Bio Etik

16

Click here to load reader

description

etika kedokteran

Transcript of Bio Etik

Page 1: Bio Etik

1

Page 2: Bio Etik

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini berhasil diselesaikan dengan baik . tema yang dipilih adalah “BIOETIKA”

Penyusunan tugas adalah merupakan kewajiban penulis sebagai salah satu mahsiswa UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA untuk memenuhi tugas di mata kuliah Bioetika,Humaniora dan Profesionalisme dalam Profesi Dokter.Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah informasi tentang bioetika dan menjadi sarana pembelajaran yang dapat digunakan sebagai penunjang belajar.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Jakarta, oktober 2010

Penulis

2

Page 3: Bio Etik

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 2

Daftar Isi 3

BAB I : Pendahuluan 4

1.1 Latar Belakang 4

1.2 Tujuan 4

BAB II : Isi 5

BAB III 12

Penutup 12

3.1Kesimpulan

3.2 Daftar pustaka

3

Page 4: Bio Etik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kedokteran adalah profesi yang sangat mulia dan tempat pengharapan berobat bagi masyarakat. Dimana sering kali masyarakat luas mengharapkan kesembuhan pada penyakitnya dan memeriksanya pada seorang dokter, tetapi sering kali kita mendengar bila ada kesalahan yang terjadi pada seorang dokter maka itu akan membuat masyarakat resah dan merasa rugi, maka dari itu diperlukannya pemahaman tentang Bioetika kedokteran sehingga tidak akan ada lagi yang merasa dirugikan oleh seorang dokter atau dokter yang tertuduh menyalahgunakan profesi seorang dokter.

1.2 Tujuan1. Pendalami pemahaman tentang Bioetika kedokteran2. Dapat mengetahui jenis-jenis bioetika dan ciri-cirinya

4

Page 5: Bio Etik

BAB II

ISI

Pengertian

Menurut F.Abel Bioetika adalah studi interdislipin tentang masalah-masalah yang

ditimbulkan oleh perkembangan biologi dan kedokteran,tidak hanya memperhatikan masalah-

masalah yang terjadi pada masa sekarang,tetapi juga memperhitungkan timbulnya masalah

pada masa yang akan datang.

Dalam bioetika cenderung mengarah kepada penanganan isu-isu tentang suatu nilai dan

etika karena timbulnya perkembangan ilmu dan teknologi serta biomedis.Misalnya dalam suatu

bioetika hanya mengarah pada ketentuan atau kode-kode tentang hal-hal yang seharusnya

dilakukan atau tidak boleh dilakukan dalam tindakan medis seperti kloning, bayi tabung,

transplantasi, dan lain-lain.

B.Prinsip-prinsip dasar Bioetika

Prinsip dasar etika adalah suatu aksioma yang mempermudah penalaran etik. Prinsip-

prinsip itu harus dibersamakan dengan prinsip-prinsip lainnya atau yang disebut spesifik.Dalam

suatu kasus memiliki kondisi yang berbeda ,salah satu prinsip yang satu menjadi sangat penting

dengan prinsip yang lainnya. Suatu penerapan praktik dapat dikatakan prima facie atau suatu

urutan perubahan prinsip.

Kaidah-kaidah dasar dapat dibedakan menjadi 4 yaitu:

1.Beneficence (berbuat baik).

Dalam arti prinsip bahwa seorang dokter berbuat baik, menghormati martabat manusia,

dokter tersebut juga harus mengusahakan agar pasiennya dirawat dalam keadaan

kessehatan.Dalam suatu prinsip ini dikatakan bahwa perlunya perlakuan yang terbaik bagi

pasien. Beneficence membawa arti menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien

seperti mengambil langkah positif untuk memaksimalisai akibat baik daripada hal yang buruk.

Ciri-ciri prinsip ini yaitu:

5

Page 6: Bio Etik

· Mengutamakan Altruisme.

· Memandang pasien atau keluarga bukanlah suatu tindakan tidak hanya menguntungkan

seorang dokter

· Mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan suatu

keburukannya.

· Menjamin kehidupan baik-minimal manusia

· Memaksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien

· Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan

· Menerapkan golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti yang orang lain

inginkan

· Memberikan suatu resep obat .

2.Non-Maleficence

Dalam prinsip ini seorang dokter tidak berbuat hal yang merugikan kepada seorang pasien.

Dalam hal ini sangat penting bila dalam keadaan emergensi atau gawat darurat. Gambaran

prinsip nonmaleficence ini yaitu”primum non nocere” pertama jangan menyakiti. Prinsip ini

menjadi suatu kewajiban bila tindakan dokter tersebut paling efektif.

Non-Maleficence mempunyai cirri-ciri:

· Menolong pasien emergensi

· Mengobati pasien yang luka

· Tidak membunuh pasien

· Tidak memandang pasien sebagai objek

· Melindungi pasien dari serangan

· Manfaat pasien lebih banyak dari pada kerugian dokter

· Tidak membahayakan pasien karena kelalaian

· Tidak melakukan White Collar Crime dalam bidang kesehatan

3.Autonomy

6

Page 7: Bio Etik

Di dalam prinsip ini seorang dokter menghormati martabat manusia .Setiap individu harus

diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak menentukan nasib diri sendiri . Dalam hal

ini pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat keputusan sendiri.Autonomy

bermaksud menghendaki, menyetujui, membenarkan,membela, dan membiarkan pasien demi

dirinya sendiri.

Autonomy mempunyai ciri-ciri:

· Menghargai hak menentukan nasib sendiri.

· Berterus terang Menghargai privasi

· Menjaga rahasia pasien

· Melaksanakan Informed Consent

4.Justice

Keadilan (Justice ) adalah suatu prinsip dimana seorang dokter memperlakukan sama rata

dan hadil terhadap untuk kebahagiaan dan kenyamanan pasien tersebut. Perbedaan tingkat

ekonomi,pandangan politik, agama,kebangsaan, perbedaan kedudukan social, kebangsaan dan

kewarganegaraan tidak dapat mengubah sikap dokter terhadap pasiennya.

Justice mempunyai ciri-ciri:

· Memberlakukan segala sesuatu secara universital

· Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan

· Menghargai hak sehat pasien

· Menghargai hak hukum pasien

Skenario :Dokter Tenar yang praktek di jalan Ramai sejak 2 tahun yang lalu adalah seorang dokter umum yang memiliki pasien cukup banyak, terutama pada Sabtu Minggu.

Dengan ruangan praktek yang cukup luas dr. Tenar menempatkan 2 Bed dalam kamar prakteknya yang dibatasi dengan gorden sehingga dr.Tenar dapat leluasa memeriksa pasiennya dari satu tempat ke tempat lainnya. Namun disisi lain terdapat kesulitan bila ada pasien yang datang dengan kelainan kulit dimana ia harus memeriksa pasien dalam keadaan setengah telanjang.

7

Page 8: Bio Etik

Pada hari Sabtu minggu lalu, sudah ada 10 antrean pasien pada saat beliau datang. Dengan tujuan memasyarakatkan budaya antre dr.Tenar memeriksa pasien sesuai nomor urt pendaftaran. Sesuai dengan dugaan, pasien pertama, kedua dan ketiga dat a ng dengan keluhan batukpilek. Maka dr. Tenar pun memberikan puyer batuk pilek pada ketiganya serta nasehat untuk istirahat yang cukup, banyak minum air putih serta mengkomsumsi buah-buahan.

Pasien keempat pada sore itu adalah seorang ibu berusia 60 tahun diantar oleh anak laki-lakinya datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang menjalar kepunggung. Merasa tidak yakin dengan kemungkinan sakit maag yang diderita ibu ini, maka dr. Tenar melakukan pemeriksaan EKG (elektrokrdiogram) karena kecurigaan terjadi penyempitan pembuluh darah jantung. Hasil yang diproleh tidak ada kelainan. Melihat usia, kondisifisik ibu yang cukup gemuk serta tekanan darah 140/90 maka dr. Tenar merujuk ibu tersebut ke LAB KLINIK “Titrasi Cepat” langganannya yang tidak begitu jauh dari tempat prakteknya. Dari Lab Klinik ini Dr. Tenar mendapat bingkisan kue yang dia amati ternyata sejajar jumlahnya dengan pasien yang ia kirim ke situ. Pernah dua bulan yang lalu dengan 20 pasien yang ia kirim, ia memproleh voucher belanja Rp. 300.000,- di supermarket terkenal di kotanya.

Pasien pulang dengan membawa obat maag, penenang dan surat permintaan labotarium serta minta datang kembali setelah memperoleh hasil laboratorium. Setelah menyelesaikan administrasi ibu tersebut maksuk kembali ke kamar periksa karena merasa ada yang kurang yaitu belum di suntik seperti yang biasa ia dapatkan bila berobat ke dokter. Pada saat masuk, tanpa sengaja ibu tadi melihat pasien laki-laki muda bertato di pertut bawah sedang menutup kembali celana dalamnya. Anak muda tadi “tidak mengikuti nomor antrian” karena mengaku teman SMP dr. Tenar, sehingga zoster memasukan lebih dahulu keruang sekat kiri, ruang tempat pasien yang memerlukan perlakuan khusus. Ia sempat sepintas melihat celana dalam tadi bervlek-vlek putih kekuningan. Anak muda tadi melototi si ibu, yang kemudian dr. Tenar meminta sang ibu untuk keluar sebentar menunggu giliran sehabis anak muda ini. Ibu yang agak cerewet tadi meminta maaf, namun tanpa dosa ia nyrocos menanyakan apa penyakit anak muda tadi. Dr. Tenar agak terpanah untuk menjawab awam si ibu ini. “ah, Cuma panas dalam perut”, jawab Tenar kalem, “saya suntiknya sambil berdiri saja dok, kalau tiduran takut ketularan kelaminnya anak tadi “, cerocos sang pasien.

Pasien kelima dan keenam adalah seorang wanita muda dan setengah baya. Sebut saja Mbak Modis dan Ibu Menor. Mbak Modis mengeluh beberapa hari ini badannya panas dingin, mual dan beberapa kali muntah . sedangkan ibu Menor mengeluh kepala pusing yang hilang timbul. Dia sudah beberapa kali dating kedokter yang berbeda-beda dan di katakana tidak ada apa-apa, hanya pusing biasa. Dokter terakhir yang dia kunjungi menyarankan dilakukan CT scan kepala. Kemudian ia dantang ke dr . Tenar dengan membawa hasil CT scan. Surat keterangan yang terdapat didalam amplop CT scan tersebut menyatakan kecurigaan adanya SOL ( space occupying lesion ). Tanpa penjelasanmengenai isi di dalam surat keterangan tersebut, dr. Tenarmemberikan surat rujukan ke Rumah Sakit bagian saraf. Sementara Ibu Menor, tidak sempat dilakukan pengukuran tekanan darahnya, langsung diberikan resep sakit kencing yang sudah langganan ia derita 5 tahun ini. Dr. Tenar hanya memeriksa sekilas dan menyalin resep dari catatan medis yang disodorkan zoster.

8

Page 9: Bio Etik

Zoster telah mengingatkan dua pasien berikutnya adlah Tn. Garputala 46 tahun dengan muntah berak belasan kali dan satu lagi seorang pelajar putrid, 15 tahun sebut saja Nn. Rana Omivora yang ia kenal sebagai anak pertama OKB (orang kaya baru) tetangganya, yang anngota DPRD salah satu parpol besar , serta baru saja menerima telpon dari pasien langganannya yang gawat mau dating.

Garputala adalah hansip setempat yang merasa tidak afdol kalau belum “dipegang” dr. Tenar. Ia melongok sebentar pasien tadi, memegang nadinya yang terasa kecil dan lemah, mencubit kulit perutnya yang ternyata sudah mengendur. “zus carikan bajaj !” instruksinya ke zoster setelah meyakinkan sang hansip agar cepat dirawat. Tak lupa ia menitipkan amplop berisi Rp. 25.000,- bagi hansip. “untuk transpornya, ya Pak Tala. Cepat sembuh deh” sambil member sebungkus oralit dan lalu mengirimkannya ke RSU setempat.

Saat mempersilahkan Nn. Rana masuk ke ruang sekat kanan, dr. Tenar terkaget karena serombongan orang menyela masuk sambil menggendong pasien anak laki-laki 9 tahun,si Malthus bin Darwin yang tadi pagi ia khitan, ternyata datang kembali dalam keadaan berdarah. Ia menolong Malthus dulu selama 45 menit, sementara Rana terpana sendirian karena Zoster juga sibuk membantu dr. Tenar mengatasi pendarahan si Malthus di ruang sekat kiri. Tenar tak sempat bicara pada Nn.Rana. para pengantar Malthus jusru yang meminta Rana sabar. Tentu sambil mencuri pandang, karena walaupun bukan bernama menor, Rana memang menor malam itu.

Sambil bersimbah peluh, Tenar akhirnya mendengarkan keluhan Rana. Ia stres karena baru saja mengambil uang ayahnya tanpa izin demi menolong sahabatnya seumuran untuk aborsi di klinik Antah Berantah. Tenar menawarkan untuk menjadi mediator menyampaikan apa adanya kepada bapak Rana,sang anggota DPRD ini cukup mampu menolong sahabat Rana. “biar uang saku saya dipotong deh dok asal papi saya tak nyap-nyap ama saya “, kata si manis Rana.

Begitulah seharian dr. Tenar dalam membantu menyelesaikan masalah pasien-pasiennya sampai ia rela pulang larut malam.

Maka dari skenario diatas dapat kita liahat hal-hal yang terjadi berdasarkan kaidah-kaidah dasar bioetiaka, yakni :

Beneficence1. Pada paragraf 1. Baris ke 1 dan kedua

“seorang dokter umum yang memiliki pasien cukup banyak, terutama pada Sabtu Minggu. ”

Alasan : karena dokter termasuk dalam kaidah beneficence yaitu dokter tetap bekerja pada hari sabtu dan minggu yang seharusnya dokter umum libur di hari sabtu dan minggu

2. Merasa tidak yakin dengan kemungkinan sakit maag yang diderita ibu ini, maka dr. Tenar melakukan pemeriksaan EKG (elektrokrdiogram) karena kecurigaan terjadi penyempitan pembuluh darah jantung dan dr. Tenar merujuk ibu tersebut ke LAB KLINIK “Titrasi Cepat” langganannya yang tidak begitu jauh dari tempat prakteknya.

9

Page 10: Bio Etik

Alasan : karena dokter memberikan yang terbaik pada pasien, dan memberikan tindakan/resep kepada pasien untuk meminimalis agar keadaan tidak menambah buruk.

3. Tak lupa ia menitipkan amplop berisi Rp. 25.000,- bagi hansip. “untuk transpornya, ya Pak Tala. Cepat sembuh deh” sambil member sebungkus oralit dan lalu mengirimkannya ke RSU setempat.

Alasan : dokter memberikan pertolongan pertama tanpa melihat objeknya dan mengirim ke RSU untuk keadaan pasien lebih baik karena kondisi pasien yang harus dirawat.

Non-maleficence1. Mengirim Tn. Garputala ke RSU

Alasan : karena kondisi Tn.Garputala yang sudah parah tetapi dokter segera memberikan pertolongan dengan memberi oralit dan mengirim ke RSU dari tindakan tersebut maka lebih banyak manfaat untuk pasien

2. Pada pasien ke 9 “Ia menolong Malthus dulu selama 45 menit, sementara Rana terpana sendirian karena Zoster juga sibuk membantu dr. Tenar mengatasi pendarahan si Malthus di ruang sekat kiri”

Alasan : karena termasuk dalam kaidah Non-maleficience yaitu menolong pasien emergensi,mengobati pasien yang luka, tidak memandang sebagai objek, melindungi pasien dari serangan,mencegah pasien dari bahaya.

Autonomy 1. Garputala adalah hansip setempat yang merasa tidak afdol kalau belum “dipegang” dr.

Tenar

Alasannya : karena hak pasien terpenuhi atau dokter mau melayani Tn. Garputala untuk di periksa.

Melanggar hak Autonomy1. Tanpa penjelasanmengenai isi di dalam surat keterangan tersebut, dr. Tenarmemberikan surat

rujukan ke Rumah Sakit bagian saraf. Sementara Ibu Menor, tidak sempat dilakukan pengukuran tekanan darahnya, langsung diberikan resep sakit kencing yang sudah langganan ia derita 5 tahun ini. Dr. Tenar hanya memeriksa sekilas dan menyalin resep dari catatan medis yang disodorkan zoster.

Alasan : a. Tidak menjelaskan kondisi pasien.

b. Memeriksa pasien dengan sekilas dan tidak sesuai dengan aturanc. Mengambil keputusan sendiri tanpa memberi pilihan terhadap pasien

10

Page 11: Bio Etik

Justice1. Dr. Tenar agak terpanah untuk menjawab awam si ibu ini. “ah, Cuma panas dalam perut”,

Alasan : dokter menjaga rahasia pasien.

2. Tak lupa ia menitipkan amplop berisi Rp. 25.000,- bagi hansip. “untuk transpornya , ya Pak Tala. Cepat sembuh deh” sambil member sebungkus oralit dan lalu mengirimkannya ke RSU setempat.

Alasan : 1. Menolong tanpa pamrih

2.Memberikan yang terbaik

3. Menghargai hak sehat pasien4. Tidak memandang status pasien

3. memasyarakatkan budaya antre

alasan : memberikan kontribusi yang sama pada pasien dengan memberikan budaya antri

Melanggar justice

1. Namun disisi lain terdapat kesulitan bila ada pasien yang datang dengan kelainan kulit dimana ia harus memeriksa pasien dalam keadaan setengah telanjang.

Alasan : 1.karena dokter tidak menjaga pasien dari pasien yang rentan.2.Tidak adanya privasi

11

Page 12: Bio Etik

BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

pelanggaran – pelanggaran bioetika kedokteran dapat terjadi karena dokter tenar adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan – kesalahan yang terjadi dan mempunyai kelebihan maupun kekurangannya dalam menjadi seorang manusia dengan profesi seorang dokter

3.2 Sarankarena makalah ini belum sempurna dan jauh dari sempurna maka itu Penulis sangat membutuhkan saran untuk menyempurnakan makalah ini.

12

Page 13: Bio Etik

DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah, M.Jusuf dan Amir. Etika kedokteran dan hukum kesehatan ed 4

Rujukan dari Internet berupa Karya Individualhttp://g-sehat.blogspot.com/2009/12/bioetika.html pada bulan oktober 2010-10-03

13