BPTP NEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1564734842.pdf · Pendampingan Kawasan...

12
BPTP NEWS 02 AGUSTUS 2019 Sebagai tindak lanjut pendampingan kegiatan Pemanfaatan Lahan Pekarangan bagi Kelompok Wanita Tani yang bertempat di KWT Mekar Saluyu, Pasir Kuda, Bogor Barat, hari ini (25/07/2019), Adhe Poppy Wira Ethika, S.P dan Iman Priyadi, S.P penyuluh BB Pengkajian mengisi materi tentang budidaya tanaman sayuran. Sejumlah 15 orang peserta hadir untuk mengenal dan mempelajari teknik budidaya tanaman sayuran yang baik dan benar. “Ini merupakan salah satu program dari Dinas Pertanian Kota Bogor untuk mengadakan lomba antar provinsi dalam melakukan pemanfaatan lahan pekarangan, oleh karena itu kami berterima kasih kepada BB Pengkajian yang ikut bekerjasama untuk membantu ibu-ibu KWT disini, untuk memberikan ilmu dan pengalamannya tentang teknik dan cara budidaya khususnya tanaman sayuran di lahan pekarangan.” Ujar Kasie Produksi Tanaman Pangan Hortikultura dan Perlindungan Dinas Pertanian Kota Bogor (Uri Oktaria Utari, S.Hut) saat pembukaann acara tersebut berlangsung. Pelatihan ini akan dilaksanakan dalam 2 hari, dimana hari pertama para peserta akan dibekali dengan beragam materi dan dibuka pula sesi diskusi tentang bagaimana mambudidayakan tanaman sayuran. Dilanjutkan dengan praktek budidaya tanaman sayuran yang akan dilaksanakan esok hari (26/07/2019). “Materinya bagus sekali, selama pelatihan kami di jelaskan secara detail sekali tentang cara menanam yang baik dan benar. Selama ini saya melakukan kesalahan dalam teknik menanam sayuran. Biasanya saya menaman sayuran di siang hari yang terik, ternyata waktu yang saya pilih kurang baik. Saya menyadari bahwa waktu dalam menanam itu menentukan bagus atau tidaknya tanaman yang akan tumbuh.” ungkap Misrayuni, salah seorang peserta di KWT Mekar Saluyu. (Bella) EDISI: 19 02 AGUSTUS 2019 PENDAMPINGAN TEKNOLOGI BBP2TP UNTUK PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN WARGA PASIR KUDA BBP2TP www.bptpnews.id HALAMAN 1 DARI 12

Transcript of BPTP NEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1564734842.pdf · Pendampingan Kawasan...

  • BPTP NEWS02 AGUSTUS 2019

    Sebagai tindak lanjut pendampingan kegiatan Pemanfaatan Lahan Pekaranganbagi Kelompok Wanita Tani yang bertempat di KWT Mekar Saluyu, Pasir Kuda,Bogor Barat, hari ini (25/07/2019), Adhe Poppy Wira Ethika, S.P dan Iman Priyadi,S.P penyuluh BB Pengkajian mengisi materi tentang budidaya tanaman sayuran.Sejumlah 15 orang peserta hadir untuk mengenal dan mempelajari teknikbudidaya tanaman sayuran yang baik dan benar.

    “Ini merupakan salah satu program dari Dinas Pertanian Kota Bogor untukmengadakan lomba antar provinsi dalam melakukan pemanfaatan lahanpekarangan, oleh karena itu kami berterima kasih kepada BB Pengkajian yangikut bekerjasama untuk membantu ibu-ibu KWT disini, untuk memberikan ilmudan pengalamannya tentang teknik dan cara budidaya khususnya tanaman

    sayuran di lahan pekarangan.” Ujar Kasie Produksi Tanaman Pangan Hortikultura dan Perlindungan Dinas Pertanian Kota Bogor (Uri Oktaria Utari,S.Hut) saat pembukaann acara tersebut berlangsung.

    Pelatihan ini akan dilaksanakan dalam 2 hari, dimana hari pertama para peserta akan dibekali dengan beragam materi dan dibuka pula sesi diskusitentang bagaimana mambudidayakan tanaman sayuran. Dilanjutkan dengan praktek budidaya tanaman sayuran yang akan dilaksanakan esok hari(26/07/2019).

    “Materinya bagus sekali, selama pelatihan kami di jelaskan secara detail sekali tentang cara menanam yang baik dan benar. Selama ini saya melakukankesalahan dalam teknik menanam sayuran. Biasanya saya menaman sayuran di siang hari yang terik, ternyata waktu yang saya pilih kurang baik. Sayamenyadari bahwa waktu dalam menanam itu menentukan bagus atau tidaknya tanaman yang akan tumbuh.” ungkap Misrayuni, salah seorang pesertadi KWT Mekar Saluyu. (Bella)

    EDISI:

    19

    02 AGUSTUS 2019

    PENDAMPINGAN TEKNOLOGI BBP2TP UNTUK PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGANWARGA PASIR KUDA

    BBP2TP

    PANEN KEDELAI KEGIATAN PRODUKSI BENIH SUMBER KEDELAI DI KEBUN

    www.bptpnews.id

    HALAMAN 1 DARI 12

  • Kebun Percobaan Pasar Miring Balitbangtan BPTP Sumut memilikibeberapa lahan yang digunakan untuk bertanam, salah satunya lahanbertanam kedelai. Rabu (31/07), Peneliti Balitbangtan BPTP Sumut Ir.Helmi M.Si menghadiri kegiatan Panen Kedelai kegiatan Produksi BenihSumber Kedelai di Kebun Percobaan Pasar Miring.

    Kegiatan panen ini dilakukan bersama dengan pengamat benih tanamanBPSP BPK. Irwan Pinem SP. Varietas yang dipanen merupakan varietasunggul yaitu varietas anjasmoro sebanyak 4 ha, dena1 sebanyak 2 hadengan total luas tanam 6ha.

    Penjemuran dilakukan dengan cara ditumpuk lalu bagian batang keatas,cara ini agar air hujan tidak menumpuk dan kedelai menjadi lebih cepatkering lalu kedelai dirontok dengan alat treasure, kedelai juga harusdiperhatikan benar-benar kering agar biji tidak pecah.

    MALANG - Kasubbag. TU BPTP Jambi B. Heryanto, S.IP mengikuti PembinaanPengawasan dan Pengendalian BMN Lingkup Kementan yang dilaksanakan diHotel The Balava, Malang pada tanggal 31 Juli – 2 Agustus 2019.

    Acara dengan tema "Dengan Pengawasan dan Pengendalian BMN menujuTerwujudnya Tertib Administrasi, Hukum dan Fisik dalam Pengelolaan BMNLingkup Kementan TA 2019" ini diikuti oleh 100 orang dari 78 satker lingkupKementan.

    Sasaran dari kegiatan ini adalah terwujudnya tertib administrasi , hukum danfisik BMN, dengan tujuan untuk kesamaan pemahaman dan meningkatnyakapasitas SDM dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian Wasdal BMNdan Pengelolaan BMN.

    Acara ini dibuka oleh Kepala Biro KP Kementan Widono yang dalam arahannya menyampaikan bahwa Kementan telah memperoleh penghargaantertinggi dalam penyusunan LK dengan memperoleh opini WTP dari BPK RI sebanyak 3 kali berturut-turut.

    Namun demikian kerja keras dari berbagai pihak penyusun LK harus lebih ditingkatkan lagi untuk menyelesaikan temuan BPK RI terkait Bansos senilai12 T karena harus dilengkapi dengan BAST dan masih menjadi catatan dalam LK tahun 2018.

    Dari nilai tersebut senilai 1 T masih belum ada fisik BAST nya, karena BAST Bansos wajib disinkronkan dengan SP2D.

    Dari nilai 12 T hanya 5 T yang sudah diakui BPK RI sedangkan senilai 7 T belum diyakini sehingga harus direklas menjadi belanja yang dibayar dimukaartinya uang sudah dikeluarkan namun barang belum dikuasai.

    Selanjutnya BPK RI mendorong Kementan untuk membuat aplikasi dalam rangka monitoring BAST belanja bansos yang link ke pengguna bansos/petani

    BPTP selaku UAPPABW diharapkan meningkatkan koordinasi dengan satker di daerah nya guna penyelesaian terkait Bansos 2018 dan menyiapkanpenyusunan LK 2019 sehingga opini WTP Kementan dapat dipertahankan

    Selanjutnya disampaikan pula bahwa Revaluasi BMN hari ini adalah hari terakhir sehingga diharapkan dapat diselesaikan oleh satker lingkupKementan

    Dalam rangka pengamanan aset setiap satker Kementan harus meningkatkan penjagaan asset

    Kedepan sertifikat tanah akan disimpan di pengelola barang, dalam hal ini adalah Kemenkeu RI.

    Setelah pembukaan dilanjutkan dengan penyampaian materi :

    PANEN KEDELAI KEGIATAN PRODUKSI BENIH SUMBER KEDELAI DI KEBUNPERCOBAAN PASAR MIRING

    Sumatera Utara

    PEMBINAAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN BMN LINGKUP KEMENTANJambi

    www.bptpnews.id

    HALAMAN 2 DARI 12

  • 1. Pengawasan dan Pengendalian BMN (Direktorat BMN kemenkeu);

    2. Bimtek Aplikasi SIMANTAP (KPKNL Malang);

    3. Advokasi Penanganan BMN Bermasalah (Direktorat Hukum dan Humas Kemenkeu);

    4. Penangan BMN berupa Tanah (BPN RI);

    5. Pelaksanaan Program Sertifikasi BMN berupa Tanah (Kantor Pertanahan Kota Malang);

    6. Penertiban BMN (Kasubbag. Penertiban BM/KN)

    7. Pemindahtanganan BMN (Kasubbag. Pemanfaatan dan Penghapusan);

    8. Revaluasi BMN (Kasubbag. Penatausahaan); dan

    9. Pengelolaan BMN (Kabag. Perlengkapan).

    epala Balitra (Dr. Hendri) didampingi Koodinator Kegiatan Serasi BidangPerikanan (Dr. Wahida), Peneliti Balitra (Dr. Yanti, Dr. Chairil), PenelitiBPTP Balitbangtan Sumsel (Yeni Eliza, STP., MSi) dan Teknisi BPTPBalitbangtan Sumsel (Juwedi) pada tanggal 30 Juli 2019 melaksanakanpendampingan kegiatan Serasi.

    Pendampingan dilaksanakan dalam rangka kegiatan DemfarmBalitbangtan di bidang perikanan pada 3 desa pilot project (Desa TelangRejo, Desa Telang Makmur, Desa Sumber Hidup) Kecamatan Muara TelangKabupaten Banyuasin mendukung kegiatan Serasi.

    Tim melaksanakan survey lokasi dan pertemuan kelompok calon petanikooperator perikanan.

    Adapun kegiatan yang dilakukan yakni; pengecekan fisik dan kualitas airdi delapan kolam ikan milik calon petani kooperator serta pertemuanuntuk membahas teknis kegiatan. (YE, AES)

    SERASI : KEPALA BALITRA DAN TIM LAKUKAN SURVEY LOKASI PERSIAPAN DENFARMPERIKANANSumatera Selatan

    KOORDINASI, DAN PEMANTAPAN DI LAPANGAN KEGIATAN PENGEMBANGAN

    www.bptpnews.id

    HALAMAN 3 DARI 12

  • Penanggung Jawab kegiatan Pengembangan Lumbung Pangan WilayahPerbatasan Di Kabupaten Kepulauan Aru (Ir. Marietje Pesireron, MP) melakukankoordinansi dengan Kepala Dinas Pertanian Peternakan, Kabid Tanaman Pangan,Kabid Hortikultura dan Kabid Penyuluh dalam rangka koordinasi dan pematapankegiatan dilapangan, pada prinsipnya Dinas Pertanian Peternakan KabupatenKepulauan Aru memberikan apresiasi dan dukungan untuk kegiatanPengembangan Lumbung Pangan Wilayah Perbatasan Di Kabupaten KepulauanAru untuk tahun ke 3 (2017-2019) dan sangat diharapkan kegiatan ini akanberlangsung dengan baik.Kepala Dinas Pertanian memintakan kesediaan BPTP Maluku untuk melakukanpendampingan terutama Inovasi teknologi untuk Pengembangan Tanaman Cabaiseluas 15 ha dan Bawang Merah seluas 5 ha. Penanggung Jawab kegiatanmengambil inisiatif dalam acara Sosialisasi kegiatan sekaligus melakukanpelatihan cara budidaya cabai dan bawang merah serta pembuatan PupukOrganik Cair dan Pestisida Organik dan cara mengaplikasikannya di lahan petanipada saat tanam perdana dan pemeiharaan tanaman cabai dalam masapertumbuhan vefetatif.Selain itu, dilakukan pengolahan tanah untuk persiapan penanaman TanamanPadi gogo seluas 2 ha telah dilakukan oleh Kelompok Tani Cahaya Tani danKelompok Tani Rejeki Kelurahan Siwalima Kecamatan Pulau-Pulau AruKabupaten Kepulauan Aru.

    Peserta International Conference on Food and Bio-Industry (ICFB) 2019berkesempatan mengunjungi BPTP Jabar pada Senin (29/07/19). KasieKSPP, Didit Rahadian, S.TP., M.Sc., dan Ahli Peneliti Utama, Dr. DediSugandi, menyambut dengan hangat 150 orang peserta yang hadir dariberbagai Universitas dan perwakilan negara ASEAN ini.

    Pada kesempatan ini, Kasie KSPP memperkenalkan secara singkat apa ituBPTP Jabar sebelum seluruh peserta diajak meninjau berbagai displayTeknologi Pertanian yang disajikan di area kantor. Tiga Mahasiswa asalUniversiti Teknologi MARA, Malaysia, Muhammad Arif, MuhammadFazrul dan Nur Qamarina, mengaku antusias dengan kegiatan ini. “Weexcited to learn new thing here,” ungkap M. Arif yang diamini oleh rekan-rekannya. Ketiganya kemudian berkeliling di area KRPL BPTP Jabar.

    Setelah berkunjung ke BPTP Jabar, rombongan kemudian dijadwalkanmengunjungi Balitsa, dan melaksanakan pembukaan di Pendopo WalikotaBandung.

    (Humas BPTP Jabar)

    KOORDINASI, DAN PEMANTAPAN DI LAPANGAN KEGIATAN PENGEMBANGANLUMBUNG PANGAN WILAYAH PERBATASAN.

    Maluku

    150 PESERTA ICFB 2019 KUNJUNGI BPTP JAWA BARATJawa Barat

    www.bptpnews.id

    HALAMAN 4 DARI 12

  • Kendari - Balitbangtan BPTP Sultra melaksanakan bimbingan teknis (Bimtek)informasi dan teknologi pertanian. Kegiatan diikuti oleh 50 orang peserta, terdiridari peneliti, penyuluh, dan pengelola website yang dilaksanakan di AulaBalitbangtan BPTP Sultra, Rabu (24/7/2019).

    Tingkatkan Kompetensi, Bptp Sultra Laksanakan Bimtek Informasi Dan TeknologiPertanian

    Kendari - Balitbangtan BPTP Sultra melaksanakan bimbingan teknis (Bimtek)informasi dan teknologi pertanian. Kegiatan diikuti oleh 50 orang peserta, terdiridari peneliti, penyuluh, dan pengelola website yang dilaksanakan di AulaBalitbangtan BPTP Sultra, Rabu (24/7/2019).

    Kepala Sub Bagian Tata Usaha Dahya, SP, M.Si dalam sambutannyamenyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan hal yang sangat penting untukmeningkatkan kompetensi SDM untuk mendiseminasikan hasil teknologipertanian melalui media sosial dan informasi teknologi.

    "Dengan mengikuti kegiatan ini nantinya peserta sudah mampu membuat video, berita serta desain grafis tentang teknologi pertanian yang telahdihasilkan," ujar Dahya.

    Sementara itu, ditempat terpisah Kepala Balitbangtan BPTP Sultra Ir. Muh Asaad, M.Sc mengatakan, melalui bimtek ini diharapkan informasi dandiseminasi teknologi pertanian akan lebih intensif disampaikan atau diberitakan, sehingga teknologi yang telah dihasilkan dapat langsung diterima olehmasyarakat.

    Penanggung jawab kegiatan Nur Alam, SP, M.Si menambahkan, bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas SDM BPTP Sultradalam mendiseminasikan hasil teknologi pertanian dengan menarik melalui video pendek dengan desain yang baik.

    Dalam kegiatan tersebut, tim Litbang Pertanian Akmaluddin menyampaikan, materi tentang pembuatan video pendek, desain grafis serta migrasitemplate website lama ke template yang baru.

    "Tampilan website yang baru akan lebih reponsif dengan konten informasi yang lebih banyak dan bervariasi tentang teknologi pertanian," katanya.

    "Awal bulan Agustus template website yang baru sudah bisa ditayangkan dengan berbagai berita dan video teknologi pertanian di dalamnya," lanjutAkmal

    Kegiatan bimtek dilanjutkan dengan praktek pembuatan video, desain grafis serta migrasi website.

    Pendampingan Kawasan Peternakan dilaksanakan dilaksanakan di KTNekto Noapala Kel. Kiuola Kec. Noemuti Kab. TTU pada 25 Juli 2019. KTNekto Noapala merupakan KT binaan BPTP NTT beranggotakan 20 orangpetani. BPTP NTT mulai melaksanakan kegiatan pendampingan di KTNekto Noapala oleh pada 2016 berupa pelatihan tentang budidayatanaman Lamtoro Taramba dan penanaman kebun contoh seluas 5 are.Pada 2017 KT Nekto Noapala menunjukkan ketertarikan mengembangkantanaman Lamtoro Taramba lebih luas lagi. Ketertarikan ini ditunjukkandengan persiapan lahan untuk kebun HMT seluas 2 Ha oleh anggota KTNekto Napala secara swadaya. Melihat minat petani ini, selanjutnya BPTPNTT memberikan bantuan berupa benih Lamtoro Taramba untukditanam di kebun HMT tersebut dengan jarak tanam 1 m x 2 m.

    Karena minat petani yang kuat dan ketersediaan kebun HMT, akhirnyaKT Nekto Noapala mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah TTU. Pada2018 Dinas Peternakan Kab. TTU memberi batuan berupa pompa air, bakpenampungan, dan rumah pompa. Bantuan ini diharapkan dapatmembantu pengembangan tanaman Lamtoro Taramba milik KT NektoNoapala. Selanjutnya pada 2019 melihat potensi kebun HMT KT NektoNoapala, Dinas Peternakan Kab. TTU memberi bantuan lagi berupa 12ekor sapi betina umur satu adik (siap reproduksi) bagi KT Nekto Noapala pada Juli 2019. Satu ekor sapi dimiliki dan dirawat oleh dua orang petani dan

    TINGKATKAN KOMPETENSI, BPTP SULTRA LAKSANAKAN BIMTEK INFORMASI DANTEKNOLOGI PERTANIAN

    Sulawesi Tenggara

    PERSIAPKAN KEBUN HMT PETANI DAPAT BERKAHNusa Tenggara Timur

    www.bptpnews.id

    HALAMAN 5 DARI 12

  • ekor sapi betina umur satu adik (siap reproduksi) bagi KT Nekto Noapala pada Juli 2019. Satu ekor sapi dimiliki dan dirawat oleh dua orang petani danterdapat dua ekor sapi yang menjadi milik kelompok. Kedepannya KT Nekto Noapala diharapkan dapat mengembangkan sapi-sapi ini menjadi lebihbanyak lagi sehingga setiap petani dapat memiliki sapi sendiri untuk kesejahteraan anggota kelompok di masa mendapatang.

    Untuk pengembangan kedepannya, sapi-sapi betina ini dipersiapkan untuk kawin suntik (IB). Sebagai bentuk dukungan BPTP NTT terhadap KTbinaannya pada 25 Juli 2019 melaksanakan perawatan kesehatan bagi sapi-sapi betina milik KT Nekto Noapala. Perawatan kesehatan dilakukanterhadap 12 ekor sapi milik KT Nekto Noapala. Perawatan kesehatan yang dilaksanakan berupa pemberian obat cacing Ivomex (obat anti ektoparasitdan endoparasit), Vitamin B Kompleks, Vet Oxy (Antibiotik anti infeksi bakteri), dan perawatan luka pada sapi dengan pemberian Gusanex (obatsemprot pada luka anti lalat). Peneliti BPTP NTT, Dr. Ir. Sophia Ratnawaty, M.Si pada kesempatan ini juga memberikan arahan tentang teknis budidayasapi indukan bagi anggota KT Nekto Noapala sehingga nantinya sapi-sapi ini siap untuk kawin suntik (IB).

    Pada kesempatan yang sama BPTP NTT juga melakukan monitoring kebun milik KT Nekto Noapala dan melakukan penyerahan benih Lamtoro Tarambasebanyak 1 kg. Benih Lamtoro Taramba tambahan ini dapat digunakan pengembangan kebun HMT milik KT Nekto Noapala. Diharapkan anggota KTNekto Noapala akan menyemaikan benih secara swadaya dalam polybag untuk digunakan sebagai anakan untuk perluasan kebun HMT. Denganketersediaan suplai pakan dari kebun HMT diharapkan dapat mendukung pengembangan sapi milik kelompok (AS, MK, dan SR).

    Program UPSUS Sapi Induk Wajib Bunting (SIWAB) adalah perwujudan komitmenKementerian Pertanian dalam meningkatkan populasi sapi potong dan sebagaitarget untuk kecukupan daging 2026. Program Siwab diyakini dapatmengantarkan Indonesia mencapai swasembada daging sapi pada 5-10 tahun kedepanUpsus SIWAB merupakan kegiatan yang terintegrasi melalui sistem manajemenreproduksi meliputi : 1) pemeriksaan status reproduksi dan gangguan reproduksi;2) pelayanan inseminasi Buatan (IB) dan Intensifikasi Kawin Alam (INKA); 3)pemenuhan semen beku dan nitrogen cair; 4) pengendalian pemotongansapi/kerbau betina produktif; dan 5) pemenuhan hijauan pakan ternak dankonsentrat. Permasalahan panjangnya jarak kelahiran dan gangguan reproduksiserta penyakit menjadi faktor yang menyebabkan rendahnya produktivitasternak.

    Salah satu tugas BPTP Kalimantan Tengah sebagai penanggung jawab kabupatenbertugas untuk melakukan pendampingan, bimbingan dan pembinaanpelaksanaan UPSUS Siwab. Katingan menjadi satu.wilayah binaan BPTP. Untukmengimplementasikan hal tersebut Kepala BPTP Kalteng (Dr.Fery F.Munier)

    melakukan koordinasi kegiatan Upsus Siwab di Dinas Pertanian Katingan (25/7/2019) yang diterima oleh Kasie. Produksi Ternak Distan Katingan,menurut informasi target IB Katingan tahun 2019 hanya 50 ekor sapi betina dan sudah terpenuhi dari target. Kendala yang ditemui adalah keterbatasanN2 (Nitrogen Cair) untuk penyimpanan dan distribusi semen.

    Dukungan yang dilakukan BPTP adalah perbaikan mutu pakan untuk Sapi betina mellui pengembangan Indigofera yang telah diserahkan tahun laludan sekarang sudah digunakan petani untuk pakan sapi, selain itu diserahkan pula stek Rumput Gajah Mini kepada peternak di Kelurahan pendahara..Kec tewang sanggalanghari di wilayah demplot pembibitan ternak simpang tiga pendahara.. Jumlah ternak sebanyak 38 terdiri dari betina sebanyak 30ekor.. Diaharpkan dengan adanya Tanaman HMT rumput gajah.. Indigovera dapat meningkatkan pertambahan berat dan populasi ternak di Katingan

    DUKUNGAN BPTP KALTENG UNTUK PENGEMBANGAN SIWAB DI KATINGANKalimantan Tengah

    www.bptpnews.id

    HALAMAN 6 DARI 12

  • Berbagai cara dan strategi dilakukan BPTP Balitbangtan Jawa Timurdalam rangka penderasan dan memasifkan inovasi teknologi. Salahsatunya adalah melalui Kaji Terap yang merupakan kegiatanpembelajaran petani melalui pengenalan inovasi sampai dengan sasaranitu mau dan mampu menerapkannya secara mandiri. Pada tahun 2018,BPTP Jatim telah menyelenggarakan dua unit Kaji Terap dengan komoditidan kabupaten lokasi kegiatan yang berbeda. Salah satunya adalah KajiTerap inovasi padi yang diselenggaraka di desa Gapura TengahKecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep. Inovasi yang disampaikankepada petani yaitu meliputi: [1] Penggunaan VUB Inpari 42 GSR diikutiUji bernas benih; [2] Pengembalian 25 % jerami ke lahan; [3] Sistem tanamjajar legowo 2 : 1 (40 x 20 x 12,5 s/d15 cm); [4] Tanam bibit umur mudahdibawah 20 HST; [5] Tanam 2 s/d 3 tanaman per lubang tanam; [6]Penggunaan MOL (Mikroorganisme lokal); [7] Penggunaan PGPR; [8]Perendaman bibit dengan Agens Hayati Pseudomonas; [9] Penerapan PHT(Pengumpulan telur penggerek batang) dan pemanfaatan tanamanrefugia (kenikir) dan [10] Pemupukan berimbang. kegiatan penerapaninovasi tersebut berlanjut hingga kini, yakni di Musim tanam padi MK II,2019.

    Menurut petugas pendamping lapangan M. Syarif, SP., MS., Delly dan Ir.Akhmad Arifin pada pertemuan evaluasi poktan 24 Juli 2019 yang juga dihadiri oleh penyuluh BPTP Jatim (Ir. Tini S. Koesno dan Hanik Anggraini Dewi).“Ditengarai bahwa inovasi yang diperkenalkan dan dimasifkan tersebut, dapat menjawab permasalahan yang dihadapi petani, yaitu dengan kondisilahan sawah tadah hujan hampir sekitar 56 % dari luas total lahan sawah yang selalu kekurangan air di musim tanam padi MK II.” selanjutnyadikatakan pula bahwa penanaman varietas yang cenderung sama setiap musimnya: Ciherang, IR 64, Mekongga, dan Situbagendit yang dapat menjadisalah satu faktor pemicu meningkatnya serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) padi. Ditambah lagi Kondisi iklim yang tidak menentu,penggunaan input kurang proporsional (pupuk dan obat-obatan) dapat sebagai pemicu berkembangnya OPT.

    Oleh sebab itu salah satu solusi yang direkomendasikan untuk menjawab tantangan tersebut adalah melalui pergiliran varietas untuk memutus siklusOPT. Diantaranya dengan memilih varietas padi yang unggul bersertifikat, serta memiliki keunggulan spesifik lainnya. Diantaranya: ketahanan terhadapOPT tertentu dan daya adaptasi yang luas terhadap kondisi lingkungan sub-optimum (cekaman kekeringan). Penggunaan VUB perlu dikombinasikandengan kegiatan teknis lainnya yang dilakukan secara terpadu untuk menghasilkan tanaman yang sehat dan tahan serangan OPT. Pengelolaan kegiatanbudidaya tersebut dikenal sebagai Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah. Konsep tersebut dituangkan dalam kegiatan Kaji Terap VUB Inpari42 Agritan GSR pada MH II tahun 2018 dan Demplot VUB Inpari 32 HDB, Inpari 33, Inpari 42 Agritan GSR dan Inpari 43 Agritan GSR pada MH I tahun2018/2019.

    Fakta di lapangan menunjukkan bahwa tingkat serangan OPT berada dibawah ambang batas ekonomi sehingga meminimalkan penggunaan pestisidadan ini berdampak pada perolehan produktivitas padi hingga mencapai 8.74 Ton/Ha GKP (Gabah Kering Panen) di kegiatan tanam 2018 dan di musimtanam kegiatan 2019 diperoleh hasil 9.008 ton/ha GKP. Berdasarkan hasil capaian tersebut maka dirasa perlu terus berupaya untuk melakukanpenderasan inovasi merambah ke desa sekitarnya. Alhasil awalnya, kegiatan tersebut dilaksanakan di desa Gapura Tengah seluas 5 hektar, denganstimulant benih Inpari 42 sekitar 150 kg, yang dimiliki oleh 3 kelompok tani, yaitu poktan Sabar Subur; poktan Tani Makmur dan KWT Bunga Anggrek.Kini kegiatan tersebut meriplikasi secara mandiri dan berkembang (62.50 %) menjadi delapan (8) desa, yaitu: Desa Banjar Timur, Palokloan, Panagan,Gapura Barat, Gapura Tengah, Gapura Timur, Mandala dan Andulang. Dapat dikatakan juga telah terjadi pengembangan penerap inovasi menjadi 2.6kali dari semula. Diperkirakan luasan pengembangan tanam tersebut mencapai 4.20 hektar dengan kebutuhan benih sekitar 1.180 ton Inpari 42, yangdipenuhi sendiri oleh petani dari hasil panen kegiatan Kaji Terap tahun 2018.

    Dari hasil pertemuan evaluasi kegiatan poktan pasca Kaji Terap 2018, yang dipimpin penjab kegiatan Kaji Terap, Tini S. Koesno, diperkirakan kebutuhanbenih meningkat bisa menjadi 2 hingga 3 kali lipat dari kebutuhan musim tanam MK II, 2019. Artinya minimal petani pelopor penggerak kegiatan KajiTerap kecamatan Gapura, pada musim tanam berikutnya harus menyediakan benih Inpari 42 GSR sekitar lebih dari 2 ton hingga 3 ton. Untuk memnuhikebutuhan tersebut, petani siap membeli VUB Inpari 42 kelas benih sebar dengan harga Rp. 9.000,- per kilogram, ke KP. Mojosari, yang dibutuhkansekitar bulan Oktober 2019. Hal ini dilakukan karena produksi Inpari 42 yang terakhir ditanam petani sudah yang ke tiga kalinya, sehingga perludilakukan regenerasi VUB Inpari 42 yang baru.

    SEBARAN DAN ANIMO MASYARAKAT TERHADAP INPARI 42, DAMPAK MEMASIFKANINOVASI TIADA HENTI DI KABUPATEN SUMENEP

    Jawa Timur

    DISEMINASI “VIMA” OLEH IP2TP MERAUKE, VUB KACANG HIJAU PRODUKSI TINGGI

    www.bptpnews.id

    HALAMAN 7 DARI 12

  • Kacang hijau merupakan salah satu komoditas yang menjanjikan untukdikembangkan, selain dapat memberikan pendapatan tambahan bagi keluargatani juga sebagai salah satu sumber gizi keluarga dengan kandungan protein yangcukup tinggi. Penanaman kacang hijau dapat dipadukan dengan komoditas lain,baik dengan pola tumpang sari maupun dengan pendekatan indeks pertanaman.

    Kelebihan lain kacang hijau adalah memeiliki toleransi kekeringan sehinggadapat dikembangkan pada lahan kering dan lahan basah pada musim kemarau.

    Memasuki musim tanam kedua tahun 2019, Instalasi Penelitian dan PengkajianTeknologi Pertanian (IP2TP) Merauke-BPTP Papua kembali melakukan diseminasivarietas unggul (VUB) kacang hijau varietas Vima 1, Vima 3, dan Vima 4. Ketigavarietas tersebut merupakan varietas yang baru dilepas oleh Balai PenelitianTanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi). Diseminasi varietas dilakukandalam bentuk on-farm pada lahan IP2TP Merauke, yang dipadukan denganteknologi jarak tanam legowo 2:1.

    Ketiga varietas baru tersebut memiliki beberapa keunggulan, produksi tinggidiatas 2 t/ha, polong tidak mudah pecah, warna polong mengkilap, kandunganprotein tinggi, polong masak serempak, ukuran biji besar, berumur genjah, baikdikembangkan di lahan sawah maupun lahan kering, cocok ditanam sesudahpadi. Selain itu varietas tersebut agak tahan terhadap hama Thrips dan penyakitembun tepung.

    Selain memperkenalkan varietas, penanaman MT kedua ini juga ditujukan untukmenghasilkan benih sehingga dalam kegiatan ini juga melibatkan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB). Benih yang dihasilkan akandiserahkan kepada petani untuk ditanam kembali di lahan mereka. Cara ini merupakan salah satu strategi Balitbangtan dalam melakukan percepatanpengembangan varietas baru hingga ke tangan petani. (Sudarsono)

    Jakarta -- Dalam rangka menunjang diseminasi teknologi pertanian, BalaiPengkajian Teknologi Pertanian Jakarta mengadakan Bimbingan TeknisPeningkatan Kapasitas Penyuluh di Provinsi DKI Jakarta pada Tanggal 24Juli 2019. Hadir dalam Bimbingan Teknis kali ini Kepala BPTP Jakarta,Peneliti dan Penyuluh BPTP Jakarta, Penyuluh Pertanian dan THL PPlingkup Provinsi DKI Jakarta.

    Dalam sambutanya Kepala BPTP Jakarta, Dr. Ir. Retno Sri HartatiMulyandari, M.Si menyampaikan melalui kegiatan ini diharapkanPenyuluh di DKI Jakarta dapat memanfaatkan teknologi informasi yangada ketika melakukan kegiatan penyuluhan di lapangan. PenyuluhLapangan diharapkan juga menggunakan teknologi informasi terkinidalam pembuatan media penyuluhan. Tulang punggung pembangunanpertanian adalah petani, sehingga setiap penyuluh pertanian harusberpikir bagaimana cara agar setiap inovasi pertanian yang dihasilkanBadan Penelitan dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertaniandapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

    Narasumber Bimbingan Teknis kali ini adalah Ir. Sri Puji Rahayu, MM, Wellyana Sitanggang, SP, M.Si dan Ir. Sumardi dari Pusat Penyuluhan PertanianBadan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP). Materi pertama yang disampaikan adalah Strategi PeningkatanKelas Kemampuan Kelas Kelompok Tani dan Pertanian, kemudian dilanjutkan dengan materi Peningkatan Kapasitas Penyuluh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Pada akhir acara Bimbingan Teknis peserta juga dilatih membuat media penyuluhan dalam bentuk video denganmenggunakan smartphone. Aplikasi yang digunakan adalah PowerDirector yang dapat diunduh secara gratis di Google Play.

    DISEMINASI “VIMA” OLEH IP2TP MERAUKE, VUB KACANG HIJAU PRODUKSI TINGGIPapua

    BPTP JAKARTA ADAKAN BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN KAPASITAS PENYULUHDI DKI JAKARTA

    DKI Jakarta

    www.bptpnews.id

    HALAMAN 8 DARI 12

  • Salah satu tugas BPTP adalah melakukan pendampingan pengembangan kawasanhortikultura, peternakan, tanaman pangan, dan perkebunan menyesuaikandengan subsektor yang dominan dan unggul di suatu wilayah. Tahun 2019 ini,kegiatan pendampingan BPTP Banten difokuskan pada kawasan pertanianberbasis korporasi petani, yaitu di Kecamatan Gunung Kencana Kab. Lebak.

    Khusus untuk pendampingan pengembangan kawasan hortikultura, salah satubentuk kegiatan BPTP Banten di kawasan korporasi tersebut adalah melakukandemplot cabai seluas 1 ha sebagai lahan percontohan teknologi. Teknologi yangdiaplikasikan pada lahan demplot tersebut adalah penggunaan VUB cabai,pemupukan berimbang, dan upaya pengendalian OPT. Selain itu, kelompok tanidan LMDH yang menjadi sasaran percontohan juga ditingkatkan pengetahuannyatentang budidaya cabai melalui Sekolah Lapang (SL).

    Pertemuan SL cabai tersebut direncanakan akan dilakukan sebanyak 4 kali.Selasa, 23/07/2019 telah dilakukan pertemuan SL yang pertama dengan pesertaberjumlah 30 orang yang terdiri dari anggota kelompok tani Ciminyak Jaya,Kelompok Tani Cempaka Jaya, dan LMDH setempat. SL dilaksanakan di Desa

    Kramatjaya berdekatan dengan lokasi demplot teknologi cabai. Pertemuan SL juga dihadiri oleh Kasie Hortikultura Distanbun Kab. Lebak, Korluh Kec.Gunung Kencana, dan Ketua RPH Kec. Gunung Kencana.

    Materi SL pertama tersebut adalah "Pengolahan Lahan dan Teknik Persemaian Cabai Merah" yang dihantarkan oleh Penyuluh BPTP Banten Kartono, SP,M.Si. "Kami sangat merespon positif kegiatan ini dan berharap percontohan dan ilmu yang diperoleh pada SL ini akan memberikan motivasi bagi petaniuntuk mengembangkan tanaman hortikultura khususnya cabai" Ucap Irwan Riyadi, SP, MA Kasie Horti Distanbun Lebak

    Kegiatan ini juga sangat direspon positif oleh ketua RPH Kec. Gunung Kencana. "Tahun 2019 ini akan dibuka lahan Perhutani seluas 37 ha dan itu bisadimanfaatkan oleh petani untuk ditanami komoditas apa saja dan terutama jika akan dimanfaatkan untuk tanaman cabai" ujar Olis, Ketua RPHmenyemangati petani.

    Pasca pertemuan pertama SL tersebut, telah ditentukan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu penanaman pada demplot yang akandilaksanakan bertepatan dengan pertemuan SL yang kedua.

    Komponen pertumbuhan tanaman disamping tanah dan air jugamemerlukan iklim, kelembabannya maupun curah hujan sedangkan dimusim kemarau curah hujan pastinya akan berkurang , sehingga tentudibutuhkan inovasi lain, sebab tidak berarti aktivitas pertanian bolehberhenti.

    “Sehingga strateginya tentu saja dapat dilakukan dengan menanamtanaman yang toleran ataupun tahan terhadap kekeringan yangkebutuhan airnya lebih sedikit seperti tanaman palawija, jagung, kedelai,sorgum,”ujar Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian ( BPTP)Balitbangtan Provinsi Bangka Belitung, Wahyu Wibawa di dampingirekannya Suharyanto.

    Lanjut Wahyu, di musim panas ini pun untuk jenis tanaman panganlainnya seperti padi juga bisa “diakali” dengan memakai varietas-varietasyang toleran kekeringan seperti jenis Inpago 1 – 11 yang memang telahbanyak dikenal cukup toleran terhadap kekertingan dan juga ada jenisyang jenis inpari 10 dan inpari 39 . “Ya pastinya meski musim kemarau bukan berati upaya kita dipertanian juga ikut berhenti,” sebut Wahyu lagi.

    Ditengah musim kering seperti sekarang, Wahyu juga mengaku mengajak masyarakat dan petani dapat memanfaatkan sumber-sumber air sepertiembung atau sungai yang bisa dinaikan misalnya dengan menggunakan pomparisasi.

    “Kami tentu saja selalu berkoordinasi dengan dinas pertanian provinsi dengan BMKG menyangkut cuaca dan iklim perkembangannya seperti apa,

    BPTP BANTEN LAKUKAN PERCONTOHAN TEKNOLOGI CABAI DI KAWASAN PERTANIANBERBASIS KORPORASI PETANI

    Banten

    BPTP DORONG BUDIDAYA TANAMAN TOLERAN KEKERINGAN SAAT KEMARAUKep. Bangka Belitung

    www.bptpnews.id

    HALAMAN 9 DARI 12

  • “Kami tentu saja selalu berkoordinasi dengan dinas pertanian provinsi dengan BMKG menyangkut cuaca dan iklim perkembangannya seperti apa,misalnya menurut BMKG musim kemarau akan berlangsung Juni – Oktober 2019 sehingga otomatis curah hujan akan berkurang , makanya kita siasatidengan pemilihan jenis tanaman dan juga pemilihan varietas,” sebut Wahyu.

    Orang nomor satu di BPTP Babel ini, menyebut tetapi disisi lain juga musim panas bukan alasan, justeru tetap harus bersyukur, di karenakan dalamartian ada padi-padi jenis tertentu yang memerlukan banyak air dan ada juga tanaman durian, rambutan , mangga, jeruk yang memerlukan stressuntuk mengeluarkan bunga, bukan kah kalau hujan terus maka tidak bisa berbuah.

    Jangan hanya melihat dari satu sisi, tetapi juga harus melihat pertanian secara keseluruhan, karena ini semua pun merupakan adilnya dari Yang MahaKuasa Alloh SWT. sebab kalau tidak dikasih panasnya, maka duriannya tidak panen, jeruk dan mangga juga lengkeng juga berbunga dan berbuah, sebabtanaman-tanaman ini memang di stimulasi oleh kondisi iklim. Kalau curah hujan cukup maka akan mengeluarkan tunas terus bukanbunga,”tambahnya.

    Wahyu mengaku yakin tidak seluruhnya juga akan terdampak, karena misalnya lahannya tergenang justeru sekarang ada yang bisa di tanami karenamusim kemaraunya yang agak panjang ada karena ada daerah yang kalau hujan terlalu banyak maka tidak bisa ditanami karena tergenang bukanbanjir.

    “Kemarau yang agak lama turun bisa dimanfaatkan, sebab banyak juga lahan kita yang sifatnya rawa termasuk di Babel, ada lahan lembab yang bisadigunakan untuk tanaman,” kata Wahyu optimis. (lya)

    BPTP Balitbangtan Yogyakarta , 23 Juli 2019 untuk yg kesekian kalinyamendistribusikan anak ayam KUB ke Kab.Bandung, untuk mendukung program#BEKERJA. Kali ini distribusi sebanyak 4.250 ekor untuk 85 RTM penerima di DesaMargaluyu, Kec.Pangalengan Kab.Bandung. Penyerahan dilakukan perwakilandari BPTP Yogyakarta Bpk.Suwardi ke perwakilan penerima. Semoga yg terlibatprogram BEKERJA diberi kesehatan dan rejeki yg barokah (JP-23/07/19).

    Tanaman selada (Lactuca sativa L.) merupakan tanaman yang tidak asingbagi ibu rumah tangga,karena biasanya hanya dibuat sebagai lalap ,bahkan saat ini selada menjadi salad makanan cepat saji hamburger dimasyarakat perkotaan.

    Jenis Selada daun mengandung 94 gram air, 1,2 gram protein, 0,2 gramlemak, 0,7 gram serat dan 0,7 gram debu untuk setiap 100 gram daun.

    Kondisi paling ideal bagi pertumbuhan tanaman selada adalah 15-200Cdan pH tanah 5-6,5 Di daerah tropika, selada cocok ditanam di datarantinggi atau di dataran rendah dengan cuaca terdingin. Waktu tanamterbaik adalah pada akhir musim hujan.

    Jenis varietas tanaman selada yang banyak dibudidayakan antara lain :

    1. Selada Daun (Green Rapid)

    Varietas selada green rapid termasuk tipe selada daun. Varietas inimemiliki potensial hasil tinggi, pertumbuhannya cepat, warna daun hijau, daun lebar dan besar.Tanaman ini mempunyai daya adaptasi luas terhadapkondisi lingkungan sehingga tahan terhadap cuaca panas, tekstur daun halus, renyah dan rasanya agak manis.

    BPTP YOGYAKARTA DISTRIBUSIKAN AYAM KUB KE KAB. BANDUNGDI Yogyakarta

    BUDIDAYA SELADALampung

    www.bptpnews.id

    HALAMAN 10 DARI 12

    https://www.facebook.com/hashtag/bekerja?source=feed_text&epa=HASHTAG&__xts__%255B0%255D=68.ARAs9l7j0n9mpLTCow3HQJcRdoxaFwwKLf7dj6imSiichXHzij4MJmCiUvS9HTuRe-GM4a9rKPKWiKeA8PPSFugcmfN7HRvDIZmY9Hu-qc20NDvvMB5ScazphHRtRbkmw8jaKrFmdE_6AYi7XUXm7_2C5CZ0-esfgjyhIkrWsNU14a1D3vNaPpaCBxEe5Wze_RQl-xeuQaUszthRcoOW5OyPWe3K3wr3D51M5XC3lPkdkwqQ6DbNqtxRtC4xou3ZuREZM1LHdzjj5LBSmzOdyXohr4LY3xpx7OSDqsPSjAjmR0Q82oHleLXe46Jgs6U-rNJsTthLKKMSisR200Z4LCiCe3Vk&__tn__=%252ANK-R

  • 2. Selada Kepala (Headed lettuce)

    Tipe selada kepala mempunyai daun yang membentuk krop yaitu daun daun yang saling membentuk bulatan yang menyerupai kepala. Tipe selada ini kropnya berbentuk bulatan, beberapa helaian daun bawah tetap berlepasan, pada varietas tertentu daunnya ada yang berwarna hijau terang danberwarna hijau keunguan (hijau agak gelap), daun halus,renyah dan rasanya enak sehingga banyak disukai banyak konsumen.

    Batang tanamnya sangat pendek terletak pada bagian dasar yang berada di dalam tanah sehingga batang hampir tidak terlihat. Tipe selada kepalahanya cocok ditanam di dataran tinggi (pegunungan) yang berhawa sejuk. Selada ada yang membentuk krop yang padat dengan dauin yang keriting(jenis crisphead) dan ada membrntuk krop yang kurang padat dengan daun yang agak lurus /tidak terlalu keriting, daun halus dan licin, tepi daun rata(jenis butterhead). Tipe selada kepala jenis crisphead dan butterhead tahan terhadap kekeringan sehingga mudah beradaptasi dengan iklim diIndonesia.

    3. Selada Rapuh (Cos lettuce atau romaine lettuce )

    Tipe selada rapuh juga membentuk krop seperti tipe selada kepala, tetapi krop berukuran besar, kurang padat dan berbentuk lonjong denganpertumbuhannya meninggi. Daun-daun halus, lebih tegak, tidak keriting, daun berwarna hijau muda sampai hijau tua. Batang tanaman sangat pendekterletak di bagian dasar yang berada di dalam tanah sehingga batang tidak terlihat. Tipe selada rapuh hanya cocok.ditanam di dataran tinggi danberhawa dingin sehingga sulit dibudidayakan di Indonesia.

    4. Selada batang ( Asparagus lettuce atau stem lettuce )

    Selada yang memiliki ciri-ciri tidak membentuk krop, daun berukuran besar, bulat panjang, tangkai daun lebar dan berwarna hijau tua serta memilikitulang daun menyirip. Selada jenis ini mendapat julukan stem lettuce karena daunnya berlepasan dan tidak dapat membentuk krop. Varietas seladabatang yang terkenal adalah celtus. Jenis selada ini kurang diminati untuk dibudidayakan dibandingkan jenis selada lainnya.

    Budidaya Selada Menggunakan Pot/Polybag.

    1. Persiapkan Media Tanam dan Media Semai

    Media tanam terdiri atas tanah, pupuk kandang yang sudah matang dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1. Campuran bahan tersebutdiaduk menjadi satu lalu dimasukan ke dalam polybag, pot, talang,atau paralon sebagai bahan penanaman dengan cara vertikultur. Pupuk NPK dankapur diberikan beberapa hari sebelum tanam sebagai pupuk dasar dengan dosisi 5 gram/polybag/tanaman, kemudian dilakukan penyiraman.

    2. Persemaian

    Benih selada disemai terlebih dahulu di lahan persemaian atau dalam bak semai yang sudah diisi media semai. Sebelum disemai, benih direndamdalam air hangat selama 1 jam lalu ditiriskan. Jika penyemaian benih menggunakan baki semai, media semai berupa tanah dan pupukkandang/kompos dengan perbandingan 1:1 dimasukan ke dalam baki, lalu benih ditanam satu per satu pada setiap lubang. Setelah itu ditutup selapistipis media semai dan selembar daun pisang. Setelah 3 hari tutup persemaian dibuka. Setelah berumur 7 hari, bibit dipindahkan ke bumbunan.

    3. Penanaman

    Penanaman dilakukan setelah bibit tanaman ± 2 minggu setelah dibumbung atau 3 minggu setelah semai. Sebelum ditanam sebaiknya bibitdisiram terlebih dahulu supaya tidak layu dan cepat beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Sebaiknya waktu penanaman dilakukan sore hari.

    4. Pemeliharaan Tanaman

    a. Penyiraman

    Penyiraman dilakukan pagi atau sore hari. Jika tanaman sudah besar penyiraman dilakukan jika tidak ada hujan atau melihat kondisi media, agar tidakterlalu basah, atau terlalu kering.

    b. Penyulaman

    Penyulaman dilakukan jika dalam satu minggu setelah tanam, ada tanaman yang mati/tidak tumbuh dengan tujuan supaya pertumbuhannyaseragam/tidak berbeda jauh dengan tanaman lainnya.

    c. Pemupukan

    Pupuk susulan diberikan setelah tanaman selada berumur 2 minggu sejak tanam. Pupuk ditabur di sekeliling tanaman dengan dosis 2 gram pertanaman, kemudian langsung disiram atau dengan cara dikocor/dicairkan dengan dosis 1 kg NPK (16:16:16) ditambah air 100 liter untuk 500 tanaman;atau 2 gram/200 ml/tanaman. Pemupukan dilakukan dengan interval 7 hari, sebanyak 3 kali.

    d. Pengendalian OPT

    Organisme Pengganggu tumbuhan (OPT) yang menyerang tanaman selada ialah ulat daun. Pengendalian OPT dilakukan menggunakan pestisida nabatiatau cara mekanis agar aman bagi kesehatan dikarenakan umur selada cukup pendek.

    5. Pemanenan

    Pemanenan selada dilakukan pada umur 45 hari setelah tanam, menggunakan pisau atau cutter. Pemanenan dilakukan pada pagi hari dan hasilpanen segera dibawa ketempat teduh agar tidak cepat layu.

    www.bptpnews.id

    HALAMAN 11 DARI 12

  • Sumber : Balai Penelitian Tanaman Sayuran , Kementerian Pertanian dan lain-lain.

    Penyusun : Ely Novrianty, Dede Rohayana,Betty Mailina dan Gohan Octora M

    (Rabu, 18 Juli 2018) Tim SDG BPTP Papua, melakukan karakterisasi pisang dikebun petani di Kampung Yahim, Sentani, Jayapura. Tidak jauh dari kantor BPTP,kegiatan ini dilakukan dalam rangka Percepatan Pendaftaran Varietas Lokal yangberada di wilayah Provinsi Papua.Pisang yang direncanakan akan diamati adalah pisang Aumang, meski demikiandalam pelaksanaannya tumbuhan yang berhasil dikarakterisasi yakni tiga jenispisang dan satu jenis Khombelu. Petani pemilik kebun (Hengkki Felle)memberikan informasi bahwa terdapat dua jenis pisang Aumang yakni Aumanghijau dan Aumang Merah. Dari informasi yang diperoleh tersebut, Ketua TimSDG, Mariana Ondikeleuw, memutuskan untuk fokus terlebih dahulu kepadaAumang Hijau. Selanjutnya, dua hasil karakterisasi dari empat karakterisasitumbuhan yang telah dilakukan akan diajukan untuk didaftarkan di PVTPP;Aumang Hijau dan Khombelu.Berdasarkan kesepakatan MOU antara Pusat Perlindungan Varietas Tanaman danPerizinan Pertanian dengan Balai Besar Pengkajian dan Penerapan TeknologiPertanian tahun 2018, BPTP Papua ditetapkan akan mendaftarkan varietas lokalsebanyak 5 yang terdiri dari tanaman Anggur Papua, Pisang Aumang, Ubi Kelapa(Gula Yu), Gembili Maninggombu, dan Khombelu. Sampai bulan Juli BPTP Papuatelah mendaftarkan dua varietas lokal ke PVTPP, yakni Anggur Papua dari DistrikDemta dan Ubi Maninggombu dari Distrik Sentani. Kerjasama antara PVTPP danBBP2TP ini merupakan upaya pemerintah pusat untuk melindungi sumberdayayang dimiliki Indonesia dengan cara mendorong pemerintah dan unit-unit kerjadaerah untuk mendaftarkan sumberdaya genetik (SDG) lokalnya.

    KARAKTERISASI SDG DI KAMPUNG YAHIMPapua

    www.bptpnews.id

    HALAMAN 12 DARI 12