Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

22
Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem Informasi Pemasaran (Studi Kasus: UD. Bebiyo Semarang) Artikel Ilmiah Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Peneliti: Jimmy L. Putra (682011067) Agustinus Fritz Wijaya, S.Kom., M.Cs. Yani Rahardja, S.E., MM. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga September 2016

Transcript of Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

Page 1: Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan

Sistem Informasi Pemasaran

(Studi Kasus: UD. Bebiyo Semarang)

Artikel Ilmiah

Diajukan Kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Peneliti:

Jimmy L. Putra (682011067)

Agustinus Fritz Wijaya, S.Kom., M.Cs.

Yani Rahardja, S.E., MM.

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

September 2016

Page 2: Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

1

Page 3: Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

2

Page 4: Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

3

Page 5: Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

4

Page 6: Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

5

1. Pendahuluan

Penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi (TI) seperti internet

sebagai sarana informasi dan komunikasi secara global dapat digunakan sebagai

media bisnis bagi sebuah organisasi atau perusahaan pada saat ini. Mulai dari

pengusaha kecil sampai pengusaha besar telah banyak memanfaatkan kemajuan

teknologi internet sebagai sarana guna memenangkan persaingan bisnis mereka.

Salah satu kegunaan internet dalam dunia bisnis yaitu sebagai advertising tool

yang berfungsi untuk mempromosikan produk atau iklan melalui internet. Internet

selain sebagai media promosi, juga dapat digunakan sebagai proses pembelian dan

penjulan produk, jasa dan informasi secara online yang disebut dengan e-

commerce. Perkembangan e-commerce membawa banyak perubahan terhadap

sektor aktivitas bisnis yang selama ini dijalankan di dunia nyata. Perubahan

tersebut ditandai dengan adanya sejumlah upaya dari sektor aktivitas bisnis yang

semula berbasis di dunia nyata (real), kemudian mengembangkan ke dunia maya

(virtual).

Dalam kondisi pasar yang kompetitif, preferensi dan loyalitas pelanggan

adalah kunci kesuksesan. Beragam motivasi untuk membeli memainkan peranan

kuat pada berbagai waktu dan tempat. Saat ini, para pelanggan memberikan bobot

yang lebih besar pada kualitas dan nilai dalam membuat keputusan membeli. Oleh

karena itu, agar dapat memenangkan persaingan akibat banyaknya produk sejenis

dipasaran, setiap perusahaan harus meningkatkan brand atau citra merek yang

telah ada sehingga dapat menciptakan kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan.

Merek berfungi untuk membedakan sebuah produk dari produk pesaing. Sebuah

merek mempunyai peranan yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Dalam

situasi persaingan yang semakin ketat, peran merek akan menjadi semakin

penting. Seorang produsen tidak hanya cukup menawarkan produk berkualitas

tinggi untuk merebut konsumen, melainkan juga perlu meningkatkan kekuatan

mereknya di pasar [1].

Sebuah perusahaan dagang saat ini juga menerapkan TI sebagai penggerak

dalam setiap proses bisnisnya. TI yang ada saat ini dapat berperan dalam

meningkatkan kinerja perusahaan. Salah satu perusahaan yang telah menerapkan

TI dalam proses bisnisnya yaitu UD. Bebiyo Semarang. Perusahaan ini

merupakan usaha mikro kecil dan menengah yang menjual berbagai macam jenis

kebutuhan bayi, balita, dan ibu. Nama Bebiyo sendiri berasal dari bahasa Spanyol

yang berarti my baby dalam bahasa Inggris atau bayiku dalam bahasa Indonesia.

UD. Bebiyo beralamat di ruko Syailendra kav. 2, jalan Grafika Raya,

Banyumanik, Semarang. Usaha ini berdiri sejak 8 Juni 2015 yang didirikan oleh

Bapak Gading Cokro Hernowo. Karena bisnis keluarga ini masih tergolong Usaha

Kecil Menengah maka perusahaan ini hanya memiliki owner. Hampir satu tahun

menjalani bisnis ini begitu banyak tantangan yang dihadapi oleh owner ini dan

persaingan dengan pebisnis lainnya yang sejenis namun sampai sekarang

perusahaan ini tetap berjalan dan perlahan memiliki pelanggan tetap.

Meskipun di beberapa bagian telah menerapkan TI, namun saat ini sistem

pemasaran pada UD. Bebiyo Semarang masih belum tersedia, hal ini berdampak

pada sempitnya jangkauan pemasaran yang hanya meliputi sekitar wilayah kota

Semarang. Belum tersedianya sistem informasi (SI) menjadikan kurangnya

Page 7: Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

6

informasi mengenai produk-produk yang dipasarkan, sehingga menjadikan

keterbatasan konsumen dalam mencari dan mengetahui informasi suatu produk

yang di pasarkan pada UD. Bebiyo Semarang khususnya konsumen yang berada

di luar wilayah kota Semarang. UD. Bebiyo Semarang sebagai salah satu pemain

dalam kondisi pasar yang kompetitif ini harus benar-benar memperhatikan

preferensi dan loyatitas konsumen dengan menjembatani harapan konsumen dan

menciptakan ikatan emosional antara perusahaan dan konsumen melalui

penerapan brand awereness-nya. Oleh karena itu, maka perlu adanya peningkatan

TI dengan menerapkan konsep brand awareness di dalam sistem pemasaran

perusahaan agar dapat memenangkan persaingan, setiap perusahaan terutama

dalam kasus ini Bebiyo Semarang harus meningkatkan brand atau citra merek

yang telah ada sehingga dapat menciptakan kesetiaan pelanggan terhadap

perusahaan.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu mengenai sistem informasi pemasaran telah dilakukan

dengan topik: “Sistem Informasi Promosi Jasa Foto Pada GBU18studio” yang

bertujuan untuk merancang sistem informasi pemasaran berbasis web. Penelitian

dilakukan dengan tahapan antara lain metode pengumpulan data yang meliputi

pengamatan langsung, wawancara dan kepustakaan, metode pengembangan

sistem yang menggunakan Unified Modeling Language (UML) yang diperinci

terdiri dari diagram Use Case, Sequence diagram, dan Activity diagram. Hasil

yang didapatkan yaitu sebuah sistem informasi pemasaran berbasis web atau juga

disebut E-Commerce yang terdiri dari halaman profil GBU18studio, halaman

kategori foto, halaman cara menggunakan jasa dan halaman admin untuk

pemeliharaan website. Sistem informasi pemasaran jasa foto ini diharapkan dapat

mempermudah dalam mempromosikan GBU18studio. Terutama untuk konsumen

yang beralokasi jauh bisa mengakses informasi tentang jasa foto GBU18studio

kapanpun dan dimanapun. [2]

Penelitian lainnya yaitu penelitian yang melakukan analisis dan

perancangan sistem informasi dalam layanan penjualan berbasis web pada Mall

Puri Indah. Permasalahan yang timbul dirasakan oleh 2 (dua) pihak, yaitu pihak

pengunjung dan pengelola Mall Puri Indah. Pengunjung merasa Mall Puri Indah

kurang memberi informasi yang lengkap dan terperinci dan menginginkan adanya

website untuk memberi informasi yang lengkap tentang mall tersebut.

Permasalahan yang diungkapkan oleh pihak pengelola adalah permasalahan

biaya-biaya yang timbul untuk mencetak brosur-brosur, dan biaya iklan-iklan di

radio, koran, serta majalah. Dengan adanya website pengunjung dapat

memperoleh informasi yang lengkap dan biaya promosi yang dikeluarkan oleh

pihak pengelola dapat menurun. Hal tersebut disebabkan oleh kehadiran website

Mall Puri Indah yang memiliki informasi berupa profil, halaman acara, halaman

toko, halaman fasilitas, serta halaman hubungi kami. Dalam sistem yang ada, jika

user melakukan klik image, judul, atau detil salah satu informasi yang ada di

layar, maka akan dihubungkan ke halaman detil informasi yang berisi keterangan

lengkap tentang informasi tersebut. [3]

Page 8: Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

7

Mengacu kepada kedua penelitian sebelumnya, maka urgensi dalam

penelitian akan dilakukan implementasi konsep brand awareness dalam sistem

informasi pemasaran UD. Bebiyo Semarang guna mengetahui bagaimana produk

yang dijual benar-benar diminati oleh konsumen sehingga perusahaan dapat

membuat perencanaan atau strategi pemasaran yang lebih baik dan dapat

meningkatkan laba bagi perusahaan.

Landasan Teori

Menurut Mc Leod, sistem informasi adalah sebuah sistem informasi yang

mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan

menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. Sistem informasi pemasaran

merupakan kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan

mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang

dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang

jasa dan gagasan. Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian

pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk

perusahaan tersebut. Sistem informasi ini merupakan gabungan dari keputusan

yang berkaitan dengan: produk, tempat, promosi, dan harga produk. [4]

Pemanfaatan internet dewasa ini juga telah demikian berkembang pada

berbagai aspek kehidupan. Terlebih dengan semakin banyaknya masyarakat yang

memanfaatkan internet dan semakin mudah serta murahnya koneksi internet.

Pemanfaatan internet untuk berbagai aktivitas usaha disebut dengan e-commerce.

Kegiatan bisnis yang dilakukan secara online itu dapat meliputi pemasaran,

promosi, public relation, transaksi, pembayaran, dan penjadwalan pengiriman

barang, serta masih sangat terbuka kemungkinan inovasi-inovasi kegiatan bisnis

online seiring dengan perkembangan teknologi e-commerce sendiri. E-commerce

dapat ditinjau dari perspektif berikut:

- Perspektif komunikasi, e-commerce adalah pengiriman barang, layanan,

informasi atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan

elektronik lainnya.

- Perspektif proses bisnis, e-commerce adalah aplikasi dari teknologi yang

menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja

- Perpektif layanan, e-commerce merupakan suatu alat yang memenuhi

keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya

layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meingkatkan

kecepatan layanan pengiriman

- Perpekstif online, e-commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan

menjual barang atau informasi melalui internet dan sarana online lainnya.

E-commerce adalah satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis

yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui

transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang

dilakukan secara elektronik. E-commerce merupakan salah satu cara yang dapat

dilakukan oleh pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk memasarkan

produknya selain dapat memperluas akses pasar. UKM harus melihat manfaat e-

commerce untuk akses pasar secara mudah dan efisien seiring era globalisasi yang

pasti akan dihadapi. Kondisi ini menuntut UKM untuk memilih yang efektif dan

mengenai sasaran. Pemasaran melalui e-commerce membuat pelaku bisnis UKM

Page 9: Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

8

dapat langsung berkomunikasi dengan pembelinya, sehingga mereka dapat

memperoleh keuntungan yang lebih besar. E-commerce untuk pemasaran produk

UKM dapat memperoleh manfaat serta keuntungan karena lebih murah dan

efisien. Selain itu e-commerce juga memiliki akses tanpa batas, saat sebuah bisnis

memiliki alamat di internet (url), apa yang ditampilkan dalam internet dapat

diakses oleh pengunjung dari belahan dunia manapun selama di daerah tersebut

memiliki akses internet. Semakin sering alamat tersebut dikunjungi, semakin

besar pula potensi untuk memperoleh pendapatan. Bagi bisnis, e-commerce

merupakan peluang untuk menjangkau pasar yang luas, e-commerce dapat

memperpendek jarak geografis dan melintasi batasan waktu. Melalui pemasaran

yang konvensional, pemilik UKM dapat melayani pembeli selama hari kerja dan

jam kerja. Sedangkan, dengan menggunakan e-commerce, pembeli bebas melihat

produk dan membeli produk yang disukainya selama 24 jam dalam sehari dan 7

(tujuh) hari dalam seminggu. Selain biaya operasional yang murah, e-commerce

sangat mungkin memberikan pendapatan yang bisa jadi sulit diperoleh melalui

cara yang konvensional. Karena pemilik UKM dapat melayani banyak pembeli

dalam waktu yang bersamaan dan pembelipun tidak perlu antri menunggu untuk

dilayani, mereka dapat langsung memilih produk dan menyelesaikan proses

pembayaran tanpa perlu menunggu pembeli lain yang terlebih dahulu datang.

Komunikasi dengan pelanggan juga tidak lagi menjadi masalah karena pemilik

UKM dapat berkomunikasi dengan pelanggan secara cepat meskipun terpisah

jarak dan waktu. Pemilik UKM dapat kapan saja mengirimkan email berisi

promosi/diskon yang sedang diadakan kepada banyak pelanggan sekaligus dalam

waktu bersamaan. [5]

Brand awareness adalah kemampuan pembeli potensial untuk mengenali

atau mengingat bahwa sebuah merek merupakan anggota dari kategori produk

tertentu. Terdapat sejumlah level/tingkatan dalam pengelana merek ini. Level

yang pertama adalah top of mind. Top of mind adalah merek yang pertama kali

muncul dalam benak Anda ketika ada pertanyaan. Misalnya dalam kasus ponsel,

kemungkinan yang akan menjadi top of mind adalah Apple. Sementara dalam

kasus sepeda motor, respon pertama yang akan muncul biasanya adalah merek

Honda. Tahapan berikutnya adalah brand recall, atau merek-merek yang disebut

kemudian setelah top of mind. Misal dalam kasus di atas yang termasuk dalam

adalah merek Samsung (untuk ponsel) atau merek Yamaha (brand recall untuk

kasus sepeda motor). Tahapan berikutnya adalah brand recognition atau merek

yang kita kenal setelah ada orang lain yang menyebutkan merek itu. Atau kita

baru ingat merek itu setelah orang lain menyebutkannya. Misal dalam kasus

ponsel, kita baru ingat akan adanya merek Panasonic atau merek LG setelah orang

lain menyebutkan dua merek itu. Kita baru “ngeh” dan sadar ada ponsel dengan

dua merek itu setelah ada informasi dari orang lain. Tahapan terakhir adalah

unaware of brand atau kita sama sekali tidak pernah tahu atau mendengar adanya

merek itu. Sebagai contoh dalam kasus ponsel, kita mungkin tidak pernah tahu

ternyata ada ponsel bermerek IMC atau merek ONE+. Pengelola merek atau

brand tentu berharap agar semua brand produknya bisa masuk kategori top of

mind. Brand Awareness itu sendiri adalah kemampuan dari seseorang yang

merupakan calon pembeli (potential buyer) untuk mengenali (recognize) atau

Page 10: Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

9

menyebutkan kembali (recall) suatu merek merupakan bagian dari suatu kategori

produk.

Brand adalah nama, istilah, logo, tanda, atau lambang dan kombinasi dari

dua atau lebih unsur tersebut yang dimaksud untuk mengidentifikasi barang-

barang atau jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual untuk

membedakannya dari produk pesaing. Pengertian merek lainnya menurut UU No.

15 Tahun 2001 tentang merek, merek yaitu suatu tanda berupa gambar, nama,

kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang

mempunyai daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang

dan jasa.

Brand awareness adalah sebuah tujuan umum komunikasi untuk semua

strategi promosi. Melalui penciptaan brand awareness, pemasar berharap bahwa

kapanpun kebutuhan kategori muncul, brand tersebut akan dimunculkan kembali

dari ingatan yang selanjutnya dijadikan pertimbangan berbagai alternatif dalam

pengambilan keputusan. Peran brand awareness dalam ekuitas brand (nilai brand)

tergantung pada tingkat pencapaian kesadaran dalam benak konsumen. Brand

awareness dapat dibangun dan diperbaiki melalui cara-cara berikut:

- Pesan yang disampaikan oleh suatu brand harus mudah diingat oleh

konsumen.

- Pesan yang disampaikan harus berbeda dengan produk lainnya serta harus ada

hubungan antara brand dengan kategori produknya.

- Memakai slogan maupun jingle lagu yang menarik sehingga membantu

konsumen mengingat brand.

- Jika suatu brand memiliki simbol, hendaknya simbol tersebut dapat

dihubungkan dengan brand-nya.

- Perluasan nama brand dapat dipakai agar brand semakin diingat konsumen.

- Brand awareness dapat diperkuat dengan memakai suatu isyarat yang sesuai

dengan kategori produk, brand, maupun keduanya.

- Melakukan pengulangan untuk meningkatkan pengingatan, karena

membentuk ingatan adalah lebih sulit dibanding membentuk pengenalan. [6]

3. Metode Perancangan Sistem

Metode yang digunakan dalam perancangan sistem ini yaitu menggunakan

metode pengembangan perangkat lunak (software development life cycle) yang

dapat digunakan untuk penyelesaian masalah dalam penelitian ini. Model

pengembangan perangkat lunak yang digunakan yaitu dengan model proses

prototyping. Gambar 1 menjelaskan langkah-langkah dari tahapan model

prototyping yang digunakan dalam penelitian ini.

Page 11: Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

10

Gambar 1. Prototyping Model menurut Roger S. Pressman, Ph. D

1. Listen to Customer

Mengumpulkan kebutuhan-kebutuhan pengguna di UD. Bebiyo

Semarang secara lengkap kemudian melakukan analisa terhadap kebutuhan

tersebut untuk mencari solusi dengan mengimplementasikan fungsi-fungsi di

dalam aplikasi e-commerce.

2. Build or Revise Mockup

Merancang aplikasi e-commerce dengan menerapkan konsep brand

awareness menggunakan alat bantu perancangan sistem yaitu bahasa Unified

Modelling Language (UML) dengan membuat diagram use case, diagram

activity, dan diagram class.

3. Customer Test Drives Mockup

Pada tahapan ini dilakukan pengujian sistem secara bertahap menggunakan

metode black-box testing terhadap aplikasi e-commerce yang akan

diimplementasikan guna mengetahui apakah semua fungsi yang ada sudah

berjalan dengan baik dan dapat digunakan dengan baik. Tahapan akhir dari

metode prototyping adalah menerapkan aplikasi e-commerce dengan

memperhatikan kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras yang tersedia

sesuai standarisasi kebutuhan aplikasi di UD. Bebiyo Semarang.

Setelah melakukan pengumpulan kebutuhan guna membangun aplikasi e-

commerce pada UD. Bebiyo Semarang, tahapan berikutnya adalah melakukan

perancangan sistem dengan menggunakan tools UML.

Page 12: Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

11

Pembeli

Admin

membuka website

masuk ke form admin

melakukan login

memasukan produk

melihat katalog

melakukan order

mengisi order pembelian

mengisi data customer

mengirim fax

validasi order

<<include>>

Gambar 2. Use Case Diagram Sistem E-Commerce UD. Bebiyo Semarang

Use Case diagram merupakan diagram yang pertama kali dibuat untuk

menggambarkan bagaimana fungsionalitas dari sistem e-commerce yang

dibangun. Gambar 2 menunjukkan Use Case diagram sistem e-commerce.

Page 13: Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

12

Gambar 3. Class Diagram Sistem E-Commerce UD. Bebiyo Semarang

Gambar 3 menunjukkan Class diagram sistem E-Commerce pada UD.

Bebiyo Semarang dimana sistem informasi tersebut terdiri dari 3 kelompok class

yang merepresentasikan objek di dalam aplikasi. Class boundary menunjukkan

objek user interface di dalam aplikasi yang terdiri dari Menu_View,

Pesanan_View, dan Tagihan_View. Class controller menunjukkan objek-objek

yang berisi fungsi-fungsi yang menghubungkan antara user interface dengan

database. Sedangkan class entity menunjukkan model database yang merupakan

tabel-tabel yang digunakan dalam aplikasi e-commerce ini. Adapun tabel yang

digunakan yaitu tabel Menu, tabel Pesanan, dan tabel Tagihan.

Page 14: Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

13

User

Application Server

(e-commerce)

Database Server

Internet

Admin

Tabel:

- tbl_Menu

- tbl_Pesanan

- tbl_Tagihan

Gambar 4. Deployment Diagram Sistem E-Commerce UD. Bebiyo Semarang

Deployment diagram pada Gambar 4 menunjukkan arsitektur aplikasi e-

commerce pada UD. Bebiyo Semarang terdiri dari 2 (dua) komputer yaitu Admin

dan User, konektivitas internet, dan server aplikasi serta server database.

4. Hasil dan Pembahasan

UD. Bebiyo Semarang merupakan usaha mikro kecil dan menengah yang

menjual berbagai macam jenis kebutuhan bayi, balita, dan ibu. Nama Bebiyo

sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang berarti my baby dalam bahasa Inggris

atau bayiku dalam bahasa Indonesia. UD. Bebiyo beralamat di ruko Syailendra

kav. 2, jalan Grafika Raya, Banyumanik, Semarang. Usaha ini berdiri sejak 8 Juni

2015 yang didirikan oleh Bapak Gading Cokro Hernowo. Karena bisnis keluarga

ini masih tergolong Usaha Kecil Menengah maka perusahaan ini hanya memiliki

owner.

Sementara ini produk atau barang yang dijual Bebiyo belum semua

merupakan merek dagang sendiri, tetapi perusahan besar. Tetapi owner Bebiyo

tidak terpaku dalam situ saja, owner memiliki visi dan misi untuk memiliki merek

dagang sendiri dilain waktu. Bebiyo sendiri sekarang memiliki 2 orang karyawan

untuk membantu. Karena bisnis keluarga ini masih tergolong usaha kecil

menengah maka keluarga masih ikut serta dalam proses penjualan dan pemasaran

produk. Bebiyo untuk sementara ini beroperasi setiap hari dan buka mulai pukul

08.00 – 18.00 demi meningkat hasil penjualan.

UD. Bebiyo sudah berjalan satu tahun dan mulai memiliki pelanggan tetap,

tetapi selama proses tersebut peoses penjualan dan pemasarannya masih

konvensional dan belum memiliki sistem informasi. Sehingga proses bisnis

kurang luas dan pemasarannya masih tersendat.

Page 15: Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

14

Setelah seluruh rangkaian analisa dan perancangan sistem selesai dilakukan,

maka tahap selanjutnya adalah melakukan implementasi sesuai dengan

perancangan sistem yang telah dibuat.

Tampilan Halaman Home

Gambar 5. Tampilan Halaman Home

Penerapan Brand Awareness

Pada saat pelanggan membuka web ini, terlihat menu Home, Boys&Girls,

Toys&decor, About, Contact and Cart. Pada tampilan inilah konsep Penerapan

konsep Brand Awareness sangat penting.

Gambar 6. Tampilan Halaman Home

Pada halaman home ini terdapat tagline yang dimaksudkan untuk sebuah

pesen dan kesan yang mencitrakan atau mewakili brand milik bebiyo yang berupa

kata A Boutique Shop for Your Little Ones agar memperluas nama brand sehingga

brand semakin diingat konsumen. Adapun terdapat sebuah tombol player untuk

memain jingle atau lagu sehingga membantu konsumen lebih mengingat lagi

brand tersebut. Serta menempatkan produk terlaris milik Bebiyo untuk

Page 16: Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

15

meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap brand bahwa konsumen akan

sadar brand tersebut telah banyak memiliki pelanggan. Salah satu konsep

brandawareness inilah yang terdapat dalam halaman home untuk meningkat

kesadaran merek bebiyo bagi para pembeli yang mengunjungi website ini.

Tampilan Halaman Produk

Pada halaman ini pelanggan dapat melihat informasi mengenai produk

produk yang di tawarkan oleh Bebiyo, mulai dari baju balita pria, perempuan,

mainan anak dan perlengkapan ibu.

Gambar 7. Tampilan Halaman Boys&Girls

Menu Boys&Girls berisi produk baju, piyama, rok, hingga jaket untuk

anak.

Gambar 8. Tampilan Halaman Toys&decor.

Menu Toys&decor berisi produk mainan anak, popok anak, hingga

perlengkapan ibu.

Page 17: Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

16

Tampilan Halaman About

Gambar 9. Tampilan Halaman About.

Menu ini berisi tetang profil singkat dan sejarah terbentuknya UD. Bebiyo

sehingga pembeli dapat lebih mengenal dan percaya terhadap Bebiyo.

Tampilan Halaman Contact

Gambar 10. Tampilan Halaman Contact

Menu ini berisi alamat toko dan kontak langsung untuk menghubungi UD.

Bebiyo bila ingin datang atau memberikan kritik, saran, dan pertanyaan yang

bersifat pribadi.

Page 18: Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

17

Tampilan Halaman Keranjang Belanja

Gambar 11. Tampilan Halaman Cart

Halaman keranjang belanja/cart merupakan halaman order barang yang

muncul ketika pembeli memilih tombol add to cart. Cart ini berisi semua barang

yang dipilih dan siap untuk dipesan.

Pengujian Sistem

Tahapan pengujian atau testing dilakukan dengan tujuan untuk menghindari

kesalahan-kesalahan yang terjadi pada program yang dibangun. Bentuk-bentuk

kesalahan yang mungkin ditemukan pada tahapan pengujian antara lain seperti

kesalahan inputan data, kesalahan proses, dan kesalahan lokasi basis data (path

database). Apabila dalam proses pengujian ditemukan kesalahan program, maka

program harus diperbaiki sehingga diperoleh program yang benar-benar bersih

dari kesalahan. Aplikasi yang dibangun pada UD. Bebiyo juga harus melewati

tahapan pengujian. Pengujian dilakukan dalam 2 tahapan yaitu tahap pengujian

fungsionalitas sistem dan tahap pengujian pengguna (user testing). Tahap

pengujian fungsionalitas sistem pada aplikasi ini adalah dengan menggunakan

metode Blackbox Testing dimana aplikasi akan diujikan fungsi-fungsi aplikasi

secara menyeluruh. Hasil pengujian blackbox dapat dilihat pada Tabel 1 dan

Tabel 2 berikut ini.

Page 19: Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

18

Tabel 1. Hasil Pengujian Pelanggan Menggunakan Blackbox

No. Poin

Pengujian

Link

Pelanggan

Data input Hasil Uji Status Uji

1. Halaman

Utama

Home Klik pada menu home Berhasil Valid

2. Kategori Boys&girls

dan toy&decor

Klik pada menu

boys&girls dan

toys&decor

Berhasil Valid

3. Kontak Contact Klik pada menu contact Berhasil Valid

4. Tentang

Kami

About Klik menu about Berhasil Valid

5. Detail

Barang

Produk Klik pada gambar produk Berhasil Valid

6. Form

Order

Buy Masukan data sesuai isi

form order.

Berhasil Valid

Masukan data tidak sesuai

isi form order.

Gagal Valid

7. Data

Pribadi

Summit Email Masukkan data pribadi Berhasil Valid

8. Brand

Awareness

Player Button Klik menu player Berhasil Valid

Tabel 2. Hasil Pengujian Admin Menggunakan Blackbox

No. Poin

Pengujian

Link Admin Data input Hasil Uji Status Uji

1. Login

Sebagai

Admin

Login. Username dan Password

benar.

Berhasil Valid

Username benar tetapi

Password salah.

Gagal Valid

Username salah tetapi

Password benar.

Gagal Valid

2. Keluar

Admin

Logout. Klik pada menu keluar. Keluar

aplikasi

dan harus

login

kembali

untuk

masuk

Valid

3. Halaman

Utama

Home Klik pada menu home Berhasil Valid

4. Tambah

Data

Barang

Manage

Product.

Field ID Barang, Nama

Barang, Isi, Satuan,

Harga,Detail Barang,

Harga Jual, dan Stock

diisi.

Berhasil Valid

Field ID Barang, Nama

Barang, Isi, Satuan, Detail

Gagal Valid

Page 20: Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

19

Barang, Harga Jual, dan

Stock tidak diisi.

5. Update

Data

Barang

Manage

Product.

Field Nama Barang, Isi,

Satuan, Detail Barang,

Harga Jual, dan Stock

diupdate.

Berhasil Valid

Field Nama Barang, Isi,

Satuan, Detail Barang,

Harga Jual, dan Stock

tidak diupdate.

Gagal Valid

6. Daftar

Pelanggan

Cart Klik pada menu cart Berhasil Valid

7. Hapus Data

Barang

Manage

Product

Data Barang terhapus. Berhasil Valid

Data Barang tidak

terhapus.

Gagal Valid

8. Daftar

Transaksi

Cart Klik pada menu cart Berhasil Valid

Berdasarkan Tabel 1 dan 2, maka secara keseluruhan hasil pengujian

menggambarkan bahwa secara fungsional sistem telah memenuhi kebutuhan

perusahaan, namun untuk menguji lebih dalam bagaimana penerimaan pengguna

terhadap aplikasi, maka tahapan berikutnya adalah dengan melakukan pengujian

pengguna (user testing). Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memperoleh

kepuasan pengguna adalah kecepatan, kemudahan dan keakuratan data yang

dihasilkan oleh aplikasi.

Pengujian dilakukan kepada 3 responden yaitu pegawai, calon pembeli dan

Pemilik. 3 responden penulis memilih karena pegawai yang nantinya frekuensinya

berhubungan dengan sistem ini lebih besar, kemudian pemiliki selaku yang

berwewengan terhadap kelangsungan bisnis ini maka berhak mengetahui semua

sistem informasi yang ada, sedangkan untuk calon pembeli untuk melakukan

pengujian sekaligus percobaan apakah sistem informasi yang dibuat berhasil

membantu pembeli. Hasil pengujian sistem dapat dilihat dalam Tabel 3 berikut

ini. Tabel 3. Hasil Pengujian Pengguna

Pertanyaan SB B C K STB Jumlah

N % N % N % N % N % N %

Manfaat penerapan

konsep brand awareness

pada aplikasi bagi

perusahaan

2 66,7% 1 33,3% 3 100%

Keakuratan informasi

yang dihasilkan aplikasi

3 100% 3 100%

Kemudahan penggunaan

aplikasi

2 66,7% 1 33,3% 3 100%

Desain tampilan aplikasi 2 66,7% 1 33,3% 3 100%

Informasi yang

ditampilkan mudah

dimengerti oleh

pengguna

2 66,7% 1 33,3% 3 100%

Keterangan: N = jumlah responden, % = presentase responden.

Page 21: Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

20

Berdasarkan Tabel 3 dapat dijelaskan, responden yang memilih manfaat

konsep brand awareness pada aplikasi bagi perusahaan sangat baik sebanyak

66,7%, responden yang memilih keakuratan informasi yang dihasilkan aplikasi

baik sebanyak 100%, responden yang memilih kemudahan penggunaan aplikasi

sangat baik 66,7%, responden yang memilih desain tampilan aplikasi sangat baik

66,7% dan responden yang memilih informasi yang ditampilkan mudah

dimengerti sangat baik sebanyak 66,7%. Dari penjelasan tersebut, dapat ditarik

kesimpulan, bahwa sistem yang telah dibangun memudahkan pihak UD. Bebiyo

dalam menggunakan sistem yang telah dibangun. Berdasarkan sistem ini, Pemilik

dapat dengan cepat mengambil keputusan dalam mengelola operasional

perusahaan mulai dari pemasaran sampai proses penjualan barang kepada

pelanggan.

5. Kesimpulan

Setelah melakukan tahapan analisa, perancangan, implementasi, dan

pengujian sistem, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan berdasarkan hasil

penelitian ini antara lain: sistem informasi website e-commerce ini dapat

membantu UD. Bebiyo Semarang dalam memasarkan produknya secara online.

UD. Bebiyo Semarang memerlukan penerapan brand awareness guna menunjang

proses bisnisnya menjadi lebih efektif dan efisien. Pembuatan website e-

commerce yang telah dibuat terdapat semua kebutuhan yang diperluakan UD.

Bebiyo dalam proses pengembangan sistem informasinya guna mengelola setiap

aktivitasnya agar dapat berjalan dengan optimal. Website ini dibuat sebagai acuan

bagi perusahaan agar dapat berjalan optimal dan pembentukan nilai efisiensi dan

efektivitas pada kinerja UD. Bebiyo Semarang dan manfaat bisnis yang

diwujudkan melalui penerapan konsep brand awareness sudah digambarkan ke

dalam manfaat bisnis yang ada pada website e-commerce UD. Bebiyo Semarang.

6. Daftar Pustaka

[1] Haidar, Muhammad, 2013. Perancangan Media Promosi CV. Kemenangan

Transport guna meningkatkan Brand Awareness.

http://sir.stikom.edu/id/eprint/261

[2] Rahmad, Michael Abdul, 2013. SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB

UNTUK MENUNJANG PROMOSI JASA FOTO PADA GBU18studio.

http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/12840

[3] Jatmiko, N., Syahrial, H., & Minsni, H. 2010. Analisa Dan Perancangan

Sistem Informasi Dalam Layanan Penjualan Berbasis Web Pada Mall Puri

Indah. Seminar Aplikasi Nasional Teknologi Informasi (SNATI) 2010, (pp.

B1-B6). Yogyakarta.

[4] Mulyadi, Joko Wandyatmono (2011). Sistem Informasi Pemasaran Perseroan

Terbatas (PT) Bintang Fajar Sukoharjo. http://ejournal.unsa.ac.id/index.php/

speed/article/view/60/60

[5] Akbar, Ahmad Halim (2013) Perancangan Sistem Informasi Pemasaran

Berbasis Website E-Commerce (Studi Kasus : Rumah Batik Estu Mulyo

Laweyan, Surakarta). http://eprints.ums.ac.id/24020

Page 22: Penerapan Konsep Brand Awareness Dalam Pengembangan Sistem ...

21

[6] MUHARAM, Ashari Satrio and SOFIAN, Syuhada (2011) ANALISIS

PENGARUH DESAIN KEMASAN PRODUK DAN DAYA TARIK IKLAN

TERHADAP BRAND AWARENESS DAN DAMPAKNYA PADA MINAT

BELI KONSUMEN (Studi Pada Konsumen Susu Kental Manis Frisian Flag di

Kota Semarang). http://eprints.undip.ac.id/29060