruf V, gejala pada bagian bawah. Apabila kekurangan sejak awal, maka semua daun tampak hijau kekuningan

  • GejalaTanaman jagung yang kahat N tumbuh lambat dan kerdil, daun menyempit dan pendek. Apabila kahat N dimulai pada awal pertumbuhan maka seluruh permukaan daun berwarna hjiau kekunigan

  • Jika kahat N terjadi sejak tanaman dalam fase V6 (25-30 HST), daun menguning yang dimulai dari pinggir ke tulang daun dan akan menbentuk huruf V yang dimulai pada daun tua yang terletak di bagian bawah (Gbr 18). Pada tingkat kahat N yang parah, daun tanaman berubah menjadi kecoklatan dan akhirnya tanaman mati. Selain itu, kahat N juga menyebabkan ukuran klobot mengecil bobot biji juga kecil.

  • Tanah di daerah tropis basah seperti di Indonesia umumnya kekurangan N. Batas kritis kekahatan N di tanah adalah 0,10% dan kadar N daun pada saat silking 1,4%. Kekurangan hara N pada tanaman jagung dapat diketahui dengan cara mengukur tingkat kehijauan daun dengan Bagan Warna Daun (BWD)

  • Cara menentukan takaran pupuk N (urea) pada tanaman jagung berdasarkan nilai pembacaan warna daun dengan BWD adalah sebagai berikut: (1) takaran pemberian pada awal tanam (umur >10 HST) adalah 50 kg N/ha, (2) pemupukan tahap kedua pada tanaman berumur 30 HST sebanyak 75 kg N/ha,

  • (3). pada tahap ketiga, pada saat tanaman berumur 40-50 HST (sebelum berbunga), warna daun diamati menggunakan BWD. Tambahan pupuk urea yang akan diberikan pada tanaman menurut hasil pengamatan dengan BWD disajikan pada Tabel 1.Tabel 1. Perkiraan tambahan pupuk N berdasarkan nilai BWD pada tanaman jagung berumur 40-50 HST.

  • Virus Mozaik Kerdil JagungGambar gejala penyakit virus mosaik

  • GejalaGejala penyakit ini tanaman menjadi kerdil, daun berwarna mosaik atau hijau dengan diselingi garis-garis kuning, dan dilihat secara keseluruhan tanaman tampak berwarna agak kekuningan mirip dengan gejala bulai namun permukaan daun bagian bawah dan atas dipegang tidak terasa adanya serbuk spora. Penularan virus dapat terjadi secara mekanis atau melalui serangga Myzus percicae dan Rhopalopsiphum maydis secara non persisten. Tanaman yang terinfeksi virus ini umumnya terjadi penurunan hasil.

  • PengendalianMencabut tanaman yang terinfeksi seawal mungkin agar tidak menjadi sumber infeksi bagi tanaman sekitarnya ataupun pertanaman yang akan datang - Mengadakan pergiliran tanaman, tidak menanam jagung terus menerus di lahan yang sama - Penggunaan peptisida apabila di lapangan populasi vektor cukup tinggi - Tidak penggunakan benih yang berasal dari tanaman yang terinfeksi virus

  • Busuk Tongkol FusariumGambar gejala penyakit busuk tongkol Fusarium

  • GejalaGejala penyakit ini permukaan biji pada tongkol berwarna merah jambu sampai coklat, kadang-kadang diikuti oleh pertumbuhan miselium seperti kapas yang berwarna merah jambu. Cendawan berkembang pada sisa tanaman dan di dalam tanah, cendawan ini dapat terbawa benih, dan penyebarannya dapat melalui angin atau tanah. Penyakit busuk tongkol Fusarium disebabkan oleh infeksi cendawan Fusarium moniliforme

  • Busuk Tongkol DiplodiaGambar gejala penyakit busuk tongkol DiplodiaGambar gejala penyakit busuk tongkol Diplodia

  • GejalaKelobot yang terinfeksi pada umumnya berwarna coklat, infeksi pada kelobot setelah 2 minggu keluarnya rambut jagung, menyebabkan biji berubah menjadi coklat, kisut dan busuk. Miselium berwarna putih, piknidia berwarna hitam tersebar pada kelobot. Infeksi dimulai pada dasar tongkol berkembang ke bongkol kemudian merambat ke permukaan biji dan menutupi kelobot. Cendawan dapat bertahan hidup dalam bentuk spora dan piknidia yang berdinding tebal pada sisa tanaman di lapangan.Gejala busuk tongkol Diplodia disebabkan oleh infeksi cendawan Diplodia maydis.

  • Busuk Tongkol GibberellaGambar gejala penyakit busuk tongkol Gibberella

  • GejalaTongkol yang terinfeksi dini oleh cendawan ini dapat menjadi busuk dan kelobotnya saling menempel erat pada tongkol, buah berwarna biru hitam di permukaan kelobot dan bongkol. Gejala busuk tongkol Gibberella disebabkan oleh infeksi cendawan Gibberella roseum.

  • Pengendalian- Menggunakan pemupukan berimbang.- Tidak membiarkan tongkol terlalu lama mengering di lapangan, jika musim hujan bagian batang dibawah tongkol dipotong agar ujung tongkol tidak mengarah keatas. Pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan termasuk padi-padian, karena patogen ini mempunyai banyak tanaman inang.

  • Busuk BatangGambar gejala penyakit busuk batang

  • GejalaPenyakit busuk batang jagung dapat menyebabkan kerusakan pada varietas rentan hingga 65%. Tanaman jagung yang terserang penyakit ini tampak layu atau kering seluruh daunnya. Umumnya gejala tersebut terjadi pada stadia generatif, yaitu setelah fase pembungaan. Pangkal batang yang terinfeksi berubah warna dari hijau menjadi kecoklatan, bagian dalam batang busuk, sehingga mudah rebah, dan bagian kulit luarnya tipis. Pada pangkal batang yang terinfeksi akan memperlihatkan warna merah jambu, merah kecoklatan atau coklat.

  • Penyakit busuk batang jagung dapat disebabkan oleh delapan spesies/cendawan seperti Colletotrichum graminearum, Diplodia maydis, Gibberella zeae, Fusarium moniliforme, Macrophomina phaseolina, Pythium apanidermatum, Cephalosporium maydis, dan Cephalosporium acremonium. Di Sulawesi Selatan penyebab penyakit busuk batang yang telah berhasil diisolasi adalah Diplodia sp., Fusarium sp. dan Macrophomina sp.

  • PenularanCendawan patogen penyebab penyakit busuk batang memproduksi konidia pada permukaan tanaman inangnya. Konidia dapat disebarkan oleh angin, air hujan ataupun serangga. Pada waktu tidak ada tanaman, cendawan dapat bertahan pada sisa-sisa tanaman yang terinfeksi dalam fase hifa atau piknidia dan peritesia yang berisi spora.

  • Pada kondisi lingkungan yang sesuai untuk perkembangannya, spora akan keluar dari piknidia atau peritesia. Spora pada permukaan tanaman jagung akan tumbuh dan menginfeksi melalui akar ataupun pangkal batang. Infeksi awal dapat melalui luka atau membentuk sejenis apresoria yang mampu masuk ke jaringan tanaman. Spora/konidia yang terbawa angin dapat menginfeksi ke tongkol, dan biji yang terinfeksi bila ditanam dapat menyebabkan penyakit busuk batang.

  • Pengendalian1. Menanam varietas tahan, hasil seperti BISI-1, BISI-4, BISI-5, Surya, Exp.9572, Exp. 9702, Exp. 9703, CPI-2, FPC 9923, Pioneer-8, Pioneer-10, Pioneer-12, Pioneer-13, Pioneer-14, Semar-9, Palakka, dan J1-C3. 2. Pergiliran tanaman. 3. Pemupukan berimbang, menghindari pemberian N tinggi dan K rendah. 4. Drainase yang baik. 5. Pengendalian penyakit busuk batang (Fusarium) secara hayati dapat dilakukan dengan cendawan antagonis Trichoderma sp.

  • Busuk PelepahGambar gejala penyakit busuk pelepah

  • GejalaPenyakit busuk pelepah pada tanaman jagung umumnya terjadi pada pelepah daun, dengan gejala bercak berwarna agak kemerahan kemudian berubah menjadi abu-abu, selanjutnya bercak meluas dan seringkali diikuti pembentukan sklerotium dengan bentuk yang tidak beraturan yang berwarna putih kemudian berubah menjadi cokelat.

  • Gejala penyakit ini dimulai dari bagian tanaman yang paling dekat dengan permukaan tanah dan menjalar ke bagian atas, pada varietas yang tidak tahan penyakit ini (rentan) serangan cendawan dapat mencapai pucuk atau tongkol.

  • Cendawan ini bertahan hidup sebagai miselium dan sklerotium pada biji, di tanah dan pada sisa-sisa tanaman di lapang. Keadaan tanah yang basah, lembab, dan drainase yang kurang baik akan merangsang pertumbuhan miselium dan sklerotia, sehingga merupakan sumber inokulum utama.

  • Penyebab & PengendalianPenyebab penyakit busuk pelepah adalah Rhizoctonia solaniPengendalian : Menggunakan varietas/galur yang tahan sampai agak tahan terhadap penyakit hawar pelepah seperti : Semar-2, Rama, Galur GM 27 - Diusahakan agar pertanaman tidak terlalu rapat sehingga kelembaban tidak terlalu tinggi - Lahan mempunyai drainase yang baik - Pergiliran tanaman, tidak menanam jagung terus menerus di lahan yang sama - Penggunaan fungisida dengan bahan aktif mancozeb dan carbendazim

  • KaratGambar gejala penyakit karat

  • GejalaBercak-bercak kecil (uredinia) berbentuk bulat sampai oval terdapat pada permukaan daun jagung di bagian atas dan bawah, uredinia menghasilkan uredospora yang berbentuk bulat atau oval dan berperan penting sebagai sumber inokulum dalam menginfeksi tanaman jagung yang lain dan sebarannya melalui angin. Penyakit karat dapat terjadi di dataran rendah sampai tinggi dan infeksinya berkembang baik pada musim penghujan atau musim kemarau.

  • Penyebab & PengendalianPenyebab Penyakit karat disebabkan oleh Puccinia polysora Pengendalian - Menanam varietas tahan : Lamuru, Sukmaraga, Palakka, Bima-1 dan Semar- 10 - Pemusnahan seluruh bagian tanaman sampai keakarnya (Eradikasi tanaman) yang terinfeksi karat daun dan gulma - Penggunaan fungisida dengan bahan aktif benomil

  • Hawar DaunGambar gejala penyakit hawar daun

  • GejalaPada awal terinfeksi maka gejala berupa bercak kecil, berbentuk oval kemudian bercak semakin memanjang berbentuk ellips dan berkembang menjadi nekrotik yang disebut hawar, warnanya hijau keabu-abuan atau coklat. Panjang hawar 2,5_15 Cm, bercak muncul dimulai pada daun yang terbawah kemudian berkembang menuju daun atas.

  • Infeksi berat dapat mengakibatkan tanaman cepat mati atau mengering, dan cendawan ini tidak menginfeksi tongkol atau klobot. Cendawan ini dapat bertahan hidup dalam bentuk miselium dorman pada daun atau pada sisa sisa tanaman di lapang.

  • Penyebab Penyakit hawar daun disebabkan oleh Helminthosporium turcicumPengendalian - Menanam varietas tahan Bisma, Pioner-2, pioner-14, Semar-2 dan semar-5 - Pemusnahan seluruh bagian tanaman sampai keakarnya (Eradikasi tanaman) yang terinfeksi bercak daun - Penggunaan fungisida dengan bahan aktif mankozeb dan dithiocarbamate

  • Bercak DaunGambar Gejala bercak daun yang disebabkan ras O (a) dan gejala bercak daun yang disebabkan ras T (b)

  • GejalaPenyakit bercak daun pada tanaman jagung dikenal dua tipe menurut ras patogennya yaitu ras O dan T. Ras O bercak berwarna coklat kemerahan dengan ukuran 0,6 x (1,2_1,9) cm, sedangkan Ras T bercak berukuran lebih besar yaitu (0,6_1,2) x (0,6_2,7) cm. Ras T berbentuk kumparan dengan bercak berwarna hijau kuning atau klorotik kemudian menjadi coklat kemerahan. Kedua ras ini, ras T lebih berbahaya (virulen) dibanding ras O dan pada bibit jagung yang terserang menjadi layu atau mati dalam waktu 3_4 minggu setelah tanam.

  • Tongkol yang terserang/terinfeksi dini, biji akan rusak dan busuk, bahkan tongkol dapat gugur. Bercak pada ras T terdapat pada seluruh bagian tanaman (daun, pelepah, batang, tangkai kelobot, biji, dan tongkol). Permukaan biji yang terinfeksi ditutupi miselium berwarna abu-abu sampai hitam sehingga dapat menurunkan hasil yang cukup besar. Cendawan ini dalam bentuk miselium dan spora dapat bertahan hidup dalam sisa tanaman di lapang atau pada biji di penyimpanan. Konidia yang terbawa angin atau percikan air hujan dapat menimbulkan infeksi pertama pada tanaman.

  • Gambar Gejala bercak daun yang disebabkan ras O (a) dan gejala bercak daun yang disebabkan ras T (b)Gejala Penyakit bercak daun pada tanaman jagung dikenal dua tipe menurut ras patogennya yaitu ras O dan T. Ras O bercak berwarna coklat kemerahan dengan ukuran 0,6 x (1,2_1,9) cm, sedangkan Ras T bercak berukuran lebih besar yaitu (0,6_1,2) x (0,6_2,7) cm. Ras T berbentuk kumparan dengan bercak berwarna hijau kuning atau klorotik kemudian menjadi coklat kemerahan. Kedua ras ini, ras T lebih berbahaya (virulen) dibanding ras O dan pada bibit jagung yang terserang menjadi layu atau mati dalam waktu 3_4 minggu setelah tanam. Tongkol yang terserang/terinfeksi dini, biji akan rusak dan busuk, bahkan tongkol dapat gugur. Bercak pada ras T terdapat pada seluruh bagian tanaman (daun, pelepah, batang, tangkai kelobot, biji, dan tongkol). Permukaan biji yang terinfeksi ditutupi miselium berwarna abu-abu sampai hitam sehingga dapat menurunkan hasil yang cukup besar. Cendawan ini dalam bentuk miselium dan spora dapat bertahan hidup dalam sisa tanaman di lapang atau pada biji di penyimpanan. Konidia yang terbawa angin atau percikan air hujan dapat menimbulkan infeksi pertama pada tanaman jagung. Penyebab Penyakit bercak daun penyebabnya adalah : Bipolaris maydis Syn. Pada B. maydis ada dua ras yaitu ras O dan ras T. Pengendalian - Menanam varietas tahan : Bima-1, Srikandi Kuning-1, Sukmaraga dan Palakka - Pemusnahan seluruh bagian tanaman sampai akarnya (Eradikasi tanaman) yang terinfeksi bercak daun - Penggunaan fungisida dengan bahan aktif mancozeb dan carbendazim

  • Penyebab Penyakit bercak daun penyebabnya adalah : Bipolaris maydis Syn. Pada B. maydis ada dua ras yaitu ras O dan ras T. Pengendalian - Menanam varietas tahan : Bima-1, Srikandi Kuning-1, Sukmaraga dan Palakka - Pemusnahan seluruh bagian tanaman sampai akarnya (Eradikasi tanaman) yang terinfeksi bercak daun - Penggunaan fungisida dengan bahan aktif mancozeb dan carbendazim

  • Kumbang Bubuk

  • Lalat Bibit

  • Penggerek Tongkol Jagung

  • Ulat Grayak

  • Penggerek Batang jagung

  • PANEN DAN PASCA PANENCiri dan umur panenUmur panen antara 86 96 hari setelah tanamCara panenPutar tongkol dan klobotnya dan patahkan tongkol jagungPengupasanDikupas saat masih menempel pada batang atau setelah pemetikan selesai agar kadar air dalam tongkol dapat diturunkan sehingga jamur tidak tumbuh

  • PengeringanPengeringan jagung dilakukan untuk menurunkan kadar air sampai 9% - 11% selama 7 8 hariPemipilan Dilakukan setelah proses pengeringan selesai sesuai dengan kadar air yang diinginkanPenyortiranAdalah pemisahan jagung dengankotoran-kotoran yang tidak dikehendaki

  • SEKIANTERIMA KASIH