Bps Bengkayang Bab Ii_edit

49
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BENGKAYANG 2013 2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik 2.1.1 Geografis Kabupaten Bengkayang adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten terletak di Bengkayang. Sebelumnya tergabung dalam kesatuan wilayah Kabupaten Sambas, yang kemudian dimekarkan menjadi 3 daerah otonom, yakni Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, dan Kota Singkawang. Terletak di bagian utara Kalimantan Barat, Kabupaten ini di sebelah utara berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia Timur. Secara geografis, Kabupaten Bengkayang terletak di 00 33’00’’ Lintang Utara sampai 1030’00’’ Lintang utara dan 108039’00’’ Bujur Timur sampai 110010’00’’ Bujur Timur. Secara administratif wilayah Kabupaten Bengkayang berbatasan dengan (lihat Gambar 2.1): • Sebelah Utara : Serawak-Malaysia Timur Kabupaten Sambas • Sebelah Selatan : Kabupaten Pontianak • Sebelah Barat : Laut Natuna dan Kota Singkawang • Sebelah Timur : Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Landak 2.1.2 Administrasi Luas Wilayah Kabupaten Bengkayang sebesar kurang lebih 5.396,3 Km 2 atau 3,68% dari luas Wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Luas wilayah laut Kabupaten Bengkayang sejauh 12 mil laut adalah 102.672 Ha dan luas wilayah laut sejauh 4 mil laut adalah 18.400 Ha. Panjang garis pantai Kabupaten Bengkayang dari Sungai Duri sampai Ke Tanjung Gondol adalah sepanjang kurang lebih 68,5 km dan perbatasan Negara sepanjang 76,564 km. Wilayah Kabupaten Bengkayang semula terdiri dari 9 Kecamatan. Pasca dimekarkannya Kota Singkawang pada tahun 2001 serta pada saat penetapan RTRW Kabupaten Bengkayang Tahun 2001- Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bengkayang 2013 Page 1

description

Badan Ststistik

Transcript of Bps Bengkayang Bab Ii_edit

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BENGKAYANG2013

2.1Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik

2.1.1Geografis

Kabupaten Bengkayang adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten terletak di Bengkayang. Sebelumnya tergabung dalam kesatuan wilayah Kabupaten Sambas, yang kemudian dimekarkan menjadi 3 daerah otonom, yakni Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, dan Kota Singkawang. Terletak di bagian utara Kalimantan Barat, Kabupaten ini di sebelah utara berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia Timur.

Secara geografis, Kabupaten Bengkayang terletak di 00 3300 Lintang Utara sampai 103000 Lintang utara dan 10803900 Bujur Timur sampai 11001000 Bujur Timur.

Secara administratif wilayah Kabupaten Bengkayang berbatasan dengan (lihat Gambar 2.1): Sebelah Utara : Serawak-Malaysia Timur Kabupaten Sambas

Sebelah Selatan : Kabupaten Pontianak

Sebelah Barat: Laut Natuna dan Kota Singkawang

Sebelah Timur: Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Landak

2.1.2Administrasi

Luas Wilayah Kabupaten Bengkayang sebesar kurang lebih 5.396,3 Km2 atau 3,68% dari luas Wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Luas wilayah laut Kabupaten Bengkayang sejauh 12 mil laut adalah 102.672 Ha dan luas wilayah laut sejauh 4 mil laut adalah 18.400 Ha. Panjang garis pantai Kabupaten Bengkayang dari Sungai Duri sampai Ke Tanjung Gondol adalah sepanjang kurang lebih 68,5 km dan perbatasan Negara sepanjang 76,564 km.

Wilayah Kabupaten Bengkayang semula terdiri dari 9 Kecamatan. Pasca dimekarkannya Kota Singkawang pada tahun 2001 serta pada saat penetapan RTRW Kabupaten Bengkayang Tahun 2001-2010 (yang akan direvisi), telah terjadi beberapa tambahan kecamatan baru hasil pemekaran, sehingga saat ini terdiri dari 17 kecamatan, yang terbentuk dari 2 kelurahan dan 122 desa yaitu (lihat tabel 2.1).Gambar 2.1

Peta Administrasi Kabupaten Bengkayang dan Cakupan Wilayah Kajian

Tabel 2.1.

Kelurahan, Desa dan Dusun Menurut Kecamatan

Kabupaten Bengkayang Tahun 2012NoKecamatanIbukota KecamatanKelurahanDesaDusunLuas Wilayah (km2)

1.Sungai RayaSungai Duri051875,85

2.CapkalaCapkala06846,35

3.Sungai Raya KepulauanSungai Raya0518394,00

4.SamalantanSamalantan0728420,50

5.MonteradoMonterado01120291,00

6.Lembah BawangTempapan0810188,00

7.BengkayangBumi Emas249167,04

8.TeriakBana01817231,51

9.Sungai BetungSuka Maju0410205,95

10.LedoLesabela01227481,75

11.Suti SemarangSuti Semarang0810280,84

12.LumarTiga Berkat0511275,21

13.Sanggau LedoBange0413392,50

14.Tujuh BelasPisak0413221,00

15.SeluasSeluas0623506,50

16.Jagoi BabangJagoi0614655,00

17.SidingSebujit0820563,30

Jumlah21222735.396,30

Sumber : Bagian Pemerintahan Desa Kabupaten Bengkayang, Tahun 2012.2.1.3Kondisi Fisik

Topografi

Ada dua kondisi alam yang membedakan wilayah Kabupaten Bengkayang. Kondisi alam yang pertama adalah pesisir pantai. Keseluruhan wilayah pesisir ini termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan. Kondisi alam yang kedua adalah daratan dan perbukitan yang terdiri dari kecamatan Capkala, Monterado, Samalantan, Sungai Betung, Bengkayang, Teriak, Lumar, Ledo, Suti Semarang, Sanggau Ledo, Seluas, Jagoi Babang, dan Siding. Hidrologi

Ada tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) utama yang melintasi wilayah Kabupaten Bengkayang, yaitu :

DAS Sambas, luas 722.500 Ha.

DAS Sungai Raya, luas 50.000 Ha

DAS Sungai Duri, luas 24.375 Ha.Secara garis besar Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat dilihat pada gambar 2.2. dan Tabel 2.2.Gambar 2.2.Peta Das Kabupaten Bengkayang

Tabel 2.2.

Daerah Aliran Sungai (Das) Di Wilayah Kabupaten BengkayangNoNamaLuas (Ha)Debit (M3 /dtk)

1.Das Sambas722.500-*

2.Das Sungai Raya50.000-*

3.Das Sungai Duri24.375-*

Sumber : BPS, Kabupaten Dalam Angka, Tahun 2012.=-* Perhitungan Debit Belum Pernah Dilakukan Pemanfaatan Lahan

Pemanfaatan lahan di wilayah Kabupaten Bengkayang didominasi semak belukar yaitu seluas 3.430,240 Km2 (sekitar 63,57% dari luas wilayah kabupaten). Penggunaan lahan lain yang cukup besar luasannya adalah hutan yaitu seluas 1.611,610 km2 (sekitar 29,87%). Penggunaan lainnya ladang (5,39%), sawah (0,86%), rawa (0,15%) dan hutan rawa (0,17%). Secara garis besar penggunaan lahan dapat dilihat pada Tabel 2.3.Tabel 2.3. Pemanfaatan Lahan Wilayah Kabupaten Bengkayang

NoPenggunaanLuas (km2)%

1Ladang290,9075,39

2Sawah46,2360,86

3Rawa7,9370,15

4Hutan Rawa9,3720,17

5Hutan1.611,61029,87

6Semak Belukar3.430,24063,57

Jumlah5.396,30100,00

Sumber : BPS, Kabupaten Bengkayang Dalam Angka Tahun 2012.2.2Demografi

Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk Kabupaten Bengkayang pada tahun 2011 adalah sebesar 220.067 jiwa yang tersebar di 17 kecamatan. Dilihat menurut jenis kelaminnya, jumlah penduduk laki-laki adalah sebanyak 114.647 jiwa sedangkan penduduk perempuan adalah sebanyak 105.420 jiwa. Berdasarkan data tersebut, dapat dihitung rasio jenis kelamin Kabupaten Bengkayang pada tahun 2011 adalah 109. Angka ini berarti jika ada 109 penduduk laki-laki maka ada 100 penduduk perempuan. Jika jumlah penduduk dirinci menurut kecamatan maka jumlah penduduk yang paling besar berada di Kecamatan Bengkayang sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit berada di Kecamatan Suti Semarang. Namun demikian, dilihat dari sisi kepadatan penduduknya, Kecamatan Sungai Raya memiliki tingkat kepadatan paling tinggi, yaitu sebesar 243 jiwa per kilometer persegi sedangkan Kecamatan Siding memiliki tingkat kepadatan paling rendah, yaitu sebesar 11 jiwa per kilometer persegi. Jumlah penduduk Kabupaten Bengkayang pada tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 2.4.Tabel 2.4. Jumlah Penduduk Kabupaten Bengkayang Tahun 2012

NoKecamatanLaki-laki PerempuanJumlah

1Sungai Raya9.2959.16418.459

2Capkala4.0693.6647,733

3Sungai Raya Kepulauan10.83010.36421.194

4Samalantan 9.8768.94518.821

5Monterado 12.95811.89424.852

6Lembah Bawang2.8752.4815.356

7Bengkayang 12,73112.19424.925

8Teriak 6.6536.09112.744

9Sungai Betung4.8354.2549.089

10Ledo 5.7505.25111.001

11Suti Semarang2.4452.2074.652

12Lumar 3.0612.8085.869

13Sanggau Ledo5.8815.51911.400

14Tujuh Belas5.9665.42211.388

15Seluas 9.4378.30417.741

16Jagoi Babang4.7293.8408.569

17Siding 3.2563.0186.274

TOTAL11.647105.420220.067

Sumber : Kabupaten Bengkayang Sumber : BPS, Kabupaten Bengkayang Dalam Angka Tahun 2012.2.3Keuangan dan Perekonomian Daerah

2.3.1. Peta Perekonomian Daerah

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bengkayang atas dasar harga berlaku pada tahun 2010 adalah sebesar 2.356.204,92 juta rupiah dan meningkat menjadi 2.642.559,66 juta rupiah pada tahun 2011. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku yang terjadi antara tahun 2010-2011 adalah sebesar 12,15 persen. Selanjutnya, PDRB Kabupaten Bengkayang atas dasar harga konstan 2000 pada tahun 2010 adalah sebesar 1.166.187,32 juta rupiah dan naik menjadi 1.232.061,70 juta rupiah pada tahun 2011. Berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan 2000, perekonomian Kabupaten Bengkayang pada tahun 2011 tumbuh sebesar 5,65 persen. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bengkayang mengalami peningkatan. Besarnya pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 adalah sebesar 4,63 persen.Jika dilihat per sektornya maka sektor yang memberikan kontribusi terbesar pada PDRB Kabupaten Bengkayang adalah sektor pertanian diikuti sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Kontribusi sektor pertanian pada PDRB Kabupaten Bengkayang tahun 2011 adalah sebesar 47,58 persen sedangkan sektor perdagangan, hotel, dan restoran memberikan kontribusi sebesar 24,74 persen pada tahun 2011. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perekonomian masyarakat dan wilayah Kabupaten Bengkayang masih sangat bertumpu pada kegiatan ekonomi primer, sebagai ciri wilayah yang belum begitu berkembang. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sektor perekonomian yang mempunyai kontribusi pada PDRB Kabupaten Bengkayang masih relatif sama. Kontribusi sektor-sektor ekonomi dalam PDRB dapat dilihat pada gambar 2.3.Gambar 2.3Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bengkayang

Contribution of GRDP at Market Price in Bengkayang Regency2011

Gambar 2.4Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bengkayang

Growth of Bengkayang Regency Economy2006 - 2011

Sumber : BPS, Kabupaten Bengkayang dalam Angka Tahun 2012

Gambar di atas menunjukkan bahwa peningkatan pertumbuhan ekonomi yang paling baik terjadi pada tahun 2006. Pada tahun 2011, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bengkayang pernah pula mencapai kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan dengan keadaan ekonomi pada tahun-tahun sebelumnya yang sempat relatif rendah

2.4Tata Ruang Wilayah

2.4.1Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Bengkayang2.4.1.1Tujuan

Tujuan penataan ruang Kabupaten Bengkayang adalah :Terwujudnya Ruang yang aman, nyaman, produktif, efisien dan berkelanjutan untuk menjadikan Kabupaten Bengkayang sebagai lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Barat melalui pengembangan wilayah berbasis agropolitan, industri dan pariwisata serta pengembangan kawasan perbatasan Negara sebagai beranda depan Negara dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan.2.4.1.2Kebijakan

Kebijakan penataan ruang Kabupaten Bengkayang terdiri atas :

a. Pengembangan wilayah secara terpadu melalui penguatan fungsi pusat-pusat pelayanan dan pengembangan prasarana wilayah.

b. Pengembangan wilayah-wilayah yang berbasis pertanian untuk mendukung Kabupaten Bengkayang sebagai lumbung pangan bagi provinsi Kalimantan Barat;

c. Pengendalian pemanfaatan lahan pertanian;

d. Penyelenggaraan penataan ruang untuk meningkatkan daya guna kawasan berfungsi lindung;

e. Penyelenggaraan penataan ruang untuk percepatan pengembangan ekonomi dengan penataan pusat-pusat pertumbuhan wilayah berbasis agropolitan,industri dan pariwisata.

f. Pengembangan sistem prasarana wilayah yang mendukung pemasaran hasil pertanian, industri dan pariwisata;dang. Pelaksanaan penataan ruang untuk penguatan kawasan perbatasan, kawasan terisolir, kawasan terpencil dan kawasan tertinggal, dalam rangka peningkatan pertahanan dan keamanan Negara serta peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.2.4.1.3Strategi Penataan RuangStrategi pengembangan wilayah secara terpadu melalui penguatan fungsi pusat-pusat pelayanan dan pengembangan prasarana wilayah meliputi :

a. Mengembangkan sistem pusat kegiatan sesuai dengan fungsi dan perannya yang terdiri dari PKW yang berintegrasi dengan PKL dan PPK, serta interaksi desa-kota yang saling menguntungkan.

b. Menciptakan keterkaitan antar pusat-pusat kegiatan dan mewujudkan keselarasan serta keterpaduan antara pusat-pusat kegiatan dengan sektor-sektor kegiatan ekonomi masyarakat.

c. Mengembangkan prasarana jaringan transportasi yang mampu secara efisien menciptakan keterkaitan antar sistem pusat kegiatan dan mewujudkan keselarasan serta keterpaduan antara pusat-pusat kegiatan dengan sektor-sektor kegiatan ekonomi masyarakat.

d. Mengembangkan jaringan prasarana wilayah yang hirarkis dan merata menjangkau seluruh wilayah kabupaten.

Strategi mengembangkan sistem pusat kegiatan sesuai dengan fungsi dan perannya yang terdiri dari PKW yang berintegrasi dengan PKL dan PPK, serta interaksi desa-kota yang saling menguntungkan dilakukan dengan

a. Membagi wilayah Kabupaten Bengkayang menjadi Enam Sub wilayah Pembangunan (SWP), yaitu SWP I Kec. Sungai Raya dan Kec. Sungai Raya Kepulauan, SWP II Kec. Samalantan, Monterado dan Capkala, SWP III adalah Kec. Bengkayang, Lembah Bawang, Lumar, Teriak, Sungai Betung ,SWP IV Suti Semarang, Ledo SWP V Kec. Sanggau Ledo, Tujuh Belas; dan SWP VI Kec. Jagoi Babang, Seluas, Siding.

b. Mendorong Bengkayang sebagai PKW hingga dapat berperan sebagai PKW yang didukung pengembangan sarana prasarana berskala pelayanan kabupaten dengan fungsi sebagai simpul utama transportasi wilayah kabupaten, pusat kegiatan ekonomi wilayah kabupaten, pusat pemukiman, pusat pelayanan fasilitas sosial skala kabupaten, pusat kegiatan pemerintahan kabupaten.Strategi pengembangan wilayah-wilayah yang berbasis pertanian untuk mendukung Kabupaten Bengkayang sebagai lumbung pangan bagi provinsi Kalimantan Barat meliputi :

a. Mengembangkan wilayah-wilayah dengan potensi unggulan pertanian.

b. Mengembangkan sarana dan prasarana penunjang kegiatan sektor pertanian

c. menetapkan kawasan-kawasan yang merupakan lahan pertanian pangan berkelanjutan;

Strategi pengendalian pemanfaatan lahan pertanian meliputi :

a. Mempertahankan keberadaan penggunaan lahan sawah beririgasi teknis.

b. Mengembangkan sawah baru pada kawasan potensial;

c. Mengoptimalkan pemanfaatan kawasan pertanian lahan kering

Strategi penyelenggaraan penataan ruang untuk meningkatkan daya guna kawasan berfungsi lindung meliputi :

a. mempertahankan luas kawasan lindung;b. mencegah alih fungsi lahan dalam kawasan lindung;c. minimalisasi kerusakan kawasan lindung akibat aktivitas manusia dan alam;d. merehabilitasi dan konservasi kawasan lindung; Strategi untuk mempertahankan luas kawasan lindung meliputi:

a. mengembalikan fungsi kawasan lindung yang telah terganggu secara bertahap;

b. mengupayakan agar kawasan lindung yang berada di wilayah yang berbatasan dengan daerah (kabupaten/propinsi) lain menjadi satu kesatuan yang serasi dan terpadu;

c. mempertahankan luas kawasan lindung di darat maupun laut sesuai tata batas kawasan hutan dan kawasan konservasi laut;

d. melaksanakan berbagai kegiatan untuk mengantisipasi kerusakan lingkungan;

e. mempertahankan agar luas kawasan hutan minimal 30% dari luas setiap daerah aliran sungai (DAS);

a. mengatur semua kegiatan budidaya dalam kawasan lindung;

f. mpengembangkan kerja sama regional dalam penanganan penyelamatan hutan

g. mengatur pemanfaatan kawasan sempadan pantai, sungai, sumber mata air dan sempadan jalan;

h. Mengalokasikan ruang terbuka hijau (RTH) dengan luas minimal 30% dari setiap kawasan perkotaan dengan sebaran yang proporsional.

Strategi untuk mencegah alih fungsi lahan kawasan lindung meliputi:

a.mencegah terjadinya peladangan liar;

b.memberdayakan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar kawasan hutan;

c.membuat tanda /tapal batas kawasan hutan;

d.menetapkan luasan sawah berkelanjutan;

e.memanfaatkan hutan produksi secara selektif dan berkelanjutan;

f.mengembangkan kegiatan budidaya sesuai dengan kaedah dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku;

g.melarang kegiatan budidaya dalam kawasan hutan lindung;

h.meningkatkan upaya sosialisasi dan kesadaran pemerintah, swasta dan masyarakat untuk menghindari alih fungsi lahan kawasan lindung.

Strategi untuk minimalisasi kerusakan kawasan lindung akibat aktivitas manusia dan alam sebagaimana dimaksud pasal 15 huruf c meliputi:

a. mereklamasi dan merehabilitasi lahan-lahan bekas pertambangan;

b. memantau, mengawasi dan mengendalikan kegiatan pertambangan;

c. melarang dan menghentikan kegiatan pertambangan tanpa ijin.

Strategi untuk rehabilitasi dan konservasi kawasan lindung meliputi:

a. merehabilitasi lahan-lahan kritis;

b. merehabilitasi dan melindungi kawasan sumber mata air;

c. memelihara dan melestarikan sumberdaya alam pesisir, laut dan pulau-pulau kecil;

d. meningkatkan upaya sosialisasi dan kesadaran kepada pemerintah, swasta dan masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Strategi penyelenggaraan penataan ruang untuk percepatan pengembangan ekonomi dengan penataan pusat-pusat pertumbuhan wilayah berbasis agropolitan, industri dan pariwisata meliputi :

a. Menetapkan hierarki simpul-simpul pertumbuhan ekonomi wilayah;

b. Memantapkan fungsi simpul-simpul wilayah;

c. Menetapkan wilayah untuk kegiatan agropolitan sesuai dengan potensi wilayahnya.

d. mengembangakn kawasan industri untuk mengakomodir perkembangan industri manufaktur, pengolahan hasil hutan, perkebunan, hortikultura, pertanian, perikanan, peternakan, serta pengolahan bahan tambang dan galian;

e. mengembangkan pariwisata secara terpadu sehingga terbentuk paket-paket wisata sesuai dengan keunggulan, kekhasan, dan kelengkapan jenis wisata dengan prioritas obyek-obyek wisata di kawasan-kawasan pariwisata potensial, yang telah ditunjang dengan keberadaan sarana dan prasarana pendukung yang memadai dan merupakan kekhasan daerah Kabupaten Bengkayang;

a. Memantapkan keterkaitan antar simpul-simpul wilayah dan interaksi antara simpul wilayah dengan kawasan perdesaan sebagai hinterlandnya;

b. Menjaga keterkaitan antar kawasan perkotaan, antara kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan, serta antara kawasan perkotaan dan wilayah di sekitarnya;

c. Mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan yang belum terlayani oleh pusat pertumbuhan;

d. Mendorong kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan agar lebih kompetitif dan lebih efektif dalam pengembangan wilayah di sekitarnya;

Strategi pengembangan sistem prasarana wilayah yang mendukung pemasaran hasil pertanian, industry dan pariwisata meliputi :

a. Mengembangkan sistem jaringan infrastruktur dalam mewujudkan keterpaduan pelayanan transportasi darat, laut, dan udara;

b. mengembangkan sistem jaringan prasarana transportasi darat yang dapat meningkatkan aksesibilitas antar pusat pengembangan dengan kawasan sekitarnya secara terpadu agar terciptanya peningkatan hubungan eksternal wilayah tersebut ke wilayah lain di sekitarnya,terciptanya keterkaitan internal yang kuat antar dua pusat pengembangan berikut dengan subpusat-subpusat pengembangannya serta memacu perkembangan wilayah secara menyeluruh.

c. Memantapkan sistem prasarana dan peningkatan kualitas prasarana perhubungan laut dan sungai sesuai dengan fungsi yang ditetapkan terutama untuk meningkatkan pelayanan terhadap daerah kepulauan;

d. mengembangkan sistim sarana dan prasarana transportasi udara;

e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas jaringan irigasi dan mewujudkan keterpaduan sistem jaringan sumber daya air;

f. Mengembangkan akses jaringan jalan menuju kawasan pertanian, pariwisata, industri dan daerah terisolir;

g. Mendorong pengembangan infrastruktur telekomunikasi dan informasi terutama di kawasan terisolir; dan

h. Meningkatkan jaringan energi dengan memanfaatkan energi terbarukan dan tak terbarukan secara optimal serta mewujudkan keterpaduan sistem penyediaan tenaga listrik.

i. meningkatkan pelayanan air bersih pada pusat permukiman serta pusat-pusat permukiman potensial berkembang lainnya terutama desa-desa pusat pertumbuhan;

j. mengembangkan fasilitas telekomunikasi diarahkan pada kawasan-kawasan yang akan menjadi pusat-pusat pengembangan wilayah, mendukung kawasan-kawasan yang sulit dijangkau sarana dan prasarana perhubungan serta terisolir.

k. mengembangkan fasilitas pemasaran serta sarana dan prasarana peningkatan produksi terutama pada pusat permukiman PKL serta pusat-pusat permukiman di desa-desa pusat pertumbuhan;

l. mengembangkan jaringan irigasi terutama untuk pengembangan lahan pertanian di daerah pedalaman yang potensial dikembangkan untuk mendorong Kabupaten Bengkayang sebagai sentra produksi padi ; dan

m. Menyelenggarakan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air diselenggarakan secara terpadu dengan pendekatan ekosistem.

Strategi pelaksanaan penataan ruang untuk penguatan kawasan perbatasan meliputi :

a. meningkatkan keberpihakan pemerintah dalam pembangunan sarana dan prasarana, ekonomi serta peningkatan kualitas sumberdaya manusia di kawasan perbatasan;

b. meningkatkan kemampuan kerja sama kegiatan ekonomi antar kawasan perbatasan dengan kawasan negara tetangga dalam rangka mewujudkan wilayah perbatasan sebagai pintu gerbang lintas negara;

c. meningkatkan wawasan kebangsaan masyarakat; dan penegakan supremasi hukum serta aturan perundang-undangan terhadap setiap pelanggaran yang terjadi di wilayah perbatasan.

d. meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memelihara lingkungan;

e. mengembangkan kawasan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya alam lokal melalui pengembangan sektor-sektor unggulan;

Strategi penyelenggaraan penataan ruang untuk percepatan pengembangan ekonomi dengan penataan pusat-pusat pertumbuhan wilayah berbasis agropolitan, industri dan pariwisata meliputi:

a. menetapkan hierarki simpul-simpul pertumbuhan ekonomi wilayah;

b. memantapkan fungsi simpul-simpul wilayah;

c. menetapkan wilayah untuk kegiatan agropolitan sesuai dengan potensi wilayahnya.

d. mengembangkan kawasan industri untuk mengakomodir perkembangan industri manufaktur, pengolahan hasil hutan, perkebunan, hortikultura, pertanian, perikanan, peternakan, serta pengolahan bahan tambang dan galian;

e. mengembangkan pariwisata secara terpadu sehingga terbentuk paket-paket wisata sesuai dengan keunggulan, kekhasan, dan kelengkapan jenis wisata dengan prioritas obyek-obyek wisata di kawasan-kawasan pariwisata potensial, yang telah ditunjang dengan keberadaan sarana dan prasarana pendukung yang memadai dan merupakan kekhasan daerah Kabupaten Bengkayang;

f. memantapkan keterkaitan antar simpul-simpul wilayah dan interaksi antara simpul wilayah dengan kawasan perdesaan sebagai hinterlandnya;

g. menjaga keterkaitan antar kawasan perkotaan, antara kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan, serta antara kawasan perkotaan dan wilayah di sekitarnya;

h. mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan yang belum terlayani oleh pusat pertumbuhan; dan

i. mendorong kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan agar lebih kompetitif dan lebih efektif dalam pengembangan wilayah di sekitarnya.

Strategi pengembangan sistem prasarana wilayah yang mendukung pemasaran hasil pertanian, industri dan pariwisata meliputi :a. mengembangkan sistem jaringan infrastruktur dalam mewujudkan keterpaduan pelayanan transportasi darat, laut, dan udara;

b. mengembangkan sistem jaringan prasarana transportasi darat yang dapat meningkatkan aksesibilitas antar pusat pengembangan dengan kawasan sekitarnya secara terpadu agar terciptanya peningkatan hubungan eksternal wilayah tersebut ke wilayah lain di sekitarnya,terciptanya keterkaitan internal yang kuat antar dua pusat pengembangan berikut dengan subpusat-subpusat pengembangannya serta memacu perkembangan wilayah secara menyeluruh;c. memantapkan sistem prasarana dan peningkatan kualitas prasarana perhubungan laut dan sungai sesuai dengan fungsi yang ditetapkan terutama untuk meningkatkan pelayanan terhadap daerah kepulauan;d. mengembangkan sistim sarana dan prasarana transportasi udara;e. meningkatkan kualitas dan kuantitas jaringan irigasi dan mewujudkan keterpaduan sistem jaringan sumber daya air;

f. mengembangkan akses jaringan jalan menuju kawasan pertanian, priwisata, industri dan daerah terisolir;

g. mendorong pengembangan infrastruktur telekomunikasi dan informasi terutama di kawasan terisolir;

h. meningkatkan jaringan energi dengan memanfaatkan energi terbarukan dan tak terbarukan secara optimal serta mewujudkan keterpaduan sistem penyediaan tenaga listrik;

i. meningkatkan pelayanan air bersih pada pusat permukiman serta pusat-pusat permukiman potensial berkembang lainnya terutama desa-desa pusat pertumbuhan;

j. mengembangkan fasilitas telekomunikasi diarahkan pada kawasan-kawasan yang akan menjadi pusat-pusat pengembangan wilayah, mendukung kawasan-kawasan yang sulit dijangkau sarana dan prasarana perhubungan serta terisolir;

k. mengembangkan fasilitas pemasaran serta sarana dan prasarana peningkatan produksi terutama pada pusat permukiman PKL serta pusat-pusat permukiman di desa-desa pusat pertumbuhan;

l. mengembangkan jaringan irigasi terutama untuk pengembangan lahan pertanian di daerah pedalaman yang potensial dikembangkan untuk mendorong Kabupaten Bengkayang sebagai sentra produksi padi; dan

m. menyelenggarakan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air diselenggarakan secara terpadu dengan pendekatan ekosistem.

Strategi pelaksanaan penataan ruang untuk penguatan kawasan perbatasan, kawasan terisolir, kawasan terpencil dan kawasan tertinggal, dalam rangka peningkatan pertahanan dan keamanan negara serta peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat meliputi :

a. meningkatkan keberpihakan pemerintah dalam pembangunan sarana dan prasarana, ekonomi serta peningkatan kualitas sumberdaya manusia di kawasan perbatasan, kawasan terisolir, kawasan terpencil dan kawasan tertinggal;

b. meningkakan kemampuan kerja sama kegiatan ekonomi antar kawasan perbatasan dengan kawasan negara tetangga dalam rangka mewujudkan wilayah perbatasan sebagai pintu gerbang lintas negara;

c. meningkatkan wawasan kebangsaan masyarakat; dan penegakan supremasi hukum serta aturan perundang-undangan terhadap setiap pelanggaran yang terjadi di wilayah perbatasan;

d. meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memelihara lingkungan; dan

e. mengembangkan kawasan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya alam lokal melalui pengembangan sektor-sektor unggulan;

f. menyiapkan lahan peruntukan khusus untuk pertahanan dan keamanan di kawasan perbatasan; dan

g. mengembangkan jaringan jalan yang mendukung kegiatan pertahanan dan keamanan di kawasan perbatasan.2.4.2Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten BengkayangRencana struktur ruang wilayah Kabupaten Bengkayang merupakan kerangka tata ruang wilayah kabupaten yang tersusun atas konstelasi pusat-pusat yang berhierarki satu sama lain yang dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah terutama jaringan transportasi. Rencana struktur ruang wilayah meliputi :

a. Pusat-pusat kegiatan;b. sistem jaringan prasarana utama;c. sistem jaringan prasarana lainnya.2.4.2.1Pusat Kegiatan

Pusat pusat kegiatan di Kabupaten Bengkayang meliputi :

a. PKSN, yaitu Jagoi Babangb. PKWp, yaitu Kota Bengkayang;c. PKL, yaitu Kota Seluas, Ledo, Samalantan, Sungai Duri;d. PPK, yaitu Kota sungai Raya (Kec. Sungai Raya Kepulauan), Monterado, Lembang (Kec. Sanggau Ledo); dane. PPL, yaitu Capkala, Pisak (Kec. TujuhBelas), Suti Semarang, Bana (Kec. Teriak), Suka Maju (Kec. Sungai Betung), Tempapan (Kec. Lembah Bawang), Tiga Berkat (Kec. Lumar), Sebujit (Kec. Siding).Pusat kegiatan di Kabupaten Bengkayang dibagi menjadi enam Sub Wilayah Pembangunan (SWP) yaitu:

f. SWP I : Kec. Sungai Raya dan Kec. Sungai Raya Kepulauan,

g. SWP II: Kec. Samalantan, Monterado dan Capkala,

h. SWP III : Kec. Bengkayang, Lembah Bawang, Lumar, Teriak, Sungai Betung,

i. SWP IV : Kec. Suti Semarang, Ledo.j. SWP V : Kec. Sanggau Ledo, Tujuh Belas.

k. SWP VI : Kec. Jagoi, Seluas, SidingBerdasarkan pembagian wilayah pengembangan maka rencana sistem pusat kegiatan yang meliputi sistem permukiman perkotaan dan sistem permukiman perdesaan. adalah :

a. Pusat Pengembangan SWP I adalah Kota Sungai Duri (Kec.Sungai Raya) dan Karimunting (Kec.Sungai Raya Kepulauan).

b. Pusat Pengembangan SWP II adalah Kota Samalantan, Monterado dan Capkala

c. Pusat Pengembangan SWP III adalah Kota Bengkayang, Lembah Bawang, Lumar, Teriak, Sungai Betung dan Suti Semarang.

d. Pusat Pengembangan SWP IV Ledo, Suti Semarange. Pusat Pengembangan SWP V Pisak, Bange.f. Pusat Pengembangan SWP VI Kota Jagoi dan Sebujit.Pusat-pusat permukiman yang dikembangkan diutamakan pada yang dilintasi jalur antarsentra produksi dan antarpusat permukiman utama dalam rangka penyelarasan upaya peningkatan produksi dan produktivitas dengan upaya memperlancar pemasaran. Sistem pusat-pusat kegiatan dalam lingkup wilayah Kabupaten Bengkayang terdiri dari:

1) pusat kegiatan hirarki I: merupakan pusat pelayanan dengan skala pelayanan regional, dalam arti memiliki jangkauan pelayanan kabupaten;

2) pusat kegiatan hirarki II: merupakan pusat pelayanan dengan skala pelayanan subregional, yang skala pelayanannya mencakup beberapa kecamatan;

3) pusat kegiatan hirarki III: merupakan pusat pelayanan dengan skala pelayanan lokal, yang hanya melayani wilayah belakang dalam satu wilayah kecamatan;

2.4.2.2Rencana Sistem Jaringan Prasarana WilayahSistem prasarana wilayah di Kabupaten Bengkayang yang dikembangkan meliputi:

a. sistem jaringan transportasi

b. sistem jaringan energi/kelistrikan

c. sistem jaringan telekomunikasi

d. sistem jaringan sumber daya air

e. sistem jaringan prasarana lingkungan 2.4.2.2.1Rencana Sistem Prasarana UtamaSistem jaringan prasarana utama di wilayah Kabupaten Bengkayang meliputi sistem jaringan transportasi darat, system jaringan transportasi laut, system jaringan transportasi udara., yang secara umum arah pengembangannya untuk memacu perkembangan wilayah, menunjang pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, pelayanan sosial, pengawasan dalam pemeliharaan kelestarian lingkungan, dan pertahanan keamanan nasional.

Sistem jaringan transportasi darat meliputi :

a. Sistem jaringan transportasi jalan yang terdiri jaringan jalan nasional, jaringan jalan provinsi dan jaringan jalan kabupaten.

b. Sistem terminal penumpang dan barang.

c. Sistem jaringan angkutan sungaiPengembangan tansportasi darat diarahkan untuk memperlancar hubungan antara wilayah pedalaman dengan wilayah pesisir pantai untuk menciptakan sinergi wilayah. Sistem jaringan prasarana transportasi terdiri atas jaringan arteri primer, jaringan jalan kolektor primer, dan jaringan jalan lokal primer.

Rencana pengembangan sistem jaringan jalan dalam rangka pengembangan wilayah Kabupaten Bengkayang terdiri dari:

A. Peningkatan kualitas jalan arteri primer yaitu jalan yang menghubungkan secara berdaya guna antarpusat kegiatan wilayah atau antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah;

B. Peningkatan kualitas jalan kolektor primer yaitu jalan yang menghubungkan secara berdaya guna antarpusat kegiatan wilayah atau menghubungkan antara pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lokal; dan

C. Peningkatan kualitas jalan lokal primer yaitu jalan yang menghubungkan secara berdaya guna pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lingkungan atau pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lingkungan atau pusat kegiatan lokal dengan pusat kegiatan lokal, pusat kegiatan lokal dengan pusat kegiatan lingkungan dan antarpusat kegiatan lingkungan.D. Peningkatan jalan lingkungan yang menghubungkan antar sub-sub pusat dalam kota.2.4.2.2.1 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Sumber Daya Air

Sistem jaringan sumber daya air, terdiri atas :

a. sistem jaringan sumber daya air nasional dan propinsi yang terkait dengan wilayah kabupaten; dan b. sistem jaringan sumber daya air kabupaten.Sistem jaringan prasarana sumber daya air meliputi :

a. sistem jaringan sungai, yang mendukung WS dan DAS;

b. daerah rawa;

c. sistem pengendalian banjir;d. sistem jaringan irigasi,

e. sistem jaringan air baku untuk air bersih;f. jaringan air bersih ke kelompok pengguna.

Sistem jaringan prasarana sumber daya air direncanakan melalui pendekatan DAS dan cekungan air tanah serta keterpaduannya dengan pola ruang dengan memperhatikan keseimbangan pemanfaatan sumber daya air permukaan dan air tanah. Pengembangan penatagunaan air pada DAS untuk Kabupaten Bengkayang terutama pada sungai besar meliputi Sungai Kumba, Sungai Bengkayang Kecil, Sungai Sebalo, Sungai Duri, Sungai Raya, Sungai Sambas Kecil, Sungai Berabas, dan Sungai Tanggi yang termasuk dalam DAS Sambas, DAS Sungai Raya, DAS Sungai Duri.Jaringan sungai meliputi Sungai Kumba, Sungai Bengkayang Kecil, Sungai Sebalo, Sungai Teriak, Sungai Sambas Kecil, Sungai Berabas, Sungai Ledo, dan Sungai Tanggi.

Daerah rawa meliputi DR Sungai Raya, DR Sungai Pangkalan dan DR Sungai Baung.

Sistem jaringan sungai memiliki fungsi sebagai sumber air untuk pertanian, sumber air permukiman, transportasi, dan pembangkit listrik.

Rencana pengembangan sistem prasarana jaringan irigasi untuk mendukung pengembangan kawasan budidaya pertanian lahan basah dimana Kabupaten Bengkayang ditetapkan sebagai sebagai sentra produksi tanaman padi yang terletak di Kecamatan Capkala, Samalantan, Monterado,Teriak, Lumar dan Sanggau Ledo.

Sistem jaringan air baku di Kabupaten Bengkayang terdiri atas jaringan prasarana air baku untuk penyediaan air minum, jaringan prasarana air baku untuk industri, dan jaringan prasarana air baku untuk pertanian. Sistem jaringan air baku bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kegiatan domestik/rumah tangga, kegiatan sentra industri, kegiatan perkotaan, dan kegiatan pertanian.

Rencana pengembangan prasarana air baku untuk air bersih meliputi: pengembangan intake air baku, jaringan pipa transmisi air baku untuk melayani kebutuhan air bersih kabupaten dan lintas kabupaten terdapat di Kecamatan Lumar, Kecamatan Lembah Bawang, Kecamatan Ledo, Kecamatan Tujuh Belas dan Kecamatan Jagoi Babang. Antara lain :

a. membangun instalasi air bersih untuk pusat-pusat permukiman yang merupakan pusat kegiatan lokal serta pusat-pusat permukiman yang jumlah penduduknya terbanyak, serta mengalami kesulitan mendapatkan air bersih di musim kemarau;

b. mencari sumber-sumber air bersih baru untuk meningkatkan kapasitas aiir bersih yang sudah ada sekarang.

Sistem jaringan pipa transmisi air bersih terdapat di Ibukota kabupaten dan seluruh kecamatan.

Sistem pengendalian banjir di Kabupaten Bengkayang berfungsi untuk pengamanan kawasan rawan banjir di Kabupaten Bengkayang. Sistem pengendalian banjir terdiri atas sistem pengendalian banjir S. Kumba, S. Bengkayang Kecil, S. Sebalo, S.Duri dan S.Raya. Dan dikembangkan di daerah rawan banjir:a. normalisasi sungai;

b. pembangunan kanal pengendali banjir apabila sungai yang ada tidak memungkinkan untuk diperbesar dimensi salurannya;

c. pembuatan pintu pengatur air; dan/atau

d. pembangunan tanggul dan bendungan pengendali.2.4.2.2.1 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Lingkungan

Rencana pembangunan persampahan lokasi TPA di di Dusun Magmagan Desa Magmagan Karya Kecamatan Lumar. Sistem pengelolaan persampahan di wilayah Kabupaten Bengkayang diselenggarakan untuk meminimalkan volume sampah, memanfaatkan kembali sampah, mendaur ulang, dan mengolah sampah.Peta rencana struktur ruang tahun 2028 dapat dilihat pada Gambar 2.5.Sistem prasarana dan sarana persampahan meliputi :

a. pengembangan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Kota Bengkayang di Magmagan, Kota Sanggau Ledo dan Kota Sungai Duri dengan sistem sanitary landfill;

b. pengembangan TPS (tempat pembuangan sementara) untuk setiap ibukota kecamatan;

c. Sistem pengelolaan sampah meliputi sistem pewadahan, pengumpulan, pengangkutan dan pengolahan;

d. Sistem pengelolaan sampah secara lebih lanjut diatur dengan Peraturan Bupati.Sistem prasarana dan sarana sanitasi meliputi pengembangan sistem drainase, sistem pengolahan air limbah rumah tangga, dan sistem pengolahan air limbah industri.

Pengembangan sistem drainase dikembangkan terutama di sepanjang jaringan jalan utama serta di kawasan perkotaan.

Sistem pengolahan air limbah rumah tangga dikembangkan dengan menggunakan onsite treatment dan offsite treatment di ibukota Kabupaten dan ibukota kecamatan di seluruh wilayah kabupaten.

Sistem pengolahan air limbah industri dilakukan di setiap kawasan industri secara terpadu sesuai ketentuan teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Gambar 2.5.Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Bengkayang2.4.3Pola Ruang

Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Bengkayang meliputi :

a. Kawasan Lindung.

b. Kawasan Budidaya.

Penetapan kawasan lindung mengacu pada kawasan lindung yang telah ditetapkan secara nasional dan memperhatikan kawasan lindung yang ditetapkan oleh nasional, provinsi dan kabupaten. Penetapan kawasan budidaya mengacu pada kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis nasional, serta memperhatikan kawasan budidaya provinsi dan kabupaten.2.4.3.1

Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung

Kawasan lindung di Kabupaten Bengkayang meliputi :a. hutan lindung;

b. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya;

c. kawasan perlindungan setempat;

d. kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya; e. kawasan rawan bencana alam;dan

f. kawasan lindung lainnya.

a. Hutan lindung terdapat di Kecamatan Monterado, Samalantan, Lembah Bawang, Sungai Betung, Bengkayang, Teriak, Lumar, Ledo, Seluas dan Siding yang meliputi Gunung Bawang, Penrinssen Sinjang, dan Pandan Puloh seluas kurang lebih 47.495 Ha. Kawasan hutan lindung ditetapkan dengan kriteria:

kawasan hutan dengan faktor kemiringan lereng, jenis tanah, dan intensitas hujan yang jumlah hasil perkalian bobotnya sama dengan 175 (seratus tujuh puluh lima) atau lebih;

kawasan hutan yang mempunyai kemiringan lereng paling sedikit 40% (empat puluh persen); atau kawasan hutan yang mempunyai ketinggian paling sedikit 2.000 (dua ribu) meter di atas permukaan laut.

Kawasan hutan lindung di Kabupaten Bengkayang seluas 46.846 Ha atau 8,68 % dari luas keseluruhan kawasan lindung tersebar di Kecamatan Bengkayang, Sungai Betung, Lumar, Teriak, Suti Semarang, Tujuh Belas dan Siding.

b. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya.

Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya yaitu kawasan hutan lindung adalah kawasan yang memiliki sifat khas yang mampu memberikan perlindungan kepada kawasan sekitarnya maupun bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegahan banjir dan erosi serta menjaga fungsi hidrologis tanah untuk menjamin ketersediaan unsur hara tanah,air tanah dan air permukaan.

Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya terdiri atas:

di Kecamatan Sungai Raya, Capkala, Sungai Raya Kepulauan, Samalantan, Monterado, Lembah Bawang, Seluas, Jagoi Babang dan Siding seluas kurang lebih 28.190 Ha. Kawasan resapan air , terdapat di Gunung Bawang, Gunung Nyiut, Gunung Pandan Puloh, Gunung Penrinsen Sinjang, Gunung Raya Pasi dan Gunung Jalo seluas kurang lebih 110.000 Ha. c. Kawasan perlindungan setempat;

Kawasan perlindungan setempat yaitu :

Kawasan sempadan pantai adalah daratan sepanjang tepian (diluar kawasan pantai berhutan bakau) yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai minimal 100 m kearah darat dihitung dari titik pasang tertinggi di Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan (termasuk pantai pulau-pulau kecil).

Kawasan sempadan sungai yaitu kawasan berupa jalur dengan lebar tertentu yang memanjang di sepanjang kanan kiri sungai, termasuk sungai buatan, kanal, dan saluran irigasi primer. Kawasan sempadan sungai terbagi menjadi dua yaitu sungai besar yaitu DAS Sambas, DAS Sungai Duri , DAS Sungai Raya dan sungai kecil Sungai Sebalo, Sungai Kumba, Sungai Tanggi.

Kawasan sekitar danau/waduk adalah kawasan sepanjang tepian danau-danau/waduk yang lebarnya :

Untuk danau/waduk bertanggul adalah 20 meter dari batas luar tanggul;

Untuk danau/waduk tidak bertanggul dengan daerah tepian berkemiringan kurang dari 2% adalah 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat; Untuk danau/waduk dengan daerah tepian berkemiringan lebih dari 2% adalah 50 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat.terdapat di Kecamatan Bengkayang : Danau Sentagi, Kecamatan Samalantan : Danau Kayu Abok, Kecamatan Teriak : Danau Kara, Kecamatan Monterado : Danau Taipi dan Kacamtai, Kecamatan Lembah Bawang: Danau Papan Tambawang. dengan ketentuan : daratan di sekeliling tepi danau/waduk dengan lebar minimal 20 meter dari batas luar tanggul untuk danau/waduk bertanggul;

daratan di sekeliling tepi danau/waduk dengan lebar minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi untuk danau/waduk tidak bertanggul dengan daerah tepian berkemiringan kurang dari 2 %; dan

daratan di sekeliling tepi danau/waduk dengan lebar minimal 50 meter dari titik pasang tertinggi untuk danau/waduk dengan daerah tepian berkemiringan lebih dari 2%.

Kawasan sekitar mata air yang ditetapkan adalah sekitar mata air dengan radius minimal 200 meter. Kawasan sekitar mata air terdapat di Kecamatan Sungai Betung (Riam Pelayo, Sebawak, Into), Kecamatan Teriak (Riam Taruna, Melancar), Kecamatan Lumar (Riam Madi, Nangun Rasau, Dio Batu, Batu Timah, Ceret, Sentoro, Turah Insap, Baguruh, Makamok, Doyot), Kecamatan Ledo (Riam Benian, Banyi), Kecamatan Sanggau Ledo (Riam Jugan), Kecamatan Tujuh Belas (Riam Merasap, Menajur, Marum), Kecamatan Suti Semarang (Ampang, Abah), Kecamatan Seluas (Riam Berawant, Sebuluh, Bawek, Bangaram, Kadu, Abak, Stato), dan Kecamatan Jagoi Babang (Riam Seraum) dengan ketentuan daratan sekeliling mata air dengan radius minimal 200 meter dari titik tepi mata air.

d. Kawasan, pelestarian alam, suaka alam dan cagar budaya; Kawasan pelestarian alam, suaka alam dan cagar budaya adalah adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik didarat maupun diperairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya;

Kawasan pelestarian alam, suaka alam dan cagar budaya meliputi :

a. Kawasan cagar alam dan cagar alam laut

Kawasan cagar alam dan cagar alam laut di Kab. Bengkayang yaitu cagar alam Niut-Penrissen. Gunung Raya Pasi di Kecamatan Monterado seluas kurang lebih 875 Ha.

b. Kawasan pantai berhutan bakau

Kawasan pantai berhutan yaitu kawasan pantai berhutan bakau, yaitu kawasan pesisir laut yang merupakan habitat alami hutan bakau (mangrove) yang berfungsi memberi perlindungan kepada perikehidupan pantai dan lautan;

Kawasan pantai berhutan bakau terletak di Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan. Pulau Penata Besar dan pesisir pantai di Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan seluas kurang lebih 70 Ha.

c. Kawasan Taman NasionalKawasan taman nasional, terdapat di Gunung Nyiut di Kecamatan Ledo, Suti Semarang, Seluas dan Tujuh Belas seluas kurang lebih 43.800 Ha.d. Kawasan taman wisata alam dan taman wisata alam laut

Kawasan taman wisata alam dan taman wisata alam laut yaitu Taman Wisata Alam Laut Bengkayang.

e. Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.

Merupakan kawasan hasil budaya manusia yang bernilai tinggi yang dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Kawasan ini terletak:

a. di Kecamatan Samalantan ( Rumah Adat Panjang, Tugu Perdamaian, Makam Nek Dari, Kubu Pertahanan/Intai Belanda)

b. di Kecamatan Siding (Rumah Adat Baluk)

c. di Kecamatan Bengkayang (Goa Romo dan Gedung Pancasila)

d. di Kecamatan Monterado (Salip Raksasa, Tiang Bendera Cina dan Makam Asisten Residen Australia)

e. di jalur Singkawang Bengkayang Kecamatan Sungai Betung (Benteng Vandering)

f. di Kecamatan Jagoi (Tugu Perbatasan Malindo).

e. Kawasan rawan bencana alamKawasan rawan bencana alam, terdiri atas:

a. kawasan rawan tanah longsor;b. kawasan rawan gelombang pasang; dan c. kawasan rawan banjir.Kawasan rawan tanah longsor tersebar di seluruh kecamatan pada daerah-daerah yang kondisi topografinya berupa perbukitan dan pegunungan.

Kawasan rawan gelombang pasang terdapat di Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan yang merupakan bagian dari wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.Kawasan rawan banjir tersebar di seluruh kecamatan pada daerah-daerah disekitar sungai besar dan kecil.f. Kawasan Lindung Lainnya

(1) Kawasan lindung lainnya terdiri atas :a. kawasan konservasi perairan laut daerah (KKLD); b. kawasan terumbu karang; danc. kawasan pelestarian habitat populasi penyu.(2) Kawasan konservasi perairan laut daerah (KKLD) seluas kurang lebih 15.300 Ha di Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan. (3) Kawasan terumbu karang terdapat di Pulau Lemukutan, Randayan dan Kabung di Kecamatan Sungai Raya Kepulauan seluas 36 Ha.Kawasan pelestarian habitat populasi penyu terdapat di Pulau Baru dan Randayan2.4.3.1 Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya

a. Kawasan budidaya terdiri atas :

1. Kawasan peruntukan hutan produksi

2. kawasan peruntukan hutan rakyat;

3. Kawasan peruntukan pertanian

4. Kawasan peruntukan perikanan

5. Kawasan peruntukan pertambangan

6. Kawasan peruntukan industri

7. Kawasan peruntukan pariwisata

8. Kawasan peruntukan permukiman

9. Kawasan peruntukan perkebunan

10. Kawasan peruntukan peternakan

11. Kawasan peruntukan lainnya.

b. Kawasan peruntukan hutan produksi

Kawasan peruntukan hutan produksi meliputi kawasan hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap dan hutan produksi yang dapat dikonversi. Alokasi luas kawasan hutan adalah :

Kawasan hutan produksi terletak di Kecamatan Suti Semarang, Teriak, Siding, Lumar seluas 29.349 Ha.

Kawasan hutan produksi terletak di Kecamatan Siding atas seluas kurang lebih 35.290 Ha.

Kawasan hutan produksi konversi seluas kurang lebih 4.259 Ha.

Kawasan Hutan Adat dan Kawasan Hutan Hak yang terletak di setiap Kecamatan se Kabupaten Bengkayang.

c. Kawasan peruntukan pertanian,Kawasan peruntukan pertanian, terdiri atas:

a. kawasan budidaya pertanian tanaman pangan;

b. kawasan budidaya pertanian hortikultura;

c. kawasan budidaya perkebunan; dan

d. kawasan budidaya peternakan.

Kawasan peruntukan pertanian meliputi peruntukan : pertanian lahan basah, pertanian lahan kering dan holtikultura. Kabupaten Bengkayang dalam lingkup provinsi telah ditetapkan sebagai salah satu sentra produksi padi di Kalimantan Barat. Usaha budidaya pertanian lahan basah dikembangkan dengan usaha ekstensifikasi, pertanian lestari dan intensifikasi.

Rencana pengembangan kawasan peruntukan pertanian lahan basah di Kabupaten Bengkayang dikembangkan tersebar di Kecamatan Sungai Raya, Sungai Raya Kepulauan, Capkala, Monterado, Samalantan, Lembah Bawang, Sungai Betung, Teriak, Lumar, Ledo, Sanggau ledo, Tujuh Belas, Seluas dan Jagoi Babang dan Sanggau Ledo seluas kurang lebih 23.779 ha.

Sedangkan kawasan pertanian lahan kering direncanakan pengembangannya seluas kurang lebih 136.352 Ha berdasarkan prioritas komoditas adalah sebagai berikut:a. Padi ladang di prioritaskan di Kecamatan Siding, Seluas, Jagoi Babang, Sanggau Ledo, Ledo, Suti Semarang, dan Lembah Bawang.

b. Jagung dan komoditas lainnya Kecamatan Sungai Raya, Samalantan, Lembah Bawang, Lumar, Sungai Betung, Sanggau Ledo, Tujuh Belas, Seluas, Jagoi Babang, dan Siding,

c. Kacang kedelai di prioritaskan di Kecamatan Sungai Raya, Sungai Raya Kepulauan dan Capkala.

d. Kacang tanah di prioritaskan di Kecamatan Samalantan, Lembah Bawang, Lumar, Ledo dan Suti Semarang.

e. Kacang hijau di prioritaskan di Kecamatan Suti Semarang, Seluas, Siding, Seluas dan Jagoi Babang.

f. Ubi kayu dan ubi jalar pengembangannya di seluruh Kabupaten Bengkayang.

g. Pisang di prioritaskan di Kecamatan Sungai Raya, Sungai Raya Kepulauan, Capkala, Monterado, Samalantan. Bengkayang, Ledo, Lumar dan Siding.

h. Tanaman holtikultura (sayuran dan buah-buahan) di prioritaskan di Kecamatan Sungai Raya, Sungai Raya Kepulauan, Monterado, Samalantan, Sungai Betung, Bengkayang, Teriak dan Ledo.

d. Kawasan peruntukan perkebunanKawasan perkebunan direncanakan pengembangannya seluas kurang lebih 241.210 Ha yang berdasarkan prioritas komoditasnya adalah sebagai berikut:

a. Karet di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkayang.

b. Kelapa di Kecamatan Sungai Raya, Sungai Raya Kepulauan dan Capkala.

c. Kelapa sawit di seluruh Kecamatan kecuali Kecamatan Siding.

d. Lada di Kecamatan Seluas, Sanggau Ledo, Tujuh Belas, Bengkayang dan Lumar.

e. Kopi di Kecamatan Lumar, Sanggau Ledo dan Teriak.

f. Cengkeh di Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan.

g. Kakao di Kecamatan Sungai Raya, Sungai Raya Kepulauan, Sanggau Ledo, Seluas, Jagoi Babang dan Siding.

h. Jarak di Kecamatan Capkala dan Monterado.

i. Kemiri di Kecamatan Sanggau Ledo, Teriak dan Lumar.

j. Pinang di Kecamatan Samalantan, Lembah Bawang, Sungai Betung, Teriak dan Siding.

Selain pada lahan yang direncanakan sebagai Kawasan Perkebunan, kegiatan perkebunan berskala besar dapat dikembangkan pada lahan yang direncanakan sebagai Kawasan strategis atau kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK).

e. Kawasan peruntukan perikananKawasan budidaya perikanan meliputi :

a. kawasan budidaya perikanan laut di di Kecamatan Sungai Raya dan Kecamatan Sungai Raya Kepulauan dan secara khusus di sekitar Pulau Semesak, Lemukutan, Penata Besar dan Kecil serta Pulau Kabung;

b. kawasan budidaya perikanan payau di Kecamatan Sungai Raya dan Kecamatan Sungai Raya Kepulauan;

c. kawasan budidaya perikanan air tawar di seluruh kecamatan pedalaman. dan secara khusus dapat dilakukan di aliran sungai Seluas, Sanggau Ledo, Ledo, Sungai Raya, Sungai Duri, Sungai Pangkalan, Sungai Keran.

Kawasan perikanan dapat dikembangkan dengan mengkonversi kawasan budidaya lainnya kecuali pada kawasan hutan lindung (HL), kawasan hutan produksi terbatas (HPT), kawasan hutan produksi tetap (HP), kawasan pariwisata, kawasan pertambangan, kawasan perkotaan, dan kawasan industri.

f. Kawasan untuk peternakan

Kawasan usaha peternakan direncanakan pengembangannya yang menurut komoditasnya adalah:

Jenis ternak besar (Sapi, Kerbau, dan Kuda) di kembangkan di Kecamatan Monterado, Samalantan, Lumar Sungai Betung, Sanggau Ledo, Tujuh Belas dan Bengkayang.

Jenis ternak kecil (Kambing, Domba dan Babi) di kembangkan di Kecamatan Seluas, Jagoi Babang, Ledo, Sanggau Ledo, Monterado, Samalantan, Teriak, Bengkayang dan Siding.

Jenis ternak unggas (Ayam Buras, Ayam Ras dan Itik) dikembangkan di Kecamatan Sungai Raya, Sungai Raya Kepulauan, Monterado, Samalantan, Bengkayang dan Sanggau Ledo Seluas.

Kawasan usaha peternakan dapat dikembangkan dengan mengkonversi kawasan budidaya lainnya kecuali pada kawasan hutan lindung (HL), kawasan hutan produksi terbatas (HPT), kawasan hutan produksi tetap (HP), kawasan pariwisata, kawasan pertambangan, kawasan perkotaan, dan kawasan industri.

g. Kawasan peruntukan industri Kawasan peruntukan industri meliputi :

a. kawasan peruntukan industri pengolahan;

b. kawasan peruntukan industri kecil dan menengah tersebar di seluruh Kabupaten Bengkayang.

Kawasan peruntukan industri di Kabupaten Bengkayang terletak di Sungai Raya Kepulauan dan Ledo.

h. Kawasan peruntukan pertambanganKawasan peruntukan pertambangan ditetapkan dengan kriteria: a. Memiliki sumber daya bahan tambang berdasarkan peta/data geologi; b. Merupakan wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk pemusatan kegiatan pertambangan secara berkelanjutan; dan/atauc. Merupakan bagian proses upaya merubah kekuatan ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil.

Potensi pertambangan meliputi :

a. Mineral Logam seperti Emas, Tembaga, Perak, Timbal, Timah, Mangan, Bauksit, Air Raksa, Besi, Galena, Zirkonium, Ilmenit dan Alumunium.

b. Mineral Bukan Logam seperti Intan, Pasir Kuarsa, Belerang, Fosfat, Asbes, Mika, Magnesit, Oker, Ball Clay, Kaolin, Feldspar, Gypsum, Zircon, Tawas, Batu Kuarsa, Garam Batu, dan Batu Gamping.

c. Batuan seperti Granit, Granodiorit, Andesit, Basalt, Tanah Liat, Tanah Urug, Batu Apung, Kristal Kuarsa, Giok, Sirtu Sungai.d. Batubara seperti Batubara dan Gambut

Kawasan peruntukan pertambangan di Kabupaten Bengkayang seluas 2.275 Ha mencakup kawasan :

a. Pertambangan Kaolin di Kecamatan Capkala, Monterado, dan Lumar;

b. Pertambangan Emas di Kecamatan Capkala, Samalantan, Monterado, Bengkayang dan Lumar;

c. Pertambangan Batu Bara di Kecamatan Seluas dan Ledo;

d. Pertambangan Granit di Kecamatan Sungai Raya dan Jagoi Babang;

e. Pertambangan Antimoni di Kecamatan Bengkayang dan Ledo;

f. Pertambangan Timah Hitam di Kecamatan Lumar dan Sungai Betung;

g. Pertambangan Timah Putih di Kecamatan Monterado;

h. Pertambangan Molibdenit di kecamatan Sungai Raya dan Bengkayang;

i. Pertambangan Pasir Kuarsa di Sungai Raya

j. Pertambangan Alluminium di kecamatan Sungai Raya

k. Pertambangan Andesit di Kecamatan Sungai Raya, Samalantan dan Lumar;

l. Pertambangan Diorit di Kecamatan Samalantan

m. Pertambangan Perak di Kecamatan Monterado

n. Pertambangan Bauksit di Kecamatan Bengkayang dan Seluas.

i. Kawasan peruntukan pariwisataKawasan peruntukan pariwisata di Kabupaten Bengkayang meliputi :

a. kawasan peruntukan pariwisata budaya;b. kawasan peruntukan pariwisata alam;

Kawasan peruntukan pariwisata ditetapkan dengan kriteria:

a. memiliki objek dengan daya tarik wisata; dan/atau

b. mendukung upaya pelestarian budaya, keindahan alam, dan lingkungan.

Kawasan peruntukan pariwisata budaya meliputi :

a. Rumah Adat Panjang di Kec. Samalantan

b. Rumah Adat di Kec Siding

c. Kec.Bengkayang

d. Kec.Monterado

Kawasan peruntukan pariwisata alam terletak di

a. Air Terjun di Kec.Bengkayang, Kec.Lumar, Suti Semarang, Sanggau Ledo,TujuhBelas, Siding.

b. Air panas di Jagoi Babang

c. Danau Taipi diKec. Monterado

d. Wisata bahari di Kec. Sungai Raya Kepulauan.

j. Kawasan peruntukan permukimanKawasan permukiman meliputi:

a. kawasan permukiman perkotaan yang terdiri dari ibukota kabupaten, ibukota kecamatan, dan pusat desa yang direncanakan menjadi ibukota kecamatan.,yaitu di kota Bengkayang dan semua ibukota kecamatan.

b. kawasan permukiman perdesaan yang terletak di semua desa termasuk di daerah transmigrasi kecuali yang berlokasi di kawasan lindung atau kawasan yang direncanakan menjadi kawasan perkotaan.

c. Kegiatan pertanian yang bersifat produktif tidak diperkenankan dikembangkan di kawasan permukiman perkotaan

d. Pembangunan jaringan irigasi diupayakan menjauhi dan tidak dilakukan di kawasan permukiman perkotaan.

Kawasan peruntukan permukiman ditetapkan dengan kriteria:

a. berada di luar kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan rawan bencana alam dan bencana alam buatan;

b. memiliki akses menuju pusat kegiatan masyarakat di luar kawasan; dan/atau

c. memiliki kelengkapan prasarana, sarana, dan utilitas pendukung.

Rencana pengembangan kawasan permukiman yaitu :

a. Rencana pengembangan peruntukan permukiman perkotaan adalah kawasan permukiman kota Bengkayang dan semua ibukota kecamatan

b. Perluasan kawasan permukiman perkotaan dapat dilakukan dengan mengkonversi lahan yang diperuntukan bagi kegiatan pertanian lahan kering dan tidak memanfaatkan kawasan lindung dan lahan irigasi teknis.

c. Pengembangan kawasan perdesaan terhadap kawasan yang terpencil yaitu di Kec. Siding, Seluas,Jagoi Babang,Suti Semarang, Lembah Bawang dan Teriak.

d. Untuk pengembangan Pembangunan Transmigrasi Baru (PTB) diarahkan di Kecamatan Samalantan dan Kecamatan Tujuh Belas. Sedangkan untuk Kota Terpadu Mandiri (KTM direncanakan di Kecamatan Sanggau Ledo dan Kecamatan Jagoi Babang.

Peta rencana pola ruang Kab. Bengkayang dapat dilihat pada Gambar 2.6.Gambar 2.6.Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Bengkayang 2.5Sosial dan Budaya

2.5.2Sosial

2.5.2.1

Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu masalah penting yang menjadi perhatian pemerintah. Hal ini dikarenakan tingkat pendidikan masyarakat dapat dijadikan sebagai salah satu indikator yang menunjukkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada pada suatu bangsa. Apabila tingkat pendidikan semakin tinggi maka kualitas SDM yang ada juga akan semakin bagus.Pada tahun 2011, terdapat 245 SD, 6 MI, 65 SLTP, 6 MTs, 21 SLTA, 3 Aliyah, dan 5 SMK di Kabupa-ten Bengkayang. Pada tahun 2010, Sejumlah TK yang ada menampung 1.124 siswa dan 65 tenaga pengajar. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa rasio guru dan murid untuk tingkat pendidikan TK pada tahun 2010 adalah sebesar 17. Artinya bahwa satu orang guru masih harus mengawasi 17 siswa. Rasio murid dan guru TK ini dapat menggambarkan ketersediaan tenaga pengajar terhadap sejumlah murid tertentu. Jika rasio murid terhadap guru kecil atau jumlah murid yang diawasi oleh seorang guru sedikit maka diharapkan dapat berakibat baik terhadap murid yang ada karena perkembangan siswa akan lebih dapat diperhatikan.Jumlah gedung sekolah SD yang ada di Kabupaten Bengkayang pada tahun 2011 sebanyak 245 bangunan (241 SD negeri dan 4 SD swasta), jumlah gedung MI sebanyak 6 bangunan (semuanya swasta), gedung SLTP sebanyak 65 bangunan (52 SLTP negeri dan 13 SLTP swasta), dan gedung MTs sebanyak 6 bangunan (semuanya swasta). dapat dilihat pada Tabel 2.6.Tabel 2.6.

Banyaknya Sekolah, Guru, Dan Murid Di Kabupaten Bengkayang Menurut Jenis Sekolah Tahun 2011Jenis Sekolah

Kind of SchoolSekolah

SchoolGuru

TeacherMurid

Student

(1)(2)(3)(4)

1. TK Negeri/Swasta *)

State/Private Kindergarten27651.124

2. SD Negeri/Swasta

State/Private Elementary School2452.22837.711

3. MI Negeri/Swasta

State/Private Islamic Elementary School671591

4. SLTP Negeri/Swasta

State/Private Junior High School6579510.532

5. MTs Negeri/Swasta

State/Private Islamic Junior High School693561

6. SLTA Negeri/Swasta

State/Private Senior High School214615.534

7. Aliyah Negeri/Swasta

State/Private Islamic Senior High School339291

8. SMK Negeri/Swasta

State/Private Vocational Senior High School51321.023

Sumber/Source: Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkayang

2.5.2.1

Lingkungan dan Permukiman

Tabel 2.Jumlah KK Miskin Kabupaten BengkayangTabel 2.

Jenis dan Jumlah Rumah Kabupaten Bengkayang

NONAMA KECAMATANJENIS RUMAH

JUMLAH JUMLAH( KK )

JIWAKKBAMBUKAYUBETONTIDAK PUNYA RUMAH

12345678

1SUNGAI RAYA 20.189 5.949 4 1.914 2.402 1.629

2SUNGAI RAYA KEPULAUAN 18.371 4.616 4 1.947 2.036 629

3CAPKALA 7.894 1.944 15 1.330 446 153

4MONTERADO 21.398 5.468 41 2.076 2.760 591

5SAMALANTAN 15.272 3.922 173 1.700 1.632 417

6LEMBAH BAWANG 4.460 1.734 169 668 296 601

7SUNGAI BETUNG 3.012 917 50 279 319 269

8BENGKAYANG 19.864 5.533 137 863 3.147 1.386

9TERIAK 13.785 3.635 193 932 1.486 1.024

10LUMAR 5.577 2.210 26 444 770 970

11LEDO 11.101 3.395 75 1.222 1.157 941

12SUTI SEMARANG 5.269 1.227 22 778 268 159

13SANGGAU LEDO 11.718 3.119 55 1.295 1.269 500

14TUJUH BELAS 11.135 3.203 28 1.196 1.695 284

15SELUAS 15.009 3.656 151 1.810 1.063 632

16JAGOI BABANG 6.915 1.692 8 1.018 375 291

17SIDING 6.972 1.964 263 619 166 916

JUMLAH 197.941 54.184 1.414 20.091 21.287 11.392

2.5.2BudayaKondisi sosial kemasyarakatan di Kabupaten Bengkayang tidak bisa dilepaskan dari karakteristik lingkup budaya Dayak, Melayu dan Tionghoa, yang terpengaruh oleh tradisi Kraton Yogyakarta sehingga sifat kegotongroyongan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sangat menonjol. Sebagai perwujudannya adalah media kesenian yang mencerminkan budaya masyarakat Kabupaten Bengkayang antara lain Acara Nyobeng dan Maka Dio, Cap Gomeh, dan lain lain.

Gambar 2.9Acara Adat Nyobeng

2.6Kelembagaan dan Pemerintah

2.6.1Kelembagaan

Berdasarkan Peraturan Daerah nomor 10 tahun 2012 tentang Organisasi Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bengkayang seperti yang tertera pada diagram 2.1diagram 2.1

Bagan Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bengkayang

Tabel 2.13Pemangku kepentingan dalam pembangunan dan pengelolaan sanitasi

SUB SEKTOR SKPDNoSub SektorSKPD

1PHBSDinas kesehatan

2Limbah DomestikDinas Pekerjaan Umum

3DrainaseDinas Pekerjaan Umum

4PersampahanDinas Pekerjaan Umum

5Air MinumDinas Pekerjaan Umum dan PDAM

Sumber : Bappeda Kabupaten Bengkayang 2013

Dinas

Pendapatan Daerah

Dinas

Kelautan dan Perikanan

Dinas

Energi dan Sumber Daya Mineral

Dinas Koperasi, UMKM,

Perindustrian dan Perdagangan,

Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Dinas

Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga

Dinas

Kehutanan dan Perkebunan

Dinas

Pertanian

Dinas

Pekerjaan Umum

Dinas

Kesehatan

Dinas

Pendidikan

Badan

Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah

Rumah Sakit Umum Daerah

Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu

Kantor

Lingkungan hidup

Kantor

Kesatuan Bangsa dan Politik

Kantor

Perpustakaan, Arsip & Dokumentasi Daerah

Badan

Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan

Badan

Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

Badan

Kepegawaian Daerah dan Diklat

Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah

Inspektorat

Badan Pengelola Perbatasan

Kelurahan

Kecamatan

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Satuan Polisi Pamong Praja

Asisten II

Perekonomian dan Kesra

Bagian

Kesejahteraan Rakyat

Bagian

Organisasi

Keterangan:

Garis komando

Garis koordinasi

Garis pertanggungjawaban

Staf Ahli

Sekretaris DPRD

Bagian

Perekonomian & Pembangunan

Bagian

Umum

Bagian

Humas & Protokol

Bagian

Hukum

Bagian

Pemerintahan

Asisten III

Administrasi dan Umum

Asisten I

Pemerintahan dan Hukum

Sekretaris Daerah

DPRD

BUPATI

WAKIL BUPATI

EMBED MSGraph.Chart.8 \s

EMBED MSGraph.Chart.8 \s

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bengkayang 2013Page 36

_1402388290.xls

_1406357432.xls