BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan -...

58

Transcript of BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan -...

Page 1: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,
Page 2: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

Salam Tabligh:Mencintai siapapun karena Allah adalahcinta yang paling tulus. Semangatnyaadalah memenuhi hak-hak orang-orangyang dicintai dan memberikan yangterbaik baginya. Harapannya adalahimbalan dari Allah berupa pahalakebahagiaan dan kebaikan duniaakherat. Semua yang dilakukandidedikasikan sepenuhnya untuk Allah.Subhanahu wa Ta’ala................ 3Tafsir al-Qur’an:Surat al-Baqarah ayat 54-57Nikmat dari Allah yang lain kepada BaniIsrail. Allah menyebutkan memberikandua nikmat lagi kepada Bani Israil, yaitulindungan awan dan makanan mannadan salwa. Ketika mereka berada dipadang pasir dalam perjalanan melarikandiri dari Mesir atau ketika terkurung digurun Sinai selama 40 tahun, merekamerasa sangat berat merasakan teriknyapanas matahari. Mereka mengadukepada Nabi Musa. Setelah Nabi Musaberdoa, Allah melindungi mereka denganawan. ............................................. 10

disain sampul: [email protected]

Ragam Isi

ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM

Penasehat Ahli: Drs. H. Muhammad Muqoddas, Lc., M.A., Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A., Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin, M.A.Pemimpin Umum: Agus Sukaca | Pemimpin Perusahaan: Ismail TS Siregar.Pemimpin Redaksi: Farid Bambang Siswantoro. Sidang Redaksi: Sutoto Jatmiko, Farid Setiawan, Arif Jamali Muis, Arief Budiman Ch.,Majelis Redaksi: Anhar Anshori, Ahmad Supriyadi, Agus Taufiqurrahman, Agus Kusnadi, Agus Tri Sundani, Ahmad Muttaqin, AhmadYani, Alfis Chaniago, Andy Dermawan, Fathurrahman Kamal, Imron Anhar, Kamiran Qomar, Kasiyarno, Khamim Zarkasih Putro,Marsudi Iman, Moh. Damami Zein, Muhammad Furqan, Muhammad Ziyad, Munichy B. Edrees, Najib Sudarmawan, NurudinTriwidiyanto,Okrisal Eka Putra, Risman Muhtar, Shobahussurur, Suhairy Ilyas, Sukirman, Syakir Jamaluddin, Syamsul Hidayat, Waharjani, Wijdanal-Arifin, Wikan Eko Pramuji, Yusuf A. Hasan., Zulbahri Sutan Bagindo.Kontributor Materi: dr. H. Agus Sukaca, M.Kes., Drs. H. M. Yusron Asrofie, M.A., Dr. H. Syamsul Hidayat, M.Ag., Dr. Mahli Z.Tago, M.Si., Drs. H. Zaini Munir Fadloli, M.Ag., Ruslan Fariadi, S.Ag., M.SI., Dr. H. Agung Danarta, M.Ag., dan lain-lain.Manajer Pemasaran dan Periklanan: Agus Budiantoro | Manajer Keuangan: Taufiqurrahman | Manajer Operasional danAdministrasi: Fitri T. Nugroho; Diterbitkan oleh: Majelis Tabligh PP Muhammadiyah. Alamat: Jl. KHA. Dahlan 103 Yogyakarta-55262telp. +62-274-375025 fax. +62-274-381031 HP. 081804085282, 085328877997, 085729844448. email: [email protected] bank: Bank Syariah Mandiri nomor: 0300126664 a.n. Berkala Tuntunan Islam MT PPM.

THE WAY OF LIFE

Rabbana dzalamna anfusana, wa in lamtaghfir lana wa tarkhamna lanakunanna

minal-khasirin.“Ya Tuhan kami, kami telah mendhalimi diri

kami sendiri, dan jika Engkau tidakmengampuni kami dan memberi rahmat

kepada kami, niscaya pastilah kamitermasuk orang-orang yang merugi.”

Tuntunan Akidah:Seputar JImat dan Perdukunan....................... 17Tuntunan Akhlak:Adab: Mempersiapkan diri ke Masjid .............. 24Ihsan kepada diri sendiri ............................... 30Tuntunan Ibadah:Seputar Puasa dan Zakat ..................................... 34Tuntunan Muammalah:Bisnis Valuta Asing ..................................... 46Syarah Hadits:Mengenal nama-nama lain Nabi Muhammad...... 53

membimbing dan mencerahkan

Page 3: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

4 Tuntunan ISLAM

Salam Tabligh

SYIRIKMEMPER-ILAH-KAN

MANUSIA

Pembaca yang budiman!

Di antara manusia ada yang men-jadikan sesama manusia sebagai

ilah-nya dan ada pula yang mengaku di-rinya sebagai ilah. Orang-orang Yahudimemper-ilah-kan ‘Uzair, dan orang-orang Nashrani memper-ilah-kan ‘Isaputera Maryam. Orang-orang alim danpara rahib juga mereka jadikan sebagaituhan. Fir’aun, seorang raja di masa NabiMusa ‘alaihissalam, berani menyatakandirinya sebagai ilah.

Kisah-kisah tersebut diceritakan da-lam al-Qur’an sebagai bahan pelajaranbagi kita agar dapat memurnikan tauhiddan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik, dosa yang bila sampai terbawa matisebelum bertobat tidak diampuni Allah.Karena kasih sayang-Nya, Allah menun-jukkan kesalahan-kesalahan ummatterdahulu kepada kita agar jangan sampaiterjerumus seperti mereka.Orang-orang Yahudi berkata: “Uzairitu anak Allah” dan orang-orangNashrani berkata: “Al-Masih itu anakAllah”. Demikian itu ucapan merekadengan mulut mereka, mereka meniru

perkataan orang-orang kafir terda-hulu. Mereka dilaknati Allah, bagai-mana mereka sampai berpaling? Mere-ka menjadikan orang-orang alimnyadan rahib-rahib mereka sebagai tuhanrabb selain Allah dan juga (memper-tuhankan) al-Masih putera Maryam,padahal mereka tidak disuruh kecualiuntuk menyembah ilah yang satu, ti-dak ada ilah selain Dia. Maha suciAllah dari apa apa yang mereka seku-tukan. (Qs. at-Taubah/9: 30)

Kekaguman orang-orang Yahudikepada ‘Uzair –orang shaleh yang men-jadi guru Musa ‘Alaihissalam – diaktuali-

Sikap orang-orangYahudi dan Nashrani

dalam memperlakukanorang alim dan rahib-nya,

ternyata dilakukan pulaoleh sebagian orang-orangIslam pada jaman ini. Kitabisa menyaksikan orang-

orang yangmemperlakukan ulama

atau kyai secaraberlebihan.

Page 4: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

5Edisi 19/2015

sasikan dalam bentuk yang sangat berle-bihan hingga melebihi hak-haknya seba-gai manusia. Ia dianggap sebagai ‘anakAllah’ dan diperlakukan sebagai tuhan.Hal yang sama dilakukan oleh orang-orang Nashrani terhadap ‘Isa puteraMaryam, yang dikatakan sebagai “anakAllah”. Mereka menyebutnya dengan“Tuhan Anak”.

‘Uzair dan ‘Isa tentu sangat tidak se-nang dengan sebutan ‘anak Allah’ itu. Be-liau berdua adalah orang-orang shalehyang sangat paham dengan hak Allah,sehingga tidak mungkin mengabaikannya.Dalam surah al-Maidah ayat 116-117Allah berfirman: Dan (ingatlah) ketikaAllah berfirman:”Hai ‘Isa putera Mar-yam, adakah kamu mengatakan ke-pada manusia: ’Jadikan aku dan ibu-ku sebagai dua ilah selain Allah?. ‘Isamenjawab: ‘Maha Suci Engkau, tidak-lah patut bagiku mengatakan apayang bukan hakku. Jika aku pernahmengatakan maka tentulah Engkaumengetahui apa yang ada pada dirikudan aku tidak mengetahui apa yangada pada diri Engkau. SesungguhnyaEngkau Maha Mengetahui perkarayang ghaib. Aku tidak pernah menga-takan kepada mereka kecuali apayang Engkau perintahkan kepadaku,yakni: “Sembahlah Allah, Tuhankudan Tuhanmu sekalian”, adalah akumenjadi saksi terhadap mereka se-lama aku berada di antara mereka.Maka setelah Engkau wafatkan aku,Engkaulah yang mengawasi mereka.Dan Engkau adalah Maha Menyaksi-kan atas segala sesuatu.

Allah menegaskan kekafiran orang-orang yang mempertuhankan ‘Isa.Sungguh telah kafir orang-orang yangberkata: “Sesungguhnya Allah ituadalah al-Masih putera Maryam”.Padahal al-Masih sendiri berkata:“Wahai Bani Israil, sembahlah Allah,Tuhanku dan Tuhanmu!” (Qs. al-Maidah/5: 72)

Kekaguman yang berlebihan atasmanusia menggelincirkan seseorang padasikap kultus individu yang muaranyaadalah ta’aluh kepadanya. Orang-orangYahudi dan Nashrani juga mengagumiorang-orang alim dan rahib-rahib diantara mereka melebihi batas. Dipatu-hinya ajaran-ajaran orang-orang alim danrahib-rahib itu sepenuhnya tanpa memi-kirkan apakah benar atau salah. Bahkanandaikata mereka tahu yang diajarkantidak sesuai dengan ketentuan Allah, me-reka tetap saja menaatinya. Mereka men-jadi muqallid atau orang yang melaku-kan perbuatan taqlid (menirukan seutuh-nya) kepada orang alim atau rahib-nya.

Bukan Monopoli Yahudi-Nasrani SajaPerlakuan kaum Yahudi dan Nashrani

kepada orang alim dan para rahibnyarupanya terjadi pula di kalangan ummatIslam terhadap ulamanya. Ada yangmemperlakukan ulama atau kyai secaraberlebihan. Mengikuti ajarannya meski-pun tidak sesuai dengan al-Qur’an danas-Sunnah.

Ulama memang memiliki peran pen-ting dalam membimbing kehidupan ber-agama ummat Islam. Kita harus meng-hormati dan mentaati sepanjang yang

Page 5: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

6 Tuntunan ISLAM

mereka ajarkan sesuai dengan al-Qur’andan as-Sunnah al-maqbulah. Ajaranyang bertentangan wajib ditolak, apalagisampai mengajak bermaksiat kepadaAllah. Belajar harus kita lakukan tetapitidak boleh taklid.

Dalam belajar kita harus bersikapkritis. Apapun yang kita pelajari haruslahdianalisa terlebih dahulu, diperbandingkandengan keyakinan-keyakinan yang telahkita bangun, dan yang lebih utama dinilaiberdasarkan kitabullah al-Qur’an danSunnah Rasul-Nya. Pelajaran dari ulamamanapun atau dari siapapun, setelahmenjadi amalan sepenuhnya menjaditanggungjawab pelaku. Setiap perbuatan–baik atau buruk– menimbulkan dampakmasing-masing yang berbeda. Perbuatanbaik memberi manfaat dan pahala, se-dang perbuatan buruk menimbulkanmudarat dan dosa. Setiap orang diberi-kan wewenang memilih dan memutuskanperbuatan apa yang hendak dilakukan.

Kita boleh belajar dan mendapatkaninformasi dari siapa saja. Tetapi kalausudah berniat mau bertindak, bukanorang lain yang memutuskan. Niat adapada diri masing-masing orang. Kitamemiliki kuasa penuh memilih memutus-kan melakukan apa. Orang lain tidak bisamengintervensi. Pada setiap pilihan ber-laku hukum: “Maka barangsiapa mela-kukan perbuatan baik meskipun sedi-kit ia akan melihat akibatnya, dan ba-rangsiapa yang melakukan perbuatanburuk meskipun sedikit ia akan me-lihat akibatnya” (QS az-Zalzalah/99: 7-8). Ketentuan Allah telah berlaku tanpaada yang kuasa merubah, setiap kebaikan

dibalas dengan kebaikan, dan setiapkeburukan dibalas dengan keburukan.

Seseorang tidak menanggung dosayang dilakukan oleh orang lain. Bila Andamelakukan saran orang lain -sesuatu yangternyata keliru- dan Anda mengalamikerugian besar akibat perbuatan Andatersebut, Anda tidak boleh menimpakansepenuhnya kesalahan terhadap sangpemberi saran. Anda menjadi penang-gung jawab atas setiap tindakan apapunyang Anda lakukan. Oleh karena itu,Andalah yang seharusnya memegangkendali penuh atas setiap pilihan perbu-atan yang Anda putuskan. Segala macammasukan dari orang lain hanyalahberfungsi memperkaya wawasan agarmampu memutuskan dengan tepat benar.

Tetapi harus diakui bahwa pengaruhorang lain dalam proses pengambilankeputusan tetap besar, terutama penga-ruh orang-orang dekat. Rasulullah SAWmemperingatkan bahwa seseorang dipe-ngaruhi oleh agama orang-orang dekat-nya. Beliau bersabda: “Seseorang itutergantung agama teman dekatnya,maka perhatikanlah siapa yang men-jadi temannya”. (Hadits RiwayatAhmad, Tirmidzi, dan Abu Daud dari AbuHurairah). Berteman adalah kebutuhanhidup untuk saling bertukar pikiran,berbagi manfaat dan saling mencintai.Pertemanan terbaik adalah yang dilaku-kan karena Allah. Aktualisasinya, apa-bila teman kita mengabaikan Allah, wa-jiblah kita mengingatkan. Kalau tidakmau, maka pertemanan harus segeradiakhiri. Bertemu karena Allah, perpisahpun karena-Nya.

Page 6: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

7Edisi 19/2015

Konsekuensi bertauhid dengan mem-persaksikan bahwa tidak ada ilah ke-cuali Allah adalah menjadikan Allahsebagai satu-satunya pertimbangan dalammemutuskan setiap apa yang mau kitalakukan. Faktor lain boleh memberikanpengaruh hanya bila sejalan dengan Allah.Begitu pikiran kita menemukan sesuatuyang tidak sejalan, segera ber-istighfardan menjauhkan diri darinya.

Orang-orang Yahudi dan Nashrani ter-jerumus dalam memper-ilah-kan orang-orang alim dan rahib-rahib merekakarena kehilangan daya kritisnya dalammenilai setiap petunjuk dan saran yangdberikan. Mereka tidak menjadikan kitabTaurat maupun Injil sebagai pembedaantara yang benar dan salah. Apapun yangdisarankan diikuti, meskipun bermaksiatkepada Allah. Dianggapnya sebagai jalanterbaik yang harus dilaluinya. PengaruhAllah mereka kesampingkan, orang alimdan rahib mereka kedepankan.

Sikap orang-orang Yahudi dan Nash-rani dalam memperlakukan orang alimdan rahib-nya, ternyata dilakukan pulaoleh sebagian orang-orang Islam padajaman ini. Kita bisa menyaksikan orang-orang yang memperlakukan ulama ataukyai secara berlebihan. Kata-katanyabak titah yang harus dilaksanakan tanpareserve. Seakan tidak ada ruang untukberpikir mencerna ajarannya. Semua ha-rus diterima apa adanya, meskipun tidaksejalan dengan al-Qur’an dan as-Sunnah. Mereka membabi buta atauber-taqlid dalam mengikutinya. Bahkanketika ada yang mengingatkan bahwayang mereka lakukan tidak sesuai dengan

al-Qur’an dan as-Sunnah, mereka tidakmau menggubris dan bahkan ada yangmarah. Manusia telah menjadikan oranglain sebagai ilah selain Allah pada saatmemilih melakukan ajaran, saran, mau-pun perintahnya meskipun diketahuibertentangan dengan petunjuk Allah.

Seorang pegawai telah menjadikanbosnya sebagai ilah ketika ia menaatisegala perintahnya dan memenuhi semuapermintaannya tanpa reserve. Misalnya,sang bos memerintahkannya berpakaiantidak menutupi sebagian auratnya padahalia tahu Allah memerintahkan menutupi-nya. Memilih melaksanakan perintah bosyang bertentangan dengan perintah Allahadalah sikap menyekutukan Allah denganbos. Ia telah menyingkirkan Allah dalamhal berpakaian.

Ilah Keluarga, Ilah Bisnis dan HobiOrang-orang yang Anda cintai bisa

menjadi ilah Anda saat Anda memilihmelakukan permintaannya untuk mela-kukan sesuatu yang dimurkai Allah. Sese-orang yang mau diajak berbuat zina olehkekasihnya untuk membuktikan cintanya,telah menjadikan kekasihnya lebih berpe-ngaruh daripada Allah. Memilih mengikutikekasih berbuat maksiat kepada Allahberarti mengabaikan Allah. Ia telah mem-perlakukan kekasihnya menjadi ilah selainAllah. Seorang suami yang mau melaku-kan apa saja demi isterinya, termasukperbuatan maksiat kepada Allah sepertimenipu, mencuri, korupsi, dan merampoktelah menjadikan cintanya kepada isterinyamelebihi cintanya kepada Allah. Isterinyatelah menjadi ilah-nya selain Allah.

Page 7: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

8 Tuntunan ISLAM

Dalam urusan cinta, Allah harus diurutan nomor satu! Yang lain boleh dicintaidi bawah cintanya kepada Allah.Katakanlah: “Jika bapak-bapakmu,anak-anakmu, saudara-saudaramu,isteri-isterimu, keluargamu, harta ke-kayaan yang kamu usahakan, perda-gangan yang kamu khawatir kerugi-annya, dan rumah-rumah tempat ting-gal yang kamu sukai, lebih kamu cintaidaripada Allah dan Rasul-Nya sertaberjihad di jalan-Nya, maka tunggu-lah sampai Allah mendatangkan kepu-tusan-Nya.” Dan Allah tidak memberipetunjuk kepada orang-orang fasik.(Qs at-Taubah/9: 24)

Semuanya boleh dicintai sepanjangsejalan dengan cintanya kepada Allah,Rasul-Nya, dan berjihad di jalan-Nya.

Mencintai orang tua wajib! Tetapi ha-rus dalam kerangka cinta kepada Allah.Birrul walidain dengan berbakti, ber-kata-kata baik dan lembut, memenuhipanggilan dan permintaannya, tidak mem-bentak adalah hal-hal yang harus kita la-kukan. Kita hanya tidak boleh memenuhiajakan keduanya untuk menyeru ilahselain Allah. Dalam hal ilah, tidak adakompromi, hanya ada satu Allah semata.

Mencintai anak, saudara, isteri, kelu-arga, juga harus. Semuanya tetap dalamkerangka cinta kepada Allah! Merekatidak boleh menghadirkan ilah di sisiAllah, apalagi bertahta menjadi ilah selainAllah di dalam hati. Menerima ajakan danpermintaan mereka untuk melakukan hal-hal yang dibenci Allah termasuk bagianmenjadikan mereka sebagai ilah disamping Allah.

Terhadap usaha atau bisnis, rumah,kendaraan boleh pula dicintai. Tetapi ke-semuanya dilakukan untuk mempertebalcintanya kepada Allah. Bisnis dicintai agarberjalan dengan baik dan menjadi salurancurahan rezeki dari Allah SWT. Rezekiyang melimpah mempermudah: (1) pelak-sanaan ibadah yang memerlukan biaya,seperti: haji, umrah, zakat, infak, sedekah,qurban; (2) pelaksanaan tugas jihad, se-perti: berdakwah, membangun saranakemaslahatan ummat, membantu kaumdhu’afa; (3) pelaksanaan tugas keluarga,seperti: memberikan nafkah isteri, anak-anak, mendidik anak-anak, menikahkananak, dan lain-lain.

Rumah dicintai agar terawat, bersih,indah, dan rapi sehingga keluarga merasaaman dan nyaman berada di dalamnya.Ditingkatkan pula manfaatnya bagi ling-kungan dengan menjadikannya sebagaitempat pengajian dan kegiatan kemasya-rakatan. Kendaraan dicintai dengan me-rawatnya agar senantiasa dalam keadaanprima dan bersih sehingga memperlancarmobilitas kegiatan amal shaleh sehari-hari.Semuanya harus mendukung aktualisasicinta kepada Allah sebagai yang palingutama. Jangan sampai mencintai bisnis,rumah dan kendaraan sampai melupakanhak-hak Allah.

Orang-orang yang mencintai bisnismelebihi Allah dan Rasul-Nya: berbisnisdengan cara-cara yang tidak diridhaiAllah seperti mengurangi timbangan dantakaran, tidak jujur, menutup-nutupikecacatan komoditas, tidak memenuhihak-hak tenaga kerja; tidak membayarzakat, pada waktunya shalat tidak segera

Page 8: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

9Edisi 19/2015

melaksanakan shalat; melalaikan hak-hakorang lain seperti lupa mengunjungi orangtua, lupa bersilaturrahim, tidak memper-hatikan pendidikan anak, dan lain-lain.Orang-orang yang mencintai rumahnyamelebihi Allah dan Rasul-Nya: rumahnyadijadikan megah dan indah denganmengesampingkan pembiayaan pelaksa-naan ibadah-ibadah utama. Rumahnyamewah tetapi belum menganggarkanuntuk haji dan umrah, di hara raya qurbantidak berkurban, tidak membayar zakat,jarang berinfak dan sedekah, tidakmembantu tetangganya yang kelaparan,tidak menyantuni anak-anak yatim yangada di sekitarnya.

Meletakkan Allah pada tingkatan cintayang paling tinggi tidak membuat cintakepada orang tua, anak, isteri, suami,saudara, maupun keluarga berada padakualitas cinta yang rendah. Yang terjadijustru sebaliknya, cinta yang didasarikarena Allah menjadikan kualitas cintanyasangat tinggi. Allah memberikan petunjuklewat al-Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya,bagaimana membangun hubungan yangpenuh cinta dengan mereka.

Ajaran Islam telah menetapkan hak-hak orang tua, anak, isteri, suami, sau-dara, keluarga, tetangga, anak yatim, ibnusabil, orang lewat, sesama muslim, danlain-lain. Kewajiban kita adalah meme-nuhi hak-hak mereka atas kita. PeranAnda menjadi orang tua bagi anak-anakAnda, menjadi anak bagi orang tua Anda,menjadi suami bagi isteri Anda, menjadiisteri bagi suami Anda, menjadi saudarabagi saudara-saudara Anda, menjadibagian dari keluarga Anda.

Mencintai siapapun karena Allahadalah cinta yang paling tulus. Sema-ngatnya adalah memenuhi hak-hakorang-orang yang dicintai dan memberi-kan yang terbaik baginya. Harapannyaadalah imbalan dari Allah berupa pahalakebahagiaan dan kebaikan dunia akherat.Semua yang dilakukan didedikasikansepenuhnya untuk Allah. Dijaganya agarcintanya kepada orang lain memperkuatcintanya kepada Allah, dan cintanyakepada Allah memberkahi semuacintanya. Diyakininya bahwa Allah pastimemberi imbalan yang baik bagi yangsenang menjalani petunjuk-Nya.

Marilah kita perkuat pengaruh Allahatas hubungan kita dengan siapapun.Segera kenali setiap hubungan yang ber-potensi memperlemah pengaruh Allahatas diri kita, sesegera mungkin akhiri danmohon ampun. Ingatlah: setiap duduktahiyat dalam shalat, Allah memberikankesempatan memperbaharui tauhid kita.Wallahu a’lam.

Wassalamu’alaikum wr. wb.Yogyakarta, 10 Pebruari 2015

Agus [email protected]

Maklumat dari REDAKSI

Assalamu’alaikum wr.wb. Redaksi berkalaTuntunan ISLAM menerima tulisan dari parapembaca untuk tema-tema: Akidah, Akhlaq,

Ibadah, Muammalah dan Syarah Hadits.Panjang dan isi tulisan menyesuaikan dengantulisan yang sudah dimuat dalam edisi 1-19.

Tulisan dikirim ke alamat:[email protected]

Harap disertakan keterangan identitas penulisdan nomor rekening bank.

Untuk tulisan yang akan dimuat, akan dilakukankorespondensi via e-mail. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Page 9: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

10 Tuntunan ISLAM

Tafsir al-Qur’an

SURAT AL-BAQARAH 54-57

KEINGKARAN DAN HUKUMANBAGI BANI ISRAIL

Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku,sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamutelah menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertaubatlahkepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal ituadalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; makaAllah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang MahaPenerima taubat lagi Maha Penyayang." (54) Dan (ingatlah), ketikakamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamusebelum kami melihat Allah dengan terang", karena itu kamu disambarhalilintar, sedang kamu menyaksikannya. (55) Setelah itu Kamibangkitkan kamu sesudah kamu mati, supaya kamu bersyukur. (56)Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu"manna" dan "salwa". Makanlah dari makanan yang baik-baik yangtelah Kami berikan kepadamu. Dan tidaklah mereka menganiayaKami, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.(57). [Qs. al-Baqarah/2: 54-57]

Page 10: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

11Edisi 19/2015

Pada ayat 54 surat al-Baqarah, Allahmenjelaskan bagaimana cara taubat yangharus dilalui oleh Bani Israil yang telahmelakukan kesalahan yang sangat besar,yaitu menjadikan patung anak sapi seba-gai tuhan dan menyembahnya. Cara tau-batnya adalah dengan membunuh diri sen-diri. Sebuah cara bertaubat yang sangatberat dan keras.

Pada ayat-ayat sebelumnya (ayat 49-53), telah dijelaskan bagaimana NabiMusa as diutus oleh Allah untuk memim-pin dan membebaskan Bani Israil darikekejaman Fir’aun dan bala tentaranyayang telah menyiksa dan memperbudakmereka, bahkan menyembelih setiapanak laki-laki mereka yang baru lahir.Tapi sayangnya, pertolongan Allah yangsangat besar dan luar biasa itu cepat dilu-pakan oleh Bani Israil. Padahal mukjizatbesar telah diperlihatkan oleh Allah me-lalui Nabi Musa, untuk menyelamatkanBani Israil dari kejaran Firaun dan balatentaranya, diantaranya terbelahnya lautMerah sehingga membentanglah jalan ra-ya yang menyelamatkan mereka menye-berang ke Sinai dan membinasakanFiraun dan bala tentaranya yang tengge-lam di lautan itu, karena kembali mengatupketika mereka sedang berada di tengah-tengahnya.

Ketika Nabi Musa AS dipanggil Allahke Bukit Thursina selama empat puluhmalam, untuk menerima wahyu kitabTaurat, Bani Israil tidak sabar menunggukitab suci itu. Mereka segera melupakanNabi Musa dan ajaran tauhidnya, danmengikuti ajakan As-Samiri untuk mem-buat patung anak sapi dari emas lalu

menyembahnya. Namun demikian, Allahmasih memberi maaf kepada mereka,karena Allah adalah Maha Penerimataubat lagi Maha Penyayang, karenanyadiharapkan mereka dapat menyadaribetapa banyak nikmat Allah yang harusdisyukuri.

Dan (ingatlah), ketika Musa berkatakepada kaumnya: "Hai kaumku, se-sungguhnya kamu telah menganiayadirimu sendiri karena kamu telah men-jadikan anak lembu (sembahanmu),maka bertaubatlah kepada Tuhanyang menjadikan kamu dan bunuhlahdirimu. Hal itu adalah lebih baik ba-gimu pada sisi Tuhan yang menja-dikan kamu; maka Allah akan mene-rima taubatmu. Sesungguhnya DialahYang Maha Penerima taubat lagi Ma-ha Penyayang." (Qs. al-Baqarah/2: 54)

Pada ayat 54 itu disebutkan salah satunama Allah, yaitu al-Bari’ ( ).Bertobatlah kepada Tuhan Yang Men-jadikan kamu . MenurutIbnu Katsir, penyebutan kata ila Bari-’ikum ( ) pada ayat ini menun-jukkan betapa besarnya dosa yang telahmereka lakukan, yaitu mempersekutukanAllah (yang telah menciptakan mereka)dengan sebuah patung anak sapi (TafsirIbnu Katsir, I: hlm. 401)

Page 11: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

12 Tuntunan ISLAM

Nabi Musa menyuruh mereka ber-taubat dengan cara yang tidak biasa, yaitumembunuh diri sendiri. Jika dipahamisecara harfiah, taubat dengan cara bunuhdiri itu menimbulkan pertanyaan; Bukan-kah taubat itu dimaksudkan untuk mem-perbaiki diri, dengan kembali ke jalanyang benar setelah menyadari dan menye-sali kesalahan-kesalahan yang telah dila-kukan. Setelah meminta ampun kepadaAllah SWT, seseorang yang sudah kem-bali ke jalan yang benar dianjurkan untukmemperbanyak perbuatan baik agar ke-salahan-kesalahan masa lalunya tertutupi.Tentu tujuan memperbaiki diri itu tidakakan dapat diwujudkan kalau cara tau-batnya dengan membunuh diri.

Bagi yang memahami secara harfiah,tidak peduli dengan keberatan tersebut.Memang demikianlah cara bertaubat yangdiperintahkan Allah untuk mereka. Caraapapun yang diminta harus dilakukan,termasuk dengan membunuh diri sendiri.Membunuh diri berdasarkan perintahAllah, sebagai cara bertobat, tidak samahukumnya dengan bunuh diri karena putusasa. Untuk yang terakhir ini pelakunyadinyatakan kafir dan kekal di dalam nera-ka untuk selama-lamanya.

Sayyid Quthub, dalam Fi ZhilalilQur’an, menyebutkan jika tidak bisa di-peringatkan lagi dengan kata-kata, harusdilakukan secara fisik. Inilah pendidikanyang keras untuk Bani Israil yang mela-kukan kemungkaran yang sangat besar:menyembah patung anak sapi ketika di-tinggal pergi Nabi mereka (Fi ZhilalilQur’an, I: hlm. 71)

Sebagian menafsirkan bahwa bunuhdiri itu tidak dilaksanakan sendiri, melain-

kan mereka semua yang terlibat menyem-bah patung anak sapi, saling membunuhsatu sama lain. Sementara bagi yang ke-beratan bertaubat dengan cara bunuh diritersebut, karena bertentangan denganprinsip umum taubat, yaitu memperbaikidiri dengan cara kembali ke jalan yangbenar, mereka menafsirkan bahwa carataubatnya adalah tetap setia dan patuhkepada Nabi Musa AS serta tidak terlibatmenyembah patung anak sapi membunuhsaudaranya sendiri yang bersalah. BarulahAllah kemudian memaafkan dan mene-rima taubat mereka.

Dalam syariat Islam yang dibawa olehNabi Muhammad SAW, taubat denganbunuh diri itu tidak ada lagi. Hal Ini adalahsemacam rukhsah (keringanan) yangdiberikan bagi umat Nabi akhir zaman ini.Salah satu dari doa-doa dalam surat al-Baqarah ayat 286 berisi permohonanagar Allah tidak memberi beban yangtidak sanggup dipikul, sebagaimanabeban berat yang diberikan kepada umatsebelumnya.

Ya Tuhan kami, janganlah Engkaubebankan kepada kami beban yangberat sebagaimana Engkau bebankankepada orang-orang sebelum kami(Qs. al-Baqarah/2: 286)

Sebagian mufassir mengambil contohbahwa beban berat itu adalah sebagai-mana taubat dengan cara bunuh diri yangdijelaskan pada ayat 54, walaupun padaayat 286 itu tidak disebutkan beban beratmana yang dimaksud.

Page 12: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

13Edisi 19/2015

Menurut Ibnu Katsir, dengan mengu-tip riwayat Ibnu Ishaq, orang yang memi-sahkan diri dengan Harun dan tidak ikutmenyembah patung anak sapi berjumlah70 orang. Apakah yang selamat hanya70 orang, sementara lainnya mati semua?Menurut sebagian mufassir, setelah per-tobatan dilaksanakan, Allah menerimataubat mereka, dan memerintahkan Musauntuk menghentikannya, sehingga seba-gian selamat dari kematian.

Kaum yang RewelKarena bermaksud akan kembali lagi

ke Bukit Thursina, maka Nabi Musamembawa 70 orang yang tidak terlibatdalam penyembahan patung anak sapi ituke sana. Tapi, ternyata sebagian dari me-reka menyatakan tidak akan membe-narkan ucapan Nabi Musa, bahwa Tauratitu adalah benar-benar Kitab yang difir-mankan Allah dan didengar sendiri olehMusa, sebelum mereka dapat melihatAllah secara nyata. Mereka menuntutuntuk dapat melihat Allah sebagai buktikebenaran Kitab Taurat yang dikatakanNabi Musa itu. Mereka meminta sesuatuyang tidak mungkin, sehingga Allah me-merintahkan halilintar untuk menyambarmereka, sebagaimana disebutkan dalamayat 55.

Dan (ingatlah) ketika kamu berkata:“Hai Musa, kami tidak akan berimankepadamu sebelum kami melihat Allahdengan terang”, karena itu kamu di-

sambar halilintar, sedang kamu me-nyaksikan. (Qs. al-Baqarah/2: 55)

Mereka tidak dapat meninggalkancara berfikir materialismenya, tidak dapatmempercayai sesuatu yang bersifat ghaib.Padahal Allah sudah memperlihatkan ke-kuasaan-Nya dengan beberapa mukjizatkepada Nabi Musa, seperti tongkat beru-bah menjadi ular, laut yang terbelah,sekarang mereka meminta sesuatu yangtidak mungkin dipenuhi oleh Allah.

Menurut Muhammad Abduh, dalamTafsir Al-Manar, permintaan Bani Israiluntuk melihat Allah ini tidak ada hubung-annya dengan penyembahan patung anaksapi. Penyebabnya adalah sifat dengkidari sebagian mereka. Sebagian merekaitu mengatakan, kenapa hanya Musa danHarun saja yang mendapatkan firmanAllah, sedangkan mereka tidak.

Mereka juga menyatakan bahwanikmat Allah diberikan kepada bangsaIsrail adalah lantaran Ibrahim dan Ishaq.Oleh sebab itu harus meliputi seluruhbangsa Israil, bukan hanya Musa danHarun semata. Mereka juga mengatakankepada Musa, bahwa Musa tidaklahlebih utama dari mereka, sehingga tidakberhak lebih tinggi dan memimpin kamitanpa keistimewaan. Mereka tidak akanberiman kepada Musa sebelum merekajuga dapat melihat Allah secara nyata.

Untuk memenuhi permintaan itu, laluNabi Musa membawa mereka ke suatutempat. Seketika datanglah api (halilintar)menyambar mereka. Peristiwa ini disak-sikan pula oleh kelompok lain yang tidakikut menuntut melihat Allah. Cerita inidikutip oleh Muhammad Abduh dari Al-

Page 13: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

14 Tuntunan ISLAM

Kitab. Bagaimana persisnya terjadinyaperistiwa itu, Allahu a’lam. Yang jelas,Allah menyebutkan bahwa mereka yangmenuntut hal yang mustahil itu (melihatAllah) dihukum oleh Allah. (Sayyid Qutb,Fi Zhilalil Qur’an, I: hlm. 321).

Melalui ayat-ayat ini, sesungguhnyaAllah menyuruh kita mengambil hikmahdari kesombongan Bani Israil, antara lain:pertama, mereka memanggil Nabi Musatanpa rasa hormat sedikitpun dengan ha-nya menyebut “hai Musa”, padahalMusa adalah Nabi dan pemimpin yangtelah berjasa menyelamatkan mereka darikekejaman Fir’aun. Kedua, mereka me-nantang untuk dapat melihat Allah secaranyata. Padahal, jangankan melihat Allah,melihat matahari pun mereka tidak akansanggup. Betapa banyak tanda-tandakekuasaan Allah yang sudah diperlihatkankepada mereka, khususnya dalam per-juangan membebaskan diri dari Fir’aun,tetapi mereka malah melampaui batas,sehingga dijatuhi hukuman: Allah meme-rintahkan halilintar menyambar mereka.

Bani Israil yang disambar halilintar itumati semua. Melihat hal itu, menurut As-Saddi sebagaimana dikutip Ibnu Katsir(I: 404), Nabi Musa menangis dan me-mohon kepada Allah, “Ya Tuhan, apayang akan saya katakan kepada BaniIsrail jika saya kembali nanti menemuimereka, orang-orang pilihan mereka su-dah Engkau binasakan”

Dari do’a Nabi Musa itu, dapat dipa-hami bahwa selain 70 orang itu masih adaBani Israil yang tersisa. Jadi, sebagaimanadisebutkan Ibnu Katsir mengutip As-Saddi,tatkala proses saling bunuh terjadi sebagai

bentuk pertobatan, sehingga jasad-jasadbergelimpangan, Nabi Musa dan Harunberdoa kepada Allah: “Ya Tuhan kami,Engkau telah membinasakan Bani Israil, YaTuhan kami, sisakanlah, sisakanlah.” LaluAllah memerintahkan mereka untukmeletakkan pedang dan menerima taubatmereka (Ibnu Katsir, I: 402)

Manna wa Salwa

Setelah itu Kami bangkitkan kamusesudah mati, supaya kamu bersyukur(Qs al-Baqarah/2: 56)

Ayat ini menjelaskan tentang keadaanBani Israil yang disambar halilintar di atas.Setelah Nabi Musa berdoa, Allah meng-hidupkan mereka kembali, satu persatumereka bangun dan saling berpandangan.

Sebagian mufassir memahami kata“mati” dalam ayat ini tidak sebagai matiyang sebenarnya, yakni berpisahnya nya-wa dari raga, tetapi dalam arti pingsan.Sebab, keadaan orang tidur disebut da-lam hadis sebagai mati juga. Secara baha-sa, kedua-duanya bisa dipahami. Namun,jika dipahami sebagai pingsan, makaperistiwa itu menjadi sangat biasa. Seba-liknya, jika mati betul dan kemudian dihi-dupkan kembali, maka peristiwa itu men-jadi luar biasa. Sekiranya orang yang se-lamat dari hukuman penyembahan patunganak sapi itu mati semua, tentu Bani Israilmenjadi punah. Maka beruntunglah, Allahmenghidupkan mereka kembali. Inilahyang harus disyukuri oleh Bani Israil.

Lain lagi menurut Muhammad Abduh,yang dimaksud dibangkitkan dalam ayat

Page 14: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

15Edisi 19/2015

ini adalah diperbanyaknya anak ketu-runan Bani Israil. Setelah kematian akibatdisambar halilintar dan sebab lain, dikha-watirkan keturunan Bani Israil akan pu-nah. Maka Allah lalu memberi keturunanyang banyak kepada Bani Israil yangtersisa, sehingga dapat membentuk satubangsa. Hal ini agar mereka dapat ber-syukur atas nikmat yang telah diberikankepada nenek moyang mereka, sehinggamereka terlepas dari azab yang ditim-pakan Allah karena kekufuran mereka.(M. Rasyid Ridha, Tafsir Al-Manar I:hlm 267).

Dan Kami naungi kamu dengan awan,dan Kami turunkan kepadamu“manna” dan “salwa”. Makanlahdari makanan yang baik-baik yangtelah Kami berikan kepadamu. Dantidaklah mereka menganiaya Kami,akan tetapi merekalah yang meng-aniaya diri mereka sendiri (Qs. al-Baqarah/2: 57)

Pada ayat di atas, disebutkan nikmatdari Allah yang lain kepada Bani Israil.Allah menyebutkan memberikan dua nik-mat lagi kepada Bani Israil, yaitu lindunganawan dan makanan manna dan salwa.Ketika mereka berada di padang pasirdalam perjalanan melarikan diri dariMesir atau ketika terkurung di gurunSinai selama 40 tahun, mereka merasasangat berat merasakan teriknya panasmatahari. Mereka mengadu kepada Nabi

Musa. Setelah Nabi Musa berdoa, Allahmelindungi mereka dengan awan.

Kemudian, ketika Bani Israil kesulitanmakanan, mereka mengadu lagi kepadaNabi Musa. Nabi Musa berdoa lagi ke-pada Allah, maka Allah mengirimkanmakanan yang disebut manna dan sal-wa. Menurut Ash-Shabuni dalam Shaf-wah at-Tafsir, manna adalah sejenismadu yang dijadikan minuman setelahdicampur air. (Shafwah at-Tafsir I: 60).Menurut Quraish Shihab, manna adalahbutiran-butiran berwarna merah yang ter-himpun pada dedaunan, yang biasanyaturun saat fajar menjelang terbitnya mata-hari. Menurut Thahir bin Asyur, yangdikutip Quraish Shihab, manna adalahsatu bahan semacam lem dari udara yanghinggap di dedaunan mirip dengan gan-dum yang basah. Rasanya manis bercam-pur asam, berwarna kekuningan. Banyakditemukan di wilayah Turkishtan danbeberapa tempat lain. Ia baru ditemukandi Sinai sejak Bani Israil tersesat di sana(Tafsir Al-Misbah, I: hlm. 196)

Sedangkan salwa, menurut Ash-Shabuni, adalah sejenis burung mirip as-samani yang lezat dagingnya (Shafwatat-Tafsir, I: hlm. 60). Menurut QuraishShihab, salwa adalah sejenis burung pu-yuh yang datang berbondong-bondong,yang berhijrah dari satu tempat, yang de-ngan mudah ditangkap untuk disembelihdan dimakan. Burung itu mati apabila men-dengar suara guntur, karena itu merekaberhijrah mencari daerah-daerah bebashujan (Tafsir al-Misbah, I: hlm 196).

Allah menyuruh mereka memakanmakanan yang baik-baik dari rezeki yang

Page 15: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

16 Tuntunan ISLAM

telah dilimpahkan-Nya kepada mereka,dan mengingatkan mereka untuk tidak lagiberbuat dlalim. Setiap makanan yang di-konsumsi, disamping halal harus meme-nuhi kriteria baik (thayyibah), sebagai-mana firman Allah berikut.

Dan makanlah makanan yang halallagi baik dari apa yang telah Allah re-zekikan kepadamu. Dan bertakwalahkepada Allah yang kamu beriman ke-pada-Nya (Qs. al-Maidah/5: 86)

Baik buruknya suatu makanan (danminuman) ditentukan oleh hiegenisnyamakanan tersebut. Selain itu, kesesuaiandengan keadaan fisik orang yang mema-kannya. Dalam konteks manna dansalwa, Allah telah menegaskan bahwakedua jenis makanan itu termasuk dalamkategori thayyibat.

Apakah Bani Israil puas dan kemudianmensyukuri nikmat itu? Rupanya tidak.Mereka tidak bersyukur dan tetap mem-bangkang terhadap Nabi Musa. Padaayat 61 surat al-Baqarah, dinyatakanbahwa mereka merasa bosan dengan

makanan manna dan salwa. Merekameminta yang lain berupa sayuran,ketimun, bawang putih, kacang adas danbawang merah yang bisa dikonsumsisewaktu mereka berada di Mesir.

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata:“Hai Musa, mami tidak bisa sabar(tahan) dengan satu macam makanansaja. sebab itu mohonkanlah untukkami kepada Tuhanmu, agar Dia me-ngeluarkan bagi kami dari apa yangditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayur,ketimun, bawang putih, kacang adas,dan bawang merah”. (Qs. Al-Baqarah/2: 61)

Allah tidak pernah menganiayamereka, tetapi merekalah yang dengansegala dosa, pembangkangan dan ke-sombongan serta tidak dapat bersyukur,yang semuanya itu membuat merekamenganiaya diri sendiri. Wallahu a’lam.

Tim RedaksiSumber: Tafsir At-Tanwir

Gunung Sinai (bahasaArab: Thur Sina’) atauJabal Musa; Har Sinai(bahasa Ibrani), jugadikenal sebagai GunungHoreb, adalah sebuahgunung di SemenanjungSinai Mesir; tempatNabi Musa ASdipanggil Allah selama40 malam untukmenerima wahyu kitabTaurat.foto: en.wikipedia.org

Page 16: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

17Edisi 19/2015

Tuntunan Akidah

DARI SEPUTAR JIMATHINGGA KRONOMETER

BEBERAPA PERTANYAAN

KYAI, JIMAT, PERDUKUNAN

TANYA: Saya menemukan di internetada seorang yang disebut kyai, yangmendukung kegiatan perdukunan, yangberpendapat sebagai berikut:

Mengamalkan doa-doa, hizib danmemakai azimat pada dasanya tidak le-pas dari ikhtiar atau usaha seorang ham-ba, yang dilakukan dalam bentuk doa ke-pada Allah SWT. Jadi sebenarnya, mem-baca hizib, dan memakai azimat, tidaklebih sebagai salah satu bentuk doa kepa-da Allah SWT. Ada dalil dari hadits Nabiyang menjelaskan kebolehan ini. Di anta-ranya adalah:

Dari Auf bin Malik al-Asja’i, ia meri-wayatkan bahwa pada zaman Jahiliyah,kita selalu membuat azimat (dan sema-camnya). Lalu kami bertanya kepadaRasulullah, bagaimana pendapatmu (yaRasul) tentang hal itu. Rasul menjawab,“Coba tunjukkan azimatmu itu padaku.Membuat azimat tidak apa-apa selamadi dalamnya tidak terkandung kesyi-rikan.” (HR Muslim [4079]).

Saya ragu, apakah hal demikian itutidak benar? Mohon penjelasannya.

JAWAB: Apa yang Anda sampaikanmemang menggelitik. Tapi mari kita lihathadits yang diriwayatkan oleh Muslimtersebut. Dalam contoh ini, hadits (dalamKitab Sahih Muslim diberi nomor4.079) tersebut sudah diterjemahkansecara salah. Mestinya terjemahan yanglebih tepat dari hadits tersebut adalahsebagai berikut:

….Kami biasa melakukan manterapada masa jahiliyah. Lalu kami berta-nya kepada Rasulullah SAW; “Ya Ra-sulullah, bagaimana pendapat Andatentang mantera? ‘ Jawab beliau: ‘Pe-ragakanlah manteramu itu di hadap-anku. Mantera itu tidak ada salahnyaselama tidak mengandung syirik.”

Jadi “jampi-jampi” atau “mantera”(narqiiy-birruqa-raqaa) dari kata sudah diterjemahkan menjadi “azimat”.

Page 17: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

18 Tuntunan ISLAM

Padahal dua kata itu sungguh berbeda:azimat itu al-hirzu jamaknya: huruu-zun; al-’aziimatu jamaknya: azaa-imu

. Darisisi ini saja sudah terlihat adanya kese-ngajaan untuk membuat orang lain keliru.Dalam istilah lain: ada upaya penyesataninformasi di situ.

Dari sisi substansi, harus dipahamibahwa semua hal yang dianggap ataudiyakini memiliki kekuatan gaib, keramat,bertuah itu berpotensi untuk diberhala-kan. Keyakinan demikian itu berbahayasekali dan menodai akidah.

Doa yang kita panjatkan, mestinyalangsung ditujukan kepada Allah SWT.Tidak perlu memakai ajimat atau hizibapapun. Pencipta kita itu adalah Allah,yang kekuasaan-Nya melingkupi alamsemesta ini. Sedangkan azimat, hizib,rajah atau ajian itu sesungguhnya hanyalahmakhluk belaka —seperti kita juga—yang akan menjadi rusak dan sirna padawaktunya.

BERTAPA DI GUA

TANYA: Mengapa bertapa di gua-gua itu dikecam dan dilarang? BukankahNabi Muhammad juga bertapa di GuaHira’?

JAWAB: Pertanyaan tersebutmerancukan dua hal yang sepenuhnyaberbeda. Jika “bertapa” di situ adalahmerenungkan alam raya dan segala hal-ihwal kehidupan untuk menemukanhakikat di balik keberadaan makhluk,mengapa tidak. Jika “bertapa” adalahduduk diam memikirkan teori tentangsesuatu, tentu tidak ada larangan.

Nabi Muhammad dulu pergi ke GuaHira’ untuk menyepi, meninggalkan ma-syarakatnya yang larut dalam karut-marutbudaya (hedonisme, permisivisme) ataukemaksiatan. Muhammad adalah seo-rang lurus hati, yang digelari Al-Amin lan-taran kejujurannya yang super langka,yang gelisah menyaksikan masyarakatnyayang dekaden. Nah, jika kita misalnyamenemukan kondisi masyarakat seperti

Ziarah ke GuaHira’. Umat Islammenaiki Jabal Nur

untuk berziarah keGua Hira di Mekkah.

Gua Hira adalahtempat Nabi

Muhammad SAWmenerima wahyu

untuk pertama kali.foto: Antara.

Page 18: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

19Edisi 19/2015

itu juga, lalu kita menyingkir ke suatutempat untuk merenungkannya —tentutidak ada salahnya.

Yang menjadi masalah adalah bertapaitu jangan sampai terjatuh menjadi “men-dekatkan diri ke tempat keramat, supayamemperoleh tuah gaib dari tempat itu”;lalu menjadikan dirinya “lebih hebatdisebabkan perbuatan bertapa” itu.

Nah, yang jadi masalah adalah ke-mungkinan adanya pemberhalaan terha-dap sesuatu. Itu yang harus dijauhi. Ma-kanya, jika kita menyingkir dari orangbanyak, misalnya untuk memikirkan caramengatasi sampah yang kian banyak disekitar kita, itu tidak jadi masalah.

BARANG BERTUAH

TANYA: Di zaman dulu, misalnya za-man Kerajaan Demak di Jawa, dikenalbarang-barang seperti batu atau kayuyang disebut-sebut bertuah. Sunan Kali-jaga dikabarkan menyebut “kayu aeng”.Dikenal juga jenis-jenis kayu istimewalainnya yang bertuah, misalnya kayukoka, kayu jembalang, kayu kengkeng,kayu jati luwih. Bagaimana penjelasanterhadap semua itu?

JAWAB: Meyakini sesuatu “bertuah”itu bermasalah dan berbahaya, jika yangdimaksud adalah adanya kekuatan gaib,adikodrati, dianggap dapat memberimanfaat atau mudarat dalam pengertian‘kosmologis’. Makna “berbahaya” di siniadalah bagi sisi akidah seseorang.

Sesungguhnya mudah saja mengenaliapakah pandangan kita terhadap sesuatuitu lurus, aman dari sisi akidah, ataukah

tidak. Contohnya, ada sejenis logam yangdisebut magnet, yang bisa menarik logamlain ke arahnya. Atau, ada sejenis logamlain, yang disebut uranium, yang dapatmerusak kesehatan makhluk hidup de-ngan cara yang luar biasa. Ada pula seje-nis cairan yang dikeluarkan dari mulutular, yang disebut bisa, yang bisa membu-at kulit melepuh bahkan mematikan.

Nah, terhadap hal-hal itu, kita mungkinmenganggapnya istimewa tapi tidak sam-pai memuliakannya, mensakralkannya,atau menganggapnya gaib, lalu menuhan-kannya. Berbeda dengan perlakuan ter-hadap keris, akik, kayu atau batu, yangdianggap memiliki kekuatan gaib, karenaitu lalu disucikan. Yang terakhir ini mudahsekali menyeret ke arah syirik.

Bahkan, benda-benda tertentu yangdiyakini bertuah itu bisa jadi hanya berupakertas bertulisan huruf Arab, atau berupagambar, patung buruk rupa, boneka be-rambut, atau barang-barang entah apalagi. Ada pula beberapa jenis kayu sepertikalimasada, setigi dan dewandaru,yang jika disatukan dianggap memilikikhasiat gaib untuk melancarkan rezeki,meningkatkan keluhuran, kewibawaan,keselamatan, penetral segala daya positifdan negatif di sekitarnya, menambah ke-wibawaan dan keselamatan, serta menja-di penyedot daya kekuatan musuh.

Jika semuanya itu diyakini memilikikemampuan memberi manfaat atau mu-darat, keramat, memiliki jiwa dan kehen-dak yang bisa menguntungkan atau men-celakakan, maka semua itu berarti ber-hala. Hal itu jelas menyalahi akidah yangbenar dan haram hukumnya!

Page 19: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

20 Tuntunan ISLAM

ENERGI BATU DAN KAYU

TANYA: Konon batu atau kayu yangbertuah itu jika diukur dengan krono-meter akan menunjukkan angka atau nilaienergi yang tinggi. Apakah salah jika kitamempercayai hal demikian?

JAWAB: Sebelumnya hendaknyadipahami dulu: semua benda itu sesung-guhnya memiliki daya tarik magnetikataupotensi kalori atau kandungan energimasing-masing. Alat-alat untuk mengukuritu tentunya berbeda-beda, meskipun se-cara gampangan disebut “kronometer”(yang mestinya hanya merujuk pengukurwaktu) itu. Dengan alat yangsesuai, orangbisa mengetahui kandungan potensi-potensi demikian yang dimiliki benda-benda tersebut —yang mungkin berbeda-beda.

Kayu besi, misalnya, memiliki daya ta-han dan kekuatan luar biasa seperti hal-nya besi. Batang pohon sequoia dike-tahui tahan api dan bisa hidup ratusantahun. Bahkan adanya api pada saat ke-bakaran hutan justru akan membuat me-kar biji buahnya, yang memungkinkannyajatuh ke tanah,dan tumbuh menjadi tunas.Batuan tertentu dari daerah Kalan, Ka-bupaten Melawi, Kalbar, diketahui me-ngandung uranium dan menggerakkanbolak-balik jarum pada alat geigermeter atau geiger counter.

Nah, semua benda itu memiliki potensimasing-masing yang demikian. Hal ter-sebut mungkin istimewa, tapi sesungguh-nya tidak ada yang ajaib —apalagibertuah gaib. Tidak ada hal yang aneh.Ibaratnya, hal itu serupa saja dengan kita

mengenal daun kelapa kering (blarak -Jw.), yang akan menyalakan api lebihbaik ketimbang batu bata.

Mempercayai adanya ‘energi’ sepertiitu bukan sesuatu yang salah. Bukan se-suatu yang ajaib, sebagaimana orang ti-dak memandang aneh terhadap blarakyang bisa membuat api unggun dengancepat itu.

Masalahnya menjadi berbeda mana-kala ‘keistimewaan’ itu disikapi denganmenganggapnya bertuah, menjadikannyajimat keberuntungan, atau memberhala-kannya. Baik itu blarak, kayu galihasem, kayu setigi atau sequoia, kalau di-perlakukan sebagai pembawa keberun-tungan dan diberhalakan, itulah syirik.

Pohon Sequoia

Page 20: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

21Edisi 19/2015

MOTIVASI KLENIKDAN PERDUKUNAN

TANYA: Mengapa ada orang yangmelakukan perbuatan syirik, klenik danperdukunan, jika hal itu tidak dibenarkanajaran Islam, bahkan malah berdosa?

JAWAB: Tentu saja yang paling tahumotivasinya adalah yang bersangkutansendiri. Tapi motivasi mereka bisa dilacakdengan penyelidikan mendalam. Namun,motif yang paling mudah dilacak adalahmotif ekonomi atau kekuasaan, oleh me-reka yang disebut dukun, pawang, para-normal, ahli supranatural itu.

Soal dosa, hanya orang beriman yangtakut berbuat dosa. Sejak dulu, sepan-jang sejarah, orang-orang yang ingkarseperti itu jumlahnya tidak juga ber-kurang, termasuk di zaman kita saat ini.

Pada aktivitas yang dilakukan dukun,paranormal atau sebutan lain itu, kita bisamengenali adanya motif ekonomi itu,

setipis apapun ia akan kelihatan. Merekapasti tidak akan cuma-cuma memberikanrajah, jampi-jampi, jimat keberuntungan.Pada akhirnya ada imbalan ekonomi yangdiminta dukun itu dari ‘konsumennya’.

Celakanya, tidak sedikit para dukunitu yang melakukan aksinya itu denganmengenakan kedok atau jubah agama.Tidak sedikit pula diantara mereka yangsangat fasih mengutip dalil-dalil al-Qurandan Hadits untuk melegitimasi praktiknya.Bahkan, banyak pula yang pandai me-nekuk dalil-dalil begitu rupa, seperti con-toh di atas tadi.

Jadi, hendaknya kita berhati-hati da-lam mengenali hal-ihwal syirik yang di-bungkus dengan dalil-dalil agama. Kare-na mereka itu tampaknya tidak takut do-sa, maka pelbagai cara niscaya dilakukanuntuk mendorong calon konsumen betul-betul merogoh dompetnya. Wallahua’lam.●

[Farid B. Siswantoro/Tim Redaksi]

Rela Syirik Demi Uang

Dari sisi pelaku dukun, alasan diamelakukan kegiatan itu bisa sa-

ngat remeh belaka, yakni uang danjugakekuasaan. Dengan menjadi dukun diamemperoleh uang ditunjukkan olehcontoh-contoh populer yang sepertitak habis-habisnya. (Yang tidak mudahdilupakan adalah si Ponari, bocah yangmengaku menemukan batu ajaib —dan langsung kaya raya dengan prak-tik perdukunannya.) Dari situ si dukunmemperoleh keuntungan material dan

non-material atau kekuasaan tertentudi tengah lingkungannya. Pada giliran-nya masyarakat luas ikut membe-sarkannya, sehingga menjadi lingkaransetan yang saling menjerumuskan.

Penelitian tentang fenomena ini cu-kup banyak. Namun yang secara seri-us dimaksudkan guna memperoleh de-rajat akademik tertinggi, yakni doktor,kiranya masih sedikit. Di antara yangsedikit itu dilakukan oleh DR MahliZainuddin Tago, kini Dekan Fakultas

Page 21: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

22 Tuntunan ISLAM

Agama Islam UMY, yang kemudiandibukukan dengan judul: MemperalatAgama Pergeseran Rasionalitas Tin-dakan Sosial (Penerbit SamuderaBiru,2014).

Penelitian untuk disertasi di Univer-sitas Gadjah Mada tersebut dilakukandi Kerinci, namun esensinya berceritatentang Indonesia pada umumnya.“Kerinci” sendiri merupakan nama se-buah danau, gunung, dan sekaligus na-ma kabupaten di Bukit Barisan Suma-

sebagai Datuk Perpatih Nan Seba-tang, dikongkretkan dengan dibuatpetilasannya (makam) oleh eksponendukun. Makam itu dikeramatkanhingga kini (lihat gambar di sampulbuku). Kejadian seperti itu, sengajaatau tidak, meniru atau ditiru olehaktivis perdukunan di tempat-tempatlain di banyak tempat di Indonesia.

Hampir serupa, dan memperlihat-kan betapa keblinger perilaku perdu-kunan, terjadi juga di Kediri, Jawa Ti-mur. Beberapa waktu lalu, sekelom-pok dukun menetapkan satu sudut diDesa Menang, Kecamatan Pagu, se-bagai tempat moksa (menghilang)Prabu Jayabaya, tokoh fiktif yang ke-beradaannya dikait-kaitkan dengan se-jarah kerajaan di Kediri. Di titik itu laludidirikan bangunan batu dan beton darisemen keluaran pabrik abad ke-20,dan dinyatakan sebagai ‘petilasan’ ke-ramat. Padahal, orang setempat tahubahwa tempat itu dulu hanyalah tempatperhentian dokar, becak dan penjualgulali atau es dawet di siang hari.

tera bagian tengah. Secarar i n c i , reliable, dan kayacerita, buku ini membedahpraktek perdukunan daripelbagai sisi.

Dalam satu bagian di-sebutkan betapa tokoh le-genda masa lalu, NenekSigindo Sri Sigerinting atauDatuk Tan Syamsiah Si-gindo Rao, yang di dalamtambo Minang dikenal

Petilasan Jayabaya yang dibangun dari semen tahun 1980-an[gambar:eastjava.com]

Page 22: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

23Edisi 19/2015

Seperti halnya di Kediri, di Kerincidan di tempat-tempat lain, para dukunjuga memanfaatkan tempat-tempatyang dikeramatkan itu untuk mendu-kung misinya. Maka berlangsunglahpemberhalaan tempat dan benda-benda untuk membungkus motif yangsesungguhnya: ekonomi. Pak Mahli da-lam bukunya ini mencatat bahwamerosotnya kemakmuran ekonomi diKerinci diikuti oleh meruyaknya prak-tik perdukunan dan melemahnya IslamSyariat. Yang terjadi kemudian adalahtergerusnya nilai-nilai mulia (yang syar’i)oleh pragmatisme.

Pada masyarakat yang butuh pe-gangan di tengah ketidakpastian per-gulatan kehidupan, atau yang bawaan-nya “enggan berpikir”, muncul dukunyang menyodorkan semacam “pe-gangan”. Orang-orang tadi lalu mene-rima petunjuk sang dukun, jampi-jampiatau ajimat, yang menjatuhkannya kedalam syirik. Sebaliknya, sang dukunmemperoleh imbalan dari “jualan” yangdiberikannya,bisa berbentuk uang, ba-rang atau jasa.

Konsumen yang datang itu jenisnyabermacam-macam, mulai dari anaksekolah yang ingin lulus ujian tanpa maususah belajar, pencari jodoh, pengu-saha sukses, sampai bupati yang inginbertahan terpilih lagi. “Berbagai im-balan diperoleh para dukun: belanjabulanan rutin, dipenuhi kebutuhansehari-hari, anggota keluarga dija-dikan PNS, diberi mobil pribadi,bahkan ada yang berpenghasilan

sekitar 20 juta rupiah seminggu”,tulis Pak Mahli (halaman 286).

Maka perdukunan menjadi komo-ditas syirik yang menggiurkan di Ke-rinci. Sekali lagi, hal semacam ini terjadijuga di tempat-tempat lain di Indonesia,bahkan di seluruh dunia. Mengapa de-mikian? Mengapa agama tidak secaraetik menjadi pendorong atau pemacubergiat bekerja, seperti misalnya padamasyarakat Klaten? Jawaban terhadappertanyaan itu diperoleh dari penelitianlain, misalnya yang dilakukan oleh DR.Irwan Abdullah —tapi bukan itu yangkita sorot di sini.

Fenomena perdukunan seperti diKerinci terjadi karena dorongan manu-sia sebagai homo-religius (pencari Tu-han) bertemu dengan pragmatisme.Sifat umum manusia itu tergambarkanjuga dalam kisah Nabi Ibrahim. Ibrahimtakjub kepada kekuatan alam dan ben-da-benda alam. Dia terpesona kepadamatahari, tapi kemudian menyadari ke-lemahannya. Dia kagum kepada rem-bulan, tapi kemudian menyadari semuaitu hanyalah makhluk, bukannya SangKhalik.Demikianlah terjadi berkali-kali.

Manakala Ibrahim menolak tuhan-tuhan yang fana, yang bisa rusak danyang tidak bermutu, maka kebanyakanmanusia justru takjub kepada yang de-mikian itu. Celakanya, mereka kemu-dian diperdayai oleh orang-orang yangmemanfaatkan situasi tersebut; yaknipara dukun, juru kunci, mentalist, pa-ranormal, kahin dan yang sejenisnya.[]

[farid b siswantoro]

Page 23: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

24 Tuntunan ISLAM

Tuntunan Akhlak

ADAB TERHADAP MASJID (3)

MEMPERSIAPKANDIRI KE MASJID

Di antara adab terhadap masjid ada-lah: (1) berniat menuju masjid, (2)

mempersiapkan diri sebaik-baiknya, (3)perjalanan menuju masjid, (4) masuk dankeluar masjid, (5) shalat tahiyatul masjid,(6) selama di dalam masjid, (7) larangandalam masjid.

1. Berniat Menuju MasjidNiat adalah al-qashdu (keinginan atau

tujuan) yang tergambar pada kesadaranpikiran seseorang, yang memotivasi ter-jadinya suatu perbuatan. Nilai suatu per-buatan bergantung kepada niatnya. Per-buatan yang lahiriahnya baik, bila

dimaksudkan untuk hal-hal yang tidakbaik, hasil akhirnya tidak baik. Perbuatanbaik akan menghasilkan kebaikan biladilandasi oleh niat yang baik.

Dari Umar bin Khattab dia berkata,“Rasulullah SAW bersabda: “Sesung-guhnya amalan itu tergantung denganniatnya, dan sesungguhnya ia akanmendapatkan sesuatu yang diniat-kannya, barangsiapa hijrahnya untukAllah dan Rasul-Nya, maka hijrahnyauntuk Allah dan Rasul-Nya, dan ba-rangsiapa hijrahnya untuk mempero-leh dunia atau seorang wanita yangakan dinikahinya, maka hijrahnya se-suai dengan apa yang diniatkannya.”(HR Muslim - 3530)

Berdasar hadits di atas, seseorangmendapatkan pahala di sisi Allah hanyaapabila perbuatannya diniatkan untukAllah dan Rasul-Nya. Perbuatan baik

Masjid adalah rumah Allah.Orang yang hatinya terikat

dengan masjid dilindungiAllah di hari mahsyar di

mana tidak ada yang dapatmelindungi kecuali Dia.

Seberapa kuat keterikatanseseorang terhadap masjidtergambar dari seberapa

cintanya kepada masjid danbagaimana memenuhi adab-

adab terhadapnya.

Page 24: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

25Edisi 19/2015

yang dilakukan oleh orang-orang yangtidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tidak akan mendapatkan pahala darisisi Allah. Mereka hanya akan menda-patkan apresiasi dari tujuan perbuatanbaiknya. Seorang kafir yang berbuat baikkepada sesama manusia akan mendapat-kan apresiasi dari sesama manusia. Se-dangkan seorang muslim yang melaku-kannya dengan niat karena Allah, ia akanmendapatkan apresiasi dari manusia danpahala yang besar dari sisi Allah.

Orang-orang yang ke Masjid jugamendapatkan pahala masing-masingsesuai dengan apa yang meraka lakukandan niatkan.

a. Niat untuk Shalat Jama’ahSeseorang yang ke Masjid dengan

niat shalat jama’ah mendapatkanapresiasi pada perjalannya dan selama dimasjid. Berdasarkan hadits dari AbuHurairah sebagai berikut:

Dari Abu Hurairah, ia berkata: “Ra-sulullah SAW bersabda: “Shalat seoranglaki-laki dengan berjama’ah dibandingshalatnya di rumah atau di pasarnya le-bih utama (dilipatgandakan) pahalanyadengan dua puluh lima kali lipat. Yangdemikian itu karena bila dia berwudludengan menyempurnakan wudlunya la-lu keluar dari rumahnya menuju masjid,dia tidak keluar kecuali untuk melak-sanakan shalat berjama’ah, maka tidakada satu langkahpun dari langkahnyakecuali akan ditinggikan satu derajat,dan akan dihapuskan satu kesalahan-nya. Apabila dia melaksanakan shalat,maka Malaikat akan turun untuk men-do’akannya selama dia masih berada ditempat shalatnya, ‘Ya Allah ampunilahdia. Ya Allah rahmatilah dia’. Dan sese-orang dari kalian senantiasa dihitungdalam keadaan shalat selama dia me-nanti pelaksanaan shalat.” (HR Bukhari)

Niat ke masjid untuk shalat berjama-’ah dan berwudhu dengan sempurna dirumah, maka Allah memberikan apresiasiberupa: (1) setiap langkah perjalanannyake masjid meningkatkan derajat kemu-liaan di sisi Allah dan penghapusan dosa-dosa, (2) shalat yang dilakukannya dimasjid memanggil malaikat turun danmemohonkan ampunan dan rahmatbaginya, (3) Saat penantian shalat dihi-tung dalam keadaan shalat.

b. Niat untuk Shalat Jum’atSalah satu fungsi utama masjid adalah

untuk menyelenggarakan Shalat Jum’at.Berniat shalat Jum’at, kemudian mem-persiapkan diri dengan bersuci semak-simal mungkin, memakai wewangian

Page 25: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

26 Tuntunan ISLAM

miliknya atau minyak wangi keluarganya,lalu keluar rumah menuju Masjid, “... laludia shalat yang dianjurkan baginyadan diam mendengarkan khutbah darikhatib, dia akan diampuni dosa-dosanya yang ada antara Jum’atnyaitu dan Jum’at yang lainnya.” (HRBukhari)

c. Niat untuk belajar/mengajarSalah satu fungsi masjid adalah untuk

belajar dan mengajar. Pergi ke masjiddengan niat belajar atau mengajar keba-ikan dengan pahala besar dari sisi Allah.

Bahwasanya Abu Bakar bin Abdurrah-man berkata; “Barangsiapa berang-kat di waktu pagi atau sore menujumasjid, ia tidak mempunyai niat lainkecuali masjid, untuk belajar keba-ikan atau mengajarkannya, kemudiandia kembali ke rumahnya, maka diaseperti orang yang berjihad di jalanAllah; pulang dengan mendapatkanghanimah.” (HR Malik)

Belajar dan mengajar kebaikan ada-lah perbuatan yang akan memberikandampak bagi kemajuan dan kebaikanummat. Allah memberikan kedudukanyang tinggi bagi kegiatan tersebut danmemberikan apresiasi luar biasa bagi parapelakunya. Yang mengajar maupun yangbelajar semuanya mendapatkannya.

Mereka diperlakukan sama denganorang-orang yang berjihad di jalan-Nya.Bahkan orang-orang yang pergi untukbelajar kebaikan, kemudian mati dalamproses belajar tersebut, ia masuk surga.Sungguh sebuah apresiasi luar biasa dariAllah SWT, yang seharusnya membuatkita semakin senang ke Masjid.

d. Niat untuk kebaikan dan menjagahak-hak masjidNiat-niat yang lain, sepanjang untuk

kebaikan sesuai fungsi masjid dan men-jaga hak-haknya, pasti akan mendapat-kan apresiasi yang selayaknya dari Allah.Di antara fungsi-fungsi masjid selain tem-pat shalat dan tepat belajar-mengajarkebaikan adalah: tempat latihan, tempattahkim, aneka kegiatan (musyawarah,pernikahan, pertemuan, dan lain-lain). Diantara hak-hak masjid: dijaga kebersihandan kerapiannya, kecukupan air untukbersuci, kecukupan penerangannya, ke-layakan sound system-nya, keamanan-nya, dan lain-lain.

2. Mempersiapkan Diri di Hari Biasa

a. Berwudhu di rumah dan menyem-purnakan wudhunyaMeskipun di masjid disediakan fasi-

litas untuk berwudhu’, lebih utama kitaberwudhu’ di rumah. Berdasarkan haditsNabi sebagaimana dikutip di atas:

... karena bila dia berwudlu denganmenyempurnakan wudlunya lalukeluar dari rumahnya menujumasjid...

Page 26: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

27Edisi 19/2015

Menyempurnakan wudhu adalah ber-wudhu dengan tatacara sebagaimanadiajarkan Rasulullah SAW sampai halyang sedetil-detilnya:i. Mendahului dengan gosok gigi (ber-

siwak). Rasulullah SAW sangat me-nekankan pentingnya gosok gigi seba-gaimana tersebut dalam hadits riwayatBukhari dari Abu Hurairah: “Sekira-nya tidak memberatkan ummatkuatau manusia, niscaya aku akanperintahkan kepada mereka untukbersiwak (menggosok gigi) padasetiap kali hendak shalat.”. Beliaujuga berkali-kali mengingatkan untukselalu bersiwak (HR Bukhari).

ii. Mencuci tangan kanan dan kiri, dila-kukan dengan mengosok semua ba-gian tangan hingga tidak ada bagian-bagiannya yang tidak tergosok, ter-masuk sela-sela jari.

iii. Berkumur hingga semua kotoran yangada di mulut dan sela-sela gigi bersih,dan ber-insyiqaq (menghirup air ke-dalam hidung, lalu menghembuskan-nya keluar dengan agak keras) hinggalubang hidung bersih.

iv. Mencuci wajah dengan mengairi danmenggosok wajah hingga merata kesemua bagian, termasuk bagian dagudan janggut hingga semua bagianwajah bersih

v. Mencuci lengan dengan mengairi danmenggosok lengan kanan dan kiri 3kali dimulai lengan kanan hinggasemua bagian lengan bersih.

vi. Mengusap kepala dari depan sampaipangkal tengkuk dan kembali kedepan serta menggosok daun telinga

kanan dan kiri dari ujung bawah hing-ga ujung lainnya. Dilakukan sekali

vii. Mencuci kaki dengan mengairi danmenggosok kaki kanan dan kirimasing-masing 3 kali dimulai dari yangkanan hingga semua bagian kaki terairidan tergosok semuanya, termasuksela-sela jari kaki.Menyempurnakan wudhu menghasil-

kan kebersihan badan, menghilangkanbau badan dan menjaga tubuh sehat danbugar. Kebersihan badan sangat pentingbagi kesehatan. Organ wudhu adalahorgan yang paling sering terpapar dengandunia luar dan yang paling mudah dihing-gapi kuman. Berwudhu dengan sempurnamembersihkan sebagian besar kuman se-hingga tidak lagi berpotensi menyebab-kan penyakit. Bau badan membuat dirinyadan orang di sekitarnya tidak nyaman.

Rasulullah melarang orang dengan bautak sedap mendekati masjid. Beliau ber-sabda: “Barangsiapa memakan dari po-hon ini, - maksudnya bawang putih-, ma-ka hendaklah dia tidak mendatangi kamidi masjid-masjid kami.” Berkata Jabir,“Aku tidak melihat maksud beliau yanglain kecuali yang mentah (belum dima-sak).” (HR Bukhari).

Memakan bawang putih mentah me-nimbulkan aroma tak sedap dari mulut.Masuk masjid dengan bau tak sedapmenyebabkan orang lain yang berada didalamnya terganggu sehingga mengurangikekhusyukan dan kenyamanannya.

Organ-organ wudhu ternyata meru-pakan bagian tubuh dengan titik aku-puntur terbanyak. Menstimulasi titik-titikakupuntur dengan menggosok dan me-

Page 27: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

28 Tuntunan ISLAM

nekan merangsang organ-organ tubuhmenjadi sehat dan prima. Sebagian besarorgan tubuh kita memiliki titik akupunturdi telapak tangan, daun telinga, dan tela-pak kaki. Menggosok dan menekan ba-gian tubuh tersebut memberikan efek me-nyehatkan bagi otak, mata, paru-paru,jantung, hati, ginjal, usus, kelenjar pan-kreas, sistem reproduksi, dan lain-lain.

Dengan kebersihan dan kebugaranbadan serta terbebas dari bau badan, kitamempersiapkan diri menuju masjid.

b. Berpakaian Bersih dan RapiKe masjid termasuk kegiatan ke luar

rumah yang mensyaratkan seseorangberpakaian yang memenuhi ketentuan:i. Menutup aurat; Laki-laki maupun

perempuan wajib menutup aurat ke-tika berjumpa dengan orang lain. Mas-jid merupakan area publik di manabanyak orang -laki-laki maupun pe-rempuan- biasa berada. Kita wajibmempersiapkan diri ke masjid denganpakaian yang menutup aurat

ii. Layak; meskipun bagi laki-laki ber-pakaian yang menutup antara pusatdan lutut sudah menutup aurat, tetapike masjid dengan pakaian seperti itutidaklah layak. Kita mestilah berpa-kaian yang layak berdasarkan ke-umuman di suatu tempat.

iii. Bersih; Pakaian harus bersih, suci darinajis, tanpa bau tak sedap dan me-menuhi syarat untuk shalat, karenasalah satu adab memasuki masjidadalah melaksanakan shalat tahiyatulmasjid. Terlebih kalau ke masjiduntuk shalat jama’ah, kita melak-

sanakan shalat berkali-kali: tahiyatulmasjid, shalat fardhu, shalat rawatib.

iv. Indah dan rapi; Allah adalah dzatyang indah dan suka pada keindahan.Seharusnyalah kita ke rumah Allahsesuai dengan kesukaan-Nya. Kitagunakan pakaian bagus yang kitamiliki dengan indah dan rapi.

3. Mempersiapkan diri pada hariJum’atJum’at adalah hari besar yang hadir

setiap pekan, adalah pemimpin hari danyang paling agung di sisi Allah (sayyidulayyam). Hari itu lebih agung di sisi Allahdari ‘Iedul Adha dan ‘Iedul Fithri. Di da-lamnya ada 5 perkara: (1) Allah mencip-takan Adam; (2) Allah menurunkanAdam ke bumi; (3) Allah mewafatkanAdam; (4) saat tidaklah seorang hambamemohon sesuatu kepada Allah melain-kan Allah akan berikan kepadanya selagitidak minta yang haram; (5) Kiamat akanterjadi. Tidaklah ada dari Malaikat yangdidekatkan, langit, bumi, angin, gunung-gunung, pepohonan, kecuali semua(merasa takut) terhadap hari Jum’at (HRAhmad dan Ibnu Majah).

Mempersiapkan diri ke masjid padahari besar harus lebih baik dibandingkanhari-hari biasa. Kalau hari biasa cukupmenyempurnakan wudhu, di hari Jum’atharus lebih baik. Nabi memerintahkankita mandi, berpakaian baik danmemakai wangi-wangian.a. Mandi

Rasulullah memerintahkan kita mandisebelum ke masjid pada hari Jum’at:

Page 28: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

29Edisi 19/2015

Dari ‘Amru bin Sulaim Al-Anshari ber-kata, “Aku melihat Abu Sa’id Al Khudriberkata, “Aku menyaksikan Nabi SAWbersabda: “Mandi pada hari Jum’at ada-lah kewajiban bagi orang yang sudah ber-mimpi (baligh), dan agar bersiwak (meng-gosok gigi) dan memakai wewangian bilamemilikinya.” ‘Amru berkata, “Adapunmandi, aku bersaksi bahwa itu adalahwajib. Sedangkan bersiwak dan mema-kai wewangian -dan Allah yang lebih tahu-aku tidak tahu ia wajib atau tidak, tapibegitulah yang ada dalam hadits.” (ShahihBukhari)

Ketika mandi kita mengairi dan meng-gosok seluruh badan. Dimulai dari meng-airi dan menggosok organ wudhu sepertisaat berwudhu, dilanjutkan mengairi danmenggosok seluruh tubuh, dari bagiankanan. Mandi yang sempurna memberiefek menyeluruh pada tubuh, berupa ke-bersihan dan terangsangnya seluruh titikakupuntur di semua permukaan tubuh.

Dari Abu Umamah RA, dari NabiSAW, beliau bersabda: Sesungguhnyamandi pada hari Jum’at benar-benarakan mencabut beberapa kesalahan daripangkal rambutnya yang tersembunyi(HR At-Thabrani).

b. Memakai baju bersih dan bagusSelain menutup aurat, dianjurkan me-

ngenakan pakaian yang bagus dan indah(bukan sutera) ketika menunaikan shalatjum’at. Tampil dengan pakaian bersih danrapi adalah bagian dari aktualisasi ke-imanan seseorang. Rasulullah SAW ber-sabda: “Kebersihan adalah bagian dariiman (HR Darimi)c. Memakai wangi-wangian

Pada umumnya manusia senang de-ngan bau wangi. Wewangian menim-bulkan efek menyenangkan dan perasaanbahagia. Sekarang telah berkembangmodel terapi dengan menggunakan we-wangian yang dikenal dengan aromatherapy yang ternyata cukup baik untukmenjaga kesehatan.

Rasulullah sangat menganjurkan kitatampil wangi, khususnya di hari Jum’at.Nabi SAW bersabda: “Tidaklah seoranglaki-laki mandi pada hari Jum’at lalubersuci semaksimal mungkin, memakaiwewangian miliknya atau minyak wangikeluarganya, lalu keluar rumah menujuMasjid, ia tidak memisahkan dua orangpada tempat duduknya lalu dia shalatyang dianjurkan baginya dan diam men-dengarkan khutbah, kecuali dia akan di-ampuni dosa-dosanya yang ada antaraJum’atnya itu dan Jum’at yang lainnya.”(HR Bukhari, dari Salman Al-Farsi).

Setelah bersuci dengan sempurna,berpakaian menutup aurat, bersih, indah,rapi dan wangi kita siap melangkahmenuju masjid.

Samarinda, 10 Desember 2014

Agus Sukaca ([email protected])

Page 29: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

30 Tuntunan ISLAM

Tuntunan Akhlak

[Ihsan Bagian Ke-2]

Ihsan kepada Diri Sendiri:Mengedepankan Mencari Manfaat

Manusia modern ini usiaproduktifnyadiperkirakan lebih

pendekjika dibanding manusia zamandulu. Secara demikian perlu dicatatadanya “usia tidak produktif” yangberupa masa kanak-kanak, masaketergantungan tinggi kepada orang lain(orangtua), masa tidak berkarya, masasakit dan usia lanjut. Untuk usia lanjutini ditandai dengan ketergantungan yangtinggi kepada orang lain (dokter, anak-anak yang ganti mengasuh), bahkanjuga ketergantungan kepada obat-obatan lantaran sakit.

Kita juga tahu, di Bumi dewasa inibanyak penyakit yang memperpendekumur dan menyusahkan hidup yang timbulsebagai efek samping dari modernitas.Kanker dan HIV/AIDS merupakancontohnya.

[KIAT JITU DARI NABI]Terlalu banyak hal yang

bersliweran dan menggodakita di jagat ini.

Nabi memberi kiat ihsanyang jitu untuk mengatasi

hal itu.Inilah kiat ihsan untuk diri

pribadi kita secara internal,melengkapi ihsan kepada

pihak eksternal dalam edisi18 yang lalu.

Pada saat yang sama, karena per-kembangan teknologi, dewasa ini justrusemakin banyak ‘godaan’ yang bisamenggeser perhatian kita dari meraihtujuan hidup sejati. Sebagaimana kitayakini, tujuan hidup sejati itu bagimuslimin-muslimat adalah untuk beriba-dah kepada Allah saja, wa maa kha-laqtul jinna wal insya illa liya’ budu.

Kondisi di mana banyak pengganggu(atau penggoda atau pengalih perhatian)atas upaya manusia memenuhi tujuanhidupnya tadi, sesungguhnya sudah dipre-diksi Nabi Muhammad 15 abad lalu.

Page 30: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

31Edisi 19/2015

Beliau dicatat pernah bersabda:“Sesungguhnya di antara yang akukhawatirkan atas kalian sepening-galku nanti adalah terbuka lebarnyakeindahan dan kemewahan dunia inipadamu.”

Perkembangan iptek telah banyakmemudahkan manusia, meningkatkan“kualitas” hidupnya, begitu rupa sehinggamemungkinkan manusia melakukan hal-hal yang dulu tidak bisa dilakukan. Namunsemua itu tidak lantas merombak fitrahmanusia; hakikat manusia tetap saja seba-gai makhluk ciptaan Tuhan dengan keter-batasannya sebagai makhluk; juga de-ngan kelebihannya dibanding makhlukTuhan yang lain. Semua tidak menghi-langkan kewajiban manusia untuk ber-ibadah kepada Sang Khalik sebagaitujuan penciptaannya.

Jika usia kita lebih pendek, jika go-daan juga kian banyak saja, lantas bagai-mana kita mengisinya dengan kebaikanmeraih tujuan hidup sejati itu?

Di sini manusia disediakan panduanhidup, yakni Al Quran dan As-Sunnah AlMakbulah, yang harus selalu dirujuk da-lam setiap tindakannya. Panduan hidupini ibarat “manual” atau petunjuk teknisdalam produk tekonologi seperti mesin-mesin, yang dilampirkan sebagai pe-gangan operasional.

Meninggalkan yang Tanpa-ManfaatSampai di sini, persoalan yang me-

ngemuka adalah bagaimana agar per-kembangan akal budi —yang memberikesan keistimewaan manusia itu— tidakmelenakan manusia dari tujuan hakiki

keberadaannya di dunia. Jawabannyasederhana: manusia tetap harus cerdasmengenali “kemewahan dan keindahandunia” tadi dibandingkan dengan tujuanhidupnya.

Langkah yang sangat praktis danoperasional diberikan Nabi AgungMuhammad melalui sabdanya:

(Min husni islamil mar’i tarkuhu malaa ya’nihi). Di antara tanda sempurna-nya Islam seseorang adalah meninggalkanhal-hal yang tidak bermanfaat). Haditstersebut kualitasnya hasan-sahih, diriwa-yatkan oleh Tirmidzi, Malik dan Ahmaddari Qurrah bin ‘Abdurrahman dari Az-Zuhri dari Abu Salamah dari AbuHurairah RA.

Seperti yang maknanya bisa kitahayati, Qurrah bin Abdurrahman mengo-mentari hadits ini: “Ini adalah kalimat yangpadat isinya, luas dan agung maknanyayang tersusun dalam lafazh yang singkat.”Maka tak ayal banyak yang hapal haditsyang juga termaktub dalam kitab hadits‘Arbain (urutan ke-12) yang berisi 40-an hadits yang dikumpulkan oleh ImamNawawi itu.

Memang begitu luas tetapi bernaskandungan hadits tadi. Dengan itu kitadipandu Nabi untuk menjadi pribadi ihsandengan cara sederhana, operasional danmudah. Lihatlah: tinggalkan yang tidakbermanfaat! Itu menjawab problem besaryang menghadang kita di zaman modernini, saat kita berhadapan dengan“kemewahan dan keindahan dunia” tadi.

Disebut sebagai cara sederhana,

Page 31: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

32 Tuntunan ISLAM

karena yang kita lakukan tinggal fokusmencermati mana yang bermanfaat danmana yang tidak. Jika bermanfaat, ambildan teruskan; dan jika tidak bermanfaat,maka tinggalkan. Ukuran yang dipergu-nakan dengan menilik dari tujuan eksis-tensial manusia: hanya untuk beribadahkepada Allah.

Dari pengertian itu dapat diturunkanmenjadi pelbagai butir langkah yangmenyangkut akhlaq pribadi (tetapi bisajuga menyangkut pihak lain) antara lainsebagai berikut:

1. Dalam Islam berbagai bentuk keba-ikan dapat dibilang cukup terwakilidalam dua kata, yakni adil dan ihsan.Ini sejalan dengan firman Allah Ta’ala:

Sesungguhnya Allah menyuruh (ka-mu) berlaku adil dan berbuat keba-jikan, memberi kepada kaum kerabat,dan Allah melarang dari perbuatankeji, kemungkaran dan permusuhan.Dia memberi pengajaran kepadamuagar kamu dapat mengambil pela-jaran. [Qs. an-Nahl/16: 90].

2. Secara umum, tolok ukur menger-jakan sesuatu yang bermanfaat danmeninggalkan sesuatu yang tidak ber-manfaat itu diperiksa dengan ditim-bang melalui nilai-nilai syariat Islam;

3. Berusaha meninggalkan sesuatu yangtidak bermanfaat, yang tidak ada ka-itannya dengan berbagai urusan dankepentingan kita. Namun ini bukan

sebentuk perilaku apatis atau cuekkepada lingkungan;

4. Berusaha mencari berbagai kebaikandalam keislamannya dan mening-galkan segala apa yang tidak berman-faat baginya. Bila kita disibukkandengan urusan yang tidak penting dantidak bermanfaat, akan membuat kitamenghamburkan energi tanpa guna;

5. Berusaha memanfaatkan waktu de-ngan segala yang dapat mendatang-kan manfaat di dunia dan akhirat.Sebaliknya, berusaha menjauhi per-kara-perkara yang rendah dan tidakbermanfaat.

6. Berusaha terus melatih jiwa dan mem-bersihkannya, yaitu dengan menja-uhkannya dari berbagai kekurangan,kehinaan, dan syubhat yang mengotorijiwa;

7. Berusaha keras untuk tidak mencam-puri urusan orang lain yang merupa-kan perbuatan sia-sia dan sebagai tan-da lemahnya keimanan, serta dapatmenimbulkan perpecahan dan pemu-suhan antara manusia. Namun sekalilagi hal ini bukanlah sikap apatis, yangharus dibedakan dari pengertian amarmakruf nahyi munkar yang juga harusmenurut ketentuan syariat;

8. Berusaha menjaga hati dan lisan yangterus berdzikir kepada Allah Ta’ala;

9. Menjaga diri untuk berfikir sebelumberkata dan berbuat, apakah perka-taan dan perbuatan itu bermanfaatataukah tidak, bermanfaat tidak untukdiri, keluargadan untuk Islam dankaum muslimin menurut tolok ukursyari’at.

Page 32: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

33Edisi 19/2015

diukur dan dikategorikan ke dalam ke-lompok perbuatan yang bermanfaat, yangmudharat atau yang sia-sia alias tidaktermasuk bermanfaat dan tidak pulamudharat. Kalau dibuat skala, maka disatu kutub perbuatan tersebut tergolongbermanfaat, di tengah-tengahnya sia-sia(tidak bermanfaat dan tidak mudharat),dan di kutub ekstrim lainnya terletak per-buatan yang merugikan alias mudharat.

Lalu, dari semua hal itu juga bisa di-periksa apakah akibatnya cepat (men-desak) atau dalam waktu dekat, ataukahlambat dalam jangka panjang. Dengandemikian kita lalu memperoleh 6 (enam)irisan bidang seperti gambar. Yang ber-manfaat itu bisa jadi berlangsung dalamjangka pendek/dekat atau baru berwujudkelak jauh hari. Membaca buku keilmuanitu bisa jadi bermanfaat untuk memberipengajian esok, tetapi bisa jadi untukmengasah kecerdesan dan intelektualitaskita.

Jadi dalam gambar di atas, kita harusfokus pada irisan I dan II. Kita harusberusaha keras menghindari yang sia-sia(irisan III dan VI), apalagi yang mudharat

atau merugikan (irisan IIII dan V). Yangsia-sia dalam jangka pendek itu masihagak mending, dibandingkan kesia-siaanitu berlangsung dalam jangka panjang.

Sampai di sini harus diingat lagi haditsightanim yang mashur itu:

Ingatlahkepada lima perkara sebelumdatang yang lima: sehat sebelum sakit,muda sebelum tua, lapang sebelumsempit, kaya sebelum miskin dan hi-dup sebelum mati. (HR. Al Hakim dalamAl Mustadrak. Hadits ini dinyatakansahih oleh ulama hadits masakini SyaikhAl Albani dalam Al Jami’ Ash Shaghir.)

Itu semua dilakukan dalam rangka kitaber-ihsan dalam hidup kita yang sepe-nuhnya harus kita pertanggung-jawabkanke hadapan Allah kelak. Wallahu a’lam.

Narsumber utama artikel ini:Farid B. Siswantoro

Tabel Manfaatdan Mendesak

Beberapa contoh di atas ju-ga dapat ditimbang dengan caradikaitkan dengan skala waktutertentu, misalnya, jangka pen-dek (mendesak) atau jangkapanjang (kelak di belakanghari). Diagram di samping inikiranya dapat menjelaskan.

Pertama-tama semua hal-ihwal perbuatan kita itu bisa

Page 33: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

34 Tuntunan ISLAM

Tuntunan Ibadah

Berbagai Pertanyaan SeputarPUASA DAN ZAKAT

Tuntunan tentang Puasa telahdimuat dalam berkala Tuntunan

ISLAM edisi 1/2011 dan edisi12/2013. Sedangkan tuntunan

tentang Zakat Fitri telahdimuat dalam edisi 13/2013.

Kali ini dimuat tentangbeberapa hal yang menjadi

pertanyaan seputar puasa danbeberapa hal tentang zakat.

NIAT PUASAKapan seseorang berniat puasa,

dan bagaimana caranya?Niat dalam ibadah adalah perbuatan

hati, berupa kehendak yang kuat, untukmengerjakan sesuatu secara ikhlas, de-ngan mengharap ridha Allah, untukmemenuhi ketentuan yang telah ditetapkanAllah SWT.

Perintah niat dalam ibadah dapat dili-hat dalam Qs. al-Bayyinah ayat 5:

Dan tidaklah mereka diperintah ke-cuali untuk beribadah kepada Allahdengan ikhlas menjalankan agamasecara lurus…(Qs. al-Bayyinah/98: 5)

Hadis berikut juga menyebutkantentang ketentuan niat:

Dari Amirul Mu’minin, Abu Hafsh Umarbin Al Khathab Radhiallahu Ta’ala ‘Anhu,dia berkata: Aku mendengar RasulullahSAW bersabda: Sesungguhnya tidakada amal perbuatan yang dilakukantanpa niat. Dan seseorang tidak akanmemperoleh sesuatu kecuali denganniatnya. Oleh karena itu, barangsiapayang hijrah karena (niat) Allah danRasul-Nya, maka hijrahnya (akanmemperoleh balasan sebagaimananiatnya yang ditujukan) untuk Allahdan Rasulnya, dan barangsiapa mela-kukan hijrah karena (niat) untuk (ke-

Page 34: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

35Edisi 19/2015

pentingan) dunia yang ingin diperoleh-nya atau karena (menginginkan) sese-orang yang ingin dikawini, maka (ba-lasan) hijrahnya akan sesuai denganapa niatnya hijrah tersebut.” (HRBukhari-Muslim)

Dari Hafshah Ummul Mu’minin r.a.(diriwayatkan bahwa) Nabi SAW.bersabda: Barangsiapa tidak berniatpuasa di malam hari sebelum fajar,maka ia (dianggap) tidak berpuasa[Ditakhrijkan oleh al-Khamsah, lihat ash-Shan‘aniy, II, 153].

Berdasarkan hadis tersebut, niat pua-\sa harus dinyatakan pada malam harisebelum fajar (imsyak) jika besoknyaakan melakukan puasa wajib. Mengenaicara melakukan niat, oleh karena niatadalah perbuatan hati, maka niat puasacukup dinyatakan dalam hati.

JUNUB SETELAH NIATPUASA

Seseorang telah berniat untukpuasa ramadhan pada malamharinya sebelum fajar (imsyak).Setelah itu ia melakukan hubungansuami isteri. Ketika shubuh tiba, iabelum mandi junub, jika demikian,apakah puasanya nanti tetap sah?

Tentang masalah masih junub ketikashubuh sudah tiba, bagi orang yang akanberpuasa ramadhan, dapat dijelaskanberdasarkan hadis dari Aisyah berikut:

Rasulullah SAW sungguh pernah me-masuki waktu fajar pada bulan Rama-dhan sementara beliau dalam kea-daan junub bukan karena mimpi, ma-ka beliau kemudian mandi dan ber-puasa (HR Muslim, dari Aisyah).

Dari Abu Bakr bin Abdurrahman, diaberkata:

Dahulu aku pergi bersama-sama ber-sama ayahku kepada ‘Aisyah r.a. un-tuk menanyakan suatu perkara. Beliaumenjawab, “Aku bersaksi atas namaRasulullah SAW. Sungguh beliau per-nah memasuki waktu pagi dalam kea-daan junub karena berhubungan -de-ngan istri di malamnya- dan bukan ka-rena mimpi, kemudian beliau mandidan tetap berpuasa.” Kemudian kamijuga bertanya kepada Ummu Sala-mah, dan ternyata beliau juga membe-rikan jawaban yang serupa (HR.Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

CIUMAN SUAMI-ISTERISAAT BERPUASA

Apakah mencium isteri atausebalik pada saat menjalani puasadapat membatalkan puasanya?

Page 35: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

36 Tuntunan ISLAM

Seseorang yang mencium isterinyaatau suaminya pada saat menjalani puasatidak membatalkan puasanya. Hal iniberdasarkan hadis berikut:

“Dahulu Nabi SAW pernah menciumdan mencumbui istrinya, padahal keti-ka itu beliau sedang berpuasa. Namunbeliau adalah lelaki yang paling bisamengendalikan hawa nafsunya dari-pada kalian.” (HR. Bukhari dalamKitab as-Shiyam)

Dari ‘Aisyah r.a., beliau berkata,

“Sesungguhnya Rasulullah SAW dulupernah mencium sebagian istrinya da-lam keadaan beliau sedang berpuasa.”Kemudian ‘Aisyah tertawa (HR. Bu-khari dalam Kitab as-Shiyam)

QADHA (MEMBAYAR)PUASA BAGI YANG SAKIT,WANITA HAID, HAMILDAN MENYUSUI

Bagaimana mengganti Puasabagi orang yang sakit sehingga tidakbisa berpuasa Ramadhan? Kemudianbagi seseorang wanita yang haid dibulan Ramadhan, wanita yanghamil dan menyusui, bagaimanacara mengganti puasanya?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kitasimak surat al-Baqarah (2) ayat 184:

“(Yaitu) dalam beberapa hari yang ter-tentu. Maka barangsiapa di antara ka-mu ada yang sakit atau dalam perja-lanan (lalu ia berbuka) maka (wajib-lah baginya berpuasa) sebanyak hariyang ditingggalkan itu pada hari-hariyang lain. Dan wajib bagi orang yangberat menjalankannya (jika merekatidak berpuasa) membayar fidyah,(yaitu) memberi makan seorang mis-kin. Barangsiapa yang dengan kere-laan hati mengerjakan kebajikan, ma-ka itulah yang lebih baik baginya. Danberpuasa lebih baik bagimu jika kamumengetahui.” [Qs. al-Baqarah/2: 184]

Dari ayat di atas dapat dipahami bah-wa ada beberapa golongan yang menda-pat keringanan untuk tidak melaksanakanpuasa Ramadhan, tetapi wajib bagi me-reka untuk mengganti puasa yang diting-galkan, yaitu:

Pertama, orang yang sakit dan orangyang sedang bepergian, boleh tidak ber-puasa pada bulan Ramadhan tetapi orangtersebut wajib mengganti (qadla) puasa-nya pada hari lain di luar bulan Ramadhan.Perempuan yang sedang haid bahkan ti-dak boleh berpuasa Ramadhan, tapi wajibmengganti puasa (qadla) di luar bulanRamadhan, sebagaimana hadis yangdiriwayatkan dari Aisyah r.a.:

Page 36: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

37Edisi 19/2015

“Diriwayatkan dari Aisyah r.a., bahwaia berkata: Kami kadang-kadangmengalami itu (haid), maka kami dipe-rintahkan untuk mengganti puasa dantidak diperintahkan untuk menggantishalat.” [HR. Muslim]

Kedua, orang tua yang merasa berat(tidak mampu) untuk berpuasa Rama-dhan, ia wajib mengganti dengan memba-yar fidyah, tidak perlu mengganti denganpuasa (qadla), berdasarkan hadis:

“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bah-wa ia berkata: Telah diringankan bagiorang yang sudah tua untuk berbukapuasa (di bulan Ramadhan) dan mem-beri makan (fidyah) kepada orang mis-kin setiap hari (sesuai dengan hariyang ia tidak puasa) dan tidak wajibmengganti dengan puasa (qadla).”[HR. al-Hakim, hadis ini shahih menurutsyarat al-Bukhari]

Perempuan yang hamil dan perem-puan yang sedang menyusui, boleh tidakberpuasa dan wajib mengganti denganmembayar fidyah, berdasarkan hadis:

“Diriwayatkan dari Anas bin Malik,bahwa ia berkata: Rasulullah sawtelah bersabda: Sesungguhnya AllahAzza wa Jalla telah membebaskanpuasa dan separuh shalat bagi orangyang bepergian serta membebaskanpuasa dari perempuan yang hamil danmenyusui.” [HR. an-Nasa’i]

“Engkau termasuk orang yang beratberpuasa, maka engkau wajib mem-bayar fidyah dan tidak usah meng-ganti puasa (qadla).” [HR. al-Bazardan dishahihkan ad-Daruquthni]

Bagi orang yang batalnya puasa ka-rena sakit, maka wajib baginya menggantipuasa dan tidak perlu membayar fidyah.Caranya adalah mengganti dengan puasa(qadla) di hari lain di luar bulan Rama-dhan. Hal ini karena fidyah hanya diper-untukkan bagi orang tertentu yang dalamkategori “yutiqunahu” atau orang yangberat untuk berpuasa.

Sedangkan waktu untuk membayarpuasa adalah pada hari-hari lain di luarbulan Ramadhan, dan berdasarkan keu-muman ayat tersebut tidak ada batasakhir waktu kapan harus mengganti puasa(qadla). Namun demikian, baik sekalijika mengganti puasa dilaksanakan se-belum Ramadhan berikutnya. Supayahutang puasa segera terlunasi dan tidakmenjadi beban. Tetapi, jika tidak bisamelakukannya karena ada hal yang mem-buat terhalang, maka tetap harus digantisetelah Ramadhan berikutnya.

Page 37: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

38 Tuntunan ISLAM

CARA MELAKUKANI’TIKAF RAMADHAN

Bagaimana tuntunan i’tikaf yangbenar menurut Nabi?

I’tikaf menurut bahasa artinya ber-diam diri dan menetap dalam sesuatu.Secara istilah, pengertian i’tikaf ada per-bedaan dikalangan para ulama. Ulama-ulama Hanafi berpendapat i’tikaf adalahberdiam diri di masjid yang biasa dipakaiuntuk melakukan shalat berjama’ah. Me-nurut asy-Syafi’iyyah (ulama-ulamaSyafi’i), i’tikaf artinya adalah berdiam diridi masjid dengan melaksanakan amalan-amalan tertentu, dengan niat karena Allah.Menurut Majelis Tarjih dan Tajdid, i’tikafadalah aktifitas berdiam diri di masjiddalam satu tempo atau waktu tertentu de-ngan melakukan amalan-amalan (ibadah-ibadah) tertentu untuk mengharapkanridha Allah.

I’tikaf disyariatkan berdasarkan dalil-dalil berikut:

“ ...maka sekarang campurilah mere-ka dan carilah apa yang ditetapkanAllah untukmu, dan makan minumlahhinggga terang bagimu benang putihdari benang hitam, yaitu fajar. Kemu-dian sempurnakanlah puasa itu sam-pai (datang) malam, (tetapi) janganlah

kamu campuri mereka itu, sedang ka-mu beri’tikaf dalam masjid. Itulah la-rangan Allah, maka jangan kamumendekatinya. Demikianlah Allah me-nerangkan ayat-ayat-Nya kepada ma-nusia, supaya mereka bertaqwa.” [Qs. al-Baqarah/2:187]

“Bahwa Nabi SAW melakukan i’tikafpada hari kesepuluh terakhir dari bu-lan Ramadhan, (beliau melakukannya)sejak datang di Madinah sampai be-liau wafat, kemudian istri-istri beliaumelakukan i’tikaf setelah beliau wa-fat.” [HR. Muslim, riwayat Aisyah]

I’tikaf sangat dianjurkan dilaksanakansetiap waktu di bulan Ramadhan. Me-mang ada perbedaan di kalangan paraulama tentang waktu pelaksanaannya, al-Hanafiyah berpendapat bahwa i’tikafdapat dilaksanakan pada waktu yangsebentar tapi tidak ditentukan batasanlamanya. Menurut al-Malikiyah, i’tikafdilaksanakan dalam waktu minimal satumalam satu hari.

Memperhatikan pendapat di atas,maka i’tikaf dapat dilaksanakan dalambeberapa waktu tertentu, misalnya dalamwaktu 1 jam, 2 jam, 3 jam dan sete-rusnya, dan boleh juga dilaksanakandalam waktu sehari semalam (24 jam).

Tentang tempat untuk melaksanakani’tikaf, di dalam Qs al-Baqarah ayat 187dijelaskan bahwa i’tikaf dilaksanakan di

Page 38: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

39Edisi 19/2015

masjid. Namun demikian, sebagian ulama(dari kalangan al-Hanafiyah) berpendapatbahwa masjid yang dapat dipakai untukpelaksanaan i’tikaf adalah masjid yangmemiliki imam dan muadzin khusus, baikmasjid tersebut digunakan untuk pelak-sanaan salat lima waktu atau tidak. Pen-dapat lain (dari ulama-ulama Hambali)mengatakan bahwa i’tikaf hanya dapatdilaksanakan di masjid yang biasa dipa-kai untuk melaksanakan salat jama’ah.Maka, dapat disimpulkan bahwa masjidyang dapat dipakai untuk melaksanakani’tikaf sangat diutamakan masjid jami,yakni masjid yang biasa digunakan untuksalat Jum’at, dan tidak mengapa i’tikafdilaksanakan di masjid biasa.

Untuk sahnya i’tikaf diperlukan bebe-rapa syarat, yaitu; Orang yang melak-sanakan i’tikaf beragama Islam, sudahbaligh, baik laki-laki maupun perempuan,berniat melaksanakan i’tikaf, dan orangyang beri’tikaf tidak disyaratkan puasa.Artinya, orang yang tidak berpuasa bolehmelakukan i’tikaf.

Para ulama sepakat bahwa orangyang melakukan i’tikaf harus tetap beradadi dalam masjid, tidak keluar dari masjid.Namun demikian, bagi mu’takif (orangyang beri’tikaf) boleh keluar dari masjidkarena beberapa alasan yang dibenar-kan, yaitu; a). Karena alasan syar’i(’udzrin syar’iyyin), seperti melaksana-kan salat Jum’at; b). Karena keperluanhajat manusia (hajah thabi’iyyah) se-perti buang air besar, kecil, mandi jana-bah dan lainnya; c). Karena sesuatu yangsangat darurat, seperti ketika bangunanmasjid runtuh dan lainnya.

Adapun amalan-amalan yang dapatdilaksanakan selama i’tikaf, antara lainadalah: a). Melaksanakan salat sunat, se-perti salat tahiyatul masjid, salat lail danlain-lain; b). Tadarus, membaca, mema-hami al-Qur’an; c). Berdzikir dan ber-do’a; d). Membaca buku-buku agama.

Wallahu a’lam bish shawab.

NISAB DAN CARAPEMBAYARAN ZAKAT

Berapa nisab zakat hasil tanamandan hewan ternak?

Menjawab pertanyaan ini ada baiknyadijelaskan tentang kewajiban membayarzakat. Al-Qur’an memberikan petunjukmengenai kewajiban zakat atas beberapajenis harta milik yang wajib dizakati.

Padahal mereka tidak diperintah ke-cuali supaya beribadah kepada Allahdengan ikhlas dan condong menjalan-kan agama karena-Nya, (supaya) me-reka menegakkan shalat dan memba-yarkan zakat; dan itulah agama yangbenar. (Qs. al-Bayyinah/98: 5)

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya,Dan orang-orang yang menjauhkandiri dari (perbuatan dan perkataan)yang tiada berguna, Dan orang-orang

Page 39: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

40 Tuntunan ISLAM

sama (rasanya). Makanlah dari buah-nya (yang bermacam-macam itu) jikaberbuah, dan tunaikanlah haknya dihari memetik hasilnya (dengan disede-kahkan kepada fakir miskin); danjanganlah kamu berlebih-lebihan. Se-sungguhnya Allah tidak menyukaiorang yang berlebih-lebihan. (Qs. al-An’am/6: 141)

Dari Abu Sa’id al-Khudriy, bahwaRasulullah saw bersabda, “Tidaklahdikenakan zakat atas biji-bijian dankurma, sehingga sampai 5 wasaq….”.(HR Muslim, kualitas shahih)

Dari Abdullah Ibn Umar bahwa Nabisaw bersabda, “Pada tanaman yangtersiram hujan dari langit dan darimata air atau yang digenangi air selo-kan, dikenakan zakatnya sepersepu-luhnya, sedang bagi tanaman yang di-siram dengan sarana pengairan seper-duapuluhnya”. (HR Bukhari, kualitasshahih)

Memperhatikan dalil-dalil di atas,maka zakat hasil tanaman wajibdibayarkan apabila telah sampai nisab,yaitu 5 wasaq (setara 7,5 kwintal). Ada-pun zakatnya adalah sebesar seperse-puluhnya (10%), kecuali tanaman yang

yang menunaikan zakat, (Qs. al-Mu’minuun/23: 1-4)

Hai orang-orang yang beriman,belanjakanlah daripada barang-barang yang baik yang aku tumbuh-kan, dan janganlah kamu sengajamemberikan barang yang jelek, pa-dahal kamu sendiri tidak suka meneri-manya kecuali dengan menutup mata.Dan ketahuilah bahwa Allah itu MahaKaya lagi Maha Terpuji. (Qs. al-Baqarah: 267)

Dari surat al-Baqarah ayat 267 ini da-pat dipahami tentang kewajiban zakatatas hasil tanaman dan kualitas hasiltanaman yang akan digunakan untukmembakar zakatnya.

Adapun mengenai nisab harta yangwajib dizakati, dijelaskan melalui ayat danhadis berikut:

Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidakberjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macambuahnya, zaitun dan delima yang seru-pa (bentuk dan warnanya) dan tidak

Page 40: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

41Edisi 19/2015

diairi dengan sarana pengairan (yangmengeluarkan biaya), maka zakatnyadikenakan seperduapuluhnya (5%).

Adapun zakat atas hewan ternak,yakni unta, kambing, atau sapi, jumlahnyasampai pada nisabnya, yaitu 5 ekor unta,40 ekor kambing, atau 30 ekor sapi, dantelah telah menjadi hak milik selamasetahun. Hal ini berdasarkan dalil-dalilberikut:

Nabi SAW bersabda, “Ada tiga per-kara, siapa yang melakukannya tentu-lah mengenyam rasa iman, yaitu:Orang yang hanya beribadah kepadaAllah yang memang tiada Tuhan me-lainkan Allah; Orang yang memberi-kan zakat harta bendanya denganikhlas serta berusaha memberikannyapada tiap tahun; dan orang yang ti-dak memberikan hewan yang sangattua, korengan, berpenyakit atau tidakmengeluarkan susu, akan tetapi dalammengeluarkan zakatnya itu memberi-kan yang cukupan dari kekayaanmu;karena sesungguhnya Allah tidaklahmeminta yang terbaik daripadanyadan tidak menyuruh yang terburuk”.(HR Abu Dawud, menurut al-Syaukaniy,

hadis ini memiliki sanad yang baiksehingga bisa dipakai untuk hujjah).

Mengenai ketentuan zakat hewantersebut adalah sebagai berikut.1. Zakat Unta, apabila memiliki unta

sebanyak: • 5-24 ekor: tiap 5 ekorzakatnya seekor kambing; • 2 5- 3 5ekor: zakatnya seekor unta betinaumur 2 tahun; • 36-45 ekor: zakatnyaseekor unta betina umur 3 tahun; •46-60 ekor: zakatnya seekor untabetina umur 4 tahun; • 61-75 ekor:zakatnya seekor unta betina umur 5tahun; • 76-90 ekor: zakatnya 2 ekorunta betina umur 3 tahun; • 90-120ekor: zakatnya 2 ekor unta betinaumur 4 tahun; • lebih 120 ekor: tiap40 ekor zakatnya seekor unta betinaumur 3 tahun, dan tiap 50 ekorzakanya seekor unta betina umur 4tahun

2. Zakat Kambing, apabila memilikikambing sebanyak: • 40-120 ekor:zakatnya seekor kambing; • 121-200ekor: zakatnya 2 ekor kambing; •201-300 ekor: zakatnya 3 ekorkambing; • Lebih 300 ekor: tiap 100ekor zakatnya seekor kambing.

3. Zakat Sapi, apabila memiliki sapisebanyak: • Tiap 30 ekor: zakatnyaseekor sapi (jantan atau betina) umur1 tahun; • Tiap 40 ekor: zakatnyaseekor anak sapi umur 2 tahun.Ketentuan zakat hewan ternak ini

berdasar pada hadis dari Anas, berikut:

Page 41: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

42 Tuntunan ISLAM

Samamah ibn Abdullah ibn Anas meri-wayatkan, bahwa Anas bercerita ke-padanya, bahwa Abu Bakar pernahmengirim surat ketika ia diutus ke ne-geri Bahrain, sebagai berikut: “Bis-millahirrahmanirrahim. Inilah kewa-jiban sedekah (zakat) yang telah diwa-jibkan oleh Rasulullah SAW kepadasemua orang Islam dan yang telah di-perintahkan oleh Allah kepada Utusan-Nya. Barangsiapa diantara orang Is-lam yang diminta sebagaimana mes-tinya, wajiblah ia memberikannya dansiapa yang diminta lebih dari itu, ja-nganlah ia memberikannya.

Pada 24 ekor unta atau kurangdari itu, dikenakan zakat seekor kam-bing. Jika unta itu genap 25 sampai35 ekor, maka dikenakan zakat seekoranak unta betina umur 2 tahun. Jikajumlahnya 36 sampai 45 ekor, makadikenakan zakat seekor anak unta be-tina umur 3 tahun. Jika jumlahnya 46sampai 60 ekor unta, dikenakan zakatseekor anak unta betina umur 4 tahunyang telah sampai masanya dikawin-kan. Jika jumlahnya 61 sampai 75ekor, dikenakan zakat seekor anakunta betina umur 5 tahun. Jika jum-lahnya 76 sampai 90 ekor, dikenakanzakat 2 ekor anak unta betina umur 2tahun. Jika jumlahnya 91 sampai 120ekor, dikenakan zakat 2 ekor anak untabetina umur 4 tahun yang telah sampaimasanya dikawinkan. Dan jika lebihdari 120 ekor, maka tiap 40 ekor, dike-nakan zakat seekor anak unta betinaumur 4 tahun. Dan siapa yang hanyamempunyai unta 4 ekor maka tidaklah

Page 42: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

43Edisi 19/2015

dikenakan zakat, kecuali atas kerelaanpemiliknya sendiri. Dan jika ia mem-punyai 5 ekor, maka dikenakan zakatseekor kambing.

Tentang kambing gembala, jikaada 40 sampai 120 ekor, dikenakanzakat seekor kambing. Jika ada 120sampai 200, dikenakan zakat 2 ekorkambing. Jika lebih 200 sampai 300,dikenakan zakat 3 ekor kambing. Jikalebih dari 300, maka tiap-tiap 100dikenakan zakat seekor kambing. Jikakambing itu kurang dari 40 meskipunseekor, tidaklah dikenakan zakat,kecuali dari kehendak yang punyasendiri”. (HR Bukhari, shahih)

Selain hadis panjang di atas, hadis dariMuadz bin Jabal juga menjadi dasar bagizakat atas hewan.

Muadz bin Jabal ketika ia diutus olehNabi SAW ke negeri Yaman, ia disuruhmemungut dari tiap-tiap 30 ekor sapi,seekor anak sapi yang berumur 1 ta-hun (jantan atau betina), dan tiap-tiap40 ekor, seekor anak sapi yang ber-umur 2 tahun. (HR Turmudzi)

PEMBAYARAN ZAKATEMAS SETIAP TAHUN

Bagaimana mengeluarkan zakatharta emas, berapa nishab wajib za-katnya? Jika tahun sebelumnyasudah pernah dikeluarkan zakatnya,

apakah tahun berikutnya tetap wajibdikeluarkan zakatnya?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kitaperhatikan sebuah hadis yang diriwa-yatkan dari Ali r.a.

Dari Ali r.a. bahwa Nabi SAW bersab-da: “Tidak ada kewajiban bagimu, se-hingga mencapai (harta itu) 20 dinardan mencapai waktu satu tahun, makazakatnya setengah dinar. Adapun sele-bihnya sesuai dengan perhitungan itu(dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5 per-sen)”. Dan suatu harta tidak wajibdizakati, kecuali telah mencapai satutahun. (HR. Abu Dawud).

Kewajiban zakat atas emas adalahkewajiban atas harta milik yang telahmencapai nisab selama satu tahun. De-ngan demikian, jika pada setiap akhir ta-hun harta emas yang dimiliki seseorangmencapai batas minimum zakat (nishab),maka emas tersebut wajib dizakati, tanpamemperhitungkan apakah tahun yang laluemas tersebut telah dizakati.

Maksud ketentuan ini sejalan denganhadis Nabi SAW riwayat Turmudzi yangmenyatakan bahwa Nabi berpesan kepa-

Page 43: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

44 Tuntunan ISLAM

da para wali anak yatim, agar merekamengembangkan harta warisan anaktersebut dengan maksud agar tidak habisdiambil zakatnya setiap tahun.

Keterangan: 1 dinar = 4,25 gramemas murni, jadi 20 dinar sama dengan85 gram emas murni.

ZAKAT UANG DAN GAJIBagi seorang pegawai, baik

negeri atau swasta, yang memperolehgaji setiap bulan, atau batas waktutertentu, apakah gaji tersebut wajibdikeluarkan zakatnya?

Untuk menetapkan nisab zakat uangatau gaji dapat dilakukan denganmemahami makna hadis mengenai zakatemas. Harta berupa uang atau gaji adalahmerupakan kekayaan yang dapat diseta-rakan dengan emas. Dengan demikianmaka zakat uang dan gaji, nisabnya dihi-tung setara dengan emas yaitu 85 gramemas murni dibayarkan setiap tahun. Jikapada akhir tahun gaji tersebut setelahdigunakan untuk memenuhi kebutuhanpokoknya ternyata mempunyai sisa lebihyang mencapai batas minimum (nisab)setara dengan harga 85 gram emas, makawajib dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5persen. Dengan demikian maka nisab gajisetara dengan emas murni 85 gram dandiperhitungkan pada akhir tahun, bukansetiap menerima gaji tersebut pada setiapbulan atau mingguan.

ZAKAT HASIL USAHAPERDAGANGAN

Bagaimana cara menghitung zakatharta dari hasil perdagangan? Apakah

diperhitungkan dari modal usaha ataudari keuntungan yang diperoleh?

Sebagaimana zakat emas dan gaji,zakat perdagangan identik dengan keten-tuan mengenai zakat harta kekayaan yaituemas. Adapun cara menghitung nisab dansaat pembayaran harta perdagangan de-ngan jalan menghitungnya setiap akhirtahun pembukuan. Besarnya zakat yangharus dikeluarkan diperhitungkan darijumlah akumulasi antara modal dalambentuk uang, keuntungan dan simpanandan piutang yang mungkin terbayar padaakhir tutup buku di atas, diluar nilai alat-alat yang dipergunakan untuk usahaperdagangan yang memang tidak dikenaiketentuan wajib zakat.

Selanjutnya, mengenai kemungkinanrugi dalam usaha perdagangan, jikajumlah akumulasi berbagai hal di atasmasih berada dalam batas minimum ataunisab wajib zakat, maka tetap harusdikeluarkan zakatnya.

Mengenai alat-alat produksi sepertitoko, rumah sewaan, mobil-mobil niaga,pabrik dan alat produksi lainnya, bebe-rapa pendapat mutakhir menyatakanwajib dikeluarkan zakatnya. Adapuncara menghitung batas minimal nisabzakatnya, ada dua cara:

Pertama, dengan memperhitungkankesetaraannya dengan emas. Jika nilaijual alat produksi tersebut pada akhirtahun ditambah dengan hasil produksipada akhir tahun setara dengan nilai 85gram emas murni, maka harus dikeluar-kan zakatnya sebesar 2,5 persen.

Kedua, dengan menyamakannyadengan harta tanaman yang mengha-

Page 44: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

45Edisi 19/2015

silkan. Oleh karena itu, setiap kali meng-hasilkan, dikeluarkan zakatnya sebesar10 persen, jika tanpa biaya pemeliharaan,atau sebesar 5 persen jika ada biaya pe-meliharaan pada saat berproduksi, seba-gaimana zakat hasil pertanian.

PEMANFAATAN ZAKATSesuai perkembangan masyara-

kat, sekarang sudah ada berbagaibadan amil zakat. Dengan demikian,memungkinkan hasil pengumpulanzakat tersebut berhenti beberapa saatdalam kekuasaan amil sebelum diba-gikan kepada yang berhak.

Apakah dibenarkan jika hasil pe-ngumpulan zakat tersebut dibudida-yakan sehingga memperoleh keun-tungan atau dipinjamkan kepadaorang lain yang sesungguhnya tidakberhak menerima zakat?

Al-Qur’an telah memberikan penje-lasan mengenai siapa yang berhak mene-rima zakat, sebagaimana tercantum dalamsurat at-Taubah ayat 60.

Sesungguhnya zakat-zakat itu hanya-lah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-penguruszakat, para mu’allaf yang dibujuk ha-tinya, untuk (memerdekakan) budak,orang-orang yang berhutang, untukjalan Allah dan orang-orang yang se-dang dalam perjalanan sebagai suatu

ketetapan yang diwajibkan Allah, danAllah Maha Mengetahui lagi MahaBijaksana. (Qs. at-Taubah/9: 60)

Dari makna ayat tersebut, jelas bahwaorang-orang yang meminjam uang seba-gaimana biasa terjadi dalam kehidupanmasyarakat kita (dari hasil zakat) tidaklahtermasuk salah satu jenis orang atau se-suatu yang berhak menerima zakat.Karena itu, jika ada orang atau lembagamasyarakat yang memerlukan pinjamanuang sebaiknya dicarikan dari sumber lainselain harta dari pengumpulan zakat.

Berbeda halnya jika harta hasil zakattersebut dibudidayakan sehingga jasanyadimaksudkan untuk memperbaiki nasibfakir miskin seperti pembelian alat-alatproduksi (mesin jahit, alat-alat pertanian,dan sebagainya) yang dapat memberikanpeluang kerja bagi mereka sehingga fakirmiskin tersebut dapat meningkatkan pen-dapatan mereka. Cara pembudidayaandemikian kiranya dapat dibenarkan bah-kan dalam jangka panjang justru lebihbermanfaat bagi fakir miskin tersebut.

Sudah barang tentu karena harta zakatpada dasarnya adalah hak orang-orangyang tergolong berhak menerima, makaperlu terlebih dahulu dimintakan kese-pakatan mereka jika harta tersebut akandibudidayakan (dikembangkan sepertiuntuk modal dan sebagainya). Berbedahalnya dengan usaha meminjamkankepada orang atau lembaga sosial, tidakterdapat ketentuan yang membenarkantindakan tersebut.

Wallahu a’lam bish-shawab.

(Tim Redaksi)

Page 45: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

46 Tuntunan ISLAM

Tuntunan Muamalah

BISNIS VALUTA ASING(JUAL BELI MATA UANG)

MukaddimahJual beli mata uang (valuta asing)

merupakan salah satu contoh praktek jualbeli yang banyak diminati oleh masya-rakat tertentu. Tak pelak persoalan inipunmengemuka dan banyak diperbincangkanorang, baik dari sisi prospek bisnisnyahingga persoalan legalitas hukumnyadalam agama Islam. Para ulama’ dan ahliekonomi Islam juga banyak mengupaspersoalan ini dari berbagai aspek dansudut pandang mereka. Dalam fikih Islam,persoalan ini termasuk kategori “FikihMu’ashir” atau fikih kontemporer, se-hingga perlu mendapatkan perhatian danpencermatan yang lebih mendalam.

Dalam pembahasan fikih mu’amalah,sebenarnya persoalan ini sempat dising-gung dalam edisi sebelumnya secara se-pintas terkait dengan contoh-contoh jualbeli yang diperbolehkan dan yang dila-rang. Namun karena penjelasannya yanghanya sepintas, maka diperlukan penje-lasan yang lebih mendetail untuk meng-hindari persepsi dan kesimpulan yang ku-rang tepat. Oleh sebab itu penulis menco-ba membahas persoalan ini mulai daripengertian, macam-macam dan tekhnikpelaksanaannya, sampai pendapat paraulama’ dari berbagai kalangan tentangpersoalan ini, untuk mendapatkan penje-lasan yang lebih utuh.

Page 46: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

47Edisi 19/2015

Pengertian Jual Beli Valuta AsingPerspektif Islam

Jual beli mata uang dalam fiqih kon-temporer disebut dengan “tijarah an-naqd” atau “al-ittijaar bi al-‘umlat”,dan dalam kitab-kitab fikih sering disebutdengan “as-sharf” atau pertukaran uang(currency exchange/money changer/foreign exchange). Pada asalnya, as-sharf adalah pertukaran harta denganharta yang berupa emas atau perak, baikdengan sesama jenis maupun denganberbeda jenis, serta baik dengan kuan-titas yang sama, maupun berbeda. Ka-rena mata uang sekarang dianggap samadengan emas dan perak, lalu para ulamamenganalogikannya (mengqiyaskan)dengan as-Sharf, yaitu; pertukaran uangdengan uang. (Abdurrahman al-Maliki;As-Siyasah al-Iqtishadiyah al-Mutsla,hal. 114 & 125; Ali As-Salus; Mausu’ahAl-Qadhaya al-Fiqhiyah al-Mu’a-shirah, hal. 432).

Dalam kamus al-Munjid fil-Lughahdisebutkan bahwa as-sharf secaraharfiyah berarti penambahan, penukaran,penghindaran, atau menjual uang denganuang lainnya. Dengan demikian as-sharfadalah perjanjian jual beli satu valutadengan valuta lainnya. Hanya saja menu-rut mereka, emas dan perak sebagai matauang tidak boleh ditukarkan dengan seje-nisnya misalnya Rupiah dengan Rupiahatau US Dolar dengan Dolar kecualisama jumlahnya.

Secara historis, perdagangan matauang atau dalam istilah ekonomi disebutdengan istilah valas (valuta asing) ataupuntrading forex, mulai berkembang pada

era 1970-an dan diyakini sebagian bisnisyang menguntungkan. Karena secaraglobal, jika antar negara terjadi perda-gangan internasional terlebih lagi dalammenghadapi masyarakat ekonomi regio-nal seperti MEA (Masyarakat EkonomiAsia), pasti negara tersebut membutuh-kan uang negara lain (valuta asing) sebagaialat tukar (membayar) luar negeri (devi-sa), yang nilai atau kursnya berbeda anta-ra suatu negara dengan negara lainnyadan bersifat pluktuatif (berubah-ubah)sesuai dengan kekuatan ekonomi negaramasing-masing.

Jika suatu negara melakukan perda-gangan internasional (dengan negara lain),maka masing-masing dari negara membu-tuhkan alat tukar asing (valuta asing) da-lam transaksi perdagangan mereka, atauyang lebih populer disebut devisa. Dalamdunia perdagangan (internasional) tentuakan timbul penawaran dan permintaandevisa di bursa valuta asing. Setiap nega-ra memiliki kewenangan untuk menentu-kan nilai atau kurs (perbandingan nilaiuang suatu negara terhadap uang asing)mata uang masing-masing. Maka apabilaperusahaan di Indonesia mengekspor ba-rangnya ke negara lain, pertukaran matauang asing menjadi sangat diperlukan.

Dalam hal ini ada dua kemungkinanyang dapat ditempuh, guna memenuhi ke-butuhan transaksi antara eksportir Indo-nesia dan importir negara lain. Bila peru-sahaan Indonesia menjual dalam bentukrupiah, maka importir negara lain harusmenjual mata uang mereka dengan rupi-ah. Begitu pula sebaliknya, bila perusa-haan Indonesia dibayar dengan mata

Page 47: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

48 Tuntunan ISLAM

uang negara lain, maka perusahaanIndonesia harus menukar rupiah denganuang negara mitra bisnisnya. Nilai matauang suatu negara bersifat fluktuatif (bisaberubah-ubah), tergantung pada situasiekonomi negara masing-masing, sehinggamasing-masing negara harus menyesu-aikan dengan kurs mata uang yangberlaku.

Hukum Jual Beli Uang (Valuta Asing)Untuk menghindari penyimpangan

dari ketentuan hukum syari’ah, makatransaksi atau bisnis valuta asing (valas)harus dikembalikan kepada “Asas danEtika Bisnis” yang telah diulas pada pem-bahasan-pembahasan sebelumnya. Perludisebutkan antara lain; terbebas dariunsur riba, az-Zhulm (kezaliman), at-Tabzir (kemubaziran), maysir (perju-dian), Ikhtikar (penimbunan), gharar(ketidakjelasan, manipulasi dan penipu-an) dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, jual beli maupun bisnisvaluta asing harus dilakukan sesuai de-ngan koridor (hukum/aturan) agama. Be-gitu pula halnya dengan niat atau motifpertukaran, tidak boleh untuk spekulasiyang dapat menjurus kepada perjudian(maysir) melainkan untuk membiayaitransaksi-transaksi yang dilakukan rumahtangga, perusahaan dan pemerintah gunamemenuhi kebutuhan konsumsi, investasi,ekspor-impor atau komersial baik ba-rang maupun jasa (transaction motive).

Menurut para ahli ekonomi, jual belimata uang merupakan transaksi jual belidalam bentuk finansial yang mencakupbeberapa hal sebagai berikut: pembelian

mata uang, pertukaran mata uang, pem-belian barang dengan uang tertentu, pen-jualan barang dengan mata uang, penju-alan promis (surat perjanjian untuk mem-bayar sejumlah uang) dengan mata uangtertentu, atau penjualan saham dalamperseroan tertentu dengan mata uang ter-tentu. Masing-masing dari kegiatan terse-but dapat diklasifikasi menjadi dua ma-cam kegiatan, yaitu jual beli dan pertu-karan. Sehingga untuk masing-masingkegiatan tersebut dapat diberlakukan hu-kum jual beli dan pertukaran.

Dalam tinjauan hukum (fikih) Islam,proses transaksi dalam bursa valuta asingmerupakan kegiatan muamalat, yanghukum asalnya adalah mubah. Dalamkaidah fiqhiyah disebutkan:

“Pada dasarnya (asalnya) pada se-gala sesuatu (pada persoalan mu’am-malah) itu hukumnya mubah, kecualijika ada dalil yang menunjukkan atasmakna lainnya.”

Praktik jual beli valuta asing dalam fikihIslam pada dasarnya diperbolehkan ka-rena termasuk kegiatan mu’amalah yanghukum dasarnya adalah mubah (boleh)sebagaimana kaidah hukum di atas.

Oleh sebagian ulama’, praktek jual belivaluta asing ini juga diqiyaskan (diana-logikan) dengan perdagangan/jual beli (al-buyu’). Namun yang tidak diperbolehkanadalah memonopoli saham (ihtikar) valutaasing untuk tujuan tertentu, sehingga padasuatu waktu orang yang memonopolidapat mempermainkan harga di bursa efek

Page 48: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

49Edisi 19/2015

atau jual beli valuta asing, yang padaakhirnya bisa menimbulkan mafsadah(kerusakan) harga pasar, kezaliman,perjudian (maisir) dan sebagainya.

Memperhatikan aspek larangan(etika) bisnis dalam konteks perdaganganvaluta asing menjadi sangat penting ka-rena uang merupakan salah satu per-soalan yang masuk dalam kategori bendaribawi karena diqiyaskan dengan emasdan perak sebagaimana dijelaskan dalamhadis Nabi SAW. Dalam hadis itu dise-butkan tentang barang-barang yang ter-masuk komoditas ribawi, yaitu; emas,perak, gandum, kurma dan garam.

Pada umumnya, para ulama’ sepertiImam Abu hanifah, Hambali, Maliki,Syafi’i dan Ibnu Taimiyah berpendapatbahwa alasan (‘illah) digolongkannyabarang-barang tersebut sebagai komo-ditas ribawi, karena beberapa hal; karenagandum, kurma dan garam termasuk ba-rang yang ditimbang dan sebagai ma-kanan pokok yang dapat disimpan, se-dangkan emas dan perak berfungsi seba-gai alat tukar. Oleh sebab itu makananpokok seperti beras dan alat tukar berupauang logam dan kertas dapat diqiyaskanke dalam komoditas ribawi tersebut.

Sedangkan benda atau barang-baranglain yang tidak tergolong sebagai alat tukar(uang) maupun makanan pokok tidakdapat dikategorikan sebagai komoditasribawi. Misalnya; menukar satu buku de-ngan dua buku, dua kursi dengan tigakursi, satu almari dengan dua almari, atausatu mobiil ditukar dengan dua mobiltidak termasuk riba. Namun dikatakanriba ketika ada tambahan dan terjadi

pada barang yang diharamkan adanyasesuatu tambahan. Sebab dalam Islamriba merupakan sesuatu yang sangatdiharamkan baik oleh Allah SWTmaupunRasulullah SAW.;

“Orang-orang yang makan (meng-ambil) riba tidak dapat berdiri me-lainkan seperti berdirinya orang yangkemasukan syaitan lantaran (tekan-an) penyakit gila. Keadaan merekayang demikian itu, adalah disebabkanmereka berkata (berpendapat), se-sungguhnya jual beli itu sama denganriba, padahal Allah telah menghalal-kan jual beli dan mengharamkan riba”(QS.al-Baqarah: 275)

Ditegaskan juga dalam hadis Nabi;

“Dari Jabir (diriwayatkan bahwa) iaberkata: Rasulullah SAW melaknatorang yang makan riba, yang mem-beri riba, yang menuliskannya, dandua orang saksinya. Beliau bersabda:Mereka itu sama”. (HR.Muslim)

Page 49: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

50 Tuntunan ISLAM

“Dari Abi Hurairah RA, Nabi SAWbersabda: Jauhilah olehmu sekaliantujuh hal yang membinasakan; (parasahabat bertanya): Wahai Rasulullah,apakah tujuh hal yang membinasakanitu? Rasulullah SAW bersabda: menye-kutukan Allah, sihir, membunuh nya-wa (seseorang) yang diharamkan ke-cuali karena kebenaran, memakanriba, memakan harta anak yatim, laridari medan perang dan menuduh wa-nita terhormat lagi beriman melaku-kan zina.” (HR. Bukhari-Muslim)

Valuta Asing dan SpekulasiTerkait aspek larangan perjudian

(maisir) dalam jual beli valas dapat ter-jadi apabila motifnya untuk spekulasi,seperti banyak terjadi saat ini. Begitu pu-la dengan aspek kezaliman dan manipu-lasi dengan bertindak curang, rekayasaserta menyerobot sesuatu yang sedangditawar oleh orang lain. Ringkasnya,sekalipun hal ini termasuk persoalanmu’amalah yang hukum asalnya mubah,tidak berarti boleh menerjang norma danhukum agama yang termasuk dalam“Asas dan Etika Bisnis Islam”. Jadi, hu-kum asal jual beli mata uang adalah boleh(mubah) selama memenuhi ketentuannya,sebagaimana hadis Nabi berikut:

“Emas dijual dengan emas, perak de-ngan perak, gandum dengan gandum,

sya’ir (salah satu jenis gandum) de-ngan sya’ir, korma dengan korma, dangaram dijual dengan garam, (takaran/timbangannya) harus sama dan kon-tan. Barangsiapa menambahi ataumeminta tambahan maka ia telah ber-buat riba, pemberi dan penerima da-lam hal ini sama.” (HR. Muslim)

“Emas (hendaklah dibayar) denganemas, perak dengan perak, gandumdengan gandum, sya’ir dengan sya’ir,kurma dengan kurma, dan garam de-ngan garam, sama dan sejenis harus-lah dari tangan ke tangan (cash). Makaapabila berbeda jenisnya, juallah se-kehendak kalian dengan syarat kon-tan.” (HR Muslim)

“Janganlah engkau menjual emas di-tukar emas melainkan sama dengansama, dan janganlah engkau mele-bihkan salah satunya dibanding lain-nya. Janganlah engkau menjual perakditukar perak melainkan sama dengan

Page 50: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

51Edisi 19/2015

sama, dan janganlah engkau mele-bihkan salah satunya dibanding lain-nya. Dan janganlah engkau menjualsalah satunya diserahkan secara kon-tan ditukar dengan lainnya yang tidakdiserahkan secara kontan.” (HR.Bukhari dan Muslim)

Hadis di atas walaupun menjelaskanpertukaran emas dan perak, namunmenurut para ulama’ hukumnya berlakupula untuk mata uang saat ini, karena sifatyang ada pada emas dan perak saat itu,yaitu sebagai mata uang (an-nuqud).Hadis tersebut juga menjelaskan bahwadalam jual beli emas, perak dan yang se-rupa dengannya, yaitu mata uang yangada pada zaman kita sekarang ini. Pemba-yaran harus dilakukan dengan cara kontanalias tunai dan lunas tanpa ada yang ter-hutang sedikitpun, sebagaimana yangdisepakati oleh para fukaha’.

Hukum jual beli mata uang mubahselama memenuhi syarat-syaratnya. Jikayang dijualbelikan sejenis (misal rupiahdengan rupiah, atau dolar AS dengan dolarAS), syaratnya dua. Pertama, harus adakesamaan kuantitas, yakni harus samanilainya. Kedua, harus ada serah terimasecara kontan (taqabudh) di majelis akad.

Adapun jika yang dijualbelikan taksejenis (misal rupiah dengan dolar AS),maka syaratnya cukup dilakukan secarakontan. (Abul A’la al-Maududi, Ar-Riba,hal. 114; Sa’id bin Ali al-Qahthani, Ar-Riba Adhraruhu wa Atsaruhu, hal. 23).

Prof. Masjfuk Zuhdi dalam bukunya“Masail Fiqiyah, Kapita Selecta Hu-kum Islam”, menyatakan; bahwaforeign exchange (perdagangan valas)

diperbolehkan dalam hukum Islam.Perdagangan valuta asing timbul karenaadanya perdagangan barang-barangkebutuhan/komoditi antarnegara secarainternasional. Perdagangan (ekspor-im-por) ini tentu memerlukan alat bayar yaituuang, yang masing-masing negara mem-punyai ketentuan sendiri dan berbeda satusama lainnya sesuai penawaran dan per-mintaan di antara negara-negara tersebut,sehingga timbul perbandingan nilai matauang antarnegara.

Menurut MUI, transaksi jual beli va-luta asing pada prinsipnya boleh, denganketentuan, yaitu: (1) Tidak untuk speku-lasi (untung-untungan), (2) Ada kebu-tuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga(simpanan), (3) Apabila transaksi dilaku-kan terhadap mata uang sejenis makanilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh), dan (4) Apabila berlainanjenis maka harus dilakukan dengan nilaitukar (kurs) yang berlaku pada sa-at transaksi dan secara tunai.

Ketentuan ini selaras dengan hadis;

Page 51: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

52 Tuntunan ISLAM

Ibnu Syihab mengisahkan bahwa Ma-lik bin Aus bin Al Hadatsan menceri-takan bahwa pada suatu hari ia me-merlukan untuk menukarkan uang se-ratus dinar (emas), maka Thalhah binUbaidillah pun memanggilku.

Selanjutnya kamipun bernegoisasidan akhirnya ia menyetujui untuk me-nukar uangku, dan iapun segeramengambil uangku dan dengan ta-ngannya ia menimbang-nimbang uangdinarku. Selanjutnya Thalhah binUbaidillah berkata: Aku akan berikanuang tukarnya ketika bendaharakutelah datang dari daerah Al-Ghabah(satu tempat di luar Madinah sejauh+ 30 KM), dan ucapannya itu didengaroleh sahabat Umar (bin Al Khatthab),maka iapun spontan berkata kepa-

daku: Janganlah engkau meninggal-kannya (Thalhah bin Ubaidillah)hingga engkau benar-benar telah me-nerima pembayarannya. Karena Ra-sulullah saw telah bersabda: “Emasditukar dengan emas adalah ribakecuali bila dilakukan secara ini danini (tunai), gandum ditukar dengangandum adalah riba, kecuali biladilakukan dengan ini dan ini (tunai),sya’ir (gandum) ditukar dengan sya’iradalah riba kecuali bila dilakukandengan ini dan ini (tunai), kormaditukar dengan korma adalah riba,kecuali bila dilakukan dengan ini danini (tunai).” [HR. al- Bukhari]

(Bersambung)

Narasumber utama artikel ini:Ruslan Fariadi AM

Page 52: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

53Edisi 19/2015

Sarah Hadits

MENGENAL NAMA-NAMA LAINNABI MUHAMMAD SAW

Yang umum diketahui, dan ba-nyak disebut, Nabi MuhammadSAW sang penutup segala nabi

dan rasul, sering dipanggil dengan namaatau sebutan Rasulullah, sebagaimanadituliskan di dalam hadis-hadis, juganama panggilan Ahmad, sebagaimanadisebutkan di dalam al-Qur’an (Qs. asd-Shaf/61: 6). Selain itu, beliau memilikibeberapa nama panggilan yang lain.Dalam syarah hadis ini, akan diuraikan

tentang nama-nama lain Nabi Muham-mad SAW tersebut, yang didasarkan ataspengakuan beliau sendiri, maupun berda-sarkan informasi dari kitab suci al-Quran.Ada sejumlah nama lain Nabi Muham-mad atas dasar pengakuan beliau sendiri.Pengakuan beliau tersebut secara resmiterdokumentasikan dalam hadis di atas.

Selain hadis tersebut di atas, di dalamdua hadis di bawah ini, Rasulullah jugamengaku tentang nama diri beliau.

Telah bercerita kepadaku Ibrahim bin Al Mundzir berkata, telah berceritakepadaku Ma’an, dari Malik, dari Ibnu Syihab, dari Muhammad bin Jubair binMuth’im, dari bapaknya radliallahu ‘anhu berkata; Rasulullah SAW bersabda:“Aku memiliki lima nama, Aku adalah (1). Muhammad, (2). Ahmad, (3). akujuga al- Mahiy (penghapus), maksudnya Allah menghapuskan kekafiran melaluiperantaraanku, (4). Aku juga al-Hasyir (penghimpun), maksudnya manusiaakan berhimpun di bawah kakiku dan aku juga (5) al- ‘Aqib, yang artinyatidak ada seorang nabi pun sepeninggalku (HR. al-Bukhari, hadis no. 3268. Lihatpula: Bukhari, 4517; Muslim, 4543&4343).

Page 53: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

54 Tuntunan ISLAM

Artinya:Dari Muhammad bin Jubair bin Mu-th’im, dari bapaknya, katanya, Ra-sulullah SAW bersabda: “Aku mempu-nyai beberapa nama: (1) Aku bernamaMuhammad. (2) Aku bernama Ahmad.(3) Aku bernama al-Mahi (penumpas),yang artinya Allah menumpas keku-furan denganku. (4) Aku bernama al-Hasyir (pengumpul) yang artinya Allahmengumpulkan manusia mengikutilangkahku. (5) Aku bernama al- ‘Aqib(penutup), yang artinya tidak ada se-orang Nabi pun sesudahku. Dan se-sungguhnya, aku juga oleh Allah di-beri nama Ra’uf (penyantun) danRahim (penyayang).” ...

Dan dalam hadis Syu’aib danMa’mar disebutkan dengan lafal; Akumendengar Rasulullah SAW. Di dalam

hadis ‘Uqail dia berkata; ‘Aku ber-tanya kepada az-Zuhri, “Apa artinyaal-‘Aqib?” Dia menjawab; Yaitu yangtidak ada nabi setelahnya. Juga da-lam hadis Ma’mar dan ‘Uqail (meng-gunakan lafal) ‘al-kafarah’ (keka-firan), sedangkan di dalam hadisSyu’aib (menggunakan lafal) al-kufru.’ (HR Muslim)

Artinya:Dari Nafi’ bin Jubair bin Muth’im dariBapaknya berkata; saya mendengarRasulullah SAW bersabda: “Sayaadalah Muhammad, Ahmad, al-Hasyiryang maksudnya orang-orang berkum-pul di belakangku yaitu mereka yangmenguikuti agamaku, al-Mahi yangmaksudnya menghapus kekufuran, al-Khatim yang maksudnya nabi penutupatau yang terakhir, dan al ‘Aqib yangmaksudnya yang setelahnya tidak adanabi lagi.” (HR. Ahmad)

Selain ketiga hadis di atas, secaramaknawi juga disebutkan dengan lafalyang kurang lebih sama, yaitu dalam hadisat-Turmudzi, nomor 2766, Ahmad:16134, 16169, dan 16170; Malik nomor1594, dan ad-Darimi nomor 2656.

Page 54: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

55Edisi 19/2015

Karena hadis-hadis tersebut satu de-ngan yang lain saling menguatkan, lebih-lebih Imam Bukhari dan Imam Muslimjuga meriwayatkannya yang secaraumum adalah sahih periwayatan hadis-nya, maka tidak ada keraguan sama sekaliuntuk menetapkan bahwa hadis tentangnama Rasulullah atas dasar pengakuanbeliau sendiri adalah informasi autentikatau bahasa hadisnya ashhih al-maqbûlah.

Nama-nama Nabi Muhammad terse-but adalah: (1) Ahmad, (2) Muhammad,(3) al-Hasyir, (4) al-Mahiy al-Kufra, (5)al-’Aqib, (6) al-Khatim, (7) Rauf, (8)Rahim, (9) ‘Uqailul Kafarah, dan (10)Syu’aibul Kufra.

Dari kesepuluh nama tersebut, dapatdikelompokkan kedalam kategorisebagai berikut:1. Nama Ahmad dan Muhammad adalah

identik karena secara esensial adalahsama maknanya sebagai yang terpuji.

2. Nama Rauf dan Rahim adalah identikkarena secara esensial adalah samamaknanya sebagai pengasih dan pe-nyayang, dibedakan dengan maknapraktis Yang Maha Pengasih danMaha Penyayang, khusus milik Allah.

3. Al-‘Aqib dan al-Khatim adalah iden-tik karena secara esensial sama-samabermakna sebagai penutup nabi danrasul, dalam arti tidak ada nabi danrasul sesudah beliau.

4. Al-Mahiyal Kufra, Syu’aibul Kufra,dan ‘Uqailul Kafarah adalah identikkarena ketiganya bermakna: Allahmenghapus kekufuran seseorang sete-lah orang tersebut menyatakan diri

iman kepada beliau sebagai utusanAllah, dalam arti seakurat-akuratnyabahwa beliau adalah penutup utusanAllah.

5. Al-Hasyir, bahwa beliau memilikinama dan tugas khusus kelak di hariakhir, manusia akan dibangkitkan darikubur dan dikumpulkan di PadangMahsyar. Sebagian manusia digiringbeliau untuk memperoleh syafaatnya.Di antara orang yang nantinya mem-peroleh syafaatnya adalah orang yangtidak menyekutukan (musyrik) Allahkepada mahluknya, sebagaimanaterungkap dalam hadis berikut:

Artinya:Dari Abu Zar bahwa Nabi SAW bersab-da: “Aku diberi lima hal yang tidakdiberikan kepada seorang nabipun se-belumku. Aku diutus kepada manusiadan jin, dan dijadikan bagiku tanahsebagai masjid serta pensuci, dihalal-kan rampasan perang yang tidak diha-

Page 55: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

56 Tuntunan ISLAM

pernah bertanya kepada ‘Aisyah r.a. ten-tang cara shalat Rasulullah SAW di bulanRamadhan. Maka ‘Aisyah RA menja-wab: “Tidaklah Rasulullah melaksana-kan shalat malam di bulan Ramadhandan di bulan-bulan lainnya lebih darisebelas raka’at. Beliau shalat empatraka’at, dan jangan kamu tanya ten-tang bagus dan panjangnya kemudianBeliau shalat empat raka’at lagi danjangan kamu tanya tentang bagus danpanjangnya kemudian Beliau shalattiga raka’at”. ‘Aisyah r.a. berkata; Akubertanya: “Wahai Rasulullah, apa-kah anda tidur sebelum melaksanakanwitir?” Beliau menjawab: “Wahai‘Aisyah, kedua mataku tidur, namunhatiku tidaklah tidur” (HR. Bukhari).

Nama Nabi dari Fawâtihus-ShuwarAtas dasar pengakuan beliau tersebut,

penulis bisa menyimpulkan bahwa beliauNabi Muhammad SAW tidak merasamemiliki nama ‘Thaha’ dan ‘Yasin’sebagaimana tertuang dalam nama suratdalam Alquran yang secara teknis disebutfawâtihus-shuwar (huruf-huruf pembu-ka surat). Dalam kitab-kitab hadis yangmenjelaskan nama beliau selain yang 11nama tersebut dan kualitas hadisnya sha-hih atau hasan, tidak ada sahabat beliauyang memanggil beliau di luar nama-namatersebut.

Sebagai bukti bahwa ‘Yasin’ dan‘Thaha’ (yang diambil dari fawâtihus-shuwar) bukan nama beliau, orang-orang dekat beliau berkomentar tentang‘fawâtihus-suwar sebagai berikut:1. Ulama salaf, Asy-Sya’bi, mengatakan

lalkan bagi seorangpun sebelumku,dan aku diberi kemenangan denganrasa takut musuh sejauh perjalanansatu bulan. Dikatakan kepadaku;mintalah maka engkau akan diberi.Kemudian aku menyimpan permo-honanku sebagai syafa’at bagi umat-ku, dan syafa’at tersebut akan dida-patkan insya Allah Ta’ala bagi orangyang tidak menyekutukan Allah de-ngan sesuatupun.” (HR. ad-Darimi).

Berdasarkan pengakuan beliau me-ngenai nama diri, kelihatannya tidak adahadis autentik lagi di luar yang 10 macamnama ini. Nama gelaran yang diberikanoleh komunitas beliau yang sezaman masakehidupannya, yakni para sahabatnya,terutama dalam menyeru kepada, seba-gaimana terungkap dalam hadis yang ber-gaya dialogis adalah “Rasulullah”. Saha-bat menyerunya ‘ya Rasulullah’ dalampernyataan sahabat, umpama “Allûhu warasulûhu a’lam”. Memang, kadang-kadang beliau dipanggil dengan namaAbul Qasim (Ayahnya Qasim), sebagai-mana terungkap dalam hadis al-Muwath-tha’ yakni hadis yang paling akhir dalamkitab tersebut.

Istri beliau sendiri, ‘Aisyah, dalamperistiwa kaifiyyah shalat malam beliaumemanggilnya untuk bertanya juga de-ngan panggilan “ya Rasulullah”. Demi-kian bukti hadisnya (terjemahnya):

Telah menceritakan kepada kami‘Abdullah bin Yusuf berkata, telah menga-barkan kepada kami Malik dari Sa’id binAbu Sa’id Al-Maqbariy dari AbuSalamah bin ‘Abdurrahman bahwasanyadia mengabarkan kepadanya bahwa dia

Page 56: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

57Edisi 19/2015

bahwa fawûtihus-suwar sebagai ra-hasia Allah, tidak diketahui maknanya.Selanjutnya, Asy-Sya’bi mengutipkomentar-komentar sahabat-sahabatNabi sebagai berikut:a. Ali bin Abi Thalib:

Setiap kitab memiliki saripati dansaripati Alquran adalah huruf-huruf ejaannya.b. Abu Bakar:

Setiap kitab memiliki rahasia, danrahasia di dalam al-Qur’an adalahpermulaan-permulaan suratnya.

2. Ulama ahli hadis, dengan menda-sarkan pendapat Khulafa’ ar-Ra-syidun, mengatakan:

Huruf-huruf Alquran ini adalahilmu yang tersebunyi dan rahasiayang hanya dapat diketahui olehAllah semata (Subhi Shalih, al-Mabahis fi ‘Ulûm al-Qur’ân, 237).Kita bisa memahami dengan akurat

bahwa makna ‘Yasin’ dan ‘Thaha’ ada-lah misteri di kalangan sahabat terdekatRasulullah sendiri. Sementara itu, tidakada rekaman sejarah bahwa para sahabatNabi menanyakan makna fawûtihus-suwar, umpama: alif lam mim, alif lammim ra’, nûn, shâd, kaf ha ya ‘ain shâd.Dengan demikian, pemaknaan ‘Thaha’dan ‘Yasin sebagai nama-nama Ra-

sulullah SAW, munculnya jauh belakanganpasca Rasulullah wafat, generasi pertamaumat Islam.

Penamaan Rasulullah dengan ‘Yasin’dan ‘Thaha’ tentu hanya sekedar tafsir,dengan pola bukan tafsir rasional (bil‘aqli), melainkan irrasional, mungkintafsir bil isyari. Model tafsir semacamini terhadap fawûtihus-suwar tentu tidakbisa digunakan sebagai dasar secarageneral, kecuali atas dasar perasaan danmitis sifatnya.

Abu Hurairah mempraktikkan rasadalam menjelaskan pribadi Rasulullah,sebagaimana terlihat dalam hadis berikut:

Dari Abi Hurairah ia berkata:Kekasihku shallallahu alaihi wasallammewasiati aku tiga hal: berpuasa tigahari setiap bulan, dua rakaat shalatDluha, dan witir sebelum tidur (HR.al-Bukhari, nomor 1107).

Wallahu a’lam.

Narasumber utama artikel ini:Drs. Danusiri, M.Ag.

Dosen UIN Walisongo Semarang

Page 57: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

58 Tuntunan ISLAM

معهد المحمدية اإلسالمية يوغيـاكرتـا

PESANTREN MODERN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

MUHIBA BOARDING SCHOOLSMA MUHAMMADIYAH 1 BANTULSekolah Unggul dan Berahklaqul Karimah

PROGRAM EXCELLENT MUHIBA BOARDING SCHOOL

Tafhimul Qur’an Metode Manhaji (mampu mengartikan Al-Qur’an 30 juz danmemahaminya)Tafhimul hadis (mampu mengartikan kitab Riyadush-Sholihin dan Bulughul-Maram)sebagai modal mengartikan kitab-kitab hadis yang lain)Tafhimul HPT dan Fatawa Majelis Tarjih dan Tadjid PP Muhammadiyah jilid 1sampai 7 (mampu memahami hukum-hukum Islam sesuai dengan fahamMuhammadiyah)Pemetaan bakat dan minat pada awal kelas XI (dua) sampai XII (tiga) denganpenekanan pada pembekalan bimbel (bimbingan belajar) yang terarah1. Siswa-siswi yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri

Penekanan bimbingan belajar materi UN, dari kelas 11-12Tahfidzul Qur’an 1 juz dan ayat-ayat pilihan, dari kelas 10-12.Pendalaman Bahasa Inggris aktif

2. Siswa-siswi yang ingin melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah/lembaga-lembaga pendidikan Islam berbasis Bahasa Arab

Bimbingan belajar qiroatul kutub dan muhaddatsah dengan penekananpada membaca dan memahami kitab gundulTahzfidul Qur’an 2-3 juz dan ayat-ayat pilihan, dari kelas 10-12Pendalaman Bahasa Inggris aktif

MEMBUKA PENDAFTARAN SISWA-SISWI BARU 2015/ 2016

Gelombang III: 4 Juni - 11 Juli 2015 UJIAN MASUK: 12 Juli 2015

DIREKTURMUHIBA BOARDING SCHOOL

Ustd. H. Farid Febrianto, Lc.

Atau mendaftar melalui:Pelayanan Prima One Day Service [daftar, tes, pengumuman dan daftar ulang]

Informasi lebih lanjut hubungi panitia:085726978284, 085747050750 dan 081215539925

www.sma-muhiba.sch.id | email: [email protected]

Page 58: BTI-edisi 19-2015 lengkap iklan - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/BTI-edisi 19-2015 -ok.pdf · dan tidak terperosok ke dalam dosa syi-rik,

60 Tuntunan ISLAM

DAPATKAN SEGERA BUKU:Mantan Santri NUMENGUPAS BID’AHdan Paham Muhammadiyahtentang Bid’ahMeluruskan Pemahamantentang RUH GENTAYANGAN

karya H. Tohari bin Misro, S.Sy., S.Th.I., M.SI.Korbid Majelis Tarjih dan Tajdid PDM Kulonprogo.

Buku MENGUPAS BID’AH adalah hasil penelitian skripsiberjudul Hadist-Hadist tentang Bid’ah Studi Syarah Hadistdan Kontekstualisasi dengan Paham Muhammadiyah, diUniversitas Ahmad Dahlan Yogyakarta; yang diperkaya

dengan berbagai pengalaman mistik & bid’ah selama 7 tahunlebih tinggal di pondok pesantren Sumenep Madura sertaberbagai pengalaman lainnya.

“Buku ini cukup baik dibaca sebagai referensi kajiantentang bid’ah. Semoga usaha sungguh-sungguh dari

penulis dapat mencerahkan pembacanya. Amin”(Kyai Atang Shalihin Hafidhahullah,

Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PWM DIY)

“Karya ini hadir sangat bagus dan tidak bakalkehilangan momen. Karena persoalan ini selalu hangatdi tengah keragaman pemahaman umat. Karya ini layak

dibaca dan diteruskan untuk pencerahan umat”(Drs. H. Parjiman, M.Ag.,

Dekan FAI Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta)

harga:Rp 50.000

harga:Rp 25.000

pembayaran ke rekening:BRI 0152-01-015952-50-8 a.n. TohariBNI Syariah 0320305282 an. TohariMandiri Syariah 7067589992 a.n. Tohari

dapatkan di:TOKO DAERAH

SUARA MUHAMMADIYAHKomplek Panti Asuhan Muhammadiyah

Wates (PDM Kulonprogo)CP: 0878 3939 8911

10% keuntungan akan disalurkan untuk anak-anakyatim, dhuafa dan terlantar penghafal Al-Qur’an diRumah Tahfidz Panti Asuhan Buya Hamka

Fasilitas: Biaya asrama, makan, sekolah GRATISsampai Perguruan Tinggi dari usia SD-SMA

Syarat pendaftaran bagi anak-anak yatim,dhu’afa dan terlantar yang akan berasrama24 jam, wajib membawa:1. Surat keterangan PDM/PCM/PCA dan

kepala desa setempat2. Akte kelahiran3. Kartu keluarga4. Foto berwarna 3x4 = 3 lembar5. Raport atau ijazah terakhir.Jika berminat ingin menjadi santri, atau ingin mengikutikegiatan Tahfidz, bisa menghubungi:

Pengasuh Rumah Tahfidz Panti AsuhanBUYA HAMKA

(0878.3939.8911 atau 0812.281.33218)Ustadzah Sayyidah Nur Millah, S.IP.

(087839656100 atau 0812.284.39328)

MASIH DIBUKA: PENERIMAAN SANTRIBARU (Putra-Putri, Berasrama)

RUMAH TAHFIDZ PANTI ASUHANBUYA HAMKA