BK

50
Bimbingan Konseling Patologi Sosial Perjalanan Sebuah Hidup Susan Thoyibah "Hidup Adalah Perjuangan" Bimbingan Karir 1. A. Pengertian Bimbingan Karier Kata karier diambil dari bahasa Inggris, yaitucareer . Ada beberapakata yang mempunya makna yang sama, yaitu job, employment , danoccupation.Akan tetapi, kata-kata tersebut sebenarnya mempunyai penekananyang berbeda.Kata jobdanemployment lebih ditekankan kepada pekerjaanyang digeluti seseorang, dimana orang tersebut hanya mendapatkan upah saja,sedangkan dia tidak menikmati pekerjaan yang digelutinya. Kataoccupationberarti suatu pekerjaan yang sudah dapat diresapi dan dinikmati olehpelakunya, tetapi pekerjaan tersebut hanya terbatas pada jam-jam kerja saja.Yang terakhir, katacareer digunakan pada suatu pekerjaan yang dihayati olehseseorang, dan menganggap pekerjaan tersebut sebagai panggilan hidup sertamewarnai gaya hidupnya. 1. Menurut Veron G. Zunker,career refers to the activities associated with an individual’s lifetime of work 2. (karier menunjukan pada aktifitas yangdihubungkan dengan pekerjaan yang mewarnai kehidupan seseorang). Merujuk pada pengertian karir, tidaklah mengherankan jika bimbingan pekerjaan yangada di indonesia lebih dikenal dengan bimbingan karier, karena diharapkanorang yang dibimbing dapat menjadikan pekerjaanya kelak bukan hanyapekerjaan yang menghasilkan uang saja, tetapi juga bisa dihayati dan mewarnaigaya hidupnya.Dari pegertian-pengertian tersebut,

Transcript of BK

Bimbingan Konseling Patologi   Sosial Perjalanan Sebuah   Hidup

Susan Thoyibah"Hidup Adalah Perjuangan"

Bimbingan Karir 

1. A.        Pengertian Bimbingan Karier

Kata karier diambil dari bahasa Inggris, yaitucareer . Ada beberapakata yang mempunya makna yang sama, yaitu job, employment , danoccupation.Akan tetapi, kata-kata tersebut sebenarnya mempunyai penekananyang berbeda.Kata jobdanemployment lebih ditekankan kepada pekerjaanyang digeluti seseorang, dimana orang tersebut hanya mendapatkan upah saja,sedangkan dia tidak menikmati pekerjaan yang digelutinya. Kataoccupationberarti suatu pekerjaan yang sudah dapat diresapi dan dinikmati olehpelakunya, tetapi pekerjaan tersebut hanya terbatas pada jam-jam kerja saja.Yang terakhir, katacareer digunakan pada suatu pekerjaan yang dihayati olehseseorang, dan menganggap pekerjaan tersebut sebagai panggilan hidup sertamewarnai gaya hidupnya.

1. Menurut Veron G. Zunker,career refers to the activities associated with an individual’s lifetime of work

2. (karier menunjukan pada aktifitas yangdihubungkan dengan pekerjaan yang mewarnai kehidupan seseorang). Merujuk pada pengertian karir, tidaklah mengherankan jika bimbingan pekerjaan yangada di indonesia lebih dikenal dengan bimbingan karier, karena diharapkanorang yang dibimbing dapat menjadikan pekerjaanya kelak bukan hanyapekerjaan yang menghasilkan uang saja, tetapi juga bisa dihayati dan mewarnaigaya hidupnya.Dari pegertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwabimbingan karir adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang berupasaran-saran dan masukan-masukan yang berhubungan dengan pekerjaan yangcocok bagi orang tersebut, dengan melihat latar belakang orang yangdibimbing. Saran-saran dan masukan tersebut bukanlah hal yang mutlak harusdilaksanakan, akan tetapi hal tersebut dikembalikan kepada individu yangdiberi saran.

Menurut Suherman Bimbingan karir didefinisiakan sebagai aktifitas-aktifitas dan program-program yang membantu individu-individumengasimilasikan dan mengintegrasikan pengetahuan, pengalaman, dan apresiasi-apresiasi yang berkaitan dengan :

1)    Pengendalian diri,

2)    pemahaman/pengenalan terhadap kerjamasyarakat dan factor-faktor yangmempengaruhi perubahannya,

3)    Kesadaran akan waktu luang,

4)    Pemahaman akan perlunya dan banyaknyafactor yangh harus dipertimbangkan dalam perencanaan karir,

5)    Pemahaman terhadap informasi danketrampilan yang diperlukan untuk mencapai pemenuhan diri dalam pekerjaandan waktu luan,

6)    Mempelajari dan menerapkan proses pengambilan keputusan karir.

Sears (dalam Suherman) mendefinisikan konseling karir sebagai suatuhubunganone-to-oneatau kelompok kecil antara seorang konseli dan seorangkonselor dengan tujuan membantu konseli mengintegrasikan dan menerapkanpemahaman diri dan lingkungan untuk membuat keputusan-keputusan danpenyesuaian-penyesuaian karir yang lebih tepat.

1. B.           Prinsip-Prinsip Bimbingan karier di Sekolah

Agar bimbingan karier di Sekolah dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka beberapa pandangantentang prinsip-prinsip bimbingan perlu diperhatikan oleh para pembimbingpada khususnya dan administrator sekolah pada umumnya, terutama dalampenyusunan program pelaksanaan layanan bimbingan karier di sekolah. Secaraumum prinsip-prinsip bimbingan karier di Sekolah, adalah sebagai berikut:

1. Seluruh siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkandirinya dalam pencapaian kariernya secara tepat. Tidak ada perkecualian,baik itu yang kaya maupun yang miskin, dan faktor-faktor lainnya.

2. Setiap siswa harus memahami bahwa karier itu adalah sebagai suatu jalanhidup, dan pendidikan adalah sebagai persiapan dalam hidup.

3. Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukupmemadahi terhadap diri sendiri dan kaitannya dengan perkembangan socialpribadi dan perencanaan pendidikan karier.

4. Siswa secara keseluruhan hendaknya dibantu untuk memperolehpemahaman tentang hubungan antara pendidikannya dan kariernya.

5. Setiap siswa hendaknya memilih kesempatan untuk menguji konsep,berbagai peranan dan ketrampilannya guna mengembangkan nilai-nilai dannorma-norma yang memiliki aplikasi bagi karier di masa depannya.

6. Program Bimbingan Karier di sekolah hendaknya diintegrasikan secarafungsional dengan program bimbingan dan konseling pada khususnya.

7. Program bimbingan karier di sekolah hendaknya berpusat di kelas, dengankoordinasi oleh pembimbing, disertai partisipasi orang tua dan kontribusimasyarakat.

Dari beberapa prinsip yang terdapat dalam bimbingan karier tersebutdapatdisimpulkan bahwa, bimbingan karier dalam pelaksanaannya memilikipedoman yangumun dan jelas dalam

memberikan pelayanan kepada siswanyadalam mendeteksi diri, memberikan layanan tentang karakteristik dunia kerjasehingga mampu menciptakan kemandirian siswa dalam menentukan arah pilihkarier yang sesuai dengan keadaan dirinya, agar mampu mencapai kebahagiaanhidup dimasa depan kariernya.

 

1. C.           Tujuan Bimbingan Karier di Sekolah

Bimbingan karier dan pembangunan nasional mempunyai keterkaitansatu sama lain. Keterkaitan tersebut dapat dilihat dari tujuan pembangunannasional, yaitu membangun manusia Indonesia seutuhnya.Tujuan ini hanyadapat tercapai apabila setiap warga negara mempunyai kemampuan kerja yangdiharapkan dari padanya untuk mempertahankan dan meningkatkan mutukehidupan pribadi maupun bangsanya, sesuai dengan nilai hidup yangtercantum dalam pancasila.Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yangsecara kuantitatif maupun kualitatif diperlukan dalam pembangunan nasional,sistem pendidikan secara menyeluruh dan terpadu wajib melaksanakanprogram bimbingan karier yang terintegrasi dalam keseluruhan program didekolah-sekolah.

Secara umum, tujuan diselenggarakannya Bimbingan Karier diSekolah menurut Dewa Ketut Sukardi ialah membantu siswa dalampemahaman dirinya dan lingkungannya, dalam pengambilan keputusan,perencanaan, dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karierdan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi, danseimbang dengan dirinya dan lingkungannya.

Sedangkan, tujuan khusus daridiselenggarakannya bimbingan karier adalah:

1)    Meningkatkan pemahaman diri siswa.

2)    Meningkatkan pengetahuan siswa tentang dunia kerja.

 

1. D.           Landasan Bimbingan Karier

Bimbingan Karier mempunyai landasan bergerak, yang merupakan latar belakang (titik tolak) peaksanaan, dan landasan ini dapa dibedakan menjadi 4 macam:

1)    Landasan Filosofis

Landasan Filisofis ini berpijak pada aspek demokrasi dalam bidang pendidikan, dimana anak diberikan kesempatan yang sama dalam menuntut dan mengembangkan cita-cita mendapatkan tingkat pendidikan yang setinggi-tingginya sesuai dengan minat dan bakatnya. Demikian pula dalam mengembangkan karier anak diberi kesempatan memilih lapangan kerja yang sesuai dengan pandangan hidup dan kemampuannya.

2)    Landasan sosiologi

Bertitik tolak dalam kehidupan masyarakat yang menekankan kepentingan warganya untuk mendapatkan kesempatan mengembanhgkan karier. Dalam aspek ini yang terpenting adalah:

masyarakat  kerja akan mendorong warganya aktif untuk saling kerja sama dalam menciptakan dan melaksanakan kegiatan dalam dunia kerja.

Makin majunya suatu masyarakat dituntut sifat dinamis untuk memenuhi kebutuhan pembangunan.

Makin majemuk dan kompleksnya kehidupan masyarakat mendorong kegiatan dunia kerja makin majemuk pula,sehingga manusia saling berlomba untuk memenuhi kebutuhan masing-masing secara maksimal.

Makin berkembang nilai-nilai kemasyarakatan dari setiap bidang kerja. Lapangan kerja yang dulu belum diminati orang,sekarang hampir semua lapangan kerja mempunyai kedudukan (nilai yang lebih tinggi) di dalam masyarakat.

3)        Landasan Paedagogis

Bertitik tolak dari aspek pendidikan, dimana seseorang individu seorang individu dididik, dikembangkan untuk membentuk watak dan pribadi agar menghargai dan menyenangi dunia kerja.

Menanamkan sifat agar menghargai dan mencintai lapangan kerja (pekerjaan) yang menjadi pilihan yang ditekuninya.

Membentuk pribadi anak agar mempersiapkan diri menjadi individu yang mampu berkarya mandiri, tidak tergantung kepada orang lain.

Menanamkan pandangan pada diri anak bahwa pendidikan adalah langkah awal dalam usaha membentuk manusia kerja yang professional

Dan akhirnya setiap individu yang dididik dalam dalam dusin pendidikan itu akan diakhiri dengan terjun ke dunia kerja

4)        Landasan Psikologis

Bertitik tolak pada kemampuan manusia sebagai potensi untuk mengembangkan diri sebagai manusia kerja. Kemampuan-kemampuan manusia yang mendukug munculnya Bimbingan Karier antara lain:

Manusia berfikir rasional Adanya tugas-tugas perkembangan yang berbeda-beda dalam setiap periode Kemampuan mengadakan aktualisasi diri, mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan,

mengakui martabat manusia, mampu mengembangkan sikap yang tanggap terhadap lingkupan, mempunyai harga diri

Menciptakan “The right man in the right place” yaitu mampu menganalisir diri tentang potensi untuk mencari pekerjaan yang cocok dengan minat dan bakatnya.

 Adanya individual differences antara imdividu satu dengan yang lain.

Adanya kebutuhan pada setiap individu untuk menyalurkan dorongan-dorongan mengabdi kepada masyarakat, dan untuk itu mereka membutuhkan tempat mengabdi, kerjasama, saling membutuhkan, yang dapat terwujud dalam ikatan saling bekerjasama dalam bentuk kerja.

 

1. E.           Pentingnya Bimbingan Karier di Sekolah

Betapa pentingnya pemberian Bimbingan Karier di Sekolah dapat dilihat dari beberapa hal berikut ini:

1)    Adanya kebutuhan individu untuk bekerja sesudah ia menyelesaikan sekolah.

2)    Adanya kebutuhan individu terhadap Bimbingan Karier dilihat dari aspek finansial (lebih cepat bekerja lebih dapat mengatasi problem yang disebabkan masalah keuangan).

3)    Mengurangi kemungkinan ketidakcocokan dalam dunia pekerjaan.

4)    Adanya keuntungan yang bersifat ekonomis dari pemberian Bimbingan Karier.

5)    Adanya pengurangan perpindahan jabatan melalui Bimbingan Karier.

6)    Bimbingan Karier dapat dipakai sebagai alat untuk merealisir potensi individu.

7)    Bimbingan Karier dapat memberikan keuntungan kepada individu dilihat dari aspek kesehatan.

8)    Bimbingan Karier dapat memberikan nilai-nilai pribadi dan sosial kepada individu.

9)    Adanya Bimbingan Karier dapat dipandang sebagai petunjuk adanya kesadaran akan kebutuhan.

10) Bimbingan karier menjawab terhadap kebutuhan hidup yang berkembang.

11) Makin kompleknya struktur jabatan dan masyarakat, menuntut seseorang mengembangkan karier sejak awal.

12) Perubahan teknologi yang cepat menuntut individu mampu menyesuaikan dan menanggapinya.

13) Kebutuhan untuk training sebelum  masuk dalam suatu jabatan.

 

1. F.            Ruang Lingkup Dari Bimbingan Karier

Beberapa pokok persoalan yang termasuk dalam ruang lingkup bimbingan karier antara lain:

Analisis terhadap individu

Bimbingan karier adalah untuk orang normal yang perlu di analisis untuk diarahkan.Tanpa pengetahuan tentang dirinya, tidaklah mungkin individu memperoleh pekerjaan yang sesuai.Analisis diri terdiri dari :

1.    latar belakang keluarga.

2.    Latar belakang pendidikan atau sekolah

3.    Latar belakang pengalaman kerja

4.    Kesehatan jasmani dan psikisnya dan cacat

5.    Kepribadian dan sikap

6.    Kemampuan,bakat dan prestasi belajar

7.    Cita-cita atau pandangan hidup

8.    Umur dan jenis kelamin

9.    Hambatan-hambatan yang dialami

Analisis terhadap lingkungan

Masyarakat tempat individu tinggal

Nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat

Sosial ekonomi masyarakat

Lapangan kerja di masyarakat

Placement

Salah satu fungsi bimbingan karier adalah memberikan pengarahan kepada siswa pekerjaan apa yang cocok untuk dirinya.

Aktivitas Kelompok, Cara-cara memberikan bimbingan karier melalui kelompok. Konseling karier

Dalam bimbingan karier diperlukan adanya konseling untuk memberikan pengarahan kepada anak-anak yang mengalami kesulitan dalam menghadapi problem jabatan yang akan dimasukinya kelak.

Analisis terhadap jabatan

Informasi jabatan yang berisi tentang data, tentang jabatan struktur dan organisasi jabatan, klasifikasi jabatan, persyaratan jabatan, prosedur masuk, pembagian tugas, kesempatan training, jaminan social, kesehatan hari tua, sistem penggajian, kemungkinan untuk berkembang, dan lain-lain.

 

1. G.           PENTINGNYA BIMBINGAN KARIR

Bimbingan Karir dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam mengembangkan kehidupan pribadi,kehidupan sosial, kemampuan belajar, terkait dengan pengembangan karir,melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan normanorma yang berlaku.

Bimbingan Karir dan Konseling bagi peserta didik meliputi kemampuan menentukan pilihan jenis karir, menerapkan nilai-nilai hubungan industrial dalam lingkup dunia kerja atau ketenagakerjaan, dan layanan belajar baik pribadi maupun kelompok.

Dengan mendapatkan bimbingan karir, para siswa diharapkan dapat memiliki hal-hal berikut :

Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan.

Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan  kompetensi kerja.

Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.

Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.

Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan  osiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.

Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.

Mengenal keterampilan, minat dan bakat. Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh minat dan bakat yang dimiliki. Oleh karena itu, maka setiap

orang perlu memahami kemampuan dan minatnya, dalam bidang pekerjaan apa dia mampu, dan apakah dia berminat terhadap pekerjaan tersebut.

Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karier.Memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana hubungan industrial yang harmonis,  dinamis, berkeadilan dan bermartabat.

Menurut Akhmad Sudrajat, bimbingan karier tidak hanya sekedar memberikan respon kepada masalah-masalah yang muncul, akan tetapi juga membantu memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaan. Penggunaan istilah karier didalamnya terkandung makna pekerjaan dan jabatan sekaligus rangkaian kegiatan dalam mencapai tujuan hidup seseorang.

Hattari (1983) menyebutkan bahwa istilah bimbingan karir (career guidance) mengandung konsep yang lebih luas, dibandingkan dengan bimbingan jabatan (vocational guidance)  Bimbingan jabatan menekankan pada keputusan yang menentukan pekerjaan tertentu sedangkan bimbingan karier menitikberatkan pada perencanaan kehidupan seseorang dengan mempertimbangkan keadaan dirinya dengan lingkungannya agar ia memperoleh pandangan yang lebih luas tentang pengaruh dari segala peranan positif yang layak dilaksanakannya dalam masyarakat.

KARIER PENTINGNYA BIMBINGAN KARIER DISEKOLAH RUANG LINGKUP MATERI SERTA IMPLIKASINYA

DASAR DAN TUJUAN BIMBINGAN KARIER PENTINGNYA BIMBINGAN KARIER DISEKOLAH RUANG LINGKUP MATERI SERTA IMPLIKASINYAA.    Landasan Bimbingan KarierBimbingan Karier mempunyai landasan bergerak, yang merupakan latar belakang (titik tolak) peaksanaan, dan landasan ini dapa dibedakan menjadi 4 macam:

1. Landasan filosofis2. Landasan sosiologis3. Landasan paedagogis4. Landasan psikologisMasing-masing landasan mempunyai aspek tinjauan berbeda satu dengan yang lain, namun saling mendukung, muncul dan berkembang bimbingan karier.

1.    Landasan FilosofisLandasan Filisofis ini berpijak pada aspek demokrasi dalam bidang pendidikan, dimana anak diberikan kesempatan yang sama dalam menuntut dan mengembangkan cita-cita mendapatkan tingkat pendidikan yang setinggi-tingginya sesuai dengan minat dan bakatnya. Demikian pula dalam mengembangkan karier anak diberi kesempatan memilih lapangan kerja yang sesuai dengan pandangan hidup dan kemampuannya.2.    Landasan sosiologi Bertitik tolak dalam kehidupan masyarakat yang menekankan kepentingan warganya untuk mendapatkan kesempatan mengembanhgkan karier. Dalam aspek ini yang terpenting adalah:1.    masyarakat  kerja akan mendorong warganya aktif untuk saling kerja sama dalam

menciptakan dan melaksanakan kegiatan dalam dunia kerja.2.    Makin majunya suatu masyarakat dituntut sifat dinamis untuk memenuhi kebutuhan pembangunan. 3.    Makin majemuk dan kompleksnya kehidupan masyarakat mendorong kegiatan dunia kerja makin majemuk pula,sehingga manusia saling berlomba untuk memenuhi kebutuhan masing-masing secara maksimal.4.    Makin berkembang nilai-nilai kemasyarakatan dari setiap bidang kerja. Lapangan kerja yang dulu belum diminati orang,sekarang hampir semua lapangan kerja mempunyai kedudukan (nilai yang lebih tinggi) di dalam masyarakat.3.    Landasan PaedagogisBertitik tolak dari aspek pendidikan, dimana seseorang individu seorang individu dididik, dikembangkan untuk membentuk watak dan pribadi agar menghargai dan menyenangi dunia kerja. 1.    Menanamkan sifat agar menghargai dan mencintai lapangan kerja (pekerjaan) yang menjadi pilihan yang ditekuninya.2.    Membentuk pribadi anak agar mempersiapkan diri menjadi individu yang mampu berkarya mandiri, tidak tergantung kepada orang lain.3.    Menanamkan pandangan pada diri anak bahwa pendidikan adalah langkah awal dalam usaha membentuk manusia kerja yang professional4.    Dan akhirnya setiap individu yang dididik dalam dalam dusin pendidikan itu akan diakhiri dengan terjun ke dunia kerja4.    Landasan PsikologisBertitik tolak pada kemampuan manusia sebagai potensi untuk mengembangkan diri sebagai manusia kerja. Kemampuan-kemampuan manusia yang mendukug munculnya Bimbingan Karier antara lain:1.    Manusia berfikir rasional2.    Adanya tugas-tugas perkembangan yang berbeda-beda dalam setiap periode3.    Kemampuan mengadakan aktualisasi diri, mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan, mengakui martabat manusia, mampu mengembangkan sikap yang tanggap terhadap lingkupan, mempunyai harga diri4.    Menciptakan “The right man in the right place” yaitu mampu menganalisir diri tentang potensi untuk mencari pekerjaan yang cocok dengan minat dan bakatnya. 5.    Adanya individual differences antara imdividu satu dengan yang lain.6.    Adanya kebutuhan pada setiap individu untuk menyalurkan dorongan-dorongan mengabdi kepada masyarakat, dan untuk itu mereka membutuhkan tempat mengabdi, kerjasama, saling membutuhkan, yang dapat terwujud dalam ikatan saling bekerjasama dalam bentuk kerja.B. Tujuan Bimbingan KarierSesuai dengan paket yang disediakan oleh depdikbud, berdasarkan pada kurikulum 84, maka tujuan daripada Bimbingan Karier adalah :1. Individu dapat menilai dan memahami diri2. Individu dapat memahami nilai-nilai yang ada dan hidup dalam masyarakat.3. Individu dapat mengetahui jenis-jenis pekerjaan yang sesuai dengan minat bakatnya, mampu mengembangkan sikap positip terhadap dunia    kerja, hubungan dengan masa depan dan mengetahui jenis-jenis pendidikan/latihan yang berguna untuk pekerjaan tertentu.4. Individu dapat mengetahui dan menemukan hambatan-hambatan yang ada dalam dirinya dan

lingkungannya, dan diharapkan dia mampu mengatasi hambatan-hambatan tersebut.5. Individu dapat menyadari akan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. 6.Individu dapat merencanakan masa  depan sehingga dapat    memperoleh karir dan kehidupan yang dicita-citakan.

C. Pentingnya Bimbingan Karier di Sekolah    Betapa pentingnya pemberian Bimbingan Karier di Sekolah dapat dilihat dari beberapa hal berikut ini:1. Adanya kebutuhan individu untuk bekerja sesudah ia menyelesaikan sekolah.2. Adanya kebutuhan individu terhadap Bimbingan Karier dilihat dari aspek finansial (lebih cepat bekerja lebih dapat mengatasi problem yang disebabkan masalah keuangan).3. Mengurangi kemungkinan ketidakcocokan dalam dunia pekerjaan.4. Adanya keuntungan yang bersifat ekonomis dari pemberian Bimbingan Karier.5. Adanya pengurangan perpindahan jabatan melalui Bimbingan Karier.6. Bimbingan Karier dapat dipakai sebagai alat untuk merealisir potensi individu.7. Bimbingan Karier dapat memberikan keuntungan kepada individu dilihat dari aspek kesehatan.8. Bimbingan Karier dapat memberikan nilai-nilai pribadi dan sosial kepada individu.9. Adanya Bimbingan Karier dapat dipandang sebagai petunjuk adanya kesadaran akan kebutuhan.10. Bimbingan karier menjawab terhadap kebutuhan hidup yang berkembang.11. Makin kompleknya struktur jabatan dan masyarakat, menuntut seseorang mengembangkan karier sejak awal.12. Perubahan teknologi yang cepat menuntut individu mampu menyesuaikan dan menanggapinya.13. Kebutuhan untuk training sebelum  masuk dalam suatu jabatan.D. Ruang Lingkup Dari Bimbingan KarierBeberapa pokok persoalan yang termasuk dalam ruang lingkup bimbingan karier antara lain:1. Analisis terhadap individuBimbingan karier adalah untuk orang normal yang perlu di analisis untuk diarahkan. Tanpa pengetahuan tentang dirinya, tidaklah mungkin individu memperoleh pekerjaan yang sesuai.Analisis diri terdiri dari :1.    latar belakang keluarga.2.    Latar belakang pendidikan atau sekolah3.    Latar belakang pengalaman kerja4.    Kesehatan jasmani dan psikisnya dan cacat5.    Kepribadian dan sikap6.    Kemampuan,bakat dan prestasi belajar7.    Cita-cita atau pandangan hidup8.    Umur dan jenis kelamin 9.    Hambatan-hambatan yang dialami 2. Analisis terhadap lingkungan-Masyarakat tempat individu tinggal -Nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat-Sosial ekonomi masyarakat

-Lapangan kerja di masyarakat3. Placement Salah satu fungsi bimbingan karier adalah memberikan pengarahan kepada siswa pekerjaan apa yang cocok untuk dirinya.Aktivitas kelompok:4. Aktivitas KelompokCara-cara memberikan bimbingan karier melalui kelompok.5. Konseling karierDalam bimbingan karier diperlukan adanya konseling untuk memberikan pengarahan kepada anak-anak yang mengalami kesulitan dalam menghadapi problem jabatan yang akan dimasukinya kelak.6. Analisis terhadap jabatanInformasi jabatan yang berisi tentang data, tentang jabatan struktur dan organisasi jabatan, klasifikasi jabatan, persyaratan jabatan, prosedur masuk, pembagian tugas, kesempatan training, jaminan social, kesehatan hari tua, sistem penggajian, kemungkinan untuk berkembang, dan lain-lain.E. Implikasi Bimbingan Karier Terhadap Pendidikan Dan Masyarakat1. Bagi administrasi sekolah perlu mengembangkan dasar-dasar bimbingan karier. Tanpa pengertian dasar tidak akan tepat dan efektif dalam mengorganisir, mengadministrasi, dan mengevaluasi dari pada program bimbingan karier.2. Bagi koordinator BK, ada kebutuhan untuk mengerti dari padaperanan yang harus dimainkan oleh bimbingan karier dalam program keseluruhan dari pada BK, dan dapat mengerti aktivitas-aktivitas yang diperlukan agar BK dapat berperan lebih aktif.3. Bagi guru-guru dan personil yang terlibat dalam aktivitas bimbingan karier, maka kebutuhan untuk mengerti secara jelas fungsi tiap-tiap orang dan kompetensi yang diperlukan dalam suatu jabatan adalah sangat penting demi keberhasilan bimbingan karier.4. Bagi orang umum, pengertian terhadap peranan bimbingan karier akan membantu masyarakat sistem sekolah, life long education maupun individu-individu. Ini membutuhkan kerja sama antara petugas bimbingan karier dengan semua pihak

pengertian BK Karier di SD A.    Pengertian BK Karier di SD

Menurut Tolbert dalam Amti hal. 121 bimbingan karir adalah suatu program yang

terorganisasi untuk membantu orang muda mengembangkan pemahaman diri, belajar tentang

dunia kerja, mendapatkan pengalaman-pengalaman yang akan membantunya dalam membuat

keputusan, dan mendapatkan pekerjaan. Dan dalam Amti juga terdapat pengertian menurut

BP3K, bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu

memecahkan masalah karir (pekerjaan) untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya

dengan masa depannya.

Berdasarkan difinisi di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa

1.      Bimbingan karir merupakan dari program bimbingan dan konseling keseluruhan

2.      Bimbingan karir merupakan suatu program pemberian bantuan kepada individu, baik orang

muda maupun dewasa, dengan maksud agar mereka:

a.       Dapat memahami dirinya dengan sebaik-baiknya, yaitu mengenal segala, kemampuan, minat,

sifat pribadi, dan nilai-nilai yang dimilikinya;

b.      Dapat memahami dunia kerja dengan sebaik-baiknya, yang meliputi jenis-jenis

pekerjaan/jabatan yang ada, syarat-syarat atau karakteristik tenaga yang diperlukan, kondisi-

kondisi kerja dan sebagainya;

c.       Dapat membuat pilihan dan keputusan secara bijaksana berdasarkan atas pemahaman yang

mendalam tentang diri dan dunia kerja;

d.      Dapat mengadakan penyesuaian diri secara baik dengan tuntutan-tuntutan dunia kerja yang

senantiasa berubah secara dinamis;

e.       Dapat menghargai semua jenis pekerjaan yang ada secara objektif, positif, dan sehat dan

f.       Dapat bekerjasama dengan orang lain. (Amti dan Marjohan, 1991)

Bimbingan karir di sekolah dasar berpusat pada usaha agar anak memiliki kesadaran

tentang pilihan-pilihan yang mungkin tersedia, cara-cara mengantisipasi dan merencanakan karir,

serta menghubungkan dengan sifat-sifat pribadi yang dimiliki. Banyak murid yang merasa perlu

mengetahui kesempatan-kesempatan karir yang tersedia. Murid juga merasa perlu untuk

menyadari tentang dirinya. Bagaimana mereka dapat berubah dan bagaimana mereka dapat

menggunakan pengalaman-pengalaman sekolah untuk menjajaki dan menyiapkan diri untuk

masa depan.

Herr dan Carmer dalam Amti dan Marjohan (1991) menyatakan bahwa bimbingan karir

di sekolah dasar didasari oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut :

1)       kesadaran bahwa model-model atau bentuk-bentuk atau tingkah laku pada masa remaja dan

dewasa dipengaruhi oleh bentuk-bentuk pengalaman yang terjadi pada masa anak-anak

2)        kenyataaan bahwa banyak buku dan bahan pelajaran yang digunakan di sekolah dasar

menggambarkan dunia kerja atau dunia pendidikan secara tidak tepat dan terbatas pada

kemungkinan-kemungkinan yang ada

3)        pengakuan bahwa perasaan tentang kemampuan pribadi untuk menanggulangi perkembangan

masa yang akan datang dengan kekuatan pengetahuan seseorang, cara-cara memodifikasi

kelemahan-kelemahan, ketrampilan dalam merencanakan dan menggunakan sumber-sumber

yang tersedia, memahami hubungan antara pendidikan yang diterima dan penerapannya dalam

pekerjaan dan masyarakat.

Beberapa tujuan bimbingan karir di Sekolah Dasar adalah :

1.      Membantu murid dalam mengembangkan konsep diri

2.      Merangsang murid-murid untuk menyenangi berbagai jenis pekerjaan

3.      Mengembangkan sikap konstruktif terhadapa kerja

4.      Membantu murid menyadari perubahan-perubahan dunia kerja

5.      Membantu murid putus sekolah dan memasuki dunia kerja

B.     Ruang Lingkup BK Karier di SD

Ruang Lingkup BK karier di SD merupakan seluruh yang mencangkup tentang isi

Bimbingan Konseling karier , intinya dimana ada manusia disitu ada bimbingan dan Konseling

tentang karier. Adapun garapan dalam bidang karier sendiri, yaitu:

a.       Mengenali macam-macam dan ciri-ciri berbagai jenis pekerjaan

b.      Menentukan cita-cita dan merencanakan masa depan

c.       Mengeksplorasi arah pekerjaan

d.      Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan

Isi bimbingan karier untuk kelas-kelas rendah (dikutip dari Pedoman BP-SD, 1994, hal.

16-17)

1.      Mengenalkan perbedaan antar kawan sebaya.

2.      Menggambarkan perkembangan diri siswa;

3.      Menjelaskan bahwa bekerja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan tuntutan lingkungan;

4.      Mengenalkan keterampilan yang dimiliki siswa;

5.      Menjelaskan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekolah;

6.      Menggambarkan kegiatan setelah tamat SD;

7.      Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang dilakukan orang dewasa

8.      Mengenalkan kegiatan-kegiatan yang menarik;

9.      Mengenalkan alasan orang memilih suatu pekerjaan, dan bahwa pilihan itu masih dapat berubah;

10.  Menjelaskan bahwa kehidupan masa depan dapat direncanakan sejak sekarang;

11.  Mengenalkan bahwa seseorang dapat memiliki banyak peran;

12.  Menjelaskan bahwa pekerjaan seseorang itu dipengaruhi oleh minat dan kecakapannya

Isi bimbingan karier untuk kelas-kelas tinggi (dikutip dari Pedoman BP-SD, 1994, hal.19-

20)

1.        Menjelaskan manfaat mencontoh orang-orang yang berhasil;

2.        Melatih siswa menggambarkan kehidupan di masa yang akan datang;

3.        Membimbing diskusi mengenai pekerjaan wanita dan pria;

4.        Menjelaskan jenis-jenis ketrampilan yang dikaitkan dengan pekerjaan tertentu;

5.        Melatih siswa membayangkan hal-hal yang akan dilakukan pada usia kira-kira 25 tahun kelak;

6.        Membimbing siswa tentang macam-macam gaya hidup dan pengaruhnya;

7.        Menjelaskan tentang pengaruh nilai yang dianut dalam pengambilan keputusan;

8.        Membimbing siswa untuk memperkirakan bahwa meneladan tokoh panutan dapat

mempengaruhi karier;

9.        Melatih siswa merencanakan pekerjaan apa yang cocok pada masa dewasa;

10.  Membimbing siswa berdiskusi tentang pengaruh pekerjaan orang terhadap kehidupan anak;

11.  Melatih siswa melihat hubungan antara minat dan kemampuan;

12.  Mengenalkan bermacam-macam cara untuk menilai kemajuan prestasi;

13.  Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar

DAFTAR PUSTAKA

Amti, Erman dan Marjohan. 1991. Bimbingan dan Koseling. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jendral

Pendidikan Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. 

http://ayomipale.blogspot.com/2010/07/bimbingan-bagi-wawasan-karir-anak-di.html.  Diunduh 24 Maret

2012. Pukul 14.00 wib.

http://bruderfic.or.id/h-62/perencanaan-karier-sejak-dini.html .   diunduh 24 Maret 2011 . Pukul 12.00 wib

http://certifiedhynotis.blogsot.com/feeds/895549775378410454/default/pengertian-bimbingan-konseling-

dan-ruang-lingkup-bimbingan-konseling.html.  Diunduh 25 Maret 2012. Pukul 10.00 wib.

PENGERTIAN BK KARIER DI SD

DAN RUANG LINGKUP BK KARIER DI SD

Paper

Disusun guna memenuhi tugas individu

                        Mata kuliah         : BK Karier di SD

                        Dosen Pengampu        : Kusnarto Kurniawan, M.Pd., Kons.

Oleh :

Sri Lestari

1301409063

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2012

Diposkan 5th April 2012 oleh Sizie Sie Kucil 0

Add a comment

blog pantang menyerah

Classic Flipcard Magazine Mosaic Sidebar Snapshot Timeslide

pengertian BK Karier di SD

pengertian BK Karier di SD A.    Pengertian BK Karier di SD

Menurut Tolbert dalam Amti hal. 121 bimbingan karir adalah suatu program yang

terorganisasi untuk membantu orang muda mengembangkan pemahaman diri, belajar tentang

dunia kerja, mendapatkan pengalaman-pengalaman yang akan membantunya dalam membuat

keputusan, dan mendapatkan pekerjaan. Dan dalam Amti juga terdapat pengertian menurut

BP3K, bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu

memecahkan masalah karir (pekerjaan) untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya

dengan masa depannya.

Berdasarkan difinisi di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa

1.      Bimbingan karir merupakan dari program bimbingan dan konseling keseluruhan

2.      Bimbingan karir merupakan suatu program pemberian bantuan kepada individu, baik orang

muda maupun dewasa, dengan maksud agar mereka:

a.       Dapat memahami dirinya dengan sebaik-baiknya, yaitu mengenal segala, kemampuan, minat,

sifat pribadi, dan nilai-nilai yang dimilikinya;

b.      Dapat memahami dunia kerja dengan sebaik-baiknya, yang meliputi jenis-jenis

pekerjaan/jabatan yang ada, syarat-syarat atau karakteristik tenaga yang diperlukan, kondisi-

kondisi kerja dan sebagainya;

c.       Dapat membuat pilihan dan keputusan secara bijaksana berdasarkan atas pemahaman yang

mendalam tentang diri dan dunia kerja;

d.      Dapat mengadakan penyesuaian diri secara baik dengan tuntutan-tuntutan dunia kerja yang

senantiasa berubah secara dinamis;

e.       Dapat menghargai semua jenis pekerjaan yang ada secara objektif, positif, dan sehat dan

f.       Dapat bekerjasama dengan orang lain. (Amti dan Marjohan, 1991)

Bimbingan karir di sekolah dasar berpusat pada usaha agar anak memiliki kesadaran

tentang pilihan-pilihan yang mungkin tersedia, cara-cara mengantisipasi dan merencanakan karir,

serta menghubungkan dengan sifat-sifat pribadi yang dimiliki. Banyak murid yang merasa perlu

mengetahui kesempatan-kesempatan karir yang tersedia. Murid juga merasa perlu untuk

menyadari tentang dirinya. Bagaimana mereka dapat berubah dan bagaimana mereka dapat

menggunakan pengalaman-pengalaman sekolah untuk menjajaki dan menyiapkan diri untuk

masa depan.

Herr dan Carmer dalam Amti dan Marjohan (1991) menyatakan bahwa bimbingan karir

di sekolah dasar didasari oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut :

1)       kesadaran bahwa model-model atau bentuk-bentuk atau tingkah laku pada masa remaja dan

dewasa dipengaruhi oleh bentuk-bentuk pengalaman yang terjadi pada masa anak-anak

2)        kenyataaan bahwa banyak buku dan bahan pelajaran yang digunakan di sekolah dasar

menggambarkan dunia kerja atau dunia pendidikan secara tidak tepat dan terbatas pada

kemungkinan-kemungkinan yang ada

3)        pengakuan bahwa perasaan tentang kemampuan pribadi untuk menanggulangi perkembangan

masa yang akan datang dengan kekuatan pengetahuan seseorang, cara-cara memodifikasi

kelemahan-kelemahan, ketrampilan dalam merencanakan dan menggunakan sumber-sumber

yang tersedia, memahami hubungan antara pendidikan yang diterima dan penerapannya dalam

pekerjaan dan masyarakat.

Beberapa tujuan bimbingan karir di Sekolah Dasar adalah :

1.      Membantu murid dalam mengembangkan konsep diri

2.      Merangsang murid-murid untuk menyenangi berbagai jenis pekerjaan

3.      Mengembangkan sikap konstruktif terhadapa kerja

4.      Membantu murid menyadari perubahan-perubahan dunia kerja

5.      Membantu murid putus sekolah dan memasuki dunia kerja

B.     Ruang Lingkup BK Karier di SD

Ruang Lingkup BK karier di SD merupakan seluruh yang mencangkup tentang isi

Bimbingan Konseling karier , intinya dimana ada manusia disitu ada bimbingan dan Konseling

tentang karier. Adapun garapan dalam bidang karier sendiri, yaitu:

a.       Mengenali macam-macam dan ciri-ciri berbagai jenis pekerjaan

b.      Menentukan cita-cita dan merencanakan masa depan

c.       Mengeksplorasi arah pekerjaan

d.      Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan

Isi bimbingan karier untuk kelas-kelas rendah (dikutip dari Pedoman BP-SD, 1994, hal.

16-17)

1.      Mengenalkan perbedaan antar kawan sebaya.

2.      Menggambarkan perkembangan diri siswa;

3.      Menjelaskan bahwa bekerja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan tuntutan lingkungan;

4.      Mengenalkan keterampilan yang dimiliki siswa;

5.      Menjelaskan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekolah;

6.      Menggambarkan kegiatan setelah tamat SD;

7.      Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang dilakukan orang dewasa

8.      Mengenalkan kegiatan-kegiatan yang menarik;

9.      Mengenalkan alasan orang memilih suatu pekerjaan, dan bahwa pilihan itu masih dapat berubah;

10.  Menjelaskan bahwa kehidupan masa depan dapat direncanakan sejak sekarang;

11.  Mengenalkan bahwa seseorang dapat memiliki banyak peran;

12.  Menjelaskan bahwa pekerjaan seseorang itu dipengaruhi oleh minat dan kecakapannya

Isi bimbingan karier untuk kelas-kelas tinggi (dikutip dari Pedoman BP-SD, 1994, hal.19-

20)

1.        Menjelaskan manfaat mencontoh orang-orang yang berhasil;

2.        Melatih siswa menggambarkan kehidupan di masa yang akan datang;

3.        Membimbing diskusi mengenai pekerjaan wanita dan pria;

4.        Menjelaskan jenis-jenis ketrampilan yang dikaitkan dengan pekerjaan tertentu;

5.        Melatih siswa membayangkan hal-hal yang akan dilakukan pada usia kira-kira 25 tahun kelak;

6.        Membimbing siswa tentang macam-macam gaya hidup dan pengaruhnya;

7.        Menjelaskan tentang pengaruh nilai yang dianut dalam pengambilan keputusan;

8.        Membimbing siswa untuk memperkirakan bahwa meneladan tokoh panutan dapat

mempengaruhi karier;

9.        Melatih siswa merencanakan pekerjaan apa yang cocok pada masa dewasa;

10.  Membimbing siswa berdiskusi tentang pengaruh pekerjaan orang terhadap kehidupan anak;

11.  Melatih siswa melihat hubungan antara minat dan kemampuan;

12.  Mengenalkan bermacam-macam cara untuk menilai kemajuan prestasi;

13.  Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar

DAFTAR PUSTAKA

Amti, Erman dan Marjohan. 1991. Bimbingan dan Koseling. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jendral

Pendidikan Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. 

http://ayomipale.blogspot.com/2010/07/bimbingan-bagi-wawasan-karir-anak-di.html.  Diunduh 24 Maret

2012. Pukul 14.00 wib.

http://bruderfic.or.id/h-62/perencanaan-karier-sejak-dini.html .   diunduh 24 Maret 2011 . Pukul 12.00 wib

http://certifiedhynotis.blogsot.com/feeds/895549775378410454/default/pengertian-bimbingan-konseling-

dan-ruang-lingkup-bimbingan-konseling.html.  Diunduh 25 Maret 2012. Pukul 10.00 wib.

Tujuan bimbingan di sekolah dasar

Peranan sekolah dasar pada pokoknya berada pada dalam bidang bimbingan intelektual dan meletakan faktor- faktor sikap dan psikomotor sebagai dasar dan tujuan pengembangan antelektual atau kegiatan belajar, peran demikian berarti sekolah dasar menyiapkan pengalaman belajar agar kemampuan intelektual anak dapat berkembang optimal, yang ditunjang oleh sikap dan psikomotor yang dalam prosesnya dan menghasilkan kepintaran, sikap dan ketrampilan yang diharapakan.oleh karena bimbingan harus menunjang proses belajar mengajar, maka logisnya tujuan utama bimbingan disekolah dasar adalah membantu anak agar dapat mencapai kemajuan belajar optimal dalam optimal dalam kelas khususnyanya, dan mengadakan penyesuain- penyesuaian dalam kehidupan sekolah. Secara agak terperinci, bimbingan membantu anak agar dapat :

a.    Menguasai bahan belajar tuntutan kurikuler.b.    Membuat pilihan dan menetukan bahan belajar yang cocok.

c.    Memiliki sikap pandangan belajar yang mendukung.d.   Mempunyai pola- pola belajar  yang mendukung.e.    Memililh teman bergaul, dan membentuk kelompok- kelompok belajar yang serasi.f.     Mengadakan penyesuaian hidup berkelompok yang menunjang belajarg.    Memecakan masalah- masalah belajar yang dialaminya

2.    Asas Bimbingan di Sekolah Dasar

a.    Asas perbedaan individual

Usia anak- anak yang belajar di sekolah dasar memang relatif sama untuk tiap jenjang kelas, usia anak sekelas tidak jauh perbedaannya antar anak satu dengan lainya. Akan tetapi terdapat perbedaan lain yang menonjol yang justru prinsip sikapnya bagi praktek- praktek bimbingan. Anak dalam usia sama, bolej jadi seorang lambat ppertumbuhan fisiknya tetapi cepat perkembangan mentalnya, sedangkan yang lain mungkin sebaliknya. Seorang anak mungkin mungkin mengalami pertumbuhan fisik yang berimbang dengan perkembangan mentalnya. Tetapi pertumbuhan dan perkembangan majunya itu lambatdibandingkan teman- teman seusianya.

            Penelitian menunjukan bahwa, dalam periode akhir masa kanak- kanak ini, wanita lebih cepat matang seksual dibanding lpria. Variasi lain : kelompok anak- anak yang pernah mendapat pengalaman taman kanak- kanak lebih mudah mengadakan penyesuain dibandingkan dengan mereka yang baru menginjak sekolah.

Atas keragaman itulah, maka asas perbedaan individual mendapat prioritas perhatian bimbingan sekolah dasar.

b.    Asas dorongan untuk menjadi matang

Salah satu kesamaan menonjol anak- anak usia sekolah dasar adalah (bahwa) setiap anak mempunyai dorongan untuk menjadi matang , aktif dan produktif. Setiap anak normal usia sekolah dasar terdapat semacam pendorong dari dalam diri mereka untuk berbuat dan bertindak maju. Mereka menunjukan keaktifannya dengan kesukaan melakukan penyelidikan dan umumnya suka menciptakan hasil- hasil yang dibaginya di antara teman- teman seusia (terutama sejenis kelamin). Ada kecendrungan mengumpulkan sesuatu yang menarik sesuai dengan usianya itu, semisal perangko atau bungkus rokok, dan mereka bertaruh menonjolkan prestasinya. Kesemua dorongan dan kesukaan ini akan mengantarkan anak menuju kematangannya. Atas alasan inilah, maka atas dorongan menjadi matang mendapat prioritas perhatian bagi praktek bimbingan sekolah dasar.

c.    Asas masalah dan dorongan menyelesaikan masalah

Sesunggunya semua orang mempunyai masalah, tetapi dalam usia sekolah dasar anak mulai dihadapkan dengan masalah yang lebih serius dibanding usia lalu. Terdapat dua kutub

yang menimbulkan masalah pokok disini. Kutub pertama adanya tuntutan kasih sayang dan perhatian, serta dorongan kuat anak untuk mendapatkan kebebasan dan berinisiatif terutama dalam belajar. Kutub kedua adalah adanya tuntutan akan tanggung jawab dan disiplin anak dalam belajar dan bertingkahlaku sebagai harapan sekolah. Oleh karena kutub kedua dirasaan menghambat kutub pertama maka anak dapat mengalami frustasi,kasih sayang, perhatian, dan kebebasan berinisiatif dalam belajar tidak ajeg didapatkan anak. Masalah lain dialami anak dalam usia lebih lanjut. Menjelang akhir masa sekolah dasar ini, sebagian anak mengalami masalah yang bersangkutan dengan kesiapan intelektual menghadapi ujian akhir, yang juga bertumpang tindih dengan kegonjangan- kegonjangan akibat perkembangan seksual.

Sesuatu hal yangmendukung terhadap usah mengatasi masalah- masalah tadi adalah bahwa dalam diri setiap anakterdapat keinginan- keinginan untuk keluar dari masalah dan menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Karena itulah, dikatakan bahwa bimbingan sekolah dasar banyak memperhatikan asaa ini- tentu saja tidak mengabaikan asas- asas lain.

3.    Sifat dan Fungsi Bimbingan di Sekolah Dasar    

a.    Sifat

1)   Sifat pengembangan dan pencegahan

Sifat ini prioritas pertama pada bimbingan di sekolah dasar. Dengan memperhatikan asa perbedaan individual dan adanya dorongan anak untuk menjadi matang, bimbingan berusaha mengembangkan kemampuan intelektual dan sosial anak mencapai hasil maksil.

Kedua asas tadi diperhatikan pula dalam mencegah terjadinya kesulitan- kesulitan belajar dan penyesuaina pribadi/sosial anak yang memungkinkan menghambat proses belajarnya

2)   Sifat penyembuhan

Sifat ini mendapat prioritas kedua, sebab disamping kuantitas anak yang mengalami kesulitan kurang besar dibandingkan dengan anak yang perlu dikembangkan (semua anak) juga kesulitan- kesulitan mendesak umunya terjadi pada periode terakhir masa sekolah dasar.

b.    Fungsi

1)   Fungsi bimbingan Adaptif

Ini merupakan fungsi bimbingan yang diutamakan, pembimbing membantu siswa melalui adaptasi pendekatan, metode, dan media mengajar guru dengan mempertimbangkan aspek- aspek perbedaan individual yang  terpadu dengan tuntutan kelembagaan.

2)   Fungsi penyesuaian

Fungsi ini agaknya menduduki prioritas kedua, yaitu kegiatan membantu murid mengadakan penyesuaian terhadap tuntutan kurikulum, peraturan- peraturan, serta kondisi dan situasi sosial sekolah.

3)   Fungsi penyaluran

Funsi ini nampaknya dalam kegiatan membantu murid terkait dengan kelompok- kelompok belajar, promosi, dan non promosi, serta kelanjutan studi.

4.    Jenis dan Bentuk Bimbingan di Sekolah Dasar

a.    Jenis

1)   Bimbingan studi

Dengan memperhatikan tujuan bimbingan sekolah dasar tampa ragu- ragu, dapat dikatakan bahwa jenis bimbingan studi mendapat prioritas pertama,dan utama dan menjadi pusat kegiatan bimbingan pada sekolah dasar.

2)   Bimbingan pribadi dan sosial

Bimbingan pribadi dan sosial ditempatkan sebagai penunjang dan mengelilingi bimbingan studi. Ini berarti bahwa dalam mengadakan bimbingan pada anak sekolah dasar, perhatian lebih besar dicurakan pada hal- ikhwal belajar anak-  baik pada bimbingan yang bersifat pengembangan, pencegahan atau penyembuhan. Dalam pada itu , aspek- aspek pribadi dan sosial anak ditinjau dan dipertimbangkan kemungkinan pengaruhnya dalam mendukung atau menghambat proses belajar anak.

3)    Bimbingan jabatan

Bimbingan jabatan tak dapat diabaikan, ini merupakan pendampingan bimbingan studi. Ini selaras dengan tahap perkembangan jabatan anak yang perlu mendapat pemupukan bagi pertumbuhannya. Relevan diperhatikan disini bahwa perkembangan jabatan individu berlangsung dalam proses yang panjang. Pada kelas rendah sekolah dasar, anak berada dalam tahap fantasi,tahap identification, atau tahap pertumbuhan dalam sub tahap fantasi. Implikasi bimbingan anak kelas rendah sekolah dasar adalah perlunnya penyaluran- peyaluran perkembangan jabatan tadi, antara lain, melalaui permainan- permainan kelompok atau bermain peran. Pada kelas tinggi sekolah dasar, anak telah menginjak tahap tentatip sub- tahap pemilihan berdayarkan faktor obyektif, mulai mempelajari tanggung jawab dan penataan pandangan tentang dunia kerja, atau tahap pertumbuhan minat dan kemampuan kearah dunia kerja. Implikasi bimbingannya adalah perlunya informasi- informasi realistik dan obyektif tentang dunia kerja bagi anak- anak kelas tinggi sekolah dasar.

b.    Bentuk

1)   Bimbingan tidak langsung dan bimbingan langsung

Dengan memperhatikan bahasan diatas (tujuan, sifat, fungsi dan jenis) bimbingan sekolah dasar jelas kiranya bahwa bentuk tidak langsung lebih efisien dan efktif dibanding bentuk lansung

2)   Bimbingan kelompok dan individu

Bentuk bimbingan kelompok lebih baik banyak dilibatkan dari pada bimbingan individual

5.    Bidang Bimbingan di Sekolah Dasar

a.    Bimbingan Pribadi

Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa SS menemukan dan memahami serta mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa, mandri, aktif, kreatif serta sehat jasmani rohani. Bidang bimbingan ini meliputi pokok- pokok materi berikut :

1)   Penanaman sikap dan kebiasaan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa2)   Pengenalan dan pemahaman tentang kekuatan diri sendiri dan penyalurannya untuk kegiatan-

kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari- hari di Sekolah, maupun perannya untuk di masa depan

3)   Pengenalan dan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan- kegiatan yang kreatif dan produktif

4)   Pengenalan dan pemahaman tentang kelemahan diri sendiri dan usaha penanggulangannya5)   Pengembangan kemampuan mengambil keputusan sederhana dan mengarakan diri6)   Perencanaan serta penyelenggaraan hidup sehat

b.    Bimbingan Sosial

Dalam bidang sosial, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa SD dalam proses sosialisasi untuk mengenal dan berhubungan  dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawab. Bidang bimbingan ini memuat pokok- pokok materi berikut:

1)   Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif

2)   Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat dengan menjunjung tunggi tata krama, sopan santun serta nilai- nilai agama, adat, perarturan dan kebiasaan yang berlaku

3)   Pengembangan hubungan yang dinamis dan harmonis serta produkttif dengan teman sebaya4)   Pengenalan dan pemahaman perarturan dan tuntutan sekolah, rumah dan lingkungan, serta

kesadaran untuk melaksankannya.

c.    Bimbingan belajar

Bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa SD mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan ketrampilan, serta meyiapkannya untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Bidang bimingan ini memuat pokok – pokok materi berikut :

1)   Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan nara sumber lainnya, mengikuti pelajaran sehari- hari, mengerjakan tugas, mengembangkan ketrampilan belajar, dan menjalani program penilaian

2)   Pengembangan disiplin belajar dan berlaltih, baik secara mandiri maupun kelompok 3)   Pemantapan dan pengembangan penguasaan materi pelajaran di SD 4)   Orientasi belajar di Sekolah lanjutan Tingkat Pertama

d.   Bimbingan karier

Dalam bidang bimbingan karier, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa SD mengenali dan mulai mengarakan diri untuk masa depan karier. Bidang bimbingan ini memuat pokok- pokok materi berikut :

1)   Pengenalan awal terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup

2)   Pengenalan, orientasi dan informasi karier pada umunya secar sederhana3)   Pengenalan dan pemahaman diri secara awal berkenaan dengan kecendrungan karier yang

hendak di kembangkan4)   Orientasi dan informasi sederhana terhadap  pendidikan yang lebih tinggi, khususnya dalam

kaitannya dengan karier yang hendak dikembangkan

Catatan :

Bimbingan karier di SD merupakan kegiatan yang paling awal dan mendasar bagi pengembangan karier secara menyeluruh sepanjang hayat. Materi bimbingan karier yang diberikan pada tingkat ini bersifat umum dan tidak mengarah pada jenis- jenis jabatan atau pekerjaan tertentu. Pemberian materi bimbingan karier untuk siswa- siswaaaaa SD pada umunya dimaksud untuk :

         Mengembangkan sikap positif terhadap segalah jenis pekerjaan. Dalam hal ini Guru Kelas harus benar- benar berhati- hati. Jangan sampai melalui kata, isyarat atau tindakan, Guru Kelas menunjukan atau menampilkan prasangka ataupun kecendrungan tertentu terhadap jenis- jenis pekerjaan (misalnya tertentu disikapi posotif, sedang yang lain disikapi negatif).

         Membawa para siswa untuk menyadari betapa luasnya dunia kerja yang ada , terentang dari pekerjaan  yang dijabat orang tua anak-anak itu sendiri sampai kesegala macam pekerjaan di masyarakat luas.

         Menjawab berbagai pertanyaan para siswa tentang pekerjaan, dorongan ingin tahu anak- anak akan membawa mereka menanyakan  segala sesuatu tentang pekerjaaan. Dalam hal ini jawaban atau informasi yang tepat dan benar (tidak dibuat- buat atau disamarakan) harus segeradiberikan setiap waktu mereka bertanya.

         Menekankan jasa dari masing- masing jennis pekrjaan, yaitu untuk kesejatraan hidup rumah tangga dan masyarakat (tidak hanya mengemukan besaran gaji atau penghasilan diperoleh melalui pekerjaan itu) perlunya bakat atau kemampuan atau ketrampilan khusus untuk jenis- jenis pekerjaan tertentu, terutama pekerjaan yang bermaanfaat bagi pemberian bantuan kepada sesama manusia, hendaklah disampaikan dan ditonjolkan.

Informasi pekerjaan untuk siswa kels tinggi SD perlu diperluas dan diperkuat. Hal ini bertujuan agar mereka memahami bahwa :

         Pekerjaan  ada di mana- mana, di tingkat desa, kecamatan, kabupaten, propinsi, negara, dan bahkan dunia. Pada tingkat perkembangan itu siswa mulai membandingkan pekerjaan- pekerjaan yang ada di desa dan di kota, di daerahnya sendiri dan di daerah lainnya. Siswa dirangsang untuk mulai menyadari bahwa ada seribu satu macam cara yang dilakukan oleh manusia untuk mencari penghidupan dan memenuhi kebutuhan hidupnya melalui jenis pekrjaan.

         Terdapat saling ketergantungan antara pekerjaan yang satu dengan yang lainnya. Pada diri siswa perlu di kembangkan bahwa untuk terlaksannya suatu pekerjaan dengan baik, para pekerja saling terkait antara satu dengan yang lainnya, oleh karenanya para pekerja itu harus saling membantu dan bekerja sama.

         Baik kemampuan khusus maupun ciri- ciri kepribadian tertentu diperlukan untuk mencapai keberhasilan (kesuksesan) bagi sebagian besar jenis pekerjaan.

         Untuk memilih suatu pekerjaan diperlukan informasi yang tepat (yaitu tentang hakekat pekerjaan itu sendiri, latihan yang diperlukan, kondisi kerja, dsb).

         Ada berbagai masalah yang mungkin dihadapi oleh orang- orang yang mengiginkan pekerjaan tertentu (seperti peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan itu mahal, seperti biaya untuk biaya program pendidikan dan latihan mahal dan waktunya lama, kondisi kerja dalam pekerjaan itu kurang meyenangkan dsb).

         Untuk memilih pekerjaan atau karier di masa depan perlu kehati- hatian dan pertimbangan yang matang

BIMBINGAN PRIBADIMerupakan bantuan yang diberikan kepada individu dalam hal memecahkan masalah-masalah yang sangat kompleks dan bersifat rahasia/pribadi sekali misalnya, masalah keluarga, persahabatan, cita-cita, dan sebagainya.

Merupakan bimbingan yang diberikan pada individu dalam menghadapi pergumulan dalam batinnya sendiri, dalam mengatur diri, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, pengaturan nafsu seksual, dan sebagainya.

Misalnya pada siswa remaja, mereka berhadapan dengan aku-nya yang lain dari pada sebelumnya. Contoh: peralihan dari perasaan sangat sedih menjadi sangat gembira, ingin meraih cita-cita tapi tidak mengetahui caranya.

Kemudian seorang mahasiswa yang berhadapan dengan aku-nya yang ditantang memikul tanggung jawab sebagai orang dewasa dan menghadapi realitas yang bertentangan dengan dirinya/keinginannya.

Klien, terutama para remaja pada umumnya malu untuk bertanya pada orang tua, atau pada orang dewasa lainnya, sedangkan bila bertanya pada teman sebaya juga tidak tahu.

3. Bimbingan menekankan bagaimana sikap dalam menghadapi masalah yang timbul

4. Bimbingan pribadi diberikan malalui bimbingan individual maupun kelompok.

Sebelum membahas tujuan bimbingan pribadi-sosial, maka terlebih dahulu akan dibahas mengenai tujuan bimbingan dan konseling itu sendiri yaitu sebagai berikut :

a)      Tujuan bimbingan dan konseling Secara khusus layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek sosial, belajar, dan karier. Bimbingan pribadi sosial dimaksud untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri , dan bertanggung jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan karier dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerjayang produktif.

1)      Dalam Aspek Tugas Perkembangan Pribadi – sosial. Dalam aspek tugas perkembangan pribadi-sosial, layanan bimbingan konseling membantu siswa agar:

1. Memiliki kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal kekhususan yang ada pada dirinya.

2. Dapat mengembangkan sikap positif, seperti menggambarkan orang-orang yang mereka senangi.

3. Membuat pilihan secara sehat.4. Mampu menghargai orang lain.5.  Memiliki rasa tanggung jawab.6.  Mengembangkan ketrampilan hubungan antar pribadi.7. Dapat menyelesaikan konflik.8. Dapat membuat keputusan secara efektif.

2)      Dalam Aspek Tugas Perkembangan Belajar, Dalam aspek tugas perkembangan belajar, layanan bimbingan konseling membantu siswa agar:

1. Dapat melaksanakan ketrampilan atau tehnik belajar secara efektif.2. Dapat menempatkan tujuan dan perencanaan pendidikan.3. Mampu belajar secara efektif.

4. Memiliki ketrampilan dan kemampuan dalam menghadapi evaluasi atau ujian.

3)      Dalam Aspek Tugas Perkembangan karier, layanan bimbingan dan konseling ,membantu siswa agar:

1. Mampu membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciriciri pekerjaan di dalam lingkungan kerja.

2. Mampu merencanakan masa depan.3. Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah karir .4. Mengenal keterampilan, kemampuan, dan minat.

2.      BIMBINGAN SOSIALBimbingan pribadi-sosial merupakan salah satu bidang bimbingan yang ada di sekolah. Menurut Dewa Ketut Sukardi (1993: 11) mengungkapkan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan usaha bimbingan, dalam menghadapi dan memecahkan masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan.

Sedangkan menurut pendapat Abu Ahmadi (1991: 109) Bimbingan pribadi-sosial adalah, seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat mengahadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya, mengadakan penyesuaian pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial, memilih jenis-jenis kegiatan sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna, serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-masalah pribadi, rekreasi dan sosial yang dialaminya.

Inti dari pengertian bimbingan pribadi-sosial yang dikemukakan oleh Abu Ahmadi adalah, bahwa bimbingan pribadi-sosial diberikan kepada individu, agar mampu menghadapi dan memecahkan permasalahan pribadi-sosialnya secara mandiri. Hal senada juga diungkapkan oleh Syamsu Yusuf (2005: 11) yang mengungkapkan bahwa bimbingan pribadi-sosial adalah bimbingan untuk membantu para individu dalam memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi.

Yang tergolong dalam masalah-masalah sosial-pribadi adalah masalah hubungan dengan sesama teman, dengan dosen, serta staf, permasalahan sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal dan penyelesaian konflik.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan suatu bimbingan yang diberikan oleh seorang ahli kepada individu atau kelompok, dalam membantu individu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan.

3.      BIMBINGAN BELAJAR

Bimbingan belajar adalah layanan bimbingan yang diberikan pada siswa untuk membentuk kebiasaan belajar yang baik, mengembangkan rasa ingin tahu dan menumbuhkan motivasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

Belajar merupakan salah satu konsep yang amat mendasar dari psikologi. Manusia belajar untuk hidup. Tanpa belajar, seseorang tidak akan dapat mempertahankan dan mengembangkan dirinya, dan dengan belajar manusia mampu berbudaya dan mengembangkan harkat kemanusiaannya. Inti perbuatan belajar adalah upaya untuk menguasai sesuatu yang baru dengan memanfaatkan yang sudah ada pada diri individu. Penguasaan yang baru itulah tujuan belajar dan pencapaian sesuatu yang baru itulah tanda-tanda perkembangan, baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotor/keterampilan. Untuk terjadinya proses belajar diperlukan prasyarat belajar, baik berupa prasyarat psiko-fisik yang dihasilkan dari kematangan atau pun hasil belajar sebelumnya.

Untuk memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan belajar terdapat beberapa teori belajar yang bisa dijadikan rujukan, diantaranya adalah : (1) Teori Belajar Behaviorisme; (2) Teori Belajar Kognitif atau Teori Pemrosesan Informasi; dan (3) Teori Belajar Gestalt. Dewasa ini mulai berkembang teori belajar alternatif konstruktivisme.

Secara lebih rinci materi pokok bimbingan belajar antara lain :

Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar secara efektif dan efesien. Pengembangan kemampuan membaca dan menulis (meringkas)

secara cepat. Pemantapan penguasaan materi pelajaran sekolah berupa remedial

atau pengayaan Pemahaman tentang pemanfaatan hasil teknologi bagi pengembangan

ilmu pengetahuan. Pemanfaatan kondisi sosial dan budaya bagi pengembangan

pengetahuan. Pemahaman tentang pemanfaatan perpustakaan. Orientasi

Tujuan layanan bimbingan Belajar

1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya di masa yang akan datang.

2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik secara optimal.

3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya.

4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk :

1. Mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkembangannya.

2. Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya,

3. Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut

4. Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri.5. Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan

lembaga tempat bekerja dan masyarakat.6. Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya.7. Mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara

optimal.

4.      BIMBINGAN KARIERBimbingan karier adalah suatu usaha yang dilakukan untuk membantu

individu(peserta didik) dalam memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan, termasuk didalamnya berupaya mempersiapkan kemampuan yang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan. Bimbingan karier tidak hanya sekedar memberikan respon kepada masalah-masalah yang muncul, akan tetapi juga membantu individu memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaan..

Bimbingan karier ,menurut para ahli :

Menurut Herr bimbingan karir adalah  suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya (Marsudi, 2003:113).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggungjawab.

Peran bimbingan dan konseling karir sebagai pengintegrasi berbagai kemampuan dan kemahiran intelektual dan keterampilan khusus hingga sampai pada kematangan karir secara spesifik terumus dalam tujuan bimbingan karir sebagai berikut:

Peserta didik dapat mengenal (mendeskripsikan) karakteristik diri (minat,nilai, kemampuan, dan ciri-ciri kepribadian) yang darinya peserta didik dapat mengidentifikasi bidang studi dan karir yang sesuai dengan dirinya.

Peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai bidang pendidikan yag tersedia yang relevan dengan berbagai bidang pekerjaan. Dengan demikian peserta didik memperoleh dan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan (skill) yang dituntut oleh peran-peran kerja tertentu,

Peserta didik mampu mengambil keputusan karir bagi dirinya sendiri, merencanakan langkah-langkah konkrit untuk mewujudkan perencanaan karir yang realistik bagi dirinya. Perencanaan karir yang realistik akan meminimalkan faktor dan dampak negatif dan memaksimalkan faktor dan dampak positif dari proses pemilihan karir

Mampu menyesuaikan diri dalam mengimplementasikan pilihannya dan berfungsi optimal dalam karir (studi dan kerja), Carney, 1987 dan Reihant, 1979 (dalam Fajar Santoadi, 2007). Bimbingan Karir di sekolah diarahkan untuk membantu siswa dalam perencanaan dan pengarahan kegiatan serta dalam pengambilan keputusan yang membentuk pola karir tertentu dan pola hidup yang ikan memberikan kepuasan bagi dirinya dan lingkungannya. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan mengenai Bimbingan Karir, terdapat beberapa persamaan. Persamaan tersebut antara lain:

1.      Bantuan layanan,

2. Individu,peserta didik, remaja,

B.     7 Layanan Bimbingan dan Konseling 1. Pelayanan pengumpulan data tentang murid       Pelayanan Pengumpulan Data tentang Murid Sesuai dengan pengertian bahwa bimbingan adalah bantuan bagi individu yang menghadapi masalah, maka sudah tentu berhasil tidaknya suatu usaha bantuan dalam rangka bimbingan akan banyak bergantung dari keterangan-keterangan atau informasi-informasi tentang individu tersebut. Oleh karena itu mengumpulan data seperti ini merupakan langkah pertama dalam kegiatan bimbingan secara keseluruhan.

2. Pelayanan Pemberian Penerangan.       Pelayanan Pemberian PeneranganYang dimaksud dengan pelayanan ini adalah memberikan penerangan-penerangan yang sejelas-jelasnya dan selengkap-lengkapnya mengenai berbagai hal yang diperlukan oleh setiap murid, baik tentang pendidikan,pekerjaan, sosial, maupun pribadi. 3. Pelayanan Penempatan.        Pelayanan Penempatan Hakekat dari pelayanan penempatan ini adalah membantu individu memperoleh penyesuaian diri dengan jalan

menempatkan dirinya pada posisi yang sesuai. Yang menjadi tujuan pelayanan penempatan ini adalah agar setiap individu dapat posisi yang sesuai keadaan dirinya, seperti minat, kecakapan, bakat, cita-cita, tingkat perkembangan dan sebagainya

4. Pelayanan Pengajaran.       Pelayanan Pengajaran Yang dimaksud dengan pelayanan pengajaran adalah kegiatanpemberian bantuan kepada murid-murid dalam mengatasi kesulitan-kesulitan dalam pengajaran. Yang menjadi tujuannya adalah agar setiapmurid memperoleh penyesuaian diri yang baik serta mengembangkankemampuannya secara optimal dalam kegiatan pengajaran

5. Pelayanan penyuluhan.       Pelayanan penyuluhan Penyuluhan merupakan inti kegiatan program bimbingan. Kegiatan penyuluhan ini di samping berfungsi sebagai terapi (penyembuh), dapat pula berfungsi sebagai cara pengumpulan data. Penyuluhan merupakankegiatan professional, artinya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki pendidikan dan keahlian serta pengalaman khusus dalam bidangpenyuluhan.

 6. Pelayanan Penelitian dan Penilaian (evaluasi).       Pelayanan Penelitian dan Penilaian (evaluasi)Tujuan pelayanan ini adalah untuk mengadakan penelitian danpenilaian mengenai masalah yang berhubungan dengan kegiatan program bimbingan dan penyuluhan. Program bimbingan yang baik senantiasamendasarkan diri kepada hasil-hasil penelitian dan penilaian.

7. Pelayanan Hubungan Masyarakat.       Pelayanan Hubungan Masyarakat.Di samping memberikan pelayanan kepada murid-murid dan personilsekolah lainnya, kegiatan bimbingan memberikan pelayanan pula kepadapihak-pihak luar sekolah, yaitu masyarakat. Tujuan pelayanan ini adalahuntuk bekerja sama dengan berbagai pihak di masyarakat dalammemecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah murid-murid, seperti kenakalan anak, pembolosan, kelesuan belajar, drop-out dansebagainya.

C.    5 Macam Kegiatan Pendukung BimbinganAda 5 macam kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling untuk semua jenis layanan dalam bidang-bidang (pribadi, sosial, belajar, dan karier). Pemikihan kegiatan pendukung mana yang akan digunakan oleh Guru pembimbing untuk mendukung terselenggaranya jenis layanan dan bidang-bidang layanan tersebut di atas, ditentukan oleh keperluan atau kebutuhan. Macam kegiatan pendukung itu ialah :

1.      Aplikasi instrumentasi bimbingan, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang siswa ( secara individual maupun kelompok), keterangan tentang lingkungan siswa,

maupun “ lingkungan yang lebih luas” (termasuk di dalamnya informasi pendidikan dan jabatan ).Kegiatan mengumpulkan data tentang siswa atau pemahaman individu dapat dilakukan dengan berbagai cara atau metode yaitu :

a.       Metode menggunakan instrumen nontes meliputi :Observasi, kuesioner, wawancara atau interview, inventory dan sosiometri.

b.      Metode menggunakan instrumen tesInstrumen tes ini meliputi penggunaan tes hasil belajar yang dibuat oleh guru mata pelajaran, maupun pemanfaatan tes psikologis yang dilaksanakn oleh para ahli lain seperti :

-          Tes intelegensi-          Tes bakat2.      Penyelenggaraan himpunan data, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan

konseling untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan siswa secara individual. Himpunan data itu perlu diselenggarakan secara sistematik, komprehensif, terpadu, dan sifatnya tertutup.Data siswa yang sudah dikumpulkan  oleh guru pembimbing melalui berbagai cara sebagaimana disebutkan pada butir  1 di atas perlu disusun menurut sistem tertentu, disimpan dan dipelihara secara baik. Seluruh data itu, twesimpan dalam suatu himpunan data pribadi siswa yang disebut cumulative record tentang sejumlah siswa yang menjadi tanggung jawab bagi guru pembimbing (menurut ketentuan sebanyak 150 siswa). Sifat himpunan data itu tertutup untuk menjaga asas kerahasiaan bimbingan dan konseling. Salah satu cara untuk menjaga kerahasiaan itu dengan membuat nomer kode siswa pada dokumen himpunan data ( lihat lampiran Daftar Siswa Asuh).

3.      Konferensi kasus, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk membahas permasalahan yang dialami oleh siswa dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan bahan, keterangan dan kemudahan terentaskannya permasalahn tersebut. Personil sekolah yang ikut serta dalam konferensi kasus meliputi guru pembimbing, guru mata pelajaran tertentu (disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya guru musik, guru olahraga), wali kelas, kepala/wakil kepala sekolah di sekolah. Sewaktu-waktu mungkin harus dilibatkan unsur luar sekolah seperti orang tua, tenaga ahli lain. Pertemuan dalam rangka konferensi kasus itu bersifat tertutup dan terbatas.Tujuan utama konferensi kasusu adalah untuk memperoleh suatu pemahaman terhadap siswa sehingga rekomendasi dapat dibuat untuk keperluan (treatment).

4.      Kunjungan rumah,  yaitu kegiatan untuk memperoleh data, keterangan dan kemudahan bagi terentaskannya permasalahan siswa melalui kunjungan ke rumah siswa. Kegiatan ini memerlukan kerjasama yang penuh dari orang tua dan siswa. Kunjungan rumah dilakukan setelah siswa memahami dan menyetujui kegiatan tersebut. Adabtiga dimensi yang ingin dicapai melalui kunjungan rumah itu, yakni :

a.       Untuk menambah kelengkapan data atau informasi tentang siswa melalui wawancara dengan orang tua, dan hasil observasi suasana di rumah.

b.      Memberi penjelasan tentang keadaan siswa kepada orang tua untuk membangun kerja sama sekuolah dan rumah.

c.       Mengembangkan tingkat kepedulian orang tua terhadap masalah anak.5.      Alih tangan siswa, yaitu kegiatan bimbingan dan konseling untuk

mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami peserta didik, dengan memindahkan penanganan kasus dari satu pihak ke pihak lainnya. Kegiatan ini memerlukkan kerja sama yang erat dan mantap antara berbagai pihak yang dapat memberikan bantuan atas penanganan masalah siswa (terutama guru pembimbing, orang tua, guru kelas, personil sekolah lainnya dan ahli di luar bimbingan dan konseling).