Borangugd Portofolio Kasus Diare
-
Upload
deffylettyzia -
Category
Documents
-
view
34 -
download
0
description
Transcript of Borangugd Portofolio Kasus Diare
Borang Portofolio Kasus Gawat Darurat
Nama Peserta : Yuda Rafael Sidharta
Nama Wahana : RSD Kalisat Jember
Topik : Diare Akut Dehidrasi Sedang Pada Anak
Tanggal Kasus : 27 Oktober 2014
Nama Pasien : An. R No RM : 08-56-19
Tanggal Presentasi : 25 november 2014 Nama Pendamping : dr. Dani Riandi
Tempat Presentasi : Ruang dokter internship
Obyektif Presentasi :
Keilmuan ☐ Ketrampilan ☐ Penyegaran ☐ Tinjauan Pustaka
Diagnostik ☐ Manajemen ☐ Masalah ☐ Istimewa
☐ Neonatus ☐ Bayi ☐ Anak ☐ Remaja ☐ Dewasa Lansia ☐ Bumil
☐ Deskripsi :
Anak laki-laki, 1 tahun, BAB cair sejak 3 hari yg lalu
☐ Tujuan :
Menangani secara tepat diare akut serta mencegah terjadinya komplikasi.
Bahan bahasan : ☐ Tinjauan Pustaka ☐ Riset Kasus ☐ Audit
Cara Membahas : Diskusi Presentasi dan diskusi ☐ Email ☐ Pos
Data pasien : Nama : An. R Nomor Registrasi :
Nama Klinik : Telepon : Terdaftar sejak :
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis :
Diare akut dengan dehidrasi sedang, BAB cair sejak 3 hari yg lalu, kencing berkurang, mata cowong
2. Riwayat Pengobatan :
orang tua pasien tidak membawa pasien untuk berobat
3. Riwayat kesehatan / Penyakit :
1 hari sebelumya pasien mengeluh batu dan pilek
4. Riwayat Keluarga :
Anggota keluarga lainnya tidak ada yang sakit seperti ini
5. Riwayat Pekerjaan :
-
8. Pemeriksaan Fisik :
Kesadaran : compos mentis
Keadaan Umum : sedang
Tekanan darah : - mmHg
Nadi : 96 x / menit
Respiratory rate : 20 x / menit
Temperatur : 37,7oC
- Kepala/leher : a-/i-/c-/d-, oedeam palpebra (-), pembesaran KGB (-)
o Mata : pupil bulat isokor, mata tampak cowong
o Hidung : pernapasan cuping hidung (-)
o Telinga : simetris, pendengaran baik
o Ubun-ubun besar : cekung
- Thorax : Inspeksi : gerakan dada simetris, retraksi (-)
Palpasi : fremitus raba simetris, pengembangan paru simetris
Perkusi : paru sonor +/+ , batas paru-hepar dbn, batas jantung kiri di AAL
Auskultasi : paru ronchy +/+, wheezing -/-, Jantung S1 S2 tunggal murmur- gallop- - Abdomen: bising usus + meningkat, supel, turgor kulit dbn
- Extremitas : oedem -/-, akral dingin-kering-merah +/+, CRT > 2 detik
Daftar Pustaka :
1. Buku kuliah ilmu kesehatan anak bagian ilmu kesehatan anak FK Universitas Indonesia jilid 1
2. pedoman diagnosis dan terapi bag/smf ilmu kesehatan anak rumah sakit umum dokter sutomo edisi III
3. -
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis diare akut dehidrasi sedang
2. Komunikasi efektif dengan pasien dan keluarganya akan pentingnya early diagnosis dan bahaya komplikasinya
3. Pentingnya penanganan kasus secara definitif
Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:
1. Subyektif: Pasien mengeluh BAB cair sejak 3 hari yang lalu disertai muntah sejak 1 hari yang lalu .
2. Objektif:
Hasil pemeriksaan fisik mendukung untuk diagnosis Diare cair dengan dehidrasi sedang. Pada kasus ini diagnosis ditegakkan berdasarkan:
· Diare sejak 3 hari yang lalu, ± 4x sehari, konsistensi cair, tanpa ampas, tanpa lendir, tanpa darah, warna kekuningan, bau seperti feses normal,
jumlah banyak ± ½ gelas aqua setiap kali diare
· Ibu mengatakan bahwa mata anak tampak cowong, tdk seperti biasanya Anak mengeluh haus, BAK menurun, dan bewarna kuning tua, tampak
lebih lemas daripada biasanya
3. Assessment”( penalaran klinis): Diare adalah buang air besar tidak normal atau beberntuk encer dengan frekuensi lebih dari biasanya, untuk
neonatus bila lebih dari 4x dan untuk anak lebih dari 3x, Bisa dengan atau tanpa disertai lendir atau darah. Diare akut adalah diare yang berlangsung
kurang dari 15 hari -buku ajar UI. Lebih dari 90 % diare akut disebabkan oleh infeksi Enteral dan Parenteral. Ketidak seimbangan cairan dan elektrolit
berperan penting dalam diare. Kehilangan cairan atau dehidrasi maupun gangguan elektrolit baik karena diare itu sendiri maupun kesalahan pada
pemberian oralit, dapat mempengaruhi sistem sirkulasi tubuh sehingga dapat menggangu metabolisme sel dan pembuangan hasil metabolisme sel
pada seluruh tubuh. Untuk dehidrasi, diagnose dapat ditegakan dengan pemeriksaan tanda2 dehidrasi, dari turgor kulit, kesadaran, tingkat ke
hausan, ubun-ubun besar cekung, mata cowong, frekuensi nafas, TTV, kejang, CRT >2 detik, frekuensi, warna, jumlah BAK, untuk elektrolit bisa
dengan menggunakan pemeriksaan elektrolit dari laboratorium untuk Na, K, Cl, dan kadar asam-basa. Keluarga pasien harus dijelaskan mengenai
kondisi penyakitnya, disarankan untuk segera mendapatkan penanganan berupa tindakan rehidrasi segera dan dijelaskan bahaya dehidrasi berat
yang dapat berakibat kematian apabila tidak mendapat upaya rehidrasi segera. Menejemen berupa tindakan rehidrasi dan merupakan tindakan
utama pada kasus diare dengan dehidrasi berat ini.
4. ”Plan”:
Diagnosis: -
Pengobatan: -
• Suportif
Rehidrasi : infus RL 525cc / 3jam.
Maintenance: infus RL 750cc / 24 jam
• UGD
Inj. Cefotaxim 2x200 mg
Inj ranitidine ¼ ampul
Inj ondancentron ¼ ampul
Inj antrain 75 mg
• Ruangan
Inj. Cefotaxim 2x200 mg
Inj.Ranitidine 2x ¼ ampul
Inj.Ondancentron 2x ¼ ampul (bila perlu)
Inj antrain 3x75 mg
zInc syrup 1x1 cth
Rujukan: -
Pendidikan: dilakukan kepada pasien dan keluarganya untuk menjelaskan kondisi penyakit yang diderita pasien, tindakan yang harus dilakukan, dan
bahaya komplikasi apabila tidak dilakukan tindakan pembedahan.
Konsultasi: Dijelaskan secara rasional perlunya konsultasi dengan spesialis Anak. pemberian cairan merupakan terapi paling penting untuk kasus diare
ini.
Kontrol: kontrol untuk memonitor perkembangan pasien.