bpbd.kulonprogokab.go.idbpbd.kulonprogokab.go.id/files/RENSTRA-2017-2022.docx · Web viewPenyusunan...
-
Upload
phamkhuong -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of bpbd.kulonprogokab.go.idbpbd.kulonprogokab.go.id/files/RENSTRA-2017-2022.docx · Web viewPenyusunan...
RENCANA STRATEGISTAHUN 2017 – 2022
TEGUH S,
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA
DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
JL. Kawijo No. 5,Pengasih, Kulon Progo, Telp. (0274) 774 710
***
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas perkenan-Nya telah tersusun rancangan Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo. Sebagaimana diketahui visi dari RPJMD 2017-2022 Kabupaten Kulon Progo adalah“Terwujudnya masyarakat Kulon Progo yang sejahtera, aman, tenteram,berkarakter, dan berbudaya berdasarkan iman dan taqwa”. Visi tersebut perluditindaklanjuti dengan sungguh-sungguh oleh semua organisasi Perangkat Daerah sebagai kebijakan implementatif, termasuk di dalamnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam suatu Rencana Strategis ( Renstra ) Tahun 2017-2022. Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah merupakan komitmen pimpinan dan seluruh aparatur dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat di bidang Penanggulangan Bencana. Penyusunan Renstra Perangkat Daerah tersebut mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kulon Progo, yang menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja Tahunan (Renja) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA). Didalam dokumen Renstra ini merumuskan Tujuan, Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan, dan langkah-langkah capaian kegiatan yang disusun secara sistematis dan sinergis dalam upaya medukung Visi dalam Misi Kabupaten Kulon Progo.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan Renstra ini kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih dengan harapan laporan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan.
Wates, Desember 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… i
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR…………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ............................................................... ………………… . 1
1.2 Landasan hukum .......................................................... …………………… 2
1.3 Maksud dan tujuan ....................................................... …………………… 3
1.4 Sistematika .................................................................... …………………. 4
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1 Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur BPBD ……………………………… 5
2.2 Sumber Daya BPBD ................................................................................. 7
2.2.1 Sumber Daya Manusia ................................................................... 7
2.2.2 Sarana dan prasarana.................................................................... 9
2.3 Kinerja Pelayanan BPBD ........................................................................................ 11
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD …………………… 13
2.4.1 Tantangan ...................................................................................... 13
2.4.2 Peluang .......................................................................................... 13
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1 Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi
Pelayanan BPBD Kabupaten Kulon Progo………………………………. 16
3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah Terpilih …………………… . 17
3.3 Telaah Rencana Strategis Badan Nasional Penanggulangan Bencana 18
3.4 Telaah Rencana Strategis BPBD DIY …………………………………… 18
3.5 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian lingkungan Hidup Strategis … … 19
3.6. P e n e n t u a n i s u - Isu strategis........................................................ 22
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BPBD …………………………. 24
BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKAN
5.1 Strategi dan Kebijakan BPBD ............................ …………………………… 25
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ………….. 26
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN …………………. 27
BAB VIII PE N U T U P.................................................................. …………………… 28
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Pegawai BPBD Kabupaten Kulon Progo
Tabel 2. 2 Tingkat Pendidikan Pegawai BPBD Kabupaten Kulon Progo
Tabel 2. 3 Kondisi Sarana dan Prasarana BPBD Kabupaten Kulon Progo 2015-2017
Tabel 2. 4 Pencapaian Kinerja Pelayanan BPBD Kabupaten Kulon Progo
Tabel 2. 5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan BPBD Kab. Kulon Progo
Tabel 3. 1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi OPD
Tabel 3. 2 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Dinamika Saat ini
Tabel 3. 3 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan OPD terhadap Pencapaian
Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Tabel 4. 1 Tujuan, Sasaran, Jangka Menengah Pelayanan BPBD
Tabel 5. 1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan BPBD
Tabel 6. 1 Rencana Program Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok sasaran dan
pendanaan Indikatif BPBD Kabupaten Kulon Progo
Tabel 7. 1 Indikator Kinerja BPBD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Nasional tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan
yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintahan baik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dengan melibatkan
masyarakat.
Tahapan perencanaan pembangunan terdiri dari empat tahapan
yakni: (1) penyusunan rencana; (2) penetapan rencana; (3) pengendalian
pelaksanaan rencana; dan (4) evaluasi pelaksanaan rencana. Keempat
tahapan diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga secara
keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan yang utuh.
Perencanaan Pembangunan Daerah menghasilkan:
a. rencana pembangunan jangka panjang daerah;
b. rencana pembangunan jangka menengah daerah;
c. rencana pembangunan tahunan/rencana strategis (Renstra).
Renstra Badan Penanggulangan Bencanan Daerah Kabupaten
Kulon Progo adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat
Daerah Badan Penanggulangan Bencanan Daerah Kabupaten Kulon
Progo untuk periode 5 (lima) tahun, yang merupakan dokumen
perencanaan teknis operasional yang memuat tujuan, sasaran, strategi,
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang di susun sesuai
dengan tugas dan fungsi Badan Penanggulangan Bencanan Daerah
Kabupaten Kulon Progo yang merupakan penjabaran RPJM Daerah untuk
jangka waktu lima tahunan. Renstra Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Kulon Progo juga mempertimbangkan sejumlah
dokumen yang terkait, seperti Rencana Penanggulangan Bencana
Nasional; RTRW, Renstra Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Republik Indonesia, Renstra Badan Penanggulangan Bencanan Daerah
DIY, dan sejumlah dokumen terkait lainnya.
Kebijakan umum dan program pembangunan jangka menengah
daerah serta indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan
2
pendanaan yang telah disepakati kepala daerah dan DPRD menjadi
acuan Kepala OPD merumuskan kegiatan dalam rancangan rencana
strategis OPD.
1.2 Landasan hukumPeraturan perundangan yang menjadi landasan hukum
disusunnya Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Kulon Progo adalah sebagai berikut:
a. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
b. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan
Bencana Daerah
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun
2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata
Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah.
g. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2010 tentang Penyusunan
Operasi Tanggap Darurat
h. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 8
Tahun 2010 Tentang Penanggulangan Bencana
i. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 2 Tahun 2010
Tentang Urusan Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Kulon Progo Tahun 2010 Nomor 1 Seri E);
3
j. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 12 Tahun 2017
tentang RPJMD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017-2022
k. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 11 Tahun 2010
Tentang Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
l. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 1 Tahun 2012
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kulon Progo Tahun
2012 – 2032
m. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 8 Tahun 2015
tentang Penanggulangan Bencana
n. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 2 Tahun 2011 tentang Uraian
Tugas Unsur Organisasi Terendah Pada Bdan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo
1.3 Maksud dan tujuanRenstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Kulon Progo disusun dimaksud untuk menyediakan roadmap dalam
mencapai tujuan pembangunan Jangka Menengah Daerah 2017-2022
dari aspek penanggulangan bencana. Renstra Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo akan memberikan gambaran
tujuan, sasaran, strategi, program dan kegiatan dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi pada tahun 2017-2022 yang dilaksanakan secara
terpadu, sinergis, harmonis dan berkesinambungan.
Renstra akan dijabarkan dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah
yang disusun setiap tahun sebagai bentuk operasioanalisasi strategi-
strategi untuk mencapai tujuan organisasi yang akan dipaparkan dalam
rencana Stategis ini. Adapun tujuan penyusunan Renstra Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo adalah :
1) Memenuhi ketentuan peraturan tentang perencanaan.
2) Menyediakan dokumen dan acuan resmi bagi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo
dalam rangka menentukan prioritas, program dan kegiatan
dalam jangka waktu 5 tahun.
3) Menjabarkan tentang gambaran umum, program dan kegiatan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon
Progo dalam masa sekarang dan yang ingin dicapai pada
masa lima tahun ke depan, sekaligus tujuan yang ingin dicapai
4
dalam rangka mendukung tercapainya visi dan misi
Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo.
4) Sebagai salah satu instrumen evaluasi, monitoring dan
mengukur kinerja pelayanan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo.
1.4 Sistematika
Rencana strategis BPBD disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi BPBD
2.2 Sumber Daya BPBD
2.3 Kinerja Pelayanan BPBD
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BPBD
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan BPBD
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah Terpilih
3.3 Telaah Rencana Strategis Badan Nasional
Penanggulangan Bencana RI
3.4 Telaah Rencana Strategis Badan Penanggulangan
Bencana Daerah DIY
3.5 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BPBD
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1 Strategi dan Kebijakan BPBD
BAB
BAB
VI
VII
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB VIII PENUTUP
5
BAB IIGAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Tugas Pokok Badan Penanggulangan Bencana Daerah tercantum dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo No 11 tahun 2010 tentang
Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon
Progo adalah:
a. menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan bencana;
b. menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha
penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana,
penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi secara adil dan
setara;
c. menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;
d. melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana di Daerah;
e. menetapkan standarisasi dan kebutuhan penyelenggaraan
penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-
undangan;
f. melaksanakan, mengendalikan pengumpulan dan penyaluran bantuan
uang dan barang;
g. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara dan sumbangan pihak lain yang sah serta tidak
mengikat;
h. melaksanakan kewajiban lain sesuai ketentuan/ peraturan perundang-
undangan; dan
i. melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada
Bupati setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam
kondisi darurat bencana.
Adapun fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah tercantum dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo No 11 tahun 2010 tentang
Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon
Progo. Fungsi BPBD adalah:
6
a) perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana
dan penanganan pengungsi secara cepat, tepat, efektif dan efisien;
dan
b) pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana,
terpadu dan menyeluruh.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 11
Tahun 2010 tentang Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Kulon Progo, Struktur Organisasi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo sebagai
berikut :
1. Unsur Kepala BPBD : ex-officio dijabat oleh Sekretaris Daerah
2. Unsur Pengarah :
Unsur Pengarah terdiri dari :
a. 5 ( lima ) Pejabat Instansi/Lembaga Pemerintah Daerah
b. 4 ( empat ) anggota dari masyarakat profesional dan tenaga ahli .
3. Unsur Pelaksana .
Susunan Pelaksana BPBD terdiri dari :
a. Kepala Pelaksana
b. Sekretariat
c. Seksi pencegahan dan Kesiapsiagaan
d. Seksi Kedaruratan dan Logistik
e. Seksi Rehabilitasi dan Rekontruksi
f. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu
Uraian tugas unsur organisasi terendah Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo sesuai dengan Peraturan
Bupati Kulon Progo Nomor 2 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas Unsur
Organisasi Terendah Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah
adalah sebagai berikut :
1. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program
kerja, mengelola urusan rumah tangga, perlengkapan, penyajian
data dan informasi kebencanaan, kepustakaan, dokumentasi,
kehumasan, administrasi kepegawaian, dan administrasi keuangan.
2. Seksi pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai tugas
melaksanakan pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan, serta
pemberdayaan masyarakat pada pra bencana
N DAN GAAN
S KEDARU
LO
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU
7
3. Seksi Kedaruratan dan Logistik mempunyai tugas melaksanakan
penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat dan
dukungan logistik.
4. Seksi Rehabilitasi dan Rekontruksi mempunyai tugas
melaksanakan perbaikan dan pemulihan serta pembangunan
kembali pada pasca bencana.
Adapun Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Kulon Progo dapat dilihat pada bagan sebagai berikut :
KEPALA
UNSUR PENGARAH KEPALA PELAKSANA
SEKRETARIAT
SEKSI PENCEGAHA
KESIAPSIA
EKSIRATAN DAN GISTIK
SEKSI REHABILITASI DAN
REKONSTRUKSI
Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Badan Penanggulangan bencana Daerah
Kabupaten Kulon Progo
2.2 Sumber Daya BPBD2.2.1 Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia BPBD dapat dibedakan dalam 2 unsur.
Unsur pertama adalah unsur pelaksana, sedangkan yang kedua adalah
unsur pengarah.
8
Menurut analisa jabatan, idealnya sumber daya manusia di unsur
pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah adalah 37 pegawai,
namun Jumlah pegawai di pelaksana Badan Penanggulangan Bencana
Daerah terdiri dari 26 orang yang terdiri dari:
a) Kepala Pelaksana 1 orang;
b) Sekretariat pelaksana 1 orang dengan staff 6 orang staf PNS
dan 2 staf lepas ;
c) Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan 1 orang kepala seksi
dengan staff 3 orang;
d) Seksi Kedaruratan dan Logistik 1 orang kepala seksi dengan
staff 1 orang;
e) Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi 1 orang kepala seksi
dengan staf 1 orang;
f) Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu
g) Petugas Penolong Bahaya Kebakaran sebanyak 8 orang yang
terdri dari 7 orang PNS dan 1 orang tenaga honorer yang piket
siaga 24 jam 7 hari seminggu;
Dalam rangka antisipasi penanggulangan bencana didukung Tim
Reaksi Cepat sesuai Keputusan kepala Pelaksana BPBD Kabupaten
Kulon Progo No 800/006.a Tahun 2014 Tentang Pembentukan Tim reaksi
Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo.
Anggota Tim Reaksi Cepat yang terdiri dari unsur-unsur relawan
penanggulangan bencana di Kabupaten Kulon Progo sebanyak 29 orang
yang piket siaga 24 jam 7 hari seminggu
Sedangkan Sumber Daya Manusia unsur pengarah Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo didasarkan
pada Surat Keputusan Bupati Nomor 383 Tahun 2012 dimana unsur
pengarah Badan Kulon Progo baru di isi dari unsur pengarah dari OPD
sebagaimana berikut:
1) Sekretaris Daerah Sebagai Kepala Unsur Pengarah
2) Kepala BAPPEDA sebagai anggota merangkap sekretaris
3) Kepala Dinas Pekerjaaan Umum sebagai anggota
4) Kepala Dinas Sosial sebagai anggota
5) Kepala Dinas Kesehatan Sebagai anggota
6) Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda sebagai anggota
9
Rincian Sumberdaya manusia yang ada di Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo adalah sebagai berikut:
UNIT Pria Wanita Non
Gol I Gol II Gol III Gol IV Jumlah P N S D
Kepala Pelaksana 1 - - - - 1 1Sekretariat 4+2*) 3 2 - 2 4 1 9Seksi Pencegahan &Kesiapsiagaan 4 - 1 - 2 1 4
Seksi Kedaruratan & Logistik 1 1 - 1 - 1 2Seksi Rehabilitasi &Rekontruksi 2 - - - - 2 2
Petugas PemadamKebakaran 7+1*) - 1 2 2 3 - 8
Jumlah 22 4 3 3 5 9 6 26
*) honor/tenaga harian lepasTabel 2.1
Pegawai BPBD Kabupaten Kulon ProgoMenurut Jenis Kelamin dan Golongan Pangkat Tahun 2017
UNIT SD SLTP SLTA D-2 S-1 S-2 JumlahKepala PelaksanaSekretariatSeksi Pencegahan & KesiapsiagaanSeksi Kedaruratan & Logistik Seksi Rehabilitasi & Rekontruksi Petugas Pemadam Kebakaran
0 0 0 0 1 00 0 7 0 2 00 1 0 0 2 10 0 1 0 1 00 0 0 0 1 1
2 0 5 1 0 0 2 0 10 1 9 1
194228
Jumlah 26
Tabel 2.2Tingkat Pendidikan Pegawai BPBD Kabupaten Kulon Progo Tahun 207
2.2.2 Sarana dan prasaranaYang termasuk dalam lingkup sarana dan prasarana adalah
gedung perkantoran; peralatan baik peralatan yang menunjang
perkantoran; maupun peralatan yang mendukung ketugasan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo
memiliki 2 kompleks gedung. Kompleks gedung utama menempati gedung
eks Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dengan luas bangunan
kurang lebih 3.000 m2 yang beralamat di Jalan Kawijo No 5. Pengasih.
Dan kompleks gedung ke 2 menempati gedung pemadam kebakaran
dengan luasan 1500 m2 yang berlokasi di Jl. Sugiman Nomor 24
Watulunyu Wates.
1
Badan Penanggulangan Bencana Daerah memiliki beberapa
sarana prasarana yang masih dapat difungsikan seperti pada table 2.3Tabel 2.3
Kondisi Sarana dan Prasarana BPBD Kabupaten Kulon Progo 2015-2017
No Jenis Asset2015 2016 2017
Jumlah(Unit)
Kondisi Jumlah(Unit)
Kondisi Jumlah(Unit)
KondisiBaik RR Baik RR Baik RR
1 Gedung 2 2 2 2 2 2
2 Kendaraan roda 2 6 6 6 6 6 6
3 Kendaraan roda 4 7 7 7 7 7 7
4 Kendaraan roda 6 1 1 1 1 1 1
5 Mobil PBK 2 2 3 2 1 4 2 2
6 Wireless 1 1 1 1 1 1
7 Laptop/Komputer 7 7 5 5 7 7
8 Printer Injek/laser jet 5 5 3 3 3 3
9 Mesin ketik 2 2 1 1 1 1
10 Pesawat telepon 3 3 1 1 1 1
11 Papan nama 1 1 1 1 1 1
12 Meja kerja/rapat/komputer 33 33 33 33 33 33
13 Kursi rapat/metal 37 37 37 37 30 28 2
14 Almari kayu/Kaca 5 5 5 5 5 5
15 Filing cabinet 4 4 4 4 4 4
16 Rak kayu 1 1 2 2 2 2
17 Brankas 1 1 1 1 1 1
18 LCD Proyektor 1 1 1 1 1 1
19 Kamera 2 2 1 1 1 1
20 Kipas angin 4 4 2 2 2 2
21 Televisi 2 2 2 2 2 2
22 White board 3 3 3 3 3 3
23 Jam dinding 1 1 1 1 1 1
24 Jaket tahan panas 5 5 10 10 10 10
25 Helm plastic 5 5 10 10 10 10
26 Perahu karet 3 3 3 3 3 3
27 Mesin perahu karet 1 1 2 2 2 2
28 GPS 1 1 1 1 1 1
29Tenda kanvas/regu/Keluarga 31 31 31 31 31 29 2
30 Velbet 40 40 34 34 34 34
31 Rompi pelampung 20 20 20 20 20 20
32 Handy Talky ( HT ) 8 8 29 29 38 38
33 Alat pendukung komunikasi 1 1 1 1 1 1
Data diatas menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada tersebut
sampai saat ini sebagian besar masih dalam kondisi baik.
1
2.3 Kinerja Pelayanan BPBD
Tabel 2.4
Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
No. Indikator KinerjaProgram
Satuan TargetSPM
TargetIKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian TahunRasio Capaian Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 1 2 3 4 51 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A UrusanKesbangpoldagri
1 Capaianpenanganan BahayaKebakaran
% 38,53 38.53 30.75 58.53 43.53 38.53 38.53 30.75 58.53 43.53 38.53 38.53 1 1 1 1 1
IKU BPBD
1 Persentase DesaSiaga Bencana % 36,36 36,36 6,06 12.12 18.18 30.30 36.36 6,06 12.12 18.18 30.30 36.36 1 1 1 1 1
Dari tabel kinerja pelayanan BPBD lima tahun terakhir, Kinerja BPBD semunya telah memenuhi target yang telah ditetapkan. Tidak ada perbedaan antara target dan realisasi indikator Kinerja Program. Semua indikator telah terlaksana sesuai target.
1
Tabel 2.5.
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo
Uraian (diisi per program kegiatan)Anggaran pada Tahun Realisasi Anggaran Pada Tahun Rasio antara Anggaran dan Realisasi
pada tahunRata-rata
pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 1 2 3 4 5Ang
garanRealisa
siPelayanan administrasi perkantoran
85.286.150 111.818.200 129.458.700 102.869.500 101.715.925 83.380.771 97.645.500 122.974.301 102.329.074 101.546.800 0,98 0,87 0,95 0,99 0,998 3,85 4,36Peningkatan Sarana dan PrasaranaPerkantoran 81.694.888 362.840.850 159.420.750 221.088.475 710.420.100 79.886.988 354.424.850 137.432.800 191.301.470 702.868.999 0,98 0,98 0,86 0,87 0,99 153,92 155,97Peningkatan Kapasitas SumberdayaManusia SKPD 10.249.000 4.246.250 0,41Perencanaan, Pengendalian danEvaluasi Kinerja 4.100.200 3.704.250 5.642.900 4.142.950 6.634.300 3.365.850 3.664.900 5.416.725 4.126.350 6.631.200 0,82 0,99 0,96 1,00 0,9995 12,36 19,40Peningkatan Keamanan danKenyamanan Lingkungan. 18.209.800 55.550.000 970.835.050 1.694.932.500 16.354.800 43.114.100 719.445.350 1.683.418.000 0,90 0,78 0,75 0,99
Penanggulangan Dini Bencana 69.341.450 196.359.600 103.983.550 118.651.000 167.250.000 56.229.900 195.340.400 102.243.050 117.450.250 159.850.000 0,81 0,99 0,98 0,99 0,96 28,24 36,86
Tanggap Darurat Bencana 15.069.000 137.855.000 27.870.000 376.484.000 766.364.325 15.034.500 46.297.750 25.936.875 371.824.850 765.016.201 0,998 0,34 0,93 0,99 0,998 103,56 105,75
Rehabilitasi an Rekonstruksi Bencana 35.111.900 32.670.000 32.100.000 37.275.500 41.939.950 34.038.200 29.447.700 26.427.925 35.428.500 41.896.450 0,97 0,90 0,82 0,95 0,999 3,89 4,62
1. Pada kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumberdaya manusia SKPD terdapat kesenjangan anggaran dan realisasinya.
Hal ini dikarenakan kegiatan tersebut pada tahun 2015 dianggarkan untuk pengadaan pakaian dinas dan pelatihan pegawai.
Pengadaan pakaian dinas terealisasi sedangkan untuk pelatihan pegawai dana sudah dianggarkan oleh BKD, sehingga dana
dikembalikan ke kas daerah. Untuk selanjutnya semua pelatihan di anggarkan di BKPP atau dibiayai oleh pihak ketiga (BNPB, BPBD
DIY, dll)
2. Kegiatan Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan, yang pada intinya berisi kegiatan penanggulangan kebakaran, mulai
tahun 2016 tidak dianggarkan secara terpisah tetapi masuk ke dalam anggaran tanggap darurat bencana.
1
2.4 Tantangan dan peluang Pengembangan Pelayanan SKPD2.4.1 Tantangan
Semakin disadari dampak dari kejadian bencana serta
meningkatnya kuantitas kejadian bencana dari tahun ke tahun di
Kabupaten Kulon Progo membuat penanggulangan bencana menjadi
perhatian dalam Rencana Pembangunan, baik jangka pendek, jangka
menengah, maupun jangka panjang.Oleh sebab tersebut pemerintah
kabupaten Kulon Progo membentuk Badan Penanggulangan Bencana
yang diharapkan menjadi OPD sentral dalam upaya penanggulangan
bencana.
Selain meningkatnya kuantitas jumlah kejadian bencana, kabupaten
Kulon Progo ke depan memiliki kompleksitas permasalahan yang
meningkat akibat pembangunan, oleh sebab itu upaya penanggulangan
bencana juga harus ditingkatkan dengan upaya pendekatan yang
strategis. Masih banyak tantangan yang harus dihadapi terkait pelayanan
penanggulangan bencana di segala bidang
1) Penanganan penanggulangan bencana belum sinergis dengan
penegakan peraturan perundang-undangan di kawasan rawan
bencana
2) Ketangguhan masyarakat dalam pengurangan resiko bencana
3) Komitmen semua komponen dalam hal penanggulangan bencana
4) Banyaknya jenis dan intensitas bencana
5) Pembangunan infrastruktur belum sepenuhnya mempertimbangkan
faktor kebencanaan.
2.4.2 PeluangPeluang badan penanggulangan bencana daerah dalam
penanggulangan bencana di Kabupaten Kulon Progo masih terbuka
sangat lebar, banyaknya kejadian bencana sedikit banyak membuat
penanggulangan bencana menjadi bagian tidak terpisahkan dalam
pembangunan. Perubahan paradigma penanggulangan bencana dari
responsive kepada pendekatan preventif yang membuat penanggulangan
bencana bisa diupayakan/direncanakan. Karena hal demikianlah
penanggulangan bencana harus berjalan komprehennsif, simultan, dan
handal karena banyak aspek yang bersinggungan langsung dengan
bencana.
Dampak dari perubahan paradigma tersebut membuat
penanggulangan bencana direncanakan secara baik dari tahap pra
bencana, pada saat terjadi bencana, dan pasca bencana. Dalam tahap pra
bencana, berupa program dan kegiatan-kegiatan yang bersifat mitigasi dan
1
pengurangan resiko bencana, mengingat bencana tidak dapat kita
hindarkan. Dan terlebih lagi, semua pengembangan infrastruktur dan
pengembangan lingkungan harus memperhatikan kebencanaan.
Pada saat terjadi bencana, penanggulangan bencana harus memiliki
kapasitas dan item yang sudah handal. Kegiatan-kegiatan pada saat
terjadi bencana berupa kegiatan yang bersifat respon kedaruratan untuk
penyelamatan korban, harta benda, dan pemenuhan dasar korban
bencana.
Setelah semua teratasi, dimulailah tahap rehabilitasi dan
rekonstruksi untuk pemulihan penghidupan dan kehidupan masyarakat.
Hal tersebut belum dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kulon Progo.
Peluang yang bisa dimanfaatkan untuk menciptakan program
penanggulangan bencana yang handal adalah:
1) Kuatnya komitmen dari BNPB dan BPBD DIY Dalam
Penaggulangan Bencana
2) Semakin sadarnya masyarakat bahwa pendekatan preventif lebih
efektif daripada pendekatan responsive untuk mengurangi korban,
dan kerugian akibat bencana.
3) Kuatnya lembaga masyarakat yang mendukung upaya
penanggulangan bencana
1
BAB IIIPERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang
signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) di masa mendatang. Suatu
kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak
diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam
hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.
Kabupaten Kulon Progo secara topografis dan geografis adalah daerah
rawan bencana. Wilayah kabupaten Kulon Progo dapat dikatakan tidak ada
kawasan yang aman 100% dari ancaman bencana. Dengan topografi yang
demikian masyarakat kabupaten Kulon Progo banyak yang mendiami dan
beraktifitas di daerah rawan bencana sehingga banyak kejadian bencana yang
berakibat terganggunya kehidupan dan penghidupan masyarakat dalam jangka
panjang, baik di sektor ekonomi, infratruktur, lingkungan, politik. Penanganan
kerusakan dan kerugian yang diakibatkan bencana tersebut menyita sumber daya
yang tidak sedikit sehingga menyebabkan terhambatnya pembangunan.
Dalam menghadapi ancaman bencana dilakukan upaya mitigasi struktural
dan non struktural. Salah satu upaya mitigasi non struktural adalah dengan
regulasi dan kegiatan peningkatkan kapasitas masyarakat dengan pembentukan
desa tangguh bencana. Upaya mitigasi struktural adalah dengan pemenuhan
sarana prasarana penanggulangan bencana seperti peringatan dini, dan peralatan
penanganan bencana. Namun demikian desa tangguh bencana yang telah
terbentuk belum seluruhnya memenuhi kriteria utama. Hal ini mengakibatkan
penanggulangan bencana dan pengurangan resiko bencana kurang optimal.
1
3.1 Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi PerangkatDaerah
Tabel 3.1Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi OPD
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo
AspekKajian
Capaian/KondisiSaat ini
Standar yang digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
PermasalahanPelayanan OPD
INTERNAL(KEWENANG
AN SKPD)
EKSTERNAL(DILUAR
KEWENANGAN SKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)GambaranpelayananSKPD
Perumusankebijakan penanggulangan bencana
UU No. 24Tahun 2007PP No.21 Tahun2008PermendagriNo. 33 Tahun2006PermendagriNo. 46 Tahun2008PermendagriNo. 27 Tahun2007Perka BNPB No.3 Tahun 2008
KomitmenPemerintah Daerah dalam penanggulang an bencana
Bencana adalahisu global
Belum optimalnyaPenanggulangan bencana dan Pengurangan risiko bencana
Pengkoordinasianpenanggulangan bencana
Cakupanketugasan yang luas
Bencanamerupakan urusan bersama
Topografi daerah, banyaknyamasyarakat di daerah rawan bencana dan belum optimalnya kapasitas masy.Menyebabkan Risiko Bencana Tinggi
Kewenangankelembagaan yang terbatas
Munculnyakomunitas penanggulangan bencana
Kajianterhadap Renstra BPBD DIY
Sinergi programdan kegiatan penanggulangan bencana
UU No. 24Tahun 2007PermendagriNo. 22 Tahun2008Perda DIY No 8Tahun 2010
Banyaknyajenis ancaman bencana di kabupaten
Wilayah rawanbencana di DIYberimbang
Belum optimalnyaperan fasilitasi dan koordinasi pelayananan penanggulangan bencana
Kajianterhadap Renstra BNPB
Koordinasipenanggulangan bencana
UU No. 24Tahun 2007PermendagriNo. 22 Tahun2008
KeterbatasanSDM
Kesesuaiankebutuhan antara kabupaten dengan pusat
Penyeragamankapasitas BPBD Kabupaten yang satu dengan yang lain
Tabel 3.2Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Dinamika Saat ini
No.Isu Strategis
Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal Lain-lain
(1) (2) (3) (4) (5)1. Penanggulangan bencana
adalah isu di dunia internasional selain HAM, gender dan Demokrasi
Isu penanggulangan bencanamenjadi isu penting karena Indonesia berada di ring of fire dan berada di antara 2 samudra
Belum optimalnya kelestarian fungsi lingkungan hidup
2. Pembangunan denganpendekatan pengurangan resiko bencana menjadi trend untuk meminimalkan resiko
Pengurangan resiko bencanasudah mulai diaplikasikan dalam pembangunan
Belum optimalnya pelayanan infrastruktur wilayah
1
3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah TerpilihVisi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kulon
Progo tahun 2017-2022 yang hendak dicapai dalam tahapan kedua
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kulon Progo adalah
“Terwujudnya masyarakat Kulon Progo yang sejahtera, aman, tenteram,berkarakter, dan berbudaya berdasarkan iman dan taqwa”. Visi
Kabupaten Kulon Progo merupakan kondisi yang diharapkan dapat
memotivasi seluruh elemen masyarakat dalam melakukan aktivitasnya.
Untuk Untuk mencapai visi Kabupaten Kulon Progo tahun 2022, maka
dirumuskan 4 misi pembangunan sebagai berikut:
1. Mewujudkan sumberdaya manusia yang sehat , berprestasi, mandiri,
berkarakter,dan berbudaya.
2. Menciptakan system perekonomian yang berbasis kerakyatan
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam lingkungan
kehidupan yang aman, tertib, dan tenteram
4. Mewujudkan pembangunan berbasis kawasan dengan
mengoptimalkan sumberdaya alam dan didukung oleh teknologi
serta infrastruktur yang berkualitas.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sebagai OPD yang memiliki fungsi perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi secara cepat, tepat, efektif dan efisien; dan pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh. Operasionalisasi tugas dan fungsi BPBD tersebut mendukung pencapaian visi pembangunan Kulon Progo Tahun 2022 selarasdengan misi ke 4.
Visi: Terwujudnya masyarakat Kulon Progo yang sejahtera, aman, tenteram, berkarakter, dan berbudaya berdasarkan iman dan taqwa
NoMisi dan Program
KDH dan Wakil KDH terpilihPermasalahan Pelayanan
OPDFaktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Misi 4Mewujudkan pembangunan berbasis kawasan dengan mengoptimalkan sumberdaya alam dan didukung oleh teknologi serta infrastruktur yang berkualitas
Belum optimalnyaPenanggulangan bencana danPengurangan risiko bencana
Belum optimalnya pelayananinfrastruktur wilayah(pengarusutamaan bencana)
Banyaknya daerah rawan bencana dankurang optimalnyaKapasitas Kelembagaan PB dan PRB
Topografi daerah, banyaknya masyarakat di daerah rawan bencana dan belumoptimalnya kapasitas masy. Menyebabkan Risiko Bencana Tinggi
Teridentifikasinya daerah rawanbencana
Penanggulangan Bencana adalah tanggung jawab pemerintah; dunia usaha; dan masyarakat
Munculnya komunitas penanggulangan bencana
Program Penanggulangan Bencana
Tabel 3.3Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan OPD
Terhadap Pencapaian Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
1
3.3 Telaah Rencana Strategis Badan Nasional Penanggulangan Bencana RI Semangat Undang Undang Dasar 1945 memberikan amanat melalui
pembangunan di bidang penanggulangan bencana bahwa bangsa Indonesia
secara bersama-sama dan partisipatif diarahkan untuk senantiasa siap sedia
dalam menghadapi potensi bencana yang ada di Indonesia. Oleh karena itu,
visi Badan Nasional Penanggulangan Bencana sebagai pemegang mandat
pembangunan di bidang ini adalah: Ketangguhan Bangsa Dalam
Menghadapi Bencana.
Dengan peran dan tanggung jawab yang diembankan oleh Undang-
undang nomor 24 tahun 2007 maka BNPB harus mampu mengoptimalkan
perannya koordinasi penanggulangan bencana dipusat dan daerah. selain itu
BNPB akan terus mendorong upaya keterlibatan masyarakat dalam
meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana serta membangun
kesadaran masyarakat dalam upaya pengarusutamaan pengurangan risiko
bencana dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara Sesuai
kondisi faktual lingkungan strategis upaya penanggulangan bencana, baik
yang menyangkut kondisi lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) dan
lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) serta kemampuan untuk
mewujudkan visi Ketangguhan Bangsa Dalam Menghadapi Bencanasecara sistematis dan bertahap yang menuntut adanya kesiapan dalam
menghadapi potensi bencana serta kemampuan untuk menanggulangi
bencana pada saat maupun setelahnya.
Untuk itu, misi BNPB dirumuskan sebagai berikut :
1. Melindungi bangsa dari ancaman bencana melalui pengurangan
risiko bencana;
2. Membangun sistem penanggulangan bencana yang handal
3. Menyelenggarakan penanggulangan bencana secara terencana,
terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh.
Upaya pencapaian misi pembangunan tersebut diperlukan suatu
kerjasama yang sinergis antar kementerian, lembaga pemerintah dan non
pemerintah, pemerintah daerah, serta masyarakat, untuk dapat
melaksanakan program kegiatan dalam BNPB sesuai dengan arah kebijakan
dan sasaran kinerja yang direncanakan.
3.4 Telaah Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana DaerahDaerah Istimewa Yogyakarta
Tidak dilakukan telaahan terhadap Renstra DIY sehubungan Renstra DIY
Belum ditetapkan.
1
3.5 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan HidupStrategis
Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 1 Tahun
2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kulon Progo
Tahun 2012 – 2032. Dalam Perda tersebut yang terkait dengan
kebencanaan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :
3. Pada Rencana Struktur Ruang Wilayah, ada amanat pembuatan jalur
dan ruang evakuasi bencana yang masuk ke dalam kategori system
jaringan prasarana lainnya (Pasal 26);
Jalur evakuasi bencana merupakan pengoptimalan jaringan jalan
terdekat menuju ruang evakuasi bencana.
Ruang evakuasi bencana berupa zona-zona aman terdekat dari lokasi
bencana seperti lapangan, fasilitas pendidikan, balai desa dan fasilitas
public lainnya.
Ketentuan ruang evakuasi sebagai berikut :
a. Ruang evakuasi bencana alam geologi terdiri atas :
ruang evakuasi letusan gunung berapi;
ruang evakuasi gempa bumi;
ruang evakuasi gerakan tanah; dan
ruang evakuasi tsunami.
b. Ruang evakuasi letusan gunung berapi berada di seluruh
kecamatan.
c. Ruang evakuasi gempa bumi berada di seluruh kecamatan.
d. Ruang evakuasi gerakan tanah meliputi :
Kecamatan Pengasih;
Kecamatan Kokap;
Kecamatan Nanggulan;
Kecamatan Girimulyo;
Kecamatan Kalibawang; dan
Kecamatan Samigaluh.
e. Ruang evakuasi tsunami meliputi :
Kecamatan Temon;
Kecamatan Wates;
Kecamatan Kokap; dan
Kecamatan Lendah.
f. Ruang evakuasi bencana banjir meliputi :
Kecamatan Temon;
Kecamatan Wates;
Kecamatan Panjatan;
2
Kecamatan Galur; dan
Kecamatan Lendah.
g. Ruang evakuasi bencana kekeringan berupa ruang strategis
pemasok air meliputi :
Kecamatan Sentolo;
Kecamatan Pengasih;
Kecamatan Kokap;
Kecamatan Nanggulan;
Kecamatan Girimulyo;
Kecamatan Kalibawang; dan
Kecamatan Samigaluh.
h. Ruang evakuasi bencana angin topan berada di seluruh
kecamatan.
4. Pada Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten, ditetapkan berbagai
kawasan rawan bencana sebagai berikut :
Kawasan rawan bencana alam terdiri atas :
a. kawasan rawan banjir;
di wilayah bagian Selatan – Timur, meliputi :
o Kecamatan Temon;
o Kecamatan Wates;
o Kecamatan Panjatan;
o Kecamatan Galur; dan
o Kecamatan Lendah.
b. Kawasan rawan bahaya kekeringan;
Kawasan rawan bahaya kekeringan berada di seluruh kecamatan.
c. kawasan rawan bencana angin topan.
Kawasan rawan bahaya angin topan berada di seluruh kecamatan.
d. kawasan rawan letusan gunung berapi;
Kawasan rawan bahaya letusan gunung berapi berada di seluruh
kecamatan.
e. kawasan rawan gempa bumi;
Kawasan rawan bahaya gempa bumi berada di seluruh
kecamatan.
f. Kawasan rawan gerakan tanah;
Kawasan rawan gerakan tanah berada di seluruh berada di deretan
Perbukitan Menoreh, meliputi :
o Kecamatan Kokap;
o Kecamatan Sentolo;
o Kecamatan Pengasih;
2
o Kecamatan Nanggulan;
o Kecamatan Girimulyo;
o Kecamatan Kalibawang; dan
o Kecamatan Samigaluh.
g. Kawasan rawan tsunami, meliputi :
o Kecamatan Temon;
o Kecamatan Wates;
o Kecamatan Panjatan; dan
o Kecamatan Galur.
Berdasarkan hal di atas maka segala kegiatan yang terkait kebencanaan
harus memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah yang ada. Semua
kegiatan harus sejalan dengan RTRW. Adapun arah pemanfaatan ruang
wilayah serta pengendalian pemanfaatan ruang juga tidak boleh
menyimpang dari RTRW yang telah ditetapkan.
Dalam Kajian Lingkungan Hidup Strategis Pemerintah Daerah Kabupaten
Kulon Progo, bencana alam merupakan salah satu isu prioritas dalam isu –
isu pembangunan berkelanjutan strategis prioritas. Hal ini menunjukkan
betapa pentingnya isu kebencanaan dalam pembangunan. Baik dalam upaya
penanganan, mitigasi dan peningkatan kapasitas masyarakat maupun
pengarustamaan PRB dalam pembangunan. Dan program penanggulangan
bencana merupakan salah satu dari 6 program prioritas.
Program prioritas KLHS adalah sebagai berikut:
1. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan RSUD Wates
2. Program pengembangan industri.
3. Program pembangunan dan rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan
jembatan.
4. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sumber Daya Air
5. Program pengelolaan kebersihan dan pertamanan.
6. Program Penanggulangan Bencana
Kebijakan, Rencana, dan/atau Program (KRP) terkait penanggulangan bencana
Nama Program Dampak RumusanMitigasi Alternatif
Program Penanggulangan Bencana
1.Peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang ancaman bencana dan upaya mitigasi bencana
2.Menurunkan resiko bencana dengan cara meningkatkan kapasitas masyarakat di daerah rawan bencana
1. Peningkatan kapasitas masy. melaluikegiatan desa tangguh bencana
2. Peningkatan peran serta pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam penanggulangan bencana
1. Integrasi PRB dalam Pembangunan
2. Penyediaaan sarana prasarana penanggulangan bencana
2
Adapun alternatif penyempurnaan KRP direkomendasikan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Penetapan zonasi rawan bencana dan rekomendasi penggunaan lahan;2. Pengarus utamaan pengurangan resiko bencana dalam pembangunan3. Pelaksanaan mitigasi bencana secara structural maupun non structural
untuk menurunkan resiko bencana sesuai dengan jenis bencana4. Pembangunan pemukiman dan fasilitas umum harus memperhitungkan
resiko bencana dan mitigasi untuk pengurangan resiko bencana;5. Pemanfaatan lahan untuk aktivitas harus memperhatikan ancaman
bencana;6. Penyediaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana di fasilitas
public ;(hydrant; EWS; SOP Evakuasi; dll)7. Peningkatan Pengetahuan dan Pemahaman masyarakat tentang ancaman
dan mitigasi bencana di daerah;
Terkait dengan hal di atas maka penyusunan renstra hendaknya selaras dengan RTRW dan KLHS.
3.6 Penentuan Isu-isu strategisIsu-isu strategis penanggulangan bencana:
1. Kebijakan Penanggulangan Bencana yang preventive
Perubahan paradigma penanggulangan bencana dari responsive ke
preventiv, dimana penanggulangan bencana lebih bertitik berat di
dalam pengurangan resiko bencana daripada merespon bencana
yang terjadi.
2. Sinergitas Penanggulangan Bencana
Penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara sinergis, dan
komperhensif, dilakukan baik oleh pemerintah, dunia usaha, maupun
masyarakat. Penanggulangan bencana adalah tanggung jawab dan
kewajiban semua pihak. Tidak semata menjadi tanggung jawab
pemerintah / Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara sinergis dan
terkoordinasi, sehingga upaya penanggulangan bencana tidak
dilakukan secara parsial dan terpotong-potong. Oleh sebab tersebut
sangat mendesak untuk diterbitkan payung hukum penanggulangan
bencana di kabupaten Kulon Progo.Upaya Penanggulangan bencana
harus didukung dengan system yang mampu mengakomodir mulai
dari pra bencana, tanggap darurat bencana, sampai tahap rehabilitasi
dan rekontruksi bencana.
3. Peningkatan Kapasitas Penanggulangan Bencana
Perlunya kapasitas penanggulangan bencana yang mumpuni.
Bencana berdampak besar di lintas sektor dan semua bidang,
2
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat. Oleh sebab itu
semua lembaga, pihak, dan elemen yang berkait dengan upaya
penanggulangan perlu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam
menghadapi bencana yang akan terjadi.
Kulon Progo merupakan daerah rawan bencana, sehingga banyak
masyarakat yang hidup di daerah rawan bencana. Masyarakat yang
hidup di daerah rawan bencana perlu ditingkatkan kapasitasnya untuk
mengurangi kerentanan. Diharapkan terbentuk suatu masyarakat yang
tangguh bencana yang dapat hidup harmonis dengan bencana.
4. Penyediaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana.
Tidak dapat dipungkiri bahwa bencana merupakan hal yang perlu
mendapat perhatian serius, baik pada tahap pra bencana, saat
bencana dan pasca bencana. Hal ini dapat berjalan dengan baik
apabila sarana dan prasarana penanggulangan bencana baik berupa
sarana kesiapsiagaan, mitigasi, tanggap darurat dan pasca bencana
dapat terpenuhi secara optimal. Kebutuhan sarana ini merupakan hal
yang sangat mendesak terutama pada daerah public.
5. Pembangunan belum sepenuhnya berlandaskan pengurangan resiko
bencana.
Karena berada di daerah rawan bencana, secara otomatis
pembangunan di Kulon Progo pun terletak di daerah rawan bencana.
Agar pembangunan bisa tetap berjalan dengan baik maka perlu
memperhatikan aspek pengurangan resiko bencana pada
pelaksanaannya, maka menjadi hal yang amat penting untuk
mempertimbangkan aspek kebencanaan dalam setiap perencanaan
pembangunan. Diharapkan agar bencana tidak menghambat jalannya
pembangunan.
2
BAB IVTUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PERANGKAT DAERAH
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BPBD
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang
menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan
jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan
arsitektur kinerja OPD selama lima tahun. Penjabaran tujuan dan sasaran
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo dalam 5
tahun mendatang adalah sebagaimana tertuang dalam tabel berikut:
Tabel. 4.1Tujuan, Sasaran Jangka Menengah Pelayanan BPBD
NO TUJUAN SASARAN INDIKATORTransisi
2017TARGET KINERJA SASARAN PADA
TAHUN (%)2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan
Meningkatnya kapasitasmasyarakat dalam mitigasi bencana
CapaianKetangguhan masyarakatmenghadapibencana
79,11 80,00 85,33 90,22 95,11 100
Cara pengukuran indikator di atas menggunakan cara penghitungan sebagaimana tercantum pada lampiran.
Program Kegiatan
Program Penanggulangan
Bencana
a. Pengurangan Resiko Bencana
b. Penyelenggaraan pemadaman
kebakaran. c. Penanganan Kedaruratan
dan Logistik
d. Penyelenggaraan PUSDALOPS
e. Penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi
pasca bencana
2
BAB VSTRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan arah kebijakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Kulon Progo dalam 5 tahun mendatang dan keterkaitannya dengan visi, misi,
tujuan, sasaran dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel. V.1Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan BPBD
Visi : Terwujudnya masyarakat Kulon Progo yang sejahtera, aman, tenteram, berkarakterdan berbudaya berdasarkan iman dan taqwa
Misi IV : Mewujudkan pembangunan berbasis kawasan dengan mengoptimalkan sumberdaya alam dan didukung oleh teknologi serta infrastruktur yang berkualitas
Tujuan Sasaran Strategi Arah KebijakanMeningkatnyapengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan
Meningkatnyakapasitas masyarakat dalam mitigasi bencana
Peningkatankapasitas pelayanan pemadamkebakaran
Peningkatan kualitas dan jumlah Wilayah Manajemen Kebakaran
Peningkatankapasitas penanggulangan bencana
Penguatan kapasitasmasyarakat, dunia usaha, dan pemerintah dalam menghadapi bencana pemenuhan logistik, sarana,dan prasarana penanganan bencana Penerbitan peraturan hukum tentang penanggulangan bencana
Pemenuhan saranadan prasarana pengurangan resiko bencana
Pengintegrasianpengurangan resiko bencana dalam perencanaan pembangunan
pemulihan kehidupan dan penghidupanmasyarakat akibat bencana
meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait dalam penanggulanganbencana
Untuk melaksanakan kebijakan dalam rangka pencapaian visi
Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo perlu dioperasionalkan dalam
program dan kegiatan sebagai berikut:
BAB VIRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Berdasarkan tujuan dan sasaran jangka menengah BPBD maka rencana program dan kegiatan, indikator kinerja program dan kegiatan,
target kinerja program serta kerangka pendanaan adalah sebagaimana diuraikan dalam table berikut:
Tujuan Sasaran IndikatorSasaran Kode Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Tujuan, Sasaran, Program
Tahun 2017 (Transisi)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
SKPD Penan ggung Jawab
LokasiTahun 2018 Tahun2019
Tahun2020
Tahun2021
Tahun2022
Kondisi Kinerja pada akhirRenstra PD
target(JutaRp.) target
(JutaRp.) tar
get
(JutaRp.) tar
get
(JutaRp.) tar
get
(JutaRp.) tar
get
(JutaRp.) target
(JutaRp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22Meningkatnya pengelolaansumber daya alam secaraberkelanjutan
Meningkatnya kapasitas masyarakat dalammitigasi bencana
Capaian Ketangguhan masyarakat menghadapi bencana
Program PenanggulanganBencana- Pengurangan Resiko
Bencana- Penyelenggaraan
pemadaman kebakaran.
- Penanganan Kedaruratan dan Logistik
- PenyelenggaraanPUSDALOPS
- Penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana
(Jumlah desa tangguh bencana/Jumlah desarawan bencana x 100 %) + (Jumlah penanganan tanggap darurat yang dilakukan/Jumlah sasaran dampak bencana yang harus dilakukan tanggap darurat x100%)+ (Jumlah kejadian bencana yang direkomendasikan rehabilitasi dan rekonstruksi / Jumlah kejadian bencana yang harus dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi x100%)/3
79,11 14.889,74 80,00 1.021,00 85,33 770,96 90,22 742,82 95,11 803,25 100,00 967,71 100,00 19.205,48 BPBD KulonProgo
26
2
BAB VIIKINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN YANG
MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Rencana Strategis OPD menjadi sangat penting artinya dalam mengaplikasikan berbagai persoalan
pembangunan sebagai wujud nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam menghadapi berbagai
kebutuhan masyarakat yang mengedepankan perencanaan berbasis pada masyarakat, Community Base
Development (CBD) dengan keterlibatan lebih banyak para pelaku-pelaku pembangunan (stake holders)
dalam menciptakan Good Governament sesuai dengan ketentuan paradigma baru, yang pada gilirannya
akan mampu menciptakan kebijaksanaan yang dampaknya merembes ke bawah (trickle down effect)
sehingga keberpihakan pada masyarakat kecil benar-benar dikedepankan.
Rencana Strategis nantinya akan dipakai pedoman Rencana Kerja (Renja) BPBD dan mengacu
pada RKPD, memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan lagnsung
oleh Pemerintah Daerah, maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Rencana
Strategis BPBD ditetapkan dengan Peraturan Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah setelah
disesuaikan dengan RPJM Daerah. Naskah rancangan Renstra BPBD ini selanjutnya disampaikan kepala
BPBD kepada Bappeda untuk di verifikasi.
Tabel 6.1Indikator Kinerja BPBD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
NO Indikator Satuan
Kondisi
Kinerja
pada awal
periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
Transisi I II III IV V
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1
Capaian Ketangguhan masyarakatmenghadapi bencana
% 36,36 79,11 80,00 85,33 90,22 95,11 100 100
2
BABVIIP E N U T U P
Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon
Progo tahun 2017-2022 adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun
yang merupakan penjabaran RPJM Daerah Tahun 2017-2022.
Rencana strategis ini selanjutnya akan menjadi pedoman bagi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo untuk menyusun program
dan kegiatan sampai dengan tahun 2022, sebagai dokumen untuk mewujudkan
sasaran-sasaran dalam dokumen RPJMD Tahun 2017-2012 dan menjadi alat untuk
mengukur kinerja pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Kulon Progo.
Wates, Desember 2017Kepala PelaksanaBadan Penanggulangan Bencana DaerahKabupaten Kulon Progo
Ir. GUSDI HARTONO, M.T. Pembina Tk.I, IV/bNIP. 19650806 199303 1 004
Kepala Pelaksana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Kulon Proogo
METADATA INDIKATOR KINERJA UTAMA SKPD TAHUN 2017-2022
NO. IKU SKPD METADATA IKU CARA PENGHITUNGANCapaian Kinerja Program
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Cakupan ketangguhan masyarakat menghadapi bencana
(Jumlah desa tangguh bencana/Jumlah desa rawan bencana x 100 %) + (Jumlah penanganan tanggap darurat yang dilakukan/Jumlah sasaran dampak bencana yang harus dilakukan tanggap darurat x100%) + (Jumlah kejadian bencana yang direkomendasikan rehabilitasi dan rekonstruksi / Jumlah kejadian bencana yang harus dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi x100%)/3
79,11 80,00 85,33 90,22 95,11 100,00
Jumlah desa tangguh bencana 28 30 42 53 64 75
Jumlah desa rawan bencana 75 75 75 75 75 75
Jumlah penanganan tanggap darurat yang dilakukan (= %kejadian bencana)
100 100 100 100 100 100
Jumlah sasaran dampak bencana yang harus dilakukan tanggap darurat (= % kejadian bencana)
100 100 100 100 100 100
Jumlah rehabilitasi dan rekonstruksi bencana ( = %rekomendasi rehabilitasi dan Rekonstruksi yang harus dilakukan)
100 100 100 100 100 100
Jumlah rehabilitasi dan rekonstruksi bencana yangseharusnya dilakukan (= % kejadian yang perlu dilakukanRehabiltasi dan Rekonstruksi)
100 100 100 100 100 100
Wates, 20 Desember 2017
Kepa a Pelaksana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Kulon Proogo
NoIndikator Kinerja
ProgramSatuan Cara Perhitungan
Capaian Kinerja Program
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Capaian penanggulan gan bencana
% (Jangkauan luas wilayah manajemen kebakaran/Luas wilayah x 100%)+(Jumlah Kasus Kebakaran di WMK yang Tertangani Dalam Waktu Paling Lama 15 menit/Jumlah Kasus Kebakaran Dalam Jangkauan WMKx100%) +(Jumlah desa tangguh bencana/Jumlah desa rawan bencana x 100 %) + (Jumlah tanggap darurat yang dilakukan/Jumlah sasaran dampak bencana yang harus dilakukan tanggap darurat x100%) + (Jumlah kejadian bencana yang direkomendasikan Rehabilitasi dan rekonstruksi/Jumlah kejadian bencana yang harus dilakukan Rehabilitasi dan Rekonstruksi x 100%)/5
65,88 66,87 70,17 73,17 76,73 83,30
Jangkauan luas wilayah manajemen kebakaran 100 100 100 100 100 200Luas wilayah 586 586 586 586 586 586
Jumlah Kasus Kebakaran di WMK yang Tertangani Dalam Waktu Paling Lama 15 75 77,27 77,78 78,13 81,25 82,35
Jumlah Kasus Kebakaran Dalam Jangkauan WMK ( = % Kasus Kebakaran di WMK ) 100 100 100 100 100 100Jumlah desa tangguh bencana 28 30 42 53 64 75Jumlah desa rawan bencana 75 75 75 75 75 75Jumlah penanganan tanggap darurat yang dilakukan (= % kejadian bencana) 100 100 100 100 100 100Jumlah sasaran dampak bencana yang harus dilakukan tanggap darurat (=%kejadian bencana)
100 100 100 100 100 100
Jumlah kejadian bencana yang direkomendasikan rehabilitasi dan rekonstruksi ( =% rekomendasi rehabilitasi dan Rekonstruksi)
100 100 100 100 100 100
Jumlah kejadian bencana yg hrs dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi.(= %kejadian yang perlu dilakukan Rehabiltasi dan Rekonstruksi) 100 100 100 100 100 100
METADATA INDIKATOR KINERJA PROGRAM TAHUN 2017-2022
menit (=% Kasus Kebakaran di WMK)
Wates, 20 Desember 2017 l
,
Tabel 5.3RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN OPD
DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017-2022SKPD : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KAB. KULON PROGO Sumber Dana : APBD Kabupaten
NOUrusan/Bidang
UrusanPemerintahan
Kondisi 2017 Pagu Indikatif (Rp) Prakiraan Maju (Rp) Prakiraan Maju (Rp) Prakiraan Maju (Rp) Prakiraan Maju (Rp)Keterangan
Keluaran Kegiatan JenisKegiata SKPDTolok Ukur
2018 2019 2020 2021 2022
A PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 133.481.650 124.361.300 136.797.430 150.477.173 165.524.890 182.077.379
1 Penyediaan Jasa dan Peralatan Perkantoran
Tersedianya jasa perkantoran (jasa persuratan, jasa pegawai tidak tetap), dan tersedianya peralatan kantor (alat tulis kantor, cetak, penggandaan dan bahan pustaka)
12 bln 62.938.650 64.438.500 70.882.350 77.970.585 85.767.644 94.344.408 SedangBerjalan
BPBD
2 Penyediaan JasaKeuangan
Terbayarnya honorarium petugas penatausahaan keuangan dan barang ( 8 orang)
12 bln 22.989.000 21.789.000 23.967.900 26.364.690 29.001.159 31.901.275 SedangBerjalan
BPBD
3 Penyediaan rapat- rapat, Konsultasi dan Koordinasi
Tersedianya makanan dan minuman rapat, dan tersedianya biaya koordinasi dan konsultasi
12 bln 47.554.000 38.133.800 41.947.180 46.141.898 50.756.088 55.831.697 SedangBerjalan
BPBD
B PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERKANTORAN 833.270.500 820.781.700 743.648.020 1.023.012.822 1.355.314.104 2.926.845.515
1 Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran
Tersedianya Gedung Gudang 1 unit dan 3 unit printer
5 unit 613.498.500 4 unit 599.283.500 50.000.000 55.000.000 60.500.000 66.550.000 SedangBerjalan
BPBD
Pembentukan WKM (Tanah, Gedung,Mobil damkar, Garasi, Tandon air,apar,)
Tanah 100 jt, Garasi & teras gudang 350 jt.
450.000.000 Tanah 700.000.000
Gedung
1.000.000.000
Mobil,Peralat an Damkar
2.500.000.000
2 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran
Terpeliharanya 7 unit mobil roda empat, 6 unit roda enam, 7 unit roda dua, 3 unit komputer, 5 unit laptop, 4 unit printer, 1 mesin ketik, 3 unit chainsaw, 2 unit pompa air, 9 EWS, listrik, air, telpon, gedung kantor
41 unit 219.772.000 51 unit 221.498.200 243.648.020 268.012.822 294.814.104 324.295.515 SedangBerjalan
BPBD
Pembentukan WKM ( listrik, air,telepon,bbm)
36.000.000
C PROGRAM PERENCANAAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI KINERJA 29.894.000 23.788.000 26.166.800 28.783.480 31.661.828 34.828.011
1 Penyusunan Perencanaan Kinerja SKPD
Rencana Kinerja SKPD beserta perubahan rencana kinerja
2 dok 16.398.000 2 dok 10.292.000 11.321.200 12.453.320 13.698.652 15.068.517 SedangBerjalan
BPBD
2 Penyusunan Pelaporan Keuangan SKPD
Laporan capaian Kinerja KeuanganSemesteran
2 dok 3.560.000 2 dok 3.560.000 3.916.000 4.307.600 4.738.360 5.212.196 SedangBerjalan
BPBD
3 Pengendalian, evaluasi dan pelaporan kinerja
Laporan pengendalian dan evaluasikinerja bulanan, triwulanan,LAKIP, laporan tahunan, profil kinerja SKPD dan penerapan SPIP
19 dok 9.936.000 19 dok 9.936.000 10.929.600 12.022.560 13.224.816 14.547.298 SedangBerjalan
BPBD
JUMLAH URUSAN EXBAU BPBD 968.931.000 906.612.250 1.202.273.475 1.552.500.823 3.143.750.905
30
NOUrusan/Bidang
UrusanPemerintahan
Kondisi 2017 Pagu Indikatif (Rp) Prakiraan Maju (Rp) Prakiraan Maju (Rp) Prakiraan Maju (Rp) Prakiraan Maju (Rp)Keterangan
Keluaran Kegiatan JenisKegiata SKPDTolok Ukur
D PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA 14.759.839.475 1.053.702.800 1.143.098.080 1.137.407.888 1.241.148.677 1.640.263.544 sedangBerjalan
1 Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Pemadaman Kebakaran
Terselenggaranya sosialisasi pemadaman kebakaran
400 org 64.045.000 250 org 70.449.500 77.494.450 85.243.895 93.768.285 103.145.113 SedangBerjalan
BPBD
2 Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Masyarakat
Terbentuknya DesaTangguh BencanaPratama 2 desa, madya 1 desa
3 desa Pratama, 1 desa Madya
167.250.000 2 desaPratama,1 desaMadya
257.250.000 67.000.000 73.700.000 81.070.000 89.177.000 SedangBerjalan
BPBD
Desa Tangguh Bencana (1 desa 100 jt)
2 200.000.000 1 100.000.000 1 100.000.000 1 100.000.000
3 Penanganan Kedaruratan dan Logistik
Terfasilitasinya upah harian 8 orang tenaga PBK non PNS
12 bln 203.331.275 8 org 400.792.000 8 org 440.871.200 8 org 484.958.320 8 org 533.454.152 8 org 586.799.567 SedangBerjalan
BPBD
Tenaga PBK (WMK baru)-(Hr Tenaga lepas 15 org/1,5bl, Seragam1 jt/org) Seragam,
HR
285.000.000
Tertanganinya kejadian bencana, kebakaran dan tersedianya alat bantu penanganan bencana
- - - -
Tertanganinya manajemen distribusi logistik dan sarana penanggulangan bencana
- - - -
4 PenyelenggaraanPUSDALOPS
Terfasilitasinya Kegiatan PUSDALOPS (TRC dan Unsur Pengarah)
12 bln 283.273.350 283.273.300 311.600.630 342.760.693 377.036.762 414.740.439 SedangBerjalan
BPBD
5 Penyelenggaraan Rehabilitasi Rekonstruksi Pasca Bencana
Tersusunnya dokumen rekomendasi rehabilitasi dan rekonstruksi
12 bln 14.041.939.850 41.938.000 46.131.800 50.744.980 55.819.478 61.401.426 SedangBerjalan
BPBD
Terlaksananya tindak lanjut rekomendasi rehabilitasi dan rekonstruksi
- - -
JUMLAH URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI 15.756.485.625 2.022.633.800 2.049.710.330 2.339.681.363 2.793.649.499 4.784.014.449
31
Kepala Pelaksana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Kulon Proogo
Tabel 5.4Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
Satuan
KondisiKinerja Awal
RPJMD Tahun-0(2016)
TargetKinerja Masa
Transisi Tahun2017
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada2018* 2019* 2020** 2021** 2022** Tahun 2022
target Rp. target Rp. target Rp. target Rp. target Rp. target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17Fungsi PenunjangPerencanaan, Keuangan
01 Program PelayananAdministrasi Perkantoran
Cakupan pelayanan administrasi perkantoran
% 20,00 124.361.300 20,00 136.797.430 20,00 150.477.173 20,00 165.524.890 20,00 182.077.379,00 20,00 759.238.172
02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran.
Capaian ketersediaan sarana dan prasarana kondisi baik.
% 20,00 820.781.700 20,00 743.648.020 20,00 1.023.012.822 20,00 1.355.314.104 20,00 2.926.845.515 20,00 6.869.602.161
03 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Capaian perencanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja
% 20,00 23.788.000 20,00 26.166.800 20,00 28.783.400 20,00 31.661.828 20,00 34.828.011 20,00 145.228.039
04 Program PenanggulanganBencana
Capaian peningkatan penanggulangan Bencana
65,88 66,87 1.053.702.800 70,17 1.143.098.080 73,17 1.137.407.888 76,73 1.241.148.677 83,30 1.540.263.544 83,30 6.115.620.989
Jumlah 2.022.633.800 2.049.710.330 2.339.681.283 2.793.649.499 4.684.014.449 13.889.689.361
Keterangan:* Realisasi kinerja dan keuangan** Rencana kinerja dan keuangan
32
Wates, 20 Desember 2017
PETA INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATAN BPBD KULON PROGO
Tujuan Sasaran Program Kegiatan
P e n gu r a n g an r e s i ko b enca n a ber b as m asya r a k at Indikator :
Te rbentuk nya desa t angguh bencanaT e rso s ia l i sa s in y a Pe ngura n gan r e s i ko be n cana T e rs e l en g garanya p e rt e m u an r e l awan T e rs e l en g garanya f o rum P RB T e rsus u nnya d o k u m e n ka ji a n d a e rah rawan be n cana
Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan
Meningkatnya kapasitas
masyarakat dalam mitigasi
bencana
Indikator : Capaian
ketangguhan masyarakat menghadapi
bencana
PenanggulanganBencana
Indikator : Capaian
Penanggulangan Bencana
P e ni n g k at a n k a p a s i t a s p e n yel e n g ga r a a n pema d a m a n
ke b a k ar a n I n d i k a t o r :
T e r s osia l is a s i n y a p e m a d a man kebakaran
P enan g a nan Keda r u ra t a n d a n L o g i stik I n d i k a tor :
TerfasilitasinyaupahhariantenagaPBKNon
PNS12orgTertanganinya kejadian bencana dan kebakaranTertanganinya manajemen distribusi logistik dan sarana penanggulangan bencanaTersedianya alat bantu penanganan bencana
P enyel e n g g a r a a n P U S D ALOPS I n d i k a tor :
Terfasilitasinya Kegiatan PUSDALOPS (TRC dan Unsur Pengarah)
Penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana
Indikator :Tersusunnya dokumen rekomendasirehabilitasi dan rekonstruksi