bit.ly/rakor070519 Jakarta, 7 Mei 2019 KLIPING MEDIA...Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2013...

16
Jakarta, 7 Mei 2019 bit.ly/rakor070519

Transcript of bit.ly/rakor070519 Jakarta, 7 Mei 2019 KLIPING MEDIA...Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2013...

Page 1: bit.ly/rakor070519 Jakarta, 7 Mei 2019 KLIPING MEDIA...Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2013 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Dimetil Eter Sebagai Bahan Bakar,

Jakarta, 7 Mei 2019bit.ly/rakor070519

Page 2: bit.ly/rakor070519 Jakarta, 7 Mei 2019 KLIPING MEDIA...Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2013 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Dimetil Eter Sebagai Bahan Bakar,

DEPUTI BIDANG KOORDINASI

Page 3: bit.ly/rakor070519 Jakarta, 7 Mei 2019 KLIPING MEDIA...Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2013 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Dimetil Eter Sebagai Bahan Bakar,

DEPUTI BIDANG KOORDINASI

• Di antara semua jenis bahan bakar fosil, emisi karbon dioksida dari batubara merupakan yang terbe-sar, yaitu mencapai 0,28 kg untuk setiap kWh energi yang dihasilkan. Jika memperhitungkan faktor heat loss dari pembangkit listrik yang berkisar 60-75%, emisi karbon di-oksida menjadi 0,7 hingga 1,12 kg.

• Asumsi heat loss ini sangat krusial mengingat 80% dari utilisasi batu-bara di Indonesia adalah untuk pembangkitan listrik. Dengan kata lain, paling tidak 48% (60% x 80%) batubara di Indonesia, yaitu 43 juta ton (48% x 90 juta) dibakar hanya untuk menjadi emisi karbon dioksida, tanpa menghasilkan energi.

0

0.1

0.2

0.3

0.4 Jumlah bahan bakar (kg)Emisi karbon dioksida (kg)

• Ironisnya, listrik yang dibangkitkan di Indonesia sebagian besar berasal dari batubara, bahkan proporsinya terus meningkat tiap tahun. Tahun 2015 mencapai 56%. Adapun untuk bauran energi primer, proporsi batubara mencapai 29.3%, tetapi kontribusinya terhadap total emisi karbon dioksida mencapai 37.3%.

Page 4: bit.ly/rakor070519 Jakarta, 7 Mei 2019 KLIPING MEDIA...Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2013 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Dimetil Eter Sebagai Bahan Bakar,

DEPUTI BIDANG KOORDINASI

Pembangkit Listrik

Lainnya

-

20

40

60

80

2007 2010 2013 2016

juta ton

Page 5: bit.ly/rakor070519 Jakarta, 7 Mei 2019 KLIPING MEDIA...Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2013 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Dimetil Eter Sebagai Bahan Bakar,

DEPUTI BIDANG KOORDINASI

15% 12% 11% 12% 11% 11%25% 21% 23% 24% 24% 25%22% 23% 15% 13% 12% 9%

38% 44% 50% 52% 53% 56%

0

50

100

150

200

250

2010 2011 2012 2013 2014 2015

TWhEBT Gas Minyak Batubara

5% 4% 4% 5% 5% 5%25% 22% 21% 22% 22% 22%

43% 47% 47% 48% 47% 44%

26%28% 28% 25% 26% 29%

0.0

0.3

0.6

0.9

1.2

2010 2011 2012 2013 2014 2015

milyar barel setara minyakEBT Gas Minyak Batubara

Page 6: bit.ly/rakor070519 Jakarta, 7 Mei 2019 KLIPING MEDIA...Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2013 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Dimetil Eter Sebagai Bahan Bakar,

DEPUTI BIDANG KOORDINASI

• Kontribusi emisi karbon dioksida dari batubara memang lebih rendah daripada minyak, tetapi laju peningkatannya sangat tinggi, jauh melebihi minyak dan gas yang cenderung melambat.

• Di tahun 2015 kontribusinya 164.9 juta ton, meningkat 807% dari tahun 1990 (18.2 juta ton). Sangat pesat dibanding minyak yang hanya 118% dan gas 220%.

Minyak

Gas0

100

200

300

400

1971 1982 1993 2004 2015

juta ton

Page 7: bit.ly/rakor070519 Jakarta, 7 Mei 2019 KLIPING MEDIA...Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2013 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Dimetil Eter Sebagai Bahan Bakar,

DEPUTI BIDANG KOORDINASI

• Sejumlah negara telah melakukan upaya untuk mengurangi konsumsi bahan bakar fosil dan hasilnya telah menunjukkan perubahan yang positif.

Perancis

0.0

0.1

0.2

0.3

0.0

0.3

0.6

0.9

1965 1975 1985 1995 2005 2015

milyar ton setara minyak(garis putus)

milyar ton karbon dioksida (garis tegas)

Jerman

Jepang

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

0.0

0.6

1.2

1.8

2.4

1965 1975 1985 1995 2005 2015

milyar ton setara minyak(garis putus)

milyar ton karbon dioksida (garis tegas)

Rusia

0.0

1.0

2.0

3.0

0.0

3.0

6.0

9.0

1965 1975 1985 1995 2005 2015

milyar ton setara minyak(garis putus)

milyar ton karbon dioksida (garis tegas)

• Hal ini dapat dilihat dari korelasi antara emisi karbon dioksida dan konsumsi energi yang mulai menjauh dan tidak linear, yaitu pada negara Perancis, Amerika Serikat, Jerman, Jepang, dan Korea Selatan.

Page 8: bit.ly/rakor070519 Jakarta, 7 Mei 2019 KLIPING MEDIA...Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2013 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Dimetil Eter Sebagai Bahan Bakar,

DEPUTI BIDANG KOORDINASI

Sumber Daya Cadangan

0

10

20

30

40

Hipotetik Tereka Tertunjuk Terukur Terkira Terbukti

milyar tonKalori SangatTinggiKalori Tinggi

Kalori Sedang

Kalori Rendah

• Pemerintah Indonesia masih mengandalkan batubara sebagai pasokan energi nasional.

• Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2017 Tentang Rencana Umum Energi Nasional menyatakan bahwa untuk mencapai kemandirian dan ketahanan energi nasional, pengem-bangan energi didasarkan pada prinsip: setelah memaksimalkan penggunaan energi terbarukan, meminimalkan penggunaan minyak bumi, dan mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi dan energi baru, kekurangan kebutuhan dalam negeri dipenuhi dengan batubara khususnya dengan menggunakan teknologi bersih.

• Prinsip batubara sebagai buffer energi seperti demikian sangat rasional mengingat harganya yang sangat ekonomis dan cadangannya yang amat berlimpah.

Page 9: bit.ly/rakor070519 Jakarta, 7 Mei 2019 KLIPING MEDIA...Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2013 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Dimetil Eter Sebagai Bahan Bakar,

DEPUTI BIDANG KOORDINASI

865 916

412573

51716691

983 1025

400

4000

2016 2017

HBA

Harga DMO

0

20

40

60

80

100

2013 2014 2015 2016 2017 2018

• Realisasi harga batubara pembangkit PLN pada tahun 2016 semurah IDR 412/kWh atau sekitar USD 46.4/ton. Batubara yang digunakan ini pada umumnya kelas kalori sedang dengan marker Envirocoal 5000 kcal/kg GAR).

Page 10: bit.ly/rakor070519 Jakarta, 7 Mei 2019 KLIPING MEDIA...Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2013 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Dimetil Eter Sebagai Bahan Bakar,

DEPUTI BIDANG KOORDINASI

• Selain karena faktor harga, pengandalan batubara juga didasarkan atas cadangan yang amat berlimpah.

• Dengan batasan produksi 400 juta ton/tahun, cadangan sebesar 24,24 milyar ton baru akan habis 60 tahun ke depan. Belum termasuk jumlah sumber daya sebesar 125 milyar ton dan potensi tambahan dari eksplorasi yang terus berjalan.

• Per tahun 2046 kebutuhan domestik diprediksi mencapai 400 juta ton sehingga tidak ada lagi alokasi untuk ekspor.

• Jika seluruh volume produksi tersebut dimanfaatkan untuk pembakaran di dalam negeri, emisi karbon dioksida minimal 600 juta ton akan dilepaskan ke atmosfir Indonesia.

Domestik

Ekspor

0

100

200

300

400

2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050

juta ton

Page 11: bit.ly/rakor070519 Jakarta, 7 Mei 2019 KLIPING MEDIA...Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2013 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Dimetil Eter Sebagai Bahan Bakar,

DEPUTI BIDANG KOORDINASI

• Teknologi dimethyl ether (DME) merupakan alternatif pemanfaatan batubara yang lebih bersih.

• DME adalah senyawa hidrokarbon berrumus kimia CH3OCH3 yang pada suhu kamar dan tekanan atmosfer berwujud gas, tetapi dapat dimampatkan menjadi cair sehingga penanganan dan penyimpanannya semudah LPG (propana).

• Emisi pembakarannya berupa karbon monoksida dan karbon dioksida lebih sedikit daripada propana atau metana, karena DME hanya memiliki ikatan C-H dan C-O, tanpa ika-tan C-C.

• DME dapat diproduksi dari berbagai jenis sumber, seperti gas bumi, batubara, biomassa, atau gambut. Bahan baku dikonversi terlebih dahulu menjadi gas sintesis (CO, H2, atau CO2), lalu diubah lagi menjadi metanol (CH3OH), dan dengan proses dehidrasi menjadi DME.

Page 12: bit.ly/rakor070519 Jakarta, 7 Mei 2019 KLIPING MEDIA...Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2013 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Dimetil Eter Sebagai Bahan Bakar,

DEPUTI BIDANG KOORDINASI

• Saat ini di Indonesia DME telah banyak digunakan untuk bahan baku kimia sebagai solvent, propelan, atau aerosol pada industri anti serangga, cat, pelumas, pembersih, dan kosmetik.

• Namun pemanfaatan sebagai bahan bakar belum ada sama sekali. Padahal sejak tahun 2013 pemerintah telah menetapkan regulasi terkait, yaitu:

1. Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2013 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Dimetil Eter Sebagai Bahan Bakar, serta

2. Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor 990.K/10/DJM.S/2013 Tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Gas Jenis Dimetil Eter Untuk Rumah Tangga dan Industri Yang Dipasarkan di Dalam Negeri.

Page 13: bit.ly/rakor070519 Jakarta, 7 Mei 2019 KLIPING MEDIA...Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2013 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Dimetil Eter Sebagai Bahan Bakar,

DEPUTI BIDANG KOORDINASI

• Substitusi LPG ke DME akan menggantikan alokasi impor LPG yang tiap tahun meningkat secara signifikan dan menguras devisa negara, mencapai 4,5 juta ton di 2016 (70% kebutuhan). Sementara cadangan dan ekspor batubara sangat besar.

• Dengan memanfaatkan batubara kalori rendah yang cadangannya berjumlah 11,4 milyar ton, dapat dihasil-kan DME sebanyak 2,1 milyar ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan impor hingga ratusan tahun.

Produksi Kilang Gas

Produksi Kilang Minyak

Impor

0

1

2

3

4

5

6

7

2010 2012 2014 2016

juta ton

Page 14: bit.ly/rakor070519 Jakarta, 7 Mei 2019 KLIPING MEDIA...Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2013 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Dimetil Eter Sebagai Bahan Bakar,

DEPUTI BIDANG KOORDINASI

• Di dalam Perpres 22/2017 Tentang Rencana Umum Energi Nasional telah disusun strategi untuk mengendalikan impor LPG menjadi di bawah 50% dari kebutuhan gas nasional pada tahun 2050, salah satunya adalah dengan membangun fasilitas pengolahan DME (sebagai campuran LPG) dengan rencana produksi sekitar 1 juta ton pada tahun 2025.

• Namun jumlah tersebut masih terlalu jauh dari kebutuhan impor LPG. Bercermin kepada potensi manfaat dari DME, kesiapan teknologi terkini, sumber daya yang tersedia, serta tantangan masa depan yang ada, strategi Rencana Umum Energi Nasional tersebut cukup pesimis.

Impor LPG

0

1

2

3

4

5

2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050

juta ton

Page 15: bit.ly/rakor070519 Jakarta, 7 Mei 2019 KLIPING MEDIA...Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2013 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Dimetil Eter Sebagai Bahan Bakar,

DEPUTI BIDANG KOORDINASI

Page 16: bit.ly/rakor070519 Jakarta, 7 Mei 2019 KLIPING MEDIA...Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2013 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Dimetil Eter Sebagai Bahan Bakar,

Terima kasih