Biota Laut

19
DI S U S U N Oleh: Reza outari

description

biota laut

Transcript of Biota Laut

DI

S

U

S

U

N

Oleh:

Reza outari

KATA PENGANTAR

Segala puji marilah sama-sama kita panjatkan kehadirat Allah Swt, yang mana telah melimpahkan Rahmat-Nya sehingga dapat menyusun makalah ini yang berjudul “BIOTA LAUT”

Dalam penulisan makalah ini banyak mengalami kesulitan dan hambatan tetapi berkah kegigihan penulisAlhamdulillah penulis dapat menyusun makalah ini namun sangat sederhana.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kejanggalan dan kekurangan,oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan krtikan.

Bireuen, September 2013

Penulis

BIOTA LAUT

A.PENGERTIAN BIOTA LAUT

Dalam ekologi, biota adalah keseluruhan kehidupan yang ada pada satu wilayah geografi tertentu dalam suatu waktu tertentu.

 Biota Laut adalah semua makhluk hidup yang ada di laut baik hewan maupun tumbuhan atau karang . Secara umum kita dapat mengelompokkan biota laut menjadi tiga kelompok besar, yakni Plankton, Nekton, dan Bentos.Bahwa pembagian ini tidak ada kaitannya dengan kalsifikasi ilmiah, ukuran,atau jenis spesies saja, tetapi berdasarkan pada kebiasaan hidupnya secara umum masing-masing , juga berdasarkan gerak berjalan, pola hidup dan sebaran menurut ekologi.

1. PLANKTONPlankton biota yg hidup di zona pelagik, gerakannya sangat lemah dan tidak dapat melawan gerakan air. Plankton terdiri atas phytoplankton dan zooplankton. Phytoplankton adalah tumbuhan plankton sedangkan zooplankton adalah binatang plankton.

Image: plankton

Plankton mencakup sejumlah besar biota di laut, baik dari jenisnya maupun kepadatannya.Seluruh plankton membentuk volume biota yg luar biasa besarnya. Hidup terbatas di permukaan laut hingga kedalaman beberapa ratus meter. 

Plankton dikategorikan dalam beberapa kategoyi,yaitu:

1. Berdasrkan fungsinya

Secara fungsional,plankton digolongkan menjadi emat golongan utama,yaitu fitoplankton, zooplankton, bakterioplankton, dan virioplankton.

1. Fitoplankton

Fitoplankton disebut juga plankton nabati, adalah tumbuhan yang hidupnya mengapung atau melayang dilaut. Ukurannya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Umumnya fitoplankton berukuran 2 – 200µm (1 µm = 0,001mm). fitoplankton umumnya berupa individu bersel tunggal, tetapi juga ada yang berbentuk rantai.

Meskipun ukurannya sangat kecil, namun fitoplankton dapat tumbuh dengan sangat lebat dan padat sehingga dapat menyebabkan perubahan warna pada air laut.Fitoplankton mempunyai fungsi penting di laut, karena bersifat autotrofik, yakni dapat menghasilkan sendiri bahan organic makanannya. Selain itu, fitoplankton juga mampu melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan bahan organic karena mengandung klorofil. Karena kemampuannya ini fitoplankton disebut sebagai primer producer.

Bahan organic yang diproduksi fitoplankton menjadi sumber energi untuk menjalan segala fungsi faalnya. Tetapi, disamping itu energi yang terkandund didalam fitoplankton dialirkan melalui rantai makanan. Seluruh hewan laut seperti udang, ikan, cumi – cumi sampai ikan paus yang berukuran raksasa bergantung pada fitoplankton baik secara langsung atau tidak langsung melalui rantai makanan.

2. Zooplankton

Zooplankton, disebut juga plankton hewani, adalah hewan yang hidupnya mengapung, atau melayang dalam laut. Kemampuan renangnya sangat terbatas hingga keberadaannya sangat ditentukan ke mana arus membawanya.

Zooplankton bersifat heterotrofik, yang maksudnya tak dapat memproduksi sendiri bahan organik dari bahan inorganik. Oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya sangat bergantung pada bahan organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi zooplankton lebih berfungsi sebagai konsumen (consumer)bahan organik.Ukurannya yang paling umum berkisar 0,2 – 2 mm, tetapi ada juga yang berukuran besar misalnya ubur-ubur yang bisa berukuran sampai lebih satu meter. Kelompok yang paling umum ditemui antara lain kopepod (copepod), eufausid(euphausid), misid (mysid), amfipod (amphipod, kaetognat(chaetognath). Zooplankton dapat dijumpai mulai dari perairan pantai, perairan estuaria di depan muara sampai ke perairan di tengah samudra, dari perairan tropis hingga ke perairan kutub.Zooplankton ada yang hidup di permukaan dan ada pula yang hidup di perairan dalam. Ada pula yang dapat melakukan migrasi vertikal harian dari lapisan dalam ke permukaan. Hampir semua hewan yang mampu berenang bebas (nekton) atau yang hidup di dasar Taut (bentos) menjalani awal kehidupannya sebagai zooplankton yakni ketika masih berupa terlur dan larva. Baru dikemudian hari, menjelang dewasa, sifat hidupnya yang semula sebagai plankton berubah menjadi nekton atau bentos.

3. Bakterioplankton

Bakterioplankton, adalah bakteri yang hidup sebagai plankton. Kini orang makin memahami bahwa bakteri pun banyak yang hidup sebagai plankton dan berperan penting dalam lour hara (nutrient cycle) dalam ekosistem Laut.

la mempunyai ciri yang khas, ukurannya sangat halus (umumnya < 1 µm), tidak mempunyai inti sel, dan umumnya tidak mempunyai klorofil yang dapat berfotosintesis. Fungsi utamanya dalam ekosistem laut adalah sebagai pengurai (decomposes). Semua biota laut yang mati, akan diuraikan oleh bakteri sehingga akan menghasilkan hara seperti fosfat, nitrat, silikat, dan sebagainya. Hara ini kemudian akan didaur-ulangkan dan dimanfaatkan lagi oleh fitoplankton dalamprows fotosintesis.

4. Virioplankton

Virioplankton adalah virus yang hidup sebagai plankton. Virus iniukurannya sangat kecil ( kurang dari 0,2 um ) dan menjadikan biota lainnya, terutama bakterioplankton dan fitoplankton, sebagai inang (host). Tanpa inangnya virus ini tak menunjukkan kegiatan hayati. Tetapi virus ini dapat pula memecahkan dan mematikan sel-sel inangnya.

Baru sekitar dua dekade lalu para ilmuwan banyak mengkaji virioplankton ini dan menunjukkan bahwa virioplankton pun mempunyai fungsi yang sangat penting dalam daur karbon (carbon cycle) di dalam ekosistem laut.

2. NEKTON

Kelompok organisme yang termasuk nekton adalah:a. VERTEBRATA

Vertebrata adalah salah satu divisi besar dari kerajaan hewan, yang terdiri dari semua hewan yang memiliki tulang punggung yang terdiri dari tulang vertebra atau tulang rawan.Yang tergolom dalam hewan vertebrata antara lain: -jenis ikan bertulang rawan, seperti hiu dan pari- ikan bertulang keras, seperti kakap, tuna, dll - penyu - ular - mamalia laut, seperti paus)

b. MOLLUSCA

Moluska (filum Mollusca, dari bahasa Latin: molluscus = lunak) merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Ke dalamnya termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti berbagai jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya.

Moluska merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Moluska hidup di laut, air tawar, payau, dan darat. Dari palung benua di laut sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita.Moluska dipelajari dalam cabang zoologi yang disebut malakologi (malacology).

3. BENTOS

Bentos merupakan sebuah organisme yang tinggal di dalam, atau di dasar laut, dikenal sebagai zona bentik. Mereka tinggal di dekat laut atau endapan lingkungan, dari pasang surut di sepanjang tepi kolam, dan kemudian ke bawah abisal pada kedalaman.

Kelompok organisme yg termasuk Bentos adalah organisme yang hidup di dasar perairan mulai garis pasut sampai dasar abisal.

a. Biota menempel (spon, teritip,tiram)b. Biota merayap (kepiting, udang karang) c. Biota meliang (beberapa jenis kerang & cacing).

B. TERUMBU KARANG

Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae.

Terumbu karang terdiri dari dua kata,yaitu terumbu dan karang.Terumbu karang dapat diartikan sebagai sebuah endapan batu kapur, yaitu kalsium karbonat yang dihasilkan oleh hewan karang dan biota –biota lain,Sementara karang dapat diartikan sebagai sejenis hewan yang berasal dari ordoo Sceractinia yang mampu menyekresi kalsium karbonat.Selanjutnya, hewan itu dikenal dengan sebutan karang tunggal atau polip.Ingat kita tidak bisa mengartukannya dengan terpisah ,jika diartikan terpisah maka artinya akan berbeda.

Tipe-Tipe Terumbu Karang Berdasarkan Bentuknya

Terumbu karang dibangun dengan proses yang sama tetapi secara geomorfologi dibentuk berdasarkan dimana mereka tumbuh dan sejarah permukaan laut.  Umumnya, kebanyakan terumbu karang telah terbentuk kurang dari 10.000 tahun yang lalu setelah kenaikan permukaan air laut yang disertai dengan pencairan es yang menyebabkan banjir pada paparan benua. Ketika terumbu karang terbentuk, mereka mulai membangun bentang terumbu keatas bersamaan dengan menaiknya permukaan air laut. Geomorfologi dari terumbu disebabkan oleh dua faktor utama: kenaikan permukaan air laut relatif dan bentuk substrat dasar.

1. Terumbu karang tepi (fringing reefs)

Terumbu karang tepi atau karang penerus berkembang di mayoritas pesisir pantai

dari pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter

dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam proses

perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya

bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang mengelilingi pulau. Pada

pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas mengarah secara vertikal. Contoh:

Bunaken (Sulawesi), Pulau Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).

2. Terumbu karang penghalang (barrier reefs)

Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau, sekitar 0.52 km

ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter.

Terkadang membentuk lagoon (kolom air) atau celah perairan yang lebarnya

mencapai puluhan kilometer. Umumnya karang penghalang tumbuh di sekitar pulau

sangat besar atau benua dan membentuk gugusan pulau karang yang terputus-

putus. Contoh: Batuan Tengah (Bintan, Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi

Selatan), Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah).

3. Terumbu karang cincin (atolls)

Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulaupulau

vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan.

4. Terumbu karang datar/Gosong terumbu (patch reefs)

Gosong terumbu (patch reefs), terkadang disebut juga sebagai pulau datar (flat

island). Terumbu ini tumbuh dari bawah ke atas sampai ke permukaan dan, dalam

kurun waktu geologis, membantu pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini

akan berkembang secara horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal.

Contoh: Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu.

Ini adalah beberapa terumbu karang yang ada di Indonesia dan klasifikasinya:

1. Acropora cervicornis

Kerajaan             : Animalia

Phylum                : Cnidaria

Class                    : Anthozoa

Ordo                    : Scleractinia

Keluarga             : Acroporidae

Genus                 : Acropora

Spesies                 : Acropora cervicornis

Ciri-cirinya:

Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.

Ciri-ciri : Koloni dapat terhampar sampai beberapa meter, Koloni arborescens,

tersusun dari cabang-cabang yang silindris. Koralit berbentuk pipa. Aksial koralit

dapat dibedakan.

Warna : Coklat muda.

Kemiripan : A. prolifera, A. formosa.

Distribusi : Perairan Indonesia, Jamaika, dan Kep. Cayman..

Habitat : Lereng karang bagian tengah dan atas, juga perairan lagun yang

jernih.

2. Acropora acuminate

Kingdom        : Animalia

hylum             : Cnidaria

Class               : Anthozoa

Ordo              : Scleractinia

Family           : Acroporidae

Genus             : Acropora

Spesies           : Acropora acuminate

Ciri-cirnya:

Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.Ciri-ciri : Koloni bercabang. Ujung cabangnya lancip. Koralit mempunyai 2 ukuran.Warna : Biru muda atau coklat.Kemiripan : A. hoeksemai, A abrotanoides.Distribusi        : Perairan Indonesia, Solomon, Australia, Papua New Guinea dan Philipina. Habitat            : Pada bagian atas atau bawah lereng karang yang jernih atau pun keruh.

3. Acropora micropthalma

Kingdom          : Animalia

Phylum             : Cnidaria

Class                   : Anthozoa

Ordo                   : Scleractinia

Family               : Acroporidae

Genus                 : Acropora

Spesies              : Acropora micropthalma

Ciri-cinya:

Kedalaman       : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.

Ciri-ciri              : Koloni bisa mencapai 2 meter luasnya dan hanya terdiri dari satu spesies.

Radial koralit kecil, berjumlah banyak dan ukurannya sama.

Warna                 : Abu-abu muda, kadang coklat muda atau krem.

Kemiripan        : A. copiosa, A. Parilis, A. Horrida, A. Vaughani, dan A. exquisita.

Distribusi          : Perairan Indonesia, Solomon, Australia, Papua New Guinea.

 Habitat              : Reef slope bagian atas, perairan keruh dan lagun berpasir.

C. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan ekosistem

terumbu karanG

Suhu

Secara global, sebarang terumbu karang dunia dibatasi oleh permukaan laut yang isoterm pada suhu 20 °C, dan tidak ada terumbu karang yang berkembang di bawah suhu 18 °C. Terumbu karang tumbuh dan berkembang optimal pada perairan bersuhu rata-rata tahunan 23-25 °C, dan dapat menoleransi suhu sampai dengan 36-40 °C.

Salinitas

Terumbu karang hanya dapat hidup di perairan laut dengan salinitas air yang tetap di atas 30 ‰ tetapi di bawah 35 ‰ Umumnya terumbu karang tidak berkembang di perairan laut yang mendapat limpasan air tawar teratur dari sungai besar, karena hal itu berarti penurunan salinitas. Contohnya di delta sungai Brantas (Jawa Timur). Di sisi lain, terumbu

karang dapat berkembang di wilayah bersalinitas tinggi seperti Teluk Persia yang salinitasnya 42 %.

Cahaya dan Kedalaman 

Kedua faktor tersebut berperan penting untuk kelangsungan proses fotosintesis oleh zooxantellae yang terdapat di jaringan karang. Terumbu yang dibangun karang hermatipik dapat hidup di perairan dengan kedalaman maksimal 50-70 meter, dan umumnya berkembang di kedalaman 25 meter atau kurang. Titik kompensasi untuk karang hermatipik berkembang menjadi terumbu adalah pada kedalaman dengan intensitas cahaya 15-20% dari intensitas di permukaan.

Kecerahan

Faktor ini berhubungan dengan penetrasi cahaya. Kecerahan perairan tinggi berarti penetrasi cahaya yang tinggi dan ideal untuk memicu produktivitas perairan yang tinggi pula.

Gelombang

Gelombang merupakan faktor pembatas karena gelombang yang terlalu besar dapat merusak struktur terumbu karang, contohnya gelombang tsunami. Namun demikian, umumnya terumbu karang lebih berkembang di daerah yang memiliki gelombang besar. Aksi gelombang juga dapat memberikan pasokan air segar, oksigen, plankton, dan membantu menghalangi terjadinya pengendapan pada koloni atau polip karang.

 

Arus

Faktor arus dapat berdampak baik atau buruk. Bersifat positif apabila membawa nutrien dan bahan-bahan organik yang diperlukan oleh karang dan zooxanthellae, sedangkan bersifat negatif apabila menyebabkan sedimentasi di perairan terumbu karang dan menutupi permukaan karang sehingga berakibat pada kematian karang.

Sedimen Karang umumnya tidak tahan terhadap sedimen. Karena sedimen merupakan faktor pembatas yang potensial bagi sebaran karang di daerah dimana suhu cocok untuk hewan ini.

D. Manfaat Ekosistem Terumbu Karang

Dari segi ekonomi ekosistem terumbu karang memiliki nilai estetika

dan tingkat keanekaragaman biota yang tinggi yang dapat

dimanfaatkan sebagai sumber makanan, bahan obat – obatan ataupun

sebagai objek wisata bahari.

Ditinjau dari fungsi ekologisnya, terumbu karang yang sangat penting

dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan menyumbangkan

stabilitas fisik, yaitu mampu menahan hempasan gelombang yang

kuat sehingga dapat melindungi pantai dari abrasi Adapun dari sisi social ekonomi, terumbu karang adalah sumber

perikanan yang produktif sehingga dapat meningkatkan pendapatan nelayan, penduduk pesisir, dan devisa Negara yang berasal dari devisa perikanan dan pariwisata.

KESIMPLAN DAN SARAN

Kesimpulan:

1. Biota Laut adalah semua makhluk hidup yang ada di laut baik hewan maupun

tumbuhan atau karang.

2. Plankton dikategorikan dalam beberapa kateori,yaitu fitoplankton, zooplankton,

bakterioplankton, dan virioplankton.

3. Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan

sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae

4. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan ekosistem

Terumbu Karang yaitu suhu, salinitas, cahaya, kedalaman, kecerahan, gelombang

dan arus.

5. Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem yang penting, karena tempat

tinggal biota laut.

6. Perubahan iklim merupakan faktor paling dominan dalam perusakkan terumbu

karang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus lebih mencintai lingkungan.

7. Indonesia dikenal sebagai pusat distribusi terumbu karang untuk seluruh Indo-

Pasifik. Indonesia memiliki areal terumbu karang seluas 60.000 km2 lebih.

Sejauh ini telah tercatat kurang lebih 354 jenis karang yang termasuk kedalam

75 marga.

Saran:

Jagalah selalu kehidupan biota laut jangan sampai kita merusaknya karena biota laut

mempunyai keanekaragaman dan sagat indah.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Faktor-Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Perkembangan Terumbu Karang (Coral Reef).http://www.ubb.ac.id

Suharsono, 1994. Metode penelitian terumbu karang. Pelatihan metode penelitian dan kondisi terumbu karang. Materi Pelatihan Metodologi Penelitian Penentuan Kondisi Terumbu Karang: 115 hlm.

Dahuri, Rokhim, 1999, Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Terumbu Karang, Lokakarya Pengelolaan dan IPTEK Terumbu Karang Indonesia, Jakarta.