biofar model kompartemen
description
Transcript of biofar model kompartemen
7/21/2019 biofar model kompartemen
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-model-kompartemen 1/12
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
BIOFARMASETIKA
Percobaan II
PENETAPAN WAKTU PENGAMBILAN CUPLIKAN, PEMILIHAN DOSIS
DAN ASUMSI MODEL KOMPARTEMEN
Dissn o!e"#
$% Nr E&a A'ri!in(a )$*+$$$$$-
.% Nr! Fi/ri Ri0&i!!a )$*+$$$$$1-
% Po''2 3oanan(a )$*+$$$$.-
+% Risa Ra(ia P/ra P% )$*+$$$$-
4% Se'/iana A2 Se5a/i )$*+$$$$6-
7% I8ann2 C"airnissa )$*+$+$$$76-
PROGRAM S$ FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI 93A3ASAN PHARMASI:
SEMARANG
.*$+;.*$4
7/21/2019 biofar model kompartemen
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-model-kompartemen 2/12
Percobaan .
PENETAPAN WAKTU PENGAMBILAN CUPLIKAN, PEMILIHAN DOSIS
DAN ASUMSI MODEL KOMPARTEMEN
I% TU<UAN
1. Mampu memperkirakan model kompartemen kinetika obat berdasarkan
kurva semi logaritmik kadar obat dalam darah terhadap waktu.
2. Mampu menetapkan jadwal dan jumlah cuplikan serta lamanya sampling
untuk pengukuran parameter farmakokinetika berdasarkan model
kompartemen yang telah ditetapkan.
3. Mampu menentukan dosis obat bagi hewan uji dengan tepat.
II% DASAR TEORI
Pada eliminasi zat aktif suatu obat dipahami dengan waktu paruh yang
menunjukkan periode waktu dimana jumlah zat aktif suatu obat berkurang
sampai dengan setengahnya. !ebagai ukuran adalah kadar yang diukur di
dalam plasma dan dipakai istilah waktu paruh plasma. "danya pengertian
waktu paruh suatu obat dimungkinkan suatu perkiraan lamanya obat dalam
dosis tunggal berefek. #engan demikian waktu paruh adalah sebagai dasar
terpenting untuk pembuatan skema pemberian obat. "spek$aspek berikut
adalah penting sebagai pedoman klinis %
1. "pabila waktu paruh diketahui lebih pendek daripada interval pemberian
obat maka ada kemungkinan suatu periode di mana obat yang tidak
berefek. !ebaliknya apabila waktu paruh ternyata lebih panjang daripada
interval pemberian obat maka memberikan kemungkinan akumulasi obat
tersebut di dalam tubuh.
2. Pemberian dosis dobel memperpanjang lamanya obat berefek hanya
sekitar satu waktu paruh. Pada obat$obatan yang mempunyai waktu paruh
pendek mengharapkan terapi yang intensif dengan cara memberikan dosis
yang lebih besar adalah tidak banyak berarti.
&#r. 'ntung (idodo1))3*
7/21/2019 biofar model kompartemen
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-model-kompartemen 3/12
+armakokinetik adalah ilmu yang mempelajari kinetik zat aktif
dalam tubuh &in vivo* dimulai dari absorpsi distribusi metabolisme dan
ekskresi. ,bat yang masuk ke dalam tubuh akan mengikuti suatu model
farmakokinetik yang khas. Model tersebut dapat berupa model satu
kompartemen atau multi kompartemen yang sangat tergantung pada proses
yang dialami zat aktif selama dalam tubuh. (Shargel, dkk., 2005).
Penetapan kompartemen farmakokinetik dari obat pada setiap
tahap perlu ditetapkan secara kuantitatif dan dijelaskan dengan bantuan
parameter farmakokinetik. Parameter farmakokinetik ditentukan dengan
perhitungan matematika dari data kinetika obat di dalam plasma atau di
dalam urin yang diperoleh setelah pemberian obat melalui berbagai rute
pemberian baik secara intravaskular atau ekstravaskular. Parameter
farmakokinetik dapat digunakan sebagai klasifikasi farmakokinetik dari
obat$obatan yang digunakan dimana akhirnya akan berguna dalam
penggunaannya dalam terapi pengobatan.
Profil dan model farmakokinetik yang didapat dari penelitian
umumnya dilakukan dengan pemberian obat secara intravena. -ubuh
manusia dapat diwakili sebagai suatu jaringan yang tersusun secara sistem
seri dari kompartemen$kompartemen yang berhubungan secara reversibel
antara organ yang satu dengan yang lainnya. Model kompartemen adalah
pendekatan penyederhanaan dari seluruh jaringan di dalam tubuh ke dalam
satu atau dua kompartemen yang menggambarkan pergerakan obat di
dalam tubuh. (Shargel dkk., 2005)
Pemodelan farmakokinetik berguna untuk % &1* memprediksikan
konsetrasi obat di dalam plasma jaringan dan urin &2* mengkalkulasikan
dosis optimum obat bagi setiap pasien &3* mengestimasikan kemungkinan
terakumulasinya obat dan atau produk$produk metabolismenya &*
mengkorelasikan konsentrasi obat dengan efek toksisistas dan efek
farmakologinya &/* mengevaluasi perbedaan konsentrasi yangterkandung
7/21/2019 biofar model kompartemen
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-model-kompartemen 4/12
dalam plasma antara formula yang satu dengan yang lainnya&0*
menjelaskan bagaimana pengaruh perubahan fisioligi dan efek dari
penyakit terhadap absorpsi distribusi dan eleminisai dari suatu obat &*
menjelaskan interaksi obat yang mungkin terjadi. (Shargel, dkk., 2005).
Pe=o(e!an (a!a= Far=a&o&ine/i&a
#alam suatu penelitian atau studi farmakokinetika perkembangan
kadar jumlah obat &senyawa yang kontinyutau metabolitnya* dalam tubuh
dilakukan pada titik$titik waktu yang diskontinyu &misal pada waktu$
waktu 3 menit 1 jam 2 jam 3 jam 0 jam dan jam setelah pemberian
obat* karena sampai saat ini tidak mungkin untuk dapat menentukan
kinetika obat dalam tubuh secara eksperimental dalam waktu yang
kontinyu. #engan demikian data eksperimental yang akan kita peroleh
hanyalah untuk waktu$waktu tersebut tadi. Model yang paling sering
dipakai adalah model kompartemental dimana keadaan tubuh
direpresentasikan ke dalam bentuk kompartemen. (Dr. Yeyet Cahyati S.,
Apt., 1985).
Mo(e! Ko='er/e=en
4ompartemen bukan suatu daerah anatomi yang nyata melainkan
dianggap sebagai suatu jaringan yang mempunyai aliran darah dan afinitas
obat yang sama. Model kompartemen di dasarkan atas anggapan linier
yang menggunakan persamaan diferensial linier. (Shargel, dkk., 2005).
-etapan laju reaksi digunakan untuk menyatakan semua proses laju
obat masuk dan keluar dari kompartemen. 'ntuk menganalisis data yang
diperoleh dari percobaan model kompartemen dapat dibedakan menjadi
sistem satu dan dua kompartemen terbuka. (Shargel, dkk., 2005).
Model kompartemen dibagi menjadi dua yaitu %
7/21/2019 biofar model kompartemen
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-model-kompartemen 5/12
a% Mo(e! &o='ar/e=en sa/ /erb&a
Model kompartemen satu terbuka mempunyai anggapan bahwa
perubahan kadar obat dalam plasma sebanding dengan kadar obat dalam
jaringan. Model ini obat akan didstribusikan ke semua jaringan di dalam
tubuh melalui sistem sirkulasi dan secara tepat berkeseimbangan di dalam
tubuh. -etapi model ini tidak menganggap bahwa konsentrasi obat dalam
tiap jaringan adalah sama pada berbagai waktu. #i samping itu #5 juga
tidak dapat ditentukan secara langsung tetapi dapat ditentukan konsentrasi
obatnya dengan menggunakan darah. 6olume distribusi 6d adalah volume
dalam tubuh dimana obat tersebut larut &!hargel dkk. 2/*.
# ke
,bat masuk ,bat keluar
Ga=bar $% Mo(e! sa/ &o='ar/e=en /erb&a ( agner.!".199#)
7ambar diatas diumpamakan obat disuntikkan secara langsung ke
dalam kompartemen ini &misalnya injeksi intravena* dan mendistribusikan
ke seluruh kompartemen%
4onsentrasi obat pada waktu nol &8o* dapat dihitung dengan cara
besarnya dosis obat &#* dibagi dengan besarnya volume distribusi
b% Mo(e! Ko='er/e=en Da Terb&a
Model kompartemen dua dianggap bahwa obat terdistribusi ke
dalam dua kompartemen. 4ompartemen kesatu dikenal sebagai
kompartemen sentralyaitu darah cairan ekstra$selular dan jaringan$
jaringan dengan perfusi tinggikompartemen$kompartemen ini secara cepat
Volume
(V)
7/21/2019 biofar model kompartemen
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-model-kompartemen 6/12
terdifusi oleh obat. 4ompartemen kedua merupakan kompartemen
jaringan yang berisi jaringan$jaringan yangberkesetimbangan secara lebih
lambat dengan obat. Model ini dieliminasi dari kompartemen sentra.
(Shargel, dkk., 2005).
#
,bat masuk
4e
,bat keluar
7ambar 2. Model kompartemen dua terbuka (agner.!".199#)
Model kompartemen dua ini pada dasarnya mempunyai prinsip
yang sama dengan model kompartemen satu namun bedanya terdapat
dalam proses distribusi karena adanya kompartemen perifer eliminasi
tetap dari kompartemen sentral. Model ini sesuai untuk banyak obat
Mo(e! Non Ko='ar/e=en
Parameter farmakokinetik dapat diperkirakan dengan cara lain
yaitu dengan menggunakan model non kompartemen. Metode ini
dikerjakan atas dasar perkiraan luas daerah di bawah kurva kadar obat
didalam darah melawan waktu.
Model non kompartemen ini semua prosesnya harus mengikuti
kinetika orde satu yang berarti farmakokinetiknya harus linier. "'8 ini
tidak hanya digunakan untuk menghitung bioavaibilitas tetapi dapat juga
digunakan untuk menghitung klirens obat yang sama dengan perbandingan
obat ke dalam pembuluh darah dan "'8. ("i$aldi dan %errier, 1982).
Model non kompartemen ini antara lain dapat digunakan untuk
memperkirakan bioavaibilitas klirens volume distribusi dan fraksi obat
Kompartemen
erifer
Kompartemen
usat
7/21/2019 biofar model kompartemen
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-model-kompartemen 7/12
yang berubah menjadi metabolit berdasarkan data dosis tunggal dari obat
dan metabolitnya. Pada pemberian obat dosis tunggal sample darah hanya
diambil sampai waktu tertentu &t9 * dan konsentrasi tertentu &89*. ,leh
karena itu pada perhitungan "'8 dari t sampai t: &"'8o* mengikuti 2
langkah langkah yang pertama yaitu perhitungan "'8 dari t sampai t9
dengan menggunakan metode trapezium sedangkan langkah kedua yaitu
menghitung dari t9 sampai t:. #engan persamaan sebagai berikut %
. 8 . dt ; 89 .............&1*
t9 4
<arga k ; 233 = slope fase terminal kurva logaritma kadar lawan waktu.
4lirens merupakan sebagai fungsi dan kemampuan intrinsik yang dapat
memetabolisme suatu obat dari organ khusus seperti ginjal dan liver.
4ecepatan obat yang masuk melalui organ sama dengan hasil kali
aliran darah dengan konsentrasi darah di vena sedangkan kecepatan obat
yang meninggalkan organ sama dengan hasil kali aliran darah dengan
konsentrasi di vena. Perbedaan antara kecepatan masuk dan kecepatan
keluar obat disebut dengan kecepatan eliminasi yaitu dengan persamaan ;
> &8" ? 86*.............&2*
"cetaminophen &5M%1/110*
O
NH
OH
acetaminophen
Parasetamol mengandung tidak kurang dari )@ dan tidak lebih dari
11@ 8<) A,2 dihitung terhadap zat anhidrat.
Pemerian % serbuk hablur putih tidak berbau rasa sedikit pahit.
7/21/2019 biofar model kompartemen
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-model-kompartemen 8/12
4elarutan % larut dalam air mendidih dan dalam Aa,< 1AB mudah
larut dalam etanol
&+C ed C6 1))/*.
Desorpsinya dari usus cepat dan praktis tuntas secara rectal lebih lambat.
PP$nya 2/@ plasma t 1E2 nya 1$ jam. "ntara kadar plasma dan efeknya
tidak ada hubungan. #alam hati zat ini diuraikan menjadi metaboli$
metabolit toksis yang diekskresi dengan kemih sebagai konjugat
glukuronida dan sulfat.
Ffek samping tak jarang terjadi antara lain reaksi hipersensitivitas dan
kelainan darah. Pada penggunaan kronis dari 3$g sehari dapat terjadi
kerusakan hati dan pada dosis diatas 0g mengakibatkan necrosis hati yang
tidak reversible
&-jay -an <oan.2. <al%31*.
III% ALAT DAN BAHANALAT
• Gabu takar
• Mikro pipet
• Pipet ukur
• Pipet volume
• -abung reaksi
• !calpel
• <older
•Fvendrop
• 6orteH miHer
• 8entrifuge
• 4uvet
• !pektrofotometer
BAHAN
• Paracetamol
• -8" 2 @
7/21/2019 biofar model kompartemen
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-model-kompartemen 9/12
• AaA,2 1@
• "sam sulfamat /@
• A &1$naftil * etilendiamin 1@
• Aa,< 1 A
• "Iuadest
• <eparin
HEWAN U<I
• -ikus
I>% SKEMA KER<A
PARACETAMOL
Pe=ba/an Lar/an S/oc& Kr?a Ba& Parace/a=o!
#itimbang Paracetamol 1 mg
#imasukkan ke dalam labu takar 1 ml ditambah
sedikit aIuadest sampai larut. 8ukupkan dengan
aIuadest sampai 1 ml
Garutan stok Paracetamol 1 JgEml
Pe=ba/an Kr?a Ba& Parace/a=o!
4edalam darah 2/Jl yang mengandung heparin
#itambah 2/ Jl lart. !tock P8- hingga kadarnya
1 2 3 / 0 JgEml dicampur
homogen
7/21/2019 biofar model kompartemen
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-model-kompartemen 10/12
#itambah 2 ml -8" 2@ dengan vorteHing
#isentrifuge 2/ rpm selama 1 menit
#iambil supernatan sebanyak 1/ Jl
#itambah / ml <8G 0A. #itambah 1 ml AaA,2 .
8ampur didiamkan dalam suhu 1/°8 1/ menit
#itambahkan 1 ml asam sulfamat 1/@ melalui dinding
#itambah 3/ ml larutan Aa,< 1@
#itambah aIuadest sampai tanda
#ibaca absorbansi pada panjang gelombang maksimal
dibuat kurva hubungan absorbansi dan kadar
U5i Pen(a"!an n/& Far=a&o&ine/i&a Parace/a=o!
#isiapkan tikus dan ditimbang
#iberikan P8- secara oral dengan dosis yang telah
ditetapkan
#ilakukan pencuplikan darah lewat vena ekor pada
waktu sbb % 1/ 3 0 ) 12 1/ 1 21 menit
7/21/2019 biofar model kompartemen
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-model-kompartemen 11/12
#arah ditambah 2 ml -8" 2@ kemudian vorteHing
#isentrifuge selama /$1 menit kecepatan 2/rpm
#iambil beningan & 1/ ml * dan dimasukkan labu
takar 1 ml
#itambah / ml larutan <8l 0A 1 ml AaA,2 1@.
#icampur dan didiamkan 1/ menit pada suhu K1/°8
#itambah 1 ml asam sulfamat 1/@ melalui dinding
#itambah 3/ ml larutan Aa,< 1@ dan ditambahkan
aIuadest sampai tanda
#iukur absorbansinya pada panjang gelombang
maksimal dan ditetapkan kadarnya dengan
menggunakan kurva baku
7/21/2019 biofar model kompartemen
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-model-kompartemen 12/12
DAFTAR PUSTAKA
"nonim. 1))/. &ar'akope ndoneia *dii + . Lakarta% #epartemen4esehatan Depublik Cndonesia
8ahyati eyet !. 1)/. Cer'in Dnia -edokteran, %engantar
&ar'akokinetika. Lakarta % Pusat Penelitian dan Pengembangan P-.
4albe +arma
7ibaldi M. and Perrier #. 1)2. %har'aokineti 2nd *dition. Aew
ork% Marcel #ekker
<oan -jay -an dan 4irana Dahardja. 2. /$at/$at %enting . Lakarta %
P-. 7ramedia
!hargel Geon and "ndrew u. 1))). Applied iophar'aeti and
%har'aokineti 0$ +ourth Fdition. 'nited !tates of
"merica% "ppleton and Gange
(agnerL7. 1))3. %har'aokineti or the phar'aetial ientit.
'nited !tates of "merica% "ppleton and Gange