blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/10/Modul-Perbengkelan.docx · Web viewKelompok kami akan...
Transcript of blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/10/Modul-Perbengkelan.docx · Web viewKelompok kami akan...
MODUL PERBENGKELAN
“Metode Pembangunan Bengkel Sampai Pembuatan Rancangan Alat”
Kelompok 1 (Kelas H)
Disusun Oleh:
Lucky Budiawan 105100200111003M. Husain Kamaluddin 105100200111013Yogi Indra Himawan 105100200111026Rezal Dwi Permana P 105100201111015Deliana 105100613111004Azizun Maslachatul M 105100613111005Lisa Yunitasari 115100600111016
Pembimbing:
Yusron Sugiarto, STP, MP, MSc
JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
Modul 1.
Prosedur Keamanan Untuk Pekerja Di Bengkel
Ketika kami membangun sebuah bengkel, kami memberikan sebuah prosedur keamanan
untuk pekerja kami sebagai berikut:
1. Membuat standart Oprasional (SOP)
Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas
pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja (Ibrahim. 2012). Tujuan SOP ini
adalah menciptakan komitmen mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja untuk
mewujudkan lingkungan kerja yang efektif dan kooperatif.
2. Menjaring pekerja yang kualitas dan kuantitasnya tepat
Untuk menjaring seorang pekerja dibutuhkan spesifikasi dibidangnya masing-masing,
misalnya, dalam bengkel kami terdapat bidang penyambungan dengan cara pengelasan,
dimana dalam proses pengelasan tersebut membutuhkan pekerja yang mempunyai
kompetensi dalam bidang tersebut. Oleh karena itu dalam pemilihan pekerja disesuaikan
dengan kompetensi yang dimiliki agar proses pekerjaan berjalan dengan maksimal.
3. Memberikan training kepada pekerja tentang prosedur keamanan yang ada
dibengkel
Untuk tahap ini kami memberikan sebuah training yang dilakukan untuk pekerja yang
baru. Selain itu training ini dilakukan lagi ketika ada mesin atau peralatan baru yang cara
pengoperasianya berbeda, sehingga pekerja bisa lebih efektif dan efisien dalam
kinerjanya.
4. Menggunakan safety guard pada setiap penggunaan alat perbengkelan
Dalam sistem keamanan bengkel, kami membagi 2 bidang keamanan, yaitu:
a. Keamanan pekerja atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Dimana bagian K3 ini menjaga pekerja agar kesehatan dan keselamatan kerja
mereka terjamin, serta pula mengatur pekerja agar menggunakan peralatan dan
perlengkapan keamanan kerja.
b. Keamanan peralatan kerja
dimana keamanan peralatan yakni pengecekan fungsional dari alat yang akan
digunakan dalam bengkel. Pengecekan fungsional mencangkup pengujian system
alat kerja yang digunakan dan kelengkapan komponen-komponen alat yang akan
digunakan dalam bengkel.
5. Pengecekan keamanan desain alat yang dibuat
Dalam tahap ini pengecekan desain alat dilakukan dengan mengecek fungsional alat
dari segi konstruksinya. Dalam konstruksi suatu alat yang akan dibuat seharusnya tidak
mempunyai bagian–bagian yang tidak perlu yang bisa mengancam keselamatan dari
pekerja di bengkel.
6. Alat-alat mesin bengkel harus berlabelkan SNI
Dalam tahap ini alat–alat yang akan digunakan dalam pekerjaan bengkel seharusnya
memenuhi standard yakni SNI atau ISO. Semakin tinggi standard yang digunakan seperti
ISO maka keamanan dari pekerja akan lebih terjaga, sehingga effisiensi dalam pekerjaan
bengkel lebih maksimal.
7. Sanitasi ruang bengkel yang efektif dan efisien
Proses sanitasi ini meliputi kebersihan alat dan ruangan bengkel setelah selesai
digunakan. Setelah sanitasi ini dilaksanakan maka akan terciptanya lingkungan yang aman
dan nyaman untuk pekerja bengkel sehingga kinerja dari pekerja akan lebih efektif dan
efisien.
Modul 2.
Alat Mesin Yang Bisa Bermanfaat Untuk Pengolahan Hasil Pertanian
Kelompok kami akan membuat sebuah alat mesin yaitu: mesin penyulingan cengkeh,
dimana alat ini mampu menyuling daun cengkeh dan meghasilkan minyak atsiri dari cengkeh
tersebut. Penyulingan atau destilasi dapat menggunakan 3 cara, antara lain:
1. Penyulingan dengan sistem rebus (Water disstillation)
2. Penyulingan dengan air dan uap (Water and Steam Distillation)
3. Penyulingan dengan uap langsung (Direct Steam Distillation)
Tetapi sistem penyulingan atau destilasi yang digunakan dalam penyulingan daun
cengkeh ini yakni dengan menggunakan penyulingan dengan sistem rebus.
Adapun cara penyulingan dengan sistem rebus (Water distillation) adalah dengan
memasukkan bahan baku, baik yang sudah dilayukan, kering ataupun bahan basah ke dalam
ketel penyuling yang telah berisi air kemudian dipanaskan. Uap yang keluar dari ketel
dialirkan dengan pipa yang dihubungkan dengan kondensor. Uap yang merupakan campuran
uap air dan minyak akan terkondensasi menjadi cair dan ditampung dalam wadah. Selanjutnya
cairan minyak dan air tersebut dipisahkan dengan separator pemisah minyak untuk diambil
minyaknya saja. Dengan menggunakan sistem destilasi rebus ini akan memisahkan minyak
atsiri yang terpisah dari daun cengkeh.
Pada alat destilasi ini juga memerlukan kondensor yang fungsinya untuk mendinginkan
dan mengembunkan uap yang keluar dari tungku destilasi. Prinsip kerja condensor adalah
merubah fase uap menjadi fase air. Pada alat destilasi untuk daun cengkeh ini menggunakan
condensor bertipe lurus, yang kontak dengan airnya tidak terlalu lama. Maka dengan
menggunakan condensor dapat mengkondensasi (mengembunkan) uap campuran minyak dan
air hasil dari pemanasan pada tungku yang kemudian dipisahkan antara minyak dan airnya.
Contoh alat destilasi atau penyulingan yaitu seperti gambar 1 berikut dibawah ini:
Gambar 1. Rangkaian alat penyulingan daun cengkeh pada umumnya
(Anonim. 2010)
Manfaa t
Adapun manfaat-manfaat yang dimiliki dari alat ini yaitu sebagai berikut:
a) Sebagai media penyulingan daun cengkeh
b) Penyulingan menjadi lebih berteknologi
c) Lebih efisien dari alat tradisional
d) Dan bisa melakukan penyulingan dengan kuota yang lebih besar
Proyeksi Gambar Secara Tiga Dimensi
Gambar 2. Proyeksi gambar rangkaian alat dan bagian-bagian alat
(Autocad. 2012)
Modul 3.
Prosedur Pengerjaan Pemotongan Plat Sesuai Dengan Desain
1. Wadah Penampung Cengkeh
Gambar 3. Wadah penampung cengkeh, skala 1:10
(Autocad. 2012)
Keterangan :
Pertama kami memotong plat sesuai ukuran yaitu dengan panjang 35 cm dan lebar
10 cm, kami memotong plat menggunakan “GUNTING TANGAN LURUS”,
dapat dilihat pada gambar 4, sebagai berikut :
Gambar 4. Gunting tangan lurus
(Sugiarto, Y. 2012)
Cara memotong plat dengan gunting tangan lurus yaitu beri tanda pada plat dengan
ukuran panjang 35 cm dan lebar 10 cm, kemudian potong plat dengan gunting
tangan lurus.
10 cm
Diameter 20 cm
10 cm
35 cm
2. Tabung Penampung Cengkeh
Gambar 5. Wadah penampung cengkeh, skala 1:10
(Autocad. 2012)
Keterangan :
Pertama kami memotong plat sesuai ukuran yaitu dengan panjang 50 cm dan lebar
20 cm, kami memotong plat menggunakan “GUNTING TANGAN LURUS”,
dapat dilihat pada gambar 6, sebagai berikut :
Gambar 6. Gunting tangan lurus
(Sugiarto, Y. 2012)
Cara memotong plat dengan gunting tangan lurus yaitu beri tanda pada plat dengan
ukuran panjang 50 cm dan lebar 20 cm, kemudian potong plat dengan gunting
tangan lurus.
20 cm
Diameter 15 cm
20 cm
50 cm
3. Selang Output
Gambar 7. Selang Output, skala 1:10
(Autocad. 2012)
Keterangan :
Pertama kami memotong plat sesuai ukuran yaitu dengan panjang seperti dan lebar
seperti gambar diatas. Kami memotong plat menggunakan “GUNTING TANGAN
LURUS”, dapat dilihat pada gambar 8, sebagai berikut :
Gambar 8. Gunting tangan lurus
(Sugiarto, Y. 2012)
Cara memotong plat dengan gunting tangan lurus yaitu beri tanda pada plat dengan
ukuran panjang 40 cm dan lebar 10 cm, kemudian potong plat dengan gunting
tangan lurus.
7 cm
15 cm
2 cm
4 cm
4. Tutup Tabung
Gambar 9. Tutup Tabung, skala 1:10
(Autocad. 2012)
Keterangan :
Pertama kami membuat lingkaran dengan diameter 24 cm, kemudian kami
membuat lingkaran lagi dengan diameter 25 cm. lalu potong plat menggunakan
“GUNTING TANGAN LURUS”, dapat dilihat pada gambar 10, sebagai berikut :
Gambar 10. Gunting tangan lurus
(Sugiarto, Y. 2012)
Kemudian cari keliling dari lingkaran dengan tali yang memutari lingkaran
tersebut, setelah itu diameter lingkaran dikalikan nilai phi yaitu 3.14. setelah itu
hasil nya sesuaikan dengan ukuran tali, lalu putari lingkaran dengan tali agar
ketemu sudut yang harus dipotong untuk menjadi kerucut.
24 cm
15 cm
2 cm
DISKUSI PEMUTARAN VIDEO
Alat Yang Digunakan
Pada pemutaran video 2 dijelaskan mengenai cara pemotongan plat menggunakan
pemotong yang dijalankan dengan tangan, pertama memberi tanda lingkaran pada plat,
memberi tanda lingkaran pada plat digunakan untuk menutup lubang pada plat tabung.
Proses
Pertama memberi tanda lingkaran pada plat, kemudian memotong lingkarannya
dengan pemotong yang dijalankan dengan tangan, kemudian potong plat seperti
menyerupai lingkaran atau segi 8, dan kemudian plat yang sudah dipotong, ditempel
pada plat tabung dengan menggunakan las. Setelah itu dihaluskan bagian-bagian yang
telah dilas menggunakan gerinda tangan.
Kelebihan
Pada alat pemotong kelebihannya ialah, biaya perawatan relatif lebih murah,
kemudian alat ini bisa digunakan untuk memotong bagian-bagian yang kecil.
Kekurangan
Pada alat pemotong kekurangannya ialah, pemotongan yang dilakukan masih
mengguanakan tenaga manusia yang terbatas, alat pemotongnya juga tidak selalu bisa
akurat karena menggunakan ketelitian manusia.
Referensi
Anonim. 2010. Aneka Mesin. http://anekamesin.com/industri-destilasi-atsiri.html. diakses
tanggal 28 September 2012
Husain, M. 2012. Proyeksi 3 dimensi alat penyulingan cengkeh. Jurusan Keteknikan
Pertanian. Uniersitas Brawijaya. Malang
Ibrahim, M. 2012. SOP Perusahaan. http://suramadumedia.blogspot.com/2012/01/contoh-sop-
perusahaan.html. diakses tanggal 28 September 2012
Sugiarto, Y. 2012. Dasar proses pemotongan logam. Jurusan Keteknikan Pertanian. Uniersitas
Brawijaya. Malang