BRAND KNOWLEDGE, PERSEPSI KUALITAS,...
Transcript of BRAND KNOWLEDGE, PERSEPSI KUALITAS,...
PENGARUH BRAND KNOWLEDGE, PERSEPSI KUALITAS, DAN
INNOVATIVENESS TERHADAP MINAT BELI
(Studi Kasus pada Pengguna Smartphone Android Lenovo
di Wilayah Jakarta Selatan)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
MELISA TRIS NANDA
NIM: 1110081000023
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/2014 M
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Melisa Tris Nanda
2. Tempat, Tanggal Lahir : Pekanbaru, 05 Januari 1993
3. Alamat : Jl. Kh. Wahid Hasyim, Rt.04/05, No.94,
Cipadu, Tangerang.
4. Status : Belum menikah
5. Agama : Islam
6. Kewarganegaraan : Indonesia
7. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. SDN Ulujami 01 Pagi Tahun 1998 - 2004
3. SMPN 153 Jakarta Tahun 2004 - 2007
4. SMAN 63 Jakarta Tahun 2007 - 2010
5. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2010 – 2014
III. PENDIDIKAN Non-Formal
1. Kursus Bahasa Inggris di ETC Tahun 2004-2005
2. Kursus Bahasa Inggris di ILP Tahun 2005-2006
3. Kursus Pelajaran di Primagama Tahun 2009-2010
vii
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Yuherman
2. Ibu : Sofia Erni
3. Anak ke : 2 dari 4 Bersaudara
4. Kakak Kandung : Freska Kinta Yola
5. Adik Kandung : 1. Muhammad Ilham
2. Kyara Arsha
viii
ABSTRACT
The title of this research is “The Influence of Brand Knowledge, Perceived Quality and Innovativeness on Purchase Intention (Case Study of Smartphone Android Lenovo)”. The analysis method used multiple linear regression. Sample technique used purposive sampling to 60 respondents. The purpose of this research was to found and analyzed the influence of brand knowledge, perceived quality and innovativeness on purchase intention. The object of this research was smartphone Android Lenovo. The research showed that brand knowledge, perceived quality, and innovativeness had significant influence toward purchase intention. This showed up with adjusted ܴଶ 63,5% as for the rest were influenced by other variables which unknown was 35,1%. These variables obtained throught literature studies, study of theory, and some research’s result that had been done before. Data used in this research was primary data, provided by customer of smartphone Android Lenovo.
Keyword: Brand Knowledge, Perceived Quality, Innovativeness and Purchase Intension.
ix
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Brand Knowledge, Persepsi Kualitas, dan Innovativeness terhadap Minat Beli (Studi Kasus pada Smartphone Android Lenovo). Menggunakan metode penelitian analisa regresi linear berganda. Pengambilan sampel digunakan teknik Purposive Sampling dengan penyebaran kuesioner pada 60 responden. Tujuan penellitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh brand knowledge, persepsi kualitas dan innovativeness terhadap minat beli konsumen. Obyek dalam penelitian ini adalah smartphone android Lenovo. Dari penelitian ini diketahui bahwa variabel brand knowledge, persepsi kualitas dan innovativeness berpengaruh terhadap minat beli kosumen. Hal ini ditunjukan dengan adjusted ܴଶ 63,5%. sedangkan sisanya 35,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diketahui. Variabel-variabel tersebut diperoleh melalui studi literatur, penelaahan terhadap teori, dan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer. Data yang digunakan bersumber dari konsumen smartphone android Lenovo.
Kata Kunci: Brand Knowledge, Persepsi Kualitas, Innovativeness dan Minat Beli.
x
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, Wa shallallahu wa sallam ‘ala Nabiyyina
Muhammadin, Wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in, Amma ba’du.
Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, yang telah
memberikan nikmat, iman, sehat, serta islam. Hanya dengan segala kebesaran-
Nya, dan atas kehendakNya pula sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi
ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW yang
mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang
ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat
guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Peneliti menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa
dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materi. Oleh karena itu, peneliti
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada :
1. Kedua orang tua, ibu Sofia Erni dan bapak Yuherman yang telah
membesarkan, mendidik, membimbing, dan mendoakan serta memberikan
dukungan yang sangat besar terhadap saya dan telah berkorban dengan
segala daya dan upayanya demi memberikan pendidikan ke jenjang yang
setinggi-tingginya.
2. Kakak dan adik saya Freska Kinta Yola S.I.P, Muhammad Ilham dan
Kyara Arsha yang selalu memberi semangat.
3. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis.
xi
5. Ibu Dr. Muniaty Aisyah, MM., selaku Ketua Jurusan Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM., selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan masukan, semangat, dan bimbingan dengan kesabaran dan
penuh keikhlasan.
7. Ibu Cut Erika Ananda F, SE., MBA., selaku dosen pembimbing II juga
yang telah memberikan masukan dalam proses penyusunan skripsi saya
dengan sabar dan penuh keikhlasan.
8. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah
memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa
perkuliahan.
9. Seluruh Staf FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
10. Tante Rina yang selalu memberi dukungan serta perhatiannya.
11. Seseorang yang juga selalu menyemangati saya, Dwi Agung Muhammad
Anugrah. Atas bantuannya berupa dukungan moril, senantiasa menemani
saya, serta telah berjuang membantu dan mendukung saya.
12. Sahabat saya sejak SMA, Nadiah yang selalu menemani dan menghibur
saya serta sahabat tempat mencurahkan isi hati.
13. Sahabat saya sejak semester awal, yang membantu saya dalam masalah
perkuliahan serta mewarnai hari-hari saya selama menjalani perkuliahan di
FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Isna, Sofwa, Danil, Ravi.
14. Teman-teman satu jurusan yang juga membantu saya dalam masalah
perkuliahan : Nisa, Tiwi, Ita, Aris.
15. Seluruh responden yang telah bersedia menyediakan waktunya untuk
mengisi kuesioner dalam penelitian ini, semoga Allah SWT membalas
kebaikan mereka.
16. Pihak-pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf dan berharap
skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua. Dan saya berharap skripsi
xii
skripsi ini menjadi suatu karya yang baik serta menjadi suatu persembahan terbaik
bagi para dosen-dosen dan teman-teman yang berada di Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis.
Demikianlah kata pengantar dari saya dan sebagai suatu introspeksi diri,
saya mohon maaf atas kekurangan dan kesalahannya. Dan kekurangan hanya
terdapat pada diri saya, karena kebenaran sejati hanya milik Allah SWT saya
ucapkan terima kasih.
Jakarta, Agustus 2014
Peneliti
(Melisa Tris Nanda)
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER DALAM ............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. vi
ABSTRACT .......................................................................................................... viii
ABSTRAK .......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix
BAB I - PENDAHULUAN.......................................................................... ........... . 1
A. Latar Belakang Penelitian ........................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian. ...................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5
BAB II - TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 7
A. Pemasaran ................................................................................................. 7
1. Pengertian Pemasaran ............................................................................. 7
2. Konsep Pemasaran ................................................................................. 8
B. Merek ....................................................................................................... 11
1. Pengertian Merek (Brand) ...................................................................... 11
2. Manfaat Merek ...................................................................................... 14
3. Strategi Merek ....................................................................................... 15
C. Pengetahuan Merek (Brand Knowledge) .................................................... 19
D. Persepsi Kualitas (Perceived Quality)......................................................... 20
xiv
E. Innovativeness…………………………………………………….. ............. 22
F. Minat Beli……………………....………………............................. ............ 24
G. Penelitian Terdahulu……………………………………………… ............. 26
H. Kerangka Pemikiran……………………………………………… .............. 28
I. Hipotesis…………………………………………………………. .............. 29
BAB III - METODOLOGI PENELITIAN.............................................. ............. 30
A. Ruang Lingkup Penelitian…............................................................. ............ 30
B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel…..……………………… ............ 30
C. Metode Pengumpulan Data............................................................... ............ 32
1. Data Primer……………………………………………………... ............ 32
2. Data Sekunder……………………………………...................... ............ 33
D. Metode Analisis Data………………................................................ ............ 34
1. Uji Validitas dan Reabilitas….…………………………………. ............ 34
2. Uji Asumsi Klasik……..……………………………………….. ............ 35
a. Uji Normalitas Data……………………………….………… ............ 35
b. Uji Multikolinearitas ……………………………………….. ............. 36
c. Uji Heteroskedastisitas…………………………..……...…… ............ 37
3. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................................... 38
4. Koefisien Determinasi............................................................................ 39
5. Uji Hipotesis ...................................................................................... 39
a. Uji Parsial t-test ............................................................................ 39
b. Uji Simultan F-test ........................................................................... 40
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 41
BAB IV – HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................ 44
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................ 44
1. Sejarah Singkat Lenovo Group Limited ................................................. 44
2. Visi, Misi dan Tujuan Lenovo Group Limite .......................................... 45
B. Karakteristik Responden ............................................................................ 45
C. Uji Validitas dan Reabilitas ........................................................................ 50
D. Penemuan dan Pembahasan ........................................................................ 54
xv
1. Distribusi Frekuensi Kuesioner .............................................................. 54
a. Brand Knowledge (X1) ...................................................................... 55
b. Persepsi Kualitas (X2) ....................................................................... 62
c. Innovativeness (X3) ........................................................................... 69
d. Minat Beli (Y) ................................................................................... 76
E. Hasil Analisis Data ................................................................................... 83
a. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 83
1) Uji Normalitas Data ........................................................................ 83
2) Uji Multikolinieritas ....................................................................... 85
3) Uji Heterokedastisitas ..................................................................... 86
b. Analisis Regresi Linier Berganda ......................................................... 87
1) Uji Persamaan Regresi Linier Berganda .......................................... 87
2) Hasil Uji Determinasi (Adjusted ) ............................................... 88
3) Uji Hipotesis ............................................................................ 89
a. Uji t (Pengujian Secara Parsial) ................................................. 89
b. Uji F (Pengujian Secara Simultan) ............................................ 92
BAB V – KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ..................................................... 94
A. Kesimpulan .............................................................................................. 94
B. Implikasi .............................................................................................. 95
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 97
xvi
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
2.3 Penelitian Terdahulu……………………………………………. 26
3.1 Tingkat Penilaian Jawaban …………………………………….. 33
3.2 Operasional Variabel………………………………..………….. 42
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin….............. 46
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia…………… 47
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir........ 49
4.4 Hasil Uji Validitas…………………………………………........ 51
4.5 Hasil Uji Reabilitas……………………………………………... 53
4.6 Saya Merasa Tidak Asing Dengan Merek Lenovo……………... 55
4.7 Saya Mengetahui Produk Smartphone Merek Lenovo…………. 56
4.8 Saya Sering Mendengar Produk Smartphone Merek Lenovo….. 57
4.9 Saya Dengan Cepat Mengingat Merek Lenovo………………… 58
4.10 Smartphone Android Lenovo Merupakan Smartphone
Canggih Dengan Harga Terjangkau/Murah……………………. 59
4.11 Lenovo Merupakan Produk Yang Ada Dimana-Mana dan
Mudah Diperoleh Dipasaran…………………………………… 60
4.12 Smartphone Android Lenovo Menjadi Pelopor Untuk
Smartphone Canggih Dengan Harga Relatif Murah…………… 61
4.13 Produk Merek Lenovo Yang Paling Dapat Memenuhi
Kebutuhan…………………………………………………….... 62
4.14 Saya Merasa Puas Setelah Menggunakan Produk Merek
Lenovo…………………………………………………………. 63
4.15 Produk Merek Lenovo Dirasa Berkualitas Tinggi……………... 64
4.16 Produk Yang Ditawarkan Sesuai Dengan Yang Diharapkan….. 65
4.17 Produk Smartphone Android Lenovo Banyak Variasi Pilihan… 66
4.18 Tersedia Berbagai Macam Tipe Dan Ukuran…………………. 67
4.19 Harga Smartphone Android Lenovo Yang Terjangkau
Mampu Memberikan Kepuasan……………………………..... 68
xvii
4.20 Bentuk Produk Smartphone Android Lenovo Cukup Menarik.. 69
4.21 Salah Satu Smartphone Canggih Masa Kini………………….. 70
4.22 Inovasi Baru Dalam Kategori Smartphone………………….... 71
4.23 Smartphone Android Lenovo Mempunyai Keunikan
Tersendiri Pada Kandungan Fiturnya…………………………. 72
4.24 Smartphone Android Lenovo Merupakan Produk China
Yang Terkenal Murah Dan Berkualitas……………………….. 73
4.25 Smartphone Android Lenovo Merupakan Produk China
Yang Berkompetitif Tinggi Di Pasar………………………….. 74
4.26 Smartphone Android Lenovo Memberikan Kesan Fitur
Lengkap Dan Akses Cepat……………………………………. 75
4.27 Anda Ingin Membeli Smartphone Android Lenovo Karena
Sesuai Dengan Selera………………………………………… 76
4.28 Anda Ingin Membeli Smartphone Android Lenovo Karena
Sesuai Dengan Kebutuhan…………………………………… 77
4.29 Anda Ingin Membeli Smartphone Android Lenovo Karena
Produknya Berkualitas………………………………………...78
4.30 Anda Ingin Membeli Smartphone Android Lenovo Karena
Harganya Terjangkau………………………………………….79
4.31 Anda Ingin Membeli Smartphone Android Lenovo Karena
Mereknya Sudah Terkenal……………………………………..80
4.32 Anda Ingin Membeli Smartphone android Lenovo Karena
Melihat Iklan Di TV………………………………………….. 81
4.33 Anda Ingin Membeli Smartphone android Lenovo Karena
Referensi Dari Teman/Saudara………………………………… 82
4.34 Hasil Uji Normalitas Secara Statistik…………………………. 84
4.35 Hasil Uji Multikolinieritas…………………………………….. 85
4.36 Hasil Uji Regresi Linier Berganda……………………………... 87
4.37 Hasil Uji Determinasi (Adjusted ܴଶ)…………………………… 88
4.38 Hasil Uji t (Pengujian Secara Parsial)…………………………... 89
4.39 Hasil Uji F (Pengujian Secara Simultan)……………………….. 93
xviii
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran………………………………….………………... 28
4.1 Hasil Uji Normalitas Data Secara Grafik……………………………… 83
4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas…………………………………………… 86
xix
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Keterangan Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian 101
Lampiran 2 Hasil Skoring Jawaban Responden 106
Lampiran 3 Hasil Trial Kuesioner 113
Lampiran 4 Output Regresi 117
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pada era globalisasi dan teknologi modern seperti sekarang ini
persaingan dalam dunia usaha sangatlah ketat. Demi kelangsungan hidup
suatu perusahaan, sangat diperlukan pemanfaatan sumber daya secara optimal
agar volume penjualan terus meningkat serta produk yang dihasilkan
berkualitas. Banyak perusahaan yang dapat menciptakan produk berkualitas,
akan tetapi tidak banyak produk yang dengan mudah dapat dikenali oleh
masyarakat. Oleh sebab itu sebuah perusahaan juga harus memiliki identitas
yang dapat membedakannya dengan pesaing.
Kekhawatiran produsen yang terjadi akibat kondisi persaingan yang
makin ketat dan beragamnya merek produk yang ditawarkan, dan di satu sisi
yang lain konsumen tidak mampu mengingat semua produk yang ditawarkan
sehingga hanya produk yang memiliki ciri khas ataupun yang memiliki merek
yang kuat saja yang mampu membedakan dengan produk yang lainlah yang
akan mudah diingat oleh konsumen. Jadi jika sebuah merek sudah dikenal dan
kemudian dalam benak konsumen ada asosiasi tertentu terhadap sebuah
merek, sehingga merek tersebut dapat dibedakan dengan merek-merek yang
lain, lalu di benak konsumen merek tersebut dipersepsikan memiliki kualitas
yang tinggi dan berhasil membuat konsumen puas serta loyal maka merek
tersebut memiliki ekuasi merek yang tinggi.
2
Kotler dan Keller (2012:241) dalam American Marketing Association
mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau
kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa
dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka
dari para pesaing. Schiffman dan Kanuk (2004) juga mengatakan bahwa
informasi mengenai suatu produk disimpan dalam ingatan konsumen
cenderung berdasarkan merek.
Berdasarkan aspek mengenai merek tersebut, perusahaan telah
menyadari akan pentingnya sebuah merek yang merupakan salah satu aset
paling berharga, yang akhirnya mendorong perusahaan mengembangkan,
memperkuat, dan mempertahankan merek dari produk perusahaannya. Namun
saat ini jumlah merek yang ditawarkan oleh perusahaan semakin banyak,
bahkan untuk satu kategori produk saja, merek yang tersedia cukup banyak
jumlahnya. Hal ini kemudian membuat konsumen bingung dan sulit untuk
mengingat suatu merek tertentu, terutama bila konsumen diberikan informasi
dari merek produk baru dalam waktu yang hampir bersamaan.
Selain itu, untuk menguasai pasar, perusahaan perlu menggunakan
berbagai strategi pemasaran guna mempertahankan dan memperluas pangsa
pasar agar pelanggan tidak beralih kepada merek pesaing, termasuk berusaha
menciptakan cara untuk mempengaruhi persepsi konsumen serta terus
mengeluarkan inovasi agar mereka dapat terus tertarik untuk membeli produk-
produk baru yang dikeluarkan dan bisa meresponnya dengan baik.
3
Telepon seluler (ponsel) saat ini bukan lagi menjadi barang mewah di
Indonesia. Tak jarang kita menemui orang yang memiliki lebih dari satu
ponsel. Industri ponsel semakin bergerak cepat mengikuti perkembangan
teknologi. Berbagai atribut mulai di pasang pada produk agar memperoleh
merek yang mereka keluarkan bisa menjadi idola di benak konsumen. Akses
internet, pemutar MP3, kamera, radio FM, dan aplikasi lainnya mereka
pasangkan ke produk. Belum lagi dengan desain yang bermacam-macam agar
menarik minat konsumen untuk membeli.
Di Indonesia terdapat berbagai merek ponsel. Lenovo adalah salah satu
merek ponsel pintar (smartphone) android buatan Cina yang laku dipasaran
dan dianggap mempunyai kualitas yang baik dibanding ponsel buatan Cina
merek lainnya.
Kesulitan produk buatan Cina menembus pasar global adalah karena
banyak dipersepsikan sebagai produk murah dengan kualitas buruk. Namun
Lenovo yang lahir dari negeri ‘Tirai Bambu’ berhasil mengalahkan persepsi
itu, kemudian menjelma menjadi merek global. Manuver pengambil alihan
bisnis komputer IBM oleh Lenovo seakan menyentak dunia. Pada tahun 2012
mereka bahkan tercatat sebagai pemasok personal computer (PC) terbesar
nomor satu di dunia dan berharap segera menggeser posisi Hawlett-Packard
(HP) di posisi teratas kelas notebook. di tahun berikutnya dan ternyata dari
data tahun 2014 terlihat Lenovo berhasil mengambil posisinya kembali pada
posisi teratas. (www.swa.co.id)
4
Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka penulis melakukan
penelitian yang berjudul: “Pengaruh Brand Knowledge, Persepsi Kualitas,
dan Innovativeness terhadap Minat Beli (Studi Kasus pada Smartphone
Android Lenovo)”
Alasan peneliti mengambil studi kasus dan sampel ini karena dalam
penelitian tahun 2012 yang telah dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna Internet terbanyak adalah di kota
Jakarta sebanyak 3,5 juta, diikuti oleh Surabaya 955 ribu pengguna dan Bekasi
676 ribu pengguna.
Menurut APJII kini akses internet dengan menggunakan jaringan
seluler adalah paling banyak penggunanya. Dari semua pengguna internet,
65% menggunakan internet lewat smartphone. Meningkatnya akses internet
lewat smartphone ini didorong oleh semakin banyaknya perangkat dengan
harga yang kian terjangkau. (www.apjii.or.id)
B. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh brand knowledge terhadap minat beli konsumen
smartphone android Lenovo ?
2. Bagaimana pengaruh persepsi kualitas terhadap minat beli konsumen
smartphone android Lenovo ?
3. Bagaimana pengaruh innovativeness terhadap minat beli konsumen
smartphone android Lenovo ?
5
4. Bagaimana pengaruh brand knowledge, persepsi kualitas, innovativeness
secara simultan terhadap minat beli konsumen smartphone android
Lenovo ?
5. Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap minat beli konsumen
smartphone android Lenovo ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun penelitian ini dilakukan dengan tujuan:
1. Untuk menganalisis pengaruh brand knowledge terhadap minat beli
konsumen smartphone android Lenovo.
2. Untuk menganalisis pengaruh persepsi kualitas terhadap minat beli
konsumen smartphone android Lenovo.
3. Untuk menganalisis pengaruh innovativeness terhadap minat beli
konsumen smartphone android Lenovo.
4. Untuk menganalisis pengaruh brand knowledge, persepsi kualitas,
innovativeness secara simultan terhadap minat beli konsumen smartphone
android Lenovo.
5. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap minat beli
konsumen smartphone android Lenovo.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Perusahaan
a. Dapat menjadi pertimbangan produsen dalam menetapkan strategi yang
paling tepat guna mendapatkan dan mempertahankan pelanggan serta
menambah pangsa pasar baru.
6
b. Sebagai bahan pertimbangan dan referensi bagi perusahaan dalam
menetapkan kebijakan dan pengambilan keputusan di masa mendatang.
2. Manfaat Bagi Akademik
a. Sebagai bahan masukan untuk mendukung dasar teori bagi penelitian
akan data yang sejenis dan relevan.
b. Sebagai bahan masukan bagi ilmu pengetahuan
3. Manfaat Bagi Peneliti
a. Dapat menambah pengetahuan yang dapat memberikan wawasan
berpikir dari penelitian dilakukan.
b. Dapat menerapkan teori yang didapatkan dalam dunia kerja.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang
sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang
dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan,
melakukan perkembangan terhadap perusahaan dan untuk pencapaian
tujuan perusahaan dalam memperoleh laba.
Pengertian marketing oleh para ahli dikemukan berbeda-beda
dalam penyajian dan penekanannya, tetapi semua itu sebenarnya
mempunyai pengertian yang hampir sama antara satu dengan yang
lainnya. Berikut ini beberapa definisi mengenai pemasaran yang penulis
kutip dari para ahli :
Menurut Kotler (2012:5) mengemukakan pengertian pemasaran
sebagai berikut :
"Pemasaran adalah tentang mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan
manusia maupun social.
Menurut Saladin (2003:1) mengemukakan pengertian pemasaran
sebagai berikut :
"Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang
untuk merencanakan, menentukan harga, promosi clan, mendistribusikan
8
barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar
sasaran serta tujuan perusahaan".
Menurut Stanton dalam Swastha dan Irawan (2005:5)
mengemukakan pemasaran sebagai berikut :
"Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,
dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial".
Dari definisi para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dari individu dan
kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui
penciptaan, penawaran, dan pertukaran (nilai) produk dengan pihak lain,
dimana hal ini juga diharapkan mampu memberikan kepuasan kepada
konsumennya.
2. Konsep Pemasaran
Menurut Swastha dan Irawan, (2005:10) mendefinisikan konsep
pemasaran sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan
kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi
kelangsungan hidup perusahaan. Bagian pemasaran pada suatu perusahaan
memegang peranan yang sangat penting dalam rangka mencapai besarnya
volume penjualan, karena dengan tercapainya sejumlah volume penjualan
yang diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan
produk telah berjalan dengan benar. Penjualan dan pemasaran sering
9
dianggap sama tetapi sebenarnya berbeda. Tujuan utama konsep pemasaran
adalah melayani konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba, atau dapat
diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya yang
layak. Ini berbeda dengan konsep penjualan yang menitikberatkan pada
keinginan perusahaan. Falsafah dalam pendekatan penjualan adalah
memproduksi sebuah pabrik, kemudian meyakinkan konsumen agar
bersedia membelinya. Sedangkan pendekatan konsep pemasaran
menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen terlebih
dahulu, setelah itu baru melakukan bagaimana caranya memuaskan.
Sejak orang mengenal kegiatan pemasaran, telah banyak ahli
mengemukakan definisi tentang pemasaran yang kelihatannya sedikit
berbeda tetapi memiliki arti yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena
mereka meninjau pemasaran dari segi- segi yang berbeda, ada yang menitik
beratkan pada segi fungsi, segi barang dan segi kelembagaan.
Menurut Kotler dan Keller (2012:5) “pemasaran adalah kegiatan
mengatur lembaga, proses untuk membuat, berkomunikasi, memberikan,
dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, mitra,
dan masyarakat pada umumnya”. Menurut Kotler (2012:18) ada lima
konsep dalam kegiatan pemasaran, antara lain sebagai berikut:
1. Konsep produksi
Konsep ini menyatakan bahwa para konsumen akan
menyukai barang dan jasa yang tersedia di banyak tempat dan murah
harganya. Dengan demikian perusahaan akan memfokuskan
10
perhatianya pada upaya agar dapat mencapai efisiensi produksi yang
tinggi dan distribusi yang luas.
2. Konsep produk
Konsep produk beranggapan bahwa para konsumen akan
menyukai barang atau jasa yang menawarkan kualitas, penampilan
dan perlengkapan inovatif yang terbaik. Berdasarkan konsep ini
perusahaan harus memusatkan perhatian pada upaya untuk
memproduksi barang dan jasa yang unggul dan secara terus menerus
akan menyempurnakanya.
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, apabila
diabaikan, umumnya tidak akan membeli barang atau jasa yang
diproduksi perusahaan dalam jumlah yang memadai. Oleh karena itu
perusahaan harus berupaya dalam kegiatan penjualan dan melakukan
promosi yang agresif dan gencar.
4. Konsep pemasaran
Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk meraih sasaran
perusahaan agar menjadi lebih efektif dari para pesaing adalah jika
perusahaan itu mengintegrasikan kegiatanya dalam menetapkan dan
memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar yang menjadi target
pemasaran.
11
5. Konsep pemasaran berwawasan masyarakat.
Konsep ini beranggapan bahwa tugas perusahaan adalah
menetukan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar sasaran, dan
memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara lebih efektif dan
efisien dari para pesaing dengan mempertahankan dan meningkatkan
kesejahteraan konsumendan masyarakat.
B. Merek
1. Pengertian Merek (Brand)
Menurut Kotler (2012:241) merek adalah nama, istilah, tanda,
simbol, dan desain atau kombinasi dari mereka bertujuan untuk
mengetahui barang atau jasa dari satu penjual atau kelompok penjual dan
untuk membedakan mereka dari para pesaing.
Menurut David Aaker dalam Rangkuti (2002:36) merek adalah
nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo,
cap, atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dri
seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu.
Merek merupakan sesuatu yang dipersepsikan konsumen atas
berbagai informasi dan pengalaman membeli dan mengkonsumsi produk.
Hal ini didukung oleh pernyataan Kotler dan Keller (2012) bahwa merek
berada di benak konsumen.
Menurut Kotler (2012:241) ada empat langkah strategi manajemen
merek, yaitu:
12
1. mengidentifikasi dan membangun brand positioning
2. perencanaan dan pelaksanaan pemasaran merek
3. mengukur dan menafsirkan kinerja merek
4. tumbuh dan mempertahankan penawaran nilai merek dengan
brand positioning
Merek memberi sejumlah keuntungan pada produsen maupun
konsumen. Simamora (2002) menyebutkan dengan adanya merek,
masyarakat mendapat jaminan tentang mutu suatu produk yaitu dengan
memperoleh informasi yang berkaitan dengan merek tersebut. Dikenalnya
merek oleh masyarakat membuat pihak perusahaan meningkatkan inovasi
produk untuk menghadapi persaingan. Sedangkan bagi produsen merek
tentunya bermanfaat untuk melakukan segmentasi pasar, menarik
konsumen untuk membeli produk dari merek tersebut serta memberikan
perlindungan terhadap produk yang dihasilkan.
Merek mempunyai makna yang berbeda-beda bagi para produsen.
Menurut Hermawan Kertajaya dalam Simamora (2002), perusahaan
memiliki cara yang berbeda-beda dalam memandang merek. Hal itu
tergantung pada tipe pemasaran yang digunakan oleh perusahaan tersebut.
Berikut ini adalah tipe-tipe pemasaran yang biasa digunakan oleh berbagai
perusahaan:
13
1. No marketing
Tipe pemasaran ini dilakukan pada saat perusahaan memonopoli pasar
dan tidak memiliki pesaing. Konsumen pasti mencari produk karena
tidak ada pilihan. Dalam hal ini, merek hanya dianggap sekedar nama.
2. Mass marketing
Tipe pemasaran ini dilakukan ketika perusahaan sudah memiliki
pesaing walaupun pesaingnya lemah, untuk itu perusahaan masih
menguasai sebagian besar pasar dengan melakukan pemasaran massal
(mass marketing), dan pada saat ini merek tidak lebih dari sekedar
mengenalkan produk (brand awareness).
3. Segmented marketing
Tipe pemasaran ini dilakukan pada saat persaingan mulai ketat, oleh
karena itu perusahaan perlu melakukan segmentasi pasar. Dalam tipe
pemasaran ini, perusahaan harus menancapkan citra yang baik tentang
mereknya, karena itu merek diperlukan sebagai jangkar asosiasi (brand
association).
4. Niche marketing
Ketika persaingan bertambah ketat lagi, perusahaan tidak bisa hanya
mengandalkan segmen, melainkan ceruk pasar (niche marketing) yang
ukurannya lebih kecil tetapi memiliki perilaku khas. Oleh karena itu,
perusahaan perlu menciptakan kesan bahwa mereknya berkualitas,
karena itu merek adalah persepsi kualitas (perceived quality).
14
5. Individualized marketing
Ketika sudah mencapai puncak persaingan, bagi perusahaan merek
berkaitan dengan loyalitas (brand loyalty). Dalam puncak persaingan
tentunya jumlah pesaing sangat banyak dengan berbagai strategi yang
digunakan dan konsumen tidak mau hanya sekedar dipandang sebagai
pembeli saja, karena itu perusahaan harus menjalin kemitraan dengan
konsumen melalui individualized marketing.
Dari berbagai definisi mengenai merek yang telah dijelaskan
berdasarkan teori yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa merek adalah
nama, simbol, logo atau disain yang menunjukan identitas dari suatu
produk atau jasa yang membedakan antara produsen yang satu dan
lainnya. Selanjutnya penggunaan merek itu sendiri memiliki beberapa
manfaat baik untuk perusahaan dan juga untuk konsumen.
2. Manfaat Merek
Dalam buku Bilson Simamora (2002:153) disebutkan bahwa merek
dapat memberi manfaat baik untuk perusahaan dan konsumen.
Bagi konsumen manfaat merek yaitu:
1. Merek dapat menceritakan sesuatu kepada pembeli tentang
suatu mutu produk maupun jasa.
2. Merek mampu menarik perhatian pembeli terhadap produk-
produk baru yang mungkin akan bermanfaat bagi mereka.
15
Manfaat merek bagi perusahaan:
1. Merek memudahkan penjual dalam mengolah pesanan dan
menelusuri masalah yang timbul.
2. Merek dapat memberikan perlindungan hukum atas
keistimewaan yang dimiliki oleh suatu produk.
3. Merek memungkinkan untuk menarik sekelompok pembeli
yang setia dan menguntungkan.
4. Merek membantu penjual dalam melakukan segmentasi pasar.
Manfaat merek bagi publik:
1. Pemberian merek memungkinkan mutu produk lebih terjamin
dan lebih konsisten.
2. Merek dapat meningkatkan efisiensi pembeli karena merek
dapat menyediakan informasi tentang produk dan dimana dapat
membeli produk tersebut.
3. Merek dapat meningkatkan inovasi produk baru, karena
produsen terdorong untuk menciptakan keunikan baru guna
mencegah peniruan dari para pesaing.
3. Strategi Merek
Menurut Rangkuti (2008:10) ada lima pilihan strategi merek yang
dapat digunakan oleh perusahaan, yaitu:
a. Perluasan lini
Perluasan lini ini dilakukan jika perusahaan memperkenalkan
unit produk tambahan dalam kategori produk yang sama dengan merek
16
yang sama. Contohnya seperti rasa, bentuk, warna, unsur tambahan dan
ukuran kemasan yang baru. Strategi ini dapat dilakukan apabila
perusahaan memiliki kapasitas produksi atau perusahaan ingin
memenuhi selera konsumen yang terus meningkat terhadap tampilan
baru. Selain itu perluasan lini juga dapat dilakukan karena perusahaan
ingin mengalahkan pesaing atau mengisi peluang yang ada dipasar.
b. Perluasan Merek (Brand Extension)
Perluasan merek terjadi apabila sebuah perusahaan memutuskan
untuk menggunakan merek yang sudah ada pada produk sebelumnya
tetapi dikembangkan dalam kategori produk baru. Strategi perluasan
merek dapat memberikan sejumlah keuntungan, karena mereka yang
digunakan tersebut pada umumnya lebih cepat dihargai (karena telah
dikenal) sehingga kehadirannya dengan cepat diterima oleh konsumen.
Hal inilah yang memudahkan perusahaan untuk memasuki pasar dengan
kategori produk baru. Perluasan merek juga dapat menghemat biaya
untuk periklanan dan publisitas yang biasanya dibutuhkan untuk
memperkenalkan produk baru agar konsumen terbiasa.
Namun perluasan merek juga dapat menyebabkan risiko yaitu
jika produk baru tersebut mengecewakan pembelidan merusak rasa
respek mereka pada produk lainnya dari perusahaan tersebut. Selain itu
risiko yang dapat timbul adalah merek yang ada tidak sesuai dengan
produk yang ingin dikeluarakan. Kemudian risiko yang terakhir adalah
pelunturan merek yang dapat terjadi apabila konsumen tidak lagi
17
menghubungkan suatu merek dengan produk tertentu atau dengan
produk yang sangat mirip dan mulai kurang memikirkan merek
tersebut. Contoh kejadian merek yang mengalami hal ini seperti Pierre
Cardin yang menggunakan mereknya untuk produk mustard tetapi
strategi ini tidak berhasil dan Pierre Cardin yang juga menggunakan
mereknya untuk produk anggur juga mengalami kegagalan. Perusahaan
yang ingin menggunakan strategi perluasan merek ini harus
mengadakan riset terlebih dahulu tentang seberapa baik asosiasi merek
sesuai dengan produk baru tersebut.
Hasil yang terbaik dalam melakukan perluasan merek adalah
dengan menggunakan merek tersebut baik produk awal yang sudah ada
dan produk baru dengan perluasan merek tersebut dapat terjual di
pasaran. Kemudian hasil yang cukup dapat diterima adalah jika produk
baru tersebut dapat laku keras tanpa mempengaruhi penjualan produk
yang ada. Sedangkan hasil yang buruk adalah jika produk baru tersebut
gagal dan merusak penjualan produk yang telah ada sebelumnya.
c. Multibrand
Multibrand tercipta apabila perusahaan memperkenalkan
berbagai merek tambahan dalam kategori produk yang sama. Tujuan hal
ini adalah untuk mencoba membentuk kesan, kenampakan (feature),
serta daya tarik yang lain kepada konsumen sehingga tercipta lebih
banyak pilihan. Strategi multibrand juga memungkinkan perusahaan
untuk melindungi merek utamanya dengan menciptakan merek
18
sampingan (flanker brand). Contohnya seperti terdapat merek jam
tangan yang mengeluarkan merek-merek berbeda untuk produk yang
sama tetapi dengan klasifikasi harga yang berbeda. Perusahaan tersebut
mengeluarkan merek yang satu dengan harga jam tangan yang memang
lebih mahal dan merek berikutnya dengan harga yang lebih terjangkau
hal ini beguna untuk melindungijenis jam tangan diantara keduanya.
d. Merek Baru (New Brand)
Merek baru dapat digunakan apabila perusahaan tidak memiliki
satu pun merek yang sesuai dengan produk baru yang akan dikeluarkan
atau dapat juga terjadi akibat citra dari merek yang ada tidak dapat
mendukung produk baru tersebut. Kondisi ini yang kemudian
mendorong perusahaan menggunakan merek yang benar-benar baru
daripada menggunakan merek yang sudah ada. Walaupun begitu
perusahaan harus siap dengan konsekuensi pemilihan strategi seperti
ini, karena peluncuran merek baru bukan lah sesuatu yang mudah.
Perusahaan membutuhkan biaya yang cukup besar dalam
mempromosikan produk dengan merek baru tersebut agar konsumen
menjadi sadar akan keberadaan merek tersbut dan memiliki keyakinan
untuk memiliki produk baru tersebut. Selain membutuhkan biaya yang
tidak sedikit perusahaan juga membutuhkan proses dan waktu yang
yang panjang unutk membuat konsumen sampai pada tahap brand
loyalty.
19
e. Merek Bersama (Co-Branding)
Co-branding terjadi apabila dua merek yang sudah terkenal atau
lebih digabung dalam satu penawaran. Co-branding atau dapat disebut
juga sebagai kerja sama branding. Tujuan dari strategi ini adalah agar
merek yang satu dapat memperkuat merek yang lain sehingga dapat
menarik minat konsumen untuk produk tersebut.
C. Pengetahuan Merek (Brand Knowledge)
Pengetahuan merek didefinisikan sebagai adanya informasi tentang
merek dalam ingatan (memory) konsumen, beserta dengan asosiasi-asosiasi
yang berkaitan dengan merek tersebut. (Keller dalam Tjiptono 2005:40).
Informasi yang direkam dalam ingatan konsumen itu dapat berbentuk
informasi verbal, visual, abstrak atau contextual. Secara umum, Keller dalam
Tjiptono (2005:41) juga menyatakan bahwa pengetahuan merek dapat terbagi
menjadi dua komponen yaitu brand awareness dan brand image. Dengan
demikian pengetahuan konsumen tentang merek dibutuhkan untuk
mengevaluasi merek tersebut. Dalam kaitannya dengan brand extension
dengan memiliki pengetahuan tentang merek induknya.
a. Brand Awareness (Kesadaran merek)
Menurut Aaker (1997:90) kesadaran merek menunjukan
kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali/mengingat kembali,
suatu kategori produk tertentu.
Bagian dari suatu kategori produk ini perlu ditekankan karena
terdapat suatu hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek
20
yang dilibatkan. Kesadaran merek memerlukan jangkauan kontinum dari
perasaan yang tidak pasti bahwa merek tertentu telah dikenal sebelumnya.
Dengan demikian, konsumen yakin bahwa produk tersebut merupakan
satu-satunya merek dalam kelompok produk.
b. Brand Image (Citra Merek)
Menurut Fandy Tjiptono (2005:49) brand image adalah deskripsi
tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu.
Sejumlah teknik kuantitatif dan kualitatif telah dikembangkan untuk
membantu mengungkap persepsi dan asosiasi konsumen terhadap sebuah
merek tertentu, diantaranya multi-dimensional scaling, projection
techniques, dan sebagainya.
D. Persepsi Kualitas (Perceived Quality)
Menurut Zeithaml dalam Barata (2007:65) persepsi kualitas
didefinisikan sebagai gambaran umum dari penilaian konsumen tentang
keunggulan atau kesempurnaan dari suatu produk dan dalam level tertentu
dapat dibandingkan dengan atribut tertentu dari produk.
Konsumen menilai kualitas dari suatu produk berdasarkan berbagai
informasi yang didapatkannya baik melalui pengalaman mengunaan produk
itu sendiri, didapatkannya dari kampanye iklan maupun dari pertukaran
informasi dari orang lain (Word of mouth).
Menurut David Aaker (1997), persepsi kualitas merupakan persepsi
konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau
21
jasa layanan yang sama dnegan maksud yang diharapkannya. Persepsi kualitas
adalah salah satu kunci dimensi ekuitas merek.
Pada produk baru yang dikenalkan dengan menggunakan brand
extension dari merek induk yang sebelumnya telah dikenal, perusahaan ingin
mendapatkan perceived quality yang baik dari konsumen. Hal ini dapat
dicapai karena konsumen diasumsikan telah mengetahui dengan baik dan
memiliki informasi yang cukup tentang kualitas merek induk. Dan dengan
persepsi kecocokan yang tepat antara merek induk dengan merek extension-
nya, diharapkan konsumen juga mengevaluasi dan membentuk penilaian yang
positif, yang berkaitan dengan kualitas produk, dari brand extension tersebut.
Keller dan Aaker dalam Barata (2007:65) menyatakan bahwa nilai dari
suatu merek terletak pada tingkat konsistensitas kenerja dan fungsi merek
tersebut dalam memenuhi harapan yang telah terbentuk sebelumnya ketika
konsumen memilih merek tertentu. Berdasarkan definisi tersebut, konsumen
telah memiliki harapan untuk mendapatka fungsi dan kinerja yang sebanding
dengan merek extension, berdasarkan informasi yang telah dimilikinya tentang
merek induk.
Menurut Aaker (1997:133), dimensi kualitas dibagi menjadi delapan,
yaitu:
1) Kinerja (performance): penampilan atau kinerja dari fungsi yang
melibatkan berbagai karakteristik operasional utama produk.
2) Penampilan fisik (features): sejumlah atribut tambahan yang menunjang
dan melengkapi fungsi operasional utama produk.
22
3) Kehandalan (reliability): konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu
produk dari suatu pembelian ke pembelian berikutnya.
4) Ketahanan (durability): mencerminkan umur ekonomis atau daya tahan
produk.
5) Kualitas standar (conformance to spesification): tingkat kesesuaian
produk dengan spesifikasi yang telah dijanjikan.
6) Tingkat pelayanan (service ability): berkaitan dengan kemudahan dan
kecepatan dalam memperoleh pelayanan produk untuk diprebaiki.
7) Estetika (aesthetics): cerminan dari nialai-nilai estetika yang bersifat
subjectif, sehingga produk dapat terlihat, dirasakan dan terdengar.
8) Kesan yang dapat diterima (perceived quality): gabungan dari semua
kategori produk yang merupakan pengaruh dari brand image dan faktor-
faktor tak berwujud lainnya yang dapat mempengaruhi persepsi
konsumen mengenai kualitas.
E. Innovativeness
Menurut Keller (2008:31), produk atau merek baru yang berhasil serta
inovatif dipersepsikan oleh konsumen sebagai produk atau merek yang
modern atau up to date merupakan hasil dari investasi riset dan pengembangan
produk, diproduksi dengan teknologi terbaik dan memiliki fitur produk
terbaru.
Dalam jurnal Phang (2004:46) menyatakan bahwa kampanye
pemasaran yang berfokus pada inovasi dapat meningkatkan perceived quality
dan keinginan membeli konsumen.
23
Dalam jurnal Barata (2007:71) mengatakan bahwa indikator dari
innovativeness adalah modern dan unik. Secara sempit, innovativeness
didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang individu mengadopsi inovasi
relatif lebih awal dibanding dengan anggota sistem sosial lainnya. Definisi ini
sangat terbatas dan kaku. Dalam definisi yang lebih luas, innovativeness bisa
di ukur dengan 3 (tiga) cara. Pertama, innovativeness diukur berdasar waktu
konsumen pertama kali membeli produk baru dalam satuan waktu (hari,
minggu, bulan, tahun). Kedua, diukur dengan menghitung jumlah suatu
produk baru secara khusus yang dibeli/dikonsumsi oleh seorang individu
dalam periode waktu tertentu. Ketiga, innovativeness bisa diukur dengan self-
reporting instrument seperti dalam penelitiannya Goldsmith dan Hofacker
dalam Engel (1994:899). Ada 3 (tiga) variabel yang berpengaruh dalam
penentuan consumer's innovativeness, yaitu consumer's socio-economics,
consumer's personality dan consumer's communication behavior. Item socio-
economics yang digunakan, antara lain education, income, social status ,
social mobility, size of social system, commerce oriented, specialization. Item
personality yang digunakan, antara lain empathy, capability in abstract,
rationality, intelligence, attitude toward for change, capability to handle
uncertainty, attitude toward for science, achievement motivation, dogmatism
dan aspiration. Item communication behavior yang digunakan, antara lain
social participation, inter-connectivity with social system, cosmopolitan,
media exposure, interpersonal channel exposure, innovation knowledge dan
opinion leadership. (www.nbudi.tripod.com)
24
F. Minat Beli
Menurut Slamenton dalam Nurmala (2008:96), minat beli adalah
sesuatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas,
tanpa adanya pembahasan. Sedangkan menurut Gustina dalam Nurmala
(2008:96), minat beli adalah keinginan atau kemampuan seseorang terhadap
suatu objek sehingga mengambil suatu keputusan.
Menurut Simamora (2002:106), minat beli terhadap suatu produk
timbul karena adanya dasar kepercayaan terhadap produk yang di ingini
dengan kemampuan untuk membeli produk. Para pembeli memiliki motif
yang mendukung mereka untuk melakukan pembelian.
Minat beli menurut Assael dalam Barata (2007) juga merupakan
perilaku yang muncul sebagai respon terhadap obyek, atau juga merupakan
minat pembelian ulang yang menunjukan keinginan pelanggan untuk
melakukan pembelian ulang.
Disamping itu Assael dalam Barata (2007) menambahkan bahwa minat
membeli adalah tahap terakhir dari suatu proses keputusan pembelian yang
kompleks. Proses ini dimulai dari munculnya kebutuhan akan suatu produk
atau merek (need arousal) dilanjutkan dengan pemrosesan informasi oleh
konsumen (consumer information processing). Selanjutnya konsumen akan
mengevaluasi produk atau merek tersebut (brand evaluation). Hasil evaluasi
ini akhirnya memunculkan niat atau intensi untuk membeli sebelum akhirnya
konsumen benar-benar melakukan pembelian atau pun menunda untuk
membeli bahkan tidak jadi membeli.
25
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pengertian minat beli adalah
kecenderungan untuk merasa tertarik atau terdorong untuk melakukan
kegiatan mendapatkan dan memiliki barang dan jasa. Oleh karena itu, secara
umum orang membeli sesuatu adalah didahului dengan adanya minat beli dari
orang tersebut terhadap barang yang akan dibelinya.
Menurut Ferdinand (2002:129) minat beli dapat diidentifikasi melalui
indikator-indikator sebagai berikut:
1. Minat transaksional
yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.
2. Minat referensial
yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang
lain.
3. Minat preferensial
yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki
preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti
bila terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
4. Minat eksploratif
Minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari
informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk
mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
Menurut Swastha dan Irawan (2001:12) minat beli belum tentu
konsumen melakukan tindakan pembelian di masa yang akan datang dan
bukanlah merupakan pembelian di masa sekarang. Faktor-faktor yang
26
mempengaruhi minat membeli berhubungan dengan perasaan dan emosi, bila
seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal
itu akan memperkuat minat beli, ketidakpuasan biasanya menghilangkan
minat.
Menurut Faisal (2002:64), konsumen sebelum melakukan keputusan
untuk membeli suatu produk atau merek tertentu, maka pada umumnya
konsumen akan mencoba mencerna terlebih dahulu informasi (iklan) yang
diterimanya melalui rangkaian proses tahapan kognitif tertentu yang meliputi
fase penginderaan, pemahaman, penilaian, percobaan, dan fase penerimaan.
Oleh sebab itu, sebelum mengambil keputusan, konsumen harus mempunyai
niat untuk membeli produk tersebut.
G. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu
No Tahun Peneliti Judul Penelitian
Tujuan Hasil Penelitian
1. 2004 Ujianto dan Abdurrahman
Analisis Faktor-Faktor yang Menimbulkan Minat Beli Konsumen Sarung
Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang menimbulkan minat beli konsumen sarung dan faktor mana yang paling berpengaruh.
Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan yang menimbulkan kecenderungan minat beli konsumen sarung adalah faktor persepsi kualitas dan faktor acuan.
27
No Tahun Peneliti Judul Penelitian
Tujuan Hasil Penelitian
2. 2004 Leon Phang Pengaruh Brand Image , Store Image dari SOGO Departement Store Sebagai Anchor Tenant terhadap Minat Pengunjung ke Tunjungan Plaza IV Surabaya
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh brand image dan store image dari SOGO Departement Store sebagai anchor tenant terhadap minat pengunjung datang ke Tunjungan Plaza IV Surabaya
Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap minat pengunjung datang ke Tunjungan Plaza adalah variabel Brand Image yaitu sebesar 0.24.
3. 2007 Dion Dewa Barata
Pengaruh Penggunaan Strategi Brand Extension Pada Intensi Membeli konsumen
Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sikap konsumen terhadap merek perluasan dan pengaruhnya terhadap niat pembelian mereka.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, variabel persepsi kualitas dan konsistensi merek, mempengaruhi sikap konsumen terhadap merek perluasan dan sikap konsumen terhadap merek perluasan berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Penelitian ini menggunakan model persamaan struktural untuk menghitung dan menganalisis data
28
H. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat
disusun suatu kerangka pemikiran dalam penelitian ini seperti yang disajikan
dalam gambar berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Brand Knowledge (X1) Persepsi Kualitas (X2)
Innovativeness (X3)
Minat Beli (Y)
Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas 2. Uji Reabilitas
Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data 2. Multikolinieritas 3. Heterokedastisitas
Uji Hipotesis 1. Uji t (Parsial) 2. Uji F (Simultan)
Kesimpulan
Uji Regresi Linear Berganda
Koefisien Determinasi
29
I. Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam uji secara parsial dan simultan :
1. H0 : β1 = 0 Tidak terdapat pengaruh brand knowledge terhadap
minat beli Smartphone Andoid Lenovo.
Ha : β1 ≠ 0 Terdapat pengaruh brand knowledge terhadap minat
beli Smartphone Andoid Lenovo.
2. H0 : β2 = 0 Tidak terdapat pengaruh persepsi kualitas terhadap
minat beli Smartphone Andoid Lenovo
Ha : β2 ≠ 0 Terdapat pengaruh persepsi kualitas terhadap minat
beli Smartphone Andoid Lenovo.
3. H0 : β3 =0 Tidak terdapat pengaruh innovativeness terhadap
minat beli Smartphone Andoid Lenovo.
Ha : β3 ≠ 0 Terdapat pengaruh innovativeness terhadap minat
beli Smartphone Andoid Lenovo.
4. H0 : β1 = β2 = β3 = 0 Tidak terdapat pengaruh brand knowledge, persepsi
kualitas, dan innovativeness terhadap minat beli
Smartphone Andoid Lenovo.
Ha : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0 Terdapat pengaruh brand knowledge, persepsi
kualitas, dan innovativeness terhadap minat beli
Smartphone Andoid Lenovo.
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Pada penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel bebas
(independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebasnya adalah brand
knowledge, persepsi kualitas dan innovativeness dan variabel terikatnya adalah
minat beli konsumen smartphone android Lenovo. Penelitian ini dilakukan
pada konsumen yang sedang atau pernah memakai produk smartphone
android Lenovo di Jakarta Selatan. Waktu penelitian bulan Mei-Juli 2014.
B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel
Berdasarkan uraian yang dijelaskan pada bab sebelumnya, pengguna
smartphone paling banyak adalah di DKI Jakarta. Agar lebih spesifik, penulis
memilih populasi dalam penelitian ini yaitu masyarakat di wilayah Jakarta
Selatan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan
teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono (2010) purposive sampling
adalah teknik penentuan sampel dengan cara mengambil subyek yang
didasarkan atas tujuan tertentu. Teknik ini dilakukan karena sampel yang
dipilih didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan
tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, yang dinilai tepat dan representatif
sebagai responden adalah konsumen yang sedang/pernah menggunakan
31
produk smartphone android Lenovo dengan kriteria berdasarkan jenis
kelamin, usia dan pendidikan terakhir.
Alasan pengambilan sampel dengan metode purposive sampling
karena hanya akan memilih sampel yang memenuhi kriteria penelitian
sehingga mereka dapat memberikan jawaban yang dapat mendukung jalannya
penelitian ini.
Roscoe dalam Sugiyono (2012:90) yang mengungkapkan tentang
ukuran sample untuk penelitian seperti berikut ini:
1. Ukuran sample yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai
dengan 500.
2. Bila sample dibagi dalam kategori (misalnya : wanita-pria, mahasiswa-
pegawai, dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori
minimal 30.
3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate
(korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel
minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel
penelitiannya ada 5 (independen + dependen) maka jumlah anggota
sampel = 10x5 =50.
Dengan mengacu pada teori Roscoe, jumlah sampel dalam penelitian
ini sebanyak 60 orang responden, karena jumlah minimal sampel yang
diperkenankan adalah sepuluh kali jumlah variabel. Untuk itu jumlah 60
sampel dianggap cukup untuk penelitian ini.
32
C. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat penelitian ini menggunakan dua
macam data yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data primer
Menurut Rosady Ruslan, (2003:29) data primer merupakan data yang
diperoleh secara langsung dari obyek penelitian perseorangan, kelompok,
dan organisasi.
Metode pengumpulan data primer dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner. Menurut Rosady Ruslan, (2003:23) kuesioner merupakan
pengumpulan data, pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat
dilakukan dengan bentuk kuesioner lembaran tertulis atau tercetak.
Kuesioner disebarkan kepada sampel yaitu konsumen yang telah
menggunakan smartphone android Lenovo, untuk diisi sesuai dengan
penilaian responden tanpa ada paksaan atau pengaruh dari pihak manapun.
Adapun jenis skala yang akan digunakan untuk menjawab
pernyataan dalam kuesioner adalah skala likert 5 titik untuk menelaah
seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan dengan
susunan sebagai berikut:
33
No Jenis Jawaban Bobot
1 SS = Sangat Setuju 5
2 S = Setuju 4
3 R = Ragu-ragu 3
4 TS = Tidak Setuju 2
5 STS = Sangat Tidak Setuju 1
Tabel 3.1
Tingkat Penilaian Jawaban
2. Data Sekunder
Menurut Rosady Ruslan, (2003:30) data sekunder adalah
memperoleh data dalam bentuk yang sudah jadi melalui publikasi dan
informasi yang dikeluarkan di berbagai organisasi, perusahaan, majalah
jurnal, dan perpustakaan.
Metode pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini antara lain:
a. Dokumentasi
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengutip langsung data yang
telah diperoleh dari perusahaan, yang terdiri dari: profil, sejarah
perusahaan dan lain sebagainya.
b. Studi kepustakaan
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara peneliti mendalami,
menelaah, mencermati, dan mengidentifikasi pengetahuan yang ada dalam
kepustakaan (sumber bacaan, buku-buku referensi atau hasil penelitian
lain) untuk menunjang penelitian.
34
D. Metode Analisis Data
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu
instrumen digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya diukur.
Menurut Masrun dalam Sugiyono (2010:188) menyatakan bahwa item
yang dipilih (valid) adalah yang memiliki tingkat korelasi ≥ 0,3, jadi
semakin tinggi validitas suatu alat ukur, maka alat ukur tersebut
semakin mengenai sasarannya atau semakin menunjukkan apa yang
seharusnya diukur. Uji validitas ini menggunakan program SPSS Ver
17.0.
b. Uji Reliabilitas
Apabila suatu alat pengukuran dikatakan valid, maka tahap
berikutnya adalah mengukur reliabilitas. Uji reliabilitas menunjukkan
konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama di lain
kesempatan.
Ghozali (2005:42) mengatakan bahwa instrumen dikatakan
reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang
digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan
hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali. Suatu konstruk atau
35
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha (α)
> 0,60.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Menurut Santoso (2011:193) Uji normalitas data bertujuan
mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam
penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah
yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan
beberapa cara, diantaranya yakni dengan melihat kurva normal P-plot.
Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik
data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik
data searah mengikuti garis diagonal. Teknik lain yang dapat digunakan
untuk menguji hubungan antara dua variabel kategorikal dengan chi-
square.
Menurut Santoso (2011:193-196), ada beberapa cara mendeteksi
normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal
dari grafik. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah:
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
36
Selain dengan melihat kurva normal P-plot, uji normalitas juga
dapat dilakukan menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Dalam uji
kolmogorov smirnov hipotesa yang berlaku adalah:
Ho = Sampel berasal dari data atau populasi yang terdistribusi normal.
Ha = Sampel berasal dari data atau populasi yang tidak terdistribusi
normal.
Dalam uji ini apabila nilai sig. < 0,05 maka data tidak
terdistribusi dengan normal. Namun, jika nilai sig. > 0,05 maka data
terdistribusi dengan normal.
b. Uji Multikolinieritas.
Menurut Ghozali, (2005:91) uji multikolinieritas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara
variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi kolerasi diantara variabel independen. Jika variabel independen
saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antara sesama
variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai
berikut:
1) Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak mempengaruhi variabel dependen.
37
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika
antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi
(umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya
multikolinieritas.
3) Multikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai Tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan
setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Tolerance mengukur variabel independen
yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Nilai Tolerance yang rendah sama nilai VIF tinggi (karena
VIF = 1/ Tolerance). Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama
dengan nilai VIF > 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat
kolinieritas yang masih dapat ditolerir. Misal nilai Tolerance =
0,10 sama dengan tingkat kolonieritas 0,95.
c. Uji Heteroskedastisitas.
Menurut Ghozali, (2005:105) uji heteroskedastisitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak
38
terjadi heteroskedastisitas. Ada cara untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heteroskedastisitas yaitu :
1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu dan teratur seperti bergelombang, melebar kemudian
menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
3. Analisis Regresi Linier Berganda.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis regresi berganda, penelitian ini di rancang untuk meneliti
variabel-variabel yang mempengaruhi dari variabel bebas terhadap variabel
terikat. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui adakah pengaruh brand
knowledge, perseepsi kualitas dan innovativeness terhadap minat beli.
Perumusan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + €
Keterangan:
Y = Variabel dependen yang diprediksikan (minat beli).
a = Konstanta.
b1 = koefisien regresi brand knowledge
b2 = koefisien regresi perseepsi kualitas
b3 = koefisien regresi innovativeness
39
X1 = brand knowledge
X2 = perseepsi kualitas
X3 = innovativeness
€ = standar eror.
4. Koefisien Determinasi.
Menurut Ghozali, (2005:83) koefisien determinasi (Adjusted R²)
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah
antara 0 dan 1. Nilai R Square yang kecil berarti kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen amat
terbatas.
Pada penelitian ini R Square yang digunakan adalah R Square yang
sudah disesuaikan Adjusted (Adjusted R²) karena disesuaikan dengan
jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian. Nilai Adjusted R² dapat
naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam
model.
5. Uji Hipotesis.
a. Uji Parsial t-test
Menurut Ghozali, (2005:84) uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen dan digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh variabel
40
independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen
bersifat menentukan (significant) atau tidak.
Dalam penelitian ini uji hipotesis merupakan pengujian
hipotesis dua pihak (two-tailed test). Pengujian hipotesis dua pihak
menurut Suharyadi dan Purwanto (2009) biasa digunakan untuk tanda
sama dengan (=) pada hipotesis nol dan tanda tidak sama dengan (≠)
pada hipotesis alternatif.
Bila t hitung lebih besar dari t tabel atau – t hitung lebih kecil
dari - t tabel dan nilai signifikan lebih kecil dari 5% (a = 5% = 0,05)
maka hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak yang berarti bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap
variabel terikat secara parsial.
b. Uji Simultan F-test
Menurut Ghozali, (2005:84). Uji statistik F pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen
atau terikat. Apabila F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha
diterima, yang berarti variabel independen mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen dengan menggunakan tingkat
signifikan sebesar 0,05 jika nilai F hitung > F tabel maka secara
bersama-sama seluruh variabel independen mempengaruhi variabel
dependen. Selain itu, dapat juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika
nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi =
41
0,05), maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih
besar daripada 0,05 maka variabel independen secara serentak tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
Kemudian akan diketahui apakah hipotesis dalam penelitian ini
secara simultan ditolak atau diterima, adapun bentuk hipotesis secara
simultan adalah:
Ho : β1 = β2 = β3 = 0 ; brand knowledge, perseepsi kualitas dan
innovativeness secara simultan tidak
berpengaruh terhadap minat beli.
Ho : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0 ; brand knowledge, perseepsi kualitas dan
innovativeness secara simultan berpengaruh
terhadap minat beli.
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 3 variabel bebas
(independen) yaitu variabel brand knowledge (X1), variabel persepsi kualitas
(X2), variabel innovativeness (X3), dan 1 variabel terikat (dependen) yaitu
variabel minat beli (Y), adalah sebagai berikut:
42
Tabel 3.2 Operasional Variabel
No Variabel Sub Variabel Indikator Skala 1. Brand Knowledge
(X1)
Keller dalam Tjiptono (2005: 41)
Brand Awareness
Brand Image
Merasa tidak asing dengan merek Lenovo
Mengetahui produk smartphone merek Lenovo
Sering mendengar produk smartphone merek Lenovo
Dengan cepat mengingat merek Lenovo
Smartphone android Lenovo merupakan Smartphone canggih dengan harga terjangkau/murah
Lenovo merupakan smartphone yang ada dimana-mana dan mudah diperoleh dipasaran.
Smartphone android Lenovo menjadi pelopor untuk smartphone canggih dengan harga relatif murah
Ordinal
2.
Persepsi Kualitas (X2)
Aaker (1997:133)
Performance Features
Produk smartphone dengan merek Lenovo yang paling dapat memenuhi kebutuhan
Saya merasa puas setelah menggunakan smartphone android Lenovo
Smartphone android Lenovo dirasa berkualitas tinggi
Produk yang ditawarkan sesuai dengan yang diharapkan.
Produk smartphone android Lenovo tersedia banyak variasi pilihan
Tersedia berbagai macam model dan ukuran
Harga smartphone android Lenovo yang terjangkau mampu memberikan kepuasan
Ordinal
43
No Variabel Sub Variabel Indikator Skala 3. Innovativeness
(X3)
Barata (2007:71)
Modern
Unik
Bentuk produk Smartphone android Lenovo cukup menarik
Salah satu smartphone canggih masa kini
Inovasi baru dalam kategori smartphone
Smartphone android Lenovo mempunyai keunikan tersendiri pada kandungan fiturnya
Smartphone android Lenovo merupakan produk China yang terkenal murah dan berkualitas
Smartphone android Lenovo merupakan produk China yang berkompetitif tinggi di pasar
Smartphone android Lenovo memberikan kesan fitur lengkap dan akses cepat
Ordinal
4.
Minat Beli (Y)
Assael dalam Barata
(2007:67)
Ingin membeli karena sesuai dengan selera
Ingin membeli karena sesuai dengan kebutuhan
Ingin membeli karena produknya berkualitas
Ingin membeli karena harganya terjangkau
Ingin membeli karena mereknya sudah terkenal
Ingin membeli karena melihat iklan di tv
Ingin membeli karena referensi dari teman/saudara
Ordinal
44
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Lenovo Group Limited
Lenovo Group Limited, sebelumnya dikenal dengan nama
Legend Group, adalah produsen PC terbesar di Republik Rakyat Cina.
Pada 2004, Lenovo adalah produsen PC terbesar kedelapan di dunia.
Lenovo juga menjual server, komputer genggam, perangkat
pencitraan, dan telepon genggam. Selain itu, Lenovo juga menyediakan
integrasi teknologi informasi dan jasa dukungan kepadanya. Unit QDI-
nya menawarkan produksi secara kontrak.
Pada Desember 2004, Lenovo mengumumkan keinginannya
untuk mengambil alih divisi PC IBM, perusahaan Amerika Serikat yang
pernah mempunyai monopoli dalam pasar PC. Pengambilalihan ini
diharapkan akan membuat Lenovo dapat mengembangkan sayapnya di
Barat agar dapat menjadi produsen PC terbesar ketiga di dunia.
Pada 1 Mei 2005, Lenovo dengan resmi mengambil alih divisi
PC IBM tersebut. Lenovo didirikan di Cina pada tahun 1984, Lenovo
adalah salah satu pemimpin global dalam bidang komputer.
Menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan teknologi yang
progresif dan bisa diandalkan.
45
2. Visi, Misi dan Tujuan Lenovo Group Limited
Visi : “YOUR TRULY VALUE & RELIABLE IT PARTNER”
Misi:
1) Kepercayaan Customers, Vendors, dan Staff adalah modal utama
kami.
2) Kami akan memberikan value terbaik untuk setiap pelanggan kami.
Bukan hanya sekedar transaksi jual beli biasa.
3) Kami akan memberikan Effort dan usaha terbaik serta kecepatan
untuk bisa membantu dan menyelesaikan kebutuhan anda.
4) Bagi kami, Partner adalah saling menguntungkan kedua belah
pihak.
5) Tanggung jawab adalah prioritas kami
Tujuannya adalah ingin menjadikan produk lenovo dikenal sebagai
produk laptop, pc, hp, tablet yang berkualita tinggi dan dapat dimanfaatkan
oleh seluruh pengguna di dunia dengan mengedepankan kualitas produk
yang baik sesuai dengan value yang ditawarkan dan sasarannya meliputi
seluruh pengguna IT di dunia
B. Karakteristik Responden
Objek dalam penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan
smartphone android Lenovo dan sampel yang di tarik berjumlah 60
responden di wilayah Jakarta Selatan. Dari data yang diperoleh yang telah
diklasifikasikan mengenai data responden sebagai berikut:
46
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Kategori Responden Persentase
Laki-Laki 32 53%
Perempuan 28 47%
60 100%
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.1 diatas diketahui bahwa responden laki-laki
sedikit lebih banyak daripada responden perempuan yaitu sebesar 32 orang
atau 53% dan 28 orang atau 47% adalah perempuan.
Berdasarkan 60 responden yang telah teliti, pria dan wanita
mempunyai porsi yang hampir sama dalam menggunakan smartphone
android Lenovo. Hal ini dikarenakan pada zaman teknologi canggih
seperti sekarang ini smartphone bukan lagi merupakan kebutuhan tersier
melainkan sudah hampir menjadi kebutuhan sehari-hari oleh masyarakat
karena dengan smartphone dan internetnya orang-orang bisa dengan
sangat mudah mengakses informasi maupun layanan-layanan lainnya yang
mereka butuhkan terlebih dengan fitur-fitur yang diberikan smartphone
android Lenovo sudah cukup lengkap dengan harga yang terjangkau.
47
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia
Tingkat Usia
Kategori Responden Persentase
10-19 tahun 18 30%
20-29 tahun 25 42%
30-39 tahun 11 18%
≥ 40 tahun 6 10%
60 100%
Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui bahwa tingkat usia
responden terbesar adalah pada usia 20-29 tahun sebanyak 25 orang atau
sebesar 42%, lalu pada urutan kedua adalah pada usia 10-19 tahun
sebanyak 18 orang atau sebesar 30%, disusul pada urutan ketiga adalah
pada usia 30-39 tahun sebanyak 11 orang atau sebesar 18% dan pada
urutan terakhir adalah pada usia 40 tahun keatas sebanyak 6 orang atau
10%. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden
pengguna smartphone android Lenovo di Jakarta Selatan berusia 20-29
tahun.
Menurut VivaNews dalam situsnya, lebih dari 9 juta pengguna
internet di Indonesia atau sekitar 28 persen dari seluruh pengguna Internet
di negeri ini adalah mereka yang berusia di antara 25 sampai 30 tahun.
Sumber: Data primer diolah
48
Kelompok ini disebut juga sebagai Digital Natives, yang membentuk tren
yang terjadi di dunia maya. Digital Natives merupakan kelompok yang
mengarahkan para generasi tua dan generasi yang lebih muda saat akan
membeli barang-barang dan jasa. Hal ini tentunya berdampak juga pada
tingginya penggunaan smartphone pada usia mereka karena dapat dengan
mudah mengakses internet dengan praktis dibanding memakai komputer.
(teknologi.news.viva.co.id)
Selain itu, mayoritas generasi usia dibawah 30 tahun, sejak remaja
sudah lebih terbiasa menggunakan teknologi canggih seperti handphone
dibandingkan generasi berusia 30 tahun ke atas. Untuk segmen usia di atas
30 tahun, mereka menggunakan smartphone sebagai proses adaptasi dari
perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar mereka. Jika dikaitkan
dengan teori kategori pengadopsi, menurut Sciffman dan Kanuk (2004)
segmen usia ini bisa dikategorikan sebagai pengadopsi mayoritas
belakangan (late majority). Mereka adalah orang yang menggunakan
produk karena kebutuhan ekonomis ataupun reaksi terhadap teman di
lingkungannya.
49
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir
SMP 4 7%
SMA/SMK 18 30%
Diploma 7 12%
S1 29 48%
S2 2 3%
60 100%
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui bahwa responden dengan
pendidikan terakhir S1 yang terbanyak yaitu sebanyak 29 orang atau
sebesar 48%, lalu pada urutan kedua pada pendidikan terakhir SMA/SMK
sebanyak 18 orang atau sebesar 30%, disusul pada urutan ketiga pada
pendidikan terakhir Diploma sebanyak 7 orang atau sebesar 12%, pada
urutan keempat pada pendidikan terakhir SMP sebanyak 4 orang atau
sebesar 7%, dan terakhir yang paling sedikit yaitu pada pendidikan
terakhir S2 sebanyak 2 orang atau sebesar 3%. Maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa sebagian besar responden pengguna smartphone
android Lenovo di Jakarta Selatan pendidikan terakhirnya yaitu S1.
Bila dikaitkan dengan tabel 4.2 di atas, maka penjelasannya akan
saling berhubungan, dimana pengguna smartphone mayoritas berada pada
50
segmen usia yang lebih muda. Seseorang dengan pendidikan terakhir S2,
biasanya sudah memasuki umur lebih dari 30 tahun.
C. Uji Validitas dan Reabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan data primer yang diperoleh dengan
menyebarkan kuesioner kepada masyarakat yang menggunakan
smartphone android Lenovo di Jakarta Selatan sebanyak 60 orang.
Sebelum melakukan penyebaran kuesioner kepada responden, peneliti
melakukan uji coba kuesioner kepada 20 responden dengan memberikan
pertanyaan sebanyak 28 pertanyaan untuk menguji tingkat validitas dan
reliabilitas dari seluruh pertanyaan tersebut.
Kuesioner ini dibagi menjadi 4 variabel yaitu Brand Knowledge
(X1), Persepsi Kualitas (X2), Innovativeness (X3) dan Minat Beli (Y).
Lalu setiap variabel dibagi menjadi beberapa indikator. Setelah dilakukan
uji coba terhadap 20 responden, maka hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.4
di bawah ini :
51
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas
Item Pertanyaan Corrected Item-
Total Correlation
Keterangan
Brand Knowledge (X1)
BK1 0,499 Valid
BK2 0,742 Valid
BK3 0,634 Valid
BK4 0,570 Valid
BK5 0,761 Valid
BK6 0,337 Valid
BK7 0,319 Valid
Persepsi Kualitas (X2)
PK1 0,743 Valid
PK2 0,791 Valid
PK3 0,765 Valid
PK4 0,630 Valid
PK5 0,603 Valid
PK6 0,370 Valid
PK7 0,561 Valid
Innovativeness (X3)
INN1 0,323 Valid
INN2 0,680 Valid
INN3 0,589 Valid
INN4 0,372 Valid
INN5 0,590 Valid
INN6 0,416 Valid
INN7 0,548 Valid
52
Item Pertanyaan Corrected Item-
Total Correlation
Keterangan
Minat Beli (Y)
MB1 0,645 Valid
MB2 0,486 Valid
MB3 0,779 Valid
MB4 0,478 Valid
MB5 0,634 Valid
MB6 0,542 Valid
MB7 0,325 Valid
MB8 0,690 Valid
MB9 0,415 Valid
MB10 0,413 Valid
Menurut Masrun dalam Sugiyono (2010:188) hasil pengukuran
dikatakan valid apabila setiap item pertanyaan memiliki tingkat
korelasi ≥ 0,3. Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa 28
pertanyaan atas 4 variabel yang diajukan kepada 20 responden
dinyatakan valid. Hal tersebut dilihat dari nilai korelasinya yang positif
dan ≥ 0,3.
Berikut ini disajikan dalam tabel hasil uji reabilitas sebagai
berikut:
Sumber: Data primer diolah
53
Tabel 4.5
Hasil Uji Reabilitas
Item Pertanyaan Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Keterangan
Brand Knowledge (X1)
BK1 0,782 Reliabel
BK2 0,743 Reliabel
BK3 0,761 Reliabel
BK4 0,773 Reliabel
BK5 0,727 Reliabel
BK6 0,808 Reliabel
BK7 0,827 Reliabel
Persepsi Kualitas (X2)
PK1 0,828 Reliabel
PK2 0,819 Reliabel
PK3 0,824 Reliabel
PK4 0,845 Reliabel
PK5 0,851 Reliabel
PK6 0,875 Reliabel
PK7 0,854 Reliabel
Innovativeness (X3)
INN1 0,770 Reliabel
INN2 0,704 Reliabel
INN3 0,723 Reliabel
INN4 0,777 Reliabel
INN5 0,718 Reliabel
INN6 0,755 Reliabel
INN7 0,731 Reliabel
54
Item Pertanyaan Corrected Item-
Total Correlation
Keterangan
Minat Beli (Y)
MB1 0,796 Reliabel
MB2 0,814 Reliabel
MB3 0,792 Reliabel
MB4 0,816 Reliabel
MB5 0,799 Reliabel
MB6 0,810 Reliabel
MB7 0,828 Reliabel
MB8 0,802 Reliabel
MB9 0,829 Reliabel
MB10 0,823 Reliabel
Menurut Ghozali (2006:42) hasil pengukuran dikatakan reliabel
jika memberikan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60. Tabel 4.4 diatas
menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60. Hal ini berarti ke 28
pertanyaan tersebut dapat dinyatakan memiliki nilai reliabilitas yang baik
dan layak untuk digunakan dalam penelitian.
D. Temuan dan Pembahasan
1. Distribusi Frekuensi Kuesioner
Penelitian ini memiliki judul pengaruh brand knowledge, persepsi
kualitas dan innovativeness terhadap minat beli atas produk brand
extention akan dilihat dari indikator masing-masing variabel.
Sumber: Data primer diolah
55
Berikut adalah hasil jawaban responden berdasarkan kuesioner adalah
sebagai berikut:
a. Brand Knowledge (X1)
Adapun dalam variabel brand knowledge pada kuesioner
penulis memasukan 7 pertanyaan, hasil output-nya sebagai berikut:
B
Berdasarkan tabel 4.6 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 3
responden atau 5% menjawab ragu-ragu, 37 responden atau 61,7%
menjawab setuju dan 20 responden atau 33,3% menjawab sangat
setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa responden merasa
tidak asing dengan merek Lenovo. Terlihat dari jumlah responden
yang menjawab setuju berjumlah 37 responden dan sangat setuju
20 responden.
Tabel 4.6 1. Saya Merasa Tidak Asing Dengan Merek Lenovo
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu-ragu 3 5.0 5.0 5.0
Setuju 37 61.7 61.7 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
56
Tabel 4.7
Berdasarkan tabel 4.7 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 3
responden atau 5% menjawab ragu-ragu, 23 responden atau 38,3%
menjawab setuju dan 34 responden atau 56,7% menjawab sangat
setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa responden
mengetahui produk smartphone merek Lenovo. Terlihat dari
jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 23 responden
dan sangat setuju 34 responden.
2. Saya Mengetahui Produk Smartphone Merek Lenovo
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu-ragu 3 5.0 5.0 5.0
Setuju 23 38.3 38.3 43.3
Sangat Setuju 34 56.7 56.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
57
Tabel 4.8
Berdasarkan tabel 4.8 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 4
responden atau 6,7% menjawab ragu-ragu, 29 responden atau
48,3% menjawab setuju dan 27 responden atau 45% menjawab
sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa responden
sering mendengar produk smartphone merek Lenovo. Terlihat dari
jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 29 responden
dan sangat setuju 27 responden.
3. Saya Sering Mendengar Produk Smartphone Merek Lenovo
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu-ragu 4 6.7 6.7 6.7
Setuju 29 48.3 48.3 55.0
Sangat Setuju 27 45.0 45.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
58
Berdasarkan tabel 4.9 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 4
responden atau 6,7% menjawab ragu-ragu, 35 responden atau
58,3% menjawab setuju dan 21 responden atau 35% menjawab
sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa responden
dengan cepat mengingat merek Lenovo. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 35 responden dan
sangat setuju 21 responden.
Tabel 4.9
4. Saya Dengan Cepat Mengingat Merek Lenovo
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu-ragu 4 6.7 6.7 6.7
Setuju 35 58.3 58.3 65.0
Sangat Setuju 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
59
Berdasarkan tabel 4.10 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju. 2 responden atau 3,3%
menjawab tidak setuju, 11 responden atau 18,3% menjawab ragu-
ragu, 28 responden atau 46,7% menjawab setuju dan 19 responden
atau 31,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa smartphone android Lenovo merupakan
smartphone canggih dengan harga terjangkau/murah. Terlihat dari
jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 28 responden
dan sangat setuju 19 responden.
Tabel 4.10
5. Smartphone Android Lenovo Merupakan Smartphone Canggih
Dengan Harga Terjangkau/Murah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju
Ragu-ragu
2
11
3.3
18.3
3.3
18.3
3.3
21.7
Setuju 28 46.7 46.7 68.3
Sangat Setuju 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
60
Berdasarkan tabel 4.11 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju. 1 responden atau 1,7%
menjawab tidak setuju, 15 responden atau 25% menjawab ragu-
ragu, 32 responden atau 53,3% menjawab setuju dan 12 responden
atau 20% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa Lenovo merupakan produk yang ada dimana-
mana dan mudah diperoleh dipasaran. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 32 responden dan
sangat setuju 12 responden.
Tabel 4.11
6. Lenovo Merupakan Produk Yang Ada Dimana-Mana dan Mudah
Diperoleh Dipasaran
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju
Ragu-ragu
1
15
1.7
25.0
1.7
25.0
1.7
26.7
Setuju 32 53.3 53.3 80.0
Sangat Setuju 12 20.0 20.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
61
Berdasarkan tabel 4.12 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju. 3 responden atau 5,0%
menjawab tidak setuju, 25 responden atau 41.7% menjawab ragu-
ragu, 20 responden atau 33,3% menjawab setuju dan 12 responden
atau 20% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa smartphone android Lenovo menjadi pelopor
untuk smartphone canggih dengan harga relatif murah. Terlihat
dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 20
responden dan sangat setuju 12 responden.
Tabel 4.12
7. Smartphone Android Lenovo Menjadi Pelopor Untuk Smartphone
Canggih Dengan Harga Relatif Murah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju
Ragu-ragu
3
25
5.0
41.7
5.0
41.7
5.0
26.7
Setuju 20 33.3 33.3 80.0
Sangat Setuju 12 20.0 20.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
62
b. Persepsi Kualitas (X2)
Adapun dalam variabel persepsi kualitas pada kuesioner
penulis memasukan 7 pertanyaan, hasil output-nya sebagai berikut:
Berdasarkan tabel 4.13 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju. 6 responden atau 10%
menjawab tidak setuju, 15 responden atau 25% menjawab ragu-
ragu, 30 responden atau 50% menjawab setuju dan 9 responden
atau 15% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa produk merek Lenovo yang paling dapat
memenuhi kebutuhan. Terlihat dari jumlah responden yang
Tabel 4.13
8. Produk Merek Lenovo Yang Paling Dapat Memenuhi Kebutuhan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju
Ragu-ragu
6
15
10.0
25.0
10.0
25.0
10.0
35.0
Setuju 30 50.0 50.0 85.0
Sangat Setuju 9 15.0 15.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
63
menjawab setuju berjumlah 30 responden dan sangat setuju 9
responden.
Berdasarkan tabel 4.14 di atas terdapat 1 responden atau
1,7% menjawab sangat tidak setuju, 4 responden atau 6,7%
menjawab tidak setuju, 8 responden atau 13,3% menjawab ragu-
ragu, 32 responden atau 53,3% menjawab setuju dan 15 responden
atau 25% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden merasa puas setelah menggunakan
produk merek Lenovo Terlihat dari jumlah responden yang
Tabel 4.14
9. Saya Merasa Puas Setelah Menggunakan Produk Merek Lenovo
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
1
4
8
1.7
6.7
13.3
1.7
6.7
13.3
1.7
8.3
21.7
Setuju 32 53.3 53.3 75.0
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
64
menjawab setuju berjumlah 32 responden dan sangat setuju 15
responden.
Berdasarkan tabel 4.15 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju. 5 responden atau 8,3%
menjawab tidak setuju, 16 responden atau 26,7% menjawab ragu-
ragu, 32 responden atau 53,3% menjawab setuju dan 7 responden
atau 11,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden merasa produk merek Lenovo
berkualitas tinggi. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab
setuju berjumlah 32 responden dan sangat setuju 7 responden.
Tabel 4.15
10. Produk Merek Lenovo Dirasa Berkualitas Tinggi
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju
Ragu-ragu
5
16
8.3
26.7
8.3
26.7
8.3
35.0
Setuju 32 53.3 53.3 88.3
Sangat Setuju 7 11.7 11.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
65
B
Berdasarkan tabel 4.16 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju. 3 responden atau 5%
menjawab tidak setuju, 11 responden atau 18,3% menjawab ragu-
ragu, 32 responden atau 51,7% menjawab setuju dan 15 responden
atau 25% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa produk yang ditawarkan sesuai dengan yang
diharapkan. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 31 responden dan sangat setuju 15 responden.
Tabel 4.16
11. Produk Yang Ditawarkan Sesuai Dengan Yang Diharapkan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju
Ragu-ragu
3
11
5.0
18.3
5.0
18.3
5.0
23.3
Setuju 31 51.7 51.7 75.0
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
66
B
e
r
B
Berdasarkan tabel 4.17 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju. 1 responden atau 1.7%
menjawab tidak setuju, 8 responden atau 13,3% menjawab ragu-
ragu, 30 responden atau 50% menjawab setuju dan 21 responden
atau 35% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa produk smartphone android Lenovo banyak
variasi pilihan. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab
setuju berjumlah 30 responden dan sangat setuju 21 responden.
Tabel 4.17
12. Produk Smartphone Android Lenovo Banyak Variasi Pilihan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju
Ragu-ragu
1
8
1.7
13.3
1.7
13.3
1.7
15.0
Setuju 30 50.0 50.0 65.0
Sangat Setuju 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
67
Berdasarkan tabel 4.18 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju. 1 responden atau 1.7%
menjawab tidak setuju, 6 responden atau 10,0% menjawab ragu-
ragu, 26 responden atau 43,3% menjawab setuju dan 27 responden
atau 45% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa smartphone android Lenovo tersedia berbagai
macam tipe dan ukuran. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 26 responden dan sangat setuju 27
responden.
Tabel 4.18
13. Tersedia Berbagai Macam Tipe Dan Ukuran
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju
Ragu-ragu
1
6
1.7
10.0
1.7
10.0
1.7
11.7
Setuju 26 43.3 43.3 55.0
Sangat Setuju 27 45.0 45.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
68
Berdasarkan tabel 4.19 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju. 2 responden atau 3,3%
menjawab tidak setuju, 11 responden atau 18,3% menjawab ragu-
ragu, 26 responden atau 43,3% menjawab setuju dan 21 responden
atau 35% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa harga smartphone android Lenovo yang
terjangkau mampu memberikan kepuasan. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 26 responden dan
sangat setuju 21 responden.
Tabel 4.19
14. Harga Smartphone Android Lenovo Yang Terjangkau Mampu
Memberikan Kepuasan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju
Ragu-ragu
2
11
3.3
18.3
3.3
18.3
3.3
21.7
Setuju 26 43.3 43.3 65.0
Sangat Setuju 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
69
c. Innovativeness (X3)
Adapun dalam variabel innovativeness pada kuesioner
penulis memasukan 7 pertanyaan, hasil output-nya sebagai berikut:
B
Berdasarkan tabel 4.20 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju. 3 responden atau 5%
menjawab tidak setuju, 7 responden atau 11,7% menjawab ragu-
ragu, 35 responden atau 58,3% menjawab setuju dan 15 responden
atau 25% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa bentuk produk smartphone android Lenovo
cukup menarik. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab
setuju berjumlah 35 responden dan sangat setuju 15 responden.
Tabel 4.20
15. Bentuk Produk Smartphone Android Lenovo Cukup Menarik
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju
Ragu-ragu
3
7
5.0
11.7
5.0
11.7
5.0
16.7
Setuju 35 58.3 58.3 75.0
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
70
Berdasarkan tabel 4.21 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 9
responden atau 15% menjawab ragu-ragu, 34 responden atau
56,7% menjawab setuju dan 17 responden atau 28,3% menjawab
sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa smartphone
android Lenovo merupakan salah satu smartphone canggih masa
kini. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 34 responden dan sangat setuju 17 responden.
Tabel 4.21
16. Salah Satu Smartphone Canggih Masa Kini
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu-ragu 9 15.0 15.0 15.0
Setuju 34 56.7 56.7 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
71
Berdasarkan tabel 4.22 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju. 1 responden atau 1,7%
menjawab tidak setuju, 17 responden atau 28,3% menjawab ragu-
ragu, 34 responden atau 56,7% menjawab setuju dan 8 responden
atau 13,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa smartphone android Lenovo merupakan
inovasi baru dalam kategori smartphone. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 34 responden dan
sangat setuju 8 responden.
Tabel 4.22
17. Inovasi Baru Dalam Kategori Smartphone
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju
Ragu-ragu
1
17
1.7
28.3
1.7
28.3
1.7
30.0
Setuju 34 56.7 56.7 86.7
Sangat Setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
72
Berdasarkan tabel 4.23 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju. 4 responden atau 6,7%
menjawab tidak setuju, 20 responden atau 33,3% menjawab ragu-
ragu, 24 responden atau 40% menjawab setuju dan 12 responden
atau 20% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa smartphone android Lenovo mempunyai
keunikan tersendiri pada kandungan fiturnya. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 24 responden dan
sangat setuju 12 responden.
Tabel 4.23
18. Smartphone Android Lenovo Mempunyai Keunikan Tersendiri
Pada Kandungan Fiturnya
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju
Ragu-ragu
4
20
6.7
33.3
6.7
33.3
6.7
40.0
Setuju 24 40.0 40.0 80.0
Sangat Setuju 12 20.0 20.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
73
Berdasarkan tabel 4.24 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju. 3 responden atau 5%
menjawab tidak setuju, 9 responden atau 15% menjawab ragu-
ragu, 33 responden atau 55% menjawab setuju dan 15 responden
atau 25% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa smartphone android Lenovo merupakan
produk China yang terkenal murah dan berkualitas. Terlihat dari
jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 33 responden
dan sangat setuju 15 responden.
Tabel 4.24
19. Smartphone Android Lenovo Merupakan Produk China Yang
Terkenal Murah Dan Berkualitas
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju
Ragu-ragu
3
9
5.0
15.0
5.0
15.0
5.0
20.0
Setuju 33 55.0 55.0 75.0
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
74
Berdasarkan tabel 4.25 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 15
responden atau 25% menjawab ragu-ragu, 30 responden atau 50%
menjawab setuju dan 15 responden atau 25% menjawab sangat
setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa smartphone
android Lenovo merupakan produk China yang berkompetitif
tinggi di pasar. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab
setuju berjumlah 30 responden dan sangat setuju 15 responden.
Tabel 4.25
20. Smartphone Android Lenovo Merupakan Produk China Yang
Berkompetitif Tinggi Di Pasar
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu-ragu 15 25.0 25.0 25.0
Setuju 30 50.0 50.0 75.0
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
75
Berdasarkan tabel 4.26 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju. 2 responden atau 3,3%
menjawab tidak setuju, 14 responden atau 23,3% menjawab ragu-
ragu, 35 responden atau 58,3% menjawab setuju dan 9 responden
atau 15% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa smartphone android Lenovo memberikan
kesan fitur lengkap dan akses cepat. Terlihat dari jumlah responden
yang menjawab setuju berjumlah 35 responden dan sangat setuju 9
responden.
Tabel 4.26
21. Smartphone Android Lenovo Memberikan Kesan Fitur Lengkap
Dan Akses Cepat
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju
Ragu-ragu
2
14
3.3
23.3
3.3
23.3
3.3
26.7
Setuju 35 58.3 58.3 85.0
Sangat Setuju 9 15.0 15.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
76
d. Minat Beli (Y)
Adapun dalam variabel minat beli pada kuesioner penulis
memasukan 7 pertanyaan, hasil output-nya sebagai berikut:
Berdasarkan tabel 4.27 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju. 1 responden atau 1.7%
menjawab tidak setuju, 19 responden atau 31,7% menjawab ragu-
ragu, 28 responden atau 46,7% menjawab setuju dan 12 responden
atau 20% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden ingin membeli
smartphone android Lenovo karena sesuai dengan selera. Terlihat
Tabel 4.27
22. Anda Ingin Membeli Smartphone Android Lenovo Karena
Sesuai Dengan Selera
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju
Ragu-ragu
1
19
1.7
31.7
1.7
31.7
1.7
33.3
Setuju 28 46.7 46.7 80.0
Sangat Setuju 12 20.0 20.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
77
dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 28
responden dan sangat setuju 12 responden.
Berdasarkan tabel 4.28 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju. 2 responden atau 3,3%
menjawab tidak setuju, 9 responden atau 15% menjawab ragu-
ragu, 32 responden atau 58,3% menjawab setuju dan 17 responden
atau 28,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden ingin membeli
smartphone android Lenovo karena sesuai dengan kebutuhan.
Tabel 4.28
23. Anda Ingin Membeli Smartphone Android Lenovo Karena
Sesuai Dengan Kebutuhan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju
Ragu-ragu
2
9
3.3
15.0
3.3
15.0
3.3
18.3
Setuju 32 58.3 58.3 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
78
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah
32 responden dan sangat setuju 17 responden.
Berdasarkan tabel 4.29 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju. 3 responden atau 5%
menjawab tidak setuju, 14 responden atau 23,3% menjawab ragu-
ragu, 34 responden atau 56,7% menjawab setuju dan 9 responden
atau 15% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden ingin membeli
smartphone android Lenovo karena produknya berkualitas.
Tabel 4.29
24. Anda Ingin Membeli Smartphone Android Lenovo Karena
Produknya Berkualitas
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju
Ragu-ragu
3
14
5.0
23.3
5.0
23.3
5.0
28.3
Setuju 34 56.7 56.7 85.0
Sangat Setuju 9 15.0 15.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
79
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah
34 responden dan sangat setuju 9 responden.
Berdasarkan tabel 4.30 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 6
responden atau 10% menjawab ragu-ragu, 30 responden atau 50%
menjawab setuju dan 24 responden atau 40% menjawab sangat
setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden ingin membeli smartphone android Lenovo karena
harganya terjangkau. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 30 responden dan sangat setuju 24
responden.
Tabel 4.30
25. Anda Ingin Membeli Smartphone Android Lenovo Karena
Harganya Terjangkau
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu-ragu 6 10.0 10.0 10.0
Setuju 30 50.0 50.0 60.0
Sangat Setuju 24 40.0 40.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
80
Berdasarkan tabel 4.31 di atas terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju. 1 responden atau 1,7%
menjawab tidak setuju, 13 responden atau 21,7% menjawab ragu-
ragu, 39 responden atau 65% menjawab setuju dan 7 responden
atau 11,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden ingin membeli
smartphone android Lenovo karena mereknya sudah terkenal.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah
39 responden dan sangat setuju 7 responden.
Tabel 4.31
26. Anda Ingin Membeli Smartphone Android Lenovo Karena
Mereknya Sudah Terkenal
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju
Ragu-ragu
1
13
1.7
21.7
1.7
21.7
1.7
23.3
Setuju 39 65.0 65.0 88.3
Sangat Setuju 7 11.7 11.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
81
Berdasarkan tabel 4.32 di atas terdapat 7 responden atau
11,7% menjawab sangat tidak setuju, 20 responden atau 33,3%
menjawab tidak setuju, 13 responden atau 21,7 menjawab ragu-
ragu, 17 responden atau 28,3% menjawab setuju dan 3 responden
atau 5% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan
bahwa sebagian besar responden ingin membeli smartphone
android Lenovo bukan karena melihat iklan di tv. Terlihat dari
jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 7
responden dan tidak setuju 20 responden.
Tabel 4.32
27. Anda Ingin Membeli Smartphone android Lenovo Karena
Melihat Iklan Di TV
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
7
20
13
11.7
33.3
21.7
11.7
33.3
21.7
11.7
45.0
66.7
Setuju 17 28.3 28.3 95.0
Sangat Setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
82
Berdasarkan tabel 4.33 di atas terdapat 2 responden atau
3,3% menjawab sangat tidak setuju, 7 responden atau 11,7%
menjawab tidak setuju, 9 responden atau 15% menjawab ragu-
ragu, 19 responden atau 31,7% menjawab setuju dan 23 responden
atau 38,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden ingin membeli
smartphone android Lenovo karena referensi dari teman/saudara.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah
19 responden dan sangat setuju 23 responden.
Tabel 4.33
28. Anda Ingin Membeli Smartphone android Lenovo Karena
Referensi Dari Teman/Saudara
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
2
7
9
3.3
11.7
15.0
3.3
11.7
15.0
3.3
15.0
30.0
Setuju 19 31.7 31.7 61.7
Sangat Setuju 23 38.3 38.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
83
2. Hasil Analisis Data
a. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Menurut Santoso (2011:193-196) ada beberapa
cara melihat normalitas data, yaitu dengan melihat kurva normal P-
plot dan menggunakan uji kolmogorov-smirnov.
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Data Secara Grafik
Sumber: Data primer diolah
84
Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di
sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi layak dipakai karena memenuhi
asumsi normalitas (Santoso, 2011:196).
Tabel 4.34
Hasil Uji Normalitas Secara Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.22644286
Most Extreme Differences Absolute .068
Positive .042
Negative -.068
Kolmogorov-Smirnov Z .527
Asymp. Sig. (2-tailed) .944
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan uji kolmogorov-smirnov dapat diketahui
bahwa seluruh variabel memiliki nilai sig. > 0,05, ini mengartikan
bahwa semua data terdistribusi dengan normal. (Santoso,
2011:196).
Sumber: Data primer diolah
85
2) Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi Antara variabelbebas. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Untuk melihat hasil uji multikolinieritas, maka dapat
dilihat dalam tabel 4.37 berikut ini:
Tabel 4.35
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1(Constant)
Brand Knowledge .480 2.084
Persepsi Kualitas .322 3.103
Innovativeness .368 2.719
a. Dependent Variable: Minat Beli
Menurut Ghozali (2005:91), yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolinieritas adalah jika nilai tolerance <
0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Jika dilihat dari tabel di atas
maka dapat diketahui bahwa nilai VIF untuk X1 (Brand
Knowledge) sebesar 2,084 dengan nilai tolerance 0,480; nilai VIF
X2 (Persepsi Kualitas) sebesar 3,103 dengan nilai tolerance 0,322;
nilai VIF X3 (Innovativeness) sebesar 2,719 dengan nilai tolerance
0,368. Dari semua variabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai
Sumber: Data primer diolah
86
tolerance > 0.10 dan nilai VIF < 10. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa model regresi ini terbebas dari
multikolinieritas dan layak digunakan.
3) Uji Heterokedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Hasil uji heterokedastisitas
dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.2
Hasil Uji Heterokedastisitas
Berdasarkan gambar di atas, scatterplot menunjukkan
penyebaran titik data sebagai berikut. Menurut Ghozali (2005:105)
regresi linier berganda terbebas dari heterokedastisitas, yaitu:
a. Tidak ada pola yang jelas
b. Titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y
Sumber: Data primer diolah
87
Dari gambar 4.2 di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar
secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0
pada sumbu Y.
b. Analisis Regresi Linier Berganda
1) Uji Persamaan Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk
mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
dependen, adapun hasil uji regresi linier berganda adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.36
Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta
1(Constant) 1.180 2.923
Brand Knowledge .220 .133 .187
Persepsi Kualitas .301 .118 .354
Innovativeness .386 .143 .349
a. Dependent Variable: Minat Beli
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari koefisien
regresi di atas, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai
berikut:
Y = 1,180 + 0,220 X1 + 0,301 X2 + 0,386 X3
Sumber: Data primer diolah
88
2) Hasil Uji Determinasi (Adjusted ܴଶ)
Menurut Ghazali (2005:83) untuk menentukan seberapa
besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen,
maka perlu diketahui nilai koefisien determinasi (Adjusted R-
Square). Adapun hasil uji determinasi Adjusted ܴଶ adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.37
Hasil Uji Determinasi (Adjusted ܴଶ)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .808a 0.654 0.635 2.285
a. Predictors: (Constant), Innovativeness, Brand Knowledge, Persepsi
Kualitas
b. Dependent Variable: Minat Beli
Nilai Adjusted ܴଶ = 0,635 atau 63,5%. Hal ini berarti
bahwa variabel brand knowledge, persepsi kualitas dan
innovativeness memiliki kontribusi sebesar 63,5% terhadap
variabel minat beli, sedangkan sisanya 36,5% dijelaskan oleh
variabel lain di luar variabel yang dipergunakan dalam penelitian
ini.
Sumber: Data primer diolah
89
3) Uji Hipotesis
a. Uji t (Pengujian Secara Parsial)
Uji t menunjukkan ada atau tidaknya pengaruh satu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara
individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat
signifikansi 0,05 (Ghozali, 2006:88).
Tabel 4.38 Hasil Uji t (Pengujian Secara Parsial)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa brand
knowledge tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli
sedangkan persepsi kualitas dan innovativeness terhadap minat beli
menunjukkan pengaruh yang signifikan. Berikut ini adalah hasil
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1(Constant) 1.180 2.923 0.404 0.688
Brand
Knowledge
.220 .133 .187 1.647 0.105
Persepsi
Kualitas
.301 .118 .354 2.553 0.013
Innovativeness .386 .143 .349 2.694 0.009
a. Dependent Variable: Minat Beli Sumber: Data primer diolah
90
penjelasan mengenai pengaruh antar variabel independen terhadap
minat beli:
1) Pengaruh Brand Knowledge Terhadap Minat Beli
Variabel brand knowledge dengan nilai t-hitung sebesar
1,647 < 2,003 atau nilai sig. lebih besar dari 0,05 (0,105 <
0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha
ditolak yang berarti brand knowledge tidak berpengaruh
signifikan secara parsial terhadap minat beli.
Keller dalam Fandy Tjiptono (2005: 40) brand
knowledge yaitu adanya informasi tentang merek dalam
ingatan (memory) konsumen, beserta dengan asosiasi-asosiasi
yang berkaitan dengan merek tersebut.
Dari hasil penelitian dengan menggunakan kuesioner
yang telah dilakukan ke 60 responden, menunjukkan bahwa
brand knowledge tidak mempengaruhi minat beli masyarakat
pada produk smartphone android Lenovo. Merek ini kurang
melekat diingatan masyarakat. Produk smartphone android
Lenovo kurang memiliki ciri-ciri atau kekhasan tertentu yang
membuat masyarakat dapat mengenali atau membedakan dari
merek- merek smartphone android lainnya serta kurangnya
informasi dan edukasi tentang merek maupun produk yang
diberikan oleh perusahaan kepada masyarakat.
91
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian
Pradana (2013) yang mengatakan bahwa brand knowledge
tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli sepeda motor
Honda Vario.
2) Pengaruh Persepsi Kualitas Terhadap Minat Beli
Variabel persepsi kualitas dengan nilai t-hitung
sebesar 2,553 > 2,003 atau nilai sig. lebih kecil dari 0,05
(0,013 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima yang berarti persepsi kualitas berpengaruh
signifikan secara parsial terhadap minat beli.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian
Ujianto dan Abdurahman, (2004) yang meneliti tentang
analisis faktor-faktor yang menimbulkan kecenderungan
minat beli konsumen sarung. Menemukan hasil koefisien
variabel persepsi kualitas menunjukan faktor yang paling
dominan dan berpengaruh signifikan dan dalam jurnal
Yassen, dkk (2011) mengatakan bahwa persepsi kualitas
mempunyai pengaruh paling besar dari semua variabel yang
diteliti.
3) Pengaruh Innovativeness terhadap Minat Beli
Variabel innovativeness dengan nilai t-hitung
sebesar 2,694 > 2,003 atau nilai sig. lebih kecil dari 0,05
(0,009 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak
92
dan Ha diterima yang berarti innovativeness berpengaruh
signifikan secara parsial terhadap minat beli.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian
Suci Ramadhany (2011) dari Universitas Indonesia yang
mengatakan bahwa innovativeness memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap variabel minat beli dan dalam jurnal
Kusumawati,dkk (2012) yang mengatakan bahwa inovasi
produk perlu dilakukan agar konsumen tertarik untuk
membeli produk yang dikeluarkan oleh perusahaan.
b. Uji F (Pengujian Secara Simultan)
Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah
variabel-variabel independen secara simultan (bersama-sama)
mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali,
2006:88). Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel di bawah ini,
jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan
menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05
maka Ho diterima dan menolak Ha.
93
Tabel 4.39
Hasil Uji F (Pengujian Secara Simultan)
Berdasarkan tabel 4.39 di atas dapat dilihat nilai F-hitung
diperoleh sebesar 35,213 > F-tabel sebesar 2,77 dengan tingkat
signifikansi 0,000 < 0,05. Karena tingkat signifikansi lebih kecil
dari 0,05 maka Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa brand
knowledge, persepsi kualitas dan innovativeness terhadap minat
beli berpengaruh secara simultan (bersama-sama).
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Rina
Apriliana (2010) dari Universitas Islam Negeri yang mengatakan
bahwa brand knowledge, persepsi kualitas dan innovativeness
terhadap minat beli berpengaruh secara simultan (bersama-sama).
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 551.718 3 183.906 35.213 0.000a
Residual 292.466 56 5.223
Total 844.183 59
a. Predictors: (Constant), Innovativeness, Brand Knowledge, Persepsi Kualitas
b. Dependent Variable: Minat Beli
Sumber: Data primer diolah
94
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai
pengaruh brand knowledge, persepsi kualitas dan innovativeness terhadap
minat beli, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Secara parsial brand knowledge tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap minat beli konsumen smartphone android Lenovo.
2. Secara parsial persepsi kualitas mempunyai pengaruh signifikan
terhadap minat beli konsumen smartphone android Lenovo.
3. Secara parsial innovativeness mempunyai pengaruh signifikan terhadap
minat beli konsumen smartphone android Lenovo.
4. Berdasarkan hasil uji regresi berganda secara simultan ditemukan
bahwa seluruh variabel independen (brand knowledge, persepsi kualitas
dan innovativeness) berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli.
5. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa variabel persepsi kualitas
merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap minat beli. Hal
tersebut terlihat dari nilai standardized coefficient beta sebesar 0,354.
95
B. Implikasi
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand knowledge tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen smartphone
android Lenovo. Ditemukan bahwa merek smartphone android Lenovo
kurang melekat diingatan masyarakat. Produk smartphone android
Lenovo kurang memiliki ciri-ciri atau kekhasan tertentu yang membuat
masyarakat dapat mengenali atau membedakan dari merek- merek
smartphone android lainnya serta kurangnya informasi dan edukasi
tentang merek maupun produk yang diberikan oleh perusahaan kepada
masyarakat.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kualitas memiliki
pengaruh yang paling signifikan terhadap minat beli konsumen
smartphone android Lenovo. Hal ini dikarenakan kualitas produk yang
baik tentunya akan mendorong ketertarikan masyarakat untuk membeli
produk tersebut. Produk dengan merek yang sudah dikenal masyarakat
serta inovasi yang terus dikeluarkan oleh perusahaan akan sia-sia tanpa
menghasilkan produk dengan kualitas yang bagus. Jika persepsi
kualitas yang baik sudah tertanam di benak konsumen maka konsumen
pun cenderung akan menginformasikan apa yang telah ia dapat kepada
orang lain sehingga bertambahnya masyarakat yang mengetahui
produk tersebut dan hal ini tentunya dapat meningkatkan jumlah
penjualan perusahaan.
96
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa innovativeness mempunyai
pengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen smartphone
android Lenovo. Hal ini dikarenakan inovasi perlu dilakukan agar
konsumen tertarik untuk membeli produk yang dikeluarkan oleh
perusahaan.
4. Berdasarkan data responden yang saya teliti, perusahaan sebaiknya
memfokuskan target pasar dan inovasi produknya kepada selera
konsumen berusia 20-29 tahun karena merekalah konsumen terbanyak
yang menggunakan smartphone.
97
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David A, “Manajemen Ekuitas Merek", Terjemahan, Penerbit Utama, Jakarta, 1997.
Apriliana, Rina, "Pengaruh Strategi Brand Extention Terhadap Intensi Membeli Konsumen (Studi Kasus Pemakaian Brand Extention untuk Sampo)", Skripsi, Universitas Islam Negeri, 2010.
Barata, Dion Dewa, "Pengaruh Penggunaan Strategi Brand Extension Pada Intensi Membeli Konsumen",Jurnal Manajemen, Vol. 2 No.1 Januari, 2007
Durianto, D Sugiarto & T. Sitinjak, "Strategi Melakukan Pasar-Melalui Riset Ekuitas & Perilaku Merek". PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 2004.
Faisal, Affif. “Persebaran Iklan Melalui Buah Bibir Konsumen”. Jurnal Universitas Paramadina. Hlm 60-74, 2002.
Ferdinand, Augusty. “Metode Penelitian Manajemen”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2002.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS”, Cetakan IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. 2005.
Hamid, Abdul. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007.
Handoko dan Catur “Pengaruh Brand Image dan Store Image dari SOGO Departement Store Sebagai Anchor Tenant terhadap Minat Pengunjung Datang ke Tunjungan Plaza IV Surabaya”, 2006.
Hem, Leslie, dan Iversen N.M., "Factors Influencing Successful Brand Extension", Journal of Marketing. Vol 19. p1-37, 2001.
Iqbal, M Hasan. Pokok-pokok materi statistik 2. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta, 2002.
Jales and Ali, "A Modular Approach to Study the Impact S of Brand Extension in Pakistan", Journal Karachi Institute of Economics & Technology, Pakistan, 2002.
Keller, Kevin L. "Strategic Brand Management : Building, Measuring and Managing Brand Equity", edisi ketiga, Prentice Hall, New Jersey, 2008.
98
____________ dan Sanjay Sood, “The Effect of Branding strategies and Product Experience on Brand Evaluation”, Forthcoming in Journal of marketing, 2003.
Kotler, Philips dan Kevin Lane Keller, “Marketing Management”, edisi 14, Global Edition, Pearson Prentice Hall, 2012.
Nurmala. “Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Minat Beli Sabun Mandi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh”. Skripsi, Universitas Malikussaleh, 2008.
Rahmadhany, Suci, "Pengaruh Perluasan Merek Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi pada Pepsodent Mouthwash)", Skripsi, Universitas Indonesia, 2011.
Rangkuti, Freddy, "The Power Of Brands", edisi ketiga, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008.
Saladin, Djaslim, “Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran”, Cet. 3, Linda Karya, Bandung, 2003.
_____________, "Manajemen Pemasaran”, Edisi 4, Linda Karya, Bandung, 2006.
Santoso, Radityo Kusumo, "Pengaruh Perluasan Merek tehadap Citra merek (Studi Pada Frestea-Frestea Green)", Skripsi, Universitas Indonesia, 2010.
Schiffman, Leon G, and Leslie Lazar Kanuk. "Consumer Behavior", edisi kedelapan, Prentice Hall, Inc, New Jersey, 2004.
Serra, Castro and Martinez "Brand Extensions : Evaluation and Reciprocal Effects", Journal of Marketing, Faculdade de Economia e Gestão, Portugal, 2004.
Simamora, Bilson, "Panduan Riset Perilaku Konsumen" Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002.
Singgih, Santoso, “Menguasai SPSS 21 di Era Informasi”, Edisi Pertama, PT. Elex Media Kompuindo, Jakarta, 2009.
Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”, Cetakan Kedelapan, CV. Alfabeta, Bandung, 2010.
________, ”Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta, 2012.
99
Swastha, Dharmesta dan Irawan, “Manajemen Pemasaran Modern”, Edisi Kedua, Yogyakarta, Liberty, 2005.
Phang, Leon, "Consumer Evaluation on Brand Extension". Universiteit Maastricht, 2004.
Priyatno, Dwi, “Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS”, Cet. 1, Mediakom, Yogyakarta, 2010.
Ruslan, Rosady, “Metode Penelitian (Public Relations dan Komunikasi)”, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003.
Ujianto dan Abdurahman. “Analisis Faktor-faktor yang menimbulkan Kecenderungan Minat Beli Konsumen Sarung”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 6, No. 1, 2004.
Wijayanti, Nina, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Nasabah PT. Bank Rakyat Indonesia TBK”, Skripsi, Universitas Islam Negeri, Jakarta, 2010.
Wu, Shwu-Ing dan Chen-Lien Lo, "The Influence Of Core-Brand Attitude and Consumer Perceptionon Purchase Intention Towards Extended Product". Asia Pasific Journal Marketing and Logistics. Vol. 21 pp. 174-194, 2009.
Yaseen, Tahira, dan Gulzar, “Impact of Brand Awareness, Perceived Quality and Customer Loyalty on Brand Profitability and Purchase Intention: A Resellers” View. Journal of Contemporary Research In Business Vol. 3. No. 8, 2011
nbudi.tripod.com. “Innovativeness Konsumen Telepon Seluler : Analisis dengan Pendekatan Diffusion of Innovation Process”, artikel diakses dari http://nbudi.tripod.com/abstract.htm
teknologi.news.viva.co.id. “Usia Dominan Pengguna Internet di Indonesia” artikel diakses pada tanggal 16 Juni 2011, dari http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/227075-usia-dominan-pengguna-internet-di-indonesia
www.swa.co.id. “Sandy Lumy, Bertugas Dongkrak Pamor Smartphone Lenovo”, artikel diakses tanggal 12 Februari 2013, dari http://swa.co.id/ceo-interview/sandy-lumy-bertugas-dongkrak-pamor-smartphone-lenovo
www.sinaga17.wordpress.com. “Penentuan Strategi Merek”, artikel diakses tanggal 07 April 2014, dari http://sinaga17.wordpress.com/tag/perluasan-merek/
100
www.apjii.or.id. “Profil Pengguna Internet Indonesia”, diakses dari http://www.apjii.or.id/v2/upload/Laporan/Profil%20Internet%20Indonesia%202012%20(INDONESIA).pdf
www.gartner.com. “Gartner Says Worldwide PC Shipments in the First Quarter of 2014 Declined 1.7 Percent”, artikel diakses tanggal 09 April 2014, dari http://www.gartner.com/newsroom/id/2705117
101
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Sehubungan dengan adanya penelitian untuk tugas akhir saya, maka
dengan ini:
Nama : Melisa Tris Nanda
Fakultas/ Jur : Ekonomi / Manajemen
Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Judul Skripsi : Pengaruh Brand Knowledge, Persepsi Kualitas, dan
Innovativeness terhadap Minat Beli (Studi Kasus pada
Pengguna Smartphone Android Lenovo di Wilayah Jakarta
Selatan)
Saya memohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner yang telah
disediakan sebagai bahan penelitian dan pengumpulan data sesuai dengan judul
skripsi diatas. Mengingat kualitas penelitian ini, sangat tergantung hasil isi angket
dari Bapak/Ibu/Saudara. Oleh karena itu, saya memohon agar sekiranya dapat
mengisi dengan sejujurnya. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan
terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
102
Data Responden
Jenis kelamin : a.Pria
b.Wanita
Usia : a. 10-19 tahun
b. 20-29 tahun
c. 30-39 tahun
d. ≥ 40 tahun
Pendidikan Terakhir : a. SMP
b. SMA/SMK
c. Diploma
d. S1
e. S2
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda checklist ( ) pada salah satu jawaban dari pernyataan dibawah ini,
yang paling sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
103
Variabel Brand Knowledge (X1)
No. Pertanyaan SS (5)
S (4)
R (3)
TS (2)
STS (1)
1. Saya merasa tidak asing dengan merek Lenovo
2. Saya mengetahui produk smartphone merek Lenovo
3. Saya sering mendengar produk smartphone merek Lenovo
4. Saya dengan cepat mengingat merek Lenovo
5. Smartphone android Lenovo merupakan Smartphone canggih dengan harga terjangkau/murah
6. Lenovo merupakan produk yang ada dimana-mana dan mudah diperoleh dipasaran.
7. Smartphone android Lenovo menjadi pelopor untuk smartphone canggih dengan harga relatif murah
Variabel Persepsi Kualitas (X2)
No. Pertanyaan SS (5)
S (4)
R (3)
TS (2)
STS (1)
8. Produk merek Lenovo yang paling dapat memenuhi kebutuhan
9. Saya merasa puas setelah menggunakan produk merek Lenovo
10. Produk merek Lenovo dirasa berkualitas tinggi
11. Produk yang ditawarkan sesuai dengan yang diharapkan.
104
12. Produk Smartphone android Lenovo banyak variasi pilihan
13. Tersedia berbagai macam tipe dan ukuran
14. Harga smartphone android Lenovo yang terjangkau mampu memberikan kepuasan
Variabel Innovativeness (X3)
No. Pertanyaan SS (5)
S (4)
R (3)
TS (2)
STS (1)
15. Bentuk produk Smartphone android Lenovo cukup menarik
16. Salah satu smartphone canggih masa kini
17. Inovasi baru dalam kategori smartphone
18. Smartphone android Lenovo mempunyai keunikan tersendiri pada kandungan fiturnya
19. Smartphone android Lenovo merupakan produk China yang terkenal murah dan berkualitas
20. Smartphone android Lenovo merupakan produk China yang berkompetitif tinggi di pasar
21. Smartphone android Lenovo memberikan kesan fitur lengkap dan akses cepat
105
Variabel Minat Beli (Y)
No. Pertanyaan SS (5)
S (4)
R (3)
TS (2)
STS (1)
1. Anda ingin membeli Smartphone android Lenovo karena sesuai dengan selera
2. Anda ingin membeli Smartphone android Lenovo karena sesuai dengan kebutuhan
3. Anda ingin membeli Smartphone android Lenovo karena produknya berkualitas
4. Anda ngin membeli Smartphone android Lenovo karena harganya terjangkau
5. Anda ingin membeli Smartphone android Lenovo karena mereknya sudah terkenal
6. Anda ingin membeli Smartphone android Lenovo karena melihat iklan di tv
7. Anda ingin membeli Smartphone android Lenovo karena referensi dari teman/saudara
106
LAMPIRAN 2
HASIL SKORING JAWABAN RESPONDEN
1. Variabel Brand Knowledge (X1)
Responden
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
1 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 3 3 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 3 6 5 4 5 4 4 3 3 7 4 5 4 4 4 4 3 8 4 5 5 5 5 5 5 9 5 5 5 4 5 5 4
10 5 5 5 5 4 4 3 11 3 3 4 3 3 3 4 12 4 5 5 4 5 3 5 13 4 4 4 4 4 4 4 14 5 5 5 5 4 4 3 15 5 5 5 4 5 4 5 16 4 4 4 4 4 4 4 17 4 4 3 4 4 4 4 18 3 5 4 5 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 3 4 3 21 4 4 4 4 2 4 2 22 4 5 4 5 5 4 4 23 5 5 4 4 4 4 3 24 4 4 3 3 2 4 3 25 5 5 5 5 5 5 5 26 5 5 5 5 5 5 5 27 5 5 5 5 5 5 5 28 4 5 5 4 3 3 4 29 4 5 4 4 4 4 4 30 4 3 5 4 5 2 4 31 4 4 4 4 3 3 3 32 5 5 5 5 4 4 4 33 4 5 4 4 5 4 5 34 5 5 5 5 4 4 4
107
35 4 4 4 4 5 4 3 36 4 4 4 4 3 3 2 37 5 5 5 5 4 4 4 38 4 5 5 4 5 3 5 39 4 4 3 4 3 3 3 40 4 5 5 5 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 3 42 4 4 4 4 4 4 4 43 4 4 5 4 5 5 5 44 4 4 4 3 3 3 3 45 4 4 4 4 4 4 4 46 5 5 4 4 4 4 4 47 3 3 4 4 4 4 4 48 5 5 4 5 5 4 5 49 4 4 5 5 3 3 3 50 4 5 5 5 3 3 3 51 4 4 4 4 4 4 2 52 4 4 4 4 4 3 3 53 4 4 4 4 3 3 3 54 5 5 5 5 3 4 3 55 4 5 5 5 4 5 3 56 4 4 4 4 4 5 3 57 4 5 4 4 4 5 3 58 4 5 4 4 4 5 3 59 5 5 5 4 5 5 5 60 4 4 3 3 4 4 3
2. Variabel Persepsi Kualitas (X2)
Responden P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 1 5 5 5 5 5 5 5 2 4 5 4 5 4 4 5 3 4 5 4 5 4 4 5 4 3 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 6 2 3 3 4 3 3 4 7 3 4 4 3 4 5 5 8 4 4 4 4 5 5 5 9 5 4 4 4 4 4 4 10 4 4 4 4 4 4 4 11 2 2 2 3 4 5 3
108
12 4 4 4 5 5 5 4 13 4 3 3 4 4 4 4 14 5 5 4 5 5 5 5 15 4 4 3 4 4 4 5 16 4 4 4 4 4 5 5 17 4 4 4 4 4 4 4 18 4 3 4 4 4 5 4 19 4 5 5 4 5 5 4 20 4 4 3 4 4 4 3 21 3 4 4 4 4 4 3 22 4 5 4 5 5 4 4 23 4 4 4 4 4 5 4 24 2 1 2 2 4 3 2 25 5 5 5 5 5 5 5 26 5 5 5 5 5 5 5 27 5 4 3 5 5 5 4 28 4 4 4 4 4 4 4 29 3 2 2 2 3 4 3 30 4 4 3 4 3 3 4 31 3 3 3 3 3 3 3 32 5 5 4 4 5 5 5 33 5 5 4 5 5 5 5 34 4 5 4 4 5 5 4 35 4 4 4 3 4 4 4 36 2 3 3 3 3 4 3 37 4 4 4 3 3 3 3 38 4 5 5 4 5 5 5 39 2 2 2 2 4 4 2 40 3 4 4 4 4 4 5 41 3 3 4 3 4 4 3 42 3 4 4 5 5 4 3 43 3 4 4 5 5 5 4 44 4 4 3 3 4 4 4 45 4 3 3 4 5 5 4 46 4 4 4 4 5 5 4 47 3 4 4 4 4 4 4 48 4 4 3 3 5 5 5 49 3 4 4 5 3 4 5 50 4 5 5 5 5 5 5 51 2 2 2 4 2 2 4 52 3 4 3 4 4 4 4
109
53 3 4 3 3 3 3 3 54 3 4 3 3 5 5 3 55 4 4 4 4 5 5 5 56 4 4 4 4 4 5 4 57 4 4 4 4 4 4 4 58 4 4 4 4 4 4 4 59 4 4 3 4 4 4 5 60 3 3 3 4 4 4 4
3. Variabel Innovativeness (X3)
Responden P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 1 5 5 5 5 5 3 5 2 4 5 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 3 5 4 3 5 5 5 6 3 3 3 4 3 4 4 7 4 4 3 3 4 4 4 8 5 5 5 5 5 5 5 9 4 4 4 3 4 4 4 10 4 3 3 4 5 4 4 11 4 4 4 5 5 4 4 12 5 4 4 5 5 4 4 13 4 4 4 3 4 4 3 14 3 4 5 5 4 5 4 15 4 4 4 3 4 4 4 16 4 4 4 4 4 4 3 17 4 4 4 3 4 3 4 18 5 4 4 3 4 3 3 19 4 4 4 5 4 3 4 20 4 4 4 4 3 4 4 21 4 4 4 4 3 4 4 22 4 4 4 4 2 4 4 23 4 5 4 4 4 4 4 24 2 3 3 2 3 3 3 25 5 5 5 5 4 5 5 26 5 5 5 5 4 5 5 27 5 5 3 5 5 5 5 28 4 4 4 4 4 4 2 29 4 3 4 3 3 3 3
110
30 2 4 4 2 3 3 4 31 3 4 4 3 3 3 3 32 5 5 3 5 5 4 4 33 5 5 5 5 5 5 4 34 5 4 3 3 4 4 4 35 4 4 3 3 4 4 4 36 3 4 3 2 4 4 3 37 3 4 4 3 3 3 3 38 4 5 4 5 4 4 4 39 4 3 3 2 2 3 4 40 4 5 4 3 5 5 4 41 4 4 4 4 4 3 4 42 4 4 4 4 5 4 4 43 4 4 4 4 5 4 5 44 4 4 4 4 4 4 4 45 4 5 4 4 4 3 3 46 4 5 4 4 4 4 4 47 5 5 4 3 4 4 4 48 5 3 4 4 5 5 5 49 5 4 5 3 3 3 3 50 5 3 4 4 2 3 5 51 2 4 2 4 4 4 4 52 4 4 4 3 4 4 4 53 3 3 3 3 4 4 3 54 4 4 3 3 4 4 2 55 4 4 5 4 4 5 4 56 4 3 3 4 4 4 3 57 4 4 3 4 4 5 4 58 4 4 3 4 4 5 4 59 5 4 3 3 4 4 3 60 4 4 3 3 4 3 3
4. Variabel Minat Beli (Y)
Responden P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 1 5 4 5 5 4 4 5 2 5 5 4 5 4 1 5 3 5 5 4 5 4 1 5 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 5 5 5 4 1 5 6 3 4 3 4 4 3 4
111
7 4 4 5 4 4 2 5 8 5 5 5 5 5 5 5 9 3 4 4 5 4 4 4
10 3 4 4 5 4 3 5 11 2 2 3 4 3 2 2 12 5 4 4 5 5 4 3 13 4 4 4 4 4 2 5 14 3 5 3 5 5 2 5 15 3 3 4 5 4 2 5 16 4 4 4 5 4 3 4 17 3 4 4 4 3 3 4 18 4 4 4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 4 2 4 21 4 4 4 3 4 4 4 22 3 3 4 4 4 2 4 23 5 4 4 4 4 4 3 24 3 2 2 4 3 2 4 25 5 5 5 5 5 5 5 26 5 5 5 5 5 5 5 27 4 5 5 5 4 1 1 28 4 4 4 4 4 2 4 29 4 4 4 4 4 2 4 30 4 4 2 4 3 1 2 31 3 3 3 3 3 3 3 32 4 5 4 3 4 4 5 33 5 5 5 5 5 4 5 34 4 3 3 4 4 4 5 35 5 4 4 4 3 3 3 36 3 3 3 4 4 2 2 37 3 3 3 4 3 2 2 38 4 4 5 4 4 4 5 39 3 4 3 4 4 2 2 40 4 5 4 5 4 2 2 41 4 4 4 4 4 2 4 42 3 3 4 4 4 2 4 43 5 5 4 5 4 2 5 44 3 3 3 4 3 3 3 45 3 5 4 5 4 4 5 46 4 5 4 5 4 4 5 47 4 4 4 4 4 3 3
112
48 5 5 3 5 3 4 5 49 4 5 3 3 3 3 3 50 4 4 4 3 3 3 4 51 4 4 2 4 2 2 2 52 4 3 4 4 4 2 4 53 3 4 4 4 3 3 3 54 3 5 3 5 5 1 1 55 3 4 4 5 4 1 5 56 4 4 4 4 4 4 5 57 4 4 4 5 4 4 4 58 4 4 4 5 4 3 4 59 3 4 3 4 4 4 4 60 4 4 3 4 3 2 4
113
LAMPIRAN 3
HASIL TRIAL KUESIONER
1. Brand Knowledge Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 52.6
Excludeda 18 47.4
Total 38 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.802 .813 7
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
q1 25.2000 8.168 .499 .675 .782
q2 24.9500 7.629 .742 .799 .743
q3 25.0500 7.945 .634 .683 .761
q4 25.2000 8.274 .570 .564 .773
q5 25.3000 6.537 .761 .814 .727
q6 25.5500 8.892 .337 .399 .808
q7 25.7500 8.197 .319 .693 .827
114
2. Persepsi Kualitas Reliability Scale: ALL VARIABLES
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.863 .861 7
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
q21 25.0500 8.997 .743 .589 .828
q22 24.9000 8.937 .791 .801 .819
q23 25.1000 9.463 .765 .704 .824
q24 24.7500 10.618 .630 .583 .845
q25 24.7500 11.145 .603 .683 .851
q26 24.5000 11.632 .370 .673 .875
q27 24.6500 10.345 .561 .449 .854
115
3. Innovativeness Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.769 .780 7
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
q31 24.4500 7.208 .323 .556 .770
q32 24.4000 6.147 .680 .736 .704
q33 24.5500 6.471 .589 .603 .723
q34 24.6000 6.253 .372 .424 .777
q35 24.3000 5.905 .590 .522 .718
q36 24.4500 6.682 .416 .585 .755
q37 24.5500 6.576 .548 .351 .731
116
4. Minat Beli Reliability Scale: ALL VARIABLES
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.827 .847 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
qy1 36.5000 17.632 .645 .641 .796
qy2 36.3000 18.853 .486 .756 .814
qy3 36.2500 18.618 .779 .798 .792
qy4 36.7000 18.432 .478 .868 .816
qy5 36.4500 18.366 .634 .720 .799
qy6 36.5000 19.526 .542 .881 .810
qy7 36.1000 20.305 .325 .564 .828
qy8 36.5000 19.421 .690 .782 .802
qy9 37.4000 18.042 .415 .830 .829
qy10 36.2500 18.934 .413 .837 .823
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
117
LAMPIRAN 4
OUTPUT REGRESI
Regression
Variables Entered/Removed
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 VAR00003,
VAR00001,
VAR00002a
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .808a 0.654 0.635 2.285
a. Predictors: (Constant), Innovativeness, Brand Knowledge, Persepsi
Kualitas
b. Dependent Variable: Minat Beli
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 551.718 3 183.906 35.213 0.000a
Residual 292.466 56 5.223
Total 844.183 59
a. Predictors: (Constant), Innovativeness, Brand Knowledge, Persepsi Kualitas
b. Dependent Variable: Minat Beli
118
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 18.3866 32.5311 26.6167 3.05796 60
Residual -6.13876 3.84725 .00000 2.22644 60
Std. Predicted Value -2.691 1.934 .000 1.000 60
Std. Residual -2.686 1.683 .000 .974 60
a. Dependent Variable: Minat Beli
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1(Constant) 1.180 2.923 0.404 0.688
Brand
Knowledge
.220 .133 .187 1.647 0.105
Persepsi
Kualitas
.301 .118 .354 2.553 0.013
Innovativeness .386 .143 .349 2.694 0.009
a. Dependent Variable: Minat Beli
119
120
Uji Normalitas Data
NPar Test
KOLMOGROV-SMIRNOV
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.22644286
Most Extreme Differences Absolute .068
Positive .042
Negative -.068
Kolmogorov-Smirnov Z .527
Asymp. Sig. (2-tailed) .944
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.