Brosur KC 2009
-
Upload
kesemat-undip -
Category
Documents
-
view
215 -
download
2
description
Transcript of Brosur KC 2009
Aku, Aku, Aku, Aku, MangroveMangroveMangroveMangrove dan Komunitaskudan Komunitaskudan Komunitaskudan Komunitasku
KeSEMaTCOMPETITION 2009:
LOMBA PENULISAN ARTIKEL MANGROVE TINGKAT SMA
DAN SMK SE-INDONESIA
TEMA
Aku, Mangrove dan Komunitasku
LATAR BELAKANG
Mangrove merupakan tumbuhan pesisir yang memiliki peranan
sangat penting bagi ekosistem pesisir. Beberapa fungsi mangrove
yang penting antara lain adalah sebagai tempat berpijah, beranak
pinak dan pembesaran anak bagi fauna pesisir, pencegah abrasi,
penjebak polutan, pereduksi gelombang tsunami, ekowisata,
pencegah intrusi air laut, pengendali banjir, dan lain-lain.
Selain itu, bersama dengan ekosistem pesisir lainnya, yaitu padang
lamun dan terumbu karang, mangrove memegang peranannya yang
sangat vital, sebagai penyerap karbon, sehubungan dengan
fungsinya dalam perubahan iklim, yaitu mencegah pemanasan
global.
Manfaat mangrove yang begitu besar, telah berperan serta dalam
menunjang kehidupan manusia dan lingkungannya. Namun
demikian, manfaat yang sedemikian besar tersebut, seringkali
terlupakan, bahkan menjadi terancam karena pemanfaatan
mangrove yang tidak ramah lingkungan.
Penebangan mangrove, pembangunan pertambakan, pendirian
perusahaan komersil, reklamasi lahan, pengurukan laut, dan usaha
destruktif lainnya untuk merubah habitat mangrove menjadi
sebuah lahan komersil telah mengancam kelestariannya di masa
mendatang. Kerusakan mangrove telah terjadi di sebagian besar
pesisir di Indonesia bahkan dunia.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh masyarakat, swasta dan
pemerintah untuk mengembalikan fungsi ekologis mangrove
seperti sediakala. Beragam program rehabilitasi mangrove tersebut
telah dilaksanakan setiap waktu, namun demikian belum
menunjukkan hasil yang maksimal karena tingkat kerusakan
ekosistem mangrove yang cukup tinggi.
Dengan memahami kenyataan yang ada, maka diperlukan
kerjasama lintas sektoral dengan multi stake holder untuk
mengendalikan laju kerusakan ekosistem mangrove yang telah
terjadi sekarang ini. Berbagai kalangan diharapkan dapat
menyumbangkan perannya dalam turut serta menjaga dan
“Informasi bahwa karena
mangrovenya hilang, maka
desa Bedono Demak yang
warganya diungsikan
karena desanya tenggelam
oleh air laut dan hilangnya
desa Bulak Lama di Jepara
karena tertelan air laut,
yang coba kami ceritakan
kisahnya kepada mereka,
kiranya telah membuat
mereka tersadar untuk
segera bertindak cepat,
menyelamatkan desa-desa
di kecamatan Tugu agar
tidak bernasib sama.”
(KeSEMaT/2007).
Aku, Aku, Aku, Aku, MangroveMangroveMangroveMangrove dan Komunitaskudan Komunitaskudan Komunitaskudan Komunitasku
melestarikan mangrove, yang terbukti sangat bermanfaat bagi
kehidupan manusia di masa sekarang dan akan datang.
Konsep pelestarian mangrove bottom up dan bukan top down, yang
berarti inisiasi pertama dilakukan oleh masyarakat dan bukan
pemerintah, telah diujicoba oleh beberapa individu dan komunitas,
seperti organisasi mahasiswa, kelompok tani dan swasta, dan
terbukti telah mampu mengembalikan lahan mangrove kepada
kondisinya yang semula sehingga mampu berfungsi kembali dalam
menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.
Melalui KeSEMaTCOMPETITION (KC) 2009 : Lomba Penulisan
Artikel Mangrove Tingkat SMA dan SMK se-Indonesia, KeSEMaT
melalui salah satu departemennya, yaitu Departemen Perpustakaan
KeSEMaT (DEPUSMAT) mencoba untuk lebih menggali potensi
komunitas muda yang merupakan agen utama dalam perubahan.
Kaum muda Indonesia, baik sebagai individu dan komunitas yang
peduli dengan mangrove bisa jadi berjumlah ribuan. Pergerakan
kaum muda dan komunitasnya dalam rangka turut serta
melestarikan ekosistem mangrove di sekitarnya adalah salah satu
hal yang wajib dihargai dan mendapatkan perhatian yang lebih,
sehubungan dengan konsep bottom up, di atas.
Untuk itu, dalam KC 2009 ini, artikel mangrove yang diharapkan
adalah berupa pengalaman hasil kegiatan dan program mangrove
yang bersifat aplikatif dan bukan normatif. Artikel mangrove yang
dikirimkan adalah berupa laporan pandangan mata hasil kegiatan
kaum muda dan komunitasnya dalam mengadakan program
rehabilitasi mangrove di daerahnya, masing-masing.
Selanjutnya, sehubungan dengan telah dilaksanakannya beragam
program pengajaran dan penyuluhan mangrove KeSEMaT, seperti
KeSEMaT GOES TO SCHOOL (KGTS) 2009 dan Gerakan Bersih
Pantai dan Laut (GBPL) 2009 yang bekerjasama dengan Dinas
Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Semarang, kepada para murid
SMA dan SMK di Semarang dan sekitarnya, maka dengan program
ini, KeSEMaT juga ingin mengetahui seberapa jauh persepsi
siswa/siswi SMA dan SMK di Indonesia dan Semarang pada
khususnya, terhadap pengetahuan dan informasi mangrove yang
telah disebarluaskan oleh KeSEMaT.
Selain itu, KeSEMaT juga mengharapkan terjadinya sebuah
tumbuhkembang semangat konservasi mangrove terutama pada
kalangan pemuda dan pelajar, sebagai agen muda mangrove,
penerus generasi pelestari mangrove.
“Memang, untuk
menanam mangrove, tak
diperlukan batasan umur.
Setidaknya, inilah yang
dicontohkan dengan baik
oleh Pak Iwan, Pak Kyai
dan Muis. Tak pandang
usia, ketiganya dengan
asyiknya bertelanjang kaki,
berjalan dan menceburkan
kedua kakinya ke lumpur-
lumpur tambak yang kotor.
Tak hanya itu, teriknya
sang Mentari yang sedang
“getol-getolnya”
membakar tanah di
sepanjang jalan pematang,
seolah tak dirasakan oleh
telapak kaki mereka.”
(KeSEMaT/2007).
Aku, Aku, Aku, Aku, MangroveMangroveMangroveMangrove dan Komunitaskudan Komunitaskudan Komunitaskudan Komunitasku
Adapun sub tema yang dapat dipilih adalah sebagai berikut:
1. Program pengembangan penelitian mangrove dalam bidang
pelestarian untuk mempertahankan keanekaragaman jenis
mangrove.
2. Program perawatan dan pemeliharaan mangrove untuk
mendapatkan kelulushidupan mangrove yang optimal.
3. Program pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan
kegiatan pelestarian mangrove.
4. Program penanaman mangrove untuk
menumbuhkembangkan semangat konservasi mangrove.
5. Program rehabilitasi mangrove komunitas muda lainnya
yang sejalan dengan tema dan sub tema KC 2009.
PERSYARATAN
1. Peserta adalah para pelajar SMA dan SMK dari seluruh
Indonesia.
2. Peserta adalah perseorangan atau kelompok maksimal 3
orang.
3. Peserta diperkenankan untuk mengirimkan lebih dari satu
artikel mangrove.
4. Setiap karya peserta harus mendapat bimbingan oleh
minimal satu orang guru pembimbing.
5. Setiap guru pembimbing diperkenankan menjadi
pembimbing lebih dari satu kelompok peserta.
6. Pengiriman artikel mangrove dimulai pada tanggal 14
September sampai dengan 31 Oktober 2009 pukul 24.00
WIB.
7. Setiap artikel mangrove yang dikirimkan adalah dalam
bentuk PDF dan MS Word dengan attachment dan
mengikuti format pemberian nama file sebagai berikut:
“Nama lengkap peserta (perorangan atau kelompok)_Kota
asal peserta.”
Contoh:
Abdul Muis_Banjarnegara
Kelompok Melati_Bogor
8. Pengiriman artikel mangrove dikirimkan ke email
KeSEMaT, yaitu [email protected] dengan subject
“Peserta Lomba KC 2009.” Setiap artikel mangrove yang
dikirimkan, harus disertai dengan (1) Biodata Peserta dan
Pembimbing KC 2009 dan (2) Bukti Pembayaran Peserta KC
2009.
9. Format Biodata Peserta dan Pembimbing KC 2009, bisa
diunduh di Jaringan KeSEMaTONLINE
www.kesemat.undip.ac.id.
“Namun demikian, setelah
beberapa kali bertemu dan
berdiskusi dengan mereka,
kami jadi tahu bahwa
pikiran muda mereka yang
masih kreatif telah
menangkap adanya gejala
rob di sekitar sekolah
mereka. Kenyataan ini,
seolah membuat mereka
sadar bahwa sekolah
mereka telah dikelilingi
oleh pertambakan dan laut
tanpa mangrove. Tak
adanya mangrove akibat
dari reklamasi yang
kadang penempatannya
tidak sesuai, telah
menjadikan sekolah
tempat mereka menuntut
ilmu, menjadi tidak
nyaman. Bayangkan, kalau
rob datang, mereka
terpaksa belajar dengan
genangan air di bawah
kursi dan meja-meja kecil
mereka.” (KeSEMaT/2008).
Aku, Aku, Aku, Aku, MangroveMangroveMangroveMangrove dan Komunitaskudan Komunitaskudan Komunitaskudan Komunitasku
10. Biaya pendaftaran setiap peserta adalah sebesar Rp 50.000,
dan dikirimkan ke Rekening Panitia KC 2009.
A.N. : Yulia Ulfah (Bendahara KC 2009)
Nomor Rekening : 0507031976
Bank : Bank Syari’ah Mandiri UNDIP
Tembalang Semarang
11. Artikel mangrove yang dikirimkan adalah hasil karya tulis
orisinil yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya di
media manapun, belum pernah diikutsertakan dalam
perlombaan sejenis, dan/atau tidak pernah digunakan
untuk media komunikasi apapun.
12. Dengan mengikuti KC 2009, maka setiap peserta
menyetujui bahwa setiap artikel mangrove yang
dikirimkannya ke Panitia KC 2009, adalah menjadi hak
milik KeSEMaT dan akan dipergunakan sebagai media
kampanye mangrove KeSEMaT ke komunitas dunia.
13. Lomba KC 2009 ini, tertutup untuk Keluarga Besar
KeSEMaT.
PETUNJUK PENULISAN
1. Artikel mangrove ditulis dengan format sebagai berikut:
a. Pendahuluan
b. Latar Belakang
c. Pendekatan Masalah
d. Tinjauan Pustaka
e. Isi
f. Pembahasan
g. Penutup (Kesimpulan dan Rekomendasi)
h. Daftar Pustaka
i. Biodata Peserta dan Pembimbing
2. Artikel mangrove ditulis dengan Bahasa Indonesia baku
yang baik dan benar, sistematis dan terstruktur.
3. Artikel mangrove ditulis dengan huruf Times New Roman
12 di kertas A4 spasi 1,5.
HADIAH
Pemenang KC 2009 akan mendapatkan hadiah berupa uang, tropy
dan sertifikat dari KeSEMaT.
Juara Pertama Rp. 1.000.000,-
Juara Kedua Rp. 750.000,-
Juara Ketiga Rp. 500.000,-
PENGUMUMAN
Pemenang KC 2009 akan diumumkan dan dipublikasikan pada
tanggal 4 November 2009 di Jaringan KeSEMaTONLINE
www.kesemat.undip.ac.id. Penyerahan hadiah akan dilangsungkan
“Ada cerita sedih dengan
PN MECoK – PN MECoK
kami yang sebelumnya.
Dua kali memasang papan
nama di MECoK, dua kali
pula papan nama itu telah
dicuri. Setelah beberapa
bulan dipasang, dua buah
PN MECoK itu tiba-tiba
saja lenyap tanpa bekas.
Padahal, kami telah
memasangnya dengan
baik, menggunakan
semen. Mengingat
pengalaman pahit itu,
maka untuk memasang PN
MECoK kali ini, kami
berencana akan
melibatkan masyarakat
setempat yang kesadaran
akan mangrove-nya di
tahun 2009 ini, sudah
mulai tumbuh, setelah
KeSEMaT berhasil
melebatkan kembali
vegetasi mangrove di Desa
Teluk Awur Jepara, yang
dulunya gundul.”
(KeSEMaT/2009).
Aku, Aku, Aku, Aku, MangroveMangroveMangroveMangrove dan Komunitaskudan Komunitaskudan Komunitaskudan Komunitasku
di Kampus Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Diponegoro Semarang, pada tanggal 6
November 2009 pada saat peringatan puncak KeSEMaTBIRTHDAY
(KB) 2009: Peringatan Hari Ulang Tahun KeSEMaT Kedelapan. Para
Pemenang akan diundang untuk menghadiri KB 2009, ini.
KONTAK
Segala korespondensi berkenaan dengan KC 2009, bisa dilayangkan
kepada Sdr. Radich Arief Nugroho
Staf Menteri Perpustakaan KeSEMaT (MENPUSMAT)
P. (024) 70527552 M. 085641691114 F. (024) 7474698
E. [email protected] W. www.kesemat.undip.ac.id
KeSEMaT adalah Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKK) di bawah
Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang.
“Abrasi Pantai Teluk Awur
Jepara: 3 Meter Setiap
Tahun! Tentunya, kabar ini
bukanlah isapan jempol
belaka. Sebuah
penghitungan telah
dilakukan oleh para
KeSEMaTERS dengan cara
membandingkan peta
topografi tahun 1963
dengan tahun 2001.
Hasilnya, selama kurun
waktu 38 tahun itu,
didapatkan angka abrasi
sebesar 110,23 meter.
Dan, apabila angka ini
dirata-rata, maka mulai
dari tahun 1963 sampai
dengan tahun 2001, abrasi
yang telah terjadi adalah
sejauh 2,9 (3) meter per
tahun. Anda bisa
bayangkan sendiri, pesisir
pantai Teluk Awur Jepara
itu, selama ini telah terkikis
oleh abrasi selebar 3 meter
per tahun. Sungguh,
sebuah fakta yang sangat
mengerikan! Padahal, di
tempat ini, tumbuh
berbagai flora dan fauna
mangrove yang sangat
penting demi menjaga
keseimbangan ekosistem
pesisir yang masih tersisa
di sana.” (KeSEMaT/2009).