NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS...

154
i NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS KECIL DI TEPI GAZA KARYA VANNY CHRISMA W DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AKHLAK SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: EVI TRIYANI NIM 111 11 060 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Transcript of NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS...

Page 1: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

i

NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA

NOVEL GADIS KECIL DI TEPI GAZA KARYA

VANNY CHRISMA W DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AKHLAK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

EVI TRIYANI

NIM 111 11 060

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

Page 2: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

ii

Page 3: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

iii

NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA

NOVEL GADIS KECIL DI TEPI GAZA KARYA

VANNY CHRISMA W DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AKHLAK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

EVI TRIYANI

NIM 111 11 060

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

Page 4: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

iv

Page 5: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

v

Page 6: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

vi

Page 7: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

vii

MOTTO

لِِد َوَسَخطُ الرَّ بِّ فِي َسَخِط الَوا لِدِ ِر َضى الرَّ بَّ فِي ِر َضى الَوا

“Ridho Tuhan berada diridha orang tuanya, murka Tuhan

berada di murka orang tua” (HR. Tirmidzi)

Page 8: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

viii

PERSEMBAHAN

Puji syukur keadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis

mempersembahkan skripsi ini kepada:

1. Bapak dan Ibundaku tercinta, Bapak Hudi Wiyono atau sering disapa

Bapak Jimin dan Ibu Munjayanah tak lupa bapak ibu mertuaku Bapak

Wandi dan Ibu Karsih yang selalu memberikan semangat tanpa henti dan

telah banyak berkorban tanpa letih. Terimakasih atas cinta, kasih sayang,

doa, serta nasihat yang tak henti terucap. Kalian adalah muara kasih dan

sayang yang Allah Swt berikan untuk membimbing dan menuntun menuju

Ridzo-Nya. Semoga Allah Swt selalu memberikan kesehatan, keselamatan

dan keridzoan pada setiap langkah kehidupan di dunia maupun di akhirat.

Amin

2. Suamiku Wardoyo dan anakku yang lahir pada 2 juli 2017 yang menjadi

motivasi terbesarku untuk terus maju. Semoga Allah Swt selalu memberi

kesehatan pada kalian.

3. Kakak Nur Kholis, ponakanku Najwa Nafi‟atul Maghfiroh, keluarga besar

MI dan RA Klero, rekan-rekanita PAC IPNU IPPNU Kecamatan Getasan,

keluarga besar UPTB KB dan PP Kecamatan Getasan, keluarga besar

MWC, MUSLIMAT, FATAYAT, ANSOR, BANSER Kecamatan

Getasan, PIK-R Lereng Merbabu desa Tajuk, PERMATA desa Tajuk,

alumni MTs. Sudirman angkatan 2007/2008, dan sahabat-sahabatku yang

selalu menjadi motivasi serta inspirasi tersembunyi dalam hidupku.

Page 9: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.”

Segala puji bagi Allah Swt. atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terimakasih telah menghadirkan sosok ibu dan bapak dalam kehidupan umat di

dunia ini. Shalawat beriring salam kepada Nabi besar Muhammad Saw. yang

sangat menjunjung tinggi seorang ibu serta bapak, tidak hanya kepada ibu

bapaknya sendiri tetapi terhadap semua orang tua.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat

guna memperoleh gelar sarjana pendidikan agama Islam. Skripsi ini adalah

“NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS KECIL DI

TEPI GAZA KARYA VANNY CHRISMA W DALAM PRESPEKTIF

PENDIDIKAN AKHLAK.” Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai

pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil. Dengan penuh

kerendahan hati, peneliti mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI).

Page 10: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

x

4. Ibu Maslikhah, S.Ag., M.Si. sebagai Dosen Pembimbing akademik dan

selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah membimbing, mengarahkan

dan mengorbankan waktunya untuk mnyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah mentransfer ilmunya,

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

6. Bagian akademik, staf dan karyawan yang telah memberikan layanan serta

bantuan.

7. Bapak dan Ibu penulis (Bapak Hudi Wiyono dan Ibu Munjayanah), kakak

penulis (Mas Nur Kholis), ponakan penulis (Ndug Najwa) yang telah

memberikan dukungan moril, materil, motivasi dan inspirasi terdasyat.

8. Suami tercinta (Wardoyo) dan anakku tercinta (Adam Dzulhilmi) yang

melengkapi kehidupanku dan yang selalu mendukung serta memberi

motivasi untuk tetap berjuang.

9. Sahabat–sahabatku Ndug Nur, Rif‟ah, Rini, Mb Miza, Dwi, Martini, Siti,

Ndug Iin, Ratih, Anisa, Ukhty Grup, Mb Ropik terimakasih atas

dukungan, motivasi serta inspirasinya.

10. Teman–teman seperjuanganku angkatan 2011, khususnya teman–teman

PAI kelas B.

11. Semua pihak yang telah membantu dna mendukung serta memotivasi

penyelesaian skripsi ini, semoga amal kebakan kalian dibalas dengan

kebaikan pula dari Allah Swt.

Page 11: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

xi

Page 12: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

xii

ABSTRAK

Triyani, Evi. 2017. Nilai-Nilai Perjuangan Palestine pada Novel Gadis Kecil di

Tepi Gaza Karya Vanny Chrisma W dalam Perspektif Pendidikan Akhlak.

Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing:

Maslikhah, S.Ag., M.Si.

Kata Kunci: Nilai-Nilai Perjuangan, Pendidikan Akhlak

Kehidupan modern ini menjadi penyebab kemerosotan akhlak anak bangsa

jika tidak disesuaikan dengan pemahaman pendidikan akhlak di tengah-tengah

masyarakat. Pendidikan akhlak tidak hanya diperoleh dari lingkungan keluarga, di

sekolah, di masyarakat atau pendidikan lainnya di luar pendidikan kelas.

Pendidikan akhlak dapat diperoleh dari berbagai sumber. Salah satunya adalah

melalui karya sastra yang bermutu dan berkualitas. Karya sastra selain sebagai

sarana hiburan juga dapat digunakan sebagai sarana belajar. Salah satunya adalah

novel Gadis Kecil di Tepi Gaza karya Vanny Crisma W. yang sarat akan

pendidikan akhlak. Fokus penelitian yang akan dikaji adalah: 1. Bagaimana nilai-

nilai perjuangan Palestine dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza karya Vanny

Chrisma W. 2. Bagaimana nilai-nilai perjuangan Palestine dalam Perspektif

Pendidikan Akhlak. 3. Bagaimana implikasi nilai-nilai perjuangan Palestine pada

novel Gadis Kecil di Tepi Gaza karya Vanny Chrisma W dalam Pendidikan

Akhlak.

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library research),

menggunakan pendekatan deskriptif analisis dengan menggambarkan dan

menjelaskan teks-teks dalam novel yang mengandung tentang nilai-nilai

perjuangan Palestine dan pendidikan akhlak dengan menguraikan dan

menganalisis serta memberikan pemahaman atas teks-teks yang didiskripsikan.

Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi (documentation research

methode), analisis data yang menggunakan skripsi ini adalah analisis isi (content

analysis).

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai perjuangan Palestine

mengandung akhlak terhadap Allah Swt (menerima takdir, taqwa, menaati

perintah Allah, khauf dan raja‟, tawakal, ikhlas), akhlak terhadap orang tua (birrul

walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah, pantang

menyerah, ketegaran, cita-cita, tegas, gigih dan sabar), dan akhlak terhadap negara

(intifadah dan membela negara). (2) Implikasi nilai-nilai perjuangan Palestine

dalam pendidikan akhlak yaitu memberi kesan pesan agar selalu bersikap tegar

dalam setiap cobaan, selalu menjaga amanah yang diberikan orang tua, menerima

apapun takdir Allah Swt, serta berikhtiyar melawan perbuatan yang salah.

Seorang anak yang mempunyai akhlak mulia akan senantiasa menjaga dirinya

untuk tetap melakukan setiap kebaikan serta menjauh dari setiap kejahatan.

Page 13: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ……………………………………………………………………… i

LEMBAR BERLOGO …………………………………………………………... ii

JUDUL ………………………………………………………………………….. iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………………………. iv

PENGESAHAN KELULUSAN ………………………………………………… v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……………………………………… vi

MOTTO ………………………………………………………………………... vii

PERSEMBAHAN ……………………………………………………………... viii

KATA PENGANTAR …………………………………………………………. ix

ABSTRAK ……………………………………………………………………... xii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………... xvi

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………... 1

B. Fokus Masalah ……………………………………………….. 7

C. Tujuan Penelitian ……………………………………………. 7

D. Kegunaan Penelitian …………………………………………. 8

E. Metode Penelitian ……………………………………………. 9

F. Penegasan Istilah …………………………………………… 13

G. Sistematika Penulisan Skripsi ……………………………… 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………………………... 17

A. Gambaran Umum Novel …………………………………… 17

1. Pengertian Novel ……………………………………….. 17

2. Unsur-unsur Novel ……………………………………... 18

3. Tujuan Membaca Novel ………………………………... 34

4. Hubungan Novel dengan Karya Ilmiah ………………… 35

Page 14: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

xiv

B. Pendidikan Akhlak ………………………………………… 37

1. Pengertian Pendidikan Akhlak …………………………. 37

2. Tujuan Pendidikan Akhlak ……………………………... 43

3. Ruang Lingkup Pendidikan Akhlak ……………………. 45

BAB III BIOGRAFI …………………………………………………….. 52

A. Biografi Pengarang …………………………………………. 52

B. Biografi Novel ……………………………………………… 54

1. Tema ……………………………………………………. 54

2. Penokohan ……………………………………………… 54

3. Alur …………………………………………………...... 67

C. Nilai-nilai Perjuangan Palestine dalam Novel Gadis Kecil di

Tepi Gaza…………………………………………………... 75

BAB IV ANALISIS DATA …………………………………………….. 93

A. Nilai-Nilai Perjuangan Palestine dalam Perspektif Pendidikan

Akhlak …………………………………………………….. 93

1. Akhlak Terhadap Allah ……………………………….. 93

2. Akhlak Terhadap Orang Tua ………………………….. 101

3. Akhlak Terhadap Diri Sendiri ………………………… 104

4. Akhlak Terhadap Sesama Manusia …………………… 111

5. Akhlak Terhadap Negara ……………………………... 113

B. Implikasi Nilai-Nilai Perjuangan Palestine pada Novel Gadis

Kecil di Tepi Gaza KaryaVannyChrisma W dalam Pendidikan

Akhlak ……………………………………………………. 115

Page 15: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

xv

BAB V PENUTUP ……………………………………………………. 116

A. Kesimpulan ……………………………………………….. 116

B. Saran ………………………………………………………. 119

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 121

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 16: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing Skripsi

Lampiran 2 Daftar Nilai SKK

Lampiran 3 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 4 Riwayat Hidup Penulis

Lampiran 5 Sinopsis Novel Gadis Kecil di Tepi Gaza

Page 17: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu karya yang sarat akan pendidikan akhlak adalah novel

Gadis Kecil di Tepi Gaza karya Vanny Crisma W. Novel ini menceritakan

tentang perjalanan hidup gadis kecil Palestine yang berusia 11 tahun dan

menjadi salah satu dari korban agresi militer Israel di Gaza pada tanggal 27

Desember 2008. Palestine merupakan nama tokoh utama dalam novel Gadis

Kecil di Tepi Gaza. Palestine adalah gadis kecil yang tinggal sebatang kara

di pengungsian Jabaliyah, Gaza. Di sana ia bertemu dengan seorang pemuda

yang bernama Yanaan, yang memimpin anak-anak pengungsi lain di

Jabaliyah. Yanaan sangat menyukai sosok Palestine yang terkenal kuat dan

gigih. Palestine juga bertemu dengan Adeeba, salah satu korban kekejian

Israel, yang baru kehilangan ibunya. Adeeba, gadis berusia delapan tahun

dan memiliki indra ke enam itu dapat melihat masa depan. Adeeba bisa

melihat Palestine yang nantinya akan terkena tembak oleh serdadu Israel

ketika melakukan aksi lempar kotoran kuda yang dibentuk menjadi seperti

batu. Sebuah rudal telah menghancurkan rumah Palestine serta menewaskan

ibu dan dua saudaranya saat mereka di dalam sebuah rumah. Akibat agresi

militer tersebut, Palestine menjadi sebatang kara dan harus tinggal di kamp

pengungsian Jabaliyyah, Gaza, selama beberapa waktu. Sedangkan ayahnya

telah memutuskan untuk menjadi seorang Hamas (Harakat al-Muqawamah

Page 18: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

2

al-Islamiyya) sebelum agresi Desember itu. Hamas adalah tentara Palestina

yang berjuang melawan tentara Israel.

Novel ini menceritakan perjalanan panjang Palestine yang menjadi

korban agresi militer Israel. Seorang gadis yang memperjuangkan hidupnya

demi untuk bertemu dengan ayahnya dan memberitahukan bahwa ibu dan

kedua saudaranya telah meninggal dunia. Palestine ingin menemui sang

ayah agar ayahnya tidak menjadi stres jika mengetahui keluarganya telah

meninggal dunia. Selain itu, Palestine ingin memberikan cincin yang

diambil dari jari ibunya.

Aku hanya berharap bisa bertemu dengan ayahku, itu saja. Sekedar

untuk memberikan cincin emas peninggalan ibuku. Agar jika ia tahu

kami semua mati, pria yang terkenal gigih dan tak pantang menyerah

itu tidak mendadak menjadi gila (Chrisma, 2011: 38).

“Ini cincin peninggalan ibuku saat bom itu meledakkan seiisi

rumahku, dan ibuku terkena reruntuhan bangunan, mati.

Ditangannya ada cincin ini. Aku mengambilnya untuk ayahku”

(Chrisma, 2011: 116).

Palestine seorang gadis yang kuat dan gigih, perjuangan hidupnya

untuk menemui ayahnya yang menjadi anggota Hamas sangat menginspirasi

dan menarik untuk dibaca karena sarat dengan pendidikan akhlak.

Pendidikan akhlak dapat diartikan sebagai proses internalisasi nilai-nilai

akhlak mulia ke dalam pola pikir (mindset), ucapan dan perbuatannya, serta

dalam interaksinya dengan Tuhan, manusia (dengan berbagai strata sosial,

fungsi, dan perannya) serta lingkungan alam jagat raya (Nata, 2013: 209).

Pendidikan adalah proses untuk mengembangkan kemampuan sikap

dan bentuk tingkah laku dalam masyarakat dia hidup. Manusia mendapatkan

Page 19: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

3

berbagai macam pengetahuan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

sepanjang hayat (Ihsan, 2005:2). Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1, menuliskan pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Akhlak memiliki arti “kebiasaan berkehendak”, yang berarti bahwa

kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut

akhlak. Selanjutnya, apabila kehendak itu membiasakan memberi, kebiasaan

akhlak ini ialah akhlak dermawan. Kehendak yang menjadi kebiasaan

menciptakan karakter seseorang itu sendiri, yang terjadi secara spontan atau

tiba-tiba. Akhlak juga dikatakan menangnya keinginan dari beberapa

keinginan manusia dengan langsung berturut-turut. Maksut dari menangnya

keinginan adalah orang yang selalu menguasai keinginannya dari kebiasaan,

contohnya kebiasaan memberikan harta (dermawan).

Akhlak mencakup pengertian terciptanya keterpaduan antara

kehendak Khalik (Tuhan) dengan perilaku makhluq (manusia). Tata perilaku

seseorang terhadap orang lain dan lingkungan baru mengandung banyak

nilai akhlak yang hakiki manakala tindakan atau perilaku tersebut

didasarkan kepada kehendak Khaliq (Tuhan). Akhlak bukan saja merupakan

tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan antara sesama

Page 20: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

4

manusia, tetapi juga norma yang mengatur hubungan antara manusia dengan

Tuhan dan bahkan dengan alam semesta sekalipun (Ilyas, 2007: 1).

Pendidikan akhlak merupakan modal penting dalam kehidupan yang

akan membentuk pribadi menuju masa depan yang lebih cerah. Pendidikan

akhlak akan membentuk pribadi kuat meski mengalami cobaan yang berat.

Seorang anak dengan bekal pendidikan akhlak akan lebih bertanggung

jawab pada dirinya sendiri meski tanpa kedua orang tuanya. Anak

merupakan sosok terpenting yang akan menjadi penerus bangsa. Pendidikan

yang sesuai akan membawa mereka menjadi insan yang selalu mengemban

amanah meski dalam kondisi peperangan. Pendidikan akhlak akan

membawa seseorang untuk selalu mengingat Allah Swt dalam kondisi

apapun. Kehidupan yang modern ini menjadi penyebab kemerosotan akhlak

anak bangsa jika tidak disesuaikan dengan pemahaman pendidikan akhlak di

tengah-tengah masyarakat. Pendidikan akhlak tidak hanya diperoleh dari

lingkungan keluarga, di sekolah, di masyarakat atau pendidikan lainnya di

luar pendidikan kelas. Pendidikan akhlak dapat diperoleh dari sumber mana

saja. Salah satunya adalah melalui karya sastra yang bermutu dan

berkualitas. Selain sebagai sarana hiburan, karya sastra novel juga dapat

digunakan sebagai sarana belajar dan pendidikan. Salah satunya adalah

novel Gadis Kecil di Tepi Gaza karya Vanny Crisma W. Nabi Saw telah

mengangkat kedudukan mulia dan menjelaskan bahwa sebaik-baik bekal

hamba kepada Tuhannya pada hari kiamat adalah akhlak mulia, dan sesuatu

yang paling berat timbangan orang Mukmin adalah akhlak mulia (Shulha,

Page 21: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

5

2008:90). Orang Islam wajib mencontoh akhlak Nabi Muhammad Saw

sebagaimana firman Allah Swt:

Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri

teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)

Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah (Qs.

Al-Ahzab: 21).

Novel Gadis Kecil di Tepi Gaza menceritakan secara singkat sebab

terjadinya peperangan antara Palestina dan Israel. Dimana pada sekitar

tahun 2000-1500 sebelum Masehi, Istri Nabi Ibrahim As., Siti Hajar,

mempunyai anak, Nabi Ismail As., yang kemudian menjadi bapaknya

bangsa Arab, sementara Siti Sarah mempunyai anak, Nabi Ishaq As., yang

kemudian mempunyai anak, Nabi Ya‟qub As. alias Israel (Israil). Anak

keturunannya disebut Bani Israel sebanyak tujuh orang dan salah satunya

bernama nabi Yusuf As., yang ketika kecil dibuang oleh saudara-saudaranya

yang dengki kepadanya. Nasibnya yang baik membawanya ke tanah Mesir

dan kemudian ia menjadi bendahara Kerajaan Mesir. Ketika masa paceklik,

Nabi Ya‟qub As. beserta saudara-saudaranya Yusuf berimigrasi ke Mesir.

Populasi anak keturunan Israel alias Nabi Ya‟qub As. membesar.

Pada sekitar tahun 1550-1200 sebelum Masehi, politik di Mesir

berubah. Bangsa Israel dianggap sebagai masalah bagi negara Mesir.

Banyak dari bangsa Israel yang lebih pintar dari orang asli Mesir dan

Page 22: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

6

menguasai perekonomian. Oleh pemerintah Fir‟aun, bangsa Israel

diturunkan statusnya menjadi budak.

Periode 1200-1100 sebelum Masehi, Nabi Musa As. memimpin

bangsa Israel meninggalkan Mesir, lalu mengembara ke Gurun Sinai

menuju tanah yang dijanjikan, asalkan mereka taat kepada Allah Swt. Hal

ini dikenal dengan cerita Nabi Musa As. membelah laut ketika bersama

dengan bangsa Israel dikejar-kejar oleh tentara Mesir menyeberang Laut

Merah. Namun, saat bangsa Israel diperintah untuk memasuki tanah

Palestina mereka membandel. Hal ini sebagaimana dikisahkan dalam Qs. al-

Maidah ayat 24:

dan berkata, Hai Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya

selama-lamanya selagi mereka ada di dalamnya. Karena itu, pergilah kamu

bersama Tuhanmu dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami

hanya duduk menanti di sini saja‟ (Al-Maa‟idah/5: 24).

Akibatnya, mereka dikutuk Allah Swt dan hanya berputar-putar saja

di sekitar Palestina. Bani Israel adalah bani yang hidupnya terkantung-

kantung dan tidak memiliki negara sehigga mereka berpindah-pindah dari

Syria, Mesir, diusir di Jerusalem dan dipenjara di Babylonia, kemudian

kembali lagi, kemudian terjadi pemberontakan, berulang begitu seterusnya.

Hingga pada akhirnya, mereka ingin kembali merebut tanah Palestina

sampai kini.

Page 23: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

7

Seorang siswa untuk mencapai cita ideal pendidikan Islam yaitu

menciptakan insan kamil, maka nilai-nilai perjuangan Palestine menjadi

menarik dan penting untuk dikaji melalui penelitian. Berdasarkan latar

belakang di atas, maka Penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang

perjuangan Palestine dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza berjudul

“NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS

KECIL DI TEPI GAZA KARYA VANNY CHRISMA W DALAM

PERSPEPKTIF PENDIDIKAN AKHLAK”.

B. Fokus Masalah

Rumusan masalah berisi penegasan mengenai pertanyaan-pertanyaan

yang hendak dicarikan jawabannya melalui penelitian. Di dalamnya

tercakup keseluruhan ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan

identifikasi dan pembatasan masalah (Maslikhah, 2013: 302).

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana nilai-nilai perjuangan Palestine dalam perspektif

pendidikan akhlak?

2. Bagaimana implikasi nilai-nilai perjuangan Palestine pada novel

Gadis Kecil di Tepi Gaza karya Vanny Chrisma W dalam pendidikan

akhlak?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan pernyataan sasaran yang ingin dicapai

dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada rumusan

Page 24: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

8

masalah. Perbedaannya terletak pada bentuk keilmuannya dalam rumusan

masalah, kalimatnya berbentuk pertanyaan, maka dalam tujuan penelitian

berbentuk kalimat pernyataan (STAIN Salatiga, 2008: 16).

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui nilai-nilai perjuangan Palestine dalam perspektif

pendidikan akhlak.

2. Untuk mengetahui implikasi nilai-nilai perjuangan Palestine pada

novel Gadis Kecil di Tepi Gaza karya Vanny Chrisma W dalam

pendidikan akhlak.

D. Kegunaan Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan khasanah dunia

pustaka secara khusus pada nilai-nilai perjuangan melalui novel dalam

perspektif pendidikan akhlak.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, efektifitas penyampaian pesan melalui karya

sastra ada 3 yaitu:

a. Bagi dunia sastra, diharapkan penelitian ini dapat memberi

masukan dan menjadi bahan pertimbangan dalam membuat

sebuah karya, yaitu tidak hanya memuat tentang keindahan dan

hiburan semata sebagai daya jual namun juga memperhatikan isi

dan memasukkan pesan-pesan yang dapat diambil dari karya

Page 25: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

9

sastra tersebut berupa nilai-nilai perjuangan dan pendidikan

akhlak.

b. Bagi dunia pendidikan, diharapkan dapat mengembangkan

pemikiran tentang pentingnya akhlak dalam pendidikan untuk

mengatasi pengaruh negatif dalam kehidupan.

E. Metode Penelitian

Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006: 160).

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, cermat dan akurat, maka

pada penelitian ini akan digunakan tahap-tahapan sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library

research), Penelitian pustaka adalah sesuatu penelitian yang dilakukan

di ruang perpustakaan untuk menghimpun dan menganalisis data dari

perpustakaan, baik berupa buku-buku, periodikal-periodikal, seperti

majalah-majalah ilmiah yang diterbitkan secara berkala. Kisah-kisah

sejarah, dokumen- dokumen dan materi perpustakaan lainnya, yang

dapat dijadikan sumber rujukan untuk menyusun suatu laporan ilmiah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif analisis. Deskripsi analisis ini mengenai bibliografis yaitu

pencarian berupa fakta, hasil dan ide pemikiran seseorang melalui cara

mencari, menganalisis, membuat interpretasi serta melakukan

Page 26: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

10

generalisasi terhadap hasil penelitian yang dilakukan (Moleong, 2005:

29).

Penelitian ini menggunakan literatur dan teks sebagai objek

utama analisis yaitu dalam penelitian ini adalah novel yang kemudian

dideskripsikan dengan cara menggambarkan dan menjelaskan teks-teks

dalam novel yang mengandung nilai-nilai pendidikan Islam dengan

menguraikan dan menganalisis serta memberikan pemahaman atas teks-

teks yang dideskripsikan.

Penulis juga menggunakan pendekatan sastra dalam mengkaji

subyek penelitian yaitu pendekatan pragmatis. Pendekatan pragmatis

memberikan perhatian utama terhadap peranan pembaca. Pendekatan

pragmatis memiliki manfaat terhadap fungsi-fungsi karya sastra dalam

masyarakat, perkembangan, dan penyebarluasannya, sehingga

memberikan manfaat terhadap pembaca (Ratna, 2007: 71-72).

Pendekatan ini digunakan karena mempertimbangkan aspek kegunaan

dan manfaat karya sastra (novel) yang dapat diperoleh pembaca.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah metode

dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk

mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip,

buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, legger, agenda maupun

buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan penelitian (Arikunto,

2006: 231).

Page 27: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

11

3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data

dapat diperoleh (Arikunto, 2006:129). Penulisan skripsi ini, sumber

data yang digunakan adalah beberapa sumber yang relevan dengan

pembahasan skripsi. Sumber data terdiri dari dua macam yaitu sumber

data primer dan sekunder.

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan data utama yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu novel yang berjudul Gadis

Kecil di Tepi Gaza yang diterbitkan oleh DIVA Press pada tahun

2011. Novel Gadis Kecil di Tepi Gaza menceritakan perjalanan

gadis Palestine yang berjuang bertemu dengan ayahnya, serta

berjuang membela negaranya. Palestine adalah tokoh utama dan

sosok gadis kecil yang kuat dan gigih.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder yaitu berbagai literatur yang

berhubungan dan relevan dengan objek penelitian, baik itu berupa

transkrip, wawancara, buku, artikel di surat kabar, majalah,

tabloid, website, dan blog di internet yang berupa jurnal.

4. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah analisis isi, dengan

menguraikan dan menganalisis serta memberikan pemahaman atas teks-

teks yang dideskripsikan. Isi dalam metode analisis isi terdiri atas dua

Page 28: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

12

macam, yaitu isi laten dan isi komunikasi. Isi laten adalah isi yang

terkandung dalam dokumen dan naskah, sedangkan isi komunikasi

adalah pesan yang terkandung sebagai akibat komunikasi yang terjadi

(Ratna, 2007: 48).

Sebagaimana metode kualitatif, dasar pelaksaanaan metode

analisis isi adalah penafsiran. Apabila proses penafsiran dalam metode

kualitatif memberikan perhatian pada situasi ilmiah, maka dasar

penafsiran dalam metode analisis isi memberikan perhatian pada isi

pesan. Oleh karena itulah, metode analisis isi dilakukan dalam

dokumen-dokumen yang padat isi. Peneliti menekankan bagaimana

memaknakan isi komunikasi, memaknakan isi interaksi simbolik yang

terjadi dalam peristiwa komunikasi (Ratna, 2007: 49). Penelitian ini,

penulis akan mengkaji isi novel Gadis Kecil di Tepi Gaza yang

mengandung makna nilai-nilai perjuangan yang berkaitan dengan

pendidikan akhlak.

Langkah-langkah yang digunakan penulis dalam pengolahan

data adalah:

a. Langkah deskriptif, yaitu menguraikan teks-teks dalam novel

Gadis Kecil di Tepi Gaza yang mengandung makna nilai-nilai

perjuangan yang berkaitan dengan pendidikan akhlak.

b. Langkah interpretasi, yaitu menjelaskan teks-teks dalam novel

Serial Gadis Kecil di Tepi Gaza yang mengandung makna nilai-

nilai perjuangan yang berkaitan dengan pendidikan akhlak.

Page 29: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

13

c. Langkah Analisis, yaitu menganalisis penjelasan dari novel

Gadis Kecil di Tepi Gaza yang mengandung makna nilai-nilai

perjuangan yang berkaitan dengan pendidikan akhlak.

d. Langkah mengambil kesimpulan, yaitu mengambil kesimpulan

dari novel Gadis Kecil di Tepi Gaza yang mengandung makna

nilai-nilai perjuangan yang berkaitan dengan pendidikan akhlak.

F. Penegasan Istilah

1. Nilai Perjuangan

Nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi

kemanusiaan (Poerwodarminto, 1999:667). Sedangkan perjuangan berarti

segala sesuatu yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Jadi, nilai

perjuangan adalah hal-hal penting atau berguna yang dilakukan untuk

mencapai suatu tujuan.

2. Pendidikan Akhlak

Pendidikan adalah menanamkan tabiat yang baik agar anak-anak

memiliki sifat yang baik dan pribadi yang utama (Zuhahrini, 1983: 27).

Pendidikan juga diatur dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses belajar pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Page 30: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

14

serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Akhlak secara etimologis (lughatan) adalah bentuk jamak dari

khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.

Berakar dari kata Khaliq (Pencipta), makhluq (yang diciptakan) dan

khalq (penciptaan). Berakar dari kata khalaqa yang berarti menciptakan.

Seakar dengan kata khaliq (Pencipta), maqhluq (yang diciptakan) dan

khalq (penciptaan) (Ilyas, 2007: 2). Sedangkan akhlak secara istilah

adalah sistem nilai yang mengatur pola sikap dan tindakan manusia di

atas bumi. Jadi, pendidikan akhlak adalah upaya yang dilakukan dengan

sadar yang akan mendatangkan suatu perubahan sikap serta perilaku

seseorang yang dilakukan tanpa memerlukan pemikiran, sehingga

membentuk suatu perilaku baik dan terpuji yang tidak hanya mengatur

hubungan terhadap manusia tetapi juga hubungan terhadap Tuhan dan

alam semesta.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan dan penelaahan yang jelas dalam

membaca skripsi ini, maka disusunlah sistematika hasil penelitian kualitatif,

secara garis besar sebagai berikut:

1. Bagian Awal

Bagian awal ini, meliputi: sampul, lembar berlogo, judul (sama

dengan sampul), persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,

Page 31: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

15

pernyataan keaslian tulisan, motto, persembahan, kata pengantar,

abstrak, daftar isi, dan daftar lampiran.

2. Bagian Inti

Pada bagian inti dalam skripsi ini, memuat data:

BAB I: PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan ini meliputi latar belakang

masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian, dan

sistematika penulis skripsi.

BAB II: KAJIAN PUSTAKA

Bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum

tentang novel yang meliputi pengertian novel, unsur-unsur

novel, dan pendidikan akhlak yang mencakup pengertian

pendidikan akhlak, tujuan pendidikan akhlak, dan ruang

lingkup akhlak.

BAB III: BIOGRAFI

Bab ini memuat tentang biografi penulis, biografi

novel yang mencakup tema, alur cerita, penokohan, gaya

bahasa dan latar dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza.

BAB IV: PEMBAHASAN

Bab ini akan disajikan pembahasan mengenai

Nilai-Nilai Perjuangan Palestine pada novel Gadis Kecil di

Tepi Gaza, Nilai-Nilai Perjuangan Palestine dalam

Page 32: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

16

prespektif pendidikan akhlak, dan implikasi Nilai-Nilai

Perjuangan Palestine pada novel Gadis Kecil di Tepi Gaza

karya Vanny Chrisma W dalam pendidikan akhlak.

BAB V: PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan serta saran-

saran.

3. Bagian Akhir

Bagian akhir dari skripsi ini, memuat: Daftar Pustaka,

Lampiran-lampiran, dan Daftar Riwayat Hidup Penulis.

Page 33: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

17

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Gambaran Umum Novel

1. Pengertian Novel

Novel (Inggris: novel) merupakan karya sastra yang sekaligus

disebut fiksi. Bahkan dalam perkembangannya yang kemudian, novel

dianggap bersinonim dengan fiksi. Fiksi diartikan sebagai cerita

rekaan. Akan tetapi, pada kenyataannya tidak semua karya yang

mengandung unsur rekaan disebut sebagai karya fiksi. Sebutan novel

berasal dari bahasa Itali novella (yang dalam bahasa Jerman: novelle).

Dewasa ini istilah novella dan novelle mengandung pengertian yang

sama dengan istilah Indonesia novelette (Inggris: novelette), yang

berarti sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukupan, tidak

terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek (Nurgiyantoro, 1995:

9).

Novel dibangun oleh unsur-unsur pembangun yaitu dua unsur

intrinsic dan ekstrinsik. Novel memiliki unsur peristiwa, plot, tema,

tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain (Nurgiyantoro, 1995: 10).

Novel dapat mengemukakan sesuatu secara bebas, menyajikan sesuatu

secara lebih banyak, lebih rinci, lebih detail, dan lebih banyak

melibatkan berbagai permasalahan yang lebih kompleks. Hal itu

Page 34: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

18

mencakup berbagai unsur cerita yang membangun novel itu

(Nurgiyantoro, 1995: 11).

2. Unsur-unsur Novel

Novel merupakan sebuah totalitas, suatu keseluruhan yang

bersifat artistik. Sebagai sebuah totalitas, novel mempunyai bagian-

bagian, unsur-unsur yang saling berkaitan satu dengan yang lain

secara erat dan saling menggantungkan. Jika novel dikatakan sebagai

sebuah totalitas, misalnya unsur kata dan bahasa merupakan salah satu

bagian dari totalitas itu, salah satu unsur pembangun cerita dan salah

satu subsistem organism. Kata inilah yang menyebabkan novel juga

sastra pada umumnya menjadi berwujud. Unsur fiksi berikut

dijelaskan menurut pandangan tradisional dan diikuti pandangan

menurut Staton (1965) dan Chapman (1960) (Nurgiyantoro, 1995: 22-

23).

a. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik (intrinsic) adalah unsur-unsur yang

membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang

menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur

yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya

sastra. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur yang

(secara langsung) turut serta membangun cerita. Kepaduan antar

berbagai unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah novel

berwujud. Sebaliknya, jika dilihat dari sudut kita membaca, unsur-

Page 35: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

19

unsur cerita inilah yang akan kita jumpai jika kita membaca sebuah

novel. Unsur yang dimaksud untuk menyebut sebagian saja,

misalnya: peristiwa, cerita, plot, penokohan tema, latar, sudut

pandang cerita, bahasa dan gaya bahasa, dan lain-lain

(Nurgiyantoro, 1995: 23).

1) Tema

Tema (theme), menurut Staton (1965: 88) dan

Kenny (1966: 20), adalah makna yang dikandung oleh

sebuah cerita. Namun, ada banyak makna yang dikandung

dan ditawarkan oleh cerita (novel) itu, maka masalahnya

adalah: makna khusus yang mana dapat dinyatakan sebagai

tema tersebut (Nurgiyantoro, 1995: 66).

Pengertian tema menurut Staton (1965: 21), yaitu

yang mengartikan tema sebagai makna sebuah cerita yang

secara khusus menerangkan sebagian besar unsurnya

dengan cara yang sederhana. Tema menurutnya kurang

lebih dapat bersinonim dengan ide utama (central idea) dan

tujuan utama (central purpose) (Nurgiyantoro, 1995: 70).

Tema dalam sebuah karya sastra, fiksi, hanyalah

merupakan salah satu dari sejumlah unsur pembangun cerita

yang lain, yang secara bersama membentuk sebuah

kemenyeluruhan. Bahkan sebenarnya, eksistensi tema itu

sendiri amat bergantung dari berbagai unsur yang lain. Hal

Page 36: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

20

tersebut disebabkan karena tema hanya berupa makna atau

gagasan dasar umum suatu cerita (Nurgiyantoro, 1995: 74).

Dalam usaha menemukan dan menafsirkan tema

sebuah novel, secara lebih khusus dan rinci, Staton (1965:

22-23) mengemukakan adanya sejumlah kriteria yang

diikuti seperti ditunjukkan sebagai berikut:

a) Penafsiran tema sebuah novel hendaknya

mempertimbangkan tiap detil cerita yang menonjol.

b) Penafsiran tema sebuah novel hendaknya tidak bersifat

bertentangan dengan tiap detil cerita.

c) Penafsiran tema sebuah novel hendaknya tidak

mendasarkan diri pada bukti-bukti yang dinyatakan baik

secara langsung maupun tak langsung dalam novel yang

bersangkutan.

d) Penafsiran tema sebuah novel haruslah mendasarkan

diri pada bukti-bukti yang secara langsung ada dan atau

yang disarankan pada cerita (Nurgiyantoro, 1995: 87-

88).

2) Penokohan

Istilah “tokoh” menunjuk pada orangnya, pelaku

cerita, misalnya sebagai jawab terhadap pertanyaan:

“Siapakah tokoh utama novel itu?” atau “Ada berapa orang

jumlah pelaku novel itu?”, atau “Siapakah tokok protagonis

Page 37: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

21

dan antagonis dalam novel itu?”, dan sebagainya. Watak,

perwatakan dan karakter, menunjuk pada sifat dan sikap

para tokoh yang ditafsirkan oleh pembaca, lebih menunjuk

pada kualitas pribadi seorang tokoh. Seperti yang dikatakan

Jones (1968: 33), penokohan adalah pelukisan gambaran

yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam

sebuah cerita (Nurgiyantoro, 1995: 165).

Tokoh-tokoh cerita dalam sebuah fiksi dapat

digunakan ke dalam beberapa jenis penamaan berdasarkan

dari sudut mana penamaan itu dilakukan. Berdasarkan

perbedaan sudut pandang dan tinjauan, seorang tokoh bisa

saja dikategorikan ke dalam beberapa jenis penanaman

sekaligus, misalnya sebagai tokoh utama-protagonis-

berkembang-tipikal. Berikut ini pmbedaan tokoh yang

dilihat dari sudut pandang tertentu:

a) Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan

Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan

penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Ia

merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik

sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian.

Bahkan pada novel-novel tertentu, tokoh utama

senangtiasa hadir dalam setiap kejadian dan dapat

ditemui dalam setiap halaman buku cerita yang

Page 38: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

22

bersangkutan. Sedangkan tokoh tambahan adalah

tokoh-tokoh tambahan yang pemunculannya dalam

keseluruhan cerita lebih sedikit, tak dipentingkan,

kehadirannya hanya jika ada keterkaitannya dengan

tokoh utama, secara langsung ataupun tidak langsung

(Nurgiyantoro, 1995: 176-177).

b) Tokoh Protagonis dan Tokoh Antagonis

Tokoh antagonis adalah tokoh yang kita

kagumi, yang salah satu jenisnya secara popular disebut

hero. Menurut Altenbernd dan Lewis dalam

Nurgiyantoro (1995: 178) tokoh merupakan

pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai yang ideal

bagi kita. Tokoh protagonist menampilkan sesuatu yang

sesuai dengan pandangan kita, harapan-harapan kita,

pembaca. Sedangkan tokoh antagonis adalah tokoh

penyebab terjadinya konflik serta ketegangan.

c) Tokoh Sederhana dan Tokoh Bulat

Tokoh sederhana dalam bentuknya yang asli

adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi

tertentu, satu sifat-watak tertentu saja. Sedangkan tokoh

bulat, kompleks, berbeda halnya dengan tokoh

sederhana, adalah tokoh yang memiliki dan diungkap

berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi

Page 39: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

23

kepribadian dan jati dirinya (Nurgiyantoro, 1995: 181-

183).

d) Tokoh Statis dan Tokoh Berkembang

Tokoh statis mnurut Altenbernd dan Lewis

dalam Nurgiyantoro (1995: 188) adalah tokoh cerita

yang secara esensial tidak mengalami perubahan atau

perkembangan perwatakan sebagai akibat adanya

peristiwa-peristiwa yang terjadi. Tokoh jenis ini tampak

seperti kurang terlibat dan terpengaruh oleh adanya

perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi karena

adanya hubungan antar manusia. Di pihak lain, tokoh

berkembang adalah tokoh cerita yang mengalami

perubahan dan perkembangan perwatakan sejalan

dengan perkembangan maupun perubahan peristiwa

serta plot yang dikisahkan.

e) Tokoh Tipikal dan Tokoh Netral

Tokoh tipikal menurut Altenbernd dan Lewis

dalam Nurgiyantoro (1995: 190) adalah tokoh yang

hanya sedikit ditampilkan keadaan individualitasnya

dan lebih banyak ditonjolkan kualitas pekerjaan atau

kebangsaannya. Selain itu, tokoh tipikal merupakan

penggambaran, pencerminan, atau penunjukkan

terhadap orang, sekelompok orang dan seorang

Page 40: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

24

individu sebagai bagian dari suatu lembaga yang ada di

dunia nyata. Sedangkan tokoh netral, di pihak lain

adalah tokoh cerita yang bereksistensi demi cerita itu

sendiri. Ia merupakan tokoh imajiner yang hanya hidup

dan bereksistensi dalam dunia fiksi.

3) Alur (Plot)

Istilah alur sama dengan istilah plot maupun struktur

cerita. Plot merupakan unsur fiksi yang penting, bahkan tak

sedikit orang yang menganggapnya sebagai yang terpenting

di antara berbagai unsure fiksi yang lain. Tinjauan struktural

terhadap karya fiksi pun sering lebih ditekankan pada

pembicaraan plot, walau mungkin menggunakan istilah lain

(Nurgiyantoro, 1995: 110).

Aziez dan Abdul Hasim (2010: 68) mendefinisikan

alur adalah suatu urutan cerita atau peristiwa yang teratur

dan terorganisasi. Tahapan peristiwa yang menjalin suatu

cerita bisa terbentuk dalam rangkaian peristiwa yang

berbagai macam (Aminuddin, 1991: 83).

Untuk menyebut plot, secara tradisional, orang juga

sering mempergunakan istilah alur atau jalan cerita.

Sedangkan dalam teori-teori yang berkembang lebih

kemudian dikenal adanya istilah struktur naratif, susunan,

dan juga sujet.

Page 41: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

25

Abrams (1981: 138) dalam Nurgiyantoro

menjelaskan bahwa untuk memperoleh keutuhan sebuah

plot cerita, Aristoteles mengemukakan bahwa sebuah plot

haruslah berdiri dari tiga tahap awal (beginning), tahap

tengah (midle), tahap akhir (end). Ketiga tahap tersebut

penting untuk dikenali, terutama jika kita bermaksud

menelaah plot karya fiksi yang bersangkutan.

a) Tahap Awal

Tahap awal sebuah cerita biasanya disebut

sebagai tahap perkenalan. Tahap perkenalan pada

umumnya berisi sejumlah informasi penting yang

berkaitan dengan berbagai hak yang akan dikisahkan

pada tahap-tahap berikutnya.

b) Tahap Tengah

Tahap tengah cerita yang dapat juga disebut

sebagai tahap pertikaian, menampilkan pertentangan

dan atau konflik yang sudah mulai dimunculkan pada

tahap sebelumnya, menjadi semakin meningkat,

semakin menegangkan.

c) Tahap Akhir

Tahap akhir sebuah cerita, atau dapat juga

disebut sebagai tahap pelarian, menampilkan adegan

sebagai akibat klimaks. Jadi, bagian ini misalnya berisi

Page 42: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

26

bagaimana kesudahan cerita, atau menyaran pada hal

bagaimanakah akhir sebuah cerita.

Wiyanto (2012: 215-216) membagi plot atau

alur menjadi tiga:

a) Alur maju yaitu apabila peristiwa-peristiwa dalam

cerita berurutan waktu maupun berurutan kejadian.

b) Alur mundur yaitu apabila peristiwa terakhir

didahulukan kemudian bergerak ke peristiwa-

peristiwa sebelumnya.

c) Alur campuran yaitu apabila susunan peristiwanya

ada yang maju dan ada yang mundur.

4) Sudut Pandang

Sudut pandang, point of view, viewpoint, merupakan

salah satu unsur fiksi yang oleh Staton digolongkan sebagai

sarana cerita, literary device. Walau demikian, hal itu tak

berarti bahwa perannya dalam fiksi tak penting. Sudut

pandang haruslah diperhitungkan kehadirannya, bentuknya,

sebab pemilihan sudut pandang akan berpengaruh terhadap

penyajian cerita. Reaksi afektif pmbaca terhadap sebuah

karya fiksi pun dalam banyak hal akan dipengaruhi oleh

bentuk sudut pandang (Nurgiyantoro, 1995: 246).

Abrams (1981: 142) dalam Nurgiyantoro

menyebutkan pengertian sudut pandang menyaran pada cara

Page 43: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

27

sebuah cerita dikisahkan. Ia merupakan cara atau pandangan

yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk

menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa

yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada

pembaca. Dengan demikian, sudut pandang pada

hakikatnya merupakan strategi, teknik, siasat, yang secara

sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan

dan ceritanya. Segala sesuatu yang dikemukakan dalam

karya fiksi, memang milik pengarang bahkan pandangan

hidup dan tafsirannya terhadap kehidupan. Namun,

kesemuanya itu dalam karya fiksi disalurkan lewat sudut

pandang tokoh, lewat kacamata tokoh cerita.

Sundut pandang banyak macamnya tergantung dari

sudut mana ia dipandang dan seberapa rinci ia dibedakan.

a) Sudut Pandang Orang Pertama

(1) Sudut pandang orang pertama sentral

Tokoh sentralnya adalah pengarang yang

secara langsung terlibat di dalam cerita. Kata ganti

yang digunakannya adalah kata ganti orang pertama

(saya, aku, kita) (Wiyanto, 2012: 218).

Page 44: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

28

(2) Sudut pandang orang pertama sebagai pembantu

Sudut pandang ini menampilkan “aku” hanya

sebagai pembantu yang mengantarkan tokoh yang

menjadi tumpuan cerita (Wiyanto, 2012: 218).

b) Sudut Pandang Orang Kedua

Dalam sudut pandang ini, penulis menempatkan

pembaca sebagai karakter utama. Penulis sebagai

narator, menjelaskan apa yang dilakukan, dirasakan,

dan dipikirkan karakter utama sekaligus pmbaca. Sudut

pandang ini menggunakan kata ganti orang kedua yaitu

kamu, kau, anda atau dikau (Sambu, 2013: 78).

c) Sudut Pandang Orang Ketiga

(1) Sudut pandang orang ketiga serba tahu

Pengarang berada di luar cerita dan menjadi

pengamat yang tahu segalanya. Kata ganti yang

digunakan adalah kata ganti orang ketiga yaitu dia,

mereka, atau menyebutkan nama pelaku (Wiyanto,

2012: 218).

(2) Sudut pandang orang ketiga terbatas

Pengarang sebagai pengamat yang terbatas

hak ceritanya. Ia hanya mencritakan apa yang

dialami oleh tokoh yang menjadi tumpuan cerita

(Wiyanto, 2012: 218).

Page 45: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

29

5) Latar atau Setting

Abrams (1981: 175) dalam Nurgiyantoro

menjelaskan latar atau setting yang disebut juga sebagai

landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan

waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-

peristiwa yang diceritakan. Selain itu, Stanton (1965) dalam

Nurgiyantoro mengelompokan latar, bersama dengan tokoh

dan plot, ke dalam fakta (cerita) sebab ketiga hal inilah yang

akan dihadapi dan dapat diimajinasi oleh pembaca secara

faktual jika membaca cerita fiksi.

Latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan

jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realitis

kepada pembaca, menciptakan suasana tertentu yang

seolah-olah sungguh ada yang terjadi (Nurgiyantoro, 1995:

217).

Unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur

pokok, yaitu tempat, waktu, dan sosial.

a) Latar Tempat

Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya

peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.

Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa

tempat-tempat dengan nama tertentu atau tempat yang

dijumpai dalam dunia nyata, inisial tertentu atau

Page 46: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

30

tempat yang biasamya berupa huruf awal (kapital)

nama suatu tempat, mungkin lokasi tertentu tanpa

nama jelas yang biasanya berupa penyebutan jenis

dan sifat umum tempat-tempat tertentu (Nurgiyantoro,

1995: 227)

b) Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah

“kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang

diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah

“kapan” tersebut biasanya dihubungkan dengan waktu

faktual, waktu yang ada kaitannya atau dapat

dikaitkan dengan peristiwa sejarah (Nurgiyantoro,

1995: 230).

c) Latar Sosial

Latar sosial menyaran pada hal-hal yang

berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial

masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam

karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat

mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang

cukup kompleks. Latar sosial juga berhubungan

dengan status sosial tokoh yang bersangkutan

(Nurgiyantoro, 1995: 233-234).

Page 47: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

31

6) Gaya Bahasa

Bahasa dalam seni sastra dapat disamakan dengan

cat dalam seni lukis. Keduanya merupakan unsur bahan,

alat, sarana, yang diolah untuk dijadikan sebuah karya yang

mengandung “nilai lebih” daripada sekedar bahannya itu

sendiri. Bahasa merupakan sarana pengungkapan sastra

(Nurgiyantoro, 1995: 272).

Sedangkan gaya bahasa adalah cara khas dalam

menyampaikan pikiran dan perasaan. Gaya bahasa dapat

menimbulkan perasaan tertentu, dapat menimbulkan reaksi

tertentu dan dapat menimbulkan tanggapan pikiran pembaca

(Wiyanto, 2012: 218).

Teknik pengungkapan bahasa, penggayabahasaan,

yang maknanya tak menunjuk pada makna harfiah kata-kata

yang mendukungnya, melainkan pada makna yang

ditambahkan atau makna yang tersirat (Nurgiyantoro, 1995:

299). Macam-macamnya adalah sebagai berikut:

a) Simile menyaran pada adanya perbandingan yang

langsung dan eksplisit dengan menggunakan kata-kata

tugas tertentu sebagai penanda keeksplisitan seperti:

seperti, bagai, bagaikan, sebagai, laksana, mirip, dan

sebagainya.

Page 48: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

32

b) Metafora merupakan gaya perbandingan yang bersifat

tak langsung atau implicit.

c) Personifikasi merupakan gaya bahasa yang memberi

sifat-sifat benda mati dengan sifat-sifat seperti yang

dimiliki manusia sehingga dapat bersikap dan

bertingkah laku sebagaimana halnya manusia.

d) Metonimi merupakan sesuatu yang menunjukkan

adanya pertautan atau pertalian yang dekat.

e) Sinekdoke merupakan gaya yang juga tergolong gaya

pertautan, mempergunakan sebagian untuk menyatakan

keseluruhannya atau mempergunakan keseluruhan

untuk menyatakan sebagian.

f) Hiperbola merupakan suatu cara penuturan yang

bertujuan menekankan maksud dengan melebih-

lebihkannya.

g) Paradok adalah cara penekanan penuturan yang sengaja

menampilkan unsur pertentangan di dalamnya.

Selain gaya bahasa di atas, gaya bahasa dalam

Wikipedia (2015: 1-3) juga ada:

(1) Alegori yaitu menyatakan dengan cara lain melalui

kiasan atau penggambaran.

Page 49: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

33

(2) Sinestesia yaitu suatu ungkapan rasa dari suatu

indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra

lainnya.

(3) Litotes yaitu ungkapan berupa penurunan kualitas

suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.

(4) Emumerasio yaitu ungkapan penegasan berupa

penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.

(5) Satire yaitu ungkapan yang menggunakan sarkasme,

ironi, atau parody, untuk mengecam atau

menertawakan gagasan, kebiasaan.

7) Amanat

Karya sastra selain berfungsi sebagai hiburan bagi

pembacanya, juga berfungsi sebagai sarana pendidikan.

Dengan kata lain, pengarang selain ingin menghibur

pembaca (penikmat) juga ingin mengajari pembaca. Ajaran

yang disampaikan itu dinamakan amanat. Jadi, amanat

adalah unsur pendidikan, terutama pendidikan moral, yang

ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca lewat

karya sastra yang ditulisnya. Unsur pendidikan ini tentu saja

tidak disampaikan secara langsung. Pembaca karya sastra

baru dapat mengetahui unsur pendidikannya setelah

membaca seluruhnya (Wiyanto, 2012: 218-219).

Page 50: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

34

b. Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik (extrinsic) adalah unsur-unsur yang

berada di luar karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung

mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra.

Secara lebih khusus ia dapat dikatakan sebagai unsur-unsur

yang mempengaruhi bangun cerita sebuah karya sastra, namun

tidak ikut menjadi bagian di dalamnya. Walau demikian, unsur

ekstrinsik cukup berpengaruh terhadap totalitas bangun cerita

yang dihasilkan. Oleh karena itu, unsur ekstrinsik sebuah novel

haruslah tetap dipandang sebagai sesuatu yang penting. Wellek

dan Warren (1956), unsur ekstrinsik yang dimaksud adalah

keadaan subjektivitas individu pngarang yang memiliki sikap,

keyakinan, dan pandangan hidup yang semuanya itu akan

mempengaruhi karya yang ditulisnya. Pendek kata, unsur

biografi pengarang akan turut menentukan corak karya yang

dihasilkannya (Nurgiyantoro, 1995: 23-24).

3. Tujuan Membaca Novel

Tujuan membaca novel memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

a. Menambah Wawasan

Membaca akan memberikan wawasan yang lebih luas

keberagamaannya, yang membuat belajar dalam segala hal lebih

mudah. Seseorang yang membaca buku fiksi pun akan mengerti

tentang fakta-fakta yang ada dalam berbagai disiplin keilmuan

Page 51: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

35

seperti agama, ekonomi, sejarah, geografi, politik, dan ilmu

pengetahuan (Maslikhah, 2013: 4-5).

b. Membaca akan Memiliki Kemampuan Kebahasaan yang Lebih

Baik

Membaca buku secara tidak langsung memberikan

kesempatan kepada seseorang untuk belajar ilmu praktek

kebahasaan. Menyusuri huruf, angka, tanda baca dan diksi yang

dapat memperkaya kemahiran dalam berbahasa praktis (Maslikhah,

2013: 6).

c. Sarana Hiburan

Bagi mereka yang menikmati novel akan merasa terhibur

atas sajian keindahan yang ada pada novel. Novel dapat dijadikan

sebagai media informasi, edukasi, dakwah, dan sebagainya.

Namun, semua itu harus disajikan dengan cara yang menghibur

(Sambu, 2013: 9).

d. Pembangkit Motivasi

Buku-buku yang bermuatan motivasi akan memberikan

kontribusi dalam membangkitkan dan mengusung energi positif

dari motivasi (Maslikhah, 2013: 8).

4. Hubungan Novel dengan Karya Ilmiah

Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis

dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian

yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan

Page 52: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

36

memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati

oleh masyarakat akademik (Maslikhah, 2013: 36-37).

Karya tulis ilmiah berasal dari kata tulis atau tulisan dan

ilmiah. Tulis atau tulisan adalah istilah yang digunakan untuk

menyatakan sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan,

karangan, dan pernyataan, serta gagasan sendiri ataupun orang lain

(Maslikhah, 2013: 38). Ilmiah berarti bersifat ilmu, atau memenuhi

syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Karya ilmiah adalah suatu karya

yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan

menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya ilmiah

menggunakan metode ilmiah dalam merumuskan permasalahan,

membahas permasalahan, menggunakan metode sebagai alat

bedahnya, membahas hasil kajiannya, dan menyajikan kajiannya

dengan bahasa baku dan tata tulis ilmiah. Di samping itu juga

menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti objektif,

logis, empiris (berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan

konsisten (Maslikhah, 2013: 39).

Suatu karangan yang menyajikan fakta umum, tetapi tidak

disajikan dengan metodologi penulisan karya tulis ilmiah yang benar,

maka karangan tersebut tidak dapat dikelompokan ke dalam karangan

ilmiah (Kusmana, 2010: 3). Seperti halnya dalam karya sastra yang

berarti cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial masyarakat.

Sedangkan karya fiksi dapat diartikan sebagai cerita rekaan. Akan

Page 53: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

37

tetapi, pada kenyataannya tidak semua karya yang mengandung unsur

rekaan disebut karya fiksi. Dalam penulisan ini istilah dan pengertian

fiksi sengaja dibatasi pada karya yang berbentuk prosa, prosa naratif,

atau teks naratif (narrative text). Karya fiksi, seperti halnya dalam

kesastraan Inggris dan Amerika, menunjuk pada karya yang berwujud

novel dan cerita pendek (Nurgiyantoro, 1995: 8-9).

Apakah ada hubungan antara novel dan karya ilmiah? Dari

penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa karya ilmiah merupakan

karya tulis yang dihasilkan atau diteliti dari realitas kehidupan sosial

yang nyata yang dapat dibuktikan kebenarannya. Sedangkan novel

adalah karya tulis yang diambil dari cerita yang tidak benar-benar

terjadi dalam kehidupan nyata. Berupa karangan yang mengandung

nilai-nilai kehidupan yang coba digambarkan penulis melalui cerita

yang ada didalam novel. Sehingga pembaca seakan-akan dibawa

dalam alur cerita novel seperti dalam kehidupan nyata.

B. Pendidikan Akhlak

1. Pengertian Pendidikan Akhlak

a. Pengertian Pendidikan

Pendidikan (tarbiyah) memiliki beberapa definisi,

diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Definisi dalam studi sosial kontemporer

Kata pendidikan/education dengan lafal ini terhitung

baru dalam bahasa Eropa. Karena sebelum tahun 1527 M

Page 54: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

38

dalam kamus bahasa Prancis belum ditemukan kata tersebut.

Pada tahun 1649 M lembaga ilmiah Prancis mendefinisikan

pendidikan/education sebagai pembentukkan jiwa dan raga,

tanpa membedakan antara pengajaran dan pendidikan.

Demikianlah definisi pendidikan menurut para pakar

pendidikan Barat. Adapun para filosof Barat, mereka

memberikan definisi yang bervariasi tentang pendidikan antara

lain:

- Mereka berpendapat bahwa pendidikan adalah

pembentukkan individu melalui pembentukkan jiwanya,

yaitu dengan membangkitkan kecenderungan-

kecenderungannya yang bermacam-macam.

- Sebagian lagi berpendapat bahwa pendidikan adalah usaha

untuk membuat seseorang menjadi unsur kebahagiaan bagi

dirinya dan orang lain.

- Ada lagi yang berpendapat bahwa pendidikan adalah semua

yang dilakukan oleh kita dan orang lain untuk kepentingan

kita agar mencapai karakteristik yang sempurna.

Pada masa-masa selanjutnya definisi pendidikan menurut

para filosof Barat ini mengalami perkembangan luas

(Mahmud, 2004: 22).

Page 55: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

39

2) Definisi dalam arab dan teks-teks Islam

Kata tarbiyah „pendidikan‟ dalam bahasa Arab dan

dalam definisi Islam sudah ada sejak dulu. Kata tarbiyah

sendiri derivasi dari kata rabb dan kata tarbiyah adalah kata

bendanya. Kata yang disusun dari huruf ra‟ dan ba‟

menunjukkan tiga hal:

a) Membenahi dan merawat sesuatu

b) Menetapi sesuatu dan menempatinya

c) Menggabungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain

Definisi yang paling akhir ini adalah definisi Ibnu Faris

yang wafat pada tahun 395 H. Definisi ini mencakup semua

definisi tarbiyah „pendidikan‟ baik yang umum maupun yang

khusus. Pendidikan adalah kebaikan, perawatan, dan

pengurusan terhadap pihak yang dididik dengan

menggabungkan unsur-unsur pendidikan di dalam jiwanya,

sehingga ia menjadi matang dan mencapai tingkat sempurna

yang sesuai dengan kemampuannya. Adapun unsur-unsur

pendidikan tersebut adalah pendidikan ruhani, pendidikan

akhlak, pendidikan akal, pendidikan jasmani, pendidikan

agama, pendidikan sosial, pendidikan politik ekonomi,

pendidikan estetika, dan pendidikan jihad (Mahmud, 2004: 22-

23).

Page 56: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

40

Tarbiyah atau pendidikan itu, adalah suatu persoalan

yang besar manfaatnya, tinggi nilainya, agung kadarnya dan

pula tiada sesuatupun yang setaraf dengannya dalam kemuliaan

dan keutamaannya (Ghalayini, 1976: 314).

Pendapat tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa

pendidikan adalah proses mempengaruhi jiwa seseorang yang

dididik agar sesuai dengan apa yang diajarkan, baik secara

ruhani, fisik dan perbuatan keseharian dalam kehidupan

bermasyarakat.

b. Pengertian Akhlak

Secara etimologis (lughatan) akhlaq (bahasa arab) adalah

bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai,

tingkah laku, atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang berarti

menciptakan. Seakar dengan kata Khaliq (Pencipta), makhluq

(yang diciptakan), dan khalq (penciptaan) (Ilyas, 2007: 1).

Akhlak juga diartikan kebiasaan berkehendak. Berarti

bahwa kehendak itu bisa membiasakan sesuatu maka kebiasaannya

itu disebut akhlak. Akhlak yang baik juga termasuk dalam budi

pekerti yang baik, adapun hakikat budi pekerti itu, ialah suatu

kesediaan yang telah ada di dalam batin, telah terhujam, telah

rasikh. Hal tersebut yang kemudian menimbulkan perangai dengan

mudahnya, sehingga timbulah sifat secara otomatis tanpa berfikir

lama. Kalau kesediaan itu dapat menimbulkan perangai yang

Page 57: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

41

terpuji, perangai yang mulia itulah yang dinamai budi pekerti yang

baik (Hamka, 1992: 4).

Secara terminologis (ishthilahabn) ada beberapa definisi

tentang akhlak, diantaranya:

1) Menurut Imam Abu Hamid al-Ghazali

Kata al-khalq „fisik‟ dan al-khuluq „akhlak‟ adalah dua

kata yang sering dipakai bersamaan. Maksut dari kata al-khalq

adalah bentuk lahirnya, sedangkan al-khuluq adalah bentuk

batinnya (Mahmud, 2004: 28).

Al-Ghazali dalam Ilyas (2007: 1) mendefinisikan

Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang

menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan

mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

2) Menurut Muhammad bin Ali asy-Syariif al-Jurjani

Al-Jurjani dalam Mahmud (2004: 32), yang terdapat

dalam bukunya at-Ta‟rifat sebagai berikut:

Akhlak adalah istilah bagi sesuatu yang tertanam kuat

dalam diri, yang darinya terlahir perbuatan-perbuatan dengan

mudah dan ringan, tanpa perlu berfikir dan merenung. Jika dari

sifat tersebut terlahir perbuatan-perbuatan yang indah menurut

akal dan syariat, dengan mudah, maka sifat tersebut dinamakan

dengan akhlak yang baik. Sedangkan jika darinya terlahir

Page 58: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

42

perbuatan-perbuatan buruk, maka sifat tersebut dinamakan

akhlak buruk.

3) Menurut Ibrahim Anis dalam Ilyas (2007: 2)

Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang

dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk,

tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.

4) Menurut Ahmad bin Mushthafa

Ahmad bin Mushthafa (Thasy Kubra Zaadah) dalam

Mahmud (2004: 33), ia adalah seorang ulama ensiklopedia

mendefinikan akhlak sebagai berikut:

Akhlak adalah ilmu yang darinya dapat diketahui jenis-

jenis keutamaan. Keutamaan itu adalah terwujudnya

keseimbangan antara tiga kekuatan, yaitu: kekuatan berfikir,

kekuatan marah, kekuatan syahwat.

5) Ibnu Maskawih dalam Mansur (2007: 221)

Akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang

mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa

melalui pertimbangan pikiran lebih dulu.

Dari pendapat para tokoh di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa akhlak adalah suatu sifat yang sudah

tertanam di dalam jiwa. Jiwa tersebut mendorong seseorang

melakukan suatu berbuatan tanpa melalui pemikiran yang

panjang. Sehingga jika tindakan atau perbuatan baik yang

Page 59: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

43

dilakukan maka disebut dengan akhlak baik dan jika perbuatan

buruk yang dilakukan maka disebut akhlak buruk.

c. Pengertian Pendidikan Akhlak

Pendidikan akhlak dapat diartikan sebagai proses

internalisasi nilai-nilai akhlak mulia ke dalam pola pikir

(mindset), ucapan dan perbuatannya, serta dalam interaksinya

dengan Tuhan, manusia (dengan berbagai strata sosial, fungsi,

dan perannya) serta lingkungan alam jagat raya. Pendidikan

akhlak dalam Islam bukan sekadar objek kajian yang jauh dari

realitas. Akan tetapi, akhlak Islam ini dapat diaplikasikan dan

dapat ditiru oleh setiap manusia. Sehingga jika setiap individu

konsisten dengannya maka akan tercipta keamanan dan

ketentraman dalam masyarakat (Mahmud, 2004: 141).

Sedangkan pendidikan akhlak dari definisi pendidikan

dan akhlak di atas, juga dapat peneliti simpulkan bahwa

pendidikan akhlak adalah satu usaha sadar yang dilakukan oleh

manusia sebagai pembinaan dan penanaman perbuatan baik.

Berkembang terarah sesuai dengan perbuatannya.

2. Tujuan Pendidikan Akhlak

Tujuan utama pendidikan akhlak dalam Islam adalah agar

manusia berada dalam kebenaran dan senantiasa berada di jalan yang

lurus, jalan yang telah digariskan oleh Allah Swt. Akhlak mulia

Page 60: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

44

merupakan tujuan pokok dalam pendidikan akhlak Islam (Mahmud,

2004: 159).

Pendidikan akhlak juga mempunyai tujuan-tujuan lain

(Mahmud, 2004: 160) di antaranya:

a. Mempersiapkan manusia-manusia yang beriman yang selalu

beramal saleh;

b. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang menjalani

kehidupannya sesuai dengan ajaran Islam; melaksanakan apa yang

diperintahkan agama dan meninggalkan apa yang diharamkan;

menikmati hal-hal yang baik dan dibolehkan serta menjauhi segala

sesuatu yang dilarang, keji, hina, buruk, tercela, dan mungkar;

c. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang bisa berinteraksi

secara baik dengan sesamanya, baik dengan orang muslim maupun

nonmuslim;

d. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang mampu dan mau

mengajak orang lain ke jalan Allah Swt, melaksanakan amar

ma‟ruf nahi munkar dan berjuang fii sabilillah demi tegaknya

agama Islam;

e. Mempersiapkan insan beriman dan saleh, yang mau merasa bangga

dengan persaudaraannya sesama muslim dan selalu memberikan

hak-hak persaudaraan tersebut, mencintai dan membenci karena

Allah, dan sedikit pun tidak kecut oleh celaan orang hasad selama

dia berada di jalan yang benar;

Page 61: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

45

f. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang merasa bahwa dia

adalah bagian dari seluruh umat Islam yang berasal dari berbagai

daerah, suku, dan bahasa. Atau insane yang siap melaksanakan

kewajiban yang harus ia penuhi demi seluruh umat Islam selama

dia mampu;

g. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang merasa bangga

dengan loyalitasnya kepada agama Islam dan berusaha sekuat

tenaga demi tegaknya panji-panji Islam di muka bumi. Atau insan

yang rela mengorbankan harta, kedudukan, waktu, dan jiwanya

demi tegaknya syariat Allah Swt.

Tujuan pendidikan akhlak di atas, dapat disimpulkan bahwa

tujuan pendidikan adalah mempersiapkan generasi penerus yang

beriman dan beramal saleh, Mempertahankan fitrah manusia

sebagai hamba Allah Swt, serta untuk memperoleh kebahagiaan

dan keharmonisan dalam menjalani kehidupan baik di dunia

maupun di akhirat.

3. Ruang Lingkup pendidikan Akhlak

a. Akhlak Mahmudah

Akhlak mahmudah ialah akhlak yang baik, yang berupa

semua akhlak yang baik-baik yang harus dianut dan dimiliki oleh

tiap orang, yang termasuk dalam akhlak mahmudah adalah

mengendalikan nafsu, benar atau jujur, ikhlas, qona‟ah dan malu

Page 62: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

46

(Tatapangarsa, 1991: 147). Akhlak mahmudah atau akhlak yang

terpuji ada beberapa macam, diantaranya:

1) Akhlak terhadap Allah Swt.

Dasar pendidikan akhlak bagi seorang muslim adalah

akidah yang benar terhadap alam dan kehidupan, karena

akhlak tersarikan dari akidah dan pancaran darinya. Oleh

karena itu, jika seseorang berakidah dengan benar, niscaya

akhlaknya pun akan benar, baik dan lurus. Begitu pula

sebaliknya, jika akidahnya salah dan melenceng maka

akhlaknya pun akan tidak benar (Mahmud, 2004: 84).

Pada dasarnya, akhlak manusia kepada Tuhan itu ialah

bahwa hendaknya manusia itu (Tatapangarsa, 1991: 20):

a) Beriman kepada Allah Swt ialah mengakui, mempercayai

atau menyakini bahwa Allah Swt itu ada, dan bersifat

dengan segala sifat yang baik dan maha suci dari segala

sifat yang buruk.

b) Beribadah atau mengabdi kepada-Nya dengan tulus ikhlas

dalam kehidupan sehari-hari, yang realisasinya berupa:

diamalkannya segala perintah Allah Swt dan dijauhinya

segala larangan.

Di antara akhlak mahmudah kepada Allah Swt

adalah taqwa, cinta dan ridha, ikhlas, khauf dan raja‟,

tawakkal, syukur, muraqabah, dan taubat.

Page 63: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

47

a. Takwa adalah memelihara diri dari siksaan Allah Swt

dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala

larangan-Nya (Ilyas, 2007: 17).

b. Cinta dan ridha adalah menempatkan Allah Swt pada posisi

kecintaan kita yang paling tinggi. Dengan cinta kita

mengharap ridha-Nya, dan dengan ridha kita mengharap

cinta-Nya (Ilyas, 2007: 28).

c. Ikhlas adalah beramal atau melakukan sesuatu semata-mata

mengaharapkan ridha Allah Swt (Ilyas, 2007: 29).

d. Khauf (takut) dan raja‟ (harap) adalah sepasang sikap batin

yang harus dimiliki secara seimbang oleh setiap muslim.

Khauf adalah kegalauan hati membayangkan sesuatu yang

tidak disukai yang akan menimpannya, atau

membayangkan hilangnya sesuatu yang disukai. Dan raja‟

adalah memautkan hati kepada sesuatu yang disukai pada

masa yang akan dating (Ilyas, 2007: 37-39).

e. Tawakkal adalah membebaskan hati dari segala

ketergantungan kepada selain Allah Swt dan menyerahkan

keputusan segala sesuatunya kepada-Nya (Ilyas, 2007: 44).

f. Syukur berkaitan dengan hati, lisan, dan anggota badan.

Syukur adalah memuji si pemberi nikmat atas kebaikan

yang telah dilakukan (Ilyas, 2007: 50).

Page 64: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

48

g. Muraqabah adalah kesadaran seorang muslim bahwa dia

selalu berada dalam pengawasan Allah Swt (Ilyas, 2007:

54).

h. Taubat adalah orang yang kembali dari sesuatu menuju

sesuatu, kembali dari sifat-sifat yang tercela menuju sifat-

sifat yang terpuji (Ilyas, 2007: 57).

2) Akhlak terhadap Rasulullah Saw

Beriman kepada Rasulullah Saw termasuk dalam rukun

iman yang kedua, setelah beriman kepada Allah Swt. Nabi

Muhammad adalah Nabi dan Rasul terakhir, tidak ada lagi nabi

sesudah beliau. Bagi orang yang beragama Islam, iman kepada

Nabi Muhammad saw. adalah modal utama di samping iman

kepada Allah, sebab kedua hal ini yang disebutkan dalam dua

kalimah syahadat Islam yang merupakan pintu gerbang masuk

agama Islam (Tatapangarsa, 1991: 85).

Di antara akhlak mahmudah kepada Rasulullah Saw

adalah mencintai dan memuliakan Rasul, mengikuti dan

menaati Rasul, dan mengucapkan shalawat serta salam.

3) Akhlak terhadap Kedua Orang Tua

Kedua orang tua menduduki tempat kedua sesudah

Tuhan dan Rasul- Nya, karena itu dari kalangan manusia di

muka bumi ini, tidak ada yang dapat menyamai kedudukan ibu

Page 65: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

49

dan bapak yang sangat terhormat apalagi mengalahkannya

(Tatapangarsa, 1991: 95).

Akhlak terhadap kedua orang tua, antara lain: Birrul

Walidain, berbuat baik kepada ibu dan bapak yang telah

meninggal dunia, menghormati dan memuliakan kedua orang

tua dan membantu mereka secara fisik maupun materiil.

4) Akhlak terhadap Diri Sendiri

Akhlak yang baik terhadap diri sendiri dapat diartikan

menghargai, menghormati, menyayangi, dan menjaga diri

sendiri dengan sebaik-baiknya, karena sadar bahwa dirinya itu

sebagai ciptaan dan amanah Allah Swt yang harus

dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya (Umiarso dan

haris, 2010: 112).

Akhlak terhadap diri sendiri antara lain: shidiq (benar

atau jujur), amanah (dipercaya), istiqomah (tegak lurus), iffah

(menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik), mujahadah

(mencurahkan segala kemampuan), syaja‟ah (berani),

tawadhu‟ (rendah hati), malu, sabar dan pemaaf.

5) Akhlak Bermasyarakat

Akhlak bermasyarakat antara lain: bertamu dan

menerima tamu, hubungan baik dengan tetangga, hubungan

baik dengan masyarakat, ukhuwah islamiyah, tolong

menolong, gotong royong.

Page 66: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

50

6) Akhlak Bernegara

Akhlak bernegara antara lain: bermusyawarah,

menegakkan keadilan, amar ma‟ruf nahi munkar, hubungan

pemimpin dan yang dipimpin, memelihara kekayaan alam

semesta.

b. Akhlak Mazmumah

Akhlak mazmumah adalah akhlak yang tercela, akhlak yang

buruk yang harus dihindari dan dijauhi oleh setiap orang

(Tatapangarsa, 1991: 157). Akhlak mazmumah adalah semua sikap

kebalikan dari akhlak mahmudah.

1) Akhlak Mazmumah terhadap Allah Swt, diantaranya: tidak

mematuhi perintah Allah, menyekutukan Allah, tidak beriman

terhadap Allah dan semua akhlak buruk yang tidak menyakini

akan adanya Allah Swt.

2) Akhlak Mazmumah terhadap Rasulullah Saw, diantaranya:

tidak beriman terhadap Rasulullah, tidak mengikuti teladan

beliau dan semua akhlak buruk yang dilakukan untuk tidak

mempercayai beliau sebagai nabi dan rasul Allah.

3) Akhlak Mazmumah terhadap Diri Sendiri, diantaranya: tidak

menjaga dirinya sendiri, merugikan diri sendiri, berbuat egois,

dengki, dusta, khianat, pesimis dan zalim terhadap dirinya

sendiri.

Page 67: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

51

4) Akhlak Mazmumah terhadap Orang Tua, diantaranya: tidak

mendengarkan perintah orang tua, aniaya, tidak berbakti

kepada kedua orang tua dan semua tindakan buruk yang dapat

menyakiti kedua orang tua.

5) Akhlak Mazmumah Bermasyarakat, diantaranya: tidak

berhubungan baik dengan tetangga, tidak menegakkan serta

tidak membina ukhuwah islamiyah, dan semua yang

seharusnya dilakukan tetapi tidak dilakukan dalam lingkungan

masyarakat.

6) Akhlak Mazmumah Bernegara, diantaranya: tidak berbuat adil,

dzalim, tidak menegakkan amar ma‟ruf nahi munkar, dan

semua perbuatan buruk yang seharusnya dilakukan dalam

bernegara tetapi tidak dilakukan.

Page 68: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

52

BAB III

BIOGRAFI

C. Biografi Pengarang

Nama “Vanny Crisma W.” merupakan nama pena dari penulis

ternama di Indonesia. Nama sebenarnya adalah Fani Krismawati.

Meskipun Vanny Crisma W adalah penulis yang telah mencetuskan karya-

karya best seller. Akan tetapi sangat sulit sekali mencari biodata dan atau

biografi di setiap karyanya. Ia hanya mencantumkan biodata singkat dalam

setiap karyanya. Vanny sepertinya memang tidak ingin mempublikasikan

secara umum tentang kehidupan pribadinya. Hanya terus berusaha

mencetuskan hasil karya yang terbaik.

Biodata atau biografi Vanny Crisma W dari berbagai sumber di

Novel dan di internet baik di blog atau fanpage Vanny Crisma W. Fani

krismawati adalah nama asli dari Vanny Crisma W Ia adalah seorang

penulis novel berbahasa Indonesia. Lahir pada tanggal 4 desember 1983.

Vanny lahir dan tumbuh di Sidoarjo Jawa Timur. Vanny telah mempunyai

seorang suami yang dalam novelnya disebutkan ucapan terimakasih

kepada suaminya. Meskipun sudah bersuami, tidak menghalangi Vanny

untuk menciptakan karya-karyanya yang sangat luar biasa dan bahkan

sebagian besar karyanya menjadi best seller. Vanny pernah bersekolah di

STIE Perbanas Surabaya.

Page 69: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

53

Ciri khas penulis bernama asli Fani krismawati ini adalah

menyajikan gambaran cerita yang ada di dalam novel seperti nyata. Ia pun

mengangkat hal-hal yang sederhana tapi menggugah hati pembaca

novelnya. Banyak makna yang tersirat dalam karya sastranya, namun jelas

pemaparannya.

Di antara novel-novel karya Fani Krismawati adalah sebagai

berikut:

1. Deja Vu (Sheila);

2. Wo Ai Ni Allah (Diva Press, 2008);

3. Madah Cinta Shalihah (Diva Press, 2008);

4. Hati Jasmine (Diva Press, 2008);

5. Maimunah (Diva Press, 2008);

6. Cantik (Diva Press, 2008);

7. Menjadi Tua dan Tersisih (Diva Press, 2008);

8. Mendengarkan Suara Hati (Gara Ilmu, 2010);

9. Serrafona (Buku Biru, 2010);

10. Cerita Sebuah Pensil (Laksana, 2010);

11. Kisah Keluarga Tikus (Buku Biru, 2010);

12. Surat dari Sang Maha Pencipta (Flash Books, 2010);

13. Mr. Alasan (Flash Books, 2011);

14. Perempuan, Hallerina (Laksana, 2011);

15. Perjalanan 1000 Mil Pertama (Buku Biru, 2011);

Page 70: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

54

16. Bumi Mekkah : Wanita Agung itu Bernama Khatidjah (Sabil,

2011);

17. Mimpi Jameelah (Flash Books: 2011).

D. Biografi Novel

1. Tema

Tema yang diambil dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza

karya Vanny yaitu kisah seorang gadis kecil yang menjadi korban

agresi militer Israel yang pada akhirnya hidup seorang diri dengan

selalu berpegang teguh dengan selalu mengemban amanah kedua

orangtuanya. Penulis novel ini berhasil menggambarkan kehidupan

warga Palestina dan berhasil menggabungkan antara sejarah, fakta

bahkan pengorbanan dalam sebuah tekad berjuang.

2. Penokohan

Tokoh-tokoh dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza adalah

Palestine, Yahded Haidar, Yanaan, Adeeba, Sarah Hanabi, Dalaj,

Faheemah, Iffat, Nenek Hajna, Hebrew, Abigail, Ammar Hasyim,

Latief, dan Fasakh.

a) Palestine (Tokoh Utama)

Palastine merupakan tokoh utama dan tokoh

protagonis dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza.

Palestine adalah tokoh utama yang pemberani dan

bertanggung jawab, konsisten serta kuat dan gigih. Selain

itu ia juga seorang gadis yang tidak pantang menyerah dan

Page 71: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

55

penghafal Al-Qur‟an. Perjuangan untuk bertemu dengan

ayahnya selalu dihadapinnya dengan kuat dan tidak

meninggalkan apa yang menjadi ajaran agamanya.

“Ini nama pemberian ayahku, aku tidak mau

menggantinya. Walau harus mati, aku harus tetap

memakai nama Palestine. Agar sewaktu-waktu

ayahku bisa menemukan jasad dan makamku. Aku

tidak takut dilukai, apa pun itu!” (Chrisma, 2011:

31).

“Tidak Palestine tidak akan pernah menjadi

seorang pengecut. Intifadah adalah reaksi atas

keputusasaan, kekecewaan, dan kelemahan. Juga

kekredilan dari bangsa-bangsa arab dalam

menghadapi Israel. Intifadah adalah reaksi atas

kegagalan langkah-langkah yang dilakukan oleh

Hamas dalam membebaskan negeri mereka.

Begitu, bukan?” (Chrisma, 2011: 307).

“Untuk apa aku harus bersedih seperti kamu dan

mereka, jika aku sendiri pun tidak tahu apakah

setelah menit ini dan esok masih hidup” (Chrisma,

2011: 22).

Yanaan terkagum-kagum mendengar seorang gadis

kecil yang bisa menghafalkan surat al-Maa‟idah

dengan sangat lancar. “Ternyata, kau adalah

seseorang yang sudah pandai menghafal Qur‟an,”

pujinya pada Palestine (Chrisma, 2011: 46).

Tak lama kemudian, Palestine membaca sebuah

ayat suci al-Qur‟an yang selalu ia hafalkan dikala

tengah berada dalam kesempitan (Chrisma, 2011:

231).

Shalat Tahajjud daan sunnah lainnya tak akan

pernah lupa, walau ia masih merasa sedikit sakit

ketika bersujud terlalu lama karena dadanya yang

baru saja tertembus peluru itu rupanya belum

sembuh total dan menyisakan ngilu-ngilu jika ia

tengah merasa kedinginan (Chrisma, 2011: 366).

Page 72: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

56

b) Yahded Haidar (Tokoh Utama)

Yahded Haidar juga merupaka tokoh utama dan

tokoh protagonis dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza.

Yahded adalah ayah dari Palestine yang berjuang menjadi

tentara Hamas demi untuk memenuhi amanah ibunya,

serta tekad berjihad demi membela negaranya. Yahded

adalah seorang yang memiliki sifat penyayang dan

penolong.

Tubuh Yahded tiba-tiba gemetar setelah

mendengar kabar buruk itu. Dunianya seakan-akan

hancur, tetapi ia harus mengingat konsekuensi

yang kuat dimana sebelum ia meninggalkan

mereka, mendapat kabar seburuk apa pun,

mentalnya tak boleh melemah atau bahkan menciut

(Chrisma, 2011: 62).

Di depan cermin, sosok lelaki itu berdiri tegap.

Memandangi seraut wajah dan jenggot tipis yang

memenuhi dagu panjangnya. Rambutnya yang

tipis, bahkan terlihat amat jarang, ditutupinya

dengan sebuah topi. Dadanya sedikit ditegapkan

untuk menampakkan kewibawaannya dan

kehebabatannya seperti para muslim yang berjuang

di medan perang. Diperbolehkan untuk

membusungkan dadanya sekadar untuk menakut-

nakuti lawan agar dianggap jauh lebih kuat

sehingga musuh takut dan kalah (Chrisma, 2011:

69).

“Aliyah, kami akan berusaha untuk mencari

ayahmu dan membebaskannya dari tahanan Israel,

tetapi kamu harus bisa bersabar karena untuk

membebaskan tahanan itu bukanlah hal yang

mudah” (Chrisma, 2011: 126).

“Orang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih

dicintai Allah, daripada orang mukmin yang

lemah” (Chrisma, 2011: 132).

Page 73: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

57

“Aku harus menemui putriku. Dia putriku,

Palestine. Izinkan aku masuk ke dalam!” (Chrisma,

2011: 174).

c) Yanaan (Tokoh Tambahan)

Yanaan merupakan tokoh tambahan dan tokoh

protagonis dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza. Yanaan

adalah pemuda yang ikut membantu mengurus anak-anak

yang berada di kamp pengungsian. Yanaan adalah pemuda

yang memiliki sifat baik hati, perhatian dan penolong.

Selain itu, ia adalah seorang penghafal al-Qur‟an dan

selalu mengingat segala sesuatu terjadi atas kehendak

Allah Swt saja.

“Bawalah itu dan simpanlah selalu disakumu untuk

keselamatanmu” (Chrisma, 2011: 32).

Ia menyodorkan tangannya untuk diajak

bersalaman. “Semoga kita bisa berkawan baik”

(Chrisma, 2011: 47).

“Dia bukan Allah, dia hanya anak kecil Palestine”

(Chrisma, 2011: 80).

Yanaan terus berkata padanya, “Palestine,

bertahanlah. Palestine, katakan siapa ayahmu

sebenarnya agar aku bisa mencarinya untukmu. Apa

benar namanya Yahded Haidar? Apa dia termasuk

seorang Hamas? Palestine, kau jangan mati dulu,

kau harus mengatakannya padaku!” (Chrisma, 2011:

122).

Yanaan menatap ke atas langit sambil membaca

sebuah ayat al-Qur‟an yang selalu ia hafalkan sejak

masih kecil (Chrisma, 2011: 166).

Page 74: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

58

“Bagaimana cara agar aku bisa menghapus air

matamu, Palestine? Ayolah, kau harus kuat dan

bangun. Lihat Adeeba, dia ditinggal mati seluruh

keluarganya, tapi tetap tegar. Kau harus ikut

denganku, Palestine!” ujar Yanaan menekankan

suaranya ketika melihat gadis itu terus bediam

seperti patung (Chrisma, 2011: 187).

“Ingat, kau jangan pergi ke sana lagi. Jangan ke

mana-mana, Palestine,” tekannya kuat sebelum

pemuda itu beranjak pergi meninggalkan Palestine

sendirian di sana (Chrisma, 2011: 212).

“Palestine, kau di mana? Apa kau baik-baik saja?”

gumamnya pelan, kemudian tanpa sadar menangis

sesenggukan karena mencemaskan kondisi gadis itu.

Gadis sebatang kara (Chrisma, 2011: 292).

d) Adeeba (Tokoh Tambahan)

Adeeba merupakan tokoh tambahan dan tokoh

protagonis dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza. Adeeba

mempunyai anugrah indra ke enam. Sehingga ia bisa

mengetahui kejadian yang akan terjadi dan yang akan

menimpa orang-orang di sekelilingnya.

Palestine membaca buku yang diberikan untuknya,

dari Adeeba. Di dalam buku itu tertulis tanggal,

tempat kejadian, juga apa yang akan terjadi

(Chrisma, 2011: 73-74).

24 Desember 2008: Para pejuang Palestina di

Gaza menembakkan roket ke Israel.

27 Desember 2008: Israel melancarkan serangan

udara ke Gaza untuk menjawab serangan roket

dan mortir Hamas, menewaskan setidaknya 229

warga Paletina.

28 Desember 2008: Serangan udara Israel

mengenai Universitas Islam dan membidik

terowongan penyelundupan Jalur Gaza yang

menghubungkan Gaza ke dunia luar.

Page 75: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

59

29 Desember 2008: Israel membom Kementrian

Dalam Negeri Palestina yang dikuasai Hamas dan

mengumumkan wilayah-wilayah seputar Jalur

Gaza sebagai zona militer tertutup. Saat yang

sama, para pejuang Palestina menembakkan roket-

roketnya makin dalam ke wilayah utara Israel.

31 Desember 2008: Dewan keamamnan PBB

menggelar sidang daruraat di mana usul genjatan

senjata Arab diabaikan tanpa pemungutan suara.

1 Januari 2009: Israel membunuh Nizar Rayyan,

pemimpin garis keras Hamas, lewat serangan

udara ke sebuah rumah di Jalur Gaza.

2 Januari 2009: Para pejabat Palestina

mengatakan Mesir mulai mengadakan

pembicaraan-pembicaraan lebih luas dengan

Hamas untuk menghentikan pertumpahan darah.

3 Januari 2009: Israel melancarkan ofensif darat

ke Jalur Gaza dengan mengirim tank-tank dan

infentari untuk berperang dengan Hamas.

Gadis kecil itu, Adeeba, menatap tajam wajah

Palestine dan berkata: “Apa kau percaya padaku,

kalau sebentar lagi sekolah PBB ini akan hancur?”

(Chrisma, 2011: 77).

“Akan ada seorang balita yang mati ditembak lalu

dimakan anjing. Tentara-tentara Israel itu tak

habis-habisnya menyakiti kita. Kau harus hati-hati,

kak” (Chrisma, 2011: 136).

e) Sarah Hanabi (Tokoh Tambahan)

Sarah Hanabi merupakan tokoh tambahan dan

protagonis dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza. Sarah

merupakan adik dari Yahded Haidar. Sarah juga

merupakan tante dari Palestine. Sarah di tangkap oleh

tentara Israel selama beberapa tahun, ia dilecehkan dan

diperlakukan tidak wajar. Tetapi sarah merupakan

sseorang perempuan yang memiliki sifat pemberani.

Page 76: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

60

“Kau, laknat kau, orang Yahudi bangsat!”

(Chrisma, 2011: 154).

“Tidak, lebih baik kalian membunuhku daripada

aku harus menelanjangi diriku sendiri di depan

orang Yahudi terlaknat!” (Chrisma, 2011: 154).

f) Dalaj (Tokoh Tambahan)

Dalaj merupakan tokoh tambahan dan tokoh

protagonis dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza. Dalaj

merupakan teman Yahded Haidar dalam tahanan tentara

Israel. Namun, Dalaj hanya seorang warga sipil dan

Yahded adalah seorang tentara Hamas. Dalaj adalah

seorang yang memiliki sifat menjaga amanah dan berani.

Dalaj mendapat amanah memberikan surat kepada tahanan

Hamas, Yahded, dan berani meminta tolong seorang sipir

dengan memberinya uang untuk mengantarkan surat

tersebut.

“Tolong kau berikan surat ini pada tahanan Hamas

yang terasing di sana, Yahded. Tadi, putrinya

datang kemari memintaku untuk memberikan surat

ini pada ayahnya” (Chrisma, 2011: 47).

Dalaj menitipkan dua surat wasiat itu pada salah

seorang relawan yang hendak pergi ke Gaza

(Chrisma, 2011: 330).

g) Faheemah (Tokoh Tambahan)

Faheemah merupakan tokoh tambahan dan tokoh

antagonis dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza.

Faheemah merupakan istri Dalaj yang juga menjadi

Page 77: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

61

tahanan tentara Israel karena dicurigai sebagai

pemberontak. Faheemah mempunyai seorang anak yanng

ia titipkan pada ibunya. Faheemah adalah warga sipil biasa

yang setelah beberapa tahun dipenjara, akan segera

dibebaskan. Awalnya ia mempunyai sifat yang baik.

Namun, karena setelah pembebasannya, suaminya tidak

ikut dibebaskan hanya karena surat yang dititipkan

Palestine pada suaminya yang diketahui oleh tentara

Israel. Faheemah pun menjadi sangat pemarah dan

menjadi agresif.

“Dasar kau gadis bodoh! Gara-gara kau, suamiku

ditahan lagi sampai setahun, hanya karena

menyerahkan surat itu pada ayahmu! Tahu kamu?

Anak jalang! Pergi kau dari kehidupan kami, dan

jangan pernah menemui Iffat lagi atau Nenek

Hajna di sini. Pergi kau dari kehidupan kami! Anak

pembawa sial!” didorongnya tubuh gadis kecil itu

sampai terjatuh. Melihat tindakan agresif ibunya,

Iffat berteriak dan menangis histeris (Chrisma,

2011: 283).

“Tidak, ibu. Karena dialah suamiku tidak bisa

keluar! Dia ini pembawa malapetaka! Aku tidak

mau melihat gadis itu ada di hadapanku atau

kalian!” (Chrisma, 2011: 284).

h) Iffat (Tokoh Tambahan)

Iffat merupakan tokoh tambahan dan tokoh

protagonis dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza. Iffat

merupakan anak dari Dalaj dan Faheemah. Iffat adalah

gadis cacat yang kini duduk di atas kursi roda. Usianya

Page 78: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

62

baru menginjak sembilan bulan tahun. Wajahnya cantik,

tapi sayang kaikinya lumpuh, diamputasi karena terkena

reruntuhan bangunan yang tepat mengenai kedua kakinya.

Kakinya terpasksa dipotong untuk membuatnya tetap

selamat dan bertahan hidup. Kecacatan yanng dialami Iffat

sama sekali tak membuatnya kehilangan keceriaannya. Ia

tetap dapat bermain, tersenyum, dan tertawa. Apalagi

semenjak kedatangan Palestine yang dibawa oleh

neneknya, Hajna (Chrisma, 2011: 259).

i) Nenek Hajna (Tokoh Tambahan)

Nenek Hajna adalah tokoh tambahan dan tokoh

protagonis dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza. Nenek

Hajna merupakan ibu dari Faheemah dan ibu mertua Dalaj

serta nenek dari Iffat. Nenek Hajna mempunyai sifat baik

dan penolong. Nenek Hajna menemukan Palestine dalam

keadaan yang memprihatinkan. Sehingga dibawanya

Palestine untuk ikut bersamanya dan membantunya untuk

bertemu dengan ayahnya.

“Ssst, di sini kau harus lebih berhati-hati dalam

berbicara. Jika tidak, mereka tak segan-segan

membunuhmu dan membunuhku” (Chrisma, 2011:

246).

“Apa kau sudah makan? Kau menginap di

rumahku saja. Di sana, aku tinggal bersama dengan

cucuku yang masih kecil. Dia seumuranmu, tapi

cacat dan duduk di atas kursi roda. Jika kau mau,

temanilah dia dan aku akan membantumu agar kau

Page 79: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

63

bisa bertemu kembali dengan ayahmu di sini,”

tawarnya pada gadis itu (Chrisma, 2011: 247-248).

“Anak-anakku, kalian aku harap dapat menolong

gadis kecil ini, Palestine. Dia telah kurawat

beberapa bulan lamanya. Aku menemukannya

sendirian di jalan seperti anak kehilangan ibunnya.

Dia menangis. Lalu, aku membawanya ke rumah”

(Chrisma, 2011: 269).

j) Hebrew (Tokoh Tambahan)

Hebrew merupakan tokoh tambahan dan tokoh

antagonis dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza. Hebrew

merupakan pemuda Israel yang memiliki sifat yang tidak

terpuji dan tidak berperikemanusiaan. Hebrew pernah

menembak Palestine karena Palestine dan teman-

temannya melakukan intifadhah. Hebrew merupakan

tentara muda Israel yang memiliki sifat tidak mudah

percaya dan kejam.

“Hati-hati Abigail, jangan-jangan kalung itu ada

bomnya,” seru Hebrew memeperingatkam Abigail

agar tetap waspada menghadapi anak-anak

Palestina (Chrisma, 2011: 115).

“Palestine, rasakan ini !!!” teriak Hebrew akhirnya

menarik pelatuknya. Teriakan Hebrew

mengejutkan Abigail. Ia menoleh ke arah Palestine

dan melihat peluru itu benar-benar terlepas. Peluru

itu meluncur menembus dada seorang gadis kecil,

dia adalah Palestine (Chrisma, 2011: 118).

“Menyingkir dari kami, atau kalian akan ku tembak

sekali lagi!!!” teriak Hebrew menguasai pimpinan

dan arahan (Chrisma, 2011: 121).

Page 80: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

64

k) Abigail (Tokoh Tambahan)

Abigail merupakan tokoh tambahan dan tokoh

protagonis dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza. Abigail

adalah tentara Israel yang hanya berniat membalaskan

dendam atas kematian ayahnya yang meninggal akibat

serangan dari tentara Hamas. Meski menjadi tentara Israel,

Abigail mempunyai sifat yang jauh berbeda. Hal tersebut

disadari oleh Abigail sendiri, karena ada keturunan

muslim yang mengalir didarahnya dari kakeknya. Abigail

adalah wanita yang cantik dan baik hati serta memiliki

sifat peduli.

“Kalau kau mau ikut bersamaku, kau akan

kuselamatkan dari mereka, Palestine. Kau mau?”

(Chrisma, 2011: 115).

Abigail kembali membungkukkan punggungnya

walau dengan menampilkan seraut wajah yang

muram. “Dengar, Palestine, yang harus kau tahu

adalah bahwa ini kesalahan dari Hamas yang

terlebih dahulu melakukan serangan Desember lalu

ke Israel dan menimbulkan banyak korban. Lalu,

kamu berniat untuk membalasnya. Mengenai

kematian ibumu, aku turut berduka. Tapi, aku

berjanji akan melindungimu kalau tentara-tentara

lain hendak mengganggummu, Palestine. Kau

gadis yang cantik, semoga kau tidak menjadi salah

satu dari Hamas, kelak jika sudah

dewasa”(Chrisma, 2011: 116).

“Aku, aku ingin menjadi tentara… karena ingin

membela bangsaku” (Chrisma, 2011: 117).

“Hai, bagaimana keadaan dia, Palestine? Apa dia

baik-baik saja?” tanya Abigail berbisik (Chrisma,

2011: 169).

Page 81: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

65

Abigail memiliki sebuah kotak musik kuno

peninggalan kakeknya yang ia simpan di dalam

tempat rahasianya. Karena kekeknya seorang

muslim pula, sengaja ia berikan benda itu untuk

Palestine. Sebuah lagu tentang bahagia meraih Idul

Fitri di malam akhir bulan Ramadhan (Chrisma,

2011: 172).

l) Ammar Hasyim (Tokoh Tambahan)

Ammar Hasyim adalah tokoh tambahan dan tokoh

protagonis dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza. Ammar

adalah teman dari Yahded Haidar yang juga menjadi

seorang Hamas. Ammar adalah seorang pemimpin

pasukan yang mempunyai tekad dan kemauan yang kuat

untuk berjuang.

“Yahded, seorang Hamas tidak boleh takut pada

apapun. Perhatikan cara memasang roket,

menyalakan api di sumbu, dan mengarahkan roket

itu, jangan sampai salah target” (Chrisma, 2011:

108).

“Yahded, sampai kapan kau bersikap lemah seperti

ini? Simpan foto itu kembali ke dalam saku dan

lanjutkan latihan berperang karena sebentar lagi

mungkin Israel akan menggencarkan serangannya.

Tidak ada waktu untuk itu, selamatkan dirimu dan

bangsa ini, lalu keluargamu. Aku akan meminta

seorang petugas mengawasi kondisi keluargamu di

Gaza. Sekarang, lanjutkan tugasmu sebagai

seorang Hamas. Allahu akbar, Yahded, kau harus

maju!!!” (Chrisma, 2011: 110).

m) Latief (Tokoh Tambahan)

Latief adalah tokoh tambahan dan tokoh protagonis

dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza. Latief merupakan

Page 82: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

66

teman Yahded Haidar yang juga seorang Hamas. Latief

mempunyai sifat tegas dan tawwakal. Ia selalu

menguatkan temannya Yahded saat merasa putus asa.

“Mari kita pergi. Kita harus cepat sampai di Gaza

untuk melihat putrimu, Palestine. Ku dengar dia

selamat” (Chrisma, 2011: 126).

“Demi Allah, akku baru mendengarnya dari berita

dan laporan ketua kita. Kau tenang saja, Yahded.

Allah selslu menyertai hamba-Nya yang baik dan

selalu di jalan-Nya” (Chrisma, 2011: 127).

n) Fasakh (Tokoh Tambahan)

Fasakh merupakan tokoh tambahan dan tokoh

protagonis dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza. Fasakh

adalah teman dari Yanaan yang menjadi ketua dalam

memimpin anak-anak pengungsian yang terselamatkan.

Fasakh mempunyai sifat tawakal dan selalu berusaha serta

berdoa.

“Terlalu sulit untuk membawanya pulang kemari,

jika benar dia telah diculik. Mungkin aku bisa

melaporkan ini pada ketua Hamas agar bisa

ditindaklanjuti. Anak-anak Palastina yang

dipenjara sangat banyak. Apakah Palestine dapat

dibebaskan, kita terus berusaha dan berdoa pada

Allah agar diberi jalan,” ungkap Fasakh sebelum

mengakhiri perbincangan dan membubarkan rapat

(Chrisma, 2011: 252).

“Iya, tapi dia tetap selamat. Allah melindungi

anak-anak seperti mereka, calon penerus generasi

Palestina. Tidak boleh sampai mati semudah itu”

(Chrisma, 2011: 313).

Page 83: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

67

3. Alur

Alur dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza ini mempunyai dua

alur yaitu:

a) Alur mundur

Pada bagian atau bab keempat, diceritakan nasip

Palestine yang sedang ada di kamp pengungsian Jabaliyah

tercatat 3 januari 2009, sedangkan pada bagian ke enam,

mengulang tanggal 27 desember 2008 dengan

menceritakan dan menggambarkan sosok ayah Palestine,

Yahded Haidar yang ada di perbatasan kafah (Chrisma,

2011: 47 dan 59).

b) Alur maju

Pada bagian ke 48, diceritakan nasib Palestine

yang berada di kamp pengungsian al-Ram tercatat 17

agustus 2009, sedangkan pada bagian ke 52 tercatat

tanggal 4 mei 2010 dengan menceritakan perjuangan

Palestine saat intifadah melawan tentara Israel (Chrisma,

2011: 285 dan 306).

c) Sudut Pandang

Sudut pandang dalam novel ini adalah sudut

pandang orang ketiga karena penulis menceritakan

seorang gadis kecil bernama Palestine sebagai tokoh

utama dalam novel.

Page 84: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

68

Sosok Palestine memandangi selembar foto

keluarganya yang sempat ia selamatkan dari barang-

barang lainnya. Sesaat selepas gadis kecil itu berdiri

diam terpaku, menatap tiga sosok manusia jatuh

terlungkup dan terpendam pasir serta bebatuan dari

bangunan rumah yang disinggahinya (Chrisma,

2011: 15).

Gadis kecil itu tahu benar dari sang ayah bahwa jika

tiba-tiba terjadi suatu musibah dan kekacauan di

dalam kota Gaza, berarti aka nada peperangan besar

antara Palestina dan Israel (Chrisma, 2011: 17).

d) Latar atau Setting

(1) Latar tempat

(a) Rumah sakit Gaza

Palestine jatuh terduduk, sementara di

depannya tampak berlalu-lalang para dokter,

suster, dan pengantar korban yang ada di

ambulan menuju ruang gawat darurat

(Chrisma, 2011: 19).

Palestine masih dalam kondisi kritis.

Beberapa media yang diperbolehkan untuk

masuk dan mengambil gambar pun tidak

boleh berlama-lama. Selang-selang infus

yang dimasukkan dari dalam hidung

membantunya untuk memberikan cairan

agar ia tidak mengalami dehidrasi dan rasa

lapar (Chrisma, 2011: 137).

(b) Kamp jabaliyah

Di dalam tenda yang dibuat dari terpal

berwarna biru yang terhempas angin, sosok

gadis kecil itu duduk dan membenamkan

wajahnya dalam-dalam di atas lututnya yang

tak terluka. Angin dingin di malam hari

menerbangkan pintu tenda dan tak terasa

menembus dinding dadanya hingga masuk

ke dalam paru-paru si gadis kecil (Chrisma,

2011: 33-34).

Page 85: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

69

Kamp Jabaliyah adalah salah satu kamp

pengungsian yang berada di dekat kota

Gaza. Jaraknya pun tak jauh dari perbatasan

Israel yang hanya berjarak 1,5 kilometer dan

paling sering mendapatkan serangan. Karena

letaknya yang tak begitu jauh dari jalur

Gaza, suara ledakan roket dan rudal itu

masih saja terdengar. Tubuh Palestine kini

gemetar menahan rasa dingin. Berkali-kali,

ia menghangatkan telapak tangan dengan

nafasnya sendiri (Chrisma, 2011: 34).

Ada seorang ibu muda yang tengah

menggendong bayinya yang masih kecil

berusia sekitar tujuh bulanan. Bayi itu terus-

menerus menangis. Sang ibu yang dibuat

kebungungan itu pun memutuskan untuk

keluar dari dalam tenda untuk mencari

bantuan dokter atau petugas kesehatan yang

ditugaskan di kamp pengungsi. gadis kecil it

uterus memperhatikan dari luar pintu tenda

yang dikibarkan sang angin malam

(Chrisma, 2011: 34-35).

Palestine adalah seorang gadis kecil

berkarakter kaku dan terkesan dingin. Di

area kamp pengungsian saja, ketika banyak

teman-temannya tengah bermain untuk

menghilangkan rasa sedih di dalam hati

mereka, gadis itu malah asyik duduk

menyendiri di dalam tenda pengungsian dan

meringkuk di balik sellimut tebalnya

(Chrisma, 2011: 48).

Sosok gadis kecil yang baru saja di

makamkan di dekat area tenda pengungsian,

malam hari itu mengheningkan semua

pengungsi dari keramaian, laknat dan

umpatan. Semuanya saling terdiam seraya

berdoa dan menenangkan diri mereka

masing-masing dari rasa kekalutan

(Chrisma, 2011: 53).

Di dalam tenda pengungsian, Adeeba

menuliskan sesuatu di atas kertas yang mana

Page 86: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

70

sudah biasa ia lakukan untuk

menggambarkan sesuatu yang mana sudah

biasa ia lakukan untuk menggambarkan

sesuatu yang hendak terjadi (Chrisma, 2011:

181).

(c) Penjara maskobeyya

Dua orang sipir berdiri tepat di depan sel

tahanan yang mengurung seorang tahanan

bernama Dalaj. Ia sudah waktunya untuk

dibebaskan, tepat setahun lebih sedikit masa

pengurungannya yang bertambah karena ia

telah melakukan kesalahan dan pelanggaran.

Balamoth, sipir yang pernah mendapat skors

karena telah melanggar aturan itu membuka

pintu penjara (Chrisma, 2011: 322).

Suara gembok dan rantai besi yang mengikat

pintu sel itu sedikit membuat telinga Dalaj

terasa sakit dan bising. Dengan tangan yang

masih terikat, ia tak bisa berbuat apa-apa

(Chrisma, 2011: 322).

(d) Sekolah PBB

Adeeba berlari-lari keluar dalam tenda dan

masuk ke dalam sekolah PBB yang baru saja

dibangun dan dikhususkan untuk anak-anak

Palestina yang tak bisa lagi melanjutkan

sekolahnya. Sekolah PBB itu dipenuhi

dengan pengungsi penduduk Gaza, apalagi

anak-anak (Chrisma, 2011: 76).

Palestine member isyarat kepada Yanaan

agar menenangkan situasi yang mulai ricuh

dan gempar. Tetapi, sebagian pengungsi

yang berada di dalam sekolah PBB itu tetap

bersikeras untuk tidak mau keluar. Sebab,

mereka berpikir, bahwa hanya tempat itulah

yang paling aman dari yang lain (Chrisma,

2011: 77).

Page 87: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

71

(2) Latar suasana

(a) Sedih

“Ibu, Ahmeed, Zaenab, kalian jangan

tinggalkan aku sendiri di sini. Ibu, dimana ayah?

Dimana?” Palestine menengadahkan kepada ke

atas tepat pada langit-langit rumah tengahnya telah

berlubang (Chrisma, 2011: 16).

(b) Mengerikan

Sipir itu membuka pintu sel tahanan dan

berteriak memanggil teman-temannya, “Hai,

Balamoth! Tahanan hamas itu mati dimakan

anjing” (Chrisma, 2011: 331).

(c) Mengharukan

Ia menatap seraut wajah yang tengah

tersenyum lebar padanya, “Ayah . . . kau benar

ayah, kan?” (Chrisma, 2011: 176).

(d) Senang

Adeeba selalu berteriak “Besuk perang

akan berhenti, besuk perang akan berhenti.!”

(Chrisma, 2011: 183).

(3) Latar waktu

(a) Malam hari

Tepat di kota Gaza, malam hari. Pada akhir

tahun 2008, beberapa kota tiba-tiba

Page 88: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

72

dihancurkan oleh bom-bom dan rudal yang

membabi buta dari Negara seberang, Israel

(Chrisma, 2011: 15).

Suara dentuman bom dan rudal diwarnai

dengan semburan api yang menghiasi langit

kota Gaza malam hari itu, menjadikan

sebuah sejarah yang tak akan pernah

terlupakan (Chrisma, 2011: 18).

Hembusan angin malam hari itu

menggelayutkan dirinya untu sejenak

melepas lelah dan penat (Chrisma, 2011:

29).

Sosok gadis kecil yang bar saja di

makamkan di dekat area tenda pengungsian,

malam hari itu mengheningkan semua

pengungsi dari keramaian, laknat dan

umpatan (Chrisma, 2011: 52-53).

Kamp Jabaliyah, pukul 24.00 (Chrisma,

2011: 78).

Bunyi suara-suara pesawat jet dan roket

yang meluncur ke udara, membisingkan

telinga para penduduk Gaza di malam hari

itu (Chrisma, 2011: 164).

(b) Pagi hari

Kamp jabaliyah, sekolah PBB, 6 januari

2008 pukul 06.00 (Chrisma, 2011: 176).

Kamp pengungsian Jabliyah, pagi hari

(Chrisma, 2011: 135).

Kamp Jabaliyah, pukul 02.00 (Chrisma,

2011: 15).

Pemerintah Israel secara resmi

menghentikan serangan ke Jalur Gaza

terhitung 18 Januari 2009 pukul dua pagi

waktu setempat (Chrisma, 2011: 194).

Page 89: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

73

(c) Siang hari

Pemuda itu menatap langit putih. Tak lagi

terdengar suara dentuman bom, roket dan

rudal (Chrisma, 2011: 219).

Kamp Jabaliyah, pukul 11.00 (Chrisma,

2011: 190).

Siang hari itu, ketika tubuh mereka terbasah

oleh keringat yang membuat pakaian mereka

tak lagi kering, terdengar suara langkah-

langkah kaki tentara-tentara Israel yang

membawa panci besar, mangkuk plastik,

juga air putih yang nanti akan dibagikan

pada mereka (Chrisma, 2011: 226).

e) Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam Novel Gadis

Kecil di Tepi Gaza yaitu:

(1) Majas hiperbola

(a) Tak terbayangkan, kini ia tengah melihat pancaran

api itu seakan-akan menembus langit ketujuh

(Chrisma, 2011: 19).

(b) Air mata Palestine kembali tergenang (Chrisma,

2011: 20).

(2) Majas personifikasi

(a) Rudal yang membabi buta dari Negara seberang,

Israel (Chrisma, 2011: 15).

(b) Cincin emas tak bermata (Chrisma, 2011: 17).

Page 90: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

74

(c) Cincin itulah yang nantinya akan berbicara

(Chrisma, 2011: 24).

(d) Langit menangis, bumi menjerit, bergejolak

(Chrisma, 2011: 165).

(e) “Perang itu seperti Gelembung balon ini.

Pertamanya kecil, perlahan-lahan jika tiupan

semakin kuat, maka gelembung balon ini akan

membesar, besar, dan terus besar. Tapi tepat pada

satu titik di mana gelembung itu tak lagi dapat

membesar, apa yang terjadi?” (Chrisma, 2011:

197).

(f) Angkasa masih memancarkan cahaya-cahaya yang

bukan bintang itu, meluncurkan roket dan rudal

berikut suara tembakan-tembakan yang seakan-

akan menari-nari mencari mangsa (Chrisma, 2011:

181).

(g) “Aku sedang ingin bercinta dengan langit. Aku

merindukan semuanya” (Chrisma, 2011: 329).

(h) Menatap langit merah. Saat langit berwarna merah

saga. Dan, kerikil perkasa berlarian. Meluncur

laksana peluru (Chrisma, 2011: 53).

(3) Majas metafora

“Aku dimana?” (Chrisma, 2011: 184).

Page 91: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

75

E. Nilai-nilai Perjuangan Palestine dalam Novel Gadis Kecil di Tepi

Gaza

1. Akhlak Terhadap Allah Swt

a. Menerima Takdir

Di dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza, ada beberapa

kutipan yang mengandung makna menerima takdir akan

ketetapan Allah Swt. kutipan tersebut adalah sebagai berikut:

“Ya Allah, apakah ini benar takdir semua ini adalah

takdir untuk kami” (Chrisma, 2011: 19).

“Palestine, jika suatu hari nanti kau saksikan anggota

keluargamu mati dihadapanmu, janganlah pernah

menangis sampai suaramu terdengar hingga membuat

orang lain tertular untuk ikut menangis. Janganlah kau

meratapi kematian keluargamu, entah mungkin Ayah,

Ibu, Ahmeed, serta Zaynab. Sebab jika begitu, artinya

kau tidak bisa menerima kuasa Allah atas takdir yang

telah diberikan kepada mereka. Palestine…, kau harus

bisa menjadi seorang gadis yang berbeda, gadis Palestina

yang kuat dan tidak lemah”(Chrisma, 2011: 20).

“Ya Allah, berikanlah mereka ketenangan di sisi-Mu,

amin…”(Chrisma, 2011: 20).

“Untuk apa aku harus bersedih seperti kamu dan mereka,

jika aku sendiri pun tidak tahu apakah setelah menit ini

dan esok masih bisa hidup. Bahkan, jika aku mati esok

pun, ibu dan dua saudaraku ini tak bisa menanngisiku.

Seseorang, jika sudah berada di ujung tebing, masihkah

ia menggunakan perasaannya untuk meratapi diri,

sementara ia sendiri sudah pasti tidak akan selamat?”

(Chrisma, 2011: 22).

Seorang ibu yang tidak terima bahwa anaknya telah

meninggal dunia. Ibu tersebut mengatakan bahwa Allah Swt

tidak adil, namun dokter berkata:

Page 92: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

76

“Tidak ada yang tahu tentang takdir manusia.

Bergembiralah nanti kelak nyonya di akhirat ada

penolong kecil ini yang akan menarikmu masuk ke

dalam surga. Dialah penolongmu kelak, seharusnya kau

tidak perlu sesedih itu. Janji Allah tak akan pernah salah”

(Chrisma, 2011: 36).

Setelah sekian lama Palestine tidak bertemu dengan

ayahnya, akhirnya saat setelah Palestine sadar dari koma,

ayahnya menemuinya. Namun, pertemuan itu hanya sebentar,

karena saat ayahnya ingin mengambilkan minum untuk

Palestine, ayahnya ditangkap oleh tentara Israel.

Kembali gadis itu cemberut bukan main. Ia merasa

sangat khawatir jika terjadi sesuatu di luar terhadap

ayahnya yang baru saja ditemuinya setelah sekian lama

berpisah. Akankah ia ditakdirkan untuk kembali

berpisah? Palestine tiba-tiba menangis sesegukan. Gadis

itu menatap kosong langit-langit kamarnya, terbayang

seraut wajah yang beberapa saat lalu menemuinya tengah

tersenyum (Chrisma, 2011: 179-180).

Yanaan adalah pemuda yang sangat kagum dengan

kekuatan dan kegigihan Palestine. Hingga saat Palestine

menghembuskan nafas terakhirnya, Yanaan sangat terpukul.

“Ya Allah, mengapa kau takdirkan demikian jika

berakhir demikian? Apakah penderitaan gadis ini sudah

cukup bagi-Mu, ya Allah? Hingga kau ambil kembali apa

yang menjadi milik-Mu. Mengapa dia mati, sementara

ada harapan dari ayahnya yang membuatnya kuat untuk

hidup, ataukah harapan itu kini benar-benar sudah lenyap

sehingga ia pun ikut mati?”(Chrisma, 2011: 338).

“Jika semua ini takdir, mengapa harus seperti ini dan

secepat ini?” tuturnya sambil menangis terisak-isak. Ia

benar-benar sedih dan meratapi kematian Palestine

(Chrisma, 2011: 339).

Page 93: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

77

b. Taqwa

Taqwa adalah memelihara diri dari siksaan Allah dan

mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhkan diri dari

larangan-Nya. Di dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza ada

beberapa kutipan yang mengandung makna taqwa. Salah

satunya ketika Palestine menceritakan tentang al-Qur‟an Nabi

kepada Iffat.

“Seorang sahabat Nabi, Jundub bin „Abdullah Ra.

Berpesaan „Bertakwalah kepada Allah dan bacalah al-

Qur‟an. Al-Qur‟an itu merupakan pelita dalam kegelapan

dan perhiasan di waktu siang. Selain itu, amalkanlah

isinya dalam berbagai kesempatan. Ketika bencana

turun, selamatkanlah diri sebelum harta kalian.

Ketahuilah, orang yang akan kecewa adalah yang

mengecewakan agamanya. Dan, orang yang celaka

adalah yang merusak agamanya. Ketahuilah pula, tidak

ada kemiskinan setelah mendapatkan surga, dan tidak

ada kekayaan jika dilemparkan ke neraka. Neraka tidak

mungkin membebaskan orang terperangkap di dalamnya.

Panasnya tidak pernah surut dan apinya tidak pernah

padam. Kau harus tahu bahwa seseorang bisa berhalang

dari surga hanya karena mengalirkan setetes darah

saudaranya yang seiman. Setiap kali dia mendekati salah

satu pintu surga, pintu itu menolak dan tidak

mengizinkannya untuk masuk. Ketahuilah, ketika

manusia mati, lalu dikuburkan, dia akan menimbulkan

bau busuk, lebih busuk dari kotorannya sendiri. Oleh

karena itu, jangan dicampuradukkan bau busuk itu

dengan kotoran. Bertakwalah kepada Allah dallam harta

kalian. Jangan pernah mengalirkan darah saudara

sendiri.‟ Dia pun berkata, „ketika bencana datang,

berikanlah hartamu, tapi jangan serahkan agamamu. Jika

kau terkena musibah, serahkan diri dan hartamu tapi

jangan agamamu. Orang yang rusak adalah yang rusak

agamanya. Sedangkan yang bangkrut adalah yang

kehilangan agamanya”(Chrisma, 2011: 260-262).

Page 94: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

78

c. Menaati Perintah Allah

Menaati perintah Allah salah satunya adalah mendirikan

shalat. Di mana shalat adalah penolong terbaik ketika

membutuhkan bantuan. Meski Palestine selalu dalam kesusahan,

ia tak pernah meninggalkan shalat wajib maupun sunnahnya.

Karena baginya shalat memelihara dirinya dengan Tuhannya.

“Allahu akbar, hai kau! Kau tahu aku baru saja

mensucikan diri dan hendak shalat subuh. Tapi, kau

malah menghalang-halangi dan menunda waktu. Apa

pedulimu padaku? Jangan pernah bertanya lagi atau ku

lempar kau dengan batu!”(Chrisma, 2011: 42).

Shalat Tahajjud dan sunnah lainnya tak pernah lupa,

walau ia masih merasa sedikit sakit ketika bersujud

terlalu lama karena dadanya yang baru saja tertembus

peluru itu rupanya belum sembuh total dan menyisakan

ngilu-ngilu jika ia tengah merasa kedinginan (Chrisma,

2011: 266).

d. Khauf dan Raja‟

Perjuangan Palestine dengan harapan bisa segera

bertemu dengan ayahnya. Meski terkadang ia takut dan merasa

putus asa dalam perjuangannya. Berikut kutipan dialog yang

mengandung makna Khauf dan Raja‟:

Palestine menengadahkan wajahnya ke atas langit. Kini,

ia suka sekali menatap langit, tak kenal waktu. Tak juga

pagi, siang, sore, sampai malam pun ia sering kali

terlihat mengangkat wajahnya mengarah pada sang

langit. Berharap pada Sang Khalik yang sewaktu-waktu

dapat menghentikan peperangan dan meredam amukan

bom, rudal yang membabi buta (Chrisma, 2011: 23).

Page 95: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

79

Kerinduhan Palestine terhadap ayahnya yang selalu

membuatnya khawatir dan selalu berharap agar bisa segera

menemui ayahnya.

Aku hanya berharap bisa bertemu dengan ayahku, itu

saja. Sekadar untuk memberikan cincin emas

peninggalan ibuku. Agar jika ia tahu kami semua telah

mati, pria yang terkenal gigih dan tak pantang menyerah

itu tidak mendadak menjadi gila (Chrisma, 2011: 39).

“Aku hanya rindu ayahku, itu saja. Apa ayahku masih

hidup atau sudah mati? Demi Allah, perasaanku benar-

benar tidak karuan. Jauh lebih baik aku tahu ayahku

sudah mati, dan aku tak akan pernah mencarinya lagi,

berharap dia kembali, daripada aku tahu ayahku

ditangkap dan dipenjara di Maskobeyya, sementara aku

tidak bisa menyelamatkannya” (Chrisma, 2011: 315).

Khauf yang berarti rasa takut dan Raja‟ yang berarti

rasa harap hanya kepada Allah Swt saja juga diperlihatkan oleh

seorang wanita Palestina yang bernama Sarah Hanabi yang

menjadi tahanan tentara Israel.

“arrrght, Allahu akbar.... Allahu akbar!” jeritnya

ketakutan (Chrisma, 2011: 152).

“Tidak, jangan! Aku mohon!” ia berteriak ketakutan dan

menangis sedu sedan laksana seorang Drupadi menjaga

kain yang membalut tubuhhnya dari tarikan adik

Duryudana, Dursasana. Di mana dengan nafsu yang

membara tak memperdulikan apa pun selain membuat

Drupadi telanjang dan ditertawakan oleh orang banyak,

termasuk suami-suaminya yang tengah berada di

sayembara judi itu. Sarah hanya berharap Sang Khaliq

memberikan perlindungan dan keselamatan untuknya.

Berkali-kali ia mentasbihkan nama-nama Allah yang

mana interogator-interogator itu terus menertawakannya

(Chrisma, 2011: 154).

Page 96: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

80

e. Tawakal

Palestine menjawab pertanyaan seorang pemuda yang

juga menjadi korban ledakan bom-bom tentara Israel. Namun,

jawaban Palestine tidak sesuai yang diharapkan pemuda

tersebut, dimana Palestine menyerahkan segala urusan kepada

Allah Swt semata.

“Untuk apa aku harus bersedih seperti kamu dan mereka,

jika aku sendiri pun tidak tahu apakah setelah menit ini

dan esok masih bisa hidup. Bahkan, jika aku mati esok

pun, ibu dan saudaraku ini tak bisa menangisiku.

Seseorang, jika sudah berada di ujung tebing, masihkah

ia menggunakan perasaannya untuk meratapi diri,

sementara ia sendiri sudah pasti tak akan pernah

selamat?”(Chrisma, 2011: 22).

Palestine berdiri di atas bebatuan. Menatap langit merah.

Saat langit berwarna merah saga. Dan kerikil perkasa

berlarian. Meluncur laksana peluru. Terbang bersama

teriakan takbir “Allahu akbar”. Semua menjadi saksi.

Atas langkah keberaniamu. Semua menjadi saksi atas

langkah ketangguhanmu. Palestine, berdiri di atas

bebatuan (Chrisma, 2011: 53).

Yahded Haidar, ayah Palestine saat ingin memanggil

dokter dan mengambilkan air minum untuk Palestine. Ia melihat

di luar rumah sakit sudah banyak tentara Israel yang berjaga dan

mencari tentara Hamas yang mencoba menyamar sebagai rakyat

biasa. Dalam keadaan tersebut Yahded hanya bisa berpasrah diri

dan memohon kepada Allah untuk keselamatannya.

“Ya Allah, tolong selamatkan jiwaku” (Chrisma, 2011:

178).

Page 97: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

81

Palestine dalam perjuangannya untuk bertemu dengan

ayahnya hingga dibuang tentara Israel yang dalam keyakinannya

mau mempertemukannya dengan ayahnya. Namun, Palestine

tidak sampai bertemu ayahnya lantas dibuang di jalanan dalam

keadaan lapar dan kesakitan.

“Tolong aku, apa ada orang di sini?! Tolong aku...!”

teriaknya dengan sisa-sisa tenaga yang ada, sebelum ia

kembali ambruk seketika. Dalam keheningan ruangan

yang mana ia merasa tengah berada di rumah kosong.

Tak lama kemuadian, Palestine membaca sebuah ayat

suci al-Qur‟an yang selalu ia hafalkan dikala tengah

berada dalam kesempitan. “Kullun nafsin dzaa-iqotul

mauut wa innamaa tuwaffauna ujurakum yaumal

qiyamati faman zuhziha „aninnaari waudkhilannal

jannata faqad faaz wamalhayaatud dunyaa illa mataa‟ul

ghuruur (QS. Ali-Imran: 185) (Chrisma, 2011: 231).

f. Ikhlas

Jeritan Palestine saat melihat ibu dan saudara-saudaranya

meninggal dalam keadaan yang mengenaskan. Namun Palestine

kembali menyerahkan sepenuhnya kehendak Tuhan di atas

segalanya.

“Palestine, jika suatu hari nanti kau saksikan anggota

keluargamu mati dihadapanmu, janganlah pernah

menangis sampai suaramu terdengar hingga membuat

orang lain tertular untuk ikut menangis. Janganlah kau

meratapi kematian keluargamu, entah mungkin Ayah,

Ibu, Ahmeed, serta Zaenab. Sebab jika begitu, artinya

kau tidak bisa menerima kuasa Allah atas takdir yang

telah diberikan kepada mereka. Palestine…, kau harus

bisa menjadi seorang gadis yang berbeda, gadis Palestina

yang kuat dan tidak lemah” (Chrisma, 2011: 20).

Page 98: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

82

2. Akhlak Terhadap Orang Tua

a. Birrul walidain

Birrul walidain adalah berbakti kepada kedua orang tua.

Palestine sebagai tokoh utama dan seorang anak yang sangat

memagang amanah serta selalu berbakti kepada ayahnya. Adapun

beberapa pesan ayah palestine yang selalu dijaganya ialah:

“Gadis kecilku Palestine, jika sampai datangnya nanti

kedua bangsa yang bermusuhan ini tiba-tiba mengajukan

damai dan benar-benar damai, maka dunia sebentar lagi

akan hancur dan kiamat” (Chrisma, 2011: 14).

“Gadis kecilku Palestine, jika sampai datangnya nanti

kedua bangsa yang bermusuhan ini tiba-tiba mengajukan

damai dan benar-benar damai, maka dunia sebentar lagi

akan hancur dan kiamat” (Chrisma, 2011: 15).

Pada janji Palestine untuk sang ibunda sebelum ini. Gadis

kecil itu pernah berjanji pada ibunya, bahwa kelak ia akan

menjadi seorang yang bisa dibanggakan, seorang dokter

yang bertugas untuk menyelamatkan para korban perang

dan menolong para pengungsi yang menderita sakit

(Chrisma, 2011: 17).

“Ini nama pemberian ayahku, aku tidak mau

menggantinya. Walau harus mati, aku harus tetap

memakai nama Palestine. Agar sewaktu-waktu ayahku

bisa menemukan jasad dan makamku. Aku tidak takut

dilukai, apapun itu!” (Chrisma, 2011: 31).

“Palestine, jika ada orang asing, siapa pun itu,

menanyakan tentang diri ayah, dan dia benar-benar tidak

kamu kenali, meski dia mengaku menjadi teman kita,

sedarah Palestina, jangan mudah percaya. Jangan katakana

siapa diri ayah yang sebenarnya walau mereka seakan-

akan mengenal. Berjanjilah Palestine…!”(Chrisma, 2011:

42).

“Kata ayahku, kalau sampai tidak terjadi peperangan

seperti ini dan terjadi perdamaian, maka kiamat akan lekas

datang” (Chrisma, 2011: 199).

Page 99: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

83

“Aku hanya rindu ayahkku, itu saja. Apa ayahku masih

hidup atau sudah mati? Demi Allah, perasaaku benar-

benar tidak karuan. Jauh lebih baik aku tahu ayahku sudah

mati, dan aku tidak akan pernah mencarinya lagi, berharap

dia kembali, daripada aku tahu ayahku ditangkap dan

dipenjara di Maskobeyya, sementara aku tidak bisa

menyelamatkannya” (Chrisma, 2011: 235).

Palestine berkata, “Langit itu hitam, Ayah! Tak ada lagi

putih di dalam dunia ini, semua berubah menjadi hitam.

Oh, ayahku…, meski dunia ini akan hancur, jika nanti aku

benar-benar telah mati. Akankah Allah „kan

mempertemukan denganmu, wahai Ayah?” (Chrisma,

2011: 236).

“Aku…,” tatap gadis itu memandang ke atas langit,

“Hanya ingin bertemu dengan ayahku. Itu saja” (Chrisma,

2011: 295).

Palestine berkata, “Oh, Ayahku. Apakah suara hati

berbisik ini adalah dirimu yang sedang berkata-kata

padaku? Ke manakah aku mencarimu, ayahku? Ke mana?”

(Chrisma, 2011: 295).

Palestine berkata, “Ayah, jika putus asa menderaku, lebih

baik aku dipertemukan dengan Ibu, juga Ahmeed dan

Zaynab saja” (Chrisma, 2011: 315).

b. Kasih sayang

Anak adalah tempat orang tua mencurahkan kasih sayang

(Ilyas, 2007: 173). Dimana seorang anak tercermin dari apa yang

dilakukan orang tuanya semasa mengasuh serta mendidiknya.

“Ibu, Ahmeed, Zaynab, huhuhu …, kalian jangan

tinggalkan aku sendiri di sini. Ibu, di mana ayah?

Dimana?” (Chrisma, 2011: 16).

Sebuah cincin yang selalu melekat di jari manis seorang

wanita yang sangat dikagumi dan dihormatinya. Cincin

emas tak bermata. Tangan halus yang terbalut dengan

balutan pasir, seolah-olah menunjukan sebuah tanda

Page 100: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

84

bahwa tubuh ibunya berada di sana. Gemetar tubuh

Palestine saat menemukan posisi jasad ibundanya yang tak

lagi menunjukkan tanda-tanda kehidupan (Chrisma, 2011:

17).

“Lempar lagi, Yanaan, ini untuk kematian ibu dan dua

saudaraku! Ahmeed, Zaynab, ku balaskan dendammu,

hahaha! Rasakan!” (Chrisma, 2011: 308).

3. Akhlak Terhadap Diri Sendiri

a. Amanah

Salah satu pengertian amanah dalam arti luas adalah

menyimpan rahasia orang lain, menjaga kehormatan orang

lain, menjaga dirinya sendiri dan menunaikan tugas yang

diberikan kepadanya (Ilyas, 2007: 89). Menunaikan tugas atau

pesan dari kedua orang tua termasuk perilaku ihsan kepada

mereka.

Ayahku, Haidar, berkata, “Gadis kecilku Palestine, jika

sampai datangnya nanti kedua bangsa yang bermusuhan

ini tiba-tiba mengajukan damai dan benar-benar damai,

maka dunia sebentar lagi akan hancur dan kiamat.”

Tanpa mengatakan apa alasan yang mendasari ayahku

berkata seperti itu. Aku hanya percaya dan

menanamkan dalam-dalam di alam bawah sadarku

(Chrisma, 2011: 14).

“Gadis kecilku Palestine. Jika sampai datangnya nanti,

kedua bangsa yang bermusuhan ini tiba-tiba

mengajukan damai dan benar-benar damai, maka dunia

sebentar lagi akan hancur dan kiamat” (Chrisma, 2011:

15).

“Palestine, jika suatu hari nanti kau saksikan anggota

keluargamu mati dihadapanmu, janganlah pernah

menangis sampai suaramu terdengar hingga membuat

orang lain tertular untuk ikut menangis. Janganlah kau

meratapi kematian keluargamu, entah mungkin Ayah,

Page 101: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

85

Ibu, Ahmeed, serta Zaenab. Sebab jika begitu, artinya

kau tidak bisa menerima kuasa Allah atas takdir yang

telah diberikan kepada mereka. Palestine…, kau harus

bisa menjadi seorang gadis yang berbeda, gadis

Palestina yang kuat dan tidak lemah” (Chrisma, 2011:

20).

Gadis kecil itu tahu benar dari sang ayah bahwa jika

tiba-tiba terjadi musibah dan kekacauan di dalam kota

gaza, berarti akan ada peperangan besar antara

Palestine dan Gaza.

“Kata ayahku, kalau sampai tidak terjadi peperangan

seperti ini dan terjadi perdamaian, maka kiamat akan

segera datang” (Chrisma, 2011: 199).

Dalam sebuah percakapan antara Palestine dengan

seorang pemuda bernama Yanaan, Palestine tetap berpegang

teguh dengan namanya dan tetap menjaga pesan ayahnya untuk

tidak memberitahukan siapa sebenarnya ayahnya pada

siapapun.

“Siapa namamu, gadis bergaun putih? Sebutkan

namamu, biar aku catat di sini. Semua anak pengungsi,

aku yang bertanggung jawab” (Chrisma, 2011: 30).

“Palestine … !” (Chrisma, 2011: 30).

“Palestine? Siapa yang memberimu nama itu? Kalau

kau sudah sampai di kamp, kau harus mengganti

namamu. Kalau kau tiba-tiba bertemu dengan tentara

Israel, kau tak boleh menyebutkan namamu itu, kalau

tidak ingin dicelakai, Palestine.” Sarannya (Chrisma,

2011: 30).

“Ini nama pemberian ayahku, aku tidak mau

menggantinya. Walau harus mati, aku harus tetap

memakai nama Palestine. Agar sewaktu-waktu ayahku

bisa menemukan jasad dan makamku. Aku tidak takut

dilukai, apa pun itu!” (Chrisma, 2011: 31).

Page 102: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

86

Ayahnya sering berkata kepada dirinya. “Palestine, jika

suatu hari nanti kau saksikan anggota keluargamu mati

dihadapanmu, janganlah pernah menangis sampai

suaramu terdengar hingga membuat orang lain tertular

untuk ikut menangis. Janganlah kau meratapi kematian

keluargamu, entah mungkin ayah, ibu, Ahmeed, serta

Zaynab. Sebab jika begitu, artinya kau tidak bisa

menerima kuasa Allah atas takdir yang telah diberikan

kepada mereka. Palestine . . . , kau harus bisa menjadi

seorang gadis yang berbeda, gadis Palestine yang kuat

dan tidak lemah” (Chrisma, 2011: 20).

Palestine, jika ada orang asing, siapa pun itu

menanyakan tentang diri ayah, dan dia benar-benar

tidak kamu kenali, meski dia mengaku menjadi teman

kita, sedarah palestina, jangan mudah percaya. Jangan

katakana diri ayah yang sebenarnya walau mereka

seakan-akan mengenal. Berjanjilah Palestine! (Chrisma,

2011: 41).

b. Pantang menyerah

Palestine adalah gambaran seorang gadis kecil yang

meski dalam cobaan yang membuatnya putus asa, ia tetap

memperjuangkan hidupnya demi untuk bertemu dengan

ayahnya.

Tidak, impian Palestine tidak boleh musnah! Aku harus

berjuang, walau tanpa daya. Tinggal dalam kamp

pengungsian seperti ini. Kurus . . . , sekurus-kurusnya.

Bahkan aku sama sekali tidak tahu apa-apa tentang

peperangan, yang hanya ku ingat lekat-lekat adalah

kata-kata ayah (Chrisma, 2011: 15).

Tanpa disadari, air mata Palestine pun menetes, walau

berkali-kali ia berusaha untuk menahannya karena

prinsip yang ditanamkan oleh ayahnya (Chrisma, 2011:

37).

Page 103: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

87

c. Ketegaran

Pesan ayah Palestine untuk selalu tegar dalam kondisi

apapun. Sebab jati dirinya berasal dari apa yang diajarkan serta

dilakukan oleh ayahnya.

“Yang hanya ku tahu, ayahku, dialah yang mendidikku

seperti ini” (Chrisma, 2011: 22).

d. Cita-cita

Sebelum ibu Palestine meninggal dunia, ia sempat

berpesan pada palestine untuk tetap melanjutkan apa yang

menjadi harapannya selama ini.

Pada janji Palestine untuk sang ibunda sebelum ini.

Gadis kecil itu pernah berjanji pada ibunya, bahwa

kelak ia akan menjadi seorang yang bisa dibanggakan,

seorang dokter yang bertugas untuk menyelamatkan

para korban perang dan menolong para pengungsi yang

menderita sakit (Chrisma, 2011: 25).

e. Tegas

Nama yang telah orang tua adalah do‟a tersendiri bagi

kehidupan Palestine. Meski karena nama tersebut ia akan

celaka, namun ia tetap tidak mau mengubah namanya hanya

demi menyelamatkan dirinya sendiri.

“Ini nama pemberian ayahku, aku tidak mau

menggantinya. Walau harus mati, aku harus tetap

memakai nama Palestine. Agar sewaktu-waktu ayahku

bisa menemukan jasad dan makamku. Aku tidak takut

dilukai, apa pun itu!” (Chrisma, 2011: 31).

“Allahu akbar, hai kau! Kau tahu aku baru saja

mensucikan diri dan hendak shalat subuh. Tapi, kau

malah menghalang-halangi dan menunda waktu. Apa

pedulimu padaku? Jangan pernah bertanya lagi atau ku

lempar kau dengan batu!” (Chrisma, 2011: 42)

Page 104: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

88

“Tidak, kalau begitu, tidak salahkah jika aku

membenci kalian? Membenci orang-orang Israel yang

sudah dikutuk Allah,” (Chrisma, 2011: 117).

f. Gigih

Dialog antara Palestine dan Yanaan mencerminkan

sifat kegigihan palestine yang membuat temannya Yanaan

salut dengannya.

“Tidak, Palestine tak akan pernah menjadi seorang

pengecut. Intifadah adalah reaksi atas keputusasaan,

kekecewaan dan kelemahan. Juga kekerdilan dari

bangsa-bangsa Arab dalam menghadapi Israel.

Intifadah adalah reaksi atas kegagalan langkah-langkah

yang dilakukan oleh Hamas dalam membebaskan

negeri mereka. Begitu, bukan?” (Chrisma, 2011: 307).

g. Sabar

Palestine yang hampir putus asa dengan takdir yang

harus dialami keluarga serta dirinya. Namun Palestine yakin

akan kehendak Tuhan yang akan mengirimkan bala bantuan

dari kesabarannya dalam berdo‟a.

“Ya Allah, Engkau pasti punya banyak malaikat

pelindung. Berikanlah perlindungan padaku atas

malaikat-malaikat yang Kau kirimkan untukku. Amin”

(Chrisma, 2011: 230).

Di dalam sebuah tenda yang dibuat dari terpal berwarna

biru yang terhempas angin, sosok gadis kecil itu duduk

dan membenamkan wajahnya dalam-dalam di atas

lututnya yang terluka. Angin dingin di malam hari

menerbangkan pintu tenda dan tak terasa menembus

dinding dadanya hingga masuk ke dalam paru-paru si

gadis kecil. Palestine terbatuk-batuk, menanti seseorang

membawakan selembar kain selimut agar ia tak terasa

kedinginan (Chrisma, 2011: 33-34).

Page 105: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

89

4. Akhlak Terhadap Sesama Manusia

a. Mengucapkan dan Menjawab Salam

Kewajiban muslim terhadap muslim yang lainnya

adalah mengucapkan salam dan menjawab salam. Ucapan

salam dalam ajaran Islam mengadung doa keselamatan. Contoh

mengucap salam dan menjawab salam dalam novel Gadis Kecil

di Tepi Gaza diantaranya sebagai berikut:

“Assalamu‟alaikum,” sapa pemuda itu sambil meringis

menahan sakit di tangan dan lutut (Chrisma, 2011: 21).

“wa‟alaikum salam.” “dimana ayahmu?” (Chrisma,

2011: 21).

”Assalamu‟alaikum, Kak Yanaan!” sapa gadis itu

kembali melempar punggung Yanaan dengan batu

kerikil (Chrisma, 2011: 294).

“wa… walalikumsalam, saudaraku seiman. Kau siapa?”

(Chrisma, 2011: 324).

b. Peduli

Sikap saling peduli dalam novel Gadis Kecil di Tepi

Gaza di antaranya:

“Untuk keselamatanmu, kalau sewaktu-waktu ada

terntara Israel hendak melukaimu, Palestine.” (Chrisma,

2011: 33).

“Yanaan, tolong naikkan Adeeba kepunggungku, kita

harus membawanya jauh dari sini, cepat! Kita harus

bersembunyi.” (Chrisma, 2011: 78).

Page 106: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

90

c. Rendah Hati

Palestine adalah gadis kecil yang tidak suka dengan

pujian. Kutipan yang mengandung makna rendah hati sebagai

berikut:

“Namun gadis itu tak menunjukkan kesenangan akan

pujian. Ia bersikap dingin seperti es. Seolah-olah tak

memerlukan pujian akan kebiasaannya tersebut‟

(Chrisma, 2011: 46).

5. Akhlak Terhadap Negara

a. Intifadah

Di dalam novel Gadis di Tepi Gaza, ada beberapa

kutipan yang mengandung makna pembelaan terhadap negara.

Salah satunya saat Palestine mengajak anak-anak dalam

pengungsian untuk melakukan intifadah terhadap tentara

Israel.

“Apa kau mau sekarang kita melakukan intifadah?”

Gadis itu kembali mengambil batu-batu kecil dan

melemparkan ke segala arah. “Kita harus melakukan

gerakan intifadah untuk melampiaskan kekesalan kita,

bukan? Benar begitu Kak Yanaan?” (Chrisma, 2011:

293).

“Tidak, Palestine tak akan pernah menjadi seorang

pengecut. Intifadah adalah reaksi atas keputusasaan,

kekecewaaan, dan kelemahan. Juga kekerdilan dari

bangsa-bangsa Arab dalam mengahadapi Israel.

Intifadah adalah reaksi atas kegagalan langkah-langkah

yang dilakukan oleh Hamas dalam membebaskan

negeri mereka. Begitu bukan?” (Chrisma, 2011: 307).

Page 107: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

91

b. Membela Negara

Banyak alasan untuk membela negara dan bangsa

mereka masing-masing. Di antaranya adalah pembelaan tentara

Israel yang saat ditanya oleh gadis kecil Palestine, ia

menjawab:

“Aku, aku ingin menjadi tentara... karena aku ingin

membela bangsaku” (Chrisma, 2011: 117).

Seorang yang menjadi tentara sudah memiliki tanggung

jawab untuk membela negara mereka masing-masing.

Palestina juga mempunyai tentara Hamas (Harakat al-

Muqawamah al-Islamiyah) yang bertugas membela dan

memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina. Oleh karena

itu, Yahded Haidar, ayah dari Palestine mengabdi untuk

menjadi seorang Hamas demi untuk melawan Israel.

Jika para Hamas ternyata sudah menguasai dengan

cepat dasar-dasar berperang, menembak, menyergap,

dan sebagainya, maka pelatihan itu kemballi diteruskan

di luar negeri: Iran, Suriah, dan Libanon (Chrisma,

2011: 106).

Jika tugas dari latihan itu sudah selesai, maka akan

dilanjutkasn dengan latihan melompati kawat berduri

yang sebelumnya, harus berlari cepat dan melompati

senapan yang diujungnya terdapat tombak. Jika itu

berhasil, maka Yahded harus melewati latihan yang

lainnya lagi. Di antaranya belajar mencari target

serangan dan musuh di mana tentara Israel

bersembunyi di balik benteng. Senjata-senjata artileri,

seperti rudal dan roket pun pastinya nanti akan

mengiringi kehidupan tugasnya sebagai seorang Hamas

(Chrisma, 2011: 108).

Page 108: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

92

Dengan wajah tertutup dan hanya terlihat sepasang

mata, mereka semua terlihat antusias mengikuti acara

latihan perang. Balutan sleyer berwarna hijau pun

mengikat kepalanya sebagai tanda mereka adalah para

pembela Islam. Dan pada akhirnya, lelaki itu, Yahded,

berhasil menemukan sumbu roket dan mengarahkan

batang roket itu sesuai arah kompas, yaitu tepat pada

titik Israel (Chrisma, 2011: 109).

Orang-orang seperti mereka dilarang untuk merindu,

yang nantinya akan dapat menggugurkan tekad dan niat

kuat untuk berjuang demi tanah Palestina yang tidak

boleh dijajah oleh bangsa Yahudi (Chrisma, 2011:

109).

Page 109: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

93

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Nilai-Nilai Perjuangan Palestine dalam Perspektif Pendidikan Akhlak

1. Akhlak Terhadap Allah Swt

a. Menerima Takdir

Takdir merupakan sebuah ketetapan, dimana segala

sesuatu yang terjadi dalam kehidupan ini telah menjadi

kehendak Allah Swt saja. Namun, ketetapan dan kehendak

yang telah Allah Swt tulis sejak manusia masih dalam

kandungan tersebut masih bisa diubah dengan ikhtiar, kemauan

serta do‟a. Bukan mengubah keutuhan takdir tersebut, namun

dengan cara menyeimbangkannya dengan cara berusaha serta

pasrah dengan hasil usaha yang telah dilakukan.

Takdir sendiri ada takdir baik dan takdir buruk, dimana

memang keduanya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

manusia. Jika hanya takdir baik yang Allah Swt berikan

kepada manusia, bagaimana manusia mau berusaha dan

berdo‟a dan sebaliknya jika takdir buruk saja yang Allah Swt

berikan kepada manusia, bagaimana manusia mau bersyukur

atas segala sesuatu dalam kehidupan ini.

Keyakinan kita tentang hari kiamat adalah bahwa Allah

Swt menghendaki, Dia akan memasukan ke surga siapa saja

Page 110: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

94

dari hamba-Nya yang dikehendaki-Nya karena karunia-Nya.

Dan apabila menghandaki, Dia akan memasukan ke neraka

siapa saja dari hamba-Nya karena keadilan-Nya. Semua

berbuat sesuai dengan kemampuan dan menuju yang telah

diciptakan untuknya (Shulha, 2008: 74).

“Kemudian Tuhannya memilihnya, Maka Dia menerima

taubatnya dan memberinya petunjuk.” (Qs. Thaa haa: 122).

Musa berkata: "Dan Apakah (kamu akan melakukan itu)

Kendatipun aku tunjukkan kepadamu sesuatu (keterangan)

yang nyata ?" (Qs. Al-Syuuraa: 30).

Palestine sebagai tokoh utama dalam novel Gadis Kecil

di Tepi Gaza memberikan kesan yang mendalam bagi

kehidupan manusia, agar seseorang tidak mudah menyerah

dalam segala cobaan yang menimpa meski cobaan tersebut

adalah takdir buruk yang Allah Swt tetapkan. Meski kematian

adalah takdir dalam cobaan tersebut, selama masih bisa

berusaha mencegah kematian itu datang dengan cara yang

buruk maka lakukan dengan berusaha dan berdo‟a kematian

datang dengan cara yang baik.

Page 111: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

95

Nasib para mukmin adalah baik. Jika menjalani

kemudahan, ia akan banyak bersyukur kepada Tuhan atas

karunia-Nya, dan jika ia berjalan di atas hal-hal yang sulit, ia

akan tetap memikulnya dengan sabar dan tabah, mengikuti

perintah-perintah Tuhan dan menerima kehendak dan

ketentuan-Nya. Apapun akibatnya adalah yang terbaik bagi

dirinya (Al-Hasyimi, 2004: 14).

Menerima takdir seperti perumpamaan orang hidup

bertaqwa. Orang bertaqwa di dunia ibarat berjalan di tengah

rimba belantara. Seseorang akan berjalan di dalam rimba

belantara secara hati-hati. Dia awas terhadap lobang supaya

tidak terpelosok di dalamnya, awas terhadap duri supaya tidak

melukai kulitnya, dan awas terhadap binatang buas supaya

tidak menerkamnya (Ilyas, 1999: 18). Seperti itulah orang yang

ingin menghindari akan takdir buruk yang akan menimpa

dirinya. Meski takdir tidak bisa diubah atas kehendaknya

sendiri, namun takdir yang buruk bisa diusahakan dengan

usaha mendapatkan hal yang terbaik dari takdir buruk tersebut.

b. Taqwa

Sebagai seorang muslim, wajib memelihara diri dari

siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-Nya dan

menjauhi segala larangannya (Ilyas, 1999: 17). Allah Swt

berfirman:

Page 112: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

96

“Hai orang-orang yang beriman, bertwaqwalah

kepada Allah sebenar-benarnya takwa kepada-Nya; dan

janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan

beragama Islam” (Qs. Ali-Imran: 102).

Palestine sebagai tokoh utama yang mampu menghafal

ayat-ayat al-Qur‟an dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza. Ia

juga pandai menceritakan kisah-kisah yang ada dalam al-

Qur‟an dan mampu menceritakannya kembali kepada seorang

gadis cacat bernama Iffat hingga ia merasa terharu mendengar

kisah tersebut.

c. Menaati Perintah Allah

Seorang muslim wajib menjalankan apa yang menjadi

hak dan kewajibanya sebagai seorang hamba yang patuh

menjalankan segala perintah dari Allah Swt. Menjalankan

perintah-Nya dan menjauhii segala larangan-Nya. Allah Swt

berfirman:

“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah

kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi

gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya

Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Qs. Al Anfal: 46).

Ketika mengalami berbagai macam bentuk cobaan yang

Allah Swt berikan, seorang muslim juga harus menanamkan

Page 113: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

97

sifat ihsan dimanapun berada. Jika sifat ihsan pada diri seorang

muslim telah terpatri dalam hati, maka dimanapun ia berada

akan selalu melakukan kebaikan karena Allah Swt tidak pernah

meninggalkan seorang hamba dalam penngawasan-Nya.

Palestine dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza

merupakan korban kekejaman Israel. Ibu serta kedua

saudaranya telah meninggal, sedangkan ayahnya menjadi

anggota hamas. Palestine meski dalam kondisi sendiri dan

sangat mengenaskan, ia tetap menjalankan apa yang menjadi

perintah Allah Swt yang utama yaitu mendirikan shalat.

Karena bagi palestine hanya shalat yang menjadi penolongnya

saat ditimpa musibah.

d. Khauf dan Raja‟

Dominasi khauf menyebabkan sifat pesimisme dan

putus asa, sementara dominasi raja‟ menyebabkan seseorang

lalai dan lupa diri serta merasa aman dari azab Allah Swt

(Ilyas, 1999: 37). Khauf adalah kegalauan hati membayangkan

sesuatu yang tidak disukai yang akan menimpanya, atau

membayangkan hilangnya sesuatu yang disukainya (Ilyas,

2006: 38).

Page 114: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

98

“(yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah

Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa

takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. dan cukuplah

Allah sebagai Pembuat perhitungan.”( Qs. Al-Ahzab:39).

Tokoh utama Palestine mengalami kegalauan hati akan

apa yang akan terjadi pada kehidupannya tanpa ada seseorang

dari keluarga yang mendampinginya. Palestine membayangkan

akan kematiaan setelah keluarga mereka mati akibat serangan

agresi militer Israel. Namun, kekuatan Palestine membawanya

untuk tidak takut akan ketetapan yang Allah Swt berikan.

Palestine yakin Allah Swt selalu bersamanya dalam keadaan

apapun selama ia selalu mengingat-Nya. Harapan yang baik

pun akan datang bersama dengan pemikiran yang positif selalu

bersamanya. Meski pada akhirnya Palestine membayangkan

akan adanya kematian yang sebentar lagi menghampirinya.

Raja‟ atau harap adalah memautkan hati kepada

sesuatu yang disukai pada masa yang akan datang (Ilyas, 1999:

41).

“Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita

tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa

Page 115: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

99

dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari

rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” (Qs. Yusuf: 87).

Agama Islam menganjurkan bahwa rasa takut harus

bersumber dari rasa takut kepada Allah Swt. Hanya Allah Swt

saja yang berhak ditakuti. Semakin mengenal dan dekat

dengan Allah Swt semakin bertambah rasa takutnya kepada-

Nya.

e. Tawakal

Setelah beberapa usaha yang dilakukan namun seorang

muslim masih belum mendapatkan hasil yang diharapkan.

Selanjutnya seorang muslim tersebut harus berpasrah diri akan

ketetapan Allah Swt. Ketetapan yang buruk bukan berarti tidak

baik bagi seseorang, karena setelah berusaha yang terbaik,

Allah Swt juga akan memberikan yang terbaik meski tidak

sesuai dengan harapan diri sendiri.

Tawakal adalah membebaskan hati dari segala

ketergantungan kepada selain Allah Swt dan meyerahkan

keputusan segala sesuatunya kepada-Nya (Ilyas, 2007: 41).

“Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di

bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan

semuanya, Maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-

Nya. dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu

kerjakan.” (Qs. Huud: 123).

Page 116: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

100

Banyak hal yang membuat Palestine merasa putus asa

akan takdir hidupnya tanpa kedua orang tuanya. Namun,

pikiran positif Palestine selalu mengajaknya untuk selalu

menyerahkan segala sesuatunya hanya kepada Allah Swt.

Tentunya dengan usaha dan do‟a yang sudah dilakukan

Palestine.

Tawakal atau berserah diri adalah menyerahkan

persoalan kepada Allah Swt, percaya penuh dengan

memandang positif pada yang diperintahkan. Sebenar-

benarnya tawakal akan menyebabkan terhindarnya manusia

dari kemiskinan karena dengan bertawakal kepada Allah Yang

Maha Agung, berarti kita telah menyimpan kebajikan yang

tiada tara di hari kiamat (Shulha, 2008: 71).

f. Ikhlas

Banyak orang mengartikan ikhlas setelah seseorang

kehilangan sesuatu yang berharga. Menerima segala sesuatu

yang terjadi dalam kehidupan dengan penuh kerendahan hari

dan mengembalikan segala sesuatu semata-mata hanya

menharap ridha Allah Swt. Ikhlas adalah berbuat tanpa

pamprih, hanya semata-mata mengharap ridha Allah Swt

(Ilyas, 2006: 29).

Page 117: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

101

Katakanlah: “Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku

dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Qs.

Al-An‟am: 162).

Palestine meski hampir mengalami keputus asaan, ia

bangkit dan mengingat apa yang dijanjikan Allah Swt terhadap

orang-orang yang tidak mudah putus asa dan ikhlas

menghadapi cobaan semata-mata karena Allah Swt saja.

Palestine menerima segala sesuatu yang Allah Swt berikan

demi ayahnya.

2. Akhlak Terhadap Orang Tua

a. Birrul walidain

Berbakti kepada kedua orang tua termasuk amal

perbuatan yang utama setelah shalat lima waktu. Berbakti dan

berbuat baik kepada kedua orang tua serta memperlakukannya

dengan perlakuan yang baik.

Berbakti kepada orang tua adalah kewajiban bagi

seorang anak dan perintah dari Allah Swt. Perintah Allah Swt

yang harus ditaati dan dipatuhi. Kewajiban birrul walidain

bukan karena politik balas budi anak kepada kedua orang

tuanya, namun karena Allah memang memerintahkan

demikian (Sodiq, 2011: 77).

Page 118: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

102

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya

dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang

ibu-bapa,”(Qs. An-Nisaa‟: 36).

“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil

(yaitu): janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat

kebaikanlah kepada ibu bapa,” (Qs. Al-Baqoroh: 83).

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan

menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada

ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (Qs. Al-Israa‟: 23).

Surga adalah tempat bagi orang-orang yang memiliki

amal shalih dan menaati perintah orang tuanya (Yunila, 2013:

95). Seseorang yang berbuat baik kepada kedua orang tuanya

setelah mematuhi perintah Allah maka akan memperoleh apa

yang seharusnya diperoleh.

Setelah ibu dan kedua saudaranya meninggal dunia

akibat serangan bom Israel, Palestine terus berusaha mencari

ayahnya. Kedua orang tuanya lah yang menjadi semangat

hidup Palestine, meski ibu yang selalu menasehatinya telah

Page 119: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

103

tiada. Palestine selalu mendoakan kedua orang tuanya agar

selalu diberikan yang terbaik meski dalam dunia yang berbeda.

b. Kasih sayang

Seorang mukmin yang beriman akan selalu

menumbuhkan benih kebaikan bagi kedua orang tuanya

maupun lingkungan masyarakat. Kasih sayang terhadap orang-

orang yang lebih tua dan yang lebih utama adalah kasih sayang

terhadap kedua orang tuanya. Melakukan apa yang

diperintahkan orang tua dengan kebaikan, berbicara dengan

baik dan lembut, berperilaku yang membuat keduanya menjadi

senang dan beruasaha tidak membuat mereka sedih.

Mulyana dalam supriono (2006: 58) mengemukakan

berkasih sayang merupakan salah satu syarat agar kita

disayangi makhluk yang ada di langit.

Rasulullah saw. Bersabda: “tidaklah seorang anak

yang memandang wajah orang tuanya dengan penuh kasih

sayang, kecuali Allah memberikan ganjaran kepadanya seperti

orang yang beribadah haji yang makbul dan mabrur.” (HR.

Imam Rafi‟i).

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua

dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai

Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka

berdua telah mendidik aku waktu kecil". (Qs. Al-Israa‟: 24).

Page 120: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

104

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)

kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah

mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah-

tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah

kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya

kepada-Kulah kembalimu.”( Qs. Luqman:14).

Palestine dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza

memberi kesan yanng mendalam bagi kehidupan manusia.

Palestine mengasihi kedua orang tuanya meski ibunya telah

meninggal dan ayahnya tidak bersamanya. Kerinduhan akan

kehadiran kedua orang tuanya membuat Palestine menjadi

sosok gadis yang penyayang.

3. Akhlak Terhadap Diri Sendiri

a. Amanah

Sebuah amanah merupakan keterkaitan dari berbagai

macam kewajiban dari aspek ibadah (Al-Fahham, 2006: 16).

Amanah artinya dipercaya seakar dengan kata iman. Sifat

amanah memang lahir dari kekuatan iman (Ilyas, 2007: 89).

Page 121: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

105

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan

amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh

kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya

kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi

pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya

Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.” (Qs. An-

nisaa‟: 58).

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada

langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan

untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan

mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.

Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh.” (Qs.

Al-Ahzab: 72).

Dialog antara Palestine dan Yanaan memberikan pesan

yang luar biasa. Ungkapan Palestine untuk tetap menggunakan

namanya meski akan mengundang kematian bagi dirinya

sendiri. Bagi Palestine namanya adalah do‟a dari kedua orang

tuanya, kekuatan yang besar bagi dirinya, dan jalan satu-

satunya untuk bertemu dengan ayahnya.

b. Pantang menyerah

Seorang muslim tidak dianjurkan untuk menyerah

sebelum melakukan suatu usaha. Karena menyerah sebelum

berusaha serta berdo‟a adalah hal yang tidak disukai Allah

Swt. Firman Allah Swt:

Page 122: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

106

Mereka menjawab: "Kami menyampaikan kabar gembira

kepadamu dengan benar, Maka janganlah kamu Termasuk

orang-orang yang berputus asa". (Qs. Al-Hijr: 55).

“Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah,

melainkan kaum yang kafir.” (Qs. Yusuf: 87).

Pantang menyerah juga sebagai rasa putus asa akan

sesuatu hal yang tidak sesuai dengan hal yang diinginkan.

Palestine mengalami rasa putus asa setelah kematian ibu dan

saudaranya. Namun, Palestine kembali bangkit setelah

mengingat bahwa masih ada ayahnya yang masih hidup.

Palestine berusaha dan berdo‟a agar bisa berjumpa dengan

ayahnya, meski kematian yang akan menjadi jembatan yang

harus dilaluinya.

c. Ketegaran

Sebagai seorang yang beriman bersikap lemah dan

bersedih hati merupakan hal yang tidak disukai. Bersikap

lemah saat menghadapi ujian hanya akan membuat seseorang

tidak mempunyai semangat hidup. Sedangkan bersedih hati

yang mendalam akan membawa pada pemikiran yang negatif

dan akibatnya adalah stres. Firman Allah Swt.:

Page 123: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

107

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu

bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling

Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”

(Qs. Ali-Imron: 139).

Palestine tegar karena selalu mengingat akan adanya

pertolongan Allah Swt bagi seseorang yang selalu mengingat-

Nya. Palestine menjaga ketegarannya semata karena ingin

bertemu dengan ayahnya. Meskipun ketegarannya hanya

semata menutupi perasaan sedihnya sendiri.

d. Cita-cita

Harapan yang harus dicapai dengan sebuah usaha.

Usaha yang harus tetap dilakukan dengan sebuah do‟a. Helen

Keller dalam Asyhar dan Az Zahra (2012: 28) menekankan

bahwa hasil terbaik dari pendidikan adalah adanya sikap

toleransi, dimana karakter tidak bisa dikembangkan dalam

kemudahan dan ketenangan. Hanya pengalaman yang penuh

dengan tantangan dan penderitaan, kepribadian akan semakin

kuat, ambisi muncul dan kesuksesan tercapai.

Seorang gadis kecil bernama Palestine, yang

mempunyai cita-cita dan harapan setinggi langit. Meski

sekolahan yang dulu menjadi tempat bernaung semua cita-cita

sudah roboh akibat bom. Palestine yang bercita-cita menjadi

Page 124: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

108

seorang dokter harus mengurungkan cita-citanya tersebut.

Dulu ibunya yang selalu bertanya akan cita-cita Palestine. Rasa

penyesalan muncul karena tidak dapat meneruskan cita-cita

yang dulu diungkapkanya pada ibunya.

e. Tegas

Yanaan dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza adalah

teman baru bagi Palestine. Yanaan berulang kali menanyakan

siapa nama gadis kecil yang baru ditemukanya dan

mengajaknya ke perkemahan pengungsi. Yanaan berulang kali

bertanya dan akhirnya gadis kecil itupun menjawab bahwa

namanya adalah Palestine. Setelah mendengar bahwa namanya

adalah Palestine seperti negaranya Palestina, Yanaan

menyuruh Palestine untuk mengubah namanya yang akan

menbahayakan dirinya. Namun, Palestine dengan tegas tidak

mau mengubah namanya dikarenakan nama tersebut dari

ayahnya.

Tegas bukan berarti tidak menghormati apa yang

dikatakan orang yang lebih tua. Tegas merupakan sifat orang

yang berprinsip. Optimis dalam menjalani kehidupan akan

menjadikan seorang muslim menjalani kehidupan dengan

bahagia, karena menjalani hidup yang optimis menciptakan

pemikiran yang positif.

Page 125: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

109

f. Gigih

Setiap muslim dituntut untuk menghadapi segala

permasalahan dan urusannya dengan penuh keseriusan.

Artinya, mereka diharuskan untuk menggunakan dan

mengeluarkan segala kemampuan untuk merealisasikan tujuan

dan untuk mendapat ridha Allah Swt (Mahmud, 2004: 75).

Ibrahim berkata: "tidak ada orang yang berputus asa dari

rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat". (Qs. Al-

Hijr: 56).

Keseriusan Palestine dalam menuju apa yang menjadi

tujuan hidupnya setelah kematian ibunya adalah untuk

menemui ayahnya. Tujuannya untuk bertemu ayahnya tidak

mudah, bisa jadi kematian yang akan menjemputnya. Meski

begitu Palestine tetap gigih ingin menemui ayahnya dengan

melakukan berbagai cara.

g. Sabar

Seorang muslim yang memiliki sifat sabar sendiri akan

mampu menahan segala sesuatu yang tidak disukai oleh Allah

Swt. Orang-orang yang sabar adalah orang-orang yang dicintai

Allah Swt (Shulha, 2008: 67). Allah Swt. berfirman:

Page 126: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

110

“Dan berapa banyaknya Nabi yang berperang bersama-

sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang

bertakwa. mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang

menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula)

menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang

sabar.” (Qs. Al-Imron: 146).

Palestine mengahadapi cobaan tanpa kedua orang

tuanya dengan selalu bersabar. Bersabar dalam mengahadapi

musibah yang menimpa diri seorang mukmin adalah ujian dari

Allah Swt untuk menghapus kesalahan dan dosa-dosanya

(Shulha, 2008: 66). Hal itulah yang selalu diingat-ingat

Palestine, bahwa orang yang bersabar dari segala sesuatu yang

menimpanya adalah bentuk ujian bagi orang-orang yang

disayangi Allah Swt. Seperti dalam beberapa firman Allah Swt

berikut:

“Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi

Allah adalah kekal. dan Sesungguhnya Kami akan memberi

Balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Qs. An-

Nahl: 96).

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang

dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”(Qs. Al-Zumar: 10).

Page 127: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

111

Seorang mukmin harus mengetahui bahwa Allah Swt

menguji kita sesuai dengan kadar keimanan kita. Apabila kadar

iman kita besar, Allah Swt akan memberi musibah yang lebih

besar. Apabila agama kita lemah, Allah Swt akan memberi

musibah yang ringan kepada kita (Shulha, 2008: 68). Namun,

semua terkandung kadar keimanan seseorang saat menghadapi

ujian itu sendiri.

Palestine juga sabar dalam menghadapi ujian akan

penyakit yang telah menimpanya karena tertembak oleh

Hebrew tentara Israel. Sabar terhadap penyakit, menahan diri

dari kegelisahan dan kebencian, menahan lisan dari keluhan

adalah bekal penting kehidupan seorang mukmin. Oleh karena

itu, kedudukan sabar terhadap iman, seperti kedudukan kepala

terhadap jasad. Tidak beriman orang yang tidak bersabar,

seperti halnya tidak memiliki jasad orang yang tidak memiliki

kepala (Shulha, 2008: 69).

4. Akhlak Terhadap Sesama Manusia

a. Mengucapkan dan Menjawab Salam

Kewajiban muslim terhadap muslim yang lainnya

adalah mengucapkan salam dan menjawab salam. Ucapan

salam dalam ajaran Islam mengadung doa keselamatan.

Menurut Hidayati (1999:6) semua muslim adalah bersaudara.

oleh karena itu, bila engkau bertemu dengan teman-temanmu,

Page 128: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

112

ketika menelepon, memasuki rumah, dan berpamitan kepada

orang tua ucapkanlah salam.

b. Peduli

Ibadah yang paling utama ialah saling mencintai karena

Allah Swt dan menjalin persaudaraan di dalam agama-Nya,

dan termasuk buah dari akhlak yang baik dan kedua-duanya

terpuji (Ghazali, 2007: 149).

c. Rendah Hati

Orang yang rendah hati tidak memandang dirinya lebih

dari orang lain, sementara orang yang sombong menghargai

dirinya secara berlebihan (Ilyas, 2007: 123). Pujian adalah

ujian. Di mana setiap ujian harus dihadapi dengan bijaksana.

Oleh karena itu bersifat rendah hati harus selalu ditanamkan

dalam kehidupan sehari-hari. Seperti tokoh utama dalam novel

Gadis Kecil di Tepi Gaza yang mempunyai sifat rendah hati.

Sikap rendah hati terhadap sesame manusia adalah sifat

mulia yang lahir dari kesadaran akan Kemahakuasaan Allah

Swt atas segala hamba-Nya. Manusia adalah makhluk yang

lemah yang tidak berarti apa-apa di hadapan Allah Swt.

manusia membutuhkan karunia, ampunan dan rahmat dari

Allah Swt (Ilyas, 2007: 123).

Page 129: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

113

5. Akhlak Terhadap Negara

a. Intifadah

Intifadah adalah perjuangan merebut kemerdekaan

dengan segala dana dan tenaga tanpa menggunakan keekuatan

militer. Tujuan intifadah adalah reaksi atas keputusasaan,

kekecewaan, dan kelemahan. Juga, kekerdilan dari bangsa-

bangsa Arab dalam menghadapi Israel. Intifadah adalah reaksi

atas kegagalan yang dilakukan oleh Hamas dalam

membebaskan negeri mereka (Chrisma, 2011: 307).

Palestine dan Yanaan dalam novel Gadis Kecil di Tepi

Gaza sangat geram melihat kekejian bangsa Israel yang

beberapa hari yang lalu mereka berbohong akan menghentikan

seragan dan gencatan senjata. Palestine mengumpulkan semua

anak-anak untuk mengumpulkan batu-batu kecil yang nantinya

akan digunakan untuk menyerang tentara Israel. Aksi lempar

batu membuat tentara Israel geram, yang kemudian mengusir

anak-anak Palestina tersebut dengan menakut-nakuti mereka

dan mengarahkan tank-tank kepada mereka.

b. Membela Negara

Membela negara merupakan tugas bagi setiap warga

negara. Begitu pula apa yang dilakukan tentara-tentara Hamas

yang menjadi pejuang dalam pembelaan terhadap negara

mereka, Palestina. Hamas merupakan akronim dari kata

Page 130: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

114

Harakat al-Muqawamah al-Islamiyah. Menjadi seorang tentara

Hamas tidaklah sangat mudah. Karena mereka harus

meninggalkan keluarga mereka untuk terus berjuang

melakukan serangan yang jitu kepada bangsa Israel.

Yahded Haidar dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza

adalah ayah dari Palestine. Yahded juga seorang Hamas, ia

memutuskan menjadi seorang tentara Hamas karena ia melihat

ibunya dibunuh dengan kejam oleh tentara Israel saat

melakukan serangan. Bagi bangsa Israel, anak laki-laki harus

dimusnahkan agar tidak menjadi penghalang atau penentang.

Yahded melihat ibunya dibunuh dengan kejam, hingga ia

memutuskan jika besar menjadi seorang tentara Hamas demi

membalaskan dendam ibunya terhadap tentara Israel. Meski

dengan berat hati, Yahded bertekad menjadi seorang Hamas

demi membela negaranya dan membalaskan kematian ibunya.

Allah Swt berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang menukar iman

dengan kekafiran, sekali-kalu mereka tidak dapat memberi

mudharat kepada Allah sedikitpun dan bagi mereka azab yang

pedih” (QS. Al-Baqoroh: 177).

Page 131: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

115

B. Implikasi Nilai-Nilai Perjuangan Palestine pada Novel Gadis Kecil di

Tepi Gaza karya Vanny Chrisma W dalam Pendidikan Akhlak

Islam telah mengajak dan menganjurkan kepada kaum muslimin

untuk memegang akhlak-akhlak mulia. Agama Islam juga sebagai agama

paripurna, nilai-nilai akhlak yang diajarkan Islam telah mencapai

kesempurnaan. Nilai-nilai akhlak tersebut membawa kebahagian di dunia

dan di akhirat (Mahmud, 2004: 20).

Para ulama Islam yang menulis tentang akhlak menjelaskan,

bahkan menekankan apa yang tak diperhatikan oleh para penulis Barat,

yaitu bahwa akhlak yang baik adalah apa yang dinilai baik oleh akal dan

syariat. Sedangkan akal saja tak cukup untuk menilai baik dan buruknya

suatu perbuatan. Ukuran akhlak yang baik adalah ia sesuai dengan syariat

Allah, berhak mendapatkan ridha-Nya, serta dalam memegang akhlak baik

ini sambil memperhatikan pribadi, keluarga, dan masyarakat, sehingga di

dalamnya terdapat kebaikan dunia akhirat (Mahmud, 2004: 36).

Akhlak sendiri biasa diartikan sebagai kebiasaan berkehendak,

dimana setiap kebiasaan dari orang yang baik akan menguasai keinginan

yang baik. Keistimewaan akhlak itu sendiri tumbuh melalui pengtahuan

yang menjadi pembiasaan, sebab ilmu dapat diperoleh melalui belajar

sedangkan akhlak dapat diperoleh dari kebiasaan. Pendidikan akhlak

dalam Islam sendiri merupakan pendidikan praktis, siap untuk

diaplikasikan dalam kehidupan bagi individu dan manusia seluruhnya

Page 132: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

116

walaupun berbeda bahasa, warna, tempat dan waktu (Hafidz dan

Kastolani, 2009: 120).

Pendidikan akhlak tidak hanya mengatur hubungan antara manusia

dengan Tuhan saja, namun juga mengatur dari segi-segi kemanusiaan.

Misalnya hubungan dengan kedua orang tua yang telah melahirkan

manusia satu dengan yang lainnya. Dimana akhlak terhadap kedua orang

tua sangat penting diaplikasikan dalam kehidupan ini. Orang tua adalah

faktor penting dalam menciptakan akhlak itu sendiri. Dimana sifat dan

karakter seorang anak adalah pembiasaan dari pengamatan prilaku kedua

orang tuanya.

Pendidikan akhlak dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza yang

memuat akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap orang tua, akhlak terhadap

diri sendiri, dan akhlak terhadap negara yang sangat dibutuhkan dalam

kehidupan. Keempatnya tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, dimana

akhlak terhadap Allah adalah hal yang paling utama dalam pendidikan

akhlak. Pendidikan Akhlak dapat diaplikasikan sesuai dengan syariat

Islam, dimana manusia yang mempunyai kebiasaan berkehendak dengan

baik akan menjalankan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang

dilarang. Akhlak mulia merupakan tujuan pokok pendidikan akhlak dan

manfaat akhlak yang mulia adalah keberuntungan hidup di dunia dan

akhirat.

Akhlak mulia adalah menahan marah karena Allah Swt,

menampakan kegembiraan, memberi maaf kepada orang-orang yang salah

Page 133: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

117

kecuali apabila bermaksud memberi pelajaran dan menegakan hukum,

serta tidak mengganggu setiap muslim kecuali apabila bermaksud

mengubah kemungkaran dan mengembalikan hak yang dizalimi tanpa

melampaui batas (Shulha, 2008: 90).

Perjuangan Palestine dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza yang

memuat tentang akhlak mulia terhadap kedua orang tua melalui

pembiasaan untuk selalu menjaga amanah, tidak pantang menyerah, tegar

dalam segala cobaan, mencapai cita-cita dan tegas dalam berbuat. Hal

tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dimana dalam

novel Gadis Kecil di Tepi Gaza ini memberi kesan pesan agar selalu

bersikap tegar dalam setiap cobaan, selalu menjaga amanah yang diberikan

orang tua, menerima apapun takdir yang Allah Swt berikan, serta

berikhtiyar untuk berjuang melawan perbuatan yang salah.

Seorang anak yang mempunyai akhlak mulia akan senangtiasa

menjaga dirinya untuk tetap melakukan setiap kebaikan serta menjauh dari

setiap kejahatan. Hal tersebut akan dengan sendirinya direfleksikan dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 134: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

118

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Nilai-Nilai Perjuangan Palestine dalam Perspektif Pendidikan Akhlak

Nilai-nilai perjuangan Palestine dalam perspektif pendidikan

akhlak mengandung akhlak terhadap Allah Swt, akhlak terhadap

orang tua, akhlak terhadap diri sendiri dan akhlak terhadap negara.

a. Akhlak terhadap Allah Swt meliputi menerima takdir, taqwa,

menaati perintah Allah, khauf dan raja‟, tawakal, ikhlas.

b. Akhlak terhadap orang tua meliputi birrul walidain (berbakti

kepada kedua orang tua) dan kasih sayang.

c. Akhlak terhadap diri sendiri meliputi amanah, pantang menyerah,

ketegaran, cita-cita, tegas, gigih dan sabar.

d. Akhlak terhadap negara meliputi intifadah dan membela negara.

2. Implikasi Nilai-Nilai Perjuangan Palestine pada Novel Gadis Kecil di

Tepi Gaza karya Vanny Chrisma W dalam Pendidikan Akhlak

Perjuangan Palestine dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza

yang memuat akhlak terhadap kedua orang tua melalui pembiasaan

untuk selalu menjaga amanah, tidak pantang menyerah, tegar dalam

segala cobaan, mencapai cita-cita dan tegas dalam berbuat. Hal

tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Novel Gadis

Kecil di Tepi Gaza ini memberi kesan pesan agar selalu bersikap tegar

Page 135: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

119

dalam setiap cobaan, selalu menjaga amanah yang diberikan orang

tua, menerima apapun takdir yang Allah Swt berikan, serta berikhtiar

atau berusaha untuk berjuang melawan perbuatan yang salah. Seorang

anak yang mempunyai akhlak mulia akan senangtiasa menjaga dirinya

untuk tetap melakukan setiap kebaikan serta menjauh dari setiap

kejahatan. Hal tersebut akan dengan sendirinya direfleksikan dalam

kehidupan sehari-hari.

B. Saran

1. Bagi Orang Tua

Pendidikan akhlak adalah hal yang paling mendasar yang harus

orang tua ajarkan kepada anak-anak sejak dini. Menanamkan akhlak

mulia sejak dini akan membentuk kepribadian yang baik pada seorang

anak. Karena pada hakikatnya orang tua menginginkan seorang anak

tumbuh dengan kepribadian yang baik. Bagi Dunia Pendidikan

Keberhasilan pendidikan tidak hanya diperoleh dari

pengetahuan umum saja. Namun hal yang paling menunjang

pendidikan adalah dimana pendidikan umum terpadu dengan

pendidikan agama. Banyak orang mengejar pendidikan umum saja

tanpa membekali seorang anak dengan pendidikan agama. Oleh

karena itu, penting bagi dunia pendidikan Islam untuk

mengimplementasikan pendidikan akhlak bagi peserta didik dan

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 136: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

120

2. Bagi Dunia Sastra

Dalam membuat karya sastra sebaiknya tidak hanya memuat

tentang keindahan dan hiburan semata sebagai daya jual. Namun,

harus memperhatikan isi dan kandungan yang ada dalam karya sastra

tersebut. Sehingga karya sastra tersebut tidak hanya sebagai daya jual

tetapi juga memuat pembelajaran akhlak yang bisa diambil dan

dimaknai sendiri oleh pembaca.

3. Bagi Karya Penelitian

Banyak karya sastra yang belum banyak dikaji oleh sebagian

orang. Karya sastra yang menginspirasi dan mengandung banyak

nilai-nilai pendidikan bahkan bermanfaat bagi kehidupan. Hal yang

bermanfaat bagi kehidupan tidak hanya dalam lingkungan sekitar,

namun juga dapat dikaji dari berbagai macam obyek karya sastra

melalui penelitian.

Page 137: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

121

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hasyimi, Muhammad Ali. 2004. Muslim Ideal. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Aminuddin. 1991. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: CV Sinar Baru.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Chrisma, Vanny. 2011. Gadis Kecil di Tepi Gaza. Jogjakarta: DIVA Press.

Ghalayini, Syekh Mushthafa. 1976. Bimbingan Menuju Akhlak yang Luhur.

Semarang: Toha Putra.

Hafidz, Muhammad dan Kastolani. 2009. Pendidikan Islam antara Tradisi dan

Modernitas. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Hamka. 1992. Akhlaqul Karimah. Jakarta: Pustaka Panjimas.

Hidayati, Anisa. 1999. Anak Sholeh Tanamkan Iman Sejak Dini. Yogyakarta:

Mitra Pustaka.

Ihsan, Fuad. 2005. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ilyas, Yunahar. 2007. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: LPPI.

Kusmana, Suherli. 2010. Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Mahmud, Ali Abdul Halim. 2004. Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani.

Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah bagi Mahasiswa.

Yogyakarta: Trust Media.

Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nata, Abuddin. 2013. Kapita Selekta Pendidikan Islam: Isu-isu Kontemporer

tentang Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Nurgiyanto, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: GADJAH

MADA UNIVERSITY PRESS.

Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir STAIN SALATIGA. 2008.

Poerwodarminto, WJS. 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sambu, Gari Rakai. 2013. Langkah Awal menjadi Penulis Fiksi. Yogyakarta:

Media Pressindo.

Shulha, Salma. 2008. La Tahzan For Muslimah. Bandung: DAR! Mizan.

Page 138: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

122

Sodiq, Burhan. 2011. Titip Doa Buat Ibunda. Solo: Gazzamedia.

Tatapangarsa, Humaidi. 1991. Akhlaq yang Mulia. Surabaya: PT Bina Ilmu.

Umiarso dan Haris Fathoni Makmur. 2010. Pendidikan Islam dan Krisis

Moralisme Masyarakat Modern. Jogjakarta: Ircisod.

Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. 2004. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.

Wiyanto, Asul. 2012. Kitab Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Galangpress.

Yunila, Wira. 2013. Sukses Besar dengan Doa dan Ridho Ibu. Yogyakarta: Buku

Pintar.

Zuhahrini. 1983. Metode Khusus Pendidikan Agama. Surabaya: Usaha Nasional.

Wikipedia. 2016. Majas. https://id.m.wikipedia.org/wiki/majas diakses pada

tanggal 12 februari 2016 pukul 22:47 WIB

Page 139: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

1

Page 140: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

2

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Evi Triyani Fakultas :Tarbiyah dan Ilmu Keagamaan

Nim : 111 11 060 Progdi : PAI

P. A. : Maslikhah, S.Ag., M.Si.

NO

Jenis Kegiatan

Pelaksanaan

Jabatan

Nilai

1. Orientasi Pengenalan Akademik

dan Kemahasiswaan dengan

tema “Revitalisasi Gerakan

Mahasiswa di Era Modern untuk

Kejayaan Indonesia” oleh

Dewan Mahasiswa (DEMA)

STAIN Salatiga

20 – 22 Agustus 2011 Peserta 3

2. Membangun Mahasiswa Cerdas

Emosi, Spiritual, dan Intelektual

melalui Achievement

Motivation Training (AMT) oleh

CEC dan Ittaqo STAIN Salatiga

23 Agustus 2011 Peserta 2

3. Orientasi Dasar Keislaman

(ODK) dengan tema

“Menemukan Muara sebagai

Mahasiswa Rahmatan Lil

Alamin” oleh Panitia ODK

STAIN Salatiga

24 Agustus 2011 Peserta 2

4. Seminar Entrepreneurship dan

Koperasi oleh Koperasi

Mahasiswa (KOPMA) Fatawa

dan KSEI STAIN Salatiga

26 Agustus 2011 Peserta 2

5. USER EDUCATION

(Pendidikan Memakai) oleh

UPT Perpustakaan STAIN

Salatiga

19 September 2011 Peserta 2

Page 141: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

3

6. Grand Opening Nisa‟,

“Hypnotherapy” (Concentrate

Your Mind, Get Your

Achivement) oleh Lembaga

Dakwah Kampus (LDK) Darul

Amal STAIN Salatiga

24 September 2011 Peserta 2

7. Bedah Buku “Super Teens Super

Leader” oleh KAMMI

Komesariat Salatiga

08 Oktober 2011 Peserta 2

8. Seminar Keperempuanan Korps

HMI-Wati (KOHATI) Salatiga

dengan tema “Jilbab Prespektif

Agama dan sosial oleh Korps

HMI-Wati (KOHATI)

Himpunan Mahasiswa Islam

(HMI) Cabang Salatiga

4 November 2011 Peserta 2

9. Pendakian Massal Gunung

Merbabu oleh Mapala Mitapasa

STAIN Salatiga

26 - 27 November

2011

Peserta 2

10. Seminar Pendidikan “Menuju

Pendidikan Indonesia yang

Ideal” oleh Himpunan

Mahasiswa Islam (HMI) STAIN

Salatiga

28 Desember 2011 Peserta 2

11. Bahasa Arab Sebagai Penunjang

Perkuliahan Mahasiswa oleh

Ittaqo STAIN Salatiga

17 Maret 2012 Peserta 2

12. Pendidikan Dasar Perkoperasian

dengan tema “Optimalisasi

Peran Koperasi dalam Dunia

Kemahasiswaan” oleh Koperasi

Mahasiswa (KOPMA) Fatawa

STAIN Salatiga

29 April 2012 Peserta 2

Page 142: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

4

13. Agenda Milad X LDK Darul

Amal STAIN Salatiga “Cerpen

Islami” oleh LDK Darul Amal

STAIN Salatiga

17 Mei 2012 Peserta 2

14. Surat Pengesahan Pimpinan

Anak Cabang Ikatan Pelajar

Putri Nahdlatul Ulama (PAC-

IPPNU) Kecamatan Getasan

Periode 2012-2014 oleh

Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar

Putri Nahdlatul Ulama (PC-

IPPNU) Kabupaten Semarang

24 November 2012 Ketua Pimpinan

Anak Cabang

Ikatan Pelajar

Putri Nahdlatul

Ulama (PAC-

IPPNU)

Kecamatan

Getasan Periode

2012-2014

4

15. Pendidikan Lanjutan

Perkoperasian (PLP) se-Jateng

dengan tema “Membentuk

Karakter Enterpreneur yang

Berjiwa Koperasi” oleh Kopma

Fatawa STAIN Salatiga

30 November – 2

Desember 2012

Peserta 2

16. Seminar Nasional Kebangsaan

dengan tema “Menggagas

Menasionalismekan Ber-Agama;

Upaya Membingkai Perbedaan

Keberagamaan dalam Ke-

Indonesiaan” oleh Ikatan Pelajar

Nahdlatul Ulama (IPNU) Kab.

Semarang

27 Desember 2012 Peserta 8

17. Orientasi Konselor/Pendidik

Sebaya Tingkat Kabupaten

Semarang oleh Badan Keluarga

Berencana dan Pemberdayaan

Perempuan (BKKPP) Kabupaten

Semarang

14 - 15 Maret 2013 Peserta 2

Page 143: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

5

18. Seminar Nasional dengan tema

“Ahlusunnah Waljamaah dalam

Prespektif Islam Indonesia oleh

Dewan Mahasiswa (DEMA)

STAIN Salatiga

26 Maret 2013 Peserta 8

19. “Pelatihan Mendongeng” dalam

Rangka “Open House SD

Integral Hidayatullah Salatiga di

SD Integral Hidayatullah

Salatiga

29 Maret 2013 Peserta 2

20. Surat Keterangan Pengurus

Koperasi Mahasiswa (KOPMA)

Fatawa STAIN Salatiga oleh

Ketua STAIN Salatiga

22 April 2013 Pengurus Devisi

Perluasan

Ketrampilan

Wacana

(DEVLUNA)

4

21. Tafsir Tematik dengan tema

“Sihir dalam Prespektif Al-

Qur‟an dan Hukum Negara”

oleh JQH STAIN Salatiga

04 Mei 2013 Peserta 2

22. Bedah Buku “Sang Maha

Segalanya Mencintai Sang

Mahasiswa” oleh LDK Darul

Amal STAIN Salatiga

25 Mei 2013 Peserta 2

23. Seminar Naional

Entrepreneurship

“Menumbuhkan Jiwa

Entrepeneur Generasi Muda”

oleh KOPMA FATAWA

STAIN Salatiga

27 Mei 2013 Panitia 8

24. Rangkaian Milad LDK Darul

Amal STAIN Salatiga XI

dengan Acara Lomba STAIN

Salatiga

5 Juni 2013 Peserta 2

Page 144: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

6

25. Pendidikan Lanjutan

Perkoperasian dengan tema

“Mengembangkan Kreatifitas

Entrepreneur Berbasis Koperasi”

oleh Kopma Fatawa STAIN

Salatiga

05 – 07 Juli 2013 Panitia 3

26. Seminar Nasional dengan tema

“Mengawal Pengendalian BBM

Bersubsidi, Kebijakan BLSM

yang tepat sasaran. Serta

Pengendalian Inflasi dalam

Negeri sebagai dampak kenaikan

harga BBM Bersubsidi oleh

Dewan Mahasiswa (DEMA)

STAIN Salatiga

08 Juli 2013 Peserta 8

27. Surat Keterangan telah

Mengikuti Kegiatan “Penguatan

Rekonsiliasi Elemen Masyarakat

dalam Rangka Peningkatan

Wawasan Kebangsaan” oleh

Badan Kesatuan Bangsa Politik

dan Perlindungan Masyarakat

Provinsi Jawa Tengah

27 - 28 Agustus 2013 Peserta 4

28. Kegiatan Sosialisasi Pancasila,

Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945,

Negara Kesatuan Republik

Indonesia dan Bhinneka Tunggal

Ika oleh Majelis

Permusyawaratan Rakyat

Republik Indonesia

24 Oktober 2013 Peserta 8

Page 145: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

7

29. Seminar Nasional dengan tema

“4 Pilar Kebangsaan Untuk

Mempertegas Karakter ke-

Indonesia oleh MPR RI bekerja

sama dengan Ikatan Pelajar

Nahdlatul Ulama (IPNU) Kab.

Semarang

24 Oktober 2013 Peserta 8

30. Training Of Trainer (TOT) oleh

KOPMA FATAWA STAIN

Salatiga

22 - 24 November

2013

Panitia 3

31. Sertifikat Pelatihan Pengelola

Kelompok Pusat Informasi dan

Konseling (PIK) Remaja

Provinsi Jawa Tengah Oleh

Bidang Pelatihan dan

Pengembangan (Latbang)

Perwakilan BKKBN Provinsi

Jawa Tengah

18 – 21 Maret 2014 Peserta 4

32. Praktik Pengalaman Lapangan

(PPL) di MA AL-MANAR

Tengaran

11 Agustus - 11

Desember 2014

Peserta 2

33. Pelatihan Ustadz-Ustadzah

Taman Pendidikan Al Quran

(TPA) Bermain, Cerita,

Menyanyi Islami oleh Badko

TPQ Kecamatan Pabelan

7 Desember 2014 Peserta 2

34. Seminar Nasional Bahasa Arab

Ittaqo dengan tema

“Implementasi Kurikulum 2013

pada Mapel Bahasa Arab Dasar

dan Tingkat Menengah dalam

Upaya menjawab Tantangan

Pengajaran Bahasa Arab” oleh

Ittaqo STAIN Salatiga

4 November 2014 Peserta 8

Page 146: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

8

Page 147: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

9

Page 148: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

10

Page 149: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

11

Page 150: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

12

Page 151: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

13

SINOPSIS NOVEL

Judul : Gadis Kecil di Tepi Gaza

Pengarang : Vanny Chrisma W

Penertbit : Diva Prees

Kota : Jokjakarta

Tahun : November 2011

Halaman : 344

Tebal : 3 cm

Panjang : 21 cm

Lebar : 15 cm

Harga : Rp. 44.000

Novel ini mengisahkan tentang sosok seorang gadis bernama Palestine,

yang berusia 11 tahun, menjadi salah satu dari korban agresi militer Israel di Gaza

pada tanggal 27 Desember 2008. Sebuah rudal telah mengancurkan rumah

Palestine serta menewaskan ibu dan dua saudaranya saat berada di dalam rumah.

Sedang ayah Palestine telah memutuskan untuk menjadi seorang Hamas sebelum

Page 152: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

14

terjadi agresi Desember itu. Ibu dan kedua saudaranya, Ahmeed dan Zaynab tewas

terkena ledakan roket yang juga mengenai atap rumahnya. Hanya gadis kecil

itulah yang selamat walau ia sedikit mengalami cedera ringan.

Palestine dibawa serta bersama dengan rombongan anak–anak Gaza lain

untuk mengungsi di kamp Jabaliyah, yang dirasa aman dari gangguan tentara –

tentara Israel yang membabi buta. Di sanalah, ia bertemu dengan seorang pemuda

berusia 14 tahun bernama Yanaan yang menjadi pemimpin anak–anak pengungsi

lain di Jabaliyyah. Yanaan sangat menyukai sosok Palestine yang terkenal kuat

dan gigih.

Palestine juga bertemu dengan Adeeba gadis berusia 8 tahun yang juga

salah satu korban kekejian Israel dan baru kehilangan ibunya. Adeeba memiliki

satu kelebihan indera ke enam untuk melihat masa lalu dan masa depan. Dan ia

pun juga tahu apa yang akan terjadi pada Palestine yang nantinya akan terkena

tembak oleh sersadu Israel dan sekolah PBB di Jabaliyyah yang akan hancur

lebur karena terkena ledakan roket yang diluncurkan oleh Israel. Namun, nasib

yang teramat pendek mengambil nyawa Adeeba selepas Palestine terkena

tembakan dari Hebrew, salah seorang tentara Israel yang tak memandang bulu dan

seenaknya menembak para pengungsi. Di mana saat itu, Palestine bersama dengan

teman–temannya yang lain hendak melemparkan barisan tentara Israel itu dengan

kotoran kuda yang dibuat menjadi seperti batu. Karena merasa sakit hati dan

marah, akibat lemparan kotoran kuda itu mengenai temannya, Abigail. Hebrew

pun akhirnya tak ragu–ragu lagi menembak Palestine dan mengenai dada sebelah

kanannya. Palestine koma selama beberapa hari dan disanalah ia akhirnya

Page 153: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

15

dipertemukan pula dengan sang ayah yang menjadi anggota Hamas dan tengah

menyamar menjadi rakyat sipil ketika menjenguk putrinya yang tengah sakit.

Ketika keduanya saling bertemu dan melepas rindu, Palestine kala itu merasa

kehausan, meminta tolong ayahnya untuk mengambilkan ia air minum. Tapi naas,

rupanya tentara Israel tak lepas–lepas dari pandangannya terhadap Haidar.

Ditangkaplah ia secara diam–diam sehingga ia pun di terbangkan ke Yerussalem

bersama dua teman Hamas lainnya yang tertangkap.

Kisah sedih yang membuat banyak pembaca menangis ini, memang sangat

bagus dan menarik untuk dibaca. Apalagi ketika perjalanan gadis kecil itu

medatangi kota Yerussalem dengan ditemani beberapa tentara Israel yang hendak

dipindah tugaskan. Di sana ia tidak tahu jika diculik, saat ia tahu dirinya diculik,

Palestine sudah berkumpul dengan gadis–gadis Gaza lainnya yang juga diangkut

satu mobil denngannya. Perjalanan yang sepi , penuh dengan air mata dan siksaan

batin. Demi menjenguk dan menemui ayahnya di penjara Maskobeyya, ia pun

rupanya dibuang begitu saja oleh Hebrew agar tersesat di kota Yerussalem dan

mati kelaparan. Tapi nasib baik berada ditangannya, gadis kecil itu bertemu

dengan seorang wanita tua bernama Hajna yang menemukan Palestine di jalanan

dan membawanya pulang untuk diberi makan dan tempat tinggal. Rupanya ada

benang merah yang menyatu dan menghubungkan Palestine dengan Haidar, sang

ayah. Ia baru tahu kalau Hajna memiliki cucu perempuan kecil bernama Iffat yang

juga menjenguk ayah dan ibunya di penjara Maskobeyya. Saat itulah Palestine

menitipkan surat rindu itu untuk sang ayah yang dititipkan pada ayah Iffat. Tak

semudah yang dibayangkan, rupanya surat yang diberikan Palestine pada Dalaj,

Page 154: NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1827/1/EVI TRIYANI.pdf · walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah,

16

ayahanda Iffat diketahui oleh kepala sipir dan menghukum Balamoth, si sipir yang

bertugas menjaga malam hari itu. Dalaj yang seharusnya keluar satu bulan lagi

tiba–tiba diundur menjadi satu tahun lagi.