Bonus Demografi

13
  ANA LISA PENURUNAN TFR DAN BONUS DEMOGRAFI DI PROPINSI BENGKULU I. Pendahuluan Propinsi Bengkulu telah berhasil melaksanakan Program Keluarga Berencana ditandai dengan penurunan fertilitas dari 3% hasil SDKI tahun 2002/2003 menjadi 2,4 pada SDKI tahun 2007, selain itu program Kesehatan telah dapat meningkatkan kesehatan masyrakat Propinsi Bengkulu dengan ditandai penurunan tingkat kematian bayi sebesar 7 % dari 53 SDKI 2003 menjadi 46 SDKI 2007. Pertumbuhan penduduk disebabkan oleh 4 faktor yaitu kelahiran (fertilitas) , kematian (mortalitas), in-migration (migrasi masuk), dan out-migration (migrasi keluar). Selisih antara kelahiran dan kematian disebut perubahan reproduktif (reproductive change) atau perubahan alami (natural increase), sedangkan selisih antara migrasi yang masuk dan migrasi keluar dinamakan migrasi neto (net migration). Fertilitas diartikan sebagai kemampuan seorang wanita untuk menghasilkan kelahiran hidup merupakan salah satu faktor penambah jumlah penduduk disamping migrasi masuk, tingkat kelahiran dimasa lalu mempengaruhi tingginya tingkat fertilitas masa kini. David dan Blake mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas melalui teori ”variabel antara” (Intermediate variabel) ada 11 variabel antara yang mempenagruhi fertilitas, yang dikelompokkan dalam tiga tahap proses reproduksi sebagai berikut :  A. Faktor-faktor yang mempengaruh i terjadinya hubungan kelamin ( intercouse variables) 1. Faktor-faktor yang mengatur t idak terj adinya hubungan kelamin : a. Umur m ulai hubu ngan kelamin b. Selibat permanen: proporsi w anita yang tidak pernah mengadakan hubungan kelamin c. Lamanya mas a reproduksi sesudah atau diantara m asa hubungan kelamin :  Bila kehidupan suami isteri cerai atau p isah

Transcript of Bonus Demografi

5/16/2018 Bonus Demografi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bonus-demografi-55ab560cd2af6 1/13

ANALISA PENURUNAN TFR DAN BONUS DEMOGRAFIDI PROPINSI BENGKULU

I. Pendahuluan

Propinsi Bengkulu telah berhasil melaksanakan Program Keluarga Berencana

ditandai dengan penurunan fertilitas dari 3% hasil SDKI tahun 2002/2003

menjadi 2,4 pada SDKI tahun 2007, selain itu program Kesehatan telah dapat

meningkatkan kesehatan masyrakat Propinsi Bengkulu dengan ditandai

penurunan tingkat kematian bayi sebesar 7 % dari 53 SDKI 2003 menjadi 46

SDKI 2007.

Pertumbuhan penduduk disebabkan oleh 4 faktor yaitu kelahiran (fertilitas) ,kematian (mortalitas), in-migration (migrasi masuk), dan out-migration (migrasi

keluar). Selisih antara kelahiran dan kematian disebut perubahan reproduktif

(reproductive change) atau perubahan alami (natural increase), sedangkan

selisih antara migrasi yang masuk dan migrasi keluar dinamakan migrasi neto

(net migration).

Fertilitas diartikan sebagai kemampuan seorang wanita untuk menghasilkan

kelahiran hidup merupakan salah satu faktor penambah jumlah penduduk

disamping migrasi masuk, tingkat kelahiran dimasa lalu mempengaruhi

tingginya tingkat fertilitas masa kini.

David dan Blake mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas

melalui teori ”variabel antara” (Intermediate variabel) ada 11 variabel antara

yang mempenagruhi fertilitas, yang dikelompokkan dalam tiga tahap proses

reproduksi sebagai berikut :

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hubungan kelamin (intercouse

variables)

1. Faktor-faktor yang mengatur tidak terjadinya hubungan kelamin :

a. Umur mulai hubungan kelamin

b. Selibat permanen: proporsi wanita yang tidak pernah mengadakan

hubungan kelamin

c. Lamanya masa reproduksi sesudah atau diantara masa hubungan

kelamin :

Bila kehidupan suami isteri cerai atau pisah

5/16/2018 Bonus Demografi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bonus-demografi-55ab560cd2af6 2/13

Bila kehidupan suami isteri berakhir karena suami meninggal

dunia

2. Faktor yang mempengaruhi terjadinya hubungan kelamin

d. Abstinensi sukarela

e. Berpantang karena terpaksa (oleh impotensi, sakit, pisah sementara)

f. Frekuensi hubngan seksual

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya konsepsi (conception

variables) :

g. Kesuburan atau kemandulan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang

tidak disengaja

h. Menggunakan atau tidak menggunakan metode kontrasepsi:

Menggunakan cara-cara mekanik dan bahan-bahan kimia

Menggunakan cara-cara lain

i. Kesuburan atau kemandulan yang dipengaruhi oleh factor-faktor

yang disengaja (strerilisasi, subinsis, obat-obatan )

C. Factor-faktor yang mempengaruhi kehamilan dan kelahiran (gestation

variables)

 j. Mortalitas janin yang disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak

disengaja

k. Mortalitas janin oleh faktor-faktor yang disengaja

Menurut Davis dan Blake setiap variabel memiliki pengaruh (nilai) positif

dan negatif sendiri terhadap fertilitas, angka kelahiran yang sebenarnya

tergantung kepada neraca netto dari nilai semua variabel.

II. Faktor-Faktor Mempengaruhi Keluarga Berencana

Keberhasilan dari Keluarga Berencana dalam usaha menurunkan kelahiran,

tergantung dari ketepatan sasaran pelayanan KB dengan prioritas pada Umur

dan paritas akseptor yang rendah dapat menurunkan kelahiran yang cepat,

karena masa reproduksi yang mereka jalani dalam keadaan tercegah dari

kehamilan akan lebih lama dibandingkan akseptor dengan umur dan paritas

5/16/2018 Bonus Demografi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bonus-demografi-55ab560cd2af6 3/13

yang lebih tinggi serta didukung oleh gerak kegiatan Institusi Masyarakat

Pedesaan dalam Ketahanan dan Pengembangan Keluarga.

Beberapa teori mengenai Keluarga Berencana yang mempengaruhi Fertilitas:

a. Palmore dan Bulatao, dengan teori Contraceptive Choice) atau

kerangka pikir mempelajari pilihan alat/cara KB.

Pilihan cara KB suatu proses yang dapat digambarkan sebagai suatu

kerucut: berbagai alat/cara KB yang mungkin secara perlahan-lahan

dikurangi menjadi suatu pilihan yang lebih sedikit dan akhirnya menjadi

pilihan tunggal menurut faktor budaya, ekonomi, psikologis melalui proses

penyaringan dan menekankan pentingnya preferensi personal sebagai

faktor individu terakhir.

b. Bulatao dengan teori :

Tujuan kontrasepsi : tujuan dari pengaturan kelahiran menjarangkan

atau membatasi kelahiran

Kompetensi kontrasepsi : kemampuan PUS menggunakan alat/cara KB

dengan Rasional, efektif dan efisien.

Evaluasi kontrasepsi : penilaian spesifik terhadap penggunaan alat/cara

KB baik secara praktis termasuk pertimbangan efek samping dan

kenyamanan penggunaan

Akses kontrasepsi : ketersediaan alat/cara KB termasuk informasi untuk

mendapatkannya.

III. Gambaran Fertilitas dan dampaknya di Propinsi Bengkulu 

1. TFR

Jumlah dari Angka Kelahiran menurut kelompok umur atau Angka Feritilitas

Total (TFR), angka ini menggambarkan rata-rata jumlah anak yang akan

dilahirkan oleh seorang wanita pada akhir masa reproduksi jika mengikuti

pola fertilitas yang berlaku.

Secara nasional TFR hasil SDKI 2007 adalah 2,6 sedangkan untuk PropinsiBengkulu sebesar 2,4%, TFR tersebut mengalami penurunan sebesar 0,6

dibandingkan dengan SDKI 2002/2003 yaitu sebesar 3.

5/16/2018 Bonus Demografi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bonus-demografi-55ab560cd2af6 4/13

Rata-rata jumlah anak yang diinginkan per wanita di Propinsi Bengkulu

hasil SDKI 2007 adalah 2,1% atau 0,3% anak lebih rendah dari angka

fertilitas total yang sesungguhnya.

Tren TFR Propinsi Bengkulu dari

tahun 1994 - 2007

1994 3,45

1997 2,97

2003 3

2007 2,4

presentase wanita umur 15 – 49 tahun yang sedang hamil 3,9% dan rata-

rata anak yang dilahirkan hidup oleh wanita 15 – 49 tahun sebesar 4,0 dan

persentase wanita kawin yang tidak ingin anak lagi 53,9%,

Pada tahun 2009 Propinsi Bengkulu diharapkan dapat menurunkan TFR

dari 2,4% menjadi 2,2 % sebagaimana dalam kontrak kerja Program KB

secara nasional, maka Angka Prevalensi Kontrasepsi atau kesertaan ber-

KB (CPR) dinaikkan menjadi 76% dari 74% dari hasil SDKI 2007 tahun

tersebut.

2. Net Reproduction Rate (NRR) dan Laju Pertumbuhan Penduduk

Net Reproduction Rate (NRR) : Penduduk tumbuh seimbang (PTS) adalah

kecepatan perubahan jumlah penduduk bersifat konstan dan proporsi untuk

masing-masing kelompok umur tetap, pada saat itu bukan berarti laju

pertumbuhan penduduk sama dengan nol, atau penduduk tanpa

pertumbuhan, tetapi penduduk akan tetap bertambah dengan laju

pertumbuhan yang relatif stabil.

Sehingga NRR merupakan salah satu hasil (output) proyeksi penduduk

yang sering diinterpretasikan sebagai banyaknya anak perempuan yang

dilahirkan oleh setiap perempuan dalam masa reproduksinya. NRR = 1,

tingkat replacement level , yaitu saat dimana satu ibu diganti secara tepat

oleh satu bayi perempuan selama hayatnya dan akan tetap hidup sampai

PERKEMBANGAN TFR PROPINSI BENGKULU SDKI 1994 - 2007

    3 ,     4

     5

    2 ,     9

     7    3

    2 ,     4

1994 1997 2003 2007

5/16/2018 Bonus Demografi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bonus-demografi-55ab560cd2af6 5/13

dapat menggantikan kedudukannya ibunya, dengan mengikuti pola fertilitas

dan mortalitas yang sama seperti ibunya.

Sedangkan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) adalah pertambahan

penduduk selama kurun waktu tertentu, untuk Propinsi Bengkulu baik NRR

maupun LPP mengalami kecenderungan menurun sebagaimana dalam

grafik dibawah ini :

NRR untuk Propinsi Bengkulu dimulai tahun 2010 – 2015 sebesar 0,99, dan

kecenderungan tersebut diikuti oleh turunnya Laju Pertumbuhan Penduduk.

3. ASFR Propinsi BengkuluUkuran tingkat elahiran yang digunakan dalam perhitungan proyeksi selain

TFR juga Age Specific Fertility Rate (ASFR) yaitu Angka kelahiran menurut

kelompok umur, yaitu banyaknya kelahiran tiap 1000 WUS pada kelompok

umur tertentu.

Trend ASFR dari tahun ke tahun menunjukkan turun sehingga TFR turun

  N  R  R  ; 

   1,   1  1

  N  R  R  ; 

   1,   0  3

  N  R  R  ; 

   0,   9  9

  N  R  R  ; 

   0,   9  6

  N  R  R  ; 

   0,   9  5

  L  P  P  ; 

   2,   1  3

  L  P  P  ; 

   1,   9  9

  L  P  P  ; 

   1,   8  5

  L  P  P  ; 

   1,   6  9

  L  P  P  ; 

   1,   5  1

0

0,5

1

1,5

2

2,5

2000-2005 2005-2010 2010-2015 2015-2020 2020-2025

NRR LPP

     1      5      5

     3     4     6

     3     3     0 

     2      7

     4

     1     3     9

      7     0 

     2     9

     1     0     6

     3     3     3

     3     5     5

     2     6     3

     1     5     7

     7     9

     2     1

     1     1     7

     3     2     3

     3     0     8

     2     3     8

     1     5     8

     7     6

     1     9

     1     0     1

     3     0     0

     2    4     9

     1     8     6

     1     1     9

     5     7

     1     5

     9     1

     2     2     2

     2     0    4

     1    4     6

     8     7

     3     5

     1     0

     6     7

     1     8     8

     1     6     0

     1     2     1

     6     5

     3     3

    4

     5     7

    1    4    2

    1    3     7

    1    0    3

     5    9

    2     7

    1    1

     5    4

     1    4    4

     1     3     7

     9     5

     5     0

     1    4

    4

15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49

196 8 1972 1977 1982 1987 19 92 1997 2004

5/16/2018 Bonus Demografi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bonus-demografi-55ab560cd2af6 6/13

4. Median Umur Kawin Pertama

Peningkatan Usia Kawin memberikan kontribusi terhadap penurunan TFR,

semakin muda WUS kawin maka semakin panjang dalam masa reproduksi.

Median Kawin Pertama SDKI 2003 sebesar 19 dan SDKI Tahun 2007 naik

menjadi 19,3.Pernikahan Dini masa reproduksi yang hilang kurang dari

20 % dan sebaliknya nikah tunda masa reproduksi sekitar 50%

5. Selang Kelahiran

Median selang kelahiran secara nasional adalah 54,6 bulan setelah

kelahiran sebelumnya, untuk Propinsi Bengkulu selang kelahiran SDKI

2007 sebesar 62,3 bulan atau lima tahun.

6. Keluarga Berencana

Dalam pembahasan mengenai Keluarga Berencana, data yang diperoleh

dalam SDKI 2007 mengenai :

Pengetahuan tentang jenis alat dan cara kontrasepsi

Pengetahuan metode/cara KB

Pernah menjadi Peserta KB

Apakah sekarang menggunakan suatu metode/cara KB

Gambaran secara terinci sebagai berikut :

a. Pengetahuan wanita kawin umur 15 – 49 tahun yang mengetahui

suatu metode kontrasepsi menurut karakteristik latar belakang di

Propinsi sebagai berikut :

Pengetahuan wanita umur 15 – 49 tentang alat kontrasepsi cara

moderen sebesar 99,6, sedang cara tradisional sebesar 41,8% dan cara

lain 8%.

18,1

19

19,3

17,4

17,6

17,8

18

18,2

18,4

18,6

18,8

19

19,2

19,4

SDKI 1997 SDKI 2003 SDKI 2007

5/16/2018 Bonus Demografi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bonus-demografi-55ab560cd2af6 7/13

b. Pengetahuan kontrasepsi per mix kontrasepsi secara moderen

sebagaimana dalam tabel :

Pengetahuan terhadap kontrasepsi per mix kon-trasepsi mempengaruhi

dalam pemakaian per me-tode. Hal ini dapat dilihat kesertaan ber KB

per mix kontrasepsi. Pengetahuan wanita usia 15 – 49 ten-tang

kontrasepsi per metode tertinggi pada Pil dan Suntik masing-masing

99% dan 99,2%.

c. Prosentase wanita kawin menurut pemakaian kontrasepsi

Kesertaan ber-KB wanita kawin usia 15 – 49 tahun di Propinsi

Bengkulu, hasil SDKI 2007 suatu cara sebesar 74%, sedangkan dengan

cara moderen 70,4% dan cara tradisional sebesar 3,6% cara lain 0,5%

dan dari SDKI 2007 sekarang tidak pakai 26,0%

Pengetahuan tentang kontrasepsi

  8  2,   9

 4  7,   3

  9  9   9  6 9  9,   2

  9  6,   8

  8  8,   2

  1  5,   2

  7,  4

  1  9,   7

0

20

40

60

80

100

120

  M  O   W

  M  O  P   P  I  L   I  U

  D  S  u

  n  t  i  k

  I  m  p  l  a

  n  t

  K o  n  d

 o  m

  I  n  t  r  a  v

  a  g

  K o  n  t  r  a

 s e  p s  i   D

  a  r  u  r  a  t   L  A

  M

CPR SDKI 1994 - 2007

61,6

66,6 68,2

74

1994 1997 2003 2007

Series1

5/16/2018 Bonus Demografi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bonus-demografi-55ab560cd2af6 8/13

Semakin tinggi kesertaan ber-KB, maka semakin banyak kelahiran

dapat dicegah, Untuk Propinsi Bengkulu CPR dari tahun ke tahun naik

sebagaimana hasil SDKI 1994 sebesar 61,6 menjadi 74 SDKI tahun

2007.

d. CPR dan TFR

Secara Nasional bila CPR naik sebesar 3,76 maka TFR akan turun 1

point dan pengaruh Program KB terhadap penurunan TFR tahun 2007

secara nasional sebesar 58,07 sisa sebesar 41,93 dipengaruhi oleh

faktor Lainnya. Khusus di Propinsi Bengkulu pengaruh KB terhadap

penurunan TFR 2,4 SDKI 2007 dipengaruhi oleh CPR 74%, sisa 26 %

dipengaruhi oleh faktor lain

Selanjutnya setiap propinsi dapat dilihat masuk dalam posisi/kuadran

hubungan CPR dan TFR sebagaimana dalam grafik.

Gambar 1. CPR dan TFR menurut propinsi, Indonesia,

SDKI 2002-2003

0,0

0,51,01,5

2,02,5

3,0

3,5

4,0

4,5

0,000 0,200 0,400 0,600 0,800

CPR

     T     F     R TFR SDKI 2007

TFR regresi

HUBUNGAN CPR DAN TFR

0

1

2

3

4

5

0 20 40 60 80

CPR

     T     F     R

5/16/2018 Bonus Demografi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bonus-demografi-55ab560cd2af6 9/13

Kuadran I = CPR DIBAWAH 58,07 DAN TFR DIATAS 2,86

Kuadran II = CPR DIATAS 58,07 DAN TFR DIATAS 2,86

Kuadran III = CPR DIBAWAH 58,07 DAN TFR DIBAWAH 2,86

Kuadran IV = CPR DIATAS 58,07 TFR DIBAWAH 2,86

Propinsi Bengkulu pada Posisi IV dimana TFR 2,40 dan CPR 74

e. Prevalensi per Mix Kontrasepsi SDKI 1997 - 2007

Untuk per mix kontrasepsi secara moderen SDKI 1997 – 2007

sebagaimana tergambar dalam tabel:

Peserta MOP di Propinsi Bengkulu SDKI 2007 sebesar 0,1%

pencapaian sama dengan SDKI 2003, peserta MOW sebesar 1,5%,

implant sebesar 5,4, Kondom 1,8% naik 0,1% dari SDKI 2003, Suntik

sebesar 46,9 naik 16,5% dari SDKI 2003, IUD sebesar 1,7% dan Pil

13%.

Secara Umum kesertaan ber-KB di Propinsi Bengkulu dilihat dari Mix

Kontrasepsi masih perlu ditingkatkan dimana peserta Pil dan Suntik

tinggi yang mana dibutuhkan kedisiplinan dari peserta KB tersebut dan

ketersediaan alkon. Selain itu terdaftar penurunan pada peserta MOP,

MOW, Implant di Propinsi Bengkulu SDKI 2007 dibandingkan dengan

hasil SDKI 2003 terjadi penurunan, sehingga promosi, KIE tentang

kontrasepsi Rasional, Efektif dan Efisien untuk terus ditingkatkan.

18,6

8,3

20

0,9

12,4

1,7

0,4

13

6,3

30,4

1,7

8,9

3,5

0,1

13

1,7

46,9

1,8

5,4

1,5

0,1

PIL

IUD

STK

KDM

IMP

MOW

MOP

1997 2003 2007

5/16/2018 Bonus Demografi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bonus-demografi-55ab560cd2af6 10/13

f. Wanita berstatus kawin usia 15 – 49 yang tidak ingin ber KB, ingin

ber KB dan jumlah yang ingin mendapatkan pelayanan KB

berdasarkan alasan :

1. Kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi :

PUS yg sebenarnya tdk ingin punya anak lagi atau ingin menunda

kelahiran anak berikutnya tetapi karena berbagai alasan tdk memakai

kontrasepsi

Untuk menjarangkan kelahiran 2,7%

Untuk membatasi kelahiran 3,4%

Jumlah 6,1%

UNMET NEED

3,2 3,5 2,7

24,7 24,7

3129,2 28,9

33,9

4,1 4,4 3,4

41,943,5 43

46,648,5

46,5

7,4 86,1

66,668,2

7475,8

77,480,4

1997 2003 2007 1997 2003 2007 1997 2003 2007

TAK SEDANG

TERPENUHI PAKAI INGIN BERKB

MENJARANGKAN MEMBATASI JUMLAH

 

2. Kebutuhan ber KB yang terpenuhi :

Untuk menjarangkan kelahiran 31%

Untuk membatasi kelahiran 43%

Jumlah 74,0%

3. Jumlah yang ingin ber KB :

Untuk menjarangkan kelahiran 33,9%

Untuk membatasi kelahiran 46,5%

Jumlah 80,4

4. Persentase merasa puas 92,4%

Dari kondisi tersebut diatas yang harus diperhatikan adalah kebutuhan

ber-KB yang tidak terpenuhi baik untuk alasan menjarangkan kelahiran

dan membatasi kelahiran.

5/16/2018 Bonus Demografi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bonus-demografi-55ab560cd2af6 11/13

Wanita kawin di Propinsi Bengkulu yang ingin ber KB saat ini sebesar

80,4%, dimana 92,4% diantaranya merasa puas. Jika kepuasaan yang

diinginkan bisa dipenuhi, maka prevalensi penggunaan kontrasepsi di

Propinsi Bengkulu diantara wanita kawin saat ini dapat ditingkatkan dari

70,4% menjadi 80,4%.

IV. BONUS DEMOGRAFI

Dinamika penduduk menyebabkan transisi demografi ada masa dimana terjadi

penurunan fertilitas dalam jangka panjang yang menyebabkan perubahan

struktur penduduk terutama penduduk usia produktif dan non produktif

diidentifikasi dengan rasio ketergantungan yaitu rasio antara penduduk non

produktif terhadap penduduk usia produktif. Keuntungan ekonomis akibat

penurunan Rasio Ketergantungan disebut dengan Bonus Demografi atau

dikenal dengan demographic dividend atau demographic giff.

Turunnya rasio ketergantungan pada suatu saat akan mencapai titik terendah

dan berbalik meningkat kembali, pada saat menunjukkan angka yang paling

terendah yang biasanya berada dibawah 50%, disebut dengan Jendela

Kesempatan (The Window of Opportunity) dimana kesempatan tersebut

sangat singkat hanya terjadi satu kali saja dalam satu dekade seluruh

perjalanan kehidupan penduduk.

Untuk Propinsi Bengkulu titik terendah rasio ketergantungan pada tahun 2023

sebagai di gambarkan dalam grafik:

5/16/2018 Bonus Demografi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bonus-demografi-55ab560cd2af6 12/13

Bonus Demografi

   5 ,   0  0

  4 ,   9  1   4 ,   8  2   4 ,   9  9

   5 ,   0  1

   5 ,   1   7

   5 ,   2  0

   5 ,   2   5

   5 ,   1  8

   5 ,   3  1

   5 ,   2   7

   5 ,   4  4

   5 ,   4  0

   5 ,   4  1

   5 ,    7

  0

   5 ,   8

  0

  6 ,   0  2

  6 ,   1  2

  6 ,   4  2

  6 ,    7  1

   7

 ,   1  3

   7 ,    5  6    7 , 

  9  0   8 ,   3  4   8 , 

  8  2  9 ,   3  6

   5  4 ,   0  9

   5  2 ,   4  1

   5  0 ,   8  0

  4  8 ,   9  9

  4   7 ,    7  1

  4  6 ,   3  4

  4   5 ,   3  0

  4  4 ,   1  9

  4  3 ,   1   7

  4  2 ,   3  2

  4  1 ,   4  0

  4  0 ,   6  2

  3  9 ,   4  4

  3  8 ,    7  6

  3  8 ,   0   5

  3   7 ,   2  2

  3  6 ,   6  3

  3  6 ,   0  2

  3   5 ,   6  0

  3   5 ,   0   7

  3  4 ,    5  8

  3  4 ,   0  0

  3  3 ,   6  4

  3  3 ,   2  9

  3  2 ,   9   7

  3  2 ,    5  2

    5  9

 ,   0  9 

   5   7 ,   3  1 

   5   5 ,   6  2 

   5  3 ,   9  8 

   5  2 ,    7  2

 

   5  1 ,    5  1

 

   5  0 ,    5  0

 

  4  9 ,   4  3 

  4  8 ,   3   5 

  4   7 ,   6  3 

  4  6 ,   6   7 

  4  6 ,   0  6 

  4  4 ,   8  4 

  4  4 ,   1  6 

  4  3 ,    7   5

 

  4  3 ,   0  2 

  4  2 ,   6   5 

  4  2 ,   1  3 

  4  2 ,   0  2 

  4  1 ,    7  8

 

  4  1 ,    7  1

 

  4  1 ,    5   5

 

  4  1 ,    5  4

 

  4  1 ,   6  3 

  4  1 ,    7  9

 

  4  1 ,   8  8 

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025

Rasio Ketergantungan Tua Rasio Ketergantungan Muda Rasio Ketergantungan Total

Jendela Kesempatan

 

Penurunan proporsi penduduk muda mengurangi besarnya investasi untuk

pemenuhan kebutuhan mereka, sehingga sumber daya dapat dialihkan

kegunaannya untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan

kesejahteraan keluarga.Pemerintah akan mendapatkan peluang Bonus Demografi termasuk Propinsi

Bengkulu bila ada respon kebijakan pemerintah yang positif termasuk

perhatian pemerintah terhadap Program KB. Pada saat bonus demografi

menyediakan tenaga kerja yang cukup untuk meningkatkan produktivitas yang

harus dimanfaatkan sebaiknya untuk meningkatkan kesejahteraan

penduduknya .(adioetomo).

Dalam mewujudkan bonus demografi menurut Bloom, Canning dan Sevilia)

ada 3 yang mempengaruhi yaitu : pasokan tenaga kerja (labor supply),

tabungan (savings), dan sumber daya manusia.

Keluarga Berencana dengan program pengaturan kelahiran mempunyai

pengaruh besar dalam terwujudnya Bonus Demografi. Bila pengaturan

kelahiran melalui Keluarga Berencana berhasil maka pemerintah dapat

mengalihkan biaya dari sektor makanan, sandang, papan, pendidikan dan

kesehatan dari penduduk tercegah pada pengembangan sektor pertanian,

Industri dalam penyediaan sektor kesempatan kerja.

5/16/2018 Bonus Demografi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bonus-demografi-55ab560cd2af6 13/13

Dari hasil perhitungan sederhana untuk pendidikan dasar dengan

menggunakan data dasar biaya pendidikan tahun 2003 dan diasumsikan pada

kondisi tahun 2009, maka pemerintah Propinsi Bengkulu pada tahun 2009

dapat mengalihkan dana pendidikan dasar sebesar Rp. 25.342.642.545 ke

sektor pertanian dan industri, pengalihan dana tersebut dapat dihitung untuk

sektor kesehatan, pangan, papan dan sandang.

Penghitungan tersebut dilakukan dengan cara sederhana dimana

pembandingnya adalah kelahiran yang dapat dicegah tahun 2009 dengan

asumsi cost untuk pendidikan dasar pada tahun 2009, ............... AS