Birul Walidain
description
Transcript of Birul Walidain
Birul Walidain
Arif MustapaDisampaikan dalam mata kuliah MPK
Universitas Brawijaya Malang
Orang tua merupakan sosok terpenting dan paling berjasa dalam sejarah kehidupan manusia. Kehadiranya sungguh tak ternilai harganya. Pengorbananya pun tidak terkira dan tidak terhingga besarnya. Semua waktu, tenaga dan harta, nyawa ia korbankan agar putra-putrinya nanti mampu menjadi seorang yang sukses baik di dunia maupun di akhirat kelak. Pertanyaanya bagaimana sikap dan perlakuan kita kepada orang tua?????????
Dasar Birul Walidain
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni'mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri“ (al-Ahqaaf: 15).
. ق�ال� : الله ول� س� ر� �ا ي �ل�ى ب �ا ن ق�ل ؟ �ر� �ائ �ب الك �ر� ب ك� �أ ب �م �ك �ئ �ب ن
� أ � �ال أ ف�ج�ل�س� #ا �ئ $ك م�ت �ان� و�ك ن� �د�ي الو�ال و�ع�ق�وق� �الله� ب اك� ر� �ش اإل #ا �ث �ال ث
. ور� الز3 و�ق�ول� � ال� أ ور� الز3 ه�اد�ة� و�ش� ور� الز3 و�ق�ول� � ال
� أ ف�ق�ال� �ت� ك �س ي � ال ق�لت� $ى ت ح� �ه�ا �ق�ول ي ال� ز� ف�م�ا ور� الز3 ه�اد�ة� .و�ش�
“Tidakkah kalian ingin aku kabarkan tentang dosa besar yang paling besar?” Kami menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau pun berkata tiga kali, “Menyekutukan Allah dan durhaka terhadap kedua orang tua.” Semula beliau dalam keadaan bersandar, lalu beliau pun bangkit duduk dan mengatakan, “Ketahuilah, ucapan dusta dan saksi palsu! Ketahuilah, ucapan dusta dan saksi palsu!” Beliau terus-menerus mengatakan hal itu hingga aku berkata, “Andaikan beliau diam.”
Permasalahan Ortu
- Orang tua kurang memahami cara mendidik anak- banyak aturan dan kekerasan- Terlalu sibuk dengan aktivitas dan melupakan
perkembangan dan kebutuhan anak- Terlalu percaya pada anak- Himpitan ekonomi membuat ortu putus asa
Permasalahan Anak
Acuh tak acuh dengan nilai-nilai agamaKurang perhatian dari orang tuaPengaruh budaya barat yang tanpa pemfilteranBelum dipahaminya secara mendalam tentang birul walidain pada diri anak
KEWAJIBAN ORANG TUA
MENYUSUI ANAK MENDIDIK ANAK
Mengajari Anak SHALAT (Perintahkan anakmu salat umur 7 tahun dan apabila umur 10 th belum salat pukullah ia)
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan (al-Baqarah: 233)
Menanamkan tentang pentingnya waktu (Demi masa: QS. Al-Asr: 1)
Mengajarkan anak untuk meminta ijin (Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur balig, maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin
Menanamkan AQIDAH (Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) QS. Muhammad: 19)
Menanamkan kejujuran
Mengajarkan dan menyuruh anak menghafal Quran آن ) ق�ر ال �م تعل من أفضلكم�مه (وعل
Kewajiban anak kepada ortu ketika masih hidup
Menaati mereka selama tidak mendurhakai Allahn “jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS. Lukman: 15)
Meminta izin ortu ketika berjihad dan pergi untuk urusan lainnya (Memberikan nafkah kepada orang tua (Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak (al-Baqarah: 215)
Memenuhi sumpah/nadzar kedua orang tua
Mendahulukan berbakti kepada ibu dari pada ayah : شبرمة، بن القعقاع بن عمارة عن جرير، حدثنا سعيد بن قتيبة حدثنا
: قال عنه الله رضي هريرة أبي عن زرعة، أبي إلىرسول عن رجل جاء : الناسبحسن أحق من الله، رسول يا فقال وسلم عليه الله صلى الله
: .) ( : : .) ( : ثم قال أمك ثم قال من؟ ثم قال أمك قال من؟ صحابتي؟ .) ( : : .) ابن: ) وقال أبوك ثم قال من؟ ثم قال أمك ثم قال
: : مثله زرعة أبو حدثنا أيوب بن ويحيى شبرمةMendo’akan kedua orang tua (Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka sebagaimana mereka telah mendidik aku waktu kecil.” (al-Isra: 24)
Memelihara orang tua (Jika salah seorang di antara mereka atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepadanya “ah” dan janganlah kamu membentak keduanya.” (al-Isra: 23
Ketika sudah meninggal
Mengurus jenazahnya serta mendoakan
Memohonkan ampun untuk keduanya
Melanjutkan amalan baik yang belum sempat dilakukan mereka semasa hidup
Menunaikan janji, hutang dan wasiat orang tua yang belum terlaksana
Menyambung tali silaturrahim dengan kerabat ibu dan ayah
Hak Anak
Memperoleh kasih sayangع� قر�� األ د�ه� ن و�ع� �ع�ل�ي ن� ب ح�س�ن� ال $م� ل و�س� ه� �ي ع�ل الله� ص�لى$ الله� س�ول� ر� $ل� ق�ب
م�ا : �د� الو�ل م�ن� ة# ر� ع�ش ل�ي �ن$ إ ع� قر�� األ ف�ق�ال� ا، ال�س# ج� م�ي $م�ي الت �س� اب ح� ن� ب
�م$ . ث $م� ل و�س� ه� �ي ع�ل الله� ص�لى$ الله� س�ول� ر� ه� �ي �ل إ �ظ�ر� ف�ن ح�د#ا� أ ه�م م�ن $لت� ق�ب
ح�م: �ر ي � ال ح�م �ر ي � ال م�ن .ق�ال�Memperoleh penghidupan dan kehidupan
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar (al-Israa’: 31)
Hak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI)
Hak untuk mendapat nama yang baik dari orang (maryam:7)
Hak mendapat aqiqoh dari orang tuaـم$ى ك س� ـ� و�ي ه� عـ� ـ� اب س� وم� ـ� ي ه� ـ ن عـ� �ح� �ذب ت �ه� ق�ت ق�ـي عـ� ـ� ب Rة ـ� ن ـ ه�ي ر� U �م غ�ال ل3
ـه� س� أ ر� ق� لـ� ح ـ� و�ي ه� ـ ف�ي
Hak mendapat pendidikanAjarilah anakmu berenang, memanah dan menaiki kuda, maka sesungguhnya anak kamu sekalian dilahirkan pada masa yang tidak sama dengan masamu. Sesungguhnya kamu apabila meninggalkan ahli warismu kaya itu lebih baik daripada apabila meninggalkan miskin dan menjadi beban masyarakat. HR. Bukhori dan Muslim
Kisah seorang ibu di JepangKonon di jepang dulu pernah ada tradisi membuang orang yang sudah tua ke
hutan… mereka membuang yang dibuang adalah orang tua yang sudah tidak berdaya sehingga tidak memberatkan kehidupan anak – anaknya.Pada suatu hari ada seorang pemuda yang berniat membuang ibunya ke hutan, karena si ibu telah lumpuh dan agak pikun. Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya. Si ibu yang kelihatan tidak berdaya berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraihnya lalu mematahkannya dan menaburkannya disepanjang jalan yang mereka lalui.
Sesampainya di dalam hutan yang sangat lebat, si anak menurunkan ibu tersebut dan mengucapkan kata perpisahan sambil berusaha menahan rasa sedih karena ternyata dia tidak menyangka tega melakukan perbuatan ini terhadap ibunya.
Justru si ibu yang tampak tegar, dalam senyumnya dan dia berkata “ anakku, ibu sangat menyayangimu. Sejak kau kecil sampai dewasa Ibu selalu merewatmu dengan segenap hati dan cintaku. Bahkan sampai hari ini rasa sayang ku tidak berkurang sedikitpun. Tadi ibu sudah menandai sepanjang jalan yang kita lalui dengan ranting2 kayu. Ibu takut kau tersesat, ikutilah tanda itu agar kau selamat di rumah ……. “
Setelah mendengar kata – kata tersebut, si anak menangis dengan sangat keras, kemudian langsung memeluk ibunya dan kembali menggendongnya untuk membawa si ibu pulang kerumah. Pemuda tersebut akhirnya merawat ibu yang
sangat mengasihinya sampai ibunya meninggal.
Read more http://www.cerita-rakyat.com/2012/07/kisah-seorang-ibu-di-jepang/