bonus demografi

6
Nama : Ulul Azmiatul Mutoharoh Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Komisariat : Universitas Brawijaya MENYONGSONG BONUS YANG BERHARGA Indonesia diprediksi akan mendapat bonus di tahun 2020-2030. Bonus tersebut adalah Bonus Demografi, dimana penduduk dengan umur produktif sangat besar sementara usia muda semakin kecil dan usia lanjut belum banyak. Bonus demografi ini tentu akan membawa dampak sosial – ekonomi. Salah satunya adalah menyebabkan angka ketergantungan penduduk, yaitu tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk nonproduktif (usia tua dan anak-anak) akan sangat rendah, diperkirakan mencapai 44 per 100 penduduk produktif. Hal ini sejalan dengan laporan PBB, yang menyatakan bahwa dibandingkan dengan negara Asia lainnya, angka ketergantungan penduduk Indonesia akan terus turun sampai 2020. Tentu saja ini merupakan suatu berkah. Melimpahnya jumlah penduduk usia kerja akan menguntungkan dari sisi pembangunan sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi. Impasnya adalah meningkatkannya kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Penyebab

description

bonus demografi, 2030

Transcript of bonus demografi

Page 1: bonus demografi

Nama : Ulul Azmiatul Mutoharoh

Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya

Komisariat : Universitas Brawijaya

MENYONGSONG BONUS YANG BERHARGA

Indonesia diprediksi akan mendapat bonus di tahun 2020-2030. Bonus tersebut adalah

Bonus Demografi, dimana penduduk dengan umur produktif sangat besar sementara usia muda

semakin kecil dan usia lanjut belum banyak. Bonus demografi ini tentu akan membawa dampak

sosial – ekonomi. Salah satunya adalah menyebabkan angka ketergantungan penduduk, yaitu

tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk nonproduktif (usia tua dan anak-anak)

akan sangat rendah, diperkirakan mencapai 44 per 100 penduduk produktif.

Hal ini sejalan dengan laporan PBB, yang menyatakan bahwa dibandingkan dengan

negara Asia lainnya, angka ketergantungan penduduk Indonesia akan terus turun sampai 2020.

Tentu saja ini merupakan suatu berkah. Melimpahnya jumlah penduduk usia kerja akan

menguntungkan dari sisi pembangunan sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi ke

tingkat yang lebih tinggi. Impasnya adalah meningkatkannya kesejahteraan masyarakat secara

keseluruhan.

Penyebab

Kesempatan berharga berupa bonus demografi itu terjadi karena proses transisi demografi

yang berkembang sejak beberapa tahun lalu dipercepat oleh keberhasilan rakyat Indonesia

menurunkan tingkat fertilitas, mortalitas dan pertumbuhan penduduk berkat keberhasilan

program KB, kesehatan dan pembangunan lainnya.

Keberhasilan program-program tersebut selama tigapuluh tahun telah mampu menggeser

anak-anak dan remaja, berusia dibawah 15 tahun, yang biasanya besar dan berat di bagian bawah

dari piramida penduduk Indonesia, ke bagian piramida dengan usia yang lebih tinggi, yaitu usia

diatas 15 tahun, atau pada usia 15-64 tahun. Pergeseran bagian dasar dari piramida dengan

jumlah penduduk yang besar itu, dan masih tetap diikuti kesetiaan pasangan usia subur pada

Page 2: bonus demografi

program KB, menyebabkan angka fertilitas tetap rendah. Angka fertilitas yang rendah

menyebabkan jumlah dan persentase anak-anak dan remaja dibawah usia 15 tahun juga tetap

rendah. Struktur penduduk seperti ini menyebabkan beban ketergantungan, atau dukungan

ekonomi yang harus diberikan oleh penduduk usia produktif kepada penduduk usia anak-anak

dan tua, menjadi lebih ringan.

Menciptakan SDM yang Berkualitas

Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama dan utama bagi seseorang. Pendidikan

dalam keluarga sangat berperan dalam mengembangkan watak, kepribadian, nilai-nilai budaya,

nilai-nilai keagamaan dan moral, serta keterampilan sederhana. Pendidikan dalam konteks ini

mempunyai arti budaya, yaitu proses sosialisasi dan enkulturasi secara berkelanjutan. Hal ini

bertujuan untuk membimbing anak agar menjadi manusia yang  beriman, bertakwa, berakhlak

luhur, tangguh mandiri, kreatif, inovatif, beretos kerja, setia kawan, peduli akan lingkungan dan

lain sebagainya.

Keluarga mempunyai peranan penting dalam pendidikan, karena keluarga merupakan

tempat pertumbuhan anak yang pertama di mana dia mendapatkan pengaruh dari anggota

keluarganya dan itu merupakan masa yang amat penting dan paling kritis dalam pendidikan

anak, yaitu tahun-tahun pertama dalam kehidupannya (usia pra-sekolah). Sebab pada masa

tersebut apa yang ditanamkan dalam diri anak akan sangat membekas, sehingga tak mudah

hilang atau mudah berubah sesudahnya.

 Kualitas SDM yang akan terbentuk dari seorang anak didik, sangat tergantung seberapa

besar pendidikan orang tua ketika di rumah. Apabila dalam keluarganya, keluarga memberikan

pendidikan yang baik, maka hal tersebut akan terbawa ke dalam kepribadian anak tersebut

sampai ke sekolah maupun dalam masyarakat. Sehingga peran keluarga sangat vital dalam

membentuk generasi yang berkualitas. Komponen sekolah maupun institusi yang ada hanya

sebagai penguat dalam mengarahkan pendidikan yang lebih struktural.

 Pendidikan yang sebenarnya bisa mencetak generasi yang berkualitas adalah dimulai

dari lingkungan keluarga. Dimana seorang anak memulai berinteraksi, belajar, menemukan pola

Page 3: bonus demografi

kepribadian yang terbentuk. Segala yang dibiasakan dan di bangun dalam keluarga tersebut yang

akan membentuk seorang anak di kedepannya.

Menurut Kacamata Islam

Sekedar untuk menunjukan arti penting keluarga, ada ungkapan yang menyatakan bahwa

“Keluarga adalah tiang masyarakat dan sekaligus tiang negara; bahkan juga tiang agama.” Atas

dasar ini, maka mudahlah difahami manakala agama Islam menaruh perhatian sangat serius

terhadap perkara keluarga. Di antara indikatornya, dalam Al-qur’an dan atau Al-hadits, tidak

hanya dijumpai sebutan keluarga dengan istilah “al-ahl” – jamaknya “al-ahluna,” atau “dzul

qurba,” “al-aqarib” dan lainnya; akan tetapi, juga di dalamnya dijumpai sejumlah ayat dan

bahkan surat Al-qur’an yang mengatur ihwal keluarga dan kekeluargaan.

Di antara surat yang menyimbolkan arti penting tentang peran keluarga dalam kehidupan

sosial adalah surat ketiga, yakni surat Ali Imran (3) yang terdiri atas: 200 ayat, 3,460 kata dan

14,525 huruf. Secara umum dan garis besar, surat Ali Imran memuat perihal: keimanan, hukum,

dan kisah di samping lain-lain. Yang menariknya lagi surat Ali Imran ini diiringi surat An-Nisa

(4), yang mengisyaratkan arti penting bagi kedudukan seorang ibu khususnya dan kaum wanita

pada umumnya dalam hal pembentukan dan pembinaan keluarga ideal yang disimbolkan dengan

Keluarga Imran.

Masih dalam konteks peduli Al-qur’an terhadap peran keluarga, bisa difahami dari isi

kandungan ayat 6 surat Al-tahrim yang telah dikutibkan sebelum ini. Ayat tersebut pada

dasarnya mengingatkan semua kepala keluarga dalam hal ini Bapak dan atau Ibu bahkan para

wali, supaya membangun, membina, memelihara dan atau melindungi semua dan setiap anggota

keluarga yang menjadi tanggungannya dari kemungkinan mara bahaya yang disimbolkan dengan

siksaan api neraka. Sebab, dalam pandangan Islam, berkeluarga itu tidak hanya untuk sebatas

dalam kehidupan duniawi; akan tetapi juga sampai ke kehidupan akhirat.

 Ada sebuah pendapat dari seorang ulama yang bahwa sangat pentingnya pendidikan

melalui keluarga. Syaikh Abu Hamid Al Ghazali ketika membahas tentang peran kedua orangtua

dalam pendidikan mengatakan; Ketahuilah, bahwa anak kecil merupakan amanat  bagi kedua

orangtuanya. Hatinya yang masih suci merupakan permata alami yang bersih dari pahatan dan

Page 4: bonus demografi

bentukan, dia siap diberi pahatan apapun dan condong kepada apa aja yang disodorkan

kepadanya. Jika dibiasakan dan diajarkan kebaikan dia akan tumbuh dalam kebaikan dan

berbahagialah kedua orang tuanya baik di dunia maupun di akhirat kelak. Namun sebaliknya bila

anak dibiasakan dengan kejelekan, niscaya akan menjadi jahat. Kedua orang tuanya juga ikut

menanggung dosanya. Maka hendaklah orang tua memelihara, mendidik dan membina serta

mengajarinya akhlak yang baik kepada anak-anaknya, tidak membiasakannya bersenang-senang

dan tidak pula menjadikannya suka kemewaan biar waktu dewasa umurnya tidak dihabiskan

untuk memburu kesenangan dunia semata.

 

Referensi

http://seronokcat.wordpress.com/planologi-2/kependudukan/bonus-demografi-bonus-demografi-

jadikan-berkah-singkirkan-bencana/

http://apptis.or.id/index.php/peran-keluarga-dalam-mencetak-generasi-berkualitas