Budaya Jawa Adalah Budaya Yang Berasal Dari Jawa Dan Dianut Oleh Masyarakat Jawa Khususnya Di Jawa...

28
Budaya Jawa adalah budaya yang berasal dari Jawa dan dianut oleh masyarakat Jawa khususnya di Jawa Tengah , DIY dan Jawa Timur . Budaya Jawa secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 yaitu budaya Banyumasan, budaya Jawa Tengah-DIY dan budaya Jawa Timur. Budaya Jawa mengutamakan keseimbangan, keselarasan dan keserasian dalam kehidupan sehari hari. Budaya Jawa menjunjung tinggi kesopanan dan kesederhanaan. Budaya Jawa selain terdapat di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur terdapat juga di daerah perantauan orang Jawa yaitu di Jakarta , Sumatera dan Suriname . Bahkan budaya Jawa termasuk salah satu budaya di Indonesia yang paling banyak diminati di luar negeri. Beberapa budaya Jawa yang diminati di luar negeri adalah Wayang Kulit , Keris , Batik , Kebaya dan Gamelan . Di Malaysia dan Filipina dikenal istilah keris karena pengaruh Majapahit LSM Kampung Halaman dari Yogyakarta yang menggunakan wayang remaja adalah LSM Asia pertama yang menerima penghargaan seni dari Amerika Serikat tahun 2011 Gamelan Jawa menjadi pelajaran wajib di AS, Singapura dan Selandia Baru Gamelan Jawa rutin digelar di AS dan Eropa atas permintaan warga AS dan Eropa. Sastra Jawa Negarakretagama menjadi satu satunya karya sastra Indonesia yang diakui UNESCO sebagai Memori Dunia. Menurut Guru Besar Arkeologi Asia Tenggara National University of Singapore John N. Miksic jangkauan kekuasaan Majapahit meliputi Sumatera dan Singapura bahkan Thailand yang dibuktikan dengan pengaruh kebudayaan, corak bangunan, candi, patung dan seni. Bahkan banyak negara di dunia terutama Amerika dan Eropa menyebut Jawa identik kopi . Budaya Jawa termasuk unik karena membagi tingkat bahasa Jawa menjadi beberapa tingkat yaitu Ngoko, Madya Krama. Ada yang berpendapat budaya Jawa identik feodal dan sinkretik. Pendapat itu kurang tepat karena budaya feodal ada di semua negara termasuk Eropa . Budaya Jawa menghargai semua agama dan pluralitas sehingga dinilai sinkretik oleh budaya tertentu yang hanya mengakui satu agama tertentu dan sektarian.

description

qwe

Transcript of Budaya Jawa Adalah Budaya Yang Berasal Dari Jawa Dan Dianut Oleh Masyarakat Jawa Khususnya Di Jawa...

Page 1: Budaya Jawa Adalah Budaya Yang Berasal Dari Jawa Dan Dianut Oleh Masyarakat Jawa Khususnya Di Jawa Tengah

Budaya Jawa adalah budaya yang berasal dari Jawa dan dianut oleh masyarakat Jawa khususnya

di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur. Budaya Jawa secara garis besar dapat dibagi menjadi 3

yaitu budaya Banyumasan, budaya Jawa Tengah-DIY dan budaya Jawa Timur. Budaya Jawa

mengutamakan keseimbangan, keselarasan dan keserasian dalam kehidupan sehari hari. Budaya

Jawa menjunjung tinggi kesopanan dan kesederhanaan. Budaya Jawa selain terdapat di Jawa

Tengah, DIY dan Jawa Timur terdapat juga di daerah perantauan orang Jawa yaitu di Jakarta,

Sumatera dan Suriname. Bahkan budaya Jawa termasuk salah satu budaya di Indonesia yang

paling banyak diminati di luar negeri. Beberapa budaya Jawa yang diminati di luar negeri adalah

Wayang Kulit, Keris, Batik, Kebaya dan Gamelan. Di Malaysia dan Filipina dikenal istilah keris

karena pengaruh Majapahit LSM Kampung Halaman dari Yogyakarta yang menggunakan wayang

remaja adalah LSM Asia pertama yang menerima penghargaan seni dari Amerika Serikat tahun

2011 Gamelan Jawa menjadi pelajaran wajib di AS, Singapura dan Selandia Baru Gamelan Jawa

rutin digelar di AS dan Eropa atas permintaan warga AS dan Eropa. Sastra Jawa Negarakretagama

menjadi satu satunya karya sastra Indonesia yang diakui UNESCO sebagai Memori Dunia.

Menurut Guru Besar Arkeologi Asia Tenggara National University of Singapore John N. Miksic

jangkauan kekuasaan Majapahit meliputi Sumatera dan Singapura bahkan Thailand yang

dibuktikan dengan pengaruh kebudayaan, corak bangunan, candi, patung dan seni. Bahkan banyak

negara di dunia terutama Amerika dan Eropa menyebut Jawa identik kopi. Budaya Jawa termasuk

unik karena membagi tingkat bahasa Jawa menjadi beberapa tingkat yaitu Ngoko, Madya Krama.

Ada yang berpendapat budaya Jawa identik feodal dan sinkretik. Pendapat itu kurang tepat karena

budaya feodal ada di semua negara termasuk Eropa. Budaya Jawa menghargai semua agama dan

pluralitas sehingga dinilai sinkretik oleh budaya tertentu yang hanya mengakui satu agama tertentu

dan sektarian.

Agama

Masjid Agung Demak, diyakini sebagai salah satu tempat berkumpulnya para wali yang paling

awal.

Budaya Jawa juga menghasilkan agama sendiri yaitu Kejawen. Kejawen berisikan tentang seni,

budaya, tradisi, ritual, sikap serta filosofi orang-orang Jawa. Kejawen juga memiliki arti

spiritualistis atau spiritualistis suku Jawa. Tetapi mayoritas orang Jawa sekarang menganut agama

Islam dan sebagian kecil orang Jawa menganut agama Kristen atau Katolik. Dahulu orang Jawa

menganut agama Hindu, Buddha dan Kejawen. Bahkan orang Jawa ikut menyebarkan agama

Hindu dan Buddha dengan sejumlah kerajaan Hindu-Buddha Jawa yang berperan. Orang Jawa

juga ikut menyebarkan agama Islam dan Kristen atau Katolik di Indonesia. Orang Jawa termasuk

Page 2: Budaya Jawa Adalah Budaya Yang Berasal Dari Jawa Dan Dianut Oleh Masyarakat Jawa Khususnya Di Jawa Tengah

unik karena menjadi satu satunya suku di Indonesia yang berperan penting dalam menyebarkan 5

agama besar. Seorang peneliti AS Clifford Geertz bahkan pernah meneliti orang Jawa dan

membagi orang Jawa menjadi 3 golongan besar yaitu : Abangan, Priyayi dan Santri.Sastra

Sastra Jawa

Raden Panji Asmarabangun tengah mencari isterinya yang hilang, Dewi Sekartaji.

Sejarah Sastra Jawa dimulai dengan sebuah prasasti yang ditemukan di daerah Sukabumi

(Sukobumi), Pare, Kediri Jawa Timur. Prasasti yang biasa disebut dengan nama Prasasti Sukabumi

ini bertarikh 25 Maret tahun 804 Masehi. Isinya ditulis dalam bahasa Jawa Kuna. Setelah prasasti

Sukabumi, ditemukan prasasti lainnya dari tahun 856 M yang berisikan sebuah sajak yang disebut

kakawin. Kakawin yang tidak lengkap ini adalah sajak tertua dalam bahasa Jawa (Kuna).

Sejarah sastra Jawa dibagi dalam empat masa:

Sastra Jawa Kuna

Sastra Jawa Tengahan

Sastra Jawa Baru

Sastra Jawa Modern

Bahasa Jawa pertama-tama ditulis dalam aksara turunan aksara Pallawa yang berasal dari India

Selatan. Aksara ini yang menjadi cikal bakal aksara Jawa modern atau Hanacaraka yang masih

dipakai sampai sekarang. Dengan berkembangnya agama Islam pada abad ke-15 dan ke-16, huruf

Arab juga dipergunakan untuk menulis bahasa Jawa; huruf ini disebut dengan nama huruf pegon.

Ketika bangsa Eropa menjajah Indonesia, termasuk Jawa, abjad Latin pun digunakan untuk

menulis bahasa Jawa. Dongeng Jawa seperti cerita panji ternyata juga dikenal dan dipentaskan di

Thailand dan Filipina.[18] Banyak sastra Jawa yang berada di Eropa terutama Belanda bahkan ada

perguruan tinggi Belanda yang membuka mata kuliah sastra Jawa seperti Universitas Leiden.

Beberapa kakawin yang ditulis oleh pujangga Jawa menyadur dari karya India atau cerita Jawa

diantaranya adalah : Hiasan emas Majapahit Sutasoma dan Kalmasapada

Kakawin Sutasoma (menjadi motto Bhinneka Tunggal Ika)

Kakawin Nagarakretagama

Kakawin Smaradahana

Kakawin Ramayana

Kakawin Smaradahana

Kakawin Arjunawiwāha

Kakawin Kresnayana

Kakawin Bhāratayuddha

Page 3: Budaya Jawa Adalah Budaya Yang Berasal Dari Jawa Dan Dianut Oleh Masyarakat Jawa Khususnya Di Jawa Tengah

Bahasa

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Bahasa Jawa

Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan penduduk suku bangsa Jawa di Jawa

Tengah,Yogyakarta & Jawa Timur. Selain itu, Bahasa Jawa juga digunakan oleh penduduk yang

tinggal beberapa daerah lain seperti di Banten terutama kota Serang, kabupaten Serang, kota

Cilegon dan kabupaten Tangerang, Jawa Barat khususnya kawasan Pantai utara terbentang dari

pesisir utara Karawang, Subang, Indramayu, kota Cirebon dan kabupaten Cirebon. Kawasan-

kawasan luar Jawa yang terdapat penutur bahasa Jawa yaitu : Lampung (61,9%), Jakarta (35%),

Sumatera Utara (32,6%), Kaltim (29,5%), Jambi (27,6%), Sumatera Selatan (27%), Riau 25%,

Aceh (15,87%) yang dikenal sebagai Aneuk Jawoe. Penutur bahasa Jawa juga ditemukan dalam

jumlah besar di Suriname, yang mencapai 15% dari penduduk secara keseluruhan, kemudian di

Kaledonia Baru bahkan sampai kawasan Aruba dan Curacao serta Belanda. Sebagian kecil bahkan

menyebar ke wilayah Guyana Perancis dan Venezuela. Pengiriman tenaga kerja ke Korea, Hong

Kong, serta beberapa negara Timur Tengah juga memperluas wilayah sebar pengguna bahasa ini

meskipun belum bisa dipastikan kelestariannya.Kerajaan

Sebilah keris Jawa (kanan) dengan sarung keris (warangka).

Banyaknya kerajaan yang pernah berdiri di Jawa juga menyumbang ragam kebudayaan di Jawa.

Kerajaan Jawa yang banyak mengusai daerah lain termasuk Malaysia dan Filipina ikut

menyumbang tersebarnya budaya keris di seluruh Indonesia dan Asia. Kerajaan yang pernah

berdiri di Jawa diantaranya :

Kerajaan Hindu/Buddha

Kerajaan Kalingga

Kerajaan Kanjuruhan

Kerajaan Mataram Hindu

Kerajaan Kahuripan

Kerajaan Janggala

Kerajaan Kadiri (1042 - 1222)

Kerajaan Singasari (1222-1292)

Kerajaan Majapahit (1292-1527)

Kerajaan Islam

Page 4: Budaya Jawa Adalah Budaya Yang Berasal Dari Jawa Dan Dianut Oleh Masyarakat Jawa Khususnya Di Jawa Tengah

Pagelaran Kraton Yogyakarta

Kesultanan Demak (1475–1548)

Kesultanan Mataram (1588—1681

Kerajaan Jawa modern

Kasunanan Surakarta

Kasultanan Yogyakarta

Kadipaten Paku Alaman

Praja Mangkunagaran

Teknologi

Arsitektur

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar candi di Indonesia

Stupa Borobudur

Arsitektur Jawa adalah bentuk bangunan khas yang dirancang oleh orang Jawa untuk berbagai

fungsi. Diantaranya adalah rumah Jawa atau Joglo yang sangat unik bentuknya. Bentuk bangunan

Jawa sangat dipengaruhi oleh agama Hindu, Buddha dan Islam. Arsitektur Jawa juga

mengadaptasi bentuk bangunan Tionghoa, Belanda dan Arab. Sejak dahulu orang Jawa sudah

pandai dalam membuat arsitektur hal ini terbukti dengan ditemukannya sejumlah candi

monumental di Jawa seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Bahkan Jateng-DIY dan

Jatim tercatat sebagai wilayah di Indonesia yang terbanyak memiliki candi dengan lebih dari 50

buah candi. Di Jawa juga banyak terdapat masjid yang merupakan akulturasi budaya Hindu dan

Islam seperti Masjid Agung Demak.

Terakota Majapahit

Terakota Majapahit adalah kerajinan tanah liat era Majapahit. Seni Terakota adalah satu karakter

budaya pada masa Majapahit yang cukup terkenal dan banyak ditemukan. Hasil seni ini berupa

arca, bak air, jambangan, vas bunga, hiasan atap rumah, genteng, dinding sumur (jobong), kendi,

atau celengan. Pada era Majapahit pengetahuan tentang pembuatan barang-barang dari tanah liat

bakar dengan prinsip yaitu membuat bentuk atau model dari tanah liat, mengeringkan di bawah

sinar matahari, dan membakarnya dalam apI.

Kapal Jung

Page 5: Budaya Jawa Adalah Budaya Yang Berasal Dari Jawa Dan Dianut Oleh Masyarakat Jawa Khususnya Di Jawa Tengah

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kapal Jung

Kapal Jung

Hasil budaya teknologi Jawa lainnya adalah Kapal Jung yaitu sebuah kapal layar tradisional yang

digunakan oleh orang Jawa pada zaman kerajaan dahulu. Dalam relief candi Borobudur terdapat

penggambaran kapal Jung. Lambung kapal Jung dibentuk dengan menyambungkan papan-papan

pada lunas kapal. Kemudian disambungkan pada pasak kayu tanpa menggunakan kerangka, baut,

atau paku besi. Ujung haluan dan buritan kapal berbentuk lancip. Kapal ini dilengkapi dengan dua

batang kemudi menyerupai dayung, serta layar berbentuk segi empat. Kapal Jung yang disebut

sebagai kapal Borobudur ini telah memainkan peran besar dalam segenap urusan orang Jawa di

bidang pelayaran, selama beratus ratus tahun sebelum abad ke-13. Memasuki awal abad ke-8,

peran kapal Borobudur digeser oleh kapal kapal Jawa yang berukuran lebih besar, dengan tiga atau

empat layar sebagai Jung. Pelaut Portugis menyebut juncos, pelaut Italia menyebut zonchi. Istilah

jung dipakai pertama kali dalam catatan perjalanan Rahib Odrico, Jonhan de Marignolli, dan Ibn

Battuta [20] yang berlayar ke Nusantara, awal abad ke-14 mereka memuji kehebatan kapal Jawa

berukuran raksasa sebagai penguasa laut Asia Tenggara. Teknologi pembuatan Jung tak jauh

berbeda dengan pengerjaan kapal Borobudur; seluruh badan kapal dibangun tanpa menggunakan

paku.

Pendidikan Pendidikan menempati arti sangat penting bagi orang Jawa. Bahkan bapak pendidikan

Indonesia yaitu Ki Hadjar Dewantara adalah orang Jawa dan dia adalah pelopor pendidikan

Indonesia. School tot Opleiding van Indische Artsen atau STOVIA sekolah kedokteran pertama di

Indonesia adalah pendidikan modern pertama bagi orang Indonesia termasuk orang Jawa. Di masa

modern pendidikan tetap menempati peran penting bagi orang Jawa. Bahkan dalam Peringkat

universitas di Indonesia menurut Webometrics tercatat 30 perguruan tinggi dari Jateng-DIY dan

Jatim termasuk 50 perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Bahkan dalam Olimpiade Sains Nasional

yang merupakan kompetisi bidang sains bagi para siswa pada jenjang SD, SMP, dan SMA di

Indonesia tercatat dimenangkan oleh hanya 2 provinsi yaitu DKI Jakarta 4 kali pada tahun 2004,

2005, 2009, 2010 dan Jawa Tengah 8 kali pada tahun 2002, 2003, 2006, 2007, 2008, 2011, 2012,

2013.[21][22][23]

Kalender

Kalender Jawa

Simbol siklus pasaran dalam kalender jawa

Kalender Jawa adalah sebuah kalender yang merupakan perpaduan antara budaya Islam, budaya

Hindu-Buddha Jawa dan budaya Eropa. Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada

dua: siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan

Page 6: Budaya Jawa Adalah Budaya Yang Berasal Dari Jawa Dan Dianut Oleh Masyarakat Jawa Khususnya Di Jawa Tengah

pancawara yang terdiri dari 5 hari pasaran. Pada tahun 1625 Masehi, Sultan Agung yang berusaha

keras menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dalam kerangka negara Mataram mengeluarkan

dekrit untuk mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender Jawa versi Mataram

menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak menggunakan angka dari tahun

Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan. Hal ini dilakukan

demi asas kesinambungan. Sehingga tahun saat itu yang adalah tahun 1547 Saka, diteruskan

menjadi tahun 1547 Jawa. Dekrit Sultan Agung berlaku di seluruh wilayah kerajaan Mataram II

yaitu seluruh pulau Jawa dan Madura kecuali Banten, Batavia dan Banyuwangi (Blambangan).

Kesenian

Seni Tradisional Jawa

Bambangan Cakil

Barongan (Dadak merak)

Seni Tradisional Jawa adalah karya seni yang diciptakan dan berasal dari Pulau Jawa, Indonesia.

Beberapa contoh dari seni tradisional jawa antara lain tari gambyong. Kesenian tradisional dari

Jawa ada berbagai macam, tetapi secara umum dalam satu akar budaya kesenian Jawa ada 3

kelompok besar yaitu Banyumasan (Ebeg), Jawa Tengah dan Jawa Timur (Ludruk dan Reog).

Tari

Tari Angguk dari Yogyakarta

Tari Bambangan Cakil dari Jawa Tengah

Tari Ebeg dari Banyumas

Tari Emprak dari Jawa Tengah

Tari Gandrung dari Banyuwangi

Tari Golek Menak dari Yogyakarta

Tari Kridhajati dari Jepara

Tari Kuda Lumping dari Jawa Tengah

Tari Reog dari Jawa Timur

Tari Remo dari Jawa Timur

Tari Sintren dari Jawa Tengah

Musik

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Langgam Jawa

Langgam Jawa merupakan bentuk adaptasi musik keroncong ke dalam musik tradisional Jawa,

khususnya gamelan. Tokoh-tokoh musik ini di antaranya Andjar Any, Gesang, Ki Narto Sabdo

dan Waljinah.

Page 7: Budaya Jawa Adalah Budaya Yang Berasal Dari Jawa Dan Dianut Oleh Masyarakat Jawa Khususnya Di Jawa Tengah

Silat

Lambang Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri

Ada perguruan silat bernama Kali Majapahit yang berasal dari Filipina dengan

anggotanya dari Asia dan Amerika. Silat Kali Majapahit ini mengklaim berakar dari

Kerajaan Majapahit kuno yang disebut menguasai Filipina, Singapura, Malaysia dan

Thailand [24]. Silat Jawa lainnya adalah Perisai Diri yang didirikan oleh almarhum RM

Soebandiman Dirdjoatmodjo, putra bangsawan Keraton Paku Alam. Teknik silat Perisai

Diri mengandung unsur 156 aliran silat dari berbagai daerah di Indonesia ditambah

dengan aliran Shaolin (Siauw Liem) dari negeri Tiongkok. SilatPersaudaraan Setia hati

terataiyang di dirikan oleh Ki Hajar Harjo Utomo dan berawal dibentuk oleh Ki Ngabehi

Surodiwirjo persaudaraan yang anggota keluarganya disebut “Sedulur Tunggal Ketjer”,

sedangkan permainan pencak silatnya dahulu disebut “Djojo Gendilo”, Merpati Putih dan

silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah juga diciptakan oleh orang Jawa. Keempat seni

silat ini sudah tersebar ke Amerika dan Eropa.

Lambang Persaudaraan Setia Hati Teratai

Masakan

Masakan Jawa

Nasi rawon empal kisi, Banyuwangi, Jawa Timur

Budaya petani di Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal sebagai produsen beras terbesar di

Indonesia. Jawa Timur dan Jawa Tengah penyumbang beras terbesar di Indonesia yaitu Jawa

Timur 31,27%, Jawa Tengah 23,79%, Jawa Barat 15,19%, Sulawesi Selatan 10,10% dan Nusa

Tenggara Barat 4,6%.[25] Produksi Bawang merah Jawa mencapai 68% produksi nasional

Indonesia.[26] Selain sebagai produsen beras dan bawang terbesar Jateng dan Jatim juga

menghasilkan aneka ragam masakan. Masakan Jawa adalah masakan khas yang berasal dari pulau

Jawa, kecuali Jawa Barat yang mempunyai kekhasan khusus sebagai Masakan Sunda. Masakan

Jawa tersedia di Warung Tegal. Masakan Jawa tempe menjadi masakan internasional dan menjadi

satu satunya masakan Indonesia yang tidak terpengaruh oleh masakan Tionghoa, masakan India,

atau masakan Arab

Page 8: Budaya Jawa Adalah Budaya Yang Berasal Dari Jawa Dan Dianut Oleh Masyarakat Jawa Khususnya Di Jawa Tengah

JAVA CULTURE

Javanese culture is a culture derived from Java and embraced by the Java

community, especially in Central Java, Yogyakarta and East Java. Javanese

culture can be broadly divided into 3 Banyumasan culture, the culture of Central

Java-Yogyakarta and East Java culture. Javanese culture prioritizes balance,

harmony and harmony in their daily lives. Javanese culture upholds the modesty

and simplicity. Javanese culture besides found in Central Java, Yogyakarta and

East Java are also in the colony of Java, Jakarta, Sumatra and Suriname. Even

Javanese culture including one of the cultures in Indonesia, the most widely

popular abroad. Some Javanese culture that overseas demand is Puppet, Keris,

Batik, Kebaya and Gamelan. In Malaysia and the Philippines, the technical term

for the influence of Majapahit keris NGO hometown of Yogyakarta, which uses

puppets teenager is the first Asian NGO that received awards from the art of the

United States in 2011 Javanese Gamelan become compulsory subject in the US,

Singapore and New Zealand Javanese Gamelan routinely held in the US and

Europe at the request of US and European citizens. Javanese literature

Negarakretagama be the only Indonesian literature that is recognized by UNESCO

as a World Memory. According to Professor of Archaeology South East Asia

National University of Singapore, John N. Miksic Majapahit power range includes

Sumatra and Singapore, even Thailand as evidenced by the influence of culture,

style buildings, temples, statues and art. In fact, many countries in the world,

especially America and Europe call Java coffee identical. Javanese culture is

unique because the split-level Java language into several levels namely Ngoko,

Associate Krama. Some argue identical Javanese feudal culture and syncretic.

Opinion was not appropriate because the feudal culture in all countries including

Europe. Javanese culture respect all religions and plurality so assessed syncretic

by a particular culture, which only recognizes one particular religious and

sectarian.

Page 9: Budaya Jawa Adalah Budaya Yang Berasal Dari Jawa Dan Dianut Oleh Masyarakat Jawa Khususnya Di Jawa Tengah

Agama

Demak Great Mosque , believed to be one of the trustees gathering place earliest .

Javanese culture also produces its own religion that is Kejawen . Kejawen

contains about art , culture , tradition , ritual , attitude and philosophy of the

people of Java. Kejawen also has a meaning spiritualistis or spiritualistis

Javanese . But the majority of Javanese now embraced Islam and a minority of

people of Java are Christian or Catholic . The religion of ancient Javanese Hindu ,

Buddhist and Javanese . Even Javanese spread the Hindu and Buddhist with a

number of Javanese Hindu-Buddhist kingdoms that role . The Javanese also

spread the religion of Islam and Christianity or Catholicism in Indonesia . The

Javanese is unique for being the only tribe in Indonesia who was instrumental in

spreading the five major religions . A US researcher Clifford Geertz never even

examined the Javanese and Javanese split into three major categories , namely :

Abangan , Priyayi and Pupils .

Page 10: Budaya Jawa Adalah Budaya Yang Berasal Dari Jawa Dan Dianut Oleh Masyarakat Jawa Khususnya Di Jawa Tengah

Javanese literature

Raden Panji Asmarabangun lost looking for his wife, Dewi Sekartaji.

Literary History of Java starting with an inscription found in Sukabumi

(Sukobumi), Pare, Kediri, East Java. Inscription is commonly called by the name

of Sukabumi inscription is dated March 25 year 804 AD. The contents written in

Old Javanese. After Sukabumi inscription, found another inscription from the year

856 AD which contains a poem called kakawin. Incomplete kakawin this is the

oldest poem in Javanese (Kuna).

Javanese literary history is divided into four periods:

• Old Javanese Literature

• Middle Javanese Literature

• New Java Literature

• Modern Javanese Literature

Java language is first written in a script derived Pallawa originating from South

India. This script is the forerunner to modern Java script or hanacaraka which is

still used today. With the development of Islam in the 15th century and into the

16th, Arabic is also used to write Java language; This letter is called by the name

of the letter pegon. When Europeans colonized Indonesia, including Java, the

Latin alphabet was used to write the Java language. Java fairy tale like story

banner was also known and staged in Thailand and the Philippines. [18] Many

Javanese literature that is in Europe, especially the Netherlands there is even a

Dutch college literature courses open Java as the University of Leiden. Some

kakawin written by poet Java adaptation of a work of India or Java stories are:

Majapahit gold ornaments Sutasoma and Kalmasapada

• Kakawin Sutasoma (being the motto Unity in Diversity)

Page 11: Budaya Jawa Adalah Budaya Yang Berasal Dari Jawa Dan Dianut Oleh Masyarakat Jawa Khususnya Di Jawa Tengah

• Kakawin Nagarakretagama

• Kakawin Smaradahana

• Kakawin Ramayana

• Kakawin Smaradahana

• Kakawin Arjunawiwaha

• Kakawin Kresnayana

• Kakawin Bhāratayuddha

Language

The main article for this section are: Javanese

Java language is the language used Java tribes resident in Central Java,

Yogyakarta and East Java. In addition, the Java language is also used by people

living in some other areas such as the city of Serang Banten especially, Serang

district, city and county Cilegon Tangerang, West Java, especially northern Coast

region stretching from the northern coast of Karawang, Subang, Indramayu,

Cirebon city and county Cirebon. Areas located outside Java Java language

speakers, namely: Lampung (61.9%), Jakarta (35%), North Sumatra (32.6%), East

Kalimantan (29.5%), Edinburgh (27.6%) , South Sumatra (27%), 25% Riau, Aceh

(15.87%), known as Aneuk Jawoe. Java language speakers are also found in large

numbers in Suriname, which reached 15% of the population as a whole, then in

New Caledonia even to the region Aruba and Curacao and the Netherlands. A

small portion even spread to the region of French Guiana and Venezuela. Sending

workers to Korea, Hong Kong, and some Middle Eastern countries also extend the

area of language users is spread though not yet certain sustainability.

kingdom

Page 12: Budaya Jawa Adalah Budaya Yang Berasal Dari Jawa Dan Dianut Oleh Masyarakat Jawa Khususnya Di Jawa Tengah

Keris Java (right ) with the sheath ( sheath ) .

Many kingdoms that once stood in Java also contributed to the cultural diversity

in Java . Javanese royal mengusai many other areas including Malaysia and the

Philippines has contributed to the spread of the culture of the keris in Indonesia

and Asia . Empire that once stood in Java include.

Hindu kingdom / Buddha

• Kalingga Kingdom

• Kingdom of Kanjuruhan

• Hindu Mataram Kingdom

• Kingdom of Kahuripan

• Kingdom of Janggala

• Kadiri Kingdom (1042 - 1222)

• Singasari Empire (1222-1292)

• Majapahit kingdom (1292-1527)

slamic empire

Exhibition Kraton Yogyakarta

• Demak Sultanate (1475-1548)

• Sultanate of Mataram (1588-1681

Modern Javanese kingdom

• Surakarta

• Yogyakarta Sultanate

• Pakualaman

• Praja Mangkunagaran

Page 13: Budaya Jawa Adalah Budaya Yang Berasal Dari Jawa Dan Dianut Oleh Masyarakat Jawa Khususnya Di Jawa Tengah

Technology

Architecture

List of the temple in Indonesia

Borobudur Stupa

Java architecture is a form of typical buildings designed by the Javanese for

various functions. Among them are the home of Java or Joglo very unique shape.

Java building form is strongly influenced by Hinduism, Buddhism and Islam. Java

architecture also adapt the shape of the building of Chinese, Dutch and Arabic.

Since ancient Javanese people already versed in making architecture it is proved

by the discovery of a number of monumental temples in Java such as Borobudur

and Prambanan. Even the Central Java-Yogyakarta and East Java in Indonesia

was recorded as the highest region has temples with more than 50 temples. In

Java, there are also many mosques which are the Hindu and Islamic acculturation

as the Great Mosque of Demak.

Terracotta Majapahit

Majapahit is terracotta clay craft Majapahit era. Terracotta art is a cultural

character during the Majapahit is very well known and widely found. Results of

this art in the form of statues, tubs, urns, vases, ornaments roofs, tile, wall wells

(prostitute), jugs, or piggy bank. In the Majapahit era of knowledge about the

manufacture of goods of baked clay with the principle of making the shape or

model of clay, drying in the sun, and burn it in the fire.

Page 14: Budaya Jawa Adalah Budaya Yang Berasal Dari Jawa Dan Dianut Oleh Masyarakat Jawa Khususnya Di Jawa Tengah

Jung ship

Ship Jung

 

Jung ship

Results of other Java technology culture is ship Jung is a traditional sailing ship

used by the ancient Javanese royal era. In the reliefs of Borobudur there are

depictions of the ship Jung. Jung hull formed by connecting the boards on the

keel. Then connected on wooden pegs without using a frame, bolts, or iron nails.

The tip of the bow and stern of the ship-shaped taper. This ship is equipped with

two steering rods resembling oars, and rectangular screen. Jung ship called the

Borobudur ship have played a big role in all affairs of the Javanese in the field of

shipping, for hundreds of hundred years before the 13th century. By the early 8th

century, the role of the Borobudur ship shifted by ships of the larger Java, with

three or four screens as Jung. Portuguese sailors call Juncos, Italian sailors call

zonchi. The term was first used jung in Odrico Abbot travel records, Jonhan de

Marignolli, and Ibn Battuta [20] which sailed to the archipelago, the beginning of

the 14th century they praised the greatness of Java giant ship as the ruler of the

Southeast Asian sea. Jung-making technology is not much different from the

Borobudur ship construction; the entire hull was built without using nails.

Education

Education occupies a very important meaning for the Javanese. Even the father of

education in Indonesia, namely Ki Hadjar Dewantara is Javanese and he was a

pioneer of education in Indonesia. Stovia or STOVIA first medical school in

Indonesia is the first modern education for the people of Indonesia including Java.

In the modern era of education still occupies an important role for the Javanese.

Page 15: Budaya Jawa Adalah Budaya Yang Berasal Dari Jawa Dan Dianut Oleh Masyarakat Jawa Khususnya Di Jawa Tengah

Even in ranking universities in Indonesia according to Webometrics recorded 30

universities of Central Java-Yogyakarta and East Java, including the 50 best

universities in Indonesia. Even in the National Science Olympiad is a science

competition for students in elementary, junior high, and high school in Indonesia

was won by only two provinces, namely Jakarta 4 times in 2004, 2005, 2009,

2010 and Central Java 8 times in the year 2002, 2003, 2006, 2007, 2008, 2011,

2012, 2013.

Calendar

Java Calendar

The symbol of the market cycle in the calendar of Java

Javanese calendar is a calendar that is a blend of Islamic culture, Hindu-Buddhist

Javanese culture and European culture. In the Javanese calendar system, the cycle

used is twofold: weekly cycle consisting of seven days as we know it today, and

pancawara week cycle consisting of 5 days the market. In 1625 AD, Sultan Agung

who strive to spread Islam in Java within the framework of Mataram issued a

decree to change the Saka calendar. Since that time the Java version of Mataram

calendar using lunar or lunar calendar system, but do not use numbers from the

Hegira (when the year 1035 H). Saka year figures are retained and passed on. This

is done for the sake of the principle of sustainability. So at the time that was in

1547 Saka, 1547 passed into Java. Sultan Agung decree applies in all regions of

the kingdom of Mataram II on the entire island of Java and Madura except

Bantam, Batavia and Banyuwangi (Blambangan).

art

Page 16: Budaya Jawa Adalah Budaya Yang Berasal Dari Jawa Dan Dianut Oleh Masyarakat Jawa Khususnya Di Jawa Tengah

Traditional art Java

Bambangan Cakil

 

Barongan ( sudden peacock )

Traditional Javanese art is artwork created and originated from Java , Indonesia .

Some examples of traditional arts of Java include dance gambyong . Traditional

arts of Java, there are various kinds , but in general in the cultural roots of

Javanese art there are three major groups namely Banyumasan ( Ebeg ) , Central

Java and East Java ( Ludruk and reog ) .

Dance

• Dance Angguk of Yogyakarta

• Bambangan Cakil Dance of Central Java

• Dance Ebeg of Banyumas

• Dance Emprak of Central Java

• Dance Gandrung of Banyuwangi

• Dance Golek Menak of Yogyakarta

• Dance Kridhajati from Jepara

• Dance Kuda Lumping of Central Java

Page 17: Budaya Jawa Adalah Budaya Yang Berasal Dari Jawa Dan Dianut Oleh Masyarakat Jawa Khususnya Di Jawa Tengah

• Dance reog of East Java

• Remo dance from East Java

• Dance Sintren of Central Java

Music

The main article for this section are: Java Langgam

Java style is a form of adaptation keroncong into Javanese traditional music,

especially the gamelan. This musical luminaries among Andjar Any, Gesang, Ki

Narto Sabdo and Waljinah.

Silat

Family emblem National Silat Indonesia Shield

• There is a martial college named Kali Majapahit from the Philippines with

members from Asia and the Americas. Silat Kali Majapahit's claim is rooted in the

ancient Majapahit kingdom called mastering the Philippines, Singapore, Malaysia

and Thailand [24]. Another Javanese Silat Shield founded by the late RM

Soebandiman Dirdjoatmodjo, son of a nobleman palace Paku Alam. Shield silat

techniques contains elements of martial arts stream 156 from various regions in

Indonesia coupled with the flow of Shaolin (Siauw Liem) of the country of China.

Faithful SilatPersaudaraan heart terataiyang founded by Ki Hajar Harjo Utomo

and begins formed by Ki Ngabehi Surodiwirjo fraternity whose family members

called "Single Sedulur Ketjer", while the game Pencak silat formerly called

"Djojo Gendilo", Merpati Putih and martial Holy Footprint Son Muhammadiyah

also created by the Javanese. Fourth this martial art has spread to America and

Europe.

Page 18: Budaya Jawa Adalah Budaya Yang Berasal Dari Jawa Dan Dianut Oleh Masyarakat Jawa Khususnya Di Jawa Tengah

• Coat Faithful Heart Lotus Brotherhood

Cuisine

Cuisine of Java

 

 

Rice rawon empal lattice, Banyuwangi, East Java

Cultural farmers in Central Java and East Java is known as the largest rice

producer in Indonesia. East Java and Central Java, Indonesia's largest rice

contributor: East Java 31.27%, 23.79%, Central Java, West Java, 15.19%, 10.10%

South Sulawesi and West Nusa Tenggara 4.6%. [25] Onion production Java

reached 68% of Indonesia's production. [26] In addition to being the largest

producer of rice and onions Central and East Java also produces a variety of

Page 19: Budaya Jawa Adalah Budaya Yang Berasal Dari Jawa Dan Dianut Oleh Masyarakat Jawa Khususnya Di Jawa Tengah

cuisines. Java cuisine is typical dishes originating from the island of Java, except

West Java that has a special distinctiveness as Sundanese cuisine. Java cuisine is

available at Warung Tegal. Java cuisine tempeh into international cuisine and

became the only Indonesian cuisine that is not affected by Chinese cuisine, Indian

cuisine, or Arabic cuisine.

Gudeg

Lumpia

Bakpia

Nopia

Opor Ayam

Soto Bangkong

Soto Sokaraja

Soto Jepara

Soto Kudus

Soto Kediri

Soto Lamongan

Soto Ayam Ambengan

Wedang jahe

Tengkleng

Tongseng

Nasi Pecel

Nasi Liwet

Nasi krawu

Nasi Kucing

Nasi Langgi

Nasi lengko

Nasi Bogana

Nasi Megono

Nasi Gandul

Nasi pindang

Sayur Lodeh

Tumpeng

Mie Rebus

Mie ongklok

Mie kopyok

Horok-Horok

Garang Asem

Sate Ambal

Sate tegal

Sate Ponorogo

Bandeng presto

Lentog

Jenang Kudus

Getuk trio

Getuk goreng

Getuk pisang

dawet ayu

Dawet Ireng

timlo Solo

Krecek

teh poci

Tahu gimbal

Tahu campur

Page 20: Budaya Jawa Adalah Budaya Yang Berasal Dari Jawa Dan Dianut Oleh Masyarakat Jawa Khususnya Di Jawa Tengah

Nasi Grombyang

Rujak Petis

Rambak petis

Onde-onde

Lontong Balap

Kupang Lontong

Bothok

Gado Gado

Wingko babat

Rujak Sot

Tahu Tek

Tahu campur lamongan

Tempe Penyet

Mendoan

Pindang Serani

Pecak lele

Mangut lele

Urap

Rawon

Pecel

Rujak cingur