budaya jawa

5
Adat perkawinan a. Lamaran : dalam lamaran ada yang namanya musyawarah yang dilakukan oleh ke-2 belah pihak untuk membicarakan beberapa hal yaitu: 1. Menentukan kapan akan dilaksanakan akad nikah atau ijab kabul 2. Membicarakan berapa mahar yang harus di sanggupi oleh oleh pihak laki-laki 3. Membicarakan apakah akan diadakan acara atau resepsi besar- besaran, biasa atau cukup dengan selamatan atau dengan pengajian saja. b. Seserahan : seserahan ini dilakukan sebelum di lakukan akad nikah atau ijab Kabul, setelah itu di lanjutkan dengan c. Acara akad nikah atau ijab Kabul yang di akhiri dengan do’a agar pengantin hidupnya bahagia, sakinah, mawaddah, warohmah. d. Resepsi, dalam acara ini tampak pelaksanaannya lebih mendominan di rumah pihak wanita ketimbang dirumah laki-laki Social ekonomi Dalam hal ini mata pencarian orang jawa adalah bertani, beternak, berindustri yang mengelola dari hasil perkebunan, seperti : the, apel, salak, jeruk. Bukan hanya itu masih banyak lagi yang menjadi pegawai sipil maupun daerah, nelayan sama seperti suku yang lainnya. Tetapi perekonomian yang lebih dominan di daerah jawa ini adalah pertanian / tani. Pada waktu peroses penanaman lebih dominan cewek/perempuan yang melakukannya dan pada proses mencangkul, memupuk dan menyemprot itu tugas bagi yang laki-laki. Bahasa Panggilan orang tua untuk jawa barat Ibu : indung Bapak : bapak Panggilan orang tua untuk jawa tengah Ibu : bu’ E Bapak : pa’ E Panggilan orang tuan untun jawa timur Ibu : bu’ ne

Transcript of budaya jawa

Page 1: budaya jawa

Adat perkawinan

a. Lamaran : dalam lamaran ada yang namanya musyawarah yang dilakukan oleh ke-2 belah pihak untuk membicarakan beberapa hal yaitu:1. Menentukan kapan akan dilaksanakan akad nikah atau ijab kabul2. Membicarakan berapa mahar yang harus di sanggupi oleh oleh pihak laki-laki3. Membicarakan apakah akan diadakan acara atau resepsi besar-besaran, biasa atau cukup

dengan selamatan atau dengan pengajian saja.b. Seserahan : seserahan ini dilakukan sebelum di lakukan akad nikah atau ijab Kabul, setelah itu di

lanjutkan denganc. Acara akad nikah atau ijab Kabul yang di akhiri dengan do’a agar pengantin hidupnya bahagia,

sakinah, mawaddah, warohmah.d. Resepsi, dalam acara ini tampak pelaksanaannya lebih mendominan di rumah pihak wanita

ketimbang dirumah laki-laki

Social ekonomiDalam hal ini mata pencarian orang jawa adalah bertani, beternak, berindustri yang mengelola dari

hasil perkebunan, seperti : the, apel, salak, jeruk. Bukan hanya itu masih banyak lagi yang menjadi pegawai sipil maupun daerah, nelayan sama seperti suku yang lainnya. Tetapi perekonomian yang lebih dominan di daerah jawa ini adalah pertanian / tani.

Pada waktu peroses penanaman lebih dominan cewek/perempuan yang melakukannya dan pada proses mencangkul, memupuk dan menyemprot itu tugas bagi yang laki-laki.

Bahasa Panggilan orang tua untuk jawa baratIbu : indungBapak : bapakPanggilan orang tua untuk jawa tengahIbu : bu’ EBapak : pa’ EPanggilan orang tuan untun jawa timurIbu : bu’ neBapak pa’ nePanggilan untuk adik dari ibuBibik : bu’ lekPaman : pa’ lekPanggilan untuk kakak dari ibuBibik : bu’ dePaman : pa’ de

Page 2: budaya jawa

Tradisi khusus orang jawa

1. Manakep awan : pengajian (ceramah) yang dilakukan oleh para wanita yang berlangsung atau dilakukan pada siang hari setelah turun jum’atan yang dipimpin oleh ustd/ustzd.

2. Manakep bengi : pengajian (mengaji dengan menggunakan irama atau irama lagu yang mereka sukai) yang dilakukan oleh para wanita yang berlangsung pada malam hari yang dipimpin oleh ustd/ustzd.

3. Perjanjen : pengajian yang dilakukan oleh kaum laki-laki dengan menggunakan Rabana yang dilaksanakan pada setiap malam kamis pahing.Jum’at legi : malam untuk memandikan barang-barang yang dianggap keramat, seperti : kris, barong kebo, sapi, kucing, jaran dll.Shalat tasbih : shalat yang di lakukan setahun sekali setiap malam selasa pahing yang diikuti oleh seluruh masyarakat desa yang tidak berhalangan.Lebaran ketupat : lebaran ini dilaksanakan setelah lebaran idul fitri, di lebaran ini para warga membuat ketupat oncom, sayur dll. Dan ketupat serta oncom yang dibikin dibagikan kepada tetangga dengan cara saling bergantian.

Hitanan atau SunatanKebanyakan atau biasanya orang jawa hitanan pada saat mereka sudah besar seperti menjelang SMP atau akhir SD. Tiga hari sebelum disunat anak tidak boleh kerja yang berat-berat, tidak boleh lari-lari dan loncat-loncatan.Kalau ibunya takut mendengar anaknya teriak waktu disunat maka anak tersebut ditutup mulutnya dengan telur bebek yang sudah direbus. Pada saat berlangsungnya hitanan maka orang-orang yang menyaksikan proses hitanan membaca salawat atau salawatan.Sisa potongannya ditananm di pembuangan air tempat memcuci piring atau memcuci pakaian, katanya biar penusnya tidak panas dan cepat sembuh.Selesai disunat anak biasanya memakai kain tapi cara mereka memakai kain tidak dipegang tetapi mereka memakai serabut kelapa. Fungsi serabut kelapa tersebut adalah supaya tidak mengenai penus yang telah disunat.Selama masa penyembuhan anak yang disunat tidak boleh makan daging, telur dan tidak boleh memakan makanan yang berkuah dan tidak boleh banyak minum air supaya penusnya cepat kering /sembuh. Makanan yang boleh dimakan adalah tahu, tempe, kecap dan kerupuk.Setelah satu minggu kalau penusnya ngondang (bengkak) maka penusnya diobati dengan rumah lebah yang terbuat dari tanah. Selama di hitan / disunat tidak boleh melangkahi tai ayam biar cepat sembuh dan kalau anak yang disunat melangkahi katanya sembuhnya akan lama.Acara yang dilakukan sebelum sunatan yaitu menaiki kuda lumping disertai dengan penarikan ketupat yang berisi beras kuning sama uang logam kemudian ketupat tersebut di tarik oleh eang dari ibu atau ibu dari ibu kita. Kalau sudah tidak ada eang maka yang boleh menarik ketupat tersebut adalah orang yang lebih tua tapi harus dari keluarga ibu. Fungsinya supaya anak yang disunat sehat dan cepat sembuh.

Page 3: budaya jawa

Kelahiran : sebelum melahirkan ibu diharuskan banyak-banyak minum ramuan-ramuan / jamu tradisional, fungsinya supaya bayi yang di dalam kandungan saat lahir dalam keadaan sehat, pada saat kandungan berumur tujuh bulan maka dilaksanakan acara cuci perut , dalam cuci perut ini air yang digunakan adalah air yang sudah dicampur dengan bunga 7 rupa dan pewangi fambo. Selanjutnya air yang dicampur bunga 7 rupa dan pewangi dan dibacakan do’a oleh pemuka agama atau ustd, setelah itu barulah membasuh perut sang ibu yang dimulai oleh ustd dan diikuti oleh ibu dan bapak dari ibu yang mengandung. Pada saat ibu yang mengandung selesai dimandikan maka sang ibu di bersihkan badannya dengan handuk yang baru, selanjutnya sang ibu di rias dan di pakaikan baju adat ibu mengandung. Acara selanjutnya do’a yang dilanjutkan dengan makan bersama, dalam makan bersama ini kalau bisa di ajak juga anak yatim tapi kalau tidak ada tidak di haruskan. Pada saat kandungan berumur 7 bulan, ketika sang ibu mau jalan-jalan atau bepergian disarankan memakai peniti/kancing yang sudah ditusuk dengan bawang putih dan membawa gunting kecil yang fungsinya agar ibu dan sang bayi dalam kandungan jauh dari gangguan makhluk halus.Pada saat masa ngidam sang suami harus mengikuti atau mengabulkan semua permintaan istrinya karena kalau tidak mengabulkan permintaan sang istri maka anak yang dilahirkan akan selalu mengeluarkan air liur. Waktu sang bayi akan menjelang kelahirannya maka orang tua sang bayi harus menyiapkan apa yang diperlukan seperti, popok, sarung tangan, sarung kaki, krita, sarung untuk membungkus tubuh sang bayi. Pada waktu sang bayi lahir makanan yang pertama di berikan kepada sang bayi yaitu kelapa yang sangat muda dan madu.Setelah ibu mandi nifas atau mandi suci serta butul-betul sembuh diharuskan minum ramuan tradisional/ jamu. Pada saat sang bayi tiba pada waktu potong rambut (cukur rambut) bayi tersebut di gendong oleh ayah pada saat memotong rambut bayi diiringi dengan shalawat nabi. Ketika bayi mulai memasuki masa merangkak / merayap dibuatkan mainan yang terbuat dari bambu untuk bayi belajar berjalan.

KematianKetika ada orang yang meninggal dunia maka orang-orang desa berkumpul untuk membantu proses pemakaman, jika orang yang meninggal mempunyai ilmu gaib atau non gaib maka dikumpulkan seluruh anaknya untuk mempermudah meninggalnya orangtersebut maka salah satu dari anaknya harus menghisap air liur putih yang keluar dari mulut bapaknya secara langsung tanpa ada perantara. Pada saat pemakaman ada yang menggunakan peti dan ada juga yang tidak menggunakan peti. Malam pertama diadakan Gennduren (tahlilan), pada malam ke-7 diadakan yasinan (membaca surat yasin), pada hari yang ke-100 juga diadakan yasinan dan pada hari ke-1000 barulah yasinan salin klambi (membaca surat yasin ganti baju). Yang dimaksud ganti baju adalah ganti kain kafan yang meninggal, ganti kain kafan ini bukan kita harus menggali kuburan terus kita ganti, tapi pada saat yasinan tersebut disediakan kain kafan, entong (sendok nasi), bakul (tempat nasi), piring, galas dll.Kain kafan tersebut diambil oleh ketua TPU gunanya saat ada orang yang meninggal maka kain kafan tersebut boleh diminta.