bilangan asam

6
ALISA LEMAK Penentuan bilangan asam Sebanyak 2,5 gram contoh lemak atau minyak dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer 100 mL, tambahkan ke dalamnya 15 ml etanol 95 %san 3 tetes indikator phenolptalein 1 %. Lalu titrasi dengan larutan Natrium hidroksida 0,1 N sampai timbul warna merah muda yang tetap. Ulangi penentuan ini sebanyak 2 kali. 2. ANALISA LEMAK Penentuan bilangan asam Bilangan asam = 40 x Normalitas NaOH x ml NaOH Gram contoh = 40 x 0,1 x 0,15 2,5030 = 0,2397 PEMBAHASAN Penetapan minyak atau lemak dapat dilakukan dengan mengekstraksi bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak. Proses ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut etil asetat. Setelah contoh uji bebas air dan dihancurkan dengan cara digiling, sebelum melakukan proses ekstraksi yang pertama dilakukan adalah menggerus secara halussampel kacang. Hal ini dilakukan untuk mempermudah minyak yang ada di dalam kacang tersebut terekstrak oleh pelarut yang digunakan, yaitu etil asetat. Hal ini juga berhubungan dengan ukuran partikel yang semakin kecil sehingga memperluas bidang sentuh supaya lebih mudah terekstrak. Proses ekstraksi menggunakan pelarut etil asetat yang mempunyai titik didih kurang dari titik didih air, maka penangas yang digunakan adalah penangas air karena suhu yang dibutuhkan dalam proses ekstraksi di bawah titik didih air. Lalu biarkan hingga pelarutnya yaitu etil asetat menguap dan mengembun dengan membawa ekstraksi minyak dari bahan yang diekstrak yaitu kacang ke dalam labu dasar bulat . seharusnya proses

description

evaluasi gizi

Transcript of bilangan asam

Page 1: bilangan asam

ALISA LEMAK Penentuan bilangan asam

Sebanyak 2,5 gram contoh lemak atau minyak dimasukkan ke dalam labu

erlenmeyer 100 mL, tambahkan ke dalamnya 15 ml etanol 95 %san 3 tetes

indikator phenolptalein 1 %. Lalu titrasi dengan larutan Natrium hidroksida 0,1 N

sampai timbul warna merah muda yang tetap. Ulangi penentuan ini sebanyak 2

kali.

2. ANALISA LEMAK Penentuan bilangan asam

Bilangan asam             = 40 x Normalitas NaOH x ml NaOH

Gram contoh

= 40 x 0,1 x 0,15

                                                           2,5030

= 0,2397

PEMBAHASAN

 

Penetapan minyak atau lemak dapat dilakukan dengan mengekstraksi bahan

yang diduga mengandung minyak atau lemak. Proses ekstraksi dilakukan

dengan menggunakan pelarut etil asetat. Setelah contoh uji bebas air dan

dihancurkan dengan cara digiling, sebelum melakukan proses ekstraksi yang

pertama dilakukan adalah menggerus secara halussampel kacang. Hal ini

dilakukan untuk mempermudah minyak yang ada di dalam kacang tersebut

terekstrak oleh pelarut yang digunakan, yaitu etil asetat. Hal ini juga

berhubungan dengan ukuran partikel yang semakin kecil sehingga memperluas

bidang sentuh supaya lebih mudah terekstrak. Proses ekstraksi menggunakan

pelarut etil asetat yang mempunyai titik didih kurang dari titik didih air, maka

penangas yang digunakan adalah penangas air karena suhu yang dibutuhkan

dalam proses ekstraksi di bawah titik didih air. Lalu biarkan hingga pelarutnya

yaitu etil asetat menguap dan mengembun dengan membawa ekstraksi minyak

dari bahan yang diekstrak yaitu kacang ke dalam labu dasar bulat . seharusnya

proses ekstraksi dilakukan hingga 15 siklus, hal ini dilakukan agar memastikan

bahwa kandungan minyak yang berada di dalam sampel kacang telah

Page 2: bilangan asam

terekstrak seluruhnya. Namun karena keterbatasan waktu praktikum maka

proses ekstraksi hanya dilakukan hingga siklus ke tujuh. Hal ini bisa menjadi

salah satu faktor yang menyebabkan kadar minyak dalam sampel rendah

karena minyak dalam sampel belum terekstrak dengan sempurna.

Seteleah sirkulasi proses ekstraksi selesai, dilakukan distilasi atau pemisahan

pelarut dengan minyak hasil ekstraksi. Proses destilasi dilakukan dengan

menggunakan alat rotavapor. Rotavapor atau rotary evaporator adalah suatu

alat yang menggunakan prinsip vakum destilasi. Pelarut etil asetat dan minyak

dapat dipisahkan karena prinsip utama alat ini terletak pada penurunan

tekanan, sehingga etil asetat dapat menguap dibawah titik didihnya dan hal ini

membuat zat yang terkandung di dalam pelarut tidak rusak oleh suhu yang

tinggi. Penguapan yang terjadi saat proses destilasi dapat terjadi karena adanya

pemanasan yang dipercepat oleh putaran dari labu alas bulat dibantu dengan

penurunan tekanan. Dengan bantuan pompa vakum, uap larutan akan naik ke

kondensor dan mengalami kondensasi menjadi molekul-molekul cairan pelarut

murni yang ditampung dalam labu alas bulat penampung. Proses penguapan

dilakukan hingga diperoleh ekstrak kental yang ditandai dengan terbentuknya

gelembung-gelembung udara yang pecah-pecah pada permukaan ekstrak atau

jika sudah tidak ada lagi pelarut yang menetes pada labu alas bulat

penampung. Ketika proses destilasi sudah selesai dan saat ingin melepaskan

labu alas bulat, kami mengalami kesulitan. Jika labu alas bulat sulit untuk

dilepaskan maka kemungkinannmasih tersisa tekanan pada kondensor dan

sebaiknya kran pengatur dibuka dengan cepat. Dan hal penting yang harus

diperhatikan adalah suhu  yang digunakan dalam waterbath. Suhu yang

digunakan harus sesuai dengan pelarut yang digunakan.

Prakikum Angka Penyabunan

Prinsip kerja angka penyabunan adalah sejumlah tertentu sampel minyak/

lemak direaksikan dengan basa alkali berlebih yang telah diketahui

konsentrasinya menghasilkan griserol dan sabun. Sisa dari NaOH dititrasi

dengan menggunakan HCl yang telah diketahui konsentrasinya juga sehingga

dapat diketahui berapa banyak NaOH yang bereaksi yang setara dengan asam

lemak dan asam lemak bebas dalam sampel.

Pada saat melakukan percobaan untuk menguji angka penyabunan sampel

minyak  direaksikandengan NaOH dalam alkohol berlebih, seharusnya

Page 3: bilangan asam

ditambahkan KOH, namun karena keterbatasan alat sehingga digantikan

fungsinya dengan menggunakan NaOH. Pada saat melakukan percobaan untuk

menentukan angka penyabunan, asam lemak dan asam lemak bebas dari

minyak (sampel) dengan menggunkan NaOH dalam Alkohol dapat membentuk

sabun,

Reaksinya:

Angka penyabunan tersebut adalah banyaknya mg NaOH yang diperlukan untuk

menyabunkan secara sempurnya 1g Lemak atau minyak.

Pada saat percobaan angaka penyabunan juga digunakan titrasi blanko ( titrasi

tanpa menggunakan sampel) yang berfungsi untuk mengetahui jumlah titer

yang bereaksi dengan preaksi. Sehingga dalam perhitungan tidak terjadi

kesalahan yang disebabkan oleh preaksi.

Angka Asam

Prinsip pada saat melakukan percobaan angka asam adalah sejumlah tertentu

sampel yang mengandung lemak atau minyak dilarutkan dalam alkohol

kemudian direfulks selama 1 jam, sampel yang telah larut tersebut dititrasi

dengan menggunakan basa alkali yang konsentrasinya telah diketahui untuk

dihitung angka asamnya.

Fungsi penambahan alkohol adalah untuk melarutkan lemak atau minyak dalam

sampel agara dapat bereaksi dengan basa alkali. Karena alkohol yang

digunakan adalah untuk melarutkan minyak, sehingga alkohol (etanol) yang

digunakan konsentrasinya berada di kisaran 95-96%, karena etanol 95 %

merupakan pelarut lemak yang baik.

Fungsi pemanasan (refluks) saat percobaan adalah agar reaksi antara alkohol

dan minyak tersebut bereaksi dengan cepat, sehingga pada saat titrasi

diharapkan alkohol (etanol) larut seutuhnya.

Sama seperti percobaan angka penyabunan seharusnya basa alkali yang

digunakan adalah KOH, namun karena keterbatasan zat, maka preaksi yang

digunakan digantikan fungsinya dengan NaOH.

Reaksi yang terjadi pada saat percobaan

Page 4: bilangan asam

O                                                         O

R4 – C –  OH    +  NaOH                     R4-C-ONa + H2O

Asam  lemak bebas yang terdapat dalam lemak atau minyak dapat dinetralkan

dengan menggunakan basa. Sehingga angka asam adalah mg basa alkali  yang

diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam 1 g

lemak atau minyak.

KESIMPULAN1. Pada ekstraksi minyak dalam kacang tanah didapatkan : Berat minyak yang diperoleh              6,14 gram Rendemen yang diperoleh                  31,45 %1. Angka penyabunan adalah banyaknya mg NaOH yang digunakan untuk

menyabunkan secara sempurna 1 gram lemak atau minyak secara sempurna. Angka penyabunan dari sampel adalah:1,4010

2. Angka Asam adalah banyaknya mg NaOH yang dipelukan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam 1 g lemak atau minyak. Angka asam yang didapat dari sampel adalah: 0,2397

Page 5: bilangan asam