ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM -...

61

Transcript of ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM -...

Page 1: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan
Page 2: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

Salam Tabligh:Semakin besar kesulitan yang telahberhasil diatasi, maka akan semakintinggi derajat dan semakin banyak pulakemudahan yang didapat. Dalampenyelesaian kesulitan itu, kita perlumelakukan jihad yang ditopang dengankesabaran. Jihad dan sabar ibarat duasisi mata uang yang tidak bisadipisahkan. . ............... 3

Tafsir al-Qur’an:Surat al-Baqarah ayat 44-46Sungguh buruk orang yang memerintahorang lain berbuat baik tetapi dirinyasendiri tidak melakukan. Ayat ini memuatjuga anjuran untuk berdoa, memohonpertolongan kepada Allah ta’ala dengansabar dan melakukan shalat saatmenghadapi hal-hal sulit dan berat. Jugatentang mengingat kematian danmeyakini akan bertemu berhadapandengan Allah ta’ala sehingga perlumempersiapkan diri dengan membawabekal takwa dan amalan-amalan baik,ridha Allah dan ampunan-Nya. ........ 8Tuntunan Akidah: Tawasul danWasilah yang Menyimpang .......... 19

foto sampul: Doha-Qatar at midnight (ahmedelzahra-devianart) disain: [email protected]

Tuntunan Akhlak:Menjadi Pribadi Mukhlis ................................ 24Adab Bepergian ........................................... 30Tuntunan Ibadah:Shalat Istikharah .................................................... 36Tuntunan Muammalah:Jual Beli yang Diperbolehkan dalam Islam ........ 44Syarah Hadits:Berderma untuk Menjaga Kehormatan Diri ........ 51

Ragam Isi

THE WAY OF LIFEISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM

Penasehat Ahli: Drs. H. Muhammad Muqoddas, Lc., M.A., Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A., Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin, M.A.Pemimpin Umum: Agus Sukaca | Pemimpin Perusahaan: Ismail TS Siregar.Pemimpin Redaksi: Farid B. Siswantoro. Sidang Redaksi: Sutoto Jatmiko, Farid Bambang Siswantoro, Farid Setiawan, Arief B. Ch.,Majelis Redaksi: Anhar Anshori, Ahmad Supriyadi, Agus Taufiqurrahman, Agus Kusnadi, Agus Tri Sundani, Ahmad Muttaqin, AhmadYani, Alfis Chaniago, Andy Dermawan, Arif Jamali, Fathurrahman Kamal, Imron Anhar, Kamiran Qomar, Kasiyarno, Khamim ZarkasihPutro, Marsudi Iman, Moh. Damami Zein, Muhammad Furqan, Muhammad Ziyad, Munichy B. Edrees, Najib Sudarmawan,NurudinTriwidiyanto, Okrisal Eka Putra, Risman Muhtar, Shobahussurur, Suhairy Ilyas, Sukirman, Syakir Jamaluddin, SyamsulHidayat, Waharjani, Wijdan al-Arifin, Wikan Eko Pramuji, Yusuf A. Hasan., Zulbahri Sutan Bagindo.Kontributor Materi: dr. H. Agus Sukaca, M.Kes., Drs. H. M. Yusron Asrofie, M.A., Dr. H. Syamsul Hidayat, M.Ag., Dr. Mahli Z.Tago, M.Si., Drs. H. Zaini Munir Fadloli, M.Ag., Ruslan Fariadi, S.Ag., M.SI., Dr. H. Agung Danarta, M.Ag., dan lain-lain.Manajer Pemasaran dan Periklanan: Agus Budiantoro | Manajer Keuangan: Taufiqurrahman | Manajer Operasional danAdministrasi: Fitri T. Nugroho; Diterbitkan oleh: Majelis Tabligh PP Muhammadiyah. Alamat: Jl. KHA. Dahlan 103 Yogyakarta-55262telp. +62-274-375025 fax. +62-274-381031 HP. 081804085282, 085328877997, 085729844448. email: [email protected] bank: Bank Syariah Mandiri nomor: 0300126664 a.n. Berkala Tuntunan Islam MT PPM.

Page 3: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

hotline bagian admin.:0818.040.85.282 (XL)08532.887799.7 (As)

0857.29.844.448 (IM3)

email: [email protected] bank: Bank Syariah Mandiri, nomor rekening:0300126664 a.n. Berkala Tuntunan Islam MT PPM

hotline pemasaran & iklan: 0821.3461.74790274-786.3449

membeli lebih dari satu, lalu menghadiahkankepada relasi-sanak-kerabat-handai taulan,

sehingga mereka berkesempatan mengkaji Tuntunan ISLAM,adalah salah satu bentuk DAKWAH Anda...

| Ambon 0813.430.86.343 | Balikpapan 0813.90.999.159 | Bandar Lampung 081540824275 |Banjarmasin#1 081349605358 | Banjarmasin#2 081348022900 | Banjarnegara 0813.9152.7890 |

| Banyumas 085226882222 | Banyuwangi 081336422882 | Batang 0815.654.7164 | Berau 0811.596641 || Blora 0813.2877.1832 | Bontang 0812.581.9262 | Boyolali 0857.2557.9118 | Cilacap 081230513118 |

| Demak 0857.2617.1950 | Gianyar- Bali 0361-292359 | Grobogan 0813.2562.0937 | Gunungkidul 0878.3916.2755 || Hulu Sungai Utara 081349781285 | Indramayu 081320358074 | Jakarta Barat 081.707.39.789 |

| Jakarta Pusat 0815.8415.4260 | Jambi 085366281816 | Jepara 0813.2524.1985 | Kebumen 0878.3779.7773 || Karanganyar 0816.427.9538 | Kendal 08122.564.103 | Kisaran 081375202566 | Klaten 0817.942.742.3 |

| Kulonprogo 0877.3844.8284 | Kudus 0291-333.1220 & 0815.7881.6153 | Labuhan Batu Utara 081370955377 || Langkat 081370439013 | Lamongan 085231551513 | Lampung Tengah 081379342454 |

| Lampung Timur 0821.8353.5500 | Luwuk Banggai 0817.693.5003 | Magelang (kab.) 0813.282.565.22 || Magelang (kota) 0293-363.792 | Malang 0812.5257.5100 | Manado 0813.5640.3232 | Medan 08126302411

| Muko-Muko 0852.6849.0850 | Padang Sidempuan#1 081264117005 | Padang Sidempuan#2 081361667759 || Pekalongan (kab.) 0858.42.0404.77 | Pekalongan (kota) 0856.4220.5499 | Pematang Siantar 081361173817 |

| Pontianak 081256915708 | Purwokerto 08564.789.5017 | Purworejo 08522.692.1756 || Purbalingga 0821.34.600.222 | Samarinda 0812.538.0004 | Serdang Bedagai 085261658206 |

| Singaparna-Tasikmalaya 085322.400.124 | Selawan - Asahan 081375202566 | Rantau Perapat 081397936301 || Sragen 0852.9371.1479 | Surabaya 081217026560 | Surakarta 0815.4854.6529 |

| Tanah Bumbu - Kalsel 085298147419 | Tapanuli Selatan 081361667759 | Tapanuli Tengah 08126382034 || Tarakan 085247133337 | Tapin - Kalsel 081349311222 | Temanggung 0877.1919.7899 | Tuban 085230882594 |

| Wonosobo 0813.2871.8161 | Yogyakarta 0857.29.844.448 |

minat berlangganan Tuntunan ISLAM? hubungi agen terdekat:

Page 4: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

3EDISI 15/2013

Salam Tabligh

Agus Sukaca

MELIHATSISIPOSITIFDARISETIAPNIKMATDANMUSIBAH

Pembaca yang Budiman!

Bagi seorang mukmin, peristiwa dansituasi apapun yang dialami mestilah

dihadapi dengan positif. Pikiran seorangmukmin akan menuntun untuk melihatsetiap peristiwa dan situasi itu dari sisipositif. Peristiwa apapun yang telah atausedang dialaminya pasti diterima dandihadapi dengan baik, serta tanpa me-ngeluh. Bahkan, tidak tertutup kemung-kinan apabila hal itu akan diperlaku-kannya sebagai suatu peristiwa terbaikyang harus dialami.

Sikap demikian itu sejatinya diinspirasioleh sebuah hadits Nabi MuhammadSAW. Dari Abdurrahman bin Abu Laila,dari Shuhaib berkata; Rasulullah SAWbersabda: “menakjubkan sekali sifat-sifat orang mukmin. Tidak ada sifatyang seperti itu kecuali pada orangmukmin: sesungguhnya setiap urusandan situasi yang dihadapi baik bagi-nya. Apabila mendapatkan kese-nangan, ia bersyukur, dan akibatnyabaik baginya. Apabila mendapatkankesulitan atau musibah, ia akan bersa-bar, dan akibatnya baik baginya” [HR.Muslim].

Dalam kesempatan lain, RasulullahSAW mengajarkan kepada kita sebuahdo’a yang diawali dengan pernyataan: “YaAllah, aku adalah hamba-Mu; anakdari hamba-Mu laki-laki dan perem-puan; ubun-ubunku ada di tangan-Mu;berlaku atasku semua hukum-Mu; adilsemua ketetapan-Mu atasku…” Pen-dahuluan do’a tersebut memberi pelajaranagar kita dapat menerima setiap peristiwadan situasi apapun yang dialami sebagaisuatu hal yang terbaik.

Ketentuan di atas jelas tidak ada pem-bedaan terhadap suatu kondisi tertentu.Apakah peristiwa dan situasi yang dialamiberupa kesulitan atau kemudahan, ke-sempitan atau kelapangan, kesedihan ataukesenangan, anugerah atau musibah, se-suai yang diinginkan atau tidak, semua-nya patut kita terima sebagai suatu halyang terbaik. Sikap seperti inilah yangmenjadi pembeda antara seorang muk-min yang sukses dengan pecundang.Seorang mukmin menghadapi kemudah-an dengan bersyukur dan setiap kesulitanatau musibah dihadapi dengan bersabar,sedangkan sikap seorang pecundangadalah sebaliknya.

Page 5: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

4 Berkala Tuntunan ISLAM

A. Syukur Terhadap NikmatAllah SWT sejatinya telah menganu-

gerahkan beragam kenikmatan kepadakita. Kenikmatan tersebut bisa berupaampunan, kasih sayang, kecukupan,petunjuk, rezeki, kesehatan, kemudahan,kelapangan, kebahagiaan, kebaikan hu-bungan dengan orang lain, dan bentuk-bentuk lainnya. Sebagai seorang mukminkita wajib memahami dan mengerti betulsetiap nikmat yang telah Allah berikan.Dengan demikian, kita akan selalu men-syukuri setiap nikmat yang telah diberikanoleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Orang yang berpikiran positif akanmerespons setiap kenikmatan yangAllah anugerahkan dengan mengucapkan“Alhamdulillah” secara tulus. Tidak ha-nya itu, ucapan tersebut juga harus diiringidengan tindakan, yaitu memanfaatkansegala nikmat yang diperoleh untuk hal-hal yang dicintai Allah. Sebagai contoh,misalnya, tentang rezeki. Kita wajib men-syukuri berapapun rezeki yang diterima.Apabila jumlahnya sedikit, kita tetapwajib bersyukur karena Allah masihmemberikan rezeki. Dalam keadaanseperti ini, kita memohon kepada Allahagar rezeki yang sedikit itu bisa barakahdan dicukupkan untuk memenuhi kebu-tuhan sehari-hari. Kita tidak perlu “silau”atau “iri hati” dengan rezeki yang diper-oleh orang lain, sekalipun usaha yang te-lah dilakukan jauh lebih keras darinya.

Seseorang yang selalu bersyukur akanmembawa keberlimpahan. Hal ini sesuaidengan janji Allah: “Dan ingatlah ketikaTuhanmu sekalian memaklumkan;sungguh apabila kamu telah bersyu-

kur, pasti akan Aku tambah nikmatkepadamu; tetapi apabila kamu kufur,maka adzab-Ku amatlah pedih” [QS.Ibrahim: 7]. Ayat ini mengandung artibahwa syukur merupakan sebuah sikapyang dapat memberikan dampak padadatangnya suatu kenikmatan yang lebihbesar. Jika seseorang pandai bersyukur,maka keberlimpahan hidupnya akan se-makin dekat. Namun demikian, sayang-nya, masih banyak diantara orang muk-min yang kurang pandai bersyukur. Halini sebagaimana firman Allah: “Amatlahsedikit di antara hamba-Ku yangpandai bersyukur” [QS. Saba’: 13].

Dalam pergaulan antar manusia, orangyang pandai berterima kasih atas jasaorang lain pasti mendapatkan tempatistimewa. Pernahkah Anda membawaoleh-oleh untuk sahabat yang berupa ba-rang murah, semisal ikan asin? Jika per-nah, apa yang akan Anda rasakan bilaoleh-oleh itu diterima dengan tanpa ucap-an terima kasih dan/atau bahkan tanpaekspresi? Secara manusiawi, Anda akanmerasa tidak enak hati dan menyesal ka-rena membawa oleh-oleh yang tidak di-sukainya. Pada titik ini, Anda merasa ka-pok, dan lain waktu tidak akan memba-wakan ikan asin lagi.

Lain halnya jika saat dibawakan ikanasin, sahabat Anda akan bersyukur, berte-rima kasih dan memberikan ekspresi po-sitif. Sebab ikan asin adalah makanankegemaran keluarganya yang belum jadidibeli di pasar. Dalam kondisi seperti ini,bagaimana perasaan Anda? Tentu Andaakan merasa senang, sebab oleh-oleh itutelah dihargai, sekalipun nilainya tergolong

Page 6: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

5EDISI 15/2013

barang murah. Dengan demikian, di lainkesempatan, Anda akan membawakanlagi ikan asin kepadanya.

Peristiwa di atas hanyalah sebagiankecil dari nikmat yang kita peroleh dalampergaulan antar manusia. Lantas, apa sajanikmat yang telah Allah berikan kepadakita? Terlampau banyak nikmat yang te-lah Allah berikan kepada kita. “Dan apa-bila kamu menghitung-hitung nikmatAllah, niscaya kamu tidak akan dapatselesai menghitungnya” [QS. an-Nahl:18]. Sayangnya, banyak orang tidakmensyukurinya, dan baru menjadi kalang-kabut ketika nikmat itu dicabut oleh-Nya.

Oleh sebab itu, ada baiknya jika kitamembiasakan mengindentifikasi segalanikmat yang diperoleh tiap hari, misalnyatentang kesehatan, pekerjaan, hubungandengan orang lain, maupun juga rezekiyang diperoleh. Sebutkan setiap anugerahnikmat tersebut, dan berterimakasihlahkepada Allah SWT.

Berikut ini adalah beberapa contohyang dapat kita lakukan untuk selalumengingat anugerah nikmat dari Allah.

Pertama, kesehatan saya hari ini sa-ngat baik. Saya dapat menjalani semuaaktivitas yang telah terencana denganbaik. Terima kasih, ya Allah! Alham-dulillah. Perkenankanlah saya tetap hi-dup sehat pada waktu-waktu selanjutnya;

Kedua, saya dapat menyelesaikantugas pekerjaan dengan sangat baik hariini. Tidak ada satupun pekerjaan yangtertunda. Terima kasih, ya Allah! Alham-dulillah. Bimbing dan mampukanlah sayamenyelesaikan tugas-tugas pekerjaan se-lanjutnya dengan kualitas yang terbaik;

Ketiga, hubungan saya hari ini denganorang lain sangat baik. Hari ini saya telahmemberikan manfaat bagi orang lain. Sa-ya telah membantu tetangga yang kesu-litan membayar uang sekolah anaknya.Saya tersenyum kepada semua orangyang saya temui hari ini. Saya merasakanhubungan saya dengan orang lain sangatbaik. Hari ini saya terhindar dari marahdan menggunjing orang lain. Terima kasih,ya Allah! Alhamdulillah. Ya Allah, bim-binglah saya agar selalu memberikan ba-nyak manfaat bagi orang lain;

Keempat, hari ini saya menerima re-zeki yang jumlahnya cukup untuk menaf-kahi keluarga, bersedekah, dan juga me-nabung. Terima kasih, ya Allah! Alham-dulillah. Luaskanlah rezeki saya, ya Al-lah agar dapat ikut berjuang di jalan-Mudengan harta yang Kau berikan.

Beberapa hal di atas hanyalah seba-gian kecil dari contoh syukur nikmat atasanugerah yang telah diberikan Allah ke-pada kita. Tentu contoh itu masih dapatdikembangkan sesuai dengan nikmatyang Anda peroleh setiap hari. Lakukan-lah hal itu setiap hari sebelum tidur. Ucap-kan Alhamdulillah, dan bersyukurlah ke-pada-Nya. Insya Allah Anda akan men-dapatkan keajaiban!

B. Bersabar Terhadap Kesulitan danMusibah

Setiap orang pasti pernah mengalamikesulitan dan musibah, sebagaimana iamengalami kemudahan dan kesenangan.Kesulitan dan kemudahan datang silihberganti. Kesulitan menjadi alasan ber-jihad dan media uji kesabaran. Keduanya

Page 7: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

6 Berkala Tuntunan ISLAM

merupakan password masuk surga, se-bagaimana firman Allah: “Apakah kamusekalian mengira akan dapat masuksurga, padahal belum teruji siapa-siapa di antara kamu sekalian yangberjihad dan siapa-siapa yang ber-sabar” [QS. Ali-Imran: 142].

Apapun kesulitannya, baik kecil ataubesar, Allah telah membekali manusiadengan potensi luar biasa yang bisa diak-tualisasikan untuk mengatasi kesulitanjenis apapun. Manusia terhebat yang adadi dunia saat ini, potensi DNA-nya barutermanfaatkan tidak lebih dari 10%.Masih lebih banyak lagi DNA yang belum“dinyalakan”. Allah telah mengukur ke-mampuan setiap manusia dan memberi-nya potensi yang sangat besar. Dengandemikian, kesulitan merupakan dayarangsang yang telah diberikan Allah untuk“menyalakan” potensi diri yang belumdapat termanfaatkan secara optimal.Dalam al-Qur’an, Allah berfirman:“Tidaklah Allah membebani seseorangkecuali sebatas kemampuannya” [QS.al-Baqarah: 286].

Orang berpikiran positif selalu me-nerima kesulitan yang dihadapi sebagaibagian dari ujian Allah untuk meningkat-kan derajat dan memberinya kemudahan.Tidak ada orang yang sukses tanpa ke-sulitan! Justru kesulitan-kesulitan itulahyang mengantarkannya menjadi sukses.Allah menguji kita dari kesulitan yang kecilhingga besar. Seorang mukmin yang suk-ses akan berjihad dalam mengatasi kesu-litan demi kesulitan, dan tetap bersabarselama kesulitan itu berlangsung. Jihadseorang mukmin diaktualisasikan dalam

bentuk kerja keras dan kerja cerdasuntuk mengatasi setiap kesulitan yangmenghadang. Sabar diaktualisasikandalam sikap ikhlas, ulet dan pantang me-nyerah dalam menghadapi segala resikosampai segala kesulitan tersebut teratasidengan baik.

Seorang mukmin yakin jika dibaliksetiap kesulitan yang dihadapinya selaluada kenaikan derajat dan kemudahan.“Man jadda wajada”, siapapun yang ber-sungguh-sungguh, akan mendapat-kan.Allah telah mengatur bahwa setiapkesulitan selalu diikuti dengan kemudah-an. Hal ini sebagaimana firman berikut: “fainna ma’al ‘ushri yusra, inna ma’al‘ushri yusra”, artinya “maka sesung-guhnya bersama kesulitan ada kemu-dahan, sungguh bersama kesulitan adakemudahan” [QS. al-Insyirah: 5 - 6].

Semakin besar kesulitan yang telahberhasil diatasi, maka akan semakintinggi derajat dan semakin banyak pulakemudahan yang didapat. Dalam penye-lesaian kesulitan itu, kita perlu melakukanjihad yang ditopang dengan kesabaran.Jihad dan sabar ibarat dua sisi mata uangyang tidak bisa dipisahkan. Jihad adalahupaya sungguh-sungguh untuk mengatasisegala macam kesulitan yang dihadapidalam melaksanakan ajaran Islam. Se-dangkan, sabar adalah sikap ulet danpantang menyerah dalam menghadapiresiko apapun saat melaksanakan jihad.Wallahu a’lam.

Samarinda, 9 September 2013Agus Sukaca

[email protected]

Page 8: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

7EDISI 15/2013

Setiap Kejadian Bernilai PositifBagi seorang mukmin, peristiwa dan situasi apapun yang dialami, dihadapidengan positif. Pikirannya menuntun melihat setiap peristiwa dan situasi darisisi positif. Ia tidak pernah mengeluh, dan menerima setiap peristiwa dan situasiyang dihadapi sebagai yang terbaik. Sikap tersebut diinspirasi oleh sebuahhadits dari Abdurrahman bin Abu Laila, dari Shuhaib berkata; RasulullahShallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:“Menakjubkan sekali sifat-sifat orang mukmin, tidak ada yang sepertiitu kecuali pada orang mukmin; “Sesungguhnya setiap urusan dan situasiyang dihadapi baik baginya. Bila mendapatkan kesenangan, ia bersyukur,dan akibatnya baik baginya. Bila mendapatkan kesulitan atau musibah,ia akan bersabar, dan akibatnya baik baginya” [HR. Muslim].

Page 9: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

8 Berkala Tuntunan ISLAM

Tafsir al-Qur’an

SURAT AL-BAQARAHAYAT 44 - 46

QS AL-BAQARAH AYAT 44

Ata’muruunan-naasa bil-birri watansauna anfusakum: Apakah kamumenyuruh orang lain (mengerjakan)kebajikan? sedangkan kamu melupakandiri (kewajiban)-mu sendiri.Ini merupakan bentuk pertanyaan yangbernada keheranan, dan ada keanehanyang juga mengandung celaan.

Syaikh Imam al-Qurthubi menjelaskanbahwa pertanyaan ini ditujukan kepadapara petinggi dan ulama Yahudi yang tidakmau mengikuti Rasulullah MuhammadSAW. Al-Qurthubi melanjutkan, Ibnu

Abbas berkata: “dahulu, sebagian orangYahudi Madinah berkata kepada mertua-nya, keluarganya, saudara susuannyayang sudah menjadi orang Islam; “tetapteruskan (konsistenlah) terhadap apayang kamu anut dan apa yang diperin-tahkan oleh orang ini”, yang mereka mak-sudkan (orang ini) adalah Nabi Muham-mad SAW. Perintahnya adalah benar.Mereka memerintahkan seperti itu kepa-da orang-orang, tetapi mereka sendiritidak melakukannya”.

Dan juga dari Ibnu Abbas: “para pen-deta (Yahudi) memerintahkan kepadapara pengikutnya untuk mengikuti KitabTaurat, padahal mereka sendiri tidak

Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkankamu melupakan diri (kewajiban)-mu sendiri, padahal kamu membaca al-Kitab (Taurat)? Maka, tidakkah kamu berpikir? (44). Dan mintalahpertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dansesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orangyang khusyu’ (45). (Yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akanmenemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya (46)[QS. al-Baqarah: 44-46].

Page 10: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

9EDISI 15/2013

melaksanakannya karena mereka meng-ingkari sifat Nabi Muhammad SAW”.Sementara itu, Ibnu Juraij mengatakanbahwa “para pendeta memerintahkanuntuk taat kepada Allah, sementara me-reka sendiri melakukan banyak kemak-siatan”. Sekelompok orang mengatakan:“para pendeta memerintahkan untukbersedekah, tetapi mereka sendiri bakhil(kikir)”.

Selanjutnya, Syaikh Imam al-Qurthubimengutip hadits berikut dari Usamah yangdiriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:

Usamah berkata; aku mendengar Be-liau (Rasulullah SAW) bersabda: padahari kiamat akan dihadirkan sese-orang yang kemudian dia dilempar kedalam neraka, isi perutnya keluar danterburai hingga dia berputar-putar ba-gaikan seekor keledai yang berputar-putar menarik mesin gilingnya. Maka,penduduk neraka berkumpul menge-lilinginya seraya berkata; ‘wahai Fu-lan, apa yang terjadi denganmu? Bu-kankah kamu dahulu orang yang me-merintahkan kami berbuat ma’ruf danmelarang kami berbuat munkar?’Orang itu berkata; ‘aku memang me-merintahkan kalian agar berbuat ma’-ruf, tapi aku sendiri tidak melaksa-

nakannya dan melarang kalianberbuat munkar, namun malah akumengerjakannya’. Ghundar meriwayat-kannya dari Syu’bah dari al-A’masy [HR.Bukhari no. 3027, Muslim no. 5305].

Hadits sahih di atas menunjukkan aki-bat atau azab bagi orang yang menyuruhorang lain berbuat baik padahal dirinyatidak melaksanakan. Selain itu, haditsberikut juga memiliki pesan yang sama:

Telah bercerita kepada kami Waki’,telah bercerita kepada kami Hammadbin Salamah, dari Ali bin Zaid bin Jud-’an, dari Anas berkata, RasulullahSAW bersabda: “Ketika malam isra’,aku melewati suatu kaum yang lidah-nya dipotong dengan gunting dari api.Aku (Rasulullah SAW) bertanya, ‘ke-napa mereka dihukum seperti itu?’(Malaikat) berkata; ‘mereka adalahpara ahli khutbah dari umatmu di du-nia, mereka memerintahkan kebaikanpada orang-orang namun melupakandiri mereka sendiri padahal merekamembaca al-Qur’an. Mengapakahmereka tidak menggunakan akalsehatnya?’ [HR. Ahmad, no. 12391].Al-Albani: Hadits Hasan

Page 11: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

10 Berkala Tuntunan ISLAM

bil-birri: (mengerjakan) kebajikan.Al-birr adalah suatu kebajikan tingkattinggi yang hampir menyamai derajatmuttaquun. Surat al-Baqarah ayat 177menjelaskan al-birr sebagai berikut:

“Bukanlah menghadapkan wajahmuke arah timur dan barat itu suatu ke-bajikan, akan tetapi sesungguhnyakebajikan itu adalah beriman kepadaAllah, hari kemudian, malaikat-malai-kat, kitab-kitab, Nabi-Nabi dan mem-berikan harta yang dicintainya kepadakerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memer-lukan pertolongan) dan orang-orangyang meminta-minta; dan (memerde-kakan) hamba sahaya, mendirikanshalat, dan menunaikan zakat; danorang-orang yang menepati janjinyaapabila ia berjanji, dan orang-orangyang sabar dalam kesempitan, pende-ritaan dan dalam peperangan. Merekaitulah orang-orang yang benar (iman-nya); dan mereka itulah orang-orangyang bertakwa (muttaquun)” [QS. al-Baqarah: 177].

Kalau pada ayat di atas itu al-birrdisamakan dengan al-muttaquun, tetapidi lain tempat, seperti di surat Ali-‘Imran(3): 133-135 ada tambahan lagi sifat-sifatdari al-muttaquun.

wa tansauna anfusa-kum: sedangkan kamu melupakan diri(kewajiban)-mu sendiri.Dalam bahasa Arab, kata “lupa” tersebutmengandung arti “membiarkan” atau“lalai” tidak mengerjakan apa yangmereka perintahkan.

wa antum tatluun al-kitaab: padahal kamu membaca al-Kitab(Taurat).Kata tatluuna (tilaawah) berarti mem-baca dan juga mengikuti. Kata ini bisajuga artinya meniru, menjadikan yangdibaca sebagai model atau contoh atasapa yang harus dilakukan, atau ringkasnyamenjadikannya sebagai petunjuk.

Kata tilaawah dikhususkan untuk artimengikuti petunjuk kitab-kitab Allah yangditurunkan. Kata ini kadang dipakai un-tuk arti sekedar membaca, dan kadangdipakai untuk menjadikannya sebagaiaturan atau tuntunan atas apa yang adadi dalam kitab-kitab itu yang berupa pe-rintah dan larangan, pemberian harapanatau ancaman.

Kata tilaawah lebih khusus daripadaqira’ah. Setiap tilaawah adalah qira’ah,namun tidak semua kata qira’ah berartitilaawah. Kita tidak bisa mengatakansaya bertilawah dan kita mengabaikan isibacaannya atau bacaan itu tidak berkesandan berakibat amal sesuai dengan yangkita baca.

Page 12: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

11EDISI 15/2013

afalaa ta’qiluun: Apakahkamu tidak faham? Apakah kamu tidakmenggunakan akal?

Al-‘aqlu (akal) adalah kemam-puan batin untuk membedakan manayang benar dan yang salah, yang baik danyang tidak baik atau yang menuruti hawanafsu, mana yang bermanfaat dan yangtidak bermanfaat [Lihat. Aisar al-Tafaa-siir]. Sementara, Imam al-Raaghib me-nyebut al-‘Aql adalah kekuatan yangsiap untuk menerima ilmu, yaitu ilmu yangmemberi manfaat kepada manusia de-ngan kekuatan akal tadi.

Di dalam kamus Lisaan al-‘Arab, al-‘aqlu (akal) adalah rasio dan kecerdas-an. Lawan katanya adalah kebodohan.Orang disebut al-‘Aqil adalah orang yangmenjaga dirinya dan menjauhkannya darihawa nafsu. Akal adalah penentuan seca-ra hati-hati di dalam segala urusan. Akaladalah qalbu dan qalbu adalah akal.Orang disebut berakal karena pemiliknyamengerti supaya tidak terjerumus dalamkehancuran atau dia menjaganya (darikehancuran). Keberadaan akal adalahpembeda antara manusia (insan) denganseluruh binatang dan makhluk hiduplainnya. Selanjutnya, ’aqul dan ’aqalaberarti faham atau memahami.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di menyatakan bahwa, akal itu me-mang dianugerahkan agar orang berpikiruntuk kebaikan yang bermanfaat untukdirinya, dan menyadari apa yang tidakbermanfaat sehingga berusaha menjauhi-nya. Orang berakal adalah orang yangmengerjakan apa yang diperintahkan oleh

Allah Ta’ala dan orang yang tidak me-ngerjakan apa yang dilarang-Nya. Olehkarena itu, siapa yang memerintahkanorang lain berbuat kebajikan, tetapi diasendiri tidak mengerjakannya, atau me-larang orang lain berbuat yang tidak pan-tas atau perbuatan jelek lainnya padahaldia sendiri melakukannya, maka orang itubisa dibilang tidak punya akal (ora duweuteg; Jawa) atau berbuat kebodohan.

Ayat ini meskipun ditujukan kepadaBani Isra’il, tetapi juga berlaku untukumum (semua manusia):

“Hai orang-orang yang beriman, me-ngapa kamu mengatakan apa yangtidak kamu perbuat? (2); Amat besarkebencian di sisi Allah bahwa kamumengatakan apa-apa yang tidak kamukerjakan (3)” [QS. ash-Shaff: 2-3].

QS AL-BAQARAH AYAT 45

wasta’iinuu bish-shabri: Dan mohonlah pertolongan(kepada Allah) dengan sabar. Memohonpertolongan kepada Allah adalah berdoakepada-Nya yang isinya memohonpertolongan. Berdoa atau memohonpertolongan kepada Allah itu dituntunkanuntuk dilakukan dengan sabar dan terus-menerus. Seorang hamba seringkali ber-doa dengan keinginan segera dikabulkan,padahal tuntunan mengatakan supayatidak tergesa dikabulkan.

Page 13: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

12 Berkala Tuntunan ISLAM

Telah bercerita kepada kami Abdullahbin Yusuf, telah mengabari kami Malik,dari Ibnu Syihab, dari Abu ‘Ubaid be-kas budak Ibnu Azhar, dari Abu Hurai-rah, bahwa Rasulullah SAW bersabda:“(Doa) kalian akan diijabahi selagi ti-dak terburu-buru, dengan mengata-kan; ‘aku telah berdoa, namun tidakkunjung diijabahi” [HR. Bukhari, no.5865; HR. Muslim, no. 4916 & 4917;HR. Abu Dawud, no. 1269; HR. Tirmidzi,no. 3309 & 3532; HR. Ibnu Majah, no.3843; HR. Ahmad, no. 8784 dan 9921].

bish-shabri: dengan sabar..Sabar itu terbagi menjadi tiga, yaitu:1. Sabar dalam menaati tuntunan dan

aturan Allah ta’ala;

2. Sabar untuk tidak durhaka, melanggartuntunan dan aturan Allah ta’ala;

3. Sabar dalam menerima ketentuantakdir Allah ta’ala.Di dalam hadits sahih riwayat Imam

Ahmad, Rasulullah bersabda:

“Shalat adalah cahaya (lembut, seperticahaya rembulan), sedekah adalahbukti, sabar adalah sinar (sinar yangpanas, seperti sinar matahari)” [HR.Muslim, no. 328; HR. Ahmad, no.21834]. Sahih.

Hadits di atas menunjukkan bahwa didalam sabar itu ada cahaya, tetapi jugaada sesuatu hal yang sulit dan juga adarasa kepanasan.

“Dia-lah yang menjadikan mataharibersinar dan bulan bercahaya” [QS.Yunus: 5].

wash-shalaah: dan shalat.

Orang disebut al-‘Aqil adalah orang yang menjagadirinya dan menjauhkannya dari hawa nafsu.

Akal adalah qalbu dan qalbu adalah akal.Orang disebut berakal karena pemiliknya mengerti

supaya tidak terjerumus dalam kehancuranatau dia menjaganya (dari kehancuran).

Keberadaan akal adalah pembeda antara manusiadengan seluruh binatang dan makhluk hidup lainnya.

Page 14: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

13EDISI 15/2013

wa innahaa laka-biiratun:sungguh (shalat dan bisa juga ditambahmohon pertolongan dengan sabar) itumerupakan perkara besar (yang berat).

illaa ‘ala al-khaa-syi’iin: kecuali bagi orang-orang yangkhusyu’. Khusyu’ artinya keberadaanhati di hadapan Rabb dalam keadaantunduk dan merendah, dan tenangnyaanggota badan (tidak bergerak-gerak)yang dilakukan secara bersamaan. Diantara tanda-tanda khusyu’ ialah jikaseorang hamba dihadapkan kepadakebenaran, maka dia menerimanya dantunduk patuh. Menurut al-Junaid,khusyu’ adalah ketundukan hati kepadaDzat Yang Maha Mengetahui yang gaib.Para ulama sepakat bahwa khusyu’ ituberada di dalam hati, dan hasilnya ada dianggota tubuh atau anggota tubuhlah yangmenampakkan khusyu’ itu.

QS AL-BAQARAH AYAT 46 alladziina yadhunnuu-na:

(yaitu) orang-orang yang meyakini. Katayadhunnuuna disini berarti meyakiniberdasar ilmu yang sangat kuat. Katadhanna-yadhunnu itu memiliki dua arti,kadang dipakai untuk arti meyakini ber-dasarkan ilmu yang kuat, dan kadang di-pakai juga untuk perkiraan yang asal-asalan.

annahum mu-laaquuRabbihim: bahwa mereka akan menemuiRabb-nya (Tuhannya).

wa annahum ilaihiraaji’uun: dan bahwa mereka akankembali kepada-Nya.

Narasumber utama artikel ini:M. Yusron Asrofie

PELAJARAN DARI AYAT 44-46Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka pelajaran yangdapat kita petik dari QS. al-Baqarah ayat 44-46 adalah sebagai berikut:1. Penilaian buruk terhadap orang yang memerintahkan orang lain

berbuat baik sementara dirinya sendiri tidak melakukannya.2. Anjuran untuk berdoa, memohon pertolongan kepada Allah ta’ala

dengan sabar dan melakukan shalat ketika menghadapi hal-hal yangsulit dan berat.

3. Keutamaan bersikap khusyu’ dengan menghadirkan hati dalam shalatdan doa, merendahkan diri di hadapan Allah ta’ala, bersikap tenangdan tenteram, dan merasa membutuhkan pertolongan-Nya.

4. Mengingat kematian dan meyakini akan bertemu berhadapan denganAllah ta’ala sehingga perlu mempersiapkan diri dengan membawabekal takwa dan amalan-amalan baik, ridha Allah dan ampunan-Nya.[]

Page 15: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

14 Berkala Tuntunan ISLAM

Rasulullah SAW, adalah utusanAllah, bersabda: “Aturlah, siap-kanlah lima perkara sebelum

engkau kedatangan lima perkara: 1. Ke-tika engkau kaya sebelum engkau mela-rat; 2. Ketika engkau senggang sebelumengkau repot; 3. Ketika engkau sehat se-belum engkau sakit; 4. Ketika engkaumuda sebelum engkau tua; 5. Ketika eng-kau hidup sebelum engkau mati.

Ada lagi sabda Nabi MuhammadShallallahu Alaihi Wasallam:1. Berbuatlah sekehendakmu, tetapi ke-

tahuilah bahwa semua perbuatan itupasti mendapat balasan.

2. Cintailah apa saja dan siapa saja. Teta-pi ketahuilah bahwa semua yang eng-kau cintai itu pasti akan berpisah. En-tah engkau yang akan meninggalkan-nya, atau malah engkau yang diting-galkannya.Berhubung dengan itu, maka kita tidak

perlu takut mati. Yang lebih perlu ialah,mari kita mencari bekal untuk mati berupaamal dan perbuatan baik yang disenangiAllah.

***

Para orang tua kita dahulu meng-ibaratkan orang hidup di dunia iniibaratnya orang yang mampir minumdalam suatu perjalanan yang jauh. Kitasemua adalah orang yang sedang me-nempuh perjalanan menuju negara kea-badian.

Perjalanan kita masih jauh. Apalagibila kelak sudah berada di alam keaba-dian. Di alam akhirat, akan sangat lama

Terkait dengan pelajaran ke-4 yang dapat diambil dari kajian tafsir Suratal-Baqarah ayat 44-46 di atas, yakni: mengingat kematian dan meyakini

akan bertemu berhadapan dengan Allah ta’ala sehingga perlumempersiapkan diri dengan membawa bekal takwa dan amalan-amalan baik,

ridha Allah dan ampunan-Nya; berikut ini disajikan tulisan dariPak A.R.(K.H. AR Fachruddin, Ketua Muhammadiyah tahun 1968-1990)

yang dapat memberikan gambaran terkait pelajaran ke-4 tersebut.

MENUJU NEGARA‘KEABADIAN’

Page 16: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

15EDISI 15/2013

sekali. Oleh karena itu, kita perlu was-pada.

Di dunia ini kita tidak lama. Waktuyang tidak lama itu harus kita pergunakansebaik-baiknya. Jangan sampai waktuyang hanya sebentar itu kita sia-siakan.Hanya kita habiskan untuk bersenang-senang tanpa ada maknanya.

Kita mencari kesehatan. Kita mencarikekayaan. Kita mencari kedudukan. Kitamencari kesenangan. Semua itu harus kitausahakan dengan cara yang benar. Jangansampai tersesat. Sebab kalau sampai ter-sesat, kita akan celaka untuk selamanya.

Menurut firman Allah dalam al-Qur’an, sudah dinyatakan bahwa semuaorang akan mati. Semua yang hidup pastimati. Semua benda yang wujud asalnyatidak ada, kemudian menjadi ada danakhirnya rusak.

Menurut keyakinan kita sebagaiorang Islam, bumi dengan segala isinya— langit dan semua benda yang tampakseperti matahari, bulan, bintang, kese-muanya asalnya tidak ada. Sekarang ada,dan kelak kalau sudah sampai waktu yangtelah ditentukan akan rusak. Tentang apayang akan terjadi sesudah itu, akal kitatidak mampu memikirkannya. Hal itu kitaserahkan sepenuhnya kepada Allah.

Namun demikian, kita yakin bahwaHari Akhir itu pasti ada. Pasti terjadi.Kapan terjadinya, hanya Allah sendiriyang tahu.

Hari Akhir artinya hari rusaknya semuamakhluk. Sedang hari kiamat adalah haridibangunkannya seluruh ummat manusiayang sudah mati.

Hari Akhir merupakan hari akhirnyasemua makhluk hidup di dunia. Langitrusak. Matahari, bulan, bintang semuanyahancur. Lautan meluap, semua gunungmeletus. Seluruh ummat manusia yangsudah mati dibangunkan kembali.

Keadaan Hari Akhir nanti serba me-ngerikan. Semua makhluk —manusia danbinatang — berlari-lari lintang pukangtanpa tujuan. Bingung. Masing-masingmencari keselamatan dirinya sendiri, dantidak tahu siapa yang bisa menyela-matkannya.

Medan mahsyar adalah tempat ber-kumpulnya seluruh ummat manusia. Be-rapa ratus juta, berapa milyar atau bahkantriliun, semua berkumpul jadi satu. Dimana tempatnya? Allah sendiri yangmenciptakan medan mahsyar itu.

Percaya atau tidak, kelak kita semuapasti akan mengalaminya.

***Nafsi-nafsi artinya sendiri-sendiri.

Semua orang hanya memikirkan danmencari keselamatannya sendiri. Bapak.Ibu, anak — istri, suami, saudara, teman,semuanya lintang pukang tidak memi-kirkan satu kepada lainnya. Antara satudengan yang lain tidak ingat lagi. Tidakmemikirkan lagi.

Keadaannya memang serba menge-rikan. Dari atas terasa panas membakarkarena matahari dekat sekali. Tidak adapelindung sama sekali. Dan dari bawahterasa panas melelehkan. Padahal semuamanusia tidak ada yang mengenakan alaskaki. Tanpa sandal, tanpa sepatu, tanpalembar pakaian apapun.

Page 17: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

16 Berkala Tuntunan ISLAM

Semua orang saling bertanya satusama lain, “Ada apa ini? Di mana kita?”Semua orang bertanya, tetapi tidak adayang dapat menjawabnya. Nafsi-nafsi,masing-masing sendiri-sendiri.

Kedatangan Hari Kiamat memangmengagetkan. Karena mendadak, serbamenakutkan dan mengerikan.

Ketika datang Hari Kiamat atau HariAkhir, dapatlah dilukiskan demikian.Orang-orang sama meninggalkan unta-untanya yang sedang bunting. Artinya,mereka tidak peduli lagi akan keuntunganbesar yang tinggal meraihnya. Wanita-wanita yang sedang mengandungmelahirkan bayinya dengan tidak merasadan terasa. Binatang-binatang buas

Berikut ini adalah hadis-hadis danayat-ayat al-Qur’an yang terkait dengantulisan/penjelasan Pak AR di atas.

Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shal-lallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Manfaatkan lima perkara sebelum li-ma perkara: [1] Waktu mudamu sebe-lum datang waktu tuamu, [2] Waktusehatmu sebelum datang waktu sakit-mu, [3] Masa kayamu sebelum da-tang masa kefakiranmu, [4] Masa lu-angmu sebelum datang masa sibukmu,[5] Hidupmu sebelum datang kema-

biasanya berkuasa di hutan, pada saat itu— dalam situasi yang sangat mengerikan— berkumpul menjadi satu. Semuamerasa takut, tidak saling memangsa.Orang-orang berlarian kian kemari seper-ti orang mabuk. Padahal mereka dalamkeadaan sadar.

Benar-benar Hari Akhir itu datangnyasangat mendadak dan sangat mengerikan.

[Pak A.R. Yogya]

Rincian Hadis dan Ayat Al-Qur’antianmu.” (HR. Al-Hakim dalam Al-Mus-tadroknya, dikatakan oleh Adz-Dzahabiydalam At-Talkhish berdasarkan syaratBukhari-Muslim. Hadits ini dikatakanshahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Jami’ ash-Shogir).

Rasulullah SAW pernah menasehatiseorang sahabat yang tatkala itu berusiamuda (berumur sekitar 12 tahun) yaituIbnu Umar radhiyallahu ‘anhuma.Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallammemegang pundaknya lalu bersabda:

“Hiduplah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pe-ngembara.” (HR. Bukhari no. 6416)

(Tulisan diambil dari buku Pesan danWarisan Pak A.R. yang disunting oleh

Soeparno S. Adhyterbitan PT. Kedaulatan Rakyat

Yogyakarta, 1995).

Page 18: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

17EDISI 15/2013

Dalam hadits lainnya, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Apa peduliku dengan dunia?! Tidak-lah aku tinggal di dunia melainkan se-perti musafir yang berteduh di bawahpohon dan beristirahat, lalu musafirtersebut meninggalkannya.” (HR.Tirmidzi no. 2551. Dikatakan shohih olehSyaikh Al Albani dalam Shohih waDho’if Sunan At Tirmidzi)‘Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhujuga memberi petuah kepada kita,

“Dunia itu akan pergi menjauh. Se-dangkan akhirat akan mendekat. Du-nia dan akhirat tesebut memiliki anak.Jadilah anak-anak akhirat dan ja-nganlah kalian menjadi anak dunia.Hari ini (di dunia) adalah hari beramaldan bukanlah hari perhitungan (hi-sab), sedangkan besok (di akhirat)adalah hari perhitungan (hisab) danbukanlah hari beramal.” (HR. Bukharisecara mu’allaq –tanpa sanad-)

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnyakehidupan dunia ini hanyalah perma-inan dan suatu yang melalaikan, per-hiasan dan bermegah-megah antarakamu serta berbangga-banggaan ten-tang banyaknya harta dan anak, se-perti hujan yang tanam-tanamannyamengagumkan para petani; Kemudiantanaman itu menjadi kering dan kamulihat warnanya kuning kemudian men-jadi hancur. Dan di akhirat (nanti) adaazab yang keras dan ampunan dariAllah serta keridhaan-Nya. Dan kehi-dupan dunia ini tidak lain hanyalahkesenangan yang menipu.” (QS al-Hadid: 20)

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasa-kan mati. kemudian hanyalah kepadaKami kamu dikembalikan. (QS al-Ankabut: 57)

1. Apabila bumi digoncangkan dengangoncangan (yang dahsyat); 2. Dan bu-mi telah mengeluarkan beban-bebanberat (yang dikandung)nya; 3. Danmanusia bertanya: “Mengapa bumi(menjadi begini)?”; 4. Pada hari itubumi menceritakan beritanya; 5. Ka-rena Sesungguhnya Tuhanmu telahmemerintahkan (yang sedemikian itu)

Page 19: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

18 Berkala Tuntunan ISLAM

kepadanya; 6. Pada hari itu manusiake luar dari kuburnya dalam Keadaanbermacam-macam, supaya diperlihat-kan kepada mereka (balasan) peker-jaan mereka. (QS al-Zalzalah: 1-5)

Mereka menanyakan kepadamu ten-tang kiamat: “Bilakah terjadinya?”Katakanlah: “Sesungguhnya pengeta-huan tentang kiamat itu adalah padasisi Tuhanku; tidak seorangpun yangdapat menjelaskan waktu kedatang-annya selain Dia. Kiamat itu amatberat (huru-haranya bagi makhluk)yang di langit dan di bumi. Kiamat itutidak akan datang kepadamu melain-kan dengan tiba-tiba”. Mereka berta-nya kepadamu seakan-akan kamu be-nar-benar mengetahuinya. Katakan-lah: “Sesungguhnya pengetahuan ten-tang bari kiamat itu adalah di sisiAllah, tetapi kebanyakan manusia ti-dak mengetahui”. (QS al-A’raaf: 187)

1. Hari kiamat; 2. Apakah hari kiamatitu?; 3. Tahukah kamu apakah hari

kiamat itu?; 4. Pada hari itu manusiaadalah seperti anai-anai yang berte-baran; 5. Dan gunung-gunung adalahseperti bulu yang dihambur-hambur-kan. (QS al-Qaariah: 1-5)

Karib kerabat dan anak-anakmu se-kali-sekali tiada bermanfaat bagimupada hari kiamat. Dia akan memisah-kan antara kamu. Dan Allah MahaMelihat apa yang kamu kerjakan. (QSal-Mumtahanah: 3)

[Tim Redaksi]

ILU

STR

ASI

| w

ww.

goog

lepl

ussu

omi.c

om

Page 20: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

19EDISI 15/2013

Tuntunan Akidah

Pada dua edisi “Berkala TuntunanISLAM” yang lalu, telah dikajitentang perusak yang sekaligus

pembatal akidah tauhid, yaitu kufur(kekafiran) dan syirk (kemusyrikan).Kufur dapat membatalkan akidah tauhid(iman) dan Islam seseorang. Seseorangdikatakan kufur apabila ia mengingkaripokok-pokok ajaran Islam, baik dalamRukun Iman maupun Rukun Islam. Demi-kian halnya dengan syirk, perbuatan inijuga dapat membatalkan akidah tauhidseseorang. Syirk merupakan dosa terbe-sar yang tidak terampunkan, lebih-lebih

apabila pelakunya meninggal denganmelakukan syirk akbar atau syirk jaliy(syirik besar).

Mulai edisi ini, hingga beberapa edisiberikutnya, akan dikaji perkara-perkarayang merusak atau mengurangi kesem-purnaan akidah tauhid. Orang yang mela-kukan perkara-perkara ini tidak dinilaikafir atau keluar dari Islam, tetapi aki-dahnya ternoda, tidak sempurna, dan ke-tauhidannya tidak murni lagi. Perilaku-perilaku yang dapat mengurangi kemur-nian akidah tauhid atau bahkan meru-saknya, antara lain, adalah masalahtawasul dan wasilah.

Begitu pentingnya, masalah tawasuldan wasilah ini telah mendorong Syaikh-al-Islam Ibnu Taimiyyah (seorang ulamapemurni dan pembaru Islam pada abad

Perkara-perkara PerusakAkidah Tauhid

ILU

STR

ASI

| ar

abtim

eonl

ine.

com

TAWASULDAN WASILAH

YANGMENYIMPANG

Page 21: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

20 Berkala Tuntunan ISLAM

14 yang berpengaruh di dunia Islam hing-ga saat ini) untuk menulis kitab yangberjudul “al-Tawasul wa al-Wasilah”.Kitab ini menjadi salah satu bacaan pen-ting bagi para tokoh pembaharu Islamgenerasi berikutnya, seperti para pemurnidan pembaru Islam di Arab Saudi, yakni:Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab,Muhammad Abduh dan MuhammadRasyid Ridha di Mesir, hingga K.H.Ahmad Dahlan, “Sang Pencerah” dariJawa dan pendiri Muhammadiyah, sebu-ah gerakan pemurnian dan pembaruanIslam di Indonesia.

Pengertian Tawasul dan WasilahTawasul merupakan bentuk masdar

dari fi’il (kata kerja) tawassala – yata-wassalu, yang artinya menjadikan ataumengambil sesuatu menjadi perantaradalam mendekatkan diri kepada Allah.Kata benda objek dari kata kerja “ta-wassala” adalah wasilah yang artinya:antara atau perantara. Dalam tinjauanilmu sharaf (tashrif) dapat digambarkansebagai berikut:

: bertawasul,atau menjadikan sesuatu menjadi peran-tara dalam mendekatkan diri kepadaAllah.

: perantara, sesuatu yang meng-hubungkan antara hamba dengan Allah

Perkataan wasilah disebutkan duakali di dalam al-Qur’an. Pertama, didalam surat al-Ma’idah ayat 35:

Hai orang-orang yang beriman, ber-takwalah kepada Allah dan carilah“wasilah” (jalan) yang mendekatkandiri kepada-Nya, dan berjihadlah pa-da jalan-Nya, supaya kamu mendapatkeberuntungan. [QS. al-Ma’idah: 35].

Imam Ibnu Jarir ath-Thabari men-jelaskan makna dari “dan carilah wasi-lah (perantara) yang dapat mende-katkan diri kepada-Nya” dengan pe-ngertian “carilah qurbah (yang dapatmendekatkan) kepada-Nya”, denganmengamalkan apa-apa yang diridhai-Nya. Sedangkan, ar-Raghib al-Ashfahaniberkata dalam Mufradat-nya bahwahakikat wasilah kepada Allah adalahmenjaga jalan menuju ridha-Nya denganberamal dan beribadah.

Imam Ibnu Katsir menukilkan dariIbnu Abbas tentang makna wasilah padaayat itu adalah qurbah (apa-apa yangmendekatkan diri kepada Allah) berupaketaatan kepada-Nya dan amal saleh,serta segala sesuatu yang dapat meng-hadirkan keridhaan Allah. Ibnu Katsirmenegaskan pendapat para ulama bahwawasilah adalah sesuatu yang digunakanuntuk mengantarkan mencapai tujuan.

Kedua, kata wasilah terdapat padafirman Allah surat al-Israa’ ayat 57:

Orang-orang yang mereka seru itu,mereka sendiri mencari “wasilah”(jalan) kepada Rabb mereka, siapa diantara mereka yang lebih dekat (ke-

Page 22: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

21EDISI 15/2013

pada Allah) dan mengharapkan rah-mat-Nya dan takut akan azab-Nya;sesungguhnya azab Rabbmu adalahsesuatu yang (harus) ditakuti” [QS.al-Israa’: 57].

Abdullah bin Mas’ud telah menyata-kan “ayat ini turun mengenai sekelom-pok orang Arab yang beribadah/me-nyembah sekelompok jin, kemudianjin-jin itu masuk Islam, sedangkanmanusia yang menyembah merekatidak mengetahui” [Muslim, Fathul Bari8/320-321]. Sedangkan, Syaikh al-Albani berpendapat bahwa, “wasilahadalah apa yang dapat mendekatkandiri kepada Allah. Oleh karena itulah,Allah berfirman “mereka mencari”yaitu mereka mencari apa yang dapatmendekatkan diri kepada Allah Ta’ala,yaitu amalan-amalan yang saleh”.

Amalan itu menjadi saleh dan diterimadi sisi Allah jika memenuhi dua syaratsebagaimana telah maklum, yaitu:pelakunya meniatkan untuk mencari“wajah” Allah semata, dan kedua: sesu-ai dengan apa yang Allah syariatkan didalam kitab-Nya atau dijelaskan olehRasulullah SAW di dalam Sunnahnya.Jika kehilangan salah satu dari keduanya,maka amalan itu tidak menjadi amalansaleh dan tidak diterima oleh Allah.

Wasilah yang HaqDalam praktiknya, tawasul dan wasi-

lah terbagi menjadi dua jenis yaitu tawa-sul dan wasilah yang haq dan yang batil.Tawasul yang haq adalah tawasul yangdiajarkan oleh agama, atau disebut de-ngan istilah tawasul masyru’ (tawasul

yang disyari’atkan). Dengan demikian,tawasul masyru’ dapat diamalkan.

Sedangkan tawasul batil adalah ta-wasul yang tidak diajarkan oleh agama,sehingga tidak boleh diamalkan. Hal inikarena tawasul adalah termasuk ibadah,sedangkan ibadah haruslah berdasarkantuntunan. Tawasul yang tidak ada tun-tunannya disebut tawasul mamnu’ (ta-wasul yang terlarang).

Adapun macam-macam tawasul danwasilah yang haq (masyru’) secara ring-kas dapat diuraikan sebagai berikut:

Pertama, Tawasul/berdoa kepadaAllah dengan menggunakan perantaranama Allah atau sifat-Nya.

“Hanya milik Allah asmaul husna,maka bermohonlah kepada-Nyadengan menyebut asmaul husna itu”[QS. al-A’raf: 180].

Kedua, Tawasul/berdoa kepadaAllah dengan menggunakan perantaraamalan saleh yang dilakukan oleh orangyang berdoa.

Ya Rabb kami, sesungguhnya kami men-dengar (seruan) yang menyeru kepadaiman, (yaitu): ‘Berimanlah kamu kepadaRabbmu’; maka kami pun beriman. YaRabb kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kamikesalahan-kesalahan kami, danwafatkanlah kami beserta orang-orangyang berbakti. [QS. Ali-Imran: 193].

Page 23: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

22 Berkala Tuntunan ISLAM

Ketiga, Tawasul/berdoa kepadaAllah dengan menggunakan perantaradoa orang saleh yang masih hidup.“Dari Anas r.a., dia berkata: “KetikaNabi SAW sedang berkhutbah Jum’at,lalu seorang lelaki berdiri dan ber-kata; ‘Wahai Rasulullah, berdoalahkepada Allah agar Dia memberikanhujan kepada kami’. Maka langitpunmendung, dan kami mendapatkan hu-jan, sehingga hampir-hampir lelakitadi tidak sampai ke rumahnya. Terus-menerus hujan turun sampai Jum’atberikutnya. Maka lelaki itu, atau la-innya, berdiri lalu berkata; “berdoalahkepada Allah agar Dia memalingkanhujan dari kami, karena kami telah ke-banjiran”. Maka Rasulullah berdoa;“wahai Allah jadikanlah hujan sekitarkami, jangan kepada kami. Makamulailah awan menyingkir di sekitarkota Madinah, dan tidak menghujanipenduduk Madinah” [HSR. Bukhari].Tawasul Batil Merusak Akidah

Tawasul batil yang terlarang adalahtawasul yang dilakukan kaum musyrikin,sebagaimana firman Allah berikut.

“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lahagama yang bersih (dari syirik). danorang-orang yang mengambil pelin-dung selain Allah (berkata): ‘Kamitidak menyembah mereka melainkan

supaya mereka mendekatkan Kamikepada Allah dengan sedekat-dekat-nya’. Sesungguhnya Allah akan memu-tuskan di antara mereka tentang apayang mereka berselisih padanya. Se-sungguhnya Allah tidak menunjukiorang-orang yang pendusta dan sa-ngat ingkar” [QS. az-Zumar: 3].

Hal ini juga ditegaskan Allah dalamayat berikut.

“Dan mereka menyembah selain dariAllah apa yang tidak dapat menda-tangkan kemudharatan kepada me-reka dan tidak (pula) kemanfaatan,dan mereka berkata: “Mereka itu ada-lah pemberi syafaat kepada kami disisi Allah” [QS. Yunus: 18].

Kedua ayat di atas menggambarkankondisi kaum musyrikin di zaman Ra-sulullah SAW. Mereka menyembah selainAllah sebagai perantara, mendekatkandiri kepada Allah dan memberi syafaatbaginya. Mereka tidak semata-mata me-minta kepada sesembahannya. Namun,sesembahan mereka hanyalah sebagaiperantara dan pemberi syafaat. Kondisiini sama persis dengan apa yang dilaku-kan kaum musyrikin di zaman sekarang.Mereka menganggap para wali yangsudah meninggal dapat menjadi perantaradan pemberi syafaat baginya.

Page 24: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

23EDISI 15/2013

Sebagian kaum musyrikin yang lain,ada juga yang melakukan tawasul denganjah (kedudukan) orang saleh yang sudahmeninggal. Dalam doanya kepada Allah,mereka berkata: “Demi kehormatanRasulullah SAW, atau demi kehor-matan Syaikh Abdul Qadir Jaelani, YaAllah kami memohon ....”. Tawasulyang demikian terlarang. Hal ini bisaditinjau dari dua sisi, pertama, orangyang tawasul seperti itu berarti telah ber-sumpah dengan selain Allah. Padahal ber-sumpah dengan selain Allah adalah haram,bahkan termasuk syirik, meskipun syirikasghar (syirik kecil). Kedua, orang ituberarti mempunyai keyakinan bahwaseseorang memiliki hak atas diri Allah.Padahal, seseorang itu tidaklah memiliki

hak selain yang telah Allah anugerahkankepadanya.

Batas antara tawasul yang haq danyang batil kadang-kadang sangat tipis,apabila tidak hati-hati akan dapat meru-sak akidah tauhid kita. Para pelaku tawa-sul batil harus segera dinasehati untukkembali kepada pemahaman dan peng-amalan akidah Islam yang benar. Jika ti-dak, seseorang dapat terjerumus ke da-lam kesyirikan, bahkan syirk akbar.Wallahul musta’an. (bersambung)

Narasumber utama artikel ini:Syamsul Hidayat

[[email protected]],Dosen FAI UM Surakarta

Page 25: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

24 Berkala Tuntunan ISLAM

MENJADI PRIBADI MUKHLIS

Kata mukhlis merupakan bentukisim fail yang terambil dari kataakhlasha– yukhlishu–ikhlaa-

shan–mukhlishun, yang berarti orangyang ikhlas. Kata mukhlis terambil darikata khalasha yang berarti bersih, jernih,atau murni. Dengan demikian, katamukhlis dapat kita pahami sebagai orangyang berhati bersih, jernih atau murni(hanya mengharap ridha Allah SWT)dalam melakukan seluruh amalnya.

Orang yang mukhlis selalu menjagasetiap amal perbuatan yang dilakukannyamurni untuk mendapatkan ridha-Nyasemata, dan tidak mencampur sedikitpundengan harapan untuk mendapatkanpujian atau balasan dari selain AllahSWT. Hal ini sesuai dengan firman Allah:

Katakanlah: “sesungguhnya shalatku,ibadahku, hidupku dan matiku hanya-lah untuk Allah, Tuhan semesta alam”[QS. al-An’aam: 162].

Setiap mukmin yang ingin menjadimukhlis harus memiliki modal dasar be-rupa tauhid uluhiyyah yang benar. Modal

ini merupakan suatu prioritas, mengingatsendi utama sikap ikhlas adalah bertauhidkepada Allah dengan bersih dan murni.Oleh karena itu, seseorang akan sulitmenjadi mukhlis apabila belum memilikidasar-dasar bertauhid yang benar.

Uraian di atas tidak hanya menggam-barkan bahwa mukhlis harus dijadikansebagai bagian dari kepribadian seorangmukmin. Tetapi lebih dari itu, mukhlisjuga merupakan indikator kekuatan imanseorang mukmin kepada Allah SWT.

Indikator Pribadi MukhlisLantas, apakah kita sudah menjadi se-

orang yang mukhlis? Untuk menjawabpertanyaan ini, setidaknya ada empat halyang bisa digunakan sebagai indikatorbahwa seseorang telah mukhlis.

Pertama, tatkala ada orang lain yangmemuji atau merendahkan amal perbu-atan yang telah atau sedang dilakukan,maka hati kita tidak sedikitpun merasaterganggu. Hal ini disebabkan karenaadanya kemantapan hati, bahwa apa yangtelah atau sedang kita lakukan sudahsesuai dengan syariat Islam, dan cukupAllah SWT sajalah yang membalas amalperbuatan tersebut.

Tuntunan Akhlak

Page 26: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

25EDISI 15/2013

Kedua, kita selalu termotivasi untukberbuat yang terbaik dan optimal. Moti-vasi ini didasarkan oleh keinginan untukmeningkatkan kualitas diri. Semakin baikprestasi amal yang dilakukan, maka AllahSWT akan membalasnya lebih baik lagi.

Ketiga, jika amal perbuatan yang kitalakukan terasa berat dan banyak ham-batan, maka hanya kepada Allah-lah kitamemohon bantuan dan mendekatkan diri.Dengan demikian, kita tidak selalu berke-luh-kesah, apalagi sampai berputus-asa.

Keempat, kita selalu terdorong untukberbuat banyak amal kebajikan. Do-rongan ini didasari oleh keyakinan bahwasetiap amal kebaikan yang dilakukanakan dapat melahirkan amal kebaikanyang lainnya. Dengan demikian, indikatorpribadi yang mukhlis dalam hal ini adalahtumbuhnya sikap kecanduan untuk selaluberamal kebaikan.

Beberapa indikator tersebut di atassejatinya dapat diringkas dalam pema-haman, bahwa pribadi yang mukhlisakan senantiasa teguh pendirian dan kuathatinya karena Allah SWT, selalu mem-berikan yang terbaik, tidak pernah ber-keluh-kesah, dan terdorong untuk ba-nyak berbuat amal kebajikan.

Dalam kehidupan sehari-hari, pribadidemikian itu jelas akan memberi dampakyang baik terhadap diri dan lingkungan.Di dalam buku “Kuliah Akhlaq”, UstadzYunahar Ilyas menguraikan dampak daripribadi yang mukhlis, sebagai berikut:1. Seseorang tidak akan pernah merasa

sombong ketika berhasil. Seoranghamba yang mukhlis sadar betul bah-wa keberhasilan yang diperolehnya

hanyalah pemberian dari Allah SWT;2. Seseorang yang gagal dalam usahanya

tidak akan pernah berputus-asa.Hamba yang mukhlis menyadaribahwa kegagalan itu adalah kehendakAllah SWT, yang memiliki hikmahkebaikan bagi dirinya yang belum bisaia pahami pada saat kegagalan ituterjadi. Selain itu, kegagalan tersebutjuga disadari sebagai sebuah ujian bagidirinya;

3. Seseorang tidak lupa diri di saat mene-rima pujian, dan tidak mundur karenacacian. Seorang hamba yang mukhlismerasa bahwa pujian yang diharap-kan hanyalah dari Allah SWT, danyang paling ditakutkan adalah menda-patkan kemurkaan dari-Nya;

4. Seorang hamba yang mukhlis selalubersemangat dalam beramal.

Mendidik Diri Menjadi MukhlisBegitu besar dampak yang akan di-

peroleh dan diberikan oleh seorang ham-ba yang mukhlis. Untuk itu, menjadipenting bagi kita agar selalu dan terus-menerus mengupayakan diri menjadiseorang yang mukhlis. Lantas, apa yangbisa dilakukan agar kita menjadi seoranghamba yang mukhlis?

Berikut ini ada dua upaya yang bisadilakukan untuk mendidik diri kitamenjadi seorang hamba yang mukhlis.

Pertama, Ikhlas. Kunci untuk men-jadi seorang hamba yang mukhlis terletakpada kata ikhlas. Mengingat, ikhlas ada-lah penentu di dalam kita berislam. Ikhlasadalah buah dan intisari dari iman. Untukmenjadi mukhlis, maka hal mendasar

Page 27: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

26 Berkala Tuntunan ISLAM

yang perlu diperbaiki adalah keimanankita kepada Allah SWT.

Seseorang yang lemah imannya kepa-da Allah, bisa dipastikan amat sulit untukberamal dengan ikhlas. Walaupun melaluilisannya ia berkata ikhlas dalam mela-kukan amal perbuatan, namun selalu sajamuncul keragu-raguan dan ketidaktu-lusan. Bahkan, ia sering merasa kecewaterhadap setiap amal perbuatan yang telahdilakukan karena tidak mendapatkanrespons yang sesuai harapan.

Keikhlasan seseorang tidak dapat di-ketahui orang lain, sekalipun ada di antaramereka yang telah banyak beramal danmengatakan melalui lisannya bahwa diri-nya betul-betul ikhlas. Sebab, ikhlas ada-lah perbuatan hati. Sedangkan soal hati,yang paling tahu adalah Allah SWT.Dengan demikian, seseorang yang inginmenjadi mukhlis harus mengawaliniatnya untuk mendapatkan ridha dariAllah SWT.

Jangan sekali-kali mengeluarkan kata-kata, agar didengar orang lain, bahwaapa yang kita lakukan adalah ikhlas. Jikaseseorang masih merasa perlu untuk me-

yakinkan orang lain bahwa perbuatan ter-sebut didasarkan oleh keikhlasan, makasebenarnya ia tidak meyakini bahwa cu-kuplah Allah SWT yang tahu tentang apamaksud dari perbuatan itu. Artinya, iamasih meminta perhatian kepada selainAllah. Situasi ini akan lebih menciptakanketidakikhlasan dalam beramal.

Kedua, mengenali Allah SWT melaluial-asma was-shifat (lihat Berkala Tun-tunan ISLAM edisi 10, hlm. 19). Hal inidapat lebih mendorong untuk menjadi se-orang yang mukhlis. Allah SWT memili-ki nama-nama dan sifat-sifat yang me-nunjukkan ke-Mahasempurnaan-Nya.Mengenal Allah SWT melalui al-asmawas-shifat dengan mengkajinya dari al-Qur’an dan as-Sunnah akan memun-culkan rasa takut, kagum, cinta serta me-menuhi panggilan-Nya.

Orang yang mengenal Allah SWTdengan baik, dapat dipastikan bahwaamal perbuatannya adalah yang terbaik.Ia sadar betul bahwa setiap amal perbu-atan yang dilakukannya akan mendapat-kan balasan yang tiada bandingannya. Halinilah yang membedakan harapan sese-

Keikhlasan seseorang tidak dapat diketahuiorang lain, sekalipun ada di antara mereka yangtelah banyak beramal dan mengatakan melalui

lisannya bahwa dirinya betul-betul ikhlas.Sebab, ikhlas adalah perbuatan hati. Sedangkansoal hati, yang paling tahu adalah Allah SWT.

Page 28: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

27EDISI 15/2013

orang jika amal perbuatannya ditujukankepada selain Allah. Sebaliknya, jikaamal tersebut ditujukan untuk mengharapbalasan dari manusia, maka hal itu belumtentu akan dibalas. Bahkan, balasan yangakan diberikan orang lain belum tentusesuai dengan harapan, dan mungkin jugadapat menyakitkan perasaan.

Oleh sebab itu, marilah kita coba untukmerenung dengan mengingat kembali se-tiap amal yang telah dilakukan. Banding-kan jika amal tersebut ditujukan untukmengharap pujian dan balasan manusiadengan semata mengharap balasan danridha dari Allah SWT. Adakah rasa kece-wa yang muncul pada hati kita ketika ber-

harap balasan amal dari manusia?Pernahkah kita kecewa setelah beramaldengan semata mengharap ridha Allah?Kalau yang berkembang dalam hati ada-lah rasa puas apabila berbuat amal denganmengharap ridha Allah SWT, dan betapaseringnya kita kecewa atas respon orang-orang sekitar terhadap amal perbuatankita, maka doronglah semangat diri kita,bahwa berbuat amal dengan semata-matahanya mengharap ridha Allah SWTadalah yang terbaik bagi kita.

Narasumber utama artikel ini:Syahrir

Ini kisah, tentang seorang bernamaMas Ng. Atmohartono, ia adalah

seorang abdi Kasultanan berpangkatMenteri Tondo Pamitjis dalam daerahOnderdistrict Srandakan Djokjakarta.Sebelumnya pernah menjabat sebagaiDjoeroetoelis No. 2 di OnderdistrictPanggang.

Berikut ini adalah sebuah kisah tentang seseorang yang berasal dari masalalu. Ada yang berpendapat, kita ini hidup di masa kini dengan kondisi danproblematika hidup masa kini. Tak usahlah beromantika. Masa lalu adalahmasa lalu. Bisa jadi, pendapat ini benar. Namun, pengungkapan kisah inibukan bermaksud romantisme itu. Tetapi, ada nilai-nilai perjuangan seorangmanusia muslim yang perlu direfleksi. Selamat menyimak tulisan berikut iniyang diambil dari tulisan Moeh. Mansoer dalam buku AlmanakMoehammadiyah 1348 Hijriyah, dengan gaya bahasa sesuai tulisan aslinya.

Alkisah, sebelum bergabung dalamPersyarikatan Muhammadiyah, MasNgabei belum mengenal sama sekalitentang seluk beluk agama Islam. Apayang dilakukannya dalam hidupnyahanya menurut fikirannya sendiri ten-tang hal-hal yang menurut perki-raannya baik dilakukan.

KISAH TENTANG KEIKHLASANDAN KEDERMAWANAN

Page 29: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

28 Berkala Tuntunan ISLAM

Karena tertarik dari akibat per-gaulan sehari-hari, suatu ketika MasNgabei Atmohartono mempelajari ilmutentang kesempurnaan (semacam ilmukebatinan Jawa) dari seorang guru ilmukesempurnaan yang dipandang ter-kenal kepandaiannya. Selama belajarilmu tersebut, ia menjadi murid yangtekun dan bersungguh-sungguh dalammengikuti setiap perintah gurunya.

Tahun 1916, ia mulai menyadaribahwa keyakinannya selama ini keliru,ketika mulai mendengar keterangandari seorang muballigh Muham-madiyah. Bahwa keyakinan yang sela-ma ini ia pelajari sangat berbeda jauhdengan ajaran Islam yang bersumberkepada Al-Qur’an dan Sunnah Ra-sulullah shallallahu alaihi wasallam yangdiajarkan oleh muballigh tersebut.

Atas hidayah dan pertolonganAllah, sejak saat itu Mas Ngabei mulaimenjalankan shalat lima waktu. MasNgabei dengan sungguh-sungguh dantekun mempelajari ajaran-ajaran aga-ma Islam, hingga pada tahun 1920Mas Ngabei sudah mulai memahamidasar, maksud dan tujuan gerakanPersyarikatan Muhammadiyah. Sejaksaat itu ia mulai meninggalkan keya-kinannya yang lama dan menggantidengan keyakinan atas ajaran Islamyang sebenar-benarnya. Hal ini kemu-dian diikuti oleh segenap anak isteridan anak buahnya di Srandakan danjuga sebagian di Panggang.

Pada tahun 1926, Mas NgabeiAtmohartono dipercaya memegang

jabatan sebagai VoorzitterschapGroep Muhammadiyah Srandakan.Atas jerih usahanya yang keras, kema-juan dan hasil usaha menyebarkanfaham agama Islam, sebagaimanadiajarkan Kyai Haji Ahmad Dahlan,mulai menampakkan hasil dan buahnyadapat dirasakan masyarakat umum.

Suatu hari, pukul dua dinihari, MasNgabei sakit keras. Ia memanggil selu-ruh anak-anak dan isterinya, lalu ber-kata:

“Hendaklah kalian bersabar danjangan mudah menyerah atau putus asadalam setiap urusan kalian. Rasanya,penyakitku ini sudah tidak dapat lagidisembuhkan dengan obat-obatan.Rasanya, sudah cukup usiaku sampaidi sini, Tuhan akan memanggilku kem-bali. Maukah engkau, wahai isteriku,menjadi saksi bagiku kelak kemudianhari di akherat?”

Mendengar suaminya berkata de-mikian, isteri Mas Ngabei sambil ter-sedu-sedu dan air mata bercucuranmenjawab:

“Untung benar badan saya, akansegala nasib saya serahkan kepadaTuhan. Mudah-mudahan terhindar darisegala marabahaya yang dapat meng-gelincirkan iman. Tentang menjadisaksi, saya belum faham maksudpanjenengan”.

Mas Ngabei menjelaskan, “Mak-sudku, sepeninggalku nanti barang-barang harta benda yang berwujuduang, seperlimanya supaya diderma-kan kepada Groep Moehammadijah,

Page 30: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

29EDISI 15/2013

adapun sisanya dan lain-lainnya ter-serah sampeyan dan anak-anak.”

Demikianlah wasiat Mas NgabeiAtmohartono kepada anak-anak danisterinya agar kiranya dapat menjadisaksi di akherat kelak. Maksudnya,anak-anak dan isterinya kiranya sudimenjadi “amal shaleh” bagi MasNgabei dengan cara rela menyerahkansebagian warisan untuk Groep Moe-hammadijah. Dan ternyata, sekaliananak-anak dan isteri Mas Ngabei me-nyanggupi apa yang menjadi keinginanwasiatnya Mas Ngabei itu.

Mas Ngabei berkata lagi kepadaisterinya: “Kalau sampeyan sudahmenyatakan sanggup, hendaklahjangan disepelekan. Mengingkari suatukesanggupan itu adalah dosa besar.Nasehatku, hendaklah kalian semuabersungguh-sungguh taat kepada Allah;ketahuilah, bahwa kalian akan berpisahdenganku, bahwa sampeyan isterikuakan menggantikanku menjadi tempatbertanya bagi anak-anak perempuandi sini; dan bahwa sampeyan akandiserahi anak-anak saudara-saudara disini untuk diajari tentang agama. Wahaiisteriku, sungguh berat menjadi orangtua itu, kasar dan halus patut diketahui,jangan mudah menyerah, sebab hal ituyang menjadi penolak rahmat Tuhan.”

Kepada anak-anaknya Mas Nga-bei berkata: “Jagalah diri kalian baik-baik. Kalian akan berpisah dengan ba-pak untuk selamanya; untung atau cela-ka nanti itu terserah kalian sendiri, ja-nganlah kalian berbuat suatu perbuatan

yang terlarang. Kalau sekiranya kalianberbuat sesuatu kejahatan, bukan ha-nya nama orang tuamu saja yang terce-la, bahkan Persyarikatanmu ini punakan terbawa-bawa. Serahkanlah danhadapkanlah hatimu ke hadapan Tuhan,sebab Tuhan senantiasa melihat apasaja yang kalian perbuat.”

Sesudah peristiwa itu, Mas Ngabeiminta supaya pindah dari Srandakan kekota Djokja. Selang tidak berapa lamasetelah pindah, Mas Ngabei Atmohar-tono wafat dalam usia 42 tahun, tepathari Rabu 27 Muharram 1347. Innalillahi wainna ilaihi raji’un.

Dalam beberapa hari kemudian,anak-anak dan isterinya masih tinggaldi kota Djokja untuk menyelesaikanberbagai keperluan. Setelah itu barumereka kembali ke Srandakan. Segalawasiat Mas Ngabei dipenuhi, malahyang tidak diwasiatkan juga dider-makan, misalnya: kitab-kitab yangdimiliki Mas Ngabei dan sebagainya.

Selanjutnya isteri Mas Ngabei tetapmenjadi pemimpin Groep Muham-madijah bahagian Aisyiyah di Sran-dakan, mengasuh anak-anak yang be-lajar agama, sehingga segala wasiatsuaminya sudah dapat dilaksanakan.

Demikian, riwayat Mas NgabeiAtmohartono, semoga dapat menjaditeladan bagi saudara-saudara.

Catatan: Tulisan terkait tema tentangkedermawanan, lihat Syarah Hadis dihalaman 51.

(Tim Redaksi)

Page 31: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

30 Berkala Tuntunan ISLAM

Rasulullah SAW menyatakan bahwabepergian atau safar merupakan

bagian siksaan. Di samping resiko lapar,dahaga, dan kurang istirahat, di dalamperjalanan juga terdapat resiko kece-lakaan yang dapat menyebabkan terlukaatau bahkan meninggal dunia. Oleh kare-na itu, seorang muslim harus memper-siapkan diri dengan sebaik-baiknya danmenjadikan setiap kepergiannya sebagaibagian dari amal saleh.

Bekerja, berbisnis, berdakwah, bela-jar, berbelanja untuk keperluan keluarga,ber-silaturrahim atau berkunjung ke ru-mah sahabat, menolong orang lain, ber-ibadah ke masjid, haji dan umrah adalahbepergian yang tergolong amal salehsepanjang dengan niat yang benar. Seo-rang muslim harus menghindari bepergianuntuk melakukan maksiat.

Perkembangan alat transportasi yangtelah terjadi saat ini memungkinkan orangsemakin banyak bepergian dibandingkandengan masa lalu. Adanya alat transpor-

Tuntunan Akhlak

ADABBEPERGIAN

Dari Abu Hurairah RA dariNabi SAW bersabda:

“Bepergian (safar) itu adalahsebagian dari siksaan yang

menghalangi seseorang darikalian dari makan, minum dan

tidurnya. Maka, apabila diatelah selesai dari urusannya,

hendaklah dia segera kembalikepada keluarganya”

[HR. Bukhari].

Page 32: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

31EDISI 15/2013

tasi super cepat memungkinkan perja-lanan yang dahulu memerlukan waktuberbulan-bulan, kini dapat ditempuhhanya dalam beberapa jam. Pergi haji ketanah suci misalnya, kini bisa ditempuhdengan pesawat terbang hanya dalamwaktu 11 jam dari tanah air. Padahal,dahulu pergi haji ke tanah suci dilakukandengan kapal laut dan memerlukanwaktu berbulan-bulan.

Oleh sebab itu, agar perjalanan yangdilakukan bernilai sebagai amal saleh,maka kita perlu melaksanakannya sesuaiadab Islam. Tulisan ini sengaja disusunsebagai tuntunan adab bepergian bagisegenap seorang muslim. Sebagai tun-tunan, tulisan ini akan mengurai beberapaadab, di antaranya menjelang kebe-rangkatan, saat keluar rumah, di dalamkendaraan, selama dalam perjalanan,segera kembali setelah selesai urusan, dansaat kembali.

1. Menjelang Keberangkatana. Shalat Safar

Apabila hendak bepergian hendaklahmelaksanakan shalat safar 2 raka’at.

Berdasarkan hadits dari Ibnu Mas’ud,pernah datang seorang laki-laki kepadaRasulullah SAW dan berkata: “YaRasulullah, saya hendak pergi ke Bahrainuntuk urusan dagang”. Lalu Rasulullahmenyuruh orang itu: “Pergilah shalat 2raka’at” [HR. Thabrani dalam al-Kabir].

Hadits dari Mukmin bin Miqdadmenceritakan bahwa Rasulullah SAWpernah berkata: “Tidaklah sesuatu yangsangat utama bagi seseorang yanghendak meninggalkan sesuatu pada

keluarganya melebihi shalat 2 raka’atyang di tengah mereka kalau ia hendakbepergian” [HR Thabrani].

Demikian pula ketika pulang daribepergian, hendaklah melaksanakanshalat 2 raka’at di masjid sebelum duduk.Hadits Jabir bin Abdullah mengatakanbahwa pernah aku bersama-samaRasulullah dalam perjalanan. Lalu setibakami (kembali) di Madinah, Beliauberkata: “masuklah ke masjid dankerjakan shalat 2 raka’at [HR. Bukharidan Muslim].

b. BerpamitanApabila hendak bepergian, maka

berpamitanlah dengan seisi rumah agarkepergian Anda mereka ketahui. Andadapat berdoa untuk mereka, dan begitupula sebaliknya.

Dari Musa bin Wardan berkata; AbuHurairah berkata kepada seoranglaki-laki: “Kemarilah, saya akanmengucapkan selamat tinggal (ber-pamitan) kepadamu sebagaimanaRasulullah SAW mengucapkan sela-mat tinggal kepadaku, atau seba-gaimana Rasulullah SAW mengu-capkan selamat tinggal; aku titipkanengkau kepada Allah yang tidakmenyia-nyiakan titipan-Nya”

Selain mengucapkan kata-katapamitan, hendaklah berjabat tangan dan

Page 33: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

32 Berkala Tuntunan ISLAM

mengucapkan salam. Rasulullah SAWbersabda:

Hendaklah kalian saling berjabattangan, niscaya akan hilanglahkedengkian. [HR. Malik dari ‘Atha binAbu Muslim Abdullah al- Khurasaniberkata].

Termasuk kesempurnaan peng-hormatan adalah berjabat tangan.[HR. Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud].

Ucapan salam ketika berpisah dengankeluarga adalah:

Semoga keselamatan tetap atas kamu,demikian pula rahmat Allah danbarakah-Nya.

Berjabat tangan dan mengucapkansalam merupakan bentuk penghormatankepada keluarga yang ditinggalkan. Halini akan memberikan perasaan nyamanbagi kedua belah pihak.

2. Saat Keluar RumahPada saat keluar rumah, hendaklah

bertawakal kepada Allah SWT denganmengucapkan:

Dengan nama Allah, aku bertawakalkepada Allah, tidak ada daya dankekuatan kecuali dengan izin Allah.

Dari Anas bin Malik bahwa Nabishallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Jika seorang laki-laki keluar dari ru-mahnya lalu mengucapkan: ‘BISMIL-LAHI TAWAKKALTU ‘ALAALLAHILAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLABILLAH (Dengan nama Allah akubertawakal kepada Allah, tidak adadaya dan kekuatan kecuali dengan izinAllah). ‘ Beliau bersabda: “Maka padasaat itu akan dikatakan kepadanya,‘Kamu telah mendapat petunjuk, telahdiberi kecukupan dan mendapat penja-gaan’, hingga setan-setan menjauhdarinya. Lalu setan yang lainnya ber-kata, “Bagaimana (engkau akanmenggoda) seorang laki-laki yang telahmendapat petunjuk, kecukupan danpenjagaan.” [HR. Abu Daud].

3. Memilih Pemimpin PerjalananNabi menuntun kita agar memilih

pemimpin rombongan manakala mela-kukan perjalalan. Hadits riwayat AbuDaud dari Abu Sa’id Al Khuduri menye-butkan hal tersebut.

Apabila ada tiga orang yang keluardalam suatu perjalanan, maka hen-daknya mereka menunjuk salah seo-rang dari mereka sebagai pemimpin[HR. Abu Daud)

Page 34: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

33EDISI 15/2013

Sesudah pemimpin rombongan diten-tukan, maka dia harus mulai berpikir ten-tang rombongannya, bukan tentang diri-nya sendiri. Sementara itu, para “anakbuah” yang sudah memiliki pemimpin itupunya kewajiban untuk taat kepada pe-mimpin, sejauh sang pemimpin berada dijalan yang benar. Di belakang hari (apa-lagi di saat-saat menjelang pemilu) ajaranNabi Muhammad itu dijadikan ibrah ten-tang pentingnya pendidikan politik. Se-bab, memilih pemimpin politik itu setaradengan memilih pemimpin dalam ber-safar (perjalanan), meskipun dalambentuk berbeda.

4. Di Dalam KendaraanDuduklah di dalam kendaraan pada

tempat di mana seharusnya Anda duduk.Jika sebagai pengemudi, maka Andaduduk di belakang kemudi. Jika sebagaipenumpang, duduklah pada kursi Anda,dan janganlah mengambil hak tempatduduk orang lain.

Pada saat telah siap di atas kendaraan(misalnya sepeda, sepeda motor, becak,andong, mobil, kereta api, pesawatterbang, dan kapal) hendaklah bertakbirsebanyak 3 (tiga) kali dan kemudianberdoa sebagaimana diriwayatkan dalamhadis berikut:

Ya Allah, sesungguhnya kami memo-hon kebaikan dan takwa dalam perja-lanan ini, kami mohon perbuatan yangEngkau ridhai. Ya Allah, permudah-kanlah perjalanan kami ini, dan dekat-kanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah,Engkaulah pendampingku dalam be-pergian dan mengurusi keluarga. YaAllah, aku berlindung kepada-Mu darikelelahan dalam bepergian, peman-dangan yang menyedihkan dan kepu-langan yang buruk dalam harta dankeluarga. [HR. Muslim, dari Ibnu Umar].

5. Selama dalam PerjalananSelama dalam perjalanan, hendaklah

Anda mengisi waktu tersebut denganamalan-amalan yang baik sehingga dapatmeningkatkan nilai perjalanan. Di antaraamalan yang dapat dilakukan adalahberzikir, membaca al-Qur’an, membacabuku, dan berbicara baik.a. Berzikir

Rasulullah SAW tidak pernah lalaidalam berzikir, sebagaimana diungkap-kan dalam hadis berikut:

Dari al-Aghar al-Muzanni (salahseorang sahabat Rasulullah SAW),Rasulullah SAW bersabda: “Sesung-guhnya hatiku tidak pernah lalai darizikir kepada Allah, sesungguhnya aku

Page 35: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

34 Berkala Tuntunan ISLAM

beristighfar seratus kali dalam sehari”[HR. Muslim, HN 4870].

Waktu-waktu di atas kendaraanhendaklah dimanfaatkan dengan baikuntuk berzikir. Jangan dibiarkan waktuitu hilang percuma hanya untuk duduktermenung tanpa melakukan apa-apa.Padatnya lalu lintas saat ini membuat kitalebih lama berada di jalan.

Berzikir adalah amalan luar biasa yangdengan mudah dapat kita lakukan dalamperjalanan, bahkan ketika sedang dalamposisi mengemudi sekalipun. Konsentrasimengemudi tidak akan terganggu, tetapijustru menambah ketenangan hati yangpada akhirnya sangat bermanfaat dalammengemudi.

Pilihlah zikir-zikir yang diajarkan olehRasulullah SAW, dan jadikanlah sebagaibagian kebiasaan Anda ketika berada diatas kendaraan.

Dari Abu Darda’, dia berkata; NabiShallallahu alaihi wasallam bersabdakepadaku: “Hendaknya kamu selalumengucapkan:

Maha suci Allah, dan segala pujianbagi Allah, dan tidak ada ilah kecualiAllah dan Allah Maha Besar.

“Kalimat tersebut akan menggu-gurkan kesalahan-kesalahan sebagai-mana pohon menjatuhkan dedaunannya”[HR. Ibnu Majah, HN 3803].

Dalam hadits riwayat Ahmad (HN6191) disebutkan bahwa kalimat zikirtersebut menghapus dosa, meskipundosanya sebanyak buih di lautan.Rasulullah juga mengajarkan setiap

melewati jalanan naik, membaca (Allahu Akbar) dan melewati jalanmenurun membaca (Sub-hanallah) [HR. Abu Daud].

b. Melaksanakan Shalat Fardhudengan Jamak QasharSelama dalam perjalanan, kita me-

laksanakan shalat fardhu dengan cara ja-mak qashar, yakni shalat Dzuhur dijamakdengan Ashar menjadi masing-masing 2raka’at; dan shalat Maghrib dijamakdengan Isya’(shalat Maghrib tetapdilaksanakan sebanyak 3 raka’at danshalat Isya’ menjadi 2 raka’at).

Dari Ibnu Abbas, dia berkata: “AllahTa’ala telah mewajibkan shalat lewatlisan Nabi kalian ketika menetap (ti-dak bepergian) sebanyak empat ra-ka’at, di waktu bepergian dua raka’atdan dalam kondisi takut (dalam situasiperang) satu raka’at” [HR. Abu Daud,HN 1056].

“Dari Yahya bin Yazid al-Huna’i, diaberkata: saya bertanya kepada Anasbin Malik tentang meng-qashar shalat,maka Anas menjawab; ‘apabila Ra-

Page 36: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

35EDISI 15/2013

sulullah SAW bepergian sejauh perja-lanan tiga mil atau tiga farsakh –Syu’bah ragu- maka Beliau shalat duaraka’at” [HR. Abu Daud, HN 1015].

Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Ra-sulullah SAW melakukan safar (beper-gian), kemudian Beliau melaksanakanshalat dua raka’at-dua raka’at sela-ma sembilan belas hari. Ibnu Abbasberkata, sedangkan di antara kamimelaksanakan 2 raka’at-2 raka’at se-lama sembilan belas hari. Jika kamitinggal lebih lama dari itu, maka kamishalat empat raka’at” [HR. Tirmidzi,HN 504].

6. Segera Kembali Setelah SelesaiUrusanApabila telah menyelesaikan urusan

yang menjadi maksud kepergian, makahendaklah kita bersegera pulang kerumah. Bagi Anda yang bersekolah ataukuliah, selesainya urusan ditandai denganberakhirnya jam belajar atau kuliah. Bagipegawai, ditandai dengan selesainya jamkerja. Bagi pedagang, bisa menetapkanberapa lama berdagang, dan pada jamberapa ia harus pulang. Demikian pulauntuk urusan-urusan yang lainnya. Begitumaksud kepergian telah tertunaikan,maka hendaklah segera pulang.

Dari Abu Hurairah r.a., RasulullahSAW bersabda: “… apabila salah se-orang dari kalian telah menyelesaikanurusan (saat bepergian), hendaklahdia segera kembali kepada keluar-ganya” [HR. Bukhari, HN 2779].

7. Saat KembaliPada saat kembali dan sesampainya

di rumah, maka bertakbirlah sebanyak 3kali dan membaca:

Kita kembali, insya Allah sebagaihamba yang bertaubat, beribadah,memuji-Nya dan yang sujud untukRabb kita. Allah Maha Benar denganjanji-Nya, menolong hamba-Nya danmenghancurkan musuh-musuh-Nya.[HR. Bukhari, dari Abdullah RA].Wallahu a’lam.

Samarinda, 17 September 2013Agus Sukaca

[email protected]

Page 37: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

36 Berkala Tuntunan ISLAM

Tuntunan Ibadah

A. Pendahuluan

Shalat Istikharah adalah shalatsunnah yang dilakukan untukmemohon petunjuk kepada Allah

untuk dipilihkan antara beberapa pilihanyang paling baik untuk dilaksanakan.Shalat ini sangat penting untuk dilaksa-nakan karena manusia adalah makhlukyang lemah dan sangat butuh pertolonganAllah dalam setiap urusannya. Setinggiapapun ilmu yang dimiliki, manusia tidakakan mengetahui perkara yang gaib. Iajuga tidak mengetahui manakah kejadianyang baik dan buruk pada masa yangakan datang.

Seorang muslim sangat yakin dantidak ada keraguan sedikitpun bahwayang mengatur segala urusan adalah AllahTa’ala. Dialah yang menakdirkan danmenentukan segala sesuatu sesuai yangDia kehendaki pada hamba-Nya. AllahTa’ala berfirman:

“Dan Rabbmu menciptakan apa yangDia kehendaki dan memilihnya. Se-kali-kali tidak ada pilihan bagi mere-ka. Maha suci Allah dan Maha Tinggidari apa yang mereka persekutukan(dengan Dia). Dan Tuhanmu menge-tahui apa yang disembunyikan (dalam)dada mereka dan apa yang merekanyatakan. Dan Dialah Allah, tidak adaRabb (yang berhak disembah) melain-kan Dia, bagi-Nyalah segala puji didunia dan di akhirat, dan bagi-Nyalahsegala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan” [QS. al-Qashash: 68-70].

onislam.net

SHALATISTIKHARAH

Page 38: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

37EDISI 15/2013

Oleh karena itu, Allah SWT meme-rintahkan kepada hamba-hamba-Nyaagar senantiasa memohon pertolongankepada-Nya agar diberikan petunjukuntuk memperoleh kebaikan bagi kehi-dupannya dan terhindar dari keburukan.Cara yang terbaik dalam memohon per-tolongan kepada Allah SWT adalah me-lalui shalat, sebagaimana hal ini difirman-kan Allah SWT di dalam al-Qur’an yangberbunyi:

“Hai orang-orang yang beriman, ja-dikanlah sabar dan shalat sebagai pe-nolongmu, sesungguhnya Allah beser-ta orang-orang yang sabar” [QS. al-Baqarah: 153].

Untuk melaksanakan perintah AllahSWT di atas, seorang muslim haruslahmengikuti petunjuk Rasulullah SAW.Sebab, Beliaulah satu-satunya orang yangdiutus Allah SWT untuk menjelaskantatacara yang benar dalam berkomunikasiantara hamba dengan Penciptanya.

Sebaliknya, seorang muslim harusmenjauhi tata-cara menentukan pilihan inidiluar petunjuk dari Rasulullah SAW,sebagaimana yang telah dilakukan olehmasyarakat jahiliyah sebelum datangnyaIslam. Ketika akan melakukan suatupekerjaan, mereka menentukan pilihandengan cara azlam (undian). Setelahajaran Islam datang kepada mereka,Allah SWT melarang cara-cara semacamini, dan kemudian diganti dengan shalatistikharah.

B. Dasar Hukum Shalat IstikharahTuntunan shalat istikharah didasarkan

pada hadits sahih yang bersumber darisahabat Jabir bin ‘Abdillah r.a. Diaberkata:

Rasulullah SAW mengajari kami sha-lat istikharah dalam setiap perkaraatau urusan yang kami hadapi, seba-gaimana Beliau mengajarkan kamisuatu surat dari al-Qur’an. Beliau ber-kata: “Jika salah seorang di antarakalian berniat dalam suatu urusan,maka lakukanlah shalat dua rakaatyang bukan shalat wajib, kemudianberdoalah…”. [HR. al-Bukhari].

Berdasarkan hadits di atas, al-‘Alla-mah al-Qurthubi rahimahullah menga-takan bahwa “sebagian ulama menje-laskan: tidak sepantasnya bagi orangyang ingin menjalankan di antara uru-san dunianya sampai ia meminta padaAllah pilihan dalam urusannya terse-but yaitu dengan melaksanakan shalatistikharah. Jadi, shalat istikharah adalahsalah satu amalan yang biasa dilakukanoleh seorang muslim setiap akan mela-kukan suatu urusan.

Namun demikian, para ulama berse-pakat bahwa shalat istikharah bukan ter-masuk amalan wajib (fardlu), melainkandianjuran (mustahab/sunah). Hal ini di-dasarkan pada sabda Nabi Muhammad

Page 39: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

38 Berkala Tuntunan ISLAM

SAW tersebut di atas yang berbunyi:“maka lakukanlah shalat dua rakaatyang bukan shalat wajib”. Selain itu,pendapat ini juga didasarkan padajawaban Rasulullah SAW ketika seoranglaki-laki bertanya tentang Islam. BeliauSAW menjawab: “shalat lima waktusehari semalam”. Lalu ia tanyakan padaNabi SAW:

“Apakah aku memiliki kewajiban sha-lat lainnya?” Nabi SAW pun menja-wab: “Tidak ada, kecuali jika engkauingin menambah dengan shalat sunah”[HR. Bukhari dan Muslim].

C. Tata-Cara Shalat Istikharah1. Waktu Pelaksanaan

Shalat istikharah dapat dilakukan ka-pan saja, baik siang maupun malam hari,asalkan bukan pada 3 waktu yang terla-rang untuk melakukan shalat, yakni ketikamatahari terbit atau sedang berada di te-ngah atau sedang terbenam [HR. Jama’ahkecuali Bukhari]. Akan tetapi, jika shalatistikharah tidak bisa diundur atau dibutuh-kan saat itu juga, maka sebagian ulamaberpandangan bahwa hal itu boleh diker-jakan saat itu juga walaupun pada waktuyang terlarang.

Pandangan yang demikian itu didasar-kan pada kebutuhan pelaksanaan shalatistikharah yang perlu dilakukan secepat-nya. Dengan demikian, jadilah ia shalatsunah yang disyariatkan karena adanyasebab, sementara sudah dimaklumi bah-wa waktu-waktu terlarang shalat ini tidakberlaku pada shalat-shalat sunah yang

mempunyai sebab, seperti tahiyatul mas-jid, shalat sunah wudhu, dan semacam-nya. Pandangan ini merupakan mazhabImam asy-Syafi’i dan sebuah riwayat dariImam Ahmad, serta pendapat yang diku-atkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiah[Lihat, Majmu’ al-Fatawa: 23/210-215].

Jadi, pelaksanaan shalat istikharahtidak terikat dengan waktu tertentu, tetapiia dilakukan ketika seseorang telah ber-niat atau bertekad melakukan suatu pe-kerjaan tertentu. Hal ini didasarkan padapenggunaan kata “hamma” dalam sabdaRasulullah SAW di atas yang memiliki artiberniat, juga pada isi doa istikharah yangmenunjukkan telah adanya niat seseorangdalam mengerjakan sesuatu. Oleh karenaitu, jika seseorang masih belum berniatuntuk mengerjakan sesuatu atau masihada beberapa pilihan yang akan diker-jakan, hendaklah ia terlebih dahulu berniatatau menentukan pilihannya, lalu laku-kanlah istikharah.

Pekerjaan yang dimaksud berkaitandengan perkara-perkara yang mubah,bukan yang wajib dilaksanakan, atau ha-ram dilakukan. Dalam hal ini, al-HafizIbnu Hajar berkata dalam “al-Fath” (11/220); “Ibnu Abi Hamzah berkata:amalan yang wajib dan yang sunah ti-dak perlu melakukan istikharah dalammelakukannya, sebagaimana yang ha-ram dan makruh tidak perlu melaku-kan istikharah dalam meninggalkan-nya. Maka urusan yang butuh istikha-rah hanya terbatas pada perkara yangmubah dan dalam urusan yang sunahjika di depannya ada dua amalan

Page 40: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

39EDISI 15/2013

sunah yang hanya bisa dikerjakan sa-lah satunya, mana yang dia kerjakanlebih dahulu dan yang dia mencukup-kan diri dengannya. Maka, janganlahsekali-kali kamu meremehkan suatuurusan, akan tetapi hendaknya kamuberistikharah kepada Allah dalam uru-san yang kecil dan yang besar, yangmulia atau yang rendah, dan pada se-mua amalan yang disyariatkan istikha-rah padanya. Karena terkadang adaamalan yang dianggap remeh akantetapi lahir darinya perkara yangmulia”.

2. Kaifiat (Cara) ShalatSebagaimana dijelaskan di dalam ha-

dits riwayat al-Bukhari di atas, shalatistikharah dilakukan sebanyak 2 rakaat.Adapun tata caranya hendaklah dilaku-kan sebagaimana tata cara shalat yanglain, baik yang meliputi bacaan maupungerakan shalat. Sebagian ulama meng-anjurkan ketika rakaat pertama dan sete-lah membaca al-Fatihah hendaklah sese-orang membaca surat al-Kafirun, dan dirakaat kedua membaca surat al-Ikhlas.Namun, pendapat semacam ini tidak adalandasannya, sehingga tidak bisa dijadi-kan pegangan. Oleh karenanya, dalamshalat istikharah, seseorang boleh memilihsurat apa saja dalam al-Qur’an. SayyidSabiq dalam “Fiqhus-Sunnah” menga-takan bahwa tidak ada ketentuan yangkuat tentang surat atau ayat apa yang ha-rus secara khusus dibaca pada 2 rakaatistikharah itu. Selain itu juga tidak ada an-juran untuk mengulang-ulang ayat tertentudalam suatu rakaat.

Perbedaan shalat istikharah denganshalat pada umumnya hanyalah padabacaan doa setelah selesai shalat. Teksdoa istikharah terdiri dari dua macam,yaitu pertama, berbunyi:

Allahumma inni astakhii-ruka bi‘ilmika, wa astaq-diruka bi qud-ratika,wa as-aluka min fadh-likal adziim, fain-naka taq-diru wa laa aq-diru, wata’lamu wa laa a’lamu, wa anta‘allaamul ghuyub. Allahumma inkunta ta’lamu anna hadzal amra*)

khairan lii fii diinii wa ma’aasyi wa‘aqibati amrii faq-dur-hu lii, wa yas-sirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Wa inkunta ta’lamu anna hadzal amra*)

syarrun lii fii diinii wa ma’aasyi wa‘aqibati amrii, fash-rifhu ‘annii was-rifnii ‘anhu, waqdur lial khaira haitsukaana tsumma ardhi-nii bih.

“Ya Allah, aku memohon petunjuk ke-baikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu.Aku memohon kekuatan dengan keku-atan-Mu. Ya Allah, seandainya Engkautahu bahwa masalah ini..*) baik untuk-ku dalam agamaku, kehidupanku danjalan hidupku, jadikanlah untukku

Page 41: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

40 Berkala Tuntunan ISLAM

dan mudahkanlah bagiku dan ber-kahilah aku di dalam masalah ini.Namun. jika Engkau tahu bahwa ma-salah ini...*) buruk untukku, agamakudan jalan hidupkku, jauhkan aku da-rinya dan jauhkan masalah itu dariku.Tetapkanlah bagiku kebaikan di manapun kebaikan itu berada, dan ridhailahaku dengan kebaikan.*) Sebutkan urusan yang sedang dihadapi

Adapun teks doa istikharah keduasama dengan di atas, hanya saja adakalimat yang berbeda, yaitu: kalimat

diganti dengan Dengan demikian, teks

lengkapnya adalah sebagai berikut:

Allahumma inni astakhii-ruka bi ‘ilmi-ka, wa astaq-diruka bi qud-ratika, waas-aluka min fadh-likal adziim, fa inna-ka taqdiru wa laa aq-diru, wa ta’lamuwa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghu-yub. Allahumma in kunta ta’lamu annahadzal amra*) khairan lii fii ‘aajili amriiwa aajilih faq-dur-hu lii, wa yas-sirhulii, tsumma baarik lii fiihi. Wa in kuntata’lamu anna hadzal amra*) syarrun liifii ‘aajili amrii wa aajilih, fashrifhu

‘annii was-rifnii ‘anhu, waqdur lial khairahaitsu kaana tsumma ardhi-nii bih.

“Ya Allah, aku memohon petunjuk ke-baikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu.Aku memohon kekuatan dengan keku-atan-Mu. Ya Allah, seandainya Engkautahu bahwa masalah ini...*) baik un-tukku di waktu dekat atau di masa nan-ti, jadikanlah untukku dan mudahkan-lah bagiku dan berkahilah aku di dal-am masalah ini. Namun, jika Engkautahu bahwa masalah ini...*) buruk un-tukku, di waktu dekat atau di masananti, jauhkan aku darinya dan jauh-kan masalah itu dariku. Tetapkanlahbagiku kebaikan di mana pun keba-ikan itu berada dan ridhailah aku de-ngan kebaikan”.*) Sebutkan urusan yang sedang dihadapi

Kedua teks doa tersebut bersumberdari hadits Jabir r.a. yang diriwayatkanal-Bukhari dalam kitab Shahihnya:

Page 42: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

41EDISI 15/2013

‘anhu waqdurliyl khaira haitsu kaanatsumm ar dhiniy”.Ya Allah, aku memohon pilihan ke-pada-Mu dengan ilmu-Mu dan memo-hon kemampuan dengan kekuasaan-Mu dan aku memohon karunia-Muyang Agung. Karena Engkau MahaMampu sedang aku tidak mampu,Engkau Maha Mengetahui sedangkanaku tidak mengetahui, Engkaulahyang Maha Mengetahui perkara yanggaib. Ya Allah, bila Engkau menge-tahui bahwa urusan ini baik untukku,bagi agamaku, kehidupanku dan kesu-dahan urusanku ini -atau: Beliaubersabda; di waktu dekat atau di ma-sa nanti- maka takdirkanlah buatkudan mudahkanlah, kemudian berikan-lah berkah padanya. Namun, sebalik-nya ya Allah, bila Engkau mengetahuibahwa urusan ini buruk untukku, bagiagamaku, kehidupanku dan kesu-

“Rasulullah SAW mengajari kami isti-kharah dalam setiap urusan yang ka-mi hadapi sebagaimana Beliau menga-jarkan kami suatu surat dari al-Qur-’an. Beliau SAW bersabda: ‘Jika seo-rang dari kalian menghadapi masalahmaka ruku’lah (shalat) dua rakaatyang bukan shalat wajib kemudianberdoalah:Allaahumma inniy astakhiiruka bi ‘ilmikawa astaqdiruka biqudratika, wa as-alukamin fadhlikal ‘azhim, fainnaka taqdiru walaa aqdiru wa ta’lamu walaa ‘a’lamu waanta ‘allaamul ghuyuub. Allahumma inkunta ta’lamu anna haadzal amra khairulliy fiy diiniy wa ma’aasyiy wa ‘aaqibatiamriy” atau: -‘Aajili amriy wa aajilihi -faqdurhu liy wa yassirhu liy tsumma baarikliy fiihi. Wa in kunta ta’lamu anna haadzalamru syarrul liy fiy diiniy wa ma’aasyiywa ‘aqibati amriy” atau: -fiy ‘aajili amriywa aajilihi- fashrifhu ‘anniy washrifniy

H ot l i ne :0 85 7. 29 . 844 .4 48 / 0 81 3.2 8.2 12 1.3 2

Page 43: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

42 Berkala Tuntunan ISLAM

dahan urusanku ini -atau: Beliau ber-sabda; di waktu dekat atau di masananti- maka jauhkanlah urusan dari-ku dan jauhkanlah aku darinya. Dantetapkanlah buatku urusan yang baiksaja di mana pun adanya, kemudianjadikanlah aku ridha dengan kete-tapan-Mu itu’. Beliau bersabda: ‘Danhendaklah seseorang sebutkan urusanyang sedang diminta pilihannya itu’.[HR. al-Bukhari, No. 1162].Keterangan:a. Cara menyebutkan urusan misalnya:

Allahumma in kunta ta’lamu an-na haadzal amra (Ya Allah, jikaEngkau mengetahui bahwa urusan ini)misalnya saja: perjalananku ke Sura-baya, atau pernikahanku dengan siFulanah, atau usahaku membukawarung atau yang lainnya.

b. Doa shalat istikharah yang lebih tepatdibaca setelah shalat, dan bukan didalam shalat, sebagaimana disebutkanpada hadits di atas. Syaikh Musthafaal- ‘Adawi hafizhahullah mengata-kan: “Aku tidak mengetahui dalil yangsahih yang menyatakan bahwa doaistikharah dibaca ketika sujud atausetelah tasyahud (sebelum salam),kecuali landasannya adalah dalil yangsifatnya umum yang menyatakan bah-wa ketika sujud dan tasyahud akhiradalah tempat terbaik untuk berdoa.Akan tetapi, hadits ini sudah cukupsebagai dalil tegas bahwa doa istikha-rah adalah setelah shalat.

c. Setelah melakukan shalat istikharah,hendaknya seseorang memilih untukmengerjakan apa yang hendak dila-

kukan dari urusan yang ingin diker-jakan. Jika urusan itu merupakan ke-baikan, maka insya Allah dia akandimudahkan oleh Allah SWT, dan jikaitu merupakan kejelekan maka Allahakan memalingkannya dari urusantersebut.

Muhammad bin Ali az-Zamlakanirahimahullah berkata: “Jika sese-orang sudah shalat istikharah dua ra-kaat untuk suatu urusan, maka setelahitu hendaknya dia mengerjakan urusanyang dia ingin kerjakan, baik hatinyalapang/tenang dalam mengerjakanurusan itu ataukah tidak. Karena, padaurusan tersebut terdapat kebaikanwalaupun mungkin hatinya tidak te-nang dalam mengerjakannya”. Danbeliau juga berkata: “karena dalamhadits (Jabir) tersebut tidak dise-butkan adanya kelapangan/kete-nangan jiwa” [Thabaqat asy-Syafi-’iah al-Kubra: 9/206].

Maksudnya: dalam hadits Jabir diatas tidak disebutkan bahwa hen-daknya dia mengerjakan apa yanghatinya tenang dalam mengerjakannya(wallahu a’lam).

Sebagian orang beranggapan bah-wa jawaban istikharah akan Allahsampaikan dalam mimpi. Ini adalahanggapan yang sama sekali tidakberdalil, sebab tidak ada keterkaitanantara istikharah dengan mimpi.

Syaikh Masyhur Hasan Salmanhafizhahullah mengatakan: mimpitidak bisa dijadikan acuan hukumfikih. Sebab di dalam mimpi, setanmemiliki peluang besar untuk mema-

Page 44: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

43EDISI 15/2013

inkan perannya, sehingga bisa jadisetan menggunakan mimpi untukmempermainkan manusia. NabiMuhammad SAW bersabda:

“Mimpi ada 3 macam, (yaitu) beritagembira dari Allah, dari bisikanhati, dan ketakutan dari setan”[HR. Ahmad].

Beliau juga menjelaskan bahwamimpi tidak bisa untuk menetapkanhukum, namun hanya sebatas dike-tahui. Selain itu, tidak ada hubunganantara shalat istikharah dengan mimpi.Karena itu, tidak disyaratkan, bahwasetiap istikharah pasti diikuti denganmimpi. Hanya saja, jika ada orangyang istikharah kemudian dia tidur danbermimpi yang baik, bisa jadi ini meru-pakan tanda baik baginya dan mela-pangkan jiwanya. Tetapi, sekali lagi,

tidak ada keterkaitan antara istikharahdengan mimpi.

d. Sebagian ulama berpandangan bahwamelakukan istikharah tidak harusdengan shalat khusus, tapi bisa dengansemua shalat sunnah. Artinya, sese-orang bisa melakukan shalat rawatib,dhuha, tahiyatul masjid, atau shalatsunnah lainnya, kemudian setelah me-ngerjakan shalat itu dia membaca doaistikharah. Pandangan tersebut dida-sarkan pada hadits tentang shalat isti-kharah di atas yang dinyatakan olehNabi Muhammad SAW berikut ini:

“Kerjakanlah shalat dua rakaatselain shalat fardhu…”Dalam hal ini, Imam an-Nawawimengatakan:

“Dan yang jelas, doa istikharah bisadilakukan setelah melaksanakanshalat rawatib, tahiyatul masjid,atau shalat sunnah lainnya”[Bughyatul Mutathawi’, hlm. 45].

e. Shalat Istikharah boleh dilakukanberulang kali dalam urusan yang kitainginkan untuk mohon petunjuk ke-pada Allah. Sebab, istikharah adalahdoa, dan tentu saja boleh dilakukanberulang kali. Wallahu A’lam.

Narasumber utama artikel:Zaini Munir Fadloli

[email protected]

Shalat Istikharahboleh dilakukan

berulang kali dalamurusan yang kita

inginkan untukmohon petunjuk

kepada Allah. Sebab,istikharah adalah

doa, dan tentu sajaboleh dilakukan

berulang kali.

Page 45: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

44 Berkala Tuntunan ISLAM

Macam-macam jenis jual beli dapatditinjau secara hukum (halal-

haram) dan akad (transaksi). Secara hu-kum, jual beli dalam Islam dapat dikate-gorikan menjadi dua macam, yaitu jualbeli yang dihalalkan dan yang diharam-kan. Dasar dan kriteria penentuan suatujual beli (apakah termasuk kategori halalatau haram/dilarang) tentu dengan kem-bali pada dasar hukum dan kriteria atauneraca hukum agama (mi’yar al-sya-ri’ah) yang telah ditentukan oleh Islam.Sedangkan jika ditinjau dari segi akad,jual beli dapat dibagi menjadi beberapamacam. Kendatipun demikian, semuapembagian ini tidak bisa dilepaskan dariaspek kebolehan (kehalalan) dan keha-raman jual beli.

Untuk menguraikan materi jual belisecara komprehensif, maka tulisan inidibagi menjadi dua bagian. Bagianpertama tulisan ini mengurai soal macam-macam jenis jual beli, baik dalam tinjauanhukum (halal-haram), maupun khususditinjau dari aspek akad atau transaksi-nya. Sedangkan, pada kesempatanberikutnya, penulis akan menjelaskansecara spesifik tentang macam-macamjenis jual beli yang halal dan haram sertabanyak dijumpai dalam transaksi jual beliyang dilakukan masyarakat. Dengandemikian, tulisan ini dapat dijadikansebagai salah satu tuntunan untuk me-nakar atau mengukur suatu sistem jualbeli yang dijalankan termasuk jenis yangdiharamkan ataukah yang dihalalkan.

JUAL BELIYANG DIPERBOLEHKAN

DALAM ISLAM

Tuntunan Muamalah

Page 46: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

45EDISI 15/2013

A. Jual beli yang Diperbolehkan dalam IslamBeberapa bentuk jual beli yang

diperbolehkan dalam hukum (fikih) Islam,yaitu Bai’ al-Sil’ah bi al-Naqd, Bai’ al-Muqayadhah, Bai’ al-Salam, Bai’ al-Murabahah, Bai’ al-Wadhiah, Bai’ al-Tauliah, Bai’ al-Inah, Bai’ al-Istishna’,dan Bai’ al-Sharf. Berikut ini akan diurai-kan mengenai pengertian dan contoh-contoh dari bentuk jual beli tersebut.

1. Bai’ al-Sil’ah bi al-Naqd

Bai’ al-Sil’ah bi al-Naqd yaitu men-jual suatu barang dengan alat tukar resmiatau uang. Jenis jual beli ini termasuk salahsatu jenis jual beli yang paling banyakdilakukan dalam masyarakat dewasa ini.

Contoh Bai’ al-Sil’ah bi al-Naqdadalah membeli pakaian atau makanandengan uang rupiah sesuai dengan hargabarang yang telah ditentukan.

2. Bai’ al-Muqayadhah Bai’ al-Muqayadhah yaitu jual beli

suatu barang dengan barang tertentu atauyang sering disebut dengan istilah barter.Jenis jual beli ini tidak hanya terjadi padazaman dulu saja, namun juga masihmenjadi salah satu pilihan masyarakatdewasa ini. Hal sangat prinsip yang harusdiperhatikan dalam menjalankan jenis jualbeli ini adalah memperhatikan aspek-aspek yang terkait dengan etika berbisnisdalam Islam. Selain itu, prinsip lain yangjuga harus diperhatikan adalah hal-halyang dapat menimbulkan kerugian diantara kedua belah pihak serta tidak me-munculkan aspek ribawi, terutama terkaitdengan penukaran (barter) antara duabarang sejenis dengan perbedaan ukurandan harga.

Contoh Bai’ al-Muqayadhah adalahmenukar beras dengan jagung, pakaiandengan tas, atau binatang ternak denganbarang tertentu lainnya.

Pondok Pesantren dan Panti Asuhan An-Najwa

KONTAK PERSON:Sukiman 0274-372787 | Haryadi 087738316882.

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepadaAllah, pinjaman yang baik (menafkahkan harta dijalan Allah), maka Allah akan elipatgandakanpembayarannya kepadanya dengan berlipatganda yang banyak. (QS al-Baqarah: 245)

Dikembangkan oleh Takmir Masjid An-Najwa dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sewon Utara,Bantul, Ponpes ini tengah membangun gedung pondok pesantren dan panti asuhan di atastanah wakaf seluas + 1.102 m2. Rencana pembangunan membutuhkan biaya sekitar Rp 2,3milyar. Saat ini telah menghabiskan dana lebih dari Rp 280 juta.Ponpes dan Panti Asuhan An-Najwa beralamat di Dusun Kweni RT 02, Panggungharjo, Sewon,Jalan Bantul Km. 5 Yogyakarta.Panitia dan PCM Sewon Utara dengan ini mengharapkan bantuan dana zakat, infaq, shadaqahBapak/Ibu/Saudara sekalian, yang dapat ditransfer melalui rekening BPD DIY Cabang BantulKantor Kas Sewon no. 004.211.022130 atas nama PONPES DAN PANTI ASUHAN AN-NAJWA.Jazakumullah khaira.

Page 47: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

46 Berkala Tuntunan ISLAM

3. Bai’ al-Salam

Bai’ al-Salam yaitu jual beli barangdengan cara ditangguhkan penyerahanbarang yang telah dibayar secara tunai.Praktik jual beli jenis ini dapat digambar-kan dengan seorang penjual yang hanyamembawa contoh atau gambar suatubarang yang disertai penjelasan jenis,kualitas dan harganya, sedangkan barangyang dimaksudkan tidak dibawa padasaat transaksi terjadi. Jenis jual beli initermasuk jual beli yang dibolehkan dalamIslam, selama dilakukan dengan suka reladan tetap memperhatikan hak dan tang-gung jawab masing-masing pihak.Dengan ketentuan ini, maka tidak adapihak yang dirugikan setelah salah satupihak (pembeli) menyerahkan sejumlahuang kepada pihak yang lain (penjual/salesman).

Contoh Bai’ al-Salam adalah mem-beli perabotan rumah tangga, sepertikursi, meja atau almari dari seorang salesyang menawarkan barang dengan mem-bawa contoh gambar/foto barang. Se-lanjutnya, barang itu dikirimkan kepadapembeli setelah dibayar terlebih dahulu.Contoh lainnya adalah jual beli barangyang dipajang melalui media atau jaringaninternet (iklan). Calon pembeli men-transfer sejumlah uang kepada penjualsesuai harga barang, kemudian barangbaru dikirim kepada pembeli.

4. Bai’ al-Murabahah

Bai’ al-Murabahah yaitu menjualsuatu barang dengan melebihi hargapokok, atau menjual barang dengan

menaikkan harga barang dari hargaaslinya, sehingga penjual mendapatkankeuntungan sesuai dengan tujuan bisnis(jual beli). Tatkala seseorang menjualbarang, ia harus mempertimbangkankemampuan daya beli masyarakat, lebih-lebih hal itu untuk memenuhi kebutuhanpokok sehari-hari. Dengan demikian,mematok keuntungan yang terlalu tinggidapat menyulitkan kebutuhan masya-rakat untuk memenuhi kebutuhan pokok.

Dalam menentukan besaran ke-untungan, maka seorang penjual harusmemiliki pertimbangan antara aspekkomersial dan sosial untuk saling ta’awun(saling menolong). Pada titik ini, bisnisyang dijalankannya memiliki dua ke-untungan sekaligus, yaitu finansial dansosial. Dalam agama Islam sering disebut“fiddun-ya hasanah wa fil akhiratikhasanah (kebahagiaan di dunia dan diakhirat)”.

Contoh dari Bai’ al-Murabahahadalah, misalnya, seorang pedagangmenjual baju yang harga aslinya Rp.35.000,- dijual menjadi Rp. 40.000,-.Dengan demikian, penjual mendapatkankeuntungan sebesar Rp. 5000,-.

5. Bai’ al-Wadhiah Bai’ al-Wadhiah yaitu kebalikan dari

jual beli Murabahah, yaitu menjualbarang dengan harga yang lebih murahdari harga pokoknya. Sebagai contohmisalnya, seorang menjual hand phone(HP) yang baru dibelinya dengan hargaRp.500.000,- Namun karena adanyakebutuhan tertentu, maka ia menjual HPtersebut dengan harga Rp. 450.000,.

Page 48: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

47EDISI 15/2013

Praktik jual beli seperti ini diperbolehkandalam Islam, selama hal itu dibangun atasprinsip saling rela (‘an-taradhin), danbukan karena paksaan.

6. Bai’ al-Tauliah

Bai’ al-Tauliah yaitu jual beli suatubarang sesuai dengan harga pokok, tanpaada kelebihan atau keuntungan sedikitpun.Praktik jual beli seperti ini digambarkandengan seseorang yang membeli sebuahsepeda motor baru dengan harga Rp.13.500.000. Mengingat ia memilikikebutuhan lainnya yang lebih penting ataupertimbangan tertentu, maka sepedamotor tersebut dijual lagi dengan hargayang sama.

Sepintas, jenis jual beli ini terkesanbertentangan atau menyalahi prinsip dantujuan jual beli pada umumnya, yaituuntuk mencari keuntungan finansial dalamrangka memenuhi kebutuhan hidup(ma’isyah) seseorang. Namun perlu difa-hami bahwa biasanya praktik jual beli al-tauliyah dapat terjadi secara kasuistiskarena adanya suatu kondisi tertentu, se-hingga ia rela menjual barang yang dimi-likinya sesuai harga pokok dan tanpabermaksud untuk mencari keuntungansedikitpun. Jual beli semacam ini terma-suk hal yang diperbolehkan dalam Islam,selama dibangun di atas prinsip salingmerelakan (‘an-taradhin), dan tidakterdapat unsur paksaan serta kezaliman.

7. Bai’ al-Inah Bai’ al-Inah yaitu jual beli yang terjadi

antara dua belah pihak (penjual dan

pembeli), di mana seseorang menjualbarangnya kepada pihak pembeli denganharga tangguh lebih tinggi, dan menjualdengan harga lebih murah jika dibayarsecara tunai (cash). Dalam fikih Islam,jenis jual beli seperti ini sering juga disebutdengan “al-bai’ bitsamanin ‘ajil” ataujual beli dengan sistem kredit, atau jualbeli dengan pembayaran yang ditang-guhkan.

Jenis jual beli ini hukumnya Mubah(boleh), dengan syarat, penjual harusmemperhatikan hak-hak pembeli,penentuan harga yang wajar, dan tidakada kezaliman. Dengan demikian,terdapat unsur saling tolong-menolong diantara penjual dan pembeli untukmenyediakan dan melonggarkan kesulitanmasing-masing pihak. Seorang penjualmembantu menyediakan barang bagicalon pembeli sesuai kemampuan dayabeli dengan memberikan waktu sesuaikesepakatan.

Di sisi lain, penjual juga tidak diper-kenankan untuk mencari kesempatandalam kesempitan dengan memanfaatkanketidakmampuan ekonomi calon pembelidemi mencari keuntungan semaksimalmungkin. Jika hal ini terjadi, maka pembeliakan merasa terpaksa mengikuti sistemyang ditetapkan penjual, karena kebu-tuhannya yang mendesak terhadapbarang tertentu.

Dalam praktik sehari-hari, tidaksedikit orang yang mengkreditkan barangdengan melakukan penyitaan (mengambilkembali) barang yang telah dikreditkankarena pembeli belum sanggup melunasisesuai batas waktu yang telah ditentukan

Page 49: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

48 Berkala Tuntunan ISLAM

tanpa memberikan toleransi atau penam-bahan waktu. Sistem seperti ini tentumerupakan bentuk kezaliman terhadaporang lain yang sangat dibenci dandilarang oleh ajaran Islam.

8. Bai’ al-Istishna’ Bai’ al-Istishna’ yaitu jenis jual beli

dalam bentuk pemesanan (pembuatan)barang dengan spesifikasi dan kriteriatertentu sesuai keinginan pemesan. Pe-mesan barang pada umumnya membe-rikan uang muka sebagai bentuk komit-men dan keseriusan. Setelah terjadi akadatau kesepakatan tersebut, kemudianpenjual memproduksi barang yang dipe-san sesuai kriteria dan keinginan pemesan.

Bentuk jual beli ini sepintas memilikikemiripan dengan jual beli Salam (bai’al-Salam), namun tetap terdapat perbe-daan. Di dalam jual beli Salam, barangyang ditransaksikan sesungguhnya sudahada, namun tidak dibawa pada saatterjadinya jual beli. Penjual (salesman)hanya membawa foto atau contoh barang(sample) saja, kemudian diserahkan ke-pada pembeli setelah terjadinya kesepa-katan di antara mereka. Sedangkan dalam

jual beli istishna’, barang yang diperjual-belikan belum ada dan belum diproduksi.Barang itu baru dibuat setelah terjadinyakesepakatan di antara penjual danpembeli sesuai kriteria dan jenis barangyang dipesan.

Contoh Bai’ al-Istishna’ adalahpemesanan pembuatan kursi, almari danlain sebagainya kepada pihak produsenbarang. Jenis jual beli seperti inidiperbolehkan dalam Islam, sekalipunbarang yang diperjualbelikan belum ada,asalkan dibangun di atas prinsip salingmerelakan (‘an-taradhin), transparan(tidak manipulatif), memegang amanah,serta sanggup menyelesaikan pesanansesuai kesepakatan yang telah diputuskanbersama.

9. Bai’ al-Sharf Bai’ al-Sharf yaitu jual beli mata uang

dengan mata uang yang sama atauberbeda jenis (currency exchange),seperti menjual rupiah dengan dollarAmerika, rupiah dengan riyal dan seba-gainya. Jual beli mata uang dalam fikihkontemporer disebut “tijarah an-naqd”atau “al-ittijaar bi al-‘umlat”.

Anda belum bisa ceramah? Anda belum bisa pidato?

Itu bukan penghalanguntuk berdakwah!

Anda bisa berdakwah dengan cara memberikanBerkala TUNTUNAN ISLAM

kepada teman, kerabat, tetangga,saudara dan handai taulan...

Page 50: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

49EDISI 15/2013

Abdurrahman al-Maliki mendefi-nisikan bai’ al-sharf sebagai pertukaranharta dengan harta yang berupa emas atauperak, baik dengan sesama jenis danjumlah yang sama, maupun dengan jenisyang berbeda dan jumlah yang samaataupun tidak. Menurut para ulama,hukum jual beli mata uang adalah mubah(boleh), selama memenuhi syarat-syarattertentu sebagaimana dijelaskan dalamhadits Nabi Muhammad SAW berikut:

“Emas dijual dengan emas, perakdijual dengan perak, gandum dijualdengan gandum, sya’ir (salah satu je-nis gandum) dijual dengan sya’ir, kur-ma dijual dengan kurma, dan garamdijual dengan garam, (takaran/tim-bangannya) harus sama dan kontan.Barangsiapa yang menambah ataumeminta tambahan maka ia telah ber-buat riba, pemberi dan penerima da-lam hal ini sama” [HR. Muslim].

Dalam hadits lain, dijelaskan:

“Janganlah engkau menjual emas di-tukar dengan emas melainkan sama

dengan sama, dan janganlah engkaumelebihkan salah satunya dibandinglainnya. Janganlah engkau menjualperak ditukar dengan perak melain-kan sama dengan sama, dan janganlahengkau melebihkan salah satunya di-banding lainnya. Dan janganlah eng-kau menjual salah satunya diserahkansecara kontan ditukar dengan lainnyayang tidak diserahkan secara kontan”[HR. al-Bukhari dan Muslim].

Sekalipun kedua hadits tersebutberbicara tentang jual beli atau pertu-karan emas dan perak, namun hukumnyaberlaku pula untuk mata uang saat ini. Halini tidak lain karena sifat yang ada padaemas dan perak saat itu sama dengan uangsaat ini, yaitu sebagai alat tukar atau uang(al-nuqud). Menurut para ulama fikih,termasuk Majelis Ulama Indonesia, tran-saksi jual beli mata uang pada prinsipnyaboleh dengan ketentuan sebagai berikut:a. Tidak untuk berspekulasi (untung-

untungan);b. Ada kebutuhan transaksi atau untuk

berjaga-jaga (simpanan);c. Apabila transaksi dilakukan terhadap

mata uang sejenis, maka nilainya harussama dan secara tunai (at-taqabudh);

d. Apabila berlainan jenis, maka harusdilakukan dengan nilai tukar (kurs)yang berlaku pada saat transaksi dila-kukan dan secara tunai.

(Bersambung)

Narasumber utama artikel:Ruslan Fariadi

[email protected]

Page 51: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

50 Berkala Tuntunan ISLAM

Muallimin Tempo Dulu

Page 52: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

51EDISI 15/2013

Sarah Hadits

BERDERMA UNTUK MENJAGAKEHORMATAN DIRI

"Orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan manusia,dekat dengan surga, dan jauh dari neraka. Sedangkan orang yangkikir jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekatdengan neraka. Orang jahil yang dermawan lebih disukai oleh Allahdaripada ahli ibadah yang kikir." [HR. Tirmidzi]

Banyak hadits dan ayat al-Qur’anyang menjelaskan tentang sifat dan

keutamaan-keutamaan kedermawanan,serta akibat dari kekikiran. Salah satunyaadalah hadis yang diriwayatkan olehImam at-Tirmidzi sebagaimana dituliskandi atas.

Hadits tersebut membedakan keis-timewaan para dermawan dan keburukanorang-orang yang kikir. Perbedaan iniberhubungan langsung dengan kedu-dukan mereka di hadapan Allah SWT,beserta konsekuensi kehidupannya ma-sing-masing, baik ketika di dunia maupundi akhirat kelak. Secara tersirat, haditstersebut mengandung perintah kepada ki-ta untuk menjadi dermawan dan menjauhikekikiran.

Menjaga Kehormatan DiriMasih mengenai perintah serta keu-

tamaan lain dari berderma. Di dalamsuatu hadits disebutkan:

“Lindungilah kehormatan kalian de-ngan harta benda kalian” [HR. al-Khathib].

Kedermawanan ternyata juga meru-pakan upaya menjaga kehormatan diri.Kehormatan diri memang harus dijaga,termasuk dari kemungkinan adanya hartaharam yang kita belanjakan. Harta men-jadi haram apabila di dalam harta yangkita peroleh terdapat hak orang lain, teta-pi semua dibelanjakan untuk kepentingandiri dan keluarga. Harta haram inilah yang

Page 53: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

52 Berkala Tuntunan ISLAM

menodai dan merusak kehormatanseorang muslim. Hubungan antara sifatkedermawanan dengan menjaga kehor-matan diri seseorang sesungguhnyaterletak pada sikap kasih sayang yangditunjukkan dengan keikhlasan berbagidengan orang lain.

Orang yang tidak menjaga kehor-matan diri mungkin akan berkata: “masak,setelah susah payah mengumpulkan har-ta, aku harus membaginya dengan oranglain. Enak saja…” Namun, hal ini akanberbeda dengan orang yang memahamipentingnya makna kehormatan diri. Diaakan berkata: “tidak mungkin aku ber-sikap kikir dan memakan harta yangbukan hakku. Tidak mungkin! Malah,aku harus menunjukkan kepedulian danberbagi kepada sesama, terutama kepa-da orang-orang lemah, karena merekaadalah saudaraku seiman.”

Pernyataan orang yang memahamipentingnya makna kehormatan diri di atassesungguhnya sejalan dengan firmanAllah SWT dan hadits Rasulullah SAW.Dalam QS. al-Hujurat ayat 10, Allahberfirman “sesungguhnya kaum muk-minin itu adalah bersaudara.” Sedang-kan, dalam sebuah hadits yang diriwa-yatkan oleh Bukhari dan Muslim,Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklahsempurna keimanan salah seorang diantara kamu hingga ia mencintaisaudaranya (sesama muslim)….”

Melipatgandakan RezekiBanyak orang kikir karena mereka

takut hartanya berkurang. Tidak sedikitdi antara mereka yang bahkan takut

berderma karena akan menjadi miskin.Padahal anggapan ini sebenarnyabersumber dari bisikan dan tipu dayasetan. Allah SWT berfirman:“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan danmenyuruh kamu berbuat kejahatan(kikir); sedang Allah menjadikan un-tukmu ampunan daripada-Nya dankarunia. Dan Allah Maha Luas (karu-nia-Nya) lagi Maha Mengatahui” [QS.al-Baqarah: 268].

Dalam ayat lain, Allah menegaskanbahwa kedermawanan sama sekali tidakmenyebabkan berkurangnya harta,apalagi sampai membuat miskin sese-orang. Justru, kedermawanan akandibalas dengan limpahan rezeki/karuniayang berlipat ganda. Penegasan tersebutdapat kita jumpai dalam QS. al-Baqarahayat 261 dan 245 berikut:

“Perumpamaan (nafkah yang di-keluarkan oleh) orang-orang yangmenafkahkan hartanya di jalan Allahadalah serupa dengan sebutir benihyang menumbuhkan tujuh bulir, padatiap-tiap bulir seratus biji. Allah me-lipatgandakan (ganjaran) bagi siapayang Dia kehendaki. Dan Allah MahaLuas (karunia-Nya) lagi MahaMengetahui” [QS. al- Baqarah: 261].

Page 54: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

53EDISI 15/2013

“Siapakah yang mau memberi pinjamankepada Allah, pinjaman yang baik(menafkahkan hartanya di jalanAllah), maka Allah akan melipat-gandakan pembayaran kepadanyadengan berlipatganda. Dan Allahmenyempitkan dan melapangkan(rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu di-kembalikan” [QS. al-Baqarah: 245]

Mengacu pada kedua ayat di atas,berderma, terutama kepada orang-orangmiskin, sebenarnya adalah upaya mem-perbesar potensi datangnya rezeki dariAllah. Berderma, misalnya dengan uang,ternyata merupakan cara “meminjamkan”uang tersebut kepada Allah. Kenapa di-sebut “meminjamkan” uang kepadaAllah? Karena Allah menyebutnya seba-gai “pinjaman”, yaitu “meminjamkankepada Allah” seperti yang disebutkanpada ayat tersebut.

Allah Mahakaya (al-Ghaniy). Diapasti membayar “utang” yang kita pin-jamkan kepada-Nya. Dalam prosespembayaran “utang” tersebut, ada yangsecara langsung “dibayar” melaluidatangnya “rezeki” yang tidak diduga-duga (tidak selalu berupa uang). Sebelum

“membayar”, Allah seringkali mengujiumatnya terlebih dahulu. Di antaraujiannya yaitu Dia tidak langsung mem-bayar “utang” itu.

Maksud Allah menguji umat-Nyaadalah untuk mengetahui apakah hamba-Nya akan terus berderma/bersedekahatau hanya seketika saja. Selain itu, Allahsengaja menangguhkan “pembayaran”juga untuk menguji keikhlasan dan kesa-baran seseorang, sampai pada saatnyananti Allah SWT “membayar” dalambentuk yang bisa beragam.

Ada yang “dibayar” melalui kenaikangaji atau penghasilan dari usahanya,mendapatkan kepercayaan tertentu da-lam karir dan bisnis, diberikan suatufasilitas dari kantor, memperoleh tawaranpinjaman lunak yang bagi orang lainsangat sulit mendapatkannya, dihindarkandari kemungkinan bencana/musibah/penyakit tertentu, dimudahkan memper-oleh jodoh atau dikaruniai anak, sertaberagam bentuk “rezeki” lain yang tidakdiduga-duga.

Mengapa bisa demikian? Karenakedermawanan adalah salah satu perwu-judan dari hamba yang bertakwa.

“Barangsiapa yang bertakwa ke-pada Allah niscaya diadakan-Nya ja-lan keluar baginya dan memberinyarezeki dari jalan yang tidak diduga-duga” [QS. ath-Thalaq: 2-3].

Allah menegaskan bahwa kedermawanan sama sekalitidak menyebabkan berkurangnya harta, apalagi sampai

membuat miskin seseorang. Justru, kedermawananakan dibalas dengan limpahan rezeki/karunia yang

berlipat ganda.

Page 55: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

54 Berkala Tuntunan ISLAM

“Kamu sekali-kali tidak sampaikepada kebajikan (yang sempurna),sebelum kamu menafkahkan (men-dermakan) sebagian harta yang kamucintai...” [QS. Ali-Imran: 92].

Untuk merasionalkan korelasi antarasenang berderma (“memberi pinjamankepada Allah”) dengan berlipatgandanya“pembayaran” dari-Nya (seperti dise-butkan QS. al-Baqarah: 245), setidaknyakita dapat memahaminya dari dua tin-jauan logis, yaitu: pertama, orang yangsenang memberi adalah orang yangmembuktikan dirinya pantas untuk diberi(oleh-Nya). Pemahaman ini sejalandengan firman Allah SWT; “Kalian tidakakan mendapatkan kebaikan, sampaikalian infakkan apa yang kaliancintai” (QS. Ali-Imran: 92). Kebaikan itubanyak sekali wujudnya, termasuk be-rupa balasan limpahan rezeki bagi orangyang senang berderma.

Kedua, orang yang memberi (ber-derma), terutama kepada orang-orangyang sangat membutuhkan, menjadi“penjawab” dari doa-doa mereka. Me-lalui si dermawan itulah Allah “menjawab”doa orang-orang tersebut yang sebelum-nya memohon rezeki kepada-Nya. Re-zeki yang mereka terima tetap berasal da-ri Allah, sedangkan orang yang berdermasecara ikhlas adalah “juru bayar-Nya”.

Orang-orang yang mendapatkanbantuan materi (misalnya sedekah danhibah) merasa amat senang menerimanya,sehingga mereka mendoakan kebaikanbagi si penderma, termasuk mendoakanagar dia diberi kesuksesan dalam jodoh,anak, karier, bisnis, dan/atau ekonomi.

Jika semakin banyak orang yang diberi(dibantu) lalu semuanya mendoakan ke-baikan bagi si dermawan tadi, maka logi-kanya, Tuhan semakin terdorong untuksegera mengabulkan dengan “pemba-yaran” yang lebih banyak.

Apalagi jika orang-orang yang diberitadi termasuk yang terzalimi. AllahSubhanahu Wata’ala sangat terenyuhmendengarnya. Mari kita cermati secaraseksama sebuah hadits riwayat al-Bukhari berikut ini:“Tidaklah kalian semua diberi perto-longan dan diberikan rezeki melainkankarena orang-orang lemah di antarakalian” [HR. al-Bukhari].

Apakah hanya itu? Ternyata tidak!Sebab para malaikat pun turut mendo-akan agar para dermawan diberi limpahanrezeki oleh Allah, sebagaimana diceri-takan dalam hadits berikut ini.

“Tiada suatu pagi hari pun yang di-lewati oleh hamba-hamba Allah mela-inkan turun di waktu tersebut dua ma-laikat; salah satu di antaranya menga-takan, ‘Ya Allah, berikanlah penggantikepada orang yang dermawan’. Se-dangkan malaikat yang satunya lagimengatakan; ‘Ya Allah, berikanlah ke-rusakan kepada orang yang meme-gang (orang kikir)” [HR. Muslim danBukhari].

Jika si penderma juga turut berdoa,maka Tuhan menjadi semakin tersema-ngati untuk bersegera mengabulkannya.

Page 56: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

55EDISI 15/2013

Tuhan merasa bahwa hamba-Nya itu me-mang pantas sesegera mungkin menda-patkan rezeki dan lebih banyak. Denganperspektif inilah, hendaknya, siapapun,termasuk mereka yang hidupnya pas-pasan, apalagi bagi mereka yang berke-cukupan, untuk berderma sesuai kemam-puannya.

“Dan bersegeralah kamu kepada am-punan dari Tuhanmu dan kepadasurga yang luasnya seluas langit danbumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yag menafkahkan (hartanya),baik di waktu lapang maupun di wak-tu sempit,…” [QS. Ali-Imran: 133].

“Hendaklah orang yang memiliki ke-mampuan memberi nafkah menurutkemampuannya. Dan orang yang di-sempitkan rezekinya, maka hendaklahia memberi nafkah dari apa-apa yangdiberikan Allah kepadanya. Allah ti-dak memikulkan beban kepada sese-orang melainkan (sekedar) apa yangAllah berikan kepadanya. Allah kelakakan memberikan kelapangan (kemu-dahan) sesudah kesempitan (kesu-litan).” [QS. at-Thalaq: 7].

Narasumber artikel Syarah Hadis:Buya Muhammad Alfis Chaniago

Page 57: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

56 Berkala Tuntunan ISLAM

Disamping keutamaan-keutamaanberderma seperti yang sudah dise-

butkan di dalam beberapa hadits danayat al-Qur’an di atas, keutamaan laindari sikap senang berderma diantaranyaadalah sebagai berikut.

1. Berderma itu baik dilakukansecara terang-terangan atausembunyi-sembunyi asalkanikhlas.

“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali.Dan jika kamu menyembunyikannyadan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikanitu lebih baik bagimu. Dan Allahakan menghapuskan dari kamusebagian ke-salahan-kesalahanmu;dan Allah mengetahui apa yangkamu kerjakan” [QS. al-Baqarah:271]

“Tangan yang di atas lebih baik dari-pada tangan yang di bawah, tanganyang di atas adalah orang yangmemberi, sedangkan tangan yang di

bawah adalah orang yang meminta”[HR. Ibnu Umar r.a.].

2. Orang yang berderma memper-oleh pahala yang besar.

“Tidak ada kebaikan pada keba-nyakan bisikan-bisikan mereka,kecuali bisikan-bisikan dari orangyang menyuruh (manusia) memberisedekah, atau berbuat makruf, ataumengadakan perdamaian di antaramanusia. Dan barangsiapa yangberbuat demikian karena mencarikeridaan Allah, maka kelak Kamimemberi kepadanya pahala yangbesar” [QS. an-Nisa: 114].

3. Dengan berderma akan menja-uhkan diri dari kekhawatiran dankesedihan.

“Orang-orang yang menafkahkanhartanya di malam dan di siang harisecara tersembunyi dan terang-

Keutamaan-Keutamaan Berderma

Page 58: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

57EDISI 15/2013

terangan, mereka mendapat pahaladisisi Tuhannya. Tidak ada kekha-watiran terhadap mereka dan tidak(pula) mereka bersedih hati” [QS. al-Baqarah: 274].

4. Orang yang berderma akanmemperoleh banyak nikmat.

“Sesungguhnya Allah mempunyaikaum-kaum yang Dia khususkanmendapat banyak nikmat untukkemanfaatan hamba-hamba Allah;Dia menetapkan nikmat-nikmat ter-sebut kepada mereka selagi merekamendermakannya. Apabila merekatidak mau mendermakannya, makaDia mencabutnya dari tangan mere-ka lalu dipindahkannya kepada sela-in mereka” [HR. Ibnu Abud Dunyamelalui Ibnu Umar r.a.].

5. Dengan berderman akan men-datangkan kebaikan bagi orangtua yang telah meninggal dunia.

“Seorang laki-laki berkata kepadaNabi Muhammad SAW: ‘sesung-guhnya ibuku meninggal dunia se-cara mendadak. Saya menduga, jikaia bisa bicara, ia akan bersedekah.Apakah ia bisa mendapatkan pahala

jika saya bersedekah untuknya?’Beliau menjawab: ‘Ya’. [HR.Bukhari].

Ibnu Abbas bercerita kepada kamibahwa Sa’ad bin Ubadah r.a. sedangtidak ada di tempat ketika ibunya me-ninggal. Ia berkata: “Ya Rasulullah,sesungguhnya ibuku wafat, sedangsaya tidak berada di sana. Apakahsesuatu berguna untuknya, jika akusedekahkan untuknya?” Nabi SAWmenjawab: “Ya”. Ia berkata: “se-sungguhnya saya persaksikan kepa-damu bahwa kebunku al-Mikhrafmenjadi sedekah untuk ibuku” [HR.Bukhari].

Seseorang berkata kepada Nabi:“Sesungguhnya ayahku meninggaldunia dan tidak berwasiat, apakahsedekahku bisa menebus (kesa-lahan)-nya?” Beliau menjawab:“Ya” [HR. Muslim].

6. Dengan berderma insya Allahakan menjauhkan diri dari siksaapi neraka.Bersedekah (berderma) memiliki

keutamaan luar biasa, walaupundengan sebiji kurma asalkan ikhlas.

Aku mendengar Rasulullah SAW ber-sabda: “Jagalah dirimu dari api ne-raka walaupun dengan (bersedekah)sebutir kurma” [ Muttafaq ‘Alaih].[Buya H.M. Alfis Chaniago <[email protected]>]

Page 59: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

58 Berkala Tuntunan ISLAM

Sebagaimana keutamaan bagi parapenderma, maka bagi mereka yang

kikir, pelit atau bakhil pasti juga akanmendapat balasannya, seperti:1. Allah akan menyempitkan rezekinya.

Rasulullah SAW bersabda: ”Ja-nganlah kamu menghitung-hitunguntuk bersedekah karena takutmiskin, sebab nanti Allah me-nyempitkan rezeki bagimu” [HR.Bukhari].

2. Mendapat keburukan dan siksa dineraka.

“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan hartayang Allah berikan kepada mere-ka dari karunia-Nya menyangka,bahwa kebakhilan itu baik bagimereka. Sebenarnya kebakhilanitu adalah buruk bagi mereka. Har-ta yang mereka bakhilkan itu akandikalungkan kelak di lehernya diHari Kiamat. Dan kepunyaanAllah-lah segala warisan (yangada) di langit dan di bumi. DanAllah mengetahui apa yang kamukerjakan” [QS. Ali-Imran: 180].

“(yaitu) Orang-orang yang kikir,dan menyuruh orang lain berbuatkikir, dan menyembunyikan karu-nia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan Kamitelah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang meng-hinakan” [QS. an-Nisaa: 37].Realitas kehidupan ini, sebenarnya

sudah cukup memberi pelajaran kepadakita untuk bersikap dermawan daripadakikir. Banyaknya orang yang mengalamiberagam permasalahan dan musibahkarena tampaknya semua itu “akibat”dari kekikiran yang selama ini ditunjuk-kan. Hak-hak orang lain yang ada padaharta kekayaannya tidak diberikan ke-pada mereka. Bahkan kerakusan telahmendorongnya untuk menumpuk hartamelalui cara-cara yang batil, sepertimencuri dan korupsi. Berbeda denganmereka yang dermawan, baik yang kayamaupun biasa saja, kehidupannya tam-pak memberkahkan. Hidupnya lebihtenang dan bahagia, karena jiwanya ter-isi dengan sifat-sifat yang memancarkankebaikan dalam hidup.

Dalam sejarah para Nabi juga terkan-dung pelajaran tentang adanya orang-orang bakhil atau kikir dan orang-orangyang senang berderma. Mereka yangbakhil dikisahkan akhirnya harusmengalami musibah atau penderitaanakibat dari sikapnya itu. Sebaliknya, me-reka yang senang berderma, dikisahkanmenjalani kehidupan yang penuh rahmatdari Allah. Keberadaan orang kikir danpenderma pun sengaja Allah abadikandalam al-Qur’an sebagai pelajaran bagimanusia. Wallahu a’lam.[Buya H.M. Alfis Chaniago <[email protected]>]

Balasan bagi Orang Kikir

Page 60: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

59EDISI 15/2013

www.lazismu.org +62-21-31.50.400

ternyata,

Perempuan BerdayaTuna Daksa Pantang MenyerahGerakan Orang Tua AsuhChildren Care

Qurban Pak KumisYouth Entrepreneurship

Micro Finance Development

Telp. 021-31 50 400Faks. 021-31 432 30SMS: 0856 1 62 62 22Pin BB: 2777B132

1000 SARJANAProgram 1000 Sarjana adalahprogram beasiswa kepada lulusanSLTA dari keluarga kurang mampuuntuk melanjutkan pendidikankejenjang kesarjanaan.

Save Our SchoolsLAZISMU mengembangkangerakan masyarakat dengan tajukSAVE OUR SCHOOLS, sebuah ge-rakan untuk pengembangan pen-didikan dan penyelamatan sekolahyang mengalami kerusakan melaluipendekatan Integrated Develop-ment for Education (IDE).

Da’i MandiriProgram pengiriman Juru Dakwahdi wilayah pedalaman dan kawasansuku terasing melalui konsep ge-rakan dakwah dengan pendekatanpemberdayaan masyarakat.

Tani BangkitPenanggulangan kemiskinan di kalangan masyarakattani dengan menitikberatkan pemberdayaan petanisebagai pendekatan operasional, merupakan komitmenLAZISMU & MPM Muhammadiyah dalam mewu-judkan kesejahteraan sosial bagi masyarakat Indonesia.Pemberdayaan petani merupakan perwujudan nyatabagi upaya menanggulangi kemiskinan di Indonesia.

Humanitarian Rescue (PKO)Humanitarian Rescue adalah aksi kerja sinergi LAZISMUdan MDMC (Muhammadiyah Disaster ManagementCenter) yang bergerak dalam bidang layanan kemanusiaandengan fokus utama penanganan bencana (baik bencanaalam maupun sosial) dan kesehatan masyarakat melaluisistem layanan yang terintegrasi (tanggap darurat/ emer-gency, rehabilitasi dan rekonstruksi).

Jl. Menteng Raya 62 Jakarta Pusat 10340

t: @lazismu f: lazismu.org

LAZISMULembaga Zakat Nasional

Page 61: ISLAMBERKALA TUNTUNAN ISLAM - tabligh.muhammadiyah.or.idtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · wakan ikan asin lagi. Lain halnya jika saat dibawakan ikan

60 Berkala Tuntunan ISLAM

Untuk bisa memahami Al-Qur’an harus me-ngerti Bahasa Arab. Metode MANHAJI me-rupakan metode belajar Bahasa Arab seca-

ra langsung dari Al-Qur’an. Metode ini mengajakkembali kepada Al-Qur’an dengan memahami artidan maksud kata perkata dalam ayat serta me-mahami bahasa Arabnya.

Bahasa Al-Qur’an adalah bahasa ilmiah, ala-miah dan amaliah, sekaligus mudah, sebagaimanadinyatakan di dalam Surah Maryam: 97, ad-Du-khan: 58, al-Qomar: 17, 22, 32, 40 dan ditegas-kan lagi di dalam Surat Thaha: 1-2, baik Maktub,Mantuq maupun Mafhum-nya.

Untuk bisa memahami Al-Qur’an cukup dariJuz I s.d. Juz IV saja, karena Juz V dan seterus-nya sampai akhir Al-Qur’an, kata-kata dan su-sunan kalimatnya banyak terulang; dengan pe-ngertian bahwa sistem muatan kajiannya diatursemakin ke tengah semakin dalam, model pergike tengah laut.

Pembelajaran dilakukan berorientasi kepadasantri, dengan pendekatan Cara Belajar SantriAktif (CBSA), yaitu mula-mula santri diajak mem-baca satu ayat, kemudian Ustadz pemandunyamengajak mengartikan kata demi kata dalamayat tersebut, sesudah itu santri diajak menco-ba menyimpulkan maksud ayat. Praktek ini dila-kukan secara klasikal dan individual. Selanjutnya,Ustadz mengajak membaca ayat berikutnya, de-ngan cara yang sama, kemudian mengajak mema-hami dan membicarakan rangkaian ayat tersebutdengan ayat sebelumnya, metodenya bisa de-ngan monologis atau dialogis.

Pembelajaran dilaksanakan dalam 4 jenjang.Jenjang pertama (mempelajari Juz I Al-Qur’an)memahami arti kata-kata dan jenisnya (fi’il, ism,huruf). Jenjang kedua (mempelajari Juz II) me-ngajarkan teknik memahami kata perkata, sesu-ai dengan perubahan kata-katanya (ilmu Sharaf).Jenjang ketiga (mempelajari Juz III) mengajar-kan mengenalkan susunan kalimat (Nahwu), danterakhir, jenjang keempat (mempelajari Juz IV)

mengajarkan tentang gaya atau jiwa bahasa dariAl-Qur’an (ilmu Balaghah).

Dengan demikian, untuk memahami Al-Qur’antidak harus dibimbing Ustadz sampai 30 Juz,akan tetapi cukup sampai Juz IV saja. Bahkan,secara otodidak pun bisa, belajar memahami Al-Qur’an yang penting minat dan niat, karena cin-ta dapat mengalahkan segala-galanya, bukan ke-pandaian. Bahkan, andaikata belajar denganMetode MANHAJI hanya sampai Juz II saja pundapat memahami bahasa Al-Qur’an, ala kadar-nya, dan sudah bisa membaca Kitab Kuning (KitabGundul).

Dengan rincian ini, diharapkan santri dapatmempelajari ayat-ayat Al-Qur’an secara Man-haji atau langkah demi langkah sekaligus me-mahami bahasanya. Setelah mereka melampaui4 juz, mereka sudah tidak perlu dibimbing lagi,mereka dapat melanjutkan sendiri. Jadi, belajarmemahami Al-Qur’an tidak harus belajar bahasaArab dulu, dan belajar cukup 4 Juz saja.

Dalam mengikuti metode ini, santri akan men-jumpai beberapa kemudahan, antara lain, di JuzI saja kira-kira 70 %-nya merupakan pengulang-an, akar katanya sama, perubahan kata-kata-nya 99,9 % beraturan, itu pun masih dipermudahlagi dengan ciri setiap kata yang Musytaq yangsama. Juga, kalau di dalam Juz I terdiri dari 3580kata, sedang waktu belajarnya satu tahun, ber-arti setiap hari mereka perlu menghafalkan ha-nya 10 kata saja. Itu pun bisa dihafalkan setiapselesai shalat hanya 2 kata. Dan lagi, pada umum-nya, kata-katanya memiliki ciri yang sama, danhanya membutuhkan pengertian, dan kata-kata-nya itu pun mengikuti alur cerita dalam ayatyang tidak akan pernah berubah (Al-Hijr: 9).Selain itu, santri bisa melatih diri sendiri denganbantuan Buku Ajar yang disediakan, yang diran-cang sedemikian mudahnya.[]

Belajar Memahami Al-Qur’an denganMetodeManhaji

informasi: 0857.29.844.448