Pengaruh Ilusi Suara Terhadap Pertumbuhan Hamster

Disusun oleh: Annisa Dwi Noviani Intan maghfiroh Kintan mayang puspitadewi Lulu hasna M.Fajri Arief Mahmuda Raka adli pramudita Rika imelda regita

SMA NEGERI 61 JAKARTA 2010/2011

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas berkat dan rahmatnya karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih juga senantiasa kami ucapkan kepada rekan-rekan yang telah membantu,serta kedua guru pembimbing kami, Yetti Octavianingsih dan Ridwan Taopik yang telah banyak memberi masukan demi kelangsungan pembuatan karya tulis kami. Karya ilmiah ini dijsusun berdasarkan teori kajian sistematis yang telah diberikan oleh guru pembimbing kami. Karya ilmiah ini dibuat dari hasil penelitian kelompok kami. Akhirnya kami harap semoga karya ilmiah kami dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Kami sangat menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik ysng bersifat membangun sangat kami harapkan sebagai upaya penyempurna karya ilmiah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Ilusi adalah suatu persepsi panca indera yang disebabkan adanya rangsangan panca indera yang ditafsirkan secara salah. Dengan kata lain, ilusi adalah interpretasi yang salah dari suatu rangsangan pada panca indera. Sebagai contoh, seorang penderita dengan perasaan yang bersalah, dapat meng-interpretasikan suara gemerisik daun-daun sebagai suara yang mendekatinya. Ilusi sering terjadi pada saat terjadinya ketakutan yang luar biasa pada penderita atau karena intoksikasi, baik yang disebabkan oleh racun, infeksi, maupun pemakaian narkotika dan zat adiktif. Ilusi terjadi dalam bermacam-macam bentuk, yaitu ilusi visual (penglihatan), akustik (pendengaran), olfaktorik (pembauan), gustatorik (pengecapan), dan ilusi taktil (perabaan). Seperti yang disebutkan diatas, ilusi juga diwujudkan dalam suara yang biasa kita kenal sebagai sugesti atau ilusi akustik.Sugesti dalam masyarakat indonesia selalu di konotasikan sebagai hipnotis. Hipnotis itu sendiri dapat kita artikan sebagai ilusi karena ia memanipulasi otak manusia. Manipulasi otak seperti yang di jelaskan diatas selalu mendapat reaksi yang kurang baik dari masyarakat karena tingkat kejahatan di Indonesia yang begitu tinggi dan sebagian besar dilaksanakan dengan modus hipnotis membuat tanggapan yang kurang baik. Padahal hipnotis telah digunakan oleh beberapa lembaga seperti lembaga rehabilitasi para pecandu narkoba untuk merehab para pecandu untuk sembuh. Untuk meningkatkan efisiensi perehabilitasian para pecandu dikarenakan banyaknya peserta rehabilitasi dengan orang ahli hipnotis yang kurang sepadan, beberapa peneliti di luar negeri membuat penelitian tentang pengaruh sugesti terhadap otak manusia dan menghasilkan brainwave untuk mensugesti seseorang agar tidak tergantung pada obat - obatan, akan tetapi para peneliti mendapatkan sesuatu yang lebih dari penelitian tersebut tidak hanya untuk para pecandu narkoba akan tetapi

mereka dapat mengatur frekuensi gelombang yang disisipi sugesti untuk mendorong pribadi dan segala sesuatu yang dapat mewujudkan keinginan kita menjadi kenyataan. Berdasarkan hal diatas, kami akan membahas tentang ilusi melalui karya ilmiah yang akan kami buat untuk memperkenalkan manfaat ilusi yang dapat memperbaiki kehidupan manusia mewujudkan cita-cita kita .Dengan pembuatan karya ilmiah ini, kami berharap bisa membuka pemikiran masyarakat mengenai ilusi yang ternyata dapat mempengaruhi kehidupan hewan dan tumbuhan untuk ke arah yang lebih baik. 1.2 Rumusan masalah 0. 1. Apa pengaruh ilusi suara ( brain wave growth hormon release ) terhadap pertumbuhan hamster ? Bagaimana pengaruh negatif dan positif terhadap hamster setelah di berikan ilusi suara ( brain wave growth hormon release )? 1.3 Tujuan dan manfaat penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian 2. 3. Untuk mengetahui manfaat ilusi suara ( brain wave growth hormon release ) terhadap pertumbuhan hamster Mengetahui pengaruh positif dan negatif ilusi suara ( brain wave growth hormon release ) terhadap pertumbuhan makhluk hidup

1.3.2 Manfaat penelitian: Memberikan terobosan baru terhadap dunia perternakan hewan agar lebih efisien dan efektif dalam hasil peternakan dan pertanian. 1.4 Hipotesis H0: ilusi suara tidak memberikan pengaruh pada pertumbuhan hamster H1: ilusi suara memberikan pengaruh terhadap peertumbuhan hamster 1.5 Batasan masalah

1. Hamster yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah jenis Roborovski . Jenis hamster (Phodopus roborovskii) ini memiliki tubuh yang kecil dan mudah untuk dilihat perubahan atau pertumbuhan yang terjadi pada hamster tersebut.

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Ilusi

Menurut Prof. Willy F. Maramis DSJ Ilusi adalah sebuah kondisi mempersepsikan berbeda terhadap sebuah obyek, sebagai contoh mengapa ketika anda melihat sebuah permainan sulap sebenarnya anda sedang mengalami ilusi, pesulap melakukan tehnik membuat sebuah obyek dipersepsi berbeda oleh seseorang. Dedy Corbuizer menyebut dirinya sebagai seorang Mentalis Illusionis, David Coperfield menganggap dirinya sebagai seorang Ilusionis sejati bukan seorang Halusionis.

Perbedaan dengan halusinasi adalah suatu persepsi sensori yang salah tanpa rangsangan dari luar yang sebenarnya, mungkin karena gangguan emosi atau stress (reaksi histerik, deprivasi sensorik), psikosa fungsional atau keracunan (obat, alkohol, halusinogen) dan dapat terjadi pada setiap indra.

Ilusi diambil dari bahasa Inggris illusion yang menurut kamus New World Websters Dictionary adalah sebagai berikut:

1. A False idea or conception, belief or opinion not in accord with the facts 2. an unreal, deceptive and misleading appearance or image

3. a false perception, conception, or interpretation of what one sees, where one is, etc.

Di atas disebutkan bahwa intinya ilusi adalah sesuatu yang menyesatkan, sesuatu yang tidak sesuai dengan fakta menurut persepsi seseorang yang melihat atau yang menilai obyek ilusif tersebut. Ilusi ini sering terjadi terutama pada saat pandangan atau kesan pertama di mana kita menilai sebuah obyek hanya dari pengelihatan mata kita sesaat.

2.2 Jenis jenis ilusi Berdasarkan Wikipedia(2011) dalam ilusi terdapat berbagai macam jenis antara lain:

1.Ilusi Optis Ilusi optis adalah ilusi yang terjadi karena kesalahan penangkapan mata manusia. Ada anggapan konvensional bahwa ada ilusi yang bersifat fisiologis dan ada ilusi yang bersifat kognitif. 2.Ilusi fisiologis Ilusi fisiologis, seperti yang terjadi pada afterimages atau kesan gambar yang terjadi setelah melihat cahaya yang sangat terang atau melihat pola gambar tertentu dalam waktu lama. Ini diduga merupakan efek yang terjadi pada mata atau otak setelah mendapat rangsangan tertentu secara berlebihan. 3.Ilusi kognitif

Ilusi kognitif diasumsikan terjadi karena anggapan pikiran terhadap sesuatu di luar. Pada umumnya ilusi kognitif dibagi menjadi ilusi ambigu, ilusi distorsi, ilusi paradoks dan ilusi fiksional. (a). Pada ilusi ambigu, gambar atau objek bisa ditafsirkan secara berlainan. (b). Pada ilusi distorsi, terdapat distorsi ukuran, panjang atau sifat kurva (lurus Lengkung) (c). Ilusi paradoks disebabkan karena objek yang paradoksikal atau tidak mungkin, misalnya pada segitiga Penrose atau 'tangga yang mustahil', (d). Ilusi fiksional didefinisikan sebagai persepsi terhadap objek yang sama sekali berbeda bagi seseorang tapi bukan bagi orang lain, seperti disebabkan karena schizoprenia atau halusinogen. Ini lebih tepatnya disebut dengan halusinasi.

4. Ilusi Taktil Ilusi taktil adalah ilusi yang mengeksploitasi rasa sentuhan. Beberapa ilusi menyentuh memerlukan sentuhan yang aktif (misalnya, gerakan jari atau tangan), sedangkan yang lain dapat menimbulkan pasif (misalnya, dengan stimulus eksternal yang menekan kulit). 5.Ilusi Suara Ilusi suara ini mempengaruhi indera pendengaran kita seolah-olah kita berada di suatu ruangan.Untuk mendengar ilusi ini, kita harus memakai headset, karena ilusi suara ini sangat mempengaruhi dimensi suara. (kaskus,2011)

2.3 Ilusi Suara

Ilusi suara adalah suatu persepsi panca indera yang disebabkan adanya rangsangan suara yang ditafsirkan secara salah. Dengan kata lain Ilusi suara merupakan keadaan salah tafsir dari indra pendengaran terhadap rangsangan suara yang tidak sesuai dengan pengindraan. Sebagai contoh, seorang anak yang berumur 16 tahun mendengar suara bising, namun ketika ia bertanya kepada ayah dan ibunya yang berumur 45 dan 42 tahun mereka tidak mendengar apa apa. Suara tersebut termasuk dalam ilusi suara. anonymous,2011) ilusi akustik (pendengaran) sering berbentuk : Akoasma, yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegas Phonema, yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia, sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu. Contoh : Seorang klien berusia 35 tahun bernama Tn M merasa mendengar bisikan - bisikan yang mengatakan "kamu jelek, kamu jahat, kamu gak bisa apa - apa", ketika di evaluasi di lingkungan tidak ada saksi yang mendukung bahwa mereka mendengar suara seperti yang didengar Tn. M. 2.4 Hamster Hamster adalah hewan yang berasal dari ordo Rodentia. Artinya, hewan ini

termasuk hewan penggerat, seperti tikus atau kelinci. Tetapi hamster tidak sama denggan tikus. Hal tersebut dapat dilihat melalui taksonomi dan morfologi hamster sertatikus berikut ini. Taksonomi hamster Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Subfamili : Animalia : Chordata : Mamalia : Rodentia : Cricetidae : Cricetinae

Genus Spesies (Sadgala,2010)

: phodopus (hamster kerdil) : Hamster roborovski (Phodopus roborovskii)

Hamster roborovski (Phodopus roborovskii)

2.4.1 Asal Hamster ini pertama kali ditemukan oleh Letnan Roborovski dan Konslor pada tahun 1894. Hamster robovski berasal dari Mongolia dan beberapa wilayah China bagian utara sehungga sering pula disebut hamster mongol. Di habitat aslinya, hamster ini tinggal di lubang-lubang yang cukup dalam. Sekitar tahun 1960-1970, hamster roborovski diboyong ke Rusia, inggris, dan Amerika oleh kebu binatang dan klub penggemar hmaster di negara-negara tersebut. Saat ini, popularitas hamster inisebanding dengan hamster campbell. Bahkan, sangat diminati oleh para kolektor hmaster.

2.4.2 Ciri fisik

Di antara semua jenis hamster, hamster ini memiliki tubuh yang paling mungil. Panjang tubuh roborovski dewasa hanya 5-7 cm. Bobotnya terbilang sangat ringan, yakni 15-26 gram. Sementara itu, umurnya dapat mencapai 3-4 tahun. Wajah hamnstter roborovski terlihat sedikit lebih berbeda daripada hamster jenis lainnya karena bulu-bulu di bagian wajahnya yang lebih lebat. Buli di atas kepala hingga punggung juga tampak lebih lebat dibandingkan bagian tubuh yang lainnya. Bulu di bagiian ini didominasi oleh warna cokelat, yakni cokelat tua atau hitam di bagian dalam dan cokelat muda di bagian luarnya. Keunikan hamster ini

adalah susunan bulu di bagian kepala agak gimbal sehingga mirip dengan singa jantan. (Sadgala, 2010

2.5 Pertumbuhan hamster

Binatang yang berukuran tak lebih dari 13 sentimeter ini, memiliki tingkat produktifitas yang tinggi. Hamster mulai bereproduksi ketika memasuki bulan ketiga. Sedangkan untuk jumlah anak yang dilahirkan, dari satu pasangan hamster Campbell bisa menghasilkan jumlah minimal empat ekor dan maksimal delapan ekor untuk masa kehamilan 12 hari. Hamster melakukan pembuahan pada usia yang berbeda tergantung dari spesiesnya, tetapi hal ini bisa dilakukan pada usia 1 bulan sampai 3 bulan. Hamster laki-laki tetap dapat melakukan pembuahan selama hidupnya, namun wanita tidak. Hamster betina mengalami estrus kira-kira setiap tiga hari.