Bilateral Salphyngo Oophorectomy Pada Pasien Kanker Payudara

5
BILATERAL SALPHYNGO OOPHORECTOMY PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DEFINISI Tindakan pembedahan dengan cara mengangkat tuba falopii dan ovarium kanan dan kiri sebagai bagian dari terapi hormonal kanker payudara Pertama dilakukan oleh Beatson 1896, melaporkan tiga pasien dengan kanker payudara stadium lokal lanjut mengalami pengecilan ukuran tumor Algoritma Anatomi Ovarium Ovarium panjangnya 3 cm dan lebar 1,5 cm Memiliki mesenterium sendiri disebut mesovarium yeng terbentuk dari lapisan posterior dari broad ligament Menempel pada cornu uterus dengan diikat oleh ligamentum ovarii Vaskularisasi

description

surgery

Transcript of Bilateral Salphyngo Oophorectomy Pada Pasien Kanker Payudara

Page 1: Bilateral Salphyngo Oophorectomy Pada Pasien Kanker Payudara

BILATERAL SALPHYNGO OOPHORECTOMY PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

DEFINISITindakan pembedahan dengan cara mengangkat tuba falopii dan ovarium kanan dan kiri sebagai

bagian dari terapi hormonal kanker payudara

Pertama dilakukan oleh Beatson 1896, melaporkan tiga pasien dengan kanker payudara stadium lokal lanjut mengalami pengecilan ukuran tumor

Algoritma

Anatomi Ovarium

• Ovarium panjangnya 3 cm dan lebar 1,5 cm • Memiliki mesenterium sendiri disebut mesovarium yeng terbentuk dari lapisan posterior dari

broad ligament • Menempel pada cornu uterus dengan diikat oleh ligamentum ovarii

Vaskularisasi

• Ovarium terbentuk sebagai organ intraabdomen • Mendapatkan suplay darah utama dari aorta abdominalis

Page 2: Bilateral Salphyngo Oophorectomy Pada Pasien Kanker Payudara

• A.ovarica berjalan melalui ligamentum infundibulopelvicum • V.ovarica kanan didrainase ke vena cava inferior dan yang kiri drainase melalui vena renalis kiri

The “dangerous zone”

Ureter memasuki rongga pelvis dari retroperitoneal dengan menyilang pada bifurcatio arteri iliaca komunis

Ureter menyilang pembuluh darah ovarium dekat dengan ligamentum infundibulopelvic Lalu turun kearah medial ke belakang fossa ovarian dan berdekatan dengan arteri iliaca interna Lalu ureter melalui dasar dari fornix dari vagina dan berjalan dibelakang arteri uterina

INDIKASI OPERASI

Wanita premenopause dengan kanker payudara stadium lanjut lokal atau lanjut jauh yang pada pemeriksaan imunohistokimia menunjukkan hasil reseptor hormonal yang positif (ER dan atau PR).

Wanita premenopause dengan kanker payudara stadium lanjut lokal atau lanjut jauh yang tidak memungkinkan diperiksa reseptor hormonalnya karena fasilitas pemeriksaan yang tidak tersedia.

Wanita premenopause dengan kanker payudara yang mengalami kekambuhan lokal atau sistemik dengan reseptor hormonal (ER dan atau PR) yang positif.

Kontra Indikasi Operasi

Terdapat tumor ovarium Pemeriksaan ER/PR Negatif Wanita post menopause Penderita dengan komorbiditas yang berat

Kontraindikasi Relatif

Belum memiliki anak

Modalitas terapi hormonal pada penderita kanker payudara• Ablative

• Bedah : Salphingo oophorectomy bilateral• Non bedah : Radiasi • Medikamentosa : Tamoxifen

Additive : Aromatase inhibitor

Page 3: Bilateral Salphyngo Oophorectomy Pada Pasien Kanker Payudara

Persiapan Pre Operatif

Pemeriksaaan IHK (ER,PR) USG Abdomen à menilai ovarium Laboratorium

Teknik Operasi

Penderita dalam narkose umum atau regional, dipasang kateter dauer Posisikan pinggang fleksi dan panggul sedikit abduksi, dapat diganjal dgn bantal atau botol infus

1 liter Desinfeksi lapangan operasi dengan larutan antiseptik secukupnya, selanjutnya lapangan operasi

dipersempit dengan doek steril batas atas sampai 2 jari dari atas umbilikus, batas bawah sampai 2 jari dari simfisis pubis

Insisi pfanenstil diperdalam lapis demi lapis sampai membuka peritoneum sambil merawat perdarahan

Peritoneum diklem dengan klem anatomis pada dua sisi, lalu dibuka secara tajam Pasang spreder/hak oleh asisten, usus didorong ke kranial dengan rol haaz Identifikasi vesika urinaria dengan perabaan balon kateter didalamnya Tepat dibawah vesika urinaria adalah fundus uteri, pada sisi lateral kanan -kiri tampak tuba

falopii dan ovarium Fundus Uteri difiksasi ke anterior dengan memakai klem ellis Lig.Infundibulopelvic diidentifikasi Jepit pada dua sisi yg sejajar pada ligamen infundibulo pelvic yang mencakup pembuluh darah

ovarium dengan klem histerektomy (zeppelin, heany atau masterson) dengan jarak antar antar klem ± 1 cm.

Diantara 2 klem, dipisahkan secara tajam dengan gunting Mayo dan dijahit ikat dengan benang vikryl nomor 0. Pada sisi proksimal dilakukan ikatan ganda untuk mencegah pendarahan

Pangkal dari tuba di klem, dan dipotong tiba falopii dan ligamentum ovarii, sampai ligamentum latum uteri.

Kemudian dijahit ikat dengan benang vikryl nomor 0 Luka bekas eksisi adneksa ditutup dengan peritoneum Setelah itu tuba falopii dan ovarium dikeluarkan dari intraabdomen Rembesan pendarahan dihentikan Rongga pelvis dicuci dengan salin steril hingga bersih Luka operasi ditutup lapis demi lapis Operasi selesai

Komplikasi operasi

• Dini: - Perdarahan dari pembuluh darah ovarium

Page 4: Bilateral Salphyngo Oophorectomy Pada Pasien Kanker Payudara

- Infeksi - Ileus paralitik

• Lambat : - Adhesi - Insisional hernia

Perawatan pasca bedah dan follow up

• Sadar baik boleh minum sedikit-sedikit kemudian diet bebas • Kateter segera dilepas setelah penderita mobilisasi • Antibiotik untuk mencegah infeksi • Evaluasi ILO setelah hari ketiga pasca operasi • Luka operasi diangkat pada hari 10-14• Follow up terhadap tindakan operasinya dan respon tumor terhadap hormonal terapi • Follow up untuk gejala surgical menopause (cek densitas tulang, level kolesterol)