BIOTEKNOLOGI BIDANG PANGAN

13
BIOTEKNOLOGI BIDANG PANGAN Aplikasi Bioteknologi Bidang Pengolahan Pangan Aplikasi BioteknologiBidang Pengolahan Pangan- Beberapa contoh Bioteknologi tradisional di bidang pangan misalnya, tempe dibuat dari kedelai menggunakan jamur Rhizopus, tape dibuat dari ketela pohon atau pisang dengan menggunakan Khamir Saccharomyces cereviceae, keju dan yoghurt dibuat dari susu sapi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus. A. Aplikasi Bioteknologi pada Yoghurt Yoghurt merupakan minuman hasil fermentasi susu menggunakan bakteri Lactobacillus substilis atau Lactobacillus bulgaricus (Gambar 8.5). Bakteri yang di manfaatkan mampu mendegradasi protein dalam susu menjadi asam laktat. Proses degradasi ini disebut fermentasi asam laktat dan hasil akhirnya dinamakan yoghurt.

Transcript of BIOTEKNOLOGI BIDANG PANGAN

Page 1: BIOTEKNOLOGI BIDANG PANGAN

BIOTEKNOLOGI BIDANG PANGAN

Aplikasi Bioteknologi Bidang Pengolahan Pangan

Aplikasi BioteknologiBidang Pengolahan Pangan- Beberapa contoh Bioteknologi

tradisional di bidang pangan misalnya, tempe dibuat dari kedelai menggunakan jamur

Rhizopus, tape dibuat dari ketela pohon atau pisang dengan menggunakan Khamir

Saccharomyces cereviceae, keju dan yoghurt dibuat dari susu sapi dengan

menggunakan bakteri Lactobacillus.

A. Aplikasi Bioteknologi pada Yoghurt

Yoghurt merupakan minuman hasil fermentasi susu menggunakan bakteri Lactobacillus

substilis atau Lactobacillus bulgaricus (Gambar 8.5). Bakteri yang di manfaatkan

mampu mendegradasi protein dalam susu menjadi asam laktat. Proses degradasi ini

disebut fermentasi asam laktat dan hasil akhirnya dinamakan yoghurt.

Yoghurt

Page 2: BIOTEKNOLOGI BIDANG PANGAN

Sebenarnya membuat yoghurt tidaklah sulit, selain itu proses pembuatannya juga cukup

sederhana. Bagi anda yang ingin mencoba untuk membuat yoghurt sendiri di rumah,

silahkan simak tips sederhana ini mengenai  mengenai cara membuat yoghurt dengan

mudah.

Cara Membuat Yoghurt

Bahan :

1 liter susu murni

Bibit yoghurt 5% dari banyaknya susu murni atau yoghurt biasa tanpa rasa

Cara Membuat :

Panaskan susu sapi murni dengan api kecil sambil diaduk-aduk selama 30 menit,

tetapi jangan dibiarkan hingga mendidih. Langkah ini bertujuan untuk

menguapkan air sehingga tidak terbentuk gumpalan atau solid yoghurt.

Kemudian angkat solid yoghurt dan dinginkan hingga hangat kuku, setelah itu

tambahkan bibit yoghurt sebanyak 2-5% dari jumlah yoghurt yang telah

mengental tadi.

Diamkan selama 24 jam dalam wadah yang tertutup rapat, agar menghasilkan

rasa asam dan yoghurt yang kental. Semakin tinggi total solid yang terbentuk

akan mendapatkan yoghurt dengan hasil yang semakin baik.

Setelah berbentuk yoghurt dapat ditambahkan dengan sirup atau gula, bagi

sahabat yang tidak suka dengan rasa yoghurt yang terlalu asam, atau bisa juga

ditambahkan dengan rasa jeruk, stawberry atau dengan berbagai rasa lainya.

Jika ingin menyimpan yoghurt dalam waktu yang cukup lama, sebaiknya

simpanlah yoghurt kedalam wadah kaca agar yoghurt dapat bertahan lama.

Page 3: BIOTEKNOLOGI BIDANG PANGAN

B. Aplikasi Bioteknologi Pada Keju

Keju merupakan contoh produk bioteknologi yang cukup terkenal (Gambar 2). Keju

dibuat dengan bantuan bakteri pada susu. Bakteri tersebut dikenal sebagai bakteri asam

laktat atau Lactobacillus. Bakteri Lactobacillus mengubah laktosa menjadi asam laktat

dan menyebabkan susu menggumpal. Pada pembuatan keju, kondisi pH harus rendah.

Kondisi pH yang rendah membuat susu mengental. Akibatnya protein pada susu

berubah menjadi semi solid yang disebut curd. Proses ini dibantu dengan menambahkan

enzim renin. Enzim renin dapat diekstrak dari perut anak sapi. Namun, saat ini enzim

renin dapat diproduksi dalam skala besar dengan menggunakan teknik rekayasa

genetika.

Keju

Cara Membuat Keju

Bahan-bahan :

1 gelas susu

2 sendok teh cuka atau bisa diganti dengan air jeruk lemon.

Garam dapur secukupnya

Page 4: BIOTEKNOLOGI BIDANG PANGAN

Cara membuat :

Susu direbus hingga mendidih, supaya tidak lengket selama direbus susu diaduk

pelan-pelan dan jangan sampai berhenti

Setelah mendidih angkat dan diamkan susu dalam keadaan tertutup dengan

diberi sedikit rongga agar uapnya keluar.

Masukkan 2 sendok teh cuka kemudian aduk pelan-pelan selama kurang lebih

sepuluh menit

Gumpalan susu (gumpalan ini yang menjadi keju) akan terpisah dari yang cair

kemudian saring dengan saringan kawat yang diberi kain sebagai pelapis.

Hasil perasan/saringan dicampur dengan garam

Hasil campuran gumpalan susu dan garam diamkan sampai dingin

Simpan gumpalan keju di dalam kulkas

Page 5: BIOTEKNOLOGI BIDANG PANGAN

C. Aplikasi Bioteknologi Pada Tempe

Tempe adalah makanan khas Indonesia. Tempe merupakan makanan yang terkenal di

Asia Tenggara dan juga merupakan salah satu contoh produk hasil bioteknologi. Tempe

terbuat dari kacang kedelai. Karena terbuat dari kacang kedelai yang merupakan sumber

protein tinggi, tempe juga merupakan makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi.

Tempe dibuat dari kacang kedelai dengan dibantu oleh aktivitas jamur Rhizopus oryzae

(Gambar 3). Proses pembuatan tempe cukup sederhana dan mudah dilakukan. Kacang

kedelai dicuci bersih, lalu direbus hingga setengah matang. Kemudian, kacang kedelai

setengah matang direndam dalam air selama kurang lebih 12 jam (semalaman). Dengan

direndamnya kacang kedelai, dapat menciptakan kondisi asam sehingga mikroba yang

biasanya membusukkan makanan dapat dicegah. Setelah direndam, kacang kedelai

kembali dicuci bersih dan direbus kembali hingga matang.

Tempe

Page 6: BIOTEKNOLOGI BIDANG PANGAN

Cara Membuat Tempe

Bahan-bahan :

1. Kacang kedelai

2. Ragi tempe (inokulum RAPRIMA) atau biakan murni Rhizopus sp.

3. Kantong plastik, atau daun pisang, atau daun jati.

Cara membuat :

1. Cucilah tampah, ayakan, kipas dan cukil yang akan digunakan, kemudian

dikeringkan.

2. Bersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan lain yang tercampur, kemudian cuci

hingga bersih.

3. Rendam kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama 12-18 jam dengan air

dingin biasa (proses hidrasi agar biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin ).

4. Lepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian cuci atau bilas dengan

menggunakan air bersih.

5. Kukus / rebus biji kedelai tersebut sampai empuk.

6. Setelah biji kedelai terasa empuk, tuangkan biji-biji tersebut pada tampah yang

telah dibersihkan, lalu diangin-angin dengan kipas/ kipas angin sambil diaduk-

aduk hingga biji-biji tersebut terasa hangat.

7. Taburkan ragi tempe (RAPRIMA) yang telah disiapkan sedikit demi sedikit

sambil diaduk-aduk supaya merata (1,5 gram ragi tempe untuk 2 kg kedelai). 8.

Siapkan kantong plastik atau daun pisang, atau daun jati untuk pembungkus. 

Bila kantong plastik yang digunakan sebagai pembungkus, berilah lubang-

lubang kecil pada kantong tersebut dengan menggunakan lidi atau garpu.

8. Masukan kedelai yang telah diberi ragi tempe (RAPRIMA) ke dalam

pembungkusnya, atur ketebalannya sesuai dengan selera

9. Proses fermentasi kacang kedelai ini pada suhu kamar selama satu atau dua hari

atau hingga seluruh permukaan kacang kedelai tertutupi jamur.

Page 7: BIOTEKNOLOGI BIDANG PANGAN

D. Aplikasi Bioteknologi Pada Tahu

Tahu juga merupakan salah satu contoh produk bioteknologi. Sebagai orang Indonesia,

Anda pasti telah mengenal makanan yang bernama tahu, bukan? Tahu, seperti juga

tempe, terbuat dari kacang kedelai. Tahu dibuat dengan cara mencuci kacang kedelai

hingga bersih dan merendamnya selama satu malam. Setelah lunak, kacang kedelai

digiling menjadi seperti bubur, lalu dididihkan. Setelah dididihkan, bubur kedelai

disaring dan ditambahkan kultur bakteri yang dapat menciptakan kondisi asam.

Beberapa jenis bakteri yang sering digunakan dalam pembuatan tahu ini adalah bakteri

asam laktat. Bubur tahu yang telah ditambahkan bakteri asam laktat ini lalu

dicetak,dibumbui, dan diberi garam agar tahan lama.

Tahu

Cara Membuat Tahu

Bahan-bahan :

1. 1 kg kacang kedelai yang telah direndam semalam

2. 100 ml cuka makan

3. Air

Page 8: BIOTEKNOLOGI BIDANG PANGAN

Cara membuat :

1. Masukan kacang kedelai yang telah direndam semalaman kedalam panci atau

baskom untuk di pecah dengan meremas-remasnya.

2. Setelah bersih masukan kedelai kedalam Blander dengan memberi air

secukupnya kemudian blender hingga halus dan lembut.

3. Saat selesai maka akan jadi seperti susu kedelai, selanjutnya rebus air kedelai

tadi di panci hingga mendidih.

4. Siapkan baskom untuk tempat air dingin. Ketika rebusan air kedelai tadi mulai

mendidih akan muncul busa.

5. Maka segera tambahkan air dingin sedikit demi sedikit dan suhu kompor

diturunkan.

6. Setiap busa mulai muncul lagi berikan air dingin sedikit demi sedikit.  Tetap

rebus air kedelai hingga busa habis, setelah itu biarkan rebusan itu di atas

kompor dengan api kecil selama 20 menit. Kemudian matikan kompor dan

biarkan dingin.

7. Setelah rebusan tadi mulai dingian segera saring menggunakan saringan yang di

atasnya di lapisi serbet makan/ kain. Peras ampas rebusan kedelai tadi hingga air

perasan keluar semua. Ampas jangan dibuang karena bisa dimanfaatkan untuk

perkedel, dan dimasak sesuai selera.

8. Air hasil penyaringan tadi di rebus di atas kompor dengan api sedang namun

tidak sampai mendidih.

9. Angkat susu kedelai dari kompor kemudia masukkan 100 ml cuka makan, aduk

sebentar.  Diamkan susu kedelai selama 30 menit dengan sendirinya susu kedelai

akan terpisah menjadi calon tahu dan air.

10. Saring massa tahu dengan serbet makan  atau kain bersih tipis hingga air keluar. 

Susun pada cetakan yang ingin anda gunakan kemudiaian tindih dengan

pemberat ssehingga semua air keluar. Biarkan sekitar 15-20 menit.

11. Setelah itu Tahu buatan anda pun jadi dan jiap di potong sesuai ukuran yang

anda suka dan siap dimasak.

Page 9: BIOTEKNOLOGI BIDANG PANGAN

BIOTEKNOLOGI PANGAN ( Tugas IPA )

Disusun Oleh :

Latifah Jum’aini Liya Herayati Lailul Barokah Herlina

Kelas IX.A

MTS AL IMAN

TULANG BAWANG

TAHUN 2013/2014

Page 10: BIOTEKNOLOGI BIDANG PANGAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

A. Aplikasi Bioteknologi pada Yoghurt …………………………………… 1

B. Aplikasi Bioteknologi pada Keju …………………………………… 3

C. Aplikasi Bioteknologi pada Tempe …………………………………… 5

D. Aplikasi Bioteknologi pada Tahu …………………………………… 7