BI 7-DAY REVERSE REPO RATE TETAP 6,00% filedolar AS 0,33 dolar AS NERACA PERDAGANGAN FEBRUARI 2019...

1
KEBIJAKAN MONETER BULANAN Maret 2019 Keputusan untuk mempertahankan BI-7 Day Reverse Repo Rate konsisten dengan upaya memperkuat stabilitas eksternal perekonomian, khususnya untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman, dan mempertahankan daya tarik aset keuangan domestik. Sementara kebijakan suku bunga dan nilai tukar tetap difokuskan pada stabilitas eksternal, BI menempuh 4 (empat) kebijakan lain yaitu strategi operasi moneter, kebijakan makroprudensial, kebijakan pendalaman pasar keuangan, dan kebijakan sistem pembayaran diarahkan untuk mendorong permintaan domestik. MEMPERKUAT STABILITAS EKSTERNAL, MENJAGA MOMENTUM PERTUMBUHAN EKONOMI BI 7-DAY REVERSE REPO RATE TETAP 6,00% Inflasi menurun dan tetap terkendali dalam kisaran sasaran inflasi 2019 sebesar 3,5%±1% (yoy). -0,08% (mtm) 2,57% (yoy) Pertumbuhan ekonomi global melambat disertai ketidakpastian pasar keuangan yang berkurang. Ekonomi AS tumbuh melambat dipengaruhi: • Stimulus fiskal berkurang. • Produktivitas tenaga kerja menurun. • Keyakinan pelaku usaha melemah. • Prospek pertumbuhan ekonomi dunia melambat. • Harga komoditas global diprakirakan menurun. Deflasi kelompok volatile food sejalan dengan pola musiman. Inflasi inti terkendali didukung kebijakan dalam mengarahkan ekspektasi inflasi. Administered prices tetap rendah dipengaruhi penurunan harga bensin. -1,30% (mtm) 0,33% (yoy) Inflasi Volatile Food 0,26% (mtm) 3,06% (yoy) Inflasi Inti 0,06% (mtm) 3,38% (yoy) Inflasi Administered Prices Ekonomi Tiongkok tumbuh melambat dipengaruhi: Tertundanya stimulus fiskal, dan belum meredanya ketegangan hubungan dagang dengan AS. Ekonomi Eropa diprakirakan makin melambat dipengaruhi: • Ekspor menurun. • Keyakinan pelaku usaha melemah. • Ketidakpastian penyelesaian Brexit. Stabilitas sistem keuangan tetap terjaga disertai fungsi intermediasi yang membaik dan risiko kredit yang terkendali. Rp 7,8 (gross) triliun Pembiayaan ekonomi melalui pasar modal, dengan penerbitan saham (IPO dan rights issue), obligasi korporasi, Medium Term Notes (MTN), dan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) selama Januari s.d. Desember 2018 sebesar: 23,1 % Rasio kecukupan modal perbankan tetap tinggi. Rasio Kecukupan Modal (CAR) Intermediasi membaik dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan kredit Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) 87,8% Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Efisiensi meningkat. *Data Januari 2019 Likuiditas berada pada level yang memadai. Alat Likuid/ Dana Pihak Ketiga (DPK) 5,8% 60,9% Return on Asset (ROA) korporasi Debt Service Ratio (DSR) korporasi Perbaikan kinerja korporasi nonkeuangan masih berlanjut, meski terbatas ** **Laporan 442 korporasi go public Desember 2018 Pertumbuhan DPK Individual (RT) Kinerja rumah tangga (RT) meningkat pada Januari 2019 12,0% (yoy) 20,2% 6,4% (yoy) Risiko kredit menurun: Rasio Non Performing Loan (NPL) 2,6% 1,2% (gross) (net) 6,7% (yoy) 6. SISTEM KEUANGAN 5. INFLASI 1. EKONOMI GLOBAL Pertumbuhan ekonomi triwulan I 2019 diprakirakan tetap kuat ditopang permintaan domestik. KONSUMSI INVESTASI EKSPOR NETO Diprakirakan tetap tinggi, didukung: • Daya beli dan keyakinan konsumen yang tetap terjaga. Stimulus fiskal yang tetap kuat, khususnya melalui belanja sosial dan belanja terkait persiapan Pemilu. Sedikit melambat akibat pola musiman awal tahun dan diprakirakan kembali menguat didukung proyek infrastruktur. Menurun sejalan dampak melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan menurunnya harga komoditas. Neraca Pembayaran Indonesia triwulan I 2019 diprakirakan membaik sehingga menopang ketahanan eksternal. Posisi Cadangan Devisa akhir Februari 2019: Surplus neraca perdagangan dipengaruhi penurunan impor nonmigas, di tengah ekspor nonmigas yang juga menurun. 3. NERACA PEMBAYARAN INDONESIA DAN ALIRAN MODAL 2. EKONOMI DOMESTIK Setara dengan pembiayaan: ATAU 6,9 Bulan Impor 6,7 Bulan Impor + Pembayaran utang Luar Negeri Pemerintah 123,3 miliar dolar AS *Angka tersebut berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. ALIRAN MASUK MODAL ASING: s.d Februari 2019 6,3 miliar dolar AS 0,33 miliar dolar AS NERACA PERDAGANGAN FEBRUARI 2019 SURPLUS Respon normalisasi kebijakan moneter di negara maju cenderung tidak seketat perkiraan semula. Ketidakpastian pasar keuangan global berkurang. INFLASI IHK Februari 2019 Kelancaran sistem pembayaran tetap terpelihara, baik dari sisi tunai maupun nontunai. 7. SISTEM PEMBAYARAN Nilai tukar Rupiah menguat sejalan kinerja sektor eksternal yang membaik. Didukung aliran masuk modal asing yang besar ke pasar keuangan domestik. 4. NILAI TUKAR RUPIAH Uang Elektronik (Januari 2019) 66,6% (yoy) ATM-Debit (Januari 2019) 15,4% (yoy) Bank Indonesia memandang nilai tukar Rupiah akan bergerak stabil sesuai dengan nilai fundamentalnya dengan mekanisme pasar yang tetap terjaga dengan baik. ( hingga 19 Maret 2019 ) PERTUMBUHAN TRANSAKSI TUNAI PERTUMBUHAN TRANSAKSI NONTUNAI Uang Yang Diedarkan (Februari 2019) 7,4% (yoy) 1,05% (ptp) Risiko ketidakpastian ekonomi global dan domestik, khususnya risiko yang dapat memengaruhi keseimbangan eksternal perekonomian. RISIKO PERTUMBUHAN EKONOMI 5,0–5,4% (yoy) INFLASI 3,5±1% (yoy) PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA Kisaran 8,0-10,0% (yoy) PERTUMBUHAN KREDIT 10,0-12,0% (yoy) Kisaran DEFISIT TRANSAKSI BERJALAN 2,5% PDB (yoy) Menuju kisaran Kisaran PROSPEK 2019 BI 7-Day Reverse Repo Rate TETAP 6,00% 5,25% 6,75% 1. Terus menempuh strategi operasi moneter untuk meningkatkan ketersediaan likuiditas melalui transaksi term-repo secara reguler dan terjadwal, di samping FX Swap. 2. Memperkuat kebijakan makroprudensial yang akomodatif dengan menaikkan kisaran batasan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dari 80-92% menjadi 84-94% untuk mendukung pembiayaan perbankan bagi dunia usaha. 3. Mengakselerasi kebijakan pendalaman pasar keuangan dengan: (a) Memperkuat market conduct melalui pemenuhan kewajiban sertifikasi tresuri bagi pelaku pasar, dan FOKUS KEBIJAKAN RAPAT DEWAN GUBERNUR (RDG) BANK INDONESIA PADA 20 DAN 21 MARET 2019 MEMUTUSKAN: (b) Mendorong penggunaan instrumen lindung nilai terhadap perubahan suku bunga domestik melalui penerbitan ketentuan pelaksanaan tentang instrumen derivatif suku bunga Rupiah Interest Rate Swap (IRS) - Overnight Index Swap (OIS). 4. Memperkuat kebijakan sistem pembayaran untuk mendukung kegiatan ekonomi dan keuangan inklusif, yaitu: (a) Memperluas program elektronifikasi untuk penyaluran bansos, transportasi dan keuangan pemerintah daerah, dan (b) Mempersiapkan standardisasi QR Code Payment dengan model MPM (Merchant Presented Mode) ke dalam QRIS (QR Indonesia Standard) untuk memperluas interkoneksi dalam rangka mendukung ekosistem ekonomi keuangan digital. Selengkapnya dapat dilihat di Bank Indonesia BankIndonesiaChannel Bank_Indonesia Contact Center 131 www.bi.go.id bank_indonesia Didukung koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk mempertahankan stabilitas ekonomi, khususnya dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan, serta menjaga momentum pertumbuhan ekonomi ke depan, khususnya dalam mendorong permintaan domestik dan menjaga stabilitas eksternal dengan mendorong ekspor, pariwisata dan aliran modal asing.

Transcript of BI 7-DAY REVERSE REPO RATE TETAP 6,00% filedolar AS 0,33 dolar AS NERACA PERDAGANGAN FEBRUARI 2019...

Page 1: BI 7-DAY REVERSE REPO RATE TETAP 6,00% filedolar AS 0,33 dolar AS NERACA PERDAGANGAN FEBRUARI 2019 SURPLUS Respon normalisasi kebijakan moneter di negara maju cenderung tidak seketat

KEBIJAKAN MONETER BULANAN Maret 2019

Keputusan untuk mempertahankan BI-7 Day Reverse Repo Rate konsisten dengan upaya memperkuat stabilitas eksternal perekonomian, khususnya untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman, dan mempertahankan daya tarik aset keuangan domestik. Sementara kebijakan suku bunga dan nilai tukar tetap difokuskan pada stabilitas eksternal, BI menempuh 4 (empat) kebijakan lain yaitu strategi operasi moneter, kebijakan makroprudensial,

kebijakan pendalaman pasar keuangan, dan kebijakan sistem pembayaran diarahkan untuk mendorong permintaan domestik.

MEMPERKUAT STABILITAS EKSTERNAL, MENJAGA MOMENTUM PERTUMBUHAN EKONOMIBI 7-DAY REVERSE REPO RATE TETAP 6,00%

Inflasi menurun dan tetap terkendali dalam kisaran sasaran inflasi 2019 sebesar 3,5%±1% (yoy).

-0,08% (mtm)

2,57% (yoy)

Pertumbuhan ekonomi global melambat disertai ketidakpastian pasar keuangan yang berkurang.

Ekonomi AS tumbuh melambat dipengaruhi: • Stimulus fiskal berkurang.• Produktivitas tenaga kerja menurun.• Keyakinan pelaku usaha melemah.

• Prospek pertumbuhan ekonomi dunia melambat.

• Harga komoditas global diprakirakan menurun.

Deflasi kelompok volatile food sejalan dengan pola musiman. Inflasi inti terkendali didukung kebijakan dalam mengarahkan ekspektasi inflasi. Administered prices tetap rendah dipengaruhi penurunan harga bensin.

-1,30%(mtm)

0,33%(yoy)

Inflasi Volatile Food

0,26%(mtm)

3,06%(yoy)

Inflasi Inti

0,06%(mtm)

3,38%(yoy)

Inflasi Administered Prices

Ekonomi Tiongkok tumbuh melambat dipengaruhi: • Tertundanya stimulus fiskal, dan belum meredanya ketegangan hubungan dagang dengan AS.

Ekonomi Eropa diprakirakan makin melambat dipengaruhi:• Ekspor menurun.• Keyakinan pelaku usaha melemah. • Ketidakpastian penyelesaian Brexit.

Stabilitas sistem keuangan tetap terjaga disertai fungsi intermediasi yang membaik dan risiko kredit yang terkendali.

Rp 7,8 (gross)triliun

Pembiayaan ekonomi melalui pasar modal, dengan penerbitan saham (IPO dan rights issue), obligasi

korporasi, Medium Term Notes (MTN), dan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) selama Januari s.d.

Desember 2018 sebesar:

23,1%

Rasio kecukupan modal perbankan

tetap tinggi.

Rasio Kecukupan Modal (CAR)

Intermediasi membaik dibandingkan tahun sebelumnya.

Pertumbuhankredit

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK)

87,8%Biaya Operasional

terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Efisiensi meningkat.

*Data Januari 2019

Likuiditas berada pada level yang

memadai.

Alat Likuid/ DanaPihak Ketiga (DPK)

5,8% 60,9%Return on Asset (ROA) korporasi

Debt Service Ratio (DSR) korporasi

Perbaikan kinerja korporasi nonkeuangan masih berlanjut, meski terbatas **

**Laporan 442 korporasi go public Desember 2018

Pertumbuhan DPK Individual (RT)

Kinerja rumah tangga (RT) meningkat pada Januari 2019

12,0%(yoy)

20,2% 6,4%(yoy)

Risiko kredit menurun:

Rasio Non Performing Loan (NPL)

2,6% 1,2%(gross) (net)

6,7% (yoy)

6. SISTEM KEUANGAN

5. INFLASI1. EKONOMI GLOBAL

Pertumbuhan ekonomi triwulan I 2019 diprakirakan tetap kuat ditopang permintaan domestik.

KONSUMSI INVESTASI EKSPOR NETO

Diprakirakan tetap tinggi, didukung:• Daya beli dan keyakinan konsumen yang tetap terjaga. • Stimulus fiskal yang tetap kuat, khususnya melalui belanja sosial dan belanja terkait persiapan Pemilu.

Sedikit melambat akibat pola musiman awal tahun dan diprakirakan kembali menguat didukung proyek infrastruktur.

Menurun sejalan dampak melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan menurunnya harga komoditas.

Neraca Pembayaran Indonesia triwulan I 2019 diprakirakan membaik sehingga menopang ketahanan eksternal.

Posisi Cadangan Devisa akhir Februari 2019:

Surplus neraca perdagangan dipengaruhi penurunan impor nonmigas, di tengah ekspor nonmigas yang juga menurun.

3. NERACA PEMBAYARAN INDONESIA DAN ALIRAN MODAL

2. EKONOMI DOMESTIK

Setara dengan pembiayaan:

ATAU6,9Bulan Impor

6,7Bulan Impor

+

Pembayaran utang Luar Negeri Pemerintah

123,3miliar dolar AS

*Angka tersebut berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

ALIRAN MASUK MODAL ASING:

s.d Februari 2019

6,3 miliar dolar AS 0,33 miliar

dolar AS

NERACA PERDAGANGAN FEBRUARI 2019

SURPLUS

Respon normalisasi kebijakan moneter di negara maju cenderung

tidak seketat perkiraan semula.

Ketidakpastian pasar keuangan global berkurang.

INFLASI IHKFebruari 2019

Kelancaran sistem pembayaran tetap terpelihara, baik dari sisi tunai maupun nontunai.

7. SISTEM PEMBAYARAN

Nilai tukar Rupiah menguat sejalan kinerja sektor eksternal yang membaik.

Didukung aliran masuk modal asing yang besar ke pasar keuangan domestik.

4. NILAI TUKAR RUPIAH

Uang Elektronik(Januari 2019)

66,6%(yoy)

ATM-Debit (Januari 2019)

15,4%(yoy)

Bank Indonesia memandang nilai tukar Rupiah akan bergerak stabil sesuai dengan nilai fundamentalnya dengan mekanisme pasar yang tetap terjaga dengan baik.

( hingga 19 Maret 2019 )

PERTUMBUHAN TRANSAKSI TUNAI PERTUMBUHAN TRANSAKSI NONTUNAI

Uang Yang Diedarkan(Februari 2019)

7,4%(yoy)

1,05%(ptp)

Risiko ketidakpastian ekonomi global dan domestik, khususnya risiko yang dapat memengaruhi keseimbangan eksternal perekonomian.

RISIKO

PERTUMBUHAN EKONOMI

5,0–5,4%(yoy)

INFLASI

3,5±1%(yoy)

PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA

Kisaran

8,0-10,0%(yoy)

PERTUMBUHAN KREDIT

10,0-12,0%(yoy)

Kisaran

DEFISIT TRANSAKSI BERJALAN

2,5% PDB(yoy)

Menuju kisaranKisaran

PROSPEK 2019

BI 7-Day Reverse Repo Rate TETAP 6,00% 5,25% 6,75%

1. Terus menempuh strategi operasi moneter untuk meningkatkan ketersediaan likuiditas melalui transaksi term-repo secara reguler dan terjadwal, di samping FX Swap.

2. Memperkuat kebijakan makroprudensial yang akomodatif dengan menaikkan kisaran batasan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dari 80-92% menjadi 84-94% untuk mendukung pembiayaan perbankan bagi dunia usaha.

3. Mengakselerasi kebijakan pendalaman pasar keuangan dengan: (a) Memperkuat market conduct melalui pemenuhan kewajiban sertifikasi tresuri bagi pelaku pasar, dan

FOKUS KEBIJAKAN

RAPAT DEWAN GUBERNUR (RDG) BANK INDONESIA PADA 20 DAN 21 MARET 2019 MEMUTUSKAN:

(b) Mendorong penggunaan instrumen lindung nilai terhadap perubahan suku bunga domestik melalui penerbitan ketentuan pelaksanaan tentang instrumen derivatif suku bunga Rupiah Interest Rate Swap (IRS) - Overnight Index Swap (OIS).

4. Memperkuat kebijakan sistem pembayaran untuk mendukung kegiatan ekonomi dan keuangan inklusif, yaitu:

(a) Memperluas program elektronifikasi untuk penyaluran bansos, transportasi dan keuangan pemerintah daerah, dan

(b) Mempersiapkan standardisasi QR Code Payment dengan model MPM (Merchant Presented Mode) ke dalam QRIS (QR Indonesia Standard) untuk memperluas interkoneksi dalam rangka mendukung ekosistem ekonomi keuangan digital.

Selengkapnya dapat dilihat di Bank IndonesiaBankIndonesiaChannel Bank_Indonesia Contact Center 131www.bi.go.id bank_indonesia

Didukung koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk mempertahankan stabilitas ekonomi, khususnya dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan, serta menjaga momentum pertumbuhan ekonomi ke depan, khususnya dalam mendorong permintaan domestik dan menjaga stabilitas eksternal dengan mendorong ekspor, pariwisata dan aliran modal asing.