Renstra & Kebijakan

34
PERENCANAAN STRATEJIK PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA Perencanaan stratejik merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu tahun sampai dengan lima tahun secara sistimatis dan berkesinambungan dengan memperhatikan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu Rencana Stratejik Instansi Pemerintah, yang setidaknya mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, dan program serta menyediakan ukuran keberhasilan/kegagalan dalam pelaksanaannya. Rencana Stratejik Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara dibawah kepemimpinan Ir. Hein Namotemo. MSP dan Dr. Rusman Soleman, SE. Ak (Bupati dan Wakil Bupati periode 2010-2015) yang didasarkan pada analisis lingkungan stratejik lokal, nasional dan global yang di implementasikan kedalam Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan ProgramTahun, diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat Halmahera Utara. V I S I Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana Kabupaten Halmahera Utara harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Dengan bertitik tolak dari fakta sejarah, potensi dan kondisi faktual yang digali dari nilai-nilai luhur yang 1

description

Pemda Halmahera Utara

Transcript of Renstra & Kebijakan

Page 1: Renstra & Kebijakan

PERENCANAAN STRATEJIK

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA

Perencanaan stratejik merupakan suatu proses yang berorientasi pada

hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu tahun sampai dengan lima

tahun secara sistimatis dan berkesinambungan dengan memperhatikan

potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses

ini menghasilkan suatu Rencana Stratejik Instansi Pemerintah, yang

setidaknya mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, dan program

serta menyediakan ukuran keberhasilan/kegagalan dalam pelaksanaannya.

Rencana Stratejik Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara dibawah

kepemimpinan Ir. Hein Namotemo. MSP dan Dr. Rusman Soleman, SE. Ak

(Bupati dan Wakil Bupati periode 2010-2015) yang didasarkan pada analisis

lingkungan stratejik lokal, nasional dan global yang di implementasikan

kedalam Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan ProgramTahun,

diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat Halmahera Utara.

V I S I

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana

Kabupaten Halmahera Utara harus dibawa dan berkarya agar konsisten

dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Dengan bertitik tolak

dari fakta sejarah, potensi dan kondisi faktual yang digali dari nilai-nilai

luhur yang dianut oleh seluruh komponen stakeholders yang ada di

Kabupaten Halmahera Utara, maka pernyataan Visi untuk membangun

Kabupaten Halmahera Utara menuju perubahan yang lebih baik adalah :

“Halmahera Utara yang Aman, Adil, Damai dan Sejahtera

dalam suasana kekeluargaan sejati, Maju dan mampu

bersaing dan tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik

Indonesia.”

1

Page 2: Renstra & Kebijakan

Adapaun Makna yang terkandung dalam Visi ini adalah:

1. Aman, artinya Masyarakatnya membangun dan bekerja dengan

tidak rasa takut atau was-was;

2. Adil, artinya seimbang dan selaras secara proporsional kadar dan

takar masing-masing komponen;

3. Damai dan Sejahtera, artinya ada rasa percaya satu dengan yang

lain dalam suasana kekeluargaan, persaudaraan dan cinta

lingkungan serta pemenuhan kebutuhan untuk meningkatkan taraf

hidup;

4. Maju, artinya berjuang tanpa pamrih untuk meraih sesuatu yang

lebih baik dan mampu bersaing baik lokal, regional, Nasional

maupun global. Semua itu tetap dalam bingkai Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

M I S I

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu

gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen

penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang

diberikannya. Adapun Misi Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara adalah

sebagai berikut :

1. Memantapkan ketertiban dan keamanan yang telah dicapai selama

ini untuk lebih memberikan rasa aman dan nyaman kepada

penduduk yang mendiami Halmahera Utara

2. Membangun sarana dan prasarana wilayah yang seimbang secara

proposional baik jalan dan jembatan, pendidikan, kesehatan,

telekomunikasi, air bersih, pasar, pelabuhan udara, dermaga laut

dan lainnya

3. Mengupayakan dan mendorong saling percaya, dan saling

melindungi baik antar sesama manusia maupun manusia dengan

alam sekitar dan yang paling utama adalah tercipta hubungan yang

sungguh-sungguh antara manusia dan Tuhan Yang Maha Esa

2

Page 3: Renstra & Kebijakan

4. Menciptakan iklim yang sehat untuk berkompetisi secara sportif

menuju kemajuan yang kompetitif dalam segala hal

5. Menjaga dan melestarikan rasa kebangsaaan dan nasionalisme

yang tinggi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia

TUJUAN

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah Daerah

sebagaimana yang diuraikan diatas maka visi dan misi tersebut

dirumuskan kedalam bentuk yang lebih terarah dan operasional , berupa

penetapan tujuan yang akan dilaksanakan oleh masing-masing organisasi

perangkat daerah.

Tujuan Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Halmahera Utara Tahun 2011-2015 ditetapkan sebanyak 9 (sembilan)

tujuan yang juga merupakan 9 (sembilan) Prioritas Pembangunan Daerah.

Tujuan pembangunan daerah tersebut yang ingin dicapai oleh Pemerintah

Kabupaten Halmahera Utara selama kurun waktu jangka menengah lima

tahun sesuai dengan misi yang ingin dicapai dijabarkan sebagai berikut :

1. Penegakan supremasi Hukum dan Penataan Tata kelola

Pemerintahan yang Baik sebagai perwujudan peningkatan

layanan Publik. Tujuan ini dalam pencapaiannya akan dijabarkan

dalam program pembangunan daerah mencakup urusan otonomi

daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, dan

kepegawaian, urusan perencanaan pembangunan dan urusan kesatuan

bangsa dan politik dalam negeri.

2. Penataan infrastruktur dalam rangka peningkatan aksesbilitas

untuk menerobos keterisolasian wilayah sebagai wujud

kesetaraan Pembangunan Daerah. (Kelistrikan, Jalan dan

Jembatan, Drainase dan Air Bersih, Telekomunikasi dan

Transportasi baik Darat, laut dan Udara, Perumahan). Tujuan ini

dalam pencapaiannya akan dijabarkan dalam program pembangunan

daerah mencakup urusan pekerjaan umum, urusan perumahan, urusan

perhubungan dan urusan pertambangan dan energi.

3

Page 4: Renstra & Kebijakan

3. Penataan Ruang Wilayah. Tujuan ini dalam pencapaiannya akan

dijabarkan dalam program pembangunan daerah mencakup urusan

penataan ruang.

4. Mendorong Investasi dan Optimalisasi Pengelolaan SDA untuk

keberlangsungan Pembangunan Daerah dan kesejahteraan

Masyarakat dengan senantiasa mempertahankan kelestarian

lingkungan Hidup. Tujuan ini dalam pencapaiannya akan dijabarkan

dalam program pembangunan daerah mencakup urusan penanaman

modal, urusan lingkungan hidup, urusan kehutanan, urusan pertanian,

urusan kelautan dan perikanan dan urusan pertambangan dan energi.

5. Memperkokoh dan mempererat kehidupan yang saling

menghargai antar sesama dan antar umat beragama. Tujuan ini

dalam pencapaiannya akan dijabarkan dalam program pembangunan

daerah mencakup urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri.

6. Penguatan Pilar-Pilar Ekonomi melalui pengembangan sentra

Ekonomi yang tersentuh dengan pemanfaatan teknologi dan

terimplementasi dengan Program Pemberdayaan Masyarakat

serta memungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan sebagai

bagian dari implementasi Track Triple Strategy yakni Pro

Growth, Pro Jobs dan Pro Poor. Tujuan ini dalam pencapaiannya

akan dijabarkan dalam program pembangunan daerah mencakup

urusan perindustrian, urusan perdagangan, urusan koperasi dan UKM,

urusan tenaga kerja, urusan sosial, urusan transmigrasi, urusan

kependudukan dan catatan sipil, urusan pemberdayaan perempuan

dan perlindungan anak, urusan pemberdayaan masyarakat dan desa,

dan urusan pertambangan dan energi.

7. Membangun sinerjisitas Sumber Daya Aparatur dan

Masyarakat dalam kerangka Peningkatan kualitas Sumberdaya

Manusia Pembangunan. Tujuan ini dalam pencapaiannya akan

dijabarkan dalam program pembangunan daerah mencakup urusan

pendidikan, urusan kearsipan dan urusan perpustakaan.

8. Peningkatan Layanan Kesehatan. Tujuan Ini selanjutnya akan

dijabarkan dalam sasaran tergabung dalam urusan kesehatan.

4

Page 5: Renstra & Kebijakan

9. Mendorong Pengembangan Budaya Lokal sebagai alat perekat

persatuan dan kesatuan. Tujuan Ini selanjutnya akan dijabarkan

dalam sasaran tergabung dalam urusan kepemudaan dan olah raga

dan urusan kebudayaan.

S A S A R A N

Adapun sasaran dan indicator yang ditetapkan untuk dicapai

pada tahun 2011 antara lain sebagai berikut :

1. Penegakan dan Kepastian Hukum dan Regulasi Serta Penataan

Tata Kelola Pemerintahan Melalui Sumber Daya Aparatur yang

Profesional, Kreatif, Inovatif yang Mampu Meningkatkan

Pelayanan Publik. Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran

ini diukur dengan 39 indikator :

1) Rasio struktur jabatan yang terisi.

2) Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan formal

sesuai dengan bidang tugasnya.

3) Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan

kepemimpinan.

4) Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan.

5) Penyusunan LPPD Kabupaten tepat waktu.

6) Web site milik pemerintah daerah.

7) Jumlah Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah yang

ditetapkan.

8) Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah tepat waktu.

9) Peningkatan Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah.

10) Penyusunan Peraturan Daerah tentang APBD dan Penyusunan

Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD tepat waktu.

11) Penyusunan Neraca Aset Daerah.

12) Persentase Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

13) Persentase SKPD yang menyusun Laporan Keuangan SKPD.

5

Page 6: Renstra & Kebijakan

14) Sertifikasi Aset Tanah milik Pemerintah Daerah.

15) Penyusunan LKPJ Kabupaten Tepat Waktu.

16) Penyusunan LAKIP Kabupaten tepat waktu.

17) Persentase SKPD yang menyusun LAKIP SKPD.

18) Persentase LAKIP SKPD yang dievaluasi.

19) Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) Kabupaten tepat

waktu.

20) Persentase SKPD yang menyusun Penetapan Kinerja (Tapkin)

SKPD.

21) Pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

22) Persentase temuan hasil audit/pengawasan yang ditindak lanjuti.

23) Penyusunan Perkada tentang Sistem Pengendalian Interen

Pemerintah (SPIP).

24) Tersedianya dokumen perencanaan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD) yang ditetapkan dengan Peraturan

Daerah.

25) Tersedianya dokumen perencanaan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) yang ditetapkan dengan Peraturan

Daerah.

26) Tersedianya dokumen perencanaan Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD) yang telah ditetapkan dgn Peraturan Kepala

Daerah.

27) Persentase Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD.

28) Penyusunan Buku ”Kabupaten Halmahera Utara dalam angka”.

29) Penyusunan Buku ”PDRB kabupaten Halmahera Utara”.

30) Penyusunan Buku ”IPM kabupaten Halmahera Utara”.

31) Jumlah Polisi Pamong Praja.

32) Cakupan patroli petugas Satpol PP.

33) Penegakan Peraturan Daerah.

34) Jumlah Linmas per 10.000 Penduduk.

35) Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan.

36) Penyusunan Peraturan Daerah tentang Penyakit Masyarakat (PSK,

Miras, dll).

37) Jumlah LSM.

6

Page 7: Renstra & Kebijakan

38) Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP.

39) Kegiatan pembinaan politik daerah.

2. Peningkatan aksesibilitas untuk menerobos keterisolasian

wilayah sebagai wujud kesetaraan Pembangunan Daerah.

(Kelistrikan, jalan dan Jembatan, Drainase dan Air Bersih,

Telekomunikasi dan Transportasi baik Darat, laut dan Udara,

Perumahan).

Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur dengan 14

indikator :

1) Panjang jaringan jalan dalam kondisi baik.

2) Panjang jembatan dalam kondisi baik.

3) Rasio Jaringan Irigasi.

4) Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik.

5) Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak

tersumbat.

6) Rumah tangga pengguna air bersih.

7) Jumlah arus penumpang angkutan umum.

8) Rasio ijin trayek.

9) Jumlah uji kir angkutan umum.

10) Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis.

11) Angkutan darat.

12) Kepemilikan KIR angkutan umum.

13) Pemasangan Rambu-rambu.

14) Persentase desa yang dialiri listrik.

3. Pengembangan dan pemanfaatan ruang secara seimbang

antara kebutuhan dan daya dukung lahan dalam rangka

mewujudkan Kota Marahai yang berciri budaya dan

berwawasan lingkungan. Untuk menilai keberhasilan pencapaian

sasaran ini diukur 3 dengan indikator :

1) Tersedianya dokumen penataan ruang Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

2) Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan.

7

Page 8: Renstra & Kebijakan

3) Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah pekotaan.

4. Pengembangan investasi berbasis kearifan lokal dengan

keunggulan komparatif serta mempertahankan kualitas

lingkungan. Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini

diukur dengan 16 indikator :

1) Persentase berkurangnya Pertambangan tanpa ijin.

2) Produktivitas tanaman pangan jagung.

3) Produktivitas tanaman perkebunan kelapa.

4) Produktivitas tanaman perkebunan cengkeh dan pala.

5) Produktivitas tanaman perkebunan coklat.

6) Rehabilitasi hutan dan lahan kritis.

7) Kerusakan Kawasan Hutan.

8) Persentase Penanganan Sampah.

9) Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk.

10) Produksi perikanan.

11) Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal.

12) Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA).

13) Cakupan bina kelompok petani.

14) Kontribusi Produksi kelompok petani tanaman pangan.

15) Kontribusi Produksi kelompok petani tanaman perkebunan.

16) Cakupan bina kelompok nelayan.

5. Penciptaan kerukunan antar dan inter umat beragama. Untuk

menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur dengan 3 indikator

:

1) Penyelenggaraan Forum Kerukunan Umat Beragama.

2) Perayaan Hari Besar Agama.

3) Bantuan Sarana Ibadah.

6. Pengembangan sentra Ekonomi yang tersentuh dengan

pemanfaatan teknologi dan terimplementasi dengan Program

Pemberdayaan Masyarakat serta memungkinkan terciptanya

lapangan pekerjaan sebagai bagian dari iplementasi Track

8

Page 9: Renstra & Kebijakan

Triple Strategy yakni Pro Growth, Pro Jobs dan Pro Poor. Untuk

menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur dengan

31indikator :

1) Persentase koperasi aktif.

2) Jumlah UKM non BPR/LKM UKM.

3) Jumlah BPR/LKM.

4) Usaha Mikro dan Kecil.

5) Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal.

6) Pertumbuhan Industri.

7) Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan

masyarakat (LPM).

8) Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK.

9) Posyandu aktif.

10) PKK aktif.

11) Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan

masyarakat.

12) Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat.

13) Angka partisipasi angkatan kerja.

14) Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun.

15) Pencari kerja yang ditempatkan.

16) Tingkat pengangguran.

17) Keselamatan dan perlindungan tenaga kerja.

18) Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah

daerah.

19) Bantuan kepada PMKS .

20) Kepemilikan KTP.

21) Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk.

22) Kunjungan wisata.

23) Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah.

24) Partisipasi perempuan di lembaga swasta.

25) Rasio KDRT.

26) Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur.

27) Partisipasi angkatan kerja perempuan.

9

Page 10: Renstra & Kebijakan

28) Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari

tindakan kekerasan.

29) Rasio akseptor KB.

30) Cakupan peserta KB aktif.

31) Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I .

7. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dan

Peningkatan Kualitas Pendidikan Masyarakat. Untuk menilai

keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur dengan 26 indikator :

1) Angka melek huruf.

2) Angka partisipasi kasar.

3) Angka pendidikan yang ditamatkan.

4) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A.

5) Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B.

6) Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C.

7) Angka partisipasi sekolah (pendidikan dasar).

8) Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah (pendidikan

dasar).

9) Rasio guru/murid (pendidikan dasar).

10) Angka partisipasi sekolah (pendidikan menengah).

11) Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah (pendidikan

menengah).

12) Rasio guru/murid (pendidikan menengah).

13) Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik.

14) Sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA kondisi bangunan

baik.

15) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

16) Angka Kelulusan (AL) SD/MI.

17) Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs.

18) Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA.

19) Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs.

20) Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA.

21) Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV.

22) Pengelolaan arsip secara baku.

10

Page 11: Renstra & Kebijakan

23) Peningkatan SDM pengelola kearsipan.

24) Jumlah perpustakaan.

25) Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun.

26) Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah.

8. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat, yakni pemenuhan

pelayanan dasar kesehatan. Untuk menilai keberhasilan

pencapaian sasaran ini diukur dengan 14 indikator :

1) Angka kelangsungan hidup bayi.

2) Angka usia harapan hidup.

3) Persentase balita gizi buruk.

4) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani.

5) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan.

6) Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI).

7) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan.

8) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA.

9) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD.

10) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin.

11) Cakupan kunjungan bayi.

12) Cakupan puskesmas.

13) Cakupan pembantu puskesmas.

14) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit malaria.

9. Penyadaran dan penumbuhan nilai-nilai budaya yang

bersinergis dengan keragaman budaya lain serta dapat

mengimbangi arus perkembangan modernisasi. Untuk menilai

keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur dengan 6 indikator :

1) Penyelenggaraan festival seni dan budaya.

2) Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan.

3) Jumlah organisasi/klub olahraga.

4) Jumlah kegiatan kepemudaan.

5) Jumlah kegiatan olahraga.

6) Lapangan olahraga.

11

Page 12: Renstra & Kebijakan

P R O G R A M

Program pembangunan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah

Kabupaten Halmahera Utara untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang

hendak dicapai lima tahun kedepan adalah sebagai berikut:

Untuk mencapai Tujuan pertama yaitu “Penegakan supremasi Hukum

dan Penataan Tata kelola Pemerintahan yang Baik sebagai perwujudan

peningkatan layanan Publik” dengan sasaran “Penegakan dan

Kepastian Hukum dan Regulasi Serta Penataan Tata Kelola

Pemerintahan Melalui Sumber Daya Aparatur yang Profesional, Kreatif,

Inovatif yang Mampu Meningkatkan Pelayanan Publik” .maka ditetapkan

Program Pembangunan daerah sebagai berikut:

1) Program Peningkatan efektifitas peraturan perundang-

undangan, dijabarkan dalam program Satuan Kerja Perangkat

Daerah:

a) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

b) Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak

kriminal

2) Program Peningkatan tata kelola pemerintahan melalui

peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi,

dijabarkan dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah:

a) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

b) Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur

c) Program pengembangan data/informasi/statistik daerah

d) Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan

keuangan daerah

e) Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan

kabupaten/ kota

f) Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan

aparatur pengawasan

g) Program peningkatan sistem pengawasan internal dan

pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

12

Page 13: Renstra & Kebijakan

3) Program Peningkatan kualitas pelayanan publik, dijabarkan

dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah:

a) Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

b) Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak

kriminal

c) Program pengembangan wawasan kebangsaan

d) Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan

e) Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban

dan keamanan

f) Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat

(pekat)

g) Program pendidikan politik masyarakat

Untuk mencapai Tujuan kedua yaitu “Penataan infrastruktur dalam

rangka peningkatan aksesibilitas untuk menerobos keterisolasian

wilayah sebagai wujud kesetaraan Pembangunan Daerah. (Kelistrikan,

Jalan dan Jembatan, Drainase dan Air Bersih, Telekomunikasi dan

Transportasi baik Darat, laut dan Udara, Perumahan)” dengan sasaran

“Peningkatan aksesibilitas untuk menerobos keterisolasian wilayah

sebagai wujud kesetaraan Pembangunan Daerah. (Kelistrikan, jalan dan

Jembatan, Drainase dan Air Bersih, Telekomunikasi dan Transportasi

baik Darat, laut dan Udara, Perumahan)”. Maka dalam pelaksanaannya

ditetapkan menjadi enam program pembangunan daerah sebagai

berikut:

4) Program Peningkatan kapasitas jalan dan jembatan,

dijabarkan dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah:

a) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

b) Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan

c) Program inspeksi kondisi Jalan dan Jembatan

d) Program Pembangunan turap/talud/bronjong

e) Program rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong

f) Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan

jembatan

g) Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan

13

Page 14: Renstra & Kebijakan

5) Program Penataan sistem drainase dan air bersih, dijabarkan

dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah:

a) Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

b) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa

dan jaringan pengairan lainnya

c) Program penyediaan dan pengolahan air baku

d) Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai,

danau dan sumber daya air lainnya

e) Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air

limbah

f) Program pengendalian banjir

6) Program Penyediaan layanan sarana informasi dan

komunikasi pada setiap wilayah, dijabarkan dalam program

Satuan Kerja Perangkat Daerah:

a) Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi

b) Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh

7) Program Pengembangan MODA transportasi darat, laut dan

udara, dijabarkan dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah:

a) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

b) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas

LLAJ

c) Program peningkatan pelayanan angkutan

d) Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

e) Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas

f) Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan

bermotor

8) Program Penataan permukiman yang layak huni, dijabarkan

dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah:

a) Program Pengembangan Perumahan

b) Program Lingkungan Sehat Perumahan

c) Program Pemberdayaan komunitas Perumahan

9) Program Penyediaan pembangkit listrik melalui sumber

energi alternatif yang terbarukan, dijabarkan dalam program

Satuan Kerja Perangkat Daerah:

14

Page 15: Renstra & Kebijakan

a) Program pembinaan dan pengembangan bidang

ketenagalistrikan

Untuk mencapai Tujuan ketiga yaitu “Penataan Ruang Wilayah”

dengan sasaran “Pengembangan dan pemanfaatan ruang secara

seimbang antara kebutuhan dan daya dukung lahan dalam rangka

mewujudkan Kota Marahai yang berciri budaya dan berwawasan

lingkungan” maka ditetapkan program pembangunan daerah sebagai

berikut:

10)Program Perencanaan RTRW

11)Program Pemanfaatan RTRW

12)Program Pengendalian Pemanfaan RTRW

program pembangunan daerah diatas dijabarkan dalam program

Satuan Kerja Perangkat Daerah:

a) Program Perencanaan Tata Ruang

b) Program Pemanfaatan Ruang

c) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

d) Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

Untuk mencapai Tujuan ke empat yaitu “Mendorong Investasi dan

Optimalisasi Pengelolaan SDA untuk keberlangsungan Pembangunan

Daerah dan kesejahteraan Masyarakat dengan senantiasa

mempertahankan kelestarian lingkungan Hidup” dengan sasaran

“Pengembangan investasi berbasis kearifan lokal dengan keunggulan

komparatif serta mempertahankan kualitas lingkungan” maka

ditetapkan program pembangunan daerah sebagai berikut:

13)Program Konservasi sumber daya alam, dijabarkan dalam

program Satuan Kerja Perangkat Daerah:

a) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

b) Program Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan

c) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan

d) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

e) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

15

Page 16: Renstra & Kebijakan

f) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya

Alam

g) Program Peningkatan Pengendalian Polusi

h) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber

Daya Alam dan Lingkungan Hidup

i) Program Pengendalian kebakaran hutan

j) Program Pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut

k) Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

l) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

Hidup

14)Program Intensifikasi dan ekstensifikasi pengelolaan potensi

sumber daya alam, dijabarkan dalam program Satuan Kerja

Perangkat Daerah:

a) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

b) Program peningkatan pemasaran hasil produksi

pertanian/perkebunan

c) Program peningkatan penerapan teknologi

pertanian/perkebunan

d) Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan

e) Program pengembangan budidaya perikanan

f) Program pengembangan perikanan tangkap

g) Program pengembangan sistem Penyuluhan perikanan

h) Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi

perikanan

i) Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan

air tawar

j) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

k) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

l) Program Penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana

daerah

m) Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan

16

Page 17: Renstra & Kebijakan

15)Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

dalam rangka pengelolaan sumber daya alam, dijabarkan

dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah

a) Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan

lapangan

16)Program Penataan regulasi bidang pengelolaan sumber

daya alam, dijabarkan dalam program Satuan Kerja Perangkat

Daerah

a) Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan

Untuk mencapai Tujuan ke lima yaitu “Memperkokoh dan mempererat

kehidupan yang saling menghargai antar sesama dan antar umat

beragama” dengan sasaran “Penciptaan kerukunan antar dan inter

umat beragama” maka ditetapkan program pembangunan daerah

sebagai berikut:

17)Membina kehidupan antar umat beragama melalui kegiatan

sosial keagamaan

18)Meningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran

agama pada masyarakat

19)Mewujudkan kehidupan sosial yang rukun dan harmonis

rukun dan damai dalam kehidupan beragama

20)Meningkatkan tata kelola pembangunan di bidang

keagamaan (pembangunan sarana ibadah), program

pembangunan daerah diatas dijabarkan dalam program Satuan

Kerja Perangkat Daerah:

a) Program pembinaan keagamaan

b) Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

Untuk mencapai Tujuan ke enam yaitu “Penguatan Pilar-Pilar Ekonomi

melalui pengembangan sentra Ekonomi yang tersentuh dengan

pemanfaatan teknologi dan terimplementasi dengan Program

Pemberdayaan Masyarakat serta memungkinkan terciptanya lapangan

pekerjaan sebagai bagian dari implementasi Track Triple Strategy yakni

Pro Growth, Pro Jobs dan Pro Poor” dengan sasaran “Pengembangan

17

Page 18: Renstra & Kebijakan

sentra Ekonomi yang tersentuh dengan pemanfaatan teknologi dan

terimplementasi dengan Program Pemberdayaan Masyarakat serta

memungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan sebagai bagian dari

iplementasi Track Triple Strategy yakni Pro Growth, Pro Jobs dan Pro

Poor” maka ditetapkan program pembangunan daerah yaitu:

21)Peningkatan peluang dan akses terhadap aset produksi

22)Penguatan kelembagaan ekonomi kerakyatan, koperasi

asosiasi dan kelompok usaha lainnya

23)Peningkatan promosi dan investasi pengembangan sektor

unggulan

24)Pengembangan hubungan kemitraan antara pelaku ekonomi

makro, kecil menengah dan kuat

program pembangunan daerah diatas dijabarkan dalam program

Satuan Kerja Perangkat Daerah:

a) Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif

b) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan

Kompetitif Usaha Kecil Menengah

c) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha

Mikro Kecil Menengah

d) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

e) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan

f) Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan

g) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam

membangun desa

h) Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa

i) Program peningkatan peran perempuan di perdesaan

j) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

k) Program Peningkatan Kesempatan Kerja

l) Program Perlindungan Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan

m) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil

(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Lainnya

n) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

18

Page 19: Renstra & Kebijakan

o) Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks

narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)

p) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

q) Program Penataan Administrasi Kependudukan

r) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

s) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

t) Program Pengembangan Kemitraan

u) Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan

Perempuan

v) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender

dan Anak

w) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan

Perempuan

x) Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam

pembangunan

y) Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender

dan anak

z) Program Keluarga Berencana

aa) Program Kesehatan Reproduksi Remaja

bb) Program pelayanan kontrasepsi

cc) Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan

KB/KR yang mandiri

dd) Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan

konseling KRR

Untuk mencapai Tujuan ke tujuh yaitu “Membangun sinergisitas

Sumber Daya Aparatur dan Masyarakat dalam kerangka Peningkatan

kualitas Sumberdaya Manusia Pembangunan” dengan sasaran

“Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dan Peningkatan

Kualitas Pendidikan Masyarakat” maka ditetapkan Program

pembangunan daerah sebagai berikut:

25)Penyediaan sarana prasarana pendidikan secara berjenjang

disetiap wilayah, dijabarkan dalam program Satuan Kerja

Perangkat Daerah:

19

Page 20: Renstra & Kebijakan

a) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

b) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan

Perpustakaan

c) Program perbaikan sistem administrasi kearsipan

d) Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah

e) Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana

kerasipan

f) Program peningkatan kualitas pelayanan informasi

26)Penyelenggaraan wajib belajar 12 tahun, dijabarkan dalam

program Satuan Kerja Perangkat Daerah:

a) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

b) Program Pendidikan Anak Usia Dini

c) Program Pendidikan Menengah

27)Penyediaan akses pendidikan bagi keluarga tidak mampu,

dijabarkan dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah:

a) Program Pendidikan Non Formal

b) Program Pendidikan Luar Biasa

28)Penataan sumber daya pendidik, dijabarkan dalam program

Satuan Kerja Perangkat Daerah

a) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Untuk mencapai Tujuan ke delapan yaitu “Peningkatan Layanan

Kesehatan” dengan sasaran “Peningkatan derajat kesehatan

masyarakat, yakni pemenuhan pelayanan dasar kesehatan” maka

ditetapkan Program pembangunan daerah sebagai berikut:

29)Penyediaan fasilitas kesehatan, dijabarkan dalam program

Satuan Kerja Perangkat Daerah:

a) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

b) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

c) Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan

prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya

d) Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah

sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

20

Page 21: Renstra & Kebijakan

e) Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah

sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru /rumah sakit mata

f) Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan

g) Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita

h) Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia

i) Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan

j) Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

30)Peningkatan kualitas tenaga kesehatan, dijabarkan dalam

program Satuan Kerja Perangkat Daerah

a) Program Upaya Kesehatan Masyarakat

31)Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di

daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan, dijabarkan dalam

program Satuan Kerja Perangkat Daerah

a) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat

32)Penyediaan obat-obatan pada RSUD, Puskesmas, Pustu dan

polindes, dijabarkan dalam program Satuan Kerja Perangkat

Daerah:

a) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

b) Program Pengawasan Obat dan Makanan

33)Peningkatan status kesehatan dan gizi masyarakat,

dijabarkan dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah

a) Program Perbaikan Gizi Masyarakat

34)Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit menular,

dijabarkan dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah

a) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

35)Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada

tingkat rumah tangga, dijabarkan dalam program Satuan Kerja

Perangkat Daerah

a) Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Untuk mencapai Tujuan ke sembilan yaitu “Mendorong Pengembangan

Budaya Lokal sebagai alat perekat persatuan dan kesatuan” dengan

sasaran “Penyadaran dan penumbuhan nilai-nilai budaya yang

bersinergis dengan keragaman budaya lain serta dapat mengimbangi

21

Page 22: Renstra & Kebijakan

arus perkembangan modernisasi” maka ditetapkan program

pembangunan daerah yaitu

36.Penyediaan sarana bagi pengembangan budaya lokal,

dijabarkan dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah:

a) Program Pengembangan Nilai Budaya

b) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

c) Program Pengelolaan Keragaman Budaya

d) Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan

budaya.

e) Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda

f) Program peningkatan peran serta kepemudaan

g) Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan

kecakapan hidup pemuda

h) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

i) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

22

Page 23: Renstra & Kebijakan

DASAR HUKUM :

1. Penyusunan Perencanaan Stratejik

Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 Tentang Tata Cara

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional

Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah

2. Kebijakan Daerah

Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah

Undang Undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi

Perangkat Daerah

23

Page 24: Renstra & Kebijakan

KEBIJAKAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Utara Nomor 8, 9 dan 10 Tahun 2008, maka jumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah pada Kabupaten Halmahera Utara menjadi 14 Dinas, 8 Badan, 3 Kantor, 4 Sekretariat dan 1 RSUD, yaitu :Dinas :1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga2. Dinas Kesehatan3. Dinas Pekerjaan Umum4. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan5. Dinas Perhubungan6. Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan7. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil8. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah9. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi10.Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah11.Dinas Pertanian12.Dinas Kehutanan13.Dinas Pertambangan dan Energi14.Dinas Kelautan dan Perikanan

Badan :1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah2. Badan Lingkungan Hidup3. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat4. Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Latihan5. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa6. Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan7. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana8. Inspektorat Daerah

Kantor :1. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah2. Kantor Pelayanan Perijinan dan Investasi Daerah3. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

Sekretariat :1. Sekretariat Daerah2. Sekretariat DPRD3. Sekretariat Korpri4. Sekretariat KPUD

Rumah Sakit Umum Daerah

24

Page 25: Renstra & Kebijakan

BEBERAPA PEMIKIRAN TENTANG RENSTRA & KEBIJAKAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA

A. RENSTRA

Walaupun tidak harus ditampilkan dalam Renstra, tetapi proses

penentuan strategi, program dan kegiatan dapat juga di masukan

sebagai bagian dari Restra. Analisa internal dan eksternal yang

digunakan serta penggunaan model penentuan strategi, program dan

kebijakan juga merupakan bagian penting dalam perumusan rencana

strategis. Hal ini akan menambah wawasan dan cara berpikir yang

terstruktur tentang perumusan Rencana yang strategis. Karena

manajemen strategik dalam sektor public umumnya memakai

pendekatan dari sisi supply, maka langkah yang dipakai adalah SWOT

(dari dalam keluar atau dari sisi pasokan) bukan TOWS (Nining I Soesilo,

2002;2-16).

Penentuan prioritas-prioritas dalam perencanaan juga akan sangat

membantu pemerintah daerah dalam mengalokasikan sumber daya

yang tersedia, sehingga dalam dalam rencana strategis perlu

ditampilkan prioritas program. Salah satu unsur pokok rencana adalah

prioritas (yang mencerminkan pemilihan berbagai alternative) untuk

mewujudkan tujuan dan sasaran (Doddy H, 2013).

Dalam kebijakan public maka kunci sukses pembangunan adalah kerja

tim. Tanri Abeng (Nining I Soesilo, 2002:10-2) mengemukakan bahwa

ada 3 faktor yang diperhatikan dalam kerja tim yaitu : 1) kapabilitas

atau kemampuan individual. Kualifikasi professional ini harus merata di

bidangnya masing-masing; 2) apakah seluruh anggota tim ekonomi tadi

bias dikoordinasikan dengan baik; 3) apakah langkah tim bisa

“nyambung” dengan visi pimpinannya. Dalam konteks implementasi

strategi inilah dibutuhkan kearifan seorang pemimpin dalam memilih

dan menentukan para pembantunya (pimpinan SKPD). Jika pemilihan

para pimpinan SKPD itu memenuhi ketiga unsur di atas, maka jalannya

25

Page 26: Renstra & Kebijakan

pembangunan akan seirama dan menuju tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan. Tetapi tidak sebaliknya, jika salah satu unsur tidak bias

terpenuhi, karena akan menjadi faktor penghambat.

B. KEBIJAKAN PENETAPAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

Jika kita mengacu pada harapan bersama agar terjadi reformasi pada

birokrasi pemerintahan, maka pemerintah daerah Kabupaten

Halmahera Utara juga sudah saatnya menerapkan prinsip right sizing

pada organisasi perangkat daerah. Beberapa Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) yang memiliki Tupoksi yang saling tumpang tindih dapat

digabungkan. Perampingan organisasi ini akan memberi banyak

dampak positif bagi daerah, seperti : penghematan anggaran belanja

pegawai, perencanaan pengembangan kapasitas SDM yang terarah,

perencanaan program dan kegiatan lebih terfokus dan tidak

overlapping (Peraturan Presiden Nomor 81 tahun 2010).

Perampingan Organisasi Perangkat Daerah dapat dilakukan

berdasarkan analisa kebutuhan pelayanan masyarakat dan kebutuhan

daerah, luasan wilayah, sektor unggulan/prioritas pembangunan,

ketersediaan sumber daya manusia, seumberdaya alam serta

pendapatan daerah.

Prinsip-prinsip dasar Good Governance seperti Taat Hukum, Efektif dan

Efisien (LAN, 2007 ; 29), telah memberikan pedoman bagaimana

menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Jika

pemerintah daerah kurang menaati peraturan perundangan, dalam hal

ini yang berhubungan jumlah organisasi perangkat daerah yang sesuai

dengan kondisi daerahnya, dan juga kurang efektif dan efisiennya

pelaksanaan program dan kegiatan karena Tupoksi yang tumpang

tindih, maka perwujudan Good Governance masih jauh dari harapan.

Sebagai contoh: dalam PP No. 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi

Perangkat Daerah, dimana Kabupaten Halmahera Utara memperoleh

total nilai 66 (40 – 70), maka besaran organisasi yaitu : Sekretariat

Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas paling banyak 15, Lembaga Teknis

26

Page 27: Renstra & Kebijakan

Daerah paling banyak 10, Kecamatan dan Kelurahan. Kenyataannya

Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Utara telah memiliki lebih

dari 25 Dinas dan Lembaga Teknis Daerah. Bappenas (2005) dalam 14

nilai tata kepemerintahan yang baik, juga mengemukakan pentingnya

Keefisienan dan Keefektivan, agar dapat meningkatkan kinerjanya, tata

kepemerintahan membutuhkan dukungan struktur yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Hermiyono, Doddy (2013), Perencanaan Pembangunan Daerah. Bahan Kuliah.

Lembaga Administrasi Negara (2007), Penerapan Good Governance di Indonesia. LAN RI.

Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Utara Nomor 8 Tahun 2008, Tentang Susunan Organisasi, Tugas Pokok Dan Fungsi Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Halmahera Utara.

Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Utara Nomor 9 Tahun 2008, Tentang Susunan Organisasi, Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Halmahera Utara.

Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Utara Nomor 10 Tahun 2008, Tentang Susunan Organisasi, Tugas Pokok Dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Halmahera Utara.

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional.

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah.

Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 - 2015.

Soesilo, I Nining (2002), Manajemen Strategik Di Sektor Publik. (Pendekatan Praktis). Buku II. Magister Perencanaan & Kebijakan Publik Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah.

27

Page 28: Renstra & Kebijakan

28