Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

178
PERADILAN, PEMBUKTIAN PERADILAN, PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA DAN PERKARA PIDANA DAN MALPRAKTIK MEDIS MALPRAKTIK MEDIS BUDI SAMPURNA BUDI SAMPURNA Dep IKF & ML FKUI/RSCM Dep IKF & ML FKUI/RSCM

Transcript of Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Page 1: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PERADILAN, PEMBUKTIAN PERADILAN, PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA DAN PERKARA PIDANA DAN

MALPRAKTIK MEDISMALPRAKTIK MEDIS

BUDI SAMPURNABUDI SAMPURNADep IKF & ML FKUI/RSCMDep IKF & ML FKUI/RSCM

Page 2: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

KASUSKASUS

Seorang aktivis HAM Indonesia meninggal Seorang aktivis HAM Indonesia meninggal di dalam pesawat Garuda yang menuju di dalam pesawat Garuda yang menuju Amsterdam (di atas negara Swiss).Amsterdam (di atas negara Swiss).Negara mana yg wajib/wenang menyelidiki?Negara mana yg wajib/wenang menyelidiki?Apakah hasil autopsi dokter Belanda dapat Apakah hasil autopsi dokter Belanda dapat

digunakan sebagai bukti di RI?digunakan sebagai bukti di RI?Bisakah RI meminta hasil Bisakah RI meminta hasil ““penyidikanpenyidikan”” polisi polisi

Belanda?Belanda?Perlukah dokter RI melakukan autopsi ulang?Perlukah dokter RI melakukan autopsi ulang?

Page 3: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

JENIS PERADILANJENIS PERADILAN

UU NO 4 / UU NO 4 / 20200044 KEKUASAAN KEHAKIMAN :KEKUASAAN KEHAKIMAN :

MAHKAMAH KONSTITUSIMAHKAMAH KONSTITUSIMAHKAMAH AGUNG, MAHKAMAH AGUNG,

4 PILAR / LINGKUNGAN HUKUM:4 PILAR / LINGKUNGAN HUKUM:PERADILAN UMUMPERADILAN UMUMPERADILAN MILITERPERADILAN MILITERPERADILAN AGAMAPERADILAN AGAMAPERADILAN TATA USAHA NEGARAPERADILAN TATA USAHA NEGARA

Page 4: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

MAHKAMAH KONSTITUSIMAHKAMAH KONSTITUSI

MENGUJI UU TERHADAP UUD 45MENGUJI UU TERHADAP UUD 45SENGKETA KEWENANGAN LEMBAGA SENGKETA KEWENANGAN LEMBAGA

NEGARA YG KEWENANGANNYA NEGARA YG KEWENANGANNYA DIBERI OLEH UUD 45DIBERI OLEH UUD 45

PEMBUBARAN PARTAIPEMBUBARAN PARTAIPERSELISIHAN HASIL PEMILUPERSELISIHAN HASIL PEMILU

Page 5: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

MAHKAMAH AGUNGMAHKAMAH AGUNG

MENGADILI PADA TINGKAT KASASIMENGADILI PADA TINGKAT KASASIMENGUJI PERATURAN MENGUJI PERATURAN

PERUNDANGUNDANGAN DI BAWAH PERUNDANGUNDANGAN DI BAWAH U.U., BAIK LANGSUNG KE MA U.U., BAIK LANGSUNG KE MA ATAUPUN KASASIATAUPUN KASASI

KEWENANGAN LAIN YG DIBERIKAN KEWENANGAN LAIN YG DIBERIKAN OLEH UUOLEH UU

PENGAWASAN PENGADILAN2PENGAWASAN PENGADILAN2PERADILAN-PERADILAN DI BAWAHNYA …

Page 6: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PERADILAN UMUMPERADILAN UMUM

DISEBUT UMUM : MEMERIKSA BAIK DISEBUT UMUM : MEMERIKSA BAIK PIDANA MAUPUN PERDATAPIDANA MAUPUN PERDATA

ADA PENGKHUSUSAN : PEADA PENGKHUSUSAN : PENGNGADILAN ADILAN ANAK, NIAGA, HAMANAK, NIAGA, HAM, TIPIKOR (?), , TIPIKOR (?), HUBUNGAN INDUSTRIAL HUBUNGAN INDUSTRIAL

JENJANG : PN - PT - MAJENJANG : PN - PT - MA(MA = puncak semua peradilan, bukan (MA = puncak semua peradilan, bukan

hanya peradilan umum)hanya peradilan umum)

Page 7: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PERADILAN MILITERPERADILAN MILITERDASAR : UU PERADILAN MILITER, DASAR : UU PERADILAN MILITER,

19991999BAGI PELANGGARAN PIDANA OLEH BAGI PELANGGARAN PIDANA OLEH

PELAKU ANGGOTA ABRIPELAKU ANGGOTA ABRIAPARAT : POM, ODMIL, MAHMILAPARAT : POM, ODMIL, MAHMIL

PERADILAN AGAMAPERADILAN AGAMA ISLAMISLAMWARIS, CERAI, RUJUKWARIS, CERAI, RUJUK

PERADILAN TATA USAHA NEGARAPERADILAN TATA USAHA NEGARABAGI PUTUSAN OLEH PEJABAT TUNBAGI PUTUSAN OLEH PEJABAT TUN

Page 8: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PEPENGNGADILAN DI INDONESIAADILAN DI INDONESIA DIBAWAH MAHKAMAH AGUNG, DIBAWAH MAHKAMAH AGUNG,

BAIK TEKNIS MAUPUN ADMINISTRATIFBAIK TEKNIS MAUPUN ADMINISTRATIF HAKIM MAJELIS, BUKAN JURIHAKIM MAJELIS, BUKAN JURI TERPERIKSA PUNYA HAK INGKAR TERPERIKSA PUNYA HAK INGKAR

TERHADAP HAKIMTERHADAP HAKIM INKUISITORIALINKUISITORIAL

HAKIM = PEMERIKSAHAKIM = PEMERIKSA PRADUGA TAK BERSALAHPRADUGA TAK BERSALAH

BANTUAN HUKUM BAGI TERPERIKSABANTUAN HUKUM BAGI TERPERIKSA NE BIS IN IDEMNE BIS IN IDEM

Page 9: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PERSIDANGANPERSIDANGAN

TERBUKA UNTUK UMUM :TERBUKA UNTUK UMUM :FORMAL HARUS DINYATAKANFORMAL HARUS DINYATAKANTERTUTUP BILA MEMERIKSA KASUS TERTUTUP BILA MEMERIKSA KASUS

KEJAHATAN SEKSUALKEJAHATAN SEKSUALFAIR TRIALFAIR TRIALSAKSI DAN SAKSI AHLI DISUMPAH, SAKSI DAN SAKSI AHLI DISUMPAH,

TERDAKWA TIDAK DISUMPAHTERDAKWA TIDAK DISUMPAH

Page 10: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010
Page 11: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

KASUSKASUS OJ Simpson “berpisah” dengan isterinya, OJ Simpson “berpisah” dengan isterinya,

diketahui sering melakukan diketahui sering melakukan stalkingstalking dan dan bertengkar dg laki-laki yg bersama mantan bertengkar dg laki-laki yg bersama mantan isterinya.isterinya.

Mantan isteri dan teman laki2nya mati Mantan isteri dan teman laki2nya mati terbunuh di rumahnyaterbunuh di rumahnya

Ada saksi melihat ia berkendara pada Ada saksi melihat ia berkendara pada malam itu di jalan tak jauh dr rumah malam itu di jalan tak jauh dr rumah

Di mobil OJS terdapat DNA kedua korban, Di mobil OJS terdapat DNA kedua korban, juga dirumahnya ditemukan sarung tangan juga dirumahnya ditemukan sarung tangan dan kaus kaki tercemar DNA kedua korban.dan kaus kaki tercemar DNA kedua korban.

Page 12: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PEPEMBUKMBUKTIANTIAN

PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA, DAN BAHWA BENAR SI PIDANA, DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT.TINDAK PIDANA TERSEBUT.

Page 13: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

BUKTI = EVIDENCEBUKTI = EVIDENCE

JENIS :JENIS :DIRECTDIRECT : secara langsung : secara langsung

membuktikan adanya tindak membuktikan adanya tindak pidana atau identitas pelakupidana atau identitas pelaku

INDIRECTINDIRECT : tidak secara langsung, : tidak secara langsung, namun beberapa bukti yang namun beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu terpisah-pisah berhubungan satu sama lain, sehingga membuktikan sama lain, sehingga membuktikan (circumstantial) (circumstantial)

Page 14: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

BUKTI LANGSUNGBUKTI LANGSUNG

TERTANGKAP TANGAN

SAKSI MATA : UMUM

Page 15: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

BUKTI SIRKUMSTANSIALBUKTI SIRKUMSTANSIAL

SAKSI AHLI TRACE EVIDENCES

BARANG BUKTISIDIK JARI

DNA

GOL. DARAH

PROYEKTIL

Page 16: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PRINSIP KRIMINALISTIKPRINSIP KRIMINALISTIK

PRINSIP LOCARDPRINSIP LOCARD : :EVERY CONTACT LEAVES A TRACEEVERY CONTACT LEAVES A TRACE

PRINSIP INDIVIDUALITASPRINSIP INDIVIDUALITAS : :TIAP OBYEK BERSIFAT INDIVIDUALTIAP OBYEK BERSIFAT INDIVIDUALDUA OBYEK MUNGKIN TIDAK DAPAT DUA OBYEK MUNGKIN TIDAK DAPAT

DIBEDAKAN, TETAPI TIDAK ADA DUA DIBEDAKAN, TETAPI TIDAK ADA DUA OBYEK YANG IDENTIKOBYEK YANG IDENTIK

Apabila tidak ada dua benda atau orang yang Apabila tidak ada dua benda atau orang yang identik, maka jejak benda / orangnya pun identik, maka jejak benda / orangnya pun berbedaberbeda

Page 17: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

SISTEM / TEORI SISTEM / TEORI PEMBUKTIANPEMBUKTIAN

1. 1. POSITIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIEPOSITIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIEHANYA BERDASAR UNDANG-UNDANG POS.HANYA BERDASAR UNDANG-UNDANG POS.SUBYEKTIF HAKIM TIDAK ADASUBYEKTIF HAKIM TIDAK ADADIANUT EROPA PD ZAMAN INQUISITOIRDIANUT EROPA PD ZAMAN INQUISITOIR

2. 2. CONVICTION INTIMECONVICTION INTIME = BERDASARKAN = BERDASARKAN KEYAKINAN HAKIM MELULUKEYAKINAN HAKIM MELULU

DIANUT PERADILAN JURY PERANCIS, DIANUT PERADILAN JURY PERANCIS, PENGADILAN DISTRIK DI INDONESIAPENGADILAN DISTRIK DI INDONESIA

Page 18: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

SISTEM / TEORI PEMBUKTIANSISTEM / TEORI PEMBUKTIAN

3. 3. LA CONVICTION RAISONNEELA CONVICTION RAISONNEE = = BERDASARKAN KEYAKINAN HAKIM BERDASARKAN KEYAKINAN HAKIM DENGAN ALASAN YANG LOGIS DENGAN ALASAN YANG LOGIS KEYAKINAN HAKIM TERBATASKEYAKINAN HAKIM TERBATAS

4.4.NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJSTHEORIENEGATIEF WETTELIJKE BEWIJSTHEORIEBUKTI SESUAI UNDANG-UNDANGBUKTI SESUAI UNDANG-UNDANGKEYAKINAN HAKIMKEYAKINAN HAKIMDIANUT KEBANYAKAN NEGARA, DIANUT KEBANYAKAN NEGARA,

TERMASUK INDONESIATERMASUK INDONESIA

Page 19: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

SISTEM PEMBUKTIAN SISTEM PEMBUKTIAN PIDANAPIDANA

DI INDONESIADI INDONESIAPS 183 KUHAP : PS 183 KUHAP :

MINIMAL 2 ALAT BUKTI SAH MINIMAL 2 ALAT BUKTI SAH

+ KEYAKINAN HAKIM+ KEYAKINAN HAKIM

NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIENEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE

Page 20: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

SISTEM PEMBUKTIAN SISTEM PEMBUKTIAN PIDANAPIDANA

DI INDONESIADI INDONESIAPS 183 KUHAP : PS 183 KUHAP :

Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang, kecuali apabila kepada seorang, kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah terdakwalah yang bersalah melakukannymelakukannyaa

NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIENEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE

Page 21: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PIDANA vs PERDATAPIDANA vs PERDATA

Individu vs PublikIndividu vs Publik Publik diwakili Penyidik, Publik diwakili Penyidik,

Penuntut UmumPenuntut Umum Pembuktian : P.U.Pembuktian : P.U. Penengah : Hakim, Penengah : Hakim,

sistem Jurisistem Juri UU : KUHP, KUHAP, dllUU : KUHP, KUHAP, dll Kebenaran materielKebenaran materiel Kepastian : beyond Kepastian : beyond

reasonable doubtreasonable doubt Sanksi : Mati, SH, Sanksi : Mati, SH,

Penjara, Sita, DendaPenjara, Sita, Denda

Individu vs IndividuIndividu vs Individu Dapat diwakili Dapat diwakili

pengacarapengacara Pembuktian : Pembuktian :

penggugatpenggugat Penengah : hakimPenengah : hakim UU : KUHPer, KUHD, UU UU : KUHPer, KUHD, UU

PT, dllPT, dll Kebenaran formilKebenaran formil Kepastian : preponde-Kepastian : preponde-

rance of evidencesrance of evidences Sanksi : Ganti rugi, Sanksi : Ganti rugi,

rehabilitasirehabilitasi

Page 22: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

BEBAN PEMBUKTIANBEBAN PEMBUKTIAN

BERADA DI PENUNTUT (Pidana) / BERADA DI PENUNTUT (Pidana) / PENGGUGAT (Perdata)PENGGUGAT (Perdata)Asas Praduga Tak BersalahAsas Praduga Tak Bersalah

TERSANGKA / TERDAKWA TIDAK TERSANGKA / TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIANDIBEBANI PEMBUKTIAN

TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN / TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN / PELANGGARAN HAK ASASIPELANGGARAN HAK ASASI

BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule : BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule : ““You have the right to remain silent” You have the right to remain silent” ))

Page 23: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Miranda RightsMiranda Rights

You have to remain silent. Anything You have to remain silent. Anything you say can and will be used against you say can and will be used against you in a court of law. you in a court of law.

You have the right to speak to an You have the right to speak to an attorney and to have an attorney attorney and to have an attorney present during any questioning. present during any questioning.

If you cannot afford a lawyer, one will If you cannot afford a lawyer, one will be provided for you at government be provided for you at government expense.expense.

Page 24: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

JENIS KEBENARANJENIS KEBENARANPADA PERDATAPADA PERDATA : :

CUKUP CUKUP KEBENARAN FORMILKEBENARAN FORMIL, YAITU , YAITU BERDASAR BUKTI YANG SECARA BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK, FORMIL TAMPAK,

TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEHBUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH

PADA PIDANAPADA PIDANA : :HARUS HARUS KEBENARAN MATERIELKEBENARAN MATERIEL, , APA, BAGAIMANA, DAN MENGAPA APA, BAGAIMANA, DAN MENGAPA

PERISTIWA TERJADIPERISTIWA TERJADI

Page 25: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

KEBENARAN MATERIELKEBENARAN MATERIEL

A BERBUAT DAN B MATIA BERBUAT DAN B MATIKEMUNGKINAN :KEMUNGKINAN :

TAK ADA HUB. KAUSAL (co-incidental)TAK ADA HUB. KAUSAL (co-incidental)AKSIDENTAL (risk, unforeseeable)AKSIDENTAL (risk, unforeseeable)KELALAIAN (culpa)KELALAIAN (culpa)SENGAJA (dolus) : SENGAJA (dolus) :

NIATNYA ?NIATNYA ?BELA DIRI ?BELA DIRI ?

Page 26: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

TINGKAT KEPASTIANTINGKAT KEPASTIAN

PERDATAPERDATA : :PREPONDERANCE OF EVIDENCEPREPONDERANCE OF EVIDENCETIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUPTIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP

PIDANA PIDANA ::BEYOND REASONABLE DOUBTBEYOND REASONABLE DOUBTMENDEKATI KEPASTIAN ( > 90 % )MENDEKATI KEPASTIAN ( > 90 % )TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG

BERALASANBERALASAN

Page 27: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

ALAT BUKTI SAHALAT BUKTI SAH

PS 184 KUHAPPS 184 KUHAPKETERANGAN SAKSIKETERANGAN SAKSIKETERANGAN AHLIKETERANGAN AHLISURATSURATPETUNJUKPETUNJUKKETERANGAN TERDAKWAKETERANGAN TERDAKWA

Page 28: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

ALAT BUKTI (HK PERDATA)ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 : ALAT BUKTI TERDIRI Pasal 1866 : ALAT BUKTI TERDIRI ATAS:ATAS:

BUKTI TULISANBUKTI TULISANAKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGANAKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSIBUKTI DENGAN SAKSI-SAKSIPERSANGKAAN-PERSANGKAANPERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN U.U. DAN TIDAKBERDASARKAN U.U. DAN TIDAK

PENGAKUANPENGAKUANSUMPAHSUMPAH

Page 29: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

ALAT BUKTI ALAT BUKTI KETERANGAN KETERANGAN SAKSISAKSI

((PASAL 185 KUHAPPASAL 185 KUHAP)) ““YG SAKSI NYATAKAN DI SIDANG”YG SAKSI NYATAKAN DI SIDANG” TENTANG YG DIALAMI, DILIHAT, TENTANG YG DIALAMI, DILIHAT,

DIDENGAR SENDIRIDIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTISUNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABSSATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT / REKAAN : TAK DIBENARKANPENDAPAT / REKAAN : TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETENSAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH : BUKAN ABSSAKSI TAK DISUMPAH : BUKAN ABS

Page 30: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

CONTOHCONTOH

Seorang korban melaporkan kejadian Seorang korban melaporkan kejadian perkosaan yg menimpanya. Penyidik perkosaan yg menimpanya. Penyidik membuat BAP dan mengirim korban ke membuat BAP dan mengirim korban ke RSRSKesaksian korban = alat bukti sah?Kesaksian korban = alat bukti sah?

Korban diperiksa dokter. Ditemukan luka Korban diperiksa dokter. Ditemukan luka lecet di leherlecet di leher, , robekan baru selaput dara robekan baru selaput dara sampai dasar, ditemukan sel sperma.sampai dasar, ditemukan sel sperma.Terdapat berapa alat bukti yg sah?Terdapat berapa alat bukti yg sah?

Page 31: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

ALAT BUKTI KETERANGAN ALAT BUKTI KETERANGAN AHLIAHLI

PASAL 186PASAL 186PASAL 186PASAL 186

Keterangan ahli adalah aoa yang seorang Keterangan ahli adalah aoa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilanahli nyatakan di sidang pengadilan

PenjelasanPenjelasanKA ini dapat juga sudah diberikan pada KA ini dapat juga sudah diberikan pada

waktu pemeriksaan oleh penyidik atau PU waktu pemeriksaan oleh penyidik atau PU yang dituangkan dalam bentuk laporan yang dituangkan dalam bentuk laporan dan dibuat dengan mengingat sumpah dan dibuat dengan mengingat sumpah diwaktu ia menerima jabatan atau diwaktu ia menerima jabatan atau pekerjaanpekerjaan

Page 32: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

ALAT BUKTI SAH SURATALAT BUKTI SAH SURAT

PASAL 187 KUHAPPASAL 187 KUHAPSurat sebagaimana tesebut pada pasal Surat sebagaimana tesebut pada pasal

184 ayat (1) huruf c , dibuat atas 184 ayat (1) huruf c , dibuat atas sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah, adalah :sumpah, adalah :(c) surat keterangan dari seorang ahli yang (c) surat keterangan dari seorang ahli yang

memuat memuat pendapat berdasarkan pendapat berdasarkan keahliannyakeahliannya mengenai sesuatu hal atau mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang sesuatu keadaan yang diminta secara diminta secara resmiresmi dari padanya dari padanya;;

KETERANGAN AHLIKETERANGAN AHLI YANG D YANG DIBERIKAN SECARA TERTULISIBERIKAN SECARA TERTULIS

Page 33: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

ALAT BUKTI ALAT BUKTI PETUNJUKPETUNJUK(PASAL 188 KUHAP)(PASAL 188 KUHAP)

PERBUATAN ATAU KEJADIAN ATAU PERBUATAN ATAU KEJADIAN ATAU KEADAAN YG KARENA KEADAAN YG KARENA PERSESUAIANNYA, BAIK ANTARA PERSESUAIANNYA, BAIK ANTARA SATU DENGAN LAIN, ATAU DENGAN SATU DENGAN LAIN, ATAU DENGAN PERKARANYA, MEMBUKTIKAN …PERKARANYA, MEMBUKTIKAN …

BERASAL DARI :BERASAL DARI :KETERANGAN SAKSIKETERANGAN SAKSISURAT SURAT KETERANGAN TERDAKWAKETERANGAN TERDAKWA

Page 34: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

ABS ABS KETERANGAN KETERANGAN TERDAKWATERDAKWA

(PASAL 189 KUHAP)(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANGYG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANGTENTANG PERBUATAN YG IA TENTANG PERBUATAN YG IA

LAKUKAN, KETAHUI ATAU ALAMILAKUKAN, KETAHUI ATAU ALAMIDAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN

MENGINGKARI DAKWAANMENGINGKARI DAKWAANTAK BOLEH SAKSI MAHKOTATAK BOLEH SAKSI MAHKOTAHANYA KET. TERDAKWA TAK DAPAT HANYA KET. TERDAKWA TAK DAPAT

MEMBUAT PUTUSANMEMBUAT PUTUSAN

Page 35: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

KETERANGAN AHLI DAN KETERANGAN AHLI DAN SAKSI AHLISAKSI AHLI

Page 36: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

KETERANGAN AHLIKETERANGAN AHLI

Pasal 1 butir 28 KUHAPPasal 1 butir 28 KUHAP : :Keterangan Ahli adalah keterangan Keterangan Ahli adalah keterangan

yang diberikan seorang yang memiliki yang diberikan seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan.pemeriksaan.

Agar dapat diajukan ke sidang pengadilan sebagai Agar dapat diajukan ke sidang pengadilan sebagai upaya pembuktian, harus “dikemas” dalam bentuk upaya pembuktian, harus “dikemas” dalam bentuk

ALAT BUKTI SAHALAT BUKTI SAH

Page 37: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

KETERANGAN AHLIKETERANGAN AHLI

DIAJUKAN KE SIDANG DALAM DIAJUKAN KE SIDANG DALAM BENTUK ALAT BUKTI SAHBENTUK ALAT BUKTI SAH

K.A. DAPAT DALAM 2 BENTUK:K.A. DAPAT DALAM 2 BENTUK:ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLIALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI

BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186)BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186)BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK/ P.U. (PENJELASAN 186)PENYIDIK/ P.U. (PENJELASAN 186)ALAT BUKTI SAH SURATALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLIBILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

Page 38: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

KETERANGAN AHLIKETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)(PASAL 186 KUHAP)

““YG AHLI NYATAKAN DI SIDANG”YG AHLI NYATAKAN DI SIDANG”DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU

PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK / PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK / P.U. DALAM BENTUK LAPORAN P.U. DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAHDENGAN MENGINGAT SUMPAH(B.A.P. SAKSI AHLI)(B.A.P. SAKSI AHLI)

DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA, SESUAI KEAHLIANNYA, BERDASARKAN DATA YG BENARBERDASARKAN DATA YG BENAR

Page 39: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

KETERANGAN AHLIKETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)(PASAL 186 KUHAP)

Jadi, keterangan ahli tidak hanya Jadi, keterangan ahli tidak hanya memuat tentang fakta, misalnya memuat tentang fakta, misalnya hasil pemeriksaan, melainkan juga hasil pemeriksaan, melainkan juga memuat pendapat si ahli memuat pendapat si ahli berdasarkan keahliannyaberdasarkan keahliannya

Pendapat ahli tersebut bisa Pendapat ahli tersebut bisa berbeda antara satu ahli dengan berbeda antara satu ahli dengan ahli lain, tetapi yang penting ahli lain, tetapi yang penting adalah “evidence based”adalah “evidence based”

Page 40: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

SURATSURAT(PASAL 187 KUHAP)(PASAL 187 KUHAP)

DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU DIKUATKAN SUMPAHATAU DIKUATKAN SUMPAH

MISAL :MISAL :B.A. YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE)B.A. YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE)SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN

PROSEDUR YG BERLAKU (REKAM MEDIS)PROSEDUR YG BERLAKU (REKAM MEDIS)KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN

RESMI (mis. Visum et Repertum)RESMI (mis. Visum et Repertum)SURAT-SURAT LAINSURAT-SURAT LAIN

Page 41: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

DOKTER = AHLI ?DOKTER = AHLI ?

Dokter apapun yang membuat visum Dokter apapun yang membuat visum et repertum dianggap sebagai ahli, et repertum dianggap sebagai ahli, sebagaimana diatur dalam Pasal 187 sebagaimana diatur dalam Pasal 187 KUHAPKUHAP

Tetapi sewaktu dihadapkan ke Tetapi sewaktu dihadapkan ke pengadilan statusnya bergantung pengadilan statusnya bergantung penilaian hakim:penilaian hakim:SpF : ahliSpF : ahliSpesialis lain: ahli di bidangnyaSpesialis lain: ahli di bidangnyaDokter Umum: bisa ahli, bisa bukan ahliDokter Umum: bisa ahli, bisa bukan ahli

Page 42: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

KUALIFIKASI AHLIKUALIFIKASI AHLI

Ditentukan oleh hakimDitentukan oleh hakimTidak diatur dalam UUTidak diatur dalam UUDiperlukan kompetensi :Diperlukan kompetensi :

Hasil pendidikan / pelatihan / Hasil pendidikan / pelatihan / pengalamanpengalaman

Kedokteran: sesuai bidang keahlian: Kedokteran: sesuai bidang keahlian: standar profesi, standar kompetensistandar profesi, standar kompetensi

Lamanya pendidikan bisa berbedaLamanya pendidikan bisa berbedaKewenangan ditentukan oleh Kewenangan ditentukan oleh

ditunjuknya oleh hakimditunjuknya oleh hakim

Page 43: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Keterangan ahli ...Keterangan ahli ...

PENTING :PENTING :RELEVAN / MATERIALRELEVAN / MATERIALTIDAK ADA SANGGAHAN (TERHADAP TIDAK ADA SANGGAHAN (TERHADAP

AHLI ATAU KETERANGANNYA)AHLI ATAU KETERANGANNYA)BILA DOKUMEN HARUS OTENTIKBILA DOKUMEN HARUS OTENTIKSAHIH DAN RELIABLE (INGAT SAHIH DAN RELIABLE (INGAT

METODOLOGI)METODOLOGI)BERDASARKAN DATA YG BERDASARKAN DATA YG DIPEROLEH DIPEROLEH

DENGAN CARA YANG TIDAK DENGAN CARA YANG TIDAK MELANGGAR HUKUMMELANGGAR HUKUM

Page 44: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Admissibility ...Admissibility ...

Sesuaikah bidang keilmuan si ahli ?Sesuaikah bidang keilmuan si ahli ?Cukupkah kualifikasinya untuk Cukupkah kualifikasinya untuk

membuat pendapat tersebut ?membuat pendapat tersebut ? Jenis informasi apa yang digunakan Jenis informasi apa yang digunakan

sebagai dasar membuat pendapat ?sebagai dasar membuat pendapat ?Bagaimana konsensus masyarakat Bagaimana konsensus masyarakat

ilmuwan di bidangnya ?ilmuwan di bidangnya ?Adakah limitasinya ?Adakah limitasinya ?

Page 45: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

DaubertDaubert

CIRI ILMIAH :CIRI ILMIAH :DAPAT DIUJIDAPAT DIUJITELAH DIBAHAS OLEH PEER / TELAH DIBAHAS OLEH PEER /

DIPUBLIKASIKANDIPUBLIKASIKANMEMILIKI ANGKA KESALAHAN YG MEMILIKI ANGKA KESALAHAN YG

POTENSIALPOTENSIALTINGKAT PENERIMAAN YG CUKUP DI TINGKAT PENERIMAAN YG CUKUP DI

KALANGAN MASY. ILMIAH TERKAITKALANGAN MASY. ILMIAH TERKAIT

Page 46: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Pasal 180 ayat (2) dan (4) Pasal 180 ayat (2) dan (4) KUHAPKUHAP

(2) Dalam hal timbul keberatan yang (2) Dalam hal timbul keberatan yang beralasan dari terdakwa atau beralasan dari terdakwa atau Penasihat Hukum terhadap hasil Penasihat Hukum terhadap hasil keterangan ahli sebagaimana keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Hakim dimaksud dalam ayat (1), Hakim memerintahkan agar ahl itu memerintahkan agar ahl itu dilakukan penelitian ulang.dilakukan penelitian ulang.

(4) Penelitian ulang …. dilakukan oleh (4) Penelitian ulang …. dilakukan oleh instansi semula dengan komposisi instansi semula dengan komposisi personil yg berbeda dan instansi lain personil yg berbeda dan instansi lain yg mempunyai wewenang untuk ituyg mempunyai wewenang untuk itu

Page 47: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

SIKAP SAKSI AHLISIKAP SAKSI AHLI

JUJUR JUJUR OBYEKTIF OBYEKTIF MENYELURUHMENYELURUH ILMIAHILMIAH IMPARSIALIMPARSIAL

RAPI, SANTUN, SIAP, TEGAS & YAKINRAPI, SANTUN, SIAP, TEGAS & YAKIN

Page 48: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

SAKSI AHLI PADA SAKSI AHLI PADA ““MALPRAKTIKMALPRAKTIK””

ME-REPRESENTASIKAN PEER-GROUPME-REPRESENTASIKAN PEER-GROUP HARUS MEMILIKI KEAHLIAN YG SESUAI HARUS MEMILIKI KEAHLIAN YG SESUAI

DAN MENCUKUPI (DAN MENCUKUPI (relevant and sufficientrelevant and sufficient):): Dokter umum, Spesialis, Spesialis KonsultanDokter umum, Spesialis, Spesialis Konsultan

MELAKUKAN PRAKTIK DAN TAHU TENTANG MELAKUKAN PRAKTIK DAN TAHU TENTANG PROSEDUR YG BENARPROSEDUR YG BENAR Minimal beberapa tahun Minimal beberapa tahun

HARUS NETRAL DAN DIAKUI NETRAL HARUS NETRAL DAN DIAKUI NETRAL ((Impartial and look impartialImpartial and look impartial) DAN TIDAK ) DAN TIDAK ADA KONFLIK KEPENTINGANADA KONFLIK KEPENTINGAN

““DIHADAPKAN” kepada Si-kon yg samaDIHADAPKAN” kepada Si-kon yg sama

Page 49: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

CARA MENUNJUK SAKSI AHLICARA MENUNJUK SAKSI AHLIPADA MALPRAKTIKPADA MALPRAKTIK

Dengan persyaratan tersebut, maka Dengan persyaratan tersebut, maka dapat diperoleh melalui:dapat diperoleh melalui:ORGANISASI PROFESI ybsORGANISASI PROFESI ybsINSTITUSI PENDIDIKAN PROFESI ybsINSTITUSI PENDIDIKAN PROFESI ybs

Dapat lebih dari satuDapat lebih dari satuBila terdapat perbedaan, hadirkan Bila terdapat perbedaan, hadirkan

ahli ketiga, atau di cross-examahli ketiga, atau di cross-examBila berkata bohong (Bila berkata bohong (liar for hireliar for hire) dapat ) dapat

dihadapkan ke Majelis Disiplin dengan dihadapkan ke Majelis Disiplin dengan risiko dicabut Registrasinya, atau pidanarisiko dicabut Registrasinya, atau pidana

Page 50: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PEMBUKTIAN ILMIAHPEMBUKTIAN ILMIAH

BIASANYA BUKTI SIRKUMSTANSIALBIASANYA BUKTI SIRKUMSTANSIALMEMBUKTIKAN :MEMBUKTIKAN :

TELAH TERJADI TINDAK PIDANATELAH TERJADI TINDAK PIDANA : :

mis. sebab mati, bukti disetubuhi, bukti mis. sebab mati, bukti disetubuhi, bukti kekerasan, dllkekerasan, dll

SIAPA PELAKU TINDAK PIDANASIAPA PELAKU TINDAK PIDANA : :

mis. sidik jari, sidik DNA, proyektilmis. sidik jari, sidik DNA, proyektil

Page 51: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

BAHWA BENAR TELAH TERJADI BAHWA BENAR TELAH TERJADI TINDAK PIDANATINDAK PIDANAACTUS REUS, MENS REAACTUS REUS, MENS REAKAUSALITASKAUSALITAS

BAHWA BENAR TERDAKWA BAHWA BENAR TERDAKWA ADALAH PELAKUNYAADALAH PELAKUNYAIDENTIFIKASI KORBANIDENTIFIKASI KORBANIDENTIFIKASI PELAKUIDENTIFIKASI PELAKUDAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKANDAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN

Page 52: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PENENTUAN KAUSALITASPENENTUAN KAUSALITAS

ANALISIS “BUT-FOR” (JIKA TIDAK..) ANALISIS “BUT-FOR” (JIKA TIDAK..) SIMPLIFIKASISIMPLIFIKASIABAIKAN KEJELASAN DAN SPESIFISITASABAIKAN KEJELASAN DAN SPESIFISITAS

TEORI RELEVANTEORI RELEVANFORESEEABILITYFORESEEABILITY

PROXIMATE CAUSEPROXIMATE CAUSEin jure non remota causa, sed proxima in jure non remota causa, sed proxima

spectaturspectaturCAUSE IN FACT dan RES IPSA CAUSE IN FACT dan RES IPSA

LOQUITURLOQUITURthe thing speaks for it selfthe thing speaks for it self

Page 53: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PENERAPANPENERAPAN

Korban ditemukan mati dengan luka Korban ditemukan mati dengan luka tusuk di dada kiri yang merobek jantungtusuk di dada kiri yang merobek jantungKalau tidak ditusuk apakah ia akan Kalau tidak ditusuk apakah ia akan

mati?mati?Korban ditemukan mati dengan luka Korban ditemukan mati dengan luka

bakar pada tangan kanan, dan di TKP bakar pada tangan kanan, dan di TKP terdapat benda listrik. Korban dikenal terdapat benda listrik. Korban dikenal sakit DM. Pada autopsi ditemukan sakit DM. Pada autopsi ditemukan penyakit TBC dan metamphetamin.penyakit TBC dan metamphetamin.Apakah sebab kematiannya?Apakah sebab kematiannya?

Sebab mati Sebab mati == relevan dan sufficient relevan dan sufficient

Page 54: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PENERAPANPENERAPAN

Fakta 1: Fakta 1: Tunggul Ametung mati karena tusukan di Tunggul Ametung mati karena tusukan di

jantung dengan senjata keris Empu jantung dengan senjata keris Empu Gandring. Gandring.

Fakta 2: Fakta 2: Senjata tsb diketahui milik Kebo Ijo. Senjata tsb diketahui milik Kebo Ijo.

Kesimpulan: Kesimpulan: Kebo ijo pembunuh Tunggul AmetungKebo ijo pembunuh Tunggul Ametung

Page 55: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

TAKE HOME MESSAGESTAKE HOME MESSAGES

DOKTER BERPERAN SEBAGAI AHLI DOKTER BERPERAN SEBAGAI AHLI DALAM UPAYA PEMBUKTIAN ILMIAHDALAM UPAYA PEMBUKTIAN ILMIAH

PERAN TERSEBUT HANYA DAPAT PERAN TERSEBUT HANYA DAPAT TERLAKSANA APABILA DILAKUKAN TERLAKSANA APABILA DILAKUKAN DENGAN DENGAN ““PROFESSIONALPROFESSIONAL”” ((COMPETENT AND CARECOMPETENT AND CARE))

LIMITASI LINGKUP KOMPETENSI LIMITASI LINGKUP KOMPETENSI DIPERLUKAN UNTUK LEBIH FOKUS DIPERLUKAN UNTUK LEBIH FOKUS DAN AKUNTABELDAN AKUNTABEL

Page 56: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PROSEDUR PROSEDUR PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN MEDIKOLEGALMEDIKOLEGAL

Page 57: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Prosedur mediko-legalProsedur mediko-legal

Prosedur mediko-legal adalah tata-cara Prosedur mediko-legal adalah tata-cara atau prosedur penatalaksanaan dan atau prosedur penatalaksanaan dan berbagai aspek yang berkaitan pelayanan berbagai aspek yang berkaitan pelayanan kedokteran untuk kepentingan hukum. kedokteran untuk kepentingan hukum.

Secara garis besar prosedur mediko-legal Secara garis besar prosedur mediko-legal mengacu kepada peraturan mengacu kepada peraturan perundangundangan yang berlaku di perundangundangan yang berlaku di Indonesia, dan pada beberapa bidang juga Indonesia, dan pada beberapa bidang juga mengacu kepada sumpah dokter dan mengacu kepada sumpah dokter dan etika kedokteranetika kedokteran

Page 58: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

LINGKUP PROSEDUR MEDIKO-LINGKUP PROSEDUR MEDIKO-LEGALLEGAL

pengadaan visum et repertum, pengadaan visum et repertum, tentang pemeriksaan kedokteran tentang pemeriksaan kedokteran

terhadap tersangka.terhadap tersangka. pemberian keterangan ahli pada masa pemberian keterangan ahli pada masa

sebelum persidangan dan pemberian sebelum persidangan dan pemberian keterangan ahli di dalam persidangan, keterangan ahli di dalam persidangan,

kaitan visum et repertum dengan rahasia kaitan visum et repertum dengan rahasia kedokteran,kedokteran,

tentang penerbitan Surat Keterangan tentang penerbitan Surat Keterangan Kematian dan Surat Keterangan Medik , Kematian dan Surat Keterangan Medik ,

tentang fitness / kompetensi pasien tentang fitness / kompetensi pasien untuk menghadapi pemeriksaan untuk menghadapi pemeriksaan penyidik,penyidik,

Page 59: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

DASAR PENGADAAN DASAR PENGADAAN VISUM ET REPERTUM VISUM ET REPERTUM (masa (masa

penyidikan)penyidikan)

PASAL 133 KUHAPPASAL 133 KUHAP Dalam hal penyidik untuk kepentingan Dalam hal penyidik untuk kepentingan

peradilan menangani seorang peradilan menangani seorang korban baik korban baik luka, keracunan ataupun matiluka, keracunan ataupun mati yang yang diduga karena peristiwa yang merupakan diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada permintaan keterangan ahli kepada ahli ahli kedokteran kehakiman atau dokterkedokteran kehakiman atau dokter dan dan atau ahli lainnyaatau ahli lainnya

Page 60: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Ps 133 (2-3) KUHAP:Ps 133 (2-3) KUHAP:Permintaan keterangan ahli sebagaimana Permintaan keterangan ahli sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara secara tertulistertulis, yang dalam surat itu , yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan lukapemeriksaan luka atau atau pemeriksaan pemeriksaan mayatmayat dan atau dan atau pemeriksaan bedah pemeriksaan bedah mayatmayat

MayatMayat yang dikirim kepada ahli kedokteran yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus diperlakukan secara baik dengan diperlakukan secara baik dengan penuh penuh penghormatanpenghormatan terhadap mayat tersebut dan terhadap mayat tersebut dan diberi diberi label yang memuat identitas mayatlabel yang memuat identitas mayat, dilak , dilak dengan diberi cap jabatan yang dilekatkan pada dengan diberi cap jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat.ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat.

Page 61: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PERMINTAAN VISUM ET REPERTUMPERMINTAAN VISUM ET REPERTUMmenurut Ps 133 KUHAP menurut Ps 133 KUHAP

WEWENANG PENYIDIKWEWENANG PENYIDIK TERTULIS (RESMI)TERTULIS (RESMI) TERHADAP KORBAN, BUKAN TERSANGKATERHADAP KORBAN, BUKAN TERSANGKA ADA DUGAAN AKIBAT PERISTIWA PIDANAADA DUGAAN AKIBAT PERISTIWA PIDANA BILA MAYAT : BILA MAYAT :

IDENTITAS PADA LABELIDENTITAS PADA LABELJENIS PEMERIKSAAN YANG DIMINTAJENIS PEMERIKSAAN YANG DIMINTADITUJUKAN KEPADA : DITUJUKAN KEPADA :

AHLI KEDOKTERAN FORENSIKAHLI KEDOKTERAN FORENSIKDOKTER DI RUMAH SAKITDOKTER DI RUMAH SAKIT

Page 62: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

SANKSI HUKUM BILA SANKSI HUKUM BILA MENOLAKMENOLAK

PASAL 216 KUHPPASAL 216 KUHP Barangsiapa dengan sengaja tidak menuruti Barangsiapa dengan sengaja tidak menuruti

perintah atau permintaan yang dilakukan perintah atau permintaan yang dilakukan menurut undang-undang oleh pejabat yang menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh pejabat pejabat berdasar- kan tugasnya, demikian pula yang berdasar- kan tugasnya, demikian pula yang diberi kuasa untuk mengusut atau memeriksa diberi kuasa untuk mengusut atau memeriksa tindak pidanatindak pidana; demikian pula barangsiapa ; demikian pula barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau mengga-galkan tindakan guna menjalankan atau mengga-galkan tindakan guna menjalankan ketentuan, diancam dengan ketentuan, diancam dengan pidana penjara pidana penjara paling lama empat bulan dua minggupaling lama empat bulan dua minggu atau denda atau denda paling banyak sembilan ribu rupiahpaling banyak sembilan ribu rupiah..

Page 63: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PERMINTAAN SEBAGAI SAKSI AHLPERMINTAAN SEBAGAI SAKSI AHLI I (masa (masa persidangan)persidangan)

PASAL 179 (1) KUHAP :PASAL 179 (1) KUHAP : Setiap orang yang diminta pendapatnya Setiap orang yang diminta pendapatnya

sebagai ahli kedokteran kehakiman atau sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilanketerangan ahli demi keadilan

PASAL 224 KUHP :PASAL 224 KUHP : Barangsiapa dipanggil sebagai saksi, ahli Barangsiapa dipanggil sebagai saksi, ahli

atau juru bahasa menurut undang-undang atau juru bahasa menurut undang-undang dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban berdasarkan undang-undang yang harus berdasarkan undang-undang yang harus dipenuhinya, diancam : dalam perkara dipenuhinya, diancam : dalam perkara pidana, dengan penjara paling lama pidana, dengan penjara paling lama sembilan bulan.sembilan bulan.

Page 64: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PEMERIKSAAN TERSANGKAPEMERIKSAAN TERSANGKAPASAL 66 KUHAPPASAL 66 KUHAP Tersangka atau terdakwa tidak dibebani Tersangka atau terdakwa tidak dibebani

kewajiban pembuktiankewajiban pembuktian

PASAL 37 KUHAPPASAL 37 KUHAP (2) Pada waktu menangkap tersangka atau (2) Pada waktu menangkap tersangka atau

dalam hal tersangka sebagaimana dimaksud dalam hal tersangka sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibawa kepada penyidik, penyidik dalam ayat (1) dibawa kepada penyidik, penyidik berwenang menggeledah pakaian dan atau berwenang menggeledah pakaian dan atau menggeledah badan tersangka.menggeledah badan tersangka.

PASAL 53 UU KESEHATANPASAL 53 UU KESEHATAN (3) (3) Tenaga kesehatan, untuk kepentingan Tenaga kesehatan, untuk kepentingan

pembuktian, dapat melakukan tindakan medis pembuktian, dapat melakukan tindakan medis terhadap seseorang dengan memperhatikan terhadap seseorang dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan yang bersangkutankesehatan dan keselamatan yang bersangkutan

Page 65: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PEMBUATAN VISUM ET REPERTUM PEMBUATAN VISUM ET REPERTUM

BAGI TERSANGKABAGI TERSANGKA (misalnya : VR psikiatris) (misalnya : VR psikiatris)

PASAL 120 KUHAPPASAL 120 KUHAP (1) (1) Dalam hal penyidik menganggap perlu, ia Dalam hal penyidik menganggap perlu, ia

dapat minta pendapat orang ahli atau orang dapat minta pendapat orang ahli atau orang yang memiliki keahlian khususyang memiliki keahlian khusus..

PASAL 180 KUHAPPASAL 180 KUHAP (1) (1) Dalam hal diperlukan untuk menjernihkan Dalam hal diperlukan untuk menjernihkan

duduknya persoalan yang timbul di sidang duduknya persoalan yang timbul di sidang Pengadilan, Hakim Ketua sidang dapat minta Pengadilan, Hakim Ketua sidang dapat minta keterangan ahli dan dapat pula minta agar keterangan ahli dan dapat pula minta agar diajukan bahan baru oleh yang berkepentingandiajukan bahan baru oleh yang berkepentingan

Page 66: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

KETERANGAN AHLIKETERANGAN AHLI

PASAL 1 BUTIR 28 KUHAP :PASAL 1 BUTIR 28 KUHAP : Keterangan Ahli adalah keterangan yang Keterangan Ahli adalah keterangan yang

diberikan seorang yang memiliki keahlian diberikan seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan.kepentingan pemeriksaan.

(Pengertian K.A. secara umum atau generik)(Pengertian K.A. secara umum atau generik)

Agar dapat diajukan ke sidang pengadilan Agar dapat diajukan ke sidang pengadilan sebagai upaya pembuktian, harus “dikemas” sebagai upaya pembuktian, harus “dikemas” dalam bentuk ALAT BUKTI SAHdalam bentuk ALAT BUKTI SAH

Page 67: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

ALAT BUKTI SAHALAT BUKTI SAH

PASAL 183 KUHAP :PASAL 183 KUHAP : Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana

kepada seseorang kecuali apabila dengan kepada seseorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti sahsekurang-kurangnya dua alat bukti sah ia ia memperoleh memperoleh keyakinankeyakinan bahwa suatu tindak bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya.terdakwalah yang bersalah melakukannya.

PASAL 184 KUHAP :PASAL 184 KUHAP : Alat bukti yang sah adalah :Alat bukti yang sah adalah :

(a) Keterangan saksi, (a) Keterangan saksi, (b) Keterangan ahli, ( c ) (b) Keterangan ahli, ( c ) Surat,Surat, (d) Petunjuk, (e) Keterangan terdakwa (d) Petunjuk, (e) Keterangan terdakwa

Page 68: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

KETERANGAN AHLI KETERANGAN AHLI DIBERIKAN SECARA LISANDIBERIKAN SECARA LISAN

PASAL 186PASAL 186 Keterangan ahli adalah apa yang seorang ahli Keterangan ahli adalah apa yang seorang ahli

nyatakan di sidang pengadilannyatakan di sidang pengadilan.. PENJELASAN PASAL 186PENJELASAN PASAL 186

Keterangan ahli ini dapat juga sudah diberikan Keterangan ahli ini dapat juga sudah diberikan pada waktu pada waktu pemeriksaan oleh penyidik atau pemeriksaan oleh penyidik atau penuntut umumpenuntut umum yang dituangkan dalam suatu yang dituangkan dalam suatu bentuk laporan dan dibuat dengan mengingat bentuk laporan dan dibuat dengan mengingat sumpah di waktu menerima jabatan atau sumpah di waktu menerima jabatan atau pekerjaan (BAP saksi ahli)pekerjaan (BAP saksi ahli)..

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLIALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI

Page 69: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

KETERANGAN AHLIKETERANGAN AHLIDIBERIKAN SECARA TERTULISDIBERIKAN SECARA TERTULIS

PASAL 187 KUHAPPASAL 187 KUHAPSurat sebagaimana tesebut pada pasal Surat sebagaimana tesebut pada pasal

184 ayat (1) huruf c , dibuat atas 184 ayat (1) huruf c , dibuat atas sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah, adalah :sumpah, adalah :(c) surat keterangan dari seorang ahli yang (c) surat keterangan dari seorang ahli yang

memuat memuat pendapat berdasarkan keahliannyapendapat berdasarkan keahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang yang diminta secara resmidiminta secara resmi dari padanya dari padanya;;

ALAT BUKTI SAH SURATALAT BUKTI SAH SURAT

Page 70: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PEJABAT YG BERWENANG PEJABAT YG BERWENANG MEMINTA VISUM ET MEMINTA VISUM ET

REPERTUMREPERTUMPASAL 133 KUHAP : PENYIDIKPASAL 133 KUHAP : PENYIDIKPASAL 6 (1) KUHAP :PASAL 6 (1) KUHAP :

PENYIDIK ADALAH :PENYIDIK ADALAH :PEJABAT POLISI NEGARA REPUBLIK INDONESIAPEJABAT POLISI NEGARA REPUBLIK INDONESIAPEJABAT PNS TERTENTU YG DIBERI WEWENANG PEJABAT PNS TERTENTU YG DIBERI WEWENANG

KHUSUS OLEH UNDANG-UNDANGKHUSUS OLEH UNDANG-UNDANG YG MEMBUTUHKAN VISUM ET REPERTUM ADALAH YG MEMBUTUHKAN VISUM ET REPERTUM ADALAH

KASUS PIDANA UMUM, SEHINGGA PENYIDIKNYA KASUS PIDANA UMUM, SEHINGGA PENYIDIKNYA ADALAH POLISI.ADALAH POLISI.

PENYIDIK PNS TIDAK BERWENANG MEMINTA VISUM PENYIDIK PNS TIDAK BERWENANG MEMINTA VISUM ET REPERTUET REPERTUMM

Page 71: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PASAL 11 KUHAP :PASAL 11 KUHAP : PENYIDIK PEMBANTU MEMPUNYAI PENYIDIK PEMBANTU MEMPUNYAI

WEWENANG SEPERTI TERSEBUT DALAM WEWENANG SEPERTI TERSEBUT DALAM PASAL 7 (1), PASAL 7 (1), KECUALI MENGENAI PENAHANANKECUALI MENGENAI PENAHANAN YANG WAJIB DIBERIKAN DENGAN YANG WAJIB DIBERIKAN DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG DARI PENYIDIK.PELIMPAHAN WEWENANG DARI PENYIDIK.

MENDATANGKAN AHLI ATAU MEMINTA VISUM MENDATANGKAN AHLI ATAU MEMINTA VISUM ET REPERTUM BOLEH DILAKUKAN PENYIDIK ET REPERTUM BOLEH DILAKUKAN PENYIDIK PEMBANTU.PEMBANTU.

JADI, YANG BERWENANG MEMINTA VISUM ET JADI, YANG BERWENANG MEMINTA VISUM ET REPERTUM ADALAH :REPERTUM ADALAH : PENYIDIK POLISI DAN PENYIDIK POLISI DAN PENYIDIK PEMBANTU POLISIPENYIDIK PEMBANTU POLISI

Page 72: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PP NO 27 TAHUN 1983PP NO 27 TAHUN 1983

PASAL 2 PP No 27 TAHUN 1983PASAL 2 PP No 27 TAHUN 1983(2) (2) Penyidik adalah :Penyidik adalah :

a.Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia a.Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia tertentu yang sekurang-kurangnya berpangkat tertentu yang sekurang-kurangnya berpangkat PembantuLetnanDua polisi (Ajun Inspektur Dua)PembantuLetnanDua polisi (Ajun Inspektur Dua)

PASAL 3 PP No 27 TAHUN 1983PASAL 3 PP No 27 TAHUN 1983(2) (2) Penyidik pembantu adalah :Penyidik pembantu adalah :

a.Pejabat Polisi Negara RI tertentu yg sekurang-a.Pejabat Polisi Negara RI tertentu yg sekurang-kurangnya berpangkat Sersan Dua polisi;kurangnya berpangkat Sersan Dua polisi;

b.Pejabat PNS tertentu yg sekurang-kurangnya b.Pejabat PNS tertentu yg sekurang-kurangnya berpangkat Pengatur Muda (golongan II/a) atau berpangkat Pengatur Muda (golongan II/a) atau yang disamakan dengan ituyang disamakan dengan itu..

Page 73: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PASAL 2 (2) PP No 27 TAHUN 1983PASAL 2 (2) PP No 27 TAHUN 1983(2) Dalam hal di suatu Sektor Kepolisian tidak (2) Dalam hal di suatu Sektor Kepolisian tidak

ada pejabat penyidik sebagaimana ada pejabat penyidik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, maka dimaksud dalam ayat (1) huruf a, maka Komandan Kepolisian yang berpangkat Komandan Kepolisian yang berpangkat bintara di bawah Pembantu Letnan Dua bintara di bawah Pembantu Letnan Dua Polisi, karena jabatannya adalah penyidik.Polisi, karena jabatannya adalah penyidik.

ARTINYA : ARTINYA : TIDAK SEMUA POLISI BERPANGKAT PELDA TIDAK SEMUA POLISI BERPANGKAT PELDA

KE ATAS ADALAH PENYIDIKKE ATAS ADALAH PENYIDIK TIDAK SEMUA POLISI BERPANGKAT SERSAN TIDAK SEMUA POLISI BERPANGKAT SERSAN

ADALAH PENYIDIK PEMBANTUADALAH PENYIDIK PEMBANTU SETIAP KAPOLSEK PASTI PENYIDIKSETIAP KAPOLSEK PASTI PENYIDIK

Page 74: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

JENJANG KEPANGKATAN JENJANG KEPANGKATAN POLISIPOLISI

JENDERALJENDERAL KOMISARIS JENDERALKOMISARIS JENDERAL INSPEKTUR JENDERALINSPEKTUR JENDERAL BRIGADIR JENDERALBRIGADIR JENDERAL

KOMISARIS BESARKOMISARIS BESAR AJUN KOMISARIS BESARAJUN KOMISARIS BESAR KOMISARISKOMISARIS AJUN KOMISARISAJUN KOMISARIS INSPEKTUR SATUINSPEKTUR SATU INSPEKTUR DUAINSPEKTUR DUA

AJUN INSPEKTUR SATUAJUN INSPEKTUR SATU AJUN INSPEKTUR DUAAJUN INSPEKTUR DUA

BRIGADIR KEPALABRIGADIR KEPALA BRIGADIRBRIGADIR BRIGADIR SATUBRIGADIR SATU BRIGADIR DUABRIGADIR DUA AJUN BRIGADIR AJUN BRIGADIR AJUN BRIGADIR SATUAJUN BRIGADIR SATU AJUN BRIGADIR DUAAJUN BRIGADIR DUA SABHARA SABHARA SABHARA SATUSABHARA SATU SABHARA DUASABHARA DUA

Page 75: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

DALAM PRAKTEK :DALAM PRAKTEK :

SURAT PERMINTAAN VISUM ET SURAT PERMINTAAN VISUM ET REPERTUM :REPERTUM :SURAT TERTULISSURAT TERTULISSURAT RESMI (KOP SURAT, NOMOR, TANGGAL, SURAT RESMI (KOP SURAT, NOMOR, TANGGAL,

ALAMAT SURAT, ISI, TANDATANGAN, NAMA ALAMAT SURAT, ISI, TANDATANGAN, NAMA JELAS, PANGKAT, NRP, STEMPEL DINAS)JELAS, PANGKAT, NRP, STEMPEL DINAS)

MENGATAS-NAMAKAN KAPOLSEK (PENYIDIK) MENGATAS-NAMAKAN KAPOLSEK (PENYIDIK) SEBAGAI PEJABAT ATRIBUTIF.SEBAGAI PEJABAT ATRIBUTIF.PENANDATANGAN SURAT (PEJABAT MANDAT) PENANDATANGAN SURAT (PEJABAT MANDAT)

BOLEH SIAPA SAJA YANG SECARA ORGANISATORIS BOLEH SIAPA SAJA YANG SECARA ORGANISATORIS BERWENANG MENGATASNAMAKAN PEJABAT BERWENANG MENGATASNAMAKAN PEJABAT ATRIBUTIF.ATRIBUTIF.

Page 76: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

KETENTUAN LAIN KETENTUAN LAIN VER KORBAN HIDUPVER KORBAN HIDUP

SURAT PERMINTAAN VER DAPAT SURAT PERMINTAAN VER DAPAT “TERLAMBAT” :“TERLAMBAT” :KORBAN LUKA DIBAWA KE DOKTER (RS) DULU KORBAN LUKA DIBAWA KE DOKTER (RS) DULU

SEBELUM KE POLISISEBELUM KE POLISISPV MENYEBUTKAN PERISTIWA PIDANA YANG SPV MENYEBUTKAN PERISTIWA PIDANA YANG

DIMAKSUDDIMAKSUDVER = SURAT KETERANGAN, JADI DAPAT VER = SURAT KETERANGAN, JADI DAPAT

DIBUAT BERDASARKAN REKAM MEDIS (RM DIBUAT BERDASARKAN REKAM MEDIS (RM telah menjadi barang bukti sejak datang SPV)telah menjadi barang bukti sejak datang SPV)

PEMBUATAN VER TANPA IJIN PASIEN, PEMBUATAN VER TANPA IJIN PASIEN, SEDANGKAN SKM LAIN HARUS DENGAN IJIN.SEDANGKAN SKM LAIN HARUS DENGAN IJIN.

Page 77: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PASIEN / KLIEN BOLEH TIDAK DIANTAR PASIEN / KLIEN BOLEH TIDAK DIANTAR PETUGAS KEPOLISIAN, ALASAN :PETUGAS KEPOLISIAN, ALASAN :KORBAN LUKA DIBAWA KE DOKTER (RS) DULU KORBAN LUKA DIBAWA KE DOKTER (RS) DULU

SEBELUM KE POLISISEBELUM KE POLISITAK ADA PERATURAN YANG MENGHARUSKAN TAK ADA PERATURAN YANG MENGHARUSKAN

ADANYA PETUGAS PENGANTAR KORBANADANYA PETUGAS PENGANTAR KORBAN

MEMANG SEBAIKNYA DIANTAR PETUGAS AGAR MEMANG SEBAIKNYA DIANTAR PETUGAS AGAR DAPAT DIPASTIKAN IDENTITAS KORBAN DAN DAPAT DIPASTIKAN IDENTITAS KORBAN DAN STATUSNYA SEBAGAI “BARANG BUKTI”STATUSNYA SEBAGAI “BARANG BUKTI”

MEMANG SEBAIKNYA DILENGKAPI SPV AGAR MEMANG SEBAIKNYA DILENGKAPI SPV AGAR JELAS STATUSNYA SEBAGAI “BARANG BUKTI”JELAS STATUSNYA SEBAGAI “BARANG BUKTI”

Page 78: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PEMERIKSAAN FORENSIK BAGI PEMERIKSAAN FORENSIK BAGI KORBAN HIDUP, dapatkah KORBAN HIDUP, dapatkah

ditolak?ditolak?DAPATKAH PEMERIKSAAN FORENSIK PADA DAPATKAH PEMERIKSAAN FORENSIK PADA

KORBAN HIDUP DIHALANG-HALANGI? ATAU KORBAN HIDUP DIHALANG-HALANGI? ATAU BOLEHKAH KORBAN MENOLAK PEMERIKSAAN?BOLEHKAH KORBAN MENOLAK PEMERIKSAAN?

TIDAK ADA PERATURAN PERUNDANG-TIDAK ADA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG MENGHARUSKAN ATAU UNDANGAN YANG MENGHARUSKAN ATAU MEMBERI SANKSI BAGI PELANGGARNYAMEMBERI SANKSI BAGI PELANGGARNYA

KORBAN ADALAH JUGA PASIEN YANG MASIH KORBAN ADALAH JUGA PASIEN YANG MASIH MEMILIKI HAK AUTONOMINYA (RIGHTS TO SELF MEMILIKI HAK AUTONOMINYA (RIGHTS TO SELF DETERMINATION)DETERMINATION)

(STATUS BARANG BUKTI = BUKAN ORANGNYA)(STATUS BARANG BUKTI = BUKAN ORANGNYA)

Page 79: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

RAHASIA KEDOKTERANRAHASIA KEDOKTERANPASAL 1 PP No 10 TAHUN 1966PASAL 1 PP No 10 TAHUN 1966

Yang dimaksud dengan rahasia kedokteran Yang dimaksud dengan rahasia kedokteran ialah segala sesuatu yang diketahui oleh ialah segala sesuatu yang diketahui oleh orang-orang tersebut dalam pasal 3 pada orang-orang tersebut dalam pasal 3 pada waktu atau selama melakukan pekerjaannya waktu atau selama melakukan pekerjaannya dalam lapangan kedokteran.dalam lapangan kedokteran.

PASAL 2 PP No 10 TAHUN 1966PASAL 2 PP No 10 TAHUN 1966 Pengetahuan tersebut pasal 1 harus Pengetahuan tersebut pasal 1 harus

dirahasiakan oleh orang-orang yang tersebut dirahasiakan oleh orang-orang yang tersebut dalam pasal 3, dalam pasal 3, kecuali apabila suatu kecuali apabila suatu peraturan lain yang sederajat atau lebih peraturan lain yang sederajat atau lebih tinggi dari pada PP ini menentukan laintinggi dari pada PP ini menentukan lain

Page 80: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PASAL 3 PP No 10 TAHUN 1966 PASAL 3 PP No 10 TAHUN 1966 Yang diwajibkan menyimpan rahasia yang Yang diwajibkan menyimpan rahasia yang

dimaksud dalam pasal 1 ialah :dimaksud dalam pasal 1 ialah :Tenaga kesehatan menurut pasal 2 Undang-Tenaga kesehatan menurut pasal 2 Undang-

Undang tentang tenaga kesehatan.Undang tentang tenaga kesehatan.Mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas Mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas

dalam lapangan pemeriksaan, pengobatan dan dalam lapangan pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan, dan orang lain yang ditetapkan atau perawatan, dan orang lain yang ditetapkan oleh menteri kesehatanoleh menteri kesehatan

SUMPAH DOKTER :SUMPAH DOKTER :Saya akan merahasiakan segala sesuatu Saya akan merahasiakan segala sesuatu

yang saya ketahui karena pekerjaan saya yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai dokterdan karena keilmuan saya sebagai dokter

Page 81: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PASAL 2 UU tentang TENAGA KESEHATANPASAL 2 UU tentang TENAGA KESEHATAN Yang dimaksud dengan tenaga kesehatan Yang dimaksud dengan tenaga kesehatan

dalam undang-undang ini adalah :dalam undang-undang ini adalah : I. Tenaga Kesehatan Sarjana, yaitu :I. Tenaga Kesehatan Sarjana, yaitu :

a. doktera. dokter b. dokter gigib. dokter gigi c. apotekerc. apoteker d. sarjana-sarjana lain dalam bidang kesehatand. sarjana-sarjana lain dalam bidang kesehatan

II. Tenaga Kesehatan sarjana muda, menengah II. Tenaga Kesehatan sarjana muda, menengah dan rendahdan rendah a. di bidang farmasi : asisten apoteker dsb.a. di bidang farmasi : asisten apoteker dsb. b. di bidang kebidanan : bidan dan sebagainyab. di bidang kebidanan : bidan dan sebagainya c. di bidang perawatan : perawat, fisioterapis dsbc. di bidang perawatan : perawat, fisioterapis dsb d. di bidang kesehatan masyarakat : penilik kese-d. di bidang kesehatan masyarakat : penilik kese-

hatan, nutrisionis dan lain-lain.hatan, nutrisionis dan lain-lain. e. bidang-bidang kesehatan laine. bidang-bidang kesehatan lain..

Page 82: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

SANKSI BAGI PELANGGARSANKSI BAGI PELANGGAR

PASAL 322 KUHPPASAL 322 KUHP

(1)(1)Barangsiapa dengan sengaja membuka Barangsiapa dengan sengaja membuka rahasia yang wajib disimpannya karena rahasia yang wajib disimpannya karena jabatan atau pencahariannya, baik yang jabatan atau pencahariannya, baik yang sekarang, maupun yang dahulu, diancam sekarang, maupun yang dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau denda paling banyak sembilan bulan atau denda paling banyak Rp 600.-Rp 600.-

(2)(2)Jika kejahatan dilakukan terhadap seorang Jika kejahatan dilakukan terhadap seorang tertentu, maka perbuatan itu tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat hanya dapat dituntut atas pengaduan orang itudituntut atas pengaduan orang itu..

Page 83: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PASAL 112 KUHPPASAL 112 KUHPBarangsiapa dengan sengaja mengumumkan Barangsiapa dengan sengaja mengumumkan

surat-surat, berita-berita atau keterangan-surat-surat, berita-berita atau keterangan-keterangan yang diketahui bahwa harus keterangan yang diketahui bahwa harus dirahasiakan dirahasiakan untuk kepentingan negarauntuk kepentingan negara, atau , atau dengan sengaja memberitahukan atau dengan sengaja memberitahukan atau memberikannya kepada negara asing, kepada memberikannya kepada negara asing, kepada seorang raja atau suku bangsa, diancam dengan seorang raja atau suku bangsa, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahunpidana penjara paling lama tujuh tahun

PASAL 4 PP No 10 TAHUN 1966PASAL 4 PP No 10 TAHUN 1966Terhadap pelanggaran ketentuan mengenai Terhadap pelanggaran ketentuan mengenai

wajib simpan rahasia kedokteran yang tidak atau wajib simpan rahasia kedokteran yang tidak atau tidak dapat dipidana menurut pasal 322 atau tidak dapat dipidana menurut pasal 322 atau pasal 112 KUHP, menteri kesehatan dapat pasal 112 KUHP, menteri kesehatan dapat melakukan melakukan tindakan administratiptindakan administratip berdasarkan berdasarkan pasal UU tentang tenaga kesehatanpasal UU tentang tenaga kesehatan

Page 84: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

VISUM ET REPERTUM DAN VISUM ET REPERTUM DAN RAHASIA KEDOKTERANRAHASIA KEDOKTERAN

KEWAJIBAN PEMBUATAN VISUM ET KEWAJIBAN PEMBUATAN VISUM ET REPERTUM DIDASARKAN ATAS UNDANG-REPERTUM DIDASARKAN ATAS UNDANG-UNDANG (Lebih tinggi dari PP No 10 / 1966)UNDANG (Lebih tinggi dari PP No 10 / 1966)

BILA SPV DATANG :BILA SPV DATANG :DASAR HUKUMNYA UNDANG-UNDANG SEHINGGA DASAR HUKUMNYA UNDANG-UNDANG SEHINGGA

MENGGUGURKAN WAJIB SIMPAN RAHASIA MENGGUGURKAN WAJIB SIMPAN RAHASIA KEDOKTERAN (dalam membuat VER)KEDOKTERAN (dalam membuat VER)

Ps 50 KUHP : Barangsiapa melakukan Ps 50 KUHP : Barangsiapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan ketentuan perbuatan untuk melaksanakan ketentuan UU, tidak dipidana.UU, tidak dipidana.

Page 85: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Pengertian Medical Pengertian Medical ErrorsErrors

dan Malpraktik Medisdan Malpraktik Medis

Road to Patient SafetyRoad to Patient Safety

Page 86: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

ILUSTRASIILUSTRASI Isteri pasien datang ke tempat anda Isteri pasien datang ke tempat anda

sebagai sebagai ““advokat kesehatanadvokat kesehatan”” dan dan berceritera:berceritera:Suaminya berobat ke dokter SpM, setelah Suaminya berobat ke dokter SpM, setelah

diperiksa diminta untuk periksa FFA.diperiksa diminta untuk periksa FFA.Besoknya mereka ke RS Mata, satu setengah Besoknya mereka ke RS Mata, satu setengah

jam kemudian perawat bilang kalau suaminya jam kemudian perawat bilang kalau suaminya meninggal karena syok anafilaktikmeninggal karena syok anafilaktik

Keterangan yg diberikan isteri pasien tsb tidak Keterangan yg diberikan isteri pasien tsb tidak banyak, pokoknya bahwa pasien segar bugar banyak, pokoknya bahwa pasien segar bugar sebelumnya – kecuali masalah matanyasebelumnya – kecuali masalah matanya

Ia minta agar anda mengadvokasinya dalam Ia minta agar anda mengadvokasinya dalam menuntut ganti rugi ke RS Mata dan SpMmenuntut ganti rugi ke RS Mata dan SpM

Page 87: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Keterangan Dokter SpMKeterangan Dokter SpMPasien mengaku menderita katarak Pasien mengaku menderita katarak

moderate, dan ingin agar dapat melihat moderate, dan ingin agar dapat melihat jelas lagijelas lagi

Pada funduskopi terdapat sesuatu yang Pada funduskopi terdapat sesuatu yang meragukan sehingga perlu dilakukan meragukan sehingga perlu dilakukan Fundus Flourescein AngiographyFundus Flourescein Angiography

Maka dokter membuat surat pengantar Maka dokter membuat surat pengantar pemeriksaan FFApemeriksaan FFA

Page 88: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Keterangan PerawatKeterangan Perawat

Saya sendirian di ruang FFA. Saya sudah bekerja Saya sendirian di ruang FFA. Saya sudah bekerja sejak 11 bulan. Saya belajar teknik ini di Singapore sejak 11 bulan. Saya belajar teknik ini di Singapore selama 3 minggu, dan dapat sertifikat.selama 3 minggu, dan dapat sertifikat.

Pasien tidak pernah alergi obat, tidak ada asma, tidak Pasien tidak pernah alergi obat, tidak ada asma, tidak alergi makanan. Pasien mengatakan sehat hari itu.alergi makanan. Pasien mengatakan sehat hari itu.

5 menit pasca suntik tidak ada keluhan, tapi 2 menit 5 menit pasca suntik tidak ada keluhan, tapi 2 menit kemudian katanya agak dingin dan pusing. Segera kemudian katanya agak dingin dan pusing. Segera saya bawa ke OK di lantai 5 (Ruang FFA di kantai 2) saya bawa ke OK di lantai 5 (Ruang FFA di kantai 2) untuk ditangani SpAn. Mungkin sekitar 6-7 menit untuk ditangani SpAn. Mungkin sekitar 6-7 menit sampai di OK.sampai di OK.

Kedua SpAn disana menangani selama 20 menit, Kedua SpAn disana menangani selama 20 menit, sebelum akhirnya menyatakan pasien meninggal.sebelum akhirnya menyatakan pasien meninggal.

Page 89: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PRAKTIK KEDOKTERANPRAKTIK KEDOKTERAN

Praktik Kedokteran adalah rangkaian Praktik Kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter kegiatan yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi terhadap pasien dan dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya dalam melaksanakan upaya kesehatankesehatan

Jadi yang dimaksud adalah asuhan Jadi yang dimaksud adalah asuhan klinis klinis (clinical care)(clinical care): judgment : judgment (cognitive), attitude(cognitive), attitude dan psikomotor dan psikomotor

Page 90: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PRAKTIKPRAKTIK KEDOKTERAN KEDOKTERAN

BERDASARKAN ILMU EMPIRISBERDASARKAN ILMU EMPIRIS PROBABILITASPROBABILITAS PELUANG BIAS & “PELUANG BIAS & “UNKNOWNUNKNOWN”” HUBUNGAN DOKTER-PASIEN BERDASAR HUBUNGAN DOKTER-PASIEN BERDASAR

UPAYA : KONTRAK TERAPEUTIK UPAYA : KONTRAK TERAPEUTIK ((INSPANNINGSVERBINTENNISINSPANNINGSVERBINTENNIS) )

PERKEMBANGAN SANGAT CEPAT: STANDAR PERKEMBANGAN SANGAT CEPAT: STANDAR JUGA CEPAT BERUBAHJUGA CEPAT BERUBAH

COMPLEX AND TIGHTLY COUPLED SYSTEMCOMPLEX AND TIGHTLY COUPLED SYSTEM AKIBAT SPESIALISASIAKIBAT SPESIALISASI, TEKNOLOGI, TEKNOLOGI & &

INTERDEPENDENSIINTERDEPENDENSI PRONE TO ACCIDENTPRONE TO ACCIDENT

Page 91: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

RISIKO TINDAKAN KEDOKTERANRISIKO TINDAKAN KEDOKTERANRisiko Tindakan Kedokteran bersifat Risiko Tindakan Kedokteran bersifat

inheren, dan dapat dibedakan :inheren, dan dapat dibedakan :Risiko yg unforeseeable Risiko yg unforeseeable (tidak dapat (tidak dapat

dibayangkan sebelumnya)dibayangkan sebelumnya)Risiko yang foreseeableRisiko yang foreseeable::

Risiko yang akseptabel Risiko yang akseptabel berdasarkan berdasarkan keilmuan kedokteran pada situasi, waktu dan keilmuan kedokteran pada situasi, waktu dan tempat tertentu. tempat tertentu. Pada keadaan tersebut tindakan dapat Pada keadaan tersebut tindakan dapat dilakukan dengan sesuai standar agar dilakukan dengan sesuai standar agar pencegahan terjadinya risiko dapat maksimal, pencegahan terjadinya risiko dapat maksimal, atau dapat diantisipasi/diatasi.atau dapat diantisipasi/diatasi.

Risiko yang tidak akseptabelRisiko yang tidak akseptabelTindakan ini tidak dapat dilakukan, kecuali Tindakan ini tidak dapat dilakukan, kecuali dalam keadaan memaksadalam keadaan memaksa

Page 92: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Akseptabilitas Risiko Akseptabilitas Risiko

tingkat keparahan yang minimal, tingkat keparahan yang minimal, tingkat probabilitas terjadinya yang kecil, tingkat probabilitas terjadinya yang kecil, tingkat kedaruratannya, tingkat kedaruratannya, ketersediaan sumber-dayanya, ketersediaan sumber-dayanya, nilai manfaat yang tak tergantikan, nilai manfaat yang tak tergantikan, ketidakmungkinan penghindaran atau ketidakmungkinan penghindaran atau

pencegahan, pencegahan, risiko yang tidak terduga atau tak risiko yang tidak terduga atau tak

terbayangkan sebelumnya, yang tentu terbayangkan sebelumnya, yang tentu saja tidak mungkin dapat dicegah atau saja tidak mungkin dapat dicegah atau dihindaridihindari

Page 93: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

ERRORS

NEAR MISS

ADVERSE

EVENTS

ACCEPTABLE RISKS

VIOLATION

UNFORESEEABLE RISKS

DISEASE / COMPLICATIO

N

Setiap cedera yang lebih disebabkan oleh manajemen medis drpd akibat penyakitnya

Adalah tindakan yg dapat mencederai pasien, tetapi tidak mengakibatkan cedera karena faktor kebetulan, pencegahan atau mitigasi

UNPREVENTABLE

PREVEN

TABLE

ADVER

SE

EVEN

TS

ADVERSE OUTCOME

Page 94: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Adverse eventsAdverse events

New YorkNew York 19841984 30.19530.195 3.8 %3.8 %

Utah-ColoradoUtah-Colorado 19921992 14.56514.565 3.2 %3.2 %

Australia (QAHCS)Australia (QAHCS) 19921992 14.17914.179 16.6 %16.6 %

UKUK 19991999 1.0141.014 11.7 %11.7 %

DenmarkDenmark 19981998 1.0971.097 9.0 %9.0 %

New ZealandNew Zealand 19981998 6.5796.579 12.9 %12.9 %

CanadaCanada 20012001 3.7203.720 7.5 %7.5 %

IndonesiaIndonesia ?????? ??????

Iwan Dwiprahasto, 2005

Page 95: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Stuart Emslie :International Perspectives on Patient Safety,National Audit Office, England, 2005

StudyStudy YearYear No No HospHosp

No No Case Case

AE AE %%

Preventable Preventable AE %AE %

PrevAEPrevAE% of AE% of AE

CaliforniaCalifornia 19751975 2424 2086420864 4.64.6 0.780.78 16.916.9

NY StateNY State 19841984 5151 3012130121 3.83.8 0.950.95 25.025.0

Utah-ColoUtah-Colo 19921992 2828 1470014700 2.92.9 0.930.93 32.132.1

AustraliaAustralia 19931993 3131 1417914179 16.616.6 8.48.4 38.538.5

UKUK 19991999 22 10141014 10.810.8 5.25.2 48.148.1

DenmarkDenmark 20002000 1717 10971097 9.09.0 3.63.6 40.040.0

New ZeaNew Zea 20002000 33 13261326 10.710.7 4.34.3 40.240.2

CanadaCanada 20022002 2020 37453745 7.57.5 2.82.8 37.337.3

FranceFrance 20022002 77 778778 14.514.5 4.04.0 27.627.6

AverageAverage 2020 97589758 8.98.9 3.43.4 38.238.2

Table 1 – Results of retrospective case record reviews (Revised)

Nico Lumenta

Page 96: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

MEDICAL ERROR:MEDICAL ERROR: USA vs RI USA vs RI

DI A.S.:DI A.S.: KESALAHAN PEMBERIAN OBAT DI 2 RUMKIT DI KESALAHAN PEMBERIAN OBAT DI 2 RUMKIT DI

AS: 56% DAN 34% (BATES, 1995)AS: 56% DAN 34% (BATES, 1995) KESALAHAN BEDAH : 1:50 PASIEN RAWAT KESALAHAN BEDAH : 1:50 PASIEN RAWAT

(GAWANDE, 1999)(GAWANDE, 1999) KEBIASAAN CUCI TANGAN DI RUMKIT??KEBIASAAN CUCI TANGAN DI RUMKIT??

DI INDONESIA:DI INDONESIA:Iwan Dwiprahasto MMedSc, PhD di Jogja:Iwan Dwiprahasto MMedSc, PhD di Jogja: MEDICATION ERROR DI I.C.U. MENCAPAI 96% MEDICATION ERROR DI I.C.U. MENCAPAI 96%

(TAK SESUAI INDIKASI, TAK SESUAI DOSIS, (TAK SESUAI INDIKASI, TAK SESUAI DOSIS, POLIFARMAKA TAK LOGIS, DLL)POLIFARMAKA TAK LOGIS, DLL)

MEDICATION ERROR DI PUSKESMAS: 80-AN %MEDICATION ERROR DI PUSKESMAS: 80-AN %

APAKAH SEMUA MEDICAL ERRORS = MALPRAKTIK ?

Page 97: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

MEDICAL ERRORS MEDICAL ERRORS DILIHAT DARI KONTRIBUSINYADILIHAT DARI KONTRIBUSINYA

LATENT ERRORSLATENT ERRORSCENDERUNG BERADA DI LUAR KENDALI CENDERUNG BERADA DI LUAR KENDALI

OPERATOR GARIS DEPAN; SEPERTI OPERATOR GARIS DEPAN; SEPERTI DESAIN BURUK, INSTALASI TAK TEPAT, DESAIN BURUK, INSTALASI TAK TEPAT, PEMELIHARAAN BURUK, KESALAHAN PEMELIHARAAN BURUK, KESALAHAN KEPUTUSAN MANAJEMEN, STRUKTUR KEPUTUSAN MANAJEMEN, STRUKTUR ORGANISASI YG BURUKORGANISASI YG BURUK

ACTIVE ERRORACTIVE ERRORKESALAHAN PADA TINGKAT OPERATOR KESALAHAN PADA TINGKAT OPERATOR

GARIS DEPANGARIS DEPAN

TIDAK SEMUA ERRORS MENGAKIBATKAN ADVERSE EVENTS

IOM, 1999

Page 98: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

(Schellekens, W : Patient Safety Conference, European Union Presidency Luxembourg, 4 – 5 April 2005)NICO L

Page 99: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Error Error producingproducingConditionsConditions

ViolationViolationProducingProducingConditionsConditions

Error Error producingproducingConditionsConditions

ViolationViolationProducingProducingConditionsConditions

Errors

Violations

Errors

Violations

ManagementManagementDecision &Decision &

OrganizationOrganizationprocessprocess

ManagementManagementDecision &Decision &

OrganizationOrganizationprocessprocess

ORGANIZATIONAL INCIDENT ORGANIZATIONAL INCIDENT MODELMODEL

Incident/Accident

LatentFailure

ActiveFailure /

Unsafe Act

TriggeringFactor

Organizational &Corporate Culture

ContributoryFactor influencingClinical Practice

Care Management

problems

DefenseBarriers

James Reason, 2000

Page 100: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

FAKTOR KONTRIBUSI YG FAKTOR KONTRIBUSI YG MEMPENGARUHI PRAKTIK KLINISMEMPENGARUHI PRAKTIK KLINIS

FAKTOR PASIENFAKTOR PASIEN FAKTOR INDIVIDU PEMBERI LAYANANFAKTOR INDIVIDU PEMBERI LAYANAN FAKTOR TUGASFAKTOR TUGAS FAKTOR TIM & SOSIALFAKTOR TIM & SOSIAL FAKTOR KOMUNIKASIFAKTOR KOMUNIKASI FAKTOR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FAKTOR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FAKTOR PERALATAN & SUMBER DAYAFAKTOR PERALATAN & SUMBER DAYA FAKTOR KONDISI KERJAFAKTOR KONDISI KERJA FAKTOR ORGANISASI & STRATEGIFAKTOR ORGANISASI & STRATEGI

Page 101: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Error Error producingproducingConditionsConditions

ViolationViolationProducingProducingConditionsConditions

Error Error producingproducingConditionsConditions

ViolationViolationProducingProducingConditionsConditions

Errors

Violations

Errors

Violations

ManagementManagementDecision &Decision &

OrganizationOrganizationprocessprocess

ManagementManagementDecision &Decision &

OrganizationOrganizationprocessprocess

ORGANIZATIONAL INCIDENT ORGANIZATIONAL INCIDENT MODELMODEL

Incident/Accident

LatentFailure

ActiveFailure /

Unsafe Act

TriggeringFactor

Organizational &Corporate Culture

ContributoryFactor influencingClinical Practice

Care Management

problems

DefenseBarriers

James Reason, 2000

Page 102: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

ERROR ERROR PRODUCING PRODUCING

FACTORSFACTORS

PERHATIANPERHATIAN KEMAMPUAN KEMAMPUAN

PENGENALANPENGENALAN DAYA INGATDAYA INGAT KEMAMPUAN MEMILIHKEMAMPUAN MEMILIH MENENTUKAN MENENTUKAN

BERDASAR ATURANBERDASAR ATURAN MENENTUKAN MENENTUKAN

BERDASAR BERDASAR PENGETAHUANPENGETAHUAN

VIOLATION VIOLATION PRODUCING PRODUCING

FACTORSFACTORS

MENGUNTUNGKANMENGUNTUNGKAN KEBIASAAN / KEBIASAAN /

RUTINITASRUTINITAS KETERPAKSAAN / KETERPAKSAAN /

SITUASIONALSITUASIONAL INDISIPLINERINDISIPLINER

Reason, 2001

Page 103: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

The ‘Swiss cheese’ model of The ‘Swiss cheese’ model of organisational accidentsorganisational accidents

Some holes dueTo active failures

Other holes due tolatent conditions

Successive layers of defences

Hazards

Losses

It takes an average of 4.5 errors in the system for a medical accident to result

Modified from James Reason, 1991.

Paul Barach, MD, MPH, Univ of Miami Medical School

Page 104: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PANDANGAN HUKUMPANDANGAN HUKUM

Most of medicine is complex and uncertainMost of medicine is complex and uncertain;;

Most errors result from Most errors result from ““the systemthe system””----inadequate training, long hours, ampoules inadequate training, long hours, ampoules that look the same, lack of checks, etcthat look the same, lack of checks, etc;;

Healthcare has not tried to make itself safeHealthcare has not tried to make itself safe;;

All humans make errors: indeedAll humans make errors: indeed

Page 105: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Pemahaman hukum ttg RisikoPemahaman hukum ttg Risiko

Risiko yang unforeseeable dan yang Risiko yang unforeseeable dan yang akseptabel mengakibatkan KTD akseptabel mengakibatkan KTD (adverse events) yang unpreventable, (adverse events) yang unpreventable, Bukan akibat kesalahan atau kelalaian Bukan akibat kesalahan atau kelalaian

(WMA: untoward results)(WMA: untoward results)Tidak dapat dipertanggungjawabkan Tidak dapat dipertanggungjawabkan

kepada tenaga kesehatan yang kepada tenaga kesehatan yang melakukan tindakan medis tersebut, melakukan tindakan medis tersebut, karena tidak terdapat “pelanggaran karena tidak terdapat “pelanggaran kewajiban” (breach / derelection of duty) kewajiban” (breach / derelection of duty)

Page 106: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Pemahaman hukum ttg ErrorsPemahaman hukum ttg Errors

(Medical) Error tidak hanya diartikan (Medical) Error tidak hanya diartikan sebagai error yang dilakukan oleh orang, sebagai error yang dilakukan oleh orang, tetapi dapat disebabkan oleh setiap tetapi dapat disebabkan oleh setiap komponen di dalam sistem pelayanan komponen di dalam sistem pelayanan kesehatan. kesehatan.

Error dapat sebagai akibat dari kesalahan Error dapat sebagai akibat dari kesalahan alat, kesalahan lingkungan (waktu dan alat, kesalahan lingkungan (waktu dan ruang), agent (sifat penyakit/kondisi ruang), agent (sifat penyakit/kondisi tertentu), dan orang (baik tenaga tertentu), dan orang (baik tenaga kesehatan, maupun pasien dan keluarga).kesehatan, maupun pasien dan keluarga).

Page 107: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Venn DiagramVenn Diagram

All Healthcare Encounters

All Errors

“Near Misses”

All Adverse Events

Preventable Adverse Events

Non-Preventable Adverse Events

Negligent adverse events

Page 108: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Analisis Medikolegal?Analisis Medikolegal?

Setiap adverse event harus dianalisis Setiap adverse event harus dianalisis dari sisi teknis medis agar dapat dari sisi teknis medis agar dapat diketahui akar masalahnya.diketahui akar masalahnya.

Apabila disebabkan oleh human error, Apabila disebabkan oleh human error, baru dinilai, apakah telah terjadi baru dinilai, apakah telah terjadi kelalaian (duty, dereliction of duty, kelalaian (duty, dereliction of duty, damage, dan direct causalship).damage, dan direct causalship).

Barulah kemudian dapat dinilai apakah Barulah kemudian dapat dinilai apakah error tsb dapat dipertanggungjawabkan.error tsb dapat dipertanggungjawabkan.

Richard Smith, BMJ

Page 109: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Analisis Patient Safety?Analisis Patient Safety?

Dalam analisis patient safety tidak dicari Dalam analisis patient safety tidak dicari “siapa yg salah” sebagaimana pada “siapa yg salah” sebagaimana pada analisis medikolegal. analisis medikolegal.

Apabila disebabkan oleh error, disebabkan Apabila disebabkan oleh error, disebabkan oleh komponen sistem yang mana? Dan oleh komponen sistem yang mana? Dan bagaimana hubungan dg komponen lain?bagaimana hubungan dg komponen lain?

Patient safety mencari apa yg salah, Patient safety mencari apa yg salah, mengapa terjadi, dan bagaimana upaya mengapa terjadi, dan bagaimana upaya pencegahan kejadian serupa di kemudian pencegahan kejadian serupa di kemudian hari.hari.

Page 110: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

James ReasonJames Reason’’s bottom lines bottom line

Fallibility is part of the human Fallibility is part of the human conditioncondition

We canWe can’’t change the human t change the human conditioncondition

We can change the conditions under We can change the conditions under which people workwhich people work

Page 111: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

MALPRACTICEMALPRACTICE PROFESSIONAL MISCONDUCT OR UNREASONABLE PROFESSIONAL MISCONDUCT OR UNREASONABLE

LACK OF SKILL.LACK OF SKILL. FAILURE OF ONE RENDERING PROFESSIONAL FAILURE OF ONE RENDERING PROFESSIONAL

SERVICES TO EXERCISE THAT DEGREE OF SKILL SERVICES TO EXERCISE THAT DEGREE OF SKILL AND LEARNING COMMONLY APPLIED UNDER ALL AND LEARNING COMMONLY APPLIED UNDER ALL THE CIRCUMSTANCES IN THE COMMUNITY BY THE THE CIRCUMSTANCES IN THE COMMUNITY BY THE AVERAGE PRUDENT REPUTABLE MEMBER OF THE AVERAGE PRUDENT REPUTABLE MEMBER OF THE PROFESSION WITH THE RESULT OF INJURY, LOSS PROFESSION WITH THE RESULT OF INJURY, LOSS OR DAMAGE TO THE RECIPIENT OF THOSE OR DAMAGE TO THE RECIPIENT OF THOSE SERVICES OR TO THOSE ENTITLED TO RELY UPON SERVICES OR TO THOSE ENTITLED TO RELY UPON THEMTHEM. .

BLACK’S LAW DICTIONARY

ARTINYA :

LALAI MENGAKIBATKAN CEDERA/ KERUGIAN

Page 112: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

MALPRAKTIKMALPRAKTIK

BUKAN HANYA UNTUK PROFESI BUKAN HANYA UNTUK PROFESI KEDOKTERAN, MELAINKAN JUGA KEDOKTERAN, MELAINKAN JUGA UNTUK PROFESI LAIN:UNTUK PROFESI LAIN:PENEGAK HUKUMPENEGAK HUKUM : MAFIA PERADILAN: MAFIA PERADILANPERBANKANPERBANKAN : KASUS BLBI: KASUS BLBIAKUNTANSIAKUNTANSI : KASUS: KASUS22 KORUPSI KORUPSIPENDIDIKANPENDIDIKAN : GELAR PALSU: GELAR PALSU

Page 113: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

MEDICAL MALPRACTICEMEDICAL MALPRACTICE

Medical malpractice involves Medical malpractice involves the physician’s the physician’s failure to failure to conform to the standard of careconform to the standard of care for treatment of the patient’s for treatment of the patient’s condition, condition, or lack of skill, or or lack of skill, or negligencenegligence in providing care to in providing care to the patient, the patient, which is the direct which is the direct cause of an injury to the patientcause of an injury to the patient..

World Medical Association, 1992

Page 114: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PENGERTIAN MALPRAKTIKPENGERTIAN MALPRAKTIKmenurut sistem per-UU-an RImenurut sistem per-UU-an RI

KATA MALPRAKTIK TIDAK ADA KATA MALPRAKTIK TIDAK ADA DALAM PERATURAN PER-UU-AN DI DALAM PERATURAN PER-UU-AN DI INDONESIAINDONESIA

Pasal 55 ayat (1) UU No 23 tahun Pasal 55 ayat (1) UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan 1992 tentang Kesehatan :: “ “setiap setiap orang berhak atas ganti rugi akibat orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan atau kelalaian yang kesalahan atau kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatandilakukan tenaga kesehatan”.”.

Page 115: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Pasal 50 UU No 29 tahun 2004 Pasal 50 UU No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran tentang Praktik Kedokteran :: ““dokter dan dokter gigi berhak dokter dan dokter gigi berhak memperoleh perlindungan hukum memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasionalstandar prosedur operasional”.”.

JADI, ……

MALPRAKTIK BILA “KESALAHAN”, “KELALAIAN”, “TAK SESUAI STANDAR PROFESI”, “TAK SESUAI STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL” ????

Page 116: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

MALPRAKTIKMALPRAKTIK

““INTENTIONALINTENTIONAL”” ( (secara sadarsecara sadar))PROFESSIONAL MISCONDUCTSPROFESSIONAL MISCONDUCTS

NEGLIGENCENEGLIGENCEMALFEASANCE, MISFEASANCE, MALFEASANCE, MISFEASANCE,

NONFEASANCENONFEASANCELACK OF SKILLLACK OF SKILL

DI BAWAH STANDAR KOMPETENSIDI BAWAH STANDAR KOMPETENSIDI LUAR KOMPETENSIDI LUAR KOMPETENSI

Page 117: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PROFESSIONAL MISCONDUCTPROFESSIONAL MISCONDUCT

PELANGGARAN DISIPLIN PROFESIPELANGGARAN DISIPLIN PROFESI PELANGGARAN STANDAR SECARA SENGAJA PELANGGARAN STANDAR SECARA SENGAJA

((DELIBERATE VIOLATIONDELIBERATE VIOLATION)) PELANGGARAN PERILAKU PROFESIPELANGGARAN PERILAKU PROFESI

PIDANA UMUMPIDANA UMUM:: PEMBOHONGAN (FRAUD / MISREPRESENTASI)PEMBOHONGAN (FRAUD / MISREPRESENTASI) KETERANGAN PALSUKETERANGAN PALSU PENAHANAN PASIENPENAHANAN PASIEN BUKA RAHASIA KEDOKTERAN TANPA HAKBUKA RAHASIA KEDOKTERAN TANPA HAK ABORSI ILEGAL ABORSI ILEGAL EUTHANASIAEUTHANASIA PENYERANGAN SEKSUALPENYERANGAN SEKSUAL

Page 118: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

LACK OF SKILLLACK OF SKILL

KOMPETENSI KURANG ATAU DI KOMPETENSI KURANG ATAU DI LUAR KOMPETENSI / KEWENANGANLUAR KOMPETENSI / KEWENANGANSERING MENJADI PENYEBAB SERING MENJADI PENYEBAB ERRORERROR

ATAU KELALAIANATAU KELALAIANSERING DIKAITKAN DENGAN SERING DIKAITKAN DENGAN

KOMPETENSI INSTITUSIKOMPETENSI INSTITUSI KADANG DAPAT DIBENARKAN PADA KADANG DAPAT DIBENARKAN PADA

SITUASI-KONDISI LOKAL TERTENTU SITUASI-KONDISI LOKAL TERTENTU ((LOCALITY RULE, LIMITED RESOURCESLOCALITY RULE, LIMITED RESOURCES))

Page 119: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

KELALAIAN MEDIKKELALAIAN MEDIK

JENIS MALPRAKTIK TERSERINGJENIS MALPRAKTIK TERSERINGBUKAN KESENGAJAANBUKAN KESENGAJAANTIDAK MELAKUKAN YG SEHARUSNYA TIDAK MELAKUKAN YG SEHARUSNYA

DILAKUKAN, MELAKUKAN YG DILAKUKAN, MELAKUKAN YG SEHARUSNYA TIDAK DILAKUKAN SEHARUSNYA TIDAK DILAKUKAN OLEH ORANG2 YG SEKUALIFIKASI OLEH ORANG2 YG SEKUALIFIKASI PADA SITUASI DAN KONDISI YG PADA SITUASI DAN KONDISI YG IDENTIKIDENTIK

Page 120: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

SYARAT KELALAIAN (4D)SYARAT KELALAIAN (4D)

DUTY (Duty of care)DUTY (Duty of care) KEWAJIBAN PROFESIKEWAJIBAN PROFESI KEWAJIBAN KONTRAK DG PASIENKEWAJIBAN KONTRAK DG PASIEN

DERELICTION / BREACH OF DUTYDERELICTION / BREACH OF DUTY PELANGGARAN KEWAJIBAN TSBPELANGGARAN KEWAJIBAN TSB

DAMAGESDAMAGES CEDERA, MATI ATAU KERUGIANCEDERA, MATI ATAU KERUGIAN

DIRECT CAUSALSHIPDIRECT CAUSALSHIP HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT, SETIDAKNYA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT, SETIDAKNYA

PROXIMATE CAUSEPROXIMATE CAUSE

Page 121: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

KELALAIAN MEDIKKELALAIAN MEDIK

Kerugian tersebut sudah dapat Kerugian tersebut sudah dapat diduga, dan dapat dihindarinya, diduga, dan dapat dihindarinya, tetapi tetap memilih dilakukan tetapi tetap memilih dilakukan (foreseeable)(foreseeable)

Masalah: Masalah: Di kedokteran, banyak cedera Di kedokteran, banyak cedera

yang yang ““foreseeableforeseeable”” tetapi tindakan tetapi tindakan tsb boleh dilakukan (acceptable tsb boleh dilakukan (acceptable risks), yaitu bila sesuai risks), yaitu bila sesuai ““negligence negligence calculuscalculus””

Page 122: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Negligence CalculusNegligence Calculus

““Negligence CalculusNegligence Calculus””:: PProbabilitas robabilitas apakahapakah bahaya tsb akan bahaya tsb akan

terjadi bila tindakan terjadi bila tindakan ““dilakukandilakukan”” vs vs ““tak tak dilakukandilakukan””

Keparahan bahaya Keparahan bahaya yg mungkin terjadiyg mungkin terjadi Beban melakukan pencegahan bahayaBeban melakukan pencegahan bahaya

(apakah dapat dilakukan dg upaya yg (apakah dapat dilakukan dg upaya yg reasonable?)reasonable?)

Manfaat perbuatan yg berrisiko tsbManfaat perbuatan yg berrisiko tsb dibandingkan dengan kerugian/bahayanya dibandingkan dengan kerugian/bahayanya

1.Mempertimbangkan akseptabilitas risiko berdasarkan probabilitas terjadinya. Mis. SE obat, KIPI, sengau pd tonsilektomi

2.Mempertimbangkan akseptabilitas risiko berdasarkan keparahan risiko tsb?

3.Mempertimbangkan akseptabilitas risiko berdasarkan apakah pencegahannya memerlukan upaya yang “berlebihan”?

4.Mempertimbangkan akseptabilitas risiko berdasarkan “risk-benefit ratio”

Page 123: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

RRisiko kedokteran dianggap isiko kedokteran dianggap akseptabelakseptabel::

tingkat keparahan minimal, tingkat keparahan minimal, tingkat probabilitas terjadinya kecil, tingkat probabilitas terjadinya kecil, tingkat kedaruratan, tingkat kedaruratan, ketersediaan sumber-daya, ketersediaan sumber-daya, nilai manfaat yang tak tergantikan, nilai manfaat yang tak tergantikan, ketidakmungkinan penghindaran ketidakmungkinan penghindaran

atau pencegahanatau pencegahan risiko risiko, , risiko yang tidak terduga atau tak risiko yang tidak terduga atau tak

terbayangkan sebelumnya, terbayangkan sebelumnya,

Page 124: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

KELALAIAN PIDANA (?)KELALAIAN PIDANA (?)Diuraikan dalam KUHP sebagai:Diuraikan dalam KUHP sebagai:

““Karena salahnyaKarena salahnya””, , ““kealpaankealpaan””, , ““harus dapat harus dapat mendugamenduga””, , ““ada alasan kuat untuk ada alasan kuat untuk mendugamenduga””

Terdapat 2 tingkatanTerdapat 2 tingkatan::Culpa Lata (Culpa Lata (gross negligencegross negligence))Culpa LevisCulpa Levis

Hanya Culpa Lata yg dapat dimasukkan Hanya Culpa Lata yg dapat dimasukkan ke dalam “kejahatan”ke dalam “kejahatan”,, dandan dapat dapat dipertanggungjawabkan secara pidana dipertanggungjawabkan secara pidana (Arrest HR 14-11-1887, 25-4-1916)(Arrest HR 14-11-1887, 25-4-1916)

Page 125: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

JADI, MALPRAKTIK:JADI, MALPRAKTIK: DINILAI BUKAN DARI DINILAI BUKAN DARI ““HASILHASIL””

PERBUATANNYA, MELAINKAN DARI PERBUATANNYA, MELAINKAN DARI ““PROSESPROSES”” PERBUATANNYA PERBUATANNYA..

DDugaan adanya malpraktik kedokteran ugaan adanya malpraktik kedokteran harus ditelusuri dan dianalisis terlebih harus ditelusuri dan dianalisis terlebih dahulu untuk dapat dipastikan ada atau dahulu untuk dapat dipastikan ada atau tidaknya malpraktik, kecuali apabila tidaknya malpraktik, kecuali apabila faktanya sudah membuktikan bahwa telah faktanya sudah membuktikan bahwa telah terdapat kelalaian – yaitu pada terdapat kelalaian – yaitu pada res ipsa res ipsa loquitur (the thing speaks for itselfloquitur (the thing speaks for itself)) UMUMNYA DOKTER CENDERUNG TIDAK SUKA DENGAN KATA “MALPRAKTIK”, TETAPI DAPAT

MENERIMA KATA “KELALAIAN”

Page 126: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Aspek HukumAspek Hukum

dan aspek disiplin profesidan aspek disiplin profesi

Page 127: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

MALPRAKTIK = PIDANA ?MALPRAKTIK = PIDANA ?

Tidak ada satu undang-undang / Tidak ada satu undang-undang / ketentuan pidana yg menyebut ketentuan pidana yg menyebut kata malpraktikkata malpraktik

Malpraktik adalah “genus” dari Malpraktik adalah “genus” dari banyak “species” tindak pidanabanyak “species” tindak pidana

““Species” tersebutlah yg diatur Species” tersebutlah yg diatur dalam uu pidanadalam uu pidana

Page 128: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

CONTOH CONTOH ““SPECIESSPECIES”” TINDAK TINDAK PIDANA MALPRAKTISPIDANA MALPRAKTIS

KELALAIAN KELALAIAN : 359-361 KUHP: 359-361 KUHP KETERANGAN PALSUKETERANGAN PALSU : 267-268 KUHP: 267-268 KUHP ABORSI ILEGALABORSI ILEGAL : 347-349 KUHP: 347-349 KUHP PENIPUANPENIPUAN : 382 BIS KUHP: 382 BIS KUHP PERPAJAKANPERPAJAKAN : 209, 372 KUHP: 209, 372 KUHP EUTHANASIAEUTHANASIA : 344 KUHP: 344 KUHP PENYERANGAN SEKSPENYERANGAN SEKS : 284-294 KUHP: 284-294 KUHP

Page 129: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PASAL 359 KUHPPASAL 359 KUHP

Barangsiapa karena kealpaannya Barangsiapa karena kealpaannya / / kelalaiannyakelalaiannya menyebabkan menyebabkan orang lain mati, diancam dengan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahunpaling lama satu tahun

Benarkah kelalaian yg dilakukan seorang profesional merupakan tindak pidana? Bagaimana bila anggota polisi dalam suatu operasi melakukan kelalaian dan mengakibatkan peluru nyasar mengenai temannya?

Page 130: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

DASAR TUNTUTAN PERDATADASAR TUNTUTAN PERDATA

PS 1365 KUH PERDATAPS 1365 KUH PERDATA : : Tiap Tiap perbuatan melanggar hukumperbuatan melanggar hukum, yang , yang

membawa kerugian kepada orang lain, membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, menggantinya menerbitkan kerugian itu, menggantinya

PS 1366 KUH PERDATAPS 1366 KUH PERDATA Juga yang disebabkan Juga yang disebabkan kelalaiankelalaian

PS 1367 KUH PERDATAPS 1367 KUH PERDATA Juga akibat respondeat superiorJuga akibat respondeat superior

PS 1338 KUH PERDATA: WANPRESTASIPS 1338 KUH PERDATA: WANPRESTASI

Page 131: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

DASAR HUKUM LAINDASAR HUKUM LAIN

Ps 55 UU KESEHATANPs 55 UU KESEHATAN : : Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat

kesalahan atau kelalaian yang dilakukan tenaga kesalahan atau kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatankesehatan

PS 1370 KUH PERDATAPS 1370 KUH PERDATA : : Dalam hal kematian akibat kesengajaan atau Dalam hal kematian akibat kesengajaan atau

kelalkelalaaian, ahli waris berhak menuntut ganti rugi, ian, ahli waris berhak menuntut ganti rugi, yg dinilai menurut kedudukan & kekayaan yg dinilai menurut kedudukan & kekayaan kedua pihakkedua pihak

PS 1371 KUH PERDATAPS 1371 KUH PERDATA : : Dalam hal luka / cacat, ganti rugi : biaya Dalam hal luka / cacat, ganti rugi : biaya

penyembuhan dan kerugian akibat luka / cacat penyembuhan dan kerugian akibat luka / cacat tersebuttersebut

Page 132: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

MASALAH PENDISIPLINANMASALAH PENDISIPLINAN

Pasal 1 butir 14 UU No 29 tahun 2004 Pasal 1 butir 14 UU No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran tentang Praktik Kedokteran ::

““MKDKI adalah lembaga yang berwenang MKDKI adalah lembaga yang berwenang untuk menentukan ada tidaknya untuk menentukan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter dan kesalahan yang dilakukan dokter dan dokter gigi dalam penerapan disiplin ilmu dokter gigi dalam penerapan disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi, dan kedokteran dan kedokteran gigi, dan menetapkan sanksimenetapkan sanksi”.”.

Sedangkan pasal 55 ayat (1) UU tersebut Sedangkan pasal 55 ayat (1) UU tersebut :: ““untuk menegakkan disiplin dokter dan untuk menegakkan disiplin dokter dan dokter gigi dalam penyelenggaraan dokter gigi dalam penyelenggaraan praktik kedokteran, dibentuk MKDKIpraktik kedokteran, dibentuk MKDKI”. ”.

Page 133: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

MASALAH ETIK

Dewan kehormatan kode etik Dewan kehormatan kode etik dibentuk oleh organisasi profesi dibentuk oleh organisasi profesi untuk untuk menegakkan etikamenegakkan etika, , pelaksanaan kegiatan profesi pelaksanaan kegiatan profesi serta serta menilai pelanggaran profesimenilai pelanggaran profesi yang dapat merugikan yang dapat merugikan masyarakat atau kehidupan masyarakat atau kehidupan profesionalisme di lingkungannya.profesionalisme di lingkungannya.

AYAT INI = LANDASAN HUKUM AYAT INI = LANDASAN HUKUM

UU NO 18 / 2002 TENTANG IPTEK

Page 134: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PenyelesaianPenyelesaian

Sengketa hukum dengan Sengketa hukum dengan pasienpasien

Penyelesaian masalah etik dan Penyelesaian masalah etik dan disiplin profesidisiplin profesi

Penyelesaian intra-institusiPenyelesaian intra-institusi

Page 135: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PENYELESAIAN KASUS PERDATAPENYELESAIAN KASUS PERDATA

LITIGASI LITIGASI GUGATAN KE PENGADILAN NEGERIGUGATAN KE PENGADILAN NEGERI PEMBUKTIAN OLEH PENGGUGATPEMBUKTIAN OLEH PENGGUGAT BUKTI: SAKSI, DOKUMEN, AHLI, DLLBUKTI: SAKSI, DOKUMEN, AHLI, DLL HAKIM MENGUPAYAKAN DAMAI DULU, HAKIM MENGUPAYAKAN DAMAI DULU,

KEMUDIAN KEMUDIAN ““RIGHT-BASEDRIGHT-BASED””TINGKAT KEPASTIAN: PREPONDERANCE OF TINGKAT KEPASTIAN: PREPONDERANCE OF

EVIDENCEEVIDENCE NON LITIGASINON LITIGASI

DAMAI DI LUAR PENGADILAN (ALTERNATIVE DAMAI DI LUAR PENGADILAN (ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION)DISPUTE RESOLUTION)

““INTEREST BASEDINTEREST BASED”” (WIN-WIN SOLUTION) (WIN-WIN SOLUTION)

Page 136: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PENYELESAIAN KASUS PIDANAPENYELESAIAN KASUS PIDANA

HANYA LITIGASIHANYA LITIGASI ““PENUNTUTPENUNTUT”” MELAPORKAN / MENGADUKAN MELAPORKAN / MENGADUKAN

KEPADA PENYIDIK (POLISI)KEPADA PENYIDIK (POLISI) PEMERIKSAAN PENYIDIK: PEMERIKSAAN PENYIDIK:

SAKSI, DOKUMEN, AHLI, TERSANGKASAKSI, DOKUMEN, AHLI, TERSANGKA PENAHANAN ?PENAHANAN ?

BERKAS KE JAKSA PENUNTUT UMUMBERKAS KE JAKSA PENUNTUT UMUM PEMERIKSAAN ?PEMERIKSAAN ?

PENGADILANPENGADILAN TINGKAT KEPASTIAN: BEYOND REASONABLE TINGKAT KEPASTIAN: BEYOND REASONABLE

DOUBTDOUBT

Page 137: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

CEDERA DAN MATICEDERA DAN MATI

Rata-rata 8,9% pasien yg dirawat inap Rata-rata 8,9% pasien yg dirawat inap memperoleh cedera/mati akibat KTDmemperoleh cedera/mati akibat KTD

Dari seluruh pasien cedera akibat KTD, Dari seluruh pasien cedera akibat KTD, sebanyak 13,6% meninggal. sebanyak 13,6% meninggal. (Ekstrapolasi: kematian mendekati (Ekstrapolasi: kematian mendekati 100.000 pasien/ tahun di USA)100.000 pasien/ tahun di USA)

Hanya 9 dari 1000 dokter yg lalai Hanya 9 dari 1000 dokter yg lalai dituntut, tetapi 13 dari 10.000 dokter yg dituntut, tetapi 13 dari 10.000 dokter yg tidak lalai juga dituntuttidak lalai juga dituntut

Hanya 20% kasus tuntutan kelalaian Hanya 20% kasus tuntutan kelalaian dapat dibuktikan oleh penuntutdapat dibuktikan oleh penuntut

Page 138: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PEMBUKTIAN PEMBUKTIAN MALPRAKTIK MEDISMALPRAKTIK MEDIS

HARUS MENGGUNAKAN ALAT BUKTI YG HARUS MENGGUNAKAN ALAT BUKTI YG SAHSAH

Page 139: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PEMBUKTIAN PERILAKU PEMBUKTIAN PERILAKU SALAH (Misconduct)SALAH (Misconduct)

MEMBUKTIKAN PERILAKU SALAH YG MEMBUKTIKAN PERILAKU SALAH YG MELANGGAR HUKUMMELANGGAR HUKUMPIDANA ATAUPUN PERDATAPIDANA ATAUPUN PERDATAMIS. MEMBOHONG, MENGGELAPKAN, MIS. MEMBOHONG, MENGGELAPKAN,

KETERANGAN PALSU, PELECEHAN, KETERANGAN PALSU, PELECEHAN, DOUBLE BILLING, PENCEMARAN NAMA DOUBLE BILLING, PENCEMARAN NAMA BAIK, DLLBAIK, DLL

TIDAK SELALU MUDAH, TERUTAMA TIDAK SELALU MUDAH, TERUTAMA APABILA DI BIDANG APABILA DI BIDANG ““KLINISKLINIS””

Page 140: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PEMBUKTIAN P.M.H.PEMBUKTIAN P.M.H.

CUKUP MEMBUKTIKAN ADANYA P.M.H., CUKUP MEMBUKTIKAN ADANYA P.M.H., TANPA HARUS ADA MEMBUKTIKAN KE-TANPA HARUS ADA MEMBUKTIKAN KE-4 UNSUR KELALAIAN (KERUGIAN DLL)4 UNSUR KELALAIAN (KERUGIAN DLL)MELAKUKAN TINDAKAN TANPA MELAKUKAN TINDAKAN TANPA INFORMED INFORMED

CONSENTCONSENTSALAH ORANG / SALAH KANAN-KIRI / SALAH ORANG / SALAH KANAN-KIRI /

SALAH ORGANSALAH ORGANPRODUCT LIABILITYPRODUCT LIABILITY

Page 141: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PEMBUKTIAN PELANGGARAN JANJIPEMBUKTIAN PELANGGARAN JANJI

BUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH BUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI PERJANJIAN YANG TERJADI PERJANJIAN YANG DILANGGAR ATAU TIDAK DILANGGAR ATAU TIDAK TERPENUHITERPENUHI

DAPAT BERUPA DAPAT BERUPA ““JANJI UPAYA JANJI UPAYA TERTENTUTERTENTU”” ATAUPUN ATAUPUN ““JANJI HASILJANJI HASIL””

PERJANJIAN MUDAH DIBUKTIKAN PERJANJIAN MUDAH DIBUKTIKAN APABILA TERTULISAPABILA TERTULIS

IKLAN BUKAN TERMASUK IKLAN BUKAN TERMASUK PERJANJIAN, TETAPI BILA TELAH PERJANJIAN, TETAPI BILA TELAH MENGAKIBATKAN KEPUTUSAN YG MENGAKIBATKAN KEPUTUSAN YG ““SALAHSALAH”” DAPAT DITUNTUTKAN DAPAT DITUNTUTKAN

Page 142: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

PEMBUKTIAN KELALAIANPEMBUKTIAN KELALAIAN

BUKTIKAN ADANYA KE-4 CIRI BUKTIKAN ADANYA KE-4 CIRI KELALAIAN (Duty, Dereliction of KELALAIAN (Duty, Dereliction of duty, Damages, Direct causation)duty, Damages, Direct causation)

Bahwa betul telah terjadi pelanggaran Bahwa betul telah terjadi pelanggaran kewajiban yang mengakibatkan cederakewajiban yang mengakibatkan cedera

BUKTIKAN ADANYA BUKTIKAN ADANYA ““RES IPSA RES IPSA LOQUITURLOQUITUR”” : FAKTA SUDAH : FAKTA SUDAH MEMBUKTIKAN ADANYA KELALAIANMEMBUKTIKAN ADANYA KELALAIANMisalnya : tertinggalnya gunting atau Misalnya : tertinggalnya gunting atau

kasa di dalam luka operasikasa di dalam luka operasi

Page 143: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

CARA PEMBUKTIANCARA PEMBUKTIAN

MEMBANDINGKAN ANTARA MEMBANDINGKAN ANTARA ““APA YG APA YG DIKERJAKANDIKERJAKAN”” (DAS SEIN) DENGAN (DAS SEIN) DENGAN ““APA YG SEHARUSNYA DIKERJAKANAPA YG SEHARUSNYA DIKERJAKAN”” (DAS SOLLEN).(DAS SOLLEN).

MEMBANDINGKAN ANTARA REKAM MEMBANDINGKAN ANTARA REKAM MEDIS, DOKUMEN/CATATAN, MEDIS, DOKUMEN/CATATAN, KESAKSIAN, PETUNJUK (BARANG KESAKSIAN, PETUNJUK (BARANG BUKTI) DENGAN STANDAR / BUKTI) DENGAN STANDAR / KESAKSIAN AHLI / PEDOMANKESAKSIAN AHLI / PEDOMAN

Page 144: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

ADANYA KEWAJIBANADANYA KEWAJIBAN

ADANYA KEWAJIBAN PROFESIADANYA KEWAJIBAN PROFESIKODE ETIK, DISIPLIN PROFESI, BYLAWS KODE ETIK, DISIPLIN PROFESI, BYLAWS

DAN ATURAN SARYANKES LAINDAN ATURAN SARYANKES LAINADANYA KEWAJIBAN HUKUMADANYA KEWAJIBAN HUKUM

ADMINISTRATIF, PIDANA DAN PERDATAADMINISTRATIF, PIDANA DAN PERDATAADANYA KEWAJIBAN AKIBAT ADANYA KEWAJIBAN AKIBAT

PERJANJIAN / KONTRAK TERAPEUTIKPERJANJIAN / KONTRAK TERAPEUTIKISU: KAPAN MULAI TERJADINYA?ISU: KAPAN MULAI TERJADINYA?

Pada umumnya dokter sulit membela diri dengan cara memungkiri adanya kewajiban

Page 145: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

ADANYA PELANGGARAN ADANYA PELANGGARAN KEWAJIBANKEWAJIBAN

MEMBUKTIKAN ADANYA PELANGGARAN MEMBUKTIKAN ADANYA PELANGGARAN ATAS KEWAJIBAN-KEWAJIBAN TSBATAS KEWAJIBAN-KEWAJIBAN TSB

ISU:ISU:SERING TERDAPAT LEBIH DARI SATU SERING TERDAPAT LEBIH DARI SATU

KEWAJIBAN YG DAPAT BERTENTANGANKEWAJIBAN YG DAPAT BERTENTANGANSERING TERDAPAT LEBIH DARI SATU SERING TERDAPAT LEBIH DARI SATU

STANDAR / PEDOMAN, ATAU STANDAR / PEDOMAN, ATAU COMMON COMMON PRACTICEPRACTICE

SERING TERDAPAT SITUASI YG AKIBATKAN SERING TERDAPAT SITUASI YG AKIBATKAN PELANGGARAN YG TERPAKSA PELANGGARAN YG TERPAKSA DAPAT DIBENARKANDAPAT DIBENARKANDAPAT DIMAAFKANDAPAT DIMAAFKAN

Page 146: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

ADANYA CEDERA / ADANYA CEDERA / KERUGIANKERUGIAN

SERINGKALI SULIT MEMBUKTIKAN SERINGKALI SULIT MEMBUKTIKAN ADANYA HUBUNGAN SEBAB-ADANYA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT ANTARA PELANGGARAN AKIBAT ANTARA PELANGGARAN KEWAJIBAN DENGAN KERUGIAN / KEWAJIBAN DENGAN KERUGIAN / CEDERA / MATI.CEDERA / MATI.TIDAK DILAKUKAN AUTOPSI ATAU TIDAK DILAKUKAN AUTOPSI ATAU

PEMERIKSAAN KHUSUS UNTUK ITUPEMERIKSAAN KHUSUS UNTUK ITUKAUSA UMUMNYA MULTI-FAKTORIALKAUSA UMUMNYA MULTI-FAKTORIALADA PEMBELAAN: ADA PEMBELAAN: REMOTENESS OF REMOTENESS OF

DAMAGESDAMAGES

Page 147: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

KERUGIANKERUGIAN

Kerugian immateriel (Kerugian immateriel (general damages, general damages,

non pecuniary lossesnon pecuniary losses)) Sakit dan penderitaanSakit dan penderitaan Kehilangan kesenangan/kenikmatan Kehilangan kesenangan/kenikmatan

((amenitiesamenities)) Kecederaan fisik dan / atau psikiatrisKecederaan fisik dan / atau psikiatris

Kerugian materiel (Kerugian materiel (special damages, special damages,

pecuniary lossespecuniary losses) :) : Kerugian akibat kehilangan kesempatanKerugian akibat kehilangan kesempatan Kerugian nyata :Kerugian nyata :

Biaya yang telah dikeluarkan hingga saat Biaya yang telah dikeluarkan hingga saat penggugatanpenggugatan

Biaya yang akan dikeluarkan sesudah saat Biaya yang akan dikeluarkan sesudah saat penggugatanpenggugatan

Page 148: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

ADANYA HUBUNGAN ADANYA HUBUNGAN KAUSALKAUSAL

TIDAK BISA MENGGUNAKAN TIDAK BISA MENGGUNAKAN STRICT STRICT LIABILITYLIABILITY KARENA BUKAN PRODUK KARENA BUKAN PRODUKBUT FOR TESTBUT FOR TEST

BISA GUNAKAN TEORI RELEVAN UNTUK BISA GUNAKAN TEORI RELEVAN UNTUK MENEMUKAN KAUSA YG MENEMUKAN KAUSA YG PROXIMATE (PROXIMATE (tidak tidak perlu sebab pastiperlu sebab pasti))DIRECTNESS VS REMOTENESSDIRECTNESS VS REMOTENESSFORESEEABLE VS UNFORESEEABLEFORESEEABLE VS UNFORESEEABLE

It is an accepted principle that in most medical negligence cases, proof of causation requires the testimony of an expert witness

because the nature of the inquiry is such that jurors are not competent to draw their own conclusions from the evidence without

the aid of such expert testimony

Page 149: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

FORESEEABILITYFORESEEABILITY

Menguji apakah kejadian tersebut Menguji apakah kejadian tersebut sebagai akibat dari risiko yang sebagai akibat dari risiko yang foreseeable (dapat dibayangkan foreseeable (dapat dibayangkan sebelumnya) atau tidak.sebelumnya) atau tidak.BERDASARKAN CARA KEJADIANNYABERDASARKAN CARA KEJADIANNYA

Varian dari risiko yg Varian dari risiko yg foreseeableforeseeable dianggap dianggap foreseeableforeseeable

BERDASARKAN JENIS CEDERABERDASARKAN JENIS CEDERARemoteRemote apabila bukan dari jenis yg sama apabila bukan dari jenis yg sama

dengan yg dengan yg foreseeableforeseeableBERDASARKAN LUAS / KEPARAHAN BERDASARKAN LUAS / KEPARAHAN

CEDERACEDERAEggshell skull ruleEggshell skull rule

Page 150: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

WMA:WMA:

““An injury occurring in the course of An injury occurring in the course of medical treatment which could not medical treatment which could not be foreseen and was not the result of be foreseen and was not the result of the lack of skill or knowledge on the the lack of skill or knowledge on the part of the treating physician is part of the treating physician is untoward result, for which the untoward result, for which the physician should not bear any physician should not bear any liabilityliability””

Page 151: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

KELALAIAN MEDIS = PIDANA ?KELALAIAN MEDIS = PIDANA ?Pasal 359-360 KUHPPasal 359-360 KUHP

HANYA YG CULPA LATA:HANYA YG CULPA LATA:KELALAIAN:KELALAIAN:

Harus ada KEWAJIBAN YG DILANGGARHarus ada KEWAJIBAN YG DILANGGARHarus ada DAMAGE (cedera / kerugian) Harus ada DAMAGE (cedera / kerugian)

yang DISEBABKAN oleh pelanggaran tsbyang DISEBABKAN oleh pelanggaran tsbDAMAGE tersebut FORESEEABLEDAMAGE tersebut FORESEEABLEAKIBAT KETIDAKHATIHATIAN YG NYATA AKIBAT KETIDAKHATIHATIAN YG NYATA

(Tidak terdapat faktor pemaaf atau (Tidak terdapat faktor pemaaf atau faktor pembenar)faktor pembenar)

VAN HAMEL

Di banyak negara terdapat kewajiban direview Medical Panel dulu

Page 152: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

AJR 2002; 179: 331-335AJR 2002; 179: 331-335

Responsible physician have nothing to fear Responsible physician have nothing to fear from the criminal law … for a physician will from the criminal law … for a physician will not be held criminally liable for the death of not be held criminally liable for the death of a patient if that death is the result of a a patient if that death is the result of a good-faith error of judgment or an good-faith error of judgment or an inadvertent mistake (adverse events = KTD)inadvertent mistake (adverse events = KTD)

When physicians When physicians intentionally or intentionally or recklessly disregard their patientsrecklessly disregard their patients’’ safetysafety, they properly face criminal , they properly face criminal prosecutionprosecution

Eisenberg RL, Berlin L, 2002

Page 153: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Duty of careDuty of care

Adalah kewajiban seseorang dokter untuk Adalah kewajiban seseorang dokter untuk memastikan perawatan sebaik-baiknya memastikan perawatan sebaik-baiknya dan tidak memperburuk pasien dan tidak memperburuk pasien (beneficence and non-maleficence)(beneficence and non-maleficence)Moral duty of care and Legal duty of careMoral duty of care and Legal duty of careThe duty of care involves applying skill, The duty of care involves applying skill,

knowledge, diligence and caution when caring knowledge, diligence and caution when caring for patients.for patients.

Muncul sebagai akibat dari hubungan Muncul sebagai akibat dari hubungan dokter - pasiendokter - pasien

Isu utama: Kapan mulai terjadi hubungan Isu utama: Kapan mulai terjadi hubungan dokter – pasien?dokter – pasien?

Page 154: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Duty of careDuty of care

Asuhan klinis sesuai dengan standar Asuhan klinis sesuai dengan standar profesi (kompetensi, perilaku dan profesi (kompetensi, perilaku dan pelayanan), standar prosedur pelayanan), standar prosedur operasional, dan kebutuhan medisoperasional, dan kebutuhan medis

Informasi yang adekuat (relevan dan Informasi yang adekuat (relevan dan mencukupi)mencukupi)

Memenuhi kewajiban dokter dan hak Memenuhi kewajiban dokter dan hak pasien lainnya (pasal 51-54 UU pasien lainnya (pasal 51-54 UU 29/2004)29/2004)

Page 155: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Standard of careStandard of care

TThe test for determining the standard of he test for determining the standard of care in cases incare in cases in which a medical which a medical practitioner is alleged to have been practitioner is alleged to have been negligent in providingnegligent in providing treatment to a treatment to a patient should be:patient should be:A medical practitioner is not negligent A medical practitioner is not negligent

if the treatment provided wasif the treatment provided was in in accordance with an opinion widely held accordance with an opinion widely held by a significant number ofby a significant number of respected respected practitioners in the field, unless the practitioners in the field, unless the court considers that thecourt considers that the opinion was opinion was irrational.irrational.

Untuk menguji standard of care pada kasus dugaan kelalaian medik:

“Seorang dokter tidak dianggap melakukan kelalaian apabila tata-laksana yang dilakukannya adalah sesuai dengan pada umumnya pendapat yang diberikan oleh sejumlah dokter dengan tingkat dan bidang keahlian yang sama, kecuali pengadilan menimbang bahwa pendapat tersebut tidak rasional”

Page 156: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Standard of CareStandard of Care

The standard of care is primarily determined The standard of care is primarily determined by the general practice of the profession. The by the general practice of the profession. The practitioner does not need to live up to the practitioner does not need to live up to the highest standards but rather the reasonable, highest standards but rather the reasonable, accepted standards set for the profession.accepted standards set for the profession.

Patients also have the right to expect a Patients also have the right to expect a reasonable standard of care from healthcare reasonable standard of care from healthcare students who treat them. Therefore, students students who treat them. Therefore, students should be under supervision at all times. should be under supervision at all times.

Standard of care utamanya ditentukan oleh praktek yang umum dilakukan oleh profesi. Seseorang Profesional tidak harus mencapai standard yang tertinggi, melainkan cukup yang rata-rata, yg dapat diterima oleh profesi.

Pasien juga memiliki hak untuk mengharapkan asuhan medis yang sesuai dengan standar asuhan rata-rata dari dokter muda (mahasiswa kedokteran). Oleh karena itu mereka harus selalu dibawah supervisi

Page 157: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

ReasonablenessReasonableness

In cases involving an allegation of negligence In cases involving an allegation of negligence on the part of a personon the part of a person holding himself or holding himself or herself out as possessing a particular skill, herself out as possessing a particular skill, the standardthe standard of reasonable care should of reasonable care should be determined by reference to:be determined by reference to:

(a) What could reasonably be expected of a (a) What could reasonably be expected of a person professing that skill.person professing that skill.

(b) The relevant circumstances at the date (b) The relevant circumstances at the date of the alleged negligence andof the alleged negligence and not a later not a later date.date.

a. Apa yang layak dapat diharapkan dari seseorang dengan profesi keahlian tersebut

b. Kondisi yang relevan pada saat peristiwa kelalaian tersebut, bukan saat sesudah itu

Page 158: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

ForeseeabilityForeseeability

Foreseeability is a precondition ofForeseeability is a precondition of a a finding of negligence: a person cannot finding of negligence: a person cannot be liable for failing to take precautionsbe liable for failing to take precautions against an unforeseeable risk. against an unforeseeable risk.

But the fact that a person ought to have But the fact that a person ought to have foreseenforeseen a risk does not, by itself, justify a risk does not, by itself, justify a conclusion that the person was a conclusion that the person was negligent innegligent in failing to take precautions failing to take precautions against it.against it.

Foreseeability (dapat terbayangkan sebelumnya) adalah pra-kondisi adanya kelalaian: seseorang tak bertanggungjawab atas kegagalannya melakukan tindakan pencegahan terhadap suatu risiko yang tak terbayangkan sebelumnya.

Tapi fakta bahwa seseorang seharusnya sudah dapat membayangkan suatu risiko, TAK BERARTI dapat disimpulkan bahwa orang tersebut telah lalai dalam melakukan tindakan pencegahan terhadap risiko tersebut

Page 159: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Apabila suatu risiko telah diputuskan Apabila suatu risiko telah diputuskan sebagai sebagai foreseeableforeseeable, maka diberlakukanlah , maka diberlakukanlah negligence calculusnegligence calculus, yang terdiri dari:, yang terdiri dari:

(a) the probability that the harm would (a) the probability that the harm would occur if care was not taken;occur if care was not taken;

(b) the likely seriousness of that harm;(b) the likely seriousness of that harm;

(c) the burden of taking precautions to (c) the burden of taking precautions to avoid the harm; andavoid the harm; and

(d) the social utility of the risk-creating (d) the social utility of the risk-creating activity.activity.

The statement that a risk is ‘reasonably The statement that a risk is ‘reasonably foreseeable’ is often used toforeseeable’ is often used to convey the convey the idea that the risk is not so improbable that idea that the risk is not so improbable that the reasonable personthe reasonable person would ignore itwould ignore it

a. Probabilitas bhw bahaya tsb akan terjadi bila tindakan tak dilakukan

b. Kemungkinan keparahan bahaya tsb

c. Beban melakukan pencegahan bahaya

d. Manfaat perbuatan yg berrisiko tsb

Suatu risiko harus secara layak dapat dibayangkan sebelumnya (reasonably foreseeable) dalam arti bahwa risiko tsb tidak sedemikian “tidak mungkin” sehingga rata-rata orang tidak akan mengabaikannya

Page 160: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

CalculusCalculus

Apakah risiko yang sangat kecil Apakah risiko yang sangat kecil probabilitasnya harus tetap probabilitasnya harus tetap diperhitungkan?diperhitungkan?

Apakah risiko yang ringan juga harus Apakah risiko yang ringan juga harus tetap diperhitungkan?tetap diperhitungkan?

Apakah tindakan pencegahan yang Apakah tindakan pencegahan yang berlebihan harus tetap diperhitungkan?berlebihan harus tetap diperhitungkan?

Apakah tindakan yang jauh bermanfaat Apakah tindakan yang jauh bermanfaat daripada mudharatnya harus dihalangi?daripada mudharatnya harus dihalangi?

Page 161: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

DamagesDamages

Kerugian immateriel (Kerugian immateriel (general general damagesdamages):):Banyak negara memberikan limitasi Banyak negara memberikan limitasi

jumlahnya (jumlahnya (capcap))Kerugian materiel, baik yg sudah Kerugian materiel, baik yg sudah

terjadi ataupun yang terjadi ataupun yang diperhitungkan akan terjadidiperhitungkan akan terjadi

Page 162: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

CausalityCausality

Dalam perkara hukum kelalaian Dalam perkara hukum kelalaian medik, harus dibuktikan adanya medik, harus dibuktikan adanya cedera atau kerugian atau kematian cedera atau kerugian atau kematian yang disebabkanyang disebabkan oleh pelanggaran oleh pelanggaran kewajiban profesi tersebut;kewajiban profesi tersebut;

Pengujian yang paling umum Pengujian yang paling umum dilakukan adalah dengan uji : “cedera dilakukan adalah dengan uji : “cedera tidak terjadi jika tidak terjadi tidak terjadi jika tidak terjadi kelalaian tersebut”kelalaian tersebut” (but for test) (but for test)

Page 163: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Legal causation or Legal causation or Remoteness of the damageRemoteness of the damage

A A person cannot be liable for damages for person cannot be liable for damages for failure to take care to preventfailure to take care to prevent personal personal injury or death unless negligent conduct on injury or death unless negligent conduct on his or her part (whetherhis or her part (whether act or omission) act or omission) caused the harm, and unless that harm was caused the harm, and unless that harm was not too ‘remote’not too ‘remote’ from the negligent from the negligent conduct.conduct.

Seseorang tidak bertanggungjawab atas kerugian / Seseorang tidak bertanggungjawab atas kerugian / cedera akibat “cedera akibat “tidaktidak melakukan pencegahan”, kecuali melakukan pencegahan”, kecuali “kelalaian” tersebutlah penyebab cedera tsb dan kecuali “kelalaian” tersebutlah penyebab cedera tsb dan kecuali apabila cedera tsb tidak terlalu jauh dari kelalaian tsbapabila cedera tsb tidak terlalu jauh dari kelalaian tsb

Page 164: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Contributory Negligence, Contributory Negligence, Assumption of Risk and Assumption of Risk and

Duties of ProtectionDuties of Protection

Adanya salah satu dari ketiga Adanya salah satu dari ketiga kemungkinan di atas, oleh pihak kemungkinan di atas, oleh pihak penggugat ataupun oleh pihak penggugat ataupun oleh pihak ketiga, dapat menurunkan ketiga, dapat menurunkan “jumlah ganti rugi” yang harus “jumlah ganti rugi” yang harus dibayar oleh pihak tergugatdibayar oleh pihak tergugat

Page 165: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Evidentiary GapEvidentiary Gap

Bila suatu cedera / kerugian Bila suatu cedera / kerugian terjadi mengikuti dua atau lebih terjadi mengikuti dua atau lebih perbuatan yang masing-masing perbuatan yang masing-masing memiliki peluang sebagai memiliki peluang sebagai penyebab yang tak dapat penyebab yang tak dapat ditentukan salah satunya, maka ditentukan salah satunya, maka keduanya dianggap bersama-keduanya dianggap bersama-sama menjadi penyebabnya.sama menjadi penyebabnya.

Page 166: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Proportionate LiabilityProportionate Liability

Apabila suatu cedera atau Apabila suatu cedera atau kerugian diakibatkan oleh kerugian diakibatkan oleh perbuatan kelalaian yang perbuatan kelalaian yang dilakukan oleh lebih dari satu dilakukan oleh lebih dari satu orang, maka tanggungjawab orang, maka tanggungjawab masing-masing dibagi secara masing-masing dibagi secara proporsional sesuai dengan proporsional sesuai dengan kontribusi tanggungjawabnyakontribusi tanggungjawabnya

Terdapat pendapat lain: tanggungTerdapat pendapat lain: tanggung renteng lebih tepatrenteng lebih tepat

Page 167: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

The The BolamBolam principle principle

Can be formulated:Can be formulated:That a health professional is not That a health professional is not

negligent if he or she acts in negligent if he or she acts in accordance with a practice accordance with a practice accepted at the time as proper accepted at the time as proper by by a responsible body of a responsible body of medical opinionmedical opinion, even though , even though some other practitioners adopt some other practitioners adopt a different practice. a different practice.

Bahwa tenaga kesehatan dianggap TIDAK LALAI apabila dia bertindak sesuai dengan praktik yang diterima, pada saat yang sesuai, berdasarkan pendapat dari sebuah badan kedokteran yang bertanggungjawab (untuk itu), meskipun terdapat praktisi lain melakukan praktik yang berbeda.

Page 168: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

KESIMPULANKESIMPULAN

Dugaan Malpraktik Medis memang Dugaan Malpraktik Medis memang mudah muncul akibat ketidaktahuan mudah muncul akibat ketidaktahuan masyarakat tentang ilmu kedokteranmasyarakat tentang ilmu kedokteran

Penuntutan oleh masyarakat adalah Penuntutan oleh masyarakat adalah hak mereka, sedangkan hak dokter hak mereka, sedangkan hak dokter adalah pembelaan dan proses hukumadalah pembelaan dan proses hukum

Pembuktian malpraktik medis Pembuktian malpraktik medis memang sulitmemang sulit

Page 169: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

CONTOH KASUSCONTOH KASUSSEBAGAI BAHAN PEMAHAMANSEBAGAI BAHAN PEMAHAMAN

Page 170: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Kelalaian sistemKelalaian sistem

Seorang anak perempuan menunggu Seorang anak perempuan menunggu untuk di CT-Scan karena kecelakaan.untuk di CT-Scan karena kecelakaan. Dia dipanggil masuk ke OK dan Dia dipanggil masuk ke OK dan kemudian di operasi pengangkatan usus kemudian di operasi pengangkatan usus buntubuntu. . Ternyata keliru, seharusnya anak Ternyata keliru, seharusnya anak laki-laki lain yang akan dioperasi.laki-laki lain yang akan dioperasi.

Seorang pasien akan dioperasi telinga Seorang pasien akan dioperasi telinga kiri, disiapkan oleh perawat kiri, disiapkan oleh perawat kepercayaan, dokter tinggal operasi. kepercayaan, dokter tinggal operasi. Ternyata yg dioperasi telinga kananTernyata yg dioperasi telinga kanan

wrong person and wrong site surgery

Page 171: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Kelalaian manajemenKelalaian manajemen

Dua orang pasien meninggal ketika Dua orang pasien meninggal ketika dioperasi di RS pada dua hari yang dioperasi di RS pada dua hari yang berbeda, menggunakan mesin berbeda, menggunakan mesin anestesi yg berbeda.anestesi yg berbeda.

Ternyata gas NTernyata gas N22O tertukar dengan O tertukar dengan gas COgas CO22

RS tidak pernah menggunakan gas RS tidak pernah menggunakan gas COCO22

Dokter bukan yg bertanggungjawab atas pengadaan gas medik, melainkan manajemen rumah sakit

Page 172: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Malpraktik tenaga medisMalpraktik tenaga medis

Seorang perempuan Seorang perempuan menjalanimenjalani operasi pengangkatan tumor rongga operasi pengangkatan tumor rongga hidung-mulut yg sangat invasif.hidung-mulut yg sangat invasif.

Jaringan diperiksa histopatologi, Jaringan diperiksa histopatologi, dinyatakan tidak ganas.dinyatakan tidak ganas.

Ternyata beberapa bulan kemudian Ternyata beberapa bulan kemudian terbukti ganasterbukti ganas

Preparat histopatologi dibaca ahli-Preparat histopatologi dibaca ahli-ahli lain di kota lain: terdapat tanda ahli lain di kota lain: terdapat tanda ganasganas

Kelalaian ataukah Ketidak-kompetensian ?

Page 173: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Risiko Tindakan / PenyakitRisiko Tindakan / Penyakit

Seorang ibu menderita Ca mamma Seorang ibu menderita Ca mamma dioperasi pengangkatan jaringan dioperasi pengangkatan jaringan tumor untuk “de-bulking”, dan tumor untuk “de-bulking”, dan radioterapi.radioterapi.

Kemudian terjadi pembengkakan Kemudian terjadi pembengkakan lenganlengan

Pembengkakan akibat sumbatan saluran getah bening di ketiak: apakah oleh massa kanker,

operasi ataukah radioterapi ?

Page 174: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Risiko yg unforeseeableRisiko yg unforeseeable

Seorang perempuan disiapkan untuk Seorang perempuan disiapkan untuk di SC atas indikasi KPD.di SC atas indikasi KPD.

Saat operator sedang cuci tangan, Saat operator sedang cuci tangan, SpAn memberikan anestesi (umum), SpAn memberikan anestesi (umum), terjadi apnoe dan bradikardi. Upaya terjadi apnoe dan bradikardi. Upaya resusitasi dilakukan tetapi tidak resusitasi dilakukan tetapi tidak berhasil.berhasil.

D: anafilaktik thd obat anestesiD: anafilaktik thd obat anestesiUnforeseeable risk ???

Page 175: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

FraudFraud

Seorang laki-laki datang dengan Seorang laki-laki datang dengan keluhan pilek dan sengau. Foto keluhan pilek dan sengau. Foto rontgen menunjukkan rontgen menunjukkan ““perselubunganperselubungan””

Direncanakan besok pagi CT-Scan dan Direncanakan besok pagi CT-Scan dan siangnya dioperasi sinusnya.siangnya dioperasi sinusnya.

Hasil CT-Scan tidak ada kelainan, Hasil CT-Scan tidak ada kelainan, tetapi operasi tetap berjalantetapi operasi tetap berjalan

Professional misconduct

Page 176: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

Tak menolong keadaan Tak menolong keadaan gawatgawat

Seorang ibu datang dengan Seorang ibu datang dengan perdarahan per-vaginam post-perdarahan per-vaginam post-partum (HPP), ditangani dokter UGD. partum (HPP), ditangani dokter UGD.

Dikonsulkan ke SpOG yg sedang Dikonsulkan ke SpOG yg sedang melakukan kuretase, tetapi ia tidak melakukan kuretase, tetapi ia tidak mau dengan alasan “akan ke RS lain mau dengan alasan “akan ke RS lain karena sudah waktunya dan sudah karena sudah waktunya dan sudah ditelpon”ditelpon”

Professional misconduct

Page 177: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

CONTOH KELALAIAN LAINCONTOH KELALAIAN LAINBERMASALAH BILA TERJADI CEDERABERMASALAH BILA TERJADI CEDERA

KETERLAMBATAN HADIR PADA SAAT KETERLAMBATAN HADIR PADA SAAT DIBUTUHKAN PD KEDARURATANDIBUTUHKAN PD KEDARURATAN

KEGAGALAN MEMONITOR KONDISI KEGAGALAN MEMONITOR KONDISI PASIEN ATAU FOLLOW-UP HASIL PASIEN ATAU FOLLOW-UP HASIL PEMERIKSAANPEMERIKSAAN

KETERLAMBATAN DIAGNOSIS / TERAPIKETERLAMBATAN DIAGNOSIS / TERAPI KEGAGALAN MENGINGATKAN / KEGAGALAN MENGINGATKAN /

MENGANJURKANMENGANJURKAN KEGAGALAN MEMENUHI PROSEDUR KEGAGALAN MEMENUHI PROSEDUR

(error of planning dan error of (error of planning dan error of execution)execution)

Page 178: Bs Pembuktian Dan Malpraktik 2009 Rev 2010

CONTOH KETIDAK-KOMPETENSIANCONTOH KETIDAK-KOMPETENSIANDAPAT DIANGGAP PMH ATAUPUN KELALAIANDAPAT DIANGGAP PMH ATAUPUN KELALAIAN

Tidak memiliki sertifikat kompetensiTidak memiliki sertifikat kompetensiBerpraktik bukan pada bidang Berpraktik bukan pada bidang

kompetensinyakompetensinyaMelakukan tindakan yg bukan Melakukan tindakan yg bukan

kompetensinyakompetensinyaMendelegasikan tindakan kepada Mendelegasikan tindakan kepada

orang yang tidak kompetenorang yang tidak kompeten

Tanpa alasan pembenar atau alasan pemaaf