Brand Awareness Minyak goreng

43
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku konsumen adalah sebuah kegiatan yang berkaitan erat dengan proses pembelian suatu barang atau jasa. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Ketika memutuskan akan membeli suatu barang atau produk, tentu Anda sebagai konsumen selalu memikirkan terlebih dahulu barang yang akan Anda beli. Mulai dari harga, kualitas, fungsi atau kegunaan barang tersebut, dan lain sebagainya. Kegiatan memikirkan, mempertimbangkan, dan mempertanyakan barang sebelum membeli merupakan atau termasuk ke dalam perilaku konsumen. Perilaku konsumen sangat erat kaitannya dengan pembelian dan penjualan barang dan jasa. Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang berkaitan erat dengan proses pembelian, pada saat itu konsumen melakukan aktifitas-aktifitas seperti 1

description

Tingkat Brand Awareness konsumen minyak goreng supermarket Matahari Purwokerto.

Transcript of Brand Awareness Minyak goreng

Page 1: Brand Awareness Minyak goreng

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perilaku konsumen adalah sebuah kegiatan yang berkaitan erat dengan

proses pembelian suatu barang atau jasa. Perilaku konsumen merupakan hal-hal

yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Ketika

memutuskan akan membeli suatu barang atau produk, tentu Anda sebagai

konsumen selalu memikirkan terlebih dahulu barang yang akan Anda beli. Mulai

dari harga, kualitas, fungsi atau kegunaan barang tersebut, dan lain sebagainya.

Kegiatan memikirkan, mempertimbangkan, dan mempertanyakan barang sebelum

membeli merupakan atau termasuk ke dalam perilaku konsumen. Perilaku

konsumen sangat erat kaitannya dengan pembelian dan penjualan barang dan jasa.

Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang berkaitan erat dengan

proses pembelian, pada saat itu konsumen melakukan aktifitas-aktifitas seperti

melakukan pencarian, penelitian, dan pengevaluasian produk. Perilaku konsumen

merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan

pembelian. Yang termasuk ke dalam perilaku konsumen selain mengenai kualitas

produk, juga meliputi harga produk atau jasa tersebut. Jika harga suatu produk

tidak terlalu tinggi, maka konsumen tidak akan terlalu lama membutuhkan waktu

untuk memikirkan dan melakukan aktifitas perilaku konsumen. Namun jika harga

suatu barang atau jasa tersebut bisa dibilang tinggi, atau mahal, maka konsumen

tersebut akan memberikan effort lebih terhadap barang tersebut. Pembeli tersebut

1

Page 2: Brand Awareness Minyak goreng

akan semakin lama melakukan perilaku konsumen, seperti melihat, menanyakan,

mengevaluasi, dan mempertimbangkan.

Pada dasarnya, perilaku konsumen secara umum dibagi menjadi dua yaitu

perilaku konsumen yang bersifat rasional dan irrasional. Yang dimaksud dengan

perilaku konsumen yang bersifat rasional adalah tindakan perilaku konsumen

dalam pembelian suatu barang dan jasa yang mengedepankan aspek-aspek

konsumen secara umum, yaitu seperti tingkat kebutuhan mendesak, kebutuhan

utama atau primer, serta daya guna produk itu sendiri terhadap konsumen

pembelinya. Berikut ini beberapa ciri-ciri dari perilaku konsumen yang bersifat

rasional:

a. Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan

b. Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen

c. Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin

d. Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan

konsumen

Sedangkan perilaku konsumen yang bersifat irrasional adalah perilaku

konsumen yang mudah terbujuk oleh iming-iming diskon atau marketing dari

suatu produk tanpa mengedepankan aspek kebutuhan atau kepentingan. Untuk

lebih jelasnya, berikut beberapa ciri-ciri yang menjadi dasar perbedaan antara

perilaku konsumen yang bersifat rasional dan perilaku konsumen yang bersifat

irrasional. Beberapa ciri-ciri Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional:

a. Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak

maupun elektronik

2

Page 3: Brand Awareness Minyak goreng

b. Konsumen memiliki barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal

luas

c. Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi

atau prestise

Brand awareness adalah kemampuan calon pembeli atau konsumen untuk

mengenali maupun mengingat sebuah merek. Dalam hal ini tentunya bisa meliputi

nama, gambar/ logo, serta slogan tertentu yang digunakan para pelaku pasar untuk

mempromosikan produk-produknya.

Bisa dikatakan, brand awareness menjadi salah satu faktor penting yang

dibutuhkan para pelaku usaha untuk memperkuat brand produknya. Sebab, tak

bisa kita pungkiri bila semakin banyak konsumen yang mengingat brand produk

Anda, maka semakin besar pula intensitas pembelian yang akan mereka lakukan.

Inilah yang melatar belakangi penulis untuk menganalisa tingkatan brand

awareness konsumen minyak goreng di Supermarket Matahari.

B. Tujuan

1. Mengetahui karakteristik umum konsumen minyak goreng di Supermarket

Matahari.

2. Mengetahui tingkat brand awareness konsumen minyak goreng di

Supermarket Matahari.

3. Mengetahui

3

Page 4: Brand Awareness Minyak goreng

II. PEMBAHASAN

Brand awareness adalah kemampuan calon pembeli atau konsumen untuk

mengenali maupun mengingat sebuah merek. Dalam hal ini tentunya bisa meliputi

nama, gambar/ logo, serta slogan tertentu yang digunakan para pelaku pasar untuk

mempromosikan produk-produknya. Bisa dikatakan, brand awareness menjadi

salah satu faktor penting yang dibutuhkan para pelaku usaha untuk memperkuat

brand produknya. Sebab, tak bisa kita pungkiri bila semakin banyak konsumen

yang mengingat brand produk Anda, maka semakin besar pula intensitas

pembelian yang akan mereka lakukan.

Menurut ahli, brand awareness sendiri didefinisikan menjadi 3 tingkatan,

yakni sebagai berikut :

1. Brand recognition (pengenalan), merupakan tingkatan yang paling rendah,

dimana para konsumen baru mengenal sebuah merek dan masih

membutuhkan alat bantu untuk bisa mengingat merek tersebut.

2. Brand recall (mengingatkan kembali), kesadaran merek langsung muncul di

benak para konsumen setelah merek tertentu disebutkan. Berbeda dengan

recognition yang membutuhkan alat bantu, brand recall hanya membutuhkan

pengulangan/ penyebutan ulang untuk mengingat merek produk.

4

Page 5: Brand Awareness Minyak goreng

3. Top of mind (puncak), adalah tingkatan tertinggi dimana merek tertentu telah

mendominasi benak para konsumen, sehingga dalam level ini mereka tidak

membutuhkan pengingat apapun untuk bisa mengenali merek produk tertentu.

Brand mengandung janji perusahaan untuk secara konsisten memberikan

ciri, manfaat dan jasa tertentu kepada pembeli. Durianto dkk (2004)

menyatakan bahwa brand lebih sekedar jaminan kualitas karena di dalamnya

tercakup enam pengertian, yaitu:

1. Atribut produk, seperti halnya kualitas, gengsi, nilai jual kembali, desain dan

lain-lain.

2. Manfaat, meskipun suatu brand memiliki sejumlah atribut, konsumen

sebenarnya membeli manfaat dari produk tersebut. Dalam hal ini atribut

brand diperlukan untuk diterjemahkan menjadi manfaat fungsional maupun

manfaat emosional.

3. Nilai, brand juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen.

4. Budaya, brand juga mencerminkan budaya tertentu.

5. Kepribadian, brand juga mencerminkan kepribadian tertentu. Sering kali

produk tertentu menggunakan kepribadian orang yang terkenal untuk

mendongkrak maupun menopang brand produknya.

6. Pemakai, brand menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau

menggunakan produk tersebut.

Simamora (2003) berpendapat bahwa brand yang kuat memperoleh manfaat-

manfaat sebagai berikut:

5

Page 6: Brand Awareness Minyak goreng

1. Loyalitas yang memungkinkan terjadinya transaksi berulang. Misalnya anda

loyal terhadap Coca-cola, transaksi anda berulang, anda tidak hanya sekali

membeli produk tersebut. Keuntungan perusahaan diperoleh bukan dari

sekali transaksi.

2. Brand yang kuat memungkinkan perusahaan menetapkan harga yang lebih

tinggi (premium), yang berarti margin yang lebih tinggi bagi perusahaan.

3. Brand yang kuat memberikan kredibilitas pada produk lain yang

menggunakan brand tersebut.

4. Brandyang kuat memberikan return yang lebih tinggi.

5. Brand yang kuat memungkinkan diferensiasi relatif dengan pesaing

6. Brand yang kuat memungkinkan fokus internal yang jelas, artinya dengan

brand yang kuat, para karyawan mengerti apa brand dan apa yang perlu

mereka lakukan untuk mengusung brandtersebut.

7. Semakin kuat brand, dimana loyalitas semakin tinggi, maka konsumen akan

lebih toleran terhadap kesalahan produk atau perusahaan.

8. Brand yang kuat menjadi faktor yang menarik karyawan-karyawan

berkualitas, sekaligus mempertahankan karyawan-karyawan (yang puas).

9. Brandyang kuat menarik konsumen untuk hanya menggunakanfaktor brand

dalam pengambilan keputusan pembelian.

Peter dan Olson (2000) menyatakan bahwa Brand Awareness adalah

sebuah tujuan umum komunikasi untuk semua strategi promosi. Dengan

menciptakan Brand Awareness, pemasar berharap bahwa kapanpun kebutuhan

kategori muncul, brand tersebut akan dimunculkan kembali dari ingatan yang

6

Page 7: Brand Awareness Minyak goreng

selanjutnya dijadikan pertimbangan berbagai alternatif dalam pengambilan

keputusan.

Peter dan Olson (2000) menyatakan tingkat Brand Awareness dapat

diukur dengan meminta konsumen menyebutkan nama brand mana yang

dianggap akrab oleh konsumen. Apakah pengingatan ulang atau Brand

Awarenesssudah mulai memadai tergantung pada di mana dan kapan suatu

keputusan pembelian dilakukan. Strategi brand awareness yang tepat

tergantung pada seberapa terkenal brandtersebut. Kadang kala tujuan promosi

adalah untuk memelihara tingkat Brand Awareness yang sudah tinggi.

Brand awareness (kesadaran merek) menggambarkan keberadaan brand

dalam benak konsumen, yang dapat menjadi penentu dalam beberapa

kategori (Durianto dkk., 2004). Brandyang kuat dicerminkan oleh Brand

Awareness yang tinggi dan asosiasi merek (brand association) yang kuat dan

positif (Simamora, 2003).

Gambar 1. Piramida Brand Awareness

Responden sebanyak 25 orang dengan karakteristik sebagai berikut. Dari

hasil pengamatan, konsumen dengan umur 16-20 sebanyak 20 %, umur 21-25

7

Page 8: Brand Awareness Minyak goreng

sebanyak 12%, 26-30 sebanyak 16%, 31-35 sebanyak 4%, 36-40 sebanyak 12%,

41-45 sebanyak 12%, 46-50 sebanyak 20% dan 51-55 sebanyak 4%. Sebagian

besar umur konsumen berkisar antara 16-20 tahun dan 46-50 tahun. Selanjutnya

untuk jenis kelamin rata-rata konsumen berjenis kelamin perempuan degan

presentase 96% dan sisanya sebanyak 4% adalah laki-laki. Ketiga konsumen

menurut tingkat pendidikan terakhir yang ditempuh. Sebagian besar

berpendidikan tingkat SMA, yaitu sebanyak 52% atau 13 orang dari 25

konsumen. Selanjutnya adalah S1 sebanyak 20%, lalu Diploma sebanyak 16%,

SMP sebanyak 8% dan SD sebanyak 4%. Lalu yang keempat adalah konsumen

menurut pekerjaan. Sebagian besar pekerjaan dari konsumen adalah sebagai ibu

rumah tangga, yaitu sebanyak 32%. Selanjutnya sebagai pelajar atau mahasiswa

sebanyal 32%, pegawai swasta sebanyak 12%, pegawai pemerintah sebanyak 8%

dan lainnya sebanyak 4%. Selanjutnya yang terakhir adalah konsumen menurut

tingkat pendapatan. Sebanyak 60% konsumen memiliki pendapatan <

Rp1.000.000,- . Lalu masing-masing 16% konsumen dengan tingkat pendapatan

Rp1.000.000 – Rp2.000.000,- dan Rp2.000.000 – Rp3.000.000,- . selanjutnya 8%

konsumen dengan pendapatan >Rp3.000.000,- .

Brand Unaware (tidak menyadari merek) adalah tingkat paling rendah

dalam piramida Brand Awareness di mana konsumen tidak menyadari adanya

suatu merek. Berdasarkan wawancara yang dilakukan, merek yang masuk dalam

kategori Brand Unaware adalah merek Sania dari 29% responden, Sunco dari

21% responden, Kuncimas dari 14% responden, Fortune, Bimoli, Filma, Rose

Brand dan tropical masing-masing dari 7% reponden.

8

Page 9: Brand Awareness Minyak goreng

Brand Recognition (pengenalan brand) adalah tingkat minimal Brand

Awareness, di mana pengenalan suatu merek muncul lagi setelah dilakukan

pengingatan kembali lewat bantuan (aided recall). Posisi Brand recognition

secara berurutan dari yang tertinggi ditempati oleh merek Bimoli dari 20%

responden, Filma dari 16% responden, Sania, Rose Brand dan Suncodari 12%

responden serta Tropical, Fortune dan Indomaret masing-masing dari 4%

responden.

Brand Recall (pengingatan kembali merek) adalah pengingatan kembali

merek tanpa bantuan (unaided recall). Berdasarkan wawancara yang kami

lakukan, merek minyak goreng yang menempati posisi Brand Recall dari merek

yang paling banyak dipilih sampai yang terendah yaitu Tropical oleh 28%

responden, Sania 24%, Filma 20%, Bimoli 16%, serta Kuncimas, Provita dan

Rose Brand yang masing-masing merek berasal dari 4% responden.

Top of Mind (puncak pikiran) adalah merek yang disebutkan pertama kali

oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen, atau

merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada dalam

benak seorang konsumen. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di

foodmart Matahari, terdapat 5 merek minyak goreng merupakan Top of Mind

responden dari peringkat tertinggi sampai terendah yaitu Bimoli, Tropical, Sunco,

Filma, Sania dan minyak goreng dengan merek Bimoli menempati posisi Top of

Mind mayoritas responden, yaitu sebesar 44% dari total responden sedangkan

sisanya 28% responden menyebutkan Tropical, 16% responden menyebutkan

Sunco, Filma dari 8% responden dan 4% menyebutkan Sania.

9

Page 10: Brand Awareness Minyak goreng

Brand awareness dibentuk oleh beberapa faktor, misalnya dengan

adanya iklan dan word of mouth. Brand awareness mempunyai pengaruh

terhadap pilihan konsumen. Hal itu berpengaruh dalam keputusan konsumen

untuk membeli suatu produk (Keller, 1993, 1998). Menyebutkan bahwa

Brand Awareness adalah taktik pilihan yang paling umum diantara konsumen

yang belum berpengalaman dalam membuat keputusan untuk mengkonsumsi

suatu produk. Konsumen yang sadar akan keberadaan suatu produk tertentu

sebagai pilihannya mencoba untuk memilih merek yang terkenal meskipun

pilihannya itu memiliki kualitas yang lebih rendah daripada merek lain yang

juga belum diketahuinya.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan, Brand Awareness dari responden

dapat digambarkan dengan piramida Brand Awareness di bawah ini:

Gambar 2. Tingkatan Brand Awareness minyak goreng

Tabel 1. FrequenciesValue

0 1

10

Top of Mind (Bimoli 44%)

Brand Recall (Tropical 28%)

Brand Recognition (Filma 20%)

Brand Unaware (Sania 29%)

Page 11: Brand Awareness Minyak goreng

kemasan 8 17warna 12 13bermanfaat_utk_kesehatan

6 19

harga 5 20mudah_diperoleh 11 14Sumber : Output SPSS

Tabel 2. Test StatisticsN 25Cochran's Q 7,750a

df 4Asymp. Sig. ,101Exact Sig. ,105Point Probability

,017

a. 0 is treated as a success.Sumber : Output SPSS

Dari hasil output SPSS uji Q Cochran diatas dapat dinyatakan bahwa uji

yang dilakukan signifikan secara statistik karena nilai Cochran Q lebih kecil

daripada nilai χ (2) yaitu 7,750 < 9,488. Artinya, mengindikasikan bahwa semua

atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban ya yang sama.

Pada awalnya nilai xhitung > xtabel, namun 2 atribut dengan jawaban “Ya”

terendah dihilangkan dengan harapan nilai xhitung < xtabel.

Atribut yang digunakan seperti kemasan, warna, manfaat untuk kesehatan,

teknologi proses, harga, mudah diperoleh, dan promosi. Menurut salah satu

responden dari ketujuh atribut minyak goreng, hanya ada 5 atribut yang menjadi

pertimbangan yaitu kemasan, warna, manfaat untuk kesehatan, harga, dan mudah

diperoleh, sedangkan 2 atribut sisanya seperti teknologi proses dan promosi tidak

menjadi pertimbangan.

11

Page 12: Brand Awareness Minyak goreng

Atribut kemasan yang dipertimbangkan adalah minyak goreng dengan

kemasan yang menarik, untuk warna minyak goreng yang paling sering dipilih

adalah yang berwarna kuning jernih, kandungan nutrisi dan komposisi juga

menjadi pertimbangan dalam memilih minyak goreng karena berkaitan dengan

kesehatan, rata-rata responden tidak begitu memperhatikan teknologi prosesnya

karena tidak tahu, responden dalam membeli minyak goreng sangat

memperhatikan harganya, selain itu ada kecenderungan membeli minyak goreng

dengan merek apapun karena mudah diperoleh dan juga media promosi dianggap

hanya sebagai selingan saja karena pada dasarnya minyak goreng adalah

kebutuhan sehari-hari.

Minyak goreng yang sering dibeli oleh konsumen di supermarket matahari

antara lain filma, bimoli, tropical, sunco, sania, cemara, sovia, kunci mas, dan

merek lainnya. Dari 25 responden ada sekitar 4% atau 1 orang yang membeli

filma, 20% atau 5 orang yang membeli bimoli, 28% atau 7 orang yang membeli

tropoical, 20% atau 5 orang yang membeli sunco, 12% 3 orang yang membeli

sania, 4% atau 1 orang yang membeli cemara, 4% atau 1 orang yang membeli

sovia, 4% atau 1 orang yang membeli kunci mas, dan 4% atau 1 orang yang

sisanya membeli merek lainnya.

Volume minyak goreng yang dibeli berkisar 500-1000ml, 1000-2000ml, dan

>2000ml. Dari 25 responden ada sekitar 16 % atau 4 orang yang membeli minyak

goreng dengan volume 500-1000ml, 76% atau 19 orang yang membeli minyak

goreng dengan volume 1000-2000ml, dan 8% atau 25 orang yang membeli

minyak goreng dengan volume >2000ml.

12

Page 13: Brand Awareness Minyak goreng

Pilihan harga minyak goreng yang dibeli berkisar <12.000/L, 12.000-

15.000/L, 15.000-17.500/L, dan >17.500/L. Dari 25 responden ada sekitar 8%

atau 2 orang dengan pilihan harga <12.000/L, 48% atau 12 orang dengan pilihan

harga 12.000-15.000/L, 16% atau 4 orang dengan pilihan harga 15.000-17.500/L,

dan 28% atau 7 orang dengan pilihan harga >17.500/L.

Dari 25 responden mayoritas responden membeli minyak goreng di

minimarket atau supermarket sebanyak 88% atau 22 orang, 8% atau 2 orang

membeli di warung eceran, dan hanya sekitar 4% atau 1 orang yang membelinya

di grosiran. Selain itu, sebanyak 16 orang atau 64% mengenal minyak goreng

melalui TV dan 9 orang atau 3% melalui bazar.

Berdasarkan hasil tersebut dilihat bahwa minyak goreng yang banyak dibeli

konsumen adalah minyak goreng tropical, hal ini dapat dilihat dari persentasenya

sebesar 28% yang lebih besar persentasenya dibanding minyak goreng lainnya,

selain itu sebagian besar konsumen membeli minyak goreng yang mempunyai

volume 1000-2000ml hal ini dapat dilihat dari persentasenya sebesar 76%, lalu

dari empat pilihan range harga,sebesar 48% dari konsumen lebih memilih minyak

goreng berharga 12.000-15.000/L, untuk tempat memperolehnya kebanyakan dari

konsumen memilih supermarket/minimarket hal ini dapat dilihat dari

persentasenya sebesar 88%, media promosi yang palingberpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan pembelian minyak goreng menurut konsumen

adalah TV hali ini dapat dilihat dari persentasenya sebesar 64%.

13

Page 14: Brand Awareness Minyak goreng

III. PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Karakteristik umum konsumen minyak goreng di Supermarket

Matahari adalah jenis kelamin responden 96 persen perempuan, 20

persen responden berusia 16-20 tahun dan 46-50 tahun, tingkat

pendidikan responden 52 persen SMA, pekerjaan responden 44

persen ibu rumah tangga, dan pendapatan per bulan responden 40

persen kurang dari Rp1.000.000

2. Top of mind minyak goreng adalah merek bimoli dengan persentase

sebanyak 44%. Brand recall minyak goreng adalah merek tropical

dengan persentase sebanyak 28%. Brand recognition minyak goreng

adalah merek filma dengan persentase sebanyak 20%. Brand unaware

minyak goreng adalah merek sania dengan persentase sebanyak 29%.

3. Peringkat atribut yang menjadi bahan pertimbangan dalam

keputusan pembelian minyak goreng berturut – turut adalah harga,

manfaat untuk kesehatan, kemasan, mudah diperoleh dan warna.

14

Page 15: Brand Awareness Minyak goreng

DAFTAR PUSTAKA

Durianto, Darmadi, Sugiarto, dan Budiman, Lie Joko.2004. Brand Equity Ten, Strategi Memimpin Pasar. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Durianto, Darmadi, CICILIA Liana. 2004. ”Analisa efektifitas iklan Televisi Softener Soft & Fresh di Jakarta”. Jurnal Ekonomi Perusahaan. VOL. 11 No. 1, Maret

Hari, Yuniska P. 2009. Pengukuran Kesadaran Merek (Brand Awareness) pada Produk Madurasa PT. Air Mancur. UNS. Surakarta.

Keller, Kevin Lane et al. 2006. Marketing. 12th edition New Jersey : Prentice Hall.

Peter, J. Paul. dan Jerry, C. Olson. 2000. Consumer Behavior, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran; alih bahasa, Sihombing, Damos. Jakarta: Erlangga Publishing Company, Boston Massachusset, AS.

Simamora, Bilson. 2003. Aura Merek. Jakarta. Gramedia.

15

Page 16: Brand Awareness Minyak goreng

LAMPIRAN

16

Page 17: Brand Awareness Minyak goreng

Lampiran 1. Karakteristik Responden

No Nama Usia Jenis Kelamin Pendidikan Terakhir Pekerjaan Pendapatan/bulan1 Ayu 21 Perempuan SMA Pelajar/Mahasiswa <Rp1.000.000-2 Intan 21 Perempuan SMA Pelajar/Mahasiswa <Rp1.000.000-

3 Retno 37 Perempuan S1Pegawai Pemerintah Rp2.000.000-Rp3.000.000-

4Sumirat Agustina 20 Perempuan SMA Pelajar/Mahasiswa Rp1.000.000-Rp2.000.000-

5 Sumidah 43 Perempuan SMA Ibu Rumah Tangga Rp1.000.000-Rp2.000.000-6 Putri 29 Perempuan SMA Ibu Rumah Tangga Rp1.000.000-Rp2.000.000-

7 Reni 43 Perempuan S1Pegawai Pemerintah Rp2.000.000-Rp3.000.000-

8 Tita 22 Perempuan SMA Pelajar/Mahasiswa Rp1.000.000-Rp2.000.000-9 Urip Pudjiastuti 48 Perempuan Diploma/Akademi Ibu Rumah Tangga <Rp1.000.000-

10 Sriyanti 47 Perempuan SMA Ibu Rumah Tangga <Rp1.000.000-11 Afifah Andri A 50 Perempuan S1 Pegawai Swasta >Rp3.000.000-12 Titik 51 Perempuan SMP Lainnya <Rp1.000.000-13 Qonita 20 Perempuan SMA Pelajar/Mahasiswa <Rp1.000.000-14 Yuni Afirosa 46 Perempuan Diploma/Akademi Ibu Rumah Tangga <Rp1.000.000-15 Didi 36 Laki-laki Diploma/Akademi Pegawai Swasta >Rp3.000.000-16 Fani 49 Perempuan SMA Ibu Rumah Tangga <Rp1.000.000-17 Siti Sunarti 30 Perempuan SD Ibu Rumah Tangga <Rp1.000.000-18 Fulanah 19 Perempuan SMA Pelajar/Mahasiswa <Rp1.000.000-19 Riska 26 Perempuan S1 Pegawai Swasta Rp2.000.000-Rp3.000.000-20 Yessy 20 Perempuan SMA Pelajar/Mahasiswa <Rp1.000.000-21 Atsrid Haryani 18 Perempuan SMA Pelajar/Mahasiswa <Rp1.000.000-

17

Page 18: Brand Awareness Minyak goreng

M22 Imas Masriah 45 Perempuan SMP Ibu Rumah Tangga <Rp1.000.000-23 Lili Puji 28 Perempuan S1 Ibu Rumah Tangga <Rp1.000.000-24 Indri Nurhayati 35 Perempuan Diploma/Akademi Ibu Rumah Tangga <Rp1.000.000-25 Dwi Ariyanti 36 Perempuan SMA Ibu Rumah Tangga Rp2.000.000-Rp3.000.000-

Kelompok UsiaJumlah

Persentase

16-20 5 20%21-25 3 12%26-30 4 16%31-35 1 4%36-40 3 12%41-45 3 12%46-50 5 20%51-55 1 4%

Total 25 100%

Jenis Kelamin Jumlah

Persentase

Laki-laki 1 4%Perempuan 24 96%

Total 25 100%

18

Page 19: Brand Awareness Minyak goreng

Pendidikan Terakhir

Jumlah

Persentase

SD 1 4%SMP 2 8%SMA 13 52%Diploma/Akademi 4 16%S1 5 20%

Total 25 100%

PekerjaanJumla

hPersentas

eIbu Rumah Tangga 11 44%Pelajar/Mahasiswa 8 32%Pegawai Pemerintah 2 8%Pegawai Swasta 3 12%Lainnya 1 4%

Total 25 100%

PendapatanJumla

hPersentas

e<Rp1.000.000- 15 60%Rp1.000.000-Rp2.000.000- 4 16%Rp2.000.000-Rp3.000.000- 4 16%>Rp3.000.000- 2 8%

19

Page 20: Brand Awareness Minyak goreng

Total 25 100%

20

Page 21: Brand Awareness Minyak goreng

Lampiran 2. Brand Awareness

Top of Mind

Brand Recall

Brand Recognition

Brand Unaware

Filma Sania BimoliBimoli Filma Tropical SaniaTropical Filma Bimoli SaniaTropical Bimoli SaniaSunco Tropical SaniaBimoli Sania TropicalTropical Sania BimoliSunco Bimoli SaniaTropical Bimoli FilmaTropical Bimoli FilmaBimoli Tropical Sunco SaniaTropical Sania FilmaSania Rose Brand Bimoli KuncimasBimoli Tropical Rose Brand KuncimasFilma Tropical Rose BrandSunco Provita Filma TropicalBimoli Sania Rose Brand FortuneBimoli Tropical Filma SaniaBimoli Sania Fortune FilmaBimoli Filma Indomaret SuncoBimoli Tropical Sania SuncoBimoli Filma Tropical SuncoTropical Filma Sunco BimoliSunco Tropical BimoliBimoli Kuncimas Sunco Rose Brand

Top of Mind JumlahPersentas

eBimoli 11 44%Filma 2 8%Tropical 7 28%Sunco 4 16%Sania 1 4%

Total 25 100%

21

Page 22: Brand Awareness Minyak goreng

Brand Recall JumlahPersentas

eSania 6 24%Filma 5 20%Bimoli 4 16%Tropical 7 28%Rose Brand 1 4%Provita 1 4%Kuncimas 1 4%

Total 25 100%

Brand Recognition Jumlah

Persentase

Bimoli 5 20%Tropical 3 12%Sania 4 16%Filma 5 20%Sunco 3 12%Rose Brand 3 12%Fortune 1 4%Indomaret 1 4%

25 100%

Brand Unaware Jumlah

Persentase

Sania 4 29%Kuncimas 2 14%Tropical 1 7%Fortune 1 7%Filma 1 7%Sunco 3 21%Bimoli 1 7%Rose Brand 1 7%Total 14 100%

22

Page 23: Brand Awareness Minyak goreng

Lampiran 3. Cochran Q test

No RespondenAtribut

Kemasan

Warna Bermanfaat untuk kesehatan Teknologi proses

Harga Mudah diperoleh

Promosi

1 0 1 1 0 1 1 12 0 1 0 1 0 1 13 1 1 1 0 1 1 14 1 0 1 0 1 0 05 1 0 1 0 1 1 16 0 0 1 0 1 0 17 1 1 0 0 1 0 08 1 1 1 0 1 1 19 0 0 1 0 0 1 0

10 1 1 1 0 1 1 111 1 1 1 1 1 0 012 1 0 1 1 1 1 113 1 1 1 0 1 1 014 1 1 1 1 1 1 115 1 1 0 0 0 0 116 0 0 1 0 0 0 017 1 1 1 0 1 0 018 1 0 1 0 1 1 019 0 0 1 1 0 0 020 1 0 0 0 1 0 021 0 0 0 0 1 1 0

23

Page 24: Brand Awareness Minyak goreng

22 0 0 1 1 1 0 123 1 0 1 1 1 0 024 1 1 1 1 1 1 025 1 1 0 1 1 1 1

Jawaban ‘’Ya” : 1“Tidak” : 0

Atribut JumlahPersentas

eKemasan 17 68%Warna 13 52%Bermanfaat untuk kesehatan 19 76%Teknologi proses 9 36%Harga 20 80%Mudah Diperoleh 14 56%Promosi 12 48%

24

Page 25: Brand Awareness Minyak goreng

25

Page 26: Brand Awareness Minyak goreng

Frequencies

Value

0 1

kemasan 8 17

warna 12 13

bermanfaat_utk_kesehatan 6 19

harga 5 20

mudah_diperoleh 11 14

Test Statistics

N 25

Cochran's Q 7,750a

df 4

Asymp. Sig. ,101

Exact Sig. ,105

Point Probability ,017

a. 0 is treated as a success.

26

Page 27: Brand Awareness Minyak goreng

Lampiran 4. Informasi Tambahan

Informasi Tambahan

Minyak goreng yang dibeliVolume yang dibeli Pilihan harga Memperolehnya

Media promosi

Filma 1000-2000 ml 15.000-17.500/L Minimarket/Supermarket TVBimoli 1000-2000 ml 15.000-17.500/L Minimarket/Supermarket TVTropical 1000-2000 ml >17.500/L Minimarket/Supermarket TVTropical 1000-2000 ml 12.000-15.000/L Minimarket/Supermarket BazarSunco 1000-2000 ml 15.000-17.500/L Minimarket/Supermarket TVBimoli >2000 ml 12.000-15.000/L Minimarket/Supermarket BazarSania 1000-2000 ml >17.500/L Minimarket/Supermarket TVSunco 1000-2000 ml >17.500/L Minimarket/Supermarket TVTropical 1000-2000 ml >17.500/L Minimarket/Supermarket BazarSunco 1000-2000 ml >17.500/L Minimarket/Supermarket BazarCemara 1000-2000 ml <12.000/L Minimarket/Supermarket TVTropical 1000-2000 ml 15.000-17.500/L Minimarket/Supermarket TVSania 500-1000 ml <12.000/L Minimarket/Supermarket TVTropical 1000-2000 ml 12.000-15.000/L Minimarket/Supermarket TVTropical >2000 ml 12.000-15.000/L Minimarket/Supermarket BazarLainnya 1000-2000 ml >17.500/L Minimarket/Supermarket BazarBimoli 500-1000 ml 12.000-15.000/L Warung eceran TVBimoli 1000-2000 ml >17.500/L Grosir TVTropical 1000-2000 ml 12.000-15.000/L Minimarket/Supermarket TVSovia 500-1000 ml 12.000-15.000/L Minimarket/Supermarket BazarSania 500-1000 ml 12.000-15.000/L Minimarket/Supermarket BazarSunco 1000-2000 ml 12.000-15.000/L Warung eceran TVKunci Mas 1000-2000 ml 12.000-15.000/L Minimarket/Supermarket TVSunco 1000-2000 ml 12.000-15.000/L Minimarket/Supermarket TVBimoli 1000-2000 ml 12.000-15.000/L Minimarket/Supermarket Bazar

Minyak goreng yang dibeli Jumlah

Persentase

Filma 1 4%Bimoli 5 20%Tropical 7 28%Sunco 5 20%Sania 3 12%Cemara 1 4%Sovia 1 4%Kuncimas 1 4%Lainnya 1 4%

Total 25 100%

27

Page 28: Brand Awareness Minyak goreng

Volume yang dibeli JumlahPersentas

e500-1000ml 4 16%1000-2000ml 19 76%>2000ml 2 8%

Total 25 100%

Pilihan harga JumlahPersentas

e<12.000/L 2 8%12.000-15.000/L 12 48%15.000-17.500/L 4 16%>17.500/L 7 28%

Total 25 100%

Tempat Perolehan JumlahPersentas

eMinimarket/Supermarket 22 88%Warung eceran 2 8%Grosir 1 4%

Total 25 100%

Media Promosi JumlahPersentas

eTV 16 64%Bazaar 9 36%

Total 25 100%

28

Page 29: Brand Awareness Minyak goreng

Lampiran 5. kuesioner

Nomor Responden : Tanggal:

I. Karakteristik Responden

Nama :

1. Jenis kelamin Saudara/i :

Laki-laki Perempuan

2. Usia Saudara/i saat ini : ..... tahun

3. Pendidikan formal terakhir Saudara/ia. SDb. SMPc. SMAd. Diploma/Akademie. S1f. Lainnya..........

4. Pekerjaan Saudara/i saat ini :a. Ibu rumah tanggab. Pelajar/Mahasiswac. Pegawai pemerintahd. Pegawai swastae. Profesioanalf. Lainnya.........

5. Pendapatan rumah tangga Saudara/i setiap bulannya :a. < Rp1000.000,-b. Rp1000.000,- s/d Rp2000.000,-c. Rp2000.000,- s/d Rp3000.000,-d. Rp3000.000,-

II. Brand Awareness

1. Sebutkan merek minyak goreng yang pertama kali muncul dalam benak Saudara/i?

................................... (satu merek saja)

2. Sebutkan merek minyak goreng lain selain yang Saudara/i sebutkan di atas?

29

Page 30: Brand Awareness Minyak goreng

1. .........................

2. .........................

3. .........................

III. Perilaku Konsumen

1. Minyak goreng yang anda beli

a. Bimoli b. Sania

c. Sunco d. Tropicana

e. Filma f. Lainnya.........

2. Volume minyak goreng yang Saudara/i beli.

a. < 500 ml b. 500 ml – 1000 ml

c. 1000 – 2000 ml d. > 2000 ml

3. Berapa harga minyak goreng yang Saudara/i beli?

a. < 12.000 per liter b. 12.000 – 15.000 per liter

c. 15.000 – 17.500 per liter d. > 17.500 per liter

4. Dari manakah minyak goreng yang saudara/i beli diperoleh?

a. Minimarket/supermarket b. Pasar tradisional

c. Grosir d. Warung eceran

5. Media promosi manakah yang menarik Saudara/i untuk membeli minyak goreng?

a. Televisi b. Media cetak

c. Siaran radio d. Promosi bazaar

30

Page 31: Brand Awareness Minyak goreng

Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan

31