Buat LAPORAN II (Potensiometri)
-
Upload
ardiellaputri -
Category
Documents
-
view
38 -
download
8
Transcript of Buat LAPORAN II (Potensiometri)
Laboratorium di tempat anda memiliki sebuah pH meter/voltmeter, titrator, dan sebuah
elektroda standar kalomel jenuh serta elektroda indikator untuk analisis zat besi. Dapatkah
anda menjelaskan usulan tentang metoda analisis elektrokimiawi untuk menentukan
kadungan ion logam besi pada sampel yang diambil dari pasien dengan masalah anemia,
untuk membuktikan dugaan bahwa pasien anemia biasanya memiliki kandungan zat besi
yang rendah. Bagaiamana anda menjelaskan kepada anggota tim lain, bahwa zat besi dapat
dianalisis dengan teknis analisis tersebut. Apa alasan anda memilih teknis analisis ini
dibandingkan teknik analisis lain untuk menganalisis darah atau serum?
Metoda potensiometri dalam elektroanalisis didasarkan pada hubungan antara
potensial sel elektrokimia dan konsentrasi atau aktivitas ion di dalam sel tersebut. Penerapan
potensiometri melibatkan penggunaan sel elektrokimia yang tersusun atas elektroda acuan
(reference electrode), yaitu elektroda yang potensialnya tetap selama pengukuran dan
elektroda indikator (indicator electrode), yaitu elektroda yang potensialnya tergantung pada
aktivitas ion yang ditentukan.
Terdapat dua metoda yang digunakan dalam melakukan pengukuran sebuah
eksperimen, pertama dilakukan pengukuran tunggal terhadap potensial itu, hal ini cukup
menetapkan aktivitas ion yang diminati. Kedua, ion itu dapat dititrasi dan potensialnya diukur
sebagai fungsi volume titran.
Metode pertama disebut potensiometri langsung dan terutama telah digunakan dalam
pengukuran pH larutan air. Namun sekarang, metode ini juga diterapkan secara meluas dalam
penetapan ion-ion lain lewat penggunaan elektroda selektif-ion. Metode kedua, yang disebut
titrasi langsung, merupakan pengukuran potensial untuk mendeteksi titik kesetaraan suatu
titrasi. Metode ini dapat diterapkan pada semua jenis reaksi yang ternyata sesuai untuk
analisis titrimetri.
Dalam sebuah uji darah sederhana untuk menentukan kadar ion logam, metode
analisis potensiometri langsung merupakan metode analisis yang tepat. Pengukuran
potensiometri langsung sangat berguna ntuk menetapkan aktivitas suatu spesies dalam suatu
campuran kesetimbangan, karena kesetimbangan tidak ‘dikacaukan’ oleh pengukuran itu.
Misalnya, pH suatu 0,10 F asam asetat dapat diukur dan konsentrasi ion hidrogen
(diperkirakan dari aktivitasnya) dijumpai sebesar 0,003M. Di pihak lain, jika larutan itu
ditirasi, kita akan menjumpai konsenrasi sebesar 0,10M. Titrasi menghasilkan informasi
stoikiometri mengenai jumlah total proton yang tersedia, sedangkan pengukuran langsung
memberikan aktivitas keseimbangan proton dalam larutan itu kapan saja. Hubungan
logaritma antara potensial dan aktivitas, menyebabkan potensiometri langsung biasanya
tidaklah begitu akurat sekali, namun untuk uji sederhana disebuah laboratorium dengan alat-
alat sebuah pH meter/voltmeter, titrator, dan sebuah elektroda standar kalomel jenuh serta
elektroda indikator, metode ini dirasakan cuckup tepat untuk digunakan. Keuntungan lain
dari potensiometri langsung adalah;
Proses berlangsung cepat
Biaya yang dikeluarkan tidak terlalu mahal
Mudah diatomasikan
Sifatnya tidak akan merusak sampel
Bagaimana anda menjelaskan rancangan analisis ion besi dengan metode potensiometri
langsung? Lengkapi dengan informasi yang cukup jelas baik dari segi instrumentasi maupun
prinsip dasar teoritis tenatang metode analisis ini.
Pengukuran potensiometri langsung memberikan metode cepat dan tepat untuk
menetapkan aktivitas dari anion dan kation yang berbeda-beda. Teknik ini hanya memerlukan
perbandungan dari potensial yang timbul dalam sel yang terdapat elektroda indikator dalam
larutan analit dengan potensial tersebut ketika dicelupkan pada satu atau lebih larutan
standard yang konsentrasi analitnya diketahui. Bila respon dari elektroda adalah spesifik
untuk analit, biasanya tidka diperlukan tahap pemisahan pendahuluan. Pengukuran potensial
langsung juga diadaptasi untuk aplikasi yang membutuhkan catatan dari analisis data secara
terus menerus.
Analisis potensiometri melibatkan sel elektrokimia yang terdiri dari elektroda
pembanding (reference electrode), dan elektroda indikator (indicator electrode). Untuk uji
darah sederhana ini, elektroda pembanding yang bisa digunakan adalah elektroda kalomel
jenuh (saturated calomel electrode/SCE). Elektroda ini banyak tersedia dipasaran dan
konsentrsi klorida tidak mempengaruhi harga potensial elektroda. Elektroda indikator
(indicator electrode) yang digunakan adalah elektroda selektif-ion, karena elektroda jenis ini
tidak hanya peka terhadap ion H+.
Elektroda jenis ini yang dapat digunakan adalah EDTA (ethylene diamin tetra acetid).
Alasan penggunaan elektroda ini adalah karena EDTA merupakan senyawa asam amino yang
secara luas dipergunakan untuk mengikat ion logam-logam bervalensi dua dan tiga. EDTA
membentuk kompleks kuat terutama dengan Mn (II), Cu (II), Fe (III), dan Co (III). Itulah
yang menyebabkan elektroda ini cocok untuk digunakan dalam uji darah sederhana.
Gambar di atas merupakan kerangka kerja yang akan dilakukan untuk melakukan uji darah
dengan analisis petensiometri langsung. Setelah alat disusun seperti gambar diatas, kita dapat
menghitung kadar ion logam dari larutan analit (sampel darah), dengan menggunakan
persamaan dibawah ini.
Esel = Eind – Ered – Ej
diturunkan dengan menggunakan persaman Nernst, menjadi;
Eind=L−0,0592n
pX ¿ L+¿ 0,0592n
log (ax)¿
pX=−log ( ax)=−Esel – (E j−Eref +L)
0,0592/n
karena besar potensial referensi, potensial jembatan garam, dan L konstan, variabel tersebut
dapat diganti menjadi sebuah konstants K, sehingga persamaan akhirnya menjadi;
Voltmeter
Elektroda pembanding (Eref)
Elektroda indikator (Eind)
Jembatan garam (Ej)
..... MV
Larutan analit
Sel analisis potensiometri untuk uji darah sederhana
pX=− log ( ax)=−Esel – K
0,0592 /n
E sel=K−0,0592n
p X
X merupakan kadar ion yang dicari, dalam hal ini merupakan kadar ion logam.