Bisnis Plan Usaha Beras Membramo
-
Upload
made-sudarma -
Category
Documents
-
view
1.170 -
download
132
description
Transcript of Bisnis Plan Usaha Beras Membramo
Rencana Bisnis Usaha Produksi Beras Membramo Berbasis
Organik di Kecamatan Pandawai – Kabupaten Sumba Timur
Mata Kuliah: Kewirausahaan
NAMA : DARIUS DUNDU TAY
NIM : 1104022041
PRODI : AGRIBISNIS
DOSEN WALI : Ir. KUDJI HEREWILA, MSi.
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2014
I. URAIAN SINGKAT RENCANA USAHA
1. Nama Pemilik Darius D. Tay
2. Alamat lengkap Jl. Cendana No. 20, RT 02/RW 01, Kel. Kawangu,
Kec. Pandawai, Kab. Sumba Timur
3. Bidang usaha Pertanian Padi Sawah Organik
4. Produk yang dihasilkan Beras Membramo Organik
5. Alasan Pendirian Usaha Kebutuhan pokok masyarakat Sumba Timur yang
sekarang ini sudah beralih dari Jagung ke Beras
sebagai makanan pokok utama masyarakat
menjadikan pasar beras semakin meningkat setiap
tahunnya. Dengan adanya usaha produksi beras
Membramo yang memiliki kualitas baik di mata
masyarakat dengan mutu terjamin dan bersifat
organik diharapkan mampu memenuhi kebutuhan
pokok masyarakat tanpa memberikan pengaruh buruk
akibat ulah petani yang menggunakan bahan kimia
untuk peningkatan produksi.
6. Nama usaha Usaha Padi Mandiri Berbasis Organik
7. Alamat Usaha Kelurahan Kawangu, Kecamatan Pandawai,
Kabupaten Sumba TImur
8. Telp/HP/E-mail HP : 085237572573
E-Mail : [email protected]
9. Aspek Yuridis Dari segi aspek yuridis, usaha ini memiliki surat ijin
usaha (SIU) dan bekerja sama secara legal dengan
sebagian besar koperasi di Kabupaten Sumba Timur
II. RENCANA PEMASARAN
Pesaing Usaha
Dalam setiap usaha pasti memiliki pesaing usaha. Dalam usaha produksi padi
membramo berbasis organik di Sumba Timur akan memiliki pesaing usaha seperti para
pengusaha padi lainnya yang sudah cukup eksis berusaha di kabupaten Sumba Timur
maupun pengusaha dibidang pertanian jagung dimana dibeberapa lokasi masyarakat
masih mengkonsumsi jagung sebagai makanan pokok.
Strategi Pemasaran
Dalam memasarkan usaha ini, akan menggunakan strategi khusus yakni berbasis
organik. Hal ini diangkat karena cukup banyak ditemukan adanya pengusaha/petani
yang meningkatkan produksi usaha pertaniannya menggunakan bahan kimia yang
secara pasti meningkatkan produksi namun menurunkan kualitas dari produk tersebut
karena mengandung zat-zat beracun bagi tubuh. Hal ini cukup dapat diketahui oleh
masyarakat yang sekarang ini sudah mulai mencari produk bahan pangan yang sehat
dan berkualitas karena kesehatan lebih penting dari uang. Selain strategi pemasaran
produk berbasis organik tersebut, juga akan digunakan strategi pemasaran
menggunakan koperasi dimana produk pertanian akan didistribusikan ke berbagai
koperasi yang sudah bekerja sama sehingga lebih mudah terjangkau oleh konsumen.
III. RENCANA PRODUKSI, MANAJEMEN DAN PERSONALIA
a. Proses produksi
Tabel 1. Rencana Produksi Usaha hingga tahun ke-5
No.
Jenis Pendapatan
Satuan
Tahun I Tahun II Total produksi tahun ke 2
Harga/satuan(Rp)
PenerimaanPeriode 1 Periode 2 Periode 3 Periode 4
1 Beras kg 10,000 9,000 10,000 12,000 41,000 11,000451,000,00
0
2 Sewa traktor ha 3 4 4 5 16 1,000,000 16,000,000
3 Sewa giling kg 50,000 60,000 60,000 50,000 220,000 100 22,000,000
4 Sewa rontok kg 50,000 60,000 60,000 50,000 220,000 300 66,000,000
Total555,000,00
0
b. Manajemen dan Personalia
Dalam menjalankan usaha ini, akan dibutuhkan 9 orang tenaga kerja dimana 6 orang
tenaga kerja akan ditugaskan untuk mengerjakan sawah seluas 1 ha dan 3 orang
lainnya akan bertanggungjawab terhadap penggunaan fasilitas traktor, mesin giling
dan mesin rontok. Dalam 1 periode usaha membutuhkan waktu selama maksimal 6
bulan dengan biaya kerja bagi tenaga kerja sebesar satu juta rupiah setiap bulannya.
IV. RENCANA KEUANGAN
1. Investasi
No.
Pengadaan Barang Investasi Volume SatuanHarga/satuan
(Rp)Harga(Rp)
1 Traktor 2 Unit 7,500,000 15,000,0002 Gedung dan mesin giling 1 Unit 100,000,000 100,000,0003 Mesin rontok 2 Unit 5,000,000 10,000,0004 Peralatan usaha 1 paket 2,000,000 2,000,000
Total 127,000,000
2. Modal Tetap
No.
Biaya TetapVolum
eSatuan
Harga/satuan(Rp)
Harga(Rp)
1 Biaya Perawatan Traktor 1 Periode 750,000 750,0002 Biaya Perawatan Mesin Giling 1 Periode 5,000,000 5,000,0003 Biaya Perawatan Mesin Rontok 1 Periode 500,000 500,0004 Biaya Perawatan Peralatan 1 Periode 500,000 500,000
Total 6,750,000
3. Modal Kerja
No.
Jenis PengeluaranVolum
eSatuan
Harga/satuan(Rp)
Harga(Rp)
1 Bibit 100 kg 20,000 2,000,0002 Pupuk urea 100 kg 5,000 500,0003 Pupuk TSP 50 kg 5,000 250,0004 Pupuk KCL 50 kg 5,000 250,0005 Pupuk kandang 500 kg 1,000 500,0006 BBM 400 liter 6,500 2,600,0007 Tenaga kerja 9 OK 6,000,000 54,000,000
Total 60,100,000
4. Kebutuhan modal secara keseluruhan
a. Investasi Rp. 127,000,000
b. Modal tetap Rp. 6,750,000
c. Modal kerja Rp. 60,100,000
d. Jumlah kebutuhan modal (a+b) Rp. 193,850,000
e. Jumlah modal yang telah dimiliki Rp. 200,000,000
f. Jumlah kekurangan modal (c-d) Rp. 0
5. Kebutuhan pinjaman modal
Karna modal mencukupi maka tidak dibutuhkan peminjaman modal usaha dari bank
maupun tempat peminjaman uang lainnya.
6. Perhitungan penyusutan aktiva tetap perusahaan
Barang investasi Harga barang Umur investasi Penyusutan / periode
Traktor 15,000,000 10 tahun 750,000
Gedung dan mesin giling 100,000,000 20 tahun 5,000,000
Mesin rontok 10,000,000 10 tahun 500,000
Peralatan usaha 2,000,000 2 tahun 500,000
7. Penentuan harga pokok dari produksi
Harga pokok penjualan beras Membramo adalah sebesar Rp. 11.000,-/kg. Hal ini
didasarkan oleh fluktuasi harga beras Membramo dipasaran Kabupaten Sumba
Timur sekitar Rp. 10.000 sampai Rp. 15.000 dengan biaya produksi sebesar Rp.
6.010/kg beras. Dengan memasarkan beras Membramo dengan harga lebih rendah
dari pasaran namun tetap mempertahankan keaslian keunggulan pangan berbasis
organik akan mampu memberikan dampak terhadap penjualan produk mencapai
100%. Untuk penyewaan alat seperti traktor, mesin giling maupun mesin rontok
mengikuti harga pasaran di Kabupaten Sumba Timur.
8. Perhitungan rugi/laba
Dalam usaha produksi beras membramo di kabupaten Sumba Timur ini, dapat
diproyeksikan bahwa dalam kurun waktu 1 tahun sudah dimungkinkan untuk
pengembalian modal usaha dimana terdapat keuntungan sebesar 78,9 juta rupiah
karena dalam satu tahun mampu berproduksi sebanyak 2 kali.
9. Neraca awal perusahaan
Pada periode pertama usaha akan membutuhkan dana sebesar 187,1 juta rupiah dan
belum bisa ditutupi pada periode pertama namun bisa ditutupi dan mendapat
keuntungan pada tahun pertama sebesar 12 juta rupiah karena masih dihitung
besaran biaya tetap berupa perawatan investasi. Adapun neraca awal usaha adalah
sebagai berikut.
Tabel proyeksi usaha awal selama 2 tahun
UraianTahun 1 Tahun 2
Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode 4
Penerimaan 133,000,000 133,000,000 133,000,000 133,000,000
Investasi 127,000,000
Biaya Tetap - 6,750,000 6,750,000 6,750,000
Biaya kerja 60,100,000 60,100,000 60,100,000 60,100,000
Total Biaya 187,100,000 66,850,000 66,850,000 66,850,000
Pendapatan -54,100,000 66,150,000 66,150,000 66,150,000
Rugi/laba -54,100,000 12,050,000 78,200,000 90,250,000
10. Break even point
BEP dalam rupiah
BEP=BiayaTetap /¿
BEP=6,750,000/( 4,99011,000
)
BEP=Rp .14,879,76 0
BEP dalam unit
BEP=BiayaTetap /¿
BEP=6,750,000/( 11,0006,010
)
BEP=1,353kg
Jadi, BEP tercapai ketika penjualan mencapai 1353 kg beras atau penjualan mencapai
nilai 15 juta rupiah.
V. ASPEK SOSIAL
Usaha produksi beras Membramo berbasis organik dengan harga yang relative
terjangkau ini , dari segi aspek social memiliki sisi positif dimana selain mampu
menarik tenaga kerja local sehingga mengurangi pengangguran juga memberikan
pendapatan tambahan bagi mereka sehingga akan meningkatkan kesejahteraan
hidupnya. Selain itu, keberadaan usaha ini tentu saja akan memberikan sis positif bagi
masyarakat sekitar maupun pemerintah kabupaten Sumba Timur dimana ketersediaan
pakan local utama yakni beras dapat terpenuhi dari dalam kabupaten bahkan dengan
kualitas yang baik dan disukai oleh golongan masyarakat menengah ke atas dan
terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil proyeksi rencana bisnis diatas dapat disimpulkan bahwa usaha
produksi beras membramo berbasis organik di Kabupaten Sumba Timur layak untuk
direalisasikan karena dari aspek hukum dilegalkan, menguntungkan untuk diusahakan
dengan pengembalian modal usaha tidak sampai 1 tahun serta dari aspek social
memiliki nilai positif bagi pendapatan masyarakat sekitar maupun daerah.