Bio Etik

10

Transcript of Bio Etik

Page 1: Bio Etik
Page 2: Bio Etik

Sabar menunggu keputusan yang di ambil pasien pada kasus emergensi

• Sabar tidaknya dokter dalam menunggu keputusan pasien tidak di paparkan secara jelas namun, pada kronologi yang di paparkan oleh Yulian Mahengkeng, disana terlihat jelas, dokter melakuakan tidakan oprasi setelah keluarga pasien selesai melaksanakan regristrasi dengan pihak rumah sakit.

• Sedangkan pada buku etika kedokteran dan hukum kesehatan disana terpapar, bahwa dokter boleh mengambil tindakan setelah ada keputusan atau persetujuan pasien atau keluarga. Persetujuan dari pihak pasien sangat penting karena itu merupakan hak otonomi perseorangan untuk menghindarkan atau mencegah terjadinya penipuan atau paksan . Perkembangan terakhir mengenai persetujuan tindakan medis adalah di tetapkanya peraturan menkes no 585/menkes/per/IX/r1989 tentang ptm.

• Ptm ini sangat membabtu kalangan kesehatan tersandung ddalam menjalankan protesi yang menjurus ke mal praktek.

Page 3: Bio Etik

Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien?

• Tidak ada hal yang di tutupi atau bohong ke pasien ini terpapar pada kronologis yang di paparkan oleh dr Hadi.

• Dan kita juga dapat lihat dari kewajiban dokter terhadap pasien, dalam KODEKI dalam poin ke 3.

• “ memperoleh penjelsan tentang diagnosis dan terapi dan terapi dari dokter yang mengobatinya”.

Page 4: Bio Etik

Menjelaskan hubungan (kontrak)

• Disini tidak di paparkan mengenai kontrak dari tindakan yang di ambil pasien sendiri, namaun pada kasus ini seharusnya

Page 5: Bio Etik

Bila berkompeten apa yang pasien katakan mengenai pilihan pengobatan?

• Dari kasus di skenario, disini yang pasien katakan untuk pemeliahn pengobatanya sendiri, adalah oprasi cesar. Oprasi cesar juga hal yang terbaik dokter sarankan kepada pasien. Ini terpapar pada alenia 3 dan 4 pada kasus di sekenario.

• Karna sesuai dengan Declaration of Lisbon (1981) dan patients Bill of right american hospital association1972, pada intinya “ pasien mempunyai hak menerima dan menolak pengobatan, dan hak untuk menerima informasi dari dokternya sebelum memberikan persetujuan atas tindakan medik”.

Page 6: Bio Etik

Apakah pasien telah di informasikan mengenai keuntungan dan resikonya, mengerti atu tidak

terhdaap informasi yang di berikan dan memberikan persetujuan?

• Mengenai ini, dalam kasus di sekenario tidak di paparkan secara jelas. Namun pada KODEKI terdapat pada pasal hak pasien no 3, “pasien berhak mendapatkan penjelaskan tentang diagnosis dan terapi dari dokter yang mengobatinya”.

Page 7: Bio Etik

Apakah pasien tersebut menujukan sesuatu yang lebih di sukainya?

• Pada kasus ini tidak terpaparkan sesuatu yang lebih di sukai pasien. Namun pada kasus ini terpapar bahwa pasien harus segera di oprasi cesar, namun pihak keluarga tersandung denagn biyaya oprasi cesar tersebut yang cukup mahal, sehingga pihak rumah sakit belum bisa mengabulkan permintan pasien untuk segera oprasi cesar.

Page 8: Bio Etik

Bila tidak kompeten siapa yang pantas menggantikannya? Apakah yang di gantikan gunakan standar yang sesuai dalam

pengambilan keputusan?

• Ini sesuai pada alenia 3.• Dan ini sesuai dengan pasal 13 tentang

kewajiban dokter terhadap pasiennya, disini terpapar, “ setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai satu tugas prikemanusian kecuali bila ia yakin ada orang lain yang lebih bersedia dan mampu memberikanya”.

Page 9: Bio Etik

Apakah pasien tidak berkeinginan atau tidak mampu untuk bekerjasama dengan pengobatan yang di berikan? Kalau ya,

kenapa?

• Iya karena keluarga pasien tidak mampu bekerja sama dengan pengobatan yang di berikan, karena tidakan yang di berikan memerlukan biyaya yang cukup tinggi sehingga dalam keadan dan kondisi yang cukup darurat dan perlunya tindakan segera, tindakan kepada pasien harus terhambat dengan karena keluarga pasien belum melunasi uang ke rumah sakit. Ini terpapar pada alenia ke 19 dan 20.

Page 10: Bio Etik

Sebagai tambahan, apakah hak pasien untukl memilih untuk di hormati tanpa memandang

etnis dan agama?