BIRO PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI...
Transcript of BIRO PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI...
BIRO PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI BALI
2013
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 2
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………... 1
1.2 Pengertian Renstra........................................................................................... 2
1.3 Maksud dan Tujuan........................................................................................... 2
1.4 Landasan Hukum.............................................................................................. 3
1.5 Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya........................... 4
1.6 Sistematika Penulisan....................................................................................... 5
BAB II GAMBARAN BIRO PEMERINTAHAN SETDA PROVINSI BALI.............. 6
2.1 Struktur Organisasi............................................................................................. 6
2.2 Kondisi Personel................................................................................................ 7
2.3 Tugas Pokok………........................................................................................... 8
2.4 Kinerja Pelayanan……………………………...................................................... 10
2.5 Isu-Isu Strategis................................................................................................. 12
2.6 Tantangan dan Peluang..................................................................................... 16
2.7 Analisis SWOT................................................................................................... 17
a. Kekuatan (strength)...................................................................................... 17
b. Kelemahan (weakness)................................................................................ 17
c. Peluang (oppurtunity)................................................................................... 18
d. Ancaman (threats)........................................................................................ 18
2.8 Hasil Analisis dan Pilihan Strategis.................................................................... 23
BAB III VISI, MISI, STRATEGI DAN KEBIJAKAN................................................ 23
3.1 Telaah Visi dan Misi Kepala Daerah Tahun 2013 – 2018.................................. 23
3.2 Visi dan Misi Biro Pemerintahan......................................................................... 25
3.3 Tujuan dan Sasaran.......…………………………………………………………..... 26
3.4 Strategi dan Arah Kebijakan……………………………………………………....... 27
BAB IV PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PAGU INDIKATIF......................................................................... 32 4.1 Program…..………............................................................................................. 32
4.2 Kegiatan .……………......................................................................................... 32
4.3 Indikator Kinerja……………................................................................................ 35
BAB V PENUTUP.................................................................................................... 37
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa perencanaan pembangunan daerah
merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Pada
tingkat daerah, perencanaan dimulai dengan penyusunan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan
program Kepala Daerah untuk jangka waktu 5 tahun. Mengacu pada amanat Undang-
undang tersebut, Biro Pemerintahan sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) di bawah koordinasi Asisten Ketataprajaan yang bertanggung jawab
kepada Gubernur Bali melalui Sekretaris Daerah, menyusun dokumen perencanaan
yang komprehensif dalam konteks pelaksanaan Tugas dan Fungsi menyiapkan bahan
Perumusan Kebijakan Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pemerintaham Umum,
Kerjasama, Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta pengembangan teknologi
informasi melalui sistem (e-Government).
Dokumen Perencanaan pada hakekatnya memberikan gambaran tentang upaya
mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government yang bisa
memberikan kontribusi dalam pembangunan masyarakat Bali seutuhnya melalui tata
kelola penyelenggaraan pemerintahan yang efektif berbasis teknologi informasi dalam
mewujudkan Misi Bali Mandara yaitu Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera.
Rencana Strategis (RENSTRA) Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi
Bali Tahun 2013-2018 ini disusun dengan memuat konsep yang komprehensif
berkaitan dengan upaya mewujudkan Visi Bali Mandara dengan pelaksanaan program
dan kegiatan yang berkelanjutan dan berkesinambungan dalam kurun waktu lima
tahun ke depan, sehingga dapat menjawab perkembangan reformasi di segala aspek
kehidupan dan tuntutan masyarakat yang semakin kritis, dinamis dan aspiratif terkait
pelaksanaan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
1.2 Pengertian Renstra
a. Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang
ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.
Perencanaan strategis mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, dan cara
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 4
pencapaian tujuan yang meliputi kebijakan, program dan kegiatan yang realistis
dengan mengantisipasi perkembangan masa depan.
b. Perencanaan strategis merupakan dokumen yang disusun sesuai dengan
kebutuhan daerah dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD)
serta peraturan yang mendasari keberadaan tugas dan fungsi serta kewenangan
Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya Rencana Strategis (RENSTRA ) Biro Pemerintahan Sekretariat
Daerah Provinsi Bali tahun 2013-2018 adalah:
1. Sebagai landasan dan acuan dalam melaksanakan kegiatan yang disusun secara
sistimatik dan bertahap bagi seluruh jajaran Biro Pemerintahan sehingga dapat
ditentukan prioritas program yang akan dilaksanakan selama lima tahun dan
sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja;
2. Menjamin adanya keterpaduan arah kebijakan dan strategi dari Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta keselarasan program dan
kegiatan sesuai dengan sasaran dalam Rencana Pembangunan Jangka menengah
(RPJMD) yang tertuang dalam Rencana Kerja Daerah (Renja) yang kemudian
dijabarkan dalam APBD;
3. Sebagai tolak ukur kinerja Instansi;
Adapun tujuan penyusunan RENSTRA Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah
Provinsi Bali tahun 2013-2018 adalah :
1. Untuk mengarahkan jajaran Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali
dalam merumuskan sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan.;
2. Untuk memandu pelaksanaan/merealisasikan program dan kegiatan sehingga
selalu sejalan dengan upaya mewujudkan visi dan misi yang telah disusun.
3. Sebagai pedoman dalam menentukan arah, cita-cita dan tujuan organisasi yang
disepakati bersama sehingga akan tercipta sistem kerja yang optimal, koordinatif
dan bersinergi dalam mencapai tujuan.
4. Menyelaraskan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan Rencana
Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bali.
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 5
I.4 Landasan Hukum
RENSTRA Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali tahun 2013-2018
merujuk pada ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
a. Landasan Idiil, Pancasila sebagai dasar Negara RI
b. Landasan Konstitusional, Undang-Undang Dasar 1945.
c. Landasan Operasional:
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
[Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5587].
Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-
undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah [Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246,Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5589];
3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah [Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438];
4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah [Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4598];
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota [Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran negara Republik
Indonesia Nomor 4737];
6. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor 28
Tahun 2010, Nomor 0199/M PPN/04/2010, Nomor PMK 07/2010 tentang
Penyetaraan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-
2014;
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 6
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
8. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabiltas Kinerja Instansi
Pemerintah;
9. Peraturan Gubernur Bali Nomor 37 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok
Sekretariat Daerah Provinsi Bali;
1.5 Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Posisi RENSTRA SKPD dikaitkan dengan dokumen perencanaan lainnya
mengacu pada Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah. RENSTRA Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali
merupakan penjabaran visi dan misi Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi
Bali yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bali.
Selanjutnya, RENSTRA dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja
(RENJA) Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali sehingga terlihat
kesinambungan antara RENJA selama tahun tertentu dengan RENJA tahun sebelum
dan sesudahnya. Posisi RENSTRA terhadap dokumen perencanaan lainnya dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1.1.
Keterkaitan Renstra dengan Dokumen-dokumen Perencanaan lainnya
1.6 Sistematika Penulisan
Dokumen RENSTRA Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali
Tahun 2013-2018 ini dituangkan dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Bab ini memuat latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum
penyusunan dokumen rencana strategis Biro Pemerintahan Sekretariat
RPJP Nasional
RPJP Daerah
RPJM Daerah
Strategi
Arah
Kebijakan
Program
Indikator
Visi
Misi
Tujuan
Sasaran
Kebijakan
Program/
Kegiatan
RENSTRA BIRO
PEMERINTAHAN
Sekretariat Daerah Provinsi Bali
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 7
Daerah Provinsi Bali, keterkaitan dokumen tersebut dengan dokumen
perencanaan lainnya serta sistematika penulisan.
BAB II Gambaran Umum Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali
Memuat kondisi Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali pada
saat ini, isu-isu strategis yang dihadapi serta analisis SWOT terhadap kondisi
eksternal dan internal Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali.
BAB III Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Bab ini dimulai dengan review singkat terhadap RPJMD lalu dilanjutkan
dengan rumusan visi dan misi, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, serta
strategi dan arah kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut.
BAB IV Program, Kegiatan, dan Pagu Indikatif
Bab ini menguraikan tentang program dan kegiatan sebagai instrumen untuk
melaksanakan strategi yang telah ditetapkan, pagu indikatif, serta indikator
untuk mengukur pencapaian kinerja setiap program yang dijalankan.
BAB V Penutup
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 8
BAB II
GAMBARAN UMUM BIRO PEMERINTAHAN
SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI BALI
II.1. Struktur Organisasi
Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali dan dijabarkan lebih lanjut dengan Peraturan
Gubernur Bali Nomor 37 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok Sekretariat
Daerah Provinsi Bali.
Susunan organisasi Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali,
terdiri dari :
1. Kepala Biro
2. Bagian Otonomi Daerah
1) Sub Bagian Desentralisasi.
2) Sub Bagian Perangkat Daerah.
3) Sub Bagian Pengembangan Kapasitas Daerah.
3. Bagian Pemerintahan Umum
1) Sub Bagian Pembinaan Wilayah.
2) Sub Bagian Fasilitasi dan Peruntukan Tanah.
3) Sub Bagian Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
4. Bagian Kependudukan
1) Sub Bagian Data dan Informasi Kependudukan
2) Sub Bagian Koordinasi dan Fasilitasi
3) Sub Bagian Tata Usaha Biro
5. Bagian Kerjasama
1) Sub Bagian Kerjasama Luar Negeri.
2) Sub Bagian Bagian Evaluasi dan Pelaporan.
3) Sub Kerjasama Antar Daerah dan Swasta.
6. Bagian Pengolahan Data Elektronik
1) Sub Bagian Perangkat Keras dan Jaringan.
2) Sub Bagian Perangkat Lunak.
3) Sub Bagian Pengolahan Data Elektronik.
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 9
Dilihat dari Struktur jabatan, Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi
Bali terdiri atas 1 orang pejabat eselon II, 5 orang pejabat eselon III, 15 orang
pejabat eselon IV dan 33 orang staf. Struktur Organisasi Biro Pemerintahan
Sekretariat Daerah Provinsi Bali adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1. : Struktur Organisasi Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali
II.2. Kondisi Personel
Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali adalah salah satu Biro
dari 9 (sembilan) Biro di lingkup Sekretariat Daerah Provinsi Bali yang bidang
tugasnya membantu Sekretaris Daerah dalam merumuskan kebijakan dan regulasi
terkait dengan bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Kependudukan,
Kerjasama, dan Pengelohan Data Elektronik.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dimaksud Biro Pemerintahan
Sekretariat Daerah Provinsi Bali diperkuat oleh 54 personel terdiri dari :
KEPALA BIRO
PEMERINTAHAN KELOMPOK J ABATAN
FUNGSIONAL
KABAG KEPENDUDUKAN
KABAG PENGOLAHAN
DATA ELEKTRONIK
KABAG KERJASAMA
KABAG PEMERINTAHAN
UMUM
KABAG OTONOMI DAERAH
KASUBAG DESENTRALISASI
KASUBAG PERANGKAT
DAERAH
KASUBAG PENGEMBANGAN
KAPASITAS DAERAH
KASUBAG PEMBINAAN
WILAYAH
KASUBAG FASILITASI DAN PERUNTUKAN
TANAH
KASUBAG DEKONSENTRASI
& TUGAS PEMBANTUAN
KASUBAG DATA INFORMASI KEPENDUDUKAN
KASUBAG KOORDINASI
DAN FASILITASI
KASUBAG TATA USAHA
BIRO
KASUBAG
EVALUASI DAN PELAPORAN
KASUBAG KERJASAMA
LUAR NEGERI
KASUBAG KERJASAMA
ANTAR DAERAH DAN SWASTA
KASUBAG PERANGKAT
KERAS & JARINGAN
KASUBAG PERANGKAT
LUNAK
KASUBAG PENGOLAHAN
DATA ELEKTRONIK
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 10
Tabel 2.1.
Personel di Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali; keadaan s.d Bulan Desember 2013
1. Komposisi Pegawai Biro
Pemerintahan :
Kepala Biro
Eselon III
Eselon IV
Fungsional Khusus
Fungsional Umum
:
:
:
:
:
1 orang
5 orang
15 orang
1 orang
32 orang
2. Jumlah Pegawai per Bagian :
Bagian Otonomi Daerah
Bagian Pemerintahan Umum
Bagian Kependudukan
Bagian Kerjasama
Bagian PDE
:
:
:
:
:
9 orang
11 orang
15 orang
11 orang
8 orang
3. Tingkat Pendidikan :
S2
S1
D3
SMA
:
:
:
:
14 orang
29 orang
2 orang
9 orang
2.3. Tugas Pokok
Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 37 Tahun 2011 tentang Rincian
Tugas Pokok Sekretariat Daerah Provinsi Bali, Kepala Biro Pemerintahan mempunyai
Tugas Pokok sebagai berikut :
a. menyusun, mengkoordinasikan rencana dan program kerja Biro;
b. merumuskan kebijakan umum Biro serta menyelenggarakan administrasi
berdasarkan kewenangan;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan;
d. menilai prestasi kerja bawahan;
e. mengkoordinasi para kepala bagian;
f. memberi petunjuk kepada Kepala Bagian untuk mengadakan koordinasi
dengan perangkat daerah/instansi lain sesuai bidang tugasnya;
g. merumuskan sasaran yang hendak dicapai berdasarkan skala prioritas dan
dana yang tersedia sebagai dasar dalam pelaksanaan tugas;
h. memonitor serta mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran
dapat dicapai sesuai dengan program kerja;
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 11
i. melaksanakan koordinasi dan pelayanan administratif kepada satuan kerja
perangkat daerah;
j. mengolah bahan dalam rangka koordinasi instansi vertikal, penyelenggaraan
Pemerintahan Wilayah, Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan, Pertanahan; Kerjasama Antar Daerah, Swasta dan
Luar Negeri; Kependudukan dan Catatan Sipil; serta penyelenggaraan
Pemerintahan Umum;
k. menyiapkan dan menyelenggarakan pengolahan data elektronik untuk
menunjang e-Government,;
l. mengolah bahan, data dan menyiapkan rumusan indikator Kinerja Utama,
Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Provinsi Bali
m. melaksanakan sistem pengendalian intern;
n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekda melalui Asisten
Ketataprajaan
Untuk menjalankan tugas pokok tersebut diatas, Kepala Biro Pemerintahan
mempunyai fungsi :
a. Merumuskan kebijakan dan penyusunan konsep perundang-undangan dalam
rangka penyelenggaraan otonomi daerah.
b. Fasilitasi dan koordinasi tugas-tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan,
fasilitasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pembinaan,
wilayah, serta koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka
pelaksanaan pemerintahan umum.
c. Penyiapan bahan pembinaan dan sosialisasi kegiatan kependudukan,
koordinasi penyelenggaraan dan pengawasan pendaftaran penduduk dan
catatan sipil dan menyajikan data jumlah dan klasifikasi penduduk skala
provinsi.
d. Penyiapan bahan dan pendataan dalam rangka perumusan kebijaksanaan,
pembinaan dan petunjuk teknis pembuatan peraturan tentang kerjasama antar
daerah, lembaga swasta dan luar negeri.
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 12
e. Penyiapan instrumen pengumpulan data dan analisis untuk penyelenggaraan
kegiatan peruntukan tanah, memfasilitasi sengketa tanah serta
pengkoordinasian antar perangkat daerah dan perangkat wilayah.
f. Penyiapan penyelenggaraan pemerintahan melalui konsep e-Government
2.4. Kinerja Pelayanan
Pada Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali terdapat lima
indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur kinerja pelayanan yang dilakukan
selama lima tahun. Indikator-indikator kinerja tersebut yaitu; Persentase bahan
rumusan kebijakan bidang otonomi daerah, Persentase bahan rumusan kebijakan
bidang pemerintahan umum, , Persentase Penduduk yang memiliki KTP elektronik,
Persentase kerjasama yang dirintis dan Persentase SKPD Pemerintah Provinsi Bali
yang telah menggunakan pelayanan pemerintahan berbasis e- Government
Adapun capaian atas target untuk masing-masing indikator kinerja selama lima
tahun dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Indikator bahan rumusan kebijakan bidang otonomi daerah
Indikator ini digunakan untuk mengukur capaian dari bahan rumusan kebijakan
bidang otonomi daerah yang dilakukan oleh Biro Pemerintahan Sekretariat
Daerah Provinsi Bali. Indikator kinerja ini kemudian di dukung dengan dua
program, yaitu Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dan
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Capaian Kinerja dan Keuangan.
Adapun capaian dari kegiatan-kegiatan dari kedua program yang mendukung
tercapainya indikator ini antara lain adanya kesepakatan dalam hal
penyelenggaraan otonomi daerah, kesepakatan peningkatan kapasitas aparatur
kecamatan, kesepakatan berkaitan dengan evaluasi kapasitas daerah. Dengan
adanya capaian-capaian tersebut, maka capaian indikator kinerja persentase
bahan rumusan kebijakan bidang otonomi dapat tercapai 100%.
b. Indikator bahan rumusan kebijakan bidang pemerintahan umum.
Indikator ini didukung dengan tiga program yaitu, Program hubungan Pemerintah
Pusat dan daerah, Program Konflik-konflik Pertanahan dan Program akselerasi
dekonsentrasi dan tugas pembantuan dan program pembinaan wilayah. Dari ke
empat program tersebut kemudian ada sembilan kegiatan dengan keluaran
berupa penyusunan kebijakan guna tercapainya rumusan kebijakan bidang
pemerintahan umum. Sepanjang lima tahun masa renstra, indikator kinerja
tersebut dapat tercapai 100%.
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 13
Beberapa bahan rumusan kebijakan bidang pemerintahan umum adalah :
1. Tersedianya dokumen instrumen pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
2. Terjalinnya kerjasama yang baik Forum Koordinasi Pemerintahan daerah
dalam penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban masyarakat dan isue-
isue aktual penyelenggaraan pemerintahan umum di Provinsi Bali
3. Terwujudnya koordinasi yang baik antar instansi vertikal di Provinsi Bali
4. Tersedianya dokumen Laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah
5. Tersedianya laporan pelaksanaan fasilitasi konflik pertanahan yang dapat
diselesaikan.
6. Adanya rekomendasi terkait penyelenggaraan dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan
c. Indikator penduduk Provinsi Bali yang telah memeiliki KTP Elektronik. Hingga
tahun 2013 Indikator kinerja persentase bahan rumusan kebijakan bidang
kependudukan ini juga tercapai 100%. Adapun capaian beberapa kegiatan yang
berupa pendukung tercapainya bahan rumusan kebijakan bidang kependudukan
adalah adanya kesepakatan untuk menemukan solusi dalam mengatasi
permasalahan kependudukan, rumusan kebijakan penyelesaian masalah
kependudukan, dan tersusunnya database kependudukan Provinsi Bali.
d. Indikator kerjasama luar negeri dan kerjasama antar daerah yang terfasilitasi.
Target akhir dari indikator ini adalah adanya peningkatan fasilitasi kerjasama
yang dapat dilaksanakan. Adapun target dari indikator tersebut diukur dari
capaian kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kerjasama Luar Negeri, Fasilitasi
Peningkatan Kerjasama antar Daerah, Rapat Koordinasi Kerjasama Kawasan
Regional Nusa Tenggara, Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Kerjasama
Luar Negeri, Evaluasi Penyelenggaraan Kerjasama antar daerah, Peningkatan
Kerjasama antar anggota Mitra Praja Utama (MPU) dan Fasilitasi Kerjasama
Antar Anggota Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI).
e. Indikator SKPD Pemerintah Provinsi Bali yang telah menggunakan pelayanan
pemerintahan berbasis e- Government . Penyelenggaraan Pemerintahan saat ini
tidak dapat dilepaskan dari pengembangan Teknologi informasi. Pencapaian
tujuan pemerintahan yang efektif, efeisien dan akuntabel sepenuhnya didukung
dengan penguasaan tenologi informasi.
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 14
Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali bertanggungjawab terhadap
upaya penyelenggaraan pemerintahan berbasis teknologi e-Government dimana
pelayanan pemerintahan sepenuhnya dilakukan dengan menggunakan teknologi
informasi. Target capaian indikator ini adalah optimalisasi penggunaan teknologi
informasi untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan bagi seluruh SKPD yang
ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali yang sepenuhnya didukung dengan
perangkat komputerisasi.
2.5. Isu-Isu Strategis
Seiring dengan perkembangan organisasi yang semakin kompleks baik yang
berkaitan dengan aspek peningkatan kinerja maupun persoalan yang menyertai
upaya peningkatan kinerja itu sendiri, maka organisasi dituntut untuk
menginventarisasi berbagai kemungkinan-kemungkinan yang mempengaruhi
pencapaian organisasi. Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal yang
bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembangaan/
keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan datang. Oleh karena itu,
untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis diperlukan analisis terhadap berbagai
fakta dan informasi yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis.
Perumusan Isu Strategi pada Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi
Bali diperlukan dalam rangka mengidentifikasi pilihan kebijakan pokok yang
dihadapi organisasi yang akan memiliki pengaruh yang kuat pada proses
pengambilan keputusan berkaitan dengan bagaimana, apa yang dikerjakan dan
mengapa organisasi mengerjakan persoalan tersebut. Beberapa rumusan isu
Strategis pada Biro Pemerintahan adalah :
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 15
a. Otonomi Daerah
1. Kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah belum optimal terutama yang
berkaitan dengan Regulasi ketentuan-ketentuan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah. Hal ini sangat mempengaruhi penerapan konsep
Otonomi Daerah yang membutuhkan Profesionalisme.
2. Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tetap
perlu dikawal dan difasilitasi penyelenggaraannya sehingga dapat berjalan
sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Kualitas data dan bahan masukan untuk penyusunan Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Provinsi Bali belum
memadai sehingga tetap dibutuhkan koordinasi dan konsultasi timbal balik
yang lebih intensif dan efektif.
b. Pemerintahan Umum
1. Belum optimalnya penyelenggaraan tugas pembantuan di Provinsi Bali
2. Belum optimalnya sinkronisasi dan sinergitasi antara pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota se- Bali dalam koordinasi penyelenggaraan pemerintahan
daerah
3. Belum optimalnya penyelenggaraan keamanan dan ketertiban masyarakat di
Provinsi Bali, sejalan dengan perkembangan provinsi Bali sebagai daerah
tujuan wisata.
4. Belum optimalnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai pembinaan
wilayah khususnya yang ada di daerah perbatasan mengenai arti penting
pilar batas, menyebabkan pilar batas menjadi tidak terawat, hilang atau
rusak. Hal ini kedepan memberikan potensi terwujudnya konflik perbatasan.
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 16
5. Masih banyaknya permasalahan dan konflik di bidang pertanahan, sehingga
perlu dilakukan langkah-langkah partisipatif dan antisipatif untuk
menyelesaikan permasalahan di bidang pertanahan dan senantiasa
memberikan fasilitasi dan koordinasi dalam rangka penyelesaian
permasalahan dan konflik pertanahan.
6. Masih banyaknya permohonan pemanfaatan tanah yang tidak sesuai dengan
peruntukannya, sehingga perlu pengawasan lebih intensif dalam hal
perizinan pemanfaatan tanah dengan memperhatikan peruntukan dan tata
ruangnya.
c. Kependudukan dan Pencatatan Sipil
1. Berdasarkan Data Center Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kementerian Dalam Negeri RI pada Semester II Tahun 2013, Jumlah
penduduk wajib KTP-el di Provinsi Bali sebanyak 3.060.309 orang; yang telah
melakukan perekaman KTP-el berjumlah 2.493.529, yang belum melakukan
perekaman KTP –el berjumlah 566.780 orang. Sebagian besar Wajib KTP-el
yang belum perekaman tersebut terus dipantau apakah telah pindah dari
Provinsi Bali, merekam di tempat lain atau meninggal tetapi belum di-update.
Isu strategisnya adalah pemantauan pemutakhiran data secara berkala dan
terus menerus.
2. Secara kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur pengelola administrasi
kependudukan belum memadai dengan perkembangan teknologi informasi
3. Berdasarkan laporan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten/Kota tentang Kepemilikan akta (terutama akta kelahiran, akta
kematian, dan akta perkawinan) oleh penduduk, terutama pada keluarga
miskin, masih rendah. Hal ini disebabkan masih rendahnya kesadaran
penduduk akan arti penting kepemilikan dokumen akta. Masyarakat
cenderung mengurus akta jika ada kepentingan tertentu.
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 17
4. Pelaporan orang asing yang tinggal tetap atau tinggal sementara di Provinsi
Bali serta WNI yang akan pindah keluar negeri seringkali hanya berkaitan
dengan dokumen kependudukan di Kantor Imigrasi , padahal UU No. 23
Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan mengamanatkan bahwa
orang asing pemegang izin tinggal tetap/terbatas dan WNI wajib melaporkan
keberadaannya ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten/Kota tempat domisili.
5. Berdasarkan laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Kabupaten Kota ke
Provinsi, kesadaran penduduk akan kewajibannya untuk melaporkan
peristiwa penting dan peristiwa kependudukan kepada Dinas Dukcapil
Kabupaten/Kota masih kurang. Padahal keakuratan data kependudukan
hanya dapat dicapai jika administrasi kependudukan berlangsung secara
tertib.
d. Kerjasama
1. Upaya menjalin hubungan kerjasama luar negeri dan kerjasama antar daerah
dan swasta membawa dampak positif bagi pengembangan investasi daerah
khususnya di bidang perdagangan, pariwisata dan kebudayaan yang menjadi
fokus pembangunan Provinsi Bali. Peningkatan kerjasama pada gilirannya
akan membawa dampak peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.
2. Mengoptimalkan dasar hubungan diplomatik dalam rangka memfasilitasi
event-event internasional di bidang perdagangan, pariwisata dan
kebudayaan.
e. Pengolahan Data Elektronik
1. Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat meningkatkan
efektifitas dan efisiensi kegiatan pelayanan publik dan pemerintahan
sehingga tercipta pelayanan yang cepat, efektif dan efisien.
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 18
2. Keamanan data dan informasi dalam rangka proteksi dari akses,
penggunaan, penyebaran, pengubahan, gangguan atau penghancuran data
dan informasi oleh pihak yang tidak berwenang.
2.6 Tantangan dan Peluang
Tantangan dan peluang yang dihadapi Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah
Provinsi Bali dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang :
1) Tantangan
a. Semakin kuatnya pengaruh globalisasi dan proses demokratisasi
penyelenggaraan pemerintahan.
b. Masih kurangnya pemerataan dan penyebaran penduduk serta terbatasnya
daya dukung alam dan daya tampung lingkungan.
c. Masih banyaknya kasus-kasus di bidang pertanahan
d. Besarnya tuntutan masyarakat
e. Semakin tingginya kompetisi dengan daerah lain.
f. Belum selesainya penyusunan data kependudukan yang valid dan up to date.
2) Peluang
a. Pulau Bali merupakan pulau strategis untuk penyelenggaraan event-event
international
b. Besarnya ketertarikan para pemimpin nasional terhadap Bali
c. Menguatnya tuntutan akan demokratisasi dan good governance.
d. Semakin kuatnya civil society.
e. Semakin berkembangnya tehnologi informasi dan komunikasi.
f. Pemerintah Provinsi Bali secara otonomi melakukan kebijakan kerjasama
dengan pihak lain baik dalam negeri maupun luar negeri
g. Pelaksanaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan di tingkat
Kabupaten/Kota
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 19
2.7 Analisis SWOT
Salah satu alat analisis yang sangat populer dalam perencanaan strategis
adalah analisis SWOT. Dalam penyusunan rencana Strategis Biro Pemerintahan
Sekretariat Daerah Provinsi Bali juga dilakukan analisis SWOT. Dalam analisis ini,
Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali mengidentifikasi kekuatan
(strength) dan kelemahan (weakness) yang dimilikinya serta peluang (opportunity)
dan ancaman (threat) yang dihadapi dalam mewujudkan visi dan misinya. Analisis
SWOT pada Biro Pemerintahan adalah :
a. Kekuatan (strength)
1. Tersedianya perangkat struktur biro yang menangani bidang pemerintahan
umum, otonomi daerah, Kerjasama, Kependudukan dan Pencatatan Sipil
serta Pengolahan Data Elektronik.
2. Terdapatnya mekanisme kerja yang tertata baik diantara unit kerja Biro
Pemerintahan.
3. Tersedianya sumber daya manusia, Pegawai sejumlah 54 orang, dimana
diantaranya 29 orang adalah lulusan S1 dan 14 orang lulusan S2 yang
memiliki kemampuan kerja dan semangat kerja yang tinggi
4. Adanya produk-produk peraturan perundang-undangan yang merupakan
dasar dalam pelaksanaan kegiatan yang ada pada Biro Pemerintahan
Sekretariat Daerah Provinsi Bali.
5. Terjalinnya hubungan yang baik antar bagian dalam mendukung kinerja
instansi.
b. Kelemahan (weakness)
1. Kualitas dan sebaran SDM belum memadai
2. Ketersediaan dana, sarana prasarana belum memadai.
3. Koordinasi didalam kerjasama antar instansi, kabupaten / kota, masyarakat
dan stake holders belum optimal
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 20
4. Pelaksanaan peraturan perundang-undangan belum optimal.
5. Sistem informasi data dan informasi bidang pemerintahan umum, otonomi
daerah, pertanahan dan kependudukan yang masih lemah.
6. Adanya peraturan bidang pemerintahan dari pusat yang perlu disesuaikan
dengan kondisi di Provinsi Bali.
c. Peluang (Oppurtunity)
1. Provinsi Bali merupakan obyek pelaksanaan event-event nasional dan
Internasional.
2. Menguatnya tuntutan akan demokratisasi dan good governance.
3. Semakin kuatnya civil society.
4. Semakin berkembangnya tehnologi informasi dan komunikasi.
5. Pemerintah Provinsi Bali secara otonomi sudah melakukan kebijakan
kerjasama dengan pihak lain baik dengan pihak swasta, luar negeri maupun
dalam negeri.
6. Cakupan jumlah kabupaten dan kota dalam pelaksanaan Sistem Informasi
Administrasi Kependudukan.
d. Ancaman (Threats)
1. Sebagai daerah tujuan pariwisata utama di Indonesia, Bali semakin rawan
di bidang keamanan dan ketertiban masyarakat sejalan dengan semakin
kuatnya pengaruh globalisasi.
2. Besarnya tuntutan masyarakat akan transparansi pelayanan publik.
3. Semakin tingginya kompetisi dengan daerah lain.
4. Masih kurangnya pemerataan dan penyebaran penduduk serta
terbatasnya daya dukung alam dan daya tampung lingkungan.
5. Belum selesainya penyusunan data kependudukan yang valid dan up to
date.
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 21
6. Faktor kenyamanan juga menyebabkan nilai tanah menjadi tinggi dan
prospek bagus bagi pengembang sehingga menyebabkan nilai tanah tidak
terkendali.
7. Belum optimalnya penyelenggaraan koordinasi , pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah memberikan
ancaman terhadap penyelenggaraan pemerintahan umum di daerah.
Tabel 2.2
Analisis SWOT
FAKTOR INTERNAL
STRENGHTS
a. Tersedianya perangkat struktur biro yang
menangani bidang pemerintahan umum,
otonomi daerah, Kerjasama,
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
serta Pengolahan Data Elektronik.
b. Terdapatnya mekanisme kerja yang baik
diantara unit kerja Biro Pemerintahan.
c. Tersedianya sumber daya manusia,
Pegawai sejumlah 54 orang, dimana
diantaranya 29 orang adalah lulusan S1
dan 14 orang lulusan S2 yang memiliki
kemampuan kerja dan semangat kerja
yang tinggi
d. Tersedianya sarana prasarana.
e. Adanya produk-produk peraturan
perundang-undangan yang merupakan
dasar dalam pelaksanaan kegiatan yang
ada pada Biro Pemerintahan Sekretariat
Daerah Provinsi Bali.
f. Terjalinnya hubungan yang baik antar
instansi dalam mendukung kinerja
instansi.
WEAKNESSES
a. Kualitas dan sebaran SDM belum memadai
b. Ketersediaan dana, sarana prasarana belum
memadai.
c. Koordinasi didalam kerjasama antar
instansi, kabupaten / kota, masyarakat dan
stake holders belum optimal.
d. Pelaksanaan peraturan perundang-
undangan belum optimal.
e. Sistem informasi data dan informasi bidang
pemerintahan umum, otonomi daerah,
pertanahan dan kependudukan yang masih
lemah.
f. Adanya peraturan bidang pemerintahan dari
pusat yang perlu disesuaikan dengan
kondisi di Provinsi Bali.
FAKTOR EKSTERNAL OPPORTUNITIES
a. Provinsi Bali merupakan
obyek pelaksanaan event-
event nacional maupun
Internasional.
b. Menguatnya tuntutan akan
demokratisasi dan good
governance.
c. Semakin kuatnya civil
society.
d. Semakin berkembangnya
tehnologi informasi dan
komunikasi.
Strategi S-O
a. Peningkatan peran para pemimpin
Nasional terhadap Bali untuk mendukung
pendidikan, budaya dan pariwisata
melalui hubungan yang baik antar
lingkup pemerintahan (Kementerian dan
SKPD)
b. Peningkatan peran pemimpin Nasional
terhadap Bali Untuk meningkatkan
koordinasi dan kerjasama antar
perangkat struktural Biro di bidang
Pemerintahan Umum, Otonomi Daerah,
Kependudukan, Kerjasama, dan
Teknologi e-Government
Strategi W-O
a. Memanfaatkan ketertarikan pemimpin
Nasional terhadap Bali untuk meningkatkan
kualitas sebaran SDM
b. Manfaatkan kertertarikan para pemimpin
nasional terhadap Bali untuk mendukung
ketersediaan dana dan sarana prasarana.
c. Manfaatkan kertertarikan para pemimpin
nasional terhadap Bali untuk meningkatkan
koordinasi dan kerjasama antara instansi
provinsi, kabupaten/kota, masyarakat dan
stake holders.
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 22
e. Pemerintah Provinsi Bali
secara otonomi sudah
melakukan kebijakan
kerjasama dengan pihak
lain baik dengan pihak
swasta, luar negeri maupun
dalam negeri.
f. Cakupan jumlah kabupaten
dan kota dalam
pelaksanaan Sistem
Informasi Administrasi
Kependudukan.
c. Peningkatan peran pemimpin Nasional
terhadap Bali untuk meningkatan kualitas
SDM dan Sarana Prasarana
d. Peningkatan peran para pemimpin
nasional terhadap Bali untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan yang ada pada
Biro Pemerintahan.
e. Peningkatan tuntutan akan
demokratisasi dan good governance
untuk meningkatkan koordinasi dan
kerjasama antar perangkat struktural biro
yang bidang pemerintahan umum,
otonomi daerah, Kerjasama,
kependudukan dan Teknologi E-
Government
f. Penguatan civil society untuk
meningkatkan koordinasi dan kerjasama
antar perangkat struktural biro yang
bidang pemerintahan umum, otonomi
daerah, Kerjasama, kependudukan dan
Teknologi E-Government
g. Penguatan civil society untuk
meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia dan sarana prasarana.
h. Penguatan civil society untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan yang
ada pada Biro Pemerintahan.
i. Peningkatan tehnologi informasi dan
komunikasi untuk meningkatkan
koordinasi dan kerjasama antar
perangkat struktural biro yang bidang
pemerintahan umum, otonomi daerah,
Kerjasama, kependudukan dan
Teknologi E-Government
j. Peningkatan teknologi informasi dan
komunikasi untuk untuk meningkatkan
kualitas sumberdaya manusia dan
sarana prasarana.
k. Peningkatan teknologi informasi dan
komunikasi untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan yang ada pada
Biro Pemerintahan.
l. Peningkatan kualitas kebijakan
kerjasama dengan pihak lain untuk
meningkatkan koordinasi dan kerjasama
antar perangkat struktural biro yang
bidang pemerintahan umum, otonomi
daerah, Kerjasama, kependudukan dan
Teknologi E-Government.
m. Peningkatan kualitas kebijakan
kerjasama dengan pihak lain untuk
meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia dan sarana prasarana.
n. Peningkatan kualitas kebijakan
kerjasama dengan pihak lain untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan yang
ada pada Biro Pemerintahan.
o. Cakupan jumlah kab/kota dalam
pelaksanaan Sistem Informasi
Kependudukan dapat memperlancar
kinerja instansi terutama yang
d. Manfaatkan kertertarikan para pemimpin
nasional terhadap Bali untuk
mengoptimalkan pelaksanaan peraturan
perundang-undangan dan penyempurnaan
peraturan pemerintah pusat disesuaikan
dengan kondisi Bali.
e. Manfaatkan kertertarikan para pemimpin
nasional terhadap Bali untuk mendukung
penyediaan sistem informasi data dan
informasi bidang pemerintahan umum,
otonomi daerah, kerjasama, kependudukan
dan teknologi e-government.
f. Manfaatkan tuntutan demokratisasi dan
good governance serta kuatnya civil society
untuk meningkatan kualitas dan sebaran
SDM.
g. Manfaatkan tuntutan demokratisasi dan
good governance serta kuatnya civil society
untuk mendukung ketersediaan dana dan
sarana prasarana.
h. Manfaatkan tuntutan demokratisasi dan
good governance serta kuatnya civil society
untuk meningkatkan koordinasi dan
kerjasama antara instansi provinsi,
kabupaten/kota, masyarakat dan stake
holders.
i. Manfaatkan tuntutan demokratisasi dan
good governance serta kuatnya civil society
untuk mengoptimalkan pelaksanaan
peraturan perundang-undangan dan
penyempurnaan peraturan pemerintah pusat
disesuaikan dengan kondisi Bali.
j. Manfaatkan tuntutan demokratisasi dan
good governance serta kuatnya civil society
untuk mendukung penyediaan sistem
informasi data dan informasi bidang
pemerintahan umum, otonomi daerah,
pertanahan dan kependudukan.
k. Manfaatkan tehnologi informasi dalam upaya
meningkatkan kualitas dan sebaan SDM.
l. Manfaatkan tehnologi informasi dalam upaya
untuk meningkatkan koordinasi dan
kerjasama antara instansi provinsi,
kabupaten/kota, masyarakat dan stake
holders.
m. Manfaatkan tehnologi informasi untuk
mensosialisasikan peraturan perundang-
undangan.
n. Manfaatkan tehnologi informasi untuk
mewujudkan sistem informasi data bidang
pemerintahan umum, otonomi daerah,
pertanahan dan kependudukan.
o. Manfaatkan kebijakan kerjasama dengan
pihak lain untuk meningkatkan kualitas dan
sebaran SDM.
p. Manfaatkan kebijakan kerjasama dengan
pihak lain untuk mendukung ketersediaan
dana dan sarana dan prasarana
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 23
menangani bidang kependudukan q. Manfaatkan kebijakan kerjasama dengan
pihak lain untuk meningkatkan koordinasi
dan kerjasama antara instansi provinsi,
kabupaten/kota, masyarakat dan stake
holders.
r. Manfaatkan kebijakan kerjasama dengan
pihak lain untuk mengoptimalkan
pelaksanaan peraturan UU dan
penyempurnaan peraturan pemerintah pusat
disesuaikan dengan kondisi Bali.
s. Manfaatkan kebijakan kerjasama dengan
pihak lain untuk mewujudkan sistem
informasi data bidang pemerintahan umum,
otonomi daerah, kerjasama, kependudukan
dan teknologi E-Government.
t. Manfaatkan cakupan jumlah kabupaten /
kota dalam pelaksanaan SIAK untuk
mewujudkan sistem informasi data bidang
kependudukan
THREATS
a. Sebagai daerah pariwisata
utama di Indonesia, Bali
terancam kuatnya pengaruh
globalisasi.
b. Besarnya tuntutan
masyarakat.
c. Semakin tingginya
kompetisi dengan daerah
lain.
d. Masih kurangnya
pemerataan dan
penyebaran penduduk serta
terbatasnya daya dukung
alam dan daya tampung
lingkungan.
e. Belum selesainya
penyusunan ata
kependudukan yang valid
dan up to date.
f. Faktor kenyamanan juga
menyebabkan nilai tanah
menjadi tinggi dan prospek
bagus bagi pengembang
sehingga menyebabkan
nilai tanah tidak terkendali.
Strategi S-T
a. Peningkatan koordinasi dan kerjasama
antar perangkat struktural biro yang bidang
pemerintahan umum, otonomi daerah,
kerjasama, kependudukan dan teknologi E-
Government dalam menghadapi besarnya
tuntutan masyarakat.
b. Peningkatan koordinasi serta kerjasama
dengan kabupaten, provinsi lain, lembaga
pendidikan, lembaga peneliatian , LSM dan
masyarakat dalam menghadapi besarnya
tuntutan masyarakat.
c. Peningkatan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan umum di Kabupaten/Kota
d. Peningkatan koordinasi Forkompimda
e. Peningkatan kualitas sumberdaya
manusia dan sarana prasarana dalam
menghadapi arus globalisasi.
f. Peningkatan koordinasi dan kerjasama
antar perangkat struktural biro yang bidang
pemerintahan umum, otonomi daerah,
kerjasama, kependudukan dan teknologi E-
Government dalam penyelesaian kasus-
kasus pertanahan.
g. Peningkatan koordinasi dan kerjasama
dengan kabupaten, provinsi lain, lembaga
pendidikan, lembaga peneliatian , LSM dan
masyarakat dalam penyelesaian kasus-
kasus pertanahan.
h. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia
dan sarana prasarana dalam penyelesaian
kasus- kasus pertanahan.
i. Peningkatan koordinasi dan kerjasama
antar perangkat struktural biro yang bidang
pemerintahan umum, otonomi daerah,
kerjasama, kependudukan dan teknologi E-
Government dalam upaya pemerataan dan
penyebaran penduduk serta daya dukung
alam dan daya tampung lingkungan.
Strategi W-T
a. Peningkatan kualitas dan sebaran SDM
dalam menghadapi tuntutan masyarakat.
b. Peningkatan ketersediaan dana , sarana dan
prasarana yang memadai untuk
mengakomodasi tuntutan masyarakat.
c. Peningkatan koordinasi dan kerjasama
antara pemerintah pusat ,instansi provinsi,
kabupaten/kota, masyarakat dan stake
holders dalam upaya mengakomodasi
tuntutan masyarakat.
d. Peningkatan system informasi data dan
system informasi bidang pemerintahan
umum, otonomi daerah, kerjasama,
kependudukan dan teknologi E-Government
untuk mengakomodasi tuntutan masyarakat.
e. Penyempurnaan peraturan bidang
pemerintahan dari pemerintah pusat sesuai
dengan kondisi Bali untuk mengakomodasi
besarnya tuntutan masyarakat.
f. Peningkatan kualitas dan sebaran SDM
dalam menghadapi kompetisi dengan
daerah lain.
g. Peningkatan ketersediaan dana, sarana dan
prasarana dalam menghadapi kompetisi
dengan daerah lain.
h. Peningkatan koordinasi dan kerjasama
antara pemerintah pusat, instansi provinsi,
kabupaten/kota, masyarakat dan stake
holders dalam menghadapi kompetisi
dengan daerah lain.
i. Peningkatan penegakan peraturan
perundang – undangan dalam menghadapi
kompetisi dengan daerah lain.
j. Peningkatan sistem informasi data dan
informasi bidang pemerintahan umum,
otonomi daerah, kerjasama, kependudukan
dan teknologi E-Government dalam
menghadapi kompetisi dengan daerah lain.
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 24
j. Peningkatan koordinasi dan kerjasama
dengan kabupaten, provinsi lain, lembaga
pendidikan, lembaga peneliatian , LSM dan
masyarakat dalam upaya pemerataan dan
penyebaran penduduk serta daya dukung
alam dan daya tampung lingkungan.
k. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia
dan sarana prasarana upaya pemerataan
dan penyebaran penduduk serta daya
dukung alam dan daya tampung
lingkungan.
l. Peningkatan koordinasi dan kerjasama
antar perangkat struktural biro yang bidang
pemerintahan umum, otonomi daerah,
kerjasama, kependudukan dan teknologi E-
Government dalam penyediaan data
kependudukan yang valid dan up to date.
m. Peningkatan koordinasi dan kerjasama
dengan kabupaten, provinsi lain, lembaga
pendidikan, lembaga peneliatian , LSM dan
masyarakat dalam penyediaan data
kependudukan yang valid dan up to date.
n. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia
dan sarana prasarana dalam penyediaan
data kependudukan yang valid dan up to
date.
k. Penyempurnaan peraturan bidang
pemerintahan dari pemerintah pusat yang
disesuikan dengan kondisi Bali dalam
menghadapi kompetisi dengan daerah lain.
l. Peningkatan kualitas dan sebaran SDM
dalam menghadapi kuatnya arus globalisasi.
m. Peningkatan ketersediaan dana, sarana dan
prasarana dalam menghadapi kuatnya arus
globalisasi .
n. Peningkatan koordinasi dan kerjasama
antara pemerintah pusat, instansi provinsi,
kabupaten/kota, masyarakat dan stake
holders dalam menghadapi kuatnya arus
globalisasi.
o. Peningkatan penegakan peraturan
perundang – undangan dalam menghadapi
kuatnya arus globalisasi.
p. Peningkatan sistem informasi data dan
informasi bidang pemerintahan umum,
otonomi daerah, kerjasama, kependudukan
dan teknologi E-Government dalam
menghadapi kuatnya arus globalisasi.
q. Penyempurnaan peraturan bidang
pemerintahan dari pemerintah pusat yang
disesuikan dengan kondisi Bali dalam
menghadapi kuatnya arus globalisasi.
r. Peningkatan kualitas dan sebaran SDM
dalam upaya untuk menyelesaikan kasus-
kasus sengketa pertanahan.
s. Peningkatan ketersediaan dana, sarana dan
prasarana dalam upaya untuk
menyelesaikan kasus-kasus pertanahan.
t. Peningkatan koordinasi dan kerjasama
antara pemerintah pusat, instansi provinsi,
kabupaten/kota, masyarakat dan stake
holders dalam upaya untuk menyelesaikan
kasus-kasus sengketa pertanahan.
u. Peningkatan penegakan peraturan
perundang – undangan dalam upaya untuk
menyelesaikan kasus-kasus sengketa
pertanahan.
v. Peningkatan sistem informasi data dan
informasi pemerintahan umum, otonomi
daerah, kerjasama, kependudukan dan
teknologi E-Government upaya untuk
menyelesaikan kasus-kasus sengketa
pertanahan.
w. Penyempurnaan peraturan bidang
pemerintahan dari pemerintah pusat yang
disesuaikan dengan kondisi Bali dalam
upaya untuk menyelesaikan kasus-kasus
sengketa pertanahan.
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 25
2.8 Hasil Analisis dan Pilihan Strategis
Hasil analisis SWOT tentang faktor-faktor lingkungan serta dampaknya terhadap masa
depan organisasi yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap kondisi Biro Pemerintahan
Sekretariat Daerah Provinsi Bali merupakan dasar-dasar untuk menetapkan dan
menyusun perencanaan strategis. Matriks analisis lingkungan strategis menyajikan hasil
analisis SWOT terhadap faktor Internal dan Eksternal. Berdasarkan hasil analisis tersebut
dikaitkan dengan visi dan misi, maka dihasilkan pilihan strategis (strategic choices)
sebagai berikut :
1. Peningkatan pengembangan teknologi informasi, perencanaan dan pengendalian
pembangunan bidang pemerintahan umum, otonomi daerah, kependudukan dan
Catatan Sipil, kerjasama serta pengembangan teknologi informasi berbasis e-
government
2. Peningkatan koordinasi, konsultasi dan kerjasama dengan stake holder bidang
pemerintahan
3. Peningkatan fasilitasi penyelesaian sengketa pertanahan
4. Peningkatan Pemberdayaan Aparatur Pemerintahan dan kelembagaannya
5. Optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan yang berkaitan dengan penetapan
tapal batas wilayah
6. Peningkatan peran forum koordinasi, pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban di daerah.
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 26
BAB III
VISI, MISI, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
3.1. Telaah Visi dan Misi Kepala Daerah Tahun 2013 - 2018
Visi dan misi merupakan gambaran otentik tentang apa yang ingin dicapai
oleh Pemerintah Provinsi Bali dalam 5 (lima) tahun mendatang melalui Gubernur
dan Wakil Gubernur terpilih. Visi yang telah ditetapkan oleh Gubernur dan Wakil
Gubernur terpilih tahun 2013 – 2018 adalah : ”BALI MANDARA” yaitu Bali yang
Maju, Aman, Damai dan Sejahtera
Penjelasan atas Visi diatas adalah :
- Bali yang Maju : Bali yang dinamis, yang terus bergerak menurut Dinamika
pergerakan dan perkembangan manusia dan tetap menjunjung kesucian dan
keiklasan demi tegaknya dharma.
- Bali yang Aman : Bali yang ”dabdab” teratur secara niskala yang terhindar
dari ancaman intervensi virus-virus ideologi yang bertentangan dengan Tri Hita
Karana
- Bali Damai : Bali yang diselimuti atmosfer kesejukan lahir bathin serta selalu
dalam kondisi ”tis” dan kondusif sekaligus yang menggambarkan komunitas
masyarakat Bali yang kental dengan suasana ”briyag-briyug”, pakedek
pakenyem”.
- Bali yang Sejahtera : Bali yang ”sukerta sekala niskala” sehingga memperoleh
kemajuan, keamanan dan kedamaian yang sejati.
Untuk mewujudkan visi Bali Mandara, maka ditetapkan misi pembangunan Provinsi
Bali 2013 -2018 sebagai berikut :
1. Mewujudkan Bali yang berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
2. Mewujudkan Bali yang aman, damai, tertib, harmonis serta bebas dari
berbagai ancaman
3. Mewujudkan Bali yang sejahtera dan sukerta lahir bathin
Berkaitan dengan penetapan tujuan dan sasaran yang merupakan
penegasan dari visi dan misi pembangunan Provinsi Bali Tahun 2013 – 2018, Biro
Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali mengemban tugas pencapaian
ketiga misi tersebut, yaitu (1) Mewujudkan Bali yang berbudaya, Metaksu, Dinamis,
Maju dan Modern; (2) Mewujudkan Bali yang aman, damai, tertib, harmonis serta
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 27
bebas dari berbagai ancaman dan mewujudkan Bali yang sejahtera dan sukerta
lahir dan bathin. Misi pertama memuat sasaran yang akan dicapai yaitu tujuan
terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berwibawa, sedangkan misi kedua
mengacu pada tujuan terkendalinya pertumbuhan, persebaran dan administrasi
kependudukan.
Misi pertama dan kedua pada prinsipnya dimaknai sebagai sebuah sinergitas
yang komprehensif untuk mendorong pemerintah daerah ke katalisator dan mampu
mengelola pemerintahan secara efisien, efektif, mampu menggerakkan dan
mendorong masyarakat agar lebih mandiri. Misi ini juga mengemban upaya untuk
menyelenggarakan pemerintahan yang bertanggungjawab, efektif dan efisien
disamping sebagai upaya menjaga sinergitas interaksi yang konstruktif di antara
domain negara, sektor swasta dan masyarakat meningkatkan efektivitas layanan
birokrasi yang responsif, transparan dan akuntabel serta meningkatkan tata kelola
pemerintahan yang baik.
3.2 Visi dan Misi Biro Pemerintahan
Sebagai bagian dari kelembagaan Pemerintah Provinsi Bali, maka Visi dan Misi
Pemerintah Provinsi Bali menjadi landasan dan acuan dalam penyusunan Visi Biro
Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali. Visi Biro Pemerintahan Sekretariat
Daerah Provinsi Bali adalah : ” MEWUJUDKAN BALI MANDARA MELALUI TATA
KELOLA PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF DENGAN BERBASISKAN E-
GOVERNMENT ”.
Misi adalah upaya – upaya yang dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan Sekretariat
Daerah Provinsi untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan agar tujuan organisasi
dapat terlaksana dengan baik.
Adapun misi dari Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali adalah sebagai
berikut ;
1. Memantapkan kebijakan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Otonomi
Daerah.;
2. Memantapkan kebijakan penyelenggaraan Pemerintahan Umum;
3. Memantapkan kebijakan penyelenggaraan administrasi Kependudukan dan
Catatan Sipil;
4. Memantapkan kebijakan Kerjasama Antar Daerah, Swasta dan Luar Negeri.
5. Meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan melalui teknologi e-Government
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 28
3.3. Tujuan dan Sasaran
Untuk memperjelas tentang apa yang ingin dicapai Biro Pemerintahan
Sekretariat Daerah Provinsi Bali dalam lima tahun ke depan, rumusan visi diuraikan
menjadi tujuan dan sasaran strategis. Tujuan strategis merupakan pedoman dan
memberikan fokus pada perumusan strategi, program, dan kegiatan, sedangkan
sasaran merupakan ukuran tentang pencapaian tujuan strategis tersebut.
a. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan Misi yang
akan dicapai atau hasil dalam jangka waktu 5 ( lima ) tahun untuk melakukan
perubahan kearah yang lebih baik. Adapun tujuan dari Visi dan Misi Biro
Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya fasilitasi dan koordinasi dalam rangka penyelenggaraan
Pemerintahan daerah dan Otonomi Daerah
2. Terwujudnya fasilitasi dan koordinasi dalam rangka penyelenggaraan
Pemerintahan Umum
3. Terwujudnya fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan administrasi
kependudukan dan Pencatatan Sipil;
4. Terwujudnya fasilitasi dan koordinasi di bidang kerjasama antar Daerah,
Swasta dan Luar Negeri;
5. Terwujudnya kapasitas sarana perangkat lunak dan perangkat keras serta
jaringan komunikasi e- Government di lingkungan pemerintah Provinsi Bali.
b. Sasaran
Sasaran merupakan penyataan dari tujuan yang akan dicapai melalui
tindakan berupa kebijakan alokasi sumberdaya, program dan kegiatan. Adapun
sasaran dari Visi dan Misi Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali
adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya jumlah bahan rumusan kebijakan bidang Otonomi Daerah dan
Pemerintahan Daerah
2. Meningkatnya jumlah fasilitasi sengketa pertanahan dan jumlah penyelesaian
tapal batas
3. Meningkatnya jumlah penduduk yang memiliki NIK / KTP Elektronik
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 29
4. Meningkatnya jumlah fasilitasi kesepakatan kerjasama yang dirintis
5. Meningkatnya jumlah layanan penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis e-
government
3.4. Strategi dan arah kebijakan
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, ditetapkan strategi berdasarkan misi
dari Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali sebagai berikut:
Misi 1. Memantapkan kebijakan penyelenggaraan Otonomi Daerah;
a. Meningkatkan kualitas penyiapan bahan rumusan kebijakan bidang
pemerintahan umum dan otonomi dalam pembangunan
b. Meningkatkan fasilitasi dan koordinasi yang berkaitan dengan penataan
daerah otonomi.
Misi 2. Memantapkan kebijakan penyelenggaraan Pemerintahan Umum;
a. Meningkatkan kapasitas aparat yang menangani persoalan sengketa
pertanahan ditingkat Kabupaten dan kota
b. Mengakselerasi penyelesaian konflik-konflik pertanahan dan sengketa
tanah melalui mediasi dan penegakan supremasi hukum
c. Menyelesaikan permasalahan perbatasan antar pemerintah daerah
d. Meningkatkan ketersediaan informasi tentang nama-nama unsur rupa
bumi buatan
e. Meningkatkan kapasitas pengelolaan kegiatan Dekonsentrasi dan tugas
pembantuan
f. Meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan umum di
daerah
g. Meningkatkan kapasitas daerah dan aparatur pemerintahan
Misi 3. Memantapkan kebijakan penyelenggaraan administrasi Kependudukan dan
Catatan Sipil;
a. Meningkatkan fasilitasi dan koordinasi rangka kepemilikan KTP dengan
memperhitungkan rasio pelayanan
b. Meningkatkan penataan tertib administrasi kependudukan
c. Membangun pengembangan sistem informasi dan database
kependudukan
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 30
d. Meningkatkan faslitasi penguatan kualitas sumber daya aparatur
pengelola administrasi kependudukan
e. Menguatkan kapasitas Biro Pemerintahan sebagai instansi yang
menangani administrasi kependudukan skala provinsi.
Misi 4. Memantapkan kebijakan Kerjasama Antar Daerah, Swasta dan Luar
Negeri;
a. Meningkatkan kerjasama antar pemerintah daerah, swasta dan luar
negeri;
b. Mengoptimalkan forum-forum kerjasama antar daerah yang sudah
terbentuk
Misi 5. Meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan melalui teknologi e-
Government :
a. Meningkatkan dukungan sarana dan prasarana Teknologi informasi.
b. Mengoptimalkan sarana E-Government.
Untuk mewujudkan tujuan strategis yang ingin dicapai, Biro Pemerintahan
Sekretariat Daerah Provinsi Bali merumuskan arah kebijakan yang akan ditempuh
dalam lima tahun ke depan, yaitu:
Misi 1 : Memantapkan kebijakan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan
Otonomi Daerah;
a. Peningkatan koordinasi penataan daerah otonom
Misi 2 : Memantapkan kebijakan penyelenggaraan Pemerintahan Umum;
a. Peningkatan fasilitasi penyelesaian sengketa pertanahan
b. Percepatan/akselerasi penyelesaian konflik-konflik pertanahan dan
sengketa tanah
c. Peningkatan koordinasi antar pemerintah daerah dalam hal
pengelolaan batas daerah.
d. Peningkatan penyelenggaraan pemerintahan umum di daerah
e. Fasilitasi Forum koordinasi pimpinan daerah dalam mewujudkan
keamanan dan ketertiban masyarakat
Misi 3 : Memantapkan kebijakan penyelenggaraan administrasi Kependudukan
dan Catatan Sipil;
a. Peningkatan kualitas penataan administrasi penduduk ber-KTP
guna menunjang tertib administrasi kependudukan.
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 31
b. Peningkatan kualitas penataan administrasi akta kelahiran dan
akta perkawinan guna menunjang tertib administrasi
kependudukan.
c. Pengembangan database kependudukan skala Provinsi.
Misi 4 : Memantapkan kebijakan Kerjasama Antar Daerah, Swasta dan Luar
Negeri;
a. Peningkatan kerjasama antar daerah guna mengurangi konflik antar
daerah, mengatasi penguasaan sumber daya alam dan aset
ekonomi daerah
b. Pengoptimalan forum-forum kerjasama antar daerah guna
peningkatan potensi daerah
Misi 5 : Meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan melalui teknologi e-
Government
a. Pengoptimalan dalam penyediaan dan pengoperasian sarana
perangkat lunak dan perangkat keras serta jaringan komunikasi
Pemerintah Provinsi Bali.
b. Peningkatan kualitas SDM bidang teknologi informasi
Tabel 2.3
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Visi : Mewujudkan Bali Mandara Melalui Tata Kelola Pemerintahan Yang Efektif Dengan
Berbasiskan E-Government
Misi 1 : Memantapkan kebijakan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Otonomi Daerah
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Terwujudnya fasilitasi
dan koordinasi dalam
rangka
penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
dan Otonomi Daerah
Meningkatnya jumlah
bahan rumusan
kebijakan bidang
Pemerintahan daerah
dan Otonomi Daerah
1. Meningkatkan kualitas
penyiapan bahan rumusan
kebijakan bidang
pemerintahan umum dan
otonomi dalam
pembangunan
2. Peningkatan fasilitasi dan
koordinasi yang berkaitan
dengan penyelenggaraan
otonomi daerah
1. Peningkatan
koordinasi
penyelenggaraan
otonomi daerah
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 32
Misi 2 : Memantapkan kebijakan penyelenggaraan Pemerintahan Umum;
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Terwujudnya fasilitasi
dan koordinasi dalam
rangka
penyelenggaraan
Pemerintahan Umum
MeningkatnyaJumlah
fasilitasi sengketa
pertanahan dan
jumlah penyelesaian
tapal batas
1. Peningkatan fasilitasi
penyelesaian sengketa
pertanahan
2. Akselerasi penyelesaian
konflik-konflik pertanahan dan
sengketa tanah melalui
mediasi dan penegakan
supremasi hukum
3. Penyelesaian permasalahan
perbatasan antar pemerintah
daerah
4.Memantapkan
penyelenggaraanpemerintahan
umum
5. Koordinasi Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat
1. Inventarisasi
laporan kasus
sengketa pertanahan
2. Akselerasi
penyelesaian konflik-
konflik pertanahan
dan sengketa tanah
2. Peningkatan
koordinasi antar
pemerintah daerah
dalam hal
pengelolaan batas
daerah.
3.Peningkatan
koordinasi antar
pemerintah daerah
dalam
penyelenggaraan
pemerintahan umum
4.Terfasilitasinya
Forkompimda Provinsi
Bali
Misi 3 : Memantapkan kebijakan penyelenggaraan administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil;
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Terwujudnya
fasilitasi dan
koordinasi
penyelenggaraan
administrasi
kependudukan, dan
Catatan Sipil.
Meningkatnya
fasilitasi jumlah
penduduk yang
memiliki NIK/KTP
elektronik
1. Peningkatan fasilitasi dan
koordinasi rangka
kepemilikan KTP dengan
memperhitungkan rasio
pelayanan
2. Peningkatan penataan
administrasi kepemilikan
akta kelahiran dan
perkawinan
3. Pembangunan sistem
informasi dan database
kependudukan
4. Penguatan kapasitas Biro
Pemerintahan sebagai
instasi yang menangani
administrasi kependudukan
skala provinsi.
1. Peningkatan kualitas
penataan administrasi
penduduk ber-KTP guna
menunjang tertib
administrasi
kependudukan
2. Peningkatan kualitas
penataantertib
administrasi
kependudukan
3. Pembangunan database
kependudukan skala
provinsi
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 33
Misi 4 : Memantapkan kebijakan Kerjasama Antar Daerah, Swasta dan Luar Negeri
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Terwujudnya fasilitasi
dan koordinasi di
bidang kerjasama antar
Daerah, Swasta dan
Luar Negeri
Meningkatnya jumlah
kesepakatan
kerjasama yang dirintis
/dilaksanakan
1. Meningkatkan
kerjasama antar
pemerintah daerah
2. Optimalisasi forum-
forum kerjasama antar
daerah yang sudah
terbentuk
1. Peningkatan
kerjasama antar daerah
guna mengurangi konflik
antar daerah, mengatasi
penguasaan sumber
daya alam dan aset
ekonomi daerah
2. Optimalisasi forum-
forum kerjasama antar
daerah guna
peningkatan potensi
daerah
Misi 5 : Meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan melalui teknologi e-Government
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Terwujudnya kapasitas
sarana perangkat lunak
dan perangkat keras
serta jaringan
komunikasi di
lingkungan pemerintah
Provinsi Bali
Meningkatnya jumlah
layanan
penyelenggaraan
pemerintahan yang
berbasis Teknologi e-
government
1. Meningkatkan
dukungan sarana dan
prasarana Teknologi
informasi
2. Optimalisasi sarana
E-Government
1. Mengoptimalkan
penyediaan dan
pengoperasian sarana
perangkat lunak dan
perangkat keras serta
jaringan komunikasi
Pemerintah Provinsi
Bali.
2. Peningkatan kualitas
SDM bidang teknologi
informasi
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 34
BAB IV
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PAGU INDIKATIF
4.1. Program
Program merupakan kumpulan kegiatan yang dihimpun dalam satu kelompok
yang sama secara sendiri maupun bersama-sama untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan. Program merupakan alat bagi pencapaian tujuan
dan sasaran. Penetapan program dilakukan dengan melihat visi dan misi (kebijakan,
tujuan dan sasaran) yang telah ditetapkan, serta dalam rangka mewujudkan
percepatan reformasi birokrasi dan meningkatkan pelayanan publik.
Program-program pada Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali
dalam mewujudkan Visi dan Misi Biro Pemerintahan dalam kurun waktu lima tahun
kedepan adalah :
Program Prioritas :
1. Program Penataan Daerah Otonomi Baru;
2. Program Fasilitasi penyelesaian konflik-konflik pertanahan;
3. Program Penataan administrasi kependudukan;
4. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah;
5. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi Dan Media Massa;
Program Wajib :
1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
2. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan
3. Program Upacara Nasional dan Keagamaan
4. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
5. Program pelayanan administrasi perkantoran
4.2. Kegiatan
I. Program Penataan Daerah Otonomi Baru;
1. Fasilitasi Pengembangan Kapasitas Daerah;
2. Pemantapan Otonomi Daerah;
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 35
3. Monitoring dan Evaluasi Urusan Pemerintahan;
4. Fasilitasi dan Koordinasi Pelantikan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
5. Fasilitasi dan Koordinasi Pemerintahan Daerah ;
6. Fasilitasi Percepatan Penyelesaian Tapal Batas Wilayah Administratif Antar
Daerah dan Penyelesaian Penegasan Batas Daerah;
7. Fasilitasi perapatan pilar, pemeliharaan pilar dan pembangunan kembali pilar
yang hilang atau rusak;
8. Fasilitasi Nama Rupa Bumi unsur alami dan buatan;
9. Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan bidang Pemerintahan Umum;
10. Koordinasi dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan Kab./Kota se
Bali
11. Fasilitasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah
12. Fasilitasi Tim Penyelenggaraan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
II. Program Fasilitasi penyelesaian konflik-konflik pertanahan;
1. Fasilitasi dan Koordinasi Pendelegasian Pengadaan Tanah;
2. Fasilitasi Penyelesaian Sengketa Pertanahan;
III. Program Penataan administrasi kependudukan
1. Koordinasi Pemantauan Tertib Administrasi Kependudukan di Provinsi Bali;
2. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kependudukan;
3. Dukungan dan Penguatan Tertib Administrasi Kependudukan;
4. Pengendalian Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Bali;
5. Sosialisasi Kebijakan Kependudukan dan Pencatatan Sipil ;
6. Pembangunan dan Pengoperasian SIAK secara terpadu;
7. Pelatihan Tenaga Pengelola SIAK;
8. Penyusunan kajian kependudukan provinsi Bali;
9. Pendataan Penduduk untuk Pemutakhiran Database Kependudukan
10. Dukungan dan Implementasi e-KTP
IV. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah;
1. Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Kerjasama Luar Negeri;
2. Evaluasi Penyelenggaraan Kerjasama Antar Daerah di 9 Kabupaten/Kota;
3. Peningkatan Kerjasama Antar Anggota Mitra Praja Utama (MPU);
4. Fasilitasi Peningkatan Kerjasama antar Daerah;
5. Rapat Koordinasi Kerjasama Kawasan Nusa Tenggara;
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 36
6. Fasilitasi Peningkatan Kerjasama Luar Negeri;
7. Fasilitasi Kerjasama Antar Anggota APPSI;
8. Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan
Kerjasama Daerah;
9. Monitoring dan Inventarisasi Penyelenggaraan Kerjasama Luar Negeri di 9
(Sembilan) Kab/Kota di Bali;
10. Workshop Evaluasi Kerjasama antar Daerah;
11. Meningkatkan Kerjasama Antar Daerah, Regional dan Internasional;
12. Fasilitasi Peningkatan Peran Gubernur selaku Wakil Pemerintah dalam rangka
Kerjasama Pembinaan Wilayah;
V. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi Dan Media Massa;
1. Pengadaan Perangkat Jaringan dan sarana sistem dalam rangka
pengembangan e-Government Provinsi Bali;
2. Optimalisasi Pemanfaatan Sarana dan Prasarana E-Government Prov. Bali;
3. Pengelolaan dan pengolahan Data E-Government Provinsi Bali;
VI. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1. Fasilitasi Pemerintahan Kecamatan Se Bali;
VII. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan
1. Penyusunan LPPD Provinsi Bali dan Monitoring LPPD Kabupaten/Kota;
2. Penyusunan LPPD Akhir Masa Jabatan Gubernur Bali;
VIII. Program Upacara Nasional dan Keagamaan
IX. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
1. Pengadaan Peralatan Kantor;
2. Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan Dinas.
X. Program pelayanan administrasi perkantoran
1. Penyediaan alat tulis kantor;
2. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 37
4.3. Indikator Kinerja
Berdasarkan visi, misi serta tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan yang
telah ditetapkan dalam RPJMD Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2013 – 2018,
perencanaan strategis Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali 5 (lima )
tahun mendatang mendasarkan diri pada Misi Pertama yaitu mewujudkan Bali yang
berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern yang bertujuan meningkatkan
pemerintahan yang bersih dan berwibawa dan sasaran terwujudnya pemerintahan
yang bersih dan berwibawa.
Adapun Indikator kinerja Biro Pemerintahan yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai
komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD adalah
sebagai berikut :
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 38
Tabel 4.1 :
Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Indikator
Kondisi
Kinerja pd
awal Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja pd
Akhir
Periode
RPJMD
2014 2015 2016 2017 2018
I. Persentase rumusan bahan kebijakan pemerintahan dan
Otonomi daerah
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
II. Persentase fasilitasi penyelesaian sengketa pertanahan
7 kasus 4 kasus
100%
4 kasus
100%
4 kasus
100%
4 kasus
100%
4 kasus
100%
20 kasus
III. Persentase Tapal batas wilayah yang memiliki kejelasan hukum
5 segmen
2 segmen
100%
2 segmen
100%
2 segmen
100%
2 segmen
100%
2 segmen
100%
10 segmen
IV. Persentase Penduduk yang memiliki NIK (ber KTP)
85%
85%
90%
92%
95%
98%
98%
V. Persentase kerjasama Luar Negeri dan Dalam Negeri yang
terlaksana
5 kerjasama
2
kerjasama
2
kerjasama
2
kerjasama
2
kerjasama
2
kerjasama
10
kerjasama
VI. Persentase SKPD yang telah mengembangkan teknologi e-
Government
34 RS/Pus
kesmas
8
SKPD
8
SKPD
8
SKPD
9
SKPD
10
SKPD
43
SKPD
Renstra Biro Pemerintahan 2013-2018 | 39
BAB V
P E N U T U P
RENSTRA Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018
merupakan dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, strategi, kebijakan, program
dan kegiatan pembangunan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Biro
Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali lima tahun mendatang. Lebih lanjut
Renstra akan menjadi dasar evaluasi dan pelaporan kinerja tahunan dan lima tahunan.
Perencanaan Strategis ini diharapkan (1) memudahkan Biro Pemerintahan
Sekretariat Daerah Provinsi Bali dalam menyusun rencana kegiatan dan program
tahunan secara terpadu, terarah dan terukur, (2) menyediakan acuan resmi bagi Biro
Pemerintahan dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan daerah yang
dananya bersumber dari APBD; (3) memudahkan dalam memahami dan menilai visi,
misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan, strategi dan program-program operasional tahunan
dalam rentang periode tahun 2013 – 2018; serta (4) sebagai tolok ukur bagi evaluasi dan
penilaian kinerja Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali.
Demikian dokumen Renstra Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Bali
Tahun 2013-2018 ini kami susun. Dalam upaya menyempurnakan dokumen ini, tentunya
saran dan kritik yang konstruktif sangat diharapkan dari pihak-pihak yang berkompeten.
Terima kasih.
Denpasar, April 2014
Kepala Biro Pemerintahan
Sekretariat Daerah Provinsi Bali,
Drs. I Wayan Sudana, M.Si
Pembina Utama Muda
NIP. 19581231 198703 1 128