BPJS Ketenagakerjaan Dalam Implementasi Program … · bidang Ketenagakerjaan dan di bidang...

34
1 BPJS Ketenagakerjaan Dalam Implementasi Program Kecelakaan Kerja dr Fani Syafani MKK, AK3 Seminar Nasional,Update Perkembangan JKN Bekasi, 21 Februari 2019

Transcript of BPJS Ketenagakerjaan Dalam Implementasi Program … · bidang Ketenagakerjaan dan di bidang...

1

BPJS Ketenagakerjaan Dalam ImplementasiProgram Kecelakaan Kerja

dr Fani Syafani MKK, AK3

Seminar Nasional,Update Perkembangan JKNBekasi, 21 Februari 2019

Curriculum Vitae

Nama : dr Fani Syafani, MKK, AK3

Pendidikan : S1 FK UNPAD, tahun 2006 S2 MKK Universitas Indonesia, 2016 Sertifikat Ahli K3 (AK3), Jakarta, 2018 Sertifikasi Trainer of Training (TOT)

tentang Kesehatan Kerja, Jakarta, 2018

Riwayat Kerja : Dokter PTT di RSUD Wilayah Tapanuli Selatan, Sumatera Utara

Verifikator PT Jamsostek Cabang Karawang tahun 2008-2011

Manager Kasus BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bekasi Cikarang 2011-2015

Manager BPJS Ketenagakerjaan KantorWilayah DKI 2016-2018

Manager BPJS KetenagakerjaanKantor Pusat 2018-2019

LATAR BELAKANG SEJARAH BPJS KETENAGAKERJAAN

Sistem Jaminan Sosial Nasional

Transformasi BPJS KetenagakerjaanUU No. 24/2011

5

BPJS KetenagakerjaanBEROPERASI PENUH

1 Juli 2015

PT. Jamsostek (Persero)s.d. 31 Desember 2013

BUMN Bertanggung jawab pada

Kementerian Profit Oriented

Program:JHT, JKK, JKM dan JPK

Kepesertaan:Wajib untuk Pekerja Formal

UU 3/1992

BPJS Ketenagakerjaan1 Januari 2014

BERDIRI

UU 40/2004 dan UU 24/2011

Badan Hukum Publik Bertanggung jawab pada Presiden Nirlaba

ProgramJHT, JKK, JKM sesuai ketentuan UU 3/1992

1. Kepesertaan2. Wajib untuk seluruh pekerja

Formal : 41,5 juta(kecuali PNS/TNI/POLRI Tenaga Kerja Asing Informal : 68,2 juta

3. Penerapan Sanksi Administratif

Kepesertaan: 2029 : PNS/TNI/POLRI untuk

program JP

ProgramJP, JHT, JKK, JKM sesuai ketentuan UU SJSN

Keuangan:JHT dan Non – JHTPengawasan: Kemen BUMN

Keuangan:1. Dana Jaminan Sosial (Per Program)

dan Aset BPJS2. Pengawasan: OJK & DJSN

Transformasi BPJS KetenagakerjaanSesuai UU 24/2011

6

UU No.24 tahun 2011

Perlindungan Menyeluruh pada Penduduk Indonesia

Jaminan Kematian (JKM)Pemberi Kerja : 0,3%

Jaminan Hari Tua (JHT) Pemberi Kerja: 3,7% Tenaga Kerja : 2%

Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)Pemberi Kerja: 0,24% 0,54% 0,89% 1,27 % 1,74%

Jaminan Pensiun (JP)Pemberi Kerja : 2%Tenaga Kerja : 1%

Amanah UU No.24 tahun 2011

Image designed by freepik.com

Tenaga Kerja Asing Minimal telah 6

bulan menetap di Indonesia

Pekerja

Informal

Pekerja

Formal

BPJS Ketenagakerjaan Melindungi Pekerja baik Formal, Informal ,

TK Asing dan Pekerja Migran Indonesia

1

2

SISTEM DAN ADMINISTRASI

BPJS Ketenagakerjaan

Ekspansi Service Network

BPJS Ketenagakerjaan memiliki Tantangan dalam Memperluas Jaringan dan

Meningkatkan kepesertaan

Dengan 6000 pulau

berpenduduk

Terdiri dari 18.000 pulau

11 Kantor Wilayah, 326 Kantor

Cabang, 5.575 pekerja

173 PTSP, 2.515 service point

Lebih dari 300 bahasa

daerah yang berbeda

9

Administrasi& Sistem

“Simple dan Cepat”

9

Virtual Account Internet based

Kacab/KCPPPOBPTSP

RegisterRp

Payment Report Data Membership Claim

1 2 3 4

InformationBPJS Ketenagakerjaan

@BPJSTKInfo

BPJS Ketenagakerjaan

Smart kiosk

Smart kiosk

10

Tantangan Kepesertaan Pada

BPJS Ketenagakerjaan

o Pekerja aktif 28,9 Juta atau 22.74% dari

total pekerja

o Belum seluruh pekerja informal terdaftar di

BPJS Ketenagakerjaan

o Iuran yang tepat waktu 57,38%

o Pekerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan

belum seluruhnya dengan gaji sebenarnya

(gaji pokok dengan tunjangan)

Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia, Feb 2018; OJK 2016

PROMOTIF PREVENTIF

BPJS Ketenagakerjaan

Ranah Regulasi K3

UU No 1 tahun1970

Bab III, Pasal 3 Syarat Keselamatan Kerja

Dimana Pengusaha/Pemberi Kerja memberikan APD, mencegah timbulnyapenyakit akibat kerja

UU No .13 tahun 2003

Paragraf 5 Keselamatan dan KesehatanKerja ,Pasal 86 dan pasal 87 ;

Kewajiban pengusaha menerapkan SMK3 dan Memberikan perlindungan pada

pekerja

PP Nomer 50 tahun 2012

Bagian Ketiga Perencanaan K3,Pasal 9

Pengusaha Menelaah awal identifikasipotensi bahaya dan pengendalian risiko

PP Nomer 44 tahun 2015

Pasal 50; Pemberi Kerja selainpenyelenggara negara wajibmelakukan upaya pencegahan melaluipromotif preventif bekerjasamadengan BPJS Ketenagakerjaan

Permenaker 05 tahun 2018

Pasal2: Pengusaha/Pengurus wajibmelaksanakan syarat K3 Lingkungan Kerja

Pasal 3;meliputi pengendalian faktorfisika ,kimia, biologi, ergonomi, psikologipekerja

Permenakertrans 03/MEN/1982

Pasal 4:Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja diselenggarakan oleh pengurus

Pasal 9: Pegawai Pengawas Keselamatan Kesehatan Kerja Melakukan pengawasan thdpelaksanaan peraturan ini

PERPRES No.07 tahun 2019

Tentang Penyakit Akibat Kerja

HUBUNGAN ANTARA K3, KK dan PAK

Awareness / Implementasi K3

MencegahPotensi

Kecelakaan Kerja

MencegahPotensi Terjadi

PAK/PAHK

Kegiatan Keselamatan Kesehatan Kerjadi BPJS Ketenagakerjaan

Semester I

• Sosialisasi K3 ,JKK RTW secara berkala di setiap wilayah

•Workshop Health Risk Assesment di Wilayah Sumbagsel dan Jawa Timur

Semester II

• Peningkatan kompetensi Sertifikasi Ahli K3 Internal

• Pertemuan dengan Para Praktisi,Akademisi,Stakeholderterkait Perduli K3 , JKK RTW dan kepedulian pada KK PAK

2018

JAMINAN KECELAKAAN KERJAKK PAK

BPJS Ketenagakerjaan

Peserta Jaminan

Sosial Ketenagakerjaan

Kecelakaan Rumah Sakit

Sembuh

Meninggal

Dunia

Rp. 1.000.000 ( darat / sungai / danau )

Rp. 1.500.000 ( laut )

Rp. 2.500.000 ( udara )

1. Pelayanan Kesehatan

sesuai kebutuhan medis

2. Santunan STMB

- 6 bln pertama 100% bulan upah

- 6 bln kedua 75% bulan upah

- Selanjutnya 50% bulan upah

3. Biaya Rehabilitasi Medik

4. Biaya Penggantian Gigi TiruanRp.3.000.000,-

Cacat

- Santunan Sekaligus

% tabel x 80 bulan upah

- % kurang fungsi x

% tabel x 80 bulan upah

1.Santunan Sekaligus

70% x 80 bln dasar upah

2.Santunan sekaligus

sebesar Rp4.800.000,-

atau berkala

Rp.200.000 / bln

selama 24 bulan

3. Beasiswa pendidikan anak

sebesar Rp12.000.000,-

Cacat Total Tetap

Cacat Total Sebagian Cacat Fungsi

1. Santunan Sekaligus

60% x 80 bulan dasar

upah

2.Santunan Sekaligus

sebesar Rp4.800.000,-

(akumulasi Berkala

Rp 200.000

selama 24 bulan)

3.Biaya pemakaman

Rp 3.000.000

4. Beasiswa pendidikan

anak; Rp12.000.000,-

Manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)

17

Koordinasi Pelayanan Kecelakaan

Terkait Lalu Lintas

18

Kecelakaan Kerja berdasarkan Tempat Kejadian

Dari tahun 2013 Sampai 2018

Angka Kecelakaan Kerja ;Area tempat kerja> Lalu Lintas > diluar area

Note:

Kecelakaan di area tempat kerja

Lalu lintasDiluar area tempat kerja

-

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

90.000

100.000

1 2 3 4 5 62013 014 2015 2016 2017 2018

19

Jaminan Kecelakaan KerjaPembayaran Klaim JKK Dari Tahun 2016 to 2018

Total Pembayaran Klaim JKK pada Tahun 2018 Lebih Tinggi 47% % dari Tahun 2016Total Kasus Klaim JKK pada Tahun 2018 Lebih Tinggi 71% dari Tahun 2016

Maknanya;Pemberi Kerja dan Pekerja Mengetahui Manfaat dari Perlindungan Program JKK dan melaporkan seluruh kasus kecelakaan kerja ke BPJS Ketenagakerjaan

1 2 3

Series1 101.367 123.041 173.415

Series2 833.440.694.211 971.624.284.154 1.225.648.655.000

-

200.000.000.000

400.000.000.000

600.000.000.000

800.000.000.000

1.000.000.000.000

1.200.000.000.000

1.400.000.000.000

Ru

pia

h

Kecelakaan Kerja

20

Kecelakaan Kerja Berdasarkan Jam Kecelakaan

Dari Tahun 2013 Sampai 2018

Maknanya Jam Kecelakaan Kerja ;Pagi hari > Siang hari> Malam hari

Kecelakaan Kerja sering terjadi pada pagi hari, dapat bermakna bahwa dengan keterkaitan tingginya kejadian kecelakaan kerja di dalam tempat kerja dan sering terjadi di pagi hari, Keselamatan Kerja di dalam tempat kerja harus lebih diperhatikan

8,1% (00.01-06.00)

46%(06.01-12.00)

32,6 % (12.01-18.00)

13,3 % (18.01-24.00)

Rata-Rata Jumlah STMB(hari)

21

42

74

14

511

CACATSEBAGIANANATOMIS

CACATSEBAGIAN

FUNGSI

MENINGGALDUNIA

SEMBUH Total

18

17

6

30

35

RISIKO SANGAT RENDAH

RISIKO RENDAH

RISIKO SEDANG

RISIKO TINGGI

RISIKO SANGAT TINGGI

7

18

11

15

34

24

66

17

22

INDUSTRI PENGOLAHAN

JASA KEMASYARAKATAN

KONSTRUKSI

LEMBAGA KEUANGAN, ASURANSI,REAL ESTATE, USAHAPERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN

LISTRIK,GAS DAN AIR

PERDAGANGAN BESAR, ECERAN, RUMAH MAKAN, JASAAKOMODASI DAN HOTEL

PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

PERTANIAN,PERKEBUNAN,KEHUTANAN,PERBURUAN,PERIKANAN

TRANSPORTASI, PERGUDANGAN, DAN KOMUNIKASI

PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJATERKAIT PENYAKIT AKIBAT KERJA

BPJS Ketenagakerjaan

REGULASI TENTANG PAK

PERPRES NO.07 Tahun 2019

Tentang Penyakit Akibat Kerja • Pasal 1 (1):Penyakit Akibat Kerja adalah Penyakit yang disebabkan pekerjaan atau lingkungan kerja

• Pasal 1 (2):Jaminan Kecelakaan Kerja berupa manfaat uang tunai dan atau pelayanan kesehatan yang diberikan pada saat peserta mengalami kecelakaan kerja atau penyakit yang disebabkan lingkungan kerja

• Pasal 5 (2): Pencatatan dan pelaporan Penyakit Akibat Kerja dilakukan oleh pemberi kerja, faskes, Instansi pusat dan daerah di bidang Ketenagakerjaan dan di bidang kesehatan

• Pasal 2 (3): Penyakit akibat kerja yang dimaksud yaitu:

• Penyakit yang disebabkan pajanan faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan

• Berdasarkan sistem target organ

• Penyakit Kanker akibat kerja

• Spesifik lainnya (lampiran Perpres no 07/2019)

• Pasal 2 (2): Hak atas manfaat JKK dengan tegaknya kasus PAK tetap diberikan dalam jangka waktu 3 tahun sejak hubungan kerja berakhir

• Pasal 6 : Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 1993 dinyatakan tidak berlaku

REGULASI TENTANG KOORDINASI ANTAR PENYELENGGARA JAMINAN DALAM

PEMBERIAN MANFAAT PELAYANAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN

NOMOR : 141/PMK.02/2018

• Terkait terbitnya PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 141/PMK.02/2018:

• Pasal 5 (2) : Koordinasi pemberian manfaat pelayanan kesehatan terkait dugaan kasus PAK dilakukan berdasarkan perjanjian kerjasama, dimana PKS masih dalam tahap koordinasi antara BPJS Kesehatan bersama Badan Penyelenggara lainnya (BPJSTK, TASPEN, ASABRI).

• Sistem Integrasi Layananan Kesehatan Online (Vclaim) masih dalam koordinasi membangun aplikasi

• Tata Laksana penegakan Kasus PAK dari Dugaan PAK yang spesifik terdapat dalam Konsensus Penyakit Akibat Kerja ,dimana Konsensus ini Disusun oleh para ahli /pakar Kedokteran sesuai kompetensinya.

25

Penyakit Akibat Kerja “Occupational Diseases”

)

25

2

3

21

1

2

15

1

21

19

11

1

1

13

2

1

2

YEAR 2014 2015 2016 2017 2018

Utility (Frequensi Pengobatan)

21 21 9 10 107 kali dari

Total 22 kasus

26

Penyakit Akibat Kerja Berdasarkan Hazzard

Dari Tahun 2014-2018

Berdasarkan Hazzard

Ergonomi: 8 TK (36%):Fisika: 6 TK (27%): Kimia: 6 TK (27%) : Biologi 2 TK (10%)

E8 (36%)

F6 (27%)

K6 (27%)

B2 (10%)

PENGEMBANGAN MANFAAT JAMINAN KECELAKAAN KERJARETURN TO WORK

BPJS Ketenagakerjaan

Pemberian Beasiswa diberikan kepada anak tenaga kerja yang mengalami cacat total tetap atau

meninggal akibat kecelakaan kerja

(PP No.44 Th 2015,1 Juli 2015)

Perawatan&Pengobatan Rehabilitasi Medis Orthose andProtose

Return to Work

Pengembangan Manfaat Program JKK

28

Pengembangan Manfaat dari Program JKK

Pengobatan Perawatan, Rehabilitasi Medis Diberikan Tanpa Batasan Biaya Sesuai Indikasi

Medis dan Ketentuan Berlaku ,untuk RS Pemerintah di kelas 1 .

Rehabilitationpromotion+

Kembali Bekerja

+

Bridges Towards Indonesian Workers' Welfare

Manfaat Dari JKK - RTW

Kecelakaan Kerja , PAK

Manager KasusPerawatan dan

Pengobatan

Pemberi Kerja

Santunan

Rehabilitasi Medis Pelatihan Kerja

Prothesa and Orthosa

29

GOLDEN HOURBack to work

No Skema Jerman Korea Malaysia BPJS Ketenagakerjaan

1 Santunan/Kompensasi √ √ √ √

2 Pengobatan dan Perawatan √Sampai sembuh

√Sampai sembuh

√Sampai sembuh

√Sampai sembuh

3 Prothesa/Orthesa(Alat Bantu organ tubuh – Tangan/Kaki)

√ √(Fasilitas sendiri)

√ √(Kerjasama)

4 Rehabilitasi Fisik dan Mental √ √ √ √

5 Metode pendekatan pelayanan Sampai ke kebutuhan

Individual/keluarga

Pelayanan terkait dengan

hubungan kerja

Pelayanan terkait dengan

hubungan kerja

Pelayanan terkait dengan

hubungan kerja

6 Promotif dan Preventif √ √Dikelola oleh lembaga

pemerintah lain

√Dikelola oleh lembaga

pemerintah lain

√Dikelola oleh lembaga

Kementerian

7 Vocational training/Pelatihan Kerja(Pelatihan Kerja untuk Posisi pekerjaan

baru sesuai kemampuan yang baru)

√ √ √ √

8 Job Placement √Dikelola oleh Kem.

Tenaga Kerja

√Dikelola sendiri

√Dikelola sendiri

√Bekerjasama dengan

Perusahaan

9 Rumah Sakit Trauma Center RS Pemerintah Fasilitas sendiri

RS Pemerintah/Swasta

RS Pemerintah Fasilitas sendiri

RS Pemerintah/Swasta

10 Fasilitas Rehabilitasi Center Dikelola oleh

pemerintah

Fasilitas sendiri Fasilitas sendiri Dikelola oleh pemerintah

dan swasta

12 Job Training Center Dikelola oleh lembaga

pemerintah

Fasilitas sendiri Fasilitas sendiri Dikelola oleh pemerintah

dan swasta

13 Case Manager √ √ √ √

Best Practices Return to Work

30

31

IMPLEMENTASI RETURN TO WORK

Dari Tahun 2015 Sampai 2018

2015

Perusahaan Pendukung 2080

Peserta RTW 125

Peserta Kembali Bekerja 21

2016

Perusahaan Pendukung 10395

Peserta RTW 304

Peserta Kembali Bekerja 182

2017

Perusahaan Pendukung 41045

Peserta RTW 570

Peserta Kembali Bekerja 452

2018Perusahaan Pendukung 49905

Peserta RTW 683

Peserta Kembali Bekerja 534

Nasional

implementation

2014-2018=

80 % peserta RTW

telah kembali

bekerja

Implementasi Return To Work di Indonesia

32Jembatan Menuju Kesejahteraan Pekerja Indonesia

3333

REKOMENDASI BPJS KETENAGAKERJAAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PELAYANAN YANG LEBIH BAIK

Penguatan Peran BPJS Ketenagakerjaan Melalui Regulasi Promotif Preventif

Reward pada Pemberi Kerja atas Kepedulian pada Kasus Penyakit Akibat Kerja

Meningkatkan sinergisme berbagai kegiatan dengan Lembaga Pemerintah dan berbagai pihak/stakeholder

34

Thank YouBPJS Ketenagakerjaan Headquarter

BPJS Ketenagakerjaan Building

Jl. Jend. Gatot Subroto No. 79

Jakarta Selatan – 12930

T (021) 520 7797

F (021) 520 2310

www.bpjsketenagakerjaan.go.id

BPJS KetenagakerjaanThe Bridge toward Workers

Welfare