Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

28
KELAPA SAWIT Membangun Indonesia dengan

description

investasi kelapa sawit

Transcript of Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

Page 1: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

1

KELAPA SAWIT

Membangun Indonesia dengan

Page 2: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

2

Membangun Indonesia dengan Kelapa Sawit

2009. GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) PT Mitra Media Nusantara

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.Dilarang mengutip atau memperbanyak seluruh atau sebagian isi buku ini. tanpa izin tertulis dari GAPKI dan PT Mitra Media Nusantara

Teks Oleh:Majalah InfoSAWIT

Foto Oleh:Majalah InfoSAWIT. PP Lonsum. PT SMART. PT Hindoli. PT Astra Agro

Cetakan:I. Jakarta 2009II. Jakarta 2011

Page 3: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

33

Page 4: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

4

10 Fakta Tentang Kelapa Sawit

4

Page 5: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

5

Kelapa sawit membantu pengurangan angka kemiskinan di negara berkembang

- Bisnis kelapa sawit di Indonesia menyerap 3.06 juta tenaga kerja. dimana 2.7 juta tenaga kerja terlibat di

dalam perkebunan untuk menggerakkan perekonomian nasional.

- Industri sawit Malaysia memperkerjakan 800 ribu orang di mana 405 ribu terlibat di dalam perkebunan.

- 80% produksi minyak sawit berasal dari negara- negara berkembang. sehingga memiliki efek positif untuk

meningkatkan pendapatan masyarakatnya.

Kepemilikan petani sangat besar di perkebunan kelapa sawit

- Di Indonesia. total luas lahan kelapa sawit milik petani mencapai 3.2 juta ha atau sebesar

46% dari total luas lahan kelapa sawit.

- Di Malaysia. total lahan perkebunan sawit petani seluas 540 ribu ha atau sebesar 12.04% dari

total luas lahan kelapa sawit.Sumber: MPOB. Dirjen Perkebunan. Pusat Data InfoSAWIT

Sumber: MPOC. Pusat Data InfoSAWIT

Sumber: MPOC. MAKSI . Pusat Data InfoSAWIT

Sumber: MPOC

Sumber: MPOB. Dirjen Perkebunan. Pusat Data InfoSAWIT

Sebagai bahan baku biodiesel. minyak sawit memiliki rekam jejak emisi gas rumah kaca lebih

rendah ketimbang komoditas lain.

Dengan pendekatan analisis siklus hidup. emisi gas rumah kaca minyak sawit telah

diperkirakan setara karbon 835 kg. Emisi Kedelai diperkirakan 1.387 kg dan rapeseed sebesar

1.562 kg.

Perkebunan kelapa sawit memiliki kapasitas penyerapan karbon lebih tinggi sebab perkebunan sawit

memiliki waktu hidup 25-30 tahun. Ini berarti. kelapa sawit mampu untuk menyerap karbondioksida

meniru hutan alam melalui daun abadi dan menutup kanopi.

Produktivitas kelapa sawit lebih tinggi dibandingkan komoditas minyak nabati lain. Selain itu.

memiliki keunggulan dari segi efisiensi lahan

- Dari segi lahan. minyak sawit membutuhkan 0.26 ha untuk menghasilkan 1 ton CPO. Sementara.

satu ton minyak kedelai memerlukan 2.22 ha.

Minyak bunga matahari menghabiskan 2 ha untuk 1 ton. Dan. minyak kanola membutuhkan 1.52 ha.

- Dari segi produktivitas. minyak sawit sebesar 3.5 ton/ha/tahun. Lalu. minyak kedelai 0.36 ton/ha

tahun. Minyak kanola sebesar 0.55 ton/ha/tahun. dan minyak bunga matahari mencapai

0.36 ton/ha/tahun. 5

1

2

3

4

5

Page 6: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

6

Limbah kelapa sawit sangatlah multimanfaat karena dapat didaur-ulang

Sebagai contoh. bungkil sawit bermanfaat sebagai pakan ternak. Limbah kayu

sawit dapat dipakai menjadi bahan baku furnitur.

Kelapa sawit tidak berkontribusi besar terhadap berkurangnya hutan hujan tropis.

- Di Malaysia. total luas lahan kelapa sawit sebesar 20% dari alokasi tanah untuk pertanian dan perkebunan.

Sementara itu. 60% wilayah Malaysia dicadangkan untuk kawasan hutan. Bandingkan dengan Eropa yang rata-

rata luas hutan hanya 25 persen.

- Di Indonesia. total luas perkebunan kelapa sawit mencapai 7.3 juta ha. Sedangkan. luas hutan konservasi 20.5

juta ha dan hutan lindung seluas 33.3 juta ha.

Pelaku perkebunan kelapa sawit mengikuti regulasi yang sifatnya domestik maupun internasional

- Pemerintah Indonesia dan Malaysia menerapkan aturan ketat dalam pembukaan dan budidaya

lahan kelapa sawit.

- Produsen kelapa sawit dunia bergabung RSPO yang membuat manajemen praktek minyak sawit

berkelanjutan.

Minyak sawit memiliki fungsi strategis sebagai bahan baku makanan. kosmetik. obat-obatan. dan energi.

Hampir 50 negara di dunia menggunakan minyak sawit untuk memenuhi kebutuhan

makan masyarakatnya. Lantaran. harganya yang murah dan bagus untuk kesehatan.

Kelapa sawit merupakan bahan baku energi terbaharui.

Minyak sawit dapat mengurangi ketergantungan kepada bahan bakar fosil.

6

6

7

8

9

10

Sumber: MPOC. Departemen Kehutanan. Pusat Data InfoSAWIT

Sumber: Pusat Data InfoSAWIT

Sumber: Pusat Data InfoSAWIT

Sumber: Pusat Data InfoSAWIT

Sumber: Pusat Data InfoSAWIT

Page 7: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

7

Nilai Ekonomi Kelapa Sawit

7

Page 8: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

8

s

Sawit Komoditas Unggulan

Volume dan Nilai Ekspor Kelapa Sawit Indonesia

Tahun

CPO M. Sawit Lainnya Jumlah

Volume Nilai Volume Nilai Volume Nilai

(‘000 ton) (US$ Juta) (‘000 ton) (US$ Juta) (‘000 ton) (US$ Juta)

1980 503 255 - - 503 255

1990 816 204 - - 816 204

2000 1.818 476 2.292 611 4.110 1.087

2001 1.849 406 3.054 674 4.903 1.081

2002 2.805 892 3.529 1.200 6.334 2.092

2003 2.892 1.062 3.494 1.393 6.386 2.455

2004 3.820 1.444 4.842 1.998 8.662 3.442

2005 4.565 1.593 5.811 2.164 10.376 3.757

2006 4.840 1.791 7.261 3.027 12.101 4.818

2007 5.701 3.739 6.174 4.130 11.875 7.869

2008 7.904 6.557 6.387 5.845 14.291 12.402

Sumber: Badan Pusat Statistik dan Departemen Perdagangan

Kelapa sawit di Indonesia termasuk sebagai komoditas unggulan pasalnya nilai ekonomis yang dihasilkan

komoditas ini cukup besar. terlihat dari tahun ke tahun volume dan nilai ekspor komoditas kelapa sawit

Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat.

Buktinya pada tahun 2007. Indonesia mengekspor crude palm oil (CPO) beserta turunannya sebanyak 11.8

juta ton dengan nilai ekspor mencapai US$ 7.8 milyar. yang kemudian pada tahun 2008 produksi kelapa

sawit Indonesia meningkat sebesar 14.3 juta ton atau sekitar 21% dengan nilai ekspor sebesar US$ 12.4

milyar.

Padahal pada tahun 1980 produksi kelapa sawit Indonesia masih pada kisaran 503.000 ton. dengan nilai

ekspor mencapai US$ 255 juta. Berarti bila dibanding tahun 2008 telah meningkat 50 kali lipat.

Page 9: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

9

s

Tak hanya memiliki nilai ekonomis. industri kelapa sawit juga memberikan lapangan

kerja yang cukup luas. ini berarti secara tidak langsung membantu pemerintah dalam

menanggulangi tingginya pengangguran yang ada di Indonesia.

Bila ditilik lebih jauh industri kelapa sawit terbagi atas tiga bagian sektor. yakni sektor

hulu. sektor tengah dan hilir. Masing-masing sektor menyerap tenaga kerja dengan

persentasi yang cukup tinggi.

Namun bila dibandingkan dari ketiga sektor tersebut. sektor hulu kelapa sawit yang

paling banyak menyerap tenaga kerja (padat karya). Buktinya untuk mengelola kebun

sawit seluas 5.000 hektare (ha) dibutuhkan staf perkebunan yang meliputi manajer.

asisten lapangan. mandor dan tenaga administrasi. maka dibutuhkan sekitar 60

tenaga kerja.

Sementara bila dari 5.000 ha tersebut per 2 ha memerlukan satu buruh kebun. jelas

dibutuhkan sekitar 1.000 buruh kebun. Maka dari asumsi tersebut bisa dihitung

besaran kebutuhan tenaga kerja pada perkebunan kelapa sawit.

Saat ini total perkebunan kelapa sawit di Indonesia pada tahun 2009 telah mencapai

7.3 juta ha yang terdiri dari Perkebunan Rakyat seluas 3.2 juta ha. Perkebunan

Pemerintah 617.000 ha dan Perkebunan Swasta seluas 3.5 juta ha. Berarti untuk

perkebunan kelapa sawit Pemerintah dan Swasta bisa menyerap tenaga kerja

sebanyak 1.047 juta orang. sementara untuk perkebunan rakyat bisa menyerap

tenaga kerja sebanyak 1.9 juta orang.

Selanjutnya untuk pabrik kelapa sawit (PKS) dengan kapasitas produksi 30 ton/jam

membutuhkan tenaga kerja sebanyak 135 orang. di Indonesia tercatat 470 PKS maka

sebanyak 63.450 orang akan terserap di PKS. Belum lagi untuk sektor tengah dan hilir.

Bila semua dihitung maka total penyerapan tenaga kerja industri kelapa sawit dari

hulu hingga hilir akan mencapai kisaran 3.06 juta orang.

Penyerapan Tenaga Kerja

Page 10: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

1010

Hulu* Luas perkebunan sawit Indonesia

= 7.3 juta ha* Total penyerapan tenaga kerja di PBN dan PBS

= 1.047 juta orang* Total penyerapan tenaga kerja tingkat petani

= 1.920.000 orang* Pabrik kelapa sawit berkapasitas 30/jam

= 135 pekerja* Total jumlah pabrik pengolahan kelapa sawit di Indonesia = 470 pabrik

* Total tenaga kerja yang terserap di pabrik pengolahan kelapa sawit = 63.450 pekerja

Middle117 pabrik minyak goreng + 24.000 pekerja

Hilir1 juta

ton kapasitas oleokimia + 4.000

pekerja1.5 juta ton kapasitas

terpasang biodiesel + 3.300 pekerja

Total penyerapan tenaga kerja pada industri sawit dari hulu hingga

hilir: 3.062.114 pekerja

10

Sumber: Pusat Data InfoSAWIT

Page 11: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

11

Komoditas kelapa sawit telah memberikan peningkatan

kesejahteraan kepada petani. Ini terlihat dari peningkatan luas

lahan perkebunan kelapa sawit yang dimiliki oleh petani. Pada

tahun 1980 luas perkebunan sawit petani hanya sekitar 6.000

ha namun pada tahun 2007 meningkat drastis menjadi 3.2

juta ha.

Pendapatan petani sendiri tergantung dari harga jual kelapa

sawit. untuk tahun ini rata-rata harga jual tandan buah segar

kelapa sawit di tingkat petani plasma sekitar 1.300/kg. Bila per

hektar bisa menghasilkan 28 ton/tahun maka per bulannya

petani bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp 3.03 juta.

Jadi tidak aneh apabila banyak para petani dari komoditas

lain pindah guna membuka kebun kelapa sawit. pasalnya

kesejahteraan petani sawit cukup tinggi. Proses Pembukaan/Pengembangan Lahan Sawit

No Model TahunInti Plasma PR

(‘000 ha) (‘000 ha) (‘000 ha)

1 PIR-BUN 1977-1993 68 161

2 PBSN 1981-1986 71

3 PIR-Trans 1986-1999 164 425

4 PIR-KPPA 1995-2000 79 193

5 Swadaya/KKPA 1.786Sumber: Departemen Pertanian

Revitalisasi Perkebunan Kelapa Sawit (2009)

No. Provinsi Petani Peserta (KK)Luas Areal

(Ha)

1. Sultra 1.000 2.000

2. Sumsel 14.812 30.374

3. Sulteng 500 1.000

4. Kalteng 3.165 6.551

5. Kaltim 8.702 19.696

6. Sumut 7.550 17.700

7. Jambi 3.115 7.847

8. Riau 500 1.000

9. Sumbar 4.249 8.418

10. Kalbar 6.024 308.837

11. Babel 75 138

TOTAL 49.692 403.561Sumber: Departemen Pertanian

Kesejahteraan Petani

11

Page 12: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

12

CSR

Muncul UU No. 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas

yang didalamnya mengharuskan perusahaan menyisihkan

pendapatan untuk tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Mendorong berbagai perusahaan termasuk perusahaan

perkebunan sawit untuk menyisihkan pendapatannya

untuk tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Namun bila ditilik kebelakang sebenarnya keberadaan

perusahaan perkebunan kelapa sawit hadir di Indonesia

ketika masih dalam jajahan Belanda. Sebelum UU tersebut

muncul tanggung jawab perusahaan yang ditujukan untuk

kegiatan sosial dan lingkungan sudah diterapkan.

Kondisi ini bisa dilihat dari pembangunan sarana sosial.

pendidikan dan kesehatan untuk karyawan kebun. dan

tidak sedikit fasilitas yang dimiliki perusahaan perkebunan

sawit tersebut bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar

kebun.

Corporate Social Responsibility (CSR)

Page 13: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

13

Bahkan ada kalanya perusahaan perkebunan sawit juga memberikan bantuan

langsung kepada masyarakat sekitar kebun dalam bentuk bantuan langsung

pembangunan sarana sosial. pendidikan dan kesehatan.

Secara umum bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan atau biasa dikenal

dengan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan perkebunan sawit.

terbagi atas enam kategori. yakni sosial. ekonomi. politik. budaya. lingkungan dan

personal spiritual.

13

Page 14: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

14

Sektor Kegiatan ManfaatPendidikan 1. Mendirikan gedung-gedung sekolah Memperbaiki kegiatan belajar mengajar. guna

meningkatkan mutu pendidikan. khususnya di sekitar perkebunan dan pabrik

2. Memperbaiki dan menambah prasarana pendidikan seperti laboratorium. perpustakaan. komputer. dll

3. Meningkatkan kesejahteraan guru

4. Memberikan beasiswa bagi murid berprestasi

5. Pengadaan buku-buku pelajaran sekolah

6. Pembinaan sekolah dan pendidikan hingga menjadi sekolah unggulan

Kesehatan 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal untuk masyarakat sekitar melalui rumah sakit dan klinik yang ada

Menyadarkan masyarakat tentang pentingnya kesehatan

2. Memperbaiki dan menambah prasarana kesehatan seperti obat-obatan. vaksinasi. dan peralatan medis

3. Membangun fasilitas kesehatan untuk masyarakat

4. Penyuluhan kesehatan dan pengobatan gratis ke desa-desa di sekeliling perkebunan (pabrik)

Program Sosial 1. Pembangunan prasarana ibadah beserta perlengkapannya dan mendorong perkembangan kegiatan keagamaan

2. Pembangunan dan perbaikan infrastruktur dan jalan dan transportasi desa ke kota yang memadai

Memperlancar transportasi dan aktivitas masyarakat

3. Pembangunan fasilitas desa seperti pos polisi. balai desa

4. Membangun pasar desa oleh perusahaan perkebunan

5. Pembangunan dan perbaikan fasilitas olahraga seperti lapangan bola

6. Pembangunan dan perbaikan sarana air bersih seperti sumur bor dan fasilitas MCK yang sehat (sanitasi)

Mengarahkan masyarakat untuk menggunakan air bersih dan fasilitas MCK yang sehat

7. Pembangunan dan perbaikan tanggul Menanggulangi banjir

8. Mengadakan kegiatan kepemudaan seperti berbagai bentuk turnamen olahraga. donor darah Menggalang persatuan antara warga dengan pegawai perkebunan dan atau pabrik

9. Bantuan bencana alam

Program Pelestarian Lingkungan

1. Membuka hutan konservasi Mengembangkan upaya pelestarian alam

Ekonomi 1. Pelatihan-pelatihan berkaitan dengan bisnis kelapa sawit dan perkebunan Meningkatkan pendapatan masyarakat

2. Meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar dengan program Kemitraan Inti-Plasma

3. Memperdayakan masyarakat sebagai pemasok kebutuhan sehari-hari karyawan sekitar pabrik atau perkebunan

4. Peminjaman bibit kelapa sawit kepada masyarakat

5. Koperasi Karyawan Kebun

Program-program CSR di Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia

14Sumber: Pusat Data InfoSAWIT

Page 15: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

15

Sistem pembukaan lahan tanpa pembakaran dilakukan dengan proses

mekanik. Caranya menggunakan bulldozer dan excavator untuk membuka

lahan baru atau ketika peremajaan tanaman. Kayu dari hasil pembukaan

lahan dapat digunakan untuk menambah kesuburan lahan. dengan

dihancurkan sampai menjadi bubuk kayu untuk dijadikan kompos.

Zero burning merupakan salah satu komitmen pelaku sawit

untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan

pemanasan global.

Pemanfaatan Limbah SawitPembukaan LahanTanpa Pembakaran Ada dua bentuk limbah kelapa sawit yakni cair dan padat. Limbah padat berasal

dari tandan kosong kelapa sawit (TKKS). cangkang kelapa sawit. bungkil sawit dan

batang kayu sawit. Pada 2008. jumlah TKKS mencapai 19 juta ton.

TKKS dan batang kayu sawit sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai bahan

baku pembuatan pupuk kompos karena mengandung nitrat. fosfat. magnesium

dan potasium.

Sementara cangkang sawit dapat diolah menjadi arang

bagi kebutuhan industri. Lalu bungkil sawit telah

digunakan untuk pakan ternak.

Untuk limbah cair sawit. setiap tahunnya

Indonesia menghasilkan 58 juta ton. Saat

ini. limbah cair bermanfaat untuk pupuk

dan biogas.

15

Pengelolaan Lingkungan

Page 16: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

16

Perusahaan kelapa sawit Indonesia berkomitmen mengimplementasikan

Nilai Konservasi Tinggi (NKT) sebagai bagian menjaga keanekaragaman

hayati. kelestarian lingkungan dan pola hidup masyarakat lokal.

Melalui penerapan NKT. terciptalah praktek konservasi binatang langka

seperti orang utan yang telah dilakukan beberapa perusahaan sawit

di Indonesia. Untuk spesies tanaman langka. perusahaan kelapa sawit

Indonesia menjaga dan merawatnya dengan membentuk suatu area

khusus di perkebunan. sehingga tidak merusak keberadaan tanaman

tersebut.

Penerapan NKT juga memerhatikan hak guna masyarakat terhadap

kawasan tertentu yang berada di sekitar perkebunan kelapa sawit.

sehingga menciptakan harmonisasi antara perkebunan sawit dengan

masyarakat lokal.

Setiap perusahaan kelapa sawit nasional telah membuat analisis

mengenai dampak lingkungan (AMDAL) seperti yang dipersyaratkan

dalam PP No.7 Tahun 1999 yang mewajibkan sektor usaha menyusun

AMDAL.

Pembuatan AMDAL telah disusun semenjak awal perkebunan akan

dibuka yang terdiri dari AMDAL yang ditimbulkan setiap tahap kegiatan

perkebunan (ANDAL). rencana pengelolaan dampak lingkungan (RKL)

dan rencana pemantauan dampak lingkungan (RPL).

Dalam penerapan AMDAL. perusahaan harus memerhatikan analisis

dampak lingkungan kimia. fisika. biologi (flora dan fauna) serta dampak

sosial. ekonomi dan budaya.

Nilai Konservasi Tinggi (NKT) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Pekebun sawit telah menerapkan PHT sebagai langkah mengurangi

pemakaian pestisida. Contohnya saja. pengendalian hama tikus

dengan burung hantu yang dapat mengefisienkan biaya sampai 40%.

Lalu digunakan pula entomopatogenik. feromon dan biofungsida

Marfu-P. sebagai pengganti insektisida kimia.

Penanganan Hama Terpadu (PHT)

16

Page 17: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

17

Total Area Hutan Indonesia Berdasar Fungsi Tahun 2007

KriteriaKawasan Hutan Hutan Produksi

KonservasiTotal

Hutan Konservasi Hutan Lindung Hutan Produksi

Luas (ha) 20.142.049,47 31.604.032,02 59.152.642,69 22.795.961,00 133.694.685,18

Persentase (%) 15,07 23,64 44,24 17,05 100Sumber: Departemen Kehutanan 2008. Pusat Data InfoSAWIT

Dalam pengembangan kelapa sawit di Indonesia tetap harus

memperhatikan keberlanjutan lingkungan maupun areal konservasi.

Salah satunya kawasan hutan yang mesti dijaga kelestariannya. kendati

Departemen Kehutanan (Dephut) telah mengalokasikan kawasan hutan

produksi yang dapat dikonversi (HPK) untuk pengembangan budidaya

pertanian.

Komposisi LahanSawit dengan Hutan

Page 18: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

18

Berdasarkan data Chan (2002) dan

Oil World. kelapa sawit berkontribusi

sebesar 196.8 juta O2 dan menyerap CO2

mencapai 270.7 juta. dengan total lahan

kelapa sawit di dunia seluas 9.24 juta ha

pada 2006. Artinya secara rata-rata. kelapa

sawit dapat memberikan 21.3 ton/ha O2

kepada dunia. lalu menyerap CO2 sekitar

29.3 ton/ha.

Pada tahun yang sama. kedelai

memberikan 236.5 juta ton O2 dan

menyerap CO2 325.7 juta ton. dengan total

luas lahan kedelai di dunia mencapai 92.4

juta ha. Setiap tahunnya. kontribusi O2 dari

kedelai sebesar 2.56 ton dan menyerap

CO2 sejumlah 3.52 ton.

Kelapa sawit merupakan tanaman

vegetable oil yang memiliki daya serap CO2

lebih baik dan mengeluarkan O2 lebih

besar dibandingkan tanaman vegetable oil

lainnya.

Penyumbang Oksigen di Udara

18

Page 19: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

19

Minyak sawit menjadi bahan baku utama untuk memenuhi produk

kebutuhan sehari-hari seperti sabun. sampo. deterjen. pasta gigi. kosmetik.

Keunggulan produk yang memakai minyak sawit lebih mudah terurai

dengan lingkungan (biodegradeable) dan aman digunakan karena tidak

menyebabkan iritasi pada kulit.

Minyak sawit dapat digunakan sebagai energi alternatif yang dapat

mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

Saat ini biodiesel minyak sawit telah banyak dikonsumsi di beberapa

negara karena dapat mengurangi emisi gas CO2.

Produk Konsumen

Biofuel

Produk Konsumen Non-Pangan

19

Page 20: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

20

Keamanan PanganCPO mempunyai kandungan gizi baik karena bersifat non-kolesterol dan non-trans fat. Selain itu memiliki

keseimbangan komposisi asam lemak yang baik serta mengandung asam linoleat yang merupakan asam lemak

esensial (Dr. Purwiyatno. 2007).

Minyak sawit memiliki kandungan beta keroten atau pro-vitamin A dan vitamin E. Secara alami. minyak sawit

merupakan sumber asam lemak tidak jenuh tunggal (MUFA = Mono Unsaturated Fatty Acid) dan asam lemak tidak

jenuh ganda (PUFA = Poly Unsaturated Fatty Acid).

Di dalam satu gram minyak sawit terdapat 9 Kcal energi. yaitu 2 ½ kali lebih banyak dibanding satu gram protein (4

Kcal) atau karbohidrat (4 Kcal).

Kandungan Gizi

20

Page 21: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

2121

Nilai KesehatanMinyak sawit menyimpan kandungan Mono Unsaturated

Fatty Acid (MUFA) atau Omega 9 yang cukup tinggi. Lalu.

mempunyai kandungan asam lemak jenuh (palmitat)

sebesar 40%. Walaupun kandungan asam palmitat yang

terdapat di dalam minyak sawit cukup tinggi. tetapi

mempunyai nilai positif karena dapat menurunkan

kolesterol LDL (Prof. Tien R Muchtadi).

Oleh karena itu. kandungan Omega 9 di dalam minyak

sawit berfungsi mencegah penyakit jantung koroner.

Dengan memiliki kandungan betakaroten. minyak sawit

menyimpan vitamin A. yang berfungsi sebagai antioksidan

untuk membantu penguatan sistem kekebalan tubuh dan

mengurangi resiko penyakit kanker. jantung. dan katarak.

Dibandingkan minyak nabati lain. minyak sawit

mengandung vitamin E (tocopherol & tocotrienol) untuk

mengurangi radikal bebas yang berbahaya dalam tubuh

serta memperlambat proses penuaan.

Kandungan Lemak Total Minyak Sawit

Asam Lemak% Lemak Total

Kisaran Rerata

12:0 0,1 – 1,0 0,2

14:0 0,9 – 1,5 1,1

16:0 41,8 – 46,8 44,0

16:1 0,1 – 0,3 0,1

18:0 4,2 – 5,1 4,5

18:1 37,3 – 40,8 39,2

18:2 9,1 – 11,0 10,1

18:3 0,0 – 0,6 0,4

20:0 0,2 – 0,7 0,4Sumber: Maksi

Page 22: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

22

Pelabuhan dan JalanIndonesia memiliki dua pelabuhan utama CPO yakni Dumai

dan Belawan. Kapasitas CPO Pelabuhan Dumai sebesar 5

juta ton dan Pelabuhan Belawan mencapai 3.5 juta ton.

Selain pelabuhan milik negara. terdapat 31 pelabuhan

khusus CPO yang dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta.

Dengan memiliki produksi 20 juta ton. maka keberadaan

pelabuhan khusus sangatlah penting dalam mendukung

aktivitas ekspor.

Tak hanya pelabuhan. dengan adanya perkebunan kelapa

sawit infrastruktur jalan pun dilakukan perbaikan. baik oleh

pemerintah daerah setempat atau inisiatif dari perusahaan

perkebunan.

Namun dalam kenyataannya hampir seluruh infrastruktur

jalan yang terkait kebun kelapa sawit dibangun secara

sukarela oleh perusahaan perkebunan.

22

Infrastruktur

Page 23: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

2323

Page 24: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

24

Fasilitas Sosial dan Umum Bagi masyarakat sekitar. perkebunan kelapa sawit sangat berjasa

dalam penyediaan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum

(fasum) seperti rumah ibadah. lapangan bola dan sekolah.

Seringkali dijumpai. terdapat lembaga pendidikan mulai tingkat

kanak-kanak sampai menengah yang terletak di tengah-tengah

perkebunan sawit.

Page 25: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

25

Konsumsi & Pangsa Pasar Minyak Nabati Dunia

Uraian

1993 2000 2007 2008

Konsumsi (ton)

Pangsa (%)

Konsumsi (ton)

Pangsa (%)

Konsumsi (ton)

Pangsa (%)

Konsumsi (ton)

Pangsa (%)

M. Sawit 13.200 15,3 21.771 19,2 37.900 31,0 42.380 33,2

M. Kedelai 17.760 20,6 25.135 22,2 37.090 30,3 37.880 29,7

M. Rapeseed 9.645 11,2 14.471 12,8 19.090 15,6 19.740 15,5

M. Bunga Matahari 7.730 9,0 9.404 8,3 11.160 9,1 10.320 8,1

M. Kelapa 2.930 3,4 2.962 2,6 3.160 2,6 3.130 2,5

Lainnya* 34.857 40,5 39.689 34,9 13.830 11,4 14.260 11,2

Dunia 86.122 100 113.432 100 122.230 100 127.710 100

Sumber: Oilworld diolah Ditjenbun* M. inti sawit. M. kapas. M. kc. Tanah. M. sesame. M. jagung. M. olive. M. jarak. M. bj. Rami. M. tung. Tallow

KontribusiSawit

25

5.682.000 Share: Indo : 1.906.000Mal : 3.794.494

5.724.000 Share: Indo : 4.684.000Mal : 970.374

1.739.000 Share: Indo : 384.000Mal : 1.257.396

305.000 Share: Indo : 207.000Mal : 28.121

800.000 Share: Indo : 411.000Mal : 347.558

441.000 Share: Indo : 119.000Mal : 129.396

914.000 Share: Indo : 478.000Mal : 118.553

2.010.000 Share: Indo : 717.000Mal : 1.297.8881.200.000

Share: Indo : 68.000Mal : 1.047.668

712.000 Share: Indo : 172.000Mal : 40.175

Permintaan Minyak Sawit Dunia 2008 (Metrik Ton)Sumber: Pusat Data InfoSAWIT

5.159.000 Share: Indo : 2.187.000Mal : 2.052.771

EU-27

Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis tinggi

lantaran salah satu tanaman penghasil minyak nabati. Bagi Indonesia

tanaman yang berasal dari Afrika Barat mempunyai arti penting karena

selain mampu menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat tetapi

juga sebagai sumber pendapatan devisa negara.

Belum lagi Indonesia saat ini telah menjadi produsen terbesar minyak

sawit di dunia. Sedangkan melihat permintaan minyak sawit setiap

tahunnya terus mengalami peningkatan.

Berdasarkan data Oil World konsumsi minyak sawit pada tahun 2007

mencapai 37.9 juta dan 2008 naik menjadi 42.3 juta ton. Sementara

produksi minyak sawit pada tahun 2007 sebesar 40 juta ton dan

meningkat pada tahun 2008 mencapai 42.2 juta ton.

Makanya dengan terus meningkatnya jumlah penduduk dunia dan

adanya perbaikan ekonomi dunia permintaan minyak sawit akan terus

melonjak. Terutama negara India. Cina. Uni Eropa dan Timur Tengah

sebagai pasar utama minyak sawit Indonesia.

Page 26: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

26

Perbandingan Produktivitas (Yield) Tanaman Penghasil Minyak Nabati Tahun 2008

TanamanLuas

(1000 ha)%

Produksi (1000 ton)

%Produktivitas

Ton/ha

Kelapa sawit 11.257 4,84 47.914* 35,64 4,26

Kedelai 91.790 39,48 37.664 28,01 0,41

Canola 29.441 12,66 19.393 14,42 0,66

Bunga matahari 23.262 10,01 10.100 7,51 0,43

Lainnya 76.738 33,01 19.374 14,41 0,25

Total dari 13 minyak nabati 232.488 100 134.445 100 0,58

Keterangan : * Produksi minyak sawit dan minyak inti sawitSumber : Oil world 2009

Perbandingan Minyak Nabati LainTak bisa dipungkiri bahwa minyak sawit mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan minyak nabati lain seperti kedelai. canola. bunga matahari dan kelapa. Apalagi minyak sawit bisa dimanfaatkan di berbagai industri karena memiliki susunan dan kandungan gizi yang cukup lengkap.

Misalnya minyak sawit bisa diolah menjadi minyak goreng. shortening. margarine. oleokimia. kosmetik. farmasi dan biodiesel. Selain suplai minyak sawit yang melimpah keistimewaan minyak sawit diantaranya: tingkat efisiensi minyak sawit cukup tinggi dibandingkan minyak nabati lain. sehingga mampu menempatkan minyak sawit menjadi sumber minyak nabati termurah.

Lantas dari segi produktivitas minyak sawit lebih tinggi dari pada minyak nabati lain yakni bisa mencapai 4.26 ton/ha. sedangkan minyak kedelai hanya sebesar 0.41 ton/ha. kanola 0.66 ton/ha dan bunga matahari 0.43 ton/ha.

Page 27: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

27

Konsumsi (MMT) 2005/06 2006/07 2007/08 2008/09Ags

2009/10Sep

2009/10

M. Kelapa 3,51 3,33 3,44 3,41 3,60 3,61

M. Bj Kapas 4,84 5,01 5,09 4,80 4,76 4,71

M. Olive 2,72 2,88 2,92 2,94 2,96 2,96

M. Sawit 35,21 37,57 39,72 41,95 44,44 44,95

M. Inti Sawit 4,20 4,53 4,77 5,16 5,25 5,24

M. Kacang 5,00 4,67 4,86 4,85 5,03 4,74

M. Rapeseed 16,93 17,45 18,42 20,09 21,27 21,23

M. Kedelai 33,57 35,79 37,71 35,93 37,26 37,29

M. Bj Bunga Matahari 9,81 10,27 8,93 10,96 11,12 11,13

Total 115,79 121,50 125,86 130,09 135,69 135,86

Sumber: USDA

Konsumsi Minyak Nabati Dunia

6

5

4

3

2

1

100 200

Sumber: Oil World diolah Pusat Data InfoSAWIT

Palm Oil

Rapeseed Oil

Soybean OilSunflower Oil

Production Cost ($/tonne)

Production Cost ($/tonne)A

nn

ual

Yie

ld p

er h

ecta

re (t

on

nes

)

300 400 500 600 700 800

0

Perbandingan Biaya Produksi 4 Minyak Nabati

27

Page 28: Booklet Membangun Ind Dng Kelapa Sawit

28

GAPKIGabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia

Sudirman ParkRukan Blok B-18

Jl. K.H. Mas Mansyur. Kav. 35Karet Tengsin. Jakarta

Indonesia

Majalah InfoSAWIT

Jalan Raya Pondok Ranggon No. 32BRT.02/03. Pondok Ranggon

Cipayung. Jakarta Timur 18360Indonesia