bio jar n organ

40
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam tubuh suatu mahluk hidup harus terdapat sel lalu membentuk jaringan kemudian organ ke sistem organ. Jika hanya terdapat sel saja maka makhluk hidup tersebut tidak dapat melngsungkan kehidupannya. Antara sel hingga ke sistem organ akan berkaitan sehingga makhluk hidup dapat melakukan aktivitasnya. Setiap jaringan akan memiliki struktur dan fungsi yang sama.dn gabungan dari jaringan tersebut akan membentuk organ yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. Maka dari rangkaian di atas, Penulis dalam menulis makalah ini akan berusaha menjelaskan tentang jaringan dan organ. B. Rumusan Masalah 1. Apakah jaringan dan organ itul? 2. Jelaskan jaringan tumbuhanitu? 3. Apa sajakah organ pada tumbuhan? 4. Bagaiman proses pengangkutan pada tumbuhan? 5. Bagaimana pembudidayaan tanaman dengan teknik cangkok dan stek? 6. Jelaskan jaringan hewan? 7. Apa organ pada hewan? 1

description

jaringan

Transcript of bio jar n organ

Page 1: bio jar n organ

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam tubuh suatu mahluk hidup harus terdapat sel lalu membentuk

jaringan kemudian organ ke sistem organ. Jika hanya terdapat sel saja maka

makhluk hidup tersebut tidak dapat melngsungkan kehidupannya. Antara sel hingga

ke sistem organ akan berkaitan sehingga makhluk hidup dapat melakukan

aktivitasnya. Setiap jaringan akan memiliki struktur dan fungsi yang sama.dn

gabungan dari jaringan tersebut akan membentuk organ yang memiliki fungsi yang

berbeda-beda.

Maka dari rangkaian di atas, Penulis dalam menulis makalah ini akan

berusaha menjelaskan tentang jaringan dan organ.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah jaringan dan organ itul?

2. Jelaskan jaringan tumbuhanitu?

3. Apa sajakah organ pada tumbuhan?

4. Bagaiman proses pengangkutan pada tumbuhan?

5. Bagaimana pembudidayaan tanaman dengan teknik cangkok dan stek?

6. Jelaskan jaringan hewan?

7. Apa organ pada hewan?

8. Bagaimana sistem organ pada manusia?

C. Ruang Lingkup Masalah

Dalam penulisan makalah ini, masalah di dalam makalah ini dibatasi oleh

ruang lingkup yaitu tentang pengertian jaringan dan organ, jaringan tumbuhan dan

hewan, organ tumbuhan dan hewan.

1

Page 2: bio jar n organ

D. Tujuan Pembahasan

Dalam penulisan makalah ini, Penulis memiliki tujuan-tujuan sebagai

berikut,

1. Untuk memenuhi tugas sebagai syarat mata kuliah Biologi Umum

Semester 1

2. Mengetahui pengertian jaringan dan organ

3. Mengetahui jaringan tumbuhan

4. Mengetahui jaringan hewan

5. Mengetahui organ tumbuhan

6. Mengetahui organ hewan

E. Manfaat Pembahasan

Manfaat yang dapat diambil dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai

berikut,

1. Para pembaca dapat melatih diri dalam membuat suatu makalah

2. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang jaringan dan

organ

3. Dapat membedakan jaringan hewan dan jaringan tumbuhan

4. Dapat membedakan organ hewan dan organ tumbuhan

2

Page 3: bio jar n organ

BAB II

ISI

A. Kilas Jaringan dan Organ

Struktur tubuh hewan tersusun atas sel, jaringan, organ dan sistem organ.

Berbagai struktur organ akan menyusun individu. Jaringan adalah kumpulan sel-sel

yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Organ merupakan gabungan dari

beberapa jaringan yang berbeda-beda untuk mendukung satu fungsi atau lebih.

B. Jaringan Tumbuhan

Berdasarkan aktivitas pembelahan sel selama fase pertumbuhan dan

perkembangan sel/jaringan tumbuhan, maka jenis jaringan pada tumbuhan dibagi

menjadi dua,

1. Jaringan Meristem

Adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya

mampu terus menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh.Bentuk

sel meristem umumnya ke segala arah,seperti kubus

Ciri-cirinya yaitu

Berdinding tipis

Banyak mengandung protoplasma

Vakuola kecil

Inti besar

Plastida belum matang

Jaringan ini di kelompokkan menjadi 2

a. Berdasarkan letak

Meristem apikal yang terdapat pada ujung batang dan akar

Meristem lateral terdapat misalnya pada kambium pembuluh dan

kambium gabus

3

Page 4: bio jar n organ

Meristem interkalar merupakan bagian dari meristem apikal yang

terpisah selama pertumbuhan. Terdapat diantara jaringan dewasa, seperti

pangkal ruas batang rumput.

b. Berdasarkan asal terbentuknya

Meristem primer

Adalah meristem yang berkembang dari sel embrional yang

menyebabkan pertumbuhan primer yaitu akar dan batang bertambah

panjang sehingga tumbuhan bertambah tinggi.

Jaringan dasar di belakang titik tumbuh mempunyai 3 jaringan meristem

1.) Protoderma akan membentuk epidermis

2.) Prokambium akan membentuk jaringan ikat pembuluh primer

(xilemprimer dan floem primer) dan kambium.

3.) Meristem dasar akan membentuk jaringan dasar tumbuhan yang

mengisi empulur dan korteks seperti parenkima,kolenkima dan

sklerenkima.

Meristem sekunder

Meristem sekunder berasal dari jaringan dewasa yang selselnya

telah berkembang lebih lanjut (terdiferensiasi), biasanya

pada tumbuhan dikotil. Dari jaringan meristem sekunder akan

menghasilkan pertumbuhan sekunder yang menyebabkan batang menjadi

bertambah besar misalnya aktivitas kambium pada batang tumbuhan

dikotil akan menghasilkan pembuluh kayu (xilem) ke bagian dalam dan

pembuluh tapis (floem) ke bagian luar. Selain itu, terdapat kambium

gabus (felogen) yang juga merupakan bagian dari pertumbuhan sekunder

yang disebut periderm. Pada tumbuhan monokotil tidak terdapat jaringan

sekunder.

2. Jaringan Dewasa

Adalah jaringan yang terbentuk dari diferensiasi dan spesialisasi sel-sel

hasil pembelahan jaringan meristem. Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel

4

Page 5: bio jar n organ

yang disesuaikan dengan fungsinya dan bersifat irreversible. Spesialisasi adalah

pengkhususan sel untuk mendukung fungsi tertentu.

Berdasarkan bentuk dan fungsinya, jaringan dewasa pada tumbuhan dibedakan

menjadi 5 macam jaringan yaitu:

a. Epidermis

Adalah jaringan terluar tumbuhan yang menutupi seluruh tubuh

tumbuhan yang terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan tersusun

rapat. Jaringan ini berfungsi sebagai pelindung jaringan di dalamnya dan

sebagai tempat pertukaran gas.

Dinding luar sel epidermis biasanva mengandung kutin, yaitu

senyawa lipid yang mengendap di antara selulosa penvusun dinding sel

sehingga membentuk lapisan khusus di permukaan sel yang disebut kutikula.

Di permukaan luar kutikula kadangkala kita temukan lapisan lilin vang

kedap air untuk mengurangi penguapan air. Kadang juga membentuk bulu-

bulu halus dibatang atau di permukaan bawah daun. Pada jaringan epidermis

daun, jaringan ini tidak berklorofil kecuali pada stomata yang menjadi

tempat pertukaran gas. Pada epidermis akar berfungsi sebagai pelindung dan

tempat terjadinya difusi dan osmosis. Jaringan pada akar ini dapat

bermodifikasi membentuk tonjolan yang disebut rambut akar untuk

menyerap air tanah.

b. Jaringan gabus

Adalah jaringan pelindung yang dibentuk untuk menggantikan epidermis

batang dan akar yang menebal akibat pertumbuhan sekunder. Jaringan ini

untuk pelindung tumbuhan dari kehilangan air. Jaringan ini terdiri dari

cambium gabus (felogen) yang membentuk felem (gabus) ke arah luar dan

feloderma ke arah dalam. Felogen di hasilkan oleh epidermis, parenkima di

bawah epidermis, kolenkima, perisikel. Sel gabus dewasa berbentuk hamper

prisma, mati dan dinding selnya berlapis suberin, yaitu sejenis selulosa yang

berlemak.

5

Page 6: bio jar n organ

Gambar .

struktur gabus

c. Jaringan dasar / parenkima

Jaringan ini terletak mulai dari sebelah dalam epidermis hingga ke

empulur Yng terdapat pada akar, batang dan daun. Parenkima tersusun atas

sel-sel bersegi banyak yang antara sel satu dengan sel alain terdapat ruang

antar sel. Selain sebagai jaringan dasar, parenkim juga sebagai jaringan

penghasil dan penyimpanan cadangan makanan. Parenkima yang memiliki

kloroplas disebut klorenkima.

Gambar.jaringan parenkim

Berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi menjadi bebrapa jenis jaringan,

yaitu:

1) Parenkim Asimilasi

Biasanya terletak di bagian tepi suatu organ, misalnya pada

daun, batang yang berwarna hijau, dan buah. Di dalam selnya

terdapat kloroplas, yang berperan penting sebagai tempat

berlangsungnya proses fotosintesis,

2) Parenkim Penimbun

Biasanya terletak di bagian dalam tubuh, misalnya: pada

empulur batang, umbi akaL umbi lapis, akar rimpang (rizoma), atau

biji. Di dalam sel-selnya terdapat cadangan makanan yang berupa

gula, tepung, lemak atau protein,

3) Parenkim Air

6

Page 7: bio jar n organ

Terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah panas (xerofit)

untuk menghadapi masa kering, misalnya pada tumbuhan kaktus dan

lidah buaya,

4) Parenkim Udara

Ruang antar selnva besar, sel- sel penyusunnya bulat sebagai

alat pengapung di air, misalnya parenkim pada tangkai daun

tumbuhan enceng gondok

d. Jaringan Penguat/penyokong

Ada 2 macam jaringan penguat yang menyususn tubuh tumbuhan :

Kolenkima

Kolenkim tersusun atas sel hidup yang bentuknya memanjang

dengan penebalan dinding sel mengandung selulosa, pectin dan

hemiselulosa yang tidak merata dan bersifat plastis, artinya mampu

membentang, tetapi tidak dapat kembali seperti semula bila organnya

tumbuh. Kolenkim terdapat pada batang, daun, bagian-bagian bunga,

buah, dan akar. Sel kolenkim dapat mengandung kloroplas yang

menyerupai sel-sel parenkim. Jaringan ini sebagai penyokong pada

bagian tumbuhan muda yang sedang tumbuh dan pada tumbuhan

herba. Berdasarkan bagian sel yang mengalami penebalan, sel

kolenkim dibedakan atas:

1. Kolenkim angular (kolenkim sudut), merupakan jaringan

kolenkim dengan penebalan dinding sel pada bagian sudut sel

2. Kolenkim lamelal, merupakan jaringan kolenkim yang penebalan

dinding selnya membujur

3. kolenkim anular, merupakan kolenkim yang penebalan dinding

selnya merata pada bagian dinding sel sehinggi berbentuk pipa.

7

Page 8: bio jar n organ

Gambar sklerenkim dan kolenkim

Sklerenkima

Terdiri dari sel mati. Dinding sel sangat tebal, kuat dan

mengandung lignin yang mempunyai penebalan primer dan

kemudian penebalan sekunder oleh zat lignin. Fungsinya adalah

menguatkan bagian tumbuhan yang lebih dewasa dan melindungi

bagian lunak yang lebih dalam. Menurut bentuknya, sklerenkima di

bagi menjadi 2 : serabut sklerenkima dan sklereid.

e. Jaringan pengangkut

Xylem

Berfungsi menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun.

Elemen xylem terdiri dari unsur pembuluh, serabut xilem dan parenkim

xilem. Unsure pembuluh ada 2 yaitu pembuluh kayu (trakea) dan trakeid.

Trakeid dan trakea merupakan dua kelompok sel yang

membangun pembuluh xilem. Kedua tipe sel berbentuk bulat panjang,

berdinding sekunder dari lignin dan tidak mengandung kloroplas

sehingga berupa sel mati. Perbedaan pokok antara keduanya, adalah

pada trakeid tidak terdapat perforasi (lubang-lubang), hanya ada celah

(noktah), berupa plasmodesmata yang menghubungkan satu sel dengan

sel lainnya. Sedangkan pada trakea terdapat perforasi pada bagian ujung-

ujung  selnya. Transpor air dan mineral pada trakea berlangsung melalui

perforasi ini, sedangkan pada trakeid berlangsung lewat noktah (celah)

antar sel selnya. Sel-sel pembentuk trakea tersusun sedemikian rupa

8

Page 9: bio jar n organ

sehingga merupakan deretan sel memanjang (ujung bertemu ujung)

membentuk pipa panjang (kapiler). Bentuk penebalan pada dinding

trakea dapat berupa cincin spiral, atau jala.

Floem

Berfungsi menyalurkan zat makanan hasil foto sintesis dari daun

ke seluruh bagian tumbuan. Elemen floem tersusun oleh unsur tapis, sel

pengiring, serabut floem, sklereid dan parenkima floem. Unsur utama

adalah pembuluh tapis dan parenkima floem. Parenkima floem berfungsi

untuk menyimpan cadangan makanan . serabut floem untuk memberi

sokongan pada tubuh tumbuhan. Pembuluh tapis adalah pembuluh

angkut yang utama pada jaringan floem. Pembuluh ini bersambungan

dan meluas dari pangkal sampai pada ujung tumbuhan

C. Organ Pada Tumbuhan

1. Akar

Akar adalah organ tumbuhan yang penting karena berperan sebagai alat

penguat dan sebagai alat penyerap air. Akar memiliki bagian pelindung berupa

tudung akar yang tidak dimiliki oleh organ lain. Berdasarkan asal terbentuknya,

akar dapat dibedakan atas akar primer dan akar adventitif. Akar primer terbentuk

dari bagian ujung embrio dan dari perisikel, sedangkan akar adventitif berkembang

dari akar yang telah dewasa selain dari perisikel atau keluar dari organ lain seperti

dari daun dan batang.

Pada kebanyakan tumbuhan dikotil dan gimnospermae, sistem perakaran

berupa akar tunggang yang memiliki satu akar pokok yang besar, sedangkan pada

tumbuhan monokotil berupa akar serabut, yang berupa rambut dan berukuran relatif

sama.

Struktur morfologi akar

Pada irisan membujur akar akan terlihat bagian-bagian akar, mulai dari yang

paling ujung disebut ujung akar. Ujung akar ditutupi oleh tudung akar (kaliptra).

Kemudian dari ujung akar ke arah atas, terdapat zona pembelahan sel, pada daerah

9

Page 10: bio jar n organ

ini terdapat meristem apikal dan turunannya yang disebut meristem primer. Menuju

ke atas, zona pembelahan menyatu dengan zona pemanjangan. Pada zona

pemanjangan, sel-sel memanjang sampai sepuluh kali panjang semula, pemanjangan

sel ini berguna untuk mendorong ujung akar (termasuk meristem) kedepan.

Semakin keatas , zona pemanjangan akan bergabung dengan zona pematangan.

Pada zona pematangan, sel – sel jaringan akar menyelesaikan dan menyempurnakan

diferensiasinya.

Struktur anatomi akar

Apabila kita membuat irisan melintang akar muda, maka akan terlihat struktur sel dan

jaringan penyusun akar, berturut – turut, yaitu epidermis, korteks, endodermis dan stele

(silinder pusat).

a. Epidermis berfungsi sebagai penyerap air.

b. Korteks merupakan daerah antara epidermis dengan silinder pusat. Pada

tumbuhan monokotl korteks biasanya mengandung sklerenkima. Letaknya

pada akar lebih luar dari pada letak korteks batang.

c. Endodermis adalah lapisan di sebelah dalam korteks yang bersambung

membentuk silinder dan memisahkan korteks dari slinder berkas pengangkut

di sebelah dalamnya. Sel-sel endodermis membentuk pita kaspari, yaitu

penebalan dari suberin dan lignin pada sisi radial. Akibat adanya penebalan

ini, larutan tidak bisa menembusnya. Perannya untuk mengatur lalu lintas zat

kedalam pembuluh akar

d. Silinder pusat atau stele tersusun atas berkas pengangkut. Bagian ini

dipisahkan dari korteks oleh endodermis. Bagian luar yang berbatasan dengan

endodermis adalah perisikel yang tersusun atas sel-sel parenki berdinding tipis

dan mempunyai potensi meristematik, sehingga sering disebut sebagai

perikambium. Peranan perisikel terutama sebagai awal terbentuknya cabang

akar tempat terjadinya kambium vaskuler, kambium gabus dan berperan

dalam proses penebalan akar. sebelah dalam perisikel terdapat berkas

pengangkut xilem dan floem. Xilem pada tumbuhan dikotil mengumpul di

10

Page 11: bio jar n organ

bagian tengah silinder pusat, tersusun seperti bentuk bintang, sedangkan pada

tumbuhan monokotil, xilem dan floem letaknya berselang-seling.

Gambar anatomi akar

2. Batang

Berfungsi sebagai tempat duduk daun, sarana lintasan air, mineral, dan

makanan antar bagian tumbuhan. Saat fase pertumbuhan, alat lateral yang di

hasilkan adalah daun dan tunas, sedangkan selama fase reproduksi yang dihasilkan

adalah bunga.

a. Struktur morfologi batang

Ujung batang dan daunnya disebut kuncup terminal, sedangkan kuncup

ketiak disebut kuncup aksilar. Pada tumbuha angiospermae ada 3 tipe batang

yaitu tipe rumput (kalamus), tipe lunak berair (herba atau terna) dan tipe

berkayu.

Tumbuhan berkayu umumnya berbatang keras, tebal, panjang, kasar

dan terdapat lenti sel pada tempat tertentu. Lentisel sebagai tempat keluar

masuknya gas pada tumbuhan. Batang tumbuhan herba lunak, hijau karena

berklorofil, jaringan kayu sedikit atau tidak ada, batang kecil pendek dan

bagian luar berupa epidermis yang berdinding tipis dan terdapat stomata.

b. Struktur anatomi batang

Di belakang titik tumbuh terdapat jaringan primer yang terdiri atas

Protoderma adalah jaringan luar yang akan membentuk epidermis.

Prokambium terletak di bagian tengah membentuk jaringan pembuluh

serta kambium vaskular yang terletak antara xilem dan floem.

Meristem dasar adalah jaringan yang membentuk empulur dan korteks.

c. Struktur primer batang

11

Page 12: bio jar n organ

Pada monokotil

Struktur primer pada monokotil terdiri atas epiermis pada bagian

luar dan pada bagian dalam terdiri ikatan pembuluh, empulur dan

sklerenkima. Korteks dan silinder pusat tidak tampak.

Pada dikotil

1) Epidermis, berfungsi melindungi jaringan di dalamnya.

2) Korteks, terletak di bawah epidermis dari sel parenkima yang

berbentuk bulat, berdinding tipis, dan bervakuola besar. Berfungsi

menyimpan cadangan makanan.

3) Stele, merupakan bagian terdalam dari batang

a) Xilem primer, merupakan jaringan kompleks karena tersusun

oleh pembuluh xilem dan trakeid yang terbentuk pada

pertumbuhan primer.

b) Floem primer, merupakan jaringan kompleks tersusun oleh

beberapa macam sel yang mengangkut zat organik hasil

fotosintesis dari daun ke bagian lain tumbuhan.

c) Kambium vaskular (kambium pembuluh), merupakan jaringan

yang bersifat meristematis dan terbentuk dari prokambium.

Terletak antara jaringan xilem dan floem.

d) Empulur, bagian dalam dari batang yang tersusun oleh sel

parenkima sebagai tempat menyimpan makanan.

gambar : batang dikotil (kiri) dan batang monokotil (kanan)

d. Struktur sekunder batang

12

Page 13: bio jar n organ

Floem sekunder, jaringan yang letaknya lebih dalam dari floem primer,

dibentuk oleh kambium ke arah luar. Akibatnya batang dikotil terus

membesar atau mengalami pertumbuhan sekunder.

Xilem sekunder, jaringan yang dibentuk oleh kambium ke arah dalam.

Letaknya lebih kke luar dari xilem primer. Akibatnya pembentukan jari-

jari xilem smakin besar. Fenomena tebal tipisnya pertumbuhan jari-jari

batang atau cepat lambatnya pertumbuhan membesar menyebabkan

adanya lingkaran tahun yang dapat memperkirakan umur tumbuhan.

Gabus dan kambium gabus, jaringan yang dibentuk oleh felogen

(kambium gabus) ke arah luar,ke arah dalam felogen membentuk

feloderma atau parenkima gabus. Gabus (felem) berbentuk kotak dan

bersifat impermeabel.

3. Daun

Berfungsi sebagai tempat pembuatan makanan bagi tumbuhan melalui

proses fotosintesis.

a. Struktur morfologi daun

Daun yang lengkap memiliki bagian berupa pelepah daun (follius),

tangkai daun (petiolus), dan helaian daun (lamina). Dalam satu tangkai daun

ada yang memiliki daun satu (daun tunggal) ada yang lebih dari satu

(majemuk). Daun majemuk tersusun menyirip dan menjari. Struktur morfologi

daun pada setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Oleh karena itu, struktur

morfologi daun dapat digunakan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis

tumbuhan. Struktur daun dapat dilihat dari: bentuk tulang daun (menvirip,

menjari, melengkung, dan sejajar); bangun daun atau bentuk helaian daun

(bundar, lanset, jorong, memanjang, perisai, panah, jantung, segitiga, bulat

telur, garis, pita, jarum, segitiga terbalik dan bulat telur sungsang); tepi daun

(bergerigi, beringgit, berombak, bergigi, dan rata); bentuk ujung daun

(runcing,meruncing, tumpul, membulat, rompang/rata, terbelah, dan berduri);

bentuk pangkal daun (runcing, meruncing, tumpul, membulat, rata, dan

berlekuk); dan permukaan (licin, kasap, berkerut, berbulu, dan bersisik).

b. Struktur anatomi daun

13

Page 14: bio jar n organ

Epidermis

Epidermis daun mengandung sel-sel kipas dan stomata. Di

bawahnya terdapat hipodermis, yang merupakan derivat dari epidermis.

Epidermis atas daun dilindungi oleh lapisan kutikula atau lilin untuk

mencegah penguapan terlalu besar. Penonjolan epidermis disebut trikoma

yang dapat berupa bulu,duri,gelembung atau tabung untuk melindungi dan

memantulkan sinar radiasi matahari.

Jaringan dasar(mesofil)

Terletak antara epidermis atas dan bawah yang merupakan daerah

utama tempat terjadinya fotosintesis. Pada dikotil, mesofil terdiferensiasi

menjadi 2 yakni parenkima palisade (jaringan tiang) dan parenkima spons

(jaringan bunga karang).

Berkas pengangkut

Terdapat di tulang daun dan mempunyai susunan seperti berkas

pengangkut pada batang. Semakin dekat dengan ujung tulang daun,

susunan berkas pengangkut semakin sederhana.

Gambar anatomi daun

4. Bunga

Merupakan alat perkembangbiakan karena di dalam bunga terdapat alat

reproduksi. Bunga di bentuk oleh meristem ujung khusus yang berkembang dari

ujung pucuk vegetatif setelah dirangsang oleh faktor internal (hormonal) dan

eksternal. Bagian-bagian utama bunga adalah

14

Page 15: bio jar n organ

a. Kelopak bunga (Calyx) adalah bagian bunga terluar dan berwarna hijau.

Lembaran kelopak bunga disebut juga daun kelopak (sepal). Berfungsi untuk

melindungi kuncup bunga.

b. Mahkota bunga (Corolla) terletak di atas kelopak bunga. Lembaran mahkota

disebut juga daun mahkota. Mahkota lebih besar dan berwarna warni. Suatu

bunga yang tak memiliki mahkota dan kelopak bunga atau tidak memiliki

perhiasan bunga disebut tenda bunga. Lembaran daun tenda bunga disebut

tepalus.

c. Benangsari (Stamen) merupakan penghasil serbuk sari yang merupakan gamet

jantan pada tumbuhan. Terletak ditengah mahkota. Bagian-bagiannya adalah

tangkai (filamen), kepala sari (anther), dan serbuk sari (polen).

d. Putik (Pistillum) terletak di pusat bunga. Lembarannya disebut karpel yang

memiliki ovarium yang didalamnya terdapat sel telur. Di atas ovarium ada

tangkai (stillus) berupa saluran sempit, tempat lewatnya serbuk sari saat

pembuahan dan juga mendukung kepala putik (stigma) sebagai tempat

melekatnya serbuk sari saat penyerbukan. Bunga yang memiliki putik dan

benang sari disebut hermafrodit sedangkan yang hanya memiliki putik adalah

bunga betina dan hanya benang sari disebut bunga jantan.

Gambar bagian bunga

lengkap

D. Proses Pengangkutan Pada Tumbuhan

15

Page 16: bio jar n organ

Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat-zat dari

lingkungan hingga pengangkutan di dalam tubuh tumbuhan.

1. Pengambilan zat-zat oleh tumbuhan dari lingkungan.

Tumbuhan memerlukan air, mineral, oksigen dan karbondioksida. Oksigen

dan karbon dioksida diambil melalui daun. Air dan garam mineral diserap tumbuhan

melalui rambut akar. Proses pengambilan karbondioksida dan oksigen dari udara

serta air dan unsur-unsur dari dalam tanah oleh tumbuhan , berlangsung dengan cara

difusi, osmosis, dan transpor aktif.

2. Pengangkutan air dan mineral

a. Pengangkutan ekstravaskular

Adalah pengangkutan di luar berkas pembuluh. Pada pengangkutan ini

setelah sampai di epidermis akar, air akan bergerak diantara sel-sel korteks.

Cara transportasi air dan mineral di luar xilem (berkas pembuluh) ada 2 macam,

1) Transportasi apoplas adalah menyusupnya air tanah secara difusi bebas atau

transpor pasif melalui bagian mati dari tumbuhan. Dapat terjadi di semua

akar kecuali endodermis secara osmosis.

2) Transportasi simplas adalah bergeraknya air tanah dan zat terlarut mealui

bagian hidup dari sel tumbuhan. Transportasi ini terjadi secara osmosis dan

transpor aktif melalui plasmodesma.

b. Pengangkutan intravaskular

Berlangsung dari akar menuju bagian atas tumbuhan, melalui berkas

pembuluh, yaitu xilem. Pengangkutan air dan mineral dari akar ke daun bermula

dari xilem akar ke xilem batang menuju xilem tangkai daun lalu ke xilem tulang

daun.

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengangkutan air dan

mineral dari dalam tanah sampai ke tubuh melalui lintasan berikut : serabut

akar – epidermis – korteks – endodermis – xilem akar – xilem batang –

xilem daun – parenkima mesofil daun.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pengangkutan air.

a. Kelembapan

b. Suhu

16

Page 17: bio jar n organ

c. Cahaya

d. Angin

e. Kadar air tanah

4. Pengangkutan hasil fotosintesis

Zat organik hasil fotosintesis akan mengalami translokasi atau pengangkutan

ke bagian-bagian tumbuhan yang membutuhkan seperti meristem ujung yaitu pada

ujung akar, ujung batang dan cabang, yang merupakan tempat terjadinya

pembelahan sel dan pertumbuhan. Hasil berupa glukosa di ubah menjadi amilum

dapat diubah menjadi asam amino, asam lemak dan gliserol. Amilum akan

dirombak menjadi gula sederhana melalui proses respirasi, kemudian diangkut

melalui floem dengan cara osmosis dan difusi. Pembuluh tapis mengangkut hasil

fotosintesis secara dua arah yaitu dari daun ke tempat penyimpanan cadangan

makanan dan ke bagian yang aktif tumbuh.

E. Pembudidayaan Tanaman

1. Menyetek

Adalah perbanyakan tanaman dengan memotong bagian tanaman (daun,

tangkai,ranting,batang, akar dan pucuk) lalu di tanapkan ke tanah atau pada

potongan daun cukup di letakkan di atas tanah. Ada juga yang perlu ditempatkan di

air dulu hingga tumbuh akar.

2. Mencangkok

Adalah mengupayakan tumbuhnya akar pada ranting tanaman. Cara

mencangkok yaitu :

a. Tentukan satu jenis tanaman yang akan dicangkok. Biasanya dipilih dari

tanaman yang berkualitas unggul, seperti rasa, ukuran buah, ukuran batang

dan perawatan tanaman.

b. Pilihlah satu atau dua cabang yang masih sehat, tidak terlalu tua, dan tidak

terlalu muda.

c. Buatlah dua buah keratan melingkar pada daerah pangkal cabang. Jarak antara

keratan yang satu dengan yang berikutnya berkisar antara 2-5 cm tergantung

besarnya diameter cabang tanaman.

17

Page 18: bio jar n organ

d. Lepaskan kulit di antara dua keratan tadi dan buanglah lapisan kambium yang

masih melekat pada kayu dengan cara mengeriknya hingga lapisan kambium

yang berupa lendir hilang.

e. Tutup bagian cabang yang telah dilepaskan kulitnya dengan media yang

berupa bubuk sabut kelapa, pupuk kandang, kompos atau mos (akar pakis

sarang) banyak tersedia di toko bibit tanaman dan buah-buahan.

f. Bungkus media c.rngkokan dengan sabut kelapa, ijuk, atau plastik yang

dilubangi.

g. Basahilah cangkokan tersebut 1 lt tiap hari dengan air agar tetap lembab.

h. Biarkan beberapa waktu lamanva sampai terlihat adanya pertumbuhan akar di

sekitar tanah penutup luka cabang tanaman yang dicangkok tersebut.

i. Potonglah cabang tadi di sebelah bawah keratan atau akar untuk di tanam

terpisah dari induknya.

F. Jaringan Hewan

Jaringan penyusun tubuh hewan dibagi menjadi 4 kelompok

1. Jaringan epitelium

Adalah jaringan penutup permukaan tubuh. Epitelium yang melapisi dinding

dalam kapiler darah, pembuluh limfa, dan jantung disebut endotelium yang berasal

dari perkembangan mesoderma. Epitelium yang melapisi rongga tubuh disebut

mesotelium yang juga berasal dari mesoderma. Jaringan ini brguna untuk

melindungi jaringan di bawahnya dari pengaruh lingkungan luar.

a. Epitelium berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuk

Berdasarkan jumlah lapisan, epitelium dapat dibedakan menjadi

1) Epitelium sederhana

Adalah epitelium yang selnya hanya selapis.

a) Epitelium selapis pipih (squamous) bentuk selnya pipih, berfungsi

sebagai jalan pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh dan

sebaliknya.misal pada dinding dalam kapiler darah dan dinding alveolus

paru-paru.

18

Page 19: bio jar n organ

b) Epitelium selapis kuboid (cuboidal) berbentuk seperti kubus. Contoh

epitelium pada permukaan ovarium, kelenjar tiroid dan tubulus ginjal.

c) Epitelium selapis batang (silindris) berbentuk seperti batang. Terdapat

pada usus dan kandung kemih.

2) Epitelium berlapis semu

Epitelium ini sebenarnya tersusun atas selapis sel tetapi terlihat seperti

berlapis. Terdapat pada trakea.

3) Epitelium berlapis, tersusun atas dua atau lebih lapisan sel. Pada lapisan

paling dasar disebut sel basal dan terletak di atas membran basal. Di atasnya

terdapat beberapa lapis sel yang berbentuk pipih, kubus, batang, atau bentuk

lain disebut epitelium transisional (bisa berubah bentuk).

gambar epitelium transisional

b. Epitelium berdasarkan struktur dan fungsi

1) Jaringan epitelium penutup

Berperan melapisi permukaan tubuh dan jaringan lainnya.

2) Jaringan epitelium kelenjar

Tersusun oleh sel-sel khusus yang mampu menghasilkan sekret atau getah

cair. Berdasarkan cara kelenjar mensekresikan cairannya,

a) Kelenjar eksokrin, merupakan kelenjar yang memiliki saluran

pengeluaran untuk menyalurkan hasil sekresinya yang berupa enzim,

keringat dan air ludah. Kelenjar ini dibedakan atas 2 kelompok yaitu

uniseluler dan multi seluler.

b) Kelenjar endokrin, merupakan kelenjar yang tidak memiliki saluran

pengeluaran. Sekret yang dihasilkan masuk ke pembuluh darah disebut

kelenjar buntu. Sekret yang dihasilkan disebut hormon.

2. Jaringan ikat

Adalah jaringan yang selalu berhubungan dengan jaringan lainnya atau

organ. Berfungsi :

19

Page 20: bio jar n organ

Melekatnya suatu jaringan ke jatingan lain

Membungkus organ-organ

Mengisi rongga diantara organ-organ

Menghasilkan imunitas

a. Komponen jaringan ikat

Pada dasarnya tersusun atas 3 komponen utama :

1) Sel

Macam sel penyusun jaringan ikat antara lain :

a) Fibroblas, adalah sel yang mensintesis dan mengsekresikan protein pada

serabut.

b) Makrofag adalah sel yang bentuknya tidak beraturan, umumnya terletak

dekat pembuluh darah dan bergerak jika ada luka. Makrofag

disebutfagosit (sel pemakan)

c) Sel mast adalah memproduksi heparin yang berfungsi mencegah

pembekuan darah dan histamin yang dapat mengatur permeabilitas

kapiler darah.

d) Sel lemak adalah yang terspesialisasi untuk menyimpan lemak.

e) Leukosit adalh sel darah putih.

2) Serabut

a) Serabut kolagen (serabut putih) banyak ditemukan dan bersifat sangat

liat dan ulet. Tidak berwarna tetapi dalam jumlah banyak berwarna

putih. Misal tendon.

b) Serabut elastin (serabut kuning) lebih halus dari serabut kolagen dan

bersifat kenyal. Dalam jumlah banyak berwarna kuning.

c) Serabut retikulum serabut halus dan bercabang berbentuk seperti jala.

Berfungsi menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain, misal

pada sistem saraf.

3) Zat dasar

20

Page 21: bio jar n organ

Merupakan zat yang amorf (tidak berbentuk), tidak berwarna dan

homogen, tersusun atas karbohidrat, protein, dan air. Berperan mengisi

ruang antar sel dan serabut dari jaringan ikat.

b. Macam jaringan ikat

1) Jaringan ikat biasa

a) Jaringan ikat padat, karena struktur serat-seratnya yang padat. Jaringan

ini ada yang teratur dan tak teratur, berkas kolagen tersusun teratur ke

satu arah. Pada tak teratur memiliki berkas kolagen menyebar

membentuk anyaman kasar yang kuat, misal pada lapisan bawah kulit.

b) Jaringan ikat longgar, dicirikan dengan seratnya yang longgar. Berfungsi

sebagai medium penyokong, pengisi ruang diantara organ dan

mengelilingi elemen-elemen dari jaringan lain. Berperan menyediakan

nutrien bagi elemen jaringan lain yang diselubunginya.

Gambar. a)jaringan ikat

padat, b)jaringan ikat

longgar

a) b)

2) Jaringan ikat khusus

a) Jaringan tulang rawan (kartilago)

Adalah spesialisasi dari jaringan ikat berserabut tebal dan

matriks yang elastis. Bersifat kuat dan lentur juga tidak mempunyai saraf

dan pembuluh darah. Penyusunnya adalah sel tulang rawan (kondrosit)

yang terletak di dalam rongga kecil (lakuna). Berfungsi sebagai rangka

tubuh awal bagi embrio, menunjang jaringan lunak dan organ dalam

serta melicinkan permukaan tulang daun sendi. Berdasarkan kandungan

matriksnya dibagi menjadi 3 :

21

Page 22: bio jar n organ

Tulang rawan hialin, terletak pada cakra epifis, ujung tulang rusuk,

dan permukaan tulang di daerah persendian.

Tulang rawan elastis, pada daun telingan, epiglotis dan bronkiolus.

Tulang rawan fibrosa, pada simfis pubis (pertemuan tulang

kemaluan)

b) Jaringan tulang sejati (osteon)

Jaringan yang mengandung mineral yang tersusun atas sel-sel

tulang atau osteosit dari sel induk tulang (osteoblas). Sifatnya lebih keras

karena matriksnya mengandung kalsium, fosfor, bikarbonat, sitrat, Mg,

k, Na, dan hidroksi apatit. Berdasar ada tidaknya rongga, terbagi menjadi

:

Tulang kompak, terdapat sistem Havers yang terdiri 4-20 lamela

mengelilingi saluran havers. Sistem Havers merupakan unit

penyusun tulang.

Tulang spons, tidak terdapat sistem havers dan terdiri dari trabekula

sebagai struktur penyusun tulang spons yang berbentuk seperti

kumpulan jarum lempengan.

gambar struktur tulang sejati

c) Darah dan limfa

Gambar. (dari kiri) sel darah merah, seldarah

putih, keping darah.

22

Page 23: bio jar n organ

Darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih

(leukosit), keping darah (trombosit) dan plasma darah. Plasma darah

merupakan cairan yang mengandung zat anorganik (ion-ion karbonat,

natrium, klorida) dan zat organik (protein, asam amino, glukosa,

hormon) dan juga zat antar sel yang mengandung sel-sel darah dan

keping darah. Sel darah di bentuk di sum-sum tulang kecuali sel darah

putih yang dibentuk di kelenjar limfa. Sel darah merah berfungsi

mengangkut O2 dan CO2 dalam darah. Sel darah putih berfungsi sebagai

pelindung terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Keping

darah berperan dalam proses pembekuan darah.

Limfa adalah cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jaringan

dan kembali ke aliran darah. Sel limfosit berfungsi sebagai penghasil

antibodi.

3. Jaringan otot

Berperan dalam pergerakan organ tubuh atau bagian tubuh. Kemampuan

otot untuk berkontraksi disebabkan oleh serabut kontraktil. Tersusun atas filamen

atau benang aktin dan miosin.

Gambar. (dari kiri)Otot polos, otot rangka, otot jantung

a. Otot polos

Serabut kontraktilnya tidak memantulkan cahaya berselang-seling,

sehingga sarkoplasmanya tampak polos dan homogen. Otot polos terdapat pada

lat dalam sehingga juga disebut otot visera. Bekerja secara lambat tidak di

bawah kesadaran (involuntir), misal lambung, usus, dan pembuluh darah.

b. Otot rangka

23

Page 24: bio jar n organ

Disebut juga otot lurik, karena serabut kontraktilnya memantulkan

cahaya berselang-seling. Serabutnya berbentuk silinder dan berinti banyak

terletak di tepi sarkoplasma. Kontraksinya cepat, kuat, cepat lelah dan bekerja di

bawah kesadaran (volunter).

c. Otot jantung

Terdapat khusus pada jantung. Tersusun atas serabut lurik yang

bercabang-cabang dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Ukurannya

lebih kecil dari otot rangka dan memiliki 1-2 inti di tengah sarkoplasma.

Memiliki diskus interkalaris, yaitu pertemuan 2 sel yang tampak gelap jika

dimikroskop. Kontraksinya kuat, berirama dan tidak dibawah kesadaran.

4. Jaringan saraf

Terdiri dari sel-sel saraf atau neuron berfungsi menerima dan

memindahkan rangsangan dari bagian tubuh satu kebagian yang lain. Terbagi atas

badan sel atau perikarion dan prosesus (penjuluran sitoplasma) yang terdiri dari

dendrit dan akson. Dendrit berfungsi menerima sinyal dan menyampaikan ke badan

sel. Akson berfungsi menghantarkan impuls dari badan sel ke neuron lain atau

menyampaikan respon ke organ efektor. Akson diselubungi oleh sel penyokong (sel

schwann). Berdasar fungsinya neuron dibedakan menjadi

a. Neuron sensori, berfungsi menyampaikan impuls dari indra ke saraf pusat.

b. Neuron motor, berperan menyampaikan impuls dari saraf pusat ke organ

efektor.

c. Neuron asosiasi, berfungsi menyampaikan impuls dari neuron sensori ke neuron

motor.

Gambar. sel saraf

G. Organ Pada Hewan

24

Page 25: bio jar n organ

Merupakan gabungan dari beberapa jaringan yang berbeda-beda untuk

mendukung satu fungsi atau lebih. Contoh organ adalah usus yang merupakan salah

satu organ penyusun sistem pencernaan yang tersusun atas berbagai jaringan.

Berdasarkan letaknya organ dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu organ dalam

dan organ luar. Organ dalam misalnya hati dan jantung. Organ luar misalnya kulit,

mata, telinga dan hidung.

H. Sistem Organ

Pada dasarnya setiap system organ

memiliki fungsi tertentu, misa; system

pencernaan yang meliputi mulut, faring,

kerongkongan, lambung, usus halus, usus

besar, anus,. Sedangkan kelenjar pencernaan

meliputi klenjar ludah, pancreas dan hati.

Kerusakan pada salah satu sistem organ akan

mengganggu fungsi dari sistem organ yang

bersangkutan. Setiap sistem organ memiliki

peran penting, yaitu menyelenggarakan

berbagai proses untuk kelangsungan hidup.

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Sebagaimana kita ketahui, berdasar pada uraian-uraian yang disampaikan

penulis sebelumnya, kita dapat simpulkan bahwa jaringan tumbuhan terdiri dari

jaringan meristem yang masih bisa melakukan pertumbuhan dan jaringan dewasa

yang sudah terdiferensiasi dan spesialisasi. Organ tumbuhan pokok terdiri dari akar,

batang, daun dan bunga. Jaringan hewan terdiri dari jaringan epitelium, jaringan ikat,

25

Page 26: bio jar n organ

jaringan otot, jaringan saraf. Sedangkan organ hewan hampir sama dengan manusia

yaitu organ dalam dan organ luar.

B. Saran

Dari pembuatan makalah di atas, maka penulis memberi saran sebagai

berikut :

1. Agar para pembaca harus mengerti betapa pentingnya jaringan dan organ bagi suatu

organisme.

2. Agar pembaca selalu mencari tau pengetahuan lebih tentang jaringan dan organ

selain dari makalah yang dibuat oleh Penulis ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://images.google.co.id/images?

gbv=2&hl=id&q=epitelium+pipih&sa=N&start=20&ndsp=20

http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://bima.ipb.ac.id/~tpbipb/materi/bio100/

Gambar/vegetatif_tnm/vegetatif.jpg&imgrefurl=http://sujadanil.blogspot.com/

2009_05_24_archive.html&usg=__LUozMCPPiGWIkoHNDRvUqZvaQs=&h=712

&w=1120&sz=103&hl=id&start=10&tbnid=ywk7MRdUAjvkVM:&tbnh=95&tbn

26