Biografi habibie

7
TUGAS KELOMPOK KEPEMIMPINAN ARTIKEL BIOGRAFI SINGKAT BJ. HABIBIE ANGGOTA KELOMPOK Angelia Winoto 102015110 Joan Angelia 102015018 Ardhika Prasetya 102015095 Ahmad Aedi Jaya 102015138 Clement Panduwinata 102015081 Nurjanah 102015102 Prima Felicia Alya 102015154 William Alexandro Hawula 102015133 Evi Nurkalim 102015108 Rizaldy Lukman Parmana 102015012 Maqhdi Suhada 102015142

description

reger

Transcript of Biografi habibie

Page 1: Biografi habibie

TUGAS KELOMPOK KEPEMIMPINAN

ARTIKEL BIOGRAFI SINGKAT BJ. HABIBIE

ANGGOTA KELOMPOK

Angelia Winoto 102015110

Joan Angelia 102015018

Ardhika Prasetya 102015095

Ahmad Aedi Jaya 102015138

Clement Panduwinata 102015081

Nurjanah 102015102

Prima Felicia Alya 102015154

William Alexandro Hawula 102015133

Evi Nurkalim 102015108

Rizaldy Lukman Parmana 102015012

Maqhdi Suhada 102015142

Page 2: Biografi habibie

Tujuan Pembuatan Artikel

- Mempelajari jalan hidup B.J. Habibie

- Menyimak kisah hidup B.J. Habibie

Biografi B.J. Habibie

Dia adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia dan juga

Presiden ketiga Republik Indonesia, dialah Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie

dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari

delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang

menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham

Akbar dan Thareq Kemal. Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi

Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya

kegemaran menunggang kuda dan membaca ini dikenal sangat cerdas ketika masih menduduki sekolah dasar,

namun ia harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan

jantung saat ia sedang shalat Isya.

Tak lama setelah ayahnya meninggal, Ibunya kemudian menjual rumah dan kendaraannya dan pindah

ke Bandung bersama Habibie, sepeninggal ayahnya, ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-

anaknya terutama Habibie, karena kemauan untuk belajar Habibie kemudian menuntut ilmu di Gouvernments

Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran

eksakta.

Masuk ITB dan Kuliah di Jerman

Karena kecerdasannya, Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk di ITB (Institut

Teknologi Bandung), Ia tidak sampai selesai disana karena beliau mendapatkan beasiswa dari Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman, karena mengingat pesan Bung

Karno tentang pentingnya Dirgantara dan penerbangan bagi Indonesia maka ia memilih jurusan Teknik

Penerbangan dengan spesialisasi Konstruksi pesawat terbang di  Rhein Westfalen Aachen Technische

Hochschule (RWTH) Ketika sampai di Jerman, beliau sudah bertekad untuk sunguh-sungguh dirantau dan

harus sukses, dengan mengingat jerih payah ibunya yang membiayai kuliah dan kehidupannya sehari-hari.

Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1955 di Aachean, 99% mahasiswa Indonesia yang belajar di sana

Page 3: Biografi habibie

diberikan beasiswa penuh. Hanya beliaulah yang memiliki paspor hijau atau swasta dari pada teman-temannya.

Beliau mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 dengan predikat

Cumlaude (Sempurna) dengan nilai rata-rata 9,5, Dengan gelar insinyur, beliau mendaftar diri untuk bekerja di

Firma Talbot, sebuah industri kereta api Jerman. Pada saat itu Firma Talbot membutuhkan sebuah wagon yang

bervolume besar untuk mengangkut barang-barang yang ringan tapi volumenya besar.

Talbot membutuhkan 1000 wagon. Mendapat persoalan seperti itu, Habibie mencoba mengaplikasikan cara-

cara kontruksi membuat sayap pesawat terbang yang ia terapkan pada wagon dan akhirnya berhasil.

Setelah itu beliau kemudian melanjutkan studinya untuk gelar Doktor di Technische Hochschule Die

Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean kemudian Habibie menikah pada tahun 1962 dengan Hasri Ainun

Habibie yang kemudian diboyong ke Jerman, hidupnya makin keras, di pagi-pagi sekali Habibie terkadang

harus berjalan kaki cepat ke tempat kerjanya yang jauh untuk menghemat kebutuhan hidupnya kemudian

pulang pada malam hari dan belajar untuk kuliahnya, Istrinya Nyonya Hasri Ainun Habibie harus mengantri di

tempat pencucian umum untuk mencuci baju untuk menghemat kebutuhan hidup keluarga.

Pada tahun 1965 Habibie mendapatkan gelar Dr. Ingenieur dengan penilaian summa cumlaude

(Sangat sempurna) dengan nilai rata-rata 10 dari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen

Aachean.

Rumus Faktor Habibie

Rumus yang di temukan oleh Habibie dinamai "Faktor Habibie" karena bisa menghitung keretakan

atau krack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang sehingga ia di juluki sebagai "Mr.

Crack". Pada tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung. dari

tempat yang sama tahun 1965. Kejeniusan dan prestasi inilah yang mengantarkan Habibie diakui lembaga

internasional di antaranya, Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar)

Jerman, The Royal Aeronautical Society London (Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering

Sciences (Swedia), The Academie Nationale de l'Air et de l'Espace (Prancis) dan The US Academy of

Engineering (Amerika Serikat). Sementara itu penghargaan bergensi yang pernah diraih Habibie di antaranya,

Edward Warner Award dan Award von Karman yang hampir setara dengan Hadiah Nobel. Di dalam negeri,

Habibie mendapat penghargaan tertinggi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ganesha Praja Manggala

Bhakti Kencana.

Page 4: Biografi habibie

Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit

pula yang tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award,

itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita.

Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi

pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang

terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.

B.J Habibie Kembali Ke Indonesia

Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10

perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua

Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto menjadi Presiden Republik Indonesia ke 3.

Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya

Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka.Pidato

Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah

bermukim ke Jerman. 

Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang

terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu

tergantung dengan negara manapun. Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN

yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya lagi kita yang beli

pesawat dari negara mereka!

Pada tanggal 22 Mei 2010, Hasri Ainun Habibie, istri BJ Habibie, meninggal di Rumah Sakit Ludwig

Maximilians Universitat, Klinikum, Muenchen, Jerman. Ia meninggal pada hari Sabtu pukul 17.30 waktu

setempat atau 22.30 WIB. Kepastian meninggalnya Hasri Ainun dari kepastian Ali Mochtar Ngabalin, mantan

anggota DPR yang ditunjuk menjadi wakil keluarga BJ Habibie. Ini menjadi duka yang amat mendalam bagi

Mantan Presiden Habibie dan Rakyat Indonesia yang merasa kehilangan. Bagi Habibie

Page 5: Biografi habibie

 Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, ibu Ainun istri saya. Ia ikuti

kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar. Dik, kalian barangkali sudah

biasa hidup terpisah dengan istri, you pergi dinas dan istri di rumah, tapi tidak dengan saya. Gini

ya...saya mau kasih informasi, Saya ini baru tahu bahwa ibu Ainun mengidap kanker hanya 3

hari sebelumnya, tak pernah ada tanda-tanda dan tak pernah ada keluhan keluar dari ibu" Papar

BJ Habibie.

Film Habibie dan Ainun

Pada Awal desember 2012, sebuah film yang berjudul "Habibie dan Ainun" diluncurkan, film ini

Mengangkat kisah nyata tentang romantisme kedua saat remaja hingga menjadi suami istri dan saat ajal

memisahkan mereka. Film yang diambil dari buku terlaris karya BJ Habibie, Film ini di garap oleh dua

sutradara yaitu Faozan Rizal dan Hanung Bramantyo, dengan pemeran Reza Rahadian sebagai Habibie dan

Bunga Citra Lestari sebagai Ainun Habibie.

Page 6: Biografi habibie

DAFTAR PUSTAKA

“Bacharuddin Jusuf Habibie” https://id.wikipedia.org/wiki/Bacharuddin_Jusuf_Habibie (2015) diakses tanggal

16 September 2015.