blood transfusion

21
TRANSFUSI TRANSFUSI DARAH DARAH

Transcript of blood transfusion

Page 1: blood transfusion

TRANSFUSTRANSFUSI DARAHI DARAH

Page 2: blood transfusion

Transfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lainnya. Transfusi darah berhubungan dengan kondisi medis seperti kehilangan darah dalam jumlah besar disebabkan trauma, operasi, syok dan tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah merah.

Page 3: blood transfusion
Page 4: blood transfusion

1.   Darah Lengkap/ Whole Blood (WB) Diberikan pada penderita yang mengalami perdarahan

aktif yang kehilangan darah lebih dari 25 %.

Page 5: blood transfusion

2.   Darah Komponen a.Sel Darah Merah (SDM)1)   Sel Darah Merah Pekat Diberikan pada kasus kehilangan darah yang tidak terlalu

berat, transfusi darah pra operatif atau anemia kronik dimana volume plasmanya normal.

2)  Sel Darah Merah Pekat Cuci Untuk penderita yang alergi terhadap protein plasma.3)   Sel Darah Merah Miskin Leukosit Untuk penderita yang tergantung pada transfusi darah.4)   Sel Darah Merah Pekat Beku yang Dicuci Diberikan untuk penderita yang mempunyai antibodi

terhadap sel darah merah yang menetap.5)   Sel Darah Merah Diradiasi Untuk penderita transplantasi organ atau sumsum tulang.

Page 6: blood transfusion
Page 7: blood transfusion

b.Leukossit/ Granulosit Konsentrat Diberikan pada penderita yang jumlah leukositnya turun berat, infeksi yang tidak membaik/ berat yang tidak sembuh dengan pemberian Antibiotik, kualitas Leukosit menurun.

Page 8: blood transfusion

c.Trombosit Diberikan pada

penderita yang mengalami gangguan jumlah atau fungsi trombosit.

Page 9: blood transfusion

d.Plasma dan Produksi Plasma Untuk mengganti faktor pembekuan, penggantian cairan yang hilang. Contoh : Plasma Segar Beku untuk penderita Hemofili. Krio Presipitat untuk penderita Hemofili dan Von Willebrand

Page 10: blood transfusion

jj

Page 11: blood transfusion
Page 12: blood transfusion
Page 13: blood transfusion

BAGAN TRANSFUSI DARAH Golongan darah O

adalah DONOR UNIVERSAL karena dapat di transfusikan ke seluruh golongan darahGolongan darah AB adalah RESIPIEN UNIVERSAL karena dapat menerima semua jenis golongan darah

Page 14: blood transfusion

TABEL TRANSFUSI DARAH

Page 15: blood transfusion

Dari tabel nampak bahwa darah 0 dapat mendonorkan darah kepada semua golongan darah karena golongan darah 0 tidak mempunyai antigen yang dapat digumpalkan. Sebaliknya golongan darah AB dapat menerima semua golongan darah karena tidak mempunyai zat anti baik anti-A maupun anti-B. Meskipun demikian, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya golongan darah pendonor sama dengan golongan darah penerima.

Page 16: blood transfusion

RESIKO TRANSFUSI DARAH Sebuah penelitian melaporkan bahwa reaksi

transfusi yang tidak diharapkan ditemukan pada 6,6% resipien, dimana sebagian besar (55%)) berupa demam. Gejala lain adalah menggigil tanpa demam sebanyak 14%, reaksi alergi (terutama urtikaria) 20%, hepatitis serum positif 6%, reaksi hemolitik 4% dan overload sirkulasi 1%.

Page 17: blood transfusion

1.1. DemamDemamPeningkatan suhu dapat disebabkan oleh abtibodi leukosit, antibodi trombosit, atau senyawa pirogen. Untuk menghindarinya dapat dilakukan uji cocok silang antara leukosit donor dengan serum resipien pada pasien yang mendapat transfusi leukosit. Cara lain adalah dengan memberikan produk darah yang mengandung sedikit leukosit, leukosit yang harus dibuang pada produk ini minimal 90% dari jumlah leukosit. Transfusi juga dapat dilakukan dengan memasang mikrofilter yang mempunyai ukuran pori 40 mm.

Page 18: blood transfusion

2. Reaksi Alergi (Urtikaria) dan Reaksi Anafilaksis2. Reaksi Alergi (Urtikaria) dan Reaksi Anafilaksis• Reaksi alergi ringan yang menyerupai urtikaria timbul pada

3% transfusi. Meskipun darah yang diberikan sudah tepat, sebagian orang akan mengalami reaksi alergi selama atau segera setelah menjalani transfusi darah. Reaksi alergi ini diduga terjadi akibat adanya bahan terlarut di dalam plasma donor yang bereaksi dengan antibodi resipien. Gejalanya berupa ruam kulit yang gatal, yang dapat diatasi dengan antihistamin.

• Renjatan anafilaksis terjadi pada 1 dari 20.000 transfusi. Anafilaksis adalah reaksi alergi yang lebih serius bahkan dapat mengancam jiwa. Gejala dari reaksi ini terjadi hanya beberapa menit setelah transfusi dimulai, seperti angioderma, muka merah (flushes), urtikaria, gawat pernapasan, hipotensi, dan renjatan (syok).

Page 19: blood transfusion
Page 20: blood transfusion

3.Risiko Transfusi Darah: Cedera Paru Akut Akibat Transfusi3.Risiko Transfusi Darah: Cedera Paru Akut Akibat Transfusi Merupakan suatu kondisi klinik berupa manifestasi

hipoksemia akut dan edema pulmoner bilateral yang terjadi dalam 6 jam setelah transfusi. Ada juga sindrom TRALI (Transfusion-associated Acute Lung Injury) yang tertunda yang terjadi hingga 72 jam setelah transfusi diberikan. Cedera paru akut disebabkan oleh plasma donor yang mengandung antibodi yang melawan leukosit pasien. Angka kejadiannya dilaporkan sekitar 1 dari 1.200 sampai 25.000 transfusi; Finlay dkk memperkirakan bahwa angka tersebut sebenarnya lebih tinggi, namun tidak dilaporkan sebagai TRALI. Manifestasi klinis yang ditemui adalah dispnea (kesulitan bernafas), takipnea (nafas cepat), demam, takikardi (nadi cepat), hipo-/hipertensi, dan leukopenia akut (jumlah sel darah putih rendah) sementara.

Page 21: blood transfusion

Enak ya, tinggal tenang trus gue yang ngerjain

Jangan

keras”,

nanti

ketahuan!BONGA LOE! Ini kan komik (mungkin)