7/24/2019 BIOAKUMULASI CESIUM

1/1

Abstrak

BATAN telah merencanakan pembangunan Reaktor Daya Eksperimental. Dalam pengoperasiannya akan terjadi pelepasan radionuklida ke lingkungan, salah satunya adalah 137Cs,

sehingga diperlukan biota yang dapat digunakan sebagai bioindikator untuk mengidentifikasi pelepasan 137Cs. Studi biokumulasi dilakukan pada salah satu hewan moluska asal

Teluk Jakarta, yakni Turbo chrysostomusdengan mengamati pengaruh bobot biota. Pada studi ini dilakukan simulasi kontaminasi 137Cs terhadap Turbo chrysostomusmelalui jalur

air laut dan jalur pakan. Faktor konsentrasi fasa steady state(CFss) pada Turbo chrysostomusdengan bobot 7,62 g; 7,68 g; 8,55 g; 9,31 g setelah terpapar137Cs selama 11 hari

sebesar 3,28; 3,02; 2,83; dan 2,55 ml.g-1 . Efisiensi asimilasi Turbo chrysostomusdengan bobot 5,41 g dan 6,44 g setelah 24 jam sebesar 34,63 % dan 35,08 %. Nilai faktor

bioakumulasi (BAF) pada Turbo chrysostomusdengan bobot 7,62 g; 7,68 g; 8,55 g; 9,31 g sebesar 1,33; 1,30; 1,13; dan 0,87.

I. Latar Belakang

Energi Nuklir

(PLTN)

137Cs : radionuklida

antropogenik, t1/2:

30,17 th

Proses pengoperasian

melibatkan

pelepasan 137Cs

Dibutuhkan

bioindikator

BATAN : rencana

membangun reaktor

daya eksperimental

Turbo

chrysostomus

II. Tujuan Penelitian

Penelitian mengenai bioakumulasi137

Cs ini bertujuanuntuk melakukan simulasi kontaminasi 137Cs terhadap

Turbo chrysostomus dengan mengamati pengaruh variasi

bobot biota. Kontaminasi dilakukan melalui 2 jalur yakni

melalui air laut dan melalui pakan, sehingga dapat

dipelajari sifat bioakumulasi 137 Cs pada (Turbo

chrysostomus).

III. Tinjauan Pustaka

Radionuklida 137Cs merupakan produk dari pembelahan

inti radionuklida lainnya dan memiliki waktu paruh 30,17

tahun. Saat masuk ke tubuh organisme, Cesium akan

mengalami bioakumulasi pada bagian tubuh yang lunak

karena sifatnya yang mirip dengan Kalium. Bioakumulasimerupakan suatu proses akumulasi zat-zat polutan pada

suatu organisme yang terjadi baik melalui lingkungan

abiotik di sekitar organisme (transfer dari air, udara,

tanah) maupun dari jalur makanan (transfer rantai

makanan).

Daftar Pustaka

Metian, Marc., Warnau, Michel., Teyssie, Jean-Louis., Bustamante, Paco. (2011). Characterization of 241

and 134Cs bioaccumulation in the king scallop Pecten maximus: investigation via three exposure pathwa

Journal of Environmental Radioactivity 102 (2011) 543-550

Leblanc, Gerald. 2004. Basics of Environmental Toxicology. United States : John Wiley and Sons, Inc.

III. Diagram Kerja

Depurasi

biota

Pengukuran aktivitas137Cs saat depurasi

Pembuatan

standar biota

Pemberian pakan pada

biota dan proses uptake

kontaminan

Depurasi dan pengukuranaktivitas 137Cs pada biota

Pembuatan

standar filter

Pengukuran aktivitas137Cs pada biota

Pembiakan

Artemia sp.

PenyaringanArtemiasp.

dan pengukuran aktivitas137Cs pada filter

Kontaminasi biota

elalui media air laut dan

oses uptakekontaminan

Persiapan aquarium, air

laut, aklimatisasi Turbo

chrysostomus

Bioakumulasi 137Cs

melalui jalur air laut

Bioakumulasi 137Cs

melalui jalur pakan

Dissection

IV. Hasil dan Pembahasan

Distribusi Cs-137 pada Bagian Tubuh Turbo chrysostomus

V. Kesimpulan

Semakin besar bobot biota, maka nilai ku, ke, CFss,akan

semakin kecil serta kemampuan mengakumulasi Cs-137

juga semakin kecil (nilai BCF dan BAF). Bobot biota

mempengaruhi kemampuan biota mengakumulasi

Cs-137.

Disetujui oleh

Dr. rer. nat. Budiawan Dr. Heny Suseno

Tabel Parameter Biokinetika

STUDI BIOAKUMULASI 137Cs OLEH SIPUT TURBO(Turbo chrysostomus)ASAL TELUK JAKARTA : VARIASI BOBOT BIOTA

Yunita Stefani Gelu (1106017843)

Pembimbing I : Dr. rer. nat. Budiawan; Pembimbing II : Dr. Henny Suseno

Sidang Sarjana

S1 Kimia

!"#$"% '()(*

+,*$- ./-$01/

+,(2(3"4$

5,0%6"2$%"4$

"$- 3"(67

+,*$- ./-$01/

8/9(-"4$

5,0%6"2$%"4$

"$- 3"(67

+,*$- ./-$01/

8/9(-"4$

5,0%6"2$%"4$

9","%7

:"%6/3 ;