blok 6 sp

18
Rasa Nyeri Pada Kaki Claudia Fetricia 102012318 BP13 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510 Telp. 021-56942061 Fax. 021-5631731 Email: [email protected] Abstrak Nyeri adalah perasaan atau sensasi tidak nyaman atau menandakan adanya kerusakan sel dalam tubuh atau inflamasi (radang). Nyeri timbul karena tubuh menerima stimulus/rangsangan yang berupa rangsang mekanik (trauma, terpukul, teriris, cubitan), panas (cahaya matahari, api, listrik), dan kimia (makanan /minuman terlalu asam, penyakit). Nyeri yang ditimbulkan bisa berintensitas ringan sampai tinggi tergantung seberapa berat peradangan pada ligamen Kata kunci: Inflansi,Stimulus,dan ligamen Abstract Pain is a sensation or a feeling of discomfort or a sign of cell damage in the body or inflammation (inflammation). The pain arises due to the body receiving stimulus / stimuli in the form of mechanical stimuli (trauma, hit, cut, pinch), thermal (solar light, fire, electricity), and chemical (food / drink too acidic, disease). Pain can be caused by high-intensity light up depending on how severe the inflammation of the ligament Keywords: inflansi, Stimulus, and ligaments 1

description

sp

Transcript of blok 6 sp

Page 1: blok 6 sp

Rasa Nyeri Pada Kaki

Claudia Fetricia

102012318

BP13

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

Telp. 021-56942061 Fax. 021-5631731

Email: [email protected]

Abstrak

Nyeri adalah perasaan atau sensasi tidak nyaman atau menandakan adanya kerusakan sel dalam tubuh atau inflamasi (radang). Nyeri timbul karena tubuh menerima stimulus/rangsangan yang berupa rangsang mekanik (trauma, terpukul, teriris, cubitan), panas (cahaya matahari, api, listrik), dan kimia (makanan /minuman terlalu asam, penyakit). Nyeri yang ditimbulkan bisa berintensitas ringan sampai tinggi tergantung seberapa berat peradangan pada ligamen

Kata kunci: Inflansi,Stimulus,dan ligamen

Abstract

Pain is a sensation or a feeling of discomfort or a sign of cell damage in the body or inflammation (inflammation). The pain arises due to the body receiving stimulus / stimuli in the form of mechanical stimuli (trauma, hit, cut, pinch), thermal (solar light, fire, electricity), and chemical (food / drink too acidic, disease). Pain can be caused by high-intensity light up depending on how severe the inflammation of the ligament

Keywords: inflansi, Stimulus, and ligaments

Pendahuluan

Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan  dimana berhubungan dengan kerusakan jaringan atau potensial terjadi kerusakan jaringan. Sebagai mana diketahui bahwa nyeri tidaklah selalu berhubungan dengan derajat kerusakan jaringan yang dijumpai. Namun nyeri bersifat individual yang dipengaruhi oleh genetik, latar belakang kultural, umur dan jeniskelamin. Kegagalan dalam menilai faktor kompleks nyeri dan  hanya  bergantung pada pemeriksaan fisik sepenuhnya  serta tes laboratorium mengarahkan kita pada kesalahpahaman dan terapi yang tidak

1

Page 2: blok 6 sp

adekuat terhadap nyeri, terutama pada pasien - pasien dengan resiko tinggi seperti orang tua, anak-anak dan pasien dengan gangguan komunikasi.Nyeri merupakan mekanisme protektif untuk menimbulkan kesadaran akan kenyataan bahwa sedang atau akan terjadi kerusakan jaringan.

Selaian itu,simpanan pengalaman yang menimbulkan nyeri dalam ingatan membantu kita menghindari kejadian-kejadian yang berpontensi membahayakan dimasa mendatang.

Pembahasan

Arteri plantar pedis

Plantar pedis mendapat perfusi dari cabang terminal A. tibialis posterior. A. plantaris medialis memberi cabang R. superficialus ke tepi Arcus plantaris profundus bisa mendapat suplai utamanya dari A. dorsalis pedis melalui A. plantaris profunda atau A. tibialis medial kaki dan R. profundus yang terhubung ke Arcus plantaris profundus. Arcus ini merupakan kelanjutan langsung dari A. plantaris lateralis. Selain itu kedua arteri bersama-sama memberikan pendarahan ke jari kaki. N. tibialus telah membagi diri menjadi dua cabang terminalnya (Nn plantares medialis et laterales) di malleolus medialis didalam canalis malleolaris di bawah reticulum musculorum flexorum. Cabang terminalnya kemudian membagi diri lagi menjadi Nn. Digitales plantares. Serupa dengan N. ulnaris di tangan. N. plantares lateralis membagi diri menjadi R. superficialis dan R. profundus. N. plantaris medialis memberikan persarafan tambahan berupa N.digitalis plantaris proprius untuk tepi medial kaki. Cabang saraf sensorik muncul ke permukaan diantara serabut longitudinal aponeurosis plantaris. A. tibialis posterior hanya bercabang di planta pedis.1

M. flexor digitorum brevis dan M.adductor hallucis dipotong untuk memperlihatkan lintasan neurovaskular canalis malleolaris. Selain itu, caput obliquum M. adductor hallucis dipotong untuk memperlihatkan Arcus profundus dan perjalanan R. profundus N. plantaris lateralis. Arcus plantaris profundus melanjutkan A.plantaris lateralis dan menerima darah dari R. profundus A. plantaris medialis dan dari A. plantaris profunda yang berasal dari A.dorsalis pedis. Bersama dengan R. plantaris profundus dari N. plantaris lateralis, Arcus tersebut melengkung di atas Mm. interossei planta pedis di lapisan profunda struktur neurovaskular.1

Disekitar pergelangan kaki hanyak terdapat tendon otot. Tendon otot-otot tersebut diikat oleh retinaculum.Otot tibialis anterior berasal dari (terletak pada) samping antero lateralis tibia. Tendonnya melekat pada sendi antara cuneiforme medialis dan metatarsal 1. Tendon ini akan nampak jelas pada saat gerakan pada dorsal flexi aktif. Selain berfungsi sebagai dorsal flexor, otot ini juga berfungsi sebagai supinator dan midtarsal joint.1

Otot tibialis posterior terletak pada samping belakang tibia belakang tibia. Tendonnya berjalan persis dipermukaan malleolus medialis dan melekat pada tuberositas os naviculare. Fungsi otot ini untuk plantar flexi dan supinasi.

Tendon otot peroneus longus dan brevis berjalan dibelakang malleolus lateralis. Otot peroneus brevis berinsertio pada basis metatarsal V, dan yang longus berjalan terus melalui telapak kaki

2

Page 3: blok 6 sp

dan melekat pada persendian antara os cuneiforme medialis dan metatarsal I. Fungsi otot peroneus ini untuk gerakan pronasi dan plantar flexi.1

Pada saat gerakan aktif jari-jari kaki akan nampak jelas tendon extensor hallucis longus dan 4 tendon extensor digitorum longus. Tendon achilles merupakan gabungan tendon . otot gastroenemius dan soleus. Tendon ini melekat pada calcaneus.

Keterangan gambar :

Nyeri yang ditimbulkan bisa berintensitas ringan sampai tinggi tergantung seberapa berat peradangan pada ligamen. Kaki mungkin terasa lemah, teriritasi bahkan hingga bengkak. Fasciitis plantaris paling sering terjadi pada orang paruh baya, tentara atau atlet.

Beberapa penyebab nyeri di telapak kaki:- bentuk lengkungan telapak kaki yang terlalu tinggi atau terlalu datar- Aktifitas fisik berlebihan pada kaki misalnya terlalu banyak berjalan, berdiri dalam waktu lama pada alas yang keras- Kelebihan berat badan- Penggunaan alas kaki atau sandal yang tidak cocok- Memiliki otot betis atau tendon achilles yang ketat

Penyebab utama nyeri di daerah kaki adalah plantar fasciitis dan Achilles tendonitis Plantar fasciitis menyebabkan nyeri pada telapak kaki (sisi bawah tumit), khususnya

ketika bangun pada pagi hari yang biasanya berkurang setelah kaki digunakan berjalan beberapa waktu. Sementara Achilles tendonitis menyebabkan nyeri pada ujung belakang tumit

3

Page 4: blok 6 sp

Reseptor Perasaa) Rasa nyeri

Nyeri adalah persaan atau sensasi tidak nyaman atau menandakan adanya kerusakan sel dalam tubuh atau inflamasi (radang). Nyeri timbul karena tubuh menerima stimulus/rangsangan yang berupa rangsang mekanik (trauma, terpkul, teriris, cubitan), panas (cahaya matahari, api, listrik), dan kimia (makanan /minuman terlalu asam, penyakit).2

Nyeri dapat diklasifikasikan ke beberapa golongan berdasarkan pada tempat, sifat, berat ringannya nyeri, dan waktu lamanya serangan:

Nyeri berdasarkan tempatnya: Periperal pain, adalah nyeri yang terasa pada permukaan tubuh.

Misalnya pada kulit. Deep pain, adalah nyeri yang terasa pada permukaan tubuh yang

lebih dalam atau pada organ tubuh yang visceral. Refered pain, yaitu nyeri dalam yang disebabkan karena penyakit

organ atau struktur dalam yang ditransmisikan ke bagian tubuh di daerah yang berbeda, bukan daerah asal nyeri.

Central pain, yaitu nyeri yang terjadi karena perangsangan pada sistem saraf pusat, spinal cord, batang otak, talamus, dan lain-lain.

Nyeri berdasarkan sifat: Incidental pain, yaitu nyeri yang timbul sewaktu-waktu lalu

menghilang. Steady pain yaitu nyeri yang timbul dan menetap serta dirasakan pada waktu yang lama.

Paroxymal pain, yaitu nyeri yang dirasakan berintensitas yang tinggi dan kuat sekali. Nyeri tersebut biasanya menetap ± 10-15 menit, lalu menghilang, kemudian timbul lagi.

Nyeri berdasarkan berat ringannya: Nyeri ringan, yaitu nyeri dengan intensitas rendah. Nyeri sedang, yaitu nyeri yang menimbulkan reaksi. Nyeri berat, yaitu nyeri dengan intensitas tinggi.

Nyeri berdasarkan waktu lamanya serangan: Nyeri akut, yaitu nyeri yang dirasakan dalam waktu yang singkat

dan berakhir kurang dari enam bulan, sumber dan daerah yang nyeri diketahui dengan jelas. Rasa nyeri mungkin sebagai akibat dari luka, seperti luka operasi dan lain-lain.

Nyeri kronis, yaitu nyeri yang dirasakan lebih dari enam bulan. Nyeri kronis ini polanya beragam dan berlangsung dan berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.2

b) Rasa raba/singgung Reseptor : meissner/merkel , ujung saraf bebasRangs adekuat : perubahan bentuk yang kecil pada permukaan kulit.

c) Rasa tekananReseptor : badan VATER-PACINIRangs adekuat : merupakan tekanan yang menyebabkan deformitas > dari rangsang raba/singgung.

4

Page 5: blok 6 sp

d) Rasa panasReseptor : ujung RUFFINI distribusi merata diseluruh kulit.Rangs adekuat : pertambahan kalor pada reseptor.

e) Rasa dinginReseptor : Badan KRAUSE > daripada panas

A. Fleksor refleks

Refleks merupakan kejadian involunter dan tidak dapat dikendalikan oleh kemauan. Tindakan refleks merupakan gerakan motorik involunter atau respons sekretorik yang diperlihatkan jaringan terhaedap stimulus sensorik, seperti refleks menarik diri, bersin, batuk, dan mengedip. Refleks menarik atau sering disebut dengan withdrawal reflex merupakan refleks proteksi atau pelindung. Withdrawal reflex merupakan suatu refleks polisinaptik dan merupakan respon terhadap rangsangan pada kulit dan otot. Responnya dapat berupa kontraksi otot fleksor dan inhibitas otot fleksor pada bagian ekstremitas yang sama. Sirkuitnya terdiri dari reseptor sensorik, neuron aferen, interneuron spinal, neuron motor alfa, dan otot volunter.

Reflek menarik diri (withdrawal refleks) merupakan contoh refleks spinal dasar. Refleks menarik diri dapat dijelaskan dengan mekanisme sebagai berikut: benda tajam (paku) mengenai telapak kaki, oleh reseptor akan diubah menjadi potensial akasi yang akan dirambatkan melalui aferen masuk ke sumsum tulang belakang. Saraf aferen bersinapsis dengan beberapa antar neuron dan akan terjadi beberapa rangkaian sebagai berikut;

1. Potensial aksi akan menstimulus beberapa saraf antar neuron yang pada gilirannya akan menstimulus saraf eferen motorik yang menginervasi telapak kaki, suatu otot flektor pada telapak kaki. Akibat kontraksi dari telapak kaki maka kaki akan tertarik dari benda tajam yang mengenai permukaan kulit.

2. Potensial aksi pada saat yang sama juga menstimulus antar neuron yang lain, yang pada gilirannya akan menghambat neuron eferen yang menginervasi telapak kaki, sehingga kaki tidak bisa berkontraksi. Tipe hubungan yang melibatkan stimulasi saraf yang menginervasi suatu otot dan secara bersama-sama melakukan pengahambatan pada otot antagonisnya diketahui sebagai inervasi resiprokal (resiprocal enervation).

Potensial aksi juga menstimulus antar neuron yang lain lagi yang membawa sinyal ke atas otak melalui jalur naik. Pada saat impuls mencapai daerah korteks sensori otak, maka orang yang bersangkutan akanmerasa sakit dan menyadari apa yang sedang terajadi. Bila impuls mencapai otak maka akan disimpan sebagai memori, dan seseroang dapat mulai berfikir tentang situasi yang sedang terjadi, apa yang harus dikerjakan, bagaimana menghindari kejadian yang sama, dsb.

B. Mekanisme jalur impuls

5

Page 6: blok 6 sp

Titik-titik (celah) pertemuan antara neuron satu dengan neuron lain disebut sinapsis. Akson pada setiap neuron berakhir membentuk tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis. Permukaan tombol sinapsis disebut membran pre-sinapsis. Membran pre-sinapsis berfungsi meneruskan rangsang. Membran pre-sinapsis akson neuron satu akan bertemu dengan dendrit neuron yang lain. Permukaan dendrit neuron itu disebut membran post-sinapsis. Fungsi membran post-sinapsis sebagai penerima rangsang. Di antara kedua membran tersebut terdapat suatu celah yang disebut celah sinapsis.

Bila impuls telah berada di ujung akson, ujung akson akan mengeluarkan neuro hormon yang disebut juga neurotransmiter. Zat ini bersifat memacu dan menghantarkan impuls ke ujung dendrit neuron yang lain. Ada beberapa neurotransmiter yang dikenal yaitu asetilkolin, serotonin, dan dopamin. Keduanya merupakan neurotransmiter yang terdapat di seluruh sistem saraf.

Jika impuls tiba di tombol membran pre-sinapsis, akan terjadi peningkatan permeabilitas membran pre-sinapsis terhadap ion Ca2+. Akibatnya ion Ca2+ masuk dan gelembung sinapsis melebur dengan membran pre-sinapsis sambil melepaskan neurotransmiternya ke celah sinapsis. Neurotransmiter ini membawa impuls ke membran post-sinapsis. Setelah menyampaikan impuls, selanjutnya neurotransmiter dihidrolisis oleh enzim yang dikeluarkan oleh membran post-sinapsis, misalnya asetilkolinesterase. Jika neurotransmiternya dihidrolisis menjadi kolin dan asam etanoat, kedua senyawa hasil hidrolisis ini akan disimpan di gelembung sinapsis untuk dipergunakan lagi.

Apabila tubuh Anda mendapatkan rangsang dari luar, dengan melakukan 2 macam proses penghantaran tersebut, impuls akan melalui jalur perjalanan sebagai berikut untuk menanggapinya.

Rangsang --> Reseptor --> Neuron sensorik --> Otak --> Neuron motorik --> Efektor

A. Medula Spinalis

6

Page 7: blok 6 sp

Medula spinalis terletak di canalis vetrebalis columna vetrebalis dan dibungkus oleh tiga meninges, durameter, arachonoidea mater, dan pia mater. Perlindungan dilakukan serebrospinal yang mengelilingi medula spinalis didalam ruang subarachonoid. Bagian superior dari foramen magnum pada tengkorak, tempat bergabungnya dengan medulla oblongata otak. Medula spinalis berakhir di inferior di regio lumbar.

Dibawah, medula spinalis menipis menjadi conus medullaris dari ujungnya yang merupakan lanjutan pia meter yaitu filum terminale yang berjalan kebawah dan melekat dibagian belakang os coccygea. Disepanjang medula spinalis melekat 31 pasang saraf spinal melalui radix anterior atau radix motoria dan radi posterior atau radixsensoria. Masing-masing radix melekat pada medulla spinalis melalui fila radikularis yang membentang di sepanjang segmen-segen medula spinalis yang sesuai. Masing-masing radix saraf memiliki sebuah ganglion radix posterior yaitu sel-sel yang membentuk serabut saraf pusat.

Struktur Medula SpinalisMedula spinalis terdiri dari substansi grisea yang dikelilingi oleh substansia alba. Pada potongan melintang,substansi grisea nampak seperti huruf H dengan columna atau kornu anterior dan posterior substransia grisea yang dihubungkan dengan comissura grisea yang tipis. Di dalamnya terdapat canalis centralis yang kecil.4

B. Batang Otak Medula Oblongata

Medula oblongata berbentuk konus. Di superior berhubungan dengan pons dan inferior berhubungan dengan medula spinalis. Bagian kaudal dari medulla oblongata mengandung nucleus cuneatus dan nucleus gracillis. Pada medula oblongata terdapat inti-inti n.VII-XII.

Pons

Pons terletak dipermukaan anterior cerebellum, inferior mesensefalon dan interior medula oblongata. Pons atau jembatan dinamakan dari banyaknya serabut yang berjalan transvesal pada permukaan anterior yang menghubungkan kedua hemispherium cerebelli. Pada pons terdapat inti-inti saraf kranial (n.V-VII) dan inti-inti yang mengirimkan axon ke cerebellum melalui peduculus cerebellaris medius (brachium pontis).

Mesenchepalon

Mesenchepalon merupakan bagian sempit otak yang menghubungkan prosenchephalon dan rhombencephalon. Rongga sempit di mesenchepalon adalah aqueductus cerebri yang menghubungan ventrikuus tertius dengan ventrikulus quartus. Mesensefalon terdiri dari banyak nuclei dan berkas serabut saraf ascendens dan desendens. Mengandung inti-inti n.III dan IV. Pada substansia grisea terdapat inti-inti yang merupakan pusat motorik substansia nigra dan nucleus rubra.4

7

Page 8: blok 6 sp

Mekanisme Nyeri Ada 4 tahap dalam proses terjadinya nyeri (pathways nyeri),

yaitu: -Transduksi

-Transmisi

-Modulasi

-Persepsi

1. Transduksi merupakan proses perubahan rangsang nyeri menjadi suatu aktifitas listrik yang akan diterima ujung-ujung saraf. Rangsang ini dapat berupa stimulasi fisik, kimia, ataupun panas. Dan dapat terjadi di seluruh jalur nyeri.

2. Transmisi adalah proses penyaluran impuls listrik yang dihasilkan oleh proses transduksi sepanjang jalur nyeri, dimana molekul molekul di celah sinaptik mentransmisi informasi dari satu neuron ke neuron berikutnya

3. Modulasi adalah proses modifikasi terhadap rangsang. Modifikasi ini dapat terjadi pada sepanjang titik dari sejak transmisi pertama sampai ke korteks serebri. Modifikasi ini dapat berupa augmentasi (peningkatan) ataupun inhibisi (penghambatan).

4. Persepsi adalah proses terakhir saat stimulasi tersebut sudah mencapai korteks sehingga mencapai tingkat kesadaran, selanjutnya diterjemahkan dan ditindaklanjuti.

Organisasi Sistem Saraf

Sistem saraf tersusun menjadi susunan saraf pusat (spp),yang terdiri dari otak dan medulla spinalis,dan susuna saraf tepi(sst),yang terdiri dari serat-serat saraf yang membawa informasi antara ssp dan bagian tubuh lain (perifer)( gambar 5-1).ssp dibagi lagi menjadi divisi aferen dan eferen.divisi eferen membawa informasi ke ssp,meberi tahu tentang lingkungan eksternal dan aktivitas internal yang sedang di atur oleh susunan saraf(a berasal dari ad,yang berarti menuju feren berarti mebawa karena itu aferen membawa ke.intruksi dari ssp di salurkan melalui devisi aferen ke organ efektor-otot atau kelenjar yang melaksanakan perintah agar di hasilkan efek yang sesuai (e berasal dari eks,yang berari “dari”;karena itu,eferen berarti “membawa dari” ).sistem saraf eferen di bagi menjadi sistem saraf somatik,yang terdiri serat-serat neuron motoric yang nyarafi otot rangka;dan sistem saraf otonom yang terdiri dari serat-serat yang menyarafi otot polos,otot jantung,dan kelenjar.sistem yang terakhir ini dibagi lagi menjadi sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis,di mana keduanya menyarafi sebagian besar organ-organ yang di sarafi oleh sistem saraf otonom. 5

Lengkung Refleks

8

Page 9: blok 6 sp

Jalur-jalur saraf yang terlibat dalam melaksanakan aktivitas reflex dikenal sebagai Lengkung Refleks(Arkus Refleks),yang biasanya mencakup lima komponen dasar:

1.Reseptor, 2. Jalur aferen, 3.Pusat integrasi 4.jalur eferen, 5.efektor.5

Reseptor berespon terhadap rangsangan, yaitu perubahan fisik atau kimiawi dalam lingkungan Reseptor yang dapat dideteksi sebagai respon terhadap rangsangan tersebut,reseptor menghasilkan potensial aksi yang dipancarkan oleh jalur Aferen ke Pusat Integrasi untuk diolah.Pusat integrasi biasanya adalah SSP. Medula spinalis dan batang otak mengintgrasikan reflex-refleks dasar,sementara pusat-pusat yang lebih tinggi diotak memproses reflex didapat.Pusat integrasi memproses semua informasi yang tersedia baginya dari reseptor ini serta dari semua masukan lain,kemudian “mengambil keputusan”mengenai respon yang sesuai.Instruksi dari pusat integrasi disalurkan melalui jalur Eferen ke Efektor otot atau kelenjar yang melaksanakan respons yang diinginkan.Tidak seperti perilaku sadar,dimana terdapat sejumlah kemungkinan respons,respons reflex dapat diprediksi,karena jalur Antara reseptor dan efektor selalu sama.5

Hantaran Impuls sarafNeurotransmitter dilepaskan dari ujung saraf ketika datang impuls saraf (potensial aksi). Potensial aksi menyebabkan influks K+ yang menyebabkan vesikel sinaptik bergabung dengan membrane prasinaptik. Kemudian neurotransmitter dikeluarkan ke celah sinaptik, neurotransmitter mencapai sasarannya dengan meningkatkan atau menurunkan potensial istirahat (resting potential) pada membran pascasinaps untuk waktu yang singkat. Protein reseptor pada membran sinaps mengikat neurotransmitter dan melakukan penyesuaian dengan membuka kanal ion, membangkitkan Excitatory Postsynaptic Potential (EPSP) atau Inhibitory Postsynaptic Potential (IPSP). Eksitasi cepat diketahui menggunakan asetilkolin (nikotinik) dan L-glutamat atau inhibisi menggunakan GABA. Reseptor protein lain mengikat neuromodulator dan mengaktifkan sistem messenger kedua, biasanya melalui transduser molekuler, protein G, reseptor ini memiliki periode laterm yang lebih lama, berlangsung selama beberapa menit atau lebih.5

Neurotransmitter Neurotransmitter adalah “kurir” pembawa pesan dari satu neuron ke neuron lainnya. Kurir ini dapat bergerak melesat dengan kecepatan sangat tinggi, dalam beberapa kasus dapat mencapai sekitar 450 km per jam. Setiap neuron memiliki beberapa tentakel bercabang dan filamen serupa dengan benang atau axon, yang dapat dilewati oleh impuls listrik. Pada ujung-ujung axon terdapat bola-bola kecil berisi sedikit bahan kimia yang disebut neurotransmitter. Ketika sel saraf mendapat rangsangan, neurotransmitter ini akan dilepaskan ke dalam ruang antar sel saraf tersebut dengan sel saraf tetangganya. Hal ini akan merangsang dendrit di sel saraf tetangga. Selanjutnya, neuron akan melepaskan neurotransmitter-nya, sehinggga akan merangsang sel saraf tetangga berikutnya, dan demikian seterusnya. Dengan cara itulah jutaan pesan dikirimkan dari satu neuron ke neuron lainnya setiap menit.6

9

Page 10: blok 6 sp

Sekitar 60 jenis bahan kimia neurotransmitter diketahui dan diduga terdapat dalam sistem saraf manusia. Mungkin masih banyak lagi yang ditemukan. Beberapa neurotransmitter yang sudah cukup dikenal antara lain adalah serotonin, endorphin, noradrenalin (juga disebut norepinefrin), dan asetilkolin. Neurotransmitter juga berpengaruh besar terhadap emosi kita.6

1) Serotonergik

Badan sel terdapat dalam nukleus Raphe (batang otak) Proyeksi ke : hipotalamus, sistem limbik, neokorteks, medulla spinalis Obat halusimiogenik (LSD = lysergic acid diethylamide) = agonis

serotonin MDMA (3,4-methylenedioxymethamphetamin) :

Menyebabkan penglepasan serotonin => euphoria Diikuti deplesi serotonin => gangguan konsentrasi, depresi,

insomnia Fungsi lain dari serotonin:

Eksitasi sekresi prolaktin Serat serotonin desenden : menghambat transmisi jaras nyeri

diakar belakang Banyak terdapat di nukleus suprachiasmatic hipotalamus ; irama

sirkadian Impuls serotonin dinukleus raphe: menimbulkan migraine..7

2) Norepinefrinergik Badan sel terdapat di lokus sereleus, nukleus di pons dan medulla

oblongata Obat-obat yang meningkatkan kadar NE ekstrasel otak => menaikkan

mood Obat-obat yang menurunkan kadar NE ekstrasel di otak => depresi Neuron NE di hipotalamus : sekresi vasopressin dan oksitosin

Mengatur sekresi hormone hipofisiotropik NE dan serotonin : diduga ikut berperan mengatur food intake dan suhu

tubuh

3) Epinefrin badan sel dimedula oblongata proyeksi ke hipotalamus, thalamus, periaquaeduktus, medulla spinalis fungsi belum jelas.7

4) Histaminergik Badan sel di nukleus tuberomamaliare ( hipotalamus posterior bagian

ventral) Proyeksi keseluruh bagian otak Fungsi belum jelas

10

Page 11: blok 6 sp

Diduga ada hubungan dengan regulasi sekresi hormon hipofisis Keadaan jaga Tekanan darah Minum Ambang nyeri Perilaku seksual

5) Dopaminergik Banyak di midbrain Pemeriksaan PET :

Usia meningkat => reseptor dopamin di basal ganglia menurunPada pria > wanita

Ada dugaan efek genetik pada schizophrenia Dihipotalamus dopamine = prolactin inhibitng hormon

6) Asetilkolin Distribusi diseluruh sistem saraf Konsentrasi tinggi di korteks cerebri, thalamus dan nukleus basal forebrain Enzim : choline asetyltransferase & acetylcholineseterase untuk

metabolisme Ach 2 kelompok subkortikal

Dari basal forebrain ke kortek cerebri, hipokampus Dari batang otak ke thalamus dan substansia nigra

Pada monyet: proyeksi ke hipokampus berkaitan dengan memori Proyeksi ke amigdala dan neokorteks: berkaitan dengan motivasi,

persepsi, kognisi penderita Alzheimer: banyak serat yang rusak di proyeksi ini, proyeksi ke thalamus dan substansia nigra melalui formasio retikularis : behubungan dengan atensi dan keadaan jaga

Suntikan derivat Ach ke hipotalamus => minum Kadar Ach tikus yang dibesarkan dalam lingkungan kompleks > tikus

yang disolasi Dibasal ganglia: Ach = eksitator (dopamine = inhinitor) Pada parkinson: keseimbangan dopamine-Ach berubah => Th/

anticholinergic.7

7) Peptida oploid Neuron penghasil proenkefalin : distribusi luas di otak Neuron penghasil pro-opiomelanocortin: badan sel di nukleus arkuata,

proyeksi ke thalamus dan batang otak Neuron penghasil prodynorfin: terutama di hipotalamus limbik dan batang

otak Fungsi: (amygdale : mengatur sinyal saraf)

menahan rasa nyeri, euphora tanggapan terhadap nyeri tersebut. 7

11

Page 12: blok 6 sp

Kesimpulan

Nyeri merupakan suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang bersifat aktual atau potensial yang dirasakan di mana terjadi kerusakan. akibat terjadinya rangsangan fisik dari dalam maupun serabut saraf dalam tubuh keotak dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologis, maupun emosional.

Daftar Pustaka

1. Sobotta Atlas Anatomi Manusia jilid 1 ; Jakarta; EGC; Edisi 4; 2012; h.366-8.

2. Puspitasari I.Jadi dokter utuk diri sendiri.Yogyakarta:B first.2010.h.23-4. 3. Sloane E.Anatomi dan fisiologi utnuk pemula.Jakarta:EGC;2003.h.189-195.4. Sherwood L.Fisiologi manusia dari sel ke sistem.Jakarta:EGC;2009.h.230-

246.5. Eroschenko V.Atlas histologi difiore.Jakarta:EGC;2008.h.516-8.6. Janquiera.Histologi dasar teks dan atlas.Jakarta:EGC;2007.h.415-429.7. Dorland N.Kamus kedokteran dorland.Jakarta.EGC;2007.

57

12