Bilangan Raynold
-
Upload
titin-indrawati -
Category
Documents
-
view
14 -
download
0
Transcript of Bilangan Raynold
LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN OPERASI
ACARA VPENGUKURAN BILANGAN REYNOLD UNTUK ALIRAN PRODUK
PANGAN CAIR
OLEHSRI HARTATI
J1B 013 105
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengairan tidak hanya terbatas untuk kepentingan pertanian saja atau
dengan perkataan lain ”bukan hanya terbatas pada suatu usaha atau kegiatan
penyediaan air bagi kepentingan pertanian saja, melainkan pula untuk
mencukupi berbagai kepentingan hidup manusia dan makhluk-makhluk hidup
lainnya. Kita perhatikan saja, perlindungan pengairan dan berbagai bentuk
pencemaran, bukan hanya bagi kepentingan manusia saja melainkan lebih luas
dari itu, menjangkau kepentingan hidup berbagai makhluk lainnya. Suatu
pengetahuan tentang kelakuan dari tanda yang bergerak adalah penting bagi
seorang insinyur ilmuan. Prinsif dasarnya adalah sama apakah itu mempelajari
darah dalam pembuluh darah atau minyak dalam pipa. Dalam percobaan ini
kita akan menguji kondisi dimana aliran yang melalui kapiler adalah aliran
tekanan yang harus dipertahankan di atas panjang yang diberikan untuk
mempertahankan aliran yang sama. Viscous adalah fluida yang masih
dipengaruhi oleh viskositas( hambatan ) atau kekentalan. Dan merupakan sifat
yang ada dalam fluida yang menentukan karakteritas fluida tersebut.
1.2 Tujuan Praktikum
Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari aliran
yang melalui pipa kapiler dan untuk mengetahui arti aliran laminar dan
turbulen dan menentukan kecepatan transisi antara kedua aliran.
BAB IIIPELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, 30 November 2014 di
Laboratorium Teknik dan Konservasi Lingkungan Pertanian Fakultas Teknologi
Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram.
3.2. Alat dan Bahan Praktikum
3.2.1. Alat-alat praktikum
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain, satu set pipa
aliran kapiler, bak penampung atau ember, gayung, gelas ukur, suntikan.
3.2.2. Bahan-bahan praktikum
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah air dan zat pewarna.
3.3. Prosedur Kerja
Langkah-langkah kerja yang dilakukan pada praktikum adalah sebagai
berikut:
1. Disiapkan peralatan praktikum.
2. Dialirkan air di dalam pipa, kemudian dicampur dengan zat pewarna.
3. Dilakukan percobaan untuk aliran laminar, transisi dan turbulen.
4. Diulang masing-masing perlakuan sebanyak tiga kali ulangan dan lakukan
setiap lima detik.
5. Dihitung bilangan Reynold untuk setiap aliran.
BAB IVHASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
4.1 HASIL PENGAMATAN
Tabel 7. Pengamatan Aliran Laminer,Transisi Dan TurbulenAliran Volume Rata-Rata Re
1 2 3Laminar 300 ml 400 ml 350 ml 3,5 5,096 x10-2
Transisi 500 ml 600 ml 700 ml 5,17 3980,09Turbulen 700 ml 700 ml 800 ml 733,3
4.2 Perhitungan
Diketahui : ρ = 1 kg/m3
D = 0,02 m r = 0,01 m
A = π r2 = 3,14 ( 0,01)2 = 3,14 X 10-4 m2
μ= 0.084 x 10 -6 ns/ m2
Ditanya : a. debit (Q)
b. kecepatan (v)
c. bilangan raynold (RE)
1. Aliran laminar
a. Q = volume rata−rata
waktu
= 3,5 x 104
27 = 0,13x104
b. V =QA
=0,130 X 104
3,14 X 104
= 0,041 ms
c. Re =VxρxD
μ
=0,041 X 0,01 M
0,804 X 10−6
=4,1 X 10−4
O, 804 X 10−6
= 5,096x10−2
2. Aliran transisi
Q = volume rata−rata
waktu
=60011,6
=6 X 10−4
11,6
= 5,17 x10−5 m3s
V = QA
=5,17 x17 10−5
3,14 x 10−4
= 0,16 ms
Re =0,16 x1 x0,02
0,804 x10−6
= 3980,093. Aliran turbulen
a. Q = volume rata−rata
waktu
=7,33 x10−6
2 ,, 44 x10−4
= 3,005 m3s
b. V =QA
=2,44 x10−4
3,14 x10−4
= 0,77x10−4
c. Re =VxρxD
μ
= 0,77 x1 x0,02
0,804 x10−6
= 19154,22
BAB VPEMBAHASAN
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata Fluida mencakup zat cair dan
gas karena kedua zat ini dapat mengalir, sebaliknya batu dan benda-benda keras
atau seluruh zat padat tidak digolongkan kedalam fluida karena tidak bisa
mengalir. Bilangan reynold adalah bilangan yang tidak berdimensi yang
menunjukkan sifat suatu aliran sehingga besarnya tidak bergantung pada sistem
yang dipakai. Reynold menunjukkan bahwa untuk kecepatan aliran yang kecil, zat
warna akan mengalir dalam satu garis lurus dalam pipa kapiler. Bila kecepatan
bertambah besar, aliran akan mulai bergelombang dan akhirnya pecah dan
menyebar pada pipa kapiler yang mengalir. Dari pernyataan diatas bilangan
reynold dibagi menjadi tiga jenis aliran, yaitu aliran laminer, aliran transisi, dan
aliran turbulen.
Aliran laminer merupakan partikel-partikel fluida yang bergerak secara
paralel ( tidak saling memotong), atau aliran berlapis (tetap). Hal ini menunjukkan
bahwa di seluruh aliran air, debit alirannya tetap atau kecepatan aliran tidak
berubah menurut waktu. Dalam aliran laminar ini viskositas berfungsi untuk
meredam kecendrungan terjadinya gerakan relatif antara lapisan. Sehingga aliran
laminar memenuhi hukum kekentalan (viskositas) Newton. Sehingga dalam aliran
laminer tingkat kekentalanya lebih besar dibandingkan kecepatannya. Pada pipa
aliran laminar terjadi jika bilangan Reynold kurang dari 2300 (Re < 2300). Hal ini
dibuktikan dari hasil percobaan aliran laminer yang bernilai 5,096 x10-2.
Aliran turbulen mempunyai ciri tidak adanya keteraturan dalam lintasan
fluidanya, aliran banyak bercampur, kecepatan fluida tinggi, panjang skala aliran
besar dan viskositasnya rendah. Karakteristik aliran turbulen ditunjukkan oleh
terbentuknya pusaran-pusaran dalam aliran, yang menghasilkan percampuran
terus menerus antara partikel-partikel cairan di seluruh penampang aliran. Dalam
keadaan aliran turbulen maka turbulensi yang terjadi membangkitkan tegangan
geser yang merata diseluruh fluida sehingga menghasilkan kerugian– kerugian
aliran. Pada percobaan aliran turbulen menghasilkan nilai 19154,22. Hal ini
membuktikan bahwa pada pipa aliran turbulen terjadi jika bilangan reynoldnya
lebih besar dari 4000 (Re>4000).
Aliran transisi merupakan perpindahan antara aliran laminer dan turbulen
atau sebaliknya. Karena aliran transisi tergantung pada gangguan-gangguan yang
dapat berasal dari luar atau karena kekasaran permukaan pipa, transisi tersebut
dapat terjadi dalam selang bilangan Reynolds antara aliran laminer dan aliran
turbulen. Dari sekian kali dalam percobaan aliran transisi ini hingga mendapatkan
nilai akhir yaitu sebesar 3980,09, maka aliran transisi ini terjadi jika bilangan
reynoldnya antara 2300 sampai 4000 (Re 2300-4000). Suatu aliran dikatakan
stabil bila gangguan–gangguan diredam.
Bahan dan produk pangan cair (fluida) dapat diklasifikasikan berdasarkan
kekentaiannya dan kemudahannya untuk mengalir. Secara umum, produk pangan
cair akan mengalir dan tidak mengalami disintegrasi apabila ada gaya yang
mengenainya. Contoh produk pangan cair untuk aliran laminer adalah saos, kecap,
jus, susu kental manis, sedangkan contoh produk pangan cair untuk aliran
turbulen adalah air mineral, air teh, air soda, dan lain-lain.
BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang telah dilakukan pada
praktikum ini, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Bilangan Reynold (Re) merupakan perbandingan gaya-gaya yang disebabkan
oleh gaya inersia, gravitasi, dan kekentalan (viskositas).
2. Bilangan Reynold digunakan untuk menentukan jenis aliran yang terjadi pada
suatu fluida seperti aliran laminer, aliran transisi, dan aliran turbulen.
3. Pada pipa aliran laminer terjadi jika bilangan reynold kurang dari 2300, aliran
transisi terjadi jika bilangan reynold antara 2300-4000, dan aliran turbulen yaitu
terjadi jika bilangan reynoldnya lebih besar dari 4000.
4. Keteraturan lintasan mempengaruhi kecepatan aliran.
5. Setiap aliran memiliki kecepatan aliran yang berbeda-beda.
6.2. Saran
Setiap praktikan harus lebih teliti dan serius dalam melakukan pengamatan
agar hasil yang di dapat lebih akurat dan tidak memakan waktu lama dalam
mendapatkan hasil yang benar.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN BILANGAN REYNOLD
Bilangan Reynold merupakan salah satu bilangan tak berdimensi yang
paling penting dalam mekanika fluida dan digunakan, seperti halnya dengan
bilangan tak berdimensi lain, untuk memberikan kriteria untuk menentukan
dynamic similitude. Jika dua pola aliran yang mirip secara geometris, mungkin
pada fluida yang berbeda dan laju alir yang berbeda pula, memiliki nilai bilangan
tak berdimensi yang relevan, keduanya disebut memiliki kemiripan dinamis.
Misalnya pada aliran dalam pipa, panjang karakteristik adalah diameter pipa, jika
penampang pipa bulat, atau diameter pipa hidrolik untuk penampang pipa tak
bulat. Perbandingan gaya-gaya yang disebabkan oleh gaya inersia, gravitasi dan
kekentalan (viskositas) dikenal sebagai bilangan Reynold. (Fathorraman,2013)
2.2 PENGERTIAN FLUIDA
Mekanika fluida adalah ilmu mekanika dari zat cair dan gas yang
didasarkan pada prinsip yang sama dengan prinsip yang dipakai pada zat padat.
Aliran zat cair di dalam pipa dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu aliran
laminar dan aliran turbulen. Aliran laminar adalah aliran yang bergerak dalam
lapisan-lapisan atau lamina-lamina, tukar menukar momentum secara molekuler
saja. Aliran turbulen mempunyai gerakan partikel-partikel fluida yang sangat
tidak menentu, dengan saling tukar menukar momentum dalam arah melintang.
Untuk menyatakan gerak fluida adalah dengan mengikuti gerak partikel didalam
fluida. Kecepatan dari tiap partikel fluida pada satu titik tertentu adalah tetap,
disebutkan bahwa aliran bersifat tunak, pada suatu titik tertentu tiap partikel fluida
akan mempunyai kecepatan sama baik, besar, maupun arahnya. Pada titik yang
lain suatu partikel mungkin mempunyai kecepatan yang berbeda aliran tunak
seperti ini terjadi pada aliran yang pelan, kecepatan yang berubah dari titik ke titik
disebut aliran turbulen. Aliran laminar tidak dapat di anggap tanpa pusaran sama
sekali, tetapi aliran laminar mempunyai gerak translasi dan rotasi pada bagian
pusatnya dan kecepatan sudutnya merupakan harga yang rill. Gerak fluida
didalam suatu pipa aliran haruslah sejajar dengan dinding tabung, meskipun besar
kecepatan fluida dapat berbeda dari satu titik ke titik lain didalam pipa. Jika jarak
antar garis- garis arus adalah kecil, maka kecepatan fluida haruslah besar. Tempat
dengan garis-garis yang renggang tekanannya akan lebih besar dari pada tempat
dengan garis arus yang rapat. Sifat pokok aliran serta posisi relarifnya ditunjukkan
oleh bilangan reynold. Persamaan yang lebih umum, yang memperhitungkan
viskositas telah dikembangkan dengan menyertakan tegangan geser. Berdasarkan
data eksperimen kita mendapatkan bahwa ada 4 faktor yang menentukan apakah
suatu aliran bersifat laminar atau turbulen. Kombinasi dari empat factor ini
disebut bilangan Reynold, NR dan didefinisikan dari: NR = dengan ρ adalah rapat
massa fluida, v kecepatan rata – ratanya, η viskositas, dan D adalah garis tengah
pipa. Bilangan reynold adalah bilangan tanpa dimensi, sehingga harganya tidak
tergantung pada system satuan yang dipakai. Hasil-hasil eksperimen menunjukkan
bahwa jika suatu aliran harga bilangan reynold adalah antara 0 dan 2000, maka
aliran tersebut bersifat laminar, sedangkan diatas 3000 aliran bersifat turbulen.
Untuk bilangan reynold antara 2000 dan 3000 terdapat daerah transisi, aliran
dapat berubah keadaan dari laminer menjadi turbulen, atau sebaliknya.(Kodoatie
1990)
Bilangan Reynold dipergunakan sebagai acuan dalam membedakan aliran
laminier dan turbulen di satu pihak, dan di lain pihak dapat dimanfaatkan sebagai
acuan untuk mengetahui jenis-jenis aliran yang berlangsung dalam air. Hal ini
didasarkan pada suatu keadaan bahwa dalam satu tabung/pipa atau dalam satu
tempat mengalirnya air, sering terjadi perubahan bentuk aliran yang satu menjadi
aliran yang lain. Perubahan bentuk aliran ini pada umumnya tidaklah terjadi
secara tiba-tiba tetapi memerlukan waktu antara, yakni suatu waktu yang relatif
pendek dengan diketahuinya kecepatan kritis dari suatu aliran. Kecepatan kritis ini
pada umumnya akan dipengaruhi oleh ukuran pipa, jenis zat cair yang lewat
dalam pipa tersebut.Bilangan Reynolds diambil dari nama seseorang yang
bernama Osborne Reynolds (1842–1912) yang mengusulkannya pada tahun 1883.
(Puspita,2011)