Biologi Hydrilla

Click here to load reader

description

Laporan Biologi ttg percobaan fotosintesis dengan tanaman hydrilla.By Luthfi Octafyan

Transcript of Biologi Hydrilla

Laporan Metode Ilmiah PENGARUH FAKTOR LUAR TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS

Disusun Oleh : Adzie Pamungkas Luthfi Octafyan M. Arie Nugraha Ridho Praharsa ( ) (22) ( ) (36)

Kelas : XII IPA 3Semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013 SMAN 67 Jakarta Timur

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Berdasarkan pembelajaran pada Bab Metabolisme, siswa dituntut untuk memahami proses fotosintesis pada tumbuhan. Dalam proses fotosintesis ini dibutuhkan cahaya matahari yang optimal. Dan cahaya matahari terdiri dari berbagai warna, dalam percobaan ini, kami melakukan percobaan fotosintesis dengan warna berbeda pada Hydrilla sp.Warna apakah yang paling efektif untuk fotosintesis akan terjawab pada percobaan ini.

1.2

Tujuan Dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya dan suhu terhadap laju fotosintesis.

1.3

Rumusan Masalah Bagaimanakah pengaruh cahaya matahari dan suhu terhadap proses fotosintesis pada tanaman hydrilla?

1.4

Hipotesis 1. 2. 3. Warna yang paling efektif adalah Merah, hijau, biru, ungu Intensitas cahaya tinggi membuat fotosintesis optimal. Intensitas cahaya rendah membuat fotosintesis kurang optimal.

1.5

Variabel

a. Variabel terikat : Perbedaan jumlah gelembung yang muncul karena perbedaan perlakuan yang diberikan (karena variabel bebas) b. Variabel bebas : pemberian NaHCO3, pemberian es batu, air hangat, dan tempat teduh c. Variablel kontrol Perangkat 1 yang tidak diberi perlakuan apapun dan dibiarkan apa adanya sebagai kontrol untuk membandingkan hasil perlakuan yang lain (variabel bebas)

BAB II KAJIAN TEORIFotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan

di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis

(photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi, dengan reaksi:

6H2O + 6CO2 + cahaya C6H12O6 + 6O2

Pada tahun 1771, Joseph Priestley, seorang ahli kimia dan pendeta berkebangsaan Inggris, menemukan bahwa ketika ia menutup sebuahlilin menyala dengan sebuah toples terbalik, nyalanya akan mati sebelum lilinnya habis terbakar. Ia kemudian menemukan bila ia meletakkan tikus dalam toples terbalik bersama lilin, tikus itu akan mati lemas. Dari kedua percobaan itu, Priestley menyimpulkan bahwa nyala lilin telah "merusak" udara dalam toples itu dan menyebabkan matinya tikus. Ia kemudian menunjukkan bahwa udara yang telah dirusak oleh lilin tersebut dapat dipulihkan oleh tumbuhan. Ia juga menunjukkan bahwa tikus dapat tetap hidup dalam toples tertutup asalkan di dalamnya juga terdapat tumbuhan. Lalu pada tahun 1778 Jan Ingenhousz ilmuwan Britania Raya kelahiran Belanda mengulangi eksperimen Priestley. Ia menemukan bahwa cahaya matahari berpengaruh pada tumbuhan sehingga dapat "memulihkan" udara yang "rusak", dan membuktikan bahwa

intensitas cahaya memengaruhi laju fotosintesis pada tumbuhan.

Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610 - 700 nm), hijau kuning (510 - 600 nm), biru (410 - 500 nm) dan violet/ungu (< 400 nm). Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Dan ini berhubungan dengan reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu fotosistem I dan II. Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti bahwa fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm, sedangkan fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 680 nm.

BAB III ALAT BAHAN DAN CARA KERJA

3.1

Alat dan Bahan

1. Gelas kimia besar

4. Corong kaca

2. Tabung reaksi 5. Air

3. Tanaman air (hydrilla)

6. Plastik berwarna

7. NaHCO3 atau soda kue

8. Stopwatch

1.2

Cara Kerja

1. 2. 3.

Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. Buat larutan NaHCO3 dengan mencampurkan soda kue dengan air. Siapkan 5 tabung reaksi & Gelas kimia besar. Gelas kimia pertama tidak dilapisi dengan plastic berwarna. Gelas kimia lainnya dilapisi dengan plastic berwarna merah, hijau, kuning, dan biru.

4.

Setelah semua tabung reaksi siap, letakkan hydrilla di dalam tabung reaksi lalu beri larutan soda kue yang telah dibuat sebelumnya.

5.

Setelah itu letakkan tabung reaksi tersebut secara terbalik ke dalam gelas kimia besar yang telah diberi air hingga penuh. Dengan cara menutup tabung reaksi dengan jari tangan lalu dimasukan ke ujung corong transparan.

6.

Setelah itu tunggu hingga 20 menit, dan amati banyaknya gelembung yang ada di dalam tabung reaksi tersebut. Catatlah hasilnya.

BAB IV HASIL PENGAMATAN

Tabel Pengamatan untuk penghasilan gelembung :

1. Tempat terang (Tanpa ditutupi kertas minyak)

Tabel 15 menit 10 menit 15 menit 20 menit

Air Panas

Air Dingin

NaHCO3 ++ ++ +++ +++

2. Tempat terang (Ditutupi Kertas minyak)

Tabel 25 menit 10 menit 15 menit 20 menit

Merah +++ +++ ++++ ++++

Kuning ++ ++ +++ +++

Hijau ++ ++ ++ +++

Keterangan : + ++ : gelembung sedikit : gelembung sedang +++ ++++ : gelembung banyak : gelembung sangat banyak

BAB V KESIMPULAN Setelah melakukan penelitian, menganalisis data, dan membandingkan dengan hasil dari kelompok lain, kami membuat kesimpulan bahwa intensitas cahaya sangat penting dan warna cahaya tampak berpengaruh terhadap fotosintesis. Dengan rincian: 1. Intensitas cahaya Seperti pada bagian pembahasan dan hipotesis, ternyata cahaya adalah faktor yang tidak dapat dipisahkan dari proses fotsintesis, intensitas cahaya optimal, maka fotosintesis optimal. 2. Warna cahaya tampak Selain intensitas cahaya, warna cahaya tampak juga berpengaruh. Dan kami mengurutkan cahaya tampak dalam percobaan ini dari yang memiliki spektrum tinggi ke spektrum rendah: Merah, hijau, biru, ungu Sesungguhnya disamping faktor diatas, masih banyak lagi faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis, seperti suhu, air, keasaman, dll Kami pun memiliki saran atas praktikum yang telah kami lakukan yaitu sebaiknya carilah warna plastik yang memang mirip dengan warna yang sesuai, misalnya untuk warna hijau carilah warna hijau daun. Dan usahakan agar menghitung jumlah gelembungnya lebih teliti agar mendapatkan hasil yang lebih akurat Kesimpulan ringkas: Proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen (O2) Proses fotosintesis memerlukan cahaya matahari Laju fotosintesis dipengaruhi oleh intensitas cahaya atau panjang gelombang cahaya