Brownies Kukus Special Sang Kekasih (Autosaved)

3
BROWNIES KUKUS SPECIAL SANG KEKASIH Genap setahun usia pernikahan kami saat ini, selain sebagai ibu rumah tangga saya juga memiliki kesibukan bekerja di luar rumah. Tapi meskipun demikian, tugas di rumah tetap berjalan dengan baik mulai dari memasak, mencuci, sampai beres-beres rumah saya lakukan sendiri dan tentunya ibu mertua juga selalu membantu apalagi dalam urusan masak-memasak. Kebetulan setelah menikah kami tinggal bersama dengan kedua orang tua suami saya. Banyak sekali pengalaman yang saya peroleh setelah menikah terutama dalam hal dapur, akan tetapi ada satu hal belum pernah saya lakukan dan sudah lama sekali saya ingin lakukan adalah membuat kue. Tak ada bekal pengalaman pun selama ini, namun tekad untuk belajar baking tetap ada. Keinginan dan harapan saya ini pun akhirnya segera saya wujudkan. Menjelang hari ulang tahun suami, saya berencana untuk membuatkan surprise kado kue ulang tahun special buatan saya sendiri. Di sela-sela kesibukan bekerja saya pun menyempatkan diri untuk browsing internet mencari resep-resep kue ulang tahun, gabung FB dan Twitter yang menyajikan tentang resep baking, dan tentunya tak lupa saya bertanya kepada salah satu teman kerja yang kebetulan punya bakat membuat macam-macam kue. Berbagai referensi saya baca, pahami dan tanyakan mengenai cara pembuatan kue ulang tahun yang identik sekali dengan hiasan warna-warni dan dekorasi yang sangat menarik. Semakin banyak referensi yang saya baca membuat saya bingung, banyak bahan kue yang belum saya ketahui dan keterampilan menghias kue pun juga belum ada, belum lagi proses pembuatannya bagi saya yang masih pemula ini pasti menemui banyak kesulitan. Akhirnya, saya mendapatkan masukan dari teman agar membuat Kue Brownies Kukus saja, alasannya karena saya masih pemula pembuatannya pun simple, asal bahan berkualitas dan takarannya pas dijamin si Brownies tampil tambah manis.

description

jbkjh

Transcript of Brownies Kukus Special Sang Kekasih (Autosaved)

BROWNIES KUKUS SPECIAL SANG KEKASIH

Genap setahun usia pernikahan kami saat ini, selain sebagai ibu rumah tangga saya juga memiliki kesibukan bekerja di luar rumah. Tapi meskipun demikian, tugas di rumah tetap berjalan dengan baik mulai dari memasak, mencuci, sampai beres-beres rumah saya lakukan sendiri dan tentunya ibu mertua juga selalu membantu apalagi dalam urusan masak-memasak. Kebetulan setelah menikah kami tinggal bersama dengan kedua orang tua suami saya. Banyak sekali pengalaman yang saya peroleh setelah menikah terutama dalam hal dapur, akan tetapi ada satu hal belum pernah saya lakukan dan sudah lama sekali saya ingin lakukan adalah membuat kue. Tak ada bekal pengalaman pun selama ini, namun tekad untuk belajar baking tetap ada.

Keinginan dan harapan saya ini pun akhirnya segera saya wujudkan. Menjelang hari ulang tahun suami, saya berencana untuk membuatkan surprise kado kue ulang tahun special buatan saya sendiri. Di sela-sela kesibukan bekerja saya pun menyempatkan diri untuk browsing internet mencari resep-resep kue ulang tahun, gabung FB dan Twitter yang menyajikan tentang resep baking, dan tentunya tak lupa saya bertanya kepada salah satu teman kerja yang kebetulan punya bakat membuat macam-macam kue. Berbagai referensi saya baca, pahami dan tanyakan mengenai cara pembuatan kue ulang tahun yang identik sekali dengan hiasan warna-warni dan dekorasi yang sangat menarik. Semakin banyak referensi yang saya baca membuat saya bingung, banyak bahan kue yang belum saya ketahui dan keterampilan menghias kue pun juga belum ada, belum lagi proses pembuatannya bagi saya yang masih pemula ini pasti menemui banyak kesulitan. Akhirnya, saya mendapatkan masukan dari teman agar membuat Kue Brownies Kukus saja, alasannya karena saya masih pemula pembuatannya pun simple, asal bahan berkualitas dan takarannya pas dijamin si Brownies tampil tambah manis.

Akhirnya, dengan berbagai pertimbangan saya putuskan untuk membuat Brownies Kukus Special sebagai kado ulang tahun suamiku. Apapun kuenya, saya yakin sekali suamiku pasti sangat senang, karena dari dulu dia sangat menginginkan saya bisa membuat kue sendiri dan memang brownies termasuk dalam kategori kue favoritnya. Dengan penuh semangat, saya pun membeli bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat kue hitam manis ini. Tepat saat suami sedang istirahat malam, saya pun melancarkan aksi untuk membuat kue ini. Semua bahan dan peralatan kue siap, sudah saya cek satu persatu tak boleh ada satu pun bahan yang terlewatkan, maklum masih pemula rasa khawatir gagal itu pasti ada. Saya pun mulai membuat adonan kue sesuai resep dan tak lupa menghidupkan kompor untuk memanasi panci kukus adonan brownies nanti. Setelah adonan jadi, saya pun langsung memasukkan adonan pada loyang yang sudah disiapkan kemudian memasukkannya pada panci pengukusan. Ternyata tidak sesulit seperti yang dibayangkan sebelumnya. Tinggal menunggu matang, kue pun siap tuk dihidangkan. Tetapi tidak seperti yang saya harapkan sebelumnya, baru beberapa menit kue masuk panci pengukusan tiba-tiba kompor mati, ternyata gas dalam tabung habis. Baru pertama buat kue ada saja kendala yang ditemui, padahal saya tidak memiliki persediaan tabung gas lagi. Tanpa pikir panjang, saya pun langsung mengambil kayu bakar, kebetulan di rumah memang

masih tersedia tungku dapur yang biasanya dipakai ibu mertua untuk memasak makanan tradisonal. Saya tidak begitu ahli kalau soal tungku ini, sehari-hari selalu memakai kompor gas bahkan seringkali suami membantu saya apabila terpaksa harus pakai tungku dapur. Tapi kali ini, kedaan sangat mendesak. Saya pun sesegera mungkin harus bisa menyalakan tungku ini sendiri, karena kalau terlalu lama dibiarkan khawatir hasil kue tidak sempurna. Dengan penuh semangat dan tekad yang kuat akhirnya tungku pun menyala dengan baik dan langsung dengan sigap saya letakkan panci kukusannya agar si hitam manis ini cepat matang.

Saya terus menjaga api tungku tetap menyala dengan sempurna agar hasil kuenya juga bagus jadi harus telaten kalau memasak dengan tungku. Sekitar emput puluh menit kemudian saya pun mengecek kematangan kue ternyata sudah tidak lengket lagi tandanya kue sudah matang. Hasilnya lumayan cantik, tampilan brownies sempurna tidak kalah seperti kue yang dijual di toko kue. Semoga rasanya juga sempurna seperti yang saya harapkan. Sengaja kue tetap saya simpan di lemari es sampai menunggu esok tiba sebagai surprise suami tercinta.

Pagi pun tiba, saya sengaja membangunkan suami lebih awal kemudian memberikan ucapan selamat ulang tahun pada suami. Waktu yang ditunggu pun tiba, kado special siap diberikan dan dinikmati. Kue Brownies Kukus special ini saya persembahkan sebagai kado yang pertama dan paling berkesan. Hati saya pun berdebar, khawatir rasa browniesnya tidak seperti harapan karena melalui proses pengukusan yang kurang sempurna. Saat suami merasakan kue tersebut, dia mengatakan kalau saya memang istri yang pintar, bukan hanya memasak, membuat kue pun bisa. Saya tidak percaya dengan ucapan suami, akhirnya saya ikut mencicipi brownies tersebut. Rasanya pas di lidah, teksturnya lembut pokoknya tidak kalah seperti yang dijual di toko. Usaha dengan tekad yang kuat ternyata membuahkan hasil yang baik. Sejak dari kejadian itu, akhirnya suami senang sekali kalau saya buatkan kue dan saya pun memiliki hobi baru yaitu membuat kue. Meskipun belum begitu banyak pengalaman, tapi kalau mau belajar kita pasti bisa.